Top Banner
7 BAB II LANDASAN TEORI . 2.1. Disiplin Kerja 2.1.1. Pengertian Disiplin Kerja Disiplin yang baik mencerminkan besar rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Disiplin merupakan sebagai suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan, peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan perilaku. Berikut beberapa pengertian kedisiplinan kerja karyawan dari beberapa ahli : Menurut Hasibuan (2007:193) ”Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesedian seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku” Keiths Davis dalam Mangkunegara (2011:129) Mengemukakan bahwa Dicipline is management action to enforce organization standards. Berdasarkan pendapat Keith Davis disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman organisasi” Menurut Handoko (2008:208) menyatakan bahwa ”Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional”
13

BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

Nov 26, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

7

BAB II

LANDASAN TEORI

.

2.1. Disiplin Kerja

2.1.1. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin yang baik mencerminkan besar rasa tanggung jawab seseorang

terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja,

semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

Disiplin merupakan sebagai suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh

karyawan dan menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada

keputusan, peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan perilaku. Berikut

beberapa pengertian kedisiplinan kerja karyawan dari beberapa ahli :

Menurut Hasibuan (2007:193) ”Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesedian

seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku”

Keiths Davis dalam Mangkunegara (2011:129) Mengemukakan bahwa

”Dicipline is management action to enforce organization standards. Berdasarkan

pendapat Keith Davis disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen

untuk memperteguh pedoman organisasi”

Menurut Handoko (2008:208) menyatakan bahwa ”Disiplin adalah

kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional”

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

8

Sedangkan Menurut Singodimejo dalam Sutrisno (2011:86) Mengatakan

disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi

dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin

karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan,Sedangkan

disiplin yang merosot akan mempercepat tujuan perusahaan,sedangkan

disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat

pencapaian tujuan perusahaan.

Menurut Fathoni (2006:126) ”Kedisiplinan dapat diartikan bilamana

karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua

pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma

sosial yang berlaku”

Menurut Sulistiyani dan ambar (2009:290) ”Disiplin adalah prosedur yang

mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.

Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan yang teratur

dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di sebuah organisasi”

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kedisiplinan

dari beberapa menurut para ahli bahwa kedisiplinan adalah Fungsi operatif

Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting. Karena kedisiplinan tujuannya

adalah untuk meningkatkan efesiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah

pemborosan waktu dan energi. Perilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan,

prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang

sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

9

2.1.2. Macam-macam Disiplin Kerja

Macam-macam disiplin kerja Menurut Mangkunegara (2011:129) ada dua

tipe kedisiplinan, yaitu:

1. Disiplin Preventif

Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakan pegawai mengikuti dan

mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan.

Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara

preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan

perusahaan. Pemimpin perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam

membangun iklim organisasi dengan disiplin preventif. Disiplin preventif

merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua

bagian sistem yang ada dalam organisasi. Jika sistem organisasi baik, maka

diharapkan akan lebih mudah menegakkan disiplin kerja

2. Disiplin korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakan pegawai dalam menyatukan

suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan

pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korektif, pegawai yang

melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tujuan pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki pegawai pelanggar,

memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.

Disiplin korektif memerlukan perhatian khusus dan prosedur yang seharusnya.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

10

2.1.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja

Disiplin yang paling baik adalah disiplin diri. Kecenderungan orang

normal adalah melakukan apa yang menjadi kewajibannya dan menepati aturan

permainan. Suatu waktu orang mengerti apa yang dibutuhkan dari mereka,

dimana mereka diharapkan untuk selalu melakukan tugasnya secara efektif dan

efisien dengan senang hati. Kini banyak orang yang mengetahui bahwa

kemungkinan yang terdapat di balik disiplin adalah meningkatkan diri dari

kemalasan. Organisasi atau perusahaan yang baik harus berupaya menciptkan

peraturan atau tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipenuhi

oleh seluruh karyawan dalam organisasi. Menurut Tohardi dalam Sutrisno

(2011:94) Peraturan-peraturan yang akan berkaitan dengan disiplin, antara lain:

1. Peraturan jam masuk, pulang, dan jam istirahat

2. Peraturan dasar tentang berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan

3. Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit kerja

lain

4. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh

para pegawai selama dalam organisasi dan sebagainya

Disiplin perlu untuk mengatur tindakan kelompok, dimana setiap

anggotannya harus mengendalikan dorongan hatinya dan bekerja sama demi

kebaikan bersama. Dengan kata lain, mereka harus secara sadar tunduk pada aturan

perilaku yang diadakan oleh kepemimpinan organisasi, yang ditujukan pada tujuan

yang hendak dicapai. Dalam pelaksanaan disiplin kerja peraturan dan ketepatan

perusahaan hendaknya masuk akal dan bersifat adil bagi seluruh karyawan. Selain

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

11

itu, hendaknya peraturan tersebut juga dikomunikasikan sehingga para karyawan

tahu apa yang menjadi larangan dan apa yang tidak. Suatu program disiplin yang

konstruktif harus dikembangkan di sekitar elemen-elemen penting sebagai berikut:

1. Rumusan ketepatannya jelas, aturannya masuk akal, dipublikasikan, dan

dijalankan secara hati-hati

2. Pelaksanaan adil dengan menggunakan peringatan dan hukum yang

dimaklumkan, dengan tujuan member koreksi, seimbang dengan pelanggaran,

tidak keras pada permulaan, dan ditetapkan secara seragam

3. Kepemimpinan penyeliaan yang disesuaikan pada aturan-aturan pendisiplinan

dan prosedur-prosedur, penuh pengertian tetapi teguh dalam menangani masalah

pendisiplinan, dan kepemimpinan penyeliaan itu sendiri merupakan suatu contoh

bagi perilaku karyawan

4. Pelaksanaan yang adil dan seragam untuk penyelidikan pelanggaran yang

tampak, dimana pelaksanaanya tergantung pada tinjauan tingkat manajemen yang

lebih tinggi, termasuk cara minta banding terhadap putusan pendisiplinan yang

dianggap tidak adil.

Sesuai dengan pengertian disiplin kerjasebagai suatu sikap terhadap peraturan

perusahaan dalam rangka pelaksanaan kerjanya, maka disiplin kerja dikatakan baik

bila karyawan mengikuti dengan sukarela aturan atasannya dan berbagai peraturan

perusahaan. Dan sebaliknya, dikatakan buruk bila karyawan mengikuti perintah

atasan dengan terpaksa dan tunduk pada peraturan perusahaan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

12

2.1.4.Pendekatan Disiplin Kerja

Menurut Mangkunegara (2011:130) Ada tiga pendekatan disiplin, yaitu

pendekatan disiplin modern, disiplin dengan tradisi, dan disiplin bertujuan.

1. Pendekatan Disiplin Modern

Pendekatan disiplin modern yaitu mempertemukan sejumlah keperluan atau

kebutuhan baru diluar hukuman. Pendekatan ini berasumsi:

a. Disiplin modern merupakan suatu cara menghindarkan bentuk hukuman secara

fisik.

b. Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses hukuman yang

berlaku.

c. Keputusan-keputusan yang semuanya terhadap kesalaha atau prasangka harus

diperbaiki dengan mengadakan proses penyuluhan dengan mendapatkan fakta-

faktanya.

d. Melakukan protes terhadap kepuasan yang berat sebelah pihka terhadap kasus

disiplin.

2. Pendekatan Disiplin dengan Tradisi

Pendekatan disiplin dengan tradisi, yaitu pendekatan disiplin dengan cara

memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi:

a. Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak pernah ada

peninjuaan kembali bila telah diputuskan

b. Disiplin adalah hukuman untuk penyelenggaran, pelaksanaanya harus

disesuaikan dengan tingkat pelanggarannya.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

13

c. Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada pelanggar maupun

kepada pegawai lainnya.

d. Premberian hukuman terhadap pegawai yang melanggar kedua kalinya harus

diberi hukuman yang lebih berat.

3. Pendekatan disiplin bertujuan

Pendekatan disiplin bertujuan berasumsi bahwa:

a. Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua pegawai

b. Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan pembentukan perilaku

c. Disiplin ditujukan untuk perubahan perilaku yang lebih baik

d. Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai bertanggung jawab terhadap

perbuatannya

2.1.5. Teknik-Teknik Pelaksanaan Kedisiplinan kerja

Menurut Mangkunegara (2011:132) Terdapat tujuh teknik-teknik pelaksanaan

disiplin kerja, yaitu:

1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin

2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif

3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

4. Teknik disiplin inventori penyelia

5. Teknik disiplin menegur pegawai ”Primadona”

6. Teknik disiplin menimbulkan kesadaran diri

7. Teknik ”Sandwich”

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

14

2.1.6. Indikator-indikator Kedisiplinan

Menurut Hasibuan (2007:194-198) ada delapan indikator yang

mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya:

1. Tujuan dan kemampuan

Tujuan dan kemampuana ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan.

Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan diterapkan secara ideal serta cukup

menantang bagi karyawan.

2. Teladan Pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan

karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh bawahannya. Pimpinan harus

memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan

perbuatan.

3. Balas Jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan

karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap

perusahaan atau pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap

pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.

4. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat

manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta di perlakukan sama dengan

manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian

balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan

karyawan yang baik.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

15

5. Waskat

Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam

mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan

harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan

prestasi kerja bawahannya.

6. Sanksi hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan.

Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut

melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner

karyawan akan berkurang.

7. Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan

karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk

menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman

yang telah ditetapkan.

8. Hubungan kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut

menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hubungan-hubungan

baik bersifat vertical maupun horizontal yang terdiri dari direct single

relantionship, direct group relationship, dan cross relantionship hendaknya

harmonis. Terciptanya human relantionship yang serasi akan mewujudkan

lingkungan dan suasana kerja yang aman

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

16

2.1.7.Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja

Dengan memberikan peringatan, harus segera, konsisten, dan impersonal.

Menurut Mangkunegara (2011:130)

1. Pemberian Peringatan

Pegawai yang melanggar disiplin kerja perlu diberi surat peringatan pertama, kedua,

dan ketiga. Tujuan pemberian peringatan adalah agar pegawai yang bersangkutan

menyadari pelanggaran yang telah dilakukannya. Disamping itu pula surat

peringatan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan

penilaian kondite pegawai.

2. Pemberian Sanksi Harus Segera

Pegawai yang melanggar disiplin harus segera diberikan sanksi yang sesuai dengan

peraturan organisasi yang berlaku. Tujuannya, agar pegawai yang bersangkutan

memahami sanksi pelanggaran yang berlaku di perusahaan. Kelalaian pemberian

sanksi akan memperlemah disiplin yang ada.

3. Pemberian Sanksi Harus Konsisten

Pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin harus konsisten. Hal ini

bertujuan agar pegawai sadar dan menghargai peraturan-peraturan yang berlaku

pada perusahaan. Ketidak konsisten pemberian sanksi dapat mengakibatkan

pegawai merasakan adanya diskriminasi pegawai, ringannya sanksi, dan pengabaian

disiplin.

4. Pemberian Sanksi Harus Impersonal

Pemberian sanksi pelanggaran disiplin harus tidak membeda-bedakan pegawai, tua

muda, pria-wanita tetap diberlakukan sama sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

17

Tujuannya agar pegawai menyadari bahwa disiplin kerja berlaku untuk semua

pegawai dengan sanksi pelanggran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di

perusahaan.

2.1.8. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja

Untuk mendapatkan disiplin yang baik, maka pemimpin harus memberikan

kepemimpnan yang baik pula. Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno (2011:89)

Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin pegawai, adalah:

1. Besar kecilnya pemberian konpensansi

Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para karyawan

akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan

balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikan bagi

perusahaan. Bila menerima konpensansi yang memadai, mereka akan dapat

bekerja tenang dan tekun, serta selalu berusaha berkerja dengan sebaik-baiknya.

2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan

Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, kareana dalam lingkungan

perusahaan, semua karyawan akan selalu memerhatikan bagaiman pimpinan dapat

menegakkan disiplin dirinya dan bagaimana ia dapat mengendalikan dirinya dari

ucapan, perbuatuan, dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang sudah

ditetapkan. Peranan keteladanan pimpinan sangat berpengaruh besar dalam

perusahaan, bahkan sangat dominan dibandingkan dengan semua faktor dalam

perusahaan, karena pimpinan dalam suatu perusahaan masih menjadi panutan para

karyawan.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

18

3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak ada

aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak

mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi lisan

yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi.

4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian

pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang

dibuatnya. Dengan adanya tindakan terhadap pelanggar disiplin, sesuai dengan

sanksi yang ada, maka semua karyawan akan merasa terlindungi, dan dalam

hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa.

5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan,

yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan

dengan tepat dan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Orang yang paling tepat

melaksanakan pengawasan terhadap disiplin ini tentulah atasan langsung para

karyawan yang bersangkutan.

6. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan

Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara yang satu

dengan yang lain. Seorang karyawan tidak hanya puas dengan penerimaan

konpensansi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi juga mereka masih

membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinan sendiri. Keluhan dan kesulitan

mereka ingin didengar, dan dicarikan jalan keluarnya, dan sebagainya. Pimpinan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI...disiplin kerja, yaitu: 1. Teknik disiplin pertimbangan sedini mungkin 2. Teknik disiplin pencegahan yang efektif 3. Teknik disiplin dengan mendisiplikan diri

19

yang berhasil memberi perhatian yang besar kepada para karyawan akan dapat

menciptakan disiplin kerja yang baik.

7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain:

a. Saling menghormati, bila ketemu dilingkungan pekerjaan

b. Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga para

karyawan akan turut merasa bangga dengan pujian tersebut

c. Sering mengikutsertakan karyawan dalam pertemuan-pertemuan, apalagi

pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan mereka

d. Memberi bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja, dengan

menginformasikan, ke mana dana untuk urusan apa, walaupun kepada bawahan

sekalipun.

Pimpinan yang kurang baik, yang memakai kekuasaannya dengan sewenang-

wenang dan menggunakan ancaman terus- menerus, kadang dapat memperoleh apa

yang tampak sebagai disiplin yang baik, namun rasa gelisah dan tidak tenteram yang

timbul dari peraturan-peraturan yang keras dan paksaan saja, dapat meledak di

muka pemimpin setiap waktu.