Top Banner

of 26

BAB I (fix)

Jul 12, 2015

Download

Documents

Nuniek
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TanamanjagungsudahlamadiusahakanpetaniIndonesiadan merupakan tanaman pokok kedua setelah padi. Penduduk kawasan timur IndonesiasepertiNusaTenggaraTimur,Madura,sebagianMaluku,dan IrianJayasudahbiasamenggunakanjagungsebagaimakananpokok sehari-hari. ProduksijagungIndonesia sebagianbesarberasaldaripulau Jawa(66)dansisanyabarasaldaridipropinsiluarJawaterutama Lampung,SulawesiUtara,SulawesiSelatan,SumatraUtara,danNusa TenggaraTimur.Jagungmemilikiperananpentingdalamindustri berbasis agribisnis. Untuk tahun 2009, Deptan melalui Direktorat Jendral TanamanPanganmengklaimproduksijagungmencapai18jutaton. JagungdimanIaatkanuntukkonsumsi,bahanbakuindustripangan, industripakandanbahanbakar.Kebutuhanjagungdaritahunketahun terusmengalamipeningkatan seiringberkembangnyaindustripakandan pangan. Kendaladalambudidayajagungyangmenyebabkanrendahnya produktivitasjagungantaralainadalahseranganhamadanpenyakit. Hamayangseringdijumpaimenyerangpertanamanjagungadalahulat Penggerekbatangjagung,Kutudaun,ulatPenggerektongkol,dan Thrips.Bulai,Hawardaun,danKaratadalahpenyakityangsering muncul di pertanaman jagung dan dapat menurunkan produksi jagung. Upayapengendalianolehpetanipadasaatiniadalahdengan menggunakanpestisidaataubahankimialainnyayangtidakramah lingkungan.PengendalianHamaTerpadu(PHT)yangmengintegrasikan komponen pengendalianyang selaras terbukti tidakhanyameningkatkan produksijagungtetapijugapendapatanpetani.SistimPHTmelibatkan semuakomponenyangberpeluanguntukmenekan ataumencegahhama 2 untukmencapaiambangbataspopulasimerusaksecaraekonomi (economic infury level/ economic threshold) (Willson, 1990). Sistim PHT yangbertujuanmengupayakanagarOPTtidakmenimbulkankerugian melaluicara-carapengendalianyangeIektiI,ekonomis,danamanbagi khalayak,produsen,danlingkunganmenjadiacuandasardalam pengendalainOPTagarpetanitidakbergantungpadapestisidaatau bahan kimia lainnya. Agarkitadapatmemahamilebihdalambagaimanatentanghama penggerektongkoldanpenyakitbulaipadakomoditaspadi,makapada babinikitadituntutuntukbelajarmengenalbioekologihamadan penyakit,sikluspenyakit, siIatpenyakit,monitoring hamadanpenyakit tanaman serta cara pengendaliannya. 1. 2 Tinjauan Pustaka 1. 2. 1 1agung Jagung (ea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yangterpenting,selaingandumdanpadi.Sebagaisumberkarbohidrat utamadiAmerikaTengahdanSelatan,jagungjugamenjadialternatiI sumberpangandiAmerikaSerikat.Pendudukbeberapadaerahdi Indonesia(misalnyadiMaduradanNusaTenggara)jugamenggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya(daribiji),dibuattepung(daribijidikenaldenganistilah tepungjagungataumaizena),danbahanbakuindustri(daritepungbiji dantepungtongkolnya).Tongkoljagungkayaakanpentosa,yang dipakaisebagaibahanbakupembuatanIurIural.Jagungyangtelah direkayasagenetikajugasekarangditanamsebagaipenghasilbahan Iarmasi. 3 Berdasarkanbuktigenetik,antropologi,danarkeologidiketahui bahwadaerahasaljagungadalahAmerikaTengah(Meksikobagian selatan).Budidayajagungtelahdilakukandidaerahini10.000tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000tahunyanglalu,danmencapaidaerahpegunungandiselatanPeru pada4000tahunyanglalu.KajianIilogenetikmenunjukkanbahwa jagung (ea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (eamaysssp.parviglumis).Dalamprosesdomestikasinya,yang berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gendarisubspesieslain,terutamaeamaysssp.mexicana.Istilah teosintesebenarnyadigunakanuntukmenggambarkansemuaspesies dalamgenusea,kecualieamaysssp.mays.Prosesdomestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapathidupsecaraliardialam.Hinggakinidikenal50.000varietas jagung, baik ras lokal maupun kultivar. Jagungmerupakantanamanberumahsatu(monoecious),yaitu letakbungajantanterpisahdenganbungabetinadalamsatutanaman. DalamtaksonominyajagungtermasukdalamordoTripsaceae,Iamili Poaceae,subIamiliPanicoideae,genusea,danspesieseamaysL, (Muhadjir, 1988). 1. 2. 2 Hama dan Penyakit Tanaman Penting pada 1agung 1. Penggerek Tongkol 1agung (Helicoverpa armigera Hbn.) Penggerektongkoljagung(elicoverpaarmigeraHbn) adalah hama utama pada tanaman jagung. Hama ini sering dijumpai menyerangtanamanjagungsejaktanamanmulaitumbuhsampai denganstadiapengisianbijipadatongkoldanbungajantan sehinggabungajantantidakterbentuk,danmengakibatkanhasil berkurang.Seranggainijugamenyerangtanamantembakau, sorghum,kapas,kentang,tomat,dankacang-kacangan.Gejala 4 kerusakanpadajagungterlihatpadajambulnyadanbiji-bijiyang masihlunakpadabagiantongkolyangterserang.Ketikalarva makanakantertinggalkotorannya.Halinimungkindisebabkan siIatkanibaldariHeliothis armigera Hbn sehinggahanyadijumpai satularvadalamsatutongkol,ketikalarvamakanakantertinggal kotorandanterciptaiklimmicroyangcocokuntukbertumbuhnya jamuryangmenghasilkanmikrotoksinsehinggatongkolrusak. Kehilanganhasiljagungakibatpenggerektongkol(elicoverpa armigeraHbn)dapatmencapai12(SparksdanMitchell,1979). Denganmenggerektongkoldanmemakanbijijagungterutama yangmasihlunakdanjugadaunterutamayangmudapadabagianpucuk tanaman. Wisemanetal.1984telahmengemukakanbahwa kehilanganhasil antara 2,1-9,2 disebabkanoleh diintruksikannya jagunghibridaumurgenjahdenganklobotyanglonggardan terbuka,olehsebabituparapetanijagungdianjurkanuntuk menanamjagunghibridaumurdalamdenganklobotyangpanjang dantertutuprapatataujagunghibridaumurgenjahyang mempunyaiketahananyangbersiIatnonpreIerensatauantibiosis terhadap penggerek tanaman. Larvalebihsukamenyerangbagianreproduksitanaman termasukkuncupbungadanbuah,meskipunjugamemakandaun tanamankol.DiIndonesianseranggainidijumpaihinggapada ketinggian2000mdaripermukaanyangterserang.Seranganhama tersebutbiasanyahanya padaujung tongkoldanmerusaksebagian kecilbijijagungdalamtongkol.HalinimungkindisebabkansiIat kanibaldarielicoverpaarmigeraHbn. sehinggahanyadijumpai satularvadalamsatutongkol,ketikalarvamakanakantertinggal kotorandanterciptaiklimmicroyangcocokuntukbertumbuhnya jamur yang menghasilkan mikrotoksin sehingga tongkol rusak. 2. Bulai (!eronosclerospora maydis) 5 PenyakitbulaidiIndonesiadisebabkanolehcendawan !eronosclerosporamaydisdan!eronosclerosporaphilippinensis yang luas sebarannya, sedangkan !eronosclerospora sorghii hanya ditemukandidatarantinggiBerastagiSumateraUtaradanBatu MalangJawaTimur.!maydisdapatmenghambatpembentukan tepung sari dan tongkol sehingga biji yang dihasilkan sangat sedikit atautidakmenghasilkanbijisamasekali(De-Leon,1984).Halini disebabkankarenatanamanyangterserangpenyakittersebut mengalamihambatandalamberIotosintesis sehinggapembentukan danpertumbuhanorgan-organvegetatiIdan reproduktiI terhambat. gejalamenjadisistemik,bilatidakgejalanyalokalpadabagian yang terinIeksi.Beberapa penyebab mewabahnya penyakit bulai:1) Penanaman varietas jagung rentan bulai; 2) Penanaman jagung berkesinambungan; 3) EIektivitasIungisidarendahakibatdosisdikurangiatau dipalsukan; 4) Tidak adanya tindakan eradikasi; 5) Adanya resistensi bulai terhadap Iungisida metalaksil; dan 6) Peningkatan virulensi bulai terhadap tanaman inang jagung. WakmandanDjatmiko(2002),melaporkanbahwa penyakitbulaipadajagungdapatdisebabkanoleh10spesiesdari tiga generasi yaitu: 1) Peronosclerospora maydis (Java downy mildew) 2) P. philippinensis (Philippine downy mildew) 3) P. sorghi (Sorghum downy mildew) 4) P. sacchari (Sugarcane downy mildew) 5) P. spontanea (Spontanea downy mildew) 6) P. miscanthi (Miscanthi downy mildew). 6 7) P. heteropogoni (Rajasthan downy mildew) 8) Sclerophthoramacrospora(Crazytop)9.S.rayssiaevar. zeae (Brown stripe) 9) Sclerospora graminicola (Graminicola downy mildew) Beberapajenisserealiayangdilaporkansebagaiinanglain daripatogenpenyebabbulaijagungadalahvenasativa(oat), Digitariaspp(jampangmerah),Euchlaenaspp(jagungliar), eteropogoncontartus,!anicumspp(millet,jewawut),Setaria spp(pokem/seperti gandum), Saccharum spp(tebu), Sorghum spp, !ennisetum spp(rumput gajah), dan ea mays (jagung) 1. 3 Analisis Data Berdasarkanuraiandiatas,makamasalahyangkitakajidalam makalahiniyangjugadijadikansebagaiacuanuntukdiidentiIikasidan dianalisis adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana bioekologi hama dan penyakit tersebut? 2. Bagaimanasiklushidupdanpatogenesitashamadanpenyakit tanaman tersebut? 3. Bagaimana siIat penyakit dan status hamanya? 4. Kapan dan bagaimana proses monitoring hama dan penyakitnya ? 5. Bagaimanacarapengandaliannyaberdasarkansikluspenyakitdan bioekologi hamanya? 1. 4 Manfaat Penulisan 7 Sesuai dengan analisis data yang telah dilakukan, makalah ini akan memberikan beberapa manIaat, yaitu: 1. Mengetahui bioekologi hama. 2. Mengetahuisiklushidupdanpatogenesitashamadanpenyakit tanaman tersebut. 3. Mengetahui siIat penyakit dan status hamanya. 4. Mengetahui proses monitoring hama dan penyakitnya. 5. Mengetahuicarapengandaliannyaberdasarkansikluspenyakitdan bioekologi hamanya. 1. 5 Metodologi Penelitian Dalam pembuatanmakalah ini,metodeyang digunakan dengan cara risetpustakadariberbagailiteraturedibandingkanteoriyangdidapat dalamperkuliahanTeknologiPerlindunganTanaman2.Untuk kelengkapan data ditambahkan pula beberapa inIormasi yang didapat dari beberapa media elektronik. BAB II 8 PEMBAHASAN 2. 1 Penggerek Tongkol 1agung (Helicoverpa armigera Hbn.) 2. 1. 1 Bioekologi Hama Ngengat betina meletakkan telur satu persatu dalam jumlah banyak padarambuttongkol,daunmuda.Seekorngengatmeletakkantelur hingga1000butir.Stadiatelur2-5hari(Bejo,1990).Setelahmenetas, larva bergerak ke bawah dan mulai menggerek bagian ujung atas tongkol jagung.Larvabergerakmakinkebawahdanmemakanbiji-bijimuda sampaimenjelangpupa.Larvanyaberambutpendek,larvamempunyai siIat kanibal, sehingga umumnya dijumpai satu larva dalam satu tongkol.Larvamengalami6instardanstadialarvaberlangsungantara17-24hari.Menjelangpupa,larvakeluardariujungtongkolataulubang yangtelahdibuatmenujutanahdanmembentukpupadidalamtanah. Stadiapupaberkisarantara12-14hari.Imagotidaktertarikterhadap cahayalampuminyakbiasatetapitertarikterhadapsinarultraviolet (Anonim, 1989).HasilpenelitianNoncietal(1997),mengemukakanbahwaIase generatiIjagungditemukanpopulasitelurdanlarvaelicoverpa armigeraHbn,lebihtinggidibandingIasevegetatiI.Setelahmenetas larvainstar 2mulaimenyerangdari rambut tongkolkemudianmasukke dalam tongkol dan menggerek tongkol jagung. Di lapangan sangat jarang dijumpailarvaelicoverpaarmigeraHbnyangmemakanseluruhbiji dalam tongkol,Hasil penelitian Nonciet al (1996) di lapangan dengan 3 waktupenanamaninterval2minggudidapatkanbahwapopulasitelurelicoverpaarmigeraHbnmeningkatsetiapminggu.Selanjutnya populasitelurdanlarvatertinggiditemukanpadapenanamanI,II,III berturut-turutdijumpaipada6, 7,dan8minggu setelah tumbuh(49, 56, 63harisetelahtanam).Perkembanganpopulasitelurelicoverpa 9 armigeraHbnmempunyaipolahampirsamadenganperkembangan populasi larva (elicoverpa armigera Hbn). Hasil penelitian biologielicoverpa armigera Hbn pada makanan buatan (Bedjo,1990 )menunjukkanbahwa elicoverpaarmigera Hbn yangdiberimakanandasarbuatanyangditambahbahanbakukacang hijau200gram/larva,makabobotlarvalebihbesardibandingkacang gude200gram/larvadanjagung200gram/larva.Selanjutnyasiklus stadiumlarvadanpupalebihsingkatmortalitas,larvalebihkecildan jumlahtelur/indukbetinalebihtinggi.Halinidisebabkankebutuhan protein untuk larva dapat terpenuhi dari kacang hijau, kandungan protein kacanghijau24,0/100grambijilebihtinggidibandingjagung910 gram/100grambiji.Penelitiantersebutditunjangolehpenelitiandi laboratoriumdenganmenggunakanbahanmakanansegarberupadaun mudapadatanamanumur4minggusetelahtumbuh,bungajantandan batangpadaumur6minggusetelahtumbuh,tongkolmudadanbatang umur8 dan 9 minggu setelah tumbuh ( Nonci et al. ,1996 ) lasifikasi Kingdom: nimalia Filum : rthropoda Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Noctuidae Genus : elicoverpaSpesies : elicoverpa armigera Hubner. 2. 1. 2 Siklus Hidup Hama 10 1.TelurMenururtJayaraj(1981),telurseranggabentuknyahampirbulat denganbentukdatarpadabahagianbawahnyaberwarnabeningdan berubahmenjadikuning-keputihanlalumenjadicoklatgelapsebelum menetas.Ukurantelurbervariasiantara0.4-0.55mm.Telurdiletakkan padamalamharitepatnyaakhirmalamdanumumnyasesudahpukul 21.00tengahmalam.Padabeberapatanaman,telurdiletakkansatuper satupadabagian bawahdaunsepanjang tulangdaundanterkadangpula ditemukanpadabungadanantarabungadengancalyxnya.Lamastadia telurbergantungpadakondisisuhu,padasuhu18 -280Ctelur armigera dapatmenetas dalam kurun waktu 10-18 hari setelah peletakan telur,akantetapibilasuhurata-ratamencapai27 0C,penetasandapat berlangsunglebihcepatyakniantara3-4harisetelahpeletakantelur (Setiawati,1991;Elna,1988).Seranggainimeletakkantelurterlebih dahulumelakukanorientasiyangmencakuppencarianinang,penemuan inang,hinggap,mengevaluasipermukaantempatbertelurdan penerimaaninang.Dalammasaorientasi,seranggaditutunolehadanya sinyalkimiawivolatiledaritanamanyangbersiIatmenarikserangga untukhinggap(atractant)(RenwickdanChew,1994).Senyawatersebut menurutLiuetal(1988)adalahdarijenis4-hexen-1-olacetat,2-2-dimethylhexanol,dan2-hexenal.Selainitu,teksturpermukaanjuga dapatmenjadipilihanseranggadalamprosespeletakantelur.Pada armigera danpunctigera tekstur permukaan yang kasar dan berambut sangatdisukaikarenaseranggadewasadapatberpijakdenganbaikdan telur tidak mudah lepas (Hassan, 1985). 2.Larva.Umumnyaterdapat6instarlarva,akantetapipadakondisimusim dinginketikaperkembanganlarvamenjadipanjang,stadialarvadapat mencapai 7 instar bahkan pernah ditemukan di Rhodesia Selatan (Jayaraj, 1981).Larvayangbarumenetasberwarnakekuning-kuningandengan garislongitudinalberwarnakuningorange.Kepala,torak,analdankaki 11 berwarna coklat. Larva yang tumbuh sempurna berukuran panjang 35-44 mmdenganwarnabodysecaramenyeluruhnampakhijaupucatdengan garispatahpadasisibodynyadanmembujurluruspadabahagianatas (Jayaraj,1981).Perkembanganstadialarvatergantungpadaindeks pertumbuhantanamaninang.Padatanamankapasdantomat perkembangannyalebihcepatdibandingtanamanlain.Padatanaman kapasdanjagung,larvadapatmencapai6instardenganstadia perkembangan 25,1 hari, sedang pada kacang buncis segar tercatat hanya 5instar(Elna,1988;Setawati,1991).Temperatursangatberpengaruh terhadaplamaperkembangandarilarva.DiCaliIorniabervariasiantara 21-40 hari, di Ohio 18-51 hari, dan di Punjab (India) 8-12 hari pada inang yangsama(Wilcoxetal,1956;SingdanSing,1975;dalamJayaraj, 1981), sedangkan di lembah pada suhu 18 0 - 26 0 C, lama perkembangan berkisar antara 52-82 hari (Setiawati, 1991). 3.Pupa.Panjangpupaadalahantara14-18mm,pupaberwarnakekuning-kuningan,kemudianakanberubahmenjadikuning-kecoklatandan berwarna coklat menjelang pupa akan berubah menjadi serangga dewasa. PupayangjantansecaramorIologisberbedadariyangbetina,yakni ditandai dengan adanya celah segitiga pada ruas abdomen terakhir (untuk pupabetina)danadanyacelahmembulatpadayangjantan.Stadialarva bervariasi antara 15 - 21 hari (Setiawati, 1991). 4.Imago.Seranggayangdewasamempunyaikebiasaanmeletakkantelur padamalamhariyangdiletakkanpadajambuldaritongkoltanaman jagung.Stadiaumurkeluarnyarambuttongkolberpengaruhterhadap preIerensi peletakan dan yang paling disukai adalah rambut tongkol yang berumur5hari.SiIatIisiktanamansepertiwarnarambuttongkoltidak signiIicantberpengaruhterhadappreIerensiseranggadalammeletakkan telur,akantetapiyangpalingdominanadalahadanyasenyawavolatile 12 tanamanyangsiIatnyamenarikseranggadewasauntukhinggap(Liu etal.,1988).Kemampuanseranggadewasadalammeletakkantelur tergantungpadajenismakananyangdikonsumsinya,sedangkanNonci etal(1997)mengemukakanbahwakemampuanseranggadewasa meletakkantelurtergantungkondisistadiatanaman.Bedjo(1990) mencatatproduksitelurseekorseranggadapatmencapai100-114butir pada makanan buatan lebih tinggi dari makanan alami, sedangkan Nonci etal(1997)mencatatproduksi teluryangditemukanpadaIasegeneratiI lebihtinggidariIasevegetatiItanamandanyangtertinggiditemukan pada 6, 7 dan 8 minggu setelah tanaman yakni pada pertanaman I, II dan III. 2. 1. 3 Sifat Hama elicoverpaarmigeraHbnmerupakanspesiesseranggayang poliIagdapatmerusaktanamanjagung,kacanggude,kapas,sorgum, tomat, dan tembakau,sehingga menyebabkan kerugian yang cukup besar (Cunninghumetal.,1998;Huangetal.,1996;dalamNonci,Ndan Yasin,2005).HamainidapatmerusaktanamanjagungbaikpadaIase vegetatiImaupunpadaIasegeneratiI.PadaIasevegetatiIarmigera Hbnmeletakkan telurdanmakanpadadaunmuda, sedangkanpada Iase generatiImeletakkantelurpadajambul,makanjambuldantongkol muda. 2. 1. 4 Monitoring Hama Tanaman Keberadaan hama tanaman pada Iase pertumbuhan tanaman jagung dapat dibagi menjadi 5 Iase yaitu:Fase I:Mulai tanam sampai tanaman tumbuhFase II:Mulai tumbuh bunga hingga tanaman membentuk bungajantan dan bungabetina.Fase III: Penyerbukan dan pertumbuhan. 13 Fase IV: Perkembangan masa generatiI Fase V :Pemasakan dan pengeringan biji dan batang.Pada umumnya setiap hama mempunyai inang pada stadia tertentu, adaspesiesyanghanyamenyerangpadasatuIasepertumbuhansaja, tetapi ada juga yang menyerang hampir pada setiap Iase pertumbuhan. O Pengamatan Pengamatan seranganhamapenggerek ini dapat dilakukan dari Iase II saat kuncup bunga mulai terbentuk. Namun monitoring yanglebihintensiIperludilakukanpadasaatbuahjagungsudah mulai terbentukbijiyaitu padaumur60dan80hari setelah tanam yaitu pada Iase III. Pada Iase ini jika tanaman terserang, maka akan terlihatgejalaseranganpadakuncupbuahjagungyangmasih mudarusakdanapabilaseludangnyadibukadidalamnya ditemukan ulat.Bagian daribiji-biji jagung yang sudah terserang ulattersebutmenjadihampa.Bijihampadalamkeadaanseludang terbukamemudahkanterkontaminasijamursehinggamenjadibusuk.Bijibusukhinggaberwarnahitamdisebabkanterserang jamuraspergillussp.MenurutPathak1978,bahwajamuraspergillusspmenyerangbuahmudamelaluilukapadatempat yang terbukadan mengakibatkan busuk. Metodepengamatandapatdilakukandengansecaraacak atausecarasistematik,semuatitikyangdiamatidapatmewakili darisemuapopulasitanamandalamlahantersebut,sampleyang diambil sekitar 5 -10 dari jumlah populasi sampling. Rumusyangdigunakandalamintensitasserangan bertingkat (diseases severity) adalah : Intensitas serangan n x z x 100 N x Z n: jumlah sampel yang mempunyai nilai skor sama z: nilai skor 14 N : jumlah total sample yang diamatiZ : Nilai skor tertinggi 2. 1. 5 Cara Pengendalian O Hayati Musuhalamiyangdigunakansebagaipengendalihayati dancukupeIektiIuntukmengendalikanpenggerektongkoladalah%richogrammaspp.yangmerupakanparasitoidtelur,dimana tingkatparasitasipadahampirsemua tanamaninangarmigera Hbnsangatbervariasidenganangkamaksimum49(Mustea 1999).Eriborusargentiopilosa(Ichneumonidae)jugamerupakan parasitoidpadalarvamuda.Dalamkondisikelembabanyang cukup, larva juga dapat diinIeksi olehMethari:ium anisopliae. Agenpengendalilainyangjugaberpotensiuntuk mengendalikanseranggainiadalahbakteriBeauveriabassiana danviruselicoverpaarmigeraNuclearPolyhedrosisVirus (HaNPV). O ultur Teknis 1) Pengolahantanahsecarasempurnaakanmerusakpupayang terbentdalamtanahdandapatmengurangipopulasiH. armigeraberikutnya. 2) Pergilirantanamandengantanamanbukaninangnya. Penerapanpolatanamdenganpergiliraantanamandengan bukantanamaninangnyadenganmenanamserentakadalah merupakancarapengendalianyangdapatditerapkanuntuk hampir semuaorganisme pengganggubaikpada tanamanpadi maupunpalawija.Pergilirantanamandenganbukantanaman 15 inangnyadenganmaksudmemutuskanrantaidaurhidup armigera Hbn.3) Tanamserentak.Tanamserentakpadatanamanjagungdalam suatuhamparanagartersedianyamakanan(periodekritis pertanaman)bagiarmigeraHbnmenjadilebihpendekdan suatusaatakanterjadiperiodetidakadapertanamansehingga perkembangan populasiH. armigera Hbn dapat terhambat. O Mekanis Mengumpulkanulat-ulatyangmudahdiambilkemudian dimusnahkan. O imiawi Insektisidasebaiknyadiaplikasikanberdasarkan perhitunganambangekonomi,yaitujikaterdapatsatukelompok telurpenggerekuntuksetiap30tanamanyangdiamatipadaumur 4-6 minggu setelah tanam. Penggunaaninsektisidadapatdilakukandenganduacara: (a) Diaplikasi pada pucuk tanaman saat berumur 30 dan/atau 50-60 hst.InsektisidayangdapatdigunakanadalahkarboIurandengan takaran 0,15 kg b.a/ha; (b) Penyemprotan tanaman saat berumur 30 dan/atau50-60hst.InsektisidayangdinilaieIektiIadalahAtabron 50EC,Matador25EC,Dusbran20ECpadatakaran0,5-1,0kg b.a/ha dengan larutan semprot untuk setiap aplikasimasing-masing 5001dan700l/ha.Waktuaplikasidisesuaikandengankondisi serangan di daerah setempat. Agaksulitmencegahkerusakanolehseranggainikarena larvasegeramasukketongkolsesudahmenetas.Untuk mengendalikanlarvaarmigerapadajagung,penyemprotan harus dilakukan setelah terbentuknya silk danditeruskan (1-2 hari) 16 hinggajambulberwarnacoklat.Untukitudibutuhkanbiayayang cukup cukup mahal (Baco dan Tandiabang 1998). 2. 2 Bulai (!eronosclerospora maydis) 2. 2. 1 Bioekologi Penyakit PenyakitinitidakdapathidupsecarasaproIitdanharusbertahan darimusimkemusimtanamanhidupsampaisakarangbelumditemukan adanyainangalternatiIdarijamurinidialam,mengingatdidaerah Indonesiaselaluterdapattanamanjagungmakajamurselaludapathidup padatanamanyanghidup,jamurinidapatterbawapadabijijagung, konidiumterbentukdiwaktumalamharipadadaunberembun,dan konidiumsegeraberkecambahdenganmembentukpembuluh kecambahan yang akan mengadakan inIeksi pada daun muda. Jamuriniumumnyaterdapatpadadataranrendahdanjarang terdapat di tempat yang tinggi dari 9001200 dpl, konidium paling baik berkecambahpadasuhu30 0Cpenyakitinilebihbaikberkembangpada musimhujan,interaksihanyaterjadikalauadaairbaikairembun,air hujandanairgutasi.Tanamanjagungyangbaikpertumbuhannya biasanyakurangmendapatgangguandaripenyakitinidankelebihanN akanmemperberatpenyakitini.Tanamanyangberumurlebihdari3 minggucukuptahanterhadapterinIeksidansemakinmudatanaman makin rentan. lasifikasiKingdom: ungi Filum : Oomycota Kelas : Oomycetes Ordo : Sclerosoprales Famili : Sclerosporaceae 17 Genus : !eronosclerosporaSpesies : !eronosclerospora maydis2. 2. 2 Siklus Patogenesitas Penyakit Jamur dapat bertahan hidup sebagaimiseliumdalambenih jagung, namuntidakbegitupentingsebagaisumberinokulumkarenajamur hanya menempel tanpa melakukan penetrasi. Setalah benih berkecambah, jamurinimelakukanpenetrasiaktiIkedalamjaringaninangdengan membentuk apresorium lalu membentuk hiIa inIeksi untuk menembus ke dalampermukaanjaringaninang.InIeksidarikonidiayangtumbuhdi permukaandaun akanmasukjaringan tanamanmelalui stomata tanaman muda dan hiIa jamur berkembang ke titik tumbuh dan berkolonisasi atau melakukaninvasiyangmenyebabkaninIeksisistemik.KonidioIordan konidiaterbentukkeluardaristomatadaunpadamalamhariyang lembab.ApabilabijinyayangterinIeksi,makadaunkotiledonselalu terinIeksi,tetapijikainokulumberasaldarispora,daunkotiledontetap sehat. Epidemiologi Pembentukan konidia jamur inimenghendaki air bebas, gelap, dan suhu tertentu, ! maydis di bawah suhu 24oC, !philippinensis 21-26oC, ! sorghi 24-26oC, ! sacchari 20-25oC, Sclerophthora rayssiae 20-22oC, S graminicola 17-34oC, dan S macrospora 24-28oC. 2. 2. 3 Sifat Penyakit Cendawan penyebab penyakit bulai bersiIat parasit obligat, artinya bertahanhidupdanberkembanghanyapadatanamanhidup. 18 Peronosclerosporamaydis hanya bisa berkembang pada tanaman jagung. Apabilapadaarealyangluastidakadatanamanjagungsamasekali minimalselama satumusim tanam, padasetiaptahun makatimbulnyaserangan penyakitbisa dikurangi. Kemungkinan juga tingginya serangan penyakitbulaikarenaadanyaperubahanstrainsehinggasanromil (metalaksil)yangdigunakantidakdapatmengatasiwalaupundengan menggunakankonsentrasidiatas rata-rataataulebihtinggi(Wakmanet al., 2002).2. 2. 4 Monitoring Penyakit Tanaman O ejala GejaladaunyangterinIeksiberwarnakhlorotik,biasanya memanjangsejajartulangdaun,denganbatasyangjelas,dan bagian daun yangmasih sehat berwarna hijau normal. Warna putih sepertitepungpadapermukaanbawahmaupunatasbagiandaun yangberwarnakhlorotik,tampakdenganjelaspadapagihari. GejalasistemikterjadibilainIeksicendawanmencapaititik tumbuhsehinggasemuadaunterinIeksi.Daunyangkhlorotik sistemikmenjadisempitdankaku.Tanamanmenjaditerhambat pertumbuhannya dan pembentukan tongkol terganggu sampai tidak bertongkolsamasekali.TanamanyangterinIeksisistemiksejak muda di bawah umur 1 bulan biasanya mati. Gejalalainnyaadalahterbentukanakanyangberlebihan dandaun-daunmenggulungdanterpuntir,bungajantanberubah menjadimassadaunyangberlebihandandaunsobek-sobek. Tanamanjagungmengalamiperiodekritisantaraumur1minggu hingga5minggu,apabilaselamaperiodekritistersebuttanaman tidakmenimbulkangejalaseranganmakatanamanjagungakan tumbuh normal dan bisa menghasilkan tongkol. O Pengamatan 19 Pengamatanpenyakitbulaidilakukandenganmenghitung jumlahtanamanterinIeksibulaitiaptitikpengamatandandihitung pula populasi tanaman. Persentase penyakit bulai dihitung dengan rumussbb: Diseases Incidance (ID) n/N 100 njumlah tanaman yang terserang Njumlah populasi tanaman yang diamati TanamanjagungdapatterIinIeksibulaipadasaatdalam kondisimasihmenjadibenih,namunsetelahditanamdalamlahan tanamanjagungmudahterinIeksibulaisekitarumur514hst (FaseI).Namundalampengamatangejalapenyakitnya,dapat terlihat dengan jelas saat 4080 hst (Fase IIV), dimana tanaman yang bergejala akan menunjukkan dengan ciriciri tanaman kerdil dantidakmemunculkanbungaataubuah.Jikadiperhatikan, tampakcorakputihbergarispadadaun.Daun tanamanmudayang barumembukamamilikibercakkecoklatantandaterjadinya klorosis.Lama-kelamaanbercakmenjalarketitiktumbuh membentukalursejajartulangdaun.Kalausudahsampaititik tumbuh,sporaakanterdapatpadadaunbaru.Daunmenjadikaku danmenegeaksedangkanpembentukkanakarterhambatsehingga lama-kelamaan tanaman rebah.2. 2. 5 Cara Pengendalian Pengelolaanpenyakitbulai terpadudi Indonesia telahlama dirintisdenganmencarivarietastahan,carabercocoktanamdan perlakuanIungisidasistemik(Subandietal1996).Persilangan untukpembentukanvarietasunggultahanpenyakitbulaitelah dimulaisejaktahun1970-andenganpelepasanvarietasunggul tahanbulaipertamapadatahun1978.Sejakituvarietasunggul baruyangdilepasdipersyaratkanmempunyaisiIatketahanan 20 terhadappenyakitbulai.Pengujian-pengujianketahananvarietas terusdilakukanbaikdiMalang(Sumartini,1990),diBogor (Subandietal1998)maupundiMaros(Wakmanetal.,1999). Sampaisaatinitelahbanyakvarietasunggulyangdilepasdengan deksripsitahanpenyakitbulai.OlehkarenasiIatketahanan terhadap penyakit bulai itu relatiI dan pengujian terhadap bulai dari varietas-varietasunggultersebutdilakukanpadawaktuyang berbeda,makatingkatseranganpenyakitbulaipadavarietas-varietas tersebut tidaklah sama.No.VarietasBulai () 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Pioneer-7 Pulut Takalar BISI-2 Pioneer-8 Abimanyu BISI-1 BISI-3 BISI-4 CPI-2 Lagaligo Exp. 9572 Surya Pioneer-4 68 66 35 26 26 19 11 7 7 6 5 4 2 Sumber : Wakman et al. (2001) Tabel 1.Persentase penyakit bulai pada 13 varietas jagung 21 O Hayati O ultur Teknis 1) Penanamanvarietasungguldanbersaribebas,misalnya Suryadanhibrida (B5, B9, B10,B12).2) Penanamanserempak.InIeksipenyakitbulaiterjadi terutamapadaperalihanmusim.Khususnyadarimusim kemaraukemusimhujan.Karenaitupertanamanserentakpadasatuhamparanyangluassangatdiperlukanuntuk menekanpenyakit.Dalamsatuhamparanlahan,sebisa mungkin selisih waktu tanam paling lambat 3minggu. 3) Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan jagung. Penyakit bulaimenyebardarisatutanamanketanamanyanglainolehangin.Adanyapertanamanjagungterusmenerus memungkinkansiklushidupcendawanpenyebabpenyakittidak terputusyangberartisumberinIeksi selalu tersedia. O Mekanis Eradikasi(pembasmianorganismepenyebabpenyakit), dimaksudkanuntukmenghilangkansumberinIeksiagartidak menyebarjauh. Semua tanamanyang sakitharusdicabutdandandibenamkan dalamtanahataudimusnahkan , agarspora yangada pada tanaman tersebuttidak tersebar.O imiawi PemakaianIungisidaberbahanaktiImetalaksil35cukupeIektiIuntukmengendalikanpenyakitbulai.meskipunada kemungkinanterjadi resistensi !maydis terhadapIungisida metalaksil,namundiharapkanaplikasidengancaradandosis yang tepat dapat mengurangi intensitas serangan. 22 BAB III PENUTUP 3. 1 esimpulan 3. 2 Saran Pengetahuanituselaluberkembangdanpenemuanpenemuan tentangsuatuilmuyangkhususnyatentangkebutuhansosialpastiakan selalu bertambah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, kami selaku penulismengharapkankepadapembacauntukdapatselalukritisdan mengumpulkansegalainIormasiilmiahdariberbagaiaspekyang khususnyaberhubungandenganTeknologiPerlindunganTanaman2 seperti ini. Karena walaupun sedikit inIormasi yang dibahas dalam suatu makalah,makalambatlaunsetiapinIormasiituakanmenjadisatu kesatuanilmuyangbesardandapatberpengaruhterhadapgenerasi generasimendatangyangakanmelanjutkankaryakaryakitasebagai pemuda harapan bangsa. 23 DAFTAR PUSTAA O Pathak,V.N.1978.DiseasesoffruitCrops.OxIordandIBHPubl.Co., New Delhi, 309 hal. O Sarwono, B.Pikukuh, R. Sukarno, E. Korlina dan Jumadi. 2003. Serangan Ulat!enggerek%ongkol(elicoverpaarmigera)padabeberapagalur fagung Agrosains Volume 5 No. 2. Surakarta. O Saenong, M.Sudjak.2008.!engamatanOrganisme!engganggu %anaman (Opt)padaamparan!etaniBinaan!enangkarBenihJagungdi KabupatenLombok%imur.http://www.peipIi-komdasulsel.org/wp-content/uploads/2011/06/14-SUDJAK-Pengawalan-OPT-Pada-Petani-136-152.pdI, (diakses pada tgl 30 oktober 2011) O Burhanuddin.2010.!engamatan!enyakitBulaidiKabupatenKediri. http://www.peipIi-komdasulsel.org/wp-content/uploads/2011/06/183-187-PENGAMATAN-PENYAKIT-BULAI-BURHANUDDIN.pdI,(diakses pada tgl 30 oktober 2011) O Burhanuddin.2009.ungisidaMetalaksil%idakEfektifMenekan!enyakit Bulai(!leronosclerosporamaydis)diKalimantanBaratdanLternatif !engendaliannya 24 http://balitsereal.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/58.pdI,(diakses pada tgl 30 oktober 2011) O M.S.Pabbage,A.M.Adnan,danN.Nonci.2006.!engelolaanama!ra !anen Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. O Wasmo Wakman, A. H. Talanca, dan Surtikanti. 2007. !enyakit Bulai pada %anamanJagungdiKabupatenBengkayang!ropinsiKalimantanBarat. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. O Muhadjir,F.1988.Karakteristik%anamanJagungdalamSubandietal (ed) Jagung Puslitbang. Bogor. p.33-48. O Soenartiningsih.2009.!erkembangan!enyakitBulai(!eronosclerospora maydis)!adaJagung%ahun2008-2009diKabupatenBlitar.Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. O Anonim.1989.#ekomendasipengendalianhamadanpenyakittanaman padidanpalawifadiIndonesia.DirektoratJenderalPertanianTanaman Pangan. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. O Bejo.1990.BiologielicoverpaspdanOstriniafurnacalis(Guenee) padamakananbuatan.RisalahHasilPenelitianTanamanPanganTahun 1990 p 131-134. O Nonci, N., S. Saenong, M. Yasin, dan Baco. 1997. !erkembangan populasi elicoverpaarmigerapadatanamanfagungdansorghum7.pp (Unpublisher)O Nonci,N.,Suarni,Yasin,M.,D.Baco.1996.!ertumbuhanintrisik elicoverpaarmigeraubnerpada4tingkatumurtanamanfagung. Seminar mingguan Balitjas 12 pp. O Jayaraj,S.1981.Biologicalandecologicalstudiesofeliothis InternationalWorkshoponeliothisManagement.ICRISAT.A. P.Patacheru. India. p.12-19 O Wakman,W.danH.A.Djatmiko.2002.Sepuluhspesiescendawan penyebabpenyakitbulaipadatanamanfagung.Makalahdisajikanpada SeminarPFIdiUniversitasNegeriJenderalSudirmanPurwokerto.7 September 2002. O Elna,K.R.1988.!enarikancontohberuntuneliothisarmigerapada pertanaman kapas. Disertasi Program Pascasarjana IPB Bogor. 25 O Setiawati,W.1991.Daurhidupulatbuahtomateliothisarmigerabn (Lepidoptera . Noctuidae). Bul. Penel. Hort. 20 (4) :112-117 O Sudjak,M.,Saenong.2010.#esensiasil-asil%eknologi!engelolaan Serangga elicoverpa armigera (Lepidoptera.Noctuide) Peneliti Hama dan Penyakit pada Balitsereal, Maros. Sulawesi Selatan.O Renwick, J.A.A. & F.A. Chew. 1994. Oviposition behaviour in Lepidoptera nn. Rev. Entomol.39:377-400 O Liu,S.H.,D.M.Norris,&E.Morti.1988.Behavioralresponsesoffamale adults%ricoplusianitovolatilefromsoybeanversusapreferredhostlima bean. Entomol.Exp.Appl.49:99-109 O Hassan,S.T.S.1985.Distributionofeliothisarmigeraubnerand punctigeraWallangren(Lepidoptera.Noctuidae)eggsandlarvae,and insecticidespraydropletsoncottonplantsDisertasi,UniversityoI Queensland O Baco,D.danJ.Tandiabang.1998.amautamafagungdan pengendaliannya. Dalam:Buku Jagung. Balai PenelitianTanaman Pangan. Maros. O Nonci, Nurnina dan Yasin H. G., M. 2005. !engamatan !enggerek %ongkol (elicoverpaarmigeraubner)!adaJagungQ!M(Quality!rotein Mai:e) MSQ-K1 (S2) C0 Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XVI Komda Sulsel. Balai Penelitian Tanaman Serealia.O Sparks, A.N, E.R. Mitchell. 1979. Economis thresholds ofeliothis spesies oncornsoybeansandotherostplants.SouthernCooporationSeries Bullettin No. 231 p. 12-30O Wiseman.B.R,N.W.WinstromdanW.W.Mcmillian.1984.Increased Seasonal losses in field corn to corn earworm. J. Ga. Entomol. Soc. 19: 41-43. O Subandi, M. Sudjadi, dan D. Pasaribu. 1996. Laporan hasil pemantauan penyakit bulai dan benih palsu pada pertanaman jagung hibrida di Lampung. O Sumartini. 1990. !enyaringan ketahanan varietas fagung terhadap penyakit bulai. Risalah Hasil Penelitian Tanaman Pangan Tahun 1990. Balittan Malang:165-168. 26 O Wakman, W., M.S. Kontong, dan S. Rahamma. 1999. !erbedaan ketahanan terhadap penyakit bulai dan kehilangan hasil 12 varietas/ galur fagung. Prosiding Seminar Nasional. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian : 57-62.