Februari 19, 2012 [PATOFISIOLOGI] Kelompok 9 PSIK B’11 | Gangguan pada Keseimbangan Cairan & Elektrolit 1 of 28 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Lebih kurang 60 % berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan (air dan elektrolit). Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umur, jenis kelamin, dan kandungan lemak tubuh. Secara umum diketahui orang yang lebih muda mempunyai persentase cairan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang lebih tua. Dan pria secara proporsional mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibandingkan dengan wanita. Orang yang gemuk memiliki jumlah cairan yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang kurus karena sel lemak mengandung sedikit air. Untuk mempertahankan kesehatan dibutuhkan keseimbangan cairan dan elektrolit didalam tubuh. Keseimbangan ini dipertahankan oleh asupan, distribusi, dan haluaran air dan elektrolit, serta pengaturan komponen-komponen tersebut oleh sistem renal dan paru. Banyak faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan. Salah satunya karena penyakit. Oleh karena itu, pengetahuan tentang patofisiologi dan perbaikan ketidakseimbangan serta upaya mempertahankan keseimbangan cairan dan elektronik sangat diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan. Orang dewasa yang sehat, aktif bergerak dan memiliki orientasi yang baik biasanya dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang normal karena mekanisme adaptif tubuhnya. Namun, pada bayi, orang dewasa yang menderita penyakit berat, klien dengan gangguan orientasi, atau klien yang immobile, serta lansia sering kali tidak mampu berespon secara mandiri. Dan seiring dengan waktu, kapasitas adaptif tubuh mereka tidak lagi mampu mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tanpa bantuan.
28
Embed
BAB I PENDAHULUAN - · PDF fileKeseimbangan cairan dan elektrolit ... Distribusi air dalam tubuh manusia Cairan ... larutan isotonik melalui intra vena akan mencegah perpindahan cairan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Februari 19, 2012 [PATOFISIOLOGI]
Kelompok 9 PSIK B’11 | Gangguan pada Keseimbangan Cairan & Elektrolit 1 of 28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lebih kurang 60 % berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan (air dan
elektrolit). Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umur, jenis
kelamin, dan kandungan lemak tubuh. Secara umum diketahui orang yang lebih muda
mempunyai persentase cairan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang lebih
tua. Dan pria secara proporsional mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibandingkan
dengan wanita. Orang yang gemuk memiliki jumlah cairan yang lebih sedikit dibandingkan
dengan orang yang kurus karena sel lemak mengandung sedikit air.
Untuk mempertahankan kesehatan dibutuhkan keseimbangan cairan dan elektrolit
didalam tubuh. Keseimbangan ini dipertahankan oleh asupan, distribusi, dan haluaran air dan
elektrolit, serta pengaturan komponen-komponen tersebut oleh sistem renal dan paru. Banyak
faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan. Salah satunya karena penyakit. Oleh karena
itu, pengetahuan tentang patofisiologi dan perbaikan ketidakseimbangan serta upaya
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektronik sangat diperlukan dalam memberikan
asuhan keperawatan.
Orang dewasa yang sehat, aktif bergerak dan memiliki orientasi yang baik biasanya
dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang normal karena mekanisme
adaptif tubuhnya. Namun, pada bayi, orang dewasa yang menderita penyakit berat, klien
dengan gangguan orientasi, atau klien yang immobile, serta lansia sering kali tidak mampu
berespon secara mandiri. Dan seiring dengan waktu, kapasitas adaptif tubuh mereka tidak lagi
mampu mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tanpa bantuan.
Februari 19, 2012 [PATOFISIOLOGI]
Kelompok 9 PSIK B’11 | Gangguan pada Keseimbangan Cairan & Elektrolit 2 of 28
1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Tujuan umum
Berdasarkan latar belakang, penulis membahas tentang Gangguan pada Keseimbangan
Cairan dan Elektrolit, agar pembaca memahami tentang patofisiologi keseimbangan cairan
dan elektrolit tubuh
1.2.2 Tujuan khusus
Tujuan yang lebih spesifik dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca,
khususnya mahasiswa, mampu memahami hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk memahami tentang konsep dasar keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
2. Untuk memahami gangguan keseimbangan volume cairan tubuh yaitu kekurangan
dan kelebihan cairan tubuH
3. Untuk memahami tentang gangguan keseimbangan elektrolit tubuh yaitu kekurangan
dan kelebihan natrium, kekurangan dan kelebihan kalium, kekurangan dan kelebihan
kalsium, kekurangan dan kelebihan magnesium, kekurangan dan kelebihan fosfor
Februari 19, 2012 [PATOFISIOLOGI]
Kelompok 9 PSIK B’11 | Gangguan pada Keseimbangan Cairan & Elektrolit 3 of 28
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Konsep Dasar
2.1.1 Distribusi cairan tubuh
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh
total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling
bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada
yang lainnya. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :
A. Cairan Intraseluler (CIS)
Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam membran sel di seluruh tubuh,
yang berisi substansi terlarut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta
metabolisme. Cairan intrasel membentuk 40% berat tubuh. Kompartemen cairan intrasel
memiliki banyak solut yang sama dengan cairan yang berada di ekstrasel. Namun
proporsinya berbeda. (Brunner & Suddarth, 2002).
B. Cairan Ekstraseluler (CES).
Cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok
yaitu cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan
intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler terdiri dari plasma, cairan limfe
yang bening, dan darah. Plasma menyusun 5% berat tubuh. cairan intersitial adalah cairan
yang terletak diantara sel yang membentuk 15% berat tubuh., sedangkan cairan transeluler
adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi
saluran cerna.
Februari 19, 2012 [PATOFISIOLOGI]
Kelompok 9 PSIK B’11 | Gangguan pada Keseimbangan Cairan & Elektrolit 4 of 28
Distribusi air dalam tubuh manusia
Cairan intra sel : 40% BB
Cairan ekstrasel ; 20% BB, yang terbagi dalam
Cairan intravaskuler : 5% BB (plasma), volume sel darah merah 3% BB.
Cairan interstitial : 15% BB
(Brunner & Suddarth, 2002).
2.1.2 Komposisi Cairan Tubuh
Cairan yang bersirkulasi diseluruh tubuh didalam cairan intrasel dan ekstrasel
mengandung elektolit, mineral dan sel.
Elektrolit merupakan sebuah senyawa yang jika larut didalam air atau pelarut lain akan
pecah menjadi ion dan mampu membawa muatan listrik. Elektrolit yang bermuatan positif
disebut KATION yaitu natrium (Na+), kalium (Ka+), kalsium (Ca2+), dan magnesium(Mg2+)
Sedangkan yang bermuatan negatif disebut ANION yaitu klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3 - )
dan fosfat (PO3-),. Konsentrasi setiap elektrolit dalam cairan intrasel dan ekstrasel berbeda.
Namun jumlah total anion dan kation dalam setiap kompartemen cairan harus sama.
Elektrolit sangat penting pada banyak fungsi tubuh,termasuk fungsi neurouskuler dan
keseimbangan asam basa.
Mineral merupakan unsur semua jaringan dan cairan tubuh serta penting dalam
mempertahankan proses fisiologis. Mineral juga bekerja sebagai katalis dalam respon
syaraf,kontraksi otot, dan metabolisme zat gizi yang ada dalam makanan. Mineral mengatur
keseimbangan elektrolit , produksi hormon, dan menguatkan struktur tulang.
Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Contoh sel yang berada
dalam cairan tubuh adalah sel darah merah dan sel darah putih.(Brunner & Suddarth, 2002).
Februari 19, 2012 [PATOFISIOLOGI]
Kelompok 9 PSIK B’11 | Gangguan pada Keseimbangan Cairan & Elektrolit 5 of 28
2.1.3 Pergerakan Cairan Tubuh
Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui difusi, osmosis, transportasi aktif, atau
filtrasi. Perpindahan tersebut tergantung pada permeabilitas membransel atau kemampuan
membran untuk ditembus cairan atau elektrolit.
a) Difusi
Difusi adalah proses perpindahan materi atau partikel padat didalam cairan, dari daerah
konsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah melewati membran sel yang permeabel.
Beberapa faktor yang mempengaruhi laju difusi ditentukan sesuai dengan hukum Fick (Fick’s
law of diffusion). Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Peningkatan perbedaan konsentrasi substansi.
2. Peningkatan permeabilitas.
3. Peningkatan luas permukaan difusi.
4. Berat molekul substansi.
5. Jarak yang ditempuh untuk difusi.
(Potter & Perry, 2006)
b) Osmosis
Osmosis adalah perpindahan pelarut murni melalui membran semipermeabel dari
larutan konsentrasi rendah ke larutan konsentrasi tinggi. Membran tersebut permeabel
terhadap pelarut tetapi tidak terhadap zat terlarut. Kecepatan osmosis tergantung pada
konsentrasi solut didalam larutan, suhu larutan, muatan listrik solut, dan perbedaan antara
tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan
Tekanan osmotik merupakan tekanan untuk menarik air dan kekuatan ini tergantung
pada jumlah molekul didalam larutan. Semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin
tinggi tekanan osmotik. Tekanan osmotik larutan disebut juga dengan osmolalitas.
Februari 19, 2012 [PATOFISIOLOGI]
Kelompok 9 PSIK B’11 | Gangguan pada Keseimbangan Cairan & Elektrolit 6 of 28
Isotonik adalah larutan yang osmolalitasnya sama dengan plasma darah. Pemberian
larutan isotonik melalui intra vena akan mencegah perpindahan cairan dan elektrolit dari
kompartemen intrasel. Seperti normal salin 0,9% atau Ringer laktat
Hipotonik adalah larutan yang memiliki konsentrsi solut lebih rendah dari plasma yang
akan membuat air berpindah kedalam sel. Seperti larutan NaCl 0,45%, NaCl 0,33%,
Dekstrose 2,5%.
Hipertonik adalah larutan yang memiliki konsentrasi solut lebih besar dari plasma yang
akan membuat air keluar dari dalam sel. Seperti larutan NaCl 3 %.
Tekanan onkotik atau tekanan osmotik koloid adalah tekanan yang dihasilkan oleh
albumin, suatu protein serum yang diproduksi secara alami oleh tubuh, yang mempengaruhi
tekanan osmotik darah. Tekanan onkotik menjaga cairan tetap berada didalam kompartemen
intravaskuler. (Potter & Perry, 2006).
c) Filtrasi
Filtrasi adalah suatu proses petrpindahan air dan substansi yang dapat larut secara
bersamaan sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan.
Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua ruang yang dibatasi oleh
membran. Cairan akan keluar dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan
rendah. Jumlah cairan yang keluar sebanding dengan besar perbedaan tekanan, luas
permukaan membran dan permeabilitas membran. Tekanan yang mempengaruhi filtrasi ini
disebut tekanan hidrostatik.(Potter & Perry, 2006).
Februari 19, 2012 [PATOFISIOLOGI]
Kelompok 9 PSIK B’11 | Gangguan pada Keseimbangan Cairan & Elektrolit 7 of 28
d) Transport aktif
Transport aktif diperlukan untuk mengembalikan partikel yang telah berdifusi secara
pasif dari daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya lebih tinggi.
Perpindahan seperti ini membutuhkan energi (ATP) untuk melawan perbedaan konsentrasi.
Contoh: Pompa Na-K. (Potter & Perry, 2006).
2.2 Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu volume