Top Banner
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini disusun dengan merujuk pada penelitian terdahulu. Berikut penjelasan secara garis besar mengenai penelitian terdahulu dengan persamaan dan perbedaannya yang dapat mendukung penelitian ini. 1. Luciana Spica Almilia dan Supriyadi (2013) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh urutan informasi dan pola penyajian informasi terhadap pengambilan keputusan investasi. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu keputusan investor terhadap penentuan nilai saham perusahaan sedangkan variabel independen dari penelitian ini yaitu pola penyajian informasi dan urutan bukti-bukti. Partisipan pada penelitian eksperimen ini sejumlah 91 orang Mahasiswa/i jurusan Akuntansi Universitas swasta di Surabaya yang telah menempuh mata kuliah Analisa Laporan Keuangan dan Manjaemen Investasi Pasar Modal. Desain penelitian eksperimen ini menggunakan desain eksperimen 2x2, yaitu dengan pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence) dan urutan bukti (good news diikuti bad news dan bad news diikuti good news). Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pengujian statistik ANOVA dan uji t-test. Hasil dari penelitian ini tidak terdapat perbedaan keputusan investasi antara partisipan yang menerima urutan informasi good news diikuti bad news dibandingkan partisipan yang menerima urutan informasi bad news diikuti good news untuk penyajian
37

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

Aug 21, 2019

Download

Documents

ledung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini disusun dengan merujuk pada penelitian terdahulu.

Berikut penjelasan secara garis besar mengenai penelitian terdahulu dengan

persamaan dan perbedaannya yang dapat mendukung penelitian ini.

1. Luciana Spica Almilia dan Supriyadi (2013)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh urutan

informasi dan pola penyajian informasi terhadap pengambilan keputusan

investasi. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu keputusan investor terhadap

penentuan nilai saham perusahaan sedangkan variabel independen dari penelitian

ini yaitu pola penyajian informasi dan urutan bukti-bukti. Partisipan pada

penelitian eksperimen ini sejumlah 91 orang Mahasiswa/i jurusan Akuntansi

Universitas swasta di Surabaya yang telah menempuh mata kuliah Analisa

Laporan Keuangan dan Manjaemen Investasi Pasar Modal. Desain penelitian

eksperimen ini menggunakan desain eksperimen 2x2, yaitu dengan pola penyajian

informasi (step by step dan end of sequence) dan urutan bukti (good news diikuti

bad news dan bad news diikuti good news). Teknik analisis yang digunakan pada

penelitian ini menggunakan pengujian statistik ANOVA dan uji t-test. Hasil dari

penelitian ini tidak terdapat perbedaan keputusan investasi antara partisipan yang

menerima urutan informasi good news diikuti bad news dibandingkan partisipan

yang menerima urutan informasi bad news diikuti good news untuk penyajian

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

14

informasi step by step. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan keputusan investasi antara partisipan yang menerima urutan informasi

good news diikuti bad news dibandingkan partisipan yang menerima urutan

informasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan

penelitian saat ini. Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat

ini yaitu:

1. Variabel dependen pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini sama-

sama menggunakan pengambilan keputusan investasi.

2. Variabel independen pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini

sama-sama menggunakan pola penyajian informasi berupa step by step dan

end of sequence, dan urutan informasi.

3. Partisipan pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini sama-sama

menggunakan Mahasiswa/i yang telah menempuh mata kuliah Analisa

Laporan Keuangan dan Manajemen Investasi Pasar Modal atau Manajemen

Investasi Portofolio.

4. Grand theory yang digunakan pada penelitian ini sama-sama menggunakan

teori Belief Adjustment.

Terdapat pula perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh

Luciana Spica dan Supriyadi dengan penelitian saat ini, yaitu:

1. Pada Desain eksperimennya. Pada peneitian terdahulu menggunakan desain

eksperimen 2x2, yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of

sequence) dan urutan bukti (good news diikuti bad news dan bad news diikuti

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

15

good news) sedangkan pada penelitian saat ini menggunakan Desain

eksperimen 2x2x2 mixed design (between subject dan within subject) yaitu,

pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence) dan urutan bukti

(good news diikuti bad news dan bad news diikuti good news).

2. Jenis informasi yang digunakan pada penelitian terdahulu menggunakan jenis

informasi akuntansi saja, sedangkan pada penelitian saat ini menggunakan

jenis informasi nonakuntansi saja.

2. Luciana Spica Almilia, Jogiyanto Hartono, Supriyadi, dan

Ertambang Nahartyo (2013)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh urutan penyajian

informasi dalam pengambilan keputusan investasi, serta menguji pengaruh pola

penyajian informasi dalam pengambilan keputusan investasi. Variabel independen

dalam penelitian ini adalah pola penyajian informasi (step by step dan end of

sequence), urutan bukti (good news diikuti bad news dan bad news diikuti good

news), dan tipe informasi (akuntansi, nonakuntansi, serta kombinasi dari informasi

akuntansi dan nonakuntansi), sedangkan variabel dependen pada penelitian ini

menggunakan efek keputusan investor terhadap penentuan nilai saham

perusahaan. Partisipan pada penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi dan

Manajemen yang telah menempuh mata kuliah Analisa Laporan Keuangan serta

manajemen investasi dan pasar modal. Penelitian ini menggunakan desain

eksperimen dengan desain penelitian 2x2x3, yaitu pola penyajian informasi (step

by step dan end of sequence), urutan bukti (good news diikuti bad news dan bad

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

16

news diikuti good news), dan tipe informasi (akuntansi, nonakuntansi, serta

kombinasi dari informasi akuntansi dan nonakuntansi). Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji t-test. Hasil penelitian ini

menunjukkan “judgment bias”, khususnya efek kekinian akan lebih tinggi ketika

pola penyajian informasi bersifat sekuensial atau bertahap. Hasil dari penelitian

ini juga menunjukkan adanya recency effect dalam pengambilan keputusan

investasi apabila informasi disajikan secara step by step dan tidak terjadi efek

urutan dalam pengambilan keputusan investasi jika informasi disajikan secara

simultan end of sequence.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan

penelitian saat ini, adapun persamaannya yaitu:

1. Variabel dependen yang digunakan sama-sama menggunakan pengambilan

keputusan investasi.

2. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini sama-sama

menggunakan pola penyajian informasi dan urutan informasi.

3. Partisipan pada penelitian ini sama-sama menggunakan Mahasiswa yang

telah menempuh mata kuliah Analisa Laporan Keuangan dan Manajemen

Investasi Pasar Modal atau Manajemen Investasi Portofolio.

Adapun terdapat beberapa perbedaan antara penelitian terdahulu

dengan penelitian saat ini, yaitu:

1. Pada penelitian terdahulu mengunakan desain eksperimen 2x2x3, yaitu pola

penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan bukti (good

news diikuti bad news dan bad news diikuti good news), dan tipe informasi

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

17

(akuntansi, nonakuntansi, serta kombinasi dari informasi akuntansi dan

nonakuntansi), berbeda dengan penelitian saat ini yang menggunakan desain

eksperimen 2x2x2 mixed design (between subject dan within subject), yaitu

pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan bukti

(good news diikuti bad news dan bad news diikuti good news), seri informasi

(seri informasi panjang dan seri informasi pendek).

2. Jenis informasi yang digunakan, pada penelitian terdahulu menggunakan jenis

informasi akuntansi, nonakuntansi, dan kombinasi dari informasi akuntansi

dan nonakuntansi, sedangkan pada peneliian saat ini menggunakan jenis

informasi nonakuntansi saja.

3. Pada penelitian terdahulu menggunakan web based facilities dimana

partisipan akan mengisi kuesioner melalui web yang telah dibuat oleh

peneliti, sedangkan pada penelitian saat ini menggunakan paper and pencil

based eksperiment yang kuesionernya akan dibagikan dan diisi secara manual

oleh partisipan.

3. Dipankar Gosh dan Anne Wu (2012)

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk

meneliti kemungkinan atau tidak mungkin dari ukuran kinerja finansial dan non

finansial perusahaan pada rekomendasi analisis keuangan untuk melakukan

divestasi atau investasi dalam sebuah perusahaan. Variabel independen pada

penelitian ini adalah ukuran kinerja (finansial dan non finansial) dan keuntungan

mereka (menguntungkan atau tidak menguntungkan). Partisipan pada penelitian

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

18

ini yaitu para analis keuangan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen

dengan desain eksperimen 2x2 between subject design yaitu, pengukuran kinerja

(keuangan dan non keuangan) dan tingkat keuntungan (menguntungkan atau tidak

menguntungkan). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran kinerja

finansial dan non finansial dan kemungkinan yang terjadi berdampak interaktif

dengan rekomendasi analis.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian tedahulu dengan

penelitian saat ini. Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat

ini yaitu:

1. Topik yang digunakan pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini

sama-sama menggunakan topik keputusan investasi.

2. Penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini sama-sama menggunakan jenis

penelitian eksperimen.

3. Pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini sama-sama menggunakan

data primer, yaitu data diperoleh langsung dari partisipan.

Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini

yaitu:

1. Pada penelitian terdahulu menggunakan desain eksperimen between subject

design yaitu, pengukuran kinerja (keuangan dan nonkeuangan) dan tingkat

keuntungan (menguntungkan atau tidak menguntungkan).

2. Variabel independen yang digunakan pada penelitian terdahulu menggunakan

ukuran kinerja dan keuntungan mereka, sedangkan pada penelitian saat ini

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

19

menggunakan variabel independen pola penyajian informasi, urutan

informasi, dan seri informasi.

3. Partisipan penelitian terdahulu yaitu analis keuangan, sedangkan partisipan

pada penelitian saat ini yaitu Mahasiswa S1 Akuntansi dan S1 Manajemen di

STIE Perbanas Surabaya yang telah menempuh mata kuliah Analisa Laporan

Keuangan dan Manajemen Investasi Pasar Modal atau Manajemen Investasi

Portofolio.

4. Sri Wahyuni dan Jogiyanto Hartono (2012)

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dan Jogiyanto ini bertujuan

untuk memberikan bukti empiris mengenai efek pengingat dan anchoring

adjustment pengumuman laba. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu

evaluasi investor terhadap kinerja perusahaan melalui perkiraan sedangakan

variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor perlakuan. Partisipan pada

penelitian ini yaitu Mahasiswa Magister dan program Doktor. Penelitian

eksperimen ini menggunakan desain eksperimen 2x3x2 yaitu, pengungkapan laba

(gain and loss), pengulangan dari laba sebelumnya di pengumuman saat ini yang

terdiri dari tiga tingkatan (profit, keuntungan ditambah deskripsi, dan laba

disesuaikan ditambah deskripsi), dan pengulangan pengumuman dengan

gambaran berbeda dari periode berjalan dan periode saat ini ditambah salinan laba

periode sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seorang investor

mengevaluasi kinerja dari perusahaan yang lebih baik ketika informasi

keuntungan dari periode sebelumnya, sementara dari periode sebelumnya

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

20

menggunakan nilai patokan atau nilai awal yang diungkapkan dalam

pengumuman laba periode saat ini, dan sebaliknya pada rugi periode sebelumnya

investor cenderung menilai bahwa kinerjanya buruk.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan

penelitian saat ini, adapun persamaannya yaitu, penelitian eksperimen dengan

topik yang sama yaitu keputusan investasi. Sedangkan perbedaan penelitian

terdahulu dengan penelitian saat ini yaitu:

1. Partisipan pada penelitian terdahulu adalah Mahasiswa magister dan program

Doktor, sedangkan pada penelitian saat ini ada Mahasiswa S1 Akuntansi dan

S1 Manajemen di STIE Perbanas Surabaya yang sedang dan/atau telah

menempuh mata kuliah Analisa Laporan Keuangan dan/atau Manajemen

Investasi Pasar Modal atau Manajemen Investasi Portofolio.

2. Variabel independen pada penelitian ini adalah faktor perlakuan sedangkan

variabel independen pada penelitian saat ini ada pola penyajian informasi, seri

informasi, dan urutan informasi.

5. Robert Pinsker (2011)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali penelitian yang

dilakukan oleh Pinsker pada tahun 2007 dengan menambah informasi dua puluh

menjadi empat puluh guna menentukan recency menjadi primacy, dan adanya

perbedaan atau potensi memburuk dari order effect saat dibandingkan dengan pola

pengungkapan. Variabel independen pada penelitian ini adalah pola penyajian

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

21

informasi (step by step dan end of sequence) dan Urutan informasi (good news

diikuti bad news dan bad news diikuti good news).

Partisipan pada penelitian ini adalah Mahasiswa University of South

Florida sejumlah 127 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan desain eksperimental 2x2 yaitu, pola penyajian informasi (step by

step dan end of sequence) dan Urutan informasi (good news diikuti bad news dan

bad news diikuti good news). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah ANOVA. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat efek urutan yang

membuktikan bahwa terjadi recency effect yang memberikan bobot pada akhir

informasi dan nilai rata-rata kondisi sekuensial tidak signifikan daripada nilai rata-

rata pada kondisi simultan.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan

penelitian saat ini. Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat

ini yaitu:

1. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini sama-sama

menggunakan pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence)

dan Urutan informasi (good news diikuti bad news dan bad news diikuti good

news)

2. Partisipan yang digunakan pada penelitian terdahulu sama-sama

menggunakan partisipan Mahasiswa.

3. Grand theory yang digunakan pada penelitian terdahulu dengan penelitian

sekarang sama-sama menggunakan Belief Adjustment theory.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

22

Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Pinsker dengan

penelitian saat ini yaitu:

1. Kriteria partisipan yang digunakan adalah Mahasiswa yang telah menempuh

mata kuliah Analisa Laporan Keuangan dan Manajemen Investasi Pasar

Modal atau Manajemen Investasi Portofolio.

2. Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian Pinsker menggunakan

Desain eksperimen 2x2, yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end

of sequence) dan Urutan informasi (good news diikuti bad news dan bad news

diikuti good news) sedangkan pada penelitian ini menggunakan desain

eksperimen 2x2x2 mixed design (between subject dan within subject), yaitu

pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence) dan urutan

informasi (good news diikuti bad news dan bad news diikuti good news), dan

seri informasi (seri informasi panjang dan seri informasi pendek.

6. Luciana Spica Almilia (2010)

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji pengaruh order effect

dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini berusaha untuk

mengembangkan penelitian Pinsker (2007) serta Ashton dan Kennedy (2002)

dengan menguji pengaruh recency effect pada pola pengungkapan step by step

(SbS) dan end of sequence (EoS) terkait keputusan penilaian perusahaan dengan

menggunakan informasi keuangan perusahaan. Variabel dependen pada penelitian

ini yaitu revisi keputusan investor terkait penilaian harga saham, sedangkan

variabel independen pada penelitian ini yaitu pola pengungkapan step by step

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

23

(SbS) dan end of sequence (EoS) dan urutan informasi (++-- dan --++). Partisipan

pada penelitian ini sejumlah 91 orang Mahasiswa jurusan akuntansi perguruan

tinggi swasta di Surabaya. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain

eksperimen 2x2 yaitu pola pengungkapan informasi (step by step dan end of

sequence) dan urutan informasi (++-- dan --++). Teknik analisis yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu uji analisis statistik ANOVA, uji T, dan uji one way

ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh order effect

dalam pengambilan keputusan investasi, yaitu recency effect, dan tidak adanya

pengaruh recency effect pada informasi yang disajikan dengan pola pengungkapan

end of sequence.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan

penelitian saat ini, adapun persamaannya yaitu:

1. Variabel dependen pada penelitian terdahulu sama dengan variabel dependen

pada penelitian saat ini yaitu keputusan investor terkait penilaian harga

saham.

2. Variabel independen pada penelitian terdahulu sama dengan variabel

independen pada penelitian saat ini yaitu pola pengungkapan step by step

(SbS) dan end of sequence (EoS) dan urutan informasi (++-- dan --++).

3. Partisipan pada penelitian terdahulu sama dengan partisipan pada penelitian

saat ini yaitu Mahasiswa jurusan Akuntansi perguruan tinggi swasta di

Surabaya.

Terdapat beberapa perbedaan penelitian tedahulu dengan penelitian

saat ini, adapun beberapa perbedaannya yaitu pada desain eksperimen yang

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

24

digunakan, desain eksperimen pada penelitian terdahulu yaitu desain eksperimen

2x2, yaitu pola pengungkapan informasi (step by step dan end of sequence ) dan

urutan informasi (++-- dan --++). Sedangkan pada penelitian saat ini

menggunakan desain ekperimen 2x2x2 mixed design (between subject dan within

subject) yaitu, pola pengungkapan informasi (step by step dan end of sequence)

dan urutan informasi (good news diikuti bad news dan bad news diikuti good

news), seri informasi (informasi seri panjang, dan informasi seri pendek).

7. Liza Alvia dan Dedhy Sulistiawan (2009)

Penelitian ini menggunakan ide penelitian dari Hogarth dan Einhorn’s

(1992) dan dikombinasikan dengan penelitian Lipe dan Salterio (2000) yang

kemudian dikembangkan oleh Dilla dan Steinbart (2005). Ide penelitian Hogart

dan Einhorn’s (1992) adalah tentang pengujian efek resensi atau kekinian dalam

proses revisi keyakinan atas penyajian informasi secara berurutan, sedangkan ide

dari Lipe dan Salterio (2000) yang kemudian diperbaharui oleh Dilla dan Steinbart

(2005) tentang efek pembelajaran dalam proses penggunaan informasi yang

diperuntukkan dalam pengambilan keputusan. Ketiga ide tersebut berhubungan

dengan bias dalam pengambilan keputusan. Penelitian yang dilakukan oleh Liza

dan Dedhy bertujuan untuk mengetahui adanya efek resensi pada informasi

gabungan pada pola penyajian sekuensial, dan mengetahui efek pengetahuan dari

analisis teknikal dalam pengambilan keputusan investasi. Variabel independen

dari penelitian ini adalah jenis informasi (fundamental dan teknikal), karakter

informasi sekunsial (informasi positif diikuti negatif dan informasi negatif diikuti

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

25

positif) dan faktor pengetahuan (memiliki pengetahuan tentang analisis teknikal

dan tidak memiliki pengetahuan tentang analisis teknikal). Sedangkan Variabel

dependen pada penelitian ini adalah keputusan investasi. Penelitian ini tergolong

penelitian eksperimental yang menggunakan partisipan sebanyak 182 Mahasiswa

Jurusan Akuntansi di Universitas Surabaya. Pada penelitian eksperimen ini

menggunakan desain eksperimen 2x2x2, yaitu jenis informasi (fundamental dan

teknikal), karakter informasi sekunsial (informasi positif diikuti negatif dan

informasi negatif diikuti positif) dan faktor pengetahuan (memiliki pengetahuan

tentang analisis teknikal dan tidak memiliki pengetahuan tentang analisis

teknikal). Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan uji ANOVA.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat efek kekinian atau resensi dalam

pengambilan keputusan investasi pada saham ketika informasi nonakuntansi

disajikan secara berurutan yang masing-masing bermuatan positif dan negatif.

Pada penelitian ini juga menunjukkan terjadinya perbedaan keputusan berbasis

analisis teknis antara kelompok yang mendapatkan pengetahuan mengenai analisis

teknikal dengan kelompok yang tidak mendapatkan pengetahuan mengenai

analisis teknikal, namun tidak terdapat perbedaan keputusan pada kelompok yang

tidak mendapatkan pengetahuan.

Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan antara penelitian

terdahulu dengan penelitian saat ini. Adapun persamaannya yaitu:

1. Topik yang digunakan pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini

sama-sama menggunakan topik keputusan investasi.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

26

2. Grand theory yang digunakan pada penelitian terdahulu dengan penelitian

saat ini sama-sama menggunakan teori Belief Adjustment

3. Partisipan yang digunakan pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat

ini sama-sama menggunakan partisipan Mahasiswa.

4. Informasi yang digunakan sama-sama menggunakan informasi campuran,

yaitu bad news dan good news.

Perbedaan penelitian tedahulu dengan penelitian saat ini yaitu:

1. Penelitian terdahulu menggunakan desain eksperimen 2x2x2, yaitu jenis

informasi (fundamental dan teknikal), karakter informasi sekunsial (informasi

positif diikuti negatif dan informasi negatif diikuti positif) dan faktor

pengetahuan (memilki pengetahuan tentang analisis teknikal dan tidak

memiliki pengetahuan tentang analisis teknikal) berbeda dengan penelitian

saat ini yang menggunakan desain eksperimen 2x2x2 mixed design (between

subject dan within subject), yaitu pola pengungkapan informasi (step by step

dan end of sequence), urutan informasi (good news diikuti bad news dan bad

news diikuti good news), seri informasi (informasi seri panjang dan informasi

seri pendek)

2. Pada penelitian terdahulu partisipan berasal dari Mahasiswa Jurusan

Akuntansi di Universitas Surabaya yang memiliki pengetahuan tentang

analisis teknikal berbeda dengan partisipan pada penelitian saat ini yang

menggunakan partisipan Mahasiswa Jurusan S1 Akuntansi dan S1

Manajemen di STIE Perbanas Surabaya yang telah dan/atau sedang

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

27

menempuh Mata kuliah Analisa Laporan Keuangan dan Manajemen Investasi

Pasar Modal atau Manajemen Investasi Portofolio

3. Jenis informasi yang digunakan pada penelitian terdahulu adalah informasi

fundamental dan teknikal berbeda dengan penelitian saat ini yang

meggunakan jenis informasi nonakuntansi saja.

8. Robert Pinsker (2007)

Penelitian yang dilakukian oleh Robert Pinsker ini bertujuan untuk

menguji Model revisi keyakinan, yang menyatakan bahwa individu cenderung

lebih merespon informasi yang terakhir ketika pola informasi disajikan secara step

by step. Variabel independen pada penelitian ini ada dua yaitu pola penyajian

informasi (step by step dan end of sequence) dan Urutan informasi (good news

diikuti bad news dan bad news diikuti good news) sedangkan variabel dependen

penelitian ini adalah revisi kepercayaan (belief revision). Partisipan dalam

penelitian ini adalah Mahasiswa jurusan Akuntansi University of South Florida

sejumlah 129 Mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan desain eksperimental 2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by

step dan end of sequence) dan Urutan informasi (good news diikuti bad news dan

bad news diikuti good news). Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

ANCOVA. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketika seperangkat

informasi seri pendek secara konsisten positif atau negatif yang diungkapkan

secara sekuensial, dibandingkan pengungkapan simultan, revisi kepercayaan pada

keputusan harga saham secara signifikan lebih besar dalam kondisi sekuensial.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

28

Terdapat persamaan dan perbedaan dari penelitian terdahulu dengan

penelitian sekarang. Adapun persamaannya yaitu:

1. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini sama-sama

menggunakan pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence)

dan Urutan informasi (good news diikuti bad news dan bad news diikuti good

news)

2. Grand theory yang digunakan pada penelitian terdahulu dengan penelitian

sekarang sama-sama menggunakan Belief Adjustment theory.

3. Partisipan yang digunakan pada penelitian terdahulu sama-sama

menguunakan partisipan Mahasiswa.

Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang

yaitu, Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah 2x2, yaitu

pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence) dan Urutan informasi

(good news diikuti bad news dan bad news diikuti good news). Sedangkan pada

penelitian saat ini menggunakan Desain eksperimen 2x2x2 mixed design (between

subject dan within subject), yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of

sequence) dan Urutan informasi (good news diikuti bad news dan bad news diikuti

good news), dan seri informasi (seri informasi panjang dan seri informasi pendek).

9. Robert H. Ashton dan Jane Kennedy (2002)

Penelitian yang dilakukan oleh Ashton dan Kennedy ini bertujuan

untuk menguji pengaruh recency effect pada pola pengungkapan step by step

(SbS) dan end of sequence (EoS) terkait keputusan penilaian perusahaan dengan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

29

menggunakan informasi keuangan perusahaan. Variabel independen yang

digunakan pada penelitian ini yaitu pola penyajian informasi (step by step, end of

sequence, dan self review debiaser) dan urutan informasi (++-- dan --++).

Partisipan pada penelitian ini yaitu 135 staff auditor pada KAP Big five yang

sedang mengikuti training. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain

eksperimen 3x2 yaitu, pola penyajian informasi (step by step, end of sequence,

dan self review debiaser) serta urutan informasi positif diikuti negatif (++--) dan

informasi negatif diikuti positif (--++). Teknik analisis yang digunakan pada

penelitian ini yaitu teknik ANCOVA. Hasil penelitian penelitian ini menunjukkan

adanya indikasi efek resensi pada pola penyajian step by step tetapi tidak terjadi

pada pola penyajian end of sequence dan debiaser dapat mengurangi tingkat

resensi.

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan

penelitian saat ini, adapun persamaannya yaitu:

1. Pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini sama-sama menggunakan

variabel independen pola penyajian step by step dan end of sequence.

2. Pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini sama-sama menggunakan

jenis penelitian eksperimen.

Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini

yaitu:

1. Informasi penilaian yang digunakan pada penelitian terdahulu menggunakan

informasi keuangan sedangkan informasi penilaian yang digunakan pada

penelitian saat ini yaitu informasi nonakuntansi atau informasi non keuangan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

30

2. Partisipan pada penelitian terdahulu berbeda dengan partisipan pada

penelitian saat ini. Partisipan pada penelitian terdahulu adalah staff auditor

pada KAP Big five yang sedang mengikuti training sedangkan partisipan pada

penelitian saat ini yaitu Mahasiswa S1 Akuntansi dan S1 Manajemen yang

telah menempuh mata kuliah Analisa Laporan Keuangan dan Manajemen

Investasi Pasar Modal atau Manajemen Investasi Portofolio.

3. Desain eksperimen pada penelitian terdahulu berbeda dengan desain

eksperimen pada penelitian saat ini. Pada penelitian terdahulu menggunakan

desain eksperimen 3x2, yaitu pola penyajian informasi (step by step, end of

sequence, dan self review debiaser) serta urutan informasi (positif diikuti

negatif dan informasi negatif diikuti positif), sedangkan pada penelitian saat

ini menggunakan desain eksperimen 2x2x2 mixed design (between subject

dan within subject), yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of

sequence), urutan informasi (good news diikuti bad news dan bad news

diikuti good news), seri informasi (seri informasi panjang dan seri informasi

pendek).

10. Jane E. Baird dan Robert C. Zelin (2000)

Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek

urutan pada laporan dewan direksi (presidents letter) yang merupakan laporan

kualitatif dalam laporan tahunan. Variabel independen yang digunakan dalam

peneitian ini yaitu end of sequence, urutan informasi (++--,--++), dan jenis

informasi (informasi masa lalu dan informasi prediksi masa depan). Partisipan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

31

pada penelitian ini adalah 92 Mahasiswa Midwestern United states. Penelitian

eksperimen ini menggunakan desain eksperimen 2x2 yaitu urutan informasi (++--

,--++), dan jenis informasi (informasi masa lalu dan informasi prediksi masa

depan). Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu Uji beda A

Mann-whitney Test. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya primacy

terhadap informasi masa lalu dan terjadi primacy terhadap informasi tentang masa

depan, dimana hasil penelitian ini mendukung dari hipotesis yang diajukan oleh

peneliti. Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan

penelitian saat ini, adapun persamaannya yaitu:

1. Sama-sama menggunakan variabel independen end of sequence dan urutan

informasi.

2. Partisipan pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini sama-sama

menggunakan partisipan Mahasiwa.

Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini

yaitu:

1. Desain eksperimen pada penelitian terdahulu menggunakan desain

eksperimen 2x2, yaitu urutan informasi (++--,--++), dan jenis informasi

(informasi masa lalu dan informasi prediksi masa depan) sedangkan pada

penelitian saat ini menggunakan desain eksperimen 2x2x2 mixed design

(between subject dan within subject), yaitu pola penyajian informasi (step by

step dan end of sequence), urutan informasi (good news diikuti bad news dan

bad news diikuti good news), seri informasi (seri informasi panjang dan seri

informasi pendek).

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

32

2. Partisipan Mahasiswa pada penelitian terdahulu menggunakan Mahasiswa

Midwestern United states sedangkan pada penelitian saat ini menggunakan

partisipan Mahasiswa di STIE Perbanas Surabaya yang telah dan/atau sedang

menempuh mata kuliah Analisa Laporan Keuangan dan/atau Manajemen

Investasi Pasar Modal atau Manajemen Investasi Portofolio.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Model Belief Adjustment

Bayes’ Theorem merupakan Model revisi keyakinan normatif yang paling

dominan sebelum tahun 1988. Bayes’ Theorem pada saat itu menjadi populer

karena konsekuensi logis dari probabilitas kondisional dalam revisi keyakinan.

Hogarth dan Einhorn (1992) mengajukan dan menguji teori tentang Model

keyakinan yang kemudian biasa disebut Model Belief Adjustment. Model ini

didasarkan pada asumsi bahwa ketika seseorang memproses informasi secara

keseluruhan dan memiliki keterbatasan mengenai kapasitas memori, individu

cenderung mengubah keyakinannya melalui proses penyesuaian. Mereka

menyatakan ketika individu memperoleh bukti baru maka mereka merevisi

kembali keyakinan dengan proses penyesuaian.

Model Belief Adjustment yang dikembangkan oleh Hogarth dan

Einhorn telah mempertimbangkan tiga karakteristik yaitu: arah, kekuatan, dan

tipe. Pada penelitian Ashton dan Ashton (1988) menyatakan bahwa Model Belief

Adjustment telah mempertimbangkan dua karakteristik penting yang diabaikan

dalam Bayes’ Theorem, yaitu pola penyajian informasi dan urutan informasi.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

33

Ashton dan Ashton (1988) menyatakan bahwa Model Belief Adjustment yang

dikembangkan oleh Hogarth dan Einhorn telah merepresentasikan sikap individu

terhadap bukti.

Pertimbangan individu dalam mengambil keputusan akan bergantung

pada urutan atau susunan bukti yang disajikan. Ada beberapa tipe pengaruh

susunan salah satunya yaitu primacy effect, primacy effect terjadi apabila

pertimbangan yang tidak seimbang dipengaruhi oleh bukti yang disajikan diawal

dari pada bukti yang disajikan di akhir. Tipe pengaruh susunan yang lainnya yaitu

recency effect, recency effect yaitu terjadi apabila pertimbangan yang tidak

seimbang dipengaruhi oleh bukti yang disajikan di akhir daripada bukti yang

disajikan di awal. Hasil penelitian Ashton dan Ashton (1988) menunjukkan bahwa

tinjauan keyakinan auditor akan bergantung pada susunan dari urutan bukti yang

diterima dan cara bukti tersebut disajikan. Berdasarkan dari hasil temuan ini

membuktikan bahwa individu akan mudah mengubah keyakinannya ketika bukti-

bukti baru diterimanya.

Pengaruh urutan informasi menurut Model Belief Adjustment

memprediksi apakah terjadinya primacy effect, recency effect, atau no order effect.

Efek yang berbeda dalam Belief Adjustment disebabkan oleh perbedaan tipe

urutan dan waktu penyajian bukti. Primacy effect dan recency effect diaplikasikan

pada bukti campuran yakni positif dan negatif, sedangkan no order effect

diaplikasikan pada bukti yang konsisten yakni seluruhnya positif atau negatif.

Hogart dan Einhorn (1992) memberikan bukti bahwa dalam kondisi tertentu

individu cenderung membobot informasi terkini lebih penting dari pada informasi

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

34

sebelumnya atau yang disebut dengan recency effect, akibat adanya efek tersebut

membuat individu dalam mengambil keputusan cenderung bias karena individu

mengambil keputusan hanya didasarkan pada informasi yang diterima terakhir

kali bukan dari substansi atau isi dari informasi tersebut. Tuttle et al. (1997)

menunjukkan bahwa urutan informasi mempengaruhi pergerakan harga saham.

Informasi good news adalah informasi mengenai kinerja perusahaan yang baik,

sedangkan informasi bad news adalah informasi mengenai kinerja perusahaan

yang buruk. Jika urutan informasi good news diikuti bad news maka individu

cenderung downward bias, sedangkan jika urutan informasi bad news dikuti good

news maka individu cenderung upward bias. Setiap investor menginginkan

kondisi yang memberi berbagai kemudahan, yaitu ketersediaan informasi yang

akurat dan pelayanan yang cepat. Dengan kondisi tersebut maka keputusan yang

dibuat menjadi akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Ketidakakuratan

informasi menyebabkan timbulnya kondisi spekulasi yang jauh lebih tinggi dalam

setiap analisis dan menyebabkan mahalnya informasi yang akurat sehingga

berakibat pada kondisi pasar yang tidak sehat.

Penelitian ini berusaha memberikan bukti bahwa pola penyajian step

by step dan end of sequence dapat dijadikan metode dalam pengambilan

keputusan investasi berdasarkan informasi nonakuntansi. Informasi nonakuntansi

menurut Sharralisa (2012) adalah informasi selain laporan keuangan yang terdapat

pada laporan tahunan perusahaan. Fokus informasi nonakuntansi pada penelitian

ini adalah Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility yang

telah disajikan oleh perusahaan pada laporan tahunan perusahaan yang tergolong

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

35

sebagai informasi nonakuntansi. Sedangkan informasi akuntansi adalah informasi

yang berasal dari laporan keuangan perusahaan. Menurut Irham Fahmi (2015)

fokus utama dari laporan keuangan adalah informasi informasi mengenai kinerja

perusahaan yang tersedia dengan mengukur laba (earning) dan komponenya.

Menurut Hessel Nogi (2003) Good Corporate Governance adalah

sistem dan struktur untuk mengelola perusahaan dengan tujuan untuk

meningkatkan nilai pemegang saham (stakeholder value) serta mengalokasikan

berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaa seperti kreditor, supplier,

asosiasi usaha, konsumen, pekerja, pemerintah dan masyarakat luas. Demirag

(2005) menjelaskan bahwa Corporate Social Responsibility merupakan sikap

perusahaan dan tanggung jawab kepada masyarakat sosial, etika dan

permasalahan lingkungan dan termasuk pengembangan berkelanjutan. Hasil

penelitian dari Cox, Brammer dan Millington (2004) dan McLachlan dan Gardner

(2004) menunjukkan bahwa investor institusional lebih memperhatikan laporan

kinerja sosial perusahaan. Glac (2009) menunjukkan bahwa investor an expressive

decision frame adalah investor yang cenderung memfokuskan pada nilai-nilai

sosial lebih cenderung mengorbankan return lebih tinggi untuk pilihan investasi

yang memfokuskan pada pertanggungjawaban sosial, dibandingkan dengan

investor a financial decision frame adalah investor yang memfokuskan pada

perolehan pendapatan dalam memilih portofolio saham. Sedangkan informasi

akuntansi menurut Irham Fahmi (2015) adalah informasi mengenai kinerja

perusahaan yang tersedia dengan mengukur laba (earning) dan komponennya.

Pada Umumnya, Bagi investor dalam memahami laporan keuangan sebagai

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

36

rujukan melihat kinerja keuangan investor berfokus pada tiga laporan, yaitu:

neraca, laporan laba rugi dan saldo laba, dan perubahan posisi keuangan. Ditinjau

dari sudut pandang manajemen laporan keuangan yang berisi informasi akuntansi

adalah media yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

keuangan yang dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sementara

itu, jika ditinjau dari sudut pandang pemakai laporan keuangan khususnya

investor informasi akuntansi ini diharapkan dapat digunakan dalam pengambilan

keputusan investasi yang rasional.

Menurut Irham Fahmi (2015 : 20) Sebagai pendukung dalam

pengambilan keputusan, Investor sebaiknya tidak hanya berfokus pada tiga

laporan keuangan yaitu: neraca, laporan laba rugi dan saldo laba, perubahan posisi

keuangan tetapi juga berfokus pada sumber lain yang dapat dijadikan sebagai

pendukung dalam pengambilan keputusan. Sumber lain yang dijadikan

pendukung dalam pengambilan keputusan investasi pada penelitian ini yaitu

informasi nonakuntansi. Informasi nonakuntansi penting untuk digunakan dalam

pengambilan keputusan investasi dikarenakan informasi nonakuntansi berisi

tentang prospek perusahaan dimasa depan.

Model Belief Adjustment menyatakan bahwa apabila informasi

disajikan menggunakan pola penyajian step by step atau berurutan individu akan

merevisi keyakinan setelah menerima informasi yang baru. Model Belief

Adjustment menyatakan pada seri informasi pendek dan sederhana recency effect

kemungkinan akan terjadi. Sedangkan primacy effect akan diprediksikan terjadi

pada pola penyajian end of sequence dengan seri informasi pendek dan sederhana.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

37

Primacy effect ini terjadi ketika bukti pertama lebih dipertimbangan daripada

bukti yang terakhir.

Pola penyajian informasi pada Model Belief Adjustment ini terdiri dari

dua yaitu step by step dan end of sequence. Pola penyajian step by step adalah

pola penyajian informasi yang disajikan secara bertahap atau berurutan. Pola

penyajian end of sequence adalah pola penyajian informasi yang disajikan secara

simultan atau keseluruhan.

Komponen dalam teori Belief Adjustment yang dikembangkan oleh Hogarth dan

Einhorn (1992) adalah sebagai berikut:

1. Sequential Process, Hogarth dan Einhorn (1992) telah berargumentasi bahwa

penyesuaian terhadap keyakinan pada kenyataannya adalah aktivitas umum

yang dilakukan oleh manusia. Proses berurutan adalah asumsi yang

mendasari teori Belief Adjustment.

2. Task Variables. Teori Belief Adjustment telah mempertimbangkan tiga

variabel tugas, yaitu: kompleksitas tugas, panjangnya seri bukti dan pola

penyajian informasi.

a. Kompleksitas tugas adalah fungsi penurunan familiaritas tugas.

b. Panjangnya seri bukti menujukkan jumlah bukti yang akan dievaluasi.

Tugas yang mengevaluasi bukti antara dua sampai dengan 12 bukti

merupakan seri bukti pendek, sementara jika bukti terdiri dari lebih 17

bukti diklasifikasikan sebagai seri bukti panjang.

c. Pola penyajian informasi merupakan bagaimana bukti akan dievaluasi.

Dua pola penyajian informasi yang diperkenalkan dalam teori Belief

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

38

Adjustment yaitu : step by step atau pola penyajian beururtan dan pola

penyajian end of sequence atau pola penyajian simultan. Dalam pola

penyajian informasi step by step, bukti dievaluasi satu persatu secara

berurutan, sedangkan pola penyajian end of sequence seluruh bukti

dievaluasi dalam waktu yang bersamaan.

Efek perbedaan yang terjadi pada Model Belief Adjustment ini

disebabkan oleh perbedaan dalam tipe, urutan, dan waktu penyajian bukti

informasi. Beberapa efek perbedaan tersebut yaitu primacy effect, recency effect,

dan no order effect.

2.2.2 Recency Effect, Primacy Effect dan No Order Effect

Model Belief Adjustment mengklasifikasikan dua kemungkinan efek urutan pada

bukti gabungan yaitu recency effect dan primacy effect. Recency effect terjadi

ketika bukti terakhir yang diterimanya lebih dipertimbangkan daripada bukti awal.

Primacy effect terjadi ketika bukti pertama lebih dipertimbangkan daripada bukti

yang terakhir. Sedangkan no order effect terjadi ketika urutan dari bukti negatif

pertama yang diikuti bukti negatif kedua memiliki pengaruh yang sama pada

revisi keyakinan jika urutan bukti negatif kedua diikuti bukti negatif pertama dan

sebaliknya. Berikut gambaran prediksi efek urutan pada Model yang

dikembangkan oleh Hogarth dan Einhorn (1992).

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

39

Tabel 2.1

EKSPEKTASI EFEK URUTAN BERDASARKAN MODEL BELIEF

ADJUSTMENT

Simple Complex

End of sequence Step by step End of sequence Step by step

Mixed information set

Short

Long Primacy

Primacy

Recency

Primacy

Recency

Primacy

Recency

Primacy

Consistant information set

Short

Long

Primacy

Primacy

No effect

Primacy

No effect

Primacy

No effect

Primacy

Sumber: Hogarth dan Einhorn (1992)

Tabel 2.1 menunjukkan bahwa ketika seperangkat informasi campuran

(urutan++-- atau --++) maka prediksi efek urutan yang terjadi adalah:

1. Jika seri informasi pendek, informasi sederhana dan pola penyajian

informasi End of sequence terjadi primacy effect.

2. Jika seri informasi panjang, informasi sederhana dan pola penyajian

informasi End of sequence terjadi primacy effect.

3. Jika seri informasi pendek, informasi sederhana dan pola penyajian

informasi End of sequence terjadi recency effect.

4. Jika seri informasi panjang, informasi sederhana dan pola penyajian

informasi End of sequence terjadi recency effect.

5. Jika seri informasi pendek, informasi kompleks dan pola penyajian

informasi End of sequence terjadi recency effect.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

40

6. Jika seri informasi panjang, informasi kompleks dan pola penyajian

informasi End of sequence terjadi primacy effect.

7. Jika seri informasi pendek, informasi kompleks dan pola penyajian

informasi step by step terjadi recency effect.

8. Jika seri informasi panjang, informasi kompleks dan pola penyajian

informasi step by step terjadi primacy effect.

Tabel 2.1 menunjukkan bahwa ketika seperangkat informasi konsisten

(urutan++++ atau ----) maka prediksi efek urutan yang terjadi adalah:

1. Jika seri informasi pendek, informasi sederhana dan pola penyajian

informasi End of sequence terjadi primacy effect.

2. Jika seri informasi panjang, informasi sederhana dan pola penyajian

informasi End of sequence terjadi primacy effect.

3. Jika seri informasi pendek, informasi sederhana dan pola penyajian

informasi step by step tidak terjadi efek urutan

4. Jika seri informasi panjang, informasi sederhana dan pola penyajian

informasi step by step terjadi primacy effect.

5. Jika seri informasi pendek, informasi kompleks dan pola penyajian

informasi End of sequence terjadi primacy effect.

6. Jika seri informasi panjang, informasi kompleks dan pola penyajian

informasi End of sequence terjadi primacy effect.

7. Jika seri informasi pendek, informasi kompleks dan pola penyajian

informasi step by step tidak terjadi efek urutan.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

41

8. Jika seri informasi panjang, informasi kompleks dan pola penyajian

informasi step by step terjadi primacy effect.

2.3 Kerangka Pemikiran

Pada sub bab penelitian ini akan dijelaskan tentang kerangka

pemikiran. Kerangka pemikiran di bawah ini dibuat untuk mempermudah

pemahaman mengenai pengaruh antara variabel dependen dengan variabel

independen yang dapat ditunjukkan dengan Gambar 2.1. Pada Gambar 2.1 ini

menggambarkan pengujian pengaruh pola penyajian informasi (step by step dan

end of sequence), urutan bukti informasi (++-- dan --++), dan seri informasi (seri

informasi panjang dan seri informasi pendek) terhadap pengambilan keputusan

investasi.

Model Belief Adjustment yang dikembangankan oleh Hogarth dan

Einhorn (1992) memprediksi terdapat dua jenis efek urutan yang kemungkinan

dapat terjadi yaitu recency effect dan primacy effect. Prediksi recency effect

kemungkinan terjadi pada seri informasi pendek apabila: (1) apabila urutan

informasi yang disajikan bersifat gabungan dan pola penyajian informasi step by

step pada informasi sederhana. (2) apabila urutan informasi yang disajikan bersifat

gabungan dan pola penyajian informasi step by step dan end of sequence pada

informasi kompleks. Sedangkan prediksi primacy effect kemungkinan terjadi pada

informasi seri pendek apabila: (1) apabila urutan informasi yang disajikan bersifat

gabungan pada pola penyajian end of sequence pada informasi sederhana.

Sedangkan akan terjadi primacy effect pada seri informasi panjang apabila: (1)

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

42

apabila informasi yang disajikan bersifat gabungan pada pola penyajian informasi

end of sequence dan step by step pada informasi sederhana. (2) apabila informasi

yang disajikan bersifat gabungan pada pola penyajian end of sequence dan step by

step pada informasi kompleks.

Penelitian ini menguji pola penyajian informasi (step by step dan end

of sequence), urutan bukti informasi (++-- dan --++), seri informasi (seri informasi

panjang dan seri informasi pendek) sebagai metode dalam pengambilan keputusan

investasi. Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini disajikan pada gambar

2.1 sebagai berikut:

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

43

Sumber: diolah oleh peneliti

Gambar 2.1

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Skenario 2A

Pola penyajian: Step by step

Urutan bukti: good news diikuti bad news

Seri informasi: panjang

Skenario 2B

Pola penyajian: Step by step

Urutan bukti: bad news diikuti good news

Seri informasi: panjang

Skenario 6A

Pola penyajian: Step by step

Urutan bukti: good news diikuti bad news

Seri informasi: pendek

Skenario 4B

Pola penyajian: End of sequence

Urutan bukti: bad news diikuti good news

Seri informasi: panjang

Skenario 8A

Pola penyajian: End of sequence

Urutan bukti: good news diikuti bad news

Seri informasi: pendek

Skenario 8B

Pola penyajian: End of sequence

Urutan bukti: bad news diikuti good news

Seri informasi: pendek

Skenario 4A

Pola penyajian: End of sequence

Urutan bukti: good news diikuti bad news

Seri informasi: panjang

Skenario 6B

Pola penyajian: Step by step

Urutan bukti: bad news diikuti good news

Seri informasi: pendek

Pengambilan

keputusan skenario 2A

UJI BEDA

UJI BEDA

UJI BEDA

Pengambilan

keputusan skenario 2B

UJI BEDA

Pengambilan

keputusan skenario 6A

Pengambilan

keputusan skenario 8B

Pengambilan

keputusan skenario 8A

Pengambilan

keputusan skenario 4B

Pengambilan

keputusan skenario 4A

Pengambilan

keputusan skenario 6B

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

44

Kerangka pemikiran teoritis menjelaskan bahwa Pada skenario 2A,

partisipan akan menerima pola penyajian informasi step by step dengan urutan

informasi good news diikuti bad news pada seri informasi panjang dan pada

skenario 2B partisipan akan menerima pola penyajian step by step dengan urutan

informasi bad news diikuti good news pada seri informasi panjang. Berdasarkan

Tabel 2.1 yang telah dijelaskan sebelumnya, Pada skenario 2A partisipan akan

cenderung memberikan proporsi yang lebih tinggi pada informasi yang

diterimanya paling awal (primacy), sama halnya pada skenario 2B bahwa

partisipan akan cenderung memberikan proporsi yang lebih tinggi pada informasi

yang diterimanya paling awal atau disebut dengan primacy effect.

Pada skenario 6A partisipan akan menerima informasi dengan pola

penyajian step by step dengan urutan informasi good news diikuti bad news pada

seri informasi pendek dan skenario 6B partisipan akan menerima informasi

dengan pola penyajian step by step dengan urutan informasi bad news diikuti good

news pada seri informasi pendek. Pada skenario 6A dan 6B partisipan cenderung

memberikan proporsi yang lebih tinggi pada informasi yang diterimanya paling

akhir (recency) atau disebut juga terjadi recency effect.

Pada skenario 6A partisipan akan menerima informasi dengan pola

penyajian yang berbeda pada skenario sebelumnya, yaitu pola penyajian end of

sequence, urutan informasi good news diikuti bad news dan pada seri informasi

panjang. Pada skenario 6B partisipan juga akan menerima informasi yang tidak

jauh berbeda dengan skenario 6A yaitu, pola penyajian end of sequece, urutan

informasi bad news diikuti good news, dan seri informasi panjang. Berdasarkan

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

45

Tabel 2.1 menjelaskan bahwa terjadi primacy effect yaitu, partisipan cenderung

memberikan proporsi yang lebih tinggi pada informasi yang diterimanya paling

awal.

Pada skenario 8A partisipan akan memperoleh informasi dengan pola

penyajian end of sequence, urutan informasi good news diikuti bad news, dan seri

informasi pendek. Sedangkan pada skenario 8B partisipan akan memperoleh

informasi dengan pola penyajian end of sequence, urutan informasi bad news

diikuti good news, dan seri informasi pendek. Pada skenario tersebut partisipan

akan cenderung memberikan proporsi pada informasi yang diterimanya paling

awal atau disebut juga primacy effect.

2.4 Hipotesis Penelitian

Pada dasarnya investor membutuhkan banyak pertimbangan dalam

mengambil keputusan investasi. Investor dituntut untuk memiliki kemampuan

dalam memahami informasi yang telah diungkapkan oleh perusahaan dikarenakan

perusahaan memiliki informasi positif dan negatif yang diungkapkan pada laporan

tahunan, maka diperlukannya kemampuan investor dalam memahami isi informasi

agar investor tidak terpengaruh oleh urutan informasi dan isi dari informasi

tersebut. Pertimbangan individu dalam mengambil keputusan bergantung pada

urutan atau susunan bukti yang disajikan. Ada beberapa tipe pengaruh susunan

salah satunya yaitu primacy effect, primacy effect terjadi apabila pertimbangan

yang tidak seimbang dipengaruhi oleh bukti yang disajikan diawal dari pada bukti

yang disajikan di akhir. Tipe pengaruh susunan yang lainnya yaitu recency effect,

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

46

recency effect yaitu terjadi apabila pertimbangan yang tidak seimbang dipengaruhi

oleh bukti yang disajikan di akhir daripada bukti yang disajikan diawal.

Model Belief Adjustment mengkasifikasikan dua kemungkinan efek

urutan pada bukti gabungan yaitu recency effect dan primacy effect. Recency

effect terjadi ketika bukti terakhir yang diterimanya lebih dipertimbangkan

daripada bukti awal. Primacy effect terjadi ketika bukti pertama lebih

dipertimbangkan daripada bukti yang terakhir. Sedangkan no order effect terjadi

ketika urutan dari bukti negatif pertama yang diikuti bukti negatif kedua memiliki

pengaruh yang sama pada revisi keyakinan jika urutan bukti negatif kedua diikuti

bukti negatif pertama dan sebaliknya.

Penelitian yang dilakukan oleh Luciana Spica dan Supriyadi (2013)

menyatakan bahwa terdapat perbedaan keputusan investasi antara partisipan yang

menerima urutan informasi good news diikuti bad news dibandingkan partisipan

yang menerima urutan informasi bad news diikuti good news untuk penyajian

informasi step by step. Pada penelitian Luciana Spica et al. (2013) menunjukkan

bahwa adanya recency effect dalam pengambilan keputusan investasi apabila

informasi disajikan secara step by step. Hasil penelitian Ashton dan Ashton (1988)

menunjukkan bahwa tinjauan keyakinan auditor bergantung pada susunan dari

urutan bukti yang diterima dan cara bukti tersebut disajikan. Berdasarkan dari

hasil temuan ini membuktikan bahwa individu mudah mengubah keyakinannya

ketika bukti-bukti baru di terimanya.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan rancangan eksperimental

maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

47

H1: Terdapat perbedaan pengambilan keputusan investasi antara partisipan

yang menerima informasi good news diikuti bad news dibandingkan

partisipan yang menerima informasi bad news diikuti good news pada

pola penyajian step by step dan seri informasi panjang.

Berdasarkan teori Model Belief Adjustment, jika seri informasi pendek,

informasi kompleks dan pola penyajian informasi step by step maka terjadi

recency effect. Ashton dan Kennedy (2002) menunjukkan adanya indikasi efek

resensi pada pola penyajian step by step tetapi tidak terjadi pada pola penyajian

end of sequence dan self review debiaser dapat mengurangi tingkat resensi.

Pinsker (2007) juga menyimpulkan bahwa ketika seperangkat informasi dengan

seri pendek secara konsisten positif (negatif) yang diungkapkan secara sekuensial,

dibandingkan dengan pengungkapan simultan, revisi kepercayaan pada keputusan

harga saham secara signifikan lebih besar dalam kondisi sekuensial. Berdasarkan

hasil penelitian terdahulu dan rancangan eksperimental maka diajukan hipotesis

sebagai berikut:

H2: Terdapat perbedaan pengambilan keputusan investasi antara partisipan

yang menerima informasi good news diikuti bad news dibandingkan

partisipan yang menerima informasi bad news diikuti good news pada

pola penyajian step by step dan seri informasi pendek.

Liza Alvia dan Dedhy Sulistyawan (2009) menyatakan pada

penelitiannya bahwa efek resensi menyebabkan seseorang cenderung untuk

mengambil keputusan yang bias karena keputusannya hanya didasarkan pada

informasi yang didapat paling akhir bukan dari substansi informasi tersebut.

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

48

Sedangkan dalam hal pengetahuan seseorang cenderung menggunakan

pengetahuan yang dimiliki dalam pengambilan sebuah keputusan. Penelitian yang

dilakukan oleh Luciana Spica (2010) menyatakan, ketika investor melakukan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan investor cenderung memulai dengan

keyakinan awal kemudian melakukan revisi atas keyakinan tersebut. Revisi atas

keyakinan tersebut didasarkan pada kekuatan dan arah dari bukti audit yang telah

didapat. Akan tetapi seringkali pertimbangan atas revisi keyakinan tersebut

bukanlah esensi ataupun substansi dari bukti melainkan urutan dari bukti.

Demikian pula pada hasil penelitian Pinsker (2011) yang mengemukakan bahwa

terdapat efek urutan yang membuktikan bahwa terjadi recency effect yang

memberikan bobot pada akhir informasi dan nilai rata-rata kondisi sekuensial

tidak signifikan daripada nilai rata-rata pada kondisi simultan.

H3: Terdapat perbedaan pengambilan keputusan investasi antara partisipan

yang menerima informasi good news diikuti bad news dibandingkan

partisipan yang menerima informasi bad news diikuti good news pada

pola penyajian end of sequence dan seri informasi panjang.

Pengaruh urutan menurut Model Belief Adjustment memprediksi

apakah terjadinya primacy effect, recency effect, atau no order effect. Efek yang

berbeda dalam Belief Adjustment disebabkan oleh perbedaan tipe urutan dan

waktu penyajian bukti. Primacy effect dan recency effect diaplikasikan pada bukti

campuran yakni positif dan negatif, sedangkan no order effect diaplikasikan pada

bukti yang konsisten yakni seluruhnya positif atau negatif.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/2719/4/BAB II.pdfinformasi bad news diikuti good news untuk penyajian informasi end of sequence. Terdapat

49

Menurut Bazerman (1994) Pertimbangan investor untuk pengambilan

keputusan investasi didasarkan pada tahapan yang sistematis dan akurat. Namun,

adanya bounded rationality menyebabkan pertimbangan dalam proses

pengambilan keputusan cenderung menggunakan strategi heuristik, yaitu

penyederhanaan proses pengambilan keputusan. Baird dan Zelin (2000)

membuktikan pada penelitiannya bahwa terjadi efek primacy pada informasi masa

lalu dan terjadi efek primacy pada informasi masa depan dimana hasil tersebut

mendukung penelitiannya. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan rancangan

eksperimental maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

H4: Terdapat perbedaan pengambilan keputusan investasi antara partisipan

yang menerima informasi good news diikuti bad news dibandingkan

partisipan yang menerima informasi bad news diikuti good news pada

pola penyajian end of sequence dan seri informasi pendek.