Top Banner
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Kreatifitas 2.1.1.1Pengertian kreatifitas Kreatifitas merupakan kemampuan interaksi antara individu dan lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia berada, dengan demikian perubahan di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif. Lingkungan belajar yang dapat menunjang siswa untuk berpikir kreatif seharusnya diciptakan atau didesain secara sengaja oleh guru. Lingkungan belajar yang diciptakan guru adalah proses pembelajaran ( Hamdani, 2007:59). Definisi sederhana yang sering digunakan secara luas tentang kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Wujudnya adalah tindakan manusia. Melalui proses kreatif yang berlangsung dalam benak orang atau sekelompok orang, produk-produk kreatif tercipta. Produk itu sendiri sangat beragam, mulai dari penemuan mekanis, proses kimia baru, solusi baru atau pernyataan baru mengenai sesuatu masalah dalam matematika dan ilmu pengetahuan; komposisi musik yang segar, puisi cerita pendek atau novel yang menggugah yang belum pernah ditulis sebelumnya; lukisan dengan sudut pandang yang baru; seni patung atau potografi yang belum ada sebelumnya; sampai dengan terobosan dalam aturan hukum, agama, pandangan filsafat, atau pola perilaku baru (Mar’at, 2006:175). 8
16

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

Jun 16, 2019

Download

Documents

buinhi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Kreatifitas

2.1.1.1Pengertian kreatifitas

Kreatifitas merupakan kemampuan interaksi antara individu dan

lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di

mana ia berada, dengan demikian perubahan di dalam individu maupun di dalam

lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif. Lingkungan

belajar yang dapat menunjang siswa untuk berpikir kreatif seharusnya diciptakan

atau didesain secara sengaja oleh guru. Lingkungan belajar yang diciptakan guru

adalah proses pembelajaran ( Hamdani, 2007:59).

Definisi sederhana yang sering digunakan secara luas tentang kreatifitas

adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Wujudnya adalah

tindakan manusia. Melalui proses kreatif yang berlangsung dalam benak orang

atau sekelompok orang, produk-produk kreatif tercipta. Produk itu sendiri sangat

beragam, mulai dari penemuan mekanis, proses kimia baru, solusi baru atau

pernyataan baru mengenai sesuatu masalah dalam matematika dan ilmu

pengetahuan; komposisi musik yang segar, puisi cerita pendek atau novel yang

menggugah yang belum pernah ditulis sebelumnya; lukisan dengan sudut

pandang yang baru; seni patung atau potografi yang belum ada sebelumnya;

sampai dengan terobosan dalam aturan hukum, agama, pandangan filsafat, atau

pola perilaku baru (Mar’at, 2006:175).

8

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

9

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kreatifitas

merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses,

metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, fleksibel,

suksesi, dan diskontinuitas, yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk

pemecahan suatu masalah. Jadi kreatifitas merupakan bagian dari usaha

seseorang. Kreatifitas akan menjadi seni ketika seseorang melakulan kegiatan.

Dari pemikiran yang sederhana itu, peneliti melakukan semua aktivitas yang

bertujuan untuk memacu atau menggali kreatifitas.

2.1.1.2 Ciri – ciri kreatifitas

Ciri-ciri kreatifitas terdiri dari ada 3 macam yaitu kefasihan, fleksibilitas

dan kebaruan. Adapun penjelasan ciri- ciri kreatifitas sebagai berikut ( Hamdani,

2007:4) :

1) Kefasihan : kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah terbuka

dengan beberapa alternatif jawaban yang benar. 2) Fleksibilitas : kemampuan siswa menyelesaikan masalah terbuka

dengan beberapa cara. 3) Kebaruan : kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah terbuka

(open ended) dengan beberapa jawaban yang berbeda tetapi bernilai

benar dan satu jawaban yang tidak biasa dilakukan siswa pada tahap

perkembangan mereka atau tingkat pengetahuannya.

Dari pendapat di atas dapat menyimpulkan bahwa ciri-ciri kreatifitas

seseorang adalah mampu menyelesaikan masalah dengan beberapa alternatif

jawaban yang benar, memiliki beberapa cara, mampu menyelesaiakan masalah

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

10

dengan beberapa jawaban yang berbeda tetapi bernilai benar, dan memiliki

imajinasi kuat, rasa percaya diri, bebas dalam berpikir dan penuh semangat.

2.1.1.3 Tujuan Pengembangan Kreatifitas

Tujuan pengembangan kreatifitas dituangkan pada salah satu buku yang

berjudul“Peningkatan Kreatifitas Anak Usia Dini”, ada alasan mengapa kreatifitas

penting untuk dimunculkan, dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak, antara

lain (Munandar, 2002:60) : Pertama, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya. Perwujudan diri

adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Kedua, kemampuan berpikir kreatif

dapat melihat berbagai macam penyelesaian suatu masalah. Mengekspresikan

pikiran-pikiran yang berbeda dari orang lain tanpa dibatasi pada hakikatnya akan

mampu melahirkan berbagai macam gagasan. Ketiga, bersibuk secara kreatif akan

memberikan kepuasan kepada individu tersebut. Hal ini penting untuk

diperhatikan karena tingkat ketercapaian kepuasan seseorang akan mempengaruhi

perkembangan sosial emosinya. Keempat, dengan kreatifitas memungkinkan

manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Gagasan-gagasan baru sebagai buah

pemikiran kreatif akan sangat diperlukan untuk menghadapi masa depan yang

penuh tantangan. Jadi tujuan mengembangkan kreatifitas anak adalah sebagai

berikut: 1) Mengenal cara mengekspresikan diri melalui hasil karya dengan

menggunakan teknik-teknik yang dikuasainya. 2) Mengenalkan cara dalam menemukan alternatif pemecahan masalah. 3) Membuat anak memiliki sikap keterbukaan terhadap berbagai pengalaman

dengan tingkat kelenturan dan toleransi yang sangat tinggi terhadap

ketidakpastian.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

11

4) Membuat anak memiliki kepuasan diri terhadap apa yang dilakukannya

dan sikap menghargai hasil karya orang lain. 5) Membuat anak kreatif, yaitu anak yang memiliki :

a) Kelancaran untuk mengemukakan gagasan b) Kelenturan untuk mengemukakan berbagai alternatif pemecahan

masalah c) Orsinalitas dalam menghasilkan pemikiran-pemikiran d) Elaborasi dalam gagasan e) Keuletan dan kesabaran atau kegigihan dalam menghadapi rintangan

dan situasi yang tidak menentu.

2.1.1.4 Fungsi Pengembangan Kreatifitas pada Anak Pelaksanaan pengembangan kreatifitas pada anak merupakan salah satu

sarana pembelajaran yang menunjang mengembangkan kreatifitas anak. Hal ini

dapat dilihat dari fungsi pengembangan kreatifitas pada anak sebagai berikut

(Mundandar 2004:55) : 1) Fungsi pengembangan kreatifitas terhadap perkembangan kognitif anak.

Melalui pengembangan kreativitas anak memperoleh kesempatan untuk

memenuhi kebutuhan berekspresi menurut caranya sendiri, menciptakan sesuatu

yang lain dan baru. Kegiatan yang menghasilkan sesuatu ini dapat memupuk sikap

untuk terus sibuk diri dengan kegiatan kreatif akan memacu perkembangan

kognitif atau ketrampilan berpikir. 2) Fungsi pengembangan kreatifitas terhadap kesehatan jiwa.

Pengembangan kreatifitas mempunyai nilai terapis karena dalam kegiatan

berekspresi itu anak dapat menyalurkan perasaan-perasaan yang dapat

menyebabkan ketegangan-ketegangan pada dirinya, seperti perasaan lebih,

kecewa, khawatir, takut dan lain-lain yang mungkin tidak dapat dikatakannya. 3) Fungsi pengembangan kreatifitas terhadap perkembangan estetika.

Selain kegiatan berekspresi yang bersifat mencipta anak juga dibiasakan

dan dilatih untuk menghayati bermacam-macam keindahan seperti keindahan alam,

lukisan tarian, musik dan sebagainya.

2.1.2 Hakikat strategi

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

12

2.1.2.1Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para

pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai

(Marrus 2002:31). Pembelajaran merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh

pendidik atau guru dan peserta didik atau siswa dalam rangka untuk mencapai

tujuan tertentu yaitu agar anak memperoleh baik ilmu pengetahuan, kemahiran

atau keterampilan serta sikap atau tabiat yang baik ( Hamruni, 2012:1-2). Terdapat berbagai pendapat tentang strategi pembelajaran sebagaimana

dikemukakan oleh para ahli pembelajaran (instructional technology), diantaranya

akan dipaparkan sebagai berikut : Strategi pembelajaran yaitu suatu perencanaan yang berisi rangkaian

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan pesrta didik dalam upaya

mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2006:126).

Dari definisi strategi pembelajaran dapat disimpulkan strategi

pembelajaran adalah suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk

didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau

kekuatan dalam suatu pembelajaran.

2.1.2.2 Jenis strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu pembelajaran

langsung, pembelajaran tidak langsung, pembelajaran interaktif, belajar melalui

pengalaman, dan pembelajaran mandiri(Majid, 2013: 10-12).

1) Pembelajaran langsung

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

13

Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak

diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau

membangun keterampilan tahap demi tahap. Pembelajaran langsung biasanya

bersifat deduktif. Contoh metode dalam pembelajaran langsung adalah:

ceramah, tanya jawab, demonstrasi latihan dan drill.2) Pembelajaran tidak langsung

Strategi pembelajaran tidak langsung umumnya berpusat pada peserta

didik. Peranan guru bergeser dari seorang penceramah menjadi fasilitator.

Guru mengelola lingkungan belajar dan memberikan kesempatan peserta

didik untuk terlibat. Contoh metode pembelajaran tidak langsung adalah:

inkuiri, studi kasus, pemecahan masalah, peta konsep.

3) Pembelajaran interaktif

Strategi pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing

di antara peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta

didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan

pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun cara alternatif untuk

berfikir dan merasakan. Contoh metode dalam pembelajaran interaktif adalah:

diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau projek, kerja berpasangan.

4) Belajar melalui pengalaman (Empirik/Eksperiential)Strategi pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif,

berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang

pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang

lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif.

Contoh metode dalam pembelajaran empirik adalah: bermain peran,

observasi/survey, simulasi.5) Pembelajaran mandiri

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

14

Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran

yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan

peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh

peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan

dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil. Contoh metode dalam

pembelajaran mandiri adalah: pekerjaan rumah, projek penelitian, belajar

berbasis komputer.

Adapun penjelasan mengenai perbedaan jenis-jenis strategi

pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 2.1 Perbedaan jenis-jenis strategi pembelajaran

No Jenis strategi Pembelajaran

Aspek

Orientasi pembelajaran

Orientasi pembelajaran

Orientasi pembelajaran

Orientasi pembelajaran

1. Pembelajaran langsung

Kegiatan pembelajaran berpusat pada gurunya palingtinggi

Metode dalampembelajaranlangsung:ceramah, tanyajawab,demonstrasi,latihan dandrill.

Bertujuan untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan pengetahuan yang dapat diajarkan langkah-demi-langkah.

1. Menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa

2. Presentasi dan demonstrasi

3. Mencapai kejelasan

4. Melakukan demontrasi

5. Mencapai pemahaman dan penguasaan

6. Berlatih7. Memberikan

latihan terbimbing8. Mengecek

pemahaman dan memberikan umpan balik

9. Memberikan kesempatan latihanmandiri

2. Pembelajaran tidak langsung

Kegiatan pembelajaranyang

Metodepembelajarantidak langsung:

Siswa mampu melakukan observasi

1. Mengamati ;2. Menanya ;3. Mengumpulkan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

15

No Jenis strategi Pembelajaran

Aspek

Orientasi pembelajaran

Orientasi pembelajaran

Orientasi pembelajaran

Orientasi pembelajaran

memperlihatkan betuk keterlibatan siswa yang paling tinggi

inkuiri, studikasus,pemecahanmasalah, petakonsep.

mereka sendiri, mampu mengadakan analisis mereka sendiri. Dan merangsang siswa agar berani dan mampu menyatakan dirinya sendiriaktif, bukan hanya pendengar yang pasif terhadap segala sesuatuyang dikatakan olehguru

informasi;4. Mengasosiasi ; dan5. Mengkomunikasik

an.

3. Pembelajaran interaktif

Kegiatan pembelajaran interaktif merujuk pada bentuk diskusi dan saling berbagi di antara siswa

Metode dalampembelajaraninteraktif:diskusi kelas,diskusikelompok kecilatau projek,kerjaberpasangan.

Untuk menekankanpada diskusi dan sharing diantara siswa. Diskusidan sharing memberikesempatan siswa untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman,pendekatan, pengetahuan guru atau teman sebaya, serta untuk membanguncara berpikir dan merasakan.

1. Mengumpulkan sumber-sumber yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran baik itu media ataupun alat yang aka digunakan

2. Menggali pegetahuan awal siswa dengan menyajikan sebuahpermasalahan yangberkaitan dengan topik yang akan dibahas

3. Memancing rasa ingin tahu siswa terhadap topik yang akan dibahas dengan cara menampilkan media grafis yang berkaitan dengan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

16

No Jenis strategi Pembelajaran

Aspek

Orientasi pembelajaran

Orientasi pembelajaran

Orientasi pembelajaran

Orientasi pembelajaran

topik pembelajaran4. Memotivasi siswa

untuk mengajukkan pertanyaan

5. Mengajak siswa untuk melakukan penyelidikan atas apa yang menjadi pertanyaan siswa, dapat melalui observasi atau pengamatan

6. Membandingkan antara pengetahuanawal siswa dengan apa yang sekarang siswa ketahui

7. Berfikir kembali tentang apa yang telah dipelajari danmengedepankannya menjadi pengetahuan yang baru

4. Pembelajaran empirik

Kegiatan pembelajaranpengalaman menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas.

Metode dalam pembelajaran empirik: bermain peran, observasi/ survey, simulasi.

Untuk meningkatkan pertisipasi siswa, meningkatkan sifat kritis siswa, meningkatkan analisis siswa

1. Tahap pengalaman nyata

2. Tahap observasi refleksi

3. Tahap konseptualisasi

4. Tahap implementasi

5. Pembelajaran mandiri

Kegiatan pembelajaran yang bertujuanuntuk membangun inisiatif individu,

Metode dalam pembelajaran mandiri: pekerjaan rumah, projek penelitian, belajar berbasis komputer.

Untuk menuntut siswa bertanggung jawab dalam merencanakandan menentukan kecepatan belajarnya

1. Menetapkan tujuan2. Membuat rencana3. Mengikuti rencana

dan mengukur kemajuan diri

4. Membuahkan hasilakhir

5. Menunjukkan kecakapan melalui penilaian autentik

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

17

Sumber : (Majid, 2013: 10)

2.1.3 Hakikat Tematik

2.1.3.1. Pengertian Tematik

Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang diterapkan pada

tingkatan pendidikan dasar yang menyuguhkan proses-proses belajar berdasarkan

tema untuk kemudian dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya (Mulyasa,

2013: 170).

Adapun landasan pembelajaran tematik berangkat pada 3 landasan yaitu

(Trianto 2009:101) :

1) Landasan filosofis pembelajaran tematik berlandasan pada filsafat

pendidikan progresivisme, sedangkan progresivisme berdasar pada filsafat

naturalism, realism dan pragmatism. 2) Landasan pisikologis secara teoritik maupun praktik pembelajaran tematik

berlandaskan pada pisikologi perembangan dan pisikologi belajar. 3) Landasan Yuridis dalam implementasi pembelajaran tematik diperlukan

payung hukum sebagai landasan yuridisnya. Payung hukum yuridis adalah

sebagai legalitas penyelenggaraan pembelajaran tematik, dalam arti bahwa

pembelajaran tematik dianggap sah bilamana telah mendapatkan legalitas

formal.

2.1.4Karakteristik Anak Usia SD

2.1.4.1 Karakteristik Anak Usia SD

Perkembangan kognitif anak usia SD berada pada tahap opersinal

konkret (concrete operasional). Istilah operasi konkret mencerminkan pendekatan

yang terikat atau terbatas pada dunia nyata. Anak-anak usia SD dapat membentuk

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

18

konsep, melihat hubungan, dan memecahkan masalah, namun hanya sepanjang

mereka melibatkan objek-objek dan situasi-situasi yang mereka kenal. Anak-anak

usia ini mengembangkan keterampilan penalaran logis dan konservasi karena

telah menguasai konsep reversibilitas sepanjang berhadapan dengan dunia yang

mereka kenal. Anak -anak pada kelas-kelas sekolah dasar sedang bergerak dari

pemikiran egosentris ke desentris, atau dari pemikiran subjektif ke pemikiran

objektif. Pemikiran desentris memungkinkan anak-anak melihat bahwa orang lain

dapt memiliki persepsi berbeda dari persepsi mereka. Untuk menangkap ide

Piaget tentang perkembangan anak usia SD secara ringkas adalah sebagai berikut

(Nurhayati, 2011:34):

1) Usia SD Kelas Rendah ( Kelas I-III)a) Sudah dapat mengklasifikasikan angka-angka atau bilangan,

meskipun masih harus lebih banyak menggunakan benda/ objek

yang konkret ( alat peraga)b) Mulai dapat menyimpan pengetahuan atau hasil pengamatan dalam

daya ingatannya.c) Mulai dapat mengoperasikan kaidah-kaidah logika (berfikir logis),

meskipun terbatas pada objek-objek konkret.2) Usia SD Kelas Tinggi ( kelas IV-VI)

a) Mulai dapat berfikir hipotesisi deduktif.b) Mulai mampu mengembangkan kemampuan berdasarkan kedua

alternatif.c) Mulai mampu menginferensi atau menggeneralisasikan dari berbagai

kategori.

2.1.4.2Implikasi Karakteristik Peserta Didik terhadap Penyelenggaraan

Pendidikan Bagi Anak Usia Sekolah Dasar

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

19

Implikasi Karakteristik Peserta Didik terhadap Penyelenggaraan

Pendidikan Bagi Anak Usia Sekolah Dasar yaitu ( Lina 2015:6) :

1) Karakteristik anak usia SD adalah senang bermain, senang bergerak,

senang bekerja dalam kelompok, serta senang merasakan/ melakukan

sesuatu secara langsung. Oleh karena itu, guru hendaknya

mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan,

memungkinkan siswa berpindah atau bergerak dan bekerja atau belajar

dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk

terlibat langsung dalam pembelajaran. 2) Menurut Havighurst tugas perkembangan anak usia SD adalah sebagai

berikut :a) Menguasa keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan

dan aktivitas fisik, b) Membangun hidup sehat mengenai diri sendiri dan lingkungan.c) Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya, d) Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin e) Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis,

dan berhitung. agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat, f) Mengembangkan konsep‐konsep hidup yang perlu dalam

kehidupan. g) Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai‐nilai sebagai pedoman

perilaku.h) Mencapai kemandirian pribadi.

Tugas perkembangan tersebut mendorong guru SD untuk ( Lina, 2015:6) :

1) Mencipatakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan

keterampilan fisik,

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

20

2) Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya

sehingga kepribadian sosialnya berkembang, 3) Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan

pengalaman yang konkret atau langsung dalam membangun

konsep 4) Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai‐

nilai sehingga siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan

menjadi pegangan bagi dirinya. Pendidikan di SD merupakan

jenjang pendidikan yang mempunyai peranan sangat penting dalam

upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

2.2 .Kajian Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang berhubungan dengan kreatifitas strategi

pembelajaran tematik yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya,

antara lain :

Tabel 2.2 : Penelitian Terdahulu

No Nama peneliti Judul penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan 1. Utami

( 2015 )Penerapan strategipembelajaran tematik untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa

Hasil yang diperolehmelalui penelitian, penulis berkesimpulan bahwa pembelajaran tematik mampu mengatasi kesulitan belajar siswa kelas I SDN Randusongo 2, Gerih Ngawi. Melalui pembelajaran Tematik jumlah nilai siswa bisa meningkatdi atas KKM. Terbukti pada Pra

Peneliti samameneliti strategipembelajarantematik

peneliti yaitupenelititerdahulumenerapkanstrategipembelajarantematiksedangkanpenelitimenganalisiskreatifitasstrategipembelajarantematik danpenelititerdahulumenggunakanpenelitian PTK

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

21

No Nama peneliti Judul penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan Siklus nilai rata-rata siswa hanya 52,38 meningkat menjadi 60,48 pada Siklus I, kemudian pada Siklus II meningkat lagi menjadi 70. Dan pada Siklus terakhir meningkat menjadi 88,10. Dengan demikian, hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini terbuktikebenarannya.

sedangkanpenelitimenggunakanpenelitiankualitatif.

2. Kuspriyanto,Siagian ( 2013)

Strategi pembelajaran kemampuan berfikir kreatif terhadap hasil belajar fisika

Hasil penelitian menunjukkan: hasil belajar fisika siswa yang diajarkandengan strategi pembelajaran problem based learning lebih tinggi dibandingkan hasilbelajar fisika siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori, hasilbelajar fisika siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggidibandingkan hasil belajar fisika siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatifrendah, dan tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuanberpikir kreatifterhadap hasil belajarsiswa.

Meneliti strategipembelajaran

Peneliti terdahulumeneliti startegipembelajaranfisika, sedangkanpeneliti menelitikreatifitas startegipembelajarantematik sedangkanpeneliti terdahulumenggunakanmetode penelitiankuasi eksperimendan penelitimenggunakanmetode penelitiankualitatif.

Haryanti

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

22

No Nama peneliti Judul penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan 3. ( 2015 ) Penerapan strategi

pembelajaran kreatif-produktif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran ips siswa kelas v SDN Inpres 5 Birobuli

Hasil penelitian menunjukkan keterampilan guru pada siklus I mernperoleh skor 27.dengan kriteria cukup, siklus II memperoleh skor 37 dengan kriteria baik dan pada siklus III rnernperoleh skor 42 dengan kriteria sangat baik. Aktivitassiswa pada siklus I menperoleh skor 17,4dengan kriteria cukup, siklus II memperoleh skor 21,09 dengan kriteriabaik dan pada siklus III memperoleh skor 23,24 dengan kriteriabaik. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 63% dengan rata-rata63 siklus II sebesar 76 % dengan rata-rata 74, dan siklus Ill sebesar 85% dengan rata-rata 80.

Meneliti strategipembelajaran

Peneliti terdahulu meneliti strategi pembelajaran kreatif-produktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran ips, sedangkan peneliti meneliti kreatifitas strategi pembelajaran tematik dan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah PTK sedangkan peneliti menggunakan penelitian kualitatif

2.3Kerangka Pikir

Dalam Undang-Undang RI nomor 20 pasal 40, ayat (2) tahun 2003 tentang sistemPendidikan Nasional berbunyi: Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban (1)Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dandialogis; (2) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutupendidikan; dan (3) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dankedudukan yang sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Kreatifitas pembelajaran

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1Kajian Teori 2.1.1 Hakikat ...eprints.umm.ac.id/35585/3/jiptummpp-gdl-kartini-49865-3-bab2.pdflingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan

23

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Pembelajaran merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik atau gurudan peserta didik atau siswa dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu yaitu agar anakmemperoleh baik ilmu pengetahuan, kemahiran atau keterampilan serta sikap atau tabiat yangbaik. ( Hamruni, 2012:1-2)

Strategi

Analisis

Pelaksanaan kreativitas strategi pembelajaran tematik

Solusi terhadap hambatan pelaksanaan kreativitas strategipembelajaran tematik

Hambatan dalam pelaksanaan kreativitas strategi pembelajaran tematik

Teknik analisis data

1. Reduksi data2. Penyajian data3. Penarikan kesimpulan

Teknik pengumpulan data

1. Wawancara2. Observasi3. Dokumen4. Catatan lapangan

1. Deskripsi pelaksanaan kreatifitas strategi pembelajaran tematik tema kayanya negeriku kelas 4 SD di SD Muhammadiyah 1 Malang.

2. Deskripsi hambatan dalam pelaksanaan kreatifitas strategi pembelajaran tematik tema kayanya negeriku kelas 4 SD di SD Muhammadiyah 1 Malang.

3. Deskripsi solusi terhadap hambatan dalam pelaksanaan kreatifitas strategi pembelajaran tematik tema kayanya negeriku kelas 4 SD di SD Muhammadiyah 1 Malang.