Top Banner
10 Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi Metabolisme energi adalah inti dari semua proses untuk mensintesiskan molekul ATP. Adenosin Three Phosphate (ATP) adalah suatu molekul yang memiliki ikatan yang berenergi tinggi yang merupakan bentuk penyimpanan energi dalam sel atau lebih dikenal dengan mata uang energi. Sel akan senantiasa membentuk ATP untuk menyediakan energi untuk kebutuhannya, antara lain untuk berkontraksinya sel-sel otot.Seperti yang di jelaskan oleh McArdle et al. (1994 :36) bahwa: “The energy liberated during ATP breakdown is directly transferred to other energy-requiring molecules. In muscle, for example, this energy activates specific site on the contractile elements causing the muscle fiber to shorten. Because energy from ATP is harnessed to power all forms of biologic work. ATP is considered the cell‟s “energy currency”. The splitting of an ATP molecule takes place whether oxygen is available or not. This reaction is immediate, anaerobic, and energy liberating. The cell‟s capacity for ATP breakdown enables it to generate energy for immediate use: this would not occur. However, if oxygen were required at all times for energy metabolism. For this reason, all types off exercise can be performed immediately without consuming oxygen, such as sprinting for a bus, driving a golf ball, or lifting a heavy barbell. The well known practice of holding one‟s breath during a sprint swim provides a clear example of ATP splitting without reliance on atmospheric oxygen. This same air withholding maneuver, although not advisable, can be done during a 100 yard sprint on the track, lifting a barbell, or a dash up several flights of stairs. In each case, energy metabolism proceeds
24

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

Mar 17, 2019

Download

Documents

buingoc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

10

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR KELELAHAN

1. Metabolisme Pembentukan Energi

Metabolisme energi adalah inti dari semua proses untuk mensintesiskan

molekul ATP. Adenosin Three Phosphate (ATP) adalah suatu molekul yang

memiliki ikatan yang berenergi tinggi yang merupakan bentuk penyimpanan

energi dalam sel atau lebih dikenal dengan mata uang energi. Sel akan senantiasa

membentuk ATP untuk menyediakan energi untuk kebutuhannya, antara lain

untuk berkontraksinya sel-sel otot.Seperti yang di jelaskan oleh McArdle et al.

(1994 :36) bahwa:

“The energy liberated during ATP breakdown is directly transferred to

other energy-requiring molecules. In muscle, for example, this energy

activates specific site on the contractile elements causing the muscle fiber

to shorten. Because energy from ATP is harnessed to power all forms of

biologic work. ATP is considered the cell‟s “energy currency”. The

splitting of an ATP molecule takes place whether oxygen is available or

not. This reaction is immediate, anaerobic, and energy liberating. The

cell‟s capacity for ATP breakdown enables it to generate energy for

immediate use: this would not occur. However, if oxygen were required

at all times for energy metabolism. For this reason, all types off exercise

can be performed immediately without consuming oxygen, such as

sprinting for a bus, driving a golf ball, or lifting a heavy barbell. The well

known practice of holding one‟s breath during a sprint swim provides a

clear example of ATP splitting without reliance on atmospheric oxygen.

This same air withholding maneuver, although not advisable, can be done

during a 100 yard sprint on the track, lifting a barbell, or a dash up

several flights of stairs. In each case, energy metabolism proceeds

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

11

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

uninterrupted as the energy for muscular contraction is supplied

predominantly from anaerobic sources.”

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa energy dibebaskan selama

kerusakan ATP langsung ditransfer ke molekul lain yang membutuhkan energy.

Dalam otot, misalnya, energi ini mengaktifkan situs tertentu pada elemen

kontraktil menyebabkan serat otot untuk memendek. Karena energi dari ATP

dimanfaatkan sebagai sumber semua bentuk kerja biologis. ATP dianggap “mata

uang energy”. Pemisahan molekul ATP ada yang dilakukan dengan

menggunakan oksigen dan tidak. Latihan yang terkenal dengan menahan nafas

yaitu berlari dan renang memberikan contoh bahwa pemecahan ATP bisa tidak

tergantung pada oksigen. Dalam metabolisme energy untuk kontraksi otot suplay

energy biasanya berasal dari proses anaerobic.

Gambar 2.1. ATP sebagai Mata Uang Energy

ATP merupakan bahan dasar energy yang dipakai untuk melakukan

aktivitas fisik melalui proses olahdaya (metabolisme). Menurut Janssen (1987)

yang dikutip oleh Dinangsit (2009) mengemukakan bahwa “zat ini merupakan

suatu senyawa yang selama aktivitas otot diubah menjadi adenosine difosfat atau

ADP, sambil menghasilkan energi siap pakai untuk otot”. Proses ATP menjadi

synthesis ATP

“energy currency”

ATP Hydrolisis

Gerak, Dll

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

12

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

energi dapat digambarkan secara sederhana sebagai berikut : ATP ADP +

Energi. Terdapat dua jalur penyediaan energi yang dapat kita gunakan untuk

melakukan aktivitas fisik yaitu jalur anaerobik dan aerobik.

2. Aerobik dan Anerobik

Sumber penghasil energy untuk menghasilkan ATP dengan cepat adalah

dari molekul berenergi tinggi yaitu Creatine Phosphate (CP). Creatine Posphate

terdapat dalam sel dalam jumlah lebih dari cadangan ATP , phosphate yang

terdapat pada Creatine Phosphate dapat di transfer ke ADP dan membentuk ATP.

Proses ini tidak memerlukan oksigen yang bisa disebut juga proses anaerobik.

Metabolisme anaerobik adalah system pembentukan ATP sebagai bahan dasar

energi tanpa bantuan oksigen. Energi yang dihasilkan oleh metabolisme anaerobik

hanya cukup digunakan untuk olahraga dengan intensitas tinggi dan berat dalam

waktu yang singkat. Seperti yang dikemukakan oleh Giriwijoyo (2010 : 125)

bahwa: “adanya olahdaya anaerobic memungkinkan manusia mengerahkan daya

(energy) dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat (melakukan gerakan-

gerakan explosive) baik yang bersifat maximal maupun yang submaximal”.

ATP pada proses anaerobik disintesis di glikolisis, pada proses glikolisis

inilah muncul asam laktat yang dapat menimbulkan kelelahan. Seperti yang

dijelaskan oleh McArdle et al. (1994 :61):

”The high energy phosphates must continually be resynthesized at rapid

rate for strenuous exercise to continue beyond a brief period. In such

intense exercise , the energy to phosphorylate ADP come mainly from

glucose and stored glycogen during the anaerobic process of glicolisis

with the resulting formation of lactic acic. In a way , this mechanism of

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

13

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

lactic acid formation “buys time” to allow for the rapid formation of ATP

by substrate-level phosphorilation. This occurs when the oxygen supply

is inadequate or the energy demands outstrip celluler capacity for the

aerobic resynthesis of ATP. The anaerobic energy from glycolysis for

ATP resynthesis can be thougt off as reserve fuel that is brought into use

by the athlete “kicking” the last phase a mile run. It is also of critical

importance during 440-yard run or 100-yard swim or multiple sprint

sports such as ice hockey, field hockey, and soccer that energy be

provided rapidly in excess of the supplied by the stored phosphagen. If

the intensity of “all-out” exercise is decreased (there by extending the

period of exercise), there is a corresponding decrease in the rate of

buildup of lactic acid and its finaly concentration in both the blood and

muscle.”

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam latihan yang intens,

energy untuk fosforilasi ADP datang terutama dari glukosan dan glikogen yang

tersimpan selama proses anaerobic glikolisis yang menghasilkan asam laktat. Hal

ini terjadi ketika suplay oksigen tidak mencukupi atau kebutuhan energy sudah

melebihi batas kapasitas sel untuk resistesis aerobic ATP. Energy anaerobic dari

glikolisis untuk resistesis ATP dapat dianggap sebagai bahan bakar cadangan. Hal

ini sangat bermanfaat untuk melakukan renang 440 meter, lari 100 meter atau

beberapa olahraga seperti hockey dan sepak bola. Jika intensitas latihan menurun

ada penurunan yang sesuai dalam tingkat penumpukan asam laktat baik dalam

darah ataupun otot.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

14

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Gambar 2.2. Proses Glikolisis Menghasilkan Asam laktat

McArdle et al. (1994 :63) menjelaskan bahwa :

”Lactate-Producing Capacity. The ability to generate a high lactic

acid level in all-out exercise is increased with specific "anaerobic

training" and subsequently reduced with detraining. Well-trained

"anaerobic" athletes performing maximal short-term exercise can

generate blood lactate levels that are 20 to 30% higher than in

untrained subjects under similar circumstances. The mechanism for

this response is unknown, but it may be caused by large differences

in motivation levels accompanying the trained state as well as about

a 20% increase in enzymes involved in glycolysis, specifically

phosphofructokinase, observed as a result of anaerobic-type training.

It is also likely that the increased intramuscular glycogen stores that

accompany the trained state allow for a greater contribution of

energy via anaerobic glycolysis. Although increases in enzymes of

the anaerobic pathway take place with sprint-type training, these

changes are not as impressive as the 2 to 3-fold increase in aerobic

enzymes with endurance training”.

Glukosa Darah

Cadangan

Glikogen Glukosa Asam Piruvat ASAM

LAKTAT

glikolisis

ATP

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

15

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan memhasilkan

kadar asam laktat yang tinggi meningkat dengan spesifik pada latihan anerobik

dan bisa dikurangi dengan detraining. Atlet yang sudah terlatih melakukan

olahraga anarobik dengan maksimal dapat menghasilkan asam laktat di darah 20-

30 % lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak terlatih pada kondisi

yang sama.

Contohnya olahraga yang dilakukan dalam waktu singkat dan dapat

menguras stamina merupakan latihan olahraga yang dilakukan oleh para atlet

olahraga untuk meningkatkan masa otot dan non-endurance , seperti angkat beban

dalam meningkatkan masa otot. Manfaat utama dari olahraga anaerobik adalah

kemampuannya untuk membangun otot yang lebih kuat. Ketika melakukan latihan

anaerobik, energi yang tersimpan dalam otot akan digunakan sebagai sumber

energi.

Proses pembentukan energi yang lainnya adalah proses aerobik. Proses

aerobik adalah system pembentukan ATP sebagai bahan dasar energi dengan

bantuan oksigen. Menurut Guyton dan Hall (1996 : 1131) yang dikutip oleh

Dinangsit (2009) mengemukakan bahwa : “ energi aerobik berarti energi yang

dapat dihasilkan dari makanan hanya dengan metabolisme oksidatif”. Olahraga

yang menggunakan metabolisme aerobik dapat dilakukan secara terus-menerus

dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

16

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

3. Kelelahan

Kelelahan adalah menurunnya kualitas dan kuantitas kerja atau olahraga

yang disebabkan karena melakukan kerja atau olahraga tertentu. Penurunan

kualitas kerja atau olahraga ini disebabkan oleh karena intensitas dan durasi kerja

atau olahraga itu telah menyebabkan terjadinya gangguan homeostatis. Kondisi ini

secara subjektif dirasakan sebagai kelelahan (Giriwijoyo, 2010 : 268).

Kelelahan merupakan suatu proses alami yang terjadi apabila seseorang

sudah melakukan olahraga, penyebab kelelahan bisa disebabkan oleh banyak

faktor diantaranya kekurangan sumber energy untuk melakukan kontraksi otot dan

penumpukan hasil metabolisme berupa asam laktat.

McArdle et al. (1994 : 292) juga menjelaskan bahwa kelelahan otot bisa

dihasilkan dari beberapa factor, ada empat komponen utama yang terlibat dalam

kontraksi otot yaitu:

a. System saraf pusat

b. Saraf tepi

c. Neuromuscular junction

d. Muscle fiber

Kelelahan terjadi jika terjadinya peristiwa yang mengganggu antara

system saraf pusat dan serat otot, alasanya adalah:

a. Sebuah penurunan yang signifikan dalam glikogen otot berhubungan

dengan kelelahan yang berkepanjangan selama latihan submaksimal,

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

17

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

b. otot lelah dalam jangka waktu latihan yang pendek dikaitkan dengan

kekurangan oksigen, tingkat peningkatan jumlah asam laktat dan

peningkatan secara dramatis konsentrasi H+ dalam otot yang aktif.

Kelelahan merupakan suatu proses alami yang terjadi apabila seseorang

sudah melakukan olahraga, penyebab kelelahan bisa disebabkan oleh banyak

faktor diantaranya kekurangan sumber energy untuk melakukan kontraksi otot dan

penumpukan hasil metabolisme berupa asam laktat.

Asam laktat merupakan suatu produk yang dihasilkan dari piruvat pada

suasana aerob pada proses glikolisis. Jumlah maksimal yang dapat ditoleransi oleh

tubuh adalah sekitar 200mg% dan jika terjadi akumulasi lebih dari jumlah ini,

maka timbul kelelahan yang tidak dapat ditolerir oleh seseorang dan

menyebabkan ia harus menghentikan aktivitasnya.

Proses kelelahan dimulai pada saat kapasitas anaerobik telah habis terpakai

untuk memenuhi kebutuhan energi dalam melakukan suatu aktivitas fisik.

Giriwiijoyo (2010 : 226) menyatakan bahwa :

“Kapasitas anaerobic merupakan BKM primer oleh karena factor inilah

yang menentukan terhentinya olahraga. Artinya apabila kapasitas

anaerobik telah habis terpakai, maka olahraga tidak mungkin dapat

dilanjutkan lagi dan orang akan berada dalam keadaan „kehabisan tenaga‟

(lelah berat = exhausted)”.

Apabila dalam darah kandungan laktat sudah mencapai diatas 6-8 mM,

maka latihan tidak dilanjutkan lagi karena akan mengganggu koordinasi dan bisa

menyebabkan meningkatnya resiko cedera karena asidosisnintrasel otot akan

menyebabkan timbulnya lubang-lubang kecil pada jaringan otot.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

18

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Asam laktat yang dihasilkan dari proses glikolisis anaerob merupakan

yang dihasilkan jika olahraga anaerob dilakukan kurang dari 140 detik. Kelelahan

yang diakibatkan oleh penumpukan jumlah asam laktat dari proses glikolisis ini

dapat mempengaruhi performa atlet, untuk menanggulangi itu atlet membutuhkan

cara-cara untuk mempercepat pemulihan kembali dari rasa lelah.

4. Pemulihan (Recovery)

Proses pemulihan yang baik ialah apabila seseorang yang sudah

melakukan proses pemulihan tersebut tidak merasa lelah lagi akibat aktifitas fisik

yang dilakukan sebelumnya dan bisa melanjutkan aktivitas selanjutnya. Proses

pemulihan difungsikan untuk mengeliminasi asam laktat yang merupakan sampah

metabolisme pada otot. Seperti yang diungkapkan oleh Giriwidjoyo (2010 : 275)

bahwa:

“…asam laktat didalam sel otot bukan merupakan sampah akhir. Namun

bila jumlahnya berlebih dapat menganggu kinerja sel, oleh karena itu

harus segera diangkut ke luar dari otot oleh system sirkulasi untuk didaur

ulang kembali menjadi glikogen di hati dan jaringan otot lain yang tidak

aktif”.

Kemampuan seseorang dalam melakukan pemulihan setelah beraktivitas

berbeda-beda, semakin cepat seseorang dapat melakukan pemulihan semakin

cepat pula terhindar dari kelelahan. Seorang atlet memiliki aktivitas fisik yang

tinggi , ia harus selalu bisa menampilkan penampilan terbaiknya dalam setiap

pertandingan maka dari itu di butuhkan pengetahuan lebih mengenai teknik-teknik

pemulihan yang efektif. Pemulihan dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

pasaif atau aktif. Seperti yang dijelaskan oleh McArdle et al. (1994 : 73) bahwa:

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

19

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

“Procedures for speeding recovery from exercise can generally be cate-

gorized as either active or passive. In active recovery (often called

"cooling-down" or "tapering-off-), submaximal aerobic exercise is

performed immcdiately after the exercise in the belief that this

continued movement in some way prevents muscle cramps, stiffness,

and facilitates the recovery process. In contrast, a person usually lies

down in passive recovery with the hope that complete inactivity may

reduce the resting energy requirements and thus "free" oxygen for the

recovery process. Modifications of active and passive recovery have

included the use of cold showers, massages, specific body positions,

ice application, and ingesting cold fluids”.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur untuk mempercepat

pemulihan dari latihan secara umum dapat dikategorikan sebagai pemulihan

aktif dan fasif. Dalam pemulihan aktif lebih dikenal dengan pendinginan

dengan olahraga ringan untuk mencegah kram otot, kekakuan dan

memfasilitasi proses pemulihan. Sebaliknya, seseorang biasanya berbaring

dalam pemulihan pasif. Modifikasi pemulihan aktif dan pasif mencakup

diantaranya mandi air ingin, pijat, posisi tubuh tertentu, aplikasi dengan

menggunakan es, dan meminum cairan dingin.

Oleh karena itu, dalam kasus kelelahan olahraga pemulihan yang

dilakukan bisa secara aktif ataupun secara pasif. Pemulihan aktif bisa dilakukan

melalui olahraga dengan intensitas rendah, sedangkan pemulihan secara pasif bisa

dilakukan dengan bantuan rangsangan dari lingkungan luar. Contoh rangsangan

dari luar seperti melakukan terapi massage manual dan terapi air (hydrotherapy).

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

20

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

B. MASSAGE

1. Definisi Massage

Massage merupakan suatu cara atau upaya untuk menyembuhkan dalam

berbagai bentuk pegangan terhadap bagian tubuh. Seperti yang dikemukakan oleh

Basiran (2008 : 8) bahwa “massage adalah suatu cara pemeliharaan atau

penyembuhan dengan menggunakan gerakan tangan atau alat pada jaringan tubuh

yang lunak (otot)”. Sedangkan menurut Giriwijoyo (2006 : 272) bahwa “Massage

adalah rekayasa aktivasi mekanisme pompa vena dan pompa limfe (getah bening)

secara artificial untuk mempercepat pemulihan melalui percepatan sirkulasi dalam

kondisi istirahat total (berbaring dengan relax)”.

2. Sejarah Massage

Massage telah dikenal sejak zaman prasejarah oleh berbagai bangsa

didunia sebagai upaya untuk pengobatan fisik. Seperti yang diungkapkan Waluyo

(2004 : 12-14), menguraikan sejarah massage secara umum sebagai berikut :

Data sejarah menunjukan bahwa pijat merupakan upaya tertua

yang diketahui manusia untuk pengobatan fisik. Di Negara-negara barat

dikenal kata massage untuk pengertian pijat. Kemungkinan kata

tersebut bersal dari kata dalam bahasa Arab mash yang artinya

„menekan perlahan‟ (to press softly). Teori lainnya, kata itu bersal dari

bahasa yunani massein yang berarti „meremas‟ (to kneed).

Kemungkinan lain berasal darinahasa Prancis masser yang artinya

„keramas‟ (to shampoo).

Di Cina, data pengobatan yang tertua berasal dari buku „Nei Ching‟

yang ditulis oleh Kaisar Kuning. Di dalamnya ada bab tentang

penggunaan pijat untuk tujuan penyembuhan, yang kini dikenal sebagai

akupresur. Pijat juga dikenal di Mesir, terbukti dari gambar-gambar di

dinding dalam kuburan seorang ahli pengobatan tentang penggunaan

kaki dan tangan untuk memijat. Data mesir tersebut berasal dari sebuah

tempat bernama Saqqara bertahun 2330 sebelum Masehi. Pengobatan

bangsa India, Ayurveda, bertahun 1800 sebelum Masehi, juga

menunjuk penggunaan pijat.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

21

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Ada banyak bukti sejarah bahwa pijat telah digunakan oleh para

pengobat bangsa Yunani dan Romawi. Filosof-filosof Socrates, Plato

dan Herodotus diketahui memuji manfaat pijat. Bangsa Yunani dan

Romawi menguasai pengetahuan anatomi dan fisiologi tubuh manusia,

sehingga istilah-istilah Anatomi sebagian besar berasal dari bahasa

Yunani dan Romawi. Pada tahun 5 sebelum Masehi, seorang pengobat

Yunani yang terkenal sebagai “the father of medicine”, Hippocrates,

menulis “memijat mampu menata kembali sendi yang terlalu longgar

dan mampu melemaskan sendi yang terlalu tegang…” (rubbing can

bind a joint that is too loose and loosen a joint that is to rigid…”).

Pengobatan yunani, Asclepiades, menggabung pijat dengan latihan fisik

Galen, pengobat Kaisar Romawi, menggunakan pijat untuk mengobati

para gladiator yang cedera dan persiapan perang para prajurit. Kaisar

Julius Caesar yang menderita neuralgia menjalani pijat setiap hari untuk

sakit kepalanya.

Pada awal abad ke-19, seorang mahaguru bangsa swedia, Per

Henrik Ling (1776-1877) mengembangkan teknik pijat yang kemudian

disebut “Pijat Swedia” (Swedish Massage). Ia mendirikan institute di

Stockholm tempat belajar pijat dan senam pengobatan. Pada tahun1877

“pijat swedia” diperkenalkan di Amerika oleh Dr. Mitchell. Pada tahun

1894 mulai dikenal di inggris dengan didirikan Society of Traned

Masseeuses.

Massage di Indonesia pun sudah dikenal dari zaman dahulu. Kata

massage di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan pijat. Perkembangan massage

di Indonesia cukup pesat terutama di bidang olahraga. Seperti yang dijelaskan

oleh Basiran (2008 : 5) tentang perkembangan massage di Indonesia adalah

sebagai berikut :

Di Indonesia massage telah di kenal sejak zaman dahulu, massage

di Indonesia dikenal dengan nama pijat, urut atau lulut. Di Indonesia

sejak zaman dulu telah dikenal ada tukang pijat, dukun bayi, dukun

urut. Mereka dipercaya dan dikenal sebagai orang ahli dalam hal pijat-

memijat. Massage di Indonesia dipengaruhi atau diperkaya dengan

masuknya serdadu-serdadu belanda saat itu, sehingga tidak sedikit

bangsa kita yang belajar massage pada serdadu Belanda.

Pada zaman merdeka, terdorong oleh penyelenggaraan Asian

Games yang membutuhkan banyak tenaga ahli massage, sehingga kala

itu diselenggarakan pendidikan khusus ahli massage di Surakarta,

Bandung dan Semarang. Dewasa ini massage semakin banyak

dipelajari baik di masyarakat umum maupun di lembaga-lembaga

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

22

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pendidikan, bahkan di FPOK massage telah masuk ke dalam kurikulum

sehingga wajib bagi mahasiswa untuk mempelajari massage.

Dengan semakin berkembangnya massage di Indonesia karena telah

terbukti manfaatnya dan mampu memperbaiki kondisi tubuh . Oleh karena itu

hampir di setiap cabang olahraga memiliki masseur (pemijat) untuk membantu

mempersiapkan fisik olahragawan dan untuk melawan kelelahan setelah

mengadakan latihan fisik yang berat. Massage di berikan setelah dan sebelum

olahraga.

3. Jenis-Jenis Gerakan Massage Dan Manfaatnya.

Ada beberapa jenis gerakan massage yang sudah di kenal di masnyarakat

umum seperti yang dijelaskan oleh Basiran (2008 : 21-28) sebagai berikut :

3.1. Effleurage

Effleurage atau bisa disebut juga dengan stroking (elusan) biasanya

digunakan untuk memulai dan mengakhiri satu sesi terapi. Gerakannya

seperti menggosok dengan lembut pada permukaan daerah yang akan di

massage, dengan tujuan untuk mempersiapkan daerah tersebut, menenangkan

pasien dan mendeteksi ada tidaknya area yang tegang. Berdasarkan tekanan

stroking dibagi menjadi tiga macam , yaitu : superficial stroking, medium

stroking dan deep stroking. Berdasarkan bentuk pegangannya stroking juga

dibagi menjadi tiga macam, yaitu : Palmar (dengan telapak tangan), Digital

(dengan ujung jari tangan), knucle (dengan kepalan).

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

23

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

3.2. Compression

Dengan manipulasi perasaan ini, pengaruh stroking diperhebat, sirkulasi

diperlancar. Macam compression yaitu :

a. Kneading/ petrisage (mengadoni atau memijat).

Kneading atau petrisage dilakukan dengan palmar yaitu dengan

memegang otot sebanyak-banyaknya kemudian memeras atau menekan

tanpa menggeser.

b. Wringing (memeras)

Pegangan ini seperti memeras kain cucian, tangan bergerak bertentangan

yang satu mendorong dan yang lain menarik dan gerakan mengarah ke

jantung.

c. Rolling (menggeser)

Pegangan ini dimulai dengan sikap memegang otot seperti pada

petrisage, yang dilakukan oleh tangan yang terjauh sedang tangan yang

lain memegang dan mengangkat otot di bagian yang lebih dekat ke pusat.

Gerakan meremas dilakukan oleh tangan yang terjauh dengan

merapatkan telunjuk ke ibu jari. Kemudian tangan yang lain bergeser ke

arah pusat sambil mengangkat otot disusul gerak perasan berikutnya.

d. Walken

Pegangan ini dikerjakan dengan dua tangan. Misalnya tangan kiri berada

pada bagian proksimal, memegang otot dengan ibu jari dan jari-jari yang

lain terpisah.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

24

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

3.3. Friction / rubbing (menggosok)

Friction yang berarti menggosok atau menggerus, dapat dilakukan baik

dengan jari maupun telapak tangan. Friction digunakan untuk

menggerakanlemak di bawah kulit, memperbaiki penyerapan, melonggarkan

ikatan sendi yang kaku dan menghilangkan pengerasan atau penebalan.

Variasi pegangan pada friction adalah :

a. Spiral

Yaitu gerakan menggosok dengan jari atau telapaktanganmengikuti garis

melingkar-lingar berbentuk spiral.

b. Circulary

Yaitu menggosok dengan jari atau telapak tangan membuat lingkaran-

lingkaran tertutup sehingga seluruh permukaan kulit tergosok.

c. Rotary

Gerakan menggosok membuat lingkaran yang luas seperti pada

punggung dan panggul. Dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan atau

dapat menggunakan hasta untuk mengeraskan gosokan.. namun friction

dengan ujung jari lebih efektif karena rabaanya lebih peka dan dapat

menelusuri bagian atau lekuk yang sempit.

3.4. Tapotement / percussion (pukulan).

Manipulasi ini terdiri dari serangkaian tamparan atau pukulan yang lunak

pada tubuh. Tangan-tangan biasanya bekerja secara bergilir dan pergelangan

tangan diusahakan agar tetap fleksibel sehingga gerakan dapat ringan, ngeper

dan merangsang. Tapotemen berguna untuk meningkatkan aliran darah serta

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

25

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

menstimulasi ujung saraf tepi. Tapotemen yang sangat lama dan kuat dapat

melelahkan pasien, sebaiknya manupilasi ini dilakukan secara berirama dan

kontinyu. Macam-macam variasi pada tapotemen diantaranya adalah :

a. Heching

Mencingcang dengan pinggir luar telapak tangan atau jari-jari yang

terbuka.

b. Beating

Memukul dengan kepalan bagian bawah.

c. Clapping

Memukul dengan telapak jari-jari

d. Cupping

Menepuk dengan telapak tangan yang dicekungkan sehingga

menimbulkan bunyi pok-pok.

e. Typing

Seperti mengetik dengan kelima jari-jari tangan kanan dan kiri

bergantian.

f. Spatting

Menciprat dengan jari-jari.

g. Chucking

Menjepit dan melepas bergantian.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

26

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

3.5. Shaking

Manipulasi ini yaitu mengguncangkan anggota badan lengan dan tungkai.

Syaratnya keadaan otot harus kendur. Tujuan guncangan untuk memperbaiku

sirkulasi, memperbaiki fungsi saraf dan menurunkan tonus otot.

Dari uraian di atas dapat kita ketahui macam-macam gerakan massage

dan manfaatnya. Namun pada praktek penggunaanya seorang masseur tidak

menggunakan semua teknik gerakan massage, penggunaan gerakan massage di

sesuaikan dengan kebutuhan, jenis otot dan tujuan yang akan di capai, seorang

masseur biasanya menggabungkan beberapa macam gerakan supaya pasien tidak

merasa bosan.

4. Pelaksanaan Massage

Pada pelaksanaannya massage biasanya dapat lilakukan kapan saja,

belum ada patokan khusus waktu untuk massage. Umumnya seorang masseur lah

yang biasanya menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pasien. Majawisasta

(1994 : 23) mengungkapkan “ massage local biasanya berlangsung sekitar 10-15

menit”. Massage local ataupartial merupakan massage yang dilakukan pada

bagian tubuh tertentu saja.

Dalam penggunaannya, massage terbagi menjadi beberapa pelaksanaan.

Basiran (2008 : 29-32) menguraikan beberapa pelaksanaan massage, diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Massage pada saat latihan.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

27

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

2. Massage sebelum pertandingan

3. Massage dalam pertandingan

4. Massage setelah pertandingan.

C. HYDROTHERAPY

1. Pengertian Hydrotherapy

Sudah sejak zaman dahulu kala air merupakan sumber dari

kehidupan makhluk hidup di dunia ini, demikian pula dengan perawatan yang

menggunakan air sebagai medianya tidak lepas dari kehidupan dan tradisi

masyarakat. Hidroterapi adalah perawatan yang menggunakan air untuk tujuan

kesehatan (Arovah, 2010 : 16). Menurut Sidmar (2005) dalam Junjun (200 : 9)

menyatakan bahwa “penggunaan air baik dalam wujud cair, larutan, dan uap

dalam terapi melawan penyakit, trauma, dan massage (pijatan) dinamakan

Hydromassage. Istilah Hydromassage juga dikenal dengan nama hydrotherapy /

aquamassage”.

2. Jenis-jenis Hydrotherapy

Hydrotherapy memiliki berbagai macam jenis, berikut ini adalah jenis-

jenis Hydrotherapy menurut Kementrian Pendidikan Nasional Tahun 2010, yaitu :

a. Rendaman Air

Rendaman air adalah terapi dengan cara berendam di dalam bak atau

kolam berendam yang diisi air secukupnya yang suhunya sudah

disesuaikan.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

28

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

b. Under Water Massage

Terapi air dengan cara berendam didalam bak berendam (bathtub) yang

dirancang dengan berbagai jet atau nozzle dengan tekanan dan dan suhu

yang bisa diatur atau dikontrol serta dilengkapi jet shower yang bisa

diarahkan sesuai kebutuhan pelanggan.

c. Whirpool

Terapi air dengan menggunakan berbagai jet atau nozzle yang dirancang

khusus dengan tekanan dan suhu yang bisa diatur sesuai ukuran dan

kebutuhan tertentu.

d. Kolam Terapi (aquamedic)

Kolam terapi yang didesain dengan modifikasi jet shower dengan

tekanan tertentu pada bagian-bagian tubuh tertentu yang sering

mendapatkan keluhan secara fisiologi dan anatomi. Tekanan dan suhu

bisa diatur sesuai dengan kebutuhan terapi serta dipadukan dengan

latihan untuk aktivitas tubuh dari mulai peregangan,latihan inti dan

rileksasi.

e. Pancuran Air (vichy shower)

Terapi dengan pancuran air dengan tekanan dan suhu tertentu yang bisa

diatur sesuai kebutuhan.

f. Terapi air panas dan dingin (contrast bath)

Terapi yang menggunakan dua jenis temperature, hangat dan dingin.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

29

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

3. Efek Fisiologis Hydrotherapy

Hydrotherapy memberikan efek fisiologis terhadap beberapa bagian

organ tubuh manusia, seperti yang dijelaskan oleh Kementrian Pendidikan

Nasional tahun 2010 yaitu:

a. Jantung

Ketika berendam dalam air, tekanan hidrostatik air terhadap tubuh

mendorong aliran darah dari lengan dan kaki menuju ke rongga dada dan

dalam beberapa menit saja darah berakumulasi di pembuluh darah besar

jantung. Efek ini berlangsung lebih cepat dalam air dingin berhubung

sirkulasi darah kulit berkurang. Sebaliknya air panas mendorong pembesaran

pembuluh darah kulit dan meningkatkan denyut jantung.

b. Jaringan lemak

Air hangat mengendurkan otot sekaligus memiliki efek analgesic. Tubuh

yang penat akan menjadi segar kembali dan hilang rasa penatnya jika

berendam dalam air hangat.nair hangat juga meningkatkan sirkulasi darah

tubuh.

c. Ginjal

Tekanan hidrostatik air dipermukaan tubuh mendorong aliran darah dari

bagian tubuh sebelah bawah ke rongga dada dan jantung. Beberapa peneliti

menyatakan terjadi pergeseran ruangan antar jaringan, sehingga

meningkatkan volume plasma. Hal ini akan merangsang ginjal memproduksi

air seni dan terjadi lebih banyak pembuangan zat sampah dan racun keluar

tubuh.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

30

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

d. Pernafasan

Tekanan hidrostatik air di dinding rongga dada dan masuknya darah dalam

rongga dada mempengaruhi mekanisme pernafasan dan bekerjanya paru-paru.

Terjadi pengurangan volume udara yang dapat dihembuskan keluar setelah

penghirupan udara dalam-dalam, yang menimbulkan peningkatan kapasitas

penghirupan udara sebagai kompensasinya.

e. Endokrin

Berendam dalam air menimbulkan pelepasan dan peningkatan temporer

hormon pertumbuhan tubuh. Tingkat sirkulasi hormon kortisol meningkat,

baik di dalam air panas maupun didalam air dingin, dan hal ini menimbulkan

rasa “euphoria” atau “kegembiraan” bagi yang bersangkutan. Kelenjar tiroid

mengeluarkan lebih banyak hormon tiroksin yang meningkatkan kecepatan

metabolism tubuh.

f. Kekebalan

Berendam dalam air panas atau air suhu tubuh merangsang system kekebalan

tubuh. Pengaruhnya makin besar tatkala berendam dengan air dingin. Hal ini

disebabkan oleh terjadinya peningkatan T-sel atau sel darah putih dalam

dalam getah bening, sehingga meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu air

dingin memiliki efek anti peradangan pada kulit.

g. Persyarafan

Berendam dengan air sangat baik untuk menghilangkan stress. Suhu air lebih

rendah dari suhu badan kolam rendam semula bersifat merangsang. Tetapi

jika berendam lebih lama dari 2menit justru menimbulkan relaksasi. Oleh

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

31

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

karena itu penggunaan kolam air sangat baik untuk menanggulangi gangguan

depresi.

4. Sifat Umum Hydrotherapy

Pada dasarnya Hydrotherapy mendasarkan diri kepada sifat umum

air,seperti yang dijelaskan oleh Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2010 :

a. Daya Apung (buoyancy)

Memudahkan gerakan otot karena daya apung (hydrostatic dan hydrodynamic

effect)

b. Daya Mekanik (mechanical effect)

Pancuran, semburan, gerakan air menimbulkan efek mekanik yang akhirnya

merangsang pelebaran pembuluh darah, hal ini akan mengakibatkan

melancarkan peredaran darah, pengiriman oksigen, mineral dan sari makanan

yang dibutuhkan tubuh akan lancer sehingga mengakibatkan efek relaksasi.

c. Daya Menghangatkan (thermal effect)

Berperan dalam proses pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) yang

menyebabkan efek relaksasi dan efek analgesic (mengurangi rasa sakit).

d. Daya Kimia (chemical effect)

Mineral kimia yang dikandung air akan mempengaruhi perbaikan dari

metabolism tubuh saat berendam atau latihan di dalam air. Efek ini

tergantung kandungan mineral yang dikandung oleh airnya.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

32

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

5. Pedoman Suhu Air Untuk Hydrotherapy

Suhu air yang harus di perhatikan saat melaksanakan hydrotherapy

Tabel 2.1. pedoman suhu air untuk hydrotherapy

NO SUHU KETERANGAN

1 Diatas 43,3ºC

Terlalu panas tidak aman untuk penggunaan di rumah

atau perawatan spa, kecuali untuk rendam sebagian

tubuh : lengan, kaki, balutan, kompres local, tidak

direkomendasikan

2 40 – 43,5ºC

Sangat panas, hanya untuk waktu yang pendek 5-15

menit, perhatikan adanya hyperthermia. Tidak

direkomendasikan untuk mereka dengan kondisi

gangguan kardiovascular.

3

37,7 –

<40,5º C

Panas, umumnya dapat ditoleransi untuk kebanyakan

terapi rendam : lama rendam 10-20 menit.

4 36,6 – 37,7º C

Hangat, sedikit diatas suhu tubuh ideal untuk absorbs

rendam herbal : lama rendam 15-30 menit.

5 32,2 – 36,6º C

Netral, rendam nyaman yang menghasilkan refleks

pemanasan , adalah rentang normal suhu permukaan

kulit, lama rendam 5-10 menit.

6 26,6 – 32,2º C

Rendam sedikit dingin (cool), pendingin yang dapat

ditoleransi : dipergunakan untuk rendam jangka

pendek kurang dari 5menit, hal ini untuk pemberian

reflex pemanasan.

7 18,3 – 26,6º C

Rendam dingin, rendam atau celupan sangat singkat,

untuk mendapatkan reflek pemanasan lebih yang

dramatic, tidak direkomendasikan lebih dari 30detik :

perhatikan hypothermia.

8 < 18,3º C

Sangat dingin, tidak direkomendasikan untuk

penggunaan rumah, kecuali rendam sebagian atau

aplikasi local, kompres dingin dengan es.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_ikor_0807757_chapter2(1).pdf · A. KONSEP DASAR KELELAHAN 1. Metabolisme Pembentukan Energi

33

Destiana Ayu Ningrum, 2012 Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage Dan Massage Manual Terhadap Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode hydrotheraphy massage berpengaruh secara signifikan dalam

menurunkan kadar asam laktat akibat kelelahan pasca olahraga anaerobic

lactacid.

2. Metode massage manual berpengaruh secara signifikan dalam

menurunkan kadar asam laktat akibat kelelahan pasca olahraga anaerobic

lactacid.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara metode hydrotheraphy massage

dengan metode massage manual.