Top Banner
7 BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA MENGHADAPI IMTIHAN A. Deskripsi Pustaka 1. Teknik Relaksasi a. Pengertian Teknik Relaksasi Menurut Zen zainul, dengan proses relaksasi atau pengenduran, penyegaran kembali (Refreshing) organ-organ tubuh akan sesekali mengalami fase istirahat. 1 Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang berupa pemberian intruksi kepada seseorang dalam bentuk gerakan-gerakan yang tersusun secara sistematis untuk merilekskan pikiran dan anggota tubuh seperti otot-otot dan mengembalikan kondisi dari keadaan tegang keadaan rileks, normal dan terkontrol, mulai dari gerakan tangan sampai kepada gerakan kaki. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menurunkan tingkat rangsangan seseorang dan membawa suatu keadaan yang lebih tenang, baik secara psikologis maupun fisiologis. Secara psikologis relaksasi yang berhasil menghasilkan perasaan sehat, tenang dan damai, suatu perasaan berada dalam kendali, serta penurunan dalam ketegangan dan kegelisihan. Secara fisiologis relaksasi menghasilkan penurunan tekanan darah, pernafasan dan detak jantung seharusnya muncul.Teknik relaksasi termasuk latihan bernafas, relaksasi otot, dan beragam strategi mental, termasuk hayalan dan visualisasi. Kondisi yang kondusif untuk mencapai tingkat yang rileks seperti lingkungan yang tenang,posisi fisik yang nyaman, dan mata tertutup. Hanya mengambil beberapa saat untuk 1 Zainul, Zen. Kekuatan Metode Lafidzi, (Jakarta: Qultum Media, 2007 ), hlm. 65.
23

BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

Oct 15, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

7

BAB II

TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA

MENGHADAPI IMTIHAN

A. Deskripsi Pustaka

1. Teknik Relaksasi

a. Pengertian Teknik Relaksasi

Menurut Zen zainul, dengan proses relaksasi atau pengenduran,

penyegaran kembali (Refreshing) organ-organ tubuh akan sesekali

mengalami fase istirahat.1 Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa teknik relaksasi adalah salah satu bentuk terapi

yang berupa pemberian intruksi kepada seseorang dalam bentuk

gerakan-gerakan yang tersusun secara sistematis untuk merilekskan

pikiran dan anggota tubuh seperti otot-otot dan mengembalikan kondisi

dari keadaan tegang keadaan rileks, normal dan terkontrol, mulai dari

gerakan tangan sampai kepada gerakan kaki.

Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menurunkan tingkat

rangsangan seseorang dan membawa suatu keadaan yang lebih tenang,

baik secara psikologis maupun fisiologis. Secara psikologis relaksasi

yang berhasil menghasilkan perasaan sehat, tenang dan damai, suatu

perasaan berada dalam kendali, serta penurunan dalam ketegangan dan

kegelisihan. Secara fisiologis relaksasi menghasilkan penurunan

tekanan darah, pernafasan dan detak jantung seharusnya muncul.Teknik

relaksasi termasuk latihan bernafas, relaksasi otot, dan beragam strategi

mental, termasuk hayalan dan visualisasi. Kondisi yang kondusif untuk

mencapai tingkat yang rileks seperti lingkungan yang tenang,posisi fisik

yang nyaman, dan mata tertutup. Hanya mengambil beberapa saat untuk

1Zainul, Zen. Kekuatan Metode Lafidzi, (Jakarta: Qultum Media, 2007 ), hlm. 65.

Page 2: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

8

melakukan “istirahat mental” dari aktifitas pekerjaan menjadi aktifitas

relaksasi yang efektif.2

Teknik relaksasi merupakan salah satu cara untuk

mengistirahatkan fungsi fisik dan mental sehingga menjadi rileks,

relaksasi merupakan upaya sejenak untuk melupakan kecemasan dan

mengistirahatkan pikiran dengan cara menyalurkan kelebihan energi

atau ketegangan (psikis) melalui sesuatu kegiatan yang menyenangkan.

Tujuan teknik relaksasi adalah membantu orang menjadi rileks,

dengan demikian dapat memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik.

Untuk membantu individu mengontrol diri dan memfokuskan perhatian

sehingga ia saat berada dalam situasi yang menegangkan.

b. Jenis-jenis Relaksasi

Ada beberapa jenis dari relaksasi

1) Relaksasi otot

Relaksasi otot bertujuan untuk mengurangi ketegangan dengan

cara melemaskan badan. Dalam latihan relaksasi otot individu

diminta menegangkan otot dengan ketegangan tertentu dan

kemudian diminta untuk mengendurkannya.Sebelum dikendurkan

penting dirasakan ketegangan tersebut sehingga individu dapat

membedakan antara otot tegang dan otot lemas.

2) Relaksasi kesadaran indera

Teknik ini individu dapat diberi satu persatu diberi pertanyaan

yang tidak dijawab secara lisan tetapi untuk dirasakan sesuai

dengan apa yang dapat atau yang tidak dapat dalam individu pada

waktu intruksi diberikan pengembangan.

3) Relaksasi melalui hipnosa, yoga, dan meditasi

a) Hipnosa ialah kondisi yang menyerupai tidur lelap tetapi lebih

aktif, saat seseorang memiliki sedikit keinginan tahu dari

2Ivancevich, M.John. Perilaku Dan Manajemen Organisasi, (Jakarta: Penerbit Erlangga,

2006), hlm. 317.

Page 3: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

9

dirinya dan bertindak menurut sugesti dari orang yang

menyebabkan terjadinya kondisi tersebut.

b) Yoga yaitu sebuah sistematika baru yang mampu menjelaskan

manusia secara utuh, bagaiman menjalani hidup secara

berimbang serta bagaimana cara bertahan hidup jika tidak ada

keseimbangan.

c) Meditasi adalah suatu teknik latihan dalam meningkatkan

kesadaran pada satu objek stimulasiyang tidak berubah pada

waktu tertentu.

c. Manfaat Relaksasi

Secara garis besar siswa-siswi TPQ dianjurkan kelapangan

sebelum masuk ke kelas tujuannya, untuk memberikan pengetahuan

tentang manfaat relaksasi dengan cara lari-lari kecil ditempat, mengatur

nafas agar selalu rileks dalam mengerjakan sesuatu di dalam kelas,

dengan hal itu telah dijadikan menjadi beberapa manfaat yaitu:

1) Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi

yang berlebihan karena adanya stress.

2) Masalah-masalah yang berhubungan dengan stress seperti hipertensi,

sakit kepala, insomania dapat dikurangi atau diobati dengan

relaksasi.

3) Mengurangi tingkat kecemasan.

4) Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan

stress

5) Mengontrol anticipatory anxiety sebelum situasi yang menimbulkan

kecemasan, seperti pada pertemuan penting, wawancara atau

sebagainya.

6) Penelitian menunjukkan bahwa perilaku tertentu dapat lebih sering

terjadi selama periode stress, misalnya naiknya jumlah rokok yang

dihisap, konsumsi alcohol, pemakaian obat-obatan, dan makanan

yang berlebih-lebihan.

7) Meningkatkan penampilan kerja, sosial, dan penampilan fisik.

Page 4: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

10

8) Kelelahan, aktivitas mental dan latihan fisik yang tertunda dapat di

atasi dengan menggunakan ketrampilan relaksasi.3

2. Kecemasan Siswa Menghadapi Imtihan

a. Kecemasan

Kecemasan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah

kegelisahan, ketakutan, kekhawatiran.4Menurut Davidson dan Naele

kecemasan merupakan bagian dari kehidupan manusia.Kecemasan

sering muncul pada orang yang dianggap normal, meskipun kecemasan

merupakan sintom semuan psikopatologi terutama yang neurotik.5Sel

saraf (neuron) merupakan suatu adaptasi fungsional yang dapat

mengirim stimulus yang diterima secara cepat melalui serabut-

serabutnya.Oleh karena itu, tubuh dapat memadukan sebagai fungsi

internal dan menyesuaikannya terhadap perubahan-perubahan dalam

lingkungan eksternal. Otak manusia memiliki sekitar 100 miliar

neuron.Setiap neuron membentuk jembatan yang mengakibatkan otak

memiliki jaringan yang amat rumit. Setiap neuron-neuron yang

menerima sinyal-sinyal elektrik akan menjadikan neurontransmiliter

(pemancar saraf) kearah neuron berikutnya sehingga terjadi arus listrik

yang menyalurkan “pesan-pesan dalam otak.”6

Menurut Paul Ekmen menggunakan istilah kecemasan untuk

suasana hati yang mana kita merasakan cemas dan tidak tahu mengapa

kita merasakan hal seperti itu, kita tidak bisa menunjukkan pemicunya.

Meskipun kita merasa seolah-olah kita ada dalam kemarahan, kita tidak

tahu apa yang dilakukan terhadap hal itu ketika kita tidak bisa

mengidentifikasi ancaman tersebut.7

3Ivancevich, M.John, Ibid., hlm. 319. 4W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Balai Pustaka,

Jakarta, 2003, hlm. 225. 5 Lin Tri Rahayu, Psikoterapi Perspektif Islam Dan Psikologi Kontemporer, uin malang

Press, malang, 2009, hlm. 167. 6 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Kencana,

Jakarta, 2004, hlm. 83. 7 Paul Ekman, Membaca Emosi Orang (Panduan Lengkap Memahami, Karakter Perasaan,

Dan Emosi Orang), Think, Yogyakarta, 2007, hlm. 253.

Page 5: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

11

Menurut Paul Ekmen kecemasan merupakan seperti halnya

suasana hati yang murung, kepribadian melankolis, dan depresi yang

berkaitan dengan kesedihan dan penderitaan mendalam dan juga seperti

halnya suasana hati yang lekas marah, kepribadian yang ingin

bermusuhan dan kekerasan patologi selalu dikaitkan dengan kemarahan,

maka ketakutan mempunyai suasana hati yang selalu cemas,

mempunyai kepribadian malu, dan memalukan, dan sejumlah gangguan

yang akan digambarkan sebagai berikut. Rasa malu yang ekstrim,

misalnya, dikatakan mengarakterisasi sekitar 15% dari populasi. Orang

seperti itu selalu terlena pada kegagalan mereka dalam menghadapi

situasi sosial, mereka menghindari kontak sosial dan mempunyai harga

diri yang rendah, mengangkat hormon-hormon stress, dan detak jantung

yang tinggi. Sikap mereka itu juga akan meningkatkan resiko gangguan

jantung.8

Istilah kecemasan (anxiety) dewasa ini dipakai dalam ilmu

psikologi dan psikiatris untuk menyebutkan paling tidak tiga kontruksi

yang saling berkaitan, kendati secara logika berbeda satu sama lain.

Kecemasan paling sering dipakai untuk menerangkan suatu kondisi atau

keadaan emosi yang tidak enak, tapi istilah inipun dipakai bagi Psiko-

Fisiologis kompleks yang terjadi akibat stress.Selain itu konsep

kecemasan mengacu pada perbedaan kecenderungan perasaan cemas

masing-masing orang akibat pengaruh kepribadian.9

Kecemasan bisa dibedakan dari bentuk-bentuk emosi tak

menyenangkan lain seperti kemarahan, kesedihan atau duka cita, dari

kombinasi unik dalam perwujudan pengalaman, aspek psikologis dan

perilaku yang ditimbulkannya. Perasaan cemas ditandai dengan

perasaan-perasaan subyektif berupa ketegangan, ketakutan, gugup atau

khawatir serta dengan aktifitas (rangsangan) dan pelepasan sistem

otonom kegugupan. Perasaan tersebut bisa berubah intensitasnya dan

8Ibid., hlm, 254. 9Adam Kuper dan Jessica Kuper, Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial (edisi kedua), PT Raja

Grafindo persada, Jakarta, 2000, hlm. 34.

Page 6: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

12

berfluktuasi terhadap waktu sebagai fungsi dari besarnya stress yang

diderita seseorang. Ketegangan, rasa takut, tegang dan panic yang amat

sangat menunjukkan kecemasan tingkat tinggi.10

Kecemasan adalah tanggapan dari sebuah ancaman, nyata ataupun

khayal.Individu mengalami kecemasan karena adanya ketidakpastian di

masa mendatang. Salah satu definisi kecemasan adalah takut akan

kelemahan.11

Adapun gejala dari kecemasan yang lazim adalah:12

1) Kejengkelan umum yaitu rasa gugup, jengkel, tegang, dan rasa

panik. Rasa cemas berkepanjangan bahwa suatu bencana yang tidak

jelas segera menyerang menyebabkan tidak bisa tidur dan siang hari

merasa lelah.

2) Sakit kepala karena ketegangan otot terutama didaerah tengkuk, dan

tulang punggung, mungkin menyebabkan sakit kepala atau rasa tidak

enak atau denyut kesakitan. Rasa sakitnya mungkin terdapat di

belakang kepala di atasnya atau di sebelah depan.

3) Gemetaran pada seluruh tubuh khususnya di lengan dan tangan.

4) Aktivitas sistem otonomik yang meningkat sehingga akan

menyebabkan keringat menjadi bercucuran serta memenas dan

memerahnya wajah. Kadang-kadang mulut menjadi makin kering

atau air liur makin banyak dimulut.

Selain hal di atas, indikasi orang mengalami kecemasan

adalah:13

1) Seorang yang mengalami kecemasan akan terus merasa khawatir

mengenai hal yang dapat menimbulkan persoalan, baik ringan

maupun berat.

10Ibid., hlm, 34. 11 Namora Lumongga Lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, kencana Prenada Media Group,

Jakarta, 2009, hlm.14. 12Ibid., hlm. 28. 13 Irwanto dkk, Psikologi Umum, Buku Panduan Mahasiswa, Gramedia, Jakarta, 1994, hlm.

290.

Page 7: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

13

2) Para ahli berpendapat bahwa penyebab kecemasan lebih bersifat

internal daripada eksternal

3) Walaupun penyebab kecemasan sulit diketahui tetapi reaksi mereka

menunjukkan bahwa individu-individu tersebut mempunyai perasaan

tidak mampu dalam menghadapi situasi-situai yang mereka pandang

mengancam.

Menurut. Robert Priest pada saat menghadapi kecemasan, tubuh

mengadakan reaksi fisik meliputi:14

1) Berdebar-debar

Ketika dibawah pengaruh stress, seseorang akan merasa jantung

terpacu dengan cepat.

2) Gemetar

Kadang seseorang merasakan goyah atau guncangan terutama ketika

mengalami shock. Tangan dan kaki gemetar saat melakukan sesuatu

dan teruyung-huyung

3) Ketegangan

Tanda paling utama dari kecemasan adalah ketegangan.Seseorang

merasakan saraf dibelakang leher sangat kencang dan menegang, dan

ini menyebabkan rasa tersiksa.

4) Gelisah atau sulit tidur

Seorang akan merasakan sulit tidur atau mungkin akan tersandar

ataupun bangun beberapa lama sampai tengah malam.

5) Keringat

Beberapa orang akan yang mengalami kecemasan ada yang

mengeluarkan keringat terlalu banyak.

6) Tanda-tanda fisik yang lain

Tanda-tanda fisik adalah ketegangan yang dapat berupa gatal-gatal

pada tangan dan kaki, juga kadang merasa ingin buang air kecil.

Banyak para ahli yang sudah mengadakan penelitian tentang

kecemasan ini, antara lain seperti yang dikutip oleh Slameto, yakni

14 Namora Lumongga Lubis, Op. Cit., hlm. 15-16.

Page 8: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

14

seorang ahli bernama Spielberge yang menunjukkan bahwa pada tahap

dimana pekerjaan sekolah paling menantang bagi siswa (tidak terlalu

sulit atau terlalu mudah), siswa dengan tingkat kecemasan rendah

prestasi lebih baik daripada siswa-siswa dengan tingkat kecemasan

tinggi. Selain itu, sebagaimana dikutip oleh Slameto ada juga yang lain

yaitu Kirklan (1971) yang membuat suatu kesimpulan mengenai

hubungan antara tes, kecemasan dan hasil belajar:15

1) Tingkat kecemasan yang sedang biasanya mendorong belajar,

sedang tingkat kecemasan tinggi mengganggu belajar.

2) Siswa-siswa dengan tingkat kecemasan yang rendah lebih merasa

dalam menghadapi tes dari pada siswa-siswa yang pandai.

3) Bila siswa cukup mengenal jenis tes yang akan dihadapi maka

kecemasan berkurang.

4) Pada tes-tes yang mengukur daya ingat, siswa-siswa yang sangat

cemas memberikan hasil yang lebih baik daripada siswa-siswa yang

kurang cemas. Pada tes-tes yang membutuhkan cara berfikir yang

fleksibel, siswa-siswa yang sangat cemas hasilnya lebih buruk.

5) Kecemasan terhadap tes bertambah apabila hasil tes dipakai untuk

menentukan tingkat-tingkat siswa.

Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Manajemen

Pengajaran secara manusiawi, tingkat kecemasan seseorang sebanding

dengan besar kecilnya dan penting tidaknya sesuatu yang ingin dicapai,

terutama mencakup aspek kehidupan seperti ekonomi dan kemakmuran.

Nilai jelek dalam ulangan harian tidak begitu mencemaskan dibanding

dengan nilai ujian akhir. Oleh karena itu anak akan cemas menghadapi

ujian, dan tidaklah demikian dalam menghadapi ulangan umum yang

hasilnya akan memuaskan rapor, siswa akan merasa cemas tetapi jika

15Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2015,

hlm. 186.

Page 9: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

15

menghadapi ulangan harian hanya mengerjakan tugas kelas, siswa akan

bekerja dengan tenang-tenang saja.16

Menurut Suharsimi Arikunto mengidentifikasikan sebab-sebab

kecemasan yang dikutip dari bukunya sarason dan kawan-kawan

bahwasanya pada umumnya sebab-sebab kecemasan yang ada pada diri

siswa di kelas adalah mereka merasa risau karena tidak dapat

mendengar atau memahami apa yang diucapkan guru, tidak tahu pasti

apa yang diharapkan guru darinya, dan hal-hal yang berhubungan

dengan hubungan siswa dengan gurunya dan sumber dari segalanya

adalah adanya perasaan takut tidak lulus.17

Kecemasan adalah ketakutan yang tidak nyata, suatu perasaan

terancam sebagai tanggapan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak

mengancam; sedangkan “ketakutan” menurut batasannya adalah sesuatu

yang memang nyata-ketakutan akan sesuatu yang benar-benar

menakutkan. Penulis psikologi lainnya, secara bergantian menggunakan

istilah “ketakutan” dan “kecemasan”, sebagaimana istilah “kegugupan”

dan “ketegangan”.

Frans Sinuor Yoseph menguraikan hubungan antara kecemasan

dan ketakutan secara agak rinci. Menurut Yoseph, dalam rasa takut,

seseorang menyadari bahaya yang sedang mengancam keselamatan

dirinya. Ia bahkan didorong dan diperkuat oleh situasi tersebut.

Persepsi-persepsi indra akan menjadi lebih tajam, sehingga ia bisa

menemukan jalan dan cara pemecahan yang sungguh disadari.18

Kecemasan ada Tiga komponen dari reaksi kecemasan yang

kuat.

1) Emosional: orang tersebut mempunyai ketakutan yang amat sangat

dan secara sadar.

16 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Rineka Cipta, Jakarta,

1992, hlm. 83. 17Ibid., hlm. 84. 18 Alex Sobur, Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah, Penerbit Pustaka Setia, Bandung,

2015, hlm. 345.

Page 10: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

16

2) Kognitif: ketakutan meluas dan sering berpengaruh terhadap

kemampuan berfikir jernih, memecahkan masalah, dan mengatasi

tuntutan lingkungan.

3) Psikologis: tanggapan tubuh terhadap rasa takut berupa pengerasan

diri untuk bertindak, baik tindakan itu dikehendaki atau tidak.

Pergerakan tersebut merupakan hasil kerja dari sistem saraf otonom

yang mengendalikan berbagai otot dan kelenjar tubuh. Pada saat

pikiran dijangkiti rasa takut, sistem saraf otonom menyebabkan

tubuh bereaksi secara mendalam. Jantung berdetak lebih keras, nadi

dan napas bergerak meningkat, biji mata membesar, proses

pencernaan dan yang berhubungan dengan usus berhenti, pembuluh

darah mengerut, tekanan darah meningkat, kelenjar adrenal melepas

adrenalin ke dalam darah. Akhirnya darah, darah dialirkan keotot

rangka (otot untuk gerakan yang sadar), sehingga tegang dan siap

untuk melakukan gerakan.19

Peneliti dapat menarik kesimpulan dari beberapa

pemaparan di atas bahwa kecemasan yaitu suatu kondisi dimana

seseorang merasa tidak nyaman, terancam atau merasa terganggu

yang ditandai dengan gejala fisik yang menyertai dengan itu

meliputi beberapa macam: peningkatan detak jantung, perubahan

pernafasan, keluar keringat, gemetar, lemah dan gejala sikisnya

terancam perasaan khawatir dan tegang.

b. Macam-macam Kecemasan

Al-Qur’an telah menggambarkan berbagai tingkatan kecemasan

dan ketakutan alamiah ini berikut berbagai gejolak fisik dalam tubuh

yang menyertainya secara berturut-turut, tingkat kecemasan dan

ketakutan yang dialami oleh manusia adalah sebagai berikut :

19Ibid., hlm. 247.

Page 11: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

17

1) Kesempitan Jiwa (Al Hijr : 97-99)

Artinya: “Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat).Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).”20

2) Ketakutan (Al Ahzab : 19)

Artinya:“mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu Lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik- balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. mereka itu tidak beriman, Maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”21

3) Kegelisahan atau kurang sabar (Al Ma’arijj : 20)

20Surat Al-Hijr ayat 97-99, Al-Qur’an dan Terjemahannya Departemen Agama RI,

Diponegoro, 2011, hlm. 222. 21Ibid., Surah Al-Ahzab ayat 19, hlm. 335.

Page 12: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

18

Artinya : “Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah.”22

4) Berkeluh kesah (kurang sabar disertai dengan ketamakan yang luar

biasa atas segala sesuatu) (An- Nazi’at : 19-22)

Artinya : “Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?"lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.Tetapi Fir´aun mendustakan dan mendurhakai.Kemudian Dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).23

5) Ketakutan yang berlebihan (lebih tinggi tingkatnya daripada

kegelisahan) (Al- anfaal : 12)

Artinya: “(ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku bersama kamu, Maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". kelak akan aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, Maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.”24

6) Kepanikan (lebih tinggi tingkatnya dari kegelisahan) (Al Anbiya’ :

103)

Artinya: “Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh Para

22Ibid., Surah Al-Ma’arijj ayat 20, hlm. 454 23Ibid., Surah An-Naazi’at ayat 19-22, hlm. 466 24Ibid., Surah Al-Anfal ayat 12, hlm. 142

Page 13: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

19

malaikat. (Malaikat berkata): "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu".25

7) Kebingungan atau linglung (gangguan ringan pada akal sebagai

akibat dari ketakutan yang luar biasa) (Al Hajj : 1-2)

Artinya: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).(ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya”.26

8) Mabuk atau setengah gila (Hilang akal akibat ketakutan yang luar

biasa) (al Hajj : 2)

Artinya:“(ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya”.27

25Ibid., Surah Al-Anbiya’ ayat 103, hlm. 265. 26Ibid., Surah Al-Hajj ayat 1-2, hlm. 265. 27Ibid., Surah Al-Hajj ayat 2, hlm. 265.

Page 14: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

20

c. Penyebab kecemasan

Menurut penyebab dan lama berlangsung kecemasan dapat

dibedakan menadi beberapa bentuk, diantaranya yaitu:

1) Phobic Anxiety

Phobic Anxiety adalah kecemasan yang timbul dikarenakan

Phobia (ketakutan) tertentu misalnya:

a) Karena cemas takut berada dalam kamar tertutup

b) Cemas ketika tidur diruangan yang gelap

c) Cemas karena berada ditempat yang tinggi

2) Ancute Anxiety

Ancute Anxiety adalah kecemasan yang muncul mendadak

dengan intensitas yang tinggi, tapi tidak terlalu lama akan hilang,

misalnya:

a) Ketika melihat orang yang mirip dengan pembunuh

keluarganya, dia segera ketakutan dan beberapa setelah orang

tadi pergi dia tenang kembali.

b) Akibat mendengar hiruk pikuk yang mengingatkannya pada

peristiwa media melalui seorang ibu muda langsung histeris

ketakutan, namun sesaat sesudah dia sadar bahwa itu bukan

peristiwa sesungguhnya dia menjadi tenang kembali.

3) Chronic Anxiety

Chronic Anxiety ialah kecemasan yang berlangsung kemudian

terus menerus (dapat terjadi seumur hidup) meski dalam intensitas

yang rendah, dan tanpa sebab yang jelas misalnya:

a) Orang kagetan

b) Hendak bepergian selalu ingin buang air kecil

4) Normal Anxiety

Normal Anxiety adalah kecemasan yang berdasarkan misalnya:

a) Menjelang ujian sekolah perasaan cemas muncul begitu besar.

b) Cemas dalam menunggu hasil ujian sekolah

Page 15: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

21

5) Neurotic Anxiety

Neurotic Anxiety adalah kecemasan tanpa alas an yang jelas

sebagai akibat konflik dalam bawah sadar misalnya:Sering muncul

perasaan bersalah, akibat seringnya dipersalahkan pada masa kecil,

dan kini muncul menjadi kecemasan yang berlarut-larut serta secara

periodic muncul.28

d. Ciri-ciri kecemasan

Kecemasan bukan hanya memiliki macam-macam atau

penyebabnya, namun kecemasan juga memiliki cirri-ciri diantara lain

yaitu:

1) Reaksi fisik kecemasan yaitu ujung-ujung anggota dingin (tangan

dan kaki), keringat bepercikan, gangguan pencernaan dan lain-lain.

2) Pemikiran

a) Khawatir dan berfikir tentang hal yang buruk

b) Tidak menganggap penting dengan bantuan yang ada

3) Perilaku

a) Menghindari saat kecemasan bisa terjadi

b) Mencoba melakukan banyakhal secara sempurna atau mencoba

mencegah bahaya.

4) Suasana hati

Suasana hati yang jengkel, gugup, cemas dan panik

3. Pengertian Imtihan

Beberapa pakar mendifinisikan evaluasi secara beragam,

diantaranya yaitu devinisi evaluasi menurut Ralph Tyler (dalam

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Pendidikan 2002) mengatakan bahwa

evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan

sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah

tercapai.29

28 Batara Panji, Solusi Cerdas Mengatasi Cemas, ST book, Jakarta, 2001, hal 34 29Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi (Edisi Revisi), PT Bumi Aksara, Jakarta, 2002,

hal 3

Page 16: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

22

Bloom et.al Evaluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan

kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataan

terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat

perubahan dalam pribadi siswa.30Memang tidak semua orang menyadari

bahwa setiap saat kita selalu melakukan pekerjaan evaluasi.Dalam

beberapa kegiatan sehari-hari, kita jelas-jelas mengadakan pengukuran dan

penilaian.31

Dari dua kalimat di atas kita sudah menemui tiga buah istilah yaitu

evaluasi, pengukuran, dan penilaian.

a. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.

Pengukuran bersifat kuantitatif

b. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan

ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif

c. Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas, yakni mengukur

dan menilai.

4. Membaca dan Tulis Al-Qur’an

Membaca merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh

semua anak karena melalui membaca anak dapat belajar banyak tentang

berbagai bidang studi.Sedangkan menulis bukan hanya menyalin tetapi

juga mengekspresikan pikiran dan perasaan ke dalam lambang-lambang

tulisan.32

Al-Qur’an ialah kalam Allah yang bernilai mu’jizat, yang

diturunkan kepada penutup para nabi dan rasul, dengan perantara para

malaikat jibril, diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir, membaca

terhitung ibadah dan tidak akan ditolak kebenarannya.33

Dari berbagai uraian di atas ditarik kesimpulan bahwa baca tulis

Al-Qur’an merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi

30 Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hlm. 1. 3131 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., 2002, hlm. 1. 32 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,PT. Rineka Cipta,

Jakarta, 1999, hal 199&223 33 Ahsin W. Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, PT. Bumi Aksara, Jakarta,

2005, hlm.1

Page 17: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

23

proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan tentang ilmu baca tulis Al-

Qur’an mengenai makhorijul huruf, tajwid, shifatul huruf sehingga murid

dapat membaca Al-Qur’an dengan benar dan terampil menulis. Menurut

ahmad Syadeli dan Ahmad Rofi’.34 Bahwa ada hubungan antara menulis

dengan membaca Al-Qur’an terhadap pemahaman Al-Qur’an, dari

pemahaman-pemahaman itulah akan muncul pengaruh-pengaruh

terhadap orang yang membacanya baik dari segi jasmani maupun rohani.

Apa yang dikemukakan oleh ahmad Syadeli dan Ahmad Rofi’ adalah

sebagai berikut:

Hubungan menulis Al-Qur’an dengan pemahaman Al-Qur’an

sangat erat.Karena semakin lengkap petunjuk yang ditangkap semakin

sedikit pula kesulitan untuk mengungkap pengertian-pengertian yang

terkandung didalamnya.Untuk mengatasi permasalahan tersebut kata Abu

Aswad Ad-Dauli, Ahmad Syadali dan Ahmad Rofi’, ia berusaha

menghilangkan kesulitan-kesulitan yang seringdialami oleh orang-orang

Islam non Arab dalam membaca Al-Qur’an ia memberikan tanda-tanda

yang diperlukan untuk menolong mereka dalam membaca ayat-ayat Al-

Qur’an dengan cara memberikan tinta warna yang berbeda-beda, selain

itu ia memberikan tanda fathah dengan titik di atas dan kasroh dengan

titik dibawah serta dhummah dengan titik sebelah kiri atas.

Adapun untuk bacaan tanwin diberi tanda dengan dua titik, usaha-

usaha ini dilakukan pada masa bani ummayah cara penulisan tanda titik

yang berwarna juga belum dapat mengatasi kesulitan yang ada.

Disamping terlalu banyak titik, berubahnya warna titik menjadi

kelihatan serupa juga menyulitkan para pembaca Al-Qur’an .

Dari situlah Khalil mengambil inisiatif untuk mengatasi persoalan

di atas dengan membuat tanda-tanda baca baru yang lebih praktis dan

mudah di pahami, tanda-tanda itu adalah:

a. Huruf wawu kecil ()ُ untuk tanda dhummah

34 Ahmad Syadeli, Ahmad Rofi’, Ulumul Qur’an II, Pustaka Setia, Bandung, 1997, hlm.25

Page 18: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

24

b. Huruf alif kecil ()َ untuk tanda fathah

c. Tanda ya kecil ()ِ untuk tanda kasrah

d. Serta kepala huruf sin ()ّ untuk tanda syiddah

e. Kepala huruf ha ()ْ untuk tanda sukun

f. Kepala huruf ‘ain (ء) untuk hamzah

Penulisan dan tanda-tanda semacam ini masih berlaku hingga sekarang.35

Dengan adanya tanda-tanda bacaan tersebut sehingga kelengkapan

penulisan Qur’an sangat menolong seseorang dalam membaca dan

memahami kandungan ayat-ayat Al-Qur’an .

a. Adab membaca Al-Qur’an

Seorang muslim apabila hendak membaca Al-Qur’an harus mengatasi

adab-adabnya:

1) Mengikhlaskan niat karena Allah Ta’ala

2) Membaca dengan penuh penghayatan

3) Membaca dalam keadaan suci

4) Tidak membaca ditempat yang kotor atau diperkumpulan yang

tidak biasa diam mendengarkan

5) Membaca ta’awudz

6) Memperindah suara

7) Membaca dengan tartil.36

b. Dasar Baca Tulis Qur’an

Banyak ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi yang mendorong kita

untuk membaca Al-Qur’an dengan menginginkan pahala dan balasan

yang benar dengan membacanya yaitu. QS. Al-A’raf ayat 204

Artinya: “Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, danperhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

35 Ibid., hlm. 26. 36 Fathi Kauli, Memperbaiki bacaan Al-Qur’an Design, Solo, 2010, hlm. 111-118.

Page 19: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

25

Maksudnya: jika dibacakan Al Quran kita diwajibkan mendengar dan

memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun

di luar sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah ma'mum

boleh membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat

Al-Qur’an .” (QS. Al-A’Raf ayat 204).37

Artinya: “Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”. (QS. Al-Israa’ ayat 9).38

c. Tujuan Baca Tulis Qur’an

Tujuan baca tulis qur’an adal untuk melatih akhlak terampil

dalam membaca huruf arab atau Al-Qur’an dengan memperhatikan

tanda-tanda baca seperti dhummah, kasrah, fathah, syaddah, tanwin

dan sukun. Disamping itu juga dapat membedakan kata atau kalimah

yang satu dengan yang lain, sehingga anak fasih dalam menghafalkan

ayat-ayat Al-Qur’an dengan benar sesuai ilmu tajwid.39

Seorang Baca tulis qur’an, tidak serta mengadopsi metode yang

baru dikenalnya, apaagi jika hanya mendapatkan informasi saja

tentang metode tersebut, para Pembina harus melakukan kajian yang

mendalam, sebelum menetapkan metode apa yang akan dipakai

dalam mengajarkan Baca tulis qur’an pada santri.

Beberapa pertimbangan dalam pemilihan metode pengajaran

antara lain:

37 Al-qur’an Surat Al-A’raf ayat 204, Al-qur’an dan terjemah Departemen Agama RI, CV.

Karya Utama, Surabaya, 2005, hlm. 238. 38Ibid., Al-qur’an Surat Al-Isra’ ayat 9, hlm. 225. 39 Pusat Pembinaan dan pengembangan bahasa, Depdikbud RI, Kamus Besar Indonesia, Balai

Pustaka, Jakarta, 1990, hlm. 62.

Page 20: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

26

1) Mudah dan mudahnya mendapatkan pelatihan-pelatihan bagi para

pembina

2) Mudah dikuasai mayoritas ustadz/ustadzah

3) Mudah dan murah mendapatkan buku pengajarannya

4) Mudah dan sederhana pengelolaan pengajarannya.

Jika beberapa metode lolos pertimbangan di atas, maka

ditentukan pemilihan berdasarkan skala prioritas.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan judul yang

peneliti angkat dalam skripsi ini yaitu:

1. Agus Prasetyo stain kudus dengan hasil penelitiannya yaitu “Peran guru

pembimbing dan konseling REBT dalam memperbaiki psikologis peserta

didik di SMA 3 Pati”: Dengan hasil penelitiannya adalah peran guru

bimbing REBT dalam memperbaiki psikologis peserta didik di SMA 3 Pati

sudah cukup tepat, bahwa guru BK disekolah tersebut menerapkan sistem

keyakinan nasional pada diri setiap peserta didik yang upaya permasalahan

yakni di penanaman nilai rasa percaya diri. Sebab rasa percaya diri mampu

memberikan motivasi lebih besar peserta didik untuk menjalani

kehidupannya dengan lebih baik lagi.40

2. Arif Syaifuddin dengan hasil penelitiannya yaitu” kecemasan sebagai

permasalahan peserta didik dalam menghadapi ujian nasional di MA

Raudhatul Falah kermi Gembog Pati” : Dengan hasil penelitiannya adalah

permasalahan peserta didik yang sering muncul ketika menjelang ujian

nasional atau rasa cemas. Di MA selain dengan layanan bimbingan dan

konseling juga berupaya mengatasi rasa cemas pada diri peserta didik

dengan berbagai macam kegiatan keagamaan. Seperti kegiatan do’a

bersama menjelang ujian dan pengajian. Hasilnya yaitu ketika peserta

didik mengalami kecemasan dalam ujian nasional peserta didik dituntut

40Skripsi karya Agus Prasetyo yang berjudul “Peran Guru Pembimbing dan Konseling REBT dalam memperbaiki Psikologis peserta didik di SMA 3 Pati “tahun 2012 jurusan Tarbiyah PAI STAIN Kudus.

Page 21: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

27

untuk melakukan kerileksan agar apa yang dikerjakan bisa memadai nilai

yang ia inginkan.41

3. Noor khotimah dengan hasil penelitiannya yaitu“ Metode dan strategi guru

TPQ dalam kegiatan belajar mengajar atau keberhasilan Imtas (Imtihan

Akhir Santri) di TPQ Al-Azhar Dawe Kudus” :Dengan hasil penelitiannya

adalah metode strategi guru dalam belajar mengajar TPQ Al-Azhar

terhadap keberhasilan Imtas.Secara emosional guru TPQ mengadakan

strategi belajar mengajar agar sewaktu murid melaksanakn pembelajaran

bisa memahami strategi yang guru buatkan seperti dalam mengajar ilmu

tajwid, guru member contoh dengan tabel beserta bagan yang

menunjukkan bacaan idghom, idzhar dan lain-lain beserta contoh-

contohnya.42

Dalam skripsi yang penulis paparkan perbedaan dari skripsi nor

khotimah yaitu hanya menjelaskan strategi guru dalam belajar mengajar di

TPQ Al-Azhar tehadap keberhasilan imtas. Skripsi Arif Syaifuddin hanya

terpacu kepada satu permasalahan tentang menghadapi kecemasan siswa

dalam menghadapi menjelang ujian siswa sehingga ia mengadakan

pengajian atau berdo’a bersama. Sedangkan skripsi Agus Prasetyo yaitu

guru BK menanamkan pada diri siswa agar peserta didik percaya diri

dalam menghadapi ujian.

Persamaan dalam skripsi di atas sama-sama membahas tentang

ujian yang akan dihadapi peserta didik, agar peserta didik tidak cemas

guru terjun untuk memperbaikinya, apabila siswa yang akan menghadapi

ujian atau tes guru telah mengadakan pengajian atau berdo’a bersama

diruangan yang siswa tempati. Dalam skripsi yang penulis angkat sama

dalam menghadapi ujian namun penulis lebih berperan dalam imtihan baca

41Skripsi karya Arif Syaifuddin yang berjudul “Kecemasan sebagai permasalahan peserta

didik dalam menghadapi ujian nasional di MA Raudhatul Falah kemi Gembong Pati”. Tahun 2014 jurusan tarbiyah PAI STAIN Kudus.

42Skripsi karya Noor Khotimah yang berjudul “Metode Strategi Guru TPQ dalam kegiatan belajar mengajar atau keberhasilan Imtas (Imtihan Akhir Santri) di TPQ Al-Azhar Dawe Kudus” tahun 2012 jurusan tarbiyah PAI STAIN Kudus.

Page 22: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

28

tulis Qur’an agar peserta didik dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar,

sehingga waktu kemudian siswa bisa mahir dalam membacanya.

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Keterangan Gambar

: Untuk Menangani

: Menunjukkan kepada orang

: Melalui

Teknik relaksasi yaitu teknik yang merilekskan pikiran agar dalam

menghadapi tes atau ujian tidak tergesa-gesa bahkan dalam menghadapi

imtihan siswa diminta untuk dapat membaca dan menulis Al-Qur’an karena,

dalam bidang ini siswa diharapkan mahir membaca dan menulis Al-Qur’an.

Relaksasi yaitu proses melepaskan ketegangan dan mengembalikan

keseimbangan baik pikiran maupun tubuh. Teknik relaksasi sangat penting

dalam mengelola stress. Karena stress dikenal untuk berkonstibusi bagi

perkembangan banyak penyakit, bahkan relaksasi sangat penting untuk tubuh

Tekhnik Relaksasi

Siswa

BacaTulis Qur’an

Page 23: BAB II TEKNIK RELAKSASI DAN KECEMASAN SISWA …

29

kita karena adanya relaksasi tubuh kita terasa rileks dan terasa nyaman karena

relaksasi menguntungkan bagi kesehatan psikologis dan fisik.

Kecemasan merupakan gejala yang terjadi kepada diri tiap orang

karena ia merasa terancam atau risau oleh sesuatu, baik akan nampak secara

fisik maupun psikis. Disini dialami siswa TPQ bahwa ia merasa cemas ketika

mengikuti proses belajar BTQ di kelas dengan menunjukkan dirinya

berkeringat, pucat pasi, gemetar dan lain sebagainya yang semua itu

berdampak terganggunya daya konsentrasi siswa.

Usia sekolah dasar atau TPQ (6-12 tahun) anak sudah dapat

mereaksikan rangsangan intlektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar

yang menuntut kemampuan intlektual atau kemampuan kognitif seperti,

membaca, menulis, menghitung. Disini anak juga sudah menyadari bahwa

penggunaan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Apabila anak

dikembangkan dalam lingkungan keluarga suasana emosionalnya stabil, maka

perkembangan emosi anak akan stabil pula dan sebaliknya jika dalam

pengekspresian emosi kurang stabil dan kurang kontrol, seperti marah, takut,

cemas, dan pesimis dalam menghadapi masalah maka hal tersebut yang akan

ditiru anak. Tak hayalnya ini pula yang akan terjadi suatu kebiasaan bagi

kehidupan si anak entah dirumah, lingkungan masyarakat maupun disekolah.

Ketika anak sudah berada disekolah terkadang perasaan anak-anak

cemas disebabkan adanya pertikaian dirumah atau ada masalah yang kurang

harmonis, maka menyebabkan anak takut, cemas sehingga disuruh guru

menjawab soal atau menulis potongan ayat anak cenderung tidak siap dalam

menerima pelajaran tersebut.

Para pelaksana pengajaran sebelum melaksanakan proses

pembelajaran, hendaklah tertib dahulu sehingga guru dapat mengetahui

karakteristik siswa yang dihadapi, karena dalam satu kelas tidak mungkin

memiliki karakter yang sama, tentunya anak satu dengan anak yang lain

memiliki karakter yang berbeda. Peserta didik yang kurang mantap perlu ada

binaan. Pembina kesehatan dengan penyesuaian bahan belajar tingkat

kecerdasan siswa.