5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kisi Difraksi Kisi difraksi adalah suatu alat yang terbuat dari pelat logam atau kaca yang pada permukaannya digoreskan garis-garis sejajar dengan jumlah sangat besar. Suatu kisi dengan lebar kira-kira 2cm mempunyai goresan-goresan atau garis- garis sampai sebanyak 10.000 atau 20.000 garis. Garis-garis antara dua goresan dapat dipandang sebagai suatu celah, dan interferensi dari 20.000 celah membentuk suatu garis-garis terang (konstruktif) dan gelap (destruktif) yang sempit, dengan posisi bergantung terhadap panjang gelombang. Jika cahaya putih melewati celah maka akan terjadi pola difraksi dan akan diperoleh spektrum cahaya. Kisi difraksi dipergunakan untuk menguraikan warna sehingga dapat dipergunakan untuk mengukur panjang gelombang dan mengamati spektrum. Kisi yang digariskan pada sebuah pelat dinamakan kisi-kisi pemantul (reflection grating), karena efek interferensi terlihat di dalam cahaya yang dipantulkan (refleksi) dan bukannya di dalam cahaya yang ditransmisikan. Dasar kerja kisi difraksi pada dasarnya adalah menciptakan sumber gelombang baru yang posisinya bersifat periodik. Berkas dari sumber gelombang periodik tersebut berinterferensi di belakang kisi. Akan tetapi, bisa juga interferensi terjadi di depan kisi jika sumber gelombang periodik memantulkan gelombang, contoh, bila dibuat goresan-goresan periodik di suatu permukaan dan permukaan tersebut bersifat sebagai pemantul cahaya. Cahaya yang dipantulkan
13
Embed
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kisi Difraksi - · PDF fileJadi untuk mendapatkan pola interferensi gelombang oleh tiga buah celah, kita dapat melukiskannya seperti Gambar 2.4. untuk berbagai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kisi Difraksi
Kisi difraksi adalah suatu alat yang terbuat dari pelat logam atau kaca yang
pada permukaannya digoreskan garis-garis sejajar dengan jumlah sangat besar.
Suatu kisi dengan lebar kira-kira 2cm mempunyai goresan-goresan atau garis-
garis sampai sebanyak 10.000 atau 20.000 garis. Garis-garis antara dua goresan
dapat dipandang sebagai suatu celah, dan interferensi dari 20.000 celah
membentuk suatu garis-garis terang (konstruktif) dan gelap (destruktif) yang
sempit, dengan posisi bergantung terhadap panjang gelombang.
Jika cahaya putih melewati celah maka akan terjadi pola difraksi dan akan
diperoleh spektrum cahaya. Kisi difraksi dipergunakan untuk menguraikan warna
sehingga dapat dipergunakan untuk mengukur panjang gelombang dan mengamati
spektrum.
Kisi yang digariskan pada sebuah pelat dinamakan kisi-kisi pemantul
(reflection grating), karena efek interferensi terlihat di dalam cahaya yang
dipantulkan (refleksi) dan bukannya di dalam cahaya yang ditransmisikan.
Dasar kerja kisi difraksi pada dasarnya adalah menciptakan sumber
gelombang baru yang posisinya bersifat periodik. Berkas dari sumber gelombang
periodik tersebut berinterferensi di belakang kisi. Akan tetapi, bisa juga
interferensi terjadi di depan kisi jika sumber gelombang periodik memantulkan
gelombang, contoh, bila dibuat goresan-goresan periodik di suatu permukaan dan
permukaan tersebut bersifat sebagai pemantul cahaya. Cahaya yang dipantulkan
6
memiliki beda fase yang teratur sehingga terjadi pola interferensi konstruktif dan
destruktif pada cahaya pantul. Ketika seberkas sinar mengenai sebuah kisi terjadi
perubahan fasa periodik dari gelombang yang dipantulkan sewaktu menembus
kisi, dan perubahan amplitudo pada kondisi ini dapat diabaikan. Secara visual
prinsip kerja kisi difraksi sebagai pemantul (refleksi) dapat dilihat pada
permukaan VCD/ DVD.
Gambar 2.1. memperlihatkan sebuah kisi difraksi pada DVD yang
digunakan untuk melihat spektrum cahaya. Suatu sinar jatuh dipermukaan kisi
difraksi pada DVD dengan jarak celah adalah d, untuk sebuah kisi sebesar 740 nm
atau 7400 Å, cahaya yang jatuh pada kisi merupakan cahaya tampak dengan
panjang gelombang antara 4000-7400 Å. Sehingga kisi difraksi yang terjadi
merupakan kisi difraksi celah tunggal karena hanya satu sinar yang dapat
melewati kisi difraksi pada DVD tersebut.
Gambar 2.1. Kisi difraksi pada DVD.
Sinar yang melewati celah DVD tersebut kemudian direfleksikan atau
dipantulkan jatuh pada layar jauh tak berhingga dan memiliki beda fase yang
teratur, sehingga terjadi pola interferensi konstruktif dan destruktif pada sinar
pantul tersebut, seperti pola yang ditunjukan pada Gambar 2.2. :
S
S
S
740nm
740 nm
d
7
Gambar 2.2. Pola konstruktif dan destruktif 1.
a. Saling menguatkan b. Saling melemahkan
2.2. Difraksi Celah Tunggal
Difraksi celah tunggal dapat dianggap sebagai interferensi celah banyak
dengan jumlah celah menuju tak berhingga. Dengan jumlah celah menuju tak
berhingga di titik P maka jarak antar celah menuju nol sehingga praktis tidak ada
pembatas antar sumber berdekatan.
Jika suatu sinar jatuh pada celah yang cukup lebar, satu celah dipandang
sebagai sumber sejumlah titik. Sinar datang tersebut dipantulkan oleh kisi difraksi
jauh tak berhingga di titik P sehingga pada layar terbentuk interferensi pola terang
(konstruktif) dan pola gelap (destruktif), seperti yang ditunjukan pada Gambar
2.3.1., berikut :
Ѳ
P
d
celah
Sinar yang melewati celah
L
layar
Gambar 2.3.1. Skema difraksi celah tunggal.
+ +
a) b)
8
Intensitas tertinggi terjadi pada konstruktif utama di pusat titik P,
konstruktif lainnya memiliki intensitas yang lebih rendah dan makin lemah jika
posisinya makin jauh dari pusat,sehingga untuk intensitas dan sudut difraksi celah
tunggal di titik P memenuhi :
I = 𝐴𝑅 (𝛿)2, (2.1)
sin 𝜃 = 𝑛𝜆
𝑑. (2.2)
Bilangan bulat n disebut orde maksimum. Jadi maksimum orde nol ( n = 0) terjadi
pada sin 𝜃 = 0, yaitu ditengah-tengah layar.
Maksimum orde pertama (n = 1) terletak pada ,
sin 𝜃 =𝜆
𝑑. (2.3)
Penurunan persamaan (2.1) sampai (2.3) dijelaskan pada pembahasan interferensi
celah banyak.
2.3.Interferensi Celah Banyak
Garis terang gelap yang terbentuk makin sempit jika dua celah diganti
dengan kisi yang mengandung sejumlah celah. Makin banyak jumlah celah maka
makin sempit garis gelap terang yang terbentuk. Kisi adalah goresan celah sempit
sejajar yang jumlahnya banyak. Dengan menggunakan kisi maka cahaya .yang
memiliki beda panjang gelombang sedikit saja dapat dipisahkan, itu sebabnya kisi
9
sering digunakan sebagai monokromator, yaitu alat yang digunakan untuk
memisahkan warna tertentu dari cahaya putih.
Untuk memahami interferensi denagn celah banyak, dimulai dengan
membahas interferensi dari tiga buah celah. Sinar-sinar melewati tiga celah sempit
menuju layar jauh tak hingga di titik P, seperti diperlihatkan Gambar 2.3 berikut :
Gambar 2.3. Skema interferensi dari kisi
Pada Gambar 2.3. tiga buah gelombang menuju layar jauh tak berhingga
dan jatuh di titik P, dengan persamaan gelombang sebagai berikut :
𝜓1 = 𝐴 𝑐𝑜𝑠 (𝑘𝑟1 - t), (2.4)
𝜓2 = 𝐴 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑘𝑟2 - t), (2.5)
𝜓3 = 𝐴 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑘𝑟2 - t). (2.6)
∆r
Ѳ
Ѳ d
d
d
P
layar
10
Pada titik P gelombang berpadu memberikan gelombang :
𝜓 = 𝜓1+ 𝜓2+ 𝜓3. (2.7)
Jika titik P terletak cukup jauh dari celah, jarak ke layar ( L >> d ), maka ketiga