Top Banner
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja. 2.1.1 Pengertian Malaria Menurut Gandahusada Malaria adalah suatu istilah yang diperkenalkan oleh Dr. Francisco Torti pada abad ke 17, malaria berasal dari bahasa Itali Mal = kotor, sedangkan Aria = udara ”udara yang kotor” (dalam Saputra, 2011). Malaria adalah suatu penyakit kawasan tropika yang biasa tetapi apabila diabaikan juga dapat menjadi serius, seperti malaria jenis Plasmodium falciparum penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan kematian. Ia adalah suatu serangga protozoa yang dipindahkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina terutama pada waktu terbit dan terbenam matahari. Penyakit malaria pada manusia ada empat jenis dan masing-masing disebabkan spesies parasit yang berbeda. Jenis malaria itu adalah: 1) Malaria tertiana (paling ringan), yang disebabkan oleh Plasmodium vivax dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi, ini dapat terjadi selama dua minggu setelah infeksi. 2) Demam rimba (jungle fever), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh P. falciparum. Plasmodium ini merupakan sebagian besar penyebab kematian akibat malaria. Organisme
38

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

Apr 01, 2019

Download

Documents

nguyennhu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1.1 Penyakit Malaria

Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat

menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak

balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan

dapat menurunkan produktivitas kerja.

2.1.1 Pengertian Malaria

Menurut Gandahusada Malaria adalah suatu istilah yang diperkenalkan

oleh Dr. Francisco Torti pada abad ke 17, malaria berasal dari bahasa Itali Mal =

kotor, sedangkan Aria = udara ”udara yang kotor” (dalam Saputra, 2011). Malaria

adalah suatu penyakit kawasan tropika yang biasa tetapi apabila diabaikan juga

dapat menjadi serius, seperti malaria jenis Plasmodium falciparum penyebab

malaria tropika yang sering menyebabkan kematian. Ia adalah suatu serangga

protozoa yang dipindahkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles

betina terutama pada waktu terbit dan terbenam matahari.

Penyakit malaria pada manusia ada empat jenis dan masing-masing

disebabkan spesies parasit yang berbeda. Jenis malaria itu adalah:

1) Malaria tertiana (paling ringan), yang disebabkan oleh Plasmodium vivax

dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala

pertama terjadi, ini dapat terjadi selama dua minggu setelah infeksi.

2) Demam rimba (jungle fever), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga

malaria tropika, disebabkan oleh P. falciparum. Plasmodium ini

merupakan sebagian besar penyebab kematian akibat malaria. Organisme

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma,

mengigau dan kematian

3) Malaria kuartana yang disebabkan P. malariae, memiliki masa inkubasi

lebih lama dari pada penyakit malaria tertiana atau tropika, gejala pertama

biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi.

Gejala itu kemudian akan terulang lagi tiap tiga hari.

4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

dan disebabkan oleh P. ovale. Pada masa inkubasi malaria, protozoa

tumbuh didalam sel hati, beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi,

organism tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah merah

sehingga menyebabkan demam (Prasetyo, 2006).

2.1.2 Penyebab Penyakit Malaria

Rahayu (2010) mengemukakan bahwa Agent penyebab malaria ialah

makhluk hidup Genus Plasmodia, Famili Plasmodiidae dari Ordo Coccidiidae.

Sampai saat ini di Indonesia dikenal empat spesies parasit malaria pada manusia,

yaitu :

1. Plasmodium falciparum : penyebab penyakit tropika yang sering

menyebabkan malaria berat/malaria otak yang fatal, gejala serangannya

timbul berselang setiap dua hari (48 jam) sekali.

2. Plasmodium vivax : penyebab penyakit malaria tertian yang gejala

serangannya timbul berselang setiap 3 hari.

3. Plasmodium malariae: penyebab penyakit malaria quartana yang gejala

serangannya timbul berselang setiap empat hari.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

4. Plasmodium ovale: jenis ini jarang ditemui di Indonesia, banyak dijumpai

di Afrika dan pasifik Barat. (Dalam Mobonggi, 2011: 19)

2.1.3 Vektor Nyamuk

Menurut Bruce-Chwatt (1985) Dalam susunan taksonomi, Nyamuk

Anhopheles diklasifikasikan sbb: Phylum Arthropoda; Ordo Diptera; klas

Hexapoda; Famili Culicidae; Sub Famili Anopheline; Genus Anopheles (dalam

Susana, 2011 : 24).

Diketahui lebih dari 422 spesies Anopheles di dunia. Di Indonesia hanya

ada 80 spesies dan 22 diantaranya ditetapkan menjadi vektor malaria. 18 spesies

dikomfirmasi sebagai vektor malaria dan 4 spesies diduga berperan dalam

penularan malaria di Indonesia. Nyamuk tersebut hidup di daerah tertentu dengan

kondisi habitat lingkungan yang spesifik seperti daerah pantai, rawa-rawa,

persawahan, hutan dan pegunungan.

Harmendo (2008: 28-31) mengemukakan bahwa Nyamuk Anopheles

dewasa adalah vektor penyebab malaria. Nyamuk betina dapat bertahan hidup

selama sebulan. Siklus nyamuk Anopheles sebagai berikut :

1. Telur

Nyamuk betina meletakkan telurnya sebanyak 50-200 butir sekali bertelur.

Telur telur itu diletakkan di dalam air dan mengapung di tepi air. Telur tersebut

tidak dapat bertahan di tempat yang kering dan dalam 2-3 hari akan menetas

menjadi larva.

2. Larva

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

Larva nyamuk memiliki kepala dan mulut yang digunakan untuk mencari

makan, sebuah torak dan sebuah perut. Mereka belum memiliki kaki. Dalam

perbedaan nyamuk lainnya, larva Anopheles tidak mempunyai saluran pernafasan

dan untuk posisi badan mereka sendiri sejajar dipermukaan air. Larva bernafas

dengan lubang angin pada perut dan oleh karena itu harus berada di permukaan.

Kebanyakan Larva memerlukan makan pada alga, bakteri, dan mikroorganisme

lainnya di permukaan. Mereka hanya menyelam di bawah permukaan ketika

terganggu. Larva berenang tiap tersentak pada seluruh badan atau bergerak terus

dengan mulut. Larva berkembang melalui 4 tahap atau stadium, setelah larva

mengalami metamorfisis menjadi kepompong. Disetiap akhir stadium larva

berganti kulit, larva mengeluarkan exokeleton atau kulit ke pertumbuhan lebih

lanjut. Habitat Larva ditemukan di daerah yang luas tetapi kebanyakan spesies

lebih suka di air bersih.

Larva pada nyamuk Anopheles ditemukan di air bersih atau air payau yang

memiliki kadar garam, rawa bakau, di sawah, selokan yang dirtumbuhi rumput,

pinggir sungai dan kali, dan genangan air hujan. Banyak spesies lebih suka hidup

di habitat dengan tumbuhan. Habitat lainnya lebih suka sendiri. Beberapa jenis

lebih suka di alam terbuka, genangan air yang terkena sinar matahari.

3. Kepompong

Kepompong terdapat dalam air dan tidak memerlukan makanan tetapi

memerlukan udara. Pada kepompong belum ada perbedaan antara jantan dan

betina. Kepompong menetas dalam 1-2 hari menjadi nyamuk, dan pada umumnya

nyamuk jantan lebih dulu menetas daripada nyamuk betina. Lamanya dari telur

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

berubah menjadi nyamuk dewasa bervariasi tergantung spesiesnya dan

dipengaruhi oleh panasnya suhu. Nyamuk bisa berkembang dari telur ke nyamuk

dewasa paling sedikit membutuhkan waktu 10-14 hari.

4. Nyamuk dewasa

Semua nyamuk, khususnya Anopheles dewasa memiliki tubuh yang kecil

dengan 3 bagian : kepala, torak dan abdomen (perut). Kepala nyamuk berfungsi

untuk memperoleh informasi dan untuk makan. Pada kepala terdapat mata dan

sepasang antena. Antena nyamuk sangat penting untuk mendeteksi bau host dari

tempat perindukan dimana nyamuk betina meletakkan telurnya. Thorak berfungsi

sebagai penggerak. Tiga pasang kaki dan sebuah kaki menyatu dengan sayap.

Perut berfungsi untuk pencernaan makanan dan mengembangkan telur.

Bagian badannya mengembang agak besar saat nyamuk betina menghisap darah.

Darah tersebut lalu dicerna tiap waktu untuk membantu memberikan sumber

protein pada produksi telurnya, dimana mengisi perutnya perlahan-lahan.

Untuk kelangsungan hidupnya, parasit malaria memerlukan dua macam

siklus kehidupan yaitu siklus dalam tubuh manusia dan siklus dalam tubuh

nyamuk.

a. Siklus aseksual dalam tubuh manusia

Sikus dalam tubuh manusia juga disebut siklus aseksual, dan siklus ini

terdiri dari:

1). Siklus di luar sel darah merah

Siklus di luar sel darah merah berlangsung dalam hati. Pada Plasmodium

vivax dan Plasmodium ovale ada yang ditemukan dalam bentuk laten di dalam sel

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

hati yang disebut hipnosoit. Hipnosoit merupakan suatu fase dari siklus hidup

parasit yang nantinya dapat menyebabkan kumat / kambuh atau rekurensi (long

term relapse). Plasmodium vivax dapat kambuh berkali-kali bahkan sampai

jangka waktu 3 – 4 tahun. Sedangkan untuk Plasmodium ovale dapat kambuh

sampai bertahun-tahun apabila pengobatannya tidak dilakukan dengan baik.

Setelah sel hati pecah akan keluar merozoit yang masuk ke eritrosit (fase

eritrositer)

2). Fase dalam sel darah merah

Fase hidup dalam sel darah merah / eritrositer terbagi dalam :

a). Fase sisogoni yang menimbulkan demam

b). Fase gametogoni yang menyebabkan seseorang menjadi sumber penularan

penyakit bagi nyamuk vektor malaria. Kambuh pada Plasmodium falciparum

disebut rekrudensi (short term relapse), karena siklus didalam sel darah merah

masih berlangsung sebagai akibat pengobatan yang tidak teratur. Merozoit

sebagian besar masuk ke eritrosit dan sebagian kecil siap untuk diisap oleh

nyamuk vektor malaria. Setelah masuk tubuh nyamuk vektor malaria, mengalami

siklus sporogoni karena menghasilkan sporozoit yaitu bentuk parasit yang sudah

siap untuk ditularkan kepada manusia.xvii

b. Fase seksual dalam tubuh nyamuk

Fase seksual ini biasa juga disebut fase sporogoni karena menghasilkan

sporozoit, yaitu bentuk parasit yang sudah siap untuk ditularkan oleh nyamuk

kepada manusia. Lama dan masa berlangsungnya fase ini disebut masa inkubasi

ekstrinsik, yang sangat dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban udara.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

1) Bionomik Nyamuk Malaria

1. Tempat Perindukan

Menurut Hiswani Keberadaan nyamuk malaria di suatu daerah sangat

tergantung pada lingkungan, keadaan wilayah seperti perkebunan, keberadaan

pantai, curah hujan, kecepatan angin, suhu, sinar matahari, ketinggian tempat dan

bentuk perairan yang ada. Nyamuk Anopheles aconitus dijumpai di daerah-daerah

persawahan, tempat perkembangbiakan nyamuk ini terutama di sawah yang

bertingkat-tingkat dan di saluran irigasi (dalam Saputra, 2011: 6).

Menurut Sudarman dkk, Kepadatan populasi nyamuk ini sangat

dipengaruhi oleh musim tanam padi (dalam Saputra, 2011: 6). Jentik-jentik

nyamuk ini mulai ditemukan di sawah kira-kira pada padi berumur 2-3 minggu

setelah tanam dan paling banyak ditemukan pada saat tanaman padi mulai

berbunga sampai menjelang panen. Di daerah yang musim tanamnya tidak

serempak dan sepanjang tahun ditemukan tanaman padi pada berbagai umur,

maka nyamuk ini ditemukan sepanjang tahun dengan dua puncak kepadatan yang

terjadi sekitar bulan Pebruari-April dan sekitar bulan Juli-Agustus An.

balabacencis dan An. maculatus adalah dua spesies nyamuk yang banyak

ditemukan di daerah-daerah pegunungan non persawahan dekat hutan. Kedua

spesies ini banyak dijumpai pada peralihan musim hujan ke musim kemarau dan

sepanjang musim kemarau. Tempat perkembangbiakannya di genangan-genangan

air yang terkena sinar matahari langsung seperti genganan air di sepanjang sungai,

pada kobakan-kobakan air di tanah, di mata air-mata air dan alirannya, dan pada

air di lubang batu-batu.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

Kepadatan jentik nyamuk An. balabacencis bisa ditemukan baik pada

musim penghujan maupun pada musim kemarau. Jentik-jentik An. balabacencis

ditemukan di genangan air yang berasal dari mata air, seperti penampungan air

yang dibuat untuk mengairi kolam, untuk merendam bambu/kayu, mata air, bekas

telapak kaki kerbau dan kebun salak.

Dari gambaran di atas tempat perindukan An. balabacencis tidak spesifik

seperti An. maculatus dan An. aconitus, karena jentik An. Balabacencis dapat

hidup di beberapa jenis genganan air, baik genangan air hujan maupun mata air,

pada umumnya kehidupan jentik An. balabacencis dapat hidup secara optimal

pada genangan air yang terlindung dari sinar matahari langsung, diantara

tanaman/vegetasi yang homogen seperti kebun salak, kebun kapulaga dan lain-

lain. An. maculatus yang umum ditemukan di daerah pegunungan, ditemukan pula

di daerah persawahan dan daerah pantai yang ada sungai kecil-kecil dan berbatu-

batu (Barodji dkk, 2001).

Puncak kepadatan An. maculatus dipengaruhi oleh musim, pada musim

kemarau kepadatan meningkat, hal ini disebabkan banyak terbentuk tempat

perindukan berupa genangan air di pinggir sungai dengan aliran lambat atau

tergenang. Perkembangbiakan nyamuk An. maculatus cenderung menurun bila

aliran sungai menjadi deras (flushing) yang tidak memungkinkan adanya

genangan di pinggir sungai sebagai tempat perindukan An. sundaicus dijumpai di

daerah pantai, tempat perindukannnya adalah di air payau dengan salinitas antara

0-25 per mil, seperti rawa-rawa berair payau, tambak-tambak ikan tidak terurus

yang banyak ditumbuhi lumut, lagun, muara-muara sungai yang banyak

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

ditumbuhi tanaman air dan genangan air di bawah hutan bakau yang kena sinar

matahari dan berlumut An. sundaicus ditemukan sepanjang tahun dan paling

banyak ditemukan pada pertengahan sampai akhir musim kemarau (September-

Desember).

2. Tempat Istirahat

Tempat istirahat alam nyamuk Anopheles berbeda berdasarkan spesiesnya.

Tempat istirahatnya An. aconitus pada pagi hari umumnya dilubang seresah yang

lembab dan teduh, terletak ditengah kebun salak. Tempat istirahat An. aconitus

pada umumnya ditempat yang mempunyai kelembaban tinggi dan intensitas

cahaya rendah, serta di lubang tanah bersemak. An. aconitus hinggap di tempat-

tempat dekat tanah Nyamuk ini biasanya hinggap di daerah-daerah yang lembab,

seperti di pinggir-pinggir parit, tebing sungai, dekat air yang selalu basah dan

lembab. Tempat istirahat An. balabacencis pada pagi hari umumnya di lubang

seresah yang lembab dan teduh, terletak ditengah kebun salak. An. balabacencis

juga ditemukan di tempat yang mempunyai kelembaban tinggi dan intensitas

cahaya yang rendah serta di lubang tanah bersemak. Di luar rumah tempat

istirahat An. maculatus adalah di pinggiran sungai-sungai kecil dan di tanah yang

lembab. Perilaku istirahat nyamuk An. sundaicus ini biasanya hinggap di dinding-

dinding rumah penduduk.

2.1.4 Gejala Klinis Malaria

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

Keluhan dan tanda klinis, merupakan petunjuk yang penting dalam

diagnosa malaria. Gejala klinis ini dipengaruhi oleh jenis/ strain Plasmodium ,

imunitas tubuh dan jumlah parasit yang menginfeksi. Waktu mulai terjadinya

infeksi sampai timbulnya gejala klinis dikenal sebagai waktu inkubasi, sedangkan

waktu antara terjadinya infeksi sampai ditemukannya parasit dalam darah disebut

periode prepaten. (Harijanto, 2010, Agung Nugroho, 2010, Carta A Gunawan,

2010 : 85)

Menurut Gejala klasik malaria yang umum terdiri dari tiga stadium (trias

malaria), (Harijanto, 2010: 88) yaitu:

a. Periode dingin. Mulai dari menggigil, kulit dingin dan kering, penderita

sering membungkus diri dengan selimut dan pada saat menggigil sering

seluruh badan bergetar dan gigi saling terantuk, pucat sampai sianosis

seperti orang kedinginan. Periode ini berlangsung 15 menit sampai 1 jam

diikuti dengan meningkatnya temperatur.

b. Periode panas. Penderita berwajah merah, kulit panas dan kering, nadi

cepat dan panas badan tetap tinggi dapat mencapai 400C atau lebih,

respirasi meningkat, nyeri kepala, terkadang muntah-muntah, dan syok.

Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat sampai dua jam atau lebih

diikuti dengan keadaan berkeringat.

c. Periode berkeringat. Mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, sampai

basah, temperatur turun, lelah, dan sering tertidur. Bila penderita bangun

akan merasa sehat dan dapat melaksanakan pekerjaan seperti biasa.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

Di daerah dengan tingkat endemisitas malaria tinggi, sering kali orang

dewasa tidak menunjukkan gejala klinis meskipun darahnya mengandung parasit

malaria. Hal ini merupakan imunitas yang terjadi akibat infeksi yang berulang-

ulang. Limpa penderita biasanya membesar pada serangan pertama yang berat/

setelah beberapa kali serangan dalam waktu yang lama. Bila dilakukan

pengobatan secara baik maka limpa akan berangsur-berangsur mengecil.

Keluhan pertama malaria adalah demam, menggigil, dan dapat disertai

sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal. Untuk penderita

tersangka malaria berat, dapat disertai satu atau lebih gejala berikut: gangguan

kesadaran dalam berbagai derajat, kejang-kejang, panas sangat tinggi, mata atau

tubuh kuning, perdarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan, nafas cepat,

muntah terus-menerus, tidak dapat makan minum, warna air seni seperti teh tua

sampai kehitaman serta jumlah air seni kurang sampai tidak ada.

2.1.5 Cara Penularan Malaria

Cara penularan penyakit malaria dapat di bedakan menjadi dua macam

yaitu :

1. Penularan secara alamiah (natural infection)

Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Nyamuk ini jumlahnya kurang

lebih ada 80 jenis dan dari 80 jenis itu, hanya kurang lebih 16 jenis yang menjadi

vector penyebar malaria di Indonesia. Penularan secara alamiah terjadi melalui

gigitan nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi oleh Plasmodium.

Sebagian besar spesies menggigit pada senja dan menjelang malam hari. Beberapa

vector mempunyai waktu puncak menggigit pada tengah malam dan menjelang

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

pajar. Pada saat menggigit manusia, parasit malaria yang ada dalam tubuh

nyamuk masuk ke dalam darah manusia sehingga manusia tersebut terinfeksi lalu

menjadi sakit. (Harmendo, 2008)

2. Penularan tidak alamiah (not natural infection)

a Malaria bawaan. Terjadi pada bayi yang baru lahir karena ibunya

menderita malaria. Penularannya terjadi melalui tali pusat atau plasenta

(transplasental)

b Secara mekanik. Penularan terjadi melalui transfusi darah melalui jarum

suntik.

c Secara oral. Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung

(P.gallinasium), burung dara (P.relection) dan monyet (P.knowlesi).

2.1.6 Pencegahan Penyakit Malaria

Menurut DepKes RI (1999) Pencegahan penyakit malaria secara garis

besar dapat dikelompokkan menjadi beberapa kegiatan :

1) Pencegahan terhadap parasit yaitu dengan pengobatan profilaksis aatu

pengobatan pencegahan.

a. Orang yang akan bepergian ke daerah-daerah endemis malaria harus

minum obat anti malaria sekurang-kurangnya seminggu sebelum

keberangkatan sampai empat minggu setelah orang tersebut

meninggalkan daerah endemis malaria.

b. Wanita hamil yang akan bepergian ke daerah endemis malaria

diperingatkan tentang risiko yang mengancam kehamilannya. Sebelum

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

bepergian, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi ke klinik atau

Rumah Sakit dan mendapatkan obat anti malaria.

c. Bayi dan anak-anak berusia di bawah empat tahun dan hidup di daerah

endemis malaria harus mendapat obat anti malaria karena tingkat

kematian bayi/anak akibat infeksi malaria cukup tinggi.

2) Pencegahan terhadap vector atau gigitan nyamuk.

Daerah yang jumlah penderitanya sangat banyak, tindakan untuk

menghindari gigitan nyamuk sangat penting. Maka dari itu disarankan untuk

memakai baju lengan panjang dan celana panjang saat keluar rumah terutama

pada malam hari, memasang kawat kasa di jendela dan ventilasi rumah, serta

menggunakan kelambu saat tidur. Masyarakat juga dapat memakai minyak anti

nyamuk saat tidur dimalam hari untuk mencegah gigitan nyamuk malaria, karena

biasanya vector malaria menggigit pada malam hari.

Upaya pencegahan malaria salah satunya adalah melalui penddidikan

kesehatan masyarakat adalah perubahan perilaku yang belum sehat menjadi

perilaku sehat, artinya perilaku yang mendasarkan padsa prinsip-prinsip sehat atau

kesehatan. Pendidikan yang diberikan kepada masyarakat harus direncanakan

dengan menggunakan strategi yang tepat disesuaikan dengan kelompok sasaran

dan permasalahan kesehatan masyarakat yang ada. Strategi tersebut mencakup

metode/cara, pendekatan dan tekhnik yang mungkin digunakan untuk

mempengaruhi factor predisposisi, pemungkin dan penguat yang secara langsung

atau tidak langsung mempengaruhi perilaku. Strategi yang tepat agar masyarakat

mudah dan cepat menerima pesan diperluakn alat bantu yang disebut peraga.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

Semakin banyak indra yang digunakan unutk menerima pesan semakin banyak

dan jelas pula pengetahuan yang diperoleh. (Dalam Mobonggi, 2011)

2.1.7 Pengobatan Malaria

Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan

membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia. Adapun

tujuan pengobatan radikal untuk mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik

serta memutuskan rantai penularan. (DepKes RI, 2009)

a. Pengobatan untuk mereka yang terinfeksi malaria adalah dengan

menggunakan chloroquine terhadap malaria P. Falciparum, P. Vivax, P.

Malriae, P. Ovale yang masih sensitive terhadap obat tersebut dapat

diberikan peroral (diminum) dengan jumlah dosis 25 mg chloroquine/kg

berat badan diberikan lebih dari 3 hari, dosis lebih dari 15 mg dapat

diberikan pada hari pertama (10 mg/kg berat badan dosis awal dan 5

mg/kg berat badan 6 jam berikutnya; 600 mg dan 300 mg dosis untuk

orang dewasa); hari kedua diberikan 5 mg/kg berat badan dan hari ketiiga

5 mg/kg berat badan. Untuk daerah oseania dimana malaria vivax

mungkin sudah resisten terhadap klorokui, penderita yang sudah diberi

pengobatan, diberi pengobatan ulang atau diberiakan dosis tunggal

mefloquine 25 mg/kg berat badan.

b. Untuk pengobatan darurat bagi orang dewasa yang terinfeksi malaria

dengan komplikasi berat atau untuk orang yeng tidak memungkinkan

diberikan obat peroral dapat diberikan obat Quinie dihydrocloride,

diberikan 20 mg/kg berat badan dilarutkan dalam 500 ml NaCl, glukosa

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

atau plasma dan bila perlu diulang setiap 8 jam (10 mg/kg berat badan)

kemudian diteruskan dengan dosis yang diturunkan setiap 8 jam samapi

dengan saat penderita dapat diberikan Quinine peroral. Dosis pengobatan

pada anak per kg BB adalah sama. Apabila setelah 48 jam pengobatan

penderita cenderung membaik dan kadar obat tidak bisa dimonitor maka

dosis pengobatan diturunkan 30% . (Koplan, 2006)

2.1.8 Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Terjadinya Malaria

1). Lingkungan fisik

Lingkungan fisik yang berhubungan dengan perkembangbiakan nyamuk, yaitu:

1. Suhu udara.

Suhu udara sangat dipengaruhi panjang pendeknya siklus sporogoni atau

masa inkubasi ekstrinsik. Suhu yang hangat membuat nyamuk mudah untuk

berkembang biak dan agresif mengisap darah.

2. Kelembaban udara (relative humidity).

Kelembaban udara yang rendah akan memperpendek usia nyamuk,

meskipun tidak berpengaruh pada parasit.

3. Hujan

Hujan berhubungan dengan perkembangan larva nyamuk menjadi bentuk

dewasa.

4. Ketinggian

Secara umum malaria berkurang pada ketinggian yang semakin

bertambah, hal ini berkaitan dengan menurunnya suhu ratarata.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

5. Angin

Kecepatan angin pada saat matahari terbit dan terbenam merupakan saat

terbang nyamuk ke dalam atau keluar rumah dan salah satu faktor yang ikut

menentukan jumlah kontak antara manusia dan nyamuk adalah jarak terbang

nyamuk (flight range) tidak lebih dari 0,5-3 km dari tempat perindukannya, jika

ada tiupan angin yang kencang, bisa terbawa sejauh 20-30 km.

6. Sinar matahari,

Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan larva nyamuk berbeda-

beda. Anopheles sundaicus lebih suka tempat yang terkena sinar matahari

langsung, Anopheles hyrcanus spp dan Anopheles pinctutatus spp lebih menyukai

tempat terbuka, sedangkan Anopheles barbirostris dapat hidup baik di tempat

teduh maupun kena sinar matahari.

7. Arus air

Anopheles barbirostris menyukai perindukan yang airnya statis/mengalir

lambat, sedangkan Anopheles minimus menyukai aliran air yang deras dan

Anopheles latifer menyukai air tergenang.

2). Lingkungan kimia

Lingkungan kimia, seperti kadar garam pada suatu tempat perindukan

nyamuk, seperti diketahui nyamuk An. Sundaicus tumbuh optimal pada air payau

yang kadar garamnya berkisar antara 12-18‰ dan tidak dapat berkembangbiak

pada kadar garam 40‰ ke atas, meskipun di beberapa tempat di Sumatera Utara

An. sundaicus sudah ditemukan pula dalam air tawar. An. Latifer dapat hidup

ditempat yang asam/ pH rendah. Ketika kemarau datang luas laguna menjadi

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

mengecil dan sebagian menjadi rawa-rawa yang ditumbuhi ilalang, lumut-lumut

seperti kapas berwarna hijau bermunculan. Pada saat seperti inilah kadar garam

air payau meninggi dan menjadi habitat yang subur bagi jentik-jentik nyamuk.

3). Lingkungan biologi

Tumbuhan bakau, lumut, ganggang dan berbagai jenis tumbuhan lain

dapat mempengaruhi kehidupan larva karena dapat menghalangi sinar matahari

yang masuk atau melindungi serangan dari makhluk hidup lain. Adanya berbagai

jenis ikan pemakan larva seperti ikan kepala timah, gambusia, nila, mujair dan

lain-lain akan mempengaruhi populasi nyamuk di suatu wilayah. Selain itu juga

adanya ternak besar seperti sapi dan kerbau dapat mengurangi jumlah gigitan

nyamuk pada manusia, apabila kandang hewan tersebut diletakkan di luar rumah.

4). Lingkungan sosial budaya

Sosial budaya (culture) juga berpengaruh terhadap kejadian malaria

seperti: kebiasaan keluar rumah sampai larut malam, dimana vektornya bersifat

eksofilik dan eksofagik akan mempermudah kontak dengan nyamuk. Tingkat

kesadaran masyarakat tentang bahaya malaria akan mempengaruhi kesediaan

masyarakat untuk memberantas malaria, seperti penyehatan lingkungan,

menggunakan kelambu, memasang kawat kasa pada ventilasi rumah dan

menggunakan obat nyamuk. Faktor sosio-budaya ini merupakan faktor eksternal

untuk membentuk perilaku manusia. Lingkungan sosial budaya ini erat kaitannya

dengan kejadian suatu penyakit termasuk malaria.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

2.2 Perilaku Masyarakat

2.2.1 Batasan Perilaku

Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau akitivitas organisme

(makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis

semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan,

manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai akitivitas masing-masing.

Sehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya adalah

tindakan atau akitivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentengan yang

sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,

menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas

manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati

oleh pihak luar. (Notoatmodjo, 2007:133)

Skiner (1938) seorang ahli psikologim merumuskan bahwa perilaku

merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari

luar). Oleh karena itu perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap

organisme, dan kemudian organism tersebut merespons, maka teori Skiner ini

disebut teori “S-O-R” atau Stimulus Organisme Respons. (Dalam Notoatmodjo,

2007), Skinner membedakan adanya dua respons.

1. Respondent respons atau reflexive, yakni respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebut

eliciting stimulation karena menimbulkan respons-respons yang relatif tetap.

Misalnya : makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

terang yang menyebabkan mata tertutup, dan sebagainya. Respondent respons

ini juga mencakup perilaku emosional, misalnya yang mendengar berita

musibah menjadi sedih atau menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraanya

dengan mengadakan pesta dan sebagainya.

2. Operant respons atau instrumental respons, yakni respons yang timbul dan

berkembang kemudian diikiuti oleh stimulus atau perangsang tertentu.

Perangsang ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce, karena

memperkuat respons. Misalnya apabila seorang petugas kesehatan

melaksanakan tugasnya dengan baik (respons terhadap uraian tugasnya atau

job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya (stimulus

baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi melaksanakan

tugasnya.

Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat

dibedakan menjadi dua

1. Perilaku tertutup (cover behavior)

Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup

(covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada

perhatian, persepsi, pengetahun/kesadaran, dan sikap yang rejadi pada orang

yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh

orang lain. Oleh sebab itu, disebut cover behavior atau unobservable

behavior, misalnya seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan,

seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat menular melalui hubungan seks,

dan sebagainya.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

2. Perilaku terbuka (overt behavior)

Respons seseorang dalam bentuk stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan

atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh

orang lain. Oleh sebab itu disebut overt behavior, tindakan nyata atau praktik

(practice) misal, seorang ibu memeriksakan kehamilannya atau membawa

anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi, penderita TB paru minum obat

secara teratur, dan sebagainya.

Seperti telah disebutkan di atas, sebagian besar perilaku manusia adalah

operant response. Oleh sebab itu, untuk membentuk jenis respons atau perilaku

diciptakan adanya suatu kondisi tertentu yang disebut operant conditioning.

Prosedur pembentukan perilaku dalam operant conditioning menurut Skiner

adalah sebagai berikut.

a. Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau

reinforce berupa hadiah-hadiah atau rewards bagi perilaku yang akan

dibentuk.

b. Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil

yang akan membentuk perilaku yang dikehendaki. Kemudian komponen-

komponen tersebut disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada

terbentuknya perilaku yang dimaksud.

c. Menggunakan secara urut komponen-komponen itu sebagai tujuan

sementara, mengidentifikasi reinforcer atau hadiah untuk masing-masing

komponen tersebut.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

d. Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan komponen

yang telah disusun. Apabila komponen pertama telah dilakukan, maka

hadiahnya diberikan. Hal ini akan mengakibatkan komponen atau perilaku

(tindakan) tersebut cenderung akan sering di lakukan. Kalau ini sudah

e. terbentuk maka dilakukan komponen (perilaku) yang kedua yang

kemudian di beri hadiah (komponen pertama tidak memerlukan hadiah

lagi). Demikian berulang-ulang sampai komponen kedua terbentuk.

Setelah itu dilanjutkan dengan komponen ketiga, keempat, dan selanjutnya

sampai seluruh perilaku yang diharapkan terbentuk.

2.2.2 Perilaku Kesehatan

Sejalan dengan pembatasan perilaku menurut Skiner tersebut maka

perilaku kesehatan (Health Behavior) adalah respon seseorang terhadap stimulus

atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit dan factor-faktor yang

mempengaruhi sehat-sakit (kesehatan) seperti lingkungan makanan, minuman,

dan pelayanan kesehatan. Dengan perkataan lain pelayanan kesehatan adalah

semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati (Observable)

maupun yang tidak dapat diamati (Unobservable), yang berkaitan dengan

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini mencakup

mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain,

meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena

masalah kesehatan. (Notoatmodjo, 2010: 46)

Oleh sebab itu, perilaku kesehatan pada garis besarnya dikelompokkan

menjadi dua, (Notoatmodjo, 2010) yakni:

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

1) Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat

Perilaku ini disebut perilaku sehat (healthy behavior), yang mencakup

perilaku-perilaku (overt dan covert behavior) dalam mencegah atu

menghindari dari penyakit dan penyebab penyakit/masalah, atau penyebab

masalah kesehatan (perilaku preventif), dan perilaku dalam mengupayakan

meningkatnya kesehatan (perilaku promotif). Contoh : makan dengan gizi

seimbang, olahraga teratur, tidak merokok dan meminum-minuman keras,

menghindari gigitan nyamuk, menggosok gigi setelah makan, cuci tangan

pakai sabun sebelum makan, dan sebagainya.

2) Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan , untuk

memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatannya.

Perilaku ini disebut perilaku pencarian pelayanan kesehatan (health

seeking behavior). Perilaku ini mencakup tinadakan-tindakan yang diambil

seseorang atau anaknya bila sakit atau terkena masalah kesehatan untuk

memperoleh kesembuhan atau terlepas dari masalah kesehatan yang

dideritanya. Tempat pencarian kesembuhan ini adalah tempat atau fasilitas

pelayanan kesehatan, baik fasilitas atau pelayanan kesehatan tradisional

(dukun, sinshe, paranormal), maupun pengobatan modern atau

professional (rumah dsakit, puskesmas, poliklinik dan sebagainya).

Becker (1979) membuat klasifikas lain tentang perilaku kesehatan, dan

membedakannya menjadi tiga, (Dalam Notoatmodjo, 2010) yaitu :

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

1. Perilaku Sehat

Perilaku sehat adalah perilaku-perilaku atau kegiatan-kegiatan yang

berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan,

antara alin :

a. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet).

b. Kegiatan fisik secara teratur dan cukup.

c. Tidak merokok dan meminum-minuman keras serta menggunakan

narkoba.

d. Istirahat yang cukup.

e. Pengendalian atau manajemen stress.

f. Perilaku atau gaya hidup positif yang lain untuk kesehatan.

2. Perilaku Sakit (Illness behavior)

Perilaku sakit adalah berakaitan dengan tindakan atau kegiatan

seseorang yang sakit dan/atau terkena masalah kesehatan pada dirinya atau

keluarganya, untuk mencari penyembuhan, atau untuk mengatasi masalah

kesehatan yang lainnya. Pada saat orang sakit atau anaknya sakit, ada

beberapa tindakan atau perilaku yang muncul, antara lain :

a. Didiamkan saja (no action)

b. Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri (self

treatment atau self medication).

c. Mencari penyembuhan atau pengobatn keluar yakni ke fasilitas

pelayanan kesehatan, yang dibedakan menjadi 2, yakni : Tradisional

dan pelayanan kesehatan modern atau professional.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

3. Perilaku Peran Orang Sakit

Dari segi sosiologi, orang yang sedang sakit mempunyai peran (roles),

yang mencakup hak-haknya (rights), dan kewajiban sebagai orang sakit

(obligation). Menurut Becker, hak dan kewajiban orang yang sedang sakit

adalh merupakan perilaku peran orang sakit (the sick role behavior).

Perilaku peran orang sakit ini antara lain :

a. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan

b. Tindakan untuk mengenal atau mengetahui fasilitas kesehatan yang

tepat untuk memperoleh kesembuhan.

c. Melakukan kewajibannya sebagai pasien antara lain mematuhi nasihat-

nasihat dokter atau perwat untuk mempercepat kesembuhannya.

d. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses

penyembuhannya.

e. Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya, dan

sebagainya.

2.2.4 Domain Perilaku

Meskipun perilaku dibedakan antara perilaku tertutup (convert), dan

perilaku terbuka (overt) seperti telah diuraikan sebelumnya, tetapi sebenarnya

perilaku adalah totalitas yang terjadi pada orang yang bersangkutan. Dengan

perkataan lain, perilaku adalah keseluiruhan (totalitas) pemahaman dan

aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama antara factor internal dan

eksternal. Perilaku seseorang adalah sangat kompleks, dan mempunyai

bentangn yang sangat luas. Benyamin Bloom (1998) seorang ahli psikologi

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

peendidikan, membedakan adanya 3 area wilayah, ranah atau dominan

perilaku ini, yakni koginitif (cognitive), afektif (affective), rasa (afektif), dan

karsa (psikomotor) atau peri cipta, peri rasa, dan peri tindak.

Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan pembagian dominan

oleh Bloom ini, dan untuk kepentingan pendidikan praktis, dikembangkan

menjadi 3 tingkat ranah perilaku sebagai berikut :

1. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga dan

sebagainya).

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat

yang berbeda. Secara garis besar dibaginya dalam 6 tingkat pengetahuan,

yaitu:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada

sebelumnya mengemati sesuatu. Misalnya : tahu bahwa tomat yang

mengandung vitamin C, jamban adalah tempat membuang air besar,

penyakit demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Agepti,

dan sebagainya. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu

sesuatu dapat menguasai pertanyaan-pertanyaan, misalnya: apa tanda-

tanda anak yang kurang gizi, apa penyebab penyakit TBC, bagimana cara

melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Dan sebagainya.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

b. Memahami (comperehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak

sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

Misalnya, orang yang memahami cara pemberantasan penyakit demam

berdarah, bukan sekedar menyebutkan 3 M (mengubur,menutup, dan

menguras), tetapi harus dapat menjelaskan mengapa harus menutup,

menguras dan sebagainya tempat-tempat penampungan air tersebut.

c. Aplikas (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami onjek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang

diketahui tersebut pada situasi yang lain. Misalnya, seseorang yang telah

paham tentang proses perencanaan, ia harus dapat membuat perencanaan

program kesehatan di tempat ia bekerja atau dimana saja. Orang yang telah

paham metodologi penelitian, ia akan mudah membuat proposal penelitian

di mana saja, dan seterusnya.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan/atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen

yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi

bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis

adalah apabila orang tersebut telazh dapat membedakan, atau memisahkan,

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

mengolompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas

objek tersebut. Misalnya, dapat membedakan antara nyamuk Aedes

Agepty dengan nyamuk biasa, dapat membuat diagram (floe chart) siklus

hidup cacing kremi, dan sebagainya.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk merangkum atau

meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen

pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi

yang telah ada. Misalnya, dapat membuat atau meringkas dengan kata-kata

atau kalimat sendiri tentang hal-hal yang telah dibaca atau didengar, dapat

membuat kesimpulan tentang artikel yang telah dibaca.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini

dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. Misalnya, seorang ibu

dapat menilai atau menentukan seorang anak menderita malnutrisi atau

tidak seseorang dapat menilai manfaat ikut keluarga dan berencana, dan

sebagainya.

2. Sikap (Attitude)

Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek

tertentu, yang sudah melibatkan factor pendapat dan emosi yang bersangkutan

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

(senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya).

Campbell (1950) mendefenisikan sangat sederhana, yakni; “An individual’s

attitude is syndrome of response consistency with regard to object”. Jadi jelas,

disini dikatakan bahwa sikap itu suatu sindroma atau kumpulan gejala dalam

merespons stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan,

perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain.

Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosia menyatakan bahwa sikap

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap belum merupakan

tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi

perilaku (tindakan) atau reaksi (tertutup).

Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempuyai tingkat-tingkat

berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut:

a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa seorang atau subjek mau menerima stimulus yang

diberikan (objek). Misalnya, sikap seseorang terhadap periksa hamil (ante

natal care), dapat diketahui atau diukur dari kehadiran si ibu untuk

mendengarkan penyuluhan tentang ante natal care dilingkungannya.

b. Menanggapi (responding)

Menanggapi disini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap

pertanyaan atau objek yang dihadapi. Misalnya, seorang ibu yang mengikuti

penyuluhan ante natal care ditanya atau diminta menanggapi oleh penyuluh,

kemudian ia menjawab atau menaggapinya.

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

c. Menghargai (valuing)

Mengharagai diartikan subjek, atau seseorang memberikan nilai positif

terhadap objek atau stimulus, dalam arti, membahasnya dengan orang lain dan

bahkan mengajak atau memoengaruhi atau mengajurkan orang lain

merespons.

d. Bertanggung jawab (responsible)

Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa

yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu

berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil risiko bila ada orang

lain yang mencemoohkan atau adanya risiko lain.

3. Tindakan atau Praktik (Practice)

Seperti telah disebutkan di atas bahwa sikap adalah kecenderungan untuk

bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk

terwujudnya tindakan perlu factor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas atau

sarana dan prasarana. Seorang ibu hamil sudah tahu bahwa periksa hamil itu

penting untuk kesehatannya dan janinnya, dan sudah ada niat (sikap) untuk

periksa hamil. Agar sikap ini meningkat menjadi tindakan, maka diperlukan

bidan, Posyandu, atau Puskesmas yang dekat dari rumahnya, atau fasilitas tersebut

mudah dicapainya. Apabila tidak, kemungkinan ibu tersebut tidak akan

memeriksakan kehamilannya.

Praktik atau tindakan ini dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut

kualitasnya, yaitu:

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

a. Praktik terpimpin (guided response)

Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih

bergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan.

b. Praktik secara mekanisme (mechanism)

Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikan sesuatu

hal secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan medis.

c. Adopsi (adoption)

Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya,

apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah

dilakukan modifikasi, atau tindakan atau perilaku yang berkualitas.

2.2.5 Pengukuran Dan Indikator Perilaku Kesehatan

Seperti telah diuraikan sebelumnya , bahwa perilaku mencakup 3

dominan, yakni: pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) , dan tindakan atau

praktik (practice). Oleh sebab itu,mengukur perilaku dan perbahannya, khususnya

perilaku kesehatan juga mengacu kepada 3 domain tersebut, secara rinci dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengetahuan kesehatan (health knowledge)

Pengetahuan tentang kesehatan adalah mencakup apa yang diketahui oleh

seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan. Pengetahuan tentang cara-

cara memeliharanya kesehatan ini meliputi:

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

1. Pengetahuan tentang penyakit menular dan tidak menular (jenis penyakit

dan tanda-tandanya atau gejala peyebabnya, cara penularannya, cara

pencegahannya cara mengatasi atau menangani sementara).

2. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait dan/atau mempengaruhi

kesehatan antara lain: gizi makanan, sarana air bersih, pembuanga air

limbah, pembuangan kotoran manusia, pembuangan sampah, perumahan

sehat, polusi udara, dan sebagainya.

3. Pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang profesional

maupun yang tradisional.

4. Pengetahuan untuk menghindari kecelakaan baik kecelakaan rumah

tangga, maupun kecelakaan lalu lintas dan tempat-tempat umum.

5. Dan seterusnya.

Oleh sebab itu, untuk mengukur pengetahuan kesehatan seperti tersebut

diatas, adalah dengan mengajukkan pertanyaan-pertanyaan secara

langsung (wawancara) atau melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis atau

angket. Indikator pengetahuan kesehatan adalah “tingginya pengetahuan”

responden tentang kesehatan, atau besarnya presentase kelompok

responden atau masyarakat tentang variabel-variabel atau komponen-

komponen kesehatan. Misalnya, berapa % sesponden atau masyarakat

yang tahu tentang cara-cara mencegah penyakit demam berdarah, atau

berapa % masyarakat atau responden yang mempunyai pengetahuan yang

tinggi tentang ASI esklusif, dan sebagainya.

b. Sikap terhadap kesehatan (health attitudeI)

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian orang terhadap

hal-hal yang berkualitas dengan pemeliharaan kesehatan, yang mencakup

sekurang-kurangnya 4 variabel, yaitu:

1. Sikap terhadap penyakit menular dan tidak menular (jenis penyakit dan

tanda tanda-tanda atau gejalanya, penyebabnya cara penularannya, cara

pencegahannya, cara mengatasi atau menaganinya sementara).

2. Sikap terhadap faktor-faktor yang terkait dan/atau mempengaruhi

kesehatan, antara lain: gizi makanan, sarana air bersih, pembuangan air

limbah, pembuangan kotoran manusia, pembuangan sampah,

perumahan sehat, polusi udara dan sebagainya.

3. Sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang professional maupun

tradisional.

4. Sikap untuk menghindari kecelakaan, baik kecelakaan rumah tangga,

maupun kecelakaan lalu lintas, dan kecelakaan di tempat-tempat

umum.

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak

langsung. Pengukuran sikap secara langsung dapat dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang stimulus atau objek yang bersangkutan. Misalnya,

bagaimana pendapat responden tentang imunisasi pada anak balita, bagaimana

responden tentang keluarga berencana, dan sebagainya. Pertanyaan secara

langsung juga dapat dilakukan dengan cara memberikan pendapat dengan

mennggunakan kata “setuju” atau “tidak setuju” terhadapa pertanyaan-pertanyaan

terhadap objek tertentu, dengan menggunakan skala Lickert. Misalnya: Beri

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

pendapat anda tentang pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan

penilaian sebagai berikut :

5. Bila sangat setuju

4. bila setuju

3. bila biasa saja

2. bila tidak setuju

1. bila sangat tidak setuju

Contoh:

a. Demam berdarah adalah penyakit yang sangat berbahaya

b. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan kematian ibu

c. Penderita HIV/AIDS tidak perlu dikucilkan atau diisolasi, dan

sebagainya.

Sikap juga dapat diukur dari pertanyaan-pertanyaan secara tidak langsung,

misalnya :

a. Apabila anda diundang untuk mendengarkan ceramah tentang Napza,

apakah anda mau hadir?

b. Seandaianya akan dibangun Polindes di desa ini, apakah anda mau

membantu dana? Dan sebagainya.

c. Praktik Kesehatan (health practice)

Prakrik kesehatan atau tindakan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan

atau aktivitas orang dalam rangaka memelihara kesehatan. Tindakan atau praktik

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

kesehatan ini juga meliputi 4 faktor seperti pengetauan dan sikap kesehatan

tersebut di atas, yaitu:

a. Tindakan atau praktik sehubungan dengan pencegahan penyakit menular dan

tidak menular dan praktik tentang mengatasi atau menangani sementara

penyakit yang diderita.

b. Tindakan atau praktik sehubungan dengan gizi makanan, sarana air bersih,

pembuangan air limbah, pembuangan kotoran manusia, pembuangan sampah,

perumahan sehat, polusi udara, dan sebagainya.

c. Tindakan atau praktik sehubungan dengan penggunaan (utilisasi) fasilitas

pelayanan kesehatan.

d. Tindakan atau praktik untuk menghindari kecelakaan baik kecelakaan rumah

tangga, maupun kecelakaan lalu lintas, dan kecelakaan di tempat-tempat

umum.

Pengukuran atau cara mengamati perilaku dapat dilakukan melalui dua

cara, secara langsung, maupun secara tidak langsung. Pengukuran perilaku yang

paling baik adalah secara langsung, yakni dengan pengamatan (observasi), yaitu

mengamati tindakan subjek dalam rangka memelihara kesehatannya, misalnya:

dimana responden membuang air besar, makanan yang disajikan ibu dalam

keluarga untuk mengamati praktik gizi, dan sebagainya.

Sedangkan secara tidak langsung menggunakan metode mengingat

kembali (recall). Metode ini dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan terhadap

subjek tentang apa yang telah dilakukan berhubungan dengan kesehatan.

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

Contoh: untuk mengetahui perilaku gizi ibu terhadap anak balitanya,

dengan menanyakan makanan apa saja yang diberikan kepada anaknya selama 24

jam terakhir. Untuk mengetahui perilaku ante natal care, dapat menanyakan

apakah pada kehamilan terakhir melakukan periksa hamil, berapa kali, dimana,

dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2010: 56-59)

2.3 Perilaku Masyarakat Terhadap malaria

Sebagaimana kita ketahui bersama masyarakat Indonesia terdiri dari

banyak suku bangsa yang mempunyai latar belakang budaya yang beraneka

ragam. Lingkungan budaya tersebut sangat mempengaruhi tingkah laku manusia

yang memilki budaya tersebut, sehingga dengan keanekaragaman budaya

menimbulkan, variasi dalam perilaku manusia dalam segala hal, termasuk dalam

perilaku kesehatan. (Notoatmodjo, 2010: 65)

Factor inilah yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Tradisi dalam

mastyarakat yang berpengaruh negative terhadap kesehatan masyarakat serta

beberapa sikap yang sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat khususnya

penyakit malaria. Seperti kebiasaan masyarakat bepergian jauh apalagi pergi ke

tempat yang endemis malaria, kebiasaan masyarakat keluar malam, kebiasaan

masyarakat yang tidak mau menggunakan obat anti nyamuk serta berbagai macam

sikap dan kebiasaan masyarakat yang mempengaruhi terjadinya malaria.

Menurut Hendrik L. Blum factor perilaku adalah salah satu yang

mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Factor perilaku pula penyebab

timbulnya berbagai penyakit menular termasuk penyakit malaria. Pengetahauan

masyarakat tentang kesehatan terutama malaria sangat minim sehingga cara

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

masyarakat dalam menyikapi masalah kesehatan khususnya malaria masih belum

sesuai dengan yang diharapkan. Sebagian masyarakat belum mengetahui tempat-

tempat perindukan dari malaria, bahkan masyarakat pun belum mengetahui waktu

atau jamnya nyamuk Anopheles menggigit. Sehingga masyarakat tidak

melakukan tindakan yang dapat mencegah malaria.

Sebagian masyarkat ada yang sudah menyadari akan bahayanya penyakit

menular terutama malaria akan tetapi tidak ada tindakan atau perlakuan yang

mereka lakukan untuk bagaimana supaya terhindar dari penyakit malaria.

Sehingga masih banyak terjadi masalah-masalah kesehatan di lingkungan

masyarakat terutama penyakit malaria.

Praktik atau perilaku masyarakat ataupun keluarga terhadap upaya

mengurangi gigitan nyamuk malaria adalah :

1) Kebiasaan menggunakan kelambu

Beberpa penelitian menunjukkan bahwa menggunakan kelambu secara

teratur pada waktu malam hari dapat mengurangi kejadian malaria. Penduduk

yang tidak menggunakan kelambu mempunyai resiko 6,44 kali terkena malaria.

2) Kebiasaan memakai obat anti nyamuk

Menurut Depkes RI (1992) Untuk menghindari gigitan nyamuk digunakan

obat semprot, obat poles, atau obat nyamuk bakar sehingga memperkecil kontak

dengan nyamuk. (Dalam Mobonggi, 2011)

3) Tidak membiasakan berada di luar rumah pada malam hari

Nyamuk penular malaria mempunyai keaktifan menngigit pada malam

hari. Nyamuk Anopheles paling aktif mencari darah pada pukul 21.00-03.00.

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

Menurut kebiasaan penduduk berada di luar rumah pada malam hari antara pukul

21.00-22.00 menghisap darag jam tersebut sangat tinggi. Sehingga harus

menghindari kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari.

2.4 Kerangka Berpikir

2.4.1 Kerangka Teori

Gambar 2.1 : Skema Kerangka Teori

Lingkungan

Fisik

Kimia

Biologi

Sosial Budaya

Perilaku Masyarakat

Pengetahuan

Sikap

Tindakan

Penyakit

Malaria

Perilaku Vektor

Tempat

Perindukan

Tempat

Peristrahatan

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penyakit Malaria 2.1.1 ...eprints.ung.ac.id/5573/5/2012-1-13201-811408011-bab2...4) Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan,

2.4.2 Kerangka Konsep

Gambar 2.2 : Skema Kerangka Konsep

Ket :

: Variabel Independen/Bebas Perilaku Masyarakat

: Variabel Dependen/Terikat Kejadian Malaria

Penyakit

malaria

Pengetahuan Masyarakat

tentang Malaria

Sikap Masyarakat Terhadap

Malaria

Tindakan Masyarakat

Terhadap Malaria

Perilaku Masyarakat