1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Penyusunan Renstra merupakan satu kesatuan yang utuh dan penjabaran dari Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan karena merupakan amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Selain itu, dokumen ini merupakan pedoman arah kebijakan program pembangunan khususnya di bidang hukum, yang telah dikaji dan berisikan visi, misi pembangunan Pemerintah Kota Mataran dikaitkan dengan hasil pengkajian yang dilakukan untuk dijadikan bahan dalam menyusun program dan rencana kegiatan sebagai penjabaran kebijakan kedalam kelompok tujuan dan bentuk program- program sesuai kewenangan SKPD. Rencana Strategis (RENSTRA) ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan bahan perencanaan lainnya seperti RPJMD dan RPJP Daerah Kota Mataram, capaian keberhasilan dan permasalahan periode sebelumnya, tugas dan fungsi SKPD dan terlebih lagi diselaraskan dengan visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota Mataram terpilih. Begitu juga halnya pola pikir penyusunan kebutuhan RPJMD ini didasarkan pada permasalahan kebutuhan masa kini dan estimasi permasalahan masa akan datang dengan tolak ukur keberhasilan program yang lalu. Pembangunan hukum diarahkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa dengan menjunjung tinggi supremasi hukum, dimana menjadikan hukum sebagai pedoman bersikap, berbuat dan bertingkah laku bagi masyarakat dalam kerhidupan berbangsa dan bernegara. Hukum menjadi pedoman dalam hubungan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pembangunan hukum harus bersumber pada tiga pilar yaitu: Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang baik, penegakan hukum yang
34
Embed
BAB I PENDAHULUAN - sip-ppid.mataramkota.go.idsip-ppid.mataramkota.go.id/file/renstra-bag.-hukum-format-terbaru.pdf · BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG ... kurangnya sosialisasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan
memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Penyusunan Renstra merupakan satu kesatuan yang utuh dan penjabaran dari
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan karena merupakan amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Selain itu, dokumen ini merupakan pedoman
arah kebijakan program pembangunan khususnya di bidang hukum, yang telah dikaji dan
berisikan visi, misi pembangunan Pemerintah Kota Mataran dikaitkan dengan hasil
pengkajian yang dilakukan untuk dijadikan bahan dalam menyusun program dan rencana
kegiatan sebagai penjabaran kebijakan kedalam kelompok tujuan dan bentuk program-
program sesuai kewenangan SKPD.
Rencana Strategis (RENSTRA) ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
bahan perencanaan lainnya seperti RPJMD dan RPJP Daerah Kota Mataram, capaian
keberhasilan dan permasalahan periode sebelumnya, tugas dan fungsi SKPD dan terlebih
lagi diselaraskan dengan visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota Mataram
terpilih. Begitu juga halnya pola pikir penyusunan kebutuhan RPJMD ini didasarkan pada
permasalahan kebutuhan masa kini dan estimasi permasalahan masa akan datang dengan
tolak ukur keberhasilan program yang lalu.
Pembangunan hukum diarahkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa dengan menjunjung tinggi supremasi hukum, dimana menjadikan hukum
sebagai pedoman bersikap, berbuat dan bertingkah laku bagi masyarakat dalam
kerhidupan berbangsa dan bernegara. Hukum menjadi pedoman dalam hubungan interaksi
dalam kehidupan sehari-hari. Pembangunan hukum harus bersumber pada tiga pilar yaitu:
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang baik, penegakan hukum yang
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
2
konsisten dan pengembangan serta peningkatan kesadaran hukum masyarakat,
pelaksanaan ketiga pilar tersebut harus berjalan secara simultan dan merupakan satu
kesatuan yang utuh.
2. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah TK.II
Mataram;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah:
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
11. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
3
3. Maksud dan Tujuan.
RENSTRA Bagian Hukum Setda Kota Mataram Tahun 2016-2021 ini dimaksudkan
sebagai pedoman dan arahan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi, serta bertujuan
untuk memaksimalkan pembangunan dalam bidang hukum di Kota Mataram yaitu dengan
mengoptimalkan sistem hukum, tegaknya supremasi hukum dan HAM sehingga tercapai
pembangunan hukum dan nilai-nilai budaya hukum secara komperehensif. Dengan
penerapan program dan kegiatan yang berorientasi pada memaksimalkan potensi
organisasi akan berdampak positif pada peningkatan kualitas dan kuantitas kinerja dan
pelayanan aparatur.
Arah kebijakan yang ditempuh Bagian Hukum Setda Kota Mataram dalam rangka
mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas adalah
dengan merumuskan kebijakan-kebijakan sebagai berikut :
1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat akan hak dan kewajibannya;
2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia;
3. Peningkatan sosialisasi pemahaman di bidang hukum;
4. Pengembangan sistem jaringan dokumentasi hukum;
5. Peningkatan pelayanan hukum dan bantuan hukum;
Terwujudnya pelaksanaan pembaharuan hukum dilakukan melalui upaya
penegakan hukum yang konsisten yang berdampak secara tidak langsung akan
memberikan landasan yang kuat bagi pembangunan lain seperti ekonomi, politik, sosial
budaya dan ketertiban di masyarakat, namun kenyataan menunjukkan bahwa reformasi
hukum masih memerlukan proses yang cukup panjang untuk dapat benar–benar
berimplikasi secara menyeluruh terhadap perbaikan pembangunan di Kota Mataram
terutama untuk mendukung proses peningkatan ekonomi masyarakat.
Permasalahan yang masih dihadapi dalam pembangunan hukum dan harus
diupayakan pemecahannya pada tahun yang akan datang, pada dasarnya terfokus pada
masalah peningkatan dan pengembangan produk hukum, dalam hal ini karena terbatasnya
tenaga yang khusus menangani penyusunan Peraturan Perundang–Undangan yang
berpengaruh pada hasil yang belum optimal, kurangnya sosialisasi dan terbatasnya
referensi sebagai acuan dalam merumuskan materi produk hukum daerah.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
4
4.Kedudukan dan peranan renstra dalam perencanaan daerah
Perencanaan Strategis sekretariat Daerah merupakan suatu proses yang berorientasi
kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul sebagaimana amanat
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah,
khususnya Pasal 19 ayat (3) menyatakan bahwa Kepala daerah dan Wakil Kepala daerah
terpilih harus membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3 bulan
setelah pelantikannya yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah maupun laporan penyelenggaran pemerintahan ke
Presiden.
Rencana strategis Bagian Hukum Setda Kota Mataram mengandung visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan sehingga Rencana strategis ini berperan sebagai
pedoman dalam menyelenggarakan pemerintahan demi tercapainya akuntabilitas kinerja sesuai
yang direncanakan pada awal tahun anggaran.
5.Sistematika Penulisan.
Sistematika penulisan dalam Renstra SKPD Bagian Hukum Setda Kota Mataram
disusun sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN, Bab ini menguraikan latar belakang penyusunan
Renstra SKPD, Landasan Hukum penyusunan, Maksud dan Tujuan
Penyusunan, Kedudukan dan peranan renstra dalam perencanaan daerah
dan Sistematika Penulisan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD, Bab ini menguraikan tentang Tugas,
Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja
Pelayanan SKPD, Anggaran dan realisasi pendanaan dan Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, Bab ini
menguraikan indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
5
Wakil Kepala Daerah Terpilih. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Penentuan Isu-Isu Strategis.
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN, Bab ini
berisikan Visi dan Misi SKPD, Tujuan dana Sasaran Jangka Menengah
SKPD, Strategi dan Kebijakan.
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI : INDIKATOR KINERJA BAGIAN HUKUM SETDA KOTA MATARAM, bab ini
berisikan Indikator Kinerja yang mengaju RPJMD, serta Indikator kinerja
utama (IKU) Bagian hukum setda utama.
BAB VII : PENUTUP.
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Pembangunan hukum di Kota Mataram diarahkan pada penegakan hukum yang
konsisten dalam arti bahwa dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan secara umum
haruslah dilandasi pada norma-norma yang berintikan keadilan dan kebenaran serta diwajibkan
untuk menciptakan kepastian hukum, demokratisasi dan menjunjung tinggi penegakan HAM.
Program pembangunan bidang hukum ini dilakukan melalui program peningkatan kesadaran
hukum masyarakat, penegakan hukum secara konsisten untuk menjamin kepastian dan
keadilan, peningkatan pelayanan dan bantuan hukum, penyusunan produk hukum berupa
Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan bersama walikota dan Kepala Daerah sesuai
kebutuhan masyarakat dan Pemerintah.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram, maka
perubahan-perubahan yang mendasar tentang regulasi dan reformasi hukum di Kota Mataram
sangat perlu dilakukan karena kewenangan begitu luas dalam berbagai aspek pemerintahan.
Modernisasi produk hukum untuk menyesuaikan dengan alam desentralisasi masih
merupakan tugas utama pada tahun yang akan datang, karena produk-produk hukum Kota
Mataram yang berlaku saat ini masih didasari aturan-aturan yang lama. Modernisasi produk
hukum Kota Mataram akan tergantung antara lain pada peningkatan kemampuan aparatur
yang diharapkan dapat dilakukan melalui Bimbingan Teknis penyusunan Produk Hukum Kota
Mataram dan adanya jaringan komunikasi diantara SKPD. Selain itu seiring dengan
perkembangannya kedepan agar program pembangunan hukum oleh Pemerintah Kota
Mataram perlu diarahkan kepada hukum yang memihak semua masyarakat, tanpa diskriminasi
dan juga harus memperhatikan aspek–aspek yang terkait dengan demokratisasi, penegakan
hukum dan penegakan nilai-nilai HAM. Selain hal-hal tersebut diatas perlu diperhatikan juga
sarana dan prasarana penunjang serta alokasi anggaran yang memadai sangat menunjang
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
7
dalam memajukan program pembangunan di Bidang Hukum, karena hal tersebut tentunya
akan berpengaruh pada terwujudnya tujuan organisasi dan terealisasinya berbagai program
dan kegiatan yang telah direncanakan.
2.1 Tugas, Pokok dan Fungsi
a.Struktur Organisasi Bagian Hukum
Adapun bagan Struktur Organisasi Bagian Hukum Setda Kota Mataram
adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram Kemudian
dijabarkan dalam Peraturan Walikota Mataram Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat
Daerah Kota Mataram. Pada Bab III Pasal 3 ayat (1) menyebutkan bahwa Bagian
Hukum meliputi:
- Kepala Bagian membawahi 3 (tiga) Sub Bagian yang terdiri dari :
a. Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan;
b. Sub Bagian Bantuan Hukum; dan
c. Sub Bagian Dokumentasi dan Penyuluhan Hukum.
Dari Struktur Organisasi Bagian Hukum Setda Kota Mataram di atas, terdapat
jabatan Struktural sebanyak 3 (tiga) orang, yaitu :
- Eselon III : 1 orang (Kepala Bagian),
- Eselon IV : 3 orang (Kepala Sub Bagian).
KEPALA BAGIAN
HUKUM
KASUBBAG.
Bantuan Hukum
KASUBBAG. Dokumentasi dan
Penyuluhan Hukum
KASUBBAG. Peraturan Perundang-
Undangan
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
8
b.Tugas Pokok dan Fungsi
Secara umum berdasarkan ketentuan Pasal 14 Peraturan Walikota Mataram
Nomor 32 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Mataram, TUPOKSI Bagian Hukum sebagai berikut:
1) Bagian Hukum dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat, mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan, mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan dan evaluasi program kegiatan dan
penyelenggaraan pembinaan teknis, administrasi dan sumber daya di bidang produk
hukum dan telaahan hukum, penyusunan peraturan perundang–undangan, bantuan
hukum, dokumentasi dan informasi hukum, penyuluhan hukum dan Hak Asasi
Manusia (HAM).
2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Kepala Bagian Hukum
mempunyai TUPOKSI sebagai berikut:
a. pelaksanaan perumusan kebijakan produk hukum dan telaahan hukum;
b. pelaksanaan perumusan penyusunan produk hukum Daerah baik yang bersifat
pengaturan (regeling) maupun penetapan (beschikking);
c. pelaksanaan penyiapan bahan pertimbangan dan bantuan hukum bidang
perdata dan tata usaha negara kepada Pemerintah Daerah dan Aparatur dalam
hubungan kedinasan;
d. pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum, penyuluhan
hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM); dan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Asisten.
3) Kepala Sub Bagian Perundang-Undangan memiliki TUPOKSI sebagai berikut:
a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan produk hukum Daerah yang
bersifat pengaturan (regeling);
c. menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan produk hukum Daerah yang
bersifat penetapan (beschikking);
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
9
d. menyiapkan dan pengumpulan bahan telaahan, pertimbangan dan pengkajian
produk hukum;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan penerbitan dan/atau pengundangan produk
hukum;
f. menyiapkan bahan penyusunan rancangan produk hukum Daerah yang bersifat
pengaturan (regeling);
g. menyiapkan bahan penyusunan rancangan produk hukum Daerah yang bersifat
penetapan (beschikking);
h. menyiapkan bahan pembahasan rancangan produk hukum Daerah yang bersifat
pengaturan (regeling);
i. menyiapkan bahan pembahasan rancangan produk hukum Daerah yang bersifat
penetapan (beschikking);
j. menyiapkan bahan dan fasilitasi kegiatan Program Pembentukan Peraturan
Daerah (Propemperda);
k. menyiapkan bahan dan fasilitasi kegiatan penyelarasan rancangan produk
hukum daerah;
l. menyiapkan bahan penerbitan lembaran daerah dan berita daerah;
m. menyiapkan bahan harmonisasi produk hukum daerah;
n. menyiapkan bahan administrasi pengundangan produk hukum daerah;
o. menyiapkan bahan konsultasi dengan instansi lain baik di daerah maupun di
tingkat pusat; dan
p. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai bidang
tugasnya.
4) Kepala Sub Bagian Konsultasi dan Bantuan Hukum memiliki TUPOKSI sebagai
berikut:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian;
b. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi sengketa hukum sebagai akibat
pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya;
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
10
c. penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bantuan dan perlindungan hukum
bidang perdata dan tata usaha negara kepada Pemerintah Daerah dan Aparatur
dalam hubungan kedinasan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan konsultasi dengan semua instansi dalam rangka
pemberian pertimbangan dan bantuan hukum;
e. menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi dengan instansi pemerintah dan
pihak lain untuk membuat telaahan sengketa hukum;
f. menyiapkan bahan penyelesaian sengketa hukum baik di dalam maupun di luar
pengadilan sebagai akibat pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan
perundang-undangan lainnya;
g. menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi dengan instansi pemerintah dan
pihak lain untuk membuat telaahan dan pertimbangan hukum;
h. menyiapkan bahan penyelesaian bantuan dan perlindungan hukum bidang
perdata dan tata usaha negara kepada Pemerintah Daerah dan Aparatur dalam
hubungan kedinasan; dan
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai bidang
tugasnya.
5) Kepala Sub Bagian Dokumentasi, Penyuluhan Hukum memiliki TUPOKSI sebagai
berikut:
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian;
b. penyiapan bahan pelaksanaan dokumentasi dan informasi hukum;
c. penyiapan bahan pelaksanaan inventarisasi dan penggandaan produk hukum;
d. penyiapan bahan pelaksanaan penyimpanan dan pemeliharaan produk-produk
hukum;
e. pemeriksaan, pengawasan persiapan dan pelaksanaan penyuluhan hukum;
f. fasilitasi pembinaan penegakan HAM dan pelaksanaan perumusan kebijakan di
bidang Hak Asasi Manusia (HAM);
g. menata dan mengawasi pelaksanaan koordinasi pembinaan dan petunjuk teknis
pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum;
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
11
h. menyiapkan bahan penyuluhan hukum;
i. menyiapkan bahan koordinasi pembinaan peningkatan kesadaran hukum
masyarakat;
j. menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait untuk
pelaksanaan penyuluhan hukum;
k. menyiapkan bahan sosialisasi dan publikasi produk hukum daerah dan peraturan
perundang-undangan;
l. menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi dengan instansi pemerintah dan
pihak lain untuk membuat telaahan dalam rangka pembinaan dan penegakan
Hak Asasi Manusia (HAM) di Daerah;
m. menyiapkan bahan perumusan program di bidang Hak Asasi Manusia (HAM);
dan
n. penataan dan pengelolaan tata usaha bagian;
o. memelihara dan mengkoordinasikan arsip/laporan/data lain pada Bagian;
p. penyusunan rencana umum pengadaan dan rencana penggunaan uang;
q. penataan administrasi kepegawaian di lingkungan Bagian yang meliputi
kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti, kesejahteraan pegawai dan
laporan berkala;
r. penataan administrasi keuangan di lingkungan Bagian yang meliputi gaji
pegawai, keuangan, perjalanan dinas serta hak-hak keuangan lainnya; dan
s. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai bidang
tugasnya.
2.Sumber Daya SKPD
Kondisi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Mataram saat ini dapat dipaparkan
sebagai berikut :
a. Sumber Daya Manusia
Pegawai pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Mataram berdasarkan
data hingga Tanggal 2 Juni 2016 berjumlah 13 orang yang terdiri atas 1 orang
pejabat struktural Eselon III dan 3 orang Pejabat Struktural Eselon IV serta 8 orang
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
12
staf PNS dan 3 orang Tenaga Harian Lepas. Berdasarkan golongan dan tingkat
pendidikannya dapat dijabarkan sebagai berikut :
Berdasarkan data jumlah aparatur pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota
Mataram di atas, bila ditinjau dari aspek latar belakang pendidikan dapat dijabarkan
sebagai berikut : sebanyak 6 orang berlatar belakang strata 2, 5 orang berlatar
pendidikan Sarjana/ Strata Satu (S1) dan sebanyak 2 orang berlatar pendidikan SMA/
SLTA/SMK.
b.Sarana Dan Prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja akan menunjang keberhasilan
pelaksanan tugas poko dan fungsi Bagian Hukum Setda Kota Mataram dalam
mewujudkan Visi, Misi,tujuan dan sasaran, adapun daftar sarana dan prasarana pada
Bagian Hukum Setda Kota Mataram :
No
N a m a NIP
Gol
Pendidikan Terakhir
Jabatan
Diklat Struktur
al
1 2 3 4 5 6
1. MANSUR, SH,MH NIP : 19701231 200212 1 035
IV/a S-2 Hukum Kepala Bagian Diklatpim
Tk.III
2. HUBAIDI, SH NIP : 19790607 200501 1 012
III/d S-2 Hukum Kasubbag.Bantuan Hukum -
3. NOFITA AMIR HUSIN,SH.,MH NIP. 19821116 200501 2 011
III/d S-2 Hukum Kasubbag.Dokumentasi,penyuluhan hukum
-
4. I KETUT SURYA BAWANA, SH.,MH
NIP : 197807172005011015 III/b S-2 Hukum Kasubbag. Peraturan Perundang-
undangan -
5. B. SUYANTI, SH NIP : 198002152010012009
III/b S-1 Hukum Pemegang Barang -
6. ADI INDRAPRATAMA,SH NIP : 198304162009011004
III/b S-1 Hukum Analis peraturan perundang-undangan
-
7. JANUR YUDISTYO P, SH
NIP : 198404042011011016
III/b S-2 Hukum Analis peraturan perundang-
unadangan
-
8. ABDI SUCI FLAMBOYANI, SH NIP : 197408132007012017
III/a S-1 Hukum Pengadministrasi Peraturan Perundang-undangan
-
9. LALU MUHAMMAD AZWAR,SH NIP.198312102010011006
III/a S-1 Hukum Pemberi Konsultasi dan Bantuan Hukum
10. MUSADI AZANI,S.STP NIP : 199305082016091001
III/a STPDN Analis peraturan perundang-unadangan
-
11. B. LENI ANDRIANI NIP : 197503272001122002
II/d SMA Bendahara Pengeluaran Pembantu
-
12.
I MADE AGUS WIDIARTHA
NIP.197205252007011028
II/b SMK Operator Komputer -
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
13
NAMA BARANG JUMLAH/SATUAN KONDISI
Komputer 6 unit Baik
Meja kabag 1 unit Baik
Meja kasubbag 3 unit Baik
Meja Staf 11 Unit Baik
Meja Rapat 1 Unit Baik
Meja Komputer 2 Unit Baik
Kursi Kabag 1 Unit Baik
Kursi Kasubbag 3 Unit Baik
Kursi Staf 11 Unit Baik
Kursi Rapat 8 Unit Baik
Sofa Tamu 1 Set Baik
Lemari Buku 8 Unit Baik
Rak Buku 1 Unit Baik
Lemari Besi 1 Unit Baik
Mesin Ketik Manual 1 Unit Baik
Printer 5 Unit Baik
Televisi 1 Unit Baik
AC 3 Unit Baik
Dispenser 1 Unit Baik
Etalase 1 Unit Baik
Kipas angin 2 Unit Baik
Filing Kabinet Kayu 3 Unit Baik
UPS 1 Unit Baik
Brankas 1 Unit Baik
3.Kinerja Pelayanan
Tinjauan terhadap kinerja pelayanan pada Bagian Hukum Setda Kota Mataram
periode renstra 2016 – 2020 dapat diketahui dari tingkat capaian kinerja pada tahun
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
14
sebelumnya yaitu sebesar 96 % yaitu terdiri dari jumlah Peraturan Daerah, Peraturan
Walikota dan Keputusan Walikota yang ditetapkan, sosialisasi dan publikasi produk
hukum daerah setiap tahunnya serta jumlah kasus/sengketa yang dapat diselesaikan
serta terbentuknya MOU dengan instansi Vertikal lainnya yang menunjang kinerja
Bagian Hukum Setda Kota Mataram.
Pelaksanaan Program dan kegiatan pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota
Mataram didasarkan pada Tugas Pokok dan Fungsi organisasi kemudian dituangkan
kedalam Renstra SKPD dan dijabarkan kedalam Rencana Kerja pada setiap Tahun
Anggaranya melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Keja Perangkat Daerah
(DPA-SKPD), dengan berpedoman pada dokumen-dokumen tersebut Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Kota Mataram berusaha untuk merealisasikan berbagai program
kegiatan yang telah direncanakan.
4. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dalam merealisasikan berbagai program kerja dan kegiatan pada Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Kota Mataram pada setiap Tahun Anggaranya bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mataram yang dijabarkan
kedalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA-SKPD), Kegiatan yang dilaksanakan
bersifat Pelayanan Aparatur dan masyarakat untuk menunjang pelaksanaan program
kegiatan tersebut didanai melalui Pos Belanja Aparatur.
Besarnya anggaran dan Rencana alokasi anggaran pada Bagian Hukum dalam 5
(lima) tahun kedepan adalah sebagai berikut:
NO.
Alokasi Anggaran
JUMLAH (Rp)
Rincian :
1
Tahun Anggaran 2016
1.211.138.000
2
Tahun Anggaran 2017
1.261.138.000
3
Tahun Anggaran 2018
1.400.000.000
RENSTRA BAGIAN HUKUM TAHUN 2011-2015
15
4
Tahun Anggaran 2019 1.500.000.000
5
Tahun Anggaran 2020
1.600.000.000
Angggaran tersebut diperuntukkan untuk mendukung pelaksanaan 4 program
kegiatan yakni Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-