Top Banner
BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Oleh : Silvana Venti Naini
25

Bab 9. budaya politik

Aug 18, 2015

Download

Education

Khairunnisa N
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bab 9. budaya politik

BUDAYA POLITIK DI

INDONESIA

Oleh :Silvana Venti Naini

Page 2: Bab 9. budaya politik

Menurut Menurut AlmondAlmond dan dan PowelPowel, orientasi , orientasi individu terhadap sistem politik mencakup 3 individu terhadap sistem politik mencakup 3 aspek yaitu :aspek yaitu :Orientasi kognitif, yaitu pengetahuan dan

keyakinan tentang sistem politik. Misalnya : tingkat pengetahuan seseorang tentang jalannya sistem politik, tokoh pemerintahan dan kebijakan yang mereka ambil, simbol-simbol kenegaraan, dll.

Orientasi afektif, yaitu aspek perasaan dan emosional seseorang individu terhadap sistem politik.

Orientasi evaluatif, yaitu penilaian seseorang terhadap sistem politik, menunjuk pada komitmen terhadap nilai-nilai dan pertimbangan-pertimbangan politik terhadap kinerja sistem politik.

Page 3: Bab 9. budaya politik

Objek PolitikObjek politik adalah yang dijadikan sasaran dari orientasi warga negara. objek politik yang dijadikan sasaran orientasi itu meliputi tiga hal:

1. Objek politik umum atau sistem politik secara keseluruhan, meliputi : sejarah bangsa, simbol negara, wilayah negara, kekuasaan negara, konstitusi negara, dan hal lain dalam politik yang sifatnya umum.

2. Objek politik input yaitu lembaga atau pranata politik. Lembaga yang ternasuk dalam kategori objek politik input antara lain : parpol, kelompok kepentingan, ormas, pers, dukungan dan tuntunan.

3. Objek politik output yaitu lembaga atau pranata politik yang termasuk proses output dalam sistem politik. Misalnya : birokrasi, lembaga peradilan, kebijakan, putusan undang-undang dan peraturan.Berdasarkan ulasan diatas, kita dapat mengatakan bahwa orientasi warga negara terhadap objek politik merupakan serangkaian pengetahuan, sikap, dan penilaian warga negara terhadap objek politik secara umum, objek politik input, maupun objek politik output.

Page 4: Bab 9. budaya politik

Macam-macan budaya politik Macam-macan budaya politik Berdasarkan Orientasi Politiknya Berdasarkan Orientasi Politiknya Menurut Gabriel Almond dan Verba

1. Budaya politik parokial

2. Budaya politik kaula

3. Budaya politik partisipan

Page 5: Bab 9. budaya politik

Budaya Politik Parokial :Budaya Politik Parokial :

• tingkat partisipasi politiknya sangat rendah, yang disebabkan faktor kognitif (pendidikan relatif rendah)

• Berlangsung dalam masyarakat tradisional• Anggota masyarakat cenderung tidak terlalu

menaruh minat terhadap obyek-obyek politik yang luas

• Kesadaran yang kurang menonjol dari anggota masyarakat dalam bidang politik

Page 6: Bab 9. budaya politik

Budaya Politik Subjek/Kaula :Budaya Politik Subjek/Kaula :

Masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju dalam pemahaman sebagai warga negara

dan memiliki perhatian terhadap sistem politik, tetapi partisipasi politiknya masih pasif

Kesadaran sebagai aktor politik boleh dikatakan belum tumbuh

Page 7: Bab 9. budaya politik

Budaya Politik Partisipan :

Budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik tinggi (anggota masyarakat aktif dalam kehidupan politik)

Anggota-anggota massyarakatnya cenderung memiliki orientasi yang nyata terhadap sistem secara keseluruhan

Individu aktif (terjun langsung) dalam dunia perpolitikan suatu negara

Page 8: Bab 9. budaya politik

Dalam kenyataannya tidak ada satu pun negara yang murni partisipan, parokial, atau subjek

Menurut Almond dan Verba variasi tiga bentuk budaya politik yaitu :

1. Budaya politik subjek-parokial2. Budaya politik subjek-partisipan3. Budaya politik parokial-partisipan

Page 9: Bab 9. budaya politik

BUDAYA POLITIK SUBJEK PAROKIALBUDAYA POLITIK SUBJEK PAROKIAL ( PAROCHIAL SUBJECT POLITICAL CULTURE )( PAROCHIAL SUBJECT POLITICAL CULTURE )

Budaya politik yang sebagian besar telah menolak tuntutan masyarakat feodal atau kesukuan.

Telah mengembangkan kesetiaan terhadap sistem politik yang lebih komplek dengan stuktur pemerintah pusat yang bersifat khusus.

Cenderung menganut sistem pemerintahan sentralisasi.

Page 10: Bab 9. budaya politik

BUDAYA POLITIK SUBJEK PARTISIPANBUDAYA POLITIK SUBJEK PARTISIPAN( PARTICIPANT SUBJECT POLITICAL CULTURE )( PARTICIPANT SUBJECT POLITICAL CULTURE )

Sebagian besar masyarakatnya telah mempunyai orientasi input yang bersifat khusus dan serangkaian pribadi sebagai seorang aktivis.

Sementara sebagian kecil lainnya terus berorientasi kearah struktur pemerintahan yang otoriter dan secara relatif mempunyai serangkaian orientasi pribadi yang pasif.

Page 11: Bab 9. budaya politik

BUDAYA POLITIK PAROKIAL PARTISIPANBUDAYA POLITIK PAROKIAL PARTISIPAN( PARTICIPANT PAROCHIAL POLITICAL CULTURE )( PARTICIPANT PAROCHIAL POLITICAL CULTURE )

Berlaku di negara-negara berkembang yang yang masyarakatnya menganut budaya dalam stuktur politik parokial.

Tetapi untuk keselarasan diperkenalkan norma-norma yang bersifat partisipan.

Page 12: Bab 9. budaya politik

PERKEMBANGAN BUDAYA POLITIK PERKEMBANGAN BUDAYA POLITIK MASYARAKAT INDONESIAMASYARAKAT INDONESIA

Indonesia menganut budaya politik yang bersifat parokial-kaula di satu pihak dan budaya politik partisipan di pihak lain.

Sikap ikatan primodalisme masih sangat mengakar dalam masyarakat Indonesia.

Masih kuatnya paternalisme dalam budaya politik Indonesia.

Page 13: Bab 9. budaya politik

MAKNA SOSIALISASI KESADARAN MAKNA SOSIALISASI KESADARAN POLITIKPOLITIK

Menurut M. Taopan, Kesadaran politik (political awwarnes) merupakan proses bathin yang menampakkan keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan bernegara.

Masyarakat harus mendukung pemerintah, mengingat kompleks dan beratnya beban yang harus dipikul para penyelenggara negara.

Kesadaran politik dapat terwujud salah satunya melalui sosialisasi politik.

Page 14: Bab 9. budaya politik

PENGERTIAN SOSIALISASI POLITIKPENGERTIAN SOSIALISASI POLITIK( POLITICAL SOCIALIZATION )( POLITICAL SOCIALIZATION )

Proses bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang dan bagaimana seseorang tersebut menentukan tanggapan serta reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik (Michael Rush dan Phillip Althoff).

Suatu proses perkembangan seseorang untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola-pola tingkah lakunya (David Easton dan Jack Dennis).

Proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat (Ramlan Surbakti).

Page 15: Bab 9. budaya politik

Suatu proses belajar dimana setiap individu memperoleh orientasi-orientasi berupa keyakinan, perasaan dan komponen-komponen nilai pemerintahan dan kehidupan politik. Dari sudut pandang masyarakat, sosialisasi politik adalah cara memelihara atau mengubah kebudayaan politik (Jack Plano).

Proses dimana sikap-sikap dan nilai-nilai politik ditanamkan kepada anak-anak sampai mereka dewasa dan orang-orang dewasa tersebut direkrut ke dalam peranan-peranan politik tertentu (Almond dan Powell).

Page 16: Bab 9. budaya politik

Pada hakekatnyaPada hakekatnya sosialisasi politik Adalah sosialisasi politik Adalah

proses untuk memasyarakatkan nilai -nilai atau budaya politik ke

dalam suatu masyarakat.

Page 17: Bab 9. budaya politik

MEKANISME SOSIALISASI MEKANISME SOSIALISASI BUDAYA POLITIKBUDAYA POLITIK

Imitasi, proses sosialisasi melalui peniruan terhadap perilaku yang ditampilkan individu-individu lain. Sosialisasi pada masa kanak-kanak merupakan hal amat penting.

Instruksi, mengacu pada proses sosialisasi melalui proses pembelajaran formal, informal maupun nonformal.

Motivasi, proses sosialisasi yang berkaitan dengan pengalaman individu.

Menurut Robert Le Vine ada 3 (tiga) Menurut Robert Le Vine ada 3 (tiga) mekanisma pengembangan budaya mekanisma pengembangan budaya politik:politik:

Page 18: Bab 9. budaya politik

AGEN - AGEN SOSIALISASI AGEN - AGEN SOSIALISASI POLITIKPOLITIK

KeluargaSekolahKelompok

pergaulan Lingkungan kerjaMedia masaPartai politik

Page 19: Bab 9. budaya politik

PENGERTIAN PARTISIPASI PENGERTIAN PARTISIPASI POLITIKPOLITIK

Kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara individu maupun secarakolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun atas dorongan dari

pihak lain yang tujuannya untuk mempengaruhi keputusan politik

yang akan diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut

menguntungkan.

Page 20: Bab 9. budaya politik

BENTUK – BENTUK PARTISIPASI BENTUK – BENTUK PARTISIPASI POLITIKPOLITIK

Kegiatan pemilihanLobbyingKegiatan organisasiMencari koneksiTindakan kekerasan

Samuel Huntington dan Joan M. Nelson mengidentifikasi 4 (empat) bentuk paertisipasi politik:

Page 21: Bab 9. budaya politik

Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik1. Pendidikan Politik (usaha

meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara)

2. Budaya Politik (sikap dan keyakinan sbg perwujudan nilai politik)

3. Kesadaran Politik (keinsyafan wn akan pentingnya urusan kenegaraan)

4. Sosialisasi Politik (proses dg jalan mana orang belajar tentang politik)

Page 22: Bab 9. budaya politik

Sikap politik kelompok masyarakat dapat digolongkan :

1. Sikap Radikal adalah sikap perilaku warga negara yang tidak puas terhadap keadaan yang ada serta menginginkan perubahan yang cepat dan mendasar.

2. Sikap Moderat adalah sikap perilaku politik masyarakat yang telah cukup puas dengan keadaan dan bersedia maju, tetapi tidak menerima sepenuhnya perubahan apalagi perubahan yang serba cepat.

3. Sikap status quo adalah sikap politik warga negara yang sudah puas dengan keadaan yang ada/ berlaku dan keadaan tersebut berusaha tetap dipertahankan

4. Sikap konservatif adalah sikap perilaku politik masyarakat yang sudah puas dengan keadaan yang ada dan cendrung bertahan dari perubahan

Page 23: Bab 9. budaya politik

5. Sikap Liberal adalah sikap perilaku politik masyarakat yang berfikir bebas dan ingin maju terus.

6. Sikap Reaksioner adalah sikap warga negara yang aktif dan kreatif menanggapi sesuatu keadaan.

Page 24: Bab 9. budaya politik

CONTOH PERAN AKTIF DALAM CONTOH PERAN AKTIF DALAM KEHIDUPAN POLITIKKEHIDUPAN POLITIK

Lingkungan keluarga, misal : musyawarah keluarga; pemesang atribut kenegaraan pada hari besar nasional; membaca dan mengikuti berbagai berita di media masa dan elektronik.

Lingkungan sekolah, misal : pemilihan ketua kelas, ketua osis, dan lain - lain; pembuatan AD - ART dalam setiap organisasi yang diikuti; forum-forum diskusi atau musyawarah; membuat artikel tentang aspirasi siswa.

Lingkungan masyarakat, misal : partisipasi dalam forum warga; pemilihan ketua RT, RW, dsb.

Lingkungan bangsa dan bernegara, misal : menggunakan hak pilih dalam pemilu; menjadi anggota aktif dalam partai politik; ikut aksi unjuk rasa dengan damai, dan sebagainya.

Page 25: Bab 9. budaya politik