BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian CT-Scan CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak. CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut. 2.2 Perkembangan CT-Scan Perkembangan CT Scan sangat pesat. Dimulai dari generasi I yang hanya memiliki satu detector dan menggunakan berkas Pencil Beam, sampai yang sekarang ini sudah menggunakan Multi Slice Detector (MSCT) dan Dual Source CT (DSCT). 2.2.1 CT-Scan Generasi Pertama
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian CT-Scan
CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur
yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari
tulang tengkorak dan otak. CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang
mempunyai aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh,
seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut.
2.2 Perkembangan CT-Scan
Perkembangan CT Scan sangat pesat. Dimulai dari generasi I yang
hanya memiliki satu detector dan menggunakan berkas Pencil Beam, sampai
yang sekarang ini sudah menggunakan Multi Slice Detector (MSCT) dan
Dual Source CT (DSCT).
2.2.1 CT-Scan Generasi Pertama
Perintis : EMI, London, 1977
X-ray : pencil beam
Gerakan : translate – rotate
Detektor : single detector
Rotasi : 180 derajat
Waktu : 4,5 – 5,5 menit / scan slice
Applikasi : head scan
Pada generasi pertama prinsip pergerakan tabung menggunakan
prinsip yang dinamakan translation-rotation. Dimana pada generasi ini
hanya memiliki satu detektor dan untuk menghasilkan satu scanning
lengkap memerlukan waktu scanning 135-300s
Gambaran pergerakan tabung dan detektor pada generasi pertama :
2.2.2 CT-Scan Generasi Kedua
Merupakan pengembangan dari generasi ke satu.
X-ray : narrow fan beam
Gerakan : translate – rotate
Detektor : multi detector ( 3-60)
linier array detector
Rotasi : 180 derajat
Waktu : 20 detik - 2 menit / scan slice
App : head scanner
CT scan generasi kedua masih menggunakan prinsip
translation-rotation tapi yang membedakannya dengan generasi
pertama pada generasi ini digunakan detektor berjenis series. Pada
generasi ini waktu yang diperlukan untuk satu kali scanning paling
cepat sebesar 5 – 150s.
Gambaran gerakan tabung dan detector pada alat CT Scan generasi
kedua :
2.2.3 CT-Scan Generasi Ketiga
Pengembangan dari generasi kedua.
X-ray : wide fan beam
Gerakan : rotate – rotate
Detektor : multi detector (10-280) curve array detector
Rotasi : 360 derajat
Waktu : 1,4-14 detik / scan slice
App : whole body scanner
Generasi ketiga ini antara pergerakan tabung dan detektornya
menggunakan prinsip rotation. Dimana bentuk dari detektornya
setengah lingkaran. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk satu kali
scanning pada generasi ini paling cepat sebesar 0,4 – 10s.
Gambaran gerakan tabung dan detector pada generasi ketiga :
2.2.4 CT-Scan Generasi Keempat
Pengembangan dari generasi ketiga
X-ray : wide fan beam
Gerakan : stationary-rotate system
Detektor : multi detector (424-2400)
slip ring detector
Rotasi : 360 derajat
Waktu : <10 detik / scan slice
App : whole body scanner
CT Scan generasi ini detektornya berbentuk seperti cincin yang
dinamakan ring. Sehingga hanya tabungnya saja yang berputar 360
derajat dan detektornya statis (diam). Waktu yang diperlukan untuk satu
kali scanning selama 1 – 5s
Gambaran pergerakan tabung sinar-x dan detector :
2.2.5 CT-Scan Generasi Kelima
Pada Electron Beam Technique tidak menggunakan tabung
sinar-x, tapi menggunakan electron gun yang memproduksi pancaran
electron berkekuatan 130 KV. Pancaran electron difokuskan
olehelectro-magnetic coil menuju fokal spot pada ring tungsten. Proses
penumbukkan electron pada tungsten menghasilkan energy sinar-x.
Sinar-x akan keluar melewati kolimator yang membentuknya menjadi
pancaran fan beam. Kemudian sinar-x akan mengenai obyek dan hasil
atenuasinya akan mengenai solid state detector dan selanjutnya
prosesnya sama dengan prinsip kerja CT Scan yang lain. Perbedaannya
hanya pada pembangkit sinar-x nya bukan menggunakan tabung sinar-x
tetapi menggunakan electron gun.
2.2.6 CT-Scan Generasi Keenam
Akuisisi data dilakukan dengan meja bergerak sementara tabung
sinar-x berputar, sehingga gerakan tabung sinar-x membentuk pola
spiral terhadap pasien ketika dilakukan akuisisi data.
Pola spiral ini diterapkan pada konfigurasi rancangan CT
generasi ketiga dan keempat.
Pengembangan dari generasi ketiga dan keempat
X-ray : wide fan beam
Gerakan : stationary-rotate system
eja bergerak dalam terowongan gantry selama scanning (spiral CT)
Detektor : multi detector (424-2400)
slip ring detector
Rotasi : 360 derajat
Waktu : <10 detik / scan slice
App : whole body scanner (multi slice, 3D, 4D)
Gambaran pergerakan tabung sinar-x, detector dan meja pasien :
2.2.7 CT-Scan Generasi Ketujuh
Dengan menggunakan multi array detector, maka apabila
kolimator dibuka lebih lebar maka akan dapat diperoleh data proyeksi
lebih banyak dan juga diperoleh irisan yang lebih tebal sehingga