BAB I PENDAHULUAN1. 1. Latar Belakang
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu
jenis tanaman dari famili palma yang mampu menghasilkan minyak
nabati. Minyak nabati saat ini menjadi sangat kompetitif di pasar
internasional. Pada dasarnya kelapa sawit bukanlah satu-satunya
tanaman penghasil minyak nabati, namun terdapat juga tanaman
penghasil minyak nabati lain yang berpotensi tumbuh dengan baik di
Indonesia seperti kelapa, bunga matahari, kacang kedelai dan masih
banyak lainnya. Namun dari sekian banyak tanaman yang mengandung
minyak, kelapa sawit merupakan tanaman yang paling produktif
menghasilkan rendemen minyak tertinggi terutama di Indonesia.
Kelapa sawit adalah tanaman industri penting penghasil minyak
masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).
Perkebunannya mampu menghasilkan keuntungan besar sehingga
perkebunan kelapa sawit ini sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Secara umum produk yang dihasilkan dari Pabrik kelapa sawit dalam
bentuk CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). Dari
produk-produk ini terutama CPO dapat dihasilkan menjadi
produk-produk turunan seperti bahan bakar, margarin, sabun,
kosmetik, industri baja, industri farmasi, dan industri kulit.
CPO merupakan hasil pengolahan bagian serabut (endocarp) dengan
cara ekstraksi. CPO merupakan komoditas pertanian yang penting di
Indonesia. Untuk mendapatkan kualitas CPO yang baik, perlu
diperhatikan manajemen pasca panen dan teknologi proses mulai dari
tahap penimbangan Tandan Buah Segar (TBS) hingga pemutuan produk
atau CPO yang dihasilkan. Proses pemahaman dan pelaksanaan sesuai
standar prosedur operasi yang akan dilakukan juga sangat
mempengaruhi kualitas dari CPO yang dihasilkan. Masalah lingkungan
yaitu upaya ramah lingkungan saat ini merupakan sesuatu hal yang
sangat penting untuk lebih melengkapi dalam sebuah sistem industri.
Begitu penting untuk mempelajari dan mengkaji mengenai perkebunan
kelapa sawit dalam hal aspek panen, teknologi proses, pengawasan
mutu, dan manajemen lingkungan. Hal inilah yang melatarbelakangi
Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan.
1. 2. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, serta pengembangan
sikap dan memberikan suatu pemahaman mengenai aplikasi ilmu yang
telah diperoleh selama perkuliahan.
2. Mempelajari aspek penanganan bahan baku.3. Mempelajari aspek
teknologi proses CPO.
4. Mempelajari aspek pengawasan mutu.5. Menambah wawasan dan
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja pada suatu wilayah
industri serta melatih kemampuan dalam menganalisis, mengatasi
masalah dan melakukan interaksi dengan stakeholder yang ada.1. 3.
Tempat Dan Waktu Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan telah dilaksanakan di PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina Kabupaten Serdang Bedagai
Provinsi Sumatera Utara. Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
ini adalah 30 hari kerja efektif antara tanggal 01 Juli 2014 s/d 30
Juli 2014.
1. 4. Metode
1. Pengamatan di Lapangan
Kegiatan pengamatan dilapangan dilakukan dengan mengamati secara
langsung dengan menitik beratkan pada pengamatan dalam aspek
teknologi proses dalam pengolahan CPO dan manajemen
lingkungannya.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan data
mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan dengan
menanyakan langsung kepada pihak yang terkait.3. Praktik
Langsung
Kegiatan ini dilakukan dengan ikut serta dalam kegiatan
dilapangan untuk melatih kemampuan dan memperoleh pengalaman kerja
di Industri kelapa sawit serta mempelajari kesesuaian antara teori
diperkuliahan dengan praktik dilapangan4. Studi Pustaka
Kegiatan ini dilakukan dengan mencari referensi dan literatur
yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan
membandingkan dengan situasi yang terjadi dilapangan selama
dilakukan Praktik Kerja Lapangan.
BAB IITINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2. 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Pabrik Kelapa Sawit Unit Usaha Adolina didirikan oleh Pemerintah
Belanda sejak tahun 1926 dengan nama NV Cultuur Maatschappy
Onderneming (NV CMO) yang bergerak dalam budidaya tembakau. Pada
tahun 1938, budidaya tembakau diubah menjadi kelapa sawit dan karet
dengan nama NV Serdang Cultuur Maatschappy (SCM). Sejak tahun 1973,
budidaya karet diganti menjadi kakao, sedangkan kelapa sawit tetap
dipertahankan. Pada tahun 1942, PKS Adolina diambil alih oleh
pemerintah Jepang dan diambil kembali oleh pemerintah Belanda pada
tahun 1946 dengan nama tetap NV SCM. Pada tahun 1958, perusahaan
ini diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dengan nama
Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Nama PPN diganti menjadi PPN
baru SUMUT V tahun 1960. Pada tahun 1963 PPN Baru SUMUT V dipisah
menjadi dua kesatuan yaitu:
1. PPN Karet III Kebun Adolina Hulu, Kantor Kesatuan di Pabatu
dan, 2. PPN Aneka Tanaman II Kebun Adolina Hilir, Kantor Kesatuan
di Pabatu.
Pada tahun 1968 PPN Antan II diganti menjadi PNP VI, dengan
penggabungan kembali PPN Karet III Kebun Adolina Hulu dengan PPN
Aneka Tanaman II Kebun Adolina Hilir, lalu pada tahun 1978 PNP VI
diubah menjadi bentuk Persero dengan nama PT Perkebunan VI
(Persero). Tahun 1994 PTP VI, PTP VII, dan PTP VIII digabung dan
dipimpin oleh Direktur Utama PTP VII. Sejak tanggal 11 Maret 1996
sampai dengan saat ini gabungan PTP VI, PTP VII, dan PTP VIII
diberi nama PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Unit Usaha
Adolina merupakan salah satu Unit Usaha dari PT Perkebunan
Nusantara IV (Persero) dan merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN).
Gambar 2.1 Pabrik Kelapa Sawit Unit Usaha Adolina2. 2. Letak
Geografis
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina berada
di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara tepatnya di
pinggir jalan raya Medan-Pematang Siantar dengan jarak 38 km dari
kota Medan. Lokasi Unit Usaha Adolina terdapat pada enam wilayah
kecamatan yaitu : Perbaungan, Bangun Purba, Pantai Cermin, Galang,
STM Hilir dan Gajahan. Lokasi kebun memanjang dari utara ke
selatan, kiri kanan berbatasan dengan desa-desa dan terdiri dari 9
afdeling.
Gambar 2.2 Letak Geografis Unit Usaha Adolina Dalam Google Map
Dan Peta Sumatera Utara
2. 3. Luas LahanLuas kebun PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Unit Usaha Adolina berdasarkan HGU seluas 8.965,69 Ha dibagi
menjadi tiga bagian yaitu kebun kelapa sawit seluas 7961 Ha, kebun
benih kakao seluas 48 Ha, dan lain-lain seluas 956,69 Ha
(Emplasment, pondok, bibitan, dan Pabrik). Unit Usaha Adolina
dibagi menjadi sembilan Afdeling, yaitu kelapa sawit sebanyak
sembilan Afdeling, dengan kebun benih kakao terletak pada Afdeling
3.
2. 4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit
Usaha Adolina dapat dilihat pada Lampiran 1. Pada PT Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina, setiap stakeholder dalam
struktur Organisasi mempunyai tugas dan tanggung jawab
masing-masing. Berikut adalah tugas dan tanggung jawab pada
beberapa stakeholder dalam Struktur Organisasi di PT Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina Sumatera Utara.2.4.1.
Manajer Unit1. Mengelola Unit Usaha dalam mencapai kesatuan tujuan
dan kinerja usaha secara efektif dan efisien dan untuk mendukung
kesatuan grup Unit Usaha dan bertanggung jawab kepada Manajer
GUU-III2. Menyusun rencana strategis untuk Unit Usaha yang
dipimpinnya.3. Menyusun, melaksanakan dan mengendalikan RKAP.4.
Menyusun dan mengajukan kebutuhan barang, jasa, dan uang kerja.5.
Mengadakan barang dan jasa untuk Unit Usaha sesuai dengan wewenang
yang diberikan.6. Mengendalikan harga pokok, persediaan bahan baku,
dan bahan perlengkapan.7. Melakukan upaya-upaya dan inovasi untuk
meningkatkan efisiensi produktivitas, nilai tambah, dan kinerja.8.
Melakukan pengamanan secara intern maupun bekerja sama dengan pihak
terkait.9. Membangun kerja sama dengan Unit Usaha lainnya dalam
membentuk kesatuan tujuan GUU III.10. Melaksanakan recruitment
karyawan pelaksana atas tujuan Manajer GUU dan Direksi sesuai
dengan kebutuhan.11. Membangun hubungan dan kerja sama dengan
stakeholder dilingkungannya dalam upaya kelancaran dan efektifitas
dan efisiensi kegiatan Operasional.12. Melakukan penilaian kinerja
(kenaikan golongan) terhadap semua personil yang dilakukan sekali
dalam setahun.13. Membuat laporan kegiatan operasional Unit Usaha
setiap bulan, Triwulan, Semester dan Tahunan hasil pengelolaan Unit
Usaha kepada Manajer Grup Unit Usaha (GUU).14. Membangun dan
mengembangkan Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan
14001) dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.2.4.2.
Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan (KDTP)
1. Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan
(RKAP) dibidang Teknik atau Pengolahan sesuai dengan pengarahan
Manajer Unit dan ketentuan yang berlaku.2. Merencanakan kebutuhan
tenaga kerja untuk kegiatan operasional Pabrik dan mengatur atau
mengawasi penggunaannya.3. Mengawasi kualitas dan kuantitas TBS dan
produk PKS dalam rangka pemeliharaan mutu dan kelancaran proses
produksi.4. Mengadakan kerja sama dengan bidang teknik dan bidang
terkait dalam merencanakan, melaksanakan, mengawasi
kegiatan-kegiatan antara lain menanggulangi stagnasi perbaikan
mesin atau instalasi serta pergantian alat baik secara sistem
maupun peralatan dalam bidang pengolahan untuk kelancaran Pabrik.5.
Melaksanakan pengendalian dan pengawasan proses pengolahan meliputi
tenaga kerja, bahan, peralatan penerimaan bahan baku dan pengiriman
hasil produksi serta limbah Pabrik.6. Melaksanakan dan mengatur
pengiriman hasil produksi ke pelanggan sesuai dengan DO.7.
Melaksanakan pengelolaan mutu dan lingkungan ditempat kerja
masing-masing sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu
kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001)
dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).2.4.3. Kepala
Dinas Tanaman1. Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Kerja
Perusahaan (RKAP/RKO) dibagian tanaman sesuai dengan pengarahan
Manajer Unit dan ketentuan yang berlaku.2. Mengawasi kualitas dan
kuantitas tanaman kelapa sawit dan hasil TBS.
3. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja untuk operasional tanaman
dan mengatur atau mengawasi penggunaannya.4. Mengadakan kerja sama
dengan bidang pertanaman dan bidang terkait dalam merencanakan,
melaksanakan, mengawasi kegiatan-kegiatan antara lain pengawasan
terhadap produksi TBS (Tandan Buah Segar).5. Melaksanakan
pengendalian dan pengawasan proses pemupukan dan pemeliharaan
tanaman meliputi tenaga kerja, jenis pupuk, peralatan pengiriman
produksi Tandan Buah Segar ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS).6.
Melaksanakan pengelolaan mutu dan lingkungan ditempat kerja
masing-masing sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu
kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001)
dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).2.4.4. Kepala
Dinas Tata Usaha (KDTU)1. Merencanakan serta melaksanakan transaksi
pembayaran yang berkaitan dengan semua kegiatan kebun sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan oleh Direksi.2. Mengkordinasikan
sistem penyusunan rencana anggaran kerja perusahaan (RKAP) dibagian
sesuai dengan pengarahan Manajer Unit dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku.3. Melakukan kas opname stock secara berkala dan melaporkan
keadaan kas kepada Manajer sebagai penanggung jawab serta setiap
bulan melaporkan keadaan saldo kas sesuai dengan ketentuan kepada
Direksi.4. Mengatur atau menyusun pembagian tugas pegawai yang
berada dibawah tugas atau tanggung jawabnya serta mengadakan
pengawasan terhadap tugas yang diberikan.5. Melaksanakan
pengelolaan mutu dan lingkungan ditempat kerja masing-masing sesuai
prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada Sistem
Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan persyaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).2.4.5. Asisten Pengolahan1.
Bertanggung jawab atas hasil sortasi dan hasil produksi pengolahan
TBS.2. Mengawasi kelancaran penerimaan bahan baku dan
Administrasi.3. Mengawasi pelaksanaan pemurnian air untuk proses
ketel uap dan domestik.4. Mengawasi kegiatan penimbunan dan
pengiriman produksi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.5.
Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembersihan
instalasi Pabrik.6. Mengawasi pengambilan sampel dan pelaksanaan
analisa mutu untuk kepentingan pemantauan kapasitas atau kualitas
produksi dan pengendalian lossis.7. Melaksanakan dan mengawasi
pengisian jurnal Operasional pengolahan masing-masing stasiun
dengan memberikan tanda tangan secara berkala.8. Melaksanakan serah
terima dan pergantian Shift dilapangan satu jam sebelum Shift
berakhir kepada Asisten Pengolahan Shift pengganti.9. Membuat
laporan harian Shift meliputi pemakaian peralatan atau mesin,
stagnasi dan penanggulangan pencapaian produksi.10. Mengawasi
Operasional Pabrik meliputi tenaga kerja, peralatan, dan kondisi
operasi sesuai dengan ketentuan.11. Melaksanakan pengelolaan mutu
dan lingkungan ditempat kerja masing-masing sesuai prosedur yang
telah ditetapkan dengan mengacu kepada Sistem Manajemen Mutu dan
Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan persyaratan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).2.4.6. Asisten Teknik 1. Membantu Kepala Dinas
Teknik Pengolahan (KDTP) bertanggung jawab pada seluruh tugas pokok
dan tugas tambahan dalam rangka pengelolaan Bengkel Teknik atau
Bengkel Reparasi dan kebersihan lingkungan Unit Adolina kepada
Kepada Dinas Teknik dan Pengolahan (KDTP) dengan mengacu kepada
Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan ISO 14001) dan
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.2. Mengawasi
pelaksanaan tugas pekerjaan Teknik Pabrik seperi tersebut diatas
berdasarkan RKAP yang telah disetujui oleh Manajer.3. Memberikan
bimbingan dan dorongan untuk menciptakan iklim kerja yang
harmonis.4. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.5. Mengendalikan agar tercapainya jasa-jasa
kerja karyawan Teknik Pabrik dan Bengkel Motor seoptimal mungkin.6.
Menjaga tenaga kerja teknik dan bengkel motor yang cukup
berdasarkan formasi yang telah ditentukan.2.4.7. Asisten Afdeling1.
Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan
dalam rangka pengelolaan tanaman dan kebersihan areal tanaman
(Afdeling) Unit Usaha Adolina kepada Dinas Tanaman dengan mengacu
kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001)
dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan seperti tersebut diatas
berdasarkan RKAP yang telah disetujui oleh Manajer.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
telah diterapkan.
4. Memberikan bimbingan dan dorongan untuk menciptakan iklim
kerja yang harmonis.
5. Mengendalikan tercapainya jasa-jasa kerja karyawan afdeling
seoptimal mungkin.
6. Menjaga jumlah tenaga kerja karyawan Afdeling yang cukup
berdasarkan formasi yang telah ditentukan.2.4.8. Asisten SDM dan
Umum1. Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Manajer Unit
dalam melaksanakan fungsi-fungsi Manajemen dibidang SDM (Sumber
Daya Manusia).
2. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan dibidang Sumber Daya
Manusia.
3. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran dibagian
Sumber Daya Manusia.
4. Melaksanakan pengelolaan mutu dan lingkungan ditempat kerja
masing-masing sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu
kepada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001)
dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).2..4.9.
Perwira Pengaman (Pa.Pam)1. Membantu dan memberikan saran atau
pemikiran kepada Manajer Unit dalam melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen dibidang pengamanan Unit Adolina.2. Menyusun dan
mengawasi sistem keamanan yang ada di Unit Adolina.3. Menyusun
program kegiatan dan kebutuhan karyawan dibagian pengamanan.4.
Menyusun program pengembangan atau pembinaan dan melaksanakan
penilaian karyawan dibagian pengamanan.5. Berkordinasi dengan
bagian Sumber Daya Manusia. Dan umum tentang pelaksanaan atau
kegiatan keamanan di Unit Adolina.6. Melaksanakan pengelolaan mutu
dan lingkungan ditempat kerja masing-masing sesuai prosedur yang
telah ditetapkan dengan mengacu kepada Sistem Manajemen Mutu dan
Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan persyaratan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
2. 5. Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(SMK3)Pengawasan pengendalian dan perlindungan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) menjamin
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, produktif, dan efektif
di seluruh bagian dan Unit-Unit Usaha dengan memenuhi peraturan dan
perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara
berkesinambungan dan terpelihara.
Pengawasan, pegendalian, dan perlindungan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dimaksud dilakukan dengan:
1. Meminimalisasi potensi bahaya dengan menjaga dan
mempertahankan sistem pengawasan dan perawatan kesiapan,
lingkungan, dan tata cara pelaksanaan kerja karyawan.
2. Memakai atau mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) di
lokasi kerja yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
3. Memastikan bahwa sistem manajemen K3 dipatuhi dan
dilaksanakan sesuai kebijakan dan prosedur serta instruksi kerja
yang telah ditetapkan.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki
beberapa hal penting yang harus diketahui oleh semua stakeholder
yang ada di Unit Adolina diantaranya :
1. Pengelolaan sistem keselamatan dan kesehatan kerja.
Pengelolaan sistem keselamatan dan kesehatan kerja kepada tamu
dilakukan oleh Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan kerja
(P2K3) dan Manajer Unit sebagai ketuanya.
2. Sistem izin kerja
3. Prosedur keadaan darurat. Jika lonceng darurat berbunyi maka
seluruh pekerja harus keluar menuju titik evakuasi.
4. Pelapor sumber bahaya atau cedera. Semua stakeholder yang
mengetahui adanya sumber bahaya harus melaporkan kepada P2K3.
5. Menyediakan kotak P3K.
6. Alat pelindung diri. Semua stakeholder maupun tamu yang
memasuki areal kerja Pabrik harus menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD).
7. Mematuhi berkas akses. Memasuki pembatas akses yaitu
merupakan garis berwarna kuning yang berada di lantai merupakan
daerah terlarang bagi tamu terkecuali didampingi oleh pembimbing
lapangan.
2. 6. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001-2008) Dan Sistem Manajemen
Lingkungan (ISO 14001-2004)Dalam upaya meningkatkan pengelolaan
perusahaan menjadi lebih baik, maka manajemen PT Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina memutuskan untuk
menerapkan Sistem Manajemen dan Lingkungan secara terintegrasi.
Tujuan dari Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001-2008) adalah untuk
menjamin produksi yang dihasilkan bermutu baik secara konsisten dan
memuaskan pelanggan. Audit dilakukan oleh pihak eksternal yang
pertama tahun 2005 yaitu oleh PT TUV Nord Indonesia dan dilakuan
re-sertifikasi setiap tahun. Tujuan dari Sistem Manajemen
Lingkungan (ISO 14001-2004) adalah untuk memenuhi misi pengembangan
usaha perkebunan dan industri hilir yang berwawasan lingkungan. Dan
telah menjalani audit oleh pihak eksternal pada tahun 2005 oleh PT
TUV Nord Indonesia.
Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan merupakan sistem manajemen
perusahaan yang dipakai sebagai acuan bagi semua aspek kegiatan dan
diterapkan mulai dari kegiatan penerimaan bahan baku, spare parts,
proses pengolahan, penanganan limbah, kepuasan pelanggan, dan
pengelolaan lingkungan.
2.7. RSPO/ISPO
Pengelolaan kelapa sawit yang berkesinambungan dan ramah
lingkungan. Sesuai peraturan Mentri Pertanian Nomor : 19/ Permentom
/ OT.140/3/ 2001. Tentang pedoman Perkebunan Kelapa Sawit yang
berkelanjutan.
2.8. Jam Kerja
Jam kerja yang berlaku pada PT Perkebunan Nusantara IV Unit
Adolina dibagi atas dua bagian, yaitu :1. Bagian Kantor
Untuk bagian ini hanya ada 1 Shift dengan 7 jam per hari dan 40
jam per minggu adalah sebagai berikut:
a. Hari Senin s/d Kamis
Pukul 06.30 09.30: kerja aktif
Pukul 09.30 10.30: istirahat
Pukul 10.30 15.00: kerja aktifb. Hari Jumat
Pukul 06.30 09.30: kerja aktif
Pukul 09.30 10.30: istirahat
Pukul 10.30 12.00: kerja aktif
c. Hari Sabtu
Pukul 06.30 09.30: kerja aktif
Pukul 09.30 10.30: istirahat
Pukul 10.30 13.00: kerja aktif 2. Bagian Pabrik
Adapun jumlah operator yang dibutuhkan dalam satu shift kerja
disajikan pada tabel 2.3.Tabel 2.3 Jumlah Pekerja Dalam Satu Shift
Di PKS Unit Usaha Adolina
No.StasiunJumlah Tenaga Kerja (orang)Jumlah Shift
1Penerimaan TBS42
2Rebusan82
3Thresher12
4Hoisting Crane22
5Pressan22
6Klarifikasi32
7Refericarfing & Kernel42
8Boiler Operator
Pembantu Operator1
32
2
9Kamar Mesin22
10Water Treatment12
11Laboratorium32
12Limbah22
Terdapat beberapa operator yang dibutuhkan dalam satu Shift.
Untuk bagian Pabrik, pekerja dibagi atas dua Shift, yaitu :a. Shift
I(Pukul 06.30 14.30)
b. Shift II(Pukul 14.30 bahan baku habis)
8