BAB II PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH 2.1. Menetapkan Prioritas Masalah Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang timbul harus dicarikan jalan keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas. Setelah pada tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup. Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah meliputi : 1. Menetapkan kriteria 2. Memberikan bobot masalah 3. Menentukan skoring tiap masalah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
2.1. Menetapkan Prioritas Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang
aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang timbul harus dicarikan jalan
keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak
semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang
menjadi prioritas. Setelah pada tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan
menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data
atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan
yang cukup.
Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan pembobotan. Untuk
dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu dibentuk sebuah kelompok diskusi.
Agar pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap
anggota kelompok diharapkan mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah
yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah meliputi :
1. Menetapkan kriteria
2. Memberikan bobot masalah
3. Menentukan skoring tiap masalah
2.1.1. Non-Scoring Technique
Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang lazim digunakan
adalah teknik non skoring. Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi
kelompok, oleh sebab itu juga disebut “Nominal Group Technique” (NGT). NGT terdiri dari dua,
yaitu :
A. Metode Delbecq
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini dilakukan melalui diskusi dan
kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya. Sehingga untuk
menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk memberikan
pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi
ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama.
B. Metode Delphi
Masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama
melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi diminta untuk mengemukakan pendapat
mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang terbanyak dikemukakan pada pertemuan
tersebut menjadi prioritas masalah.
2.1.2. Scoring Technique
Berbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik skoring antara
lain:
A. Metode Bryant
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu :
1. Prevalence : Besarnya masalah yang dihadapi
2. Seriousness : Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam
masyarakat dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan
angka kematian akibat masalah kesehatan tersebut
3. Manageability : Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber
daya
4. Community concern : Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan
tersebut
Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya
diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari
arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas
ke bawah sesuai kolom untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah
dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki
kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk
menentukan prioritas masalah yang akan diambil.
B. Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)
Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan mengenai
bobot kriteria yang akan digunakan dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya
diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing-
masing kriteria diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada
sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan
sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai terdiri dari :
- Emergency : Kegawatan menimbulkan kesakitan atau kematian
- Greatest member : Menimpa orang banyak, insiden/prevalensi
- Expanding scope : Mempunyai ruang lingkup besar di luar kesehatan
- Feasibility : Kemungkinan dapat/tidaknya dilakukan
- Policy : Kebijakan pemerintah daerah/nasional
C. Metode Matematik PAHO
Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah yang ingin
dicari prioritasnya diletakkan pada baris dan digunakan kriteria untuk penilaian masalah yang
akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai ialah :
- Magnitude : Berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang
ditunjukkan dengan angka prevalens.
- Severity : Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case fatality rate
masing- masing penyakit.
- Vulnerability : Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif untuk mengatasi
masalah tersebut.
- Community and political concern : Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi
concern atau kegusaran masyarakat dan para politisi.
- Affordability : Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
Parameter diletakan pada kolom dan masalah masalah yang ingin dicari prioritasnya
diletakan pada baris. Pengisian dilakukan dari atas ke bawah. Hasilnya didapat dari perkalian
parameter tersebut. Masalah yang mempunyai skor tertinggi, dijadikan sebagai prioritas masalah.
Diputuskan untuk menggunakan metode MCUA karena metode ini menempatkan
parameter pada kedudukan dengan berdasarkan bobot dan memberikan hasil final score yang
objektif di mana score yang diberikan pada tiap-tiap parameter ditambahkan, lebih sederhana
dan mudah dalam penggunaannya.
Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masing-masing masalah dengan
membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap masalah tersebut diberikan nilai.
2.1.3. Metode MCUA
Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan prioritas
masalah yaitu :
1. Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga menimbulkan
kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah CFR (Case
Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah
masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian
maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut.
2. Greatest member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena masalah
kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa penyakit, maka parameter yang
digunakan adalah prevalence rate. Sedangkan untuk masalah lain, maka greatest member
ditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah
program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.
3. Expanding Scope
Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain di luar
sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah seberapa luas wilayah yang
menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak
sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin masalah
tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah ketersediaan sumber daya manusia
berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang
menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut.
5. Policy
Berhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah
kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah masyarakat memiliki
kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan pemerintah mendukung
terselesaikannya masalah tersebut. Hal tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau
kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, apakah ada lembaga
atau organisasi masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah
masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.
2.1.4. Emergency
Menunjukkan besar kerugian yang timbul. Ini ditunjukkan dengan Case Fatality Rate
(CFR) masing-masing penyakit. Proxy CFR adalah suatu angka yang digunakan untuk
masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit. Nilai proxy CFR ditentukan
berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta justifikasi.
Pada permasalahan ini, tujuan jangka panjang dari program kesehatan ibu dan anak
adalah untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian neonatus (AKN),
angka kematian bayi (AKB), dan angka kematian balita (AKABA), sehingga kelompok kami
memakai AKI, AKN, AKB, AKABA sebagai proxy. Berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia tahun 2013 :
Angka Kematian Ibu : 359 orang per 100.000 jumlah kelahiran hidup
Angka Kematian Bayi : 2300 orang per 100.000 jumlah kelahiran hidup
Angka Kematian Balita : 4000 orang per 100.000 jumlah seluruh balita
Angka Kematian Neonatus : 1900 orang per 100.000 jumlah seluruh neonatus
Kemudian ditentukan score bagi nilai di atas dengan skala sebagai berikut :
Tabel 2.1. Penentuan Score Emergency
Skala
(per 100.000 penduduk)
Score
(5.500) – (9.550) 1
(9.551) – (13.600) 2
(13.601) – (17.650) 3
(17.651) – (21.700) 4
(21.701) – (25.750) 5
(25.751) – (29.800) 6
(29.801) – (33.850) 7
(33.851) – (37.900) 8
(37.901) – (41.950) 9
(41.951) – (46.000) 10
Tabel 2.2. Skoring Emergency Terhadap Program KIA di Wilayah Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari – Juli 2015
NO MASALAHCakupan
Target
Resiko kemati
an
Proxy AKI/ AKB/ AKN
Per 100.000
penduduk
Nilai proxy
SCORE
1. Cakupan K1 pada ibu
hamil di wilayah
puskesmas sekecamatan
Cempaka Putih periode
Januari – Juli 2015 sebesar
37,7%
37,7 58,3 20600 359 20959 4
2. Cakupan K4 pada ibu
hamil di wilayah
puskesmas sekecamatan
Cempaka Putih periode
Januari – Juli 2015 sebesar
36,1%
36,1 56 19900 359 20259 4
3. Cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan pada ibu
hamil di wilayah
puskesmas sekecamatan
Cempaka Putih periode
Januari – Juli 2015 sebesar
17,7%
17,7 56,5 38800 359 39159 9
4. Cakupan penanganan
komplikasi pada ibu hamil
di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka
Putih periode Januari – Juli
2015 sebesar 34,2%
34,2 55,4 21200 359 21559 4
Tabel 2.2. Skoring Emergency Terhadap Program KIA di Wilayah Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari – Juli 2015
NO MASALAHCakupan
Target
Resiko kemati
an
Proxy AKI/ AKB/ AKN
Per 100.000
penduduk
Nilai proxy
SCORE
5. Cakupan kunjungan nifas
pada ibu bersalin di
wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka
Putih periode Januari – Juli
2015 sebesar 17,3%
17,3 56 38700 359 39059 9
6. Cakupan KN1 pada bayi di
wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka
Putih periode Januari – Juli
2015 sebesar 17,3%
17,3 58,3 4100 1900 42900 10
7. Cakupan kunjungan
neonatus pada bayi di
wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka
Putih periode Januari – Juli
2015 sebesar 16%
16 56 4000 1.900 41900 9
8. Cakupan penanganan
komplikasi neonatus pada
bayi di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka
Putih periode Januari – Juli
2015 sebesar 2,5%
2,5 46,6 44100 1.900 46000 10
Tabel 2.2. Skoring Emergency Terhadap Program KIA di Wilayah Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari – Juli 2015 (lanjutan)
NO MASALAHCakupan
Target
Resiko kemati
an
Proxy AKI/ AKB/ AKN
Per 100.000
penduduk
Nilai proxy
SCORE
9. Cakupan kunjungan bayi di
wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka
Putih periode Januari – Juli
2015 sebesar 26,3%
26,3 56,6 30300 2.300 32600 7
10. Cakupan kunjungan balita
di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka
Putih periode Januari – Juli
2015 sebesar 67,3%
67,3 52,2 15100 4000 19100 4
11. Cakupan kunjungan balita
di wilayah puskesmas
kelurahan Cempaka Putih
Barat periode Januari – Juli
2015 sebesar 50,7%
50,7 52,2 1500 4000 5500 1
12. Cakupan kunjungan balita
di wilayah puskesmas
kelurahan Rawasari
periode Januari – Juli 2015
sebesar 69,3%
69,3 52,2 17100 4000 21100 4
13. Cakupan KB aktif di
wilayah puskesmas
kecamatan Cempaka Putih
periode Januari – Juli 2015
51,8 37,9 13900 359 14259 3
sebesar 51,8%
2.1.5. Greatest Member
Greatest member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau
penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalens. Semakin besar selisih antara target dan
cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.
Tabel 2.3. Skala Score Greatest Member
Range (%) Skor
1,5 – 5,76 1
5,77 – 10,02 2
10,03 – 14,28 3
14,29 – 18,54 4
18,55 – 22,8 5
22,81 – 27,06 6
27,07 – 31,32 7
31,33 – 35,58 8
35,59 – 39,84 9
38,85 – 44,1 10
Keterangan : Untuk menentukan score pada greatest member digunakan range. Range
didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan score dari satu
sampai sepuluh dengan jarak tiap range sebesar empat setengah agar mendapatkan nilai greatest
member yang bervariasi.
Tabel 2.4. Skoring Greatest Member Terhadap Program KIA di Wilayah Kecamatan
Cempaka Putih Periode Januari – Juli 2015
No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score
1. Cakupan K1 pada ibu hamil
di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih
periode Januari – Juli 2015
sebesar 37,7% berada di
bawah target 58,3%
37,7 58,3 20,6 5
2. Cakupan K4 pada ibu hamil
di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih
periode Januari – Juli 2015
sebesar 36,1% berada di
bawah target 56,5%
36,1 56,5 19,9 5
3. Cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan pada ibu
hamil di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih
periode Januari – Juli 2015
sebesar 17,7% berada di
bawah target 31,7%
17,7 31,7 38,8 9
4. Cakupan penanganan
komplikasi pada ibu hamil di
wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih
periode Januari – Juli 2015
sebesar 34,2% berada di
bawah target 55,4%
34,2 55,4 21,2 5
Tabel 2.4. Skoring Greatest Member Terhadap Program KIA di Wilayah Kecamatan
Cempaka Putih Periode Januari – Juli 2015 (lanjutan)
No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score
5. Cakupan kunjungan nifas
pada ibu bersalin di wilayah
puskesmas sekecamatan
Cempaka Putih periode
Januari – Juli 2015 sebesar
17,3% berada di bawah
target 56%
17,3 56 38,7 9
6. Cakupan KN1 pada bayi di
wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih
periode Januari – Juli 2015
sebesar 17,3% berada di
bawah target 58,3%
17,3 58,3 41 10
7. Cakupan kunjungan
neonatus pada bayi di
wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih
periode Januari – Juli 2015
sebesar 16% berada di
bawah target 56%
16 56 40 10
8. Cakupan penanganan
komplikasi neonatus pada
bayi di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih
periode Januari – Juli 2015
sebesar 2,5% berada di
bawah target 46,6%
2,5 46,6 44,1 10
Tabel 2.4. Skoring Greatest Member Terhadap Program KIA di Wilayah Kecamatan
Cempaka Putih Periode Januari – Juli 2015 (lanjutan)
No. Indikator Program Cakupan Target Selisih Score
9. Cakupan kunjungan bayi di
wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih
periode Januari – Juli 2015
sebesar 26,3% berada di
bawah target 56,6%
26,3 56,6 30,3 7
10. Cakupan kunjungan balita di
wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih
periode Januari – Juli 2015
sebesar 67,3% berada di atas
target 52,2%
67,3 52,2 15,5 4
11. Cakupan kunjungan balita di
wilayah puskesmas
kelurahan Cempaka Putih
Barat periode Januari – Juli
2015 sebesar 50,7% berada
di bawah target 52,2%
50,7 52,2 1,5 1
12. Cakupan kunjungan balita di
wilayah puskesmas
kelurahan Rawasari periode
Januari – Juli 2015 sebesar
69,3% berada di atas target
52,2%
69,3 52,2 17,1 4
13. Cakupan KB aktif di wilayah
puskesmas sekecamatan
Cempaka Putih periode
Januari – Juli 2015 sebesar
51,8% berada di atas target
37,9%
51,8 37,9 13,9 3
Pada Greatest member daftar masalah program KIA didapatkan skor :
Terbesar : Komplikasi Neonatus di wilayah Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih
sebesar 44,1.
2.1.6. Expanding Scope
Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap
sektor lain di luar kesehatan, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta ada
tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.
Untuk adanya keterpaduan lintas sektor diberikan nilai 2 karena masalah pada suatu
program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada banyak sektor lainnya yang
berhubungan langsung, sedangkan yang tidak ada kaitan dengan sektor lain diberikan nilai 1.
Tabel 2.5 Penentuan Score Pengaruh Sektor
Keterangan Score
Ada Pengaruh Lintas sektor 2
Tidak Ada Pengaruh Lintas sektor 1
Tabel 2.6 Penentuan Score Jumlah Penduduk
Range Jumlah Penduduk Score
26.668 – 33.518 1
33.519 – 40.369 2
40.370 – 47.219 3
47.220 – 54.069 4
54.070 – 60.920 5
60.921 – 67.770 6
67.771 – 74.620 7
74.621 – 81.470 8
81.471 – 88.321 9
88.322 – 95.171 10
Tabel 2.7 Penentuan Score Luas Wilayah
Range Luas Wilayah (Ha) Score
121,87 – 156,551 1
156,552 – 191,232 2
191,233 – 225,913 3
225,914 – 260,594 4
260,595 – 295,275 5
295,276 – 329,956 6
329,957 – 364,637 7
364,638 – 399,318 8
399,319 – 433,999 9
434 – 468,68 10
Tabel 2.8. Skoring Expanding Scope Terhadap Program KIA di Wilayah Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari-Juli 2015
No Masalah PengaruhJumlah
PendudukLuas Wilayah Jumlah
1 Cakupan K1 pada ibu hamil sekecamatan wilayah Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih peiode Januari-Juli 2015 sebesar 37,7% kurang dari target
sebesar 58,3%
2 10 10 22
2 Cakupan K4 pada ibu hamil sekecamatan wilayah Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015 sebesar 36,1% kurang dari target
sebesar 56%
2 10 10 22
3 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada ibu bersalin sekecamatan
wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015
sebesar 17,7% kurang dari target sebesar 56,5%
2 10 10 22
4 Cakupan Penanganan Komplikasi Ibu Hamil pada ibu hamil resiko tinggi
sekecamatan wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode
Januari-Juli 2015 sebesar 34,2% kurang dari target sebesar 55,4%
2 10 10 22
5 Cakupan Kunjungan Nifas pada ibu nifas sekecamatan wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015 sebesar 17,3%
kurang dari target sebesar 56%
2 10 10 22
No Masalah Pengaruh Jumlah Penduduk
Luas Wilayah Jumlah
6 Cakupan KN1 pada bayi sekecamatan wilayah Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015 sebesar 17,3% kurang dari target
sebesar 58,3%
2 10 10 22
7 Cakupan Kunjungan Neonatus pada bayi sekecamatan wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015 sebesar 16% kurang
dari target 56%
2 10 10 22
8 Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus pada bayi sekecamatan
wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015
sebesar 2,5% kurang dari target 46,6%
2 10 10 22
9 Cakupan Kunjungan Bayi pada bayi sekecamatan wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015 sebesar 26,3%
kurang dari target 56,5%
2 10 10 22
10 Cakupan Kunjungan Balita pada balita di wilayah Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015 sebesar 67,3% melebihi target
52,2%
2 2 1 5
11 Cakupan Kunjungan Balita pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari-Juli 2015 sebesar 50,7% kurang dari
target 52,2%
2 1 4 7
No Masalah PengaruhJumlah
PendudukLuas Wilayah Jumlah
12 Cakupan Kunjungan Balita pada balita di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasai periode Januari-Juli 2015 sebesar 69,3% melebihi target 52,2%
2 1 1 4
13 Cakupan CPR (KB Aktif) pada pasangan usia subur sekecamatan wilayah
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015 sebesar
51,8% melebihi target sebesar 37,9%
2 10 10 22
Total expanding score tertinggi pada program KIA terdapat pada cakupan K1, K4 pada ibu hamil, Penanganan Komplikasi Ibu
Hamil pada ibu hamil resiko tinggi, Kunjungan Nifas pada ibu nifas, KN1, Kunjungan Neonatus, Kunjungan Neonatus, Kunjungan
Bayi pada bayi, dan Cakupan CPR (KB Aktif) di seluruh wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih dengan nilai sebesar 22.
Skor Expanding scope terhadap program KIA periode Januari – Juli 2015 pada
semua daftar masalah adalah 20, kecuali untuk masalah cakupan kunjungan balita
di kelurahan cempaka putih barat dan rawasari 10.
2.1.7. Feasibility
Feasibility merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai seberapa
mungkin suatu masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya, kriteria ini adalah
kriteria kualitatif, oleh karena itu perlu dibuat parameter kuantitatif sehingga
penilaian terhadap kriteria ini menjadi objektif.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah
dapat diselesaikan meliputi :
1. Rasio tenaga kerja puskesmas terhadap jumlah penduduk (Sumber Daya
Manusia). Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah
penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan
semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga
kesehatan di setiap puskesmas kelurahan terhadap jumlah penduduk yang
menjadi sasaran program kesehatan di masing-masing wilayah puskesmas.
Kemudian ditentukan score dengan skala perbandingan sebagai berikut :
Tabel 2.8. Penentuan Score Feasibility
Range Score
1 : 327 – 1 : 739 10
1 : 740 – 1 : 1151 9
1 : 1152 – 1 : 1562 8
1 : 1563 – 1 : 1974 7
1 : 1975 – 1 : 2386 6
1 : 2387 – 1 : 2798 5
1 : 2799 – 1 : 3210 4
1 : 3211 – 1 : 3621 3
1 : 3622 – 1 : 4033 2
1 : 4034 – 1 : 4445 1
Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah
penduduk sasaran di wilayah puskesmas tersebut :
Tabel 2.9. Scoring Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di
Wilayah Kecamatan/Kelurahan Cempaka Putih Periode Januari – Juli 2015
PuskesmasJumlah Tenaga
KesehatanJumlah
PendudukPerbandingan Score
Cempaka Putih Timur
86 28.135 1 : 327 10
Cempaka Putih Barat
14 40.368 1 : 2883 4
Rawasari 6 26.668 1 : 4445 1Jumlah 106 95.171 15
1. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang
dibutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu
masalah dan cakupan kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang
dibutuhkan oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan
kategori untuk fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut.
Kategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan obat
dan ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah
mencukupi, ada namun kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali.
Digolongkan tersedia bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada
maasalah maka diberi nilai dua. Digolongkan kurang tidak tersedia maka
diberi nilai satu.
Tabel 2.10. Scoring Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan Di Wilayah
Puskesmas
Kecamatan / Kelurahan Cempaka Putih Periode Januari – Juli 2015
Kategori Ketersediaan ScoreTempat Tersedia 2
Tidak tersedia 1Alat Tersedia 2
Tidak tersedia 1
1. Ketersediaan dana, Scoring keterdiaan dana terhadap setiap kegiatan
puskesmas penilaian dibagi dua yaitu “cukup” dan “kurang”. Penilaian
berdasarkan wawancara dengan pemegang progran dan kepala puskesmas
tekait.
Tabel 2.11. Scoring Ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan Di Puskesmas
Kecamatan / Kelurahan Cempaka Putih Periode Januari – Juli 2015
Dana ScoreCukup 2Kurang 1
Tabel 2.13 Penentuan Score Feasibility Program KIA Terhadap Kegiatan di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Periode Januari – Juli 2015
No Daftar MasalahSD
M
FasilitasDan
aTotalTempa
t
Oba
t
1 Cakupan K1 pada ibu
hamil sekecamatan
wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka
Putih peiode Januari-Juli
2015 sebesar 37,7%
kurang dari target
sebesar 58,3%
9 2 2 1 14
2 Cakupan K4 pada ibu
hamil sekecamatan
wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka
Putih periode Januari-
Juli 2015 sebesar 36,1%
kurang dari target
9 2 2 1 14
sebesar 56%
Tabel 2.13 Penentuan Score Feasibility Program KIA Terhadap
Kegiatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Periode Januari – Juli 2015 (Lanjutan)
No Daftar MasalahSD
M
FasilitasDan
aTotalTempa
t
Oba
t
3 Cakupan Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan pada
ibu bersalin sekecamatan
wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka
Putih periode Januari-
Juli 2015 sebesar 17,7%
kurang dari target
sebesar 56,5%
9 2 2 1 14
4 Cakupan Penanganan
Komplikasi Ibu Hamil
pada ibu hamil resiko
tinggi sekecamatan
wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka
Putih periode Januari-
Juli 2015 sebesar 34,2%
kurang dari target
sebesar 55,4%
9 2 2 1 14
5 Cakupan Kunjungan 9 2 2 1 14
Nifas pada ibu nifas
sekecamatan wilayah
Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih periode
Januari-Juli 2015 sebesar
17,3% kurang dari target
sebesar 56%
Tabel 2.13 Penentuan Score Feasibility Program KIA Terhadap
Kegiatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Periode Januari – Juli 2015 (Lanjutan)
No Daftar MasalahSD
M
FasilitasDan
aTotalTempa
t
Oba
t
6 Cakupan KN1 pada bayi
sekecamatan wilayah
Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih periode
Januari-Juli 2015 sebesar
17,3% kurang dari target
sebesar 58,3%
9 2 2 1 14
7 Cakupan Kunjungan
Neonatus pada bayi
sekecamatan wilayah
Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih periode
9 2 2 1 14
Januari-Juli 2015 sebesar
16% kurang dari target
56%
8 Cakupan Penanganan
Komplikasi Neonatus
pada bayi sekecamatan
wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka
Putih periode Januari-
Juli 2015 sebesar 2,5%
kurang dari target 46,6%
9 2 2 1 14
9 Cakupan Kunjungan
Bayi pada bayi
sekecamatan wilayah
Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih periode
Januari-Juli 2015 sebesar
26,3% kurang dari target
56,5%
9 2 2 1 14
Tabel 2.13 Penentuan Score Feasibility Program KIA Terhadap Kegiatan di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Periode Januari – Juli 2015 (Lanjutan)
No Daftar MasalahSD
M
FasilitasDan
aTotalTempa
t
Oba
t
10 Cakupan Kunjungan
Balita pada balita di
wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka
Putih periode Januari-
Juli 2015 sebesar 67,3%
4 2 2 1 9
melebihi target 52,2%
11 Cakupan Kunjungan
Balita pada balita di
wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka
Putih Timur periode
Januari-Juli 2015 sebesar
50,7% kurang dari target
52,2%
10 2 2 1 15
12 Cakupan Kunjungan
Balita pada balita di
wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasai
periode Januari-Juli 2015
sebesar 69,3% melebihi
target 52,2%
6 2 2 1 11
13 Cakupan CPR (KB
Aktif) pada pasangan
usia subur sekecamatan
wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka
Putih periode Januari-
Juli 2015 sebesar 51,8%
melebihi target sebesar
37,9%
9 2 2 1 14
Feasibility tertinggi pada program KIA adalah Cakupan Kunjungan Balita
di wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari-Juli 2015
dengan nilai sebesar 15
2.1.6. Policy
Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari
suatu masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap
masalah tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai seberapa concern
pemerintah adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan
tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling
mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu isu kesehatan di media cetak
memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan penyuluhan. Maka skor
untuk Penyuluhan diberikan 1. Sedangkan untuk iklan di media cetak diberikan
nilai 2. Begitupun dengan media elektronik yang memiliki jangkauan yang lebih
luas dibandingkan dengan media cetak. Maka untuk adanya publikasi masalah
kesehatan tersebut di media elektronik diberikan nilai 3.
Tabel 2.14 Penentuan Scoring Kebijakan Pemerintah Terhadap Program
KIA di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari–
Juli 2015
Parameter Score
Tidak ada kebijakan 0
Ada kebijakan 1
Tabel 2.15 Penentuan Score Policy Terhadap Kegiatan Puskesmas di
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari – Juli 2015
Parameter Score
Penyuluhan 1
Media Cetak (Poster, Majalah, Koran) 2
Media Elektronik (TV, radio, internet) 3
Tabel 2.16 Penentuan Score Policy Program KIA Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Periode Januari – Juli 2015
No MasalahKebijakan
Pemerintah
Publikasi
JumlahPenyuluhan Media
Cetak
Media
Elektronik
1 Cakupan K1 pada ibu hamil sekecamatan wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih peiode Januari-Juli 2015 sebesar 37,7%
kurang dari target sebesar 58,3%
1 1 2 3 7
2 Cakupan K4 pada ibu hamil sekecamatan wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015 sebesar 36,1%
kurang dari target sebesar 56%
1 1 2 3 7
3 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada ibu bersalin
sekecamatan wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode
Januari-Juli 2015 sebesar 17,7% kurang dari target sebesar 56,5%
1 1 2 3 7
4 Cakupan Penanganan Komplikasi Ibu Hamil pada ibu hamil resiko
tinggi sekecamatan wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
periode Januari-Juli 2015 sebesar 34,2% kurang dari target sebesar
55,4%
1 1 2 3 7
5 Cakupan Kunjungan Nifas pada ibu nifas sekecamatan wilayah
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015
sebesar 17,3% kurang dari target sebesar 56%
1 1 2 3 7
No Masalah Kebijakan Publikasi Jumlah
Pemerintah Penyuluhan Media
Cetak
Media
Elektronik
6 Cakupan KN1 pada bayi sekecamatan wilayah Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015 sebesar 17,3% kurang dari
target sebesar 58,3%
1 1 2 3 7
7 Cakupan Kunjungan Neonatus pada bayi sekecamatan wilayah
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015
sebesar 16% kurang dari target 56%
1 1 2 3 7
8 Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus pada bayi sekecamatan
wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli
2015 sebesar 2,5% kurang dari target 46,6%
1 1 2 3 7
9 Cakupan Kunjungan Bayi pada bayi sekecamatan wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015 sebesar 26,3%
kurang dari target 56,5%
1 1 2 3 7
10 Cakupan Kunjungan Balita pada balita di wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli 2015 sebesar 67,3%
melebihi target 52,2%
1 1 2 3 7
11 Cakupan Kunjungan Balita pada balita di wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari-Juli 2015 sebesar
50,7% kurang dari target 52,2%
1 1 2 3 7
No Masalah Kebijakan Publikasi Jumlah
Pemerintah Penyuluhan Media
Cetak
Media
Elektronik
12 Cakupan Kunjungan Balita pada balita di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasai periode Januari-Juli 2015 sebesar 69,3% melebihi
target 52,2%
1 1 2 3 7
13 Cakupan CPR (KB Aktif) pada pasangan usia subur sekecamatan
wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode Januari-Juli
2015 sebesar 51,8% melebihi target sebesar 37,9%
1 1 2 3 7
Total score policy terbesar adalah sama untuk semua area masalah yaitu sebesar 7.
Tabel 2.17 Penentuan Masalah Program KIA Menurut Metode MCUA MS 1-MS 6 di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari – Juli 2015
No. KriteriaBobo
t
MS1 MS2 MS3 MS4 MS5 MS6N BN N BN N BN N BN N BN N B