Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Kelapa sawit ( Elaeis guineensis Jacq. ) merupakan salah satu jenis tanaman dari famili palma yang mampu menghasilkan minyak nabati. Minyak nabati saat ini menjadi sangat kompetitif di pasar internasional. Pada dasarnya kelapa sawit bukanlah satu-satunya tanaman penghasil minyak nabati , namun terdapat juga tanaman penghasil minyak nabati lain yang berpotensi tumbuh dengan baik di Indonesia seperti kelapa, bunga matahari, kacang kedelai dan masih banyak lainnya. Namun dari sekian banyak tanaman yang mengandung minyak, kelapa sawit merupakan tanaman yang paling produktif menghasilkan rendemen minyak tertinggi terutama di Indonesia. Kelapa sawit adalah tanaman industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar ( biodiesel ). Perkebunannya mampu m enghasilkan keuntungan besar sehingga perkebunan kelapa sawit ini sangat berpotensi untuk dikembangkan. Secara umum produk yang dihasilkan dari Pabrik kelapa sawit dalam bentuk CPO ( Crude Palm Oil ) dan PKO ( Palm Kernel Oil ). Dari produk-produk ini terutama CPO dapat dihasilkan menjadi produk-produk turunan seperti bahan bakar, margarin, sabun, kosmetik, industri baja, industri farmasi, dan industri kulit. CPO merupakan hasil pengolahan bagian serabut (endocarp) dengan cara ekstraksi. CPO merupakan komoditas pertanian yang penting di Indonesia. Untuk mendapatkan kualitas CPO yang baik, perlu diperhatikan manajemen pasca panen dan teknologi proses mulai dari tahap penimbangan Tandan Buah Segar (TBS) hingga pemutuan produk atau CPO yang dihasilkan. Proses pemahaman dan pelaksanaan sesuai standar prosedur operasi yang akan dilakukan juga sangat mempengaruhi kualitas dari CPO yang dihasilkan. Masalah lingkungan yaitu upaya ramah lingkungan saat ini merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk lebih melengkapi dalam sebuah sistem industri. Begitu penting untuk mempelajari dan mengkaji mengenai perkebunan kelapa sawit dalam hal aspek panen, teknologi proses, pengawasan mutu, dan manajemen lingkungan. 1
15

BAB I & II.doc

Nov 18, 2015

Download

Documents

Muhammad Rifan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB I PENDAHULUAN1. 1. Latar Belakang

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu jenis tanaman dari famili palma yang mampu menghasilkan minyak nabati. Minyak nabati saat ini menjadi sangat kompetitif di pasar internasional. Pada dasarnya kelapa sawit bukanlah satu-satunya tanaman penghasil minyak nabati, namun terdapat juga tanaman penghasil minyak nabati lain yang berpotensi tumbuh dengan baik di Indonesia seperti kelapa, bunga matahari, kacang kedelai dan masih banyak lainnya. Namun dari sekian banyak tanaman yang mengandung minyak, kelapa sawit merupakan tanaman yang paling produktif menghasilkan rendemen minyak tertinggi terutama di Indonesia. Kelapa sawit adalah tanaman industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya mampu menghasilkan keuntungan besar sehingga perkebunan kelapa sawit ini sangat berpotensi untuk dikembangkan. Secara umum produk yang dihasilkan dari Pabrik kelapa sawit dalam bentuk CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). Dari produk-produk ini terutama CPO dapat dihasilkan menjadi produk-produk turunan seperti bahan bakar, margarin, sabun, kosmetik, industri baja, industri farmasi, dan industri kulit.

CPO merupakan hasil pengolahan bagian serabut (endocarp) dengan cara ekstraksi. CPO merupakan komoditas pertanian yang penting di Indonesia. Untuk mendapatkan kualitas CPO yang baik, perlu diperhatikan manajemen pasca panen dan teknologi proses mulai dari tahap penimbangan Tandan Buah Segar (TBS) hingga pemutuan produk atau CPO yang dihasilkan. Proses pemahaman dan pelaksanaan sesuai standar prosedur operasi yang akan dilakukan juga sangat mempengaruhi kualitas dari CPO yang dihasilkan. Masalah lingkungan yaitu upaya ramah lingkungan saat ini merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk lebih melengkapi dalam sebuah sistem industri. Begitu penting untuk mempelajari dan mengkaji mengenai perkebunan kelapa sawit dalam hal aspek panen, teknologi proses, pengawasan mutu, dan manajemen lingkungan. Hal inilah yang melatarbelakangi Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan.

1. 2. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, serta pengembangan sikap dan memberikan suatu pemahaman mengenai aplikasi ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan.

2. Mempelajari aspek penanganan bahan baku.3. Mempelajari aspek teknologi proses CPO.

4. Mempelajari aspek pengawasan mutu.5. Menambah wawasan dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja pada suatu wilayah industri serta melatih kemampuan dalam menganalisis, mengatasi masalah dan melakukan interaksi dengan stakeholder yang ada.1. 3. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan telah dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini adalah 30 hari kerja efektif antara tanggal 01 Juli 2014 s/d 30 Juli 2014.

1. 4. Metode

1. Pengamatan di Lapangan

Kegiatan pengamatan dilapangan dilakukan dengan mengamati secara langsung dengan menitik beratkan pada pengamatan dalam aspek teknologi proses dalam pengolahan CPO dan manajemen lingkungannya.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan data mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan dengan menanyakan langsung kepada pihak yang terkait.3. Praktik Langsung

Kegiatan ini dilakukan dengan ikut serta dalam kegiatan dilapangan untuk melatih kemampuan dan memperoleh pengalaman kerja di Industri kelapa sawit serta mempelajari kesesuaian antara teori diperkuliahan dengan praktik dilapangan4. Studi Pustaka

Kegiatan ini dilakukan dengan mencari referensi dan literatur yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan membandingkan dengan situasi yang terjadi dilapangan selama dilakukan Praktik Kerja Lapangan.

BAB IITINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2. 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Pabrik Kelapa Sawit Unit Usaha Adolina didirikan oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1926 dengan nama NV Cultuur Maatschappy Onderneming (NV CMO) yang bergerak dalam budidaya tembakau. Pada tahun 1938, budidaya tembakau diubah menjadi kelapa sawit dan karet dengan nama NV Serdang Cultuur Maatschappy (SCM). Sejak tahun 1973, budidaya karet diganti menjadi kakao, sedangkan kelapa sawit tetap dipertahankan. Pada tahun 1942, PKS Adolina diambil alih oleh pemerintah Jepang dan diambil kembali oleh pemerintah Belanda pada tahun 1946 dengan nama tetap NV SCM. Pada tahun 1958, perusahaan ini diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Nama PPN diganti menjadi PPN baru SUMUT V tahun 1960. Pada tahun 1963 PPN Baru SUMUT V dipisah menjadi dua kesatuan yaitu:

1. PPN Karet III Kebun Adolina Hulu, Kantor Kesatuan di Pabatu dan, 2. PPN Aneka Tanaman II Kebun Adolina Hilir, Kantor Kesatuan di Pabatu.

Pada tahun 1968 PPN Antan II diganti menjadi PNP VI, dengan penggabungan kembali PPN Karet III Kebun Adolina Hulu dengan PPN Aneka Tanaman II Kebun Adolina Hilir, lalu pada tahun 1978 PNP VI diubah menjadi bentuk Persero dengan nama PT Perkebunan VI (Persero). Tahun 1994 PTP VI, PTP VII, dan PTP VIII digabung dan dipimpin oleh Direktur Utama PTP VII. Sejak tanggal 11 Maret 1996 sampai dengan saat ini gabungan PTP VI, PTP VII, dan PTP VIII diberi nama PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Unit Usaha Adolina merupakan salah satu Unit Usaha dari PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Gambar 2.1 Pabrik Kelapa Sawit Unit Usaha Adolina2. 2. Letak Geografis

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina berada di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara tepatnya di pinggir jalan raya Medan-Pematang Siantar dengan jarak 38 km dari kota Medan. Lokasi Unit Usaha Adolina terdapat pada enam wilayah kecamatan yaitu : Perbaungan, Bangun Purba, Pantai Cermin, Galang, STM Hilir dan Gajahan. Lokasi kebun memanjang dari utara ke selatan, kiri kanan berbatasan dengan desa-desa dan terdiri dari 9 afdeling.

Gambar 2.2 Letak Geografis Unit Usaha Adolina Dalam Google Map Dan Peta Sumatera Utara

2. 3. Luas LahanLuas kebun PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina berdasarkan HGU seluas 8.965,69 Ha dibagi menjadi tiga bagian yaitu kebun kelapa sawit seluas 7961 Ha, kebun benih kakao seluas 48 Ha, dan lain-lain seluas 956,69 Ha (Emplasment, pondok, bibitan, dan Pabrik). Unit Usaha Adolina dibagi menjadi sembilan Afdeling, yaitu kelapa sawit sebanyak sembilan Afdeling, dengan kebun benih kakao terletak pada Afdeling 3.

2. 4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina dapat dilihat pada Lampiran 1. Pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina, setiap stakeholder dalam struktur Organisasi mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Berikut adalah tugas dan tanggung jawab pada beberapa stakeholder dalam Struktur Organisasi di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina Sumatera Utara.2.4.1. Manajer Unit1. Mengelola Unit Usaha dalam mencapai kesatuan tujuan dan kinerja usaha secara efektif dan efisien dan untuk mendukung kesatuan grup Unit Usaha dan bertanggung jawab kepada Manajer GUU-III2. Menyusun rencana strategis untuk Unit Usaha yang dipimpinnya.3. Menyusun, melaksanakan dan mengendalikan RKAP.4. Menyusun dan mengajukan kebutuhan barang, jasa, dan uang kerja.5. Mengadakan barang dan jasa untuk Unit Usaha sesuai dengan wewenang yang diberikan.6. Mengendalikan harga pokok, persediaan bahan baku, dan bahan perlengkapan.7. Melakukan upaya-upaya dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi produktivitas, nilai tambah, dan kinerja.8. Melakukan pengamanan secara intern maupun bekerja sama dengan pihak terkait.9. Membangun kerja sama dengan Unit Usaha lainnya dalam membentuk kesatuan tujuan GUU III.10. Melaksanakan recruitment karyawan pelaksana atas tujuan Manajer GUU dan Direksi sesuai dengan kebutuhan.11. Membangun hubungan dan kerja sama dengan stakeholder dilingkungannya dalam upaya kelancaran dan efektifitas dan efisiensi kegiatan Operasional.12. Melakukan penilaian kinerja (kenaikan golongan) terhadap semua personil yang dilakukan sekali dalam setahun.13. Membuat laporan kegiatan operasional Unit Usaha setiap bulan, Triwulan, Semester dan Tahunan hasil pengelolaan Unit Usaha kepada Manajer Grup Unit Usaha (GUU).14. Membangun dan mengembangkan Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.2.4.2. Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan (KDTP)

1. Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan (RKAP) dibidang Teknik atau Pengolahan sesuai dengan pengarahan Manajer Unit dan ketentuan yang berlaku.2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan operasional Pabrik dan mengatur atau mengawasi penggunaannya.3. Mengawasi kualitas dan kuantitas TBS dan produk PKS dalam rangka pemeliharaan mutu dan kelancaran proses produksi.4. Mengadakan kerja sama dengan bidang teknik dan bidang terkait dalam merencanakan, melaksanakan, mengawasi kegiatan-kegiatan antara lain menanggulangi stagnasi perbaikan mesin atau instalasi serta pergantian alat baik secara sistem maupun peralatan dalam bidang pengolahan untuk kelancaran Pabrik.5. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan proses pengolahan meliputi tenaga kerja, bahan, peralatan penerimaan bahan baku dan pengiriman hasil produksi serta limbah Pabrik.6. Melaksanakan dan mengatur pengiriman hasil produksi ke pelanggan sesuai dengan DO.7. Melaksanakan pengelolaan mutu dan lingkungan ditempat kerja masing-masing sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).2.4.3. Kepala Dinas Tanaman1. Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan (RKAP/RKO) dibagian tanaman sesuai dengan pengarahan Manajer Unit dan ketentuan yang berlaku.2. Mengawasi kualitas dan kuantitas tanaman kelapa sawit dan hasil TBS.

3. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja untuk operasional tanaman dan mengatur atau mengawasi penggunaannya.4. Mengadakan kerja sama dengan bidang pertanaman dan bidang terkait dalam merencanakan, melaksanakan, mengawasi kegiatan-kegiatan antara lain pengawasan terhadap produksi TBS (Tandan Buah Segar).5. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan proses pemupukan dan pemeliharaan tanaman meliputi tenaga kerja, jenis pupuk, peralatan pengiriman produksi Tandan Buah Segar ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS).6. Melaksanakan pengelolaan mutu dan lingkungan ditempat kerja masing-masing sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).2.4.4. Kepala Dinas Tata Usaha (KDTU)1. Merencanakan serta melaksanakan transaksi pembayaran yang berkaitan dengan semua kegiatan kebun sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Direksi.2. Mengkordinasikan sistem penyusunan rencana anggaran kerja perusahaan (RKAP) dibagian sesuai dengan pengarahan Manajer Unit dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.3. Melakukan kas opname stock secara berkala dan melaporkan keadaan kas kepada Manajer sebagai penanggung jawab serta setiap bulan melaporkan keadaan saldo kas sesuai dengan ketentuan kepada Direksi.4. Mengatur atau menyusun pembagian tugas pegawai yang berada dibawah tugas atau tanggung jawabnya serta mengadakan pengawasan terhadap tugas yang diberikan.5. Melaksanakan pengelolaan mutu dan lingkungan ditempat kerja masing-masing sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).2.4.5. Asisten Pengolahan1. Bertanggung jawab atas hasil sortasi dan hasil produksi pengolahan TBS.2. Mengawasi kelancaran penerimaan bahan baku dan Administrasi.3. Mengawasi pelaksanaan pemurnian air untuk proses ketel uap dan domestik.4. Mengawasi kegiatan penimbunan dan pengiriman produksi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.5. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembersihan instalasi Pabrik.6. Mengawasi pengambilan sampel dan pelaksanaan analisa mutu untuk kepentingan pemantauan kapasitas atau kualitas produksi dan pengendalian lossis.7. Melaksanakan dan mengawasi pengisian jurnal Operasional pengolahan masing-masing stasiun dengan memberikan tanda tangan secara berkala.8. Melaksanakan serah terima dan pergantian Shift dilapangan satu jam sebelum Shift berakhir kepada Asisten Pengolahan Shift pengganti.9. Membuat laporan harian Shift meliputi pemakaian peralatan atau mesin, stagnasi dan penanggulangan pencapaian produksi.10. Mengawasi Operasional Pabrik meliputi tenaga kerja, peralatan, dan kondisi operasi sesuai dengan ketentuan.11. Melaksanakan pengelolaan mutu dan lingkungan ditempat kerja masing-masing sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).2.4.6. Asisten Teknik 1. Membantu Kepala Dinas Teknik Pengolahan (KDTP) bertanggung jawab pada seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam rangka pengelolaan Bengkel Teknik atau Bengkel Reparasi dan kebersihan lingkungan Unit Adolina kepada Kepada Dinas Teknik dan Pengolahan (KDTP) dengan mengacu kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan ISO 14001) dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.2. Mengawasi pelaksanaan tugas pekerjaan Teknik Pabrik seperi tersebut diatas berdasarkan RKAP yang telah disetujui oleh Manajer.3. Memberikan bimbingan dan dorongan untuk menciptakan iklim kerja yang harmonis.4. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.5. Mengendalikan agar tercapainya jasa-jasa kerja karyawan Teknik Pabrik dan Bengkel Motor seoptimal mungkin.6. Menjaga tenaga kerja teknik dan bengkel motor yang cukup berdasarkan formasi yang telah ditentukan.2.4.7. Asisten Afdeling1. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam rangka pengelolaan tanaman dan kebersihan areal tanaman (Afdeling) Unit Usaha Adolina kepada Dinas Tanaman dengan mengacu kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan seperti tersebut diatas berdasarkan RKAP yang telah disetujui oleh Manajer.

3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah diterapkan.

4. Memberikan bimbingan dan dorongan untuk menciptakan iklim kerja yang harmonis.

5. Mengendalikan tercapainya jasa-jasa kerja karyawan afdeling seoptimal mungkin.

6. Menjaga jumlah tenaga kerja karyawan Afdeling yang cukup berdasarkan formasi yang telah ditentukan.2.4.8. Asisten SDM dan Umum1. Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Manajer Unit dalam melaksanakan fungsi-fungsi Manajemen dibidang SDM (Sumber Daya Manusia).

2. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan dibidang Sumber Daya Manusia.

3. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran dibagian Sumber Daya Manusia.

4. Melaksanakan pengelolaan mutu dan lingkungan ditempat kerja masing-masing sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).2..4.9. Perwira Pengaman (Pa.Pam)1. Membantu dan memberikan saran atau pemikiran kepada Manajer Unit dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dibidang pengamanan Unit Adolina.2. Menyusun dan mengawasi sistem keamanan yang ada di Unit Adolina.3. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan karyawan dibagian pengamanan.4. Menyusun program pengembangan atau pembinaan dan melaksanakan penilaian karyawan dibagian pengamanan.5. Berkordinasi dengan bagian Sumber Daya Manusia. Dan umum tentang pelaksanaan atau kegiatan keamanan di Unit Adolina.6. Melaksanakan pengelolaan mutu dan lingkungan ditempat kerja masing-masing sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

2. 5. Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)Pengawasan pengendalian dan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) menjamin terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, produktif, dan efektif di seluruh bagian dan Unit-Unit Usaha dengan memenuhi peraturan dan perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara berkesinambungan dan terpelihara.

Pengawasan, pegendalian, dan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dimaksud dilakukan dengan:

1. Meminimalisasi potensi bahaya dengan menjaga dan mempertahankan sistem pengawasan dan perawatan kesiapan, lingkungan, dan tata cara pelaksanaan kerja karyawan.

2. Memakai atau mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) di lokasi kerja yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

3. Memastikan bahwa sistem manajemen K3 dipatuhi dan dilaksanakan sesuai kebijakan dan prosedur serta instruksi kerja yang telah ditetapkan.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki beberapa hal penting yang harus diketahui oleh semua stakeholder yang ada di Unit Adolina diantaranya :

1. Pengelolaan sistem keselamatan dan kesehatan kerja. Pengelolaan sistem keselamatan dan kesehatan kerja kepada tamu dilakukan oleh Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan kerja (P2K3) dan Manajer Unit sebagai ketuanya.

2. Sistem izin kerja

3. Prosedur keadaan darurat. Jika lonceng darurat berbunyi maka seluruh pekerja harus keluar menuju titik evakuasi.

4. Pelapor sumber bahaya atau cedera. Semua stakeholder yang mengetahui adanya sumber bahaya harus melaporkan kepada P2K3.

5. Menyediakan kotak P3K.

6. Alat pelindung diri. Semua stakeholder maupun tamu yang memasuki areal kerja Pabrik harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

7. Mematuhi berkas akses. Memasuki pembatas akses yaitu merupakan garis berwarna kuning yang berada di lantai merupakan daerah terlarang bagi tamu terkecuali didampingi oleh pembimbing lapangan.

2. 6. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001-2008) Dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001-2004)Dalam upaya meningkatkan pengelolaan perusahaan menjadi lebih baik, maka manajemen PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina memutuskan untuk menerapkan Sistem Manajemen dan Lingkungan secara terintegrasi. Tujuan dari Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001-2008) adalah untuk menjamin produksi yang dihasilkan bermutu baik secara konsisten dan memuaskan pelanggan. Audit dilakukan oleh pihak eksternal yang pertama tahun 2005 yaitu oleh PT TUV Nord Indonesia dan dilakuan re-sertifikasi setiap tahun. Tujuan dari Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001-2004) adalah untuk memenuhi misi pengembangan usaha perkebunan dan industri hilir yang berwawasan lingkungan. Dan telah menjalani audit oleh pihak eksternal pada tahun 2005 oleh PT TUV Nord Indonesia.

Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan merupakan sistem manajemen perusahaan yang dipakai sebagai acuan bagi semua aspek kegiatan dan diterapkan mulai dari kegiatan penerimaan bahan baku, spare parts, proses pengolahan, penanganan limbah, kepuasan pelanggan, dan pengelolaan lingkungan.

2.7. RSPO/ISPO

Pengelolaan kelapa sawit yang berkesinambungan dan ramah lingkungan. Sesuai peraturan Mentri Pertanian Nomor : 19/ Permentom / OT.140/3/ 2001. Tentang pedoman Perkebunan Kelapa Sawit yang berkelanjutan.

2.8. Jam Kerja

Jam kerja yang berlaku pada PT Perkebunan Nusantara IV Unit Adolina dibagi atas dua bagian, yaitu :1. Bagian Kantor

Untuk bagian ini hanya ada 1 Shift dengan 7 jam per hari dan 40 jam per minggu adalah sebagai berikut:

a. Hari Senin s/d Kamis

Pukul 06.30 09.30: kerja aktif

Pukul 09.30 10.30: istirahat

Pukul 10.30 15.00: kerja aktifb. Hari Jumat

Pukul 06.30 09.30: kerja aktif

Pukul 09.30 10.30: istirahat

Pukul 10.30 12.00: kerja aktif

c. Hari Sabtu

Pukul 06.30 09.30: kerja aktif

Pukul 09.30 10.30: istirahat

Pukul 10.30 13.00: kerja aktif 2. Bagian Pabrik

Adapun jumlah operator yang dibutuhkan dalam satu shift kerja disajikan pada tabel 2.3.Tabel 2.3 Jumlah Pekerja Dalam Satu Shift Di PKS Unit Usaha Adolina

No.StasiunJumlah Tenaga Kerja (orang)Jumlah Shift

1Penerimaan TBS42

2Rebusan82

3Thresher12

4Hoisting Crane22

5Pressan22

6Klarifikasi32

7Refericarfing & Kernel42

8Boiler Operator

Pembantu Operator1

32

2

9Kamar Mesin22

10Water Treatment12

11Laboratorium32

12Limbah22

Terdapat beberapa operator yang dibutuhkan dalam satu Shift. Untuk bagian Pabrik, pekerja dibagi atas dua Shift, yaitu :a. Shift I(Pukul 06.30 14.30)

b. Shift II(Pukul 14.30 bahan baku habis)

8