Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ditandai oleh kemenangan Amerika Serikat (AS) melawan Uni soviet yang juga merupakan kemenangan bagi neoliberalisme yang merupakan ideologi besar AS. Kemenangan paham neoliberalisme merupakan sebuah momentum bagi AS menjadi sebuah negara super power dan kekuatan untuk melaksanakan kepentingannya di berbagai negara khususnya di negara-negara yang lemah. Neoliberalisme kemudian dijadikan sebagai ideologi terbaik yang harus diadopsi oleh beberapa negara baik negara maju maupun negara miskin. Dan sistem ini pun kemudian merambah di setiap kawasan seperti kawasan Eropa, Asia, Amerika Latin bahkan sampai ke Afrika. Lahirnya sistem neoliberalisme dimulai saat perundingan oleh lembaga keuangan internasioanl yakni World Bank dan International Monetary Fund serta Departemen 1
34

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

Jan 13, 2017

Download

Documents

lamdien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berakhirnya Perang Dingin ditandai oleh kemenangan Amerika Serikat

(AS) melawan Uni soviet yang juga merupakan kemenangan bagi neoliberalisme

yang merupakan ideologi besar AS. Kemenangan paham neoliberalisme

merupakan sebuah momentum bagi AS menjadi sebuah negara super power dan

kekuatan untuk melaksanakan kepentingannya di berbagai negara khususnya di

negara-negara yang lemah. Neoliberalisme kemudian dijadikan sebagai ideologi

terbaik yang harus diadopsi oleh beberapa negara baik negara maju maupun

negara miskin. Dan sistem ini pun kemudian merambah di setiap kawasan seperti

kawasan Eropa, Asia, Amerika Latin bahkan sampai ke Afrika.

Lahirnya sistem neoliberalisme dimulai saat perundingan oleh lembaga

keuangan internasioanl yakni World Bank dan International Monetary Fund serta

Departemen Keuangan AS yang disebut dengan Washington Consensus pada

tahun 1980. Washington Consensus merekomendasikan sepuluh aspek sebagai

dasar untuk reformasi ekonomi politik internasional. Diantaranya, meliputi defisit

fiskal, pemotongan belanja publik, reformasi pajak, perdagangan bebas,

liberalisasi pasar modal, nilai tukar uang yang kompetitif, deregulasi ekonomi,

investasi asing, privatisasi, perlindunagan terhadap hak cipta milik negara.1

1 http://www.cid.harvard.edu/cidtrade/issues/washington.html. diakses pada tanggal 6 mei 2013

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

Agenda pokok paket kebijakan Washington Concensus yang meliputi

menu dasar program penyesuaian sturktural IMF tersebut dalam garis besarnya

meliputi empat pelaksanaan kebijakan diantaranya adalah: (1) kebijakan anggaran

ketat, termasuk kebijakan penghapusan subsidi; (2) liberalisasi sektor keuangan;

(3) liberalisasi sektor perdagangan; dan (4) privatisasi BUMN.2

Pada umumnya, pilihan terhadap kebijakan neoliberal didasarkan pada

upaya kawasan untuk membuka pasar internasional serta mendorong proses

demokratisasi. Pembukaan pasar sangat penting bagi masuknya pengaruh asing

dan faktor sumber daya alam akan menjadi perhatian bagi negara-negara maju ke

negara berkembang yang kemudian akan dikuasainya. Sementara pada aspek

politik, demokratisasi diperlukan karena sebagian besar kawasan Amerika Latin

banyak melahirkan rejim komprador dimana militer dan kudeta sering

berlangsung.3

Kebijakan neoliberalime yang berjalan di Amerika Latin sebagai upaya

untuk mengatasi krisismengalami kegagalan. Pada periode 1990-1993,

pengangguran meningkat tajam mencapai angka resmi 8% di negara-negara

tersebut. Selain itu pengurangan tarif dan munculnya perdangangan bebas telah

membuka peluang besar untuk masuknya perusahaan-perusahaan multinasional

AS ke Amerika Latin. Hal yang kemudian terjadi adalah eksploitasi sumber daya

alam maupun sumeber daya manusia. Dominasi AS di Amerika Latin telah

memberikan dampak yang begitu buruk bagi rakyat Amerika Latin yakni

kesenjangan sosial bagi pemilik modal dan kaum pekerja, sehingga

2 Ibid3 http://ade.staff.umy.ac.id/?p=86. diakses 4 Februari 2013

2

Page 3: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

mengakibatkan meningkatnya tingkat kemiskinan dan pengangguran.4 Berikut ini

adalah contoh dari dampak neoliberalime di amerika latin.

Pada tahun 1994 jumlah orang miskin meningkat mencapai angka 210 juta

hingga 222 juta pada tahun 2005. Di tingkat kota, potret kesenjangan antar

penduduk juga sangat timpang. Salah satu contohnya adalah di ibu kota

Argentina, rata-rata tingkat kemiskinan naik dari 4,7 persen populasi pada 1974

menjadi 57 persen pada seperempat abad kemudian. Di Argentina ini, hampir 60

persen rakyat hidup miskin dan 1/3 melarat. Negara-negara Amerika Latin juga

terlilit utang yang cukup tinggi. Selama 1992 – 2001, 1,2 trilliun dollar AS

digunakan untuk membayar utang luar negeri.5

Beberapa kebijakan neoliberalisme AS yang diterapkan di Amerika Latin

yang dianggap telaha memberikan ketimpangan dan kesenjangan pada rakyat dan

menjadikan negara – negara di Amerika Latin mengalami krisis ekonomi. Berikut

adalah kebijakan dana dampak sistem neoliberalisme AS di Amerika Latin :6

1. Kebijakan liberalisasi impor. Dengan substitusi impor, pemerintah mengenakan

pembatasan impor yang sangat ketat. Perusahaan domestik dilindungi dari

kompetisi luar negeri sehingga dapat mengatur harga komoditas dan

mengakomodasi kenaikan upah buruh. Inilah yang menyebabkan inflasi.

Dengan liberalisasi, korporasi diterjunkan dalam persaingan bebas sehingga

4 http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/IDNwp10c.pdf. diakses pada tanggal 2 desember 20125 Hempi sutyana.2007. Eva Morales : Presiden Bolivia Menentang Arogansi Amerika.

Jakarta: Erlangga Hal. 486 Maria Elyzabet Mena. Neoliberalisme, Solusi atau Dependensi? Studi kasus : Kegagalan

Neoliberalisme di Amerika Latin. http://kopiitudashat.wordpress.com/2009/07/14/neoliberalisme-solusi-atau-dependensi-studi-tentang-kegagalan-neoliberalisme-di-amerika-latin-oleh-maria-elysabet-mena/ .diakses pada 4 januari 2013

3

Page 4: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

pemerintah tidak bisa bebas mengatur harga, inflasi memang dapat diatasi

namun buruh mengalami tekanan. Perusahaan lokal dengan modal yang tidak

besar pun harus gulung tikar. Kesejahteraan yang diharapkan ternyata tidak

sesuai dengan kenyataan karena kesejahteraan buruh semakin tertindas.

2. Kebijakan kedua adalah exchange-rate overvaluation yang mengurangi harga

mata uang lokal untuk komoditas impor. Konsumen memang diuntungkan

karena barang impor dengan kualitas lebih baik dapat diperoleh dengan harga

yang lebih murah daripada produk lokal namun dampaknya adalah

ketidakseimbangan neraca pembayaran karena surplus impor menjadi

meningkat sehingga mengurangi devisa.

3. Kebijakan ketiga adalah liberalisasi keuangan domestik. Deregulasi sektor

keuangan diharapkan dapat meningkatkan tabungan dan investasi namun yang

terjadi justru sebaliknya. Di Argentina, tingkat tabungan menurun dari 22 %

menjadi 17 % dalam 10 tahun pertama penerapan neoliberalisme .

4. Kebijakan keempat adalah reformasi fiskal (meningkatkan pajak dan memotong

pengeluaran) untuk menyeimbangkan neraca pembayaran. Kebijakan ini

memang berhasil menyeimbangkan neraca pembayaran, namun pembangunan

yang diharapkan tidak berjalan karena pemerintah harus menekan pengeluaran,

kesejahteraan sosial pun semakin tidak terwujud karena IMF menekankan

pemotongan pos-pos yang dianggap meningkatkan pengeluaran, termasuk

subsidi dan dana jaminan sosial.

4

Page 5: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

5. Kebijakan yang terakhir adalah liberalisasi arus modal. Tujuannya untuk

menarik investor agar perekonomian dan industrialisasi dapat bangkit kembali,

namun kombinasi dari kelima kebijakan ini malah memicu kehancuran yang

semakin besar di Amerika Latin.

Kebijakan neoliberalime AS, tidak menjadi sebuah solusi bagi Amerika

Latin untuk keluar dari krisis ekonomi, namun menjadikan kawasan ini lebih jatuh

pada tingginya tingkat kemiskinan. Adanya hubungan yang tidak imbang,

keuntungan besar hanya berada pada pemilik modal. Hal ini dapat dilihat dari

komoditas yang dipasarkan oleh Amerika Latin yakni hasil bumi (gas alam,

minyak bumi), hasil pertanian atau perkebunan, produk – produk industri yang

mempekerjakan buruh rumah.

Dilihat dari sumber daya alam yang banyak dikuasai oleh pemilik modal.

Sistem neoliberalisme ini AS adalah pihak yang mendapatkan keuntungan karena

setiap jalannya kebijakan ini menjadi dominasi AS akan sistem yang berjalan di

Amerika Latin. Sumber daya alam banyak dikuasai oleh AS akibat adanya

kebijakan yang memudahkan pemodal asing untuk melakukan privatisasi.

Sedangkan Amerika Latin sebagai pemilik hasil alam tersebut hanya mendapat

keuntungan yang kecil.

Antara tahun 1980 dan 1999, Amerika Latin mengalami stagnasi yang

diselingi dengan krisis-krisis sistemik dan langkah-langkah penyelamatan yang

sangat merugikan serta memperlemah struktur-struktur ekonomi produktif. Bank -

bank internasional mengeruk ekonomi regional melalui transfer pembayaran

hutang secara massif serta privatisasi gelombang pertama. Renegosiasi hutang-

5

Page 6: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

hutang dan pinjaman baru akibat kebijakan-kebijakan ekonomi yang

memperlemah sistem produksi dan menjual murah tenaga kerja dan investasi

publik di bidang infrastruktur.7

Beberapa aset negara yang merupakan pemasok negara terbesar di negara

Amerika Latin berada dalam wewenang AS. Seperti halnya, minyak bumi

Venezuela yang telah memberikan konstribusi besar bagi devisa AS. PDVSA

(Petroleos de Venezuela SA) yang merupakan salah satu perusahan yang menjadi

pemasok minyak bumi terbesar yang juga didominasi oleh AS8. Bukan hanya

Venezuela yang merasakan hegemoni AS ini tapi negara -negara di kawasan

Amerika Latin lainnya.

Amerika Serikat juga terlibat dalam kerjasama regional yang dibentuk

oleh negara-negara di Amerika Latin seperti FTAA (Free Trafe Agreement of the

Americas). Organisasi yang didukung oleh AS untuk Amerika Latin ini hanya

memberikan ketimpangan dan krisis ekonomi bagi rakyat Amerika Latin. Krisis

ekonomi yang dirasakan oleh Argentina pada tahun 1995 dan Venezuela sejak

tahun 2000. Akibat hutang luar negeri yang semakin meningkat dan aset nasional

yang dikuasai oleh pemodal asing. 9

Sistem neoliberalisme yang membawa keterpurukan bagi rakyat Amerika

Latin ini menggerakkan mereka untuk membentuk sebuah perlawanan. Hal ini

didukung oleh pemimpin-pemimpin baru di Amerika Latin yang memiliki sikap

7 http://repository.upnyk.ac.id/2740/1/ABSTRAKSI.pdf. diakses pada 2 desember 20128 Aditjondro G. Junus. 2008. Ernesto Laclau dan Kebangkitan Gerakan Kiri di Amerika

Latin. Sociae Polities Volume VIII No. 26. Hal.7 diakses pada 2 desember 20129 Michael Walton. Neoliberalism in Latin America. http://lasa

.univ.pitt.edu/larr/prot/fulltext/vol39no3/walton.pdf . diakses pada 4 januari 2013

6

Page 7: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

anti neoliberalisme AS. Hal ini kemudian menjadi pelopor dari terbentuknya

beberapa kebijakan yang menentang kekuatan AS di Amerika Latin.

Hugo Chaves yang merupakan presiden dari Venezuela merupakan salah

satu pemimpin yang mengeluarkan kebijakan yang menentang AS bersama

dengan pemimpin anti AS lainnya seperti Fidel Castro dari Kuba dan Evo Morales

dari Bolivia, mereka berintegrasi dalam melakukan perlawanan menghadapi

hegemoni AS di kawasannya.

Pergerakan untuk keluar dari dominasi AS dimulai dengan nasionalisasi

aset-aset negara yang telah banyak dikuras oleh asing khususnya AS. Beberapa

negara telah memberlakukan kebijakan tersebut. Misalnya di Venezuela

melakukan nasionasasi terhadap PDVSA yang telah lama didominsasi oleh AS

dan Bolivia yang menaikkan royalti terhadap aset gas alamnya. Semangat dari

beberapa negara ini terinspirasi dari Kuba yang dapat bertahan dan

mengembangkan perekonomian serta pendidikan dibawah embargo ekonomi yang

telah dilakukan AS terhadap negara Kuba.

Hugo Chavez mengumumkan rencananya untuk secara formal menarik

keanggotaan Venezuela dari Bank Dunia dan IMF . Segera setelah berkuasa pada

tahun 1999, Chavez telah membayar seluruh utang Venezuela kepada IMF.

Venezuela juga telah melunasi utangnya kepada Bank Dunia lima tahun lebih

cepat dari waktu yang dijadwalkan. Venezuela juga menyuntikkan dana bagi

negara-negara Amerika Latin lainnya dalam rangka pelunasan hutang negara-

negara itu pada IMF dan Bank Dunia untuk melepaskan dependensi regional

Mercosur, menjadi Mercosur yang independen.10

10 ibid

7

Page 8: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

Perlawanan terhadap neoliberalisme AS ini kemudian dibentuk dengan

mendirikan kerjasama regional yang difokuskan dalam bidang ekonomi yang

terlepas dari campur tangan AS. Alternativa Bolivariana Para Las Americas /

Bolivarian Alternative for Latin Americas and the Caribbean (ALBA) merupakan

kerjasama ekonomi di kawasan Amerika Latin. Integrasi ekonomi ini dibangun

sebagai bentuk boikot terhadap FTAA yang didominasi oleh AS. Jika FTAA dan

lainnya berorientasi untuk kepentingan modal internasional dan mengejar

liberalisasi mutlak dari perdagangan barang, jasa, dan investasi, ALBA

menekankan pada perjuangan melawan kemiskinan dan ekslusi sosial.

ALBA berdiri pada Desember 2004. Awalnya, ALBA terdiri dari hanya

dua negara anggota: Venezuela dan Kuba. yang kemudian beberapa negara ikut

bergabung yaitu  Bolivia pada 2006, Nikaragua pada 2007, Honduras dan

Dominica tahun 2008, dan  Antigua serta Barbuda, Saint Vincent dan Grenadines,

dan Ekuador masuk tahun 2009.11 ALBA menolak neoliberalisme dengan tujuan

untuk membentuk alternatif yang berbeda dari perdagangan bebas. Negara-negara

anggota bekerja sama untuk mengintegrasikan ekonomi mereka, sehingga mereka

akan mampu untuk melengkapi, bukannya bersaing, dengan satu sama lain. Secara

umum tujuan ALBA adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam mencapi

tujuan utama ini ALBA membentuk beberepa tujuan khusus yang diantaranya

adalah:12

11 James Rochlin. Pembelokan Amerika Latin ke Kiri dan Medan Strategis Baru, kasus: Bolivia. http://indonesianvoices.com. diakses pada 2 desember 2012

12 www.venezuelanaliysist.com diakses pada 2 desember 2012

8

Page 9: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

- Untuk mempromosikan perdagangan dan investasi antara negara-negara

anggota, berdasarkan pada kerjasama, dan dengan tujuan untuk meningkatkan

kehidupan masyarakat, tidak membuat keuntungan.

- Untuk negara-negara anggota untuk bekerja sama untuk menyediakan layanan

kesehatan gratis dan pendidikan gratis kepada orang-orang di seluruh negara

ALBA.

- Untuk mengintegrasikan energi anggota ALBA sektor untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat.

- Untuk membuat media alternatif untuk mengimbangi AS dan regional neo-

liberal media dan mempromosikan identitas asli Amerika Latin.

- Untuk memastikan redistribusi tanah dan ketahanan pangan dalam negara

anggota.

- Untuk mengembangkan perusahaan milik negara.

- Untuk mengembangkan industri dasar sehingga negara-negara anggota ALBA

dapat mandiri secara ekonomi.

- Untuk mempromosikan gerakan buruh, gerakan mahasiswa, dan gerakan sosial.

- Untuk memastikan bahwa proyek-proyek di bawah ALBA yang ramah

lingkungan.

-

ALBA tidak hanya mempromosikan demokrasi partisipatif dalam struktur

sendiri, sebagai bukti komitmen negara-negara anggota untuk melaksanakan

demokrasi partisipatoris dalam perbatasan mereka. Tujuan mempromosikan

demokrasi partisipatif di ALBA membedakannya dari sistem neoliberalisme yakni

9

Page 10: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

perjanjian perdagangan bebas yang sedang diterapkan pada negara-negara miskin

oleh AS dan juga sekutunya.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Sistem kapitalisme yang telah mendominasi dunia, akhirnya dihadapakan

dengan kekuatan baru yang cukup signifikan di kawasan Amerika Latin. Dengan

munculnya pemimpin-pemimpin yang anti akan neoliberalisme AS ini, membuat

AS mendapatkan perlawanan dari beberapa negara-negara yang merasa

tereksploitasi. Dengan munculnya figur yang menjadi kekuatan rakyat, maka telah

melahirkan terobosan -terobosan besar yang menantang dominasi AS.

Munculnya tokoh masyarakat yang anti terhadap neoiberalisme menjadi

pemimpin di beberapa negara di Amerika Latin, yang kemudian mengambil

sebuah tindakan dalam mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan

neoliberalisme AS. Misalnya dengan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing

yang selama ini telah banyak melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam

milik negara. Beberapa negara di Amerika Latin membentuk sebuah poros yang

disebut dengan anti neoliberalisme dan melakukan kerjasama dengan membentuk

blok regionalisme yang terlepas dari campur tangan AS.

Pergolakan terhadap neoliberalisme AS di Amerika Latin dipelopri oleh

Venezuela dan Kuba yang dipimpin oleh Hugo Chaves dan Fidel Castro. Dan

kemudian, menjadi pemicu dari munculnya negara-negara lain yang sadar akan

ketimpangan yang dialami oleh negaranya sehingga memiliki keinginan untuk

keluar dari kondisi tersebut. Dan dibentuknya ALBA (Alternativa Bolivariana

10

Page 11: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

Para Las Americas Bolivarian / Alternative for Latin Americas and the

Caribbean), yang tujuannya difokuskan pada kesejahteraan rakyat dengan

menolak gagasan-gagasan neoliberalisme yang diterapkan oleh AS dalam

membentuk regionalisme di kawasan Amerika Latin yaitu FTAA (Free Trade

Agreement of Americas ) membuat beberapa negara melihat adanya pilihan untuk

keluar dari sistem neoliberaliisme.

ALBA merupakan organisasi kerjasama regional yang relatif baru namun

kebijakan yang dilakukan organisasi ini dalam menentang neoliberalisme AS

menjadi penting untuk dikaji khususnya untuk negara-negara yang merasakan hal

yang sama dengan Amerika latin dari dampak yang disebabkan oleh

neoliberalisme AS. Latar belakang penentangan ALBA terhadap neoliberalisme

ini bisa menjadi sebuah pengetahuan baik bagi Amerika Latin maupun bagi

negara lain.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, penting untuk melihat bagaimana

strategi dan tantangan ALBA dalam menjalankan kebijakan yang telah menjadi

kesepakatan bersama oleh para naggotanya, dimana ALBA diposisikan sebagai

representasi dari perspektif yang kontra terhadap neoliberalisme. Kekuatan besar

AS menjadi sebuah tantangan yang besar pula bagi negara-negara ALBA dalam

menjalankan berbagai macam kebijakannya yang mendapatkan pertentangan

dengan negara adidaya tersebut.

Adapun fokus dari penelitian ini adalah mengenai peluang dan tantangan

ALBA dalam menghadapi hegemoni Amerika Serikat di Amerika latin yang

11

Page 12: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

terkhusus pada bidang ekonomi. Yang kemudian melahirkan beberapa pertanyaan

penelitian yaitu ;

1. Bagaimana pengaruh ALBA terhadap perekonomian Amerika Latin?

2. Bagaimana strategi ALBA dalam menghadapi hegemoni AS di Amerika Latin

di bidang ekonomi?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh ALBA terhadap perekonomian negara-negara

di kawasan Amerika Latin.

b. Untuk mengetahui bagaimana Strategi ALBA dalam menghadapi

hegemoni AS di Amerika Latin.

2. Kegunaan Penelitian

Apabila penelitian ini bisa tercapai, maka diharapkan penelitian ini dapat

berguna sebagai:

a. Sebagai informasi bagi mahasiswa, dosen, pengamat maupun praktisi yang

tertarik pembahasan ALBA dalam menghadapi hegemoni AS di Amerika

Latin.

b. Sebagi informasi bagi para pembuat kebijakan akan bentuk perlawanan

ALBA dalam menghadapi neoneoliberalisme yang dibawah oleh AS.

12

Page 13: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

D. Kerangka Konseptual

Sebagai acuan dalam melakukan penelitian ilmiah diperlukan kerangka

konsep yang relevan. Adapun konsep yang akan digunakan adalah sebagai

berikut:

1. Neoliberalisme

Di era globalisasi ini, sistem neoliberalisme menjadi paham yang

mendunia. Sistem ini muncul setelah kemenangan AS dalam perang dingin

melawan Uni Soviet. Neoliberalisme bertujuan mengembalikan kepercayaan

pada kekuasaan pasar, dengan pembenaran mengacu pada kebebasan. Seperti

pada contoh kasus upah pekerja, dalam pemahaman neoliberalisme

pemerintah tidak berhak ikut campur dalam penentuan gaji pekerja atau dalam

masalah kerjasepenuhnya urusan antara si pengusaha pemilik modal dan si

pekerja. Dorongan utama kembalinya kekuatan kekuasaan pasar adalah

privatisasi aktivitas-aktivitas ekonomi, terlebih pada usaha-usaha industri yang

dimiliki-dikelola pemerintah.

Neoliberalisme melihat seluruh kehidupan sebagai sumber laba

korporasi. Dalam titik ini pemerintah menjalankan kebijakan-kebijakan

pengeluaran dengan memotong biaya-biaya publik seperti subsidi, sehingga

fasilitas-fasilitas kesejahteraan publik harus dikurangi. Misalnya dengan

sektor daya. Air dinilai sebagai barang ekonomis yang pengelolaannya pun

harus dilakukan sebagaimana layaknya mengelola barang ekonomis. Hak

penguasaan atau konsesi atas sumber daya airini dapat dipindah dari satu ke

13

Page 14: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

pemilik lainnya, dari satu korporasi ke korporasi lainnya, melalui mekanisme

transaksi jual beli.

Kredo inti neoliberalisme meliputi pertumbuhan ekonomi; pentingnya

pasar bebas untuk merangsang pertumbuhan; pasar babas yang tidak terbatas;

pilihan individu; pemangkasan regulasi pemerintahan dan dukungan pada

model pembangunan sosial yang evolusioner sesuai dengan pengalaman Barat

yang diyakini dapat diterapkan di seluruh dunia.13

Menurut Harvey ada dua hal yang perlu dilihat dalam sistem

neoliberalisme yaitu; Pertama, dalam konteks praktik, banyak negara

menyimpang dari derskripsi teorinya. Kedua, adanya dinamika neoliberalisme

yang sedemikian rupa memaksa berbagai bentuk adaptasi yang sangat

bervariasi dari negara satu dengan negara yang lain. Oleh Harvey

menyebutnya sebagai bersifat “transisional” atau “tidak stabil”. David Harvey

menyatakan bahwa:

Neoliberalisme dalam contoh pertama teori praktek ekonomi politik yang mengusulkan bahwa kesejahteraan manusia dapat maju dengan kebebasan kewirausahaan individu dan keterampilan dalam kerangka kelembagaan yang kuat dicirikan oleh hak milik pribadi, pasar bebas dan perdagangan bebas. Peran negara adalah untuk menciptakan dan melestarikan kerangka kelembagaan yang tepat untuk praktek-praktek tersebut. Negara harus menjamin, misalnya, kualitas dan integritas uang. Hal ini juga harus mengatur militer mereka, pertahanan, polisi dan struktur hukum dan fungsi yang diperlukan untuk mengamankan hak milik pribadi dan menjamin, dengan kekerasan jika perlu. Selain itu, jika pasar tidak ada (di daerah seperti tanah, air, pendidikan, perawatan kesehatan, jaminan sosial, atau pencemaran lingkungan) maka mereka harus diciptakan, oleh tindakan negara jika diperlukan. Intervensi negara dalam pasar hanya secara minimal karena menurut teori, negara tidak mungkin memiliki informasi yang cukup untuk

13 Manfred B. Steger. 2002. Globalisme BangkitnyaIdeologi Pasar. Yogyakarta : Lafadl. Hal 20

14

Page 15: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

mengetahui ketentuan pasar (harga) dan pengaruh kelompok-kelompok menmiliki peran yang kuat. 14

Di antara ketegangan-ketegangan itu kemudian terlihat sebuah kondisi

disparitas yang semakin nampak bahwa neoliberalisme dalam dirinya

menghadirkan banyak paradoks dan kontradiksi. Negara justru semakin

memantapkan peranan intervensionisnya sebagai institusi yang mempunyai

legitimasi untuk mengatur dan mencipta regulasi. Kekuasaan korporasi justru

banyak hal merampas kebebasan individu yang dijanjikan dalam retorika

kaum neoliberal. Dan integritas ekonomi yang dijanjikan sebagai cara untuk

pengaturan pasar telah membuka peluang spekulasi-spekulasi tidak

bertanggungjawab, skandal keuangan dan instabilitas sistem ekonomi yang

kronis. Selain itu, iklim kompetisi yang menjadi prasyarat pasar bebas telah

meningkatkan konsolidasi kekuatan oligopolistik, monopoli dan kekuasaan

korporasi yang sentralistik.

2. Teori Regionalisme

Munculnya kerjasama regional di bidang ekonomi merupakan

fenomena global yang terjadi di berbagai blok-blok ekonomi sebagai respon

terhadap globalisasi dan perdagangan bebas. Sistem regionalisme ini juga

14 Dag Einar Thorsen and Amund Lie. What is Neoliberalism?. Diakses dari http://folk.uio.no/daget/What%20is%20Neo-Liberalism%20FINAL.pdf pada tanggal 25 mei 2013

15

Page 16: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

salah satu alternatif dalam mencapai kepentingan kelompok yang kemudian

turun pada kepentingan nasional suatu negara.

Tatanan hubungan internasional saat ini telah mengalami pergeseran

paradigma di mana sangat terasa sekali suatu interdependensi. Pergeseran

tersebut, Menurut Thomas Kuhn dalam bukunya yang berjudul “The Structure

of Scientific Revolution”, terjadi paska berakhirnya Perang Dingin dan

melahirkan bentukan baru di berbagai kehidupan. Yaitu munculnya suatu

prioritas baru dalam bentuk integrasi regional sebagai dasar dari sebuah

paradigma bahwa kepentingan kelompok/regional yang utama, yang kemudian

akan memberikan manfaat pada kepentingan nasional masing-masing.

Paradigma ini diformulasikan ke dalam bentuk kerjasama regional di berbagai

kawasan dunia saat ini. 15

Kerjasama antar negara-negara yang berada dalam suatu kawasan

untuk mencapai tujuan regional bersama adalah salah satu tujuan utama

mengemukanya regionalisme. Dengan membentuk organisasi regional dan

atau menjadi anggota organisasi regional, negara-negara tersebut telah

menggalang bentuk kerjasama intra-regional. Dengan kata lain, negara-negara

dalam suatu kawasan telah melakukan distribusi kekuasaan diantara mereka

untuk mencapai tujuan bersama.

15 Anthonius Sitepu, Konsep integrasi regionalism dalam studi hubungan internasional, http://repository.usu.ac.id. Diakses pada 2 desember 2012

16

Page 17: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

Joseph S. Jr. Nye, seorang teoritisi Hubungan iinternasional dai AS

yang cukup terkemuka mengemukakan bahwa konsep ini bersifat ambigious.

Lima karakteristik di dalam mengklasifikasikan suatu kawasan, yaitu :16

1. Negara-negara yang tergabung dalam suatu kawasan memiliki kedekatan

geografis.

2. Mereka memiliki pula kemiripan sosiokultural.

3. Terdapatnya kemiripan sikap dan tindakan politik seperti yang tercermin

dalam organisasi internasional.

4. Kesamaan keangotaan dalam organisasi internasional.

5. Adanya ketergantungan ekonomi yang diukur dari perdagangan luar negeri

sebagai bagian dari proporsi pendapatan nasional.

Kerjasama regional yang menunjukan interdependensi termasuk

negosiasi-negosiasi bilateral sampai pembentukan rezim yang dikembangkan

untuk memelihara kesejahteraan, meningkatkan nilai-nilai bersama, serta

memecahkan masalah bersama terutama yang timbul dari meningkatnya

tingkat interdependensi regional. Disamping itu, kerjasama regional mungkin

mengarah pada terciptanya institusi formal, namun dengan struktur yang

longgar, berupa pertemuan-pertemuan rutin yang menghasilkan aturan-aturan

sekaligus dengan mekanisme pelaksanaan dan persiapan untuk menindak

lanjuti kegiatan tersebut.

3. Hegemoni Ekonomi

16 http://renalupitasari.student.umm.ac.id/2010/07/14/regionalisme/ Diakses pada 2 desember 2012

17

Page 18: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

Gramsci memakai konsep hegemoni untuk menjabarakan dan

menganalisa bagaimana masyarakat masyarakat kapitalis moderen diorganisir.

Teori Gramsci tentang hegemoni merupakan perkembangan dari toeri Marx

yang mengatakan bahwa masyarakat membentuk negara, dan masyarakat

dibentuk pula oleh cara produksi yang didominan oleh hubungan-hubungan

produksi yang ada didalamnya. Dalam masyarakat berkelas seperti kapitalis,

negara didominasi oleh kaum borjuis. Dan hal ini, kemudian dikembangan

oleh Gramsci bahwa dominasi dalam masyarakat terjadi karena adanya

hegemoni yang mampu mempertahankan kekuasaan kaum borjuis yang berarti

kekuasaan dari kaum dominan. Maka, hegemoni selalu berhubungan dengan

penyusunan kekuatan negara sebagain klas diktator. 17

Menurut Gramsci, hegemoni adalah upaya untuk mengakomodasi

perhatian idealis atas pentingnya gagasan dan kehendak dalam penciptaan

tindakan. Hal ini, berkait erat dengan solusi tindakan politisnya untuk

melawan hegemoni kapitalisme dengan terlebih dahulu melawan aparatus

ideologinya. Dengan demikian, formulasinya tentang hegemoni didukung oleh

saarana penekanan. Hegemoni sebagai superstruktur mempunyai pengaruh

dalam masyarakt sipil dalam melakukan perubahan sosial yang radikal.

Hegemoni adalah sebuah rantai kemenanagan yang didapat melalui

penindasan terhadap klas sosial lainnya. Ada beberapa cara yang dipakai

misalnya, melalui institusi yang ada dimasyarakat yang menentukan secara

17 Patria Nezar dan Andi Arief. 2003. Antonio Gramci: Negara dan Hegemoni. Yogayakarta:Pustaka Pelajar. Hal.18

18

Page 19: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

langsung atau tidak langsung struktur-stukturkognitif dari masyarakat.18

Karena itu, hegemoni pada hakekatnya adalah upaya untuk menggiring orang

agar menilai dan memandang problematika sosial dalam kerangka yang

ditentukan.

Teori hegemoni dibangun di atas preis pentingnya ide dan tidak

mencukupinya kekuatan fisik belaka dalam kontrol sosial politik. Menurut

Gramci, agar yang dikuasai mematuhi penguasa, yang dikuasai tidak hanya

harus merasa mempunyai dan menginternalisasi nilai-nilai serta norma

penguasa, lebih dari itu mereka juga harus memberi persetujuan atas

subordinasi mereka. Inilah yang dimaksud Gramci dengan “hegemoni” atau

menguasai dengan “kepemimpinan moral dan intelektual” secara konsensual.

Dalam kontek ini, Gramci secara berlawanan mendudukan hegemoni, sebagai

satu bentuk supermasi satu kelompok atau beberapa kelompok atas yang

lainnya, dengan bentuk supermasi lain yang ia namakan “dominasi” yaitu

kekuasaan yang ditopang oleh kekuatan fisik.

Hegemoni adalah sebuah rantai kemenangan yang didapat melalui

mekanisme konsensus (consenso) dari pada melalui penindasan terhadap kelas

sosial lain. Ada berbagai cara yang dipakai, misalnya melalui yang ada di

masyarakat yang menentukan secara langsung atau tidak langsung struktur-

struktur kognitif dari masyarakat iu. Itulah sebabnya hegemoni pada

hakekatnya adalah upaya untuk menggiring orang agar menilai dan

memandang problematika sosial dalam kerangka yang dalam konteks tersebut,

Gramsci lebih menekankan pada aspek kultural (ideologis).18 Ibid. hal. 120

19

Page 20: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

Sebuah Konsensus yang diterima oleh klas pekerja bagi Gramsci pada

dasarnya bersifat pasif. Kemunculan konsensus bukan karena klas yang

terhegemoni menganggap stuktur sosial yang ada itu sebagai keinginan

mereka. Hal tesebut, terjadi karena kekurangan basis konseptual yang

membentuk kesadaran yang memungkinkan mereka memahami realitas sosial

secara efektif. Dalam hal ini Gramsci menagtakan bahwa:

Bahwa dalam tatanan sosial yang tertatur harus ada dasar persetujuan (substratum of agreement) yang kuat yang dapat melawan kekuatan-kekuatan yang menghancurkan yang muncul dari perbedaan-perbedaan kepentingan. Konsensus dalam arti ini berada dalam hubungan dengan objek-objek tertentu, pribadi, kepercayaan, nilai-nilai, lembaga-lemabaga maupun yang lain.19

E. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe

deskriptif eksplanatif yaitu menjelaskan dan menganalisis dengan jelas

mengenai Strategi Bolivariana Alternative for Latin America and Caribbean

(ALBA) dalam menghadapi hegemoni Amerika Serikat di Amerika Latin.

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui wawancara dengan

para informan dan yang ahli di bidanganya.

19 Ibid. Hal.126

20

Page 21: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi literatur.

Seperti buku, jurnal, artikel, majalah, handbook, situs internet, institut dan

lembaga terkait.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan karya tulis

ini adalah dengan metode penelitian kepustakaan (Library Research) antara

lain melalui buku-buku, dokumen, surat kabar dan situs internet. Data yang

terkumpul merupakan data sekunder. Selanjutnya data tersebut diolah dengan

menggunakan teknik konten analisis untuk mencapai suatu kesimpulan.

Adapun tempat-tempat yang dijadikan penulis untuk mengumpulkan

data adalah :

a. Perpustakaan Pusat Universitas Hasanuddin Makassar

b. Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Makassar.

c. CSIS (Centre for Strategic and International Studies) di Jakarta

d. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) di Jakarta

e. Departemen Luar Negeri Indonesia di Jakarta

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis

data hasil penelitian adalah teknik analisis kualitatif. Adapun dalam

menganalisis permasalahan digambarkan berdasarkan fakta-fakta yang ada,

21

Page 22: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin ...

kemudian menghubungkan fakta tersebut dengan fakta lainnya sehingga

menghasilkan sebuah argumen yang tepat. Sedangkan, data kuantitatif

memperkuat analisis kualitatif.

5. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan oleh penulis ialah metode deduktif,

yaitu penulis mencoba menggambarkan secara umum masalah yang diteliti,

kemudian menarik kesimpulan secara khusus.

22