Top Banner

of 45

Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

Oct 13, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    1/45

    ELEMEN DASAR RISET KOMUNIKASI

    BAB II RISET KOMUNIKASI

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    2/45

    KONSEP

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    3/45

    KONSEP

    - Konsep adalah istilah yang mengekpresikan sebuah ideabstrak yang dibentuk dengan mengeneralisasi objek atau

    hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan.

    - Bungin (2001:73) mengartikan konsep sebagai generalisasi

    dari sekelompok fenomena tertentu yang dipakai untukmenggambarkan berbagai fenomena yang sama.

    - Kerlinger (1986:28) konsep sebagai abstraksi yang dibentuk

    dengan menggeneralisasi hal-hal yang khusus.

    Jadi konsep adalah sejumlah ciri atau standar umum suatuobjek.

    Meja => merepresentikan sebuah objek hasil pengamatan

    yang terbuat dari kayu yang mempunyai empat kaki sebagai

    penyangga sebuah bidang datar yang kadang terbuat darikaca atau ka u.

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    4/45

    Konsep perlu dipahami karena :

    1) Untuk menyederhanakan proses riset dengan

    mengombinasikan karakteristik tertentu, objek atau individu

    kedalam kategori yang lebih umum. Contohnya berbagaimajalah, buku, tabloit, internet => jenis-jenis media massa

    yang digunakan keluarga

    2) Konsep menyederhanakan komunikasi diantara orang-

    orang yang ingin berbagi pemahaman tentang konsep yangdigunakan untuk riset.

    3) Sebagai dasar untuk membangun variable maupun skala

    pengukuran nominal.

    Kesulitan mengartikan konsep karena :

    1) Ilmu sosial lebih sukar diukur daripada ilmu alam

    2) Sikap subjektivitas dari peneliti sehingga terjebak dalam

    stereotipe (pandangan yang salah pada kelompok tertentu)

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    5/45

    KONSTRUK

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    6/45

    konstruk

    Konstruk adalah konsep yang dapat diamati dan

    diukur atau memberikan batasan dan konsep. Dalamtahapan riset proses mengubah konsep menjadi

    kontruk disebut definisi konsep.

    Contohnya : misalnya kemiskinan setelah

    pengertiannya dibatasi secara khusus sebgaikondisi dimana penghasilan per bulan dibawah Rp

    150 ribu,

    Sehinggadapat diukur maka disebut konstruk.terpaan iklan di radio menjadi frekuensi tayangan

    iklan yang didengarkan setiap hari

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    7/45

    VARIABLE

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    8/45

    VARIABLESebuah konsep dan konstruk mempunyai sifat yang berlainan. Misalnya

    konstruk jenis kelamin mempunyai dua sifat yaitu :laki-laki dan

    perempuan. Terpaan media mempunyai sifat :sangat sering, sering,jarang. Jika nilai-nilai tersebut diberikan pada konstruk maka konstruktersebut berubah menjadi variable.

    Dalam kata lain variable adalah suatu konstruk yang sifat-sifatnya sudahdiberi nilai dalam bentuk bilanga.

    Contohanya:Berat badan : (3) gemuk (2)sedang (1) kurus

    Inilah mengapa disebut variable yang berati bervariasi.

    variable sebenarnya adalah konsep dalam bentuk konkret atau konsepopererasional.

    Variable menurut Mayer (1984:215) adalah konsep tingkat rendah yangacuan-acuannya secara relatif mudah diidentifikasikan dan diobservasiseta mudah diklarifikasi diurut dan diukur.

    Variable adalah bagian empiris dari sebuah konsep atau konstruk.

    Variable berfungsi sebagai penghubung antar dunia teoritis dengandunia empiris.

    Variable merupkan fenomena atau peristiwa yang dapat diukur atau

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    9/45

    Proses mengubah konsep (konstruk) menjadi variable ada

    pada tahap operasional konsep (definisi operasional). Lebih

    jelanya dapat disimpulkan :

    - Terpaan media (konsep)

    - Frekuensi dan durasi seseorang dalam menonton tv

    (konstruk)

    - Frekuensi (1) sangat sering, (2) sering, (3) jarang ; durasi

    (1) sangat lama, (2) lama, (3) sebentar.

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    10/45

    Jenis-jenis variable

    A. Variable pengaruh / Bebas / Bebas (Independent Variable) dan variable tergantung/ tidak

    bebas (Dependent Variable)

    1. Variabel bebas adalah variable yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari

    variable lain. Variable ini secara sistematis divariasi oleh periset.

    2. Variable tergantung adalah variable adalah variable yang diduga sebagai akibat atau

    yang dipengarui oleh variable yang mendahuluinya. Variable ini adalah observasi dan

    nilainya diasumsikan tergantung pada efek dari variable pengaruh. Dengan kata lain

    variable tergantung adalah apa yang periset inginkan untuk dijelaskan.

    Perlu dicatat pembedaan atas kedua variable tergantung dari tujuan riset. Sebuah variablepengaruh pada satu riset mungkin menjadi variable tergantung pada riset lain.

    Selain itu dimungkinkan periset menguji hubungan lebih dari satu variable pengaruh

    terhadap variable tergantung. Ini disebut analisis multivariat. Jika hanya ada satu variable

    pengaruh dan tergantung disebut analisis bivariat.

    Hubungan Dua Variable dalam Analisis Bivariat

    Tingkat Pengetahuan tentang

    PemiluKeikutsertaan dalam pemilu

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    11/45

    Hubungan Antara Dua Variable dalam Analisis Multivariat

    variable tergantung

    Variable pengaruh

    B. Variable Anteseden dan Variable Prediktor

    1. variable yang biasanya digunakan untuk memprediksi ataudiasumsikan menjadi sebab ( dapat disamakan dengan independent

    variable) disebut variable prediktor atau variable anteseden.

    2. criterion variable adalah variable yang diprediksi atau diasumsikan

    menjadi akibat (yang disamakan dengan dependent variable)

    Tingkat Pendidikan

    Tingkat EkonomiAktifitas di

    Organisasi

    Jenis Kelamin

    Agama

    Preferensi

    Terhadap Program

    televisi

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    12/45

    Model uses & Gratification

    Anteseden Motif Penghubungan Media Efek

    - Variable individu - personal - hubungan - kepuasan

    - Variable lingkungan - diversi - macam isi -kepengetahuan

    - Personal - hubungan dengan isi

    - Identity

    Selain itu juga dikenal variable kontrol, tujuannya untuk membatasi variable pengaruhatau untuk mengeliminasi faktor pengaruh yang tidak diinginkan. Variable kontrol

    digunakan untuk meyakinkan bahwa hasil riset selaras dengan variable pengaruhbukan pada sumber lain. Keberadaan variable kontrol pada dasranya sebagiperbandingan terhadap variable pengaruh. Jika variable kontrol dinilai lebihmempengarui variable tergantung maka variable kontrol yang dijadikan variabletergantung.

    Hubungan dalam Analisis Multivariat dengan Variable Kontrol

    variable Pengaruh variable Tergantung

    variable kontrol

    Terpaan iklan diTV

    Daya BeliDistribusi

    Kemasan

    kebutuhan

    Perilakumembeli produk

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    13/45

    c. Variable berdasarkan Nilainya

    1) Variable dikotomis jika variable tersebut hanya berisi dua nilai, misalnya (YA-TIDAK),(LAKI-PEREMPUAN)

    2) Variable diskrit jika datanya hanya mempunyai satu nilai tertentu saja, misalnya(jumlah anak yang dimiliki)

    3) Variable kontinu jika nilai-nilainy bergerak dalam interval tertentu bahkan tidakterbatas antara dua nilai misalnya (tinggi badan seseorang)

    d. Variable dikelompokkan berdasarkan cara pengukurannya

    1) Variable Nominalyaitu variable yang ditetapkan berdasarkanpenggolongan. PengelompokkanBerdasarkan kategori tertentu. Bersifat diskrit (satu nilai) dan mutually exclusive (satuobjek masuk hanya pada satu kelompok) contohnya jenis kelamin, status pendidikan,agama dll

    2) Variable ordinalyaitu variable yang memiliki jenjang tingkatan diurutkan dari yang paling tinggi kepaling rendah atau sebaliknya. Dengan memperhatikan interval (jarak). Jenjangtertinggi dan jenjang terendah itetapkan berdasarkan kesepakatan sehingga angka 1atau 8 dapat berada pada tingkayan jenjang tertinggi atau terendah. Contohnya tinggi

    badan, rangkin mahasiswa3) Variableinterval

    yaitu variable seperti ordinal namun mempunyai jarak atau interval yang sama.Diasumsikan mempunyai satuan pengukuran yang sama. Mempunyai ciri angka noltidak mutlak. Misalnya (variable tingkat penghasilan Rp 1000-Rp 3000)

    4) Variable Rasiovariable yang mempunyai permulaan angka no mutlak. Misalnya (variable umur

    0,1,2,3), (variable luas 0 m2.1m3,dsb)

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    14/45

    Operasionalkan konsep

    Konsep masih berbentuk abstraksi. Padahal periset bekarja daritahap abstrak (konseptual) ke tahap operasional. Seorang

    periset akan berada pada tiga tahapan yaitu :1. level konsep ( suatu level yang meliputi perumusan masalah,

    kerangka teori, hingga perumusan hipotesis)

    2. Level empiris (mencakup perumusan hipotesis riset atau

    operasional, dan analisi data)3. Kembali ke level konsep (tahap kesimpulan)

    Sebuah konsep harus dioperasional agar dapat diukur. Prosesini disebut dengan operasionalisasi konsep atau definisioperasional. Hasilnya berupa konstruk dan variable bersertaindikatornya pengukuranya. Pernyataan atau batasan iniadalah hasl dari kegiatan mengoperasionalkan konsep, yangmemungkinkan riset mengukur konsep, konstruk, variable

    yang relevan dan berlaku untuk semua jenis variable.

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    15/45

    Tahapan riset

    operasionalisasi

    interpretasi

    level empiris

    Pada dasarnya mengoperasionalkan konsep sama dengan menjelaskan konsep

    berdasarkan parameter atau indikator2nya. Hasil operasional konsep adalah

    variable. Skala pengukuran adalah upaya memberikan skor pada indikator

    hubungan antara konsep.

    Perumusa

    n masalah

    Tinjauan

    pustaka

    Hipotesis

    teoritis

    Hipotesis

    riset

    Analisis

    data

    kesimpulan

    konsep konstrukVariable

    (konsep/konstruk

    yang diberi nilai

    berupa indikator danskala pengukuran)

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    16/45

    Operasionalisasi Konsep Terpaan Film Kekerasaan diTV

    Variable indikator Skala pengukuran Instrumen

    pengukuran

    Jumlah/berbagai

    adegan kekerasan

    di TV

    Memukul

    Membanting

    Menendang

    menyiksa

    Semuanya

    menggunakan

    skala interval,

    misalnya : (1)

    hampir tidak

    pernah : 1-5 kali;(2) jarang: 6-10

    kali; (3) sering:11-

    15 kali; (4) sangat

    serius:16-20 kali

    Kuesioner

    Berikut beberapa contoh operasionalisasi konsep

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    17/45

    Berikut beberapa contoh operasionalisasi konsepdalam riset

    Level konsep level empiris (dioperasionalkan sebagai)

    1. Pengetahuan tentang A 1. skor pengetahuan verbal apa yangdiketahui terhadap A

    2. Sikap terhadap A 2. Skor pengakuan verbal tentang suka atau

    tidak suka terhadap A

    3. Terpaan Film Kekerasan di Film 3. jumlah adegan memukul, berkata

    kasar, menendang, yang disaksikan

    di televisi setiap hari.

    4. Terpaan Iklan Radio 4. frekuensi tayangan iklan yang didengar di

    radio setiap hari

    5. Partisipasi Politik 5. skor/tingkat keikutsertaan dalam pemilu dam

    partai poltik

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    18/45

    HIPOTESIS

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    19/45

    Sebelum membahas hipotesis, kita harus mengenal proposisi

    Proposisi adalah suatu pernyataan mengenai konsep-konsep yang dapat

    dinilai benar atau salah melalui suatu fenomena yang diamati. Misalnya

    semakin sering seseorang menoton adegan kekerasaan ditelevisi maka

    semakin tinggi frekuensi frekuensi dia berperilaku agresif. Pernyataan inimerupakan proposisi. Bilamana proposisi untk diuji secara empiris, maka

    ia disebut hipotesis.

    Hypo : kurang dan Thesis : berpendapat

    Hipotesis menurut WebbstersNew World Dictionary (1977) adalah teori,

    proposisi yang belum terbukti, diterima secara tentatif untuk menjelaskan

    fakta-fakta atau menyediakan dasar untuk melakukan investigasi dan

    menyatakan argimentasi. Karena masih bersifat sementara, hipotesisi

    dapat dikatakan sebagai stetement of theory in testable form, atau

    tentative statement about reality(champion, 1981:125). Hipotesisi

    harus diuji melalui riset dengan mengumpulkan data empiris. Jadihipotesisi merupkan pernyataan yang menjembatani dunia teori dengan

    dunia empiris.

    Contohnya dalam teori Agenda Setting menyebutkan media mempunyai

    kekuatan efektif dalam membentuk agenda publik. Dari teori tersebut

    dapat dirumuskan beberapa hipotesis: 1) semakin tinggi frekuensi

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    20/45

    Fungsi hipotesis bagi Riset

    1. Hipotesisi mengarahkan riset. Dengan mempunyai hipotesisi

    riset tidak melenceng dari fokus. Hipotesisi adalah pentunjuk

    atau pembimbing(guide) agar riset tidak mengambang dansalah arah.

    2. Hipotesisi membenatu periset agar tidak terjebak pada upaya

    trial and error dalam mencari jawaban riset.

    3. Hipotesisi membantu periset menghilangkan variable-variable yang tidak ada hubungannya dengan riset yang

    berpotensi mengintervensi sehingga menjadikan

    permasalahan melebar.

    4. Hipotesisi membantu periset mengkuantifikasi variablesehingga dapat diukur. Segala fenomena dapat dikuantifikasi

    jika dioperasionalkan terlebih dahulu.. Misalnya ada

    hipotesisi teoritis. terdpat hubungan antara frekuensi

    menonton iklan wajib belajar dengan sikap khalayak

    terhadap proyek wajib belajar.. Maka peroset harus

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    21/45

    Bagaimana merancang hipotesis?

    Membuat hipotesisi memerlukan sumber-sumber informasi yang dapat periset untuk

    merancang atau erumuskan hipotesisi.

    1. Periset dapat menggunakan teori-teori yang telah ada (sumber teori). Teori ini

    dapat dilakukan dengan kajian pustaka (literatur review) kerangka teori sangatmembantu untuk menentukan arah atau tujuan risetnya melalui konsep yang tepat

    untuk pengajuan hipotesis. Konsep dan teori dapat mempertajam daya pikir,

    persepsi dan mampu menentukan bagaiaman rumusan riset melalaui pengumpulan

    informasi, data dan fakta dilapangan kemudian dianalisis dan disimpulkan.

    2. Terdapat pada riset eksplorasi misalnya grounded dimana periset belum

    mempunyai konsep awal apa yang diteliti. Ini disebut sumber empiris. Periset barumempunyai konsep awal setelah ia terjun langsung dilapangan.

    Konsep dan proposisi dalam teori sebelumnya telah teruji sehingga memudahkan riset.

    Karena itulah penggunaan hipotesisi paling banyak ditemukan pada riset kuantitatif

    yang bergerak dari hal-hal umum (tataran teori/daeduksi) daripada riset kualitatif

    yang bergerak pada hal-hal yang khusus (empiris/fakta dilapangan/induksi)

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    22/45

    Ada dua macam hipotesis :

    1. Hipotesis yang dirumuskan setelah periset melakukan

    kegiatan berteori (dalam kerangka teori atau landasan teori )

    disebut dengan hipotesis teoritis dan bersifat konseptual(theoritic hypothesis).

    Terdapat hubungan antara terpaan media dengan partisipasi

    politik

    2. Hipotesis yang dirumuskan setelah riset melakukan kegiatanoperasionalisasi konsep disebut hipotesis riset dan bersifat

    empiris (research hypothesis)

    Terdapat hubungan antara frekuensi individu dalam menonton

    TV dengan skor atau tingkat keikutsertaan dalam pemilu dan

    partai politik.

    Kedua jenis hipotesis ini biasanya terdapat dalamjenis riset

    eksplanatif dan evaluatif. Dengan melalui kerangak pemikiran

    (kerangka berpikir, literatur review atau kerangka konseptual

    atau kerangka teori dengan kata lain periset diharapkan

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    23/45

    Untuk riset eksplanatif periset tidak saja memiliki definisi konseptual untuk konsep-

    konsep yang diteliti, tetapi juga telah menyususn jawaban sementara terdapap

    permasalahan yang melibatkan konsep-konsep tersebut. Periset berteori

    (theorizing) tentang permasalahan yang akan diteliti. Jawaban sementara ini

    dikemukan sebagai hipotesis. Oleh Dominic disebut hipotesis kerja (Hk) atau

    hipotesis spesifik karenasudah operasional dan bisa langsung diukur. Severin &Tankard (2005:47) mengatakan sebagai hipotesisi operasional yaitu proses

    penerjemahan hipotesis abstrak ke dalam fenomena dunia nyata. Jadi hipotesisi

    masih dalam level teoritis atau konsepsi sedangkan hipotesisi riset sudah pada

    level empiris.

    Pada riset evaluatif periset juga melakukan analisis hubungan kausal. Karenaperiset menusun kerangka teori dalam melakukan theorizing (berteori) menganai

    pengaruh suatu konsep terhadap konsep lainnya. Hanya dalam riset in yang

    sieteliti adalah efektifitas suatu program atau kegiatan.

    Riset deskriptif periset diharapkan bisa mengemukakan konseptualisasi yang lebih

    jelas telah memiliki definisi konseptual dari gejala yang akan ditelitiyang sekaligus

    memperlihatkan dimensi-dimensi atau subdimensi dari konsep/permasalahn yangakan diteliti. Biasanya dalam rist deskriptif konsep yang akan diteliti akan hanya

    tungal, karena tidak ada upaya untuk mencari analisi hubungan antar konsep. \

    Pada Riset eksploratif konseptualisasi permasalahan masih amat bersifat

    sementara atau bahkan periset belum mampu mengidentifikasi elemen atau

    dimensi-dimensi dari gejala yang akan diteliti.

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    24/45

    Contoh

    Permasalahan :apakah film kekerasan di TV

    mempengarui munculnya tingkah laku agresif

    anak?

    Hipotesis Teoritis :terpaan film kekerasan di TV berpengaruh

    pada tingkah laku agresif anak

    Hipotesisi Riset : jumlah adegan kekerasan yang

    disaksikan di tiap harinya oleh ana-anak berkorelasidengan frekuensi dilakukannya tidak agresif pada

    objek-objek tertentu.

    Permasalahan : apakah sikap anak terhadap suatu parpol

    dipengarui oleh sikap orang tuanya terhadap

    parpol yang bersangkutan?

    Hipotesis Teoritis : sikap orang tua terhadap PDI

    Perjuanagan memengarui sikap anak terhadap

    PDI Perjuangan.

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    25/45

    Hipotesis Nol (The Null Hypothesis) dan Hipotesisi Alternatif (Ha)

    Hipotesis Nol (The Null Hypothesis) sering disebut sebagai hipotesis tidak ada

    perbedaan (the thypothesis of no difference) karena menjelaskan tidak ada

    perbedaan antara parameter dengan statistik atau pengertian lainnya adalahtidak ada perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sample (Ruslan,

    2003:162).(tidak ada hubungan antara variable satu dengan lainnya. HO adalah

    alternatif logis dari hipotesis alternatif (Ha) begitu pun sebaliknya.

    Penolakan atau penerimaan sebuah hipotesis tidak ada kaitannya dengan penilaian

    kredibilitas peneliti atau penelitian. Karena terdapat 2 kemungkinan yaitu diterima

    atau ditolak.

    Contohnya ;

    Ha : Besarnya level perhatian pada siaran Radio berhubungan secara positif dengan

    kemampuan mengingat pesan iklan

    Ho: besarnya level perhatian pada siaran radio tidk berhungan secara positif dengan

    kemampuan mengingat pesan iklan

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    26/45

    Merumuskan dan Pengujian Hipotesis

    Kegiatan ini disebut sebagai uji hipotesis atau uji signifikansi.

    1. uji hipotesis dalam penelitian kuantitatiflebih banyak berwujud angka-

    angka karena riset ini menganggap data atau fakta harus dapat

    dikuantitaskan. Karena menggunakan rumus statistik atau sering disebutuji statistik, uji ini dimungkinkan jika alat ukur variable adalah alat ukur

    objektif.

    2. Uji hipotesi riset kualitatif karena datanya berupa data kualitatif (narasi

    fakta-fakta yang mendalam) maka hipotesisi lebih banyak diuji

    menggunakan penafsiran atau interprestasi subjektif peneliti. Akibatnyakebenaran hipotesisi bersifat terbatas atau relatif yaitu terbatas pad

    akasus terentu dalam konteks tertentu.

    Sebelum menguji hipotesisi persiet terlebih dahulu merumuskan hipotesis.

    Perumusan hipotesisi berdasarkan jenis risetnya atau tataran analisis

    apakah deskriptif atau eksplanatif. Perumusan hipotesis ini akan

    menentukan teknik-teknik statistik yang akan menguji hipotesisi

    berdasarkan jenis risetnya secara garis besar hipotesis dapat dirumuskan

    ke dalam hipotesisi deskriptif atau inferensial. Sugiyono (2002:83-84)

    membagi 3 hipotesis inferensial menjadi 2 yaitu hipotesis komparatif dan

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    27/45

    Berdasarkan jenis rumusan hipotesis dikenal 3 cara menguji hipotesis secara statistikyaitu:

    1. Statistik deskriptif

    2. Statistik komparatif

    3. Statistik asosiatif

    1. Hipotesis deskriptifadalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri., tidak membuat perbandingan atauhubungan tertentu, terdapat pada riset deskriptif. Contohnya :perumusan masalah : bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerjapelayanan PT Telkom Divre V?

    hipotesisi deskriptif : tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja pelayanan PTTelkom Divre V sangat signifikan atau memuaskan.

    2. Hipotesis komparatifmerupakan pernaytaan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variable atau lebihpada sampel yang berbeda.Contohnya :perumusan masalah : adakah perbedaan frekuensi pemuatan berita-berita politi diKompas dan Jawa Post?Hipotesisnya :1) tidak ada perbedan frekuensi pemuatan berita-berita politikndi Kompas dan JawaPost.2) Frekuensi pemuatan berita-berita politik di Kompas lebih besar daripada Jawa Post3) frekuensi pemuatan berita-berita politik di Jaw post lebih besar daripada di Kompas.

    3.

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    28/45

    3. Hipotesis Asosiasi

    merupakan pernyataan yang menunjukkan tentang hubungan

    antara dua variable atau lebih. Hubungan antara satu variable

    dengan variable lainnya dapat berbentuk hubungankorelasional dan hubungan sebab akibat.

    hipotesis ini dianalisis menggunakan metode statistik melalui

    analisis regresi dan pengukuran koefisiensi korelasi. Regresi

    digunakan untuk mencari bentuk hubungan dua variable atau

    lebih dalam bentuk fungsi atau persamaan sedangkan

    korelasi digunakan untuk mencari derajat keeratan hubungan

    dua variable atau lebih (kekuatan hubungan yang

    menunjukkan derajat hubungan. Untuk melakukan uji

    statistiknya periset terlebih dahulu menentukan probabilitylevel atau level signifikansi terhadap Ho yang diuji. Jika hasil

    riset mengindikasikan probability level lebih rendah periset

    dapat menolak Ho, jika hasil riset menjukkan probabily tinggi

    maka Ho diterima.

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    29/45

    DATA

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    30/45

    Pada dasarnya riset (penelitian adalah kegiatan untuk mencari kebenaran

    suatu masalah.

    Upaya mencari kebenaran ini melalui kegiatan mengumpulkan fakta-fakta,

    meganalisisnya, menginterpretasikan, dan menarik kesimpulan.

    Kesimpulan inilah wujud dari kebenaran yang dicari

    Data merupakan informasi mentah dan belum memberikan informasi bisa

    membantu menghubungkan kejadian dengan pelaku atau masih berupa

    kumoulan fakta.

    Kesimpulan inilah wujud dari kebenaran yang dicari

    Data merupakan informasi mentah dan belum memberikan informasi bisa

    membantu menghubungkan kejadian dengan pelaku atau masih berupa

    kumoulan fakta.

    Jenis data

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    31/45

    Jenis data

    1. Data kualitatif

    adalah data yng berbentuk kata-kata, kalimat-kalimat,

    narasi-narasi. Data ini berhubungan dengan kategorisasi,karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata

    seperti wanita itu cantik, harga minyak turun dsb.

    - Seringkali data bersifat subjektif, sebab data ditafsirkan

    lain oleh orang yang berbeda.- Data juga mempunyai sifat berjenjang : sangat suka,

    suka, tidak suka, dsb

    Berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan :

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    32/45

    Berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan :

    a. Data historis

    data berasal dari sumber sejarah misalkan dari tulisan

    sejarah, artefak dsbb. Data teks

    data berasal dari teks-teks tertentu, biasanya penelitian

    membahas sistem tanda, dalam kajiannya segala macam

    tanda adalah teks yang didalamnya sengaja dipilih danmempunyai maksud tertentu. Seperti teks iklan, teks

    wacana, film, lagu dsb. Jenis riset ini adalah analisis

    semiotika, analisis wacana, ataupun analisis framming.

    Berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan :

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    33/45

    Berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan :

    a. Data historis

    data berasal dari sumber sejarah misalkan dari tulisan

    sejarah, artefak dsbb. Data teks

    data berasal dari teks-teks tertentu, biasanya penelitian

    membahas sistem tanda, dalam kajiannya segala macam

    tanda adalah teks yang didalamnya sengaja dipilih danmempunyai maksud tertentu. Seperti teks iklan, teks

    wacana, film, lagu dsb. Jenis riset ini adalah analisis

    semiotika, analisis wacana, ataupun analisis framming.

    c Data pengalaman individu

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    34/45

    c. Data pengalaman individu

    data merupakan bahan keterangan mengenai apa yang

    dialami oleh individu sebagai anggota masyatakat tertentu

    yang menjadi objek riset.Data ini mempunyai nama yang berlainnan

    - Psikologi => Personal Document, human document

    - Sejarah&sosiologi => individuals life history

    Data ini diperoleh dari pengumpulan data observasi danwawancara mendalam. Data ini bersifat subjektif dan

    mendalam dari seorang subjek riset. Metode wawancara

    ini memotret jelas subjek riset (informan) dan gaya

    hidupnya dan menyikap apa yang tidak diperoleh dari risetkuantitatif.

    2 Data kuantitatif

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    35/45

    2. Data kuantitatif

    - Data ini bersifat konkret karena dikuantitaskan berupa

    angka-angka.

    - Dara bersifat objektif dan bisa ditafsirkan sama oleh semuaorang

    - Data dapat berupa data kualitatif yang diubah dalam

    bentuk kuantitatif.

    Data kuantitatif merupakan hasil pengukuran atau observasiyang dapat dinyatakan dengan satuan ukuran dan angka-

    angka tertentu.

    Jenis data kuantitatif berdasarkan jenis variablenya:

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    36/45

    Jenis data kuantitatif berdasarkan jenis variablenya:

    a. Data diskrit (data nominal)

    data distrit merupakan data pasti, yang hanya

    mempunyai satu nilai tertentu saja.Misalnya: profil pembaca koran berdasarkan jenis

    kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan

    b. Data kontinu (kontinum)

    data kontinu adalah data yang mempunyai nilai yangbergerak tak terbatas antara dua nilai atau mempunyai

    nilai yang terletak dalam suatu interval tertentu. Disebut

    mempunyai gejala kontinu (kontinum)

    misalnya : data mengenai tinggi badan seseorang antara1,5-1,6 meter

    Data kontinu dibagi 3 yaitu:

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    37/45

    Data kontinu dibagi 3 yaitu:

    1. Data ordinal

    adalah data yang menunjukkan tingkatan atau urutan tertentu.

    Penentuan urutan tidak memperhitungkan jarak antara

    tingkatan.Misalnya urutan pertama pelari dengan waktu 9, 79 detik

    kedua dengan waktu 10,09 detik tetapi dalam data ini terserah

    peneliti yang akan memberikan urutan.

    2. Data intervaladalah data yang mengandung tingkatan atau urutan atau

    jenjang dimana berdasarkan interval (jarak) yang sama.

    Misalnya dalam riset mengenai perbedaan umur penonton TV

    dengan pilihan program tv Interval umur Pilihan program tv

    10-14 tahun Film kartun

    15-19 tahun Film komedi

    20-24 tahun Berita

    3 D t R i

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    38/45

    3. Data Rasio

    Data ini mempunyai nilai nol absolut atau mutlak (fixed zeropoint). Semua data sifatnya pada data interval terdapat

    pada data rasio Cuma data rasio memiliki nilai nol mutlaksebagai permulaan.Beberapa jenis data tesebut ditentukan jenis skalapengukurannya. Karena itu dikenal dengan skala nominal,skala ordinal, skala interval dan skala rasio.

    Berdasarkan sumbernya data dibedakan atas data primerdan sekunder

    a. Data primer

    adalah sata yang diperoleh langsung dari sumber datapertama atau tangan pertama dilapangan. Sumber data inibisa berasal dari responden atau subjek riset. Baik dariwawancara, kuesioner, observasi. Dalam analisis data,

    data primer adalah isi komunikasi yang diteliti (sumberdata da at beru a dokumentasi

    b Data sekunder

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    39/45

    b. Data sekunderadalah data yang diperoleh dari sumber kedua atausumber sekunder.Data ini dapat diperoleh dari data primer yang telahdiolah menjadi grafik, tabel, diagram dsb sehingga lebihinformatif. Sifat dari data sekunder yaitu melengkapi dataprimer .

    Data internal dan data sekunder- data internal adalah data yang diperoleh dari dalamorganisasi atau lembaga sendiri dan hasilnya digunakanoleh lembaga itu sendiri.

    - data eksternal adalah data yang diperoleh dari sumberluar di luar lembaga yang bersangkutan. Contohnya dariBadan Pusat Statistik (BPS), AC Nielsen (lembaga risettelevisi).

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    40/45

    Teori

    Fungsi teori dalam riset adalah membantu periset

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    41/45

    Fungsi teori dalam riset adalah membantu periset

    menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang

    menjadi pusat perhatiannya.

    Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, danproposisi yang mengemukakan pandangan sistematis

    tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara

    variable untuk menjelaskan dan meramalkan gejala

    tersebut.

    Peran teori sangat besar karena memiliki 3 hal :

    1. Teori adalah serangkaian proposisi antar konsep yang

    saling berhubungan

    2. Teori menerangkan secara sistematis suatu fenomenasosial dengan menentkan hubungan antar konsep.

    3. Teori menerangkan fenomena tertentu dengan cara

    menentukan konsep mana yang berhubungan dengan

    konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya.

    Teori membimbing riset. Dari teori dapat dijabarkan hipotesis

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    42/45

    Teori membimbing riset. Dari teori dapat dijabarkan hipotesis

    baru.

    Bila ada teori yang berlawanan, riset dapat menguji mana

    teori itu yang benar.Teori membantu menerangkan gejala, memprediksikan, dan

    mengontrol gejala tersebut.

    Menurut Herbert Blumer menerangkan teori, riset dan fakta

    empiris terlibat dalam suatu hubngan yang erat dimanateori membina riset , riset mencari dan memisahkan fakta-

    fakta, dan fakta-fakta mempengarui teori. Berhasilnya

    perhubungan tersebut adalah caranya bagaimana riset

    empiris berkembang.Dari teori-teorii dilakukan perincian atau analisis melalui

    penalaran deduktif. Proses ini dilakukan untuk menuntun

    periset merumuskan hipotesis.

    Hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan teoritis

    tinjauan pustaka adalah cara yang dilakukan untuk menelusuri

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    43/45

    j p y g

    dan mencari teori-teori yng relevan dengan riset.

    Fungsi teri menurut Koentjaraninngrat:

    1. Menyimpulkan generalisasi-generalisasi dari fakta-fakta hasil

    pengamatan artinga merupakan kesimpulan induktif yang

    menggeneralisasi hubungan antara fakta-fakta atau kelas-

    kelas fakta-fakta.

    2. Memberi kerangka orientasi untuk analisis dan klasifikasi dari

    fakta-fakta yang dikumpulkan dalam riset. Artinya berfungsisebagai pendorong proses berpikir deduktif yang bergerak

    dari alam abstrak ke alam konkret.

    3. Memberi ramalan terhadap gejala gejala yang baru terjadi.

    4. Mengisi lowongan-lowongan dalam pengetahuan kita tentanggejala yang telah atau yang sedang terjadi.

    Teori membantu periset dalam penentuan tujuan dan arah

    risetnya dan dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna

    pembentukan hipotesisnya, teori bukanlah pengetahuan yang

    Perbedaan teori dalam riset kualitatif dan kuantitatif:

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    44/45

    Perbedaan teori dalam riset kualitatif dan kuantitatif:

    Teori yang dipakai oleh riset kuantitatif :

    - Riset kuantitatif berasal dari teori yang berfungsi sebagai

    sarana informasi ilmiah yang membantu menyusun risetlebih jelas dan lebih sistematis.

    - Teori sebagai titik tolak pemikirannya

    - Teori berfungsi sebgai kerangka bagi riset yang baru

    terhadap fakta2 yang lain.- Riset kuantitatif bersifat menerangkan (explanatori), teori

    sebagai dasar hipotesis yang akan diuji.artinya sudah ada

    berbagai riset empiris yang menguji beragai hipotesis

    tertentu, shg berkumpul generalisasi empiris.

    - periset bertujuan untuk menguji hipotesis dengan

    membenarkan atau memperkuat hipotesis dan akirnya

    akan memperkuat teori yang menjadi alasan pemikiran

    riset.

    Kalau teori riset kualitatif proses risetnya berawal dari suatu

  • 5/22/2018 Bab II Elemen Dasar Riset Komunikasi

    45/45

    Kalau teori riset kualitatif proses risetnya berawal dari suatu

    observasi atas gejala, maka fungsi teorinya adalah

    membuat generalisasi2 yang abstrak melalui proses

    induksi.- riset ini bersifat menjelajah (explanatory) dimana

    pengetahuan akan gejala atau persoalan sangat kurang

    atau belum ada sama sekali dan teorinya pun belum ada.

    Jadi teori sifatnya tidak mengekang tapi memaknai datadimana periset tidak tidak berangkat dari teori tertentu.

    Periset bebas mamaknai dan mendialogkan dengan konteks

    sosial yang terjadi .

    Teori memperkuat intrepetasi periset sehingga dapatditerima sebg suatu kebenaran bagi pihak lain (periset

    melakukan blocking interpretation(. Jadi dalam riset

    kualitatif tidak mengenai landasan teori sehingga dapat