Top Banner
BAB II KASUS LINE BALANCING 1. PT. SISPROMASI adalah perusahaan yang bergerak di industri elektronik yang saat ini sedang membuat sebuah produk, yaitu jam dinding. perusahaan ingin mengetahui keefisienan dari pembuatan produk tersebut. Dalam melakukan proses perakitan terdapat 2 operator untuk menyelesaikan proses perakitan jam dinding. Dalam lini perakitan ini harus diseimbangkan untuk memenuhi permintaan. Berikut ini adalah data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan Line Balancing Tabel 2.1. Data Peramalan Produk Jam Dinding untuk Tahun 2015 Periode Indeks Jumlah Peramalan Januari 0,075 603 Februari 0,11 885 Maret 0,105 845 April 0,085 684 Mei 0,06 483 Juni 0,095 764 Juli 0,08 644 Agustus 0,09 724 Septembe r 0,07 563 Oktober 0,095 764 16
26

Bab II Kasus Line Balancing Kel 1

Jul 10, 2016

Download

Documents

nurul.anima

Bab II Kasus Line Balancing Kel 1
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

35

BAB II

KASUS LINE BALANCING

1. PT. SISPROMASI adalah perusahaan yang bergerak di industri elektronik yang saat ini sedang membuat sebuah produk, yaitu jam dinding. perusahaan ingin mengetahui keefisienan dari pembuatan produk tersebut. Dalam melakukan proses perakitan terdapat 2 operator untuk menyelesaikan proses perakitan jam dinding. Dalam lini perakitan ini harus diseimbangkan untuk memenuhi permintaan. Berikut ini adalah data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan Line Balancing

Tabel 2.1. Data Peramalan Produk Jam Dinding untuk Tahun 2015

Periode

Indeks

Jumlah Peramalan

Januari

0,075

603

Februari

0,11

885

Maret

0,105

845

April

0,085

684

Mei

0,06

483

Juni

0,095

764

Juli

0,08

644

Agustus

0,09

724

September

0,07

563

Oktober

0,095

764

November

0,085

684

Desember

0,05

402

Total

1

8046

Tabel 2.2 Data Waktu Elemen Kerja

NO

NAMA ELEMEN KERJA

Waktu (Detik)

1

Pemasangan Lempengan baterai (-) dan (+) ke body mesin

12

2

Pemasangan Gear jarum jam pendek ke body mesin

2

3

Pemasangan Gear 4 ke body mesin

1

4

Pemasangan Gear stelan ke body mesin

4

5

Pemasangan Gear jarum menit ke body mesin

3

6

Pemasangan Mesin jam ke body mesin

17

7

Pemasangan Gear magnet ke body mesin

2

8

Pemasangan Gear 3 ke body mesin

4

9

Pemasangan Gear 2 ke body mesin

2

10

Pemasangan Gear 1ke body mesin

4

11

Pemasangan Tutup mesin ke body mesin

13

12

Pemasangan Pengatur waktu jam ke body mesin

4

13

Pemasangan mesin jam ke casing dalam

7

14

Pemasanga reng dalam ke kesing dalam

3

15

Pemasangan baut dalam ke cesing dalam

17

16

Peemasangan jarum pendek ke casing dalam

3

17

Pemasangan jarum panjang ke casing dalam

6

18

Pemasangan jarum detik ke casing dalam

8

19

Pemasanga kaca dan casing luar

6

20

Pemasangan baut pada casing luar

9

21

Pemasangan baterai

7

22

Pemeriksaan

12

Total

146

Tabel 2.3 Ranting Factor Operator 1

Faktor

Kelas

Lambang

Bobot

Skill

Excellent

B2

+0.08

Effort

Good

C1

+0.05

Condition

ideal

A

+0.06

Consistency

Good

C

+0.01

Jumlah

+0.20

Tabel 2.4 Ranting Factor Operator 2

Faktor

Kelas

Lambang

Bobot

Skill

Excellent

B1

+0.11

Effort

Good

C1

+0.05

Condition

Excellent

B

+0.04

Consistency

Good

C

+0.01

Jumlah

+0.21

Tabel 2.5 Allowance Untuk Operator 1

Faktor

Pekerjaan

Kelonggaran (%)

Tenaga yang dikeluarkan

Dapat diabaikan, bekerja memutar baut

3

Sikap kerja

Bekerja duduk, ringan

1

Gerakan kerja

Normal, gerakan bebas

0

Kelelahan mata

Pandagan yang terputus-putus

3

Keadaan temperatur

Normal

2.5

Keadaan atmosfir

Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan (tidak berbahaya)

3

Keadaan lingkungan

Sangat berising

2

Kebutuhan pribadi

Minum, buang air, dll

1.5

Jumlah

16%

Allowance

1.16

Tabel 2.6 Allowance Untuk Operator 2

Faktor

Pekerjaan

Kelonggaran (%)

Tenaga yang dikeluarkan

Dapat diabaikan, bekerja memutar baut

6

Sikap kerja

Bekerja duduk, ringan

1

Gerakan kerja

Normal, gerakan bebas

0

Kelelahan mata

Pandangan yang terputus-putus

4

Keadaan temperatur

Normal

2

Keadaan atmosfir

Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan (tidak berbahaya)

3

Keadaan lingkungan

Sangat bising

2

Kebutuhan pribadi

Minum, buang air, dll

1.5

Jumlah

19.5 %

Allowance

1.195

Berdasarkan data-data diatas maka hitunglah:

1. Keseimbangan lini (Line Balancing) pada PT. SIPROMASI (minimal 3 metode).

2. Pilihlah metode yang terbaik yang dapat digunkan pada PT. SISPROMASI.

PENYELESAIAN

1. Keseimbangan lini (Line Balancing) pada PT. SIPROMASI (minimal 3 metode).

a. Perhitungan Rating Factor untuk operator 1 dan operator 2

rating factor untuk operator 1 adalah :

RF = 100% + 0,20%

= 100,20 %

rating factor (p) adalah :

P= 1 + jumlah bobot

= 1 + 0,20

= 1,20

rating factor untuk operator 2 adalah :

RF = 100% + 0,21%

= 100,20 %

rating factor (p) adalah :

P = 1 + jumlah bobot

= 1 + 0,21

= 1,21

b. Perhitungan waktu baku pada proses perakitan jam dinding dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut ini.

Tabel 3.7 Perhitunagan Waktu Baku

No

Nama Elemen Kerja

Waktu Siklus

Rf

Waktu Normal

All

Waktu Baku

1

Pemasangan Lempengan baterai (-) dan (+) ke body mesin

12

1,2

14,4

1,16

16,7

2

Pemasangan Gear jarum jam pendek ke body mesin

2

1,2

2,4

1,16

2,784

3

Pemasangan Gear 4 ke body mesin

1

1,2

1,2

1,16

1,392

Tabel 2.7 Perhitunagan Waktu Baku (Lanjutan)

No

Nama Elemen Kerja

Waktu Siklus

Rf

Waktu Normal

All

Waktu Baku

4

Pemasangan Gear stelan ke body mesin

4

1,2

4,8

1,16

5,568

5

Pemasangan Gear jarum menit ke body mesin

3

1,2

3,6

1,16

4,176

6

Pemasangan Mesin jam ke body mesin

17

1,2

20,4

1,16

23,66

7

Pemasangan Gear magnet ke body mesin

2

1,2

2,4

1,16

2,784

8

Pemasangan Gear 3 ke body mesin

4

1,2

4,8

1,16

5,568

9

Pemasangan Gear 2 ke body mesin

2

1,2

2,4

1,16

2,784

10

Pemasangan Gear 1ke body mesin

4

1,2

4,8

1,16

5,568

11

Pemasangan Tutup mesin ke body mesin

13

1,2

15,6

1,16

18,1

12

Pemasangan Pengatur waktu jam ke body mesin

4

1,2

4,84

1,195

5,784

13

Pemasangan mesin jam ke casing dalam

7

1,2

8,47

1,195

10,12

14

Pemasanga reng dalam ke kesing dalam

3

1,2

3,63

1,195

4,338

15

Pemasangan baut dalam ke cesing dalam

17

1,2

20,57

1,195

24,58

16

Peemasangan jarum pendek ke casing dalam

3

1,2

3,63

1,195

4,338

17

Pemasangan jarum panjang ke casing dalam

6

1,2

7,26

1,195

8,676

Tabel 2.7 Perhitunagan Waktu Baku (Lanjutan)

No

Nama Elemen Kerja

Waktu Siklus

Rf

Waktu Normal

All

Waktu Baku

18

Pemasangan jarum detik ke casing dalam

8

1,2

9,68

1,195

11,57

19

Pemasanga kaca dan casing luar

6

1,2

7,26

1,195

8,676

20

Pemasangan baut pada casing luar

9

1,2

10,89

1,195

13,01

21

Pemasangan baterai

7

1,2

8,47

1,195

10,12

22

Pemeriksaan

12

1,2

14,52

1,195

17,35

Total

146

176,02

207,7

c. Precedence Diagram

Pembuatan Precedence diagram dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1 Precedence Diagram

Keterangan:

1

= Pemasangan Lempengan baterai (-) dan (+) ke body mesin

2

= Pemasangan Gear jarum jam pendek ke body mesin

3

= Pemasangan Gear 4 ke body mesin

4

= Pemasangan Gear stelan ke body mesin

5

= Pemasangan Gear jarum menit ke body mesin

6

= Pemasangan Mesin jam ke body mesin

7

= Pemasangan Gear magnet ke body mesin

8

= Pemasangan Gear 3 ke body mesin

9

= Pemasangan Gear 2 ke body mesin

10

= Pemasangan Gear 1ke body mesin

11

= Pemasangan Tutup mesin ke body mesin

12

= Pemasangan Pengatur waktu jam ke body mesin

13

= Pemasangan mesin jam ke casing dalam

14

= Pemasanga reng dalam ke kesing dalam

15

= Pemasangan baut dalam ke cesing dalam

16

= Peemasangan jarum pendek ke casing dalam

17

= Pemasangan jarum panjang ke casing dalam

18

= Pemasangan jarum detik ke casing dalam

19

= Pemasanga kaca dan casing luar

20

= Pemasangan baut pada casing luar

21

= Pemasangan baterai

22

= Pemeriksaan

d. Penentuan Waktu Siklis

Hasil dari peramalan telah diketahui bahwa penjualan produk jam dinding pada tahun 2015 mencapai total 8046 unit. Jumlah penjualan jam dinding pada tahun 2015 per jam (246 hari kerja dan 8 jam kerja perhari) adalah :

Jumlah penjualan = = 3,9 unit 4 unit/ jam

Diasumsikan efisiensi yaitu 100%, maka:

Waktu Siklus = = 900 detik/unit

Jumlah operator = = 0,23 operator 1 operator

e. Penentuan Work Center Secara Manual

1. Metode Constrain

a. Precedence diagram

Berdasarkan gambar 2.1 dapat dibuat Precedence constrain seperti pada Tabel 2.8 berikut:

Tabel 3.8 Precedence Constrain

No

Elemen Kerja

Sebelum

Sesudah

1

start

0

1, 2, 6, 19

2

1

start

12

3

2

start

3

4

6

start

7

5

19

start

20

6

3

2

4, 5

7

4

3

12

8

5

3

12

9

7

6

8, 9, 10

10

8

7

11

11

9

7

11

12

10

7

11

13

11

8, 9, 10

13

14

12

4, 5

13

15

13

11, 12

14, 15

16

14

13

16

17

15

13

16

18

16

14, 15

17

19

17

16

18

20

18

17

21

21

20

19

21

22

21

18, 20

22

23

22

21

finish

b. Zoning Constrain.

Sesuai dengan pola aliran operasi dapat dibuat Zoning Constrain seperti pada Tabel 2.9.

Tabel 2.9 Zoning Constrain

Elemen Kerja

Keterangan

Elemen kerja 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18.

Merupakan elemen kerja dalam perakitan mesin jam dinding.

Elemen kerja 19, 20, 21, 22.

Merupakan elemen kerja dalam perakitan casing jam dinding.

2. Metode Aturan Kandidat Terbesar

Pembentukan Work Center dari diagram precedence dengan metode aturan kandidat terbesar dapat dilihat pada Tabel 2.10.

Tabel 2.10 Pengukuran Elemen Kerja Berdasarkan Waktu Terbesar

No

Elemen Kerja

Waktu Baku

1

15

24,581

2

6

23,664

3

11

18,096

4

22

17,351

5

1

16,704

6

20

13,014

7

18

11,568

8

13

10,122

9

21

10,122

10

17

8,676

11

19

8,676

12

12

5,784

13

4

5,568

14

8

5,568

15

10

5,568

16

14

4,338

17

16

4,338

18

5

4,176

Tabel 2.10 Pengukuran Elemen Kerja Berdasarkan Waktu Terbesar (Lanjutan)

No

Elemen Kerja

Waktu Baku

19

2

2,784

20

7

2,784

21

9

2,784

22

3

1,392

Dari precence diagram pada Gambar 2.1 dan Tabel 2.10 dapat dilakukan pembentukan stasiun kerja berdasarkan metode aturan kandidat terbesar yang dapat dilihat pada Tabel 2.11 berikut.

Tabel 2.11 Pembentukan Stasiun Kerja

No

Elemen Kerja

Pengecekan Precedence

Waktu Elemen (T)

Kumulatif (C-T)

Ket

Jumlah

Work Center I

1

15

24,581

875,419

Masuk

48,25

2

6

23,664

851,755

Masuk

Work Center II

3

11

18,096

881,904

Masuk

52,15

4

22

17,351

864,553

Masuk

5

1

16,704

847,849

Masuk

Work Center III

6

20

13,014

886,986

Masuk

53,50

7

18

11,568

875,419

Masuk

8

13

10,122

865,297

Masuk

9

21

10,122

855,176

Masuk

10

17

8,676

846,500

Masuk

Tabel 2.11 Pembentukan Stasiun Kerja (Lanjutan)

No

Elemen Kerja

Pengecekan Precedence

Waktu Elemen (T)

Kumulatif (C-T)

Ket

Jumlah

Work Center IV

11

19

8,676

891,324

Masuk

12

12

5,784

885,541

Masuk

13

4

5,568

879,973

Masuk

14

8

5,568

874,405

Masuk

15

10

5,568

868,837

Masuk

16

14

4,338

864,499

Masuk

17

16

4,338

860,161

Masuk

18

5

4,176

855,985

Masuk

19

2

2,784

853,201

Masuk

20

7

2,784

850,417

Masuk

21

9

2,784

847,633

Masuk

22

3

1,392

846,241

Masuk

Setelah dilakukan pembentukan stasiun kerja berdasarkan metode aturan kandidat terbesar, selanjutnya dapat dihitung Balance Deley dan efisiensi dari work center dengan rumus:

D = n.Sm si / n.Sm

Dimana :D = Balance Delay

Sm= Waktu yang paling maksimum dalam

Work Center

n= Jumlah stasiun kerja

Si= Waktu masing-masing stasiun

(I=1,2,3,....n)

Efisiensi dihitung dengan rumus:

Dimana :C= Waktu Siklus

Si= Waktu masing-masing stasiun

(I=1,2,3,.....,n)

%

Waktu kosong = 100% - 5,7% = 94,3%

Gambar 2.2 Stasiun Kerja Dengan Metode Aturan Kandidat Terbesar

f. Metode Kilbridge dan Westers

1. Precedence Diagram

Gambar diagram precedence yang memuat pembagian berdasarkan region dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Pembagian Precedence Diagram

2. Menentukan Elemen-elemen Kerja untuk Masing-masing region

Berdasarkan Gambar23.1 maka dapat ditentukan elemen-elemen kerja dari masing-masing region.

Tabel 2.12 Elemen-elemen Kerja untuk Masing-masing Region

Region

Elemen Kerja

Waktu Elemen (detik)

Jumlah Waktu (detik)

I

6

23,664

51,828

1

16,704

19

8,676

2

2,784

II

20

13,122

17,298

7

2,784

3

1,392

III

4

5,568

23,664

8

5,568

10

5,568

5

4,176

9

2,784

IV

11

18,096

23,88

12

5,784

V

13

10,122

10,122

VI

15

24,581

28,919

14

4,338

VII

16

4,338

4,338

VIII

17

8,676

8,676

IX

18

11,568

11,568

X

21

10,122

10,122

XI

22

17,351

17,351

3. Modifikasi Tabel

Dari Tabel 2.12 dilakukan modifikasi penentuan stasiun kerja berdasarkan region dengan metode kilbridge dan westers yang dapat dilihat pada Tabel 2.13 berikut.

Tabel 2.13 Modifikasi Tabel Pembentukan Stasiun Kerja

WC

Elemen Kerja

Waktu Elemen (detik)

Jumlah Waktu (detik)

I

6

23,664

49,044

1

16,704

19

8,676

II

2

2,784

43,746

20

13,122

7

2,784

3

1,392

4

5,568

8

5,568

10

5,568

5

4,176

9

2,784

III

11

18,096

58,583

12

5,784

13

10,122

15

24,581

III

14

4,338

56,393

16

4,338

17

8,676

18

11,568

21

10,122

22

17,351

Kemudian dapat dihitungan Balance delay dan Efisiensi dari work center dengan rumus::

D = n.Sm si / n.Sm

Dimana :D = Balance Delay

Sm= Waktu yang paling maksimum dalam

Work Center

n= Jumlah stasiun kerja

Si= Waktu masing-masing stasiun

(I=1,2,3,....n)

Efisiensi dihitung dengan rumus:

Dimana :C= Waktu Siklus

Si= Waktu masing-masing stasiun

(I=1,2,3,.....,n)

%

Waktu kosong = 100% - 5,7% = 94,3%

Gambar 2.4 Stasiun Kerja Dengan Metode Kilbridge dan Westers

g. Metode Helgeson and Birnie

1. Diagram Precedence

Diagram Precedence dapat dilihat pada Tabel 2.14.

Gambar 2.5 Diagram Precedence

2. Penentuan Ranting Setiap Elemen Kerja.

Menentukan Bobot posisi untuk masing-masing elemen. Penentuan Ranking untuk setiap elemen kerja dapat dilihat pada Tabel 2.14 berikut.

Tabel 2.14 Penentuan Ranking untuk Setiap Elemen Kerja

Elemen Kerja

Waktu Elemen (detik)

Bobot

1

16,704

89,003

2

2,784

80,651

3

1,392

77,867

4

5,568

77,867

5

4,176

76,475

6

23,664

113,843

7

2,784

90,179

8

5,568

90,179

9

2,784

87,395

10

5,568

90,179

Tabel 2.14 Penentuan Ranking untuk Setiap Elemen Kerja (Lanjutan)

Elemen Kerja

Waktu Elemen (detik)

Bobot

11

18,096

84,611

12

5,784

72,299

13

10,122

66,515

14

4,338

56,393

15

24,581

76,636

16

4,338

52,055

17

8,676

47,717

18

11,568

39,041

19

8,676

49,271

20

13,122

40,595

21

10,122

27,473

22

17,351

17,351

Setelah memperoleh bobot, urutan elemen operasi ini berdasarkan bobot dari bobot tertinggi ke bobot terendah, Hasilnya terlihat pada Tabel 3.15 berikut.

Tabel 2.15 Pengukuran Berdasarkan Bobot

Ranking

Elemen Kerja

Waktu Elemen (detik)

Bobot

1

6

23,664

140,831

2

15

24,581

117,167

3

2

2,784

92,586

4

11

18,096

72,503

5

12

5,784

60,191

6

13

10,122

54,407

7

10

5,568

44,285

8

8

5,568

38,717

9

9

2,784

35,933

10

19

8,676

33,258

11

17

8,676

33,149

12

7

2,784

24,473

13

20

13,122

21,798

14

14

4,338

21,689

15

16

4,338

21,689

16

22

17,351

17,351

17

1

16,704

16,704

18

18

11,568

15,744

Tabel 2.15 Pengukuran Berdasarkan Bobot (lanjutan)

Ranking

Elemen Kerja

Waktu Elemen (detik)

Bobot

19

21

10,122

15,69

20

4

5,568

5,568

21

5

4,176

4,176

22

3

1,392

1,392

3. Pembentukan Stasiun Kerja

Pembentukan stasiun kerja dengan menggunakan metode Helgeson and Birenies dapat dilihat pada Tabel 3.16

Tabel 2.16 Pembentukan Stasiun Kerja dengan Metode Helgeson & Birenies

Ranking

Elemen Kerja

Pengecekan Precedence

Waktu Elemen (T)

Kumulatif (C-T)

Ket

Jumlah

Work Center I

1

6

23,664

876,336

Masuk

107,627

2

15

24,581

875,419

Masuk

3

2

2,784

897,216

Masuk

4

11

18,096

881,904

Masuk

5

12

5,784

894,216

Masuk

6

13

10,122

889,878

Masuk

7

10

5,568

894,432

Masuk

8

8

5,568

894,432

Masuk

9

9

2,784

897,216

Masuk

10

19

8,676

891,324

Masuk

Work Center II

11

17

8,676

891,324

Masuk

100,139

12

7

2,784

897,216

Masuk

13

20

13,122

886,878

Masuk

14

14

4,338

895,662

Masuk

15

16

4,338

895,662

Masuk

16

22

17,351

882,649

Masuk

17

1

16,704

883,296

Masuk

18

18

11,568

888,432

Masuk

19

21

10,122

889,878

Masuk

20

4

5,568

894,432

Masuk

21

5

4,176

895,824

Masuk

22

3

1,392

898,608

Masuk

Kemudian dapat dihitungan Balance delay dan Efisiensi dari work center dengan rumus:

D = n.Sm si / n.Sm

Dimana :D = Balance Delay

Sm = Waktu yang paling maksimum dalam Work Center

n = Jumlah stasiun kerja

Si = Waktu masing-masing stasiun (I=1,2,3,....n)

Efisiensi dihitung dengan rumus:

Dimana :C= Waktu Siklus

Si= Waktu masing-masing stasiun (I=1,2,3,.....,n)

%

Waktu kosong = 100% - 11,5% = 88,5%

Gambar 2.6 Stasiun Kerja dengan Metode Helgeson and Birenies

2. Pilihlah metode yang terbaik yang dapat digunkan pada PT. SISPROMASI.

Setelah melakukan perhitungan berdasarkan waktu baku yang digunakan dan dilakukan pengolahaan data dengan metode aturan kandidat terbesar, kilbridge and westers, dan metode Helgeson and Birenies, maka diperoleh jumlah Work center optimal adalah 2 Work center dengan balance dalay yang terkecil pada metode Helgeson and Birenies yang memeroleh nilai waktu dalay adalah 82,29%. Jadi metode Helgeson and Birenies yang terpilih. Adapun lintasan perakitannya dapat dilihat pada Gambar 2.6.

16

WC IWC IIWC IIIWC IV

strat12345679810121113141516171819202122

strat12345679810121113141516171819202122

WC IWC IIWC IIIWC IV

strat1234567981012111314151617181920212216,7042,7841,3925,5684,17623,6642,7845,5682,7845,56818,0965,78410,1224,33824,5814,3388,67611,5688,67613,12210,12217,351

strat1234567981012111314151617181920212216,7042,7841,3925,5684,17623,6642,7845,5682,7845,56818,0965,78410,1224,33824,5814,3388,67611,5688,67613,12210,12217,351

WC IWC II

WC IWC II

strat12345679810121113141516171819202122

strat12345679810121113141516171819202122

WC IWC IIWC IIIWC IV