Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kebijakan pembangunan nasional masa sekarang mengacu pada pembangunan pada semua sektor dengan arahan pembangunan wilayah secara komprehensif di seluruh pelosok nusantara. Arahan pembangunan nasional saat ini antara lain adalah pada peningkatan perekonomian nasional, penurunan pengangguran dengan meningkatkan lapangan kerja, penurunan angka kemiskinan, peningkatan pendapatan perkapita. Dalam strategi pembangunan nasional Indonesia untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat adalah dengan pengembangan industri dengan arahan pengembangan industri kreatif seperti industri kerajinan. Pengembangan industri yang dilakukan dengan mengacu pada beberapa konsep dan teori yang ada berdasarkan kriteria pengembangan dan sesuai dengan tujuan pengembangan industri. Salah satu tujuan dari pengembangan industri juga adalah mengembangkan sumberdaya manusia dan peran serta masyarakat dalam pembangunan nasional. Berdasarkan hal tersebut pengembangan SDM adalah perubahan struktur ekonomi yang mengarah pada berkembangnya sektor industri pengolahan dan jasa, sejalan dengan semakin berkurangnya peran sektor primer (pertanian) dalam kegiatan ekonomi. Secara teoritis kecenderungan ini mengindikasikan adanya kemajuan kegiatan ekonomi suatu negara, sekaligus
30

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

Mar 07, 2019

Download

Documents

duongtram
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Kebijakan pembangunan nasional masa sekarang mengacu pada

pembangunan pada semua sektor dengan arahan pembangunan wilayah secara

komprehensif di seluruh pelosok nusantara. Arahan pembangunan nasional saat

ini antara lain adalah pada peningkatan perekonomian nasional, penurunan

pengangguran dengan meningkatkan lapangan kerja, penurunan angka

kemiskinan, peningkatan pendapatan perkapita. Dalam strategi pembangunan

nasional Indonesia untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

adalah dengan pengembangan industri dengan arahan pengembangan industri

kreatif seperti industri kerajinan.

Pengembangan industri yang dilakukan dengan mengacu pada beberapa

konsep dan teori yang ada berdasarkan kriteria pengembangan dan sesuai dengan

tujuan pengembangan industri. Salah satu tujuan dari pengembangan industri juga

adalah mengembangkan sumberdaya manusia dan peran serta masyarakat dalam

pembangunan nasional. Berdasarkan hal tersebut pengembangan SDM adalah

perubahan struktur ekonomi yang mengarah pada berkembangnya sektor industri

pengolahan dan jasa, sejalan dengan semakin berkurangnya peran sektor primer

(pertanian) dalam kegiatan ekonomi. Secara teoritis kecenderungan ini

mengindikasikan adanya kemajuan kegiatan ekonomi suatu negara, sekaligus

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

2

membawa konsekuensi persaingan yang semakin ketat dan penyesuaian

penyediaan kesempatan kerja dari sektor primer ke sektor industri dan jasa.

Arahan pengembangan industri yang dilakukan yaitu mengacu pada

pengembangan ekonomi lokal dengan memanfaatkan sumberdaya lokal daerah

untuk dikelola oleh masyarakat di daerah sehingga dapat memberikan kontribusi

terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini merupakan

salah satu arahan dalam pengembangan industri skala kecil dan menengah yang

dinilai sebagai sektor yang mampu mengatasi permasalahan ekonomi dan

ketagakerjaan di Indonesia. Pengembangan industri kecil dan menengah dinilai

paling besar peranannya, tidak hanya untuk memperbesar lapangan kerja dan

kesempatan usah, tetapi juga untuk mendorong pembangunan daerah dan

perdesaan.

Potensi yang dimiliki masing – masing daerah merupakan kekuatan yang

dapat dikembangkan menjadi keunggulan daerah dan mencapai tujuan

pembangunan daerah dan pembangunan nasional secara umum. Pengelolaan

sumberdaya lokal yang baik akan dapat meningkatkan produktivitas wilayah

secara umum, karena dapat merangsang pertumbuhan ekonomi wilayah dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam penelitian yang diangkat ini

mengkaji pengembangan sumberdaya lokal yang dikembangkan sebagai usaha

lokal masyarakat daerah serta sebagai salah satu usaha dalam peningkatan

perekonomian masyarakat.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

3

Perekonomian Kota Surakarta amat kental diwarnai dua sektor, yaitu

sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Kontribusi

industri pengolahan pada PDRB sebesar 24,34 persen. Sedangkan kontribusi

sektor perdagangan, hotel dan restoran pada PDRB sebesar 22,02 persen

(Surakarta Dalam Angka 2008). Kegiatan perdagangan paling berperan secara

signifikan, yaitu lebih dari 80 persen dari keseluruhan kontribusi sektor ini. Pada

sektor industri pengolahan, bidang usaha yang memiliki jumlah unit usaha

signifikan adalah pakaian jadi, mebel, tempe, batik, dop, dan sangkar burung.

Kota Surakarta yang dikenal dengan nama Kota Solo ini dikenal sebagai daerah

penghasil batik.

Kampoeng Batik Laweyan merupakan kawasan sentra pengembangan

industri kerajinan batik yang ada di Kota Surakarta yang telah berdiri sejak lama

dan kegiatan industri dilakukan secara turun temurun. Potensi yang dimiliki oleh

Kelurahan Laweyan ini adalah keberadaan sentra industri batik yang

menghasilkan produksi batik dengan kualitas unggul dan banyak diminati oleh

masyarakat. Sebagian penduduk Kelurahan Laweyan merupakan pengusaha batik,

sedangkan beberapa diantaranya juga merupakan pelaku industri kerajinan batik

seperti buruh pabrik batik, maupun pedagang batik. Sehingga kegiatan

perekonomian yang terjadi di Kelurahan batik ini didominasi oleh kegiatan

industri kerajinan batik. Hal ini merupakan wujud dari kegiatan ekonomi lokal

yang terjadi di Kota Surakarta.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

4

Laweyan merupakan kampung tradisional yang keberadaannya sudah ada

sejak sebelum tahun 1500 M. Sebagai daerah sentra industri batik dan

permukiman tradisional, kawasannya banyak bercirikan jalan/gang sempit, rumah

berbeteng tinggi dan berhimpitan. Sentra industri Kampoeng Batik Laweyan

terletak di daerah administratif Kelurahan Laweyan. Industri kreatif seperti

industri kerajinan batik dalam perkembangannya saat ini berpotensi untuk

dikembangkan menjadi industri dengan skala besar, karena besarnya minat

masyarakat saat ini terhadap kerajinan batik. Minat ini tidak hanya datang dari

dalam daerah, akan tetapi juga luar daerah dan juga mancanegara. Permintaan

yang semakin banyak akan produk batik ini merupakan dorongan tersendiri untuk

kemajuan dan perkembangan industri batik. Dengan berkembangnya industri ini

akan ikut mendorong pula meningkatnya ekonomi wilayah dari sumbangan

aktivitas sektor industri ini. Pengembangan industri berbasis pengembangan

sumberdaya lokal yang diwujudkan dalam industri kecil dan menengah

merupakan salah satu strategi dalam penyerapan lapangan kerja dan peningkatan

ekonomi penduduk.

Industri kerajinan batik ini secara tidak langsung merupakan tulang

punggung perekonomian masyarakat Laweyan. Hal ini dikarenakan sebagian

besar masyarakat Kelurahan Laweyan memiliki usaha yang bergerak baik dalam

industri batik itu sendiri maupun sektor lain yang keberadaannya juga dipengaruhi

oleh industri batik. Sentra industri Kampoeng Batik Laweyan adalah juga salah

satu bentuk usaha dalam pelestarian budaya tradisi Surakarta yang telah sejak

lama ada. Hal ini akan mengangkat kebudayaan daerah sehingga banyak dikenal

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

5

masyarakat dan melestarikan budaya daerah. Industri batik ini cukup berkembang

di Kota Surakarta sebagai salah satu warisan nenek moyang dan menjadi salah

satu produk khas kebudayaan Kota Surakarta.

Pelestarian budaya bukan hanya yang berhubungan dengan masa lalu,

namun justru membangun masa depan yang menyinambungkan berbagai potensi

masa lalu dengan berbagai perkembangan zaman yang terseleksi. Pelestarian yang

dilakukan diwujudkan dengan menyerasikan keberadaan budaya yang ada dengan

perubahan zaman yang saling berkesinambungan, tujuanya adalah untuk

memelihara sumber budaya dan identitas suatu lingkungan pusaka dan

membangun aspek tertentu untuk memenuhi kebutuhan masa depan tanpa

merusak serta menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik. Selain itu adanya

dukungan pemerintah dengan adanya kebijakan pemerintah dalam usaha

pelestarian budaya khususnya batik yang terus digalakkan guna meningkatkan

citra kebudayaan Indonesia di dunia. Salah satunya adalah dengan diakuinya batik

sebagai salah satu warisan budaya oleh UNESCO, sehingga produk batik

Indonesia semakin dikenal dan diakui oleh dunia. Sentra industri Kampoeng Batik

Laweyan pada khususnya juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh

pemerintah dan menjadi salah satu strategi pemerintah Kota Surakarta dalam

pengembangan pariwisata daerah yaitu dengan menjadikannya salah satu tujuan

wisata.

Perkembangan industri Kampoeng Batik Laweyan sendiri dalam

perjalanannya telah mengalami beberapa kali naik turun kondisi industri yang ada

di Laweyan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor terkait dengan usaha

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

6

pengembangan dan produksi batik, seperti pemasaran dan masalah internal yang

lainnya. Selain itu dalam perkembangannya, terjadinya krisis pada tahun 2007 -

2008 dengan kenaikan harga bahan bakar minyak dunia yang berpengaruh

terhadap kondisi ekonomi dunia yang dalam konteks penelitian ini juga

mempengaruhi kondisi industri Kampoeng Batik Laweyan. Sehingga

perkembangan industri kerajinan batik Kampoeng Laweyan ini menarik untuk

diteliti, terutama dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2007 – 2012). Hal inilah

yang menjadi latar belakang dari dilakukannya penelitian mengenai

perkembangan industri batik di Kelurahan Laweyan. Sehingga berdasarkan

ringkasan latar belakang di atas maka penulisan skripsi yang dilakukan penulis ini

mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

Kampoeng Batik Laweyan Terhadap Kondisi Perekonomian Wilayah

Kelurahan Laweyan di Kota Surakarta”.

1.2. Perumusan Masalah

Beberapa tahun terakhir kondisi ekonomi nasional Indonesia masih dalam

kondisi yang belum stabil dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tiap tahun

masih sangat rendah. Hal ini dipicu karena adanya krisis ekonomi pada masa lalu

yang sampai saat ini masih dirasakan dampaknya dalam masyarakat. Proses

pemulihan ekonomi Indonesia akibat krisis ekonomi ini membutuhkan waktu

yang lama dan bertahap. Sedangkan pada masa sekarang permasalahan ekonomi

yang dihadapi masih memberikan dampak yang dirasakan oleh masyarakat

Indonesia, apalagi ditambah dengan permasalahan yang timbul akibat krisis global

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

7

yang melanda dunia yang juga menambah permasalahan ekonomi negara.

Sehingga sebagai konsekuensi dari kondisi tersebut, Indonesia harus dapat

beradaptasi dan mampu bersaing dalam dunia internasional agar tidak semakin

ketinggalan dari negara berkembang yang lainnya.

Perkembangan industri kreatif di Indonesia dewasa ini semakin banyak

diminati oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan sektor industri di Indonesia lebih

didominasi oleh kegiatan industri manufaktur dengan skala industri yang besar,

akan tetapi tingkat serapan tenaga kerja dalam bidang industri manufaktur dinilai

masih kurang. Dari hal tersebut maka mendorong munculnya unit – unit usaha

mikro guna menyiasati terbatasnya lapangan pekerjaan serta guna mengangkat

derajat perekonomian masyarakat. Industri kreatif merupakan solusi bagi

penanggulangan masalah keterbatasan lapangan pekerjaan dan penyediaan

kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi.

Pengembangan industri kreatif merupakan salah satu upaya yang dapat

dilakukan untuk mengatasi permasalahan perekonomian khususnya di daerah

dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal daerah. Kegiatan ini dilakukan

juga untuk memberikan kontribusi khusus bagi daerah, sehingga sumbangan yang

diberikan dari sektor industri ini diharapkan mampu meningkatkan ekonomi

wilayah secara umum.

Kota Surakarta dikenal sebagai kota budaya dan tradisi adat yang masih

dipertahankan, selain itu juga merupakan kota jasa dan perdagangan. Sektor

perdagangan dan jasa merupakan sektor yang paling berperan dalam

perekonomian di Surakarta. Di Surakarta terdapat sentra perdagangan besar

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

8

tekstile dan batik yang terkenal di Indonesia yaitu Pasar Klewer. Selain itu juga

telah banyak berkembang pusat perdagangan tekstil dan batik yang berfungsi

sebagai tempat pemasaran dan distribusi batik Kota Surakarta.

Industri di Kota Surakarta, terutama didukung oleh industri menengah dan

industri kecil. Kedua jenis industri tersebut pada dasarnya memiliki langganan

baik di dalam maupun di luar negeri. Perkembangan industri kecil dan menengah

yang menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan , berkembang sangat luar biasa baik

dalam ukuran jumlah unit usaha, nilai produksi investasi maupun jumlah tenaga

kerja yang terserap di Surakarta. ( www.surakarta.go.id : Ekonomi dan Industri di

Solo)

Perkembangan industri Kampoeng Batik Laweyan saat ini sudah cukup

baik. Hal ini ditunjukkan dari munculnya unit – unit usaha baru di sentra industri

Kampoeng Batik Laweyan ini seperti munculnya produsen – produsen baru dan

mulai banyak dibuka showroom batik di Kampoeng Batik Laweyan ini. Kondisi

ini merupakan hal yang positif dalam perkembangan sentra industri Kampoeng

Batik Laweyan. Di balik hal tersebut, terdapat faktor – faktor yang berperan

dalam perkembangan sentra industri Kampoeng Batik Laweyan. Di sekitar lokasi

penelitian juga banyak berkembang aktivitas lainnya selain sektor industri batik

itu sendiri, sehingga keberadaan sentra industri Kampoeng Batik Laweyan sendiri

diperkirakan mampu menimbulkan Multiplier Effect di lingkungan sekitarnya

yaitu dengan munculnya sektor lain yang juga berkembang. Kondisi ini

diharapkan mampu dapat mendorong perkembangan perekonomian wilayah

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

9

penelitian dan mampu memberikan kontribusi terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakatnya.

Berikut merupakan beberapa permasalahan penelitian yang muncul

berdasarkan kondisi yang ada di daerah penelitian :

1. Bagaimanakah karakteristik usaha sentra industri Kampoeng Batik

Laweyan?

2. Bagaimanakah tingkat perkembangan sentra industri Kampoeng Batik

Laweyan dalam periode 2007 - 2012?

3. Bagaimanakah pengaruh keberadaan sentra industri Kampoeng Batik

Laweyan terhadap kondisi perekonomian wilayah daerah penelitian?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan

penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan karakteristik sentra industri “Kampoeng Batik

Laweyan”.

2. Mengetahui tingkat perkembangan sentra industri “Kampoeng Batik

Laweyan” dalam periode 2007 - 2012.

3. Mengetahui pengaruh keberadaan sentra industri “Kampoeng Batik

Laweyan” terhadap kondisi perekonomian wilayah daerah penilitian.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

10

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan memberi manfaat antara lain sebagai

berikut :

1. Dengan hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan kita

mengenai potensi yang berkembang di Kampoeng Batik Laweyan.

2. Memberikan pengetahuan tentang perkembangan batik Kampoeng Batik

Laweyan dan kontribusinya kepada perekonomian wilayah daerah

penelitian.

3. Sebagai arahan membuat kebijakan bagi pemerintah atau pembuat

kebijakan untuk menentukan strategi yang dapat mendorong

perkembangan sentra industri Kampoeng Batik Laweyan.

1.5. Keaslian Penelitian

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang sebelumnya yang mengkaji

mengenai perkembangan suatu industri yang ada di suatu daerah dan pengaruh

keberadaan industri kerajinan maupun industri kecil tersebut terhadap kondisi

perekonomian wilayah daerah penelitian. Judul penelitian sebelumnya memiliki

kemiripan dalam tema, kajian, objek, dan metode. Akan tetapi yang membedakan

antara penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian sebelumnya

antara lain pada lokasi penelitian, waktu penelitian, dan tujuan, sehingga secara

keseluruhan terdapat perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Arry Retnowati pada penelitian yang berjudul “Industri Kerajinan mebel

kayu sebagai sektor penggerak pertumbuhan perekonomian wilayah di desa

Serenan Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten Jawa Tengah” pada tahun 2003.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

11

Tujuan penelitian tersebut adalah (a) Mengetahui faktor – faktor yang

mempegaruhi perkembangan industri mebel kayu; (b) Mengetahui seberapa besar

peranan industri mebel sebagai penggerak ekonomi wilayah. Metode yang

digunakan adalah dengan analisis yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif serta

penentuan responden dengan purposive random sampling. Hasil penelitian

tersebut adalah berkembangnya industri kreatif seperti industri kerajinan dapat

memberikan dorongan dalam perkembangan ekonomi wilayah. Hal ini dapat

menjadi salah satu key factor dalam penyusunan strategi pembangunan daerah

yang mengacu pada pengembangan industri kerajinan dengan memanfaatkan

sumberdaya lokal daerah. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang

dilakukan penulis adalah dalam hal tema penelitian yaitu terkait keberadaan

industri di suatu wilayah sebagai pendorong perekonomian wilayah. Namun,

secara jelas perbedaan nyata antara penelitian yang dilakukan keduanya adalah

terkait lokasi penelitian, tujuan penelitian, dan metode analisis data.

Penelitian Haris Yudianto yang berjudul “Kontribusi Industri Genteng

Terhadap Pendapatan Pengusaha dan Penyerapan Tenaga Kerja Di Desa

Sidoluhur Kecamatan Godean Kabupaten Sleman” pada tahun 2006 bertujuan

untuk (a) Mengetahui keterkaitan ke depan dengan keterkaitan ke belakang; (b)

Mengetahui faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap tingkat pendapatan

dan penyerapan tenaga kerja; (c) Untuk mengetahui faktor komponen pengusaha

yang paling berpengaruh terhadap tingkat pendapatan dan penyerapan tenaga

kerja; (d) Mengetahui kontribusi industri genteng terhadap pendapatan pengusaha;

dan (e) Mengetahui hubungan antara keberadaan industri genteng terhadap

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

12

ekonomi wilayah. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif

kuantitatif dengan teknik analisis statistik regresi berganda, korelasi product

moment, dan uji beda rata – rata. Hasil penelitian ini adalah Penguasaan lahan

untuk genteng mempengaruhi nilai produksi, pemakainan lahan untuk genteng

akan meningkatkan pendapatan setiap perluasan lahan untuk genteng akan

meningkatkan peningkatan nilai produksi. Penggunaan alat produksi merupakan

faktor penting dala yang mempengaruhi kualitas produksi. Pengusaha yang

memiliki penghasilan dari peranan tidak mempunyai perbedaan kontribusi dari

genteng dengan yang tidak memiliki penghasilan dari pertanian.

Persamaan antara penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian

yang dilakukan oleh Haris Yudianto adalah dalam hal tema penelitian yaitu

mengenai keberadaan industri di suatu wilayah sebagai pendorong perekonomian

wilayah. Akan tetapi secara jelas perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian

terdahulu adalah dalam hal lokasi penelitian, tujuan penelitian, dan metode

analisis data.

Mulyaningsih dalam penelitian berjudul “Aktivitas Industri Tahu Di

Pinggiran Kota Yogyakarta dalam Pengaruhnya Terhadap Ekonomi Wilayah”

pada tahun 2003 bertujuan untuk (a) Mengetahui perbedaan nilai produksi dan

pendapatan industri tahu di desa pinggiran barat dan desa pinggiran timur Kota

Yogyakarta; (b) Mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan bahan baku

lokal terhadap jumlah pendapatan; (c) Mengetahui seberapa besar pengaruh

program pembinaan terhadap jumlah produksi; (d) Mengetahui pengaruh industri

tahu terhadap kondisi ekonomi wilayah penduduk desa pinggiran barat dan desa

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

13

pinggiran timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survai serta menggunakan teknik analisis antara lain independent sample t-test, uji

korelasi produsct moment, dan analisis Multiplier Effect. Hasil penelitian ini

adalah Industri tahu di desa pinggiran barat memiliki nilai produksi dan nilai

pendapatan yang lebih besar dari pada desa pinggiran timur. Industri tahu di kedua

lokasi penelitian sama-sama menggunakan bahan baku non lokal (import).

Industri tahu di daerah penelitian ternyata memerlukan bimbingan dan pembinaan

dari instansi yang berwenang guna meningkatkan hasikl usaha. Keberadaan

industri tahu berdampak terhadap ekonomi wilayah tersebut yang dicerminkan

oleh terciptanya sumbangan terhadap pendapatan bagi pengusaha, sumbangan

terhadap tenaga kerja dan mengakibatkan kemunculan multiplier effect seperti

bidang perdagangan dan jasa angkutan.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Mulyaningsih dengan yang

dilakukan oleh penulis adalah dalam hal tema penelitian serta salah satu teknik

analisis yang digunakan yaitu Multiplier Effect. Akan tetapi, secara jelas

perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dalam hal lokasi

penelitian dan tujuan penelitian.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

14

Tabel 1.1 . Penelitian yang terdahulu mengenai industri kerajinan dan pengaruhnya terhadap perekonomian wilayah

Pengarang

Tahun Judul Tujuan Metode / Analisis Hasil Penelitian

Arry

Retnowati

(2003)

Industri Kerajinan

mebel kayu sebagai

sektor penggerak

pertumbuhan

perekonomian wilayah

di desa Serenan

Kecamatan Juwiring

Kabupaten Klaten

Jawa Tengah

- Mengetahui faktor – faktor

yang mempegaruhi

perkembangan industri

mebel kayu

- Mengetahui seberapa besar

peranan industri mebel

sebagai penggerak ekonomi

wilayah

Penentuan responden dengan

purposive random sampling

dan analisa yang dilakukan

adalah deskriptif kualitatif

Berkembangnya industri

kreatif seperti industri

kerajinan dapat

memberikan dorongan

dalam perkembangan

ekonomi wilayah. Hal ini

dapat menjadi salah satu

key factor dalam

penyusunan strategi

pembangunan daerah yang

mengacu pada

pengembangan industri

kerajinan dengan

memanfaatkan

sumberdaya lokal daerah

Haris

Yudhianto

(2006)

Kontribusi Industri

Genteng Terhadap

Pendapatan Pengusaha

dan Penyerapan

Tenaga Kerja Di Desa

Sidoluhur Kecamatan

- Mengetahui keterkaitan ke

depan dengan keterkaitan

ke belakang

- Mengetahui faktor produksi

yang paling berpengaruh

terhadap tingkat pendapatan

Metode analisis yang

digunakan adalah deskriptif

kualitatif kuantitatif dengan

teknik analisis statistik regresi

berganda, korelasi product

moment, dan Uji Beda Rata -

1. Penguasaan lahan untuk

genteng mempengaruhi

nilai produksi, pemakainan

lahan untuk genteng akan

meningkatkan pendapatan

setiap perluasan lahan

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

15

Pengarang

Tahun Judul Tujuan Metode / Analisis Hasil Penelitian

Godean Kabupaten

Sleman

dan penyerapan tenaga

kerja.

- Untuk mengetahui faktor

komponen pengusaha yang

paling berpengaruh

terhadap tingkat pendapatan

dan penyerapan tenaga

kerja.

- Mengetahui kontribusi

industri genteng terhadap

pendapatan pengusaha.

- Mengetahui hubungan

antara keberadaan industri

genteng terhadap ekonomi

wilayah.

rata untuk genteng akan

meningkatkan peningkatan

nilai produksi.

2. Penggunaan alat

produksi merupakan faktor

penting dalam yang

mempengaruhi kualitas

produksi.

3. Pengusaha yang

memiliki penghasilan dari

peranan tidak mempunyai

perbedaan kontribusi dari

genteng dengan yang tidak

memiliki penghasilan dari

pertanian.

Mulyaningsih

(2003)

Aktivitas Industri

Tahu Di Pinggiran

Kota Yogyakarta

dalam Pengaruhnya

Terhadap Ekonomi

Wilayah.

- Mengetahui perbedaan nilai

produksi dan pendapatan

industri tahu di desa

pinggiran barat dan desa

pinggiran timur Kota

Yogyakarta.

- Mengetahui seberapa besar

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode

survai dengan pemilihan

responden dengan metode

sensus. Teknik analisis yang

digunakan antara lain

independent sample t-test, uji

1. Industri tahu di desa

pinggiran barat memiliki

nilai produksi dan nilai

pendapatan yang lebih

besar dari pada desa

pinggiran timur. Industri

tahu di kedua lokasi

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

16

Pengarang

Tahun Judul Tujuan Metode / Analisis Hasil Penelitian

pengaruh penggunaan

bahan baku lokal terhadap

jumlah pendapatan.

- Mengetahui seberapa besar

pengaruh program

pembinaan terhadap jumlah

produksi.

- Mengetahui pengaruh

industri tahu terhadap

kondisi ekonomi wilayah

penduduk desa pinggiran

barat dan desa pinggiran

timur.

korelasi produsct moment, dan

analisis Multiplier Effect.

penelitian sama-sama

menggunakan bahan baku

non lokal (import).

2. Industri tahu di daerah

penelitian ternyata

memerlukan bimbingan

dan pembinaan dari

instansi yang berwenang

guna meningkatkan hasikl

usaha.

3. Keberadaan industri

tahu berdampak terhadap

ekonomi wilayah tersebut

yang dicerminkan oleh

terciptanya sumbangan

terhadap pendapatan bagi

pengusaha, sumbangan

terhadap tenaga kerja dan

mengakibatkan

kemunculan multiplier

effect seperti bidang

perdagangan dan jasa

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

17

Pengarang

Tahun Judul Tujuan Metode / Analisis Hasil Penelitian

angkutan.

Fian Permana

Wihastoro

(2013)

Perkembangan

Industri Kerajinan

Kampoeng Batik

Laweyan Terhadap

Kondisi

Perekonomian

Wilayah Kelurahan

Laweyan di Kota

Surakarta.

- Mendeskripsikan variasi

karakteristik usaha sentra

industri Kampoeng Batik

Laweyan.

- Mengetahui tingkat

perkembangan sentra

industri Kampoeng Batik

Laweyan di daerah

penelitian.

- Mengetahui pengaruh

keberadaan sentra industri

Kampoeng Batik Laweyan

terhadap kondisi

perekonomian wilayah

daerah penilitian.

Metode yang yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif kuantitatif

dengan teknik analisis yang

digunakan antara lain tabel

frekuensi, scalling untuk

mengetahui tingkat

perkembangan industri batik,

dan analisis multiplier effect

untuk mengetahui pengaruh

keberadaan sentra industri

Kampoeng Batik Laweyan

terhadap berkembangnya

sektor lain.

1. Sebagian besar

pengusaha batik di daerah

penelitian merupakan

penduduk asli Kelurahan

Laweyan. Permasalahan

yang muncul seperti

kenaikan harga bahan

baku, keterbatasan modal

dan tenaga kerja.

2. Industri Kampoeng

Batik Laweyan dalam

kurun waktu 5 tahun

terakhir mengalami

perkembangan pada

modal, permintaan, jumlah

produksi, dan pendapatan.

3. Keberadaan sentra

industri Kampoeng Batik

Laweyan memberikan

kontribusi terhadap

perekonomian Kelurahan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

18

Pengarang

Tahun Judul Tujuan Metode / Analisis Hasil Penelitian

Laweyan dalam hal

penyerapan tenaga kerja

dan mendorong

berkembangnya sektor

lain.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

19

1.6. Tinjauan Pustaka

1.6.1. Kajian Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari sifat bumi, menganalisis gejala-

gejala alam dan penduduk serta memberi corak yang khas mengenai kehidupan

dan mencari fungsi dari unsur-unsur dalam ruang (Bintarto, 1987: 5). Geografi

mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa

yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut mahkluk

hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal dan

regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan

(Bintarto, 1983). Geografi terkait dengan segala aspek yang mempengaruhi

kehidupan manusia dan lingkungannya.

Tiga pendekatan atau analisis yang di gunakan dalam mempelajari

geografi menurut Bintarto dan Surostopo Hadisumarno (1987:12) yaitu:

1. Pendekatan Keruangan

Pendekatan keruangan atau analisa keruangan mempelajari perbedaan

lokasi mengenai sifat-sifat penting atau seri sifat-sifat penting. Dengan

kata lain dapat di utarakan bahwa dalam analisa keruangan yang harus di

perhatikan adalah pertama, penyebaran penggunaan ruang yang telah ada

dan kedua penyediaan ruang yang akan di gunakan untuk pelbagai

kegunaan yang di rancangkan. Dalam pendekatan keruangan biasanya di

gunakan teori difusi atau teori penyebaran.

Dalam penelitian ini pendekatan keruangan digunakan untuk

menganalisa mengenai aktivitas keruangan yang terjadi di daerah

penelitian, yaitu aktivitas industri kerajinan batik, serta di dalamnya turut

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

20

dikaji mengenai aspek pemanfaatan ruang wilayah sebagai sarana kegiatan

industri kerajinan batik seperti penggunaan lahan permukiman dan ciri

fisik daerah sentra industri Kampoeng Batik Laweyan.

2. Pendekatan Ekologi

Ekologi merupakan studi mengenai hubungan antara organisme hidup

dengan lingkungannya. Oleh karena itu untuk mempelajari ekologi

seseorang harus mempelajari organisme hidup seperti manusia, hewan dan

tumbuhan serta lingkungannya seperti litosfer, hidrosfer dan atmosfer.

Pendekatan ekologi dapat di gambarkan sebagai hubungan timbal balik

antara organisme dengan lingkungannnya.

Dalam penelitian ini pendekatan ekologi digunakan untuk

menganalisa hubungan keberadaan industri batik terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat Kelurahan Laweyan. Analisis yang dilakukan

bertujuan untuk mengetahui dampak keberadaan sentra industri Kampoeng

Batik Laweyan apakah secara langsung mampu mendorong perekonomian

wilayah Kelurahan Laweyan.

3. Pendekatan Kompleks Wilayah

Kombinasi antara analisa keruangan dan analis ekologi merupakan

analisa kompleks wilayah. Pada analisa ini wilayah-wilayah tertentu di

dekati atau di hampiri dengan pengertian areal differentiation, yaitu suatu

anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada

hakekatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain, oleh karena

itu terdapat permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut. Dalam

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

21

pendekatan ini perlu di perhatikan pula mengenai penyebaran fenomena

tertentu (analisa keruangan) dan interaksi antar variabel manusia dengan

lingkungannya untuk kemudian di pelajari kaitannya (analisa ekologi).

Pada penelitian ini pendekatan kompleks wilayah digunakan untuk

menganalisa keterkaitan Kelurahan Laweyan sebagai daerah penelitian

dengan wilayah di sekitarnya, yaitu keterkaitan dengan daerah asal tenaga

kerja maupun daerah tujuan pemasaran produk kerajinan batik.

1.6.2. Konsep Industri dan Pengembangan Kawasan Industri

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah atau

bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan

nilai yang lebih tinggi untuk penggunaanya termasuk kegiatan rancang bangun

dan perekayasaan industri (Dinas Perindustrian). Kegiatan industri merupakan

salah satu proses dimana untuk memenuhi permintaan dan mengolah sumberdaya

yang ada agar lebih dapat bermanfaat.

Menurut Ravaie (1979, dalam Prihatanto 2006), Peranan sektor industri

dalam pembangunan ekonomi adalah memperluas kesempatan kerja,

menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat, menghasilkan devisa

melalui ekspor dan menghemat devisa melalui subtitusi produk impor. Dalam

penelitian ini peranan sektor industri dititik beratkan pada analisis perkembangan

industri kerajinan batik terhadap kondisi perekonomian wilayah Kelurahan

Laweyan. Lebih dalam indikator yang digunakan untuk mengetahui kondisi

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

22

perekonomian wilayah adalah tenaga kerja dan dampak pengganda keberadaan

sentra industri batik.

Pembentukan kawasan kawasan industri ini biasanya dibentuk atas

peraturan yang dikeluarkan pemerintah dan biasanya industri industri yang berada

dalam suatu kawasan industri adalah industri industri dengan skala besar. Menurut

Keputusan Presiden Republik Indonesia No.41 tahun 1996, kawasan industri

didefinisikan sebagai kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang

dilengkapi prasarana dan sarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh

perusahaan kawasan industri yang telah memiliki izin usaha kawasan industri.

Berbeda dengan kawasan industri yang dibangun atas dasar peraturan atau

regulasi yang dikeluarkan pemerintah dan untuk industri skala besar, industri

skala kecil di perdesaan terjadi bukan karena faktor lokasi, karena biasanya

industri yang tumbuh di perdesaan tumbuh secara alami yang kemudian

beraglomerasi membentuk kluster. Menurut Enright, M,J, (1992 dalam Kuncoro

2003) mendefinisikan klaster sebagai perusahaan-perusahaan yang sejenis/sama

atau yang saling berkaitan, berkumpul dalam suatu batasan geografis tertentu.

Di Indonesia, munculnya kluster kluster industri kecil tersebut sering

disebut sebagai sentra industri. Sentra industri sendiri dapat diartikan sebagai

kluster industri sejenis yang letaknya berdekatan satu sama lain dalam satu

wilayah administrasi tertentu pada wilayah yang masih mengandung ciri-ciri

perdesaan (Sutanto, 2009). Selain pengertian di atas, tumbuhnya sentra industri

sering diawali oleh ketersediaan bahan baku yang ada karena sebagian besar

sentra industri muncul karena ketersediaan bahan baku di suatu wilayah. Selain

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

23

karena bahan baku, biasanya sentra industri juga muncul karena adanya

keterampilan yang dimiliki warganya.

Dalam perkembangannya industri kerajinan Kampoeng Batik Laweyan ini

tumbuh dari usaha rumah tangga yang dilakukan secara turun – temurun dari sejak

dahulu hingga sekarang. Awal mula perkembangan sentra industri Kampoeng

Batik Laweyan ini adalah dari skala rumah tangga hingga kini berkembang

menjadi skala industri kecil dan menengah. Proses produksi yang dilakukan

menggunakan alat serta teknologi yang sederhana hingga kini berkembang

menjadi produksi konveksi dengan jumlah produksi yang tinggi dan jenis produk

yang bervariasi. Menurut UU No.9 Tahun 1995 tentang usaha kecil, batasan

industri kecil didefinisikan sebagai “suatu kegiatan ekonomi yang

diselenggarakan oleh seseorang/rumah tangga maupun badan usaha dengan tujuan

memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersil, yang

mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp.200 juta dan mempunyai nilai

penjualan sebesar kurang dari 1 milyar pertahun.

Industri kecil merupakan bagian dari kelompok industri yang mempunyai

ciri umum yang sama dalam proses produksinya. Kelompok industri kecil

termasuk industri yang menggunakan ketrampilan tradisional dan industri

penghasil benda seni yang diusahakan oleh warga negara republik Indonesia.

Industri kecil dapat memperkuat kedudukan pengusaha nasional yang sudah

bergerak di lapangan ini dan merupakan modal bagi pembangunan yang

mendasarkan diri pada sumber bahan pertanian dan bahan lokal lainnya yang

hasilnya dapat dijual di pasaran dalam negeri yang terbatas. Industri ini juga

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

24

membutuhkan modal yang relatif kecil sehingga memudahkan pengusaha untuk

mendirikan pabrik secara kecil kecilan (Raharjo, 1984). Sejalan dengan teori

tersebut, pengembangan sentra industri Kampoeng Batik Laweyan perlu

dilakukan untuk memberikan ruang bagi pengusaha batik di daerah penelitian

untuk mengembangkan usahanya, karena pada kenyataannya industri batik

tersebut telah mampu menopang perekonomian masyarakat Keluarahan Laweyan

dari zaman kolonial pada awal berdirinya hingga saat ini.

Faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi hampir setiap perusahaan

industri yang dapat dianggap sebagai bagian dari sistem sederhana. Suatu sistem

dapat didefinisikan sebagai kumpulan komponen dengan satu set hubungan antara

mereka. Sebuah sistem benar-benar cara berpikir tentang hal-hal, tidak hanya

menekankan keutuhan lingkungan, tetapi juga saling ketergantungan antara

berbagai komponen sistem. Dengan modal yang dimaksud tidak hanya modal

keuangan tetapi peralatan modal tetap seperti pabrik, mesin dan bangunan. Modal

tetap sangat penting sebagai faktor yang menyebabkan perkembangan awal

mereka mungkin telah tergerus oleh kemajuan teknologi. (Bale, 1981).

Dalam konsep pembangunan wilayah, sektor industri merupakan sektor

yang berperan untuk mendorong perkembangan wilayah. Tidak hanya industri

besar dan industri menengah, industri kecil seperti yang ada di sentra industri

Kampoeng Batik Laweyan memiliki peranan dalam peningkatan perekonomian

wilayah walaupun dalam lingkup kecil Kelurahan Laweyan yang diantaranya

melalui penyerapan tenaga kerja dan mendorong berkembangya sektor lain.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

25

1.6.3. Teori Lokasi Industri

Teori Lokasi Industri menurut Walter Christaller (1933) Luas pemasaran

minimal sangat tergantung pada tingkat kepadatan penduduk pada wilayah

asumsi. Makin tinggi kepadatan penduduk makin kecil wilayah pemasaran

minimal, begitu sebaliknya. Dalam penelitian ini dianalisis sejauh mana

jangkauan wilayah pemasaran hasil produksi kerajinan batik dari sentra industri

Kampoeng Batik Laweyan. Sehingga dari hal tersebut dapat diketahui hubungan

antara daerah penelitian sebagai daerah produksi batik dengan wilayah di

sekitarnya maupun wilayah lainnya yang menjadi tujuan pemasaran kerajinan

batik.

Selanjutnya dalam teori lokasi industri sederhana menurut Weber (dalam

Marsudi Djojodipuro, 1992) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi lokasi

industri yaitu biaya angkutan dan tenaga kerja yang merupakan faktor regional

yang bersifat umum dan faktor aglomerasi yang bersifat lokal dan khusus.

Faktor – faktor yang menentukan lokasi industri antara lain :

- Faktor endowment yaitu faktor produksi, terdiri dari :

1. Lahan (luas lahan beserta isinya(air), kualitas lahan, harga/nilai lahan)

2. Tenaga Kerja (labour/capital intensive), tingkat upah, keterampilan khusus

3. Modal (bergerak dan tidak bergerak, seperti mobil, bangunan, mesin, uang

dll yang dipergunakan dalam proses produksi)

Dalam penelitian ini ketiga faktor tersebut masing-masing dianalisis secara

mendalam mengenai bagaimana karakteristik usaha kerajinan batik dilihat dari

faktor produksi. Akan tetapi, dalam penelitian ini faktor produksi yang

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

26

dideskripsikan lebih dititik beratkan pada faktor modal dan tenaga kerja ditambah

dengan faktor bahan baku sebagai bahan analisis dari data yang diperoleh di

lapangan. Dalam penelitian ini juga diteliti bagamaina hubungan Kelurahan

Laweyan dengan wilayah-wilayah sekitarnya maupun wilayah lainnya yang

kaitannya dengan hal pemasaran dan asal tenaga kerja.

1.6.4. Perekonomian Wilayah

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas

manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi

barang dan jasa. Sedangkan wilayah adalah daerah dengan batasan administrasi

dan digambarkan sebagai satuan perencanaan. Sehingga perekonomian wilayah

daat diartikan sebagai suatu kesatuan aktivitas manusia yang berhubungan dengan

produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa yang dilakukan di

dalam suatu daerah dengan batasan administrasi yang di dalam penelitian ini

adalah Kelurahan Laweyan. Aktivitas keruangan dalam suatu wilayah mengalami

saling keterkaitan di dalamnya karena interaksi keruangan akan menciptakan

suatu hubungan saling ketergantungan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang

lainnya.

Keberadaan suatu kegiatan industri disamping bertujuan untuk

meningkatkan kondisi ekonomi para pelaku industrinya juga sekaligus mendorong

kondisi peningkatan perekonomian wilayah. Secara umum kegiatan industri itu

sendiri akan mendorong peningkatan pendapatan masyarakat pelaku usaha serta

mampu menyerap tenaga kerja di daerah sekitarnya.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

27

Menurut Koestoer (1997) dalam Syarifuddin (2010), sektor industri

merupakan salah satu tumpuan harapan bagi pembangunan wilayah. Hal ini

dikarenakan adanya kebutuhan yang mendesak pada bidang ketenagakerjaan.

Sektor industri sanggup menyerap tenaga kerja dan ini sangat berpotensi dalam

menjawab tantangan arus urbanisasi yang kian meningkat dari waktu ke waktu.

Aktivitas industri yang ada di suatu wilayah akan memicu tumbuhnya

sektor lain di sekitarnya. Keberadaan sektor lain ini adalah juga guna menunjang

aktivitas industri yang ada. Kedua sektor tersebut memeliki saling keterkaitan di

mana keduanya merupakan triggers dalam perluasan lapangan pekerjaan serta

menngkatkan kesejahteraan masyarakat pelaku usaha yang ada di wilayah

tersebut. Hal tersebut senada dengan hal yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu

pengaruh keberadaan industri batik terhadap perkembangan sektor lain di daerah

penelitian. Terutama pada hal penciptaan lapangan pekerjaan, kegiatan industri

berperan mendorong munculnya usaha – usaha baru non-industri di sekitar

wilayah industri tersebut berada. Penyerapan tenaga kerja dan peningkatan

pendapatan masyarakat otomatis akan mendorong kondisi perekonomian wilayah

secara umum. Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan pendapatan

masyarakat secara keseluruhan yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikan

seluruh nilai tambah (added value) yang terjadi (Tarigan, 2005).

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

28

1.7. Kerangka Pemikiran

Kampoeng Batik Laweyan merupakan kawasan sentra industri kerajinan

batik tulis yang ada di Kota Surakarta. Keberadaan sentra industri Kampoeng

Batik Laweyan merupakan warisan budaya yang telah ada turun temurun. Faktor

sejarah dan kebudayaan mempengaruhi eksistensi Kampoeng Batik Laweyan

hingga saat ini. Kehidupan masyarakat Kota Surakarta yang masih kental akan

tradisi dan adat istiadat daerah di mana menempatkan batik sebagai salah satu

instrumen budaya masyarakat Jawa terutama di lingkungan Keraton Surakarta.

Selain itu sejarah berdirinya sentra industri Kampoeng Batik Laweyan yang telah

ada sejak jaman penjajahan hingga sampai saat ini masih mampu bertahan dan

menjadi salah satu icon wisata Kota Surakarta.

Sebagian besar penduduk di sentra industri Kampoeng Batik Laweyan

merupakan pengusaha dan perajin batik tulis. Hal ini merupakan salah satu bentuk

kegiatan dari usaha pelestarian budaya turun temurun yang kemudian juga

menjadi sebuah aktivitas bisnis penduduknya. Ketersediaan sumberdaya dan

adanya aktivitas industri kerajinan batik yang dilakukan oleh masyarakat

Kelurahan laweyan tersebut yang mendorong terbentuknya sentra industri

Kampoeng Batik Laweyan yang sekaligus menjadi desa wisata sebagai salah satu

destinasi wisata di Kota Surakarta.

Sentra industri Kampoeng Batik Laweyan dalam perkembangannya

mengalami naik turun pasang surut usaha, sempat mengalami masa kejayaannya

pada masa penjajahan kemudian juga mengalami penurunan hingga saat ini

mampu bertahan dan semakin berkembang menjadi cagar budaya dan sentra

industri penghasil kerajinan batik. Perkembangan industri Kampoeng Batik

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

29

Laweyan dalam penelitian ini dikaji berdasarkan 5 variabel yang merupakan

indikator atau tolak ukur perkembangan industri batik di daerah penelitian.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

perkembangan sentra industri Kampoeng Batik Laweyan dilihat dari kondisi yang

ada pada saat ini di lapangan. Dalam penelitian ini juga bertujuan mengetahui

sejauh mana keberadan sentra industri Kampoeng Batik Laweyan berpengaruh

terhadap kondisi perekonomian wilayah Kelurahan Laweyan antara lain

kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja dan kontribusinya terhadap

berkembangnya sektor lain (multiplier effect) di daerah penelitian. Oleh karena itu

hal tersebut menarik untuk diteliti apakah dengan seiring dengan berkembangnya

sentra industri Kampoeng Batik Laweyan juga memiliki keterkaitan dengan

perekonomian wilayah. Dalam pengembangan sentra industri Kampoeng Batik

Laweyan di dalamnya juga melibatkan instrumen kebijakan dari pemerintah,

sehingga dapat dilihat sejauh mana peran serta pemerintah dalam usaha

pengembangan yang ada.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitianetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/65136/potongan/S1-2013... · mengangkat judul “ Perkembangan dan Pengaruh Keberadaan Industri

30

Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Faktor Budaya :

- Sejarah

- Cagar Budaya

Perkembangan Industri Batik Laweyan

Kontribusi Terhadap

Perekonomian Wilayah

Kelurahan Laweyan

Industri

Kampoeng Batik

Laweyan

Modal

Keterkaitan dengan

Sektor Lain

(Multiplier Effect)

Faktor Produksi :

- Modal

- Bahan Baku

- Tenaga Kerja

Tenaga

Kerja

Permintaan Jml

Produksi

Pendapatan

Usaha

Penyerapan Tenaga

Kerja