BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang sangat pesat ditandai dengan semakin banyaknya perangkat-perangkat teknologi informasi yang digunakan oleh masyarakat luas. Sekarang ini banyak terdapat beberapa paradigma yang digunakan dalam rekayasa software, diantaranya process-oriented methodologies, blended methodologies, object – oriented methodologies, Rapid development methodologies, people – oriented methodologies, dan frameworks. Semua metodologi tersebut berkembang dan digunakan sesuai dengan kebutuhan dari penggunanya. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi adalah Object Oriented. Saat ini Object Oriented merupakan metodologi yang baik dalam rekayasa software. Object Oriented memandang software bagian per bagian dan menggambarkan satu bagian tersebut dalam satu objek. Tidak seperti paradigma lainnya, dimana hanya cocok untuk beberapa kasus dan bagian dari seluruh kemungkinan ruang lingkup aplikasi, ~ 1 ~
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang sangat pesat ditandai dengan semakin
banyaknya perangkat-perangkat teknologi informasi yang digunakan oleh
masyarakat luas. Sekarang ini banyak terdapat beberapa paradigma yang
digunakan dalam rekayasa software, diantaranya process-oriented methodologies,
blended methodologies, object – oriented methodologies, Rapid development
methodologies, people – oriented methodologies, dan frameworks. Semua
metodologi tersebut berkembang dan digunakan sesuai dengan kebutuhan dari
penggunanya.
Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi adalah
Object Oriented. Saat ini Object Oriented merupakan metodologi yang baik dalam
rekayasa software. Object Oriented memandang software bagian per bagian dan
menggambarkan satu bagian tersebut dalam satu objek. Tidak seperti paradigma
lainnya, dimana hanya cocok untuk beberapa kasus dan bagian dari seluruh
kemungkinan ruang lingkup aplikasi, khusus untuk object-oriented dapat
diaplikasikan dalam seluruh ruang lingkup.
Pengujian perangkat lunak adalah suatu proses yang digunakan untuk
mengidentifikasi ketepatan, kelengkapan dan mutu dari perangkat lunak dalam
ilmu komputer yang dikembangkan. Pada dasarnya, pengujiann tidak pernah
dapat menetapkan kebenaran dari perangkat lunak. Pentingnya pengujian
perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak itu
sendiri. Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas
perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi,desain dan
pengkodean.
~ 1 ~
1.2. Batasan Masalah
Dalam pembuatan tugas makalah ini, terdapat 2 kategori yang menjadi
batasan masalah sekaligus menjadi batasan materi yang dibahas di dalam makalah
ini, yaitu :
1. Pengujian berorientasi objek, yang meliputi:
a. Model pengujian OOA dan OOD.
b. Strategi pengujian berorientasi objek.
c. Desain test case untuk perangkat lunak berorientasi objek.
d. Metode pengujian yang diaplikasikan pada tingkat kelas.
e. Desain test case inter – kelas.
2. Strategi pengujian perangkat lunak, yang meliputi:
a. Pendekatan strategis terhadap pengujian perangkat lunak.
b. Pengujian modul perangkat lunak.
c. Pengujian terintegrasi.
d. Uji validasi.
e. Pengujian sistem.
f. Seni debugging.
1.3. Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini memiliki beberapa bertujuan, diantaranya:
1) Agar mahasiswa memahami model pengujian berorientasi objek.
2) Agar mahasiswa memahami pentingnya verifikasi dan validasi terhadap
produk yang akan diuji, pengorganisasian pengujian perangkat lunak, strategi
pengujian perangkat lunak dan kriteria penyelesaian sebuah pengujian.
3) Agar mahasiswa memahami pertimbangan uji modul dan prosedurnya.
4) Agar mahasiswa memahami strategi top down dan bottom up dalam
pengujian terintegrasi, pandangan terhadap pengujian terintegrasi dan
dokumentasinya.
~ 2 ~
5) Agar mahasiswa memahami pengertian, kriteria, ulasan konfigurasinya, serta
proses uji alfa dan beta dalam proses uji validasi.
6) Agar mahasiswa memahami aspek – aspek pengujian sistem seperti: uji
pemulihan, uji keamanan, uji stress dan uji kinerja.
7) Agar mahasiswa memahami proses debugging pertimbangan psikologi dan
pendekatan debugging.
1.4. Metode Penulisan
Metode penulisan dilakukan dengan dua tahap yang dijabarkan sebagai
berikut:
a. Identifikasi Materi
Pada tahap ini, penulis merumuskan latar belakang permasalahan dari
materi yang dibahas di dalam makalah dengan tujuan – tujuan dan batasan
masalah terdapat pada materi makalah.
b. Studi Literatur
Membaca buku serta artikel yang berkaitan dengan tujuan penulisan.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ilmiah ini disajikan secara ringkas untuk
menerangkan penjelasan masing – masing bab yang terdapat dalam penulisan
ilmiah ini. Berikut adalah sistematika penulisannya :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang garis besar isi penulisan ilmiah ini yang
terdiri dari Latar Belakang Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan
Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.
~ 3 ~
BAB II PEMBAHASAN MATERI
Bab ini menjelaskan materi yang akan dibahas. Pembahasan materi
tersebut dapat berupa pengertian, definisi – definisi dan lain – lain.
BAB III PENUTUP
Bab ini akan terbagi menjadi dua bagian, yaitu kesimpulan dan saran.
Kesimpulan merupakan hasil akhir dari penulisan dan jawaban
penyelesaian masalah. Untuk sub bab saran akan ditujukan kepada
pihak – pihak yang terkait seperti penulis sehubungan dengan
pengembangan atau perbaikan penulisan makalah ini.
~ 4 ~
BAB 2
PEMBAHASAN MATERI
2.1. Pengujian Berorientasi Obyek
Pengujian merupakan suatu pengeksekusian program yang bertujuan untuk
menemukan ‘bug’ (kesalahan-kesalahan) pada sistem atau perangkat lunak
sebelum diberikan kepada pengguna/ user. Pada pengujian berorientasi obyek,
komponen yang akan diuji adalah class – object. Lebih besar dibandingkan
pengujian suatu function sehingga pendekatan white-box testing perlu diperluas.
Pengujian sebaiknya menemukan kesalahan yang tidak disengaja dan
pengujian dinyatakan sukses jika berhasil memperbaiki kesalahan tersebut. Selain
itu, pengujian juga bertujuan untuk menunjukkan kesesuaian fungsi-fungsi
perangkat lunak dengan spesifikasinya.
Pengujian dapat dikategorikan atas :
1) Pengujian terhadap proses pengembangan sistem dan dokumen –
dokumen pendukung. Proses berarti sejumlah aktivitas yang didukung
oleh dokumen yang mendeskripsikan aktivitas-aktivitas.
2) Pengujian terhadap analisis dan model perancangan. Dalam sistem
berorientasi objek, pengujian model analisis dan perancangan adalah
hal yang sangat penting.
3) Pengujian secara statik dan dinamik untuk implementasi. Tujuannya
adalah mencari kesalahan sedini mungkin dalam proses, tetapi
kesalahan dalam kode untuk sistem yang besar dan kompleks tidak
dapat dihindarkan. Pengujian statik merupakan inspeksi kode untuk
menemukan kesalahan logic. Pengujian dinamik merupakan eksekusi
dengan data uji untuk menemukan kesalahan dalam kode.
~ 5 ~
Metode pengujian berorientasi objek, diantaranya :
Testing levels terdiri dari :
Testing operations pada objects.
Testing object classes.
Testing clusters cooperating objects.
Testing OO system secara lengkap.
Pengujian Class
Menguji terhadap semua operation yg ada dan perubahan atribut-atributnya.
Cluster Testing (Pengujian gugus)
Cluster testing digunakan untuk test integrasi terhadap kooperatif object.
Identifikasi clusters menggunakan knowledge operation objects dan system
features yang diimplementasikan oleh cluster tersebut.
Object-Interaction Testing.
Tests barisan interaksi object yang berhenti ketika suatu operation object tidak
memanggil service dari object lain.
Object class testing.
Complete test yang menguji class melibatkan.
Testing semua operations suatu object.
Setting dan interrogating semua attribute object.
Menguji object untuk semua state(keadaan) yg mungkin.
Inheritance akan mengakibatkan sulitnya perancangan object class tests
seperti information yg diuji sulit dilokalisasi.
Integrasi Object.
Levels integrasi sedikit berbeda untuk sistem yang berorientasi object.
Cluster testing digunakan untuk test integrasi and testing clusters terhadap
cooperating objects.
~ 6 ~
Identifikasi clusters menggunakan knowledge dari operation objects dan
system features yang diimplementasikan oleh cluster tersebut.