BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Endokarditis pertama kali ditemukan oleh Rivera tahun 1946. Endokarditis di bagi menjadi dua yaitu endokarditis infektif dan endokarditis non infektif.Prevalensi paling sering terjadi pada kelainan katup oleh karena rhematik, dan inisering terjadi pada negara sedang berkembang. Juga pada anak-anak yang dilakukan operasi jantung untuk mengkoreksi kelainan jantung kongenital. Endokarditis merupakan penyakit oleh mikroorganisme pada endokard atau katup jantung nama lain endokarditis infektif adalah endokarditis bakterialis. Lesi yang khas pada endokarditis infektif adalah vegetasi pada katub tetapi lesi juga ditemukan pada endokard dan pembuluh darah besar endokarditis infektif biasanya terjadi pada jantung yang mengalami kerusakan. Endokarditis tidak hanya terdapat pada katub yang mengalami kerusakan akan tetapi pada katub yang sehat misalnya: endokarditis yanf terjadi pada penyalahgunaan narkotik intravena. Perjalanan penyakit bisa hiperakut, akut, sub akut, atau kronik bergantung pada virulensi mikroorganisme dan imunitas pasien 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Endokarditis pertama kali ditemukan oleh Rivera tahun 1946. Endokarditis di bagi
menjadi dua yaitu endokarditis infektif dan endokarditis non infektif.Prevalensi paling sering
terjadi pada kelainan katup oleh karena rhematik, dan inisering terjadi pada negara sedang
berkembang. Juga pada anak-anak yang dilakukan operasi jantung untuk mengkoreksi
kelainan jantung kongenital.
Endokarditis merupakan penyakit oleh mikroorganisme pada endokard atau katup
jantung nama lain endokarditis infektif adalah endokarditis bakterialis. Lesi yang khas pada
endokarditis infektif adalah vegetasi pada katub tetapi lesi juga ditemukan pada endokard dan
pembuluh darah besar endokarditis infektif biasanya terjadi pada jantung yang mengalami
kerusakan.
Endokarditis tidak hanya terdapat pada katub yang mengalami kerusakan akan tetapi
pada katub yang sehat misalnya: endokarditis yanf terjadi pada penyalahgunaan narkotik
intravena. Perjalanan penyakit bisa hiperakut, akut, sub akut, atau kronik bergantung pada
virulensi mikroorganisme dan imunitas pasien
Endokarditis infektif sub akut hamper selalu fatal dalam beberapa bulan sampai dua
tahun, sedangkan endokarditis hiperakut dan akut hampir tak dikenal, karena pasien telah
meninggal dunia lebih dahulu di sebabkan oleh sepsis, sebelum gejala klinis yang terkena
infeksi timbul, walapun pada autopsis jelas terlihat vegetasi infeksi pada endokard dan katub
jantung. Endokarditis infektif kronik hampir tak dapat dibuat diagnosisnya sewaktu pasien
masih hidup karena gejala khas tidak ditemukan hanya gejala- gejala infeksi aja.
Banyaknya penyakit yang terjadi dimasyarakat saat ini, terutama pada system
kardiovaskuler membuat penyusun merasa perlu mengetahui dan menyusun makalah ini. Dan
sebagai mahasiswa program S-1 keperawatan dirasa perlu mempelajari asuhan keperawatan
terhadap pasien dengan penyakit system kardiovaskuler khususnya endokarditis.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi kardiovaskuler?
2. Apakah definisi dari endokarditis?
3. Apakah etiologi dari endokarditis?
4. Bagaimanakah patofisiologi dari endokarditis?
5. Apa saja manifestasi klinis dari endokarditis?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien endokarditis?
7. Bagaimanakah penatalaksanaan medis pada pasien dengan endokarditis?
8. Apa saja komplikasi dari endokarditis?
9. Bagaimanakah prognosis dari endokarditis?
10. Bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien dengan endokarditis?
1.3 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk melihat gambaran dan pengalaman secara nyata tentang pelaksanaan Asuhan
Keperawatan pada klien dengan endokarditis.
2. Tujuan Khusus
1) Melakukan pengkajian pada klien dengan endokarditis.
2) Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada klien dengan endokarditis.
3) Mampu menentukan rencana keperawatan pada klien dengan endokarditis.
4) Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan endokarditis.
5) Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada klien dengan endokarditis.
1.4 MANFAAT
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI
Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah.Jantung yang
merupakan organ pemompa darah serta pembuluh darah yang merupakan pipa panjang
mempunyai peran dalam mengedarkan oksigen, zat makanan, hasil metabolisme, dan hormon
kedalam sel-sel tubuh. Di dalam sel, darah mengangkut sisa pengelolahan dan membawanya
ke organ-organ tertentu untuk disaring dan dikeluarkan kedalam tubuh.
Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh yang berfungsi memompakan
darah ke paru-paru dan seluruh tubuh. Jantung terdiri dari empat ruang yaitu atrium dextra
yang berfungsi menampung darah kaya CO2 dari seluruh tubuh dan mengalirkannya melalui
katup trikuspidalis ke ventrikel dextra. Ventrikel dextra berfungsi menampung darah dari
atrium dextra dan memompakannya ke paru-paru. Selanjutnya atrium sinistra berfungsi
untuk menampung darah kaya O2 dari paru-paru selanjutnya mengalirkannya melalui katup
bikuspidalis ke ventrikel sinistra untuk selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh melalui aorta.
Berat jantung sekitar antara 300 smpai 350 gram,pada pria dewasa normal dan antara
250 sampai 300 gram, pada wanita normal sekitar 0,5% dari berat badan. Jantung berbentuk
kerucut, sekitar 12 cm dan lebar 9 cm, kira-kira sebesear satu kepalan tangan. Jantung
terletak di mediastinum antara tulang rusuk ke-2 dan ke-6. Sepetiga bagian jantung terletak
disisi kanan dada dan sisanya di sisi kiri dada. Jantung mempunyai empat ruang dan empat
katup, dua ruang atas disebut atrium dan dua ruang bawah disebut ventrikel yang dijaga oleh
katup trikuspidalis disebelah kanan dan katup mitral (biskuspidalis) disebelah kiri. Pintu dari
ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis dijaga oleh katup pulmonalis dan pintu dari
ventrikel kiri menuju aorta dijaga oleh katup aorta. Pembuluh darah terdiri dari arteri, vena,
kapiler, dan yang terkait dengan struktur ini adalah sistem limfatik.
3
2.2 DEFINISI
Endokarditis merupakan peradangan pada katub dan permukaan endotel jantung.
Endokarditis bisa bersifat endokarditis rematik dan endokarditis infeksi. Terjadinya
endokarditis rematik karena di sebabkan langsung oleh demam rematik yang merupakan
penyakit sistemik karena infeksi streptokokus. Endokarditis infeksi (endokarditis bakterial)
adalah infeksi yang di sebabkan oleh invasi langsung bakteri atau organisme lain, sehingga
menyebabkan deformitas bilah katub. (Arif Muttaqin, 2009).
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada
endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditid biasanya terjadi pada jantung yang telah
mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit
jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard
banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi
bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti
jamur, virus, dan lain-lain. (Wajan Juni Udjianti, 2010).
Endokarditis adalah suatu infeksi pada lapisan endokard jantung (lapisan yang paling
dalam dari otot jantung) akibat infeksi kuman/mikroorganisme yang masuk. Biasanya secara
normal selalu ada kuman yang komensal di permukaan luarnya. Pada lapisan ini didapat
adanya lesi spesifik, berupa vegetasi, yang merupakan masa dengan ukuran yang bervariasi,
yang terbentuk platelet, fibrin, mikroba, dan sel- sel inflamasi saling berkaitan satu sama
lain.
2.3 ETIOLOGI
1. Streptokokus viridans yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian
atas. Sebelum ditemukan antibiotik, maka 90 - 95 % endokarditis infeksi disebabkan
oleh streptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50 %
penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi.
2. Stapilokokus aureus yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut.
3. Penyebab lainnya adalah stertokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif
aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan candida.
4
2.4 PATOFISIOLOGI
Pada Endokarditis bisa bersifat endokarditis rematik dan endokarditis infeksi. Pada
Endokarditis rematik di sebabkan langsung oleh demam rematik, suatu penyakit rematik
yang di sebabkan oleh infeksi streptokokus grup A. Demam rematik mempengaruhi semua
persendian sehingga menyebabkan poliartritis. Jantung juga merupakan organ sasaran yang
merupakan dan bagian yang kerusakannya paling serius. Kerusakan jantung dan lesi sendi
bukan akibat infeksi, artinya jantung tersebut tidak mengalami infeksi atau secara langsung
di rusak oleh organisme tersebut, namun hal ini merupakan fenomena sensitifitas atau reaksi
yang terjadi sebagai respons terhadap streptokokus hemolitikus.
Endokarditis rematik secara anatomis di manisfestasikan dengan adanya tumbuhan kecil
yang transparan, yang menyerupai manik dengan ukuran sebesar jarum pentul. Manik-manik
kecil tadi tidak berbahaya dan dapat menghilang tanpa merusak bilah katub, namun yang
lebih sering mereka menimbulkan efek serius. Mereka menjadi awal terjadinya suatu proses
yang secar bertahap menebalkan bilah-bilah katub, menyebabkan menjadi memendek dan
menebal di dinding dengan bilah katub yang normal, sehingga tidak dapat menutup dengan
sempurna sebagai akibat terjadinya kebocoran.
Pada klien lain, tepi bilah katub yang meradang menjadi lengket satu sama lain
mengakibatkan stenosis katub, yaitu penyempitan lumen katub. Sebagian kecil klien dengan
demam rematik menjadi sakit berat yang diiringi oleh gagal jantung yang berat, disritmia
serius, dan pneumonia rematik. Klien dengan kondisi seperti ini harus di rawat di ruang
perawatn intensif.
Kebanyakan klien sembah dengan segera dan terlihat normal. Namun, meskipun klien
telah bebas dari gejala, masih ada beberapa efek residual permanen yang tetap tinggal dan
sering menimbulkan deformitas katub progresif. Beratnya kerusakan jantung atau bahkan
keberadaan nya mungkin tidak tampak pada pemeriksaan fisik selama fase akut penyakit ini
namun bising jantung yang khas pada stenosis katup, regurgitasi, atau keduanya dapat
terdegar pada auskultasi.pada beberapa klien, bahkan dapat terdeteksi adanya getaran pada
saat palpasi. Miokardium biasanya dapat mngompesasi defek katup tersebut degan baik
sampai beberapa waktu tertentu. Selama miokardium masih bisa mengompensasi, klien
masih dalam keadaan sehat.
5
2.5 MANIFESTASI KLINIS
1. Hiperpireksia dan menggigil
2. Clubbing fingers
3. Ptechiae pada mukosa tenggorokan di retina mata (roth’s spot) dan kulit dada anemis
pucat
4. Splinter hemorrhagic (emboli di bawah kuku dengan bentuk linier).