Top Banner
22 BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM HABIBIE & AINUN Pada bab ini dideskripsikan strategi-strategi yang memengaruhi terjadinya kesantunan berbahasa dalam film Habibie & Ainun. Adapun teori yang digunakan untuk menganalisis strategi-strategi tersebut adalah teori kesantunan yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson (dalam Chaer, 2010:4952). Dalam kaitannya dengan kesantunan berbahasa perlu juga diketahui mengenai nosi muka yang digunakan sebagai acuan untuk menganalisis strategi kesantunan dalam film Habibie & Ainun. Nosi muka dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu muka positif dan muka negatif. Muka positif mengacu pada citra diri setiap orang yang berkeinginan agar apa yang dilakukannya atau apa yang dimilikinya diakui oleh orang lain sebagai sesuatu yang baik. Muka negatif mengacu pada citra diri setiap orang yang berkeinginan supaya ia dihargai dengan jalan membiarkannya bebas melakukan tindakannya atau membiarkannya bebas dari keharusan mengerjakan sesuatu. Sebuah tindak ujar atau tuturan dapat merupakan ancaman terhadap muka, yang disebut face theatening act (FTA). Untuk menjaga muka positif dan muka negatif dari ancaman, dipilih bentuk-bentuk tuturan untuk menyelamatkan muka, yaitu strategi kesantunan positif dan strategi kesantunan negatif. Strategi kesantunan positif dan kesantunan negatif dalam film Habibie & Ainun dijabarkan di bawah ini.
50

BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

Oct 28, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

22

BAB II

STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA

DALAM FILM HABIBIE & AINUN

Pada bab ini dideskripsikan strategi-strategi yang memengaruhi

terjadinya kesantunan berbahasa dalam film Habibie & Ainun. Adapun teori

yang digunakan untuk menganalisis strategi-strategi tersebut adalah teori

kesantunan yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson (dalam Chaer,

2010:49—52). Dalam kaitannya dengan kesantunan berbahasa perlu juga

diketahui mengenai nosi muka yang digunakan sebagai acuan untuk

menganalisis strategi kesantunan dalam film Habibie & Ainun. Nosi muka

dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu muka positif dan muka negatif. Muka

positif mengacu pada citra diri setiap orang yang berkeinginan agar apa yang

dilakukannya atau apa yang dimilikinya diakui oleh orang lain sebagai sesuatu

yang baik. Muka negatif mengacu pada citra diri setiap orang yang

berkeinginan supaya ia dihargai dengan jalan membiarkannya bebas

melakukan tindakannya atau membiarkannya bebas dari keharusan

mengerjakan sesuatu.

Sebuah tindak ujar atau tuturan dapat merupakan ancaman terhadap

muka, yang disebut face theatening act (FTA). Untuk menjaga muka positif

dan muka negatif dari ancaman, dipilih bentuk-bentuk tuturan untuk

menyelamatkan muka, yaitu strategi kesantunan positif dan strategi

kesantunan negatif. Strategi kesantunan positif dan kesantunan negatif dalam

film Habibie & Ainun dijabarkan di bawah ini.

Page 2: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

23

2.1 Strategi Kesantunan Berbahasa dalam Film Habibie & Ainun

Bentuk strategi dalam film Habibie & Ainun, tergantung pada jenis

kesantunannya, yaitu kesantunan positif dan kesantunan negatif. Berikut

bentuk kesantunan yang ada dalam film Habibie &Ainun.

2.1.1 Strategi Kesantunan Positif

Dalam analisis data pada kategori ini ditemukan data yang

memanfaatkan penggunaan strategi kesantunan positif yang digunakan

penutur dalam film Habibie & Ainun. Strategi kesantunan positif bertujuan

untuk menjaga atau menyelamatkan muka positif penutur dari keterancaman.

Ada lima belas (15) strategi yang digunakan dalam tuturan film

Habibie & Ainun. Strategi yang digunakan, yaitu (1) memberikan perhatian,

(2) membesar-besarkan simpati, (3) mengintensifkan perhatian, (4)

menggunakan penanda identitas, (5) mencari dan mengusahakan persetujuan,

(6) menghindarkan ketidaksetujuan, (7) menunjukkan hal-hal yang dianggap

mempunyai kesamaan, (8) menggunakan lelucon, (9) menyatakan paham atau

mengerti, (10) membuat tawaran atau janji, (11) menunjukkan rasa optimis,

(12) melibatkan penutur dan petutur, (13) memberikan pertanyaan atau

meminta alasan, (14) mengharapkan atau menuntut timbal balik, (15)

memberikan hadiah atau penghargaan.

Page 3: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

24

2.1.1.1 Memberikan Perhatian

Kesantunan positif dapat dilakukan dengan strategi memberikan

perhatian pada petutur. Memberikan perhatian kepada petutur, maka muka

positifnya akan tetap terjaga. Memberikan perhatian kepada petutur dilakukan

dengan meperhatikan kesukaan, keinginan, dan kebutuhan petutur. Perhatikan

kutipan data di bawah ini.

(1) Konteks : Ketika A dan H sedang makan, kemudian TQ datang

menghampiri mereka untuk menanyakan bagaimana bulan madunya.

TQ : Hai mam, pa gimana bulan madunya?

A : Menyenangkan sekali, kami menyayangi setiap malam.

(2) Konteks : Ketika A lagi mondar-mandir kebingungan untuk menaruh

ranjang bayi.

H : Kamu lagi mikir apa?

A : Aku lagi mikir aja, nanti kalau anak kita lahir, ranjangnya

mau ditaruh di mana ya? Karena aku tidak ingin

memindahkan meja kerjamu ini.

(3) Konteks : Ketika H sedang di perpustakaan membaca buku, TH1

datang untuk menyakan H sudah makan siang apa belum.

TH1 : Rudi sudah makan siang belum? Ini sudah jam dua.

H : Belum, aku harus mengerjakan pekerjaan rumah dulu.

Contoh (1), (2), dan (3) merupakan contoh yang mengandung strategi

kesantunan positif. Strategi ini adalah strategi yang memperhatikan kesukaan,

keinginan, dan kebutuhan petutur. Pada tuturan (1), terlihat pada pernyataan

TQ yang mengatakan bahwa penutur paham dengan kesukaan petutur yang

bulan madunya sangat menyenangkan, ditandai dari tuturan TQ dengan

menanyakan “Hai mam, pa gimana bulan madunya?”. Selain itu, didukung

juga dengan pernyataan A “menyenangkan sekali, kami menyayangi setiap

Page 4: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

25

malam” hal tersebut sudah menandakan kesukaan petutur (A) yang sudah

bulan madu. Tuturan A yang menekankan kata „menyenangkan sekali‟ itu

menyatakan A sangat suka dengan bulan madunya, maka penutur (TQ) akan

mengerti atau paham kesukaan dari petutur (A). Karena petutur suka atau

senang dengan bulan madu yang sudah mereka lakukan maka A dengan

suaminya H akan bulan madu lagi ke Singapura dan Queen Victoria. Selain

dapat dilihat dari bentuk verbalnya, kesukaan (A) juga dapat dilihat dari

bentuk nonverbalnya, yaitu dapat dilihat dari ekspresi mukanya dengan

tersenyum ia menyatakan “menyenangkan sekali, kami menyayangi setiap

malam”.

Begitu juga dengan tuturan H pada data (2) yang menyatakan bahwa

penutur paham atas keinginan petutur dengan menanyakan “kamu lagi mikir

apa?” untuk memberikan perhatian kepada petutur. Dengan memberikan

perhatian, penutur akan mengerti dengan keinginan petutur yang sedang

memikirkan sesuatu. Keinginan petutur dapat diketahui dengan tuturannya,

yaitu “Aku lagi mikir aja, nanti kalau anak kita lahir, ranjangnya mau ditaruh

di mana ya? Karena aku tidak ingin memindahkan meja kerjamu ini”. Selain

itu, dari bentuk nonverbalnya dapat terlihat keinginan petutur yang saat itu

sedang mondar-mandir kebingungan memikirkan di mana menaruh ranjang

bayinya yang akan lahir karena petutur tidak ingin memindahkan meja kerja

penutur. Dengan demikian, penutur akan mengerti apa yang menjadi

keinginan dari petutur yang dapat dilihat dari pernyataanya dan tingkah

lakunya.

Page 5: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

26

Selanjutnya, tuturan TH1 pada data (3) yang menyatakan bahwa

penutur mengerti kebutuhan petutur yang saat itu belum makan siang dengan

menanyakan “Rudi sudah makan siang belum?”, dengan pertanyaan tersebut

penutur mencoba memahami kebutuhan petutur yang pada saat itu belum

makan siang. Penutur juga menekankan “ini sudah jam dua” yang

menandakan makan siang akan berlalu untuk memberikan perhatian supaya

petutur makan siang tepat waktu. Penutur juga langsung mencari petutur ke

perpustakaan untuk mengajak petutur makan siang. Dengan demikian, dapat

dikatakan penutur peduli kebutuhan petutur melalui memberikan perhatian

2.1.1.2 Membesar-besarkan Perhatian atau Simpati

Strategi kesantunan positif dapat dilakukan dengan membesar-

besarkan perhatian atau simpati. Bentuk kesantunan positif ini dilakukan

dengan melebihkan perhatian, persetujuan, dan simpati kepada petutur.

Bentuk kesantunan tersebut dapat dilihat pada kutipan data berikut.

(4) Konteks : Ketika A menghadiri pertemuan negara bersama orang

Malaysia.

OM : Iih... buk Ainun semakin cantik ya sekarang.

A : Terimakasih Datuk

(5) Konteks : Ketika H sudah selesai melakukan presentasi dan ingin ke

ruangannya lalu S datang menghampirinya.

S : Presentasi yang hebat, bagus sekali pak...

H : Ya, oke... ya

Tuturan OM pada data (4) merupakan tuturan yang bermaksud

membesar-besarkan perhatian penutur terhadap petutur dengan bertutur “Iih...

Page 6: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

27

buk Ainun semakin cantik ya sekarang” dan menekankan kata “semakin

cantik”. Kata “semakin cantik” yang diutarakan penutur kepada petutur

dengan maksud untuk memuaskan muka positif dari petutur. Dengan

membesar-besarkan perhatian, petutur akan merasa senang dan muka positif

akan tetap terjaga. Selain bentuk verbal, bentuk nonverbal juga digunakan

oleh petutur untuk membesar-besarkan perhatian, yaitu dengan intonasi suara

yang lembut dan lantang untuk menyakinkan petutur bahwa dia cantik.

Dengan demikian, petutur akan merasa diperhatikan dalam pertuturan.

Begitu juga dengan tuturan S pada data (5) merupakan tuturan yang

bermaksud membesar-besarkan perhatian penutur terhadap petutur dengan

bertutur “Presentasi yang hebat, bagus sekali pak...”. Tuturan tersebut

melebih-lebihkan perhatian dengan menekankan kata „hebat‟ setelah itu,

dilanjutkan dengan “bagus sekali”. Dengan memperlihatkan perhatian yang

berlebihan, penutur bermaksud untuk memuaskan muka positif petutur. Selain

itu, bentuk nonverbalnya juga dapat dilihat ketika H selesai melakukan

presentasi dengan para undangan, S langsung menghampiri H yang sudah

naik tanggga. Ketika sudah di hadapan H, S langsung menjabat tangan H

dengan penuh semangat untuk memberikan ucapan selamat karena melakukan

presentasi yang bagus. Dengan demikian, H akan merasa diperhatikan dan

muka positif akan tetap terjaga.

Page 7: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

28

2.1.1.3 Mengintensifkan Perhatian

Bentuk strategi kesantunan positif yang lain adalah dengan

mengintensifkan perhatian dengan petutur. Pengintensifan dilakukan dengan

meningkatkan ketertarikan terhadap petutur dengan menyelipkan ungkapan

yang menarik perhatian petutur atau mendramatisasikan suatu peristiwa atau

fakta. Bentuk ini merupakan cara penutur untuk berkomunikasi dengan petutur

yakni dengan mengemukakan beberapa keinginannya untuk memperkuat

minat yang ia miliki sendiri, yang berpengaruh terhadap percakapan, dengan

„menciptakan suatu cerita yang bagus‟. Ini merupakan bentuk yang biasa dari

percakapan positif yang sopan karena menarik pendengar ke tengah-tengah

kejadian yang dituturkan. Perhatikan kutipan data di bawah ini.

(6) Konteks : Ketika H dan Ar, bertemu di sebuah pesta lalu mereka

duduk dan mengobrol.

H : Bagaimana?

Ar : Emm... kamu ini baru saja cuti sudah dapat jodoh... gerak

cepat kamu ya? Ehh.. tapi kamu juga hebat bisa meyakinkan

nona kritis macam si „Cempluk‟ ini, susah dia orangnya

biasanya...

(7) Konteks : Ketika H, T1, dan T2 sedang berada di halaman sekolah dan

saat itu mereka melihat A sedang duduk bersama teman-temannya di

bawah pohon.

T1 : Tu orangnya di sana to. Brani gak kamu ngerayu dia?

H : Huuh... jelek gitu...

T2 : Jelek...? kalo gitu brani bilang ke dia kalo dia jelek? Takut

kan?

H : aku gak takut, liat ya liat... Hai Ainun, kamu jelek, item,

kayak gula jawa.

Tuturan Ar pada data (6) menyatakan suatu informasi dengan

menjadikan hal tersebut seakan-akan sangat dramatis sehingga mendapat

Page 8: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

29

perhatian yang lebih dari petutur. Tuturan Ar “Emm... kamu ini baru saja cuti

sudah dapat jodoh... gerak cepat kamu ya? Ehh.. tapi kamu juga hebat bisa

meyakinkan nona kritis macam si Cempluk ini, susah dia orangnya

biasanya...” penekanan ungkapan „nona kritis‟ dalam tuturan Ar merupakan

ungkapan yang digunakan menciptakan kesan dramatis pada hal atau topik

yang ingin disampaikan yang belum tentu juga dramatis. Dengan ungkapan

tersebut, petutur akan merasa tertarik untuk memberikan perhatian terhadap

pertuturan. Selain bentuk verbalnya, bentuk nonverbalnya juga mendukung

pertuturan supaya menjadi dramatis untuk menarik perhatian petutur. Dalam

film dapat dilihat, intonasi keras yang digunakan untuk penekanan kata „nona

kritis‟ untuk meyakinkan petutur. Sebelum mulai pertuturan, penutur dan

petutur berjabat tangan sambil memperkenalkan A (Cempluk) yang sangat

memilih dalam mencari pasangan (kritis). Penutur juga menepuk A dan sambil

tertawa untuk menunjukkan ucapannya benar.

Begitu juga pada data (7) menggunakan strategi kesantunan positif

dengan mengintensifkan perhatian petutur. Tuturan H yang mengatakan A

“Huuh... jelek gitu...” selanjutnya dijawab oleh T2 “Jelek...? kalo gitu brani

bilang ke dia kalo dia jelek? Takut kan?” karena H tidak merasa takut lalu

dia langsung menghampiri A dan langsung bertutur “aku gak takut, liat ya

liat... Hai Ainun, kamu jelek, item, kayak gula jawa”. Penekanan kata „kamu

jelek‟ dan „kayak gula jawa‟ merupakan ungkapan yang digunakan

menciptakan kesan dramatis pada hal atau topik yang ingin disampaikan yang

belum tentu juga dramatis. Dengan ungkapan tersebut, petutur akan merasa

Page 9: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

30

tertarik untuk memberikan perhatian terhadap pertuturan. Selain itu, Bentuk

nonverbalnya juga mendukung menciptakan kesan dramatis ketika H akan

menghampiri A. Pada saat menghampiri A, H berjalan sambil menoleh T1 dan

T2 dan sambil menunjuk-nunjuk mereka dengan tangannya supaya kelihatan

bahwa dia berani. Dengan kesan seperti itu, H bisa menciptakan kesan

dramatis yang merupakan bentuk yang biasa dari percakapan positif yang

sopan karena menarik untuk didengar oleh petutur.

2.1.1.4 Menggunakan Penanda Identitas

Kesantunan positif dapat ditunjukkan dengan strategi penggunaan

penanda identitas. Startegi kesantunan positif ini menggunakan penanda yang

menunjukkan jati diri seperti bentuk sapaan, dialek, dan jargon. Memerhatikan

penggunaan penanda identitas yang bersangkutan dengan petutur, suasana

akan menjadi lebih akrab dan keterancaman muka positif petutur dapat

dihindari. Bentuk kesantunan tersebut dapat dilihat pada kutipan data berikut.

(8) Konteks : Ketika IS sedang membicarakan tentang kesanggupan H

untuk kembali ke Indonesia.

IS : Rudi... Rudi... di bawah Presiden Soeharto, Indonesia

sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta,

pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda

balik ke Indonesia? Kapan kita memulainya?

(9) Konteks : Ketika H dan dr.B di rumah sakit Jerman dan H ingin

menanyakan apakah istrinya bisa sembuh karena sudah sembilan kali

operasi.

H : Ini sudah kesembilan kalinya istri saya operasi. Perlu berapa

kali lagi sampai istri saya sembuh? Apa kalian bisa

menjamin?

Page 10: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

31

dr.B : Maaf pak.. tidak ada yang bisa menjaminnya Prof., maafkan

saya.

(10) Konteks : Ketika H sangat susah disuruh istirahat oleh A.

A : “yo wis, sak karepmu” (ya, terserah kamu)

Tuturan IB pada data (8) merupakan salah satu dari penanda identitas

yang ada di strategi kesantunan positif. Dilihat dari kerjasama petutur dan dari

tingkat pendidikan penutur serta konteks yang terjadi saat itu bahwa mereka

sedang merencanakan untuk membangun Indonesia sehingga tuturan ini tetap

dinilai santun. Kata sapaan yang digunakan dalam data (8) sebagai penanda

identitas kelompok untuk strategi kesantunan positif. Strategi ini dianggap

santun karena penutur menggunakan kata sapaan yang menandakan kedekatan

atau keakraban antara penutur dan petutur seperti ditandai pada kata sapaan

nama diri, yaitu „Rudy‟. Kata sapaan ini digunakan untuk menjaga muka

positif petutur agar petutur merasa mendapatkan derajat yang sama. Tuturan

itu terjadi ketika IS ingin mengajak H pulang ke Indonesia untuk membangun

Indonesia. IS meyakinkan H supaya mau kembali ke Indonesia dengan

bertutur “Rudi... Rudi... di bawah Presiden Soeharto, Indonesia sedang giat

membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan

kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia? Kapan kita memulainya?”.

Pada data (9) juga merupakan bagian dari penanda identitas karena

dalam tuturan menggunakan penanda yang menunjukkan jati diri, yaitu

jargon. Jargon biasanya digunakan secara terbatas dalam bidang ilmu, profesi,

atau kelompok tertentu. Jargon yang digunakan dalam tuturan di atas adalah

Page 11: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

32

bidang profesi, yaitu sebagai Guru Besar (Profesor). Pada Tuturan dr.B sudah

menunjukkan pemakaian jargon, yaitu “Maaf pak.. tidak ada yang bisa

menjaminnya Prof., maafkan saya” singkatan „prof‟ pada data merupakan

jargon yang menandakan profesi seseorang. Tuturan berlangsung ketika H

melihat istrinya sudah melakukan sembilan kali operasi tetapi tidak ada tanda

kondisinya membaik. Untuk menghormati petutur, penutur menggunakan

jargon profesi untuk tetap menjaga muka positif petutur. Selain bentuk

verbalnya, bentuk nonverbalnya juga mendukung terjadinya kesantunan

berbahasa, yaitu ditunjukkan dengan penutur menggelengkan kepala sambil

menatap penutur dengan tatapan yg melesu karena tidak mampu mengobati A

yang saat itu sedang sakit.

Selanjutnya data (10) juga bagian dari penanda identitas karena

menggunakan dialek Jawa “yo wis sak karepmu” (ya, terserah kamu) yang

dituturkan oleh A ketika H tidak mau mendengar tuturannya. Pada saat itu H

sangat sibuk karena sedang membuat analisa penting untuk kemajuan Bangsa

Indonesia dan beberapa bulan ini H hanya 1 jam saja. Pada saat pertuturan

terjadi H sudah menjabat menjadi Presiden Indonesia menggantikan Presiden

Soeharto. Supaya tidak terlalu menyinggung perasaan petutur, penutur

menggunakan dialek sebagai penanda identitas. Penanda identitas dilakukan

oleh penutur untuk tetap menjaga muka positif dari petutur. Bentuk

nonverbalnya dapat dilihat ketika A mendatangi H ke ruang kerjanya untuk

menyuruhnya istirahat. A menggunakan intonasi yang lemah ketika bertutur

Page 12: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

33

“yo wis sak karepmu” (ya, terserah kamu) dan langsung meninggalkan H ke

kamar dengan raut muka sedih karena H tidak mau mendengarkannya.

2.1.1.5 Mencari Persetujuan

Mencari persetujuan merupakan salah satu strategi kesantunan positif.

Bentuk kesantunan tersebut adalah mencari persetujuan terhadap petutur

dengan mengulang sebagian atau seluruh tuturan petutur untuk menunjukkan

kesetujuan. Dengan berusaha mencari persetujuan dengan petutur, petutur

akan merasa dihargai dan muka positif akan terjaga. Selain itu, untuk

menunjukkan bahwa penutur telah mendengar secara tepat apa yang

diucapkan petutur. Data di bawah ini merupakan penerapan kesantunan untuk

mencari persetujuan.

(11) Konteks : Ketika GKH dan H datang ke ruangan kelas untuk

menanyakan A. Pada saat itu A sedang tidak ada di kelas maka GKH

bertanya mana A dan TA mengulang sebagian tuturan GKH.

GKH : Ada satu orang lagi di sekolah ini yang bisa jawab selain

kamu. Mana Ainun?

TA : Ainun di mana?

(12) Konteks : Ketika IH menyuruh H untuk mengantar kue ke Rangga

Malela.

IH : Antar kue ini ke Rangga Malela sama Fanny, sekalian besuk

keluarga Besari.

H : Keluarga Besari?

Pada tuturan (11) penutur berusaha mencari persetujuan dengan

menyatakan kembali sebagian tuturan yang sudah dituturkan oleh petutur.

Tuturan GKH pada data (11) yang menyatakan “Ada satu orang lagi di

sekolah ini yang bisa jawab selain kamu, Mana Ainun?”, lalu diulang lagi

Page 13: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

34

tuturan GKH oleh TA2, yaitu “Ainun di mana?” demi didapatkannya

persetujuan dari GKH. Selain dari bentuk verbalnya, bentuk non verbalnya

juga mendukung untuk mendapatkan persetujuan, yaitu di dalam kelas TA2

juga melihat-lihat apakah A ada dalam kelas atau masih di luar kelas. Selain

itu, TA juga menanyakan ke teman yang lainnya dan temannya bilang kalau A

masih ada di ruang ganti. Dengan demikian, TA berusaha mencari persetujuan

dengan mengulang sebagian dari tuturan GKH untuk tetap menjaga muka

positif dari GKH.

Begitu juga pada pertuturan (12) terlihat petutur berusaha mencari

persetujuan dengan mengulang sebagian tuturan penutur. Pada data (12) IH

bertutur “Antar kue ini ke Rangga Malela sama Fanny, sekalian besuk

keluarga Besari”, kemudian H mengulang lagi sebagian tuturan yang

disampaikan oleh IH, yaitu “keluarga Besari” untuk menegaskan bahwa H

sudah mendengar dengan baik dan meminta persetujuan dari IH. Hal tersebut

dilakukan penutur untuk menjaga pendapat petutur dengan berusaha mencari

persetujuan meskipun petutur sendiri belum tentu sependapat dengan pendapat

penutur. Bentuk nonverbalnya, yaitu ekspresi muka H yang kebingungan

untuk itu H mengulang kembali sebagian dari tuturan IH. Setelah itu, IH

menjelaskan kembali tentang keluarga Besari, “iya, yang anak perempuannya

satu SMA sama kamu. Sudah pergi saja, salam buat semuanya.” .

Page 14: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

35

2.1.1.6 Menghindari Ketidaksetujuan

Bentuk kesantunan positif selanjutnya adalah dengan cara menghindari

ketidaksetujuan terhadap petutur dengan cara menunjukkan persetujuan semu.

Strategi ini penutur berusaha untuk selalu setuju walaupun pada kenyataannya

tidak setuju dengan berpura-pura sependapat untuk menunjukkan kesetujuan.

Kesetujuan tersebut disampaikan dengan berpura-pura setuju, persetujuan

yang semu (psedo agreement), menipu untuk kebaikan (white lies), atau

pemagaran opini (hedging opinion). Perhatikan kutipan data di bawah ini.

(13) Konteks : Ketika H dan A sedang berbicara lewat telepon.

H : Ma lipstikmu jalan-jalan sampai ke Bandung ya? Sengaja

ya?

A : Loo memangnya tidak boleh ya?

(14) Konteks : Ketika H dan A sedang melakukan pemotretan.

H : Apa kamu baik?

A : Iya

Kesantunan positif dapat dicapai dengan menghindari ketidaksetujuan

dengan berpura-pura setuju, persetujuan yang semu (psedo agreement),

menipu untuk kebaikan (white lies), atau pemagaran opini (hedging opinion).

Pada pertuturan (13) merupakan pertuturan yang menggunakan persetujuan

semu untuk menghindari ketidaksetujuan. Jawaban A merupakan

penghindaran ketidaksetujuan atas pernyataan H dengan berbohong dan

menyatakan “Loo memangnya tidak boleh ya?”. Pada kenyataannya lipstik

tidak bisa jalan-jalan karena benda mati, itu artinya A telah berbohong untuk

tetap menjaga muka positif H. Tuturan ini ketika H menelepon A yang sedang

berada di rumah kediamannya, yaitu di Patra Kuningan, Jakarta. Pada saat itu

Page 15: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

36

A sedang melakukan pindahan ke Indonesia dari Jerman. Pertuturan tersebut

terdengar sangat santai dan disertai canda tawa kerena mereka merupakan

suami istri. Kebohongan A hanya untuk menyenangkan H yang sedang jauh di

Bandung.

Pada pertuturan (14) juga merupakan pertuturan yang menggunakan

strategi berbohong untuk kebaikan. Jawaban A merupakan penghindaran

ketidaksetujuan atas tuturan H dengan berbohong dan menyatakan „iya‟

padahal dilihat dari ekpresi mukanya A sedih n murung. Ketika menjawab A

menjawab „iya‟ dia tidak memandang H, tetapi dia menundukkan kepalanya.

Pemotretan itu dilakukan untuk jabatan H dari Wakil Presiden Republik

Indonesia yang akan menjadi Presiden Republik Indonesia. A berbohong

supaya H tidak merasa sedih dengan jawaban yang sebenarnya supaya sesi

pemotretannya berjalan lancar dan hati H akan senang melihat A tersenyum

dalam acara itu.

2.1.1.7 Menunjukkan Hal-hal yang Dianggap Mempunyai Kesamaan

Menunjukkan hal-hal yang dianggap mempunyai kesamaan merupakan

bagian dari strategi kesantunan positif. Hal tersebut ditunjukkan dengan

mepresuposisikan sejumah persamaan penutur dan petutur dengan sebuah

percakapan yang dapat menarik minat petutur terhadap tuturan penutur

melalui basa-basi (small talk) dan praanggapan (presupposition). Melalui

strategi tersebut petutur akan merasa dihargai oleh penutur serta menjaga

Page 16: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

37

muka positifnya. Berikut data yang dapat menunjukkan hal-hal yang dianggap

mempunyai kesamaan.

(15) Konteks : Ketika Kedutaan Indonesia IS ingin berbicara dengan H

tentang kinerja H yang membantu negara lain.

IS : Bung Rudi habibie? Duduk... saya dapat mandat untuk

menyampaikan ini ke Anda, Anda ini orang Indonesia

bukan?

H : Saya? ya tentu saja saya!

(16) Konteks : Ketika H ditelepon oleh A yang sedang berada di Jerman.

H : Aku rindu kamu Ma...

A : Aku juga rindu kamu pa, aku akan menyusul.

Tuturan IS pada data (15) merupakan tuturan basa-basi untuk

menunjukkan kesamaan antara penutur dan petutur. Tuturan IS “Bung Rudi

habibie? Duduk... saya dapat mandat untuk menyampaikan ini ke Anda, Anda

ini orang Indonesia bukan?” penekanan “Anda ini orang Indonesia bukan”

untuk menujukkan kesamaan antara penutur dan petutur. Hal tersebut

ditunjukkan mepresuposisikan sejumah persamaan penutur dan petutur dengan

kesamaan mereka dari Indonesia dan ingin membangun Indonesia. Tuturan IS

merupakan tuturan yang juga mengandung praanggapan. Penutur menyatakan

kesamaan terhadap petutur dengan menggunakan pertanyaan sebagai

praanggapan kepada petutur “Anda dari Indonesia bukan?” dengan

demikian, petutur akan merasa tertarik dengan tuturan tersebut. Intonasi yang

digunakan oleh IS sangat tegas dan jelas untuk meyakinkan H kembali ke

Indonesia dan membangun Indonesia bersama-sama.

Pada data (16) juga merupakan salah satu bagian dari kesantunan

positif yang menunjukkan hal-hal yang dianggap mempunyai kesamaan.

Page 17: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

38

Tuturan H menunjukkan kesamaan dengan mepresuposisikan sejumah

persamaan sebuah percakapan yang dapat menarik minat A terhadap tuturan

H. Dapat dilihat pada tuturan H “Aku rindu kamu Ma...” selanjutnya jawaban

A juga sama menyatakan “Aku juga rindu kamu pa”, persamaan antara

penutur dan petutur adalah mereka sama-sama „rindu‟ atau merindukan satu

sama lain. Penutur dan petutur adalah pasangan suami istri yang tinggalnya

berjauhan, A berada di Jerman, sedangkan H berada di Indonesia. Karena

antara penutur dan petutur memiliki perasaan yang sama maka petutur dengan

senang hati menerima telepon penutur. Dalam tuturan, penutur dan petutur

kelihatan sedih karena lama sudah tidak betemu, tetapi dalam waktu dekat A

akan menyusul H ke Indonesia. Dengan menunjukkan persamaan muka positif

petutur akan tetap terjaga dan merasa dihargai.

2.1.1.8 Menggunakan Lelucon

Salah satu bentuk strategi kesantunan positif adalah menggunakan

lelucon dalam pertuturan. Bentuk kesantunan dengan lelucon bertujuan untuk

menciptakan keakraban antara penutur dan petutur. Menggunakan lelucon

dalam pertuturan akan terdengar tidak kaku dan terdengar lebih santun.

(17) Konteks : Ketika H datang dari bertemu A lalu TH menanyakan

apakah pertemuannya lancar.

TH2 : Hey... lancar ni kayaknya?

F : Ya, lancar.. kelewat lancar, Rudi malah cari jodoh...

(18) Konteks : Ketika H berkunjung ke rumah A yang pada saat itu H baru

pulang dari Jerman.

Page 18: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

39

H : Halo... Ainun...? Cantiknya, gila kamu... gula jawa sudah

jadi gula pasir.

A : Gula pasir...? kamu sudah pulang dari Jerman?

Tuturan F pada data (17) merupakan lelucon yang bertujuan untuk

menjaga muka positif. Jawaban F memerhatikan keinginan petutur dengan

menggunakan lelucon “Ya, lancar.. kelewat lancar, Rudi malah cari jodoh”.

Pertuturan dengan menggunakan lelucon sebagai strategi, tuturan akan

terdengar tidak kaku dan tentunya terdengar lebih santun khususnya dalam

hubungan sosial antara penutur dan petutur. Digunakannya lelucon dalam

pertuturan akan membuat suasana lebih akrab dan santai antara penutur dan

petutur. Dalam film juga terlihat sangat akrab antara penutur dan petutur

karena saat pertuturan disertai canda tawa antara mereka. Selain itu, TH2 juga

isi menyanyikan sebuah lagu untuk H yang sedang kasmaran dengan A.

Dengan demikian, lelucon mendukung terciptanya sebuah keakraban antara

penutur dan petutur dan muka positif terselamatkan.

Tuturan H pada data (18) juga menggunakan lelucon untuk tetap

menjaga muka positif dari (A) petutur. Digunakanya lelucon dalam tuturan H

supaya A tidak merasa tersinggung dengan ucapan penutur. Dapat dilihat

tuturan H “Halo... Ainun...? Cantiknya, gila kamu... gula jawa sudah jadi

gula pasir... hahaha (tertawa)” penggunaan lelucon “gila kamu... gula jawa

sudah jadi gula pasir... hahaha” karena waktu A SMA memiliki kulit hitam

seperti gula jawa dan sekarang warna kulitnya sudah putih seperti gula pasir.

H dalam bertutur sambil tertawa yang berarti ucapannya hanya gurauan bilang

„gula jawa sudah jadi gula pasir‟ pada A. Selain dibarengi dengan canda

Page 19: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

40

tawa, A juga menjawab tuturan H dengan santai “Gula pasir...? kamu sudah

pulang dari Jerman?”. Pada saat H masuk ke ruangan dan melihat foto A

waktu SMA di dinding, setelah itu H melihat A sedang menjahit dan langsung

menyapanya. Dengan demikian, digunakannya lelucon dalam pertuturan dapat

mengurangi keterancaman muka petutur.

2.1.1.9 Menyatakan Paham atau Mengerti dengan Keinginan Petutur

Menyatakan paham atau mengerti dengan keinginan petutur

merupakan salah satu dari strategi kesantunan positif. Strategi menyatakan

paham atau pengertian dilakukan dengan mempresuposisikan bahwa penutur

memahami keinginan petutur. Dengan begitu, petutur akan merasa dihargai

dan muka positif akan terselamatkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan kutipan

data di bawah ini.

(19) Konteks : Ketika H berkunjung ke rumah Besari dan AA menyambut

H di depan rumah.

AA : Kalian lebih baik jalan-jalan dulu, Bandung cerah!

(20) Konteks : Ketika H akan meninggalkan A ke Indonesia untuk

membangun sebuah rencana pekerjaan.

H : Saya harus kembali ke Indonesia dan membangun sebuah

rencana pekerjaan, itu waktu yang cukup lama dan harus

meninggalkan kamu!

A : Bukan meninggalkan!

H : Tapikan kamu repot mengurus anak-anak! Saya tidak mau

menggangu pekerjaan kamu!

A : Indonesia memanggilmu pa, bersyukurlah, ini amanah yang

besar!

H : Ya, ini saatnya...

Page 20: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

41

Tuturan pada data (19) AA menunjukkan pemahamannya terhadap

keinginan atau kebutuhan petutur. Hal tersebut dinyatakan penutur sebelum

petutur menyatakan sendiri kepadanya apa yang diinginkan atau diperlukan.

Strategi ini mengharuskan penutur untuk tanggap terhadap apa yang

diinginkan atau apa yang dibutuhkan petutur sehingga petutur akan merasa

lebih dimudahkan. Pertuturan terjadi ketika H datang ke keluarga Besari untuk

bertemu A lalu AA langsung bertutur “Kalian lebih baik jalan-jalan dulu,

Bandung cerah!” sebelum H sempat bertutur ingin mengajak A untuk jalan-

jalan. Tuturan itu terjadi karena AA sudah mengetahui kalau A sedang

menunggu H di dalam rumah. Setibanya H di rumah Besari AA langsung

memanggil A karena sudah dijemput. Dengan demikian, petutur akan merasa

dipahami keinginannya oleh penutur dan akan merasa dihargai sehingga muka

positif akan terselamatkan. Selain bentuk verbal, bentuk nonverbal dapat

dilihat ketika AA memanggil A dengan tersenyum dan nada suaranya lembut

yang menandakan AA senang kalau H mengajak A untuk jalan-jalan.

Pada data (20) juga merupakan bagian dari strategi kesantunan positif

yang menyatakan paham atau mengerti dengan keinginan petutur. A mengerti

dan paham terhadap H yang pada saat itu akan pergi ke Indonesia untuk

membangun Indonesia seperti janjinya dulu waktu sakit. Dalam tuturan H

didukung oleh A untuk pergi ke Indonesia dengan bertutur “bukan

meninggalkan!” dengan pengertian tersebut, H tidak akan ada beban untuk

meninggalkan A. Selain itu, A juga menyakinkan H bahwa dia dibutuhkan di

Indonesia dengan memegang tangannnya tanda bahwa A tidak apa-apa sambil

Page 21: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

42

bertutur “Indonesia memanggilmu pa, bersyukurlah, ini amanah yang besar!”

Dengan memberikan pengertian atau paham akan keinginan petutur dapat

tetap menjaga muka positif penutur.

2.1.1.10 Memberikan Tawaran atau Janji

Untuk meredakan ancaman potensial dari beberapa FTA, penutur

dapat memilih untuk menekankan kerjasama petutur dengan cara membuat

penawaran atau janji. Penutur dapat mengakui bahwa (dalam keadaan tertentu

yang relevan) apapun yang diinginkan petutur, yang diinginkan penutur dari

petutur dan akan membantu petutur untuk mendapatkannya. Penawaran dan

janji bertujuan untuk memuaskan muka positif petutur. Untuk lebih jelasnya

perhatikan kutipan data di bawah ini.

(21) Konteks : Ketika A dan H penghasilannya belum bisa mencukupi

untuk menyewa plat yang lebih besar.

A : Aku bisa kerja untuk bantu kamu.

(22) Konteks : Ketika A merasa tidak kuat lagi tinggal di Jerman dan A

ingin pulang ke Indonesia untuk membantu H.

H : Kamu kuat Ainun.. ya.. kita ini ibarat gerbong dan masuk ke

dalam sebuah trowongan panjang, bahkan kita tidak tahu

trowongan ini mengarah ke mana, tetapi setiap trowongan

pasti memiliki ujung, ada cahaya. Saya janji saya akan

membawa kamu ke cahaya itu, saya janji. Ok?

(23) Konteks : Ketika A dalam keadaan koma karena kanker ovarium dan

dirawat di rumah sakit Munchen, Jeman.

H : Ainun tahu ini hari apa? Selamat ulang tahun pernikahan

yang ke-48 saya berjanji untuk terus mendampingi Ainun

untuk terus berada di samping Ainun kita berdoa sama-

sama ya Allah terima kasih ya Allah engkau telah lahirkan

saya untuk Ainun dan Ainun untuk saya. Terima kasih ya

Page 22: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

43

Allah engkau pertemukan kami pada tanggal 12 Mei 1962

engkau berikan kami bibit cinta yang murni, suci, sejati,

sempurna dan abadi.

Tuturan A pada data (21) memenuhi strategi kesantunan positif dengan

memberikan tawaran kepada H (petutur). Tawaran yang diberikan, supaya A

dapat membantu H dalam masalah perekonomian di rumah tangganya. Oleh

karena itu, A langsung bertutur “Aku bisa kerja untuk bantu kamu” terus

penekanan „bisa bantu‟ sudah menandakan kepedulian A kepada H. Pada saat

itu, keadaan ekonomi A dan H kurang mencukupi untuk membeli plat rumah

yang lebih besar, sedangkan bayi yang dikandung A sudah mau lahir. Oleh

karena itu, A menawarkan bantuan untuk membantu H dengan mencari

pekerjaan sebagai tambahan pemasukan keuangan mereka. Akan tetapi, H

tidak mengijinkan A untuk bekerja karena dia sedang mengandung untuk itu

H yang akan mencari pekerjaan tambahan.

Begitu juga tuturan H pada data (22) yang sudah memenuhi strategi

kesantunan positif dengan memberikan janji pada petutur. Janji penutur

kepada petutur adalah ingin memberikan kebahagiaan kepada petutur dengan

menyatakan “kita ini ibarat gerbong dan masuk ke dalam sebuah trowongan

panjang, bahkan kita tidak tahu trowongan ini mengarah ke mana, tetapi

setiap trowongan pasti memiliki ujung, ada cahaya. Saya janji saya akan

membawa kamu ke cahaya itu, saya janji. Ok?” penekanannya dapat dilihat

pada tuturan “saya janji akan membawa kamu ke cahaya itu, saya janji”.

Memberikan atau membuat janji pada petutur maka petutur akan lebih yakin

dan percaya dengan penutur. Hal tersebut secara tidak langsung dapat menjaga

Page 23: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

44

muka positif petutur. Dalam film tuturan itu terjadi ketika H pulang kerja dan

dia tidak punya uang untuk naik bus maka dia jalan kaki menuju ke rumahnya.

Pada saat itu, turun salju yang cukup lebat dan sepatu H berlubang maka dia

menutupinya dengan kertas yang dibawanya dan sesampainya di rumah kaki

H terluka. Karena melihat keadaan tersebut maka A berkeinginan pulang ke

Indonesia tetapi H tidak mengijinkan sehingga H memberikan janji kepada A

untuk membawa kehidupan rumah tangga mereka yang lebih baik.

Tuturan H pada data (23) juga memberikan janji pada petutur untuk

memenuhi strategi kesantunan positif. Tuturan H “Ainun tahu ini hari apa?

Selamat ulang tahun pernikahan yang ke-48 saya berjanji untuk terus

mendampingi Ainun untuk terus berada di samping Ainun kita berdoa sama-

sama ya Allah terima kasih ya Allah engkau telah lahirkan saya untuk Ainun

dan Ainun untuk saya. Terima kasih ya Allah engkau pertemukan kami pada

tanggal 12 Mei 1962 engkau berikan kami bibit cinta yang murni, suci, sejati,

sempurna dan abadi” janji H dapat dilihat pada kalimat ini “saya berjanji

untuk terus mendampingi Ainun untuk terus berada di samping Ainun kita

berdoa sama-sama ya Allah terima kasih ya Allah engkau telah lahirkan

saya untuk Ainun dan Ainun untuk saya”. H berjanji kepada A yang waktu

itu dalam keadaan sakit parah maka H berjanji akan selalu mendampinya

sampai kapanpun. Ketika mengucapkan janjinya H memegang tangan A

bahwa dia akan selalu bersamanya walaupun A sudah tiada. Melihat keadaan

A yang hidup karena alat medis H menangis dan merasa kasihan maka dia

merelakan kepergian A untuk selamanya tetapi di dalam hati H tidak akan

Page 24: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

45

pernah melepaskan perasaannya. Dengan memberikan janji, petutur akan

merasa senang dan A bisa pergi dengan tenang.

2.1.1.11 Menunjukkan Keoptimisan

Strategi kesantunan positif yang selanjutnya, yaitu ditunjukkan dengan

menunjukkan keoptimisan pada petutur. Strategi ini bertujuan untuk

menunjukkan rasa optimis yang beranggapan bahwa petutur menginginkan

atau membantu penutur mencapai keinginannya. Penutur mengasumsikan

bahwa petutur menginginkan apa yang diinginkan penutur dan akan

membantu penutur untuk memerolehnya. Dengan demikian, penutur menjadi

begitu berani untuk mengasumsikan petutur akan berkerjasama dengan

penutur yang akan menghasilkan sebuah komitmen bahwa petutur akan

berkerjasama dengan penutur karena itu merupakan kepentingan bersama.

Selain itu, dengan menunjukkan keoptimisan muka positif akan tetap terjaga.

Perhatikan data di bawah ini.

(24) Konteks : Ketika H ingin meyakinkan Dr. S bahwa kontruksi ringan

yang dibuatnya sesuai dengan kebutuhan dunia kereta api.

H : Konstruksi ringan itu sangat stabil, percaya saya!

Dr. S : Saya percaya kamu,tapi pertanyaan saya adalah bagaimana

cara meyakinkan direktur di Mirdan?

H : Saya bisa meyakinkan beliau bahwa kontruksi ringan yang

saya temukan sesuai dengan kebutuhan dunia kereta api

modern, beri saya kesempatan untuk membuktikannya.

(25) Konteks : Ketika H menunjukkan rancangan kontruksi ringan kereta

api yang dibuatnya.

DIW : Hai... Habibie, Anda yakin semua baik-baik saja?

Page 25: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

46

H : Ya tentu... materialnya pasti bergelombang karena semua

dayanya bersatu ke seluruh badan gerbong, itulah kelebihan

dari material ini. Saya tahu persis.

Menunjukkan keoptimisan adalah salah satu bagian dari strategi

kesantunan positif. Kepercayaan akan diperoleh dengan menunjukkan sikap

optimis, muka positif akan terjaga akibat keoptimisan dari tuturan, seperti

tuturan H pada data (24). Tuturan H jelas menunjukkan sikap optimis kepada

Dr. S. Akan tetapi, Dr. S tidak percaya akan kemampuan H yang ingin

membuat kontruksi ringan untuk kereta api. H tetap optimis akan

kemampuannya dengan bertutur “percaya saya” selanjutnya dibarengi “saya

bisa” pada tuturan kedua , hal ini sudah menunjukkan keoptimisannya bahwa

H bisa membuat kontruksi ringan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kereta

api modern. Selain bentuk verbalnya, bentuk non verbalnya juga mendukung

keoptimisan H, yakni dapat dilihat dalam film H juga membawakan sebuah

rancangannya untuk menunjukkan kemampuannya. Selain itu, dari intonasi

yang sangat tegas dan meyakinkan dan akhirnya H diberikan kesempatan oleh

Dr. S.

Pada tuturan H pada data (25) juga menunjukkan keoptimisan yang

merupakan salah satu bagian dari strategi kesantunan positif. Kepercayaan

akan diperoleh dengan menunjukkan sikap optimis dan muka positif akan

terjaga akibat keoptimisan dari tuturan tersebut. Tuturan DIW yang

meragukan rancangan H dengan bertutur “Hai... Habibie, Anda yakin semua

baik-baik saja?” selanjutnya tuturan H menunjukkan sikap optimis kepada

DIW dengan menjawab tuturannya “Ya tentu... materialnya pasti

Page 26: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

47

bergelombang karena semua dayanya bersatu ke seluruh badan gerbong,

itulah kelebihan dari material ini. Saya tahu persis”. Keoptimisannya dapat

dilihat pada kata „ya tentu...‟ setelah itu juga dibarengi dengan kata „Saya

tahu persis‟ dengan begitu petutur akan percaya akan kontruksi ringan yang

dibuat oleh penutur. Selain itu, ekpresi muka penutur tersenyum ketika

meyakinkan petutur bahwa itu akan baik-baik saja. Dengan memberikan

keoptimisan, petutur akan percaya dan yakin terhadap petutur yang mampu

membuat kontruksi ringan untuk kereta api.

2.1.1.12 Melibatkan Penutur dan Petutur dalam Suatu Aktivitas

Salah satu bentuk kesantunan positif adalah melibatkan penutur dan

petutur dalam suatu aktivitas. Dengan melibatkan petutur dalam suatu

kegiatan yang dilakukan bersama, petutur akan merasa dihargai sehingga

muka positifnya akan terjaga. Strategi ini melibatkan penutur dan petutur

dalam suatu kegiatan tertentu dengan penggunaan kata we atau let‟s, dalam

bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kata „kita‟ atau „mari‟. Perhatikan

data di bawah ini untuk memperjelas.

(26) Konteks : AA ingin mengajak H untuk makan malam bersama atau

buka puasa bersama.

AA : Kita harus mengobrol, saya pingin dengar cerita tentang

Jerman..

H : Iya, oke

(27) Konteks : Ketika H dan A di dalam becak dan pada saat itu H ingin

melamar A.

H : Ya, ikut sama saya, kawani saya, mendampingi, menjadi

istri, ya kita bangun keluarga hanya oleh kita berdua tanpa

Page 27: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

48

ada ikut campur tangan dari keluarga besar. Saya tidak bisa

menjanjikan banyak hal, entah ainun bisa terus menjadi

dokter atau tidak, entah kita bisa hidup mudah atau tidak di

sana, tapi saya akan menjadi suami yang terbaik untuk

Ainun.

A : Saya tidak bisa janji, akan menjadi istri yang baik, tapi aku

janji akan slalu mendampingi kamu, memenuhi janjimu.

Strategi kesantunan positif dengan melibatkan penutur dan petutur

dalam suatu aktivitas akan tetap menjaga muka positifnya karena petutur akan

merasa diperlakukan sama atau disejajarkan dengan penutur. Tuturan AA pada

data (26) menunjukkan keterlibatan antara penutur dan petutur, yaitu “Kita

harus mengobrol, saya pingin dengar cerita tentang Jerman...”. Kata „kita‟

pada tuturan di atas dapat diasumsikan suatu kerjasama dan dapat meredakan

FTA dalam pertuturan. Tuturan itu bermaksud ingin mengakrabkan atau

mendekatkan hubungan kepada H yang pada saat itu dia baru datang dari

Jerman. Oleh karena itu, penutur melibatkan petutur dalam suatu aktivitas

dengan mengajaknya mengobrol salah satunya. Dengan konteks ini, tentunya

petutur mengetahui bahwa penutur pasti ingin yang terbaik bagi dirinya

sendiri sehingga apa yang diperlukan penutur dan disamakan dengan

keperluannya akan baik juga bagi petutur.

Pada data (27) juga merupakan salah satu bentuk kesantunan positif

yang melibatkan penutur dan petutur dalam suatu aktivitas. Dengan

melibatkan petutur dalam suatu kegiatan yang dilakukan bersama, petutur

akan merasa dihargai sehingga muka positifnya akan terjaga. Pada tuturan di

atas H melibatkan A dalam aktivitas dengan bertutur “Ya, ikut sama saya,

kawani saya, mendampingi, menjadi istri, ya kita bangun keluarga hanya oleh

Page 28: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

49

kita berdua tanpa ada ikut campur tangan dari keluarga besar. Saya tidak

bisa menjanjikan banyak hal, entah ainun bisa terus menjadi dokter atau

tidak, entah kita bisa hidup mudah atau tidak di sana, tapi saya akan menjadi

suami yang terbaik untuk Ainun” penekanan tuturan “kita bangun keluarga

hanya oleh kita” sudah membuktikan bahwa ingin mengajak A dalam sebuah

aktivitas membangun keluarga (menikah). Tuturan terjadi ketika penutur dan

petutur ada di dalam becak yang waktu itu mereka baru pulang dari pesta. Di

sana H mengutarakan isi hatinya untuk mengajak A menikah dan dengan

senang hati A menerima lamaran H. H sangat gembira mendengar ajakannya

diterima, begitu juga A dengan senang hati menerimanya. Pada film terlihat

ketika H saat mengutarakan isi hatinya sambil memegang tangan A dan

tersenyum. Dengan demikian, H berhasil mengajak A dalam sebuah aktivitas

untuk menjalani hidup bersama.

2.1.1.13 Memberikan Pertanyaan atau Meminta Alasan

Aspek lainnya yang mencakup petutur dalam kegiatan adalah penutur

memberikan alasan mengapa dia menginginkan dan apa yang dia inginkan

dengan menyertakan petutur. Bentuk kesantunan tersebut ditunjukkan dengan

memberikan pertanyaan dan meminta alasan dengan melibatkan petutur dalam

suatu kegiatan yang dikehendaki oleh penutur. Dengan perhatian dari penutur

tersebut, petutur akan merasa dihagai dan muka positifnya terselamatkan.

Untuk memperjelas perhatikan data di bawah ini.

Page 29: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

50

(28) Konteks : Ketika di sekolah GKH sedang bertanya kepada A untuk

meminta alasan.

GKH : Kenapa langit warnanya biru?

A : Kemarin kan udah dijelaskan pak.

GKH : Jawab saja!

A : cahaya itu gelombang. Merah, kuning, oranye itu

gelombang panjang, biru itu gelombang pendek, sedangkan

atmosfer itu satu frekuensi dengan gelombang pendek

terutama warna biru. Jadi atmosfer menahan dan

menghamburkan warna biru itu di langit, itu mengapa langit

warna biru pak.

GKH : naah... memang kalian ini jodoh.

(29) Konteks : Ketika H dan A di dalam becak dan pada saat itu mereka

pulang dari pesta.

A : Nanti setelah lulus kuliah, kamu tetap tinggal di Jerman atau

pulang?

H : Oh, saya harus pulang, saya mau bangun Indonesia, saya

sudah punya janji..

A : Janji dengan siapa?

H : Waktu itu, saya berpikir bahwa saya hampir mati.

(sumpahku terlentang! Jatuh! Perih! Kesal! Ibu Pertiwi,

engkau pegangan janji pusaka dan sakti. Hancur badan dan

tetep berjalan, jiwa besar dan suci bawa aku padamu)

Ainun....Ainun mau ikut aku ke Jerman?

Tuturan GKH pada data (28) menyatakan pertanyaan kepada petutur

atau lebih tepatnya ingin meminta alasan kepada petutur. Penutur bermaksud

menanyakan alasan kepada petutur, atas apa yang diharapkannya atau apa

yang menjadi keinginannya. Dengan demikian, penutur mencoba untuk

memberikan perhatian kepada petutur dengan memberikan pertanyaan

“Kenapa langit warnanya biru?” kepada petutur. Permintaan alasan tersebut

merupakan bentuk perhatian kepada petutur dan tidak semata-mata hanya

ingin tahu tetapi memastikan apakah H dan A berjodoh dengan bertutur

“naah... memang kalian ini jodoh”. Tuturan itu terjadi ketika GKH mengajak

Page 30: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

51

H ke ruang kelas A untuk menunjukkan bahwa A itu cocok dengan H dengan

mengajukan pertanyaan tersebut karena hanya A dan H yang bisa

menjawabnya. Dengan memberikan pertanyaan maka penutur akan

memberikan alasan kenapa pertanyaan tersebut diajukan.

Pada data (29) juga merupakan kesantunan positif yang memberikan

pertanyaan dan meminta alasan dengan melibatkan petutur dalam suatu

kegiatan yang dikehendaki oleh penutur. Pada pertuturan di atas A

memberikan pertanyaan dengan bertutur “Janji dengan siapa?” untuk

mencari alasan mengapa H berjanji dan untuk siapa. Selain untuk mencari

alasan, penutur memberikan pertanyaan untuk memberikan perhatian kepada

petutur. Karena pertanyaan dan perhatian tersebut diterima baik oleh petutur,

maka dia menjawabnya dengan senang hati alasan petutur berjanji dan untuk

siapa dia brtjanji, dengan bertutur “Waktu itu, saya berpikir bahwa saya

hampir mati. (sumpahku terlentang! Jatuh! Perih! Kesal! Ibu Pertiwi, engkau

pegangan janji pusaka dan sakti. Hancur badan dan tetep berjalan, jiwa

besar dan suci bawa aku padamu) Ainun....Ainun mau ikut aku ke Jerman?”.

Pertuturan tersebut terjadi ketika H dan A ada dalam becak dan waktu itu

mereka mau pulang dari pesta. Ketika bertanya raut muka A agak bingung

karena dia tidak tahu kenapa H berjanji, akan tetapi dengan jawaban H maka

A mengerti akan janji H.

Page 31: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

52

2.1.1.14 Menyatakan Hubungan secara Timbal Balik (resiprokal)

Bentuk kesantunan positif dapat dilakukan dengan menyatakan

hubungan timbal balik antara penutur dengan petutur melalui kerja sama.

Keberadaan kerja sama antara penutur dan petutur dapat juga diklaim atau

dipaksa dengan memberikan bukti dari hak timbal balik atau kewajiban yang

terkandung di antara penutur dan petutur. Dengan melakukan strategi tersebut,

petutur akan merasa tetap dihargai karena penutur melakukan apa yang ia

inginkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan data di bawah ini.

(30) Konteks : H dan A sedang melakukan pemotretan.

H : Senyum... kamu bilang kalau saya cemberut gantengnya

hilang, kalau kamu yang cemberut nanti cantiknya hilang.

Ok bisa...

Tuturan H pada data (30) menyatakan tuturannya untuk mendapat

kesediaan petutur. Oleh karena itu, penutur bertutur “Senyum... kamu bilang

kalau saya cemberut gantengnya hilang, kalau kamu yang cemberut nanti

cantiknya hilang. Ok bisa...”, penutur ingin memdapatkan timbal balik dari

apa yang dilakukan sesuai dengan keinginan penutur, yaitu supaya petutur

„tersenyum‟. Dalam tuturan di atas, A diharapkan bersedia untuk tersenyum

karena setiap A menyuruh H tersenyum dia bersedia melakukannya. Karena

sama-sama diuntungkan, penutur dapat menjaga muka positif petutur.

Tuturan itu terjadi ketika A dan H sedang menjalani sesi pemotretan untuk

naiknya jabatan H dari Wakil Presiden Indonesia menjadi Presiden Indonesia.

Ketika pemotretan A kelihatan tidak senang dan tidak mau tersenyum maka H

memintanya tersenyum.

Page 32: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

53

2.1.1.15 Memberikan Hadiah (barang, simpati, perhatian, kerja sama)

Penutur dapat memenuhi keinginan positif petutur (penutur ingin

memenuhi keinginan petutur, pada tingkat tertentu) dengan memenuhi

beberapa keinginan petutur. Maksud memberikan hadiah tidak hanya berupa

benda nyata, tetapi juga bisa memberikan simpati, perhatian, kerja sama,

keinginan, perhatian, mendengarkan, dan lain sebagainya. Untuk lebih

jelasnya, perhatikan data di bawah ini.

(31) Konteks : Ketika S berkunjung ke rumah H untuk memberikan parsel

ulang tahun kepada H.

S : Jadi saya bilang pada ibuk, bahwa ini parsel ulang tahun

bapak.

H : Oh ya, tau saya ulang tahun... Kau tahu banyak tentang saya

ya...

(32) Konteks : Ketika H memberikan kue ulang tahun kepada A pada saat

itu dia ulang tahun serta perayaan penerbangan pesawat N-250

Gatotkoco.

H : Selamat ulang tahun ma.

A : Terimakasih, pakai kue segala..

H : Iya, karena hari ulang tahunmu sudah ternbang 14 jam yang

lalu. Melintasi langit Nusantara dan ini sesuai janjiku

padamu 32 tahun yang lalu.

Tuturan S pada data (31) merupakan salah satu dari strategi kesantunan

positif, yaitu dengan memberikan sesuatu atau hadiah. S pada data (31)

memberikan sebuah parsel yang berupa benda nyata yang diberikan kepada H

pada saat ulang tahunnya. Waktu itu, S datang langsung ke rumah H untuk

memberikan hadiah dan bertutur “Jadi saya bilang pada ibuk, bahwa ini

parsel ulang tahun bapak” selanjutnya H juga bertutur “Oh ya, tau saya

ulang tahun... Kau tahu banyak tentang saya ya...”. Dengan demikian, petutur

Page 33: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

54

akan merasa senang dan muka positifnya akan terjaga karena merasa

diperhatikan dengan diberikannya sebuah hadiah. Suasana pada saat itu sangat

terasa akrab karena dibarengi dengan canda tawa antara penutur dan petutur.

Tuturan tersebut terjadi di dalam sebuah ruangan yang berisi sofa dan mereka

duduknya berhadapan-hadapan. Selain itu, mereka juga didampingi oleh

istrinya. Karena suasana yang akrab maka antara penutur dan petutur akan

nyaman dan muka positif terselamatkan.

Begitu juga tuturan pada data (32) juga memberikan sebuah benda

nyata, yaitu sebuah kue pada A sebagai hadiah ulang tahun. Selain

memberikan hadiah nyata pada petutur di data (32), penutur juga memberikan

perhatian dengan mengingat hari ulang tahun A, dan bertutur “Iya, karena

hari ulang tahunmu sudah ternbang 14 jam yang lalu. Melintasi langit

Nusantara dan ini sesuai janjiku padamu 32 tahun yang lalu”. Selain

merayakan hari ulang tahun A, H juga merayakan penerbangan pertama

pesawat N-250 Gatotkoco buatannya sendiri untuk menepati janjinya kepada

A dan Bangsa Indonesia. Pada saat itu H memberikan kejutan kepada A yang

saat itu sedang membaca buku di atas sofa. Selanjutnya, H langsung

menghampiri A dan mengucapkan “selamat ulang tahun ma” dan

membawakanya kue yang di atasnya berisi coklat berbentuk pesawat terbang.

A sangat gembira sekali mendapatkan kejutan dan langsung mengucapkan

„terimakasih‟ kepada H. Oleh karena itu, petutur akan merasa senang

mendapatkan hadiah dan perhatian dari penutur dan muka positif petutur akan

terjaga.

Page 34: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

55

2.1.2 Strategi Kesantunan Negatif

Kesantunan Negatif mengacu pada citra diri setiap orang (yang

rasional) yang berkeinginan agar ia dihargai dengan cara membiarkannya

bebas melakukan tindakannya atau membiarkannya bebas dari keharusan

mengerjakan sesuatu. Kesantunan negatif adalah jantung dari tingkah laku

menghormati orang lain (the heart of respect behaviour).

Kesantunan positif meminimalkan jarak, sedangkan kesantunan negatif

justru menciptakan jarak sosial. Dalam analisis pada kategori ini ditemukan

data yang memenuhi strategi kesantunan negatif yang digunakan penutur

dalam film Habibie & Ainun. Ada delapan strategi yang digunakan pada

tuturan film Habibie & Ainun, yaitu sebagai berikut (1) menggunakan tuturan

tidak langsung, (2) menggunakan pagar, (3) tunjukkan sikap pesimis (4)

meminimalkan pemaksaan, (5) berikan penghormatan, (6) meminta maaf, (7)

memakai impersonal, (8) ujarkan tindak tutur itu sebagai kesantunan yang

bersifat umum.

2.2.2.1 Menggunakan Tuturan Tidak Langsung

Ini merupakan strategi pertama dari kesantunan negatif yakni „be

direct‟, berbicara langsung tanpa bertele-tele. Strategi ini merupakan cara bagi

dua keadaan yang saling bertentangan satu sama lain, yakni keinginan untuk

tidak menekan penutur di satu sisi dan keinginan untuk menyatakan pesan

secara langsung tanpa bertele-tele serta jelas maknanya di sisi lain. Oleh

karena itu, strategi ini menempuh cara penyampaian pesan secara tidak

Page 35: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

56

langsung tetapi makna pesan harus jelas dan tidak ambigu berdasarkan

konteksnya. Dengan menyatakan tuturan tidak langsung, penutur dapat

menjaga kebebasan dari petutur sehingga muka negatifnya terjaga. Ungkapan

secara tidak langsung bertujuan untuk menghindari muka negatif petutur.

Perhatikan data di bawah ini.

(33) Konteks : Tuturan ketika IH menyuruh F dan H untuk mengantar kue

ke Rangga Malela dan berkunjung ke keluarga Besari.

IH : Tolong ingatkan Rudy tentang obatnya, ya!

F : Ya mam...

(34) Konteks : Ketika H di lobi kantor dan meminta memo kepada PK.

H : Selamat malam...

PK : Malam...

H : Ya, saya boleh minta tolong memo?

PK : Oh ya, silahkan pak. Maaf pak habibie ada telepon dari

Jerman!

Tuturan IH pada data (33) merupakan tuturan yang menggunakan

tuturan tidak langsung, yaitu “tolong ingatkan Rudy tentang obatnya, ya!”.

Maksud dari tuturan itu adalah IH meminta F untuk mengingatkan H minum

obat tepat waktu. Penekanan kata „tolong‟ pada tuturan di atas menunjukkan

adanya keinginan IH untuk meminta F untuk memberikan obat pada H. Selain

itu, kata „tolong‟ di atas juga menunjukkan adanya keinginan untuk meminta

secara tidak langsung sekaligus memberikan ruang pilihan bagi petutur.

Tuturan di atas menggunakan tuturan tidak langsung karena ingin

menyelamatkan muka negatif petutur. Pertuturan itu terjadi ketika IH

menyuruh F berkunjung ke keluarga Besari di jalan Rangga Malela no. 11B

sambil berjalan menuju ke teras untuk memberitahukan H untuk ikut ke

Page 36: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

57

keluarga Besari. Pada saat itu H sedang duduk di teras rumah dan sedang

membaca buku kemudian IH dan F menghampirinya keluar. Karena H terlihat

masih santai lalu IH bertutur “Rudi... kamu kok belum siap-siap? Antar kue ini

ke Rangga Malela sama Fanny, sekalian besuk keluarga Besari”. Dengan

menggunakan tuturan tidak langsung, maka tuturan tersebut akan terdengar

santun.

Tuturan H pada data (34) juga merupakan salah satu dari strategi

kesantunan negatif yang menggunakan tuturan tidak langsung. Pada tuturan di

atas H menggunakan tuturan tidak langsung supaya untuk menjaga muka

negatif petutur. Tuturan H “Ya, saya boleh minta tolong memo?”, kata

„tolong‟ pada tuturan tersebut merupakan bentuk penyampain secara tidak

langsung kepada petutur. Selain itu, kata „tolong‟ di atas juga menunjukkan

adanya keinginan untuk meminta secara tidak langsung sekaligus memberikan

ruang pilihan bagi petutur. Dengan memberikan ruang pilihan kepada petutur,

maka tuturan akan terdengar santun. Tuturan itu terjadi ketika H di ruang lobi

untuk meminta memo kepada PK. Karena tuturan terdengar santun, maka

petutur akan menerimanya dengan baik dan memberikan pelayanan yang baik

juga kepada penutur dengan memberikan senyuman. Ketika meminta memo

nada suara penutur juga tidak memaksa dan tidak menyinggung perasaan

petutur.

Page 37: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

58

2.2.2.2 Menggunakan Pagar atau Menggunakan Tuturan Lain

sebelum Inti

Menggunakan tuturan yang berpagar atau menggunakan tuturan lain

sebelum inti, penutur telah memenuhi kesantunan negatif. Pagar digunakan

dalam tuturan untuk menghindari kelangsungan sampai pada inti pokok

permasalahan. Penggunaan pagar oleh penutur dapat menghindarkan ancaman

terhadap muka negatif petutur. Untuk lebih jelasnya perhatikan data di bawah

ini.

(35) Konteks : Ketika H dan A sedang jalan-jalan keluar di kota Bandung.

H : Ainun, laki-laki yang tadi di rumah itu ada yang dekat

dengan Ainun?

A : Kenapa memangnya?

H : Ya, maksud saya, apa Ainun sudah punya kawan dekat,

yang khusus?

A : Kalau belum?

(36) Konteks : Ketika H dan M sedang makan malam di ruang makan.

M : Rud sudah ada yang mendekati kamu atau kamu Nun?

Mami ini pengusaha, mami kenal banyak pengusaha, tidak

semua jujur. Ada juga mereka yang mau enkanya saja,

ambil jalan pintas.

H : Ma mami tahu saya ke Indonesia bukan mencari uang. Hasil

kerja di Jerman saya yakin cukup.

M : ne ne ne ne ini bukan masalah uang Rud, ini prinsip kalian

sebagai keluarga harus hati-hati.

H : Iya...

Pagar (hedge) digunakan dalam pertuturan untuk melapisi inti pokok

dari tuturan. Pada tuturan (35) menggunakan pagar untuk menghindari

kelangsungan tuturan pada petutur atau langsung pada inti permasalahan.

Tuturan H yang pertama “Ainun, laki-laki yang tadi di rumah itu ada yang

Page 38: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

59

dekat dengan Ainun?” tututan tersebut merupakan pagar yang menciptakan

ketidaklangsungan pada inti permasalahan yang ingin disampaikan penutur

sehingga petutur dapat menerka maksud penutur terlebih dahulu sebelum

penutur menyampaikan maksud yang sebenarnya. Selanjutnya tuturan yang

kedua H baru menyampaikan maksudnya dengan bertutur “Ya, maksud saya,

apa Ainun sudah punya kawan dekat, yang khusus?”. Inti dari pertuturan ini

adalah H ingin menanyakan apakah A sudah punya pacar apa belum tetapi

penutur tetap menjaga muka negatif petutur dengan tidak langsung

menyatakan apakah petutur sudah memiliki kawan dekat (pacar). Selain itu,

dapat juga dilihat dalam film H sangat malu-malu dan tangannya bergerak-

gerak karena gerogi ketika bertanya kepada A. Selanjutnya A juga

meresponnya dengan tersenyum sambil menjawab “kalau belum?” itu berarti

H berhasil meyakinkan H tanpa harus memaksanya.

Tuturan M pada data (36) juga menggunakan pagar dalam pertuturan

untuk melapisi inti pokok tuturan dan untuk menghindari kelangsungan

tuturan pada petutur atau langsung pada inti permasalahan. Tuturan M yang

pertama belum langsung inti pokok tuturan, yaitu “Rud sudah ada yang

mendekati kamu atau kamu Nun? Mami ini pengusaha, mami kenal banyak

pengusaha, tidak semua jujur. Ada juga mereka yang mau enkanya saja,

ambil jalan pintas” karena M ingin menjelaskan lebih rinci sebelum ke

intinya. Selanjutnya, H menjawab tuturan M, yaitu dengan bertutur “Ma mami

tahu saya ke Indonesia bukan mencari uang. Hasil kerja di Jerman saya yakin

cukup” untuk menjelaskan bahwa H ke Indonesia tidak untuk mencari uang

Page 39: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

60

tapi untuk membangun Indonesia dengan pengetahuan yang dia miliki. Karena

petutur belum mengerti maksud dari penutur maka tuturan kedua dari penutur

akan menjelaskan inti dari tuturannya supaya petutur tidak salah paham dan

tidak tersinggung. Oleh karena itu, M bertutur “ne ne ne ne ini bukan masalah

uang Rud, ini prinsip kalian sebagai keluarga harus hati-hati”, inti dari

tuturan itu adalah keluarga H harus „hati-hati‟ kepada orang-orang yang tidak

jujur dan ingin berbuat tidak baik. Tuturan terjadi ketika H dan M sedang

makan malam di ruang makan. Ketika M bertutur kepada H untuk hati-hati,

ekpresi muka dan nada suara M sangat meyakinkan supaya H

mempercayainya. Selain itu, A (istri H) memegang tangan H supaya H

percaya kepada tuturan M. Dengan menggunakan pagar, tuturan akan

terdengar santun karena tidak langsung ke inti tuturan maka tuturan akan tidak

terdengar memaksa.

2.2.2.3 Tunjukkan Sikap Pesimis

Dalam strategi kesantunan ini dapat dihindarkan dari keterancaman

muka dengan cara secara eksplisit mengungkapkan keraguan mengenai

apakah tindakan yang dimaksudkan penutur dapat dipenuhi petutur.

(37) Konteks : Ketika DIM melihat H yang sedang mengerjakan konstruksi

kereta api di ruang kerjanya.

DIM : Apakah kamu yakin dengan si “insinyur pesawat?” kereta di

negaranya saja di import dari sini.

(38) Konteks : Ketika Dr. S meragukan H untuk meyakinkan direktur di

Mirdan.

Page 40: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

61

Dr. S : Saya percaya kamu,tapi pertanyaan saya adalah bagaimana

cara meyakinkan direktur di Mirdan?

Tuturan DIM pada data (37) menunjukkan sikap pesimis atau

mengungkapkan keraguan mengenai apakah tindakan yang dimaksud penutur

akan dapat dipenuhi merupakan salah satu strategi kesantunan negatif. Tuturan

DIM yang meragukan kinerja H sebagai insinyur pesawat yang mengerjakan

kontruksi kereta api. Keraguannya disebabkan oleh negara H yang masih

mengimport kereta api dari Jerman. Pernyataan itu dapat dilihat pada tuturan

DIM yang pada saat itu bertutur dengan temannya di depan ruangan H, yaitu

“Apakah kamu yakin dengan si “insinyur pesawat?” kereta di negaranya saja

di import dari sini”. Dengan menunjukkan sikap pesimis akan tetap menjaga

muka negatif dari petutur. Tuturan itu terjadi ketika H sedang mengerjakan

rancangan konstruksi kereta api di ruangnnya, sedangkan DIM besama

temannya berada di depan ruangan H.

Tuturan Dr.S pada data (38) juga merupakan menunjukkan sikap

pesimis atau mengungkapkan keraguan mengenai apakah tindakan yang

dimaksud penutur akan dapat dipenuhi merupakan salah satu strategi

kesantunan negatif. Dapat dilihan tuturan Dr. S yang meragukan kemampuan

H untuk meyakinkan direktur di Mirdan “Saya percaya kamu,tapi pertanyaan

saya adalah bagaimana cara meyakinkan direktur di Mirdan?”. Dengan

menunjukan sikap pesimis akan menjaga muka negatif dari petutur.

Page 41: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

62

2.2.2.4 Meminimalkan Pemaksaan

Kesantunan negatif yang keempat adalah meminimalkan pemaksaan

kepada petutur. Strategi ini dipakai untuk mengurangi daya keterancaman

muka terhadap petutur. Dengan tidak memaksa petutur, penutur dapat

menjaga muka negatif petutur. Untuk lebih jelasnya perhatikan data di bawah

ini.

(39) Konteks : H dan A sedang mengobrol di ruang keluarga.

H : Maaf Ainun, kalo saya mau mengajak kamu jalan-jalan

boleh? Ya untuk saya mencari udara segar di Bandung

untuk penyembuhan.

A : (tersenyum)

(40) Konteks : Ketika A (istri H)mengalami kanker ovarium dan ingin

dirujuk ke rumah sakit Monchen.

DB : Ya BJ Habibie, ada yang bisa saya bantu?

H : Istri saya sakit, kami harus terbang hari ini ke Jerman. Ya

ada beberapa rombongan, memang belum ada visa tapi bisa

minta tolong dipastikan tak ada masalah.

DB : Tentu Dr. Habibie tentu.

H : Terimakasih.

Dalam tuturan H pada data (39) penutur berusaha meminimalkan

paksaan terhadap petutur. Penutur tidak ingin memaksa A untuk jalan-jalan di

Bandung oleh karena itu ia bertutur “Maaf Ainun, kalo saya mau mengajak

kamu jalan-jalan boleh? Ya untuk saya mencari udara segar di Bandung

untuk penyembuhan”. Penekanan kata „maaf‟ sebelum memulai tuturan

merupakan strategi penutur untuk meminimalkan pemaksaan pada petutur.

Selain itu, pertanyaan „boleh?‟ juga dapat meminimalkan pemaksaan karena

penutur memberikan peluang petutur untuk berpikir sebelum menjawab.

Tuturan H tersebut tidak semata-mata ingin bertanya apakah mau jalan-jalan

Page 42: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

63

atau tidak, tetapi lebih pada harapannya supaya A mau jalan-jalan. Dengan

meminimalkan pemaksaan maka tuturan akan terdengar lebih santun. Intonasi

yang digunakan dalam pertuturan juga terdengar tidak memaksa karena

dengan memaksa petutur akan langsung menolak untuk diajak jalan-jalan.

Selain akan menolak, petutur juga akan merasa tersinggung untuk itu penutur

menggunakan strategi meminimalkan pemaksaan agar tetap menjaga muka

negatif petutur. Tuturan itu berlangsung ketika H dan A berada di ruang

makan dan pada saat itu mereka sedang membersihkan piring yang dipakai

tadinya makan.

Tuturan H pada data (40) juga merupakan kesantunan negatif yang

meminimalkan pemaksaan terhadap petutur, yaitu dapat dilihat pada tuturan H

yang tidak memaksa. Tuturan H yang tidak memaksa, yaitu “Istri saya sakit,

kami harus terbang hari ini ke Jerman. Ya ada beberapa rombongan, memang

belum ada visa tapi bisa minta tolong dipastikan tak ada masalah?” kata

„tolong‟ dalam tuturan merupakan bentuk kata yang tidak langsung oleh

karena itu, kata „tolong‟ bisa meminimalkan pemaksaan terhadap petutur.

Pada saat itu istri H sedang mengalami kanker ovarium yang sudah stadium

tiga dan harus cepat dibawa ke rumah sakit maka H mengajak istrinya ke

rumah sakit di Monchen untuk mendapatkan perawatan. Karena tuturan H

terdengar tidak memaksa dan sopan, maka DB langsung setuju untuk

membantu dengan bertutur “Tentu Dr. Habibie tentu”. Pertuturan itu terjadi

lewat telepon, H menelepon DB untuk mempermudah penerbangan ke

Page 43: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

64

Monchen. Dengan meminimalkan pemaksaan maka tuturan akan terdengar

santun.

2.2.2.5 Memberikan Penghormatan

Kesantunan negatif selanjutnya adalah dengan cara memberikan

penghormatan pada petutur. Dengan memberikan penghormatan dalam

pertuturan dapat menjadi salah satu cara penutur untuk meminimalkan

keterancaman muka negatif petutur. Strategi kesantunan tersebut dapat dilihat

pada data di bawah ini.

(41) Konteks : A sedang melakukan pemeriksaan di rumah sakit yang saat

itu dia disarankan operasi oleh D.

D : Nyonya Habibie

A : Ya dokter?

D : Nyonya Habibie, saya sarankan Anda untuk segera

dioperasi.

(42) Konteks : Di rumah sakit H membujuk S supaya diijinkan untuk

menengok istrinya yang sedang operasi.

H : Saya mau menengok istri saya. Suster istri saya akan kuatir

kalu saya tidak di sana. Permisi bolehkah saya masuk?

S : Profesor maaf, Anda tidak bisa masuk karena di dalam

sedang ada situasi darurat tadi maka tunggu.

Tuturan D pada data (41) berusaha memberi penghormatan terhadap

petutur (A). Penggunaan bentuk penghormatan tersebut ditunjukkan oleh D

pada tuturan pertama, yaitu “Nyonya Habibie” begitu juga pada tuturan kedua

“Nyonya Habibie, saya sarankan Anda untuk segera dioperasi”. Penggunaan

sebutan „Nyonya Habibie‟ pada tuturan menunjukkan bahwa D meninggikan

posisi petutur (A). Bentuk penghormatan dipakai untuk menghormati A

Page 44: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

65

sebagai pasien di rumah sakitnya. Pada saat itu A sedang melakukan

pemeriksaan ke rumah sakit yang ada di Jerman bersama Thareq dan Ilham

karena terkena kanker ovarium dan disarankan untuk operasi. Penggunaan

bentuk penghormatan merupakan strategi untuk menyelamatkan muka negatif

A. Selain untuk menyelamatkan muka negatif, memberikan penghormatan

dalam bertutur merupakan hal yang sangat santun.

Begitu juga dengan tuturan S pada data (42) yang berusaha

memberikan penghormatan terhadap petutur (H). Dapat dilihat pada tuturan S

“Profesor maaf, Anda tidak bisa masuk karena di dalam sedang ada situasi

darurat tadi maka tunggu”. Penggunaan bentuk penghormatan dengan

menggunakan sebutan „Profesor‟ yang menunjukkan bahwa S meninggikan

posisi H. Pada pertuturan H ingin menemani A yang akan menjalani operasi

tetapi S tidak membolehkan masuk karena dalam sedang ada situasi darurat.

Oleh karena itu, S menggunakan bentuk penghormatan dan meminta maaf

supaya H tidak tersinggung. Dengan memberikan penghormatan, muka negatif

petutur akan terselamatkan. Selain itu, memberikan penghormatan akan

terdengar lebih santun dalam tuturan.

2.2.2.6 Meminta Maaf

Dalam setiap budaya bahasa, cara bertutur dengan meminta maaf

merupakan hal yang santun. Strategi memohon maaf dilakukan dengan cara

menyampaikan keseganan penutur atau rasa maafnya kepada petutur. Dalam

kesantunan negatif meminta maaf merupakan hal yang penting untuk

Page 45: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

66

dilakukan para penutur. Hal ini dilakukan untuk menjaga muka negatif

petutur. tuturan yang merupakan strategi memohon maaf dapat dilihat pada

data di bawah ini.

(43) Konteks : H dan A sedang mengobrol di ruang keluarga.

H : Maaf Ainun, kalo saya mau mengajak kamu jalan-jalan

boleh? Ya untuk saya mencari udara segar di Bandung

untuk penyembuhan.

(44) Konteks : Ketika dr. B tidak bisa menjamin kesembuhan istri H yang

saat itu sudah menjalani sembilan kali operasi.

dr. B : Maaf pak.. tidak ada yang bisa menjaminnya Prof., maafkan

saya.

Tuturan A pada data (43) yang disampaikan oleh penutur dengan

meminta maaf kepada petutur untuk menjaga muka negatif petutur. Dapat

dilihat pada tuturan H “Maaf Ainun, kalo saya mau mengajak kamu jalan-

jalan boleh? Ya untuk saya mencari udara segar di Bandung untuk

penyembuhan” penekanan kata „Maaf Ainun‟ adalah penutur ingin mengajak

petutur (A) untuk jalan-jalan tanpa pemaksaan dengan meminta maaf terlebih

dulu sebelum ke inti pokok permasalahan. Dengan bertutur meminta maaf,

petutur akan merasa dihargai dan dihormati. Intonasi yang digunakan dalam

pertuturan juga terdengar tidak memaksa karena dengan memaksa petutur

akan langsung menolak untuk diajak jalan-jalan. Selain akan menolak, petutur

juga akan merasa tersinggung untuk itu penutur menggunakan strategi

meminta maaf agar tetap menjaga muka negatif petutur. Tuturan itu

berlangsung ketika H dan A berada di ruang makan dan pada saat itu mereka

sedang membersihkan piring yang dipakai tadinya makan.

Page 46: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

67

Tuturan pada data (44) juga merupakan salah satu bagian dari

kesantunan negatif yang disampaikan oleh penutur dengan meminta maaf

kepada petutur untuk tetap menjaga muka negatif petutur. Dapat dilihat pada

tuturan dr. B yang „meminta maaf‟ sebelum dan sesudah tuturannya untuk

tetap menjaga muka negatif petutur, yaitu “Maaf pak.. tidak ada yang bisa

menjaminnya Prof., maafkan saya”. Tuturan itu terjadi ketika petutur

menanyakan “ini sudah ke sembilan kalinya istri saya operasi. Perlu berapa

kali lagi sampai istri saya sembuh? Apa kalian bisa menjamin?” maka dr. B

menggunkan kesantunan negatif meminta maaf supaya terdengar lebih santun

dan tidak menyinggung perasaan petutur. Nada suara dr. B dalam bertutur

menggunakan nada suara yang lemah dan menggelengkan kepalanya karena

tidak bisa menjamin kesembuhan istri petutur.

2.2.2.7 Memakai Bentuk Impersonal

Kesantunan negatif dapat diwujudkan dengan mengkomunikasikan

kepada petutur, bahwa penutur tidak bermaksud memaksanya, yang dapat

ditunjukkan dengan menghindari penggunaan pronominal kedua atau

memakai bentuk impersonal, yaitu dengan tidak menyebutkan penutur dan

petutur. Strategi yang ditempuh adalah dengan menghindari penggunaan kata

„saya‟ dan „kamu‟, menggandakan kata ganti „saya‟ menjadi „kami‟,

mengganti kata „kamu‟ dengan „pak‟ atau „bu‟. Contoh untuk menghindari

kata you adalah excuse me, sir dibandingkan dengan excuse me, you. Strategi

yang digunakan untuk mengurangi daya ancaman terhadap muka negatif

Page 47: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

68

petutur tersebut merupakan bentuk dari kesantunan negatif. Untuk lebih

jelasnya perhatikan data di bawah ini.

(45) Konteks : F dan H sedang ada di mobil dan sudah di depan rumah

keluarga Besari.

F : Ayo turun...!

(46) Konteks : H dan A sedang di dalam becak yang keadaannya tertutup

oleh tirai becak, dan sudah sampai di depan rumah A.

H : Oh pak, jangan dibuka dulu, biar aja!

TB : Tapi sudah reda pak

H : Biar-biar.

TB : Tapi udah nyampe pak.

Tuturan F pada data (45) merupakan salah satu bagian dari strategi

kesantunan negatif, yaitu memakai bentuk impersonal untuk menjaga muka

negatif. Tuturan disampaikan penutur tanpa menyebutkan nama petutur dan

penutur sendiri. Tuturan “ayo turun” dinyatakan penutur tanpa menyebutkan

nama ataupun bentuk sapaan untuk petutur, dan secara tidak langsung petutur

akan langsung mengerti. Tuturan tersebut berlangsung ketika F mengajak H

berkunjung ke keluarga Besari, setelah sampai di depan rumah Besari F

langsung mengajak H untuk turun dari mobil dan masuk ke rumahnya Besari.

Begitu juga dengan tuturan pada data (46), juga memakai bentuk

impersonal untuk tetap menjaga muka negatif petutur. Bentuk impersonal

„pak‟ yang dipakai dalam pertuturan di atas untuk menjaga muka negatif

petutur. Strategi tersebut digunakan untuk menghindari pemakain kata „kamu‟

ataupun menyebutkan nama petutur secara langsung sehingga dapat mencegah

ancaman terhadap muka. Pertuturan itu berlangsung ketika H dan A pulang

Page 48: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

69

dari pesta dan pulangnya naik becak, sesampainya di depan rumah A, TB

ingin membuka tutup becaknya tetapi H tidak mengijinkan dengan bertutur

menggunakan bentuk impersonal maka TB juga menggunakan bentuk

impersonal supaya tidak menyinggung H.

2.2.2.8 Menuturkan Sesuatu sebagai Kesantunan yang Bersifat Umum

Strategi ini menyatakan bahwa tindakan mengancam muka yang

dilakukan merupakan sesuatu yang tidak ingin dilakukan penutur terhadap

petutur, tetapi merupakan sesuatu yang terpaksa dilakukan dengan alasan

peraturan atau kewajiban. Menuturkan sesuatu sebagai kesantunan yang

bersifat umun memiliki ciri menghindari kata ganti, menggunakan kata

kelompok bukan individu, dan menyatakan ujaran sebagai aturan yang berlaku

bagi siapa saja termasuk penutur dan petutur. Untuk lebih jelasnya perhatikan

data di bawah ini.

(47) Konteks : Ketika H melakukan pertemuan dengan para petinggi di

Indonesia untuk mengembangkan industri pesawat terbang buatan anak

Indonesia.

H : Kita harus mengembangkan industri strategis, itu penting.

Pesawat terbang untuk menghubungkan antar pulau

Indonesia sebagai alat transportasi, lalu kita juga

mmembutuhkan kereta api untuk di darat, kapal-kapal besar

untuk perdagangan, dan kountiner serta jalur perdagangan

antar pulau. Ini semua merupakan buatan anak bangsa

Indonesia, kita manfaatkan mereka, kita buka potensi

mereka, sebagai generasi muda meningkatkan kualitas

hidup rakyat Indonesia!

Page 49: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

70

(48) Konteks : Ketika H dilantik menjadi Wakil Presiden Republik

Indonesia.

H : Sumpah jabatan Wakil Presiden Republik Indonesia, demi

Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil

Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan

seadil-adilnya. Memegang teguh Undang-Undang Dasar

dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya

dengan selurus-lurusnya, serta berbakti pada nusa dan

bangsa. Jakarta, 11 Maret 1998.

Tuturan (47) bukan hanya ingin menyampaikan informasi semata,

melainkan sebagai suatu hal yang bersifat umum atau dengan kata lain semua

orang harus mematuhinya. Penutur secara tidak langsung ingin petutur

melakukan atau mematuhi kesantunan umum tersebut. Tuturan tersebut

penutur ingin mengembangkan pesawat terbang bersama anak-anak Indonesia

dan ingin mengembangkan industri tersebut bersama Bangsa Indonesia.

Tuturan H “Kita harus mengembangkan industri strategis, itu penting.

Pesawat terbang untuk menghubungkan antar pulau Indonesia sebagai alat

transportasi, lalu kita juga mmembutuhkan kereta api untuk di darat, kapal-

kapal besar untuk perdagangan, dan kountiner serta jalur perdagangan antar

pulau. Ini semua merupakan buatan anak bangsa Indonesia, kita manfaatkan

mereka, kita buka potensi mereka, sebagai generasi muda meningkatkan

kualitas hidup rakyat Indonesia!”. Penggunaan kata „kita‟ pada tuturan

menandakan sesuatu yang bersifat wajib bagi seluruh rakyat Indonesia untuk

mendukung pembuatan pesawat sebagai meningkatkan kualitas hidup. Hal

tersebut membuat tuturan penutur tidak mengganggu muka negatif petutur dan

memberikan pilihan pada petutur.

Page 50: BAB II STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM FILM … II.pdf · sedang giat membangun, apa impian Anda, kapal, kereta, pesawat terbang, semua akan kami dukung. Kapan Anda balik ke Indonesia?

71

Tuturan pada data (48) juga bukan hanya ingin menyampaikan

informasi semata, melainkan sebagai suatu hal yang bersifat umum atau

dengan kata lain semua orang harus mematuhinya. Penutur secara tidak

langsung ingin petutur melakukan atau mematuhi kesantunan umum tersebut.

Tuturan H “Sumpah jabatan Wakil Presiden Republik Indonesia, demi Allah

saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil Presiden Republik

Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh

Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang dan

peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti pada nusa dan bangsa.

Jakarta, 11 Maret 1998” tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk

seluruh warga Indonesia yang nantinya ingin menjadi Wakil Presiden

Indonesia supaya mematuhi seluruh peraturan menjadi Wakil Presiden

Indonesia. Tuturan tersebut terjadi ketika H dilantik menjadi Wakil Presiden

Republik Indonesia pada tahun 1998 yang dipresideni oleh Presiden Soeharto.

Ketika dipilih dan disumpah H sangat tegas dalam mengucapkan sumpahnya

karena ingin mengajak seluruh warga Indonesia juga mematuhi semua

peraturan yang ada tidak hanya presiden dan wakil presiden saja. Dengan

menuturkan sesuatu sebagai kesantunan yang bersifat umum maka membuat

tuturan penutur tidak mengganggu muka negatif petutur dan memberikan

pilihan pada petutur.