Top Banner
20 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat yang terdiri dari gambaran sistem kerja alat, perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan dimulai dari uraian mengenai gambaran sistem kerja alat yaitu penjelasan tentang bagaimana alat ini bekerja. Kemudian dilanjutkan uraian mengenai perancangan perangkat keras dan yang terakhir uraian mengenai perancangan perangkat lunak. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang dirancang oleh penulis merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian kualitas susu sapi murni. Pengujian yang dilakukan terdiri dari pengujian nilai pH dan pengujian nilai kadar air yang terkandung di dalamnya. Pada kedua pengujian ini penulis melakukan perancangan sistem secara otomatis dengan tujuan agar mempermudah user untuk mengoperasikannya. Pada perancangan sistem pengujian nilai pH terdapat sensor pH yang digunakan untuk mengetahui kandungan nilai pH yang terdapat di dalam susu sapi murni. Sedangkan pada perancangan sistem pengujian nilai kadar air terdapat sensor berat untuk mengetahui berat yang dikandung oleh susu sapi murni, sensor suhu untuk mengetahui besarnya suhu yang diinginkan, dan terdapat pemanas keramik yang digunakan untuk melakukan proses pemadatan susu yang sesuai dengan metode gravimetri.
21

BAB II PERANCANGAN ALAT · 2017. 6. 12. · PERANCANGAN ALAT . Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat yang terdiri dari gambaran sistem kerja alat, perancangan perangkat keras

Feb 08, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 20

    BAB III

    PERANCANGAN ALAT

    Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat yang terdiri dari gambaran

    sistem kerja alat, perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak.

    Perancangan dimulai dari uraian mengenai gambaran sistem kerja alat yaitu penjelasan

    tentang bagaimana alat ini bekerja. Kemudian dilanjutkan uraian mengenai perancangan

    perangkat keras dan yang terakhir uraian mengenai perancangan perangkat lunak.

    3.1. Gambaran Sistem

    Sistem yang dirancang oleh penulis merupakan sebuah alat yang digunakan

    untuk melakukan pengujian kualitas susu sapi murni. Pengujian yang dilakukan

    terdiri dari pengujian nilai pH dan pengujian nilai kadar air yang terkandung di

    dalamnya. Pada kedua pengujian ini penulis melakukan perancangan sistem

    secara otomatis dengan tujuan agar mempermudah user untuk

    mengoperasikannya.

    Pada perancangan sistem pengujian nilai pH terdapat sensor pH yang

    digunakan untuk mengetahui kandungan nilai pH yang terdapat di dalam susu sapi

    murni. Sedangkan pada perancangan sistem pengujian nilai kadar air terdapat

    sensor berat untuk mengetahui berat yang dikandung oleh susu sapi murni, sensor

    suhu untuk mengetahui besarnya suhu yang diinginkan, dan terdapat pemanas

    keramik yang digunakan untuk melakukan proses pemadatan susu yang sesuai

    dengan metode gravimetri.

  • 21

    Gambar 3.1. Blok Diagram Alat

    3.2. Gambaran Cara Kerja Alat

    Ketika terhubung dengan daya AC 220 V dan saklar utama dalam kondisi

    ON, maka alat ini akan bekerja. Jika kondisi ini sudah terpenuhi maka user bisa

    memilih untuk melakukan proses pengukuran kadar air atau kadar pH terlebih

    dahulu. Ketika user memilih proses pengukuran kadar pH terlebih dahulu, maka

    user harus menaruh beaker glass yang berisi susu sapi murni ke tempat mekanik

    pengukuran kadar pH dan kemudian beaker glass tersebut akan naik secara

    otomatis menuju ke sensor pH electrode SEN0161. Kemudian sensor akan

    membaca data keluaran berupa resistansi dan akan dikonversikan oleh pH meter

    v1.0 yang menghasilkan data berupa tegangan analog. Data tersebut akan

    dikonversikan lagi menjadi tegangan digital oleh mikrokontroler untuk proses

    pengolahan data selanjutnya dan data yang sudah di olah oleh mikrokontroler

    akan tertampil pada layar LCD berupa nilai pH. Setelah data nilai pH sudah

    didapatkan, maka mikrokontroler akan mengecek apakah kadar pH yang terdapat

    pada susu sapi murni memenuhi syarat dari Koperasi Andini Luhur, yaitu susu

    yang mengandung derajat keasaman/ kadar pH antara 6,5 – 7,1. Jika susu

    memenuhi syarat tersebut, maka akan tertampil “BAIK” pada layar LCD dan jika

    susu tidak memenuhi syarat, akan tertampil “RUSAK” pada layar LCD.

  • 22

    Setelah proses pengukuran pH selesai maka user akan memilih untuk proses

    pengukuran kadar air. Pertama – tama user akan meletakkan cairan susu di cawan

    yang terletak di tempat penimbangan yang akan menimbang cairan tersebut

    sebanyak 5 gram. Setelah berat susu sudah mencapai 5 gram yang terlihat pada

    layar LCD maka user akan menekan tombol saklar untuk menjalankan cawan

    tersebut ke tempat pemadatan secara otomatis. Ketika berada di tempat

    pemadatan, cairan susu akan dipadatkan dengan cara memanaskan cairan tersebut

    selama 35 menit dalam suhu 60 0C. Setelah selesai dalam waktu 35 menit maka

    cawan tersebut akan kembali berjalan ke tempat penimbangan dan akan

    menimbang berat susu tersebut setelah di padatkan. Hasil data berat susu sebelum

    pemadatan dan setelah pemadatan akan diolah oleh mikrokontroler yang akan

    menghasilkan keluaran data berupa kadar air pada layar LCD. Setelah data nilai

    kadar air sudah didapatkan, maka mikrokontroler akan mengecek apakah kadar air

    yang terdapat pada susu sapi murni memenuhi syarat dari Koperasi Andini Luhur

    atau tidak, yaitu susu yang mengandung kadar air sebanyak 80% - 90%. Jika susu

    memenuhi syarat tersebut, maka akan tertampil “BAIK” pada layar LCD dan jika

    susu tidak memenuhi syarat, akan tertampil “RUSAK” pada layar LCD.

    3.3. Perancangan Perangkat Keras

    Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan perangkat keras

    yang dirancang oleh penulis. Perancangan perangkat keras yang akan dijelaskan

    meliputi perancangan mekanik dan perancangan elektronika dari keseluruhan

    sistem yang dirancang.

    3.3.1. Perancangan Perangkat Keras Mekanik

    Perangkat keras mekanik adalah bentuk fisik dari alat yang berfungsi

    untuk menopang komponen-komponen yang digunakan dalam perancangan ini,

    sehingga dapat memenuhi kinerja dari alat yang dirancang. Terdapat 2 mekanik

    utama dalam perancangan sistem ini. Yang pertama adalah mekanik pengujian

    kadar pH dengan otomatisasi naik turunnya beaker glass dan yang kedua

    adalah mekanik pengujian kadar air dengan menggunakan conveyor untuk

    menggerakkan cawan dari timbangan menuju ke pemanas dan kembali lagi ke

    timbangan.

  • 23

    3.3.1.1. Perancangan Mekanik Pengujian Kadar PH

    Kerangka mekanik yang direalisasikan pada keseluruhan sistem

    kadar pH terbuat dari bahan besi kotak 2x2 cm yang sudah dilas

    sedemikan rupa sehingga dapat berfungsi untuk menopang keseluruhan

    komponen yang digunakan dalam perealisasian alat yang dirancang pada

    mekanik pengujian kadar pH. Berikut adalah dimensi dan bentuk

    kerangka yang direalisasikan :

    Tabel 3.1. Dimensi Kerangka Alat Pengujian Kadar PH.

    Ukuran Dimensi Nilai

    Panjang 60 cm

    Lebar 30 cm

    Tinggi 45 cm

    Gambar 3.2. Mekanik Keseluruhan Pengujian Kadar PH.

    Pemilihan bahan sebagai kerangka alat menggunakan bahan besi

    2x2 cm bertujuan agar alat yang direalisasikan dapat menopang berat

    beban dari komponen-komponen alat yang terdapat pada mekanik kadar

    pH ini. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1., bahwa kerangka alat

    terdiri dari beberapa bagian penting untuk menunjang kinerja dari alat.

  • 24

    Berikut adalah penjelasan dari bagian-bagian kerangka alat untuk

    otomatisasi naik dan turun:

    1. Motor DC

    Motor DC adalah bagian yang berfungsi untuk menggerakkan

    dudukan beaker glass untuk bergerak naik atau turun dengan

    bantuan tuas/ lengan. Motor yang digunakan adalah Motor DC

    12V dengan tegangan input sebesar 12 Volt.

    Gambar 3.3. Motor DC.

    2. Tuas / Lengan

    Tuas / lengan adalah bagian mekanik berbentuk persegi panjang

    yang terbuat dari lempengan alumunium dengan tebal 1,8 mm.

    Tuas / Lengan berfungsi untuk merubah gerak dari gerak

    melingkar menjadi gerak vertikal. Sehingga gerak melingkar

    yang dihasilkan oleh piringan motor DC akan diubah menjadi

    gerak vertikal untuk otomatisasi naik dan turunnya dudukan

    beaker glass.

    Motor DC

  • 25

    Gambar 3.4. Tuas / Lengan.

    3. Dudukan Beaker glass

    Dudukan beaker glass adalah bagian mekanik yang berfungsi

    untuk menopang beban dari beaker glass. Dudukan beaker

    glass ini memiliki dimensi panjang 10 cm dan lebar 8 cm.

    Gambar 3.5. Dudukan Beaker glass.

  • 26

    4. Beaker glass

    Beaker glass adalah gelas ukur yang berfungsi untuk tempat

    dari susu sapi murni. Pemilihan beaker glass bertujuan supaya

    susu yang akan dituang memiliki ketepatan yaitu sebesar

    200ml. Beaker glass yang digunakan terbuat dari kaca bening.

    Gambar 3.6. Beaker glass.

    5. Rail

    Rail adalah bagian dari mekanik yang menempel di ujung

    kanan kiri pada dudukan beaker glass yang berfungsi untuk

    lebih melancarkan dudukan beaker glass naik dan turun,

    sehingga dudukan beaker glass akan lebih mulus ketika naik

    atau turun dan rail ini juga membuat dudukan beaker glass

    menjadi lebih kokoh.

    Gambar 3.7. Rail.

    Rail

  • 27

    3.3.1.2. Perancangan Mekanik Pengujian Kadar Air

    Pada keseluruhan kerangka mekanik pengujian kadar air terbuat

    dari bahan besi kotak 2x2 cm yang telah dilas. Kerangka ini berfungsi

    untuk menompang keseluruhan komponen yang digunakan dalam

    perealisasian alat yang dirancang pada mekanik pengujian kadar air.

    Berikut adalah dimensi dan bentuk kerangka yang direalisasikan :

    Tabel 3.2. Dimensi Kerangka Alat Pengujian Kadar air.

    Ukuran Dimensi Nilai

    Panjang 60 cm

    Lebar 30 cm

    Tinggi 35 cm

    Gambar 3.8. Mekanik Keseluruhan Pengujian Kadar Air.

    Seperti yang di tunjukkan pada Gambar bahwa kerangka alat

    pengujian kadar air terdiri dari beberapa bagian penting untuk menunjang

    kinerja dari alat.

    Berikut adalah penjelasan dari bagian-bagian kerangka alat untuk

    otomatisasi gerakan dari timbangan menuju ke pemanas dan kembali lagi

    ke timbangan:

  • 28

    1. Motor Conveyor

    Motor conveyor adalah bagian yang berfungsi untuk

    menggerakkan conveyor dari timbangan menuju ke pemanas

    dan akan kembali lagi ke timbangan. Motor yang digunakan

    adalah Motor DC 12V dengan tegangan input sebesar 12 Volt.

    Gambar 3.9. Motor Conveyor.

    2. Cawan

    Cawan adalah bagian dari mekanik yang berbentuk lingkaran

    berdiameter 10 cm. Cawan berfungsi sebagai tempat dari susu

    sapi yang akan di timbang dan dipanaskan.

    Gambar 3.10. Cawan.

  • 29

    3. Infrared Ceramic Heater

    Infrared ceramic heater adalah bagian dari mekanik yang

    berfungsi untuk memanaskan susu sehingga menjadi padatan

    susu.

    Gambar 3.11. Infrared Ceramic Heater.

    4. Timbangan

    Timbangan adalah bagian dari mekanik yang digunakan untuk

    mengukur berat dari susu yang akan digunakan.

    Gambar 3.12. Timbangan Load Cell.

    5. Rantai

    Rantai adalah bagian dari komponen conveyor yang berfungsi

    sebagai media pengangkut barang dari satu tempat ke tempat

    yang lain. Rantai yang digunakan dalam perancangan ini adalah

    rantai motor.

  • 30

    Gambar 3.13. Rantai.

    6. Gir

    Gir adalah bagian dari komponen conveyor yang digerakkan

    oleh rantai dengan memanfaatkan gerak rotasi lingkaran. Pada

    perancangan ini gir yang digunakan adalah gir Yamaha yang

    memiliki ukuran 15.

    Gambar 3.14. Gir.

    7. As

    As adalah bagian dari mekanik yang berbentuk batang tabung

    yang terbuat dari bahan besi yang mempunyai fungsi untuk

    menopang gir ketika berputar. Diameter pada as harus presisi

  • 31

    dengan diameter dalam pada gir sehingga ketika gir berputar

    tidak terjadi selip antara as dengan gir. Diameter pada as ini

    berukuran 12 mm.

    Gambar 3.15. As.

    8. Bearing

    Bearing adalah bagian mekanik yang menempel presisi pada

    ujung as. Bearing berfungsi untuk mengurangi koefisien

    gesekan antara as dengan rumahnya.

    Gambar 3.16. Bearing.

    9. Mur Baut

    Mur baut adalah bagian dari mekanik yang berfungsi untuk

    menyatukan dua bagian menjadi satu.

    Pada perancangan perangkat keras pengujian kadar pH dan pengujian

    kadar air ini bagian atas kerangka dan samping-samping kerangka akan ditutup

    dengan menggunakan kayu triplek dengan ketebalan 4 mm.

    As

  • 32

    3.3.2. Perancangan Perangkat Keras Elektronik

    Perangkat Keras Elektronik merupakan beberapa rangkaian elektronika

    yang digunakan dalam sistem yang dirancang. Pada bagian ini akan membahas

    tentang mikrokontroler arduino mega sebagai pengendali utama, sensor pH,

    sensor berat, sensor suhu dan skematik driver conveyor.

    3.3.2.1. Pengendali Utama

    Pengendali utama pada suatu sistem kendali memiliki peran yang

    sangat penting. Hal ini dikarenakan pengendali utama dapat

    mengendalikan semua masukan dan keluaran dari suatu plant maupun

    sensor yang ada pada suatu sistem. Oleh karena itu akan digunakan

    sebuah pengendali utama pada skripsi ini untuk mengolah data yang

    diperlukan dan mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu pada

    tahap selanjutnya dalam alat ini.

    Pada skripsi ini pengendali utama yang digunakan adalah sebuah

    mikrokontroler. Mikrokontroler ini dapat menerima data dari sensor

    kemudian akan memprosesnya dan mengkonversi data tersebut menjadi

    satuan yang diinginkan. Mikrokontroler yang digunakan dalam adalah

    mikrokontroler yang termasuk dalam keluarga ATMega buatan Atmel

    Corporation, yaitu ATMega 2560 yang diprogram dengan pemrograman

    arduino. Pemilihan ATMega 2560 berbasis arduino sebagai pengendali

    utama karena ATMega 2560 memiliki pin input dan output banyak, serta

    memiliki banyak fasilitas yang relatif lebih mudah dipelajari

    dibandingkan dengan AVR.

    Pada mikrokontroler ini digunakan untuk mendapatkan data yang

    terukur pada sensor pH dengan modul pH meter V.1.0, serta digunakan

    untuk mendapatkan data yang terukur pada sensor berat load cell dengan

    modul HX711 dan digunakan untuk mendapatkan data suhu yang

    terukur oleh sensor suhu thermocouple type K. Mikrokontroler ini juga

    bertugas untuk menghidupkan driver motor EMS untuk mengatur

    kecepatan motor DC pada pengukuran kadar pH, bertugas untuk

    menghidupkan relay untuk mengaktifkan infrared ceramic heater dan

    motor DC pada pengukuran kadar air.

  • 33

    Tabel 3.3. Konfigurasi Pin ATMega 2560 Pada Bagian Pengendali Utama.

    Nama Port Fungsi

    PORTA 0 Data Driver Relay 1

    PORTA 1 Data Driver Relay 2

    PORTA 2 Data Driver Relay 3

    PORTA 3 Data Driver Relay 4

    PORTD 2 Pin D7 LCD

    PORTD 3 Pin D6 LCD

    PORTD 4 Pin D5 LCD

    PORTD 5 Pin D4 LCD

    PORTD 6 Pin SCK HX711

    PORTD 7 Pin DT HX711

    PORTD 11 Pin Enable LCD

    PORTD 12 Pin RS LCD

    PORTD 8 Pin SO MAX6675

    PORTD 9 Pin CS MAX6675

    PORTD 10 Pin SCK MAX6675

    PORT TX1 18 Pin TX pH Meter V.1.0

    PORT RX1 19 Pin RX pH meter V.1.0

    PORTD 46 Tombol Push Button kadar pH

    PORTD 48 Tombol Push Button kadar Air

    Skripsi yang dirancang dan direalisasikan ini dilengkapi dengan

    program user interface. Program user interface yang digunakan berfungsi

    untuk menampilkan status apakah alat dapat bekerja atau tidak, serta

    untuk menampilkan berapa nilai kadar pH yang terukur oleh sensor pH,

    nilai berat yang terukur oleh sensor berat load cell, nilai suhu yang

    terukur oleh sensor suhu thermocouple dan nilai kadar air yang terukur.

    Hal ini dirancang dengan tujuan untuk mempermudah user dalam

    penggunaan supaya user mengetehaui apakah alat sudah selesai atau

    belum pada saat melakukan pengukuran. Untuk menampilkan user

  • 34

    interface digunakan sebuah LCD character 16 x 2 yange terhubung

    langsung ke mikrokontroler, selain itu digunakan tombol push button

    untuk memulai proses pengukuran.

    3.3.2.2. Sensor PH dengan Modul PH Meter V.1.0.

    Pada sistem yang dirancang untuk pengukuran pH digunakan

    sensor pH electrode SEN0161. Sensor pH electrode SEN0161 ini mampu

    mendeteksi tingkat keasaman dari 0 – 14 pH. Dalam proses pengukuran

    kadar pH ini diperlukan sebuah pengkondisi sinyal, agar sinyal yang

    dihasilkan oleh sensor pH electrode SEN0161 ini dapat terbaca oleh

    mikrokontroler. Dalam perancangan skripsi ini digunakan pengkondisi

    sinyal pH meter V.1.0. Pengkondisi sinyal ini memerlukan 2 buah pin

    pada mikrokontroler dan pada skripsi ini diberikan port TX1 dan RX1.

    Gambar 3.17. Skema Sensor pH.

    3.3.2.3. Sensor Berat Load cell dengan modul HX711

    Pada pengukuran berat digunakan sensor berat load cell. Sensor

    berat load cell ini dapat mengukur berat dari 0 gram sampai 1000 gram.

    Dalam proses pengukuran berat ini dibutuhkan sebuah pengkondisi

    sinyal, supaya keluaran yang dihasilkan oleh sensor berat load cell dapat

    terbaca oleh mikrokontroler. Pada skripsi ini digunakan pengkondisi

  • 35

    sinyal modul HX711. Modul HX711 adalah sebuah modul timbangan

    yang berfungsi untuk mengkonversi perubahan yang terukur dalam

    perubahan resistansi oleh sensor berat load cell dan mengkonversinya ke

    dalam besaran tegangan. Ketika sensor berat load cell mendapatkan

    tekanan beban pada sisi yang lebih elastis, maka pada sisi lain akan

    mengalami perubahan regangan yang sesuai dengan yang dihasilkan oleh

    load cell, hal ini terjadi karena ada gaya yang seakan melawan pada sisi

    lainnya. Perubahan nilai resistansi yang di akibatkan oleh perubahan

    gaya yang terjadi kemudian diubah menjadi nilai tegangan oleh modul

    HX711. Dan berat dari objek yang di ukur dapat diketahui dengan

    mengukur besarnya nilai tegangan yang timbul.

    Gambar 3.18. Skema Sensor Berat Load cell

    Pada perancangan skripsi ini sensor berat load cell digunakan

    untuk mengukur berat susu yang akan digunakan untuk pengukuran nilai

    kadar air. Pengukuran akan dilakukan dua kali yaitu pengukuran berat

    susu sebelum susu dipadatkan dan pengukuran berat susu sesudah susu

    dipadatkan. Kemudian data berat yang sudah didapatkan akan diolah

    mikrokontroler dengan menggunakan metode gravimetri untuk

    mendapatkan nilai kadar air.

  • 36

    3.3.2.4. Sensor Suhu Thermocouple Type-K

    Pada sistem yang dirancang untuk pengukuran suhu digunakan

    thermocouple type-k. Sensor suhu thermocouple ini memiliki jangkauan

    pengukuran 0°C sampai dengan 1200 °C. Pada prinsipnya sensor suhu

    thermocouple digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda

    menjadi perubahan tegangan listrik (voltase). Dalam perancangan skripsi

    ini dibutuhkan sebuah pengkondisi sinyal agar sensor suhu thermocouple

    dapat diolah oleh mikrokontroler. Pengkondisi sinyal yang digunakan

    adalah modul MAX6675. Modul MAX6675 dibentuk dari kompensasi

    cold-junction yang outputnya didigitalisasi dari sinyal yang dihasilkan

    oleh thermocouple type-k. Data output memiliki resolui 12 bit dan

    mendukung komunikasi SPI mikrokontroler secara umum. Data dapat

    dibaca dengan mengkonversi dengan hasil pembacaan 12-bit data.

    Pada perancangan skripsi ini sensor suhu thermocouple digunakan

    untuk membaca besaran suhu yang dihasilkan oleh pemanas infrared

    ceramic heater di dalam ruang pemanas. Thermocouple berfungsi

    membaca besaran suhu di dalam ruang pemanas mencapai suhu 60 °C.

    Gambar 3.19. Skema Sensor Suhu Thermocouple

  • 37

    3.4. Perancangan Perangkat Lunak

    Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan perangkat lunak

    yang digunakan dalam skripsi ini. Perancangan perangkat lunak yang akan

    dijelaskan mengenai mikrokontroler ATMega 2560 dan pengolahan data dari

    sensor pH, sensor berat load cell dan sensor suhu thermocouple type-K.

    Penjelasan perancangan perangkat lunak pada skripsi ini akan di jelaskan melalui

    diagram alir pengukuran kadar pH dan diagram alir pengukuran kadar air.

    3.4.1. Diagram Alir Pengukuran Kadar PH

    Gambar 3.20. Diagram Alir Pengukuran Kadar PH.

  • 38

    Penjelasan dari Gambar. 3.20. adalah sebagai berikut :

    Sistem akan memulai proses pengukuran kadar pH ketika tombol push button A

    ditekan oleh user.

    Mikrokontroler akan mengaktifkan driver EMS untuk menggerakkan motor DC

    ke atas secara otomatis sehingga beaker glass yang berisi susu akan tercelup

    oleh sensor pH electrode SEN0161.

    Setelah susu tercelup oleh sensor pH electrode SEN0161 maka sensor akan

    mendapatkan data berupa resistansi dan akan dikonversikan oleh modul pH

    meter V.1.0 menjadi data tegangan dan kemudian akan di olah oleh

    mikrokontroler.

    Setelah diolah oleh mikrokontroler maka data berupa nilai pH akan didapatkan

    dan data yang telah didapatkan akan ditampilkan pada LCD 16 x 2.

    Kemudian dudukan beaker glass akan otomatis turun ke bawah setelah nilai pH

    sudah tertampil pada LCD.

    Mikrokontroler akan melakukan pengecekan, apakah nilai pH sesuai dengan

    syarat susu baik menurut Koperasi Andini Luhur atau tidak, yaitu bernilai pH

    6,5 – 7,1 ?

    Jika YA, maka akan tertampil “BAIK” pada LCD 16 x 2 dan proses pengukuran

    kadar pH telah selesai.

    Jika TIDAK, maka akan tertampil “RUSAK” pada LCD 16 x 2 dan prosess

    pengukuran kadar pH telah selesai.

  • 39

    3.4.2. Diagram Alir Pengukuran Kadar Air

    Gambar 3.21. Diagram Alir Pengukuran Kadar Air.

    Penjelasan dari Gambar. 3.21. adalah sebagai berikut :

    Sistem akan memulai proses pengukuran kadar air ketika tombol push button B

    ditekan oleh user.

    Sensor berat load cell akan melakukan pengukuran berat pada susu yang akan di

    uji.

    Setelah selesai ditimbang maka mikrokontroler akan mengaktifkan driver relay

    dan pemanas akan otomatis menyala.

  • 40

    Setelah pemanas menyala, maka conveyor akan berjalan secara otomatis menuju

    ke tempat pemanas dan sensor suhu thermocouple akan otomatis membaca suhu

    yang terukur pada ruang pemanas.

    Kemudian akan melakukan pengecekan oleh mikrokontroler, apakah suhu yang

    terukur oleh sensor suhu telah sesuai 60 °C ?

    Jika YA, maka pemanas akan otomatis melakukan proses pemadatan susu

    selama 35 menit.

    Jika TIDAK, maka pemanas akan menyala sampai suhu yang terukur telah

    sesuai 60 °C.

    Setelah selesai melakukan proses pemadatan, maka conveyor akan otomatis

    berjalan menuju ke timbangan untuk melakukan penimbangan susu setelah

    dipadatkan.

    Kemudian mikrokontroler akan mengolah data berat susu sebelum dan sesudah

    dipadatkan yang sesuai dengan metode gravimetri sehingga akan didapatkan

    nilai kadar air.

    Nilai kadar air yang di dapatkan akan ditampilkan pada LCD 16 x 2.

    Kemudian akan melakukan pengecekan oleh mikrokontroler, apakah nilai kadar

    air sesuai dengan syarat Koperasi Andini Luhur yaitu bernilai 80% - 90% ?

    Jika YA, maka akan tertampil “BAIK” pada LCD 16 x 2 dan proses pengukuran

    kadar pH telah selesai.

    Jika TIDAK, maka akan tertampil “RUSAK” pada LCD 16 x 2 dan proses

    pengukuran kadar pH telah selesai.