Top Banner
6 6 BAB II STUDI KEPUSTAKAAN 2.1. Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Menurut Mohammad Hatta koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, Itulah yang dituju. Sedangkan menurut pasal 1 UU No.25/1992 yang dimaksud dengan koperasi di Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi didirikan atas dasar kesamaan kebutuhan antara para anggotanya dan atas dasar sukarela dan bersifat terbuka. Koperasi merupakan badan usaha yang ber anggotakan kaum lemah untuk membela keperluan hidupnya dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. 2.1.2. Tujuan Koperasi Berdasarkan pasal 3 UU No. 25/1992 Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan pasal tersebut secara garis besar daripada tujuan didirikannya koperasi yaitu : koperasi di dirikan utuk mensejahterakan anggotanya, koperasi didirikan untuk mensejahterakan masyarakat secara umum dan koperasi di dirikan untuk membangun perekonomian nasional.
21

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

Mar 12, 2019

Download

Documents

hatu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

6

6

BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

2.1. Koperasi

2.1.1 Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha

bersama. Menurut Mohammad Hatta koperasi didirikan sebagai persekutuan

kaum lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan

hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, Itulah yang dituju.

Sedangkan menurut pasal 1 UU No.25/1992 yang dimaksud dengan koperasi

di Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan.

Koperasi didirikan atas dasar kesamaan kebutuhan antara para anggotanya

dan atas dasar sukarela dan bersifat terbuka. Koperasi merupakan badan usaha

yang ber anggotakan kaum lemah untuk membela keperluan hidupnya dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi.

2.1.2. Tujuan Koperasi

Berdasarkan pasal 3 UU No. 25/1992 Koperasi bertujuan untuk

memajukan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila

dan UUD 1945.

Berdasarkan pasal tersebut secara garis besar daripada tujuan didirikannya

koperasi yaitu : koperasi di dirikan utuk mensejahterakan anggotanya,

koperasi didirikan untuk mensejahterakan masyarakat secara umum dan

koperasi di dirikan untuk membangun perekonomian nasional.

Page 2: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

7

7

2.1.3. Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia

Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 15 ayat 1 UU No.25/1992, Koperasi

Indonesia melaksanakan prisip-prinsip koperasi sebagai berikut :

2.1.3.1 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

Karena itu tidak seorang pun yang boleh dipaksa oleh orang lain untuk

menjadi anggota koperasi.

2.1.3.2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

Penerapan prinsip ini dalam koperasi dilakukan dengan mengupayakan

sebanyak mungkin anggota koperasi di dalam pengambilan keputusan

koperasi.

2.1.3.3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding

dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota

Koperasi tidak menggunakan istilah laba atau keuntungan untuk

menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima selama periode tertentu

dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan itu.

Selisih ini dalam koperasi disebut dengan Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU ini

setelah dikurangi dengan biaya-biaya tertentu akan dibagikan kepada para

anggota sesuai dengan perimbangan jasanya masing-masing. Jasa para anggota

diukur berdasarkan jumlah kontribusi masing-masing terhadap pembentukan

SHU ini. Ukuran kontribusi yang digunakan adalah jumlah transaksi anggota

dengan koperasi selama periode tertentu.

2.1.3.4. Pembagian balas jasa yang terbatas pada modal

Pembatasan bunga pada modal merupakan cerminan bahwa selain

menaruh perhatian terhadap pemberian imbalan yang wajar atas partisipasi

para anggotanya, koperasi juga mendorong dan menumbuhkan rasa

kesetiakawanan antar sesama anggota koperasi.

2.1.3.5. Kemandirian

Agar dapat mandiri , koperasi harus mengakar kuat dalam kehidupan

masyarakat. Dan agar dapat mengakar kuat, koperasi harus dapat diterima oleh

masyarakat Dan agar dapat diterima oleh masyarakat, koperasi harus

Page 3: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

8

8

memperjuangkan kepentingan serta peningkatan kesejahteraan ekonomi

masyarakat.

2.1.4. Fungsi dan Manfaat Koperasi

Fungsi dan peran koperasi menurut Djoko Muljono (2012:5) antara lain

sebagai berikut :

2.1.4.1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan

ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2.1.4.2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan masyarakat

2.1.4.3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

2.1.4.4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan

dan demokrasi ekonomi.

Sedangkan manfaat koperasi adalah sebagai berikut :

1. Memberi kemudahan anggota untuk memperoleh modal usaha

2. Memberi keuntungan kepada anggota melalui Sisa Hasil Usaha (SHU)

3. Mengembangkan usaha anggota koperasi

4. Meniadakan praktek rentenir

2.1.5. Keanggotaan

Berdasarkan undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian

pasal 17 tentang keanggotaan dijelaskan bahwa anggota koperasi adalah pemilik

sekaligus pengguna jasa koperasi. Keberadaan anggota sebagai pemilik

berkewajiban memberikan kontribusi, loyalitas da rasa memiliki pada koperasiya.

Anggota sebagai pengguna jasa mempuyai hak untuk memperoleh insentif atau

nilai tambahan dari koperasinya berdasarkan besarnya kontribusi dan peran serta

anggota dalam kegiatan usaha koperasi .

Page 4: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

9

9

2.2. Organisasi koperasi

Organisasi koperasi menurut Entri Sulistari ( 2010: 68) adalah suatu cara atau

system hubungan kerja sama antara orang-orang yang mempunyai kepentingan

yang sama, untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama

sebelumnya. Berbagai ide dan fungsi daripada orang-orang tersebut dipersatukan

dalam hubungan harmonis sehingga kepentingan masing-masing di integrasikan

dalam satu kepentingan bersama. Untuk itu diperlukan suatu koordinasi yang

baik sehingga kewajiban dan tugas masing-masing dapat seimbang bekerja sama

dalam seluruh kegiatan koperasi.

Dalam pencapaian tujuan koperasi yang telah ditetapkan, terdapat pembagian

pekerjaan dari unsur-unsur atau fungsi-fungsi yang ada menurut suatu system

yang cocok dengan maksud tujuan organisasi, hubungan kerja antara fungsi-

fungsi tersebut, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab masing-masing

fungsi, yang semuanya harus terlihat dan dilaksanakan secara konsekuen dalam

pengetrapannya sehari-hari yang disebut dengan struktur organisasi koperasi.

Berikut ini struktur organisasi internal dari koperasi menurut Entri Sulistari (

75:2010) :

Gambar 2.1. Struktur organisasi internal koperasi

Rapat Anggota

Pengurus

Manajer

Dewan Penasehat

Pengawas

Kepala Unit Kepala Unit

Kepala Unit

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Page 5: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

10

10

Keterangan :

Garis perintah :

Garis tanggung jawab :

2.3. Permodalan koperasi

Dalam menjalankan kegiatan usaha serta untuk mengembangkan usaha

koperasi maka membutuhkan modal. Modal koperasi terbagi menjadi tiga, yaitu :

a. Modal internal koperasi

Bagian terbesar dari modal internal koperasi adalah berasal dari

bagian SHU yang tidak dibagikan kepada anggota dan dimasukkan sebagai

cadangan. Jumlah ini akan kumulatif dengan modal yang sudah ada, sehingga

modal koperasi semakin lama semakin besar. Salah satu bentuk modal

internal ialah mengintensifkan dana yang sementara menganggur seperti dana

cadangan penyusutan aktiva. Sebelum modal tersebut digunakan untuk

menambah modal kerja atau untuk membeli mesin pengganti yang

disusutkan, maka pemupukan modal pembelanjaan seperti ini disebut

pembelanjaan intensif.

b. Modal sendiri koperasi

Modal sendiri adalah modal yang menanggung resiko atau disebut

modal ekuiti. Menurut Undang-undang perkoperasian nomor 25 tahun 1992

pasal 41, modal sendiri terdiri dari :

1. Simpanan pokok : merupakan sejumlah uang yang sama banyaknya

yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk

menjadi anggota.

2. Simpanan wajib : merupakan jumlah simpanan tertentu yang tidak

harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu

dan kesempatan tertentu.

3. Dana cadangan : merupakan sejumlah dana yang diperoleh dari

penyisihan sisa hasil usaha yang dimaksudkan untuk menutup kerugian

koperasi bila diperlukan.

Page 6: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

11

11

4. Hibah : yaitu modal yang diterima koperasi secara Cuma-Cuma dari

pihak lain menjadi modal sendiri.

c. Modal eksternal koperasi

Modal eksternal koperasi biasa disebut dengan modal asing atau

kredit atau pinjaman sehingga keberadaannya dikoperasi hanya bersifat

sementara sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Modal eksternal

koperasi dapat diperoleh dari beberapa sumber berikut ini :

1. Pinjaman yang diperoleh dari anggota atau calon anggota yang

memenuhi syarat.

2. Pinjaman dari perbankan, baik bank pasar/ bank umum, bank swasta

ataupun bank pemerintah.

3. Pinjaman dari induk koperasi.

4. Pinjaman dari pembeli, penjual dan sejawat koperasi baik dalam

bentuk barang maupun tunai.

5. Pinjaman dari lembaga keuangan lainnya seperti perusahaan leasing,

perusahaan asuransi, dll.

6. Pinjaman dari perusahaan swasta ( yang besar ) yang bersedia

membantu.

7. Pinjaman dalam bentuk uang atau saham dari BUMN dan BUMS

yang besar.

8. Penerbitan obligasi.

9. Pinjaman dari sumber yang mungkin dapat digali oleh koperasi

misalnya seperti tertuang pada pasal 42 UU No.25 tahun 1992 yaitu modal

penyertaan.

2.4. Koperasi Simpan Pinjam

Menurut Djoko Muldjono (2012:4) koperasi simpan pinjam adalah

koperasi yang melayani kegiatan peminjaman dan penyimpanan uang para

anggota.

Menurut Rudianto (2010:51) koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang

bergerak dalam pemupukan simpanan dana dari para anggotanya, untuk

kemudian dipindahkan kembali kepada para anggota yang memerlukan

Page 7: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

12

12

bantuan dana. Kegiatan utama koperasi simpan pinjam adalah menyediakan

jasa penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi.

Koperasi simpan pinjam dalam buku Ninik Widiyanti (2008:52-53) di

dirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggota-anggotanya

memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan ongkos (atau bunga) yang

ringan. Itulah sebabnya Koperasi ini disebut pula koperasi kredit.

Koperasi simpan pinjam didirikan untuk melayani anggotanya dan

menyediakan jasa simpanan dan pinjaman dengan bunga yang ringan.

2.5. Analisis Factor Lingkungan Koperasi

Perkembangan koperasi dipengaruhi oleh lingkungan yang berada

di kopersi itu sendiri. Factor lingkungan koperasi ini terbagi menjadi

dua yaitu factor lingkungan internal dan factor lingkungan eksternal.

2.5.1. Lingkungan internal koperasi

Lingkungan internal koperasi adalah kondisi yang berada di dalam

koperasi yang mempengaruhi pengembangan koperasi, seperti berikut ini :

a. Perkembangan modal

Menurut Susan Irawati (2006:7) modal merupakan kumpulan dari barang-

barang modal yaitu, semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan

dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan.

b. Ketrampilan manajerial

Menurut Winardi (1990:4) ketrampilan manajerial adalah kesanggupan

mengambil tindakantindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

c. Kinerja pengurus

Kinerja menurut Mangkunegara (2001:67) merupakan hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Begitu pula kinerja pengurus koperasi dapat dilihat dari kualitas

dan kuantitas kerjanya.

Page 8: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

13

13

d. Kredit macet

Kredit macet atau problem loon menurut Suharno (2003:102) adalah kredit

yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya factor-faktor atau unsur

kesengajaan atau karena kondisi diluar kemampuan debitur.

e. Jaringan pasar

Pada dasarnya pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli

untuk melakukan pertukaran atas barang dan jasa. Selain itu pasar dapat pula

diartikan sebagai himpunan para pembeli actual dan potensial dari suatu

produk. Dalam hal demikian pasar terdiri dari semua pelanggan potensial

yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama. Dimana setiap

konsumen bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan mereka (Rismayani,1999).

f. Pemilikan dan pemanfaatan perangkat tekhnologi produksi dan

informasi

Menurut Bambang warsita (2008:135) tehnologi informasi merupakan

sarana dan prasarana (hardware, software, useware) system dan metode

untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,

mengorganisasikan dan menggunakan data secara bermakna.

g. Partisipasi anggota

Menurut Sastropoetro (1995:11) partisipasi adalah keikutsertaan, peran

serta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriahnya. Pengertian

ini menjelaskan peran masyarakat dalam mengambil bagian, atau turut serta

menyumbangkan tenaga dan pikiran kedalam suatu kegiatan, berupa

keterlibatan ego atau diri sendiri atau pribadi yang lebih daripada sekedar

kegiatan fisik semata.

2.5.2. Lingkungan eksternal koperasi

a. Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah adalah suatu arah tindakan yang diusulkan pada

seseorang, golongan atau pemerintah dalam suatu lingkungan dengan

halangan-halangan dan kesempatan-kesempatannya yang diharapkan dapat

memenuhi dan mengatasi halangan tersebut di dalam rangka mencapai suatu

Page 9: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

14

14

cita-cita atau mewujudkan suatu kehendak serta suatu tujuan tertentu

(Soenarko, 2003:42).

b. Pesaing

Menurut Kotler (2002) persaingan adalah keadaan dimana perusahaan

pada pasar produk atau jasa tertentu akan memperlihatkan keunggulannya

masing-masing dengan atau tanpa terikat peraturan tertentu dalam rangka

meraih pelanggannya.

c. Tingkat harga

Harga menurut Kotler dan Armstrong (2001:439) adalah sejumlah uang

yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang

ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan

produk atau jasa tersebut.

d. Suku bunga

Suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) merupakan harga dari pinjaman.

Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga

merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang

harus dibayarkan kepada kreditur. Ketika suku bunga rendah maka keinginan

masyarakat semakin tinggi untuk meminjam uang guna memenuhi

kebutuhannya.

e. Motivasi masyarakat berkoperasi

Menurut Malayu (2005:143) motivasi merupakan dorongan atau

pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar

mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya

upaya untuk mencapai kepuasan.

f. Pengawasan dari badan pengawasan koperasi

Pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai,

mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tindakan korektif

bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana

(Winardi, 2000:224).

Page 10: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

15

15

g. System prasarana, pelayanan, pendidikan dan penyuluhan

Pengetahuan anggota koperasi terhadap makna dan hakekat koperasi, hak

dan kewajiban anggota di dalam berkoperasi belum sepenuhnya dapat

dikatakan baik. Pelatihan dan penyuluhan anggota untuk meningkatkan

kualitas sumber daya insani anggota, meningkatkan manajerial. Dapat

disimpulkan bahwa adanya kualitas dan ketrampilan yang dimiliki anggota itu

sangat penting. Karena dengan meningkatkan ketrampilan dapat menghasilkan

produk yang berdaya saing dan dapat memajukan koperasi. Sedangkan

sekarang ini sebagian besar seorang anggota koperasi tidak mengetahui

mengapa menjadi anggota koperasi. Dengan demikian memberikan pendidikan

dan penyuluhan pada anggota sangat penting.

2.6. Konsep Pengembangan Koperasi

Syarat utama agar koperasi dapat bekerja dengan efisien adalah apabila

pengelola atau manajemen usaha koperasi yang bersangkutan juga terlaksana

dengan baik, yang didasarkan pada falsafah dari, oleh dan untuk anggota.

Prasyarat pesatnya perkembangan organisasi koperasi menurut (Mutis,1999)

adalah :

1. Koperasi harus meluaskan wawasan dalam manajemen dan organisasinya

2. Koperasi harus diorganisasi dengan baik dan dikelola secara professional

3. Mempertahankan standard integritas koperasi yang tinggi

4. Penataan orientasi dan kontribusi pelayanan kepada anggota dan

masyarakat secara tepat.

2.7. Manajemen Koperasi

Pada umumnya, strategi pengembangan yang dilakukan bagi perusahaan

dan lembaga koperasi tidak jauh berbeda. Strategi yang dilakukan

berorientasi pada fungsi-fungsi manajemen. Adapun fungsi-fungsi

manajemen tersebut sebagai berikut :

1. Fungsi perencanaan

Page 11: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

16

16

Perencanaan adalah suatu proses perumusan program beserta

anggarannya, yang harus dilakukan oleh koperasi sebagai tindak lanjut dari

pelaksanaan strategi yang hendak dilaksanakannya. Sebagai tindak lanjut dari

strategi , maka pelaksanaan fungsi perencanaan dalam sebuah koperasi harus

konsisten mengacu pada tujuan dan misi koperasi tersebut.

2. Fungsi pengorganisasian

Pengorganisasian adalah pembagian tugas dan wewenang dalam

koperasi di antara para pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan

rencana-rencana koperasi itu. Secara umum perangkat organisasi koperasi

telah terbagi dengan jelas yaitu yang meliputi kelengkapan organisasi

koperasi, pengelola teknis koperasi, dan dewan penasehat. Namun dalam

melaksanakan fungsi kepengurusannya, pengurus koperasi memiliki

kewajiban untuk menyusun organisasi kepengurusan koperasi secara lebih

terperinci.

3. Fungsi pengarahan

Pengarahan atau inisiatif kegiatan merupakan fungsi manajemen

yang mengarahkan (menstimulir) tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Hal

ini meliputi pemberian perintah yang mempengaruhi cara berkomunikasi dan

memberikan semangat atau motivasi dalam pelaksanaan untuk mencapai

tujuan organisasi.

4. Fungsi pengawasan

Pengawasan adalah upaya yang dilakukan oleh kewenangan yang

lebih tinggi, untuk mengukur tingkat kesesuaian antara rencana yang telah

ditetapkan dengan hasil yang telah dicapai, atau upaya untuk memastikan

bahwa kebijakan yang telah dirumuskan telah dilaksanakan dengan

semestinya oleh bawahan. Sesuai dengan ketentuan UU No.25/1995

pengawasan atas pelaksanaan kegiatan usaha koperasi dilaksanakan oleh

pengawas. Sedangkan kegiatan pengawasan terutama sekali dilakukan

terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan usaha koperasi. dengan

demikian pengawas diharapkan dapat mencegah atau mengurangi

kemungkinan terjadinya penyalahgunaan wewenang serta penggunaan

Page 12: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

17

17

sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh koperasi secara tidak

bertanggung jawab.

2.8. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal

suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk

merancang strategi dan program kerja. Analisis internal merupakan penilaian

terhadap faktor kekuatan ( strength ) dan kelemahan ( weakness ). Sementara

analisis eksternal mencakup faktor peluang ( opportunity ) dan tantangan (

Threaths).

Sebelum merumuskan analisis SWOT, perlu menganalisis factor-

faktor internal eksternal. Analisis factor internal berguna untuk mengetahui

factor-faktor yang menjadi kekuatan koperasi dan factor-faktor yang menjadi

kelemahan koperasi. Sedangkan analisis factor eksternal untuk mengetahui

peluang apa saja yang dapat digunakan dalam mengembangkan usaha serta

untuk mengetahui ancaman apa saja yang dapat diminimalisir dalm

mengembangkan usaha.

2.8.1. Proses perencanaan penyusunan strategi

Proses penyusunan perencanaan strategi melalui langkah-langkah dibawah

ini, yaitu :

2.8.1.1. Tahap Input

Pada tahap input ini menggunakan dua matrik, yaitu matrik IFE

dan matrik EFE. Matrik IFE (Internal Factor Evaluation Matrixs) akan

digunakan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal

koperasi simpan pinjam Mentari Dana Mandiri. Kekuatan internal

yang dianalisis meliputi perkembangan modal, ketrampilan

manajerial, kinerja pengurus, kredit macet, jaringan pasar, pemilikan

dan pemanfaatan tekhnologi produksi dan informasi, dan partisipasi

anggota.

Sedangkan untuk matrik EFE ( External Factor Evaluation

Matrixs) akan digunakan untuk mengevaluasi peluang dan ancaman

Page 13: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

18

18

koperasi simpan pinjam Mentari Dana Mandiri yang meliputi

kebijakan pemerintah, pesaing, tingkat harga, suku bunga, motivasi

masyarakat berkoperasi, pengawasan dari badann pengawas koperasi,

dan system prasarana,pelayanan pendidikan dan penyuluhan.

a. Matrik IFE

Tahap penyusunan matrik IFE terdapat beberapa tahap berikut ini :

1. Tentukan factor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

2. Beri bobot masing-masing factor tersebut dengan skala mulai

dari 1,0 ( paling penting) sampai 0,0 (tidak penting),

berdasarkan pengaruh factor-faktor tersebut terhadap posisi

strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak

boleh melebihi skor total 1,00)

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing factor

dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai

dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh factor tersebut terhadap

kondisi perusahaan yang bersangkutan.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk

memperoleh factor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya

berupa skor pembobotan untuk masing-masing factor yang

nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) smapi dengan 1

(poor).

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan

mengapa factor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor

pembobotannya dihitung .

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk

memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang

bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana

perusahaan tertentu bereaksi terhadap factor-faktor strategis

internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya.

Page 14: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

19

19

Table 2.1. IFE

Faktor-Faktor Strategi

Interal

Bobot Rating Bobot x Rating komentar

Kekuatan

Kelemahan

Sumber : Rangkuti,2005,Analisis SWOT tekhnik membedah kasus bisnis, Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, hal:25

b. Matrik EFE

Terdapat beberapa cara dalam penentuan factor eksternal yaitu

meliputi :

1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan

ancaman).

2. Beri bobot masing-masing dalam kolom 2, mulai dari 1,0

(sangat penting) dampai dengan 0,0 (tidak penting). Factor-

faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak

terhadap factor strategis.

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing factor

dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai

dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh factor tersebut terhadap

kondisi perusahaan yang bersangkutan.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk

memperoleh factor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya

berupa skor pembobotan untuk masing-masing factor yang

nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) smapi dengan 1

(poor).

Page 15: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

20

20

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan

mengapa factor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor

pembobotannya dihitung .

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk

memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang

bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana

perusahaan tertentu bereaksi terhadap factor-faktor strategis

internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya.

Table 2.2. EFE

Faktor-Faktor Strategi

Eksternal

Bobot Rating Bobot x Rating Komentar

Peluang

Ancaman

Sumber : Rangkuti,2005,Analisis SWOT tekhnik membedah kasus bisnis, Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, hal:24

2.8.1.2. Tahap Analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua

informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi.

Terdapat model yang dapat digunakan yaitu model matrik TOWS atau

matrik SWOT.

Matrik TOWS atau matrik SWOT merupakan alat yang digunakan

untuk menyusun factor-faktor strategi perusahaan. Matrik ini

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal

Page 16: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

21

21

yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya.

Gambar 2.2. Matrik SWOT

Internal

Eksternal

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Peluang

(O)

SO

5

4

00 (3,00;2,85)

3

2

1

WO

Ancaman

(T)

ST

5 4 3 2 1

-1

-2

-3

-4

-5

-1 -2 -3 -4 -5

WT

a. Strategi SO

Startegi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya.

1. ………….

2. ………….

3. ………….

4. ………….

5. ………….

6. ………….

7. ………….

8. ………….

9. ………….

10. Dst…….

Page 17: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

22

22

b. Strategi ST

Ini adalah startegi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan

untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.9. Kerangka Berfikir

Persaingan koperasi yang terjadi saat ini menuntut koperasi untuk

berkembang lebih baik lagi serta merencanakan strategi yang tepat agar mampu

menghadapi persaingan dan mampu mempertahankan usahanya, dengan cara

memperhatikan lingkungan sekitar yang mengalami perubahan serta dapat

mempengaruhi perkembangan koperasi.

Perkembangan koperasi yang pesat menyebabkan antar koperasi

mengalami persaingan, terutama koperasi simpan pinjam mentari dana mandiri

Salatiga. Dalam menjalankan kegiatan usaha simpan pinjam tentunya

dihadapkan oleh permasalahan-permasalahan baik permasalahan yang

bersumber dari factor internal maupun factor eksternal.

Factor internal dan factor eksternal tersebut perlu dilakukan identifikasi

untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan perlu mengidentifikasi

lingkungan internal sedangkan untuk mengetahui peluang serta ancaman

perusahaan perlu di identifikasi lingkungan eksternal perusahaan. Setelah

melakukakan identifikasi lingkungan internal dan lingkungan eksternal maka

selanjutnya melakukan analisis dengan SWOT. Manajemen koperasi mentari

dana mandiri Salatiga perlu menggunakan analisis SWOT untuk menentukan

strategi yang cocok dalam mengembangkan usaha koperasi.

Page 18: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

23

23

Gambar 2.3. Kerangka Berfikir “ Strategi Pengembangan Usaha KSP Mentari

Dana Mandiri Salatiga”

KSP Mentari Dana Mandiri Salatiga

Faktor Lingkungan Eksternal

1. Kebijakan pemerintah

2. Pesaing

3. Tingkat harga

4. Suku bunga

5. Motivasi masyarakat

berkoperasi

6. Pengawasan dari badan

pengawas koperasi

7. System prasarana, pelayanan,

pendidikan dan penyuluhan

Faktor Lingkungan Internal

1. Perkembangan modal

2. Ketrampilan Manajerial

3. Kinerja pengurus

4. Kredit macet

5. Jaringan pasar

6. Pemilikan dan pemanfaatan

perangkat tekhnologi

produksi dan informasi

7. Partisipasi anggota

Kekuatan dan Kelemahan Koperasi

Analisis Lingkungan Koperasi

Peluang dan Ancaman Koperasi

Alternatif Strategi

Menggunakan Analisis

SWOT

Perumusan Strategi

Pengembangan

Page 19: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

24

24

Koperasi Mentari Dana Mandiri Salatiga merupakan koperasi simpan

pinjam yang telah dikenal masyarakat dan masih eksis selama 15 tahun.

Pesatnya pertumbuhan koperasi saat ini dapat mempengaruhi perkembangan

koperasi mentari dana mandiri Salatiga, karena harus bersaing dengan

koperasi lainnya.

Dalam perkembangannya, koperasi mentari dana mandiri Salatiga perlu

menggunakan strategi yang tepat. Strategi tersebut dapat di identifikasi dari

lingkungan koperasi itu sendiri . lingkungan koperasi bersumber dari

lingkungan internal serta lingkungan eksternal. Lingkungan internal dapat

dilihat dari perkembangan modal, ketrampilan manajerial, kinerja pengurus,

kredit macet, jaringan pasar , pemilikan dan pemanfaatan tekhnologi produksi

dan informasi dan pertisipasi anggota. Dari ketujuh hal tersebut dapat

ditemukan kekuatan dan kelemahan dari internal koperasi tersebut.

Sedangkan dari lingkungan eksternal dapat dilihat dari kebijakan pemerintah,

pesaing, tingkat harga, suku bunga, motivasi masyarakat berkoperasi,

pengawasan dari badan pengawas koperasi dan System prasarana, pelayanan,

pendidikan dan penyuluhan. Dari ketujuh hal tersebut dapat diketahui peluang

serta ancaman untuk usaha koperasi.

Strategi yang digunakan untuk mengembangkan koperasi haruslah tepat.

Alternative strategi yang tepat digunakan adalah melalui analisis SWOT.

Analisis SWOT berfungsi untuk menganalisa mengenai peluang dan ancaman

yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi

eksternal perusahaan.

2.10. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dany Alifah Irawati,dkk

(2017) dengan judul “ Strategi Pengembangan Koperasi Peternak Galur

Murni Di Kabupaten Jember” . Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi

kondisi lingkungan internal dan eksternal Koperasi Peternak Galur Murni,

menganalisis alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan

Page 20: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

25

25

Koperasi Peternak Galur Murni, dan menentukan prioritas strategi

pengembangan Koperasi Peternak Galur Murni di masa datang. Metode

analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, analisis Internal

Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), analisis matrik

Internal-External (IE), Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats

(SWOT) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian

menunjukkan faktor strategik yang menjadi kekuatan utama dengan

kepentingan relatif tertinggi adalah sistem Quality Control (QC) untuk

peneriman susu dari peternak. Alternatif strategi yang dapat diterapkan di

KPGM adalah peningkatan kegiatan promosi dengan sosialisasi pentingnya

minum susu, efisiensi kegiatan produksi dengan penyusunan Standard

Operational Procedure (SOP), penguatan kelembagaan koperasi, melakukan

pendaftaran produk ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),

melakukan komunikasi intensif dengan semua anggota koperasi, pemanfaatan

teknologi tepat guna dalam kegiatan produksi, diversifikasi produk,

penguatan permodalan melalui pinjaman selain lembaga keuangan dan

melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk bantuan penguatan

koperasi dan peternak. Hasil analisis AHP, strategi prioritasnya adalah 1)

penguatan modal melalui lembaga keuangan, 2) peningkatan kegiatan

promosi dengan sosialisasi pentingnya minum susu, 3) diversifikasi produk,

dan 4) melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah serta Dinas

Peternakan dan Dinas UMKM.

Selanjutnya pada tahun 2013 penelitian yang dilakukan oleh Siska

Ismail,dkk dengan judul penelitian “ Strategi Pengembangan Koperasi Unit

Desa (KUD) Berkat Telaga Kabupaten Gorontalo”. Tujuan dari penelitian ini

(1) untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

pengembangan KUD Berkat,(2) mengetahui strategi pengembangan KUD

Berkat.

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari sampai Bulan Maret 2013.

Metode yang digunakan metode survey. Pengumpulan data berdasarkan

survey dan wawancara. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan Slovin

Page 21: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Koperasi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14164/2/T1_162013022_BAB II... · Koperasi merupakan badan usaha ... Modal eksternal

26

26

yaitu jumlah sampel 87 responden. Analisis data yang digunakan adalah

Analisis SWOT.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi yang diterapkan pada

kegiatan KUD Berkat Kabupaten Gorontalo yaitu strategi (SO) :

Memanfaatkan unit usaha yang dikelola dengan melihat peluang pasar bagi

komoditas yang dihasilkan koperasi, meningkatkan mutu pelayanan kepada

anggota, (ST) : meningkatkan unit usaha yang dikelola guna untuk

mengurangi persaingan usaha yang semakin ketat, (WO) : meningkatkan

pembinaan dan pelatihan dari pemerintah untuk karyawan dan pengurus

koperasi, merekrut kembali karyawan yang sesuai dengan kompetensi yang

dibutuhkan koperasi, (WT) : mengoptimalisasikan sistem komputerisasi

dalam rangka efensiensi dan efektifitas kegiatan operasional KUD Berkat,

memperbaiki internal koperasi dalam manajemen operasional koperasi.