Date post: | 31-Jul-2019 |
Category: |
Documents |
Author: | phungthuan |
View: | 229 times |
Download: | 0 times |
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Wireless
Menurut Irawan (2013:102) suatu arsitektur jaringan komputer yang
terhubung menggunakan media gelombang elektromagnetik untuk melakukan
transmisi data. Jaringan LAN tanpa kabel disebut wireless LAN atau WLAN.
Menurut Sto (2014:2) Wireless memang tidak bisa menggantikan semua kabel yang
ada di muka bumi ini, karena bagaimanapun juga, kabel menawarkan banyak
kelebihan yang tidak dimiliki oleh wireless. seperti lebih stabil, tidak mudah
terganggu oleh frekwensi disekitarnya dan lain sebagainya.
Teknologi wireless yang begitu fleksibel dan menawarkan mobilitas
tinggi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Teknologi wireless sangat cocok dan
banyak digantikan untuk kabel-kabel mouse, kabel jaringan LAN dan bahkan kabel
WAN yang sebelumnya membutuhkan jaringan kabel. Teknologi yang di gunakan
untuk masing-masing kebutuhanpun berbeda-beda sesuaidengan jarak tempuh yang
mampu ditanganinya.
Layanan wireless merupakan penghubung dua perangkat yang tidak
menggunakan media kabel (nirkabel). Teknologi wireless merupakan teknologi tanpa
kabel, dalam melakukan hubungan telekomunikasi tidak lagi menggunakan media
atau sarana kabel tetapi dengan menggunakan gelobang elektromagnetik sebagai
pengganti kabel.
6
Saat ini perkembangan teknologi wireless tumbuh dan berkembang
dengan pesat, dimana setiap saat kita selalu membutuhkan sarana telekomunikasi, hal
ini dapat terbukti dengan semakin banyaknya pemakaian telepon selular, selain itu
berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet :
a. Infrared (IR)
b. Wireless Wide AreaNetwork (Bluetooth)
c. Radio Frequency (RF)
d. Wireless Personal Area Network/Telepon Seluler (GSM/CDMA)
e. Wireless LAN (802.11)
Contoh Teknologi Wireless :
1) Frekuensi Radio, merupakan salah satu perintis wireless, yang sekarang
sudah banyak digunakan dalam teknologi selanjutnya seperti ponsel,
bluetooth dan lainnya.
2) Sinar Infra Merah atau Infra Red, sebelum dipakai di ponsel sebagai alat
transmisi data, sudah dipakai dalam remote TV atau berbagai remote
lainnya.
3) Bluetooth, merupakan modifikasi dari frekuensi radio, berbeda dengan
Infra Red yang menggunakan medium cahaya. Bluetooth ini merupakan
teknologi wireless standard pada ponsel yang berfungsi untuk pertukaran
data dari jarak dekat menggunakan frekuensi radio sebesar 2,4 Ghz.
7
2.1.1. Manfaat jaringan wireless
Menurut Sugeng Winarno (2015:4) Untuk mengetahui manfaat jaringan
wireless, dapat ditinjau mengapa orang tertarik menggunakan dan untuk apa jaringan
wireless ini dipakai ?
Tinjauan tujuan utama dari wireless, yaitu berbagai pakai (resource
sharing). Resource sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya
data Rumah Sakit Budi Kemuliaan bisa di gunakan oleh setiap orang yang ada pada
jaringan wireless tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakainya, hal ini
merupakan usaha menghilangkan kendala jarak.
Tinjauan tujuan kedua dari jaringan wireless, yaitu untuk mendapatkan
ke andalan tinggi (high reliability) dengan memiliki sumber-sumber alternatif yang
tersedia. Sehingga jika ada mesin lain dapat melayani permintaan, adanya multiple
CPU sangat menguntungkan. Tiga daya pokok yang tertarik pada jaringan wireless :
a. Akses ke informasi yang berada ditempat yang jauh.
b. Komunikasi orang ke orang.
c. Hiburan interaktif.
2.1.2. Jenis - jenis Jaringan wireless
1. Wireless Personal Area Network (WPAN)
Menurut Sto (2014:3) Teknologi yang populer untuk menggantikan
jaringan jarak pendek ini adalah sis gigi biru atau bluetooh dan irDa. Bluetooh ini
menggunakan frekwensi radio sedangkan irDa menggunakan sinar sehingga irDa
mengharuskan benda yang hendak dihubungkan harus di letakan dalam posisi saling
8
berhadapan dan tidak ada yang menghalanginya. Teknologi IrDa banyak di gunakan
pada remote control dan juga diimplementasikan dalam laptop.
Sumber : http://monet.postech.ac.kr/images/introduction/image011_new.jpg
Gambar II.1
Wireless Personal Area Network (WPAN)
Kelebihan :
a. Konsumsi daya rendah.
b. Mobilitas (pergerakan) yang tinggi. WPAN memungkinkan pengguna
untuk mengakses informasi dimanapun berada selama masih dalam
jangkauan wilayah WPAN.
c. Kemudahan dan kecepatan instalasi. Instalasi WPAN mudah karena dan
cepat karena bisa dilakukan tanpa harus menarik dan memasang kabel.
d. Fleksibel. Tekonologi WPAN memungkinkan untuk membangun jaringan
dimana kabel tidak dapat digunakan atau tidak memungkinkan untuk
digunakan.
9
e. Biaya lebih murah, meskipun biaya instalasi awalnya WPAN lebih mahal
dari PAN konvensional tetapi biaya pemeliharaanya lebih murah.
f. Scalabel. WPAN dapat menggunakan berbagai topologi jaringan sesuai
dengan kebutuhan.
Kekurangan :
1) Jarak jangkauannya pendek hanya sekitar 100 m.
2) Data rate rendah.
2. Wireless Lokal Area Network (WLAN)/Wi-Fi.
Menurut Iwan Sofana (2013:460) penggunaan peralatan wireless yang
berkualitas dan mampu bekerja nonstop, sehingga dapat digunakan kapan saja saat
diperlukan. Ada baiknya jika didukung oleh layanan purnajual dari vendor pembuat
produk.
Kedua teknologi yang digolongkan kedalam jaringan WPAN (Wireless
Personal Area Network ) ini mempunyai ke unggulan masing-masing. Bluetooth
yang tampaknya sangat unggul dalam segala sisi ternyata lebih rawan terhadap
interfrensi sedangkan IrDa hampir tidak pengaruh oleh hiruk pikuk frekwensi yang
ada disekitarnya sehingga sangat cocok di gunakan di dalam lingkungan yang penuh
dengan frekwensi pengganggu.
10
http://www.h3c.com.hk/res/200909/17/20090917_843607_image012_648837_1285_
0.png
Gambar II.2
Wireless Lokal Area Network (WLAN)/Wi-FiSumber :
Kelebihan :
a. Lebih mudah untuk menambah atau memindahkan workstation.
b. Lebih mudah untuk menyediakan konektivitas di daerah yang sulit untuk
meletakkan kabel.
c. Instalasi cepat dan mudah, dan dapat menghilangkan kebutuhan untuk
menarik kabel melalui dinding/tembok dan plafon/langi-langit.
d. Akses ke jaringan bisa darimana saja dalam jangkauan jalur akses.
e. Portable atau bangunan semipermanen dapat dihubungkan dengan
menggunakan WLAN.
f. Meskipun investasi awal yang diperlukan untuk hardware WLAN serupa
dengan biaya hardware wired LAN, biaya instalasi dapat secara
signifikan lebih rendah.
http://www.h3c.com.hk/res/200909/17/20090917_843607_image012_648837_1285_0.pnghttp://www.h3c.com.hk/res/200909/17/20090917_843607_image012_648837_1285_0.png11
g. Ketika fasilitas berada dilebih dari satu situs (seperti pada dua sisi jalan),
antena directional dapat digunakan untuk menghindari digging trenches
under roads untuk melakukan koneksi ke situs.
h. Manfaat jangka panjang biaya dapat ditemukan di lingkungan yang
dinamis yang memerlukan frekuensi gerak dan perubahan.
Kekurangan :
1) Ketika jumlah komputer yang menggunakan jaringan meningkat, maka
transfer data ke komputer masing-masing akan berkurang.
2) Saat mengubah standar, mungkin perlu untuk mengganti kartu nirkabel
dan/atau access point.
3) Rendahnya Bandwidth nirkabel berarti beberapa aplikasi seperti video
streaming akan lebih efektif pada LAN kabel.
4) Keamanan adalah lebih sulit untuk menjamin dan membutuhkan
konfigurasi.
5) Perangkat hanya akan beroperasi pada jarak terbatas dari jalur akses,
dengan jarak yang ditentukan oleh standar yang digunakan dan buildings
dan hambatan lainnya antara titik akses dan pengguna.
6) Sebuah kabel lan yang paling mungkin dibutuhkan untuk menyediakan
backbone ke WLAN, WLAN harus menjadi supplement untuk Kabel
LAN dan bukan solusi yang lengkap.
7) Jangka Panjang efisien biaya lebih sulit untuk mencapai static
environments yang membutuhkan few moves dan perubahan.
12
3. Wireless Metropolitan Area Network (WMAN)
Untuk teknologi wireless yang mempunyai daya jangkau yang lebih jauh
daripada WPAN dan WLAN, dikategorikan dalam kelompok WMAN (Wireless
Metropolitan Area Network). Jaringan ini mempunyai daerah cakupan sebuah kota.
Contoh teknologi kabel yang termasuk dalam kategori ini adalah DSL sedangkan
teknologi wireless yang digunakan adalah Wi-Max yang sedang hangat - hangatnya
belakangan ini dengan Wi-Max, kabel untuk jaringan LAN ini namun kenyataannya
tidaklah demikian.
Sumber : http://www.highteck.net/images/221-Ethernet-Gigabit.jpg
Gambar II.3
Wireless Metropolitan Area Network (WMAN)
Kelebihan :
a. Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data dari kantor cabang.
b. Transaksi yang Real-Time (data di server pusat diupdate saat itu juga,
contoh ATM Bank unluk wilayah nasional).
http://www.highteck.net/images/221-Ethernet-Gigabit.jpg13
c. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e-mail, chatting dan Video
Conference (ViCon).
Kekurangan:
1) Biaya operasional mahal.
2) Instalasi infrastrukturnya tidak mudah.
3) Rumit jika terjadi trouble jaringan (network trouble shoot)
4. Wireless Wide Area Network (WWAN)
Akibat dari kelemahan dari jaringan wireless seperti adanya interfrensi,
jumlah client yang terbatas pada satu area dan lain-lain yang menyebabkan
pengunungann client yang banyak akan membuat kecepatan yang droop sehingga
jaringan Wi-Fi tetap tidak bisa cocok untuk segala kondisi dan tidak bisa
menggantikan jaringan kabel seratus pesen. Sampai saat ini masih terjadi tarik ulur
mengenai ijin dan aturan main jaringan wireless ini karena besarnya bisnis dan uang
yang ada didalamnya.
14
Sumber : http://www.netprivateer.com/images/lanwan.gif
Gambar II.4
Wireless Wide Area Network (WWAN)
Kelebihan :
a. Bisa diakses dengan jangkauan area grografis yang luas sehingga
berbisnis dengan jarak jauh dapat terhubung dengan jaringan ini.
b. Dapat berbagi (share) software dan resources dengan koneksi
workstations.
c. Pesan dapat dikirim dengan sangat cepat kepada orang lain pada jaringan
ini (bisa berupa gambar, suara, atau data yang disertakan dengan suatu
lampiran).
d. Hal-hal yang mahal (seperti printer atau saluran telepon ke internet) dapat
dibagi oleh semua komputer pada jaringan ini tanpa harus membeli
perangkat yang berbeda untuk setiap komputernya.
e. Semua orang yang ada di jaringan ini dapat menggunakan data yang
sama. hal ini untuk menghindari masalah dimana beberapa pengguna
mungkin memiliki informasi lebih tua daripada yang lain.
f. Berbagi informasi/file (share) melalui area yang lebih besar.
g. Besar jaringan penutup.
Kekurangan:
1) Biaya operasional mahal dan umumnya lambat.
2) Memerlukan Firewall yang baik untuk membatasi pengguna luar yang
masuk dan dapat mengganggu jaringan ini.
15
3) Menyiapkan jaringan bisa menjadi pengalaman yang sangat mahal dan
rumit. Semakin besar jaringan semakin mahal harganya.
4) Keamanan merupakan masalah yang paling nyata ketika orang yang
berbeda memiliki kemampuan untuk menggunakan informasi dari
komputer lain. Perlindungan terhadap hacker dan virus menambah
kompleksitas lebih dan membutuhkan biaya.
5) Setelah diatur, memelihara jaringan adalah pekerjaan penuh waktu
(fulltime) yang membutuhkan jaringan pengawas dan teknisi untuk
dipekerjakan.
6) Informasi tidak dapat memenuhi kebutuhan lokal atau kepentingan.
7) Rentan terhadap hacker atau ancaman dari luar lainnya.
2.2. Topologi Jaringan
Menurut Irawan (2013:23) Topologi jaringan adalah cara bagaimana
menghubungkan komputer dengan komputer lainnya dalam sebuah jaringan. Ada
beberapa topologi jaringan yang sering di gunakan dalam membentuk suatu jaringan
komputer.
2.2.1. Topologi Ring
Menurut Gin-Gin Yugianto Oscar Rachman (2012:10) topologi Ring
adalah arsitektur LAN yang terdiri dari beberapa peralatan komputer yang terkoneksi
melalui transmisi unidirectional membentuk suatu closed-looop.
16
Sumber : http://it-artikel.com/wp-content/uploads/2012/07/ring.png
Gambar II .5
Topologi Ring
Kelebihan:
a. Hemat Kabel.
b. Kegagalan koneksi karena gangguan media masih bisa diatasi dengan
jalur lain yang masih terhubung.
Kekurangan:
1) Transfer data lambat, karena harus melewati banyak komputer terlebih
dahulu (data harus berputar melewati semua komputer sampai
menemukan komputer tujuan).
2) Pengembang jaringan yang kaku, tidak fleksibel.
http://it-artikel.com/wp-content/uploads/2012/07/ring.png17
2.2.2. Topologi Star
Topologi Star atau topologi bintang adalah sistem jaringan dengan
komunikasi terpusat, yaitu beberapa komputer terhubung dengan sebuah terminal
yang menjadi pusat jaringan (server).
Sumber : http://fcit.usf.edu/network/chap5/pics/star.gif
Gambar II.6
Topologi Star
Kelebihan:
a. Kontrol dan pengelolaan mudah karena semua koneksi terpusat di satu
tempat.
b. Mudah menelusuri jika terjadi masalah pada koneksi
Kekurangan:
1) Jika pusat koneksi gagal, maka semua koneksi terputus.
2) Kecepatan koneksi jaringan keseluruhan sangat bergantung dengan
kualitas pusat koneksi.
http://fcit.usf.edu/network/chap5/pics/star.gif18
2.2.3. Topologi Bus
Menurut Irawan (2013:23) Topologi Bus atau topologi backbone adalah
topologi yang menghubungkan beberapa komputer secara berantai (workstation dan
server) pada sebuah kabel Coaxial. Sebuah terminator di tempatkan pada tiap-tiap
ujung backbone.
Sumber:http://ahmadarib.com/wp-content/uploads/2014/12/topologi-jaringan-bus.jpg
Gambar II.7
Topologi Bus
Kelebihan:
a. Biaya relatif murah, hemat kabel.
b. Jika sebuah komputer bermasalah, mka tidak akan mempengaruhi
komputer lainnya.
Kekurangan:
1) Jika kabel utama (Coaxial) putus, maka komunikasi semua komputer
yang terhubung pada kabel tersebut gagal.
2) Semakin banyak komputer yang terhubung pada satu kabel utama
menyebabkan lalu lintas data yang padat, kecepatan komunikasi bisa.
19
2.2.4. Topologi Tree
Topologi Tree atau topologi pohon bisa di katakan sebagai kombinasi
karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan
topologi star yang di hubungkan dalam topologi bus sebagai backbone.
Sumber : http://cbt.smppgrisatubdl.com/users/image/tree.jpg
Gambar II.8
Topologi Tree
Kelebihan:
a. Dapat membuat kelompok komputer dalam jaringan sesuai keinginan.
Contoh: cabang terminal A untuk mengolah data produksi dan terminal D
untuk mengolah data distribusi.
b. Mudah untuk menelusuri jika terjadi masalah pada koneksi.
Kekurangan:
1) Apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi, maka akan
mempengaruhi kinerja simpul-simpul di bawahnya.
2) Perlu pengaturan khusus untuk mengatur jalur lalu lintas koneksi karena
adanya percabangan.
20
2.2.5. Topologi Mesh
Menurut Irawan ( 2013:27 ) Topologi Mesh adalah topologi yang tidak
memiliki aturan dalam koneksi. Pada topologi ini setiap terminal terhubung secara
langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Topologi ini sulit di terapkan dengan
jaringan wireless.
Sumber : http://www.belajarpc.com/wp-content/uploads/2011/09/topologimesh.jpg
Gambar II.9
Topologi Mesh
Kelebihan:
a. Kegagalan koneksi antra 2 workstation tidak akan mempengaruhi dengan
koneksi lainnya.
b. Privasi dan keamanan lebih terjamin.
Kekurangan:
1) Jika diterapkan pada jaringan kabel, akan membutuhkan banyak kabel
dan sudah pasti biaya yang lebih mahal.
2) Sulit untuk diorganisir karena kerumitan alur koneksi dalam jaringan.
21
2.3. Perangkat Keras Jaringan Wireless
Menurut Sugeng Winarno (2015:6) Dua klarifikasi terpenting yaitu :
1. Teknologi transmisi
a. Jaringan broadcast
b. Jaringan point-to-point
2. Jarak
2.3.1. Aksesoris Jaringan Wireless
Selain Perangkat Lunak (Software), sistem jaringan komputer pastinya
memerlukan perangkat keras (Hardware). Dimana perangkat keras merupakan sarana
pendukung utama dalam membangun sebuah jaringan wireless, perangkat keras
(hardware) yang sering digunakan dalam jaringan adalah antara lain : Wireless Card
atau Wireless adapter, wireless Access Point atau wireless Router, wireless Repeater,
Wireless Bridge, Wireless Range Extender, Modem, Antena Directional dan Antena
Omnidirectional.
1. Wireless Card atau Wireless Adapter
Menurut Irawan (2013:103) Wireless Card atau Wireless adapter adalah
merupakan perangkat keras yang dibutuhkan oleh komputer atau perangkat lain agar
terhubung dengan jaringan wireless. Jenis-jenis adapter wireless merupakan
bermacam-macam, ada yang dipasang pada slot mainborad komputer seperti kartu
jaringan biasa atau sudah terpasang di dalam perangkat (onboard) seperti pada
komputer portabl dan semartphone dan ada juga yang bersifat portabl dipasang pada
slot USB sehingga bisa dilepas dan dipindah-pindahkan.
22
Sumber:http://images.e2e4online.ru/o/106296.jpg
Gambar II.10
Wireless Card atau Wireless adapter
2. Wireless Access Point atau Wireless Router
Menurut Irawan (2013:103) Access point memiliki fungsi seperti hub
pada jaringan kabel, yaitu menghubungkan host pada jaringan. Accesspoint bisa juga
berfungsi sebagai beridge atau repeater (penguat sinyal) pada jaringan wireless.
Wireless router adalah kombinasi antara router dengan accesss point, memiliki
perangkat lunak firewall, dan memiliki port ethernet untuk terhubung dengan
jaringan kabel. Wirelessrouter berfungsi sebagai penghubung antara jaringan kabel
dengan Access point. Wirelessrouter juga bisa berfungsi sebagai Acess point.
23
Sumber : http://images10.newegg.com/ProductImage/33-389-062-06.jpg
Gambar II.11
Wireless Access Point atau wireless Router
3. Wireless Repeater
Menurut Vyctoria (2014:67) wireless Repeater adalah perangkat yang
digunakan untuk memperpanjang jangkauan jaringan wireless dengan cara
mengulangi sinyal wireless yang dihasilkan oleh accesss Point atau wireless router.
Beberapa repeater yang lebih baik juga dapat meningkatkan tingkat transmisi
nirkabel. Perangkat ini juga dikenal dengan nama wireless rangeextender, booster,
atau expander, tergantung pada vendor yang memperbuatnya.
Sumber : http://img.dxcdn.com/productimages/sku_319636_1.jpg
Gambar II.12
wireless Repeater
24
4. Wireless Bridge
Menurut Vyctoria (2014:68) Wireless bridge umumnya digunakan untuk
menghubungkan antara jaringan wireless dengan jaringan kabel (ethernet). Wireless
bridge bekerja pada topologi infrastruktur. Konfigurasi wireless blidge ini cukup
sederhana. Anda dapat menggunakan pengaturan wizard yang di sediakan oleh
vendor untuk memasangnya. Namun jika Anda memilih untuk mengkonfigurasi
sendiri, Anda hanya perlu mengatur nama jaringan wireless, SSID, dan fitur
keamanan dengan menggunakan web browser.
Sumber : http://www.sysmaster.com/simgs/cellnode_br_big.gif
Gambar II.13
Wireless Bridge
5. Wireless Range Extender
Menurut Vyctoria (2014:69) Salah satu cara lain untuk memperluas
jaringan wireless adalah dengan menggunakan Wireless Range Extender. Umumnya
dalam pemakaian produk ini kita hanya tinggal mencolokkan langsung di power oulet
http://www.sysmaster.com/simgs/cellnode_br_big.gif25
di dinding tembok rumah. Jadi, instalasinya mudah karena tidak perlu CD atau kabel
ethernet alias bersifat PnP (Plug and Play). Adapula wirelessrange extender yang
bersifat simultaneous dual band, artinya kedua band 2.4GHz dan 5GHz bisa berjalan
bersamaan, jadi ideal untuk router dual band juga.
Sumber : http://images10.newegg.com/ProductImage/33-122-616-07.jpg
Gambar II.14
Wireless Range Extender
6. Modem
Menurut Kustanto dan Danil T Saputro (2015:32) Meupakan perangkat
modulator de modulator yaitu untuk mengubah informasi data digital ke analog atau
sebaliknya. Pada modem standar, saat ini telah tersedia Modem dengan kecepatan 56
Kbps bahkan lebih. Modem juga dilengkapi dengan kompresi data (data
compression) dan erorr correction yang cukup bagus sehingga semakin
meningkatkan kinerjanya yang pada akhirnya meningkatkan kinerja komputer pada
saat berkomunikasi.
http://images10.newegg.com/ProductImage/33-122-616-07.jpg26
Sumber : http://www.pilpilon.co.il/images/orange_usb_modem.jpg
Gambar II.15
Modem
7. Antena Directional
Menurut Vyctoria (2014:75) Antena directional dikenal juga dengan
sebutan antena pengarah. Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow
beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah,
jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim
dan menerima sinyal hanya pada satu arah, umumya pada fokus yang sangat sempit,
dan biasanya di gunakan untuk koneksi point-to-point, atau multiple point. Jenis
antena directional seperti antena grid, dish parabolic (parabola), antena
sectoral,dan yagi. Antena wajan bolic juga tergolong antena directional.
27
Sumber : http://snip.com/images/wireless/net_equip_PAWDC24.jpg
Gambar II.16
Antena Directional
8. Antena Omnidirectional
Menurut Vyctoria (2014:76)Antena Omnidirectional sering disebut
dengan antena omni saja, biasanya antena jenis ini di gunakan pada access point.
Antena omni berbentuk seperti batang dan merupakan antena yang digunakan oleh
kebanyakan wirelesscar dan access point pada umumya.
Antena jenis ini mempunyai pola radiasi atau sudut pancaran yang besar
(widebeamwidth) 360 derajat, sehingga bisa memancarkan dan menangkap sinyal
atau frekwensi radio dari dan kesegala arah.
28
Sumber : http://toko.baliwae.com/images/lg_HG2415U-PRO.JPG
Gambar II.17
Antena Omnidirectional
2.3.2. Teknologi Transmisi
1. Jaringan Broadcast
Menurut Sugeng Winarno (2015:7) Memiliki saluran komunikasi tunggal
yang dipakai bersama sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pengiriman
pesan antar mesin berbentuk packet, Field address pada sebuah packet isinya
keterangan tentang kepada siapa paket tersebut field address-nya. Jika saat menerima
packet,mesin akan mengecek filed addressnya. Jika di tujukan dirinya maka akan
direspon, jika bukan akan diabaikan, (umumnya pergunakan untuk jaringan kecil).
2. Jaringan Point-to-point
Kondisi sebaliknya, jaringan point-to-point terdiri dari beberapa
hubungan pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk pergi dari sumber ketujuan
diperlukan route yang mungkin banyak dan berbeda-beda Jaraknya, karena itu
http://toko.baliwae.com/images/lg_HG2415U-PRO.JPG29
algoritma routing berperan penting, (Umumnya dipergunakan untuk jaringan besar
atau kompleks).
2.3.3. Jarak
Tabel II.1
Jarak
Jarak antar-prosessor Prosessor ditempat yang sama Contoh
1km Kampus WLAN
10km Kota WMAN
100km Negara WWAN
1000km Benua WWAN
10000km Planet Internet
Sumber : https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQxqzzaYktdHPkJ4u7yFkEOVg2QV1rbaYm
Eh3-0uCfuGrlsyQr5UQ
1. Jaringan tanpa kabel (wireless Network)
Merupakan jaringan sejati (true Networks), untuk keperluan
menghubungkan komputer jenis notebook, personal digital assistant (PDA),
deskbook yang tidak mungkin menggunakan hubungan dengan kabel, maka
diperlukan hubungan tanpa kabel (wireless). Teknologi digunakan komunikasi digital
tanpa kabel. Jaringan tanpa kabel sangatlah bermanfaat untuk keperluan
30
mobilecommunication, dan dewasa ini merupakan pilihan bagi sebagian besar orang
untuk menghubungkan komputernya ke jaringan.
2. Internetwork (Internet)
Banyaknya jaringan didunia ini, seringkali dengan perangkat keras dan
perangkat lunak berbeda-beda. Keinginan kebanyakan orang adalah menggabungkan
seluruh jaringan yang ada di dunia ini, sehingga kebutuhan komunikasi antar
komputer akan mudah dipenuhi jawaban ini semua adalah internetwork atau internet,
yang merupakan kumpulan jaringan yang saling interkoneksi, jika sistem yang
dikoneksikan tidak kompetibel maka diperlukan mesin gateway untuk keperluan
penerjemahan guna menyampaikan packet diterima. cara setting mikrotik
2.4. Perangkat Lunak Jaringan Wireless
Menurut Sugeng Winarno (2015:11) Perangkat lunak adalah perintah
(program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti
yang diinginkan. Jaringan komputer pertama di rancang dengan perangkat keras
yang menjadi pertimbangan utamanya, dan perangkat lunak menjadi pertimbangan
selanjutnya. Sekarang setrategi ini tidak berlaku lagi, karena perangkat lunak jaringan
sekarang ini sangat terstruktur.
Berikut beberapa perangkat lunak jaringan ataupun aplikasi simulasi untuk
membuat jaringan:
1. Mikrotik RouterOS 5.25
Mikrotik RouterOS adalah sistem oprasi dan perangkat lunak yang dapat
digunakan untuk menjadikan komputer menjadi network, mencakup berbagai fitur
yang dibuat untuk Ip network dan jaringan wireless. Mikrotik RouterOS dapat
31
digunakan menggunakan peralatan embrouteedded (minimum sistem) maupun
menggunakan PC (Personal Computer) serta kompatibel dengan IMB PC X86.
Mikrotik RouterOS dapet berfungsi sebagai access konsentratordengan berbagai
pilihan protokol Mikrotik RouterOS itu sendiri memiliki bayar fitur, ini juga yang
membuat Mikrotik RouterOS dapat mengambil peranan yang lebih banyak dalam
jaringan.
Mikrotik RouterOS mampu menggunakan protokol tunneling seperti IP
security (IPsec), Point-To-Point Tunneling Protocol (PPTP), Layer 2 Forwading
Protocol (L2TP) dan Point-to-point over Ethernet (PPPoE).
Sumber : https://i.ytimg.com/vi/MCPvp0PTI3o/hqdefault.jpg
Gambar II.18
Mikrotik RouterOS
32
2. Aplikasi WinBox v3.0rc6
Aplikasi winbox merupakan sebuah aplikasi yang sangat erat hubunganya
dengan mikrotik. Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan
remote ke server mikrotik dalam mode GUI jika untuk mengkonfigurasi mikrotik
dalam Text Mode melalui PC itu sendiri, maka dal bentuk mode GUI kita
menggunakan winbox ini. Dengan aplikasi ini kita bisa mengkonfigursaikan mikrotik
dengan melalui komputer client, mengkonfigurasi mikrotik melalui winbox jauh lebih
banyak digunakan karena selain penggunanya yang mudah kita tidak harus
menghapal perintah-perintah Console. Funsi utama WinBox adalah untuk menyetting
yang ada pada Mikrotik dengan kemudahanya melalui tampilan GUI atu Dekstop.
Sumber : http://mikrotik.co.id/images/artikel/Ip-Cloud/winbox.png
Gambar II.19
Aplikasi WinBox v3.0rc6
33
3. Mikrotik Management bandwidth
Mikrotik Management bandwitdh pada dasarnya mempunyai 2 sistem
management bandwidth yaitu Simple Queue dan Queue Tree. Simple Queue sering
digunakan sebagai Management Bandwidth dengan limit IP address (simple limit)
sedangkan Queue Tree lebih sepesifik lagi yaitu Content website misalnya exention
dan alamat website.
1. Simple Queue
Simple Queue adalah cara sederhana melakukan limit data rate untuk IP
address atu subnet. Adpun fitur yang dimiliki antara lain :
a. Peer to peer traffic shoping
b. Mengizinkan pembuatan aturan queue dengan pemilihan internal
waktu.
c. Penggunaan prioritas
d. Menggunakan multiple paket dengan mengguakan Ip firewall
mangle.
e. Limit traffic dari dua arah (satu limit untuk total upload dan
download).
2. Queue Tree
Merupakan limit bandwidth yang cukup kompleks karena proses
limitdapat dikelompokan berdasarkan protokol, port atu kelompok IP address.
Sebelum melakukan peroses limit, harus ditandai aliran paket menggunakan
suatu tanda mangle (istilah pada mikrotik) agar paket tersebut dapat dikenal
34
oleh queue tree. Hal ini bertujuan membedakan paket downlink only atau
uplinkonly sehingga limit pada bandwidth dapat bekerja optimal.
2.4.1. Hierarki Protokol
Untuk mengurangi kerumitan rancangan, sebagian besar jaringan
diorganisasikan sebagai suatu tumpukan lapisan (layer) atu level. Jumlah, nama, isi,
dan fungsi setiap layer dapat berbeda dari jaringan yang satu dengan jaringan yang
lain. Tujuan supaya layer adalah untuk memberikan layanan kepada layer yang
berada di atasnya. Hukum dan konvensi yang dipakai dalam pembicaraan antar-layer
pada mesin yang berbeda adalah menggunakan protokol. Protokol adalah sebuah
persetujuan semua pihak yang berkomunikasi tentang bagaimana komunikasi tersebut
harus dilakukan.
Pada contoh gambar jaringan 5-layer, entity-entity yang berisi layer yang
bersesuaian pada mesin yang berlainan disebut peer. Sehingga dapat dikatakan peer
berdekatan terdapat antar muka (interface) yang menentukan oprasioprasi primitif
dan layanan layer yang ada dibawa kepada layer yang berada di atasnya.
Medium fisik (physical medium) adalah tempat terjadinya komunikasi
Arsitektur jaringan adalah sebuah himpunan layer dan protokol, yang harus terdiri
dari informasi yang cukup untuk memungkinkan suatu implementasi menulis suatu
program atau membentuk perangkat keras bagi setiap layer-nya. Sehingga jaringan
akan dapat menaati sepenuhnya protokol yang cocok.
Protocol stack adalah daftar protokol yang di gunakan oleh suatu sistem,
satu protocol per layer. Untuk pemahaman komunikasi multilayer dapat dibayangkan
jika orang Indonesia yang hanya bisa berbahasa Indonesia akan berbicara dengan
35
orang Amerika hanya bisa berbicara bahasa inggris, jadi kendalanya tidak ada
kesamaan bahasa
2.5. TCP/IP dan Subnetting
Menurut Gin-Gin Yugianto Oscar Rachman (2012:41) Definisi TCP/IP
adalah suatu protokol atau perantara yang dapat mentransmisikan data per segmen,
artinya paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran paket, kemudian
di kirim satu persatu hingga selesai. Selain dari pada itu, TCP bertugas menangani
pengiriman message ukuran sembarang yang andal dan juga mendefinisikan suatu
mekanisme pengiriman dari semua jenis data pada suatu jaringan.
Sedangkan Internet Protokol (IP) adalah Protokol yang mengatur Routing.
Dari pentrasmisian melewati jaringan antara pengirim dan penerima, termasuk juga
isu yang terkait dengan pengalamatan jaringan dan komputer, sehingga dapat
dikatakan bahwa IP (Internet Protokol) merupakan perantara komunikasi antar
komputer dengan menggunakan IP Address sebagai suatu identitas dari jaringan
maupun komputer.
Pengiriman data akan dikemas dalam paket dalam label serupa IP address
si pengirim dan si penerima paket data. Apabila si penerima melihat pengiriman paket
tersebut dengan identitas (IP Address), maka paket data tersebut akan diambil dan di
salurkan ke TCP melalui port, di mana aplikasi menunggu.
Model TCP/IP dapat diterapkan dalam beberapa layer, yaitu:
1. Applilication layer: Model TCP/IP dalam Application layer yaitu aplikasi
yang berinteraksi langsung dengan user.
36
2. Transport Layer: Yaitu dimana data akan dikirimkan dengan format
tertentu ke Transport Layer, contoh: telnet, ftv, smtp.
3. Internet Layer: Layer ini akan menangani routing datagram ke tujuan
serta melakukan fragmentasi dan defragmentasi. Internet Layer ini
merupakan Protokol terpenting, yaitu Internet Protokol (IP) dan Internet
Contorol Message Protocol (ICMP).
4. Network Acsess Layer:Layer ini akan bertugas menangani hubungan ke
NIC serta menntukan besarnya paket data dan sekaligus mengonversi
5. Alamat IP ke alamat mesin.
Menurut Sugeng Winarno (2015:17) IP address adalah alamat IP yang di
berikan untuk jaringan komputer yang menggunakan protocol TCP/IP. IP address
terdidri dari 32 bit angka biner yang dapet dituliskan menjadi 4 kelompok bilangan
desimal yang dipisahkan dengan tanda titik, sebagai contoh : 192.168.10.1. IP
address terdiri dari 2 bagian, yaitu:
1. Host ID sebagai alat identipikasi Host atau antar muka pada jaringan.Kita
bisa menggunakan analogi nama orang yang melekat pada masing-
masing individu yang berfungsi untuk mengenali siapa orang tersebut.
Begitulah fungsinya Host ID yaitu sebagai identitas Host untuk
mengenali Host yang terhubung pada jaringan tersebut.
2. Network ID sebagai alamat lokasi jaringan Kita bisa menggunakan
analogi alamat rumah yang menunjukan keberadaan lokasi Kita. Untuk
memudahkan pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi
37
keberadaanya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapet sampai
kekomputer yang dituju.
2.5.1. Kelas-Kelas IP Address
Menurut Kustanto dan Daniel T saputro (2015:38) IP Address dibagi
kedalam kelas-kelas yang dibedakan berdasarkan network ID dan host ID. network ID
adalah bagian dari IP Address yang menunjukan lokasi jaringan komputer tersebut
berada. Sedangkan hot ID menunjukan seluruh host TCP/IP yang lain dalam jaringan
tersebut. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah ukuran dan jumlahnya.
Tabel II.2
Class IP Address
Sumber : http://www.computer-networking-success.com/images/ip-address-class.png
1. Kelas A
IP Address yang terdiri dari 8 bit untuk network IDdan 24 bit untuk host
ID, sehingga IP address kelas A itu digunakan untuk jaringan dengan jumlah host
sangat besar :
Rentang IP : 1.x.x.x 126.x.x.x
Contoh : 10.1.1.52
Angka 10 berada dalam rentang 0 127, sehingga termasuk dalam kelas A.
38
2. Kelas B
IP Address terdiri dari 16 bit untuk network IDdan 16 bis untuk host
ID,Sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak
terlalu besar.
Rentang IP : 128.x.x.x 192.255.x.x
Contoh : 160.161.76.13
Angka 160 berada dalam rentang 128 191, sehingga termasuk dalam kelas B.
3. Kelas C
IP address yang terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit
untuk hot ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil
kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN
Rentang IP : 192.0.0.x 223.225.255.x
Contoh : 193.10.20.25
Angka 193 berada dalam rentang 192 223, sehingga termasuk dalam kelas C.
4. Kelas D dan Kelas E
Selain ketiga kelas IP address diatas, terdapat pula kelas IP address D
dan E, namun kedua kelas ini tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal tetapi
digunakan untuk IP multicasting dan untuk eksperimental. Oktat pertama untuk IP
address kelas D berada pada range 224 239 dan untuk IP address kelas E berada
pada range 240 25.
39
2.5.2. Subnetting
Menurut Iwan Sofana (2013:117) Subnetting adalah proses membagi atau
memecah sebuah network menjadi beberapa network yang lebih kecil (subnet-
sabnet). Esensi dari subnetting adalah memindahkan garis pemisah bagian network,
sehingga beberapa bithost di gunakan untuk bit tambahan bagian network.
Subnetting dilakukan dengan beberapa alasan yaitu:
a. Untuk efisiensi IP address, alokasi IP address berdasarkan pembagian
kelas kurang efisien.
b. Untuk menjembatani perbedaan topologi fisik seringkali digunakan
router.
c. Untuk memudahkan proses manajemen atau pengaturan security network.
d. Untuk mengisolasi traffic.
Dalam contoh ini, subnetmask adalah 255.255.255.0. Hal ini tidak jelas
apa artinya ini nomor keculi Anda tahu bahwa 255 dalam notasi biner sama dengan
11111111, Jadi, sbnet mask adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000
Berbasis IP alamat penyuratan dan subnet mask bersama-sama Jaringan
dan bagian host alamat penyuratan dapat dipisahkan:
11000000.10101000.01111011.100000100
IP address (192.168.123.132)
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet mask (255.255.255.0)
40
24 Bit pertama (jumah yang di subnet mask) diidentifikasi sebagai alamat
penyuratan jaringan, dengan 8 bit terakhir (jumlah sisa nol dalam subnetmask)
diidentifikasi sebagai alamat penyuratan host. Ini membei Anda sebagai berikut:
11000000.10101000.01111011.00000000
Network address (192.168.123.0)
00000000.00000000.00000000.10000100
Host address (000.000.000.132)
2.6. Sistem Keamanan Jaringan Wireless
Menurut Sugeng Winarmo (2015) Setiap komunikasi dapet jatuh
ketangan orang lain dan di salah gunakan. Sistem keamanan membantu
mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunanya dan menempatkan
antisepasi ketika jaringan berhasil ditembus.
Ada dua elemen utama pembentuk keamanan jaringan wireless :
a. Tembok pengamanan, baik secara pisik maupun maya, yang ditaruh
diantara piranti dan layanan jaringan wireless yang digunakan dan orang-
orang yang akan berbuat jahat.
b. Rencana pengamanan, yang akan di implementasikan bersama dengan
user lainnya, untuk menjaga agar sistem tidak bisa ditembus dari luar :
Segi-segi keamanan didefinisikan dri kelima point ini:
1) Confidentiality : Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses
oleh pihak yang memiliki wewenang.
2) Integrity : Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapet diubah oleh pihak
memiliki wewenang.
41
3) Availbility : Menyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang
memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
4) Authentication : Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat
didefinisiskan dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang
didapet tidak palsu.
5) Nonrepudiation : Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima
informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Menurut Vyktoria, (2014:106) Serangan (gangguan) terhadap keamanan
Jaringan wireless Hacking dapat di kategorikan dalam lima kategori utama yakni :
a) Denial of Service Attack : Serangan ini di lakukan dengan membanjiri
(flooding) jaringan, sehingga sinyal wireless berbenturan yang bisa
mengakibatkan sebuah jaringan menjadi drop atau down. Salah satu
tujuan dari serangan DoS ini adalah untuk membuat Client tidak bisa
terhubung dengan access point.
b) Man in the Middle Attack : Teknik ini adalah dengan mengeksploitasi
ARP (address Resolution Protocol) pada TCP/IP, sehingga orang lain
dapat mengambil alih sebuah jaringan wireless.
c) Sniffing : Aksi seniffing atau bisa disebut sebagai penyadapan, dikenal
pula dengan sebutan seniffing to Eavesdrop. Paket data yang melalui
jaringan bisa ditangkap (capture) oleh orang lain, kemudian dianalisis
untuk berbagai keperluan, misalnya mencari password.
d) Rouge : dikenal juga dengan istilah Unauthorized Access Point, yaitu
sebuah access point liar yang dipasang untuk memancarkan transmisi
42
wireless tanpa izin. Tujuannya, supaya seseorang dapat menyusup melalui
access point liar ini.
e) Default Setting : teknik ini adalah memanfaatkan kesalahan default atau
setting standar yang digunakan oleh administrator, sehingga mudah
diakses orang lain.