Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepulauan Seribu merupakan kawasan laut yang menempati urutan ketiga sebagai kawasan dengan keanekaragaman hayati terbaik didunia dan merupakan salah satu tempat wisata bahari terfavorit versi majalah National Geographic. Hal ini menjadi daya tarik wisata yang menawarkan keindahan alam dan budaya yang memikat. Kepulauan Seribu kini tengah dikembangkan menjadi pariwisata berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort, wisata bahari serta wisata sejarah dan budaya. Kepulauan Seribu akan ditargetkan menjadi destinasi wisata unggulan di wilayah DKI Jakarta (Thomas Ataladjar, 2015 : 172). Melihat potensi pertumbuhan pariwisata di Kepulauan Seribu yang terus berkembang tiap tahunnya, mahasiswa Universitas Sebelas Maret pada tahun 2016 ikut serta dalam pengembangan promosi pariwisata lewat program Kuliah Kerja Nyata. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata di wilayah Kepulauan Seribu dilaksanakan pada periode bulan Januari hingga Februari 2016 dengan program pengembangan pendidikan dan seni budaya yang bertujuan untuk meningkatkan sektor kepariwisataan di Kepulauan Seribu (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, UNS 2016). Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa melihat adanya potensi pengembangan batik dengan motif Kepulauan Seribu. Munculnya batik di
25

BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

Mar 10, 2019

Download

Documents

duongnga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepulauan Seribu merupakan kawasan laut yang menempati urutan ketiga

sebagai kawasan dengan keanekaragaman hayati terbaik didunia dan merupakan

salah satu tempat wisata bahari terfavorit versi majalah National Geographic. Hal

ini menjadi daya tarik wisata yang menawarkan keindahan alam dan budaya yang

memikat. Kepulauan Seribu kini tengah dikembangkan menjadi pariwisata

berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata

pulau resort, wisata bahari serta wisata sejarah dan budaya. Kepulauan Seribu

akan ditargetkan menjadi destinasi wisata unggulan di wilayah DKI Jakarta

(Thomas Ataladjar, 2015 : 172).

Melihat potensi pertumbuhan pariwisata di Kepulauan Seribu yang terus

berkembang tiap tahunnya, mahasiswa Universitas Sebelas Maret pada tahun

2016 ikut serta dalam pengembangan promosi pariwisata lewat program Kuliah

Kerja Nyata. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata di wilayah Kepulauan Seribu

dilaksanakan pada periode bulan Januari hingga Februari 2016 dengan program

pengembangan pendidikan dan seni budaya yang bertujuan untuk meningkatkan

sektor kepariwisataan di Kepulauan Seribu (Lembaga Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat, UNS 2016).

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa melihat adanya

potensi pengembangan batik dengan motif Kepulauan Seribu. Munculnya batik di

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

2

Kepulauan Seribu dimulai saat Asep Syariffudin menjabat sebagai bupati pada

tahun 2013. Berkembangnya batik Kepulauan Seribu dikarenakan adanya

kebutuhan batik sebagai seragam sekolah, seragam pemerintahan, pakaian duta

wisata, dan souvenir. Produk khas di Kepulauan Seribu masih berupa cinderamata

dari manik manik, kaos sablon dan makanan kering. Produk di Kepulauan Seribu

belum mempunyai ciri khas sehingga kurang diminati wisatawan. Menurut

Neneng Rohaeni kepala dinas pariwisata Kepulauan Seribu, kegiatan ekonomi

kreatif di Kepulauan Seribu harus terus diperbaiki dan ditingkatkan dengan

inovasi karena akan menambah daya tarik wisatawan dan menaikan citra

pariwisata di Kepulauan Seribu.

Pembuatan corak batik di Kepulauan Seribu seharusnya membawa

karakter daerah Kepulauan Seribu. Oleh sebab itu dinas pariwisata Kepulauan

Seribu pada tahun 2016 mengajak masyarakat untuk mengembangkan produk

batik dan diharapkan dapat meningkatkan brand image kepariwisataan di

Kepulauan Seribu. Motif yang ada saat ini di Kepulauan Seribu belum

menggambarkan Kepulauan Seribu secara keseluruhan karena hanya mengolah

bentuk Jembatan Tidung, ikan, kuda laut dan padang lamun. Seharusnya dapat

menggambarkan Kepulauan Seribu sebagai wilayah yang kaya akan

keanekaragaman hayati dan lingkungan seperti bangunan peninggalan sejarah,

bentangan pulau – pulau, biota laut dan terumbu karang.

Kabupaten administrasi Kepulauan Seribu mempunyai jumlah penduduk

sebanyak 20.000 jiwa yang tersebar di sebelas pulau berpenghuni. Pekerjaan

utama masyarakat kepulauan Seribu adalah sebagai nelayan, pedagang dan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

3

menyewakan kapal bagi wisatawan. Hal tersebut dikarenakan sumber daya alam

kepulauan Seribu yang meliputi 342 pulau terdiri dari 158 pulau pasir/karang dan

185 pulau daratan. Kepulauan Seribu memiliki keunikan tipe perairan yang berupa

perairan pulau yang sangat kecil dan laut dangkal tetapi memiliki ekosistem yang

sangat kaya. Ekosistem yang ada didalam Kepulauan Seribu berupa ekosistem

hutan pantai, ekosistem terumbu karang, ekosistem lamun, ekosistem ikan

ekonomis, dan ekosistem binatang laut (Taman Nasional Kepulauan Seribu 2016).

Berdasarkan hasil tersebut penulis mengangkat permasalahan bagaimana

mengembangkan, mengolah dan memvisualisasikan bentuk flora, fauna dan

lingkungan Kepulauan Seribu sebagai inspirasi dalam perancangan motif batik.

Proyek perancangan Tugas Akhir ini menjadi penting mengingat pengelolahan

visual berdasarkan kekayaan Kepulauan Seribu menjadi motif batik belum banyak

dilakukan. Dengan demikian, perancangan ini akan menghasilkan produk tekstil

berupa kain batik yang mempunyai nilai kebaharuan (inovatif), orisinalitas dan

unik. Dengan nilai – nilai tersebut proyek perancangan ini diharapkan

menghasilkan produk batik yang khas untuk souvenir di Kepulauan Seribu.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

4

B. Studi Pustaka

1. Letak Geografis Kepulauan Seribu

Kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu, pada

periode Quaternary hingga sekarang itulah proses utama terbentuknya

kepulauan di Indonesia. Kepulauan Seribu berada di utara provinsi DKI

Jakarta. Kepulauan Seribu memiliki luas daratan mencapai 897,71 Ha dan luas

perairan mencapai 6.997,50 Km2 (Thomas Ataladjar 2015 : 8). Secara fisik,

Kepulauan Seribu berbatasan langsung dengan Laut Jawa atau Selat Sunda di

sebelah utara. Di sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa. Sebelah Selatan

berbatasan dengan daratan utama Pulau Jawa dengan Kecamatan Cengkareng,

Penjaringan, Pademangan, Tanjung Priok, Koja, Cilincing dan Tangerang, dan

di sebelah barat berbatasan langsung dengan Laut Jawa atau Selat Sunda.

Kepulauan Seribu berada di posisi geografis antara 106° 20’ 00’’ BT hingga

106° 57’ 00’’ BT dan 5° 10’ 00’’ LS hingga 5° 57’ 00’’ LS terdiri gugusan

pulau terbentang vertikal dari teluk Jakarta hingga ke utara yang berujung di

Pulau Sebira yang berjarak kurang lebih 150 km dari pantai Jakarta Utara

(Dinas Tata Kota DKI Jakarta 2003)

Sekitar 1 juta tahun lalu, pada saat pulau Sumatera, pulau Jawa, pulau

Bali, pulau Kalimantan masih menyatu dengan Semananjung Asia yang

disebut Paparan Sunda atau Sundaland Core. Gugus Kepulauan Seribu

tergolong relatif muda disebabkan inti utama batuan baru terbentuk kurang

lebih 12.000 tahun sebelum masehi (Ongkosono, 1986). Ditinjau dan letak

kontinental dan oseanografisnya, wilayah Kepulauan Seribu mempunyai iklim

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

5

muson laut tropis, yakni adanya pergantian arah angin setiap setengah tahun

yang disebut angin muson. Suhu udara rata-rata berkisar antara 26,5 °C - 28,5

°C (Dinas Tata Kota DKI Jakarta tahun 2003)

Jumlah seluruh pulau daratan di Kepulauan Seribu sekarang 110 pulau

yang dibagi menjadi 2 kecamatan yaitu kecamatan Kepulauan Seribu Selatan

dan kecamatan kepulauan Seribu Utara. Dari 110 pulau terdapat 36 pulau

digunakan untuk pariwisata, 13 berkembang menjadi pulau pulau

berpenghuni, 11 pulau menjadi persinggahan migrasi burung – burung yang

dilindungi. 20 pulau merupakan pulau yang mengandung peninggalan sejarah.

23 pulau dimiliki secara pribadi maupun resort dan sisanya merupakan pulau

yang tak berpenghuni. Pulau pulau yang berhuni meliputi Pulau Panggang,

Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Harapan, Pulau

Sebira, Pulau Tidung Besar, Pulau Payung, Pulau Pari, Pulau Lancang Besar,

dan Pulau Untung Jawa. Kondisi penduduk di Kepulauan Seribu setiap

tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2003 jumlah penduduk

sebanyak 19,255 jiwa dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 19,593 jiwa.

(Data Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu tahun 2004)

2. Kekayaan Kepulauan Seribu.

Kawasan kepulauan Seribu tengah dikembangkan pariwisata berbasis

pulau dengan menjadikan pulau permukiman menjadi kawasan inti dalam

pengembangan pariwisata di Kepulauan Seribu.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

6

a. Lingkungan

Penduduk Kepulauan Seribu adalah seorang pelaut yang berasal

dari etnis Bugis, sehingga budaya yang berkembang di masyarakat saat ini

mencerminkan etnis tersebut. Mata pencaharian penduduk umumnya

sebagai nelayan sebesar 69,36% yang kemudian diikuti oleh mata

pencaharian sebagai PNS 15,2%, pedagang 10,39% dan lain lain 5,05%.

Jumlah penduduk terbesar yang berprofesi sebagai nelayan adalah di

kelurahan Pulau Pari yaitu 84,51%. Sedangkan kelurahan yang

penduduknya paling sedikit berprofesi sebagai nelayan adalah kelurahan

Pulau Harapan yaitu 48,62%. Beberapa pulau mempunyai tingkat

kepadatan yang cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dari kepadatan penduduk

rata-rata DKI Jakarta, seperti Pulau Panggang memiliki 35.278 jiwa/km2,

Pulau Kelapa 34.156 jiwa/km2, dan Pulau Harapan 10.000 jiwa/km2.

Kehidupan sehari-hari masyarakat tidak lepas dari keberadaan dan

fungsi laut. Anak-anak biasa dengan kegiatan bersenda gurau dan

berenang di pantai selain kegiatan mereka menuntut ilmu di bangku

sekolah. Kegiatan berenang di dermaga mereka lakukan seolah-olah tidak

ada sedikitpun rasa takut dan ngeri akan tersapu gelombang. Kegiatan

rutin orang tua sebagian besar adalah melaut untuk mencari ikan. Apabila

tidak melaut, hari-hari mereka diisi dengan memperbaiki/ membuat jaring

ataupun memperbaiki/ membuat kapal. Kehidupan seperti ini sudah rutin

dan bisa dinikmati setiap saat.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

7

Kehidupan sosial budaya di Kepulauan Seribu cukup unik, karena

kawasan tersebut memiliki kegiatan dan segmentasi masyarakat yang

beragam. Sistem kemasyarakatan di kepulauan Seribu terbentuk oleh

kekerabatan yang kuat, berciri masyarakat pesisir dengan karakteristik

tradisional. Beberapa pulau, seperti Pulau Panggang, Pulau Pramuka, dan

Pulau Kelapa dihuni oleh penduduk yang berasal dari berbagai etnis. Pulau

Kelapa Dua didominasi oleh etnis Bugis dengan sistem kekerabatan yang

kuat. Ciri masyarakat tradisional seperti ikatan sosial, hubungan

kekerabatan, hubungan antar tetangga, sikap gotong royong, dan

sebagainya sangat menonjol di kepulauan Seribu tercermin dalam

kehidupan sehari-hari. Beberaapa pulau berikut merupakan pulau yang

memiliki potensi wisata berupa budaya dan sejarah.

a) Peninggalan bangunan sejarah di pulau Kelor dan pulau Onrust

Pulau sejarah yang meliputi Pulau Kelor, Pulau Onrust dan

pulau Bidadari secara administratif termasuk dalam wilayah

kelurahan Untung Jawa, kecamatan Kepulauan Seribu Selatan,

kabupaten administratif Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.

Jaraknya dari pantai Ancol sekitar 1,8 km. Pulau – pulau ini

menyimpan sejarah panjang dari periode awal kota berdirinya Batavia

yang kini menjadi kota megapolitan Jakarta. Sebelum abad ke-17

kawasan pulau sejarah yang meliputi pulau Kelor, pulau Onrust, pulau

Cipir, dan pulau Bidadari, keempat pulau ini menjadi tempat

peristirahatan raja – raja Banten sebelum dimanfaatkan Belanda

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

8

sebagai benteng pertahanan. Daerah yang sejuk dan pepohonan yang

rindang membuat para petinggi kerajaan Banten sangat menyenangi

pulau ini.

Pulau Kelor memiliki peninggalan sejarah berwujud benteng

pertahanan bernama benteng Martello. Benteng ini didirikan sebagai

garda terdepan pertahanan Batavia menghadapi serangan dari laut

seperti serangan Inggris, Portugis, Spanyol dan perompak yang berada

di teluk Jakarta pada abad ke 17-18.

Gambar 1: Benteng Martello di Pulau Kelor

Sumber: Pulau Seribu-Resort.com

Selain pulau Kelor, pulau Onrust juga memiliki berbagai

tinggalan budaya dan sejarah dari masa kolonial Belanda. Kata Onrust

sendiri berasal dari bahasa Belanda yang terdiri dari dua suku kata

yang terdiri dari on dan rust yang dalam bahasa Inggris ditulis un dan

restyang berarti tanpa istirahat. Hal ini merujuk pada aktivitas bongkar

muat barang dan galangan kapal yang tanpa henti sepanjang hari

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

9

semenjak abad ke 17. Karena banyaknya kapal yang singgah disini

maka penduduk dan nelayan menamakan pulau Kapal. Pulau Onrust

dinyatakan sebagai kawasan pulau bersejarah dan dilindungi melalui

Keputusan Gubernur Kepala DKI Jakarta No. Cb 11 / 2 / 16 / 1992 dan

dikelola oleh Unit Pelaksana Teknik (UPT) Taman Arkeologi Onrust

Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.

b) Pulau Tidung

Pulau Tidung merupakan pulau terbesar di kepulauan Seribu

dengan luas kurang lebih 50 hektar dan panjang 4 km persegi. Pulau

ini berada di kelurahan Pulau Tidung, kecamatan kepulauan Seribu

Selatan. Mayoritas penduduk pulau Tidung merupakan muslim yang

mempunyai mata pencarian nelayan. Pulau Tidung ramai dikunjungi

para wisatawan karena memiliki potensi wisata yang bagus dengan

kondisi alam yang mendukung. Wisata pulau Tidung adalah jenis

wisata berbasis penduduk, yakni berwisata yang berbaur dengan

penduduk pemukiman warga. Banyak sekali kegiatan wisata yang ada

di pulau Tidung seperti bersepeda , snorkeling, menyelam, menanam

bakau, olahraga air, ziarah makam.

Di pulau Tidung terdapat jembatan sepanjang 2,5 kilometer

yang menghubungkan antara pulau Tidung Besar dan pulau Tidung

Kecil bernama Jembatan Cinta. Di masyarakat Tidung beredar mitos

tentang seputar Jembatan Cinta ini. Bahwa jika sepasang kekasih yang

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

10

menyeberangi jembatan ini dari pulau Tidung Kecil ke Tidung Besar

cintanya akan abadi dan apabila jika seorang yang belum mendapat

jodoh melompat dari jembatan ke laut akan segera mendapat pasangan

cintanya.

Gambar 2: Jembatan Tidung ikon dari pariwisata Kepulauan Seribu

Sumber: IndoIndians 2016

Jembatan penghubung itu dibangun tahun 2005

membentang 1 km yang menyatukan pulau Tidung Besar yang

bepenghuni penduduk setempat dan pulau Tidung Kecil yang tidak

berpenghuni hanya pepohonan hasil kelola pemerintah daerah Jakarta

untuk dinas pertanian. Jembatan Cinta dibangun melengkung setinggi

6 meter dan merupakan pintu gerbang sebelum memasuki jembatan

kayu.

c) Pulau Panggang

Pulau Panggang merupakan pulau pemukiman terpadat di

kepulauan Seribu yang masuk dalam Kecamatan kepulauan Seribu

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

11

Utara. Pulau Panggang memiliki sejarah pemerintahan yang panjang.

Terdapat gedung buatan Belanda tahun 1618 yang dikini digunakan

sebagai kantor kelurahan. Kelurahan pulau Panggang seluas 62.10

hektar yang dihuni oleh 5.443 jiwa yang sebagian besar memiliki

profesi sebagai nelayan. Kelurahan pulau Panggang terdiri dari

gugusan 13 pulau, terdiri dari 20 pulau pemukiman, 2 pulau resort, dan

1 pulau pemerintahan. Pulau lainnya merupakan pulau perlindungan

ekosistem seperti di pulau Semak Daun, dan terdapat budidaya ikan

perairan dangkal di pulau Karya yang dikelola oleh PT Nusa Keramba.

Di pulau Panggang terdapat suku asli masyarakat kepulaun

Seribu. Pada tahun 1924 Belanda melaporkan penduduk kepulauan

Seribu didominasi orang Bugis, Mandar Kalimantan dan Banten.

Masyarakat pulau panggang memiliki karakter dan budaya yaitu

campuran suku suku tersebut yang membentuk karakter tersendiri

disebut dengan Orang Pulo. Orang Pulo memiliki gaya bahasa

cenderung bervolume keras dalam berbicara seperti orang Sulawesi,

lincah, gesit dan jago silat seperti orang Banten.

b. Sumber Daya Alam

Kepulauan Seribu merupakan surga tropis yang menawarkan

keindahan alam dan budaya yang letaknya tidak jauh dari Ibukota Jakarta.

Kepulauan Seribu menawarkan daya tarik wisata yang mengedepankan

pada aspek keanekaragaman hayati baik di dalam laut maupun di atas laut

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

12

dengan pemandangan yang begitu indah. Keindahan alam bahari

Kepulauan Seribu meliputi pesisir pantai, pulau-pulau tak bepenghuni, dan

pemandangan bawah laut yang tiada duanya menjadi salah satu potensi

wisata andalan Provinsi DKI Jakarta. Keindahan budaya dan sejarah

kepulauan Seribu juga sangat menarik seperti mempelajari adat istiadat

masyarakat kepulauan Seribu, kuliner dan sejarahnya.

Pada tahun 2009, kepulauan Seribu merupakan salah satu tempat

wisata bahari terfavorit versi majalah National Geographic dan merupakan

destinasi yang memiliki keanekaragaman hayati terbaik ketiga di dunia

(Thomas Ataladjar, 172). Keindahan alam kepulauan Seribu termasuk

keindahan bawah air yang menajubkan. Terdapat sejumlah pulau cagar

alam atau konservasi yang dilindungi. Adapula pulau pulau pemukiman

yang terus berbenah diri menjadi destinasi wisata nelayan.

a) Terumbu karang

Pulau-pulau di Kepulauan Seribu umumnya dikelilingi oleh

terumbu karang tepian (fringing reefs) pada kedalaman 0,5 - 10

meter. Jenis-jenis karang yang dapat ditemukan di sini termasuk ke

dalam jenis karang keras (hard coral) dan karang funak (soft coral).

tercatat jenis terumbu karang yang terdapat di Kepulauan Seribu

mencakup 68 genera dan subgenera dengan 134 spesies.

Sedangkan dan berbagai penelitian ditemukan bahwa di kawasan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

13

Kepulauan Seribu secara keseluruhan terdapat sekitar 276 jenis

karang di wilayah Kepulauan Seribu Utara dan Selatan.

Kepulauan Seribu mempunyai sumber daya alam yang khas

yaitu keindahan alam laut dengan ekosistem karang yang unik

seperti terumbu karang, ikan hias dan ikan konsumsi,

echinodermata, crustacea, molusca, penyu, tumbuhan laut dan

darat, mangrove, padang lamun, dan lain-lain. Terumbu karang di

kawasan perairan ini membentuk ekosistem khas daerah tropik,

pulaupulaunya dikelilingi terumbu karang tepian (fringing reef)

dengan kedalaman 1 - 20 meter. Jenis-jenis karang yang dapat

ditemukan adalah jenis karang keras (hard coral) seperti karang

batu (massive coral) misalnya Monstastrea dan Labophyllia;

karang meja (Table coral); karang kipas (Gorgonia); karang daun

(Leaf coral); karang jamur (Mushroom coral); dan jenis karang

lunak (Soft coral).

Selain terumbu karang di Kepulauan Seribu terdapat

padang lamun yang umumnya didominasi oleh tumbuhan rumput

laut (sea grass) dengan struktur perakaran di dasar perairan.

Penyebaran lamun di seluruh dunia teridentifikasi sebanyak 60

jenis lamun, 20 jenis diantaranya ditemukan di perairan Asia

Tenggara dan terdapat 12 jenis dari 7 marga di Indonesia. Dari 12

jenis lamun yang ada di Indonesia, 8 jenis diantaranya ditemukan

di Kepulauan Seribu. Terdapat 4 (empat) famili rumput laut yang

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

14

hidup pada padang lamun, yang didominasi oleh genus Thalassia,

Enhalus dan Cymodoceae. Sedangkan dari jenis alga (sea weed)

umumnya ditemukan Halimeda, Sargassum, dan Caulerpa.

(Dwintasari, 2009).

Gambar 3: Ekosistem Terumbu Karang Kepulauan Seribu

Sumber: Taman Nasional Kepulauan Seribu 2016

Secara spesifik, pulau-pulau di kawasan kepulauan Seribu

dibentuk dari gosong karang. Gosong karang terbentuk karena

pengaruh perubahan musim. Selama musim angin barat

(Desember-Mei), air tawar yang mengalir dari Jawa, Sumatra, dan

Kalimantan membawa kandungan nutrien yang berpengaruh bagi

terumbu karang. Kandungan nutrien tersebut menyebabkan jumlah

fitoplankton, zooplankton, dan tutupan alga meningkat sehingga

menekan karang dan menyebabkan karang memutih dan mati.

Karang yang mati tersebut membentuk gosong dan secara

akumulatif dapat membentuk pulau-pulau kecil setelah ratusan

hingga jutaan tahun (Tomascik, dkk., 1997).

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

15

b) Biota laut Kepulauan Seribu

Keindahan bawah laut Kepulauan Seribu utara jauh lebih

terjaga daripada wilayah Kepulauan Seribu selatan yang

berdekatan dengan DKI Jakarta yang sudah banyak terkena

pencemaran limbah. Di wilayah Kepulauan Seribu bagian utara

banyak ditemukan jenis-jenis yang termasuk dalam famili

Chaetodontidae, Apogonidae dan Pomancanthidae, sedangkan

jenis Ikan konsumsi yang bernilai ekonomis tinggi antara lain

adalah Baronang (Family Siganidae), Ekor Kuning (Family

Caesiodiae), Kerapu (Family Serranidae) dan Tongkol (Eutynus

sp.). Dari hasil pengamatan terdapat 232 Spesies ikan, dengan

kondisi potensi rata-rata 36.132 individuals/hektar. Echinodermata

yang banyak dijumpai diantaranya adalah Bintang Laut Biru, Lili

Laut, Teripang dan Bulu Babi yang juga merupakan indikator

kerusakan terumbu karang. Crustacea yang banyak dikonsumsi

antara lain Kepiting, Rajungan (Portumus sp.) dan Udang Karang

(Spiny lobster). Moluska (binatang lunak) yang dijumpai terdiri

dari Gastropoda, Pelecypoda, termasuk jenis yang dilindungi

diantaranya adalah Kima Raksasa (Tridacna gigas) dan Kima Sisik

(Tridacna squamosa).

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

16

Gambar 4: Bintang Laut Biru (Linckia laevigata)

Sumber: M. Zada Alsavero 2016

Di pulau pramuka terdapat penangkaran Penyu Sisik

(eretmochelys imbricate) adalah jenis penyu yang memiliki karapas

atau cangkang yang indah. Karapas penyu sisik memiliki nilai

tinggi karena menjadi bahan dasar pembuatan perhiasan ataupun

aksesoris. Karena itu penyu ini banyak diburu sebelum adanya

undang undang yang melindungi penyu sisik. Penyu sisik terdaftar

di IUCN Redlist sebagai hewan yang terancam punah. Berat

Penyu Sisik dapat mencapai 80 kg dan panjang hingga 100 cm.

warna dan bentuk cangkangnya cukup unik, berbentuk seperti sisik

yang tersusun secara teratur.

Penyu sisik berperan penting dalam ekosistem laut

kepulauan Seribu karena diperkirakan penyu sisik dapat

mengkonsumsi hingga 1000 pon atau setara 450 kg

spongepertahun. Dengan kata lain, peran penyu sisik dalam

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

17

mengendalikan laju pertumbuhan bunga karang yang dapat

mengganggu pertumbuhan terumbu karang yang cukup signifikan.

Dalam upaya pelestarian satwa ini, selain dilakukan perlindungan

terhadap tempat-tempat penelurannya seperti Pulau Peteloran

Timur, Penjaliran Barat, Penjaliran Timur dan Pulau Belanda, telah

dilakukan juga pengembangan pusat penetasan, pembesaran dan

pelepas liaran Penyu Sisik di Pulau Pramuka dan Pulau Sepa.

Di penangkaran pulau Pramuka ribuan telur penyu sisik

berhasil diselamatkan hingga menetas menjadi tukik yang

kemudian siap dileps ke laut. Tercatat pada tahun 1995 yang

dibantu oleh lembaga Jepang, terdapat sekitar sepuluh ribu ekor

penyu sisik yang berhasil dilepas liar ke laut. Hingga kini, rata rata

pertahun sedikitnya 3500 tukik berhasil dihantarkan ke laut sebagai

habitat aslinya. Pengembangan ekowisata pada pulau pramuka

kepulauan Seribu menarik banyak wisatawan. Wisatawan dapat

menyentuh langsung tukik tukik lucu sambil menanyakan segala

seluk beluk tentang program penangkaran penyu sisik.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

18

Gambar 5: Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)

Sumber: Satu Harapan 2016

c) Elang Bondol

Kepulauan Seribu menjadi tempat persembunyiaan Elang

Bondol. Elang Bondol banyak terdapat di pulau pulau kepuluan

Seribu bagian utara seperti pulau Pramuka dan pulau Kotok. Di

pulau Kotok terdapat konservasi atau penangkaran burung Elang

Bondol yang kini menjadi maskot dari kota DKI Jakarta. Terdapat

kandang kandang besar untuk melindungi Elang Bondol. Konsep

ekowisata juga dikembangkan dipulau ini hanya saja wisatawan

hanya diperbolehkan masuk sampai kandang konservasi yang

jaraknya tak jauh dari dermaga dan tidak diizinkan masuk lebih ke

dalam pulau.

Biasanya pengunjung berlabuh di pulau Kelapa, sementara

penginapan terdapat di pulau Harapan lalu menyewa kapal untuk

dapat ke pulau Kotok. Pulau Kotok Besar dipenuhi pepohonan

yang dibiarkan tumbuh liar, diantaranya pohon kedu dan beberapa

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

19

pohon kelapa. Burung Elang Bondol bertengger diatas dahan

pohon dan berada didalam sebuah sangkar besar. Terdapat elang

elang Bondol yang berada dalam kondisi yang sangat menyedihkan

hal ini disebabkan oleh penyelundupan illegal di kota kota besar

yang berhasil disita oleh Jakarta Animal Aid Network (Taman

Nasional Kepulauan Seribu, 2014)

d) Flora di Kepulauan Seribu

Sejak zaman kolonial Hindia Belanda kepulauan Seribu

sudah menjadi cagar alam disamping sebagai tembok pertahanan

Belanda sebagaimana tertulis didalam Surat Keputusan Hindia

Belanda No.7 tanggal 3 Mei 1937. Pada tahun 1999 predikat

sebagai cagar alam tersebut diubah statusnya menjadi Suaka

Margasatwa yang dinyatakan dalam keputusan Kementrian

Kehutanan. Dijadikan kepulauan Seribu khususnya Pulau Rambut

sebagai cagar alam pada masa Belanda selain untuk menjaga pulau

tersebut dari kerusakan juga karena keindahan vegetasi hutan

bakaunya yang bias menjaga pulau dari abrasi sehingga pertahanan

Belanda terjaga (Thomas Ataladjar, 2015 : 141).

Pulau Penjaliran Timur di kepulauan Seribu termasuk

sebuah pulau cagar alam seluas 18,14 Ha. Dipulau ini terdapat 11

jenis bakau yang digolongkan ke dalam 7 family yaitu:

Myrsinaceae, Avicenniaceae, Soneratiaceae, Meliaceae,

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

20

Lythraceae, Combretaceae dan Rhizophoraceae yang sangat

dominan disini. Sebuah indikator bahwa pulau Penjaliran Timur

merupakan habitat yang cocok bagi pertumbuhan bakau dari family

Rhizophoraceae. Pulau Penjaliran Timur tidak memiliki dermaga

seperti halnya pulau Peteloran. Penjaliran Timur menjadi tempat

alami bagi penyu sisik bertelur dan juga tempat perlindungan hutan

bakau. Pulau ini memiliki vegetasi yang cukup lebat antara lain

bakau, pojon kelapa, pandan laut, cemara laut, dan semak belukar.

Kepuluan Seribu memiliki tanaman yang unik yaitu Sukun.

Pohon sukun umumnya tumbuh di didarat, tetapi di kepulauan

Seribu yang merupakan pulau karang banyak ditumbuhi tanaman

Sukun. Tanaman sukun dapat digolongkan menjadi sukun yang

berbiji disebut breadnut dan yang tanpa biji disebut breadfruit.

Sukun tergolong tanaman tropik sejati, tumbuh paling baik di

dataran rendah yang panas. Tanaman ini tumbuh baik di daerah

basah, tetapi juga dapat tumbuh di daerah yang sangat kering

asalkan ada air tanah yang cukup. Kepulauan Seribu sebagai salah

satu daerah potensial penghasil sukun memiliki jenis sukun yang

berbeda dari daerah yang lainnya.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

21

Gambar 6: Buah Sukun Kepulauan Seribu

Sumber: Jakarta.go.id

Di Kepulauan Seribu tanaman sukun banyak ditemui di

Pulau Pramuka, Payung, Tidung Besar dan Tidung Kecil. Tanaman

sukun dapat tumbuh di Kepulauan Seribu karena kondisi

agroekosistemnya mendukung. Berdasarkan data yang dikeluarkan

oleh Kementerian Kehutanan (2008), Kepulauan Seribu merupakan

daerah yang memiliki iklim muson laut tropis, yakni adanya

pergantian arah angin setiap setengah tahun yang disebut angin

muson. Sukun memiliki potensi nilai ekonomi yang cukup tinggi

bagi masyarakat Kepulauan Seribu mengingat kondisi ketersediaan

buah sukun di Kepulauan Seribu, terutama pada pulau Tidung

Kecil, Tidung Besar, Payung dan Pramuka yang selalu ada

walaupun di luar musim. Hingga saat ini, olahan sukun yang telah

dikomersialkan oleh penduduk Kepulauan Seribu adalah dalam

bentuk keripik sukun, donat, cookies dan dodol sukun

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

22

3. Teknik Batik

Batik merupakan tradisi penduduk Indonesia yang berkembang

sejak masa lalu. Sejarah perbatikan di Indonesia berkaitan dengan

perkembangan kerajaan Majapahit, Demak, Pajang, Mataram, Kartasura,

Surakarta, dan Yogyakarta kemudian kebudayaan batik ini mempengarui

kasultanan Banten, Cirebon. Kata “batik” berasal dari gabungan dua kata

bahasa Jawa: “amba”, yang bermakna “menulis” dan “titik” yang

bermakna “titik”. Indonesia Indah, batik (Ari Wulandari 2011 : 4).

Sedangkan menurut Santoso Doellah (2002 : 5) Pengertian Batik

adalah sehelai wastra yakni sehelai kain yang dibuat secara tradisional dan

terutama juga digunakan dalam matra tradisional beragam hias pola batik

tertentu yang pembuatannya menggunakan teknik celup rintang dengan

malam “lilin batik” sebagai bahan perintang warna. Dengan demikian,

suatu wastra dapat disebut batik bila mengandung dua unsur pokok: teknik

celup rintang yang menggunakan lilin sebagai perintang warna dan pola

yang beragam hias khas batik.

Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan

beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik

pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan

juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah

dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix.

Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

23

adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal seperti bunga tulip

(Astri Musman, dkk 2011 : 17 – 22)

a. Jenis batik menurut coraknya:

1. Batik klasik atau tradisional

Batik yang mempunyai ciri keindahan, baik keindahan

bentuknya, sesuai dengan fungsinya sebagai seni terapan sebagai

kain busana, maupun seni jiwanya dan filosofinya

2. Batik kontemporer atau modern

Merupakan batik yang tidak lazim keliatan batik, tetapi

masih menggunakan proses pembuatan sama seperti membuat

batik. Konsep kontemporer menyimbulkan gaya modern. Batik

modern ialah semua macam jenis batik yang motif dan gayanya

tidak seperti batik tradisional.

b. Jenis batik menurut cara pembuatannya:

1. Batik tulis

Batik yang dikerjakan dengan menggunakan canting,

canting merupakan alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk

seperti alat tulis dan memiliki bagian untuk menampung malam

(lilin batik)

2. Batik cap

Teknik dengan menggunakan media canting cap dalam

pembuatan motif atau corak batik pada kain. Canting cap adalah

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

24

suatu alat yang terbuat dari tembaga dimana terdapat desain suatu

motif.

3. Batik kombinasi (perpaduan batik cap dan tulis).

Batik yang pembuatannya dilakukan dengan perpaduan

dengan menggunakan cap dan batik tulis.

c. Jumlah warna dan bahan pewarna turut mempengaruhi harga kain

batik (Reni Kusumawardhani, 2012 : 55). Pada pembuatan batik

terdapat macam zat warna yaitu:

1. Zat warna sintetis atau buatan

Zat warna buatan pada umumnya mempunyai daya

pewarnaan lebih tinggi daripada warna dari bahan alami, dan

memiliki kemurnian tertentu sehingga untuk mencapai suatu warna

tertentu akan lebih cepat dan mudah.

2. Zat warna alam

Zat warna alam berasal dari tumbuh tumbuhan dan

binatang. Pada zaman dahuku zat warna alam diambil dari tumbuh

tumbuhan pada bagian akar, kulit, daun, batang dan bunga.

Diantaranya daun pohon nila (indigofera), akar mengkudu, pohon

soga (kulit dan kayu), kayu laban, kayu mundu, jirek. Sebagian

bahan pembantu untuk menimbulkan warna, memperkuat

ketahanan zat zat warna alam ialah jeruk citrum, cuka, sendawa,

tawas, gula batu, tetes, air kapur, tape, daiun jambu (Sewan

Susanto, 1980 : 82).

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0912019_bab1.pdf · berbasis pulau berupa wisata pulau pemukiman, wisata pulau konservasi, wisata pulau resort,

25

C. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diketahui fokus permasalahan

adalah bagaimana merancang motif batik yang bersumber ide dari kekayaan

Kepulauan Seribu dengan teknik batik tulis?