-
20
BAB III
PERANCANGAN ALAT
Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat yang terdiri dari
gambaran
sistem kerja alat, perancangan perangkat keras dan perancangan
perangkat lunak.
Perancangan dimulai dari uraian mengenai gambaran sistem kerja
alat yaitu penjelasan
tentang bagaimana alat ini bekerja. Kemudian dilanjutkan uraian
mengenai perancangan
perangkat keras dan yang terakhir uraian mengenai perancangan
perangkat lunak.
3.1. Gambaran Sistem
Sistem yang dirancang oleh penulis merupakan sebuah alat yang
digunakan
untuk melakukan pengujian kualitas susu sapi murni. Pengujian
yang dilakukan
terdiri dari pengujian nilai pH dan pengujian nilai kadar air
yang terkandung di
dalamnya. Pada kedua pengujian ini penulis melakukan perancangan
sistem
secara otomatis dengan tujuan agar mempermudah user untuk
mengoperasikannya.
Pada perancangan sistem pengujian nilai pH terdapat sensor pH
yang
digunakan untuk mengetahui kandungan nilai pH yang terdapat di
dalam susu sapi
murni. Sedangkan pada perancangan sistem pengujian nilai kadar
air terdapat
sensor berat untuk mengetahui berat yang dikandung oleh susu
sapi murni, sensor
suhu untuk mengetahui besarnya suhu yang diinginkan, dan
terdapat pemanas
keramik yang digunakan untuk melakukan proses pemadatan susu
yang sesuai
dengan metode gravimetri.
-
21
Gambar 3.1. Blok Diagram Alat
3.2. Gambaran Cara Kerja Alat
Ketika terhubung dengan daya AC 220 V dan saklar utama dalam
kondisi
ON, maka alat ini akan bekerja. Jika kondisi ini sudah terpenuhi
maka user bisa
memilih untuk melakukan proses pengukuran kadar air atau kadar
pH terlebih
dahulu. Ketika user memilih proses pengukuran kadar pH terlebih
dahulu, maka
user harus menaruh beaker glass yang berisi susu sapi murni ke
tempat mekanik
pengukuran kadar pH dan kemudian beaker glass tersebut akan naik
secara
otomatis menuju ke sensor pH electrode SEN0161. Kemudian sensor
akan
membaca data keluaran berupa resistansi dan akan dikonversikan
oleh pH meter
v1.0 yang menghasilkan data berupa tegangan analog. Data
tersebut akan
dikonversikan lagi menjadi tegangan digital oleh mikrokontroler
untuk proses
pengolahan data selanjutnya dan data yang sudah di olah oleh
mikrokontroler
akan tertampil pada layar LCD berupa nilai pH. Setelah data
nilai pH sudah
didapatkan, maka mikrokontroler akan mengecek apakah kadar pH
yang terdapat
pada susu sapi murni memenuhi syarat dari Koperasi Andini Luhur,
yaitu susu
yang mengandung derajat keasaman/ kadar pH antara 6,5 – 7,1.
Jika susu
memenuhi syarat tersebut, maka akan tertampil “BAIK” pada layar
LCD dan jika
susu tidak memenuhi syarat, akan tertampil “RUSAK” pada layar
LCD.
-
22
Setelah proses pengukuran pH selesai maka user akan memilih
untuk proses
pengukuran kadar air. Pertama – tama user akan meletakkan cairan
susu di cawan
yang terletak di tempat penimbangan yang akan menimbang cairan
tersebut
sebanyak 5 gram. Setelah berat susu sudah mencapai 5 gram yang
terlihat pada
layar LCD maka user akan menekan tombol saklar untuk menjalankan
cawan
tersebut ke tempat pemadatan secara otomatis. Ketika berada di
tempat
pemadatan, cairan susu akan dipadatkan dengan cara memanaskan
cairan tersebut
selama 35 menit dalam suhu 60 0C. Setelah selesai dalam waktu 35
menit maka
cawan tersebut akan kembali berjalan ke tempat penimbangan dan
akan
menimbang berat susu tersebut setelah di padatkan. Hasil data
berat susu sebelum
pemadatan dan setelah pemadatan akan diolah oleh mikrokontroler
yang akan
menghasilkan keluaran data berupa kadar air pada layar LCD.
Setelah data nilai
kadar air sudah didapatkan, maka mikrokontroler akan mengecek
apakah kadar air
yang terdapat pada susu sapi murni memenuhi syarat dari Koperasi
Andini Luhur
atau tidak, yaitu susu yang mengandung kadar air sebanyak 80% -
90%. Jika susu
memenuhi syarat tersebut, maka akan tertampil “BAIK” pada layar
LCD dan jika
susu tidak memenuhi syarat, akan tertampil “RUSAK” pada layar
LCD.
3.3. Perancangan Perangkat Keras
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan perangkat
keras
yang dirancang oleh penulis. Perancangan perangkat keras yang
akan dijelaskan
meliputi perancangan mekanik dan perancangan elektronika dari
keseluruhan
sistem yang dirancang.
3.3.1. Perancangan Perangkat Keras Mekanik
Perangkat keras mekanik adalah bentuk fisik dari alat yang
berfungsi
untuk menopang komponen-komponen yang digunakan dalam
perancangan ini,
sehingga dapat memenuhi kinerja dari alat yang dirancang.
Terdapat 2 mekanik
utama dalam perancangan sistem ini. Yang pertama adalah mekanik
pengujian
kadar pH dengan otomatisasi naik turunnya beaker glass dan yang
kedua
adalah mekanik pengujian kadar air dengan menggunakan conveyor
untuk
menggerakkan cawan dari timbangan menuju ke pemanas dan kembali
lagi ke
timbangan.
-
23
3.3.1.1. Perancangan Mekanik Pengujian Kadar PH
Kerangka mekanik yang direalisasikan pada keseluruhan sistem
kadar pH terbuat dari bahan besi kotak 2x2 cm yang sudah
dilas
sedemikan rupa sehingga dapat berfungsi untuk menopang
keseluruhan
komponen yang digunakan dalam perealisasian alat yang dirancang
pada
mekanik pengujian kadar pH. Berikut adalah dimensi dan
bentuk
kerangka yang direalisasikan :
Tabel 3.1. Dimensi Kerangka Alat Pengujian Kadar PH.
Ukuran Dimensi Nilai
Panjang 60 cm
Lebar 30 cm
Tinggi 45 cm
Gambar 3.2. Mekanik Keseluruhan Pengujian Kadar PH.
Pemilihan bahan sebagai kerangka alat menggunakan bahan besi
2x2 cm bertujuan agar alat yang direalisasikan dapat menopang
berat
beban dari komponen-komponen alat yang terdapat pada mekanik
kadar
pH ini. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1., bahwa
kerangka alat
terdiri dari beberapa bagian penting untuk menunjang kinerja
dari alat.
-
24
Berikut adalah penjelasan dari bagian-bagian kerangka alat
untuk
otomatisasi naik dan turun:
1. Motor DC
Motor DC adalah bagian yang berfungsi untuk menggerakkan
dudukan beaker glass untuk bergerak naik atau turun dengan
bantuan tuas/ lengan. Motor yang digunakan adalah Motor DC
12V dengan tegangan input sebesar 12 Volt.
Gambar 3.3. Motor DC.
2. Tuas / Lengan
Tuas / lengan adalah bagian mekanik berbentuk persegi
panjang
yang terbuat dari lempengan alumunium dengan tebal 1,8 mm.
Tuas / Lengan berfungsi untuk merubah gerak dari gerak
melingkar menjadi gerak vertikal. Sehingga gerak melingkar
yang dihasilkan oleh piringan motor DC akan diubah menjadi
gerak vertikal untuk otomatisasi naik dan turunnya dudukan
beaker glass.
Motor DC
-
25
Gambar 3.4. Tuas / Lengan.
3. Dudukan Beaker glass
Dudukan beaker glass adalah bagian mekanik yang berfungsi
untuk menopang beban dari beaker glass. Dudukan beaker
glass ini memiliki dimensi panjang 10 cm dan lebar 8 cm.
Gambar 3.5. Dudukan Beaker glass.
-
26
4. Beaker glass
Beaker glass adalah gelas ukur yang berfungsi untuk tempat
dari susu sapi murni. Pemilihan beaker glass bertujuan
supaya
susu yang akan dituang memiliki ketepatan yaitu sebesar
200ml. Beaker glass yang digunakan terbuat dari kaca bening.
Gambar 3.6. Beaker glass.
5. Rail
Rail adalah bagian dari mekanik yang menempel di ujung
kanan kiri pada dudukan beaker glass yang berfungsi untuk
lebih melancarkan dudukan beaker glass naik dan turun,
sehingga dudukan beaker glass akan lebih mulus ketika naik
atau turun dan rail ini juga membuat dudukan beaker glass
menjadi lebih kokoh.
Gambar 3.7. Rail.
Rail
-
27
3.3.1.2. Perancangan Mekanik Pengujian Kadar Air
Pada keseluruhan kerangka mekanik pengujian kadar air
terbuat
dari bahan besi kotak 2x2 cm yang telah dilas. Kerangka ini
berfungsi
untuk menompang keseluruhan komponen yang digunakan dalam
perealisasian alat yang dirancang pada mekanik pengujian kadar
air.
Berikut adalah dimensi dan bentuk kerangka yang direalisasikan
:
Tabel 3.2. Dimensi Kerangka Alat Pengujian Kadar air.
Ukuran Dimensi Nilai
Panjang 60 cm
Lebar 30 cm
Tinggi 35 cm
Gambar 3.8. Mekanik Keseluruhan Pengujian Kadar Air.
Seperti yang di tunjukkan pada Gambar bahwa kerangka alat
pengujian kadar air terdiri dari beberapa bagian penting untuk
menunjang
kinerja dari alat.
Berikut adalah penjelasan dari bagian-bagian kerangka alat
untuk
otomatisasi gerakan dari timbangan menuju ke pemanas dan kembali
lagi
ke timbangan:
-
28
1. Motor Conveyor
Motor conveyor adalah bagian yang berfungsi untuk
menggerakkan conveyor dari timbangan menuju ke pemanas
dan akan kembali lagi ke timbangan. Motor yang digunakan
adalah Motor DC 12V dengan tegangan input sebesar 12 Volt.
Gambar 3.9. Motor Conveyor.
2. Cawan
Cawan adalah bagian dari mekanik yang berbentuk lingkaran
berdiameter 10 cm. Cawan berfungsi sebagai tempat dari susu
sapi yang akan di timbang dan dipanaskan.
Gambar 3.10. Cawan.
-
29
3. Infrared Ceramic Heater
Infrared ceramic heater adalah bagian dari mekanik yang
berfungsi untuk memanaskan susu sehingga menjadi padatan
susu.
Gambar 3.11. Infrared Ceramic Heater.
4. Timbangan
Timbangan adalah bagian dari mekanik yang digunakan untuk
mengukur berat dari susu yang akan digunakan.
Gambar 3.12. Timbangan Load Cell.
5. Rantai
Rantai adalah bagian dari komponen conveyor yang berfungsi
sebagai media pengangkut barang dari satu tempat ke tempat
yang lain. Rantai yang digunakan dalam perancangan ini
adalah
rantai motor.
-
30
Gambar 3.13. Rantai.
6. Gir
Gir adalah bagian dari komponen conveyor yang digerakkan
oleh rantai dengan memanfaatkan gerak rotasi lingkaran. Pada
perancangan ini gir yang digunakan adalah gir Yamaha yang
memiliki ukuran 15.
Gambar 3.14. Gir.
7. As
As adalah bagian dari mekanik yang berbentuk batang tabung
yang terbuat dari bahan besi yang mempunyai fungsi untuk
menopang gir ketika berputar. Diameter pada as harus presisi
-
31
dengan diameter dalam pada gir sehingga ketika gir berputar
tidak terjadi selip antara as dengan gir. Diameter pada as
ini
berukuran 12 mm.
Gambar 3.15. As.
8. Bearing
Bearing adalah bagian mekanik yang menempel presisi pada
ujung as. Bearing berfungsi untuk mengurangi koefisien
gesekan antara as dengan rumahnya.
Gambar 3.16. Bearing.
9. Mur Baut
Mur baut adalah bagian dari mekanik yang berfungsi untuk
menyatukan dua bagian menjadi satu.
Pada perancangan perangkat keras pengujian kadar pH dan
pengujian
kadar air ini bagian atas kerangka dan samping-samping kerangka
akan ditutup
dengan menggunakan kayu triplek dengan ketebalan 4 mm.
As
-
32
3.3.2. Perancangan Perangkat Keras Elektronik
Perangkat Keras Elektronik merupakan beberapa rangkaian
elektronika
yang digunakan dalam sistem yang dirancang. Pada bagian ini akan
membahas
tentang mikrokontroler arduino mega sebagai pengendali utama,
sensor pH,
sensor berat, sensor suhu dan skematik driver conveyor.
3.3.2.1. Pengendali Utama
Pengendali utama pada suatu sistem kendali memiliki peran
yang
sangat penting. Hal ini dikarenakan pengendali utama dapat
mengendalikan semua masukan dan keluaran dari suatu plant
maupun
sensor yang ada pada suatu sistem. Oleh karena itu akan
digunakan
sebuah pengendali utama pada skripsi ini untuk mengolah data
yang
diperlukan dan mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu
pada
tahap selanjutnya dalam alat ini.
Pada skripsi ini pengendali utama yang digunakan adalah
sebuah
mikrokontroler. Mikrokontroler ini dapat menerima data dari
sensor
kemudian akan memprosesnya dan mengkonversi data tersebut
menjadi
satuan yang diinginkan. Mikrokontroler yang digunakan dalam
adalah
mikrokontroler yang termasuk dalam keluarga ATMega buatan
Atmel
Corporation, yaitu ATMega 2560 yang diprogram dengan
pemrograman
arduino. Pemilihan ATMega 2560 berbasis arduino sebagai
pengendali
utama karena ATMega 2560 memiliki pin input dan output banyak,
serta
memiliki banyak fasilitas yang relatif lebih mudah
dipelajari
dibandingkan dengan AVR.
Pada mikrokontroler ini digunakan untuk mendapatkan data
yang
terukur pada sensor pH dengan modul pH meter V.1.0, serta
digunakan
untuk mendapatkan data yang terukur pada sensor berat load cell
dengan
modul HX711 dan digunakan untuk mendapatkan data suhu yang
terukur oleh sensor suhu thermocouple type K. Mikrokontroler ini
juga
bertugas untuk menghidupkan driver motor EMS untuk mengatur
kecepatan motor DC pada pengukuran kadar pH, bertugas untuk
menghidupkan relay untuk mengaktifkan infrared ceramic heater
dan
motor DC pada pengukuran kadar air.
-
33
Tabel 3.3. Konfigurasi Pin ATMega 2560 Pada Bagian Pengendali
Utama.
Nama Port Fungsi
PORTA 0 Data Driver Relay 1
PORTA 1 Data Driver Relay 2
PORTA 2 Data Driver Relay 3
PORTA 3 Data Driver Relay 4
PORTD 2 Pin D7 LCD
PORTD 3 Pin D6 LCD
PORTD 4 Pin D5 LCD
PORTD 5 Pin D4 LCD
PORTD 6 Pin SCK HX711
PORTD 7 Pin DT HX711
PORTD 11 Pin Enable LCD
PORTD 12 Pin RS LCD
PORTD 8 Pin SO MAX6675
PORTD 9 Pin CS MAX6675
PORTD 10 Pin SCK MAX6675
PORT TX1 18 Pin TX pH Meter V.1.0
PORT RX1 19 Pin RX pH meter V.1.0
PORTD 46 Tombol Push Button kadar pH
PORTD 48 Tombol Push Button kadar Air
Skripsi yang dirancang dan direalisasikan ini dilengkapi
dengan
program user interface. Program user interface yang digunakan
berfungsi
untuk menampilkan status apakah alat dapat bekerja atau tidak,
serta
untuk menampilkan berapa nilai kadar pH yang terukur oleh sensor
pH,
nilai berat yang terukur oleh sensor berat load cell, nilai suhu
yang
terukur oleh sensor suhu thermocouple dan nilai kadar air yang
terukur.
Hal ini dirancang dengan tujuan untuk mempermudah user dalam
penggunaan supaya user mengetehaui apakah alat sudah selesai
atau
belum pada saat melakukan pengukuran. Untuk menampilkan user
-
34
interface digunakan sebuah LCD character 16 x 2 yange
terhubung
langsung ke mikrokontroler, selain itu digunakan tombol push
button
untuk memulai proses pengukuran.
3.3.2.2. Sensor PH dengan Modul PH Meter V.1.0.
Pada sistem yang dirancang untuk pengukuran pH digunakan
sensor pH electrode SEN0161. Sensor pH electrode SEN0161 ini
mampu
mendeteksi tingkat keasaman dari 0 – 14 pH. Dalam proses
pengukuran
kadar pH ini diperlukan sebuah pengkondisi sinyal, agar sinyal
yang
dihasilkan oleh sensor pH electrode SEN0161 ini dapat terbaca
oleh
mikrokontroler. Dalam perancangan skripsi ini digunakan
pengkondisi
sinyal pH meter V.1.0. Pengkondisi sinyal ini memerlukan 2 buah
pin
pada mikrokontroler dan pada skripsi ini diberikan port TX1 dan
RX1.
Gambar 3.17. Skema Sensor pH.
3.3.2.3. Sensor Berat Load cell dengan modul HX711
Pada pengukuran berat digunakan sensor berat load cell.
Sensor
berat load cell ini dapat mengukur berat dari 0 gram sampai 1000
gram.
Dalam proses pengukuran berat ini dibutuhkan sebuah
pengkondisi
sinyal, supaya keluaran yang dihasilkan oleh sensor berat load
cell dapat
terbaca oleh mikrokontroler. Pada skripsi ini digunakan
pengkondisi
-
35
sinyal modul HX711. Modul HX711 adalah sebuah modul
timbangan
yang berfungsi untuk mengkonversi perubahan yang terukur
dalam
perubahan resistansi oleh sensor berat load cell dan
mengkonversinya ke
dalam besaran tegangan. Ketika sensor berat load cell
mendapatkan
tekanan beban pada sisi yang lebih elastis, maka pada sisi lain
akan
mengalami perubahan regangan yang sesuai dengan yang dihasilkan
oleh
load cell, hal ini terjadi karena ada gaya yang seakan melawan
pada sisi
lainnya. Perubahan nilai resistansi yang di akibatkan oleh
perubahan
gaya yang terjadi kemudian diubah menjadi nilai tegangan oleh
modul
HX711. Dan berat dari objek yang di ukur dapat diketahui
dengan
mengukur besarnya nilai tegangan yang timbul.
Gambar 3.18. Skema Sensor Berat Load cell
Pada perancangan skripsi ini sensor berat load cell
digunakan
untuk mengukur berat susu yang akan digunakan untuk pengukuran
nilai
kadar air. Pengukuran akan dilakukan dua kali yaitu pengukuran
berat
susu sebelum susu dipadatkan dan pengukuran berat susu sesudah
susu
dipadatkan. Kemudian data berat yang sudah didapatkan akan
diolah
mikrokontroler dengan menggunakan metode gravimetri untuk
mendapatkan nilai kadar air.
-
36
3.3.2.4. Sensor Suhu Thermocouple Type-K
Pada sistem yang dirancang untuk pengukuran suhu digunakan
thermocouple type-k. Sensor suhu thermocouple ini memiliki
jangkauan
pengukuran 0°C sampai dengan 1200 °C. Pada prinsipnya sensor
suhu
thermocouple digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam
benda
menjadi perubahan tegangan listrik (voltase). Dalam perancangan
skripsi
ini dibutuhkan sebuah pengkondisi sinyal agar sensor suhu
thermocouple
dapat diolah oleh mikrokontroler. Pengkondisi sinyal yang
digunakan
adalah modul MAX6675. Modul MAX6675 dibentuk dari kompensasi
cold-junction yang outputnya didigitalisasi dari sinyal yang
dihasilkan
oleh thermocouple type-k. Data output memiliki resolui 12 bit
dan
mendukung komunikasi SPI mikrokontroler secara umum. Data
dapat
dibaca dengan mengkonversi dengan hasil pembacaan 12-bit
data.
Pada perancangan skripsi ini sensor suhu thermocouple
digunakan
untuk membaca besaran suhu yang dihasilkan oleh pemanas
infrared
ceramic heater di dalam ruang pemanas. Thermocouple
berfungsi
membaca besaran suhu di dalam ruang pemanas mencapai suhu 60
°C.
Gambar 3.19. Skema Sensor Suhu Thermocouple
-
37
3.4. Perancangan Perangkat Lunak
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan perangkat
lunak
yang digunakan dalam skripsi ini. Perancangan perangkat lunak
yang akan
dijelaskan mengenai mikrokontroler ATMega 2560 dan pengolahan
data dari
sensor pH, sensor berat load cell dan sensor suhu thermocouple
type-K.
Penjelasan perancangan perangkat lunak pada skripsi ini akan di
jelaskan melalui
diagram alir pengukuran kadar pH dan diagram alir pengukuran
kadar air.
3.4.1. Diagram Alir Pengukuran Kadar PH
Gambar 3.20. Diagram Alir Pengukuran Kadar PH.
-
38
Penjelasan dari Gambar. 3.20. adalah sebagai berikut :
Sistem akan memulai proses pengukuran kadar pH ketika tombol
push button A
ditekan oleh user.
Mikrokontroler akan mengaktifkan driver EMS untuk menggerakkan
motor DC
ke atas secara otomatis sehingga beaker glass yang berisi susu
akan tercelup
oleh sensor pH electrode SEN0161.
Setelah susu tercelup oleh sensor pH electrode SEN0161 maka
sensor akan
mendapatkan data berupa resistansi dan akan dikonversikan oleh
modul pH
meter V.1.0 menjadi data tegangan dan kemudian akan di olah
oleh
mikrokontroler.
Setelah diolah oleh mikrokontroler maka data berupa nilai pH
akan didapatkan
dan data yang telah didapatkan akan ditampilkan pada LCD 16 x
2.
Kemudian dudukan beaker glass akan otomatis turun ke bawah
setelah nilai pH
sudah tertampil pada LCD.
Mikrokontroler akan melakukan pengecekan, apakah nilai pH sesuai
dengan
syarat susu baik menurut Koperasi Andini Luhur atau tidak, yaitu
bernilai pH
6,5 – 7,1 ?
Jika YA, maka akan tertampil “BAIK” pada LCD 16 x 2 dan proses
pengukuran
kadar pH telah selesai.
Jika TIDAK, maka akan tertampil “RUSAK” pada LCD 16 x 2 dan
prosess
pengukuran kadar pH telah selesai.
-
39
3.4.2. Diagram Alir Pengukuran Kadar Air
Gambar 3.21. Diagram Alir Pengukuran Kadar Air.
Penjelasan dari Gambar. 3.21. adalah sebagai berikut :
Sistem akan memulai proses pengukuran kadar air ketika tombol
push button B
ditekan oleh user.
Sensor berat load cell akan melakukan pengukuran berat pada susu
yang akan di
uji.
Setelah selesai ditimbang maka mikrokontroler akan mengaktifkan
driver relay
dan pemanas akan otomatis menyala.
-
40
Setelah pemanas menyala, maka conveyor akan berjalan secara
otomatis menuju
ke tempat pemanas dan sensor suhu thermocouple akan otomatis
membaca suhu
yang terukur pada ruang pemanas.
Kemudian akan melakukan pengecekan oleh mikrokontroler, apakah
suhu yang
terukur oleh sensor suhu telah sesuai 60 °C ?
Jika YA, maka pemanas akan otomatis melakukan proses pemadatan
susu
selama 35 menit.
Jika TIDAK, maka pemanas akan menyala sampai suhu yang terukur
telah
sesuai 60 °C.
Setelah selesai melakukan proses pemadatan, maka conveyor akan
otomatis
berjalan menuju ke timbangan untuk melakukan penimbangan susu
setelah
dipadatkan.
Kemudian mikrokontroler akan mengolah data berat susu sebelum
dan sesudah
dipadatkan yang sesuai dengan metode gravimetri sehingga akan
didapatkan
nilai kadar air.
Nilai kadar air yang di dapatkan akan ditampilkan pada LCD 16 x
2.
Kemudian akan melakukan pengecekan oleh mikrokontroler, apakah
nilai kadar
air sesuai dengan syarat Koperasi Andini Luhur yaitu bernilai
80% - 90% ?
Jika YA, maka akan tertampil “BAIK” pada LCD 16 x 2 dan proses
pengukuran
kadar pH telah selesai.
Jika TIDAK, maka akan tertampil “RUSAK” pada LCD 16 x 2 dan
proses
pengukuran kadar pH telah selesai.