Top Banner
05 Perencanaan & Persiapan
11

Bab 4 (Perencanaan & Persiapan)

Nov 25, 2015

Download

Documents

Perencanaan dan Persiapan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 05

    Perencanaan & Persiapan

  • 21 Pekerjaan Perencanaan 22Pekerjaan Perencanaan

    Rumah yang akan dibangun harus direncanakan

    dahulu dalam bentuk gambar bangunan dengan

    mempertimbangkan :

    1. Tujuan utama membangun rumah, apakah untuk

    1 lantai, 2 lantai atau kombinasi (ada bagian

    tertentu yang bertingkat)

    2. Jumlah penghuni, kebutuhan ruang , model

    struktur, rangka atap dan bahan yang akan

    digunakan.

    3. Model bangunan atau pertimbangan estetika

    4. Rencana pengembangan pada masa mendatang,

    perhitungan Rencana Anggaran dan Biaya

    5. Pengurusan Advice Planning, Ijin Mendirikan

    Bangunan dan Jadwal pelaksanaan.

    Gambar bangunan meliputi :

    1. Gambar Denah :

    Berisi pembagian kamar-kamar, ukuran ruangan,

    biasanya dibuat dalam sekala 1 : 100, artinya kalau

    digambar ada garis panjangnya 1 cm maka dalam

    kenyataan di lapangan panjang sebenarnya adalah 1 cm

    x 100 = 100 cm, sedangkan 100 cm adalah sama

    dengan 1 meter.

    Cara menulis ukuran yang lazim dalam bangunan

    adalah :

    100 cm ditulis 1.00 (artinya 1 meter lebih nol nol cm)

    150 cm ditulis 1.50 (artinya 1 meter lebih 50 cm)

    Jadi bila ada rumah persegi berukuran 6 m x 9 m, maka

    dalam gambar denah dibuat berukuran 6 cm x 9 cm.

    n

    n

    PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN

    1.5

    03.0

    03.0

    05.0

    01.5

    01.0

    0

    NAIK

    15.0

    0

    3.0

    03.0

    03.0

    01.0

    05.0

    0

    800

    3.00 3.002.00

    2.00 3.002.00 1.00

    DAPUR

    K. MANDI

    K. TIDUR 1

    K. TIDUR 2

    R. KELUARGA

    R. TAMU

    TERAS

    +160

    +140

    +120

    +100

    +80

    +60

    +40

    +20

    +200

    +180

    DENAH LANTAI 1(LUAS BANGUNAN : 10 x 6 M)

    1.5

    03.0

    03.0

    05.0

    01.5

    01.0

    0

    15.0

    0

    3.0

    03.0

    03.0

    01.0

    05.0

    0

    800

    3.00 3.002.00

    2.00 3.002.00

    JEMURAN

    +320

    TURUN

    1.00

    DENAH LANTAI 2(LUAS BANGUNAN : 10 x 6 M)

    K. TIDUR 3

    R. SANTAI

    1.5

    03.0

    03.0

    05.0

    01.5

    01.0

    0

    15.0

    0

    3.0

    03.0

    03.0

    01.0

    05.0

    0

    800

    3.00 3.002.00

    2.00 3.002.00 1.00

    DENAH PONDASI(LUAS BANGUNAN : 10 x 6 M)

  • PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN

    23 Pekerjaan Perencanaan 24Pekerjaan Perencanaan

    TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING KIRI

    2. Tampak Depan, Tampak Samping, Tampak Belakang

    Tampak depan, samping atau belakang menggambarkan bentuk

    bangunan yang direncanakan, berisi tampak dari pintu, jendela, atap,

    model kolom, lisplank, roster, glassblock dsb. Pada gambar tampak

    maka skala yang lazim adalah 1 : 100 seperti skala pada denah.

    5. Gambar 3 Dimensi

    Gambar 3 dimensi biasanya untuk memperjelas tampak

    bangunan yang akan dibangun secara keseluruhan, meliputi

    tembok, halaman dan atapnya. Karena sekarang banyak gambar

    yang digunakan dengan computer maka gambar 3 dimensi bisa

    dibuat mirip mendekati foto meskipun bangunan belum jadi

    hingga lebih jelas model bangunan yang dimaksud.

    3. Gambar Potongan

    Gambar potongan berisi keterangan tentang

    konstruksi seperti model dan ukuran pondasi,

    tebal pasangan, keterangan letak sloof, kolom,

    ring balok, kuda-kuda, plafon, usuk dan reng,

    genteng dsb. Skala yang lazim dibuat juga 1 : 100

    4. Gambar Detail:

    Gambar potongan kadang masih kurang jelas,

    maka dibuatlah gambar detail yang berisi

    keterangan secara lengkap mendetail suatu

    konstruksi tertentu seperti detail pondasi, detail

    sambungan besi, detail sambungan kuda-kuda

    dll. Sekala yang digunakan bisa 1 : 5, 1 : 10 atau

    1 : 20 , semakin besar gambarnya semakin jelas

    dan mudah dipahami.

  • 25 Pekerjaan Perencanaan 26Pekerjaan Perencanaan

    PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN

    TAMPAK BELAKANG TAMPAK SAMPING KANAN

  • 27 Pekerjaan Perencanaan 28Pekerjaan Perencanaan

    PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN

    INSERT

    GAMBAR POTONGAN

    INSERT

    GAMBAR POTONGAN

  • 29

    Rencana Anggaran Biaya

    30Rencana Anggaran Biaya

    Perhitungan Biaya atau biasa dikenal dengan Rencana Anggaran dan Biaya terdiri dari :

    A. Biaya perijinan ( Advice Planning,Gambar, IMB )

    B. Biaya bahan / material yang digunakan

    C. Biaya upah pekerja, mandor, pengawas

    D. Biaya sewa peralatan ( molen, vibrator)

    E. Biaya pemasangan instalasi ( listrik, PDAM )

    Apabila dikerjakan oleh pemborong maka harga di atas masih harus ditambah dengan biaya administrasi

    meliputi pengadaan dokumen kontrak, biaya permodalan, asuransi, dan resiko / keuntungan pemborong ,

    sehingga tentu saja membangun sendiri lebih murah dibanding dibangunkan oleh pemborong apabila mengerti

    teknik membangun rumah. Namun apabila kurang berpengalaman dalam membeli material, tidak bisa

    mengkoordinir tukang, dan tidak menguasai teknik membangun maka membangun sendiri bisa lebih mahal dan

    kualitasnya di bawah standar.

    Harga bervariasi tergantung lokasi daerah karena menyangkut biaya transportasi dan tingkat kesulitan

    mengangkut. Untuk mengangkut bangunan di gang sempit tentu lebih sulit dan harus diangkut pakai

    kereta dorong sehingga sampai di lokasi akan menjadi mahal. Untuk besi beton sangat tergantung dari ukuran

    yang nyata karena ukuran besi sangat variatif. Kalau menyebutkan ukuran 6 mm maka tersedia diameter

    4,5 mm 5,1 mm 5,4 mm 5,7 mm jarang sekali ada yang benarbenar 6 mm demikian juga panjangnya, ada

    yang hanya 9 m 10 m 10,4 m 10,8m 11,1 m 11,5 m 11,7 m atau tepat 12 m .

    Khusus kayu cor : ada kayu randu, kayu sengon, kayu meranti dsb dengan harga yang sangat beragam.

    Cara menghitung volume :

    A. Biaya perijinan, terdiri dari :

    - Biaya pembuatan advice planning

    - Biaya perencanaan

    - Biaya IMB

    No Nama Bahan Satuan Kisaran Harga (Rp)

    3

    01 Pasir urug M 40.000 - 60.0003

    02 Pasir pasang M 50.000 - 100.0003

    03 Pasir cor M 70.000 - 150.0003

    04 Batu pecah / koral untuk cor M 100.000 - 250.000

    05 Bata merah biji 300 500

    06 Besi beton diameter 6 mm lonjor 15.000 22.000

    07 Besi beton diameter 8 mm lonjor 20.000 - 35.000

    08 Semen isi 40 kg zak 42.000 - 48.000

    09 Semen isi 50 kg zak 52.000 - 60.0003

    10 Kayu untuk papan cor M 1.100.000 - 3.000.000

    B. Biaya bahan, meliputi pembelian pasir, batu, bata, semen, besi, kayu , pipa PVC dsb dengan satuan yang

    bervariasi :

    panjang (p)

    tinggi (t)

    lebar (l)

    Volume = panjang (p) x lebar (l) x tinggi (t)

    Satuan untuk panjang, lebar maupun tinggi

    harus sama, misal meter

    Contoh :

    3

    1. Harga pasir Rp. 75.000,/m . Misal bak truk berisi pasir dengan tinggi 50 cm, panjang bak 4,20 m

    lebar 1,90 m. Maka volumenya adalah : panjang x lebar x tinggi dalam satuan m = 4,20 x 1,90 x 0,50 = 3 3 3

    3,99 m 4 m . Harga 1 truk pasir menjadi 4 m x Rp. 75.000, = Rp. 300.000,

    2. Batu bata : hitung luas pasangan =( panjang x tinggi) setiap detail tembok. Misal ketemu luas dinding 2

    seluruhnya = 222 m bila kebutuhan ratarata adalah 60 buah bata/m2 maka bata yang dibeli adalah :

    2

    220 m2 x 60 buah / m = 13.320

    Kehilangan /kerusakan 5% = 666 +

    Total = 13.986

    Dibulatkan = 14.000 buah

    Bila harga bata Rp. 350, / buah

    Maka harga bata keseluruhan = 14.000 x Rp. 350

    = Rp.4.900.000,

    Rencana Anggaran Biaya

    PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN

  • 31 Rencana Anggaran Biaya 32Rencana Anggaran Biaya

    3. Kebutuhan bahan beton untuk mengecor sloof ukuran lebar 15 cm tinggi 20 cm panjang total 60 meter ,

    dengan campuran 1 PC : 2 Pasir : 3 Kerikil. Cara menghitung bahan adalah :

    Volume = panjang x lebar x tinggi dalam satuan meter3

    = 60 x 0,15 x 0,20 = 1,80 m

    3

    Analisa SNI untuk membuat 1 m beton campuran 1 PC : 2 Pasir : 3 Kerikil diperlukan :

    PC = 280 kg3

    Pasir = 0,52 m3

    Kerikil = 0,81m

    3

    Dengan demikian untuk membuat 1,80 m beton diperlukan :

    PC = 280 kg x 1,80 = 504 kg

    dibagi 50kg/ zak menjadi 504 : 50 = 10,08 zak atau 10 zak3 3

    Pasir = 0,52 m3 x 1,80 = 0,94 m 1,00 m3 3

    Kerikil = 0,81 m3 x 1,80 = 1,46 m 1,50 m

    Bila besi untuk sloof dibuat dari 4 tulangan pokok diameter 10 mm dan beugel diameter 6 mm, maka diperlukan:

    :

    Tulangan pokok : 4 buah x 60 meter = 240 meter

    Tambahan kait, bengkokan, overlapping 5 % = 12 meter

    Panjang = 252 meter

    Bila besi beton yang akan dibeli panjangnya 11,50 meter maka kebutuhannya : 252 : 11,50 = 21,91 lonjor

    22 lonjor

    Jumlah beugel : ditentukan tebal selimut beton minimal 2 cm bila ukuran sloof 15 cm x 20 cm maka setidaknya

    beugel berukuran 11 cm x 16 cm

    Panjang per beugel = lebar (2 x 11) + tinggi ( 2 x 16) + kait (2x 5)

    = 22 + 32 + 10 =64 cm=0,64 m

    Jumlah beugel diameter 6 mm = 60 m / 0,15 m = 400 buah

    Panjang total 400 buah x 0,64 m = 256 m bila panjang per

    lonjor besi diameter 6 mm = 11 meter maka diperlukan :

    256 : 11 = 23,27 lonjor 24 lonjor

    Papan bekisting :

    Untuk mengecor sloof dapat dilakukan dalam 2 tahap agar menghemat kayu bekisting,

    Papan ukuran 2/20 cm panjang 4 meter dengan jumlah :

    Panjang 60 meter x 2 (kanan/kiri) = 120 meter, kebutuhannya 120 m dibagi panjang per batang 4 m

    = 30 batang

    Untuk pengepakan kanan/kiri diperlukan per m reng ukuran 3/5 panjang

    2 meter sebanyak 1 batang, jadi keperluan reng = 60 batang

    Rekapitulasi kebutuhan bahan :

    PC 40 kg =10 zak @ 55.000 = Rp. 550.000,

    Pasir =1 m3 @120.000 = Rp. 120.000,

    Kerikil =1,5 m3 @180.000 = Rp. 270.000,

    Besi dia 10 mm =22 lonjor @ 32.000 = Rp. 704.000,

    Besi dia 6 mm =24 lonjor @ 17.000 = Rp. 408.000,

    Bindrad = 8 kg @ 12.000 = Rp. 96.000,

    Papan 2/20 x 4m =30 batang @ 20.000 = Rp. 700.000.

    Reng 2/3 x 2m =60 batang @ 6.000 = Rp. 360.000,

    Paku 2 dan 3 = 4 Kg @ 12.000 = Rp. 48.000,

    Jumlah = Rp. 3.256.000,

    Catatan : Papan dan reng bisa digunakan untuk pekerjaan beton berikutnya ( kolom dan ring balok),

    sehingga biaya untuk bekisting pada pekerjaan berikutnya lebih murah, namun dalam analisa

    pekerjaan berikutnya dianggap membeli kayu baru sehingga di sinilah letak penghematan bahan

    yang merupakan keuntungan untuk pemborong.

    PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN

  • 33 Rencana Anggaran Biaya 34Rencana Anggaran Biaya

    C. Biaya Upah

    Untuk menghitung biaya upah diperlukan perhitungan yang jeli dengan bantuan jadwal / rencana kerja.

    Contoh jadwal mengerjakan sloof 1 tukang + 2 pembantu :

    Biaya lainlain / peralatan :

    Dalam proses pengecoran masih ada biaya lain meliputi pembelian ember,keranjang, sekop , cangkul dll

    yang harus disediakan oleh pemberi pekerjaan, dengan prakiraan biaya :

    - Ember 10 buah @ Rp.6.000 = Rp. 60.000

    - Keranjang 5 buah@ Rp.8.000 = Rp. 40.000

    - Sekop, cangkul (10% x harga) LS = Rp. 20.000

    - Bak air, selang ( 10% x harga) LS = Rp. 25.000

    Total = Rp145.000

    Total biaya pembuatan sloof :

    - Biaya bahan = Rp. 3.256.000

    - Biaya upah = Rp. 600.000

    - Biaya lainlain = Rp. 145.000

    Total = Rp. 4.001.000

    3

    Harga ratarata beton untuk sloof = Rp. 4.001.000/ 1,80 m3

    = Rp. 2.222.778,/m

    Seperti diterangkan di atas bahwa apabila beton tersebut dikerjakan oleh pemborong maka harga

    satuannya akan lebih mahal karena ditambah biaya administrasi , bunga bank dan resiko/keuntungan yang

    secara total besarnya bervariasi antara 2040% atau ratarata 30 %. Harga beton apabila dikerjakan

    pemborong kurang lebih menjadi:

    3 3

    130% x Rp. 2.222.778,/m = Rp.2.889.611,/m

    Harga ini kemudian akan dibuat berdasarkan analisa harga satuan pekerjaan yang standar dengan perincian

    sebagai berikut :

    No Uraian Pekerjaan S S R K J S Keterangan

    01 Meluruskan, memotong 1 hari penuh memotong

    dan membengkok besi +membengkok besi

    02 Merangkai beugel, 1 hari besi rangkaian

    menyetel di atas fondasi terpasang

    03 Pemasangan bekisting 1 hari pasang bekisting

    04 Pengecoran 1 hari mengecor

    secara manual

    05 Pembongkaran bekisting, 1 hari bongkar +

    pembersihan kayu menutup terpal

    Dalam jadwal di atas direncanakan bahwa untuk membuat sloof yang diperlukan waktu 5 hari dari Senin

    s/d Jumat termasuk pembersihan kayukayu bekas corcoran.

    Perkiraan upahnya adalah :

    Tukang 1 orang x5 hari @ Rp.50.000 = Rp. 250.000

    Pekerja 2 orang x5 hari @ Rp.35.000 = Rp. 350.000

    Jumlah upah = Rp. 600.000

    PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN

  • 35 Rencana Anggaran Biaya 36Rencana Anggaran Biaya

    D. Harga Satuan Pekerjaan

    3

    Harga satuan campuran beton per m

    0.810 m3 Kerikil 2/3 cm @ Rp. 180,000 = Rp. 162,000

    0.520 m3 Pasir Cor @ Rp. 120,000 = Rp. 62,400

    5.800 Zak PC 50 kg @ Rp. 55,000 = Rp. 319,000

    0.025 Kepala tukang batu @ Rp. 55,000 = Rp. 1,375

    0.250 Tukang batu @ Rp. 50,000 = Rp. 12,500

    1.650 Pekerja @ Rp. 30,000 = Rp. 49,500

    0.080 Mandor @ Rp. 60,000 = Rp. 4,800

    Subtotal . = Rp. 611,575

    2

    Harga satuan pekerjaan bekisting per m

    0.045 m3 Kayu Bekisting @ Rp. 1,300.000 = Rp. 58,500

    0.300 kg Paku @ Rp. 12,000 = Rp. 3,600

    0.026 Kepala tukang kayu @ Rp. 55,000 = Rp. 1,430

    0.260 Tukang kayu @ Rp. 50,000 = Rp. 13,000

    0.300 Pekerja @ Rp. 35,000 = Rp. 10,500

    0.005 Mandor @ Rp. 60,000 = Rp. 300

    Sub Total . = Rp. 87.730

    Harga satuan pekerjaan pembesian per kg

    1.05 kg BesiBeton @ Rp. 8,500 = Rp. 8,925

    0.015 kg Kawat Bendrat @ Rp. 12,000 = Rp. 180

    0.0007 Kepala Tukang @ Rp. 55,000 = Rp. 39

    0.007 Tukang besi @ Rp. 50,000 = Rp. 350

    0.007 Pekerja @ Rp. 35,000 = Rp. 245

    0.0003 Mandor @ Rp. 60,000 = Rp. 18

    SubTotal . = Rp. 9.757

    Kebutuhan bekisting per m3 :

    3 2

    Untuk 1,80 m memerlukan 60mx2x0,2=24 m berarti :

    3 2

    Kebutuhan per m = 24m2 / 1,8 = 13,30 m3:

    Kebutuhan besi untuk sloof sebanyak 1,80 m

    Besi diameter 10 mm = 22 ljr

    Berat =22 ljr x 11,5 m x 0,617 kg/m = 156 kg

    Besi diameter 6 mm = 24 ljr x 11 m x 0,222 kg/m=59 kg

    Total keperluan besi = 156 kg + 59 kg = 215 kg3

    Keperluan untuk 1 m3 beton = 215 kg / 1,8 m3 =119,4 120 kg/m

    3

    Rekapitulasi harga satuan beton bertulang untuk sloof per m :

    - Beton 1m3@ Rp. 611.575 = Rp. 611.575,

    - Besi 120 kg @Rp. 9.757 = Rp.1.170.840,

    - Bekisking 13,[email protected] = Rp.1.161.489,

    Jumlah = Rp.2.943.904,

    Bandingkan dengan prakiraan harga pemborong = Rp.2.889.611,

    Selisih = Rp. 54.293,

    Kesimpulan :

    Analisa RAB yang dibuat cukup aman untuk ditawarkan oleh pemborong karena masih di atas / setara

    dengan prakiraan berdasarkan pengalaman . Dalam pekerjaan resmi yang dilelangkan maka semua

    menggunakan analisa Standar Nasional Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

    Analisa ini harus disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dihadapi, artinya apabila lokasinya sulit dan

    jauh maka harga bahan dan upah dinaikkan agar harga akhir sesuai dengan kebutuhan karena besaran

    volumenya tetap. Contoh RAB selengkapnya dapat dilihat pada Analisa SNI, karena untuk mempelajari RAB

    / analisa diperlukan keahlian tersendiri.

    Yang terpenting adalah bisa mengitung kebutuhan bahandan memperkirakan upah untuk berbagai macam

    pekerjaan seperti contoh analisa di bawah:

    3

    1 m Galian tanah biasa

    Upah 0,526 pekerja

    0,052 mandor

    PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN

  • 37 Rencana Anggaran Biaya 38Rencana Anggaran Biaya

    lebih banyak dibanding upah harian yang hanya

    Rp. 35.000 / hari. Dari sisi pemberi pekerjaan ada3

    penghematan biaya (18.410 15.000) = Rp. 3.410 /m

    atau sekitar (3.410/21.530) x 100% = 15 % . Cara ini

    dilakukan oleh pemborong karena di dalam 15% tadi

    terkandung biaya administrasi dan keuntungan

    pemborong.

    3

    1 m Pasangan aanstamping/ batu kosong di bawah

    pondasi:

    3

    Bahan 1,200 m Batu kali3

    0,300 m Pasir pasang

    Upah 0,390 Tukang batu

    0,039 Kepala Tukang

    0,780 Pekerja

    0,039 Mandor

    3

    Dari sisi bahan untuk membuat 1 m pasangan 3

    aanstampeng diperlukan 1,20 m batu kali.

    Ini disebabkan ketika batu kali datang diukur di atas

    truk ronggarongganya sangat besar sehingga ketika

    sudah turun dan dipasang akan menyusut , disamping

    itu batu masih dipecah lagi untuk mengisi

    ronggarongga yang kosong agar aanstampeng

    menjadi kuat.

    1 m3 Pasangan batu kali / batu belah 1 PC : 4 Pasir

    3

    Bahan 1,100 m batu kali/belah

    3,260 zak PC isi 50 kg3

    0,520 m Pasir pasang

    Upah 0,060 Kepala Tukang

    0,600 Tukang Batu

    1,500 Pekerja

    0,075 Mandor

    2

    Misal akan membuat pondasi sepanjang 60 m dengan ukuran sebagai berikut :

    Dari gambar di atas maka dapat dihitung volume pekerjaan:

    3

    a. Galian pondasi = 60 x (0,70+1,00) / 2 x 0,75= 38,25 m3

    b. Urugan pasir = 60 x (0,70+0,76) /2 x 0,15 = 6,57 m3

    c. Aanstampeng = 60 x (0,76+0,78) /2 x 0,20 = 9,24 m3

    d. Pasangan batu kali 60 x (0,50+0,30) /2 x 0,60 = 14,40 m

    Dari sisi pekerja :

    Kalau menelaah analisa di atas maka dalam 1 hari

    seorang pekerja minimal harus menyelesaikan galian 3

    sebanyak : 1/0,526 =1,9 m . Kalau pekerjaan itu

    dikerjakan secara harian tanpa pengawasan yang

    memadai, maka bisabisa dalam 1 hari hanya 3

    menyelesaikan 1 1,5 m artinya jauh di bawah

    analisa, tetapi dengan pengawasan mandor yang

    disiplin dan bijaksana seorang tukang gali bisa 3

    mengerjakan galian sampai 2 3 m bahkan tukang 3

    galian borongan bisa menggali sampai 3 4 m / hari

    karena ingin mendapatkan upah lebih besar dibanding

    dengan pekerjaan harian.

    Dari sisi mandor :

    Dalam 1 hari seorang mandor harus bisa mengawasi 3

    pekerja hinga mencapai volume 1/0,052 = 19 m atau

    setara dengan mengawasi pekerja sebanyak 19 3 3

    m /1,9m = 10 orang pekerja.

    Perbandingan :

    Bila dikerjakan secara harian ( misal upah pekerja

    Rp.35.000/hari dan mandor Rp.60.000/hari) maka 3

    upah galian per m menjadi:

    0,526 pekerja @ Rp. 35.000, = Rp. 18.410,

    0,052 mandor @ Rp. 60.000, = Rp. 3.120,

    Jumlah = Rp. 21.530,

    Sekarang kalau dicoba mandornya harian tetapi 3

    pekerjanya borongan dengan harga Rp.15.000, / m

    maka apabila pekerja tukang gali bisa menyelesaikan 3

    ratarata 3,5 m /hari maka upah yang dibawa pulang3

    adalah : 3,5 m x Rp.15.000 = Rp. 52.500,

    15 1570

    15

    20

    20

    40

    30

    Aanstampeng

    Urugan pasir

    PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN

  • Sebelum pekerjaan membangun

    rumah dimulai maka perlu

    diadakan persiapan di lapangan

    meliputi :

    Pembersihan lokasi, pemotongan rumput ,

    pengerukan humus dan pemotongan pohon

    beserta akarnya

    Pemindahan tarikan kabelkabel dan tiang

    listrik serta telepon bila mengganggu

    bangunan yang akan dibuat.

    Pembuatan jalan masuk ke lokasi pekerjaan

    atau jembatan darurat bila diperlukan

    Pembuatan KM/WC sementara untuk pekerja

    Tempat pembuangan sisa galian bila ada

    kelebihan galian

    Tempat pengambilan urugan bila harus

    menambah urugan

    Insert : Gambar sketsa (layout) tanah berisi

    penempatan barak, bahan, jalan masuk dan

    patokpatok bouwplank.

    39 Rencana Anggaran Biaya

    No Jenis Pekerjaan3

    (m )

    3

    1 Galian pondasi , analisaper m 0 0 0

    38.25 0 0 03

    2 Urugan pasir, analisa per m 0 1.2 0

    6.57 0 7.884 03

    3 Aantampeng, analisa per m 1.20 0.30 0

    9.24 11.088 2.772 03

    4 Pasangan batu kali, analisa per m 1.10 0.52 0.52

    14.4 15.84 7.488 7.488

    Jumlah 26.928 18.144 7.488

    Rekapitulasi keperluan bahan untuk membuat pondasi:

    3

    Batu kali = 26,928 m3

    Pasir = 18,144 m3

    Semen = 7,448 m

    Berikutnya adalah contoh perhitungan Rencana Anggaran dan Biaya secara lengkap menurut SNI .

    Volume Batu Pasir PC3 3

    (m ) (m ) (zak)isi 50 kg

    Dari volume pekerjaan bisa dihitung keperluan bahannya:

    PERENCANAAN & PERSIAPANPERENCANAAN & PERSIAPAN

    Pekerjaan Persiapan

    40Pekerjaan Persiapan

    1.5

    03

    .00

    3.0

    05

    .00

    1.5

    01

    .00

    15

    .00

    3.0

    03

    .00

    3.0

    01

    .00

    5.0

    0

    800

    3.00 3.002.00

    2.00 3.002.00 1.00

    GUDANG

    ALAT

    MATERIAL

    MA

    TE

    RIA

    L

    KE

    RJA

    PE

    MB

    ES

    IAN

    KM

    DENAH PERSIAPAN

    Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11