Top Banner
BAB III PROFIL POTENSI KOTA PAYAKUMBUH 3.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Struktur ekonomi Kota Payakumbuh dicerminkan oleh peranan masing-masing lapangan usaha dalam pembentukan PDRB Kota Payakumbuh, seperti pada tabel 1 Tabel 3.1 Distribusi Persentase PDRB Kota Payakumbuh Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2002 No Lapangan Usaha Parsenta se (%) 1 Pertanian 11,34 2 Pertambang Galian 0,42 3 Industri Pengolahan 6,77 4 Listrik, Gas dan Air Minum 1,51 5 Bangunan 70,43 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,06 7 Angkutan dan Komunikasi 18,21 8 Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan 9,66 9 Jasa-jasa 25,6 PDRB 100.00 Sumber: BPS Kota Payakumbuh. Dari data tabel 3.1 diketahui bahwa struktur ekonomi Kota Payakumbuh didukung oleh 4 sektor dominan, yaitu sektor jasa-jasa (25,6 %) yang sebagian besar merupakan kontribusi jasa pemerintahan sipil dan TNI/POLRI kemudian
28

BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Feb 15, 2015

Download

Documents

Srie Maryati
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

BAB III

PROFIL POTENSI KOTA PAYAKUMBUH

3.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Struktur ekonomi Kota Payakumbuh dicerminkan oleh peranan

masing-masing lapangan usaha dalam pembentukan PDRB Kota

Payakumbuh, seperti pada tabel 1

Tabel 3.1

Distribusi Persentase PDRB Kota Payakumbuh

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2002

No Lapangan UsahaParsentase (%)

1 Pertanian 11,342 Pertambang Galian 0,423 Industri Pengolahan 6,774 Listrik, Gas dan Air Minum 1,515 Bangunan 70,43

6Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,06

7 Angkutan dan Komunikasi 18,21

8Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan 9,66

9 Jasa-jasa 25,6  PDRB 100.00

Sumber: BPS Kota Payakumbuh.

Dari data tabel 3.1 diketahui bahwa struktur ekonomi Kota

Payakumbuh didukung oleh 4 sektor dominan, yaitu sektor jasa-jasa

(25,6 %) yang sebagian besar merupakan kontribusi jasa

pemerintahan sipil dan TNI/POLRI kemudian diikuti oleh sektor

angkutan dan komunikasi (18,2 %), sektor perdagangan, hotel dan

restoran (19,06 %) dan sektor pertanian (11,34 %).

Sektor perdagangan/hotel/restoran, angkutan dan jasa

merupakan sektor dominan dalam struktur perekonomian Kota

Page 2: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

Payakumbuh dengan besar kontribusi mencapai 62,87% dan

keseluruhan nilal produksi bruto. Tingginya peranan ketiga sektor

tersebut disebabkan fungsi ganda Kota.

Payakumbuh yang berperan dalam menampung aktifitas

pemerintahan dan ekonomi lokal dan regional yaitu kawasan

hinterlandnya (Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Tanah Datar

dan sebagian Kabupaten Agam) sebagai simpul perdagangan dan

jasa.

Pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh dan sembilan

lapangan yang berperan dalam pembentukan Produk Domestik

Regional (PDRB) dan tahun 1997 sampai dengan 2002 seperti

terfihat pada 11 3.2. benikut.

Tabel 3.2Pertumbuhan Ekonomi Kota Payakumbuh

Berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1993 dan Harga Berlaku Tahun 1997 – 2002

TahunHarga Konstan

Tahun 1993 (Rp. 000)

Harga Berlaku (Rp.

000)

Pertumbuhan

Berdasarkan Harga Konstan

1997 180.934,78 233.246,31 -4,91998 172.173,28 399.096,73 -4,741999 175.604,71 468.976,06 1,662000 181.588,11 504.423,06 3,412001 188.542,36 562.991,39 3,82

Sumber: BPS Kota Payakumbuh

Berdasarkan Tabel 3.2 diketahui pertumbuhan ekonomi pada

tahun 1997 menurun secara drastis sampai -4,9 % yang merupakan

rentetan dan dampak krisis moneter yang benlanjut manjadi krisis

ekonomi yang melanda Indonesia secara umum, keadaan ini masih

dialami sampai tahun 1998 dengan pertumbuhan ekonomi -4,74 %,

kemudian pada tahun 1999 seiring dengan dilaksanakannya

program penyelamatan (resque) dan program pemulihan (recovery)

CV. ARSINDAH III-2

Page 3: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

ekonomi di segala bidang melalui Program Janing Pengaman Sosial

(Social Safety Net) atau lebih dikenal dengan Program JPS, secara

signifikan dapat membantu upaya pemulihan kondisi sosial ekonomi

masyarakat di daerah, sehingga pertumbuhan ekonomi mengalami

peningkatan mencapai 1,66 %, keadaan ini terus membaik pada

tahun berikutnya, dimana pada tahun 2000 mencapai 3,41 % dan

pada tahun 2001 mencapai 3,82 %.

Kondisi ini menunjukkan bahwa dukungan Pemerintah Kota

Payakumbuh terhadap kebijakan Pemerintah Pusat secara relatif

dilaksanakan dengan baik dalam upaya keluar dari krisis ekonomi

yang secara simultan berdampak terhadap pemulihan kondisi sosial

ekonomi masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota

Payakumbuh dan tahun 1997 sampai dengan 2001, dapat

diproyeksi pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh seperti terlihat

pada TabeL 3.3. berikut.

Tabel 3.3Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kota Payakumbuh

Tahun 2002 — 2007 Atas Dasar Harga Konstan 1993

TahunHarga Konstan

Tahun 1993 (Rp.000)

Pertumbuhan Berdasarkan Harga

Konstan (%)2002 196.157,70 4,232003 205.812,98 4,732004 216.577,01 5,232005 228.986,87 5,732006 243.252,75 6,232007 259623,66 6,73

(*) Data Diolah

Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut didasarkan kepada

formulasi penghitungan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya

dengan pertimbangan tidak dipengaruhi faktor internal dan

CV. ARSINDAH III-3

Page 4: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

eksternal, seperti pengaruh ekonomi global dan regional. Di

samping itu, mempertimbangkan kondisi pemerintahan yang selalu

stabil tanpa gejolak yang cenderung menghambat pertumbuhan

ekonomi.

3.2. Keunggulan Geografis

Kota Payakumbuh dengan letak geografisnya yang dikelilingi

wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, tetah menjadikan Kota

Payakumbuh berfungsi sebagai pusat pelayanan jasa perdagangan,

pendidikan, kesehatan, transportasi dan perbankan bagi kawasan

hinterland disekitarnya terutama bagi daerah Kabupaten Limapuluh

Kota, sebagian dan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam

dengan jumlah kontnibusi dalam pembentukan PDRB (Produk

Regional Domestik Bruto) Kota Payakumbuh sebesar 82,01 %.

Kondisi geografis wilayah yang relatif datar dengan komposisi

tata guna lahan sebagian besar merupakan lahan pertanian

produktif untuk komoditas pertanian tanaman pangan, palawija dan

sayuran merupakan peluang potensial dalam pengembangan usaha

agribisnis dan agroindustri yang berbasis hasil produksi pertanian.

Kontribusi sektor industri dalam pembentukan PDRB Kota

Payakumbuh walaupun relatif kecil yaitu sekitar 8,09 %, namun

sektor ini mempunyal prospektif yang baik, terutama untuk

pengembangan potensi industri kecil pengolahan pangan yang

merupakan kelompok jenis usaha dominan yang dilakukan oleh

masyarakat Kota Payakumbuh di samping usaha industri kerajinan

bordir dan sulaman.

Selanjutnya dilihat dan prospektif pengembangan ekonomi

dan aspek pengembangan wilayah dengan posisi strategis Kota

Payakumbuh yang merupakan pintu gerbang wilayah Timur

Sumatera Barat yang terletak di jalur jalan lintas regional dan

Propinsi Sumatera Barat menuju Propinsi Riau yang relatif dekat

CV. ARSINDAH III-4

Page 5: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

dengan kawasan pertumbuhan ekonomi regional ASEAN meliputi

Singapura — Johor — Riau (SIJORI), IMS-GT (lndonesia-Malaysia-

Singapura Growth Triangle) dan IMT-GT (Indonesia Malaysia-

Thailand Growth Triangle) menjadikan peluang potensial bagi Kota

Payakumbuh dalam memanfaatkan multiplier effect dengan

dilaksanakannya kesepakatan perdagangan bebas AFTA 2003.

Kondisi ini terlihat dengan besaran kontribusi sektor perdagangan,

hotel dan restoran dalam PDRB sebesar 16,20% kemudian dengan

melihat fungsi Kota Payakumbuh yang berfungsi ganda sebagai

ibukota Kabupaten Limapuluh Kota dan juga menjadi pusat aktifitas

ekonomi bagi kawasan hinterland di sekitarnya.

Dengan Gambaran Umum Kota Payakumbuh dan kondisi

geografis Kota Payakumbuh tersebut diatas dapat dirumuskan

keunggulan geografis sebagai berikut:

a. Ibu Kota Kabupaten 50 Kota dan Kota Payakumbuh sendiri.

Sekaligus sebagai pusat pelayananan jasa perdagangan,

pendidikan, kesehatan, transportasi dan perbankan bagi

kawasan hinterland sekitarnya.

b. Pintu gerbang Kawasan Timur Sumatera Barat melalui melalui

jalur darat dan Propinsi Riau dan dekat dengan kawasan

pertumbuhan ekonomi Regional ASEAN.

c. lklim sedang dengan suhu rata-rata antara 200 C -200 C

d. Daerah relatif datar dan subur

e. Memiliki potensi alam yang dapat dikembangkan

f. Memiliki wisata alam dan budaya

g. Ruas jalan yang cukup banyak

3.3. Tenaga Kerja

Berbicara tentang tenaga kerja tak lepas dan membicarakan

sumber daya manusia. Sumber daya manusia mengandung dua sisi

CV. ARSINDAH III-5

Page 6: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

pemahaman pertama dan proses pembentukan mutu modal

manusia dan kedua dari manfaat sumber daya manusia dimaksud.

Proses pembentukan mutu berkaitan dengan pendidikan,

pelatihan yang diberikan kepada manusia dimaksud dan kemudian

bagaimana memanfaatkan tenaga kerja yang telah dididik atau

dilatih tersebut.

Untuk melihat tenaga kerja secara makro dapat dilihat dari

data penyebaran penduduk sebagai berikut:

TabeI3.4Penyebaran Penduduk Perkecamatan

Tahun 2001 -2003

URAIANKec. Pyk. Barat Kec. Pyk. Utara Kec. Pyk. Timur

2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003

Jih Penduduk45.47

945.66

447.22

832.57

832.69

433.32

720.52

220.67

4 1.323

a. Laki-laki22.33

922.41

223.19

815.92

215.97

216.28

810.27

810.31

710.67

9

b. Perempuan23.14

023.25

224.03

016.65

616.72

217.03

910.24

410.35

710.64

4

Sex Ratio 97 96 97 96 96 96 100 100 100

Kepadatan 1.348 1.353 1.399 1.360 1.365 1.391 903 910 938

Sumber: BPS Kota Payakumbuh 2004

Dari data dimaksud terlihat penduduk Kota Payakumbuh

berkembang dan tahun ketahun sehingga tahun 2003 berjumlah

101.876 jiwa dengan dengan kepadatan rata-rata 1.266 jiwa per Km

Seterusnya dari indikator untuk mengetahul kondisi

pendidikan di Kota Payakumbuh dapat dilihat dan persentase

penduduk usia 10 tahun keatas menurut jenjang pendidikan yang

tamat sepert tabel beriikut:

Tabel 3.5Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas

Menurut Jenjang Pendidikan DitamatkanTahun 2001 - 2002

CV. ARSINDAH III-6

Page 7: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

No

Pendidikan2001 (%)

2002 (%)

1Tidaklbelum pernah sekolah 1,77  

2Tidak/belum tamat sekolah 28,77 25,37

3 SD 26,63 22,554 SLTP 19,68 20,155 SLTA 17,68 24,846 D D Ill D III 3,17 3,14

7Universitas/ S1, S2, S3 2,69 3,96

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh

Sarana pendidikan di Kota Payakumbuh cukup tersedia mulai

dan TK sampai Perguruan Tinggi. Secara keseluruhan jumlah sarana

pendidikan formal di Kota Payakumbuh adalah sebanyak 171 buah

sebagaimana terlihat pada Tabel 3.6.A

Tabel 3.6.AJumlah Sarana Pendidikan Formal Di Kota Payakumbuh

Tahun 2002

NoTingkat

Pendidikan

Jumlah SekolahJumla

hNegeriSwast

a1 TK - 40 402 SD/MI 85 5 903 SLTP/MTs 11 7 184 SMU/MA 9 12 21

5Akademi/Diploma (D-3) - - -

6Universitas/STII/S-1 - 3 3

  Jumlah 105   171

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh

Kemudian dilihat dan mata pencaharian/lapangan usaha

penduduk Kota Payakumbuh sebagal berikut:

Tabel 3.6.BJumlah Penduduk Usia 10 tahun keatas yang Bekerja

Menurut Jenis Kelamin dan Lapangan UsahaTahun 2001

CV. ARSINDAH III-7

Page 8: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

No

Lapangan Usaha Laki-lakiPerempua

nJumlah

1 Pertanian 1.638 3.377 10.015

2Pertambangan dan Penggalian 33 41 74

3 Industri 2.202 2.058 4.2604 Listrik, Gas, dan Air 332 0 3325 Bangunan dan Konstruksi 1.899 39 1.9386 Perdagangan 7.607 7.401 14.6087 Angkutan dan Komunikasi 3.215 39 3.2548 Lembagakeuangan 571 247 8189 Jasa-jasa 4.140 5.508 9.198

  Jumlah 26.890 17.964 44.554

Sumber: BPS, Kota Payakumbuh

Dari tabel diatas terlihat, dari jumlah penduduk 48.847 Tahun

2001 yang bekerja sebanyak 44.554 orang, sementara konsentrasi

penduduk dalam mata pencaharian pada sektor perdagangan,

pertanian dan diikuti pula sektor jasa dan industri.

Lebih lanjut ditinjau dan pemanfaatan tenaga kerja dilihat dan

data pencari kerja di Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Tenaga

kerja dan sebagainya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7Pencari Kerja, Lowongan, Penempatan yang belum

ditempatkanMenurut Tingkat Pendidikan Bulan Agustus 2003

No PendidikanPencari Kerja Lowongan Penempatan Yg Belum

Ditempatkan

L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml

1Tidak Tamat SD - - - - -   - - - - - -

2Sekolah Dasar - - - - -   - - - - - -

3 SMP 4 4 8 2 - 2 - - - 2   2

4 SMA 67 9015

7 - -   - - - 67 9015

7

5DI, DII, DIII 5 8 13 - -   - - - 5 8 13

6 Sarjana 1 30 31 - -   - - - 1 30 31

  Jumlah 7712

920

6 2 - 2 - - - 7712

920

6

CV. ARSINDAH III-8

Page 9: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

Dari data tersebut hanya 206 orang pencani kerja dan tingkat

SMP-Sanjana, sementara lowongan tidak ada sama sekali, namun

bila ada lowongan terbuka, maka pencari pekerjaan akan meningkat

contoh; Lowongan calon PNS di Kota Payakumbuh pada bulan

Oktober 2003 sebanyak 85 orang yang mendaftar 6.000 orang.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, jelas tersedia tenaga

kerja di Payakumbuh untuk dimanfaatkan dalam peluang investasi

cukup tersedia.

3.4. Bahan Baku

Bahan baku dan sumber daya alam dapat berupa; medium budi

daya, bahan energi langsung atau tidak Iangsung; bahan mentah

baku yang langsung atau tidak langsung atau diproses melalui

kegiatan industri, untuk melihat bahan baku yang ada di Kota

Payakumbuh dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Medium budi daya

a. Sektor Pertanian

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penunjang

perekonomian Kota Payakumbuh, karena di samping sebagian besar

masyarakat Kota Payakumbuh bekerja di sektor ini juga hasil

produksi tanaman pangan seperti padi, jagung dan ubi kayu

merupakan juga bahan baku utama bagi sektor industri pengolahan

pangan. Hasil produksi pertanian tanaman pangan pada tahun 2002

dapat dilihat pada Tabel 3.8

Tabel 3.8Produksi Pertanian Tanaman Pangan

Menurut Jenis Produksi di Kota PayakumbuhTahun 2002

No

JENIS PRODUKSI JUMLAH (TON)

1 Padi 33.835

CV. ARSINDAH III-9

Page 10: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

2 Jagung 2.5163 Ubi Jalar 3684 Ubi Kayu 1.7505 KacangTanah 576 KacangPanjang 1177 Cabe 7348 Ketimun 441

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kota Payakumbuh

Berdasarkan tabel 3.8 diketahui potensi hasil produksi

pertanian tanaman pangan yang paling menonjol adaiah produksi

padi, sehingga Kota Payakumbuh dikenal dengan daerah surplus

beras yaitu disamping untuk pemenuhan kebutuhan konsumen

dalam daerah juga dipasarkan sampai keluar daerah dan propinsi.

Sedangkan produksi pertanian lainnya yang memiliki potensi adalah

komoditas jagung yang merupakan bahan baku bagi industri pakan

ternak unggas dan pengolahan pangan disamping ubi kayu dan ubi

jalar.

b. Sektor Peternakan dan Perikanan

Pada sub sektor peternakan, Kota Payakumbuh dikenal

sebagai daerah penghasil ternak terbesar di Propinsi Sumatera

Barat dan sentra peternakan besar khususnya kuda dan sapi.

Jumlah populasi dan produksi ternak menurut jenisnya seperti

tertihat pada tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9Populasi Dan Produksi Ternak

Menurut Jenis Ternak di Kota PayakumbuhTahun 2002

No

Jenis TernakPopulasi (ekor)

Produksi

Daging (ton)

Telur (ton)

1 Sapi Potong 6.326 455 -2 Kerbau 2.587 121,2 -3 Kuda 1.630 12,3 -4 Kambing 4.707 81,87 -5 AyamBuras 120.400 120 60,6

6Ayam Ras Petelur 275.000 90,5 1.749

7 Ayam Ras 2.267.260 748,12 -

CV. ARSINDAH III-10

Page 11: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

PedagingSumber: Dinas Peternakan/Perikanan Kota Payakumbuh

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa potensi ternak terbanyak

menurut jenisnya adafah ternak unggas ayam, puyuh dan itik,

sedangkan untuk jenis ternak besar terdiri dari sapi potong,

kambing, kerbau dan kuda. Potensi perikanan di Kota Payakumbuh

terdiri dan produksi ikan kolam dengan jumlah produksi pada tahun

2002 mencapai 1.033,6 ton dengan luas kolam 225,935 Ha,

kemudian produksi ikan keramba mencapal 12,4 ton dan 97 unit

keramba dan produksi ikan sawah (inmindi) mencapai 9,6 ton

dengan luas lahan sekitar31,5 Ha.

2. Bahan Energi Langsung

Sumber energi yang berasal dari alam belum dimanfaatkan

antara lain air, angin, panas walaupun potensi ini dimungkinkan

untuk diolah seperti ; sumber tenaga listrik (PLTA) dengan

memanfaatkan Batang Agam, Batang Lampasi atau Batang

Sinamar.

3. Bahan mentah/ Baku

Bahan mentah/ baku yang dapat diolah yang berasal dan

sumber alam langsung berupa air atau gas. Bahan baku yang

berasal dan tanah yang telah diolah di Kota Payakumbuh adalah

usaha batu bata. Usaha ini terdapat 30 unit usaha dan menyerap

tenaga kerja sebanyak 15 orang dengan investasi Rp. 96.000.000,-.

Produksi batu bata ini menghasilkan 4.430.000 bulan per tahun

dengan nilai produksi sebesar Rp. 11.175.000,- adapun lokasi usaha

Batu bata ini yaltu sekitar Ngalau dan Koto Panjang Lampasi.

CV. ARSINDAH III-11

Page 12: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

Disamping kualitas tanah tersebut baik untuk pembuatan batu

bata, juga sangat baik untuk pengembangan usaha keramik.

Kemudian bahan baku lain yaitu pasir batu (sirtu) dibeberapa

pelabuhan pasir yaitu: Koto Panjang, Lampasi dan beberapa tempat

sepanjang Batang Agam yang Iokasinya dibatasi.

Bahan baku yang berasal dan air yaitu pemanfaatan air

permukaan tanah (sungai) dan air yang berasal dan dalam tanah

sendiri. Khusus pemanfaatan Air Sungai pada umumnya digunakan

untuk irigasi sawah. Adapun sungai yang ada di Kota Payakumbuh

adalah:

Batang Agam, Panjang 14,6 Km, lebar 20 m melalui kelurahan

Balai Panjang, Balai Nan Duo, P. Sinayan, Bulakan Balai Kandi,

Tanjuang Gadang, Balai Nan Duo, Parit Rantang, Daya

Bangun, Labuah Baru, Pasir, Taruko dan Koto Baru

Payobasuang.

Batang Lampasi ; panjang 11,6 Km lebar 15 m melalui

Kelurahan Koto Panjang, Sungal Durian, Payonibuang, Talawi,

BI. Batuang dan Tanjuang Anau.

Batang Sinama ; panjang 4,5 Km lebar 15 m melalul kelurahan

Talawi dan Balai Batung.

Selain dan sungai-sungai tersebut diatas banyak lagi sumber air

yang kecil seperti; Batang sikali, sungai Dareh, Kecing depek dan

sebagainya yang airnya bersih yang dimanfaatkan, untuk PDAM

Kota Payakumbuh dan menjadi potensi sebagai sumber air mineral.

3.5. Industri Pengolah

Kota Payakumbuh merupakan salah satu daerah potensial di

Propinsi Sumatera Barat dalam hal pengembangan industri

pengolahan terutama industri pengolahan hasil pertanian dan

CV. ARSINDAH III-12

Page 13: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

kehutanan berupa industri makanan spesifik daerah, makanan

ningan, kerajinan dan bordir.

Jumlah unit usaha masing-masing kelompok industri di Kota

Payakumbuh dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.10Jumlah Usaha Industri Dan Tenaga Kerja

Menurut Kelompok Industri Di Kota Payakumbuh.Tahun 2002

No Kelompok IndustriUnit

Usaha

Tenaga Kerja

(Orang)1 Industri Aneka 181 1.5382 lndustri Hasil Pertanian 643 3.3613 Industri Kimia 83 252

4Industri Logam, Mesin, elektronik 321 990

  Jumlah 1.228 8.141Sumber: Dinas Perindagnaker Kota Payakumbuh

Kemudian dan 1.228 unit usaha industri yang potensial dapat dilihat

dari tabel berikut:

Tabel 3.11Data Industri Kecil Potensial Kota Payakumbuh

Tahun 2003

No Jenis Industri UU TK InvestasiProduksi

Jumlah Nilai (Rp.000)

1 Industri makanan spesifik 10 62 42.400.000 140 Ton 1.680.000

2 Industri makanan ringan 121 92116.938.637.0

00 6.930 Ton34.650.00

03 Sulaman bordir 52 704 821.111.000 3.750 kodi 2.115.0004 Alsintan 2 25 361.000.000 833 unit 1.616.000

5 batu-bata 30 159 96.000.0004.430.000 bh

11.075.000

6Moulding dan bahan bangunan 12 75 650.070.000 1.500 M3 2.250.000

7 Bengkel 34 188 737.800.00017.255. buah 345.000

8 Tas 10 73 450.500.000 1.652 kodi 24.7809 Kopi 13 58 243.750.000 96.888 Kg 1.356.432

10 Peti kemas dan kayu 33 131 519.750.000889.920 buah 2.669.760

11 Lilit songkok 6 35 19.500.000 7.680 kodi 192.00012 Konveksi 6 41 213.600.000 1.600 kodi 24.000

CV. ARSINDAH III-13

Page 14: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

Dari data tersebut terlihat industri makanan ningan yang

mendominasi unit usahanya 121 buah dengan penyerapan tenaga

kerja 921 orang, diikuti unit usaha sulaman bordir (52 buah),

bengke( (34 buah) dan pembuatan peti kemas kayu.

3.6. Parawisata

Kota Payakumbuh dengan keanekaragaman potensi wisata

dan budaya termasuk dalam koridor aktual wisata yang merupakan

satah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Propinsi Sumatera Barat.

Jumlah objek wisata menurut jenisnya dapat dilihat pada tabel 3.12

benikut.

Tabel 3.12

Objek Wisata Menurut Jenisnya Di Kota Payakumbuh

NoJenis

WisataObyek Wisata

1 Wisata Alam 1. Ngalau Indah    2. Ngalau Sampik    3. Panorama Ampangan

2Wisata Purbakala 1. Rumah Gadang Tuanku Lareh

    2.Mesjid Tuo Balai Nan Duo

3Wisata.Sejarah I. Tugu Ratapan Ibu

    2. Tugu Pejuang Bukit Sibaluik Jariang4 Wisata Fauna 1. Pacu itik

    2. Pacu Kuda Tradisional    3. Pacu jawi (sapi)    4. Pacu Belut

5Wisata Budaya 1. Randai

    2. Saluang    3. Rabab    4. Dikia    5. Dabuih    6. Gamat

CV. ARSINDAH III-14

Page 15: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

    7. Salaju Sampan    8. Talempong Sikatuntuang    9. Talempong Pacik

Dari berbagai jenis dan objek wisata yang dimiliki Kota

Payakumbuh, maka wisata fauna Pacu Itik merupakan permainan

khas anak nagari Payakumbuh yang tidak terdapat di daerah lain di

Sumatera Barat, sehingga merupakan potensi wisata Kota

Payakumbuh yang unik dan perlu dikembangkan untuk lebih dikenal

di luar daerah, luar propinsi dan bahkan di luar negeri.

Adapun potensi wisata baru yang akan dikembangkari adalah

terbang paralayang yang direncanakan di kawasan perbukitan

kelurahan Talang Kec. Payakumbuh Barat.

3.7. Sarana dan Prasarana

3.7.1. Sarana

3.7.1.1. Transportasi

a. Sektor Perhubungan

Prasarana perhubungan merupakan urat nadi perekonomian

yang menunjang kelancaran arus orang, barang dan jasa di Kota

Payakumbuh. Kondisi sarana perhubungan di Kota Payakumbuh

tahun 2003 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.13Kondisi Jalan Kota Payakumbuh

Menurut Status dan Kondisi Tahun 2003

Status Jalan

Kondisi

Baik Sedang Rusak Jumlah

CV. ARSINDAH III-15

Page 16: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

(Km) (Km)

(Km) (Km)

Negara 39 - - 39

Propinsi 8,6 9 1 18,6

Kota 92,15 49,50 39,4 181,05

Jumlah 139,75 58,5 40,4 238,65

Sumber: Dinas Kimpraswil Kota Payakumbuh

Dari tabel tersebut, diketahui kondii jalan di Kota Payakumbuh

sekitar 58,55% diantaranya dalam kondisi baik, sedangkan 24,51%

berada dalam keadaan sedang dan 16,92% dalam keadaan rusak.

Secara simultan peningkatan panjang jalan dan kualitas jalan terus

ditingkatkan. Peningkatan ini diarahkan untuk percepatan

pembangunan kawasan pinggiran kota dan merealisir

pembangunan jalan Payakumbuh by Pass meliputi jalan Lingkar

Utara sepanjang 12 Km dan jalan Lingkar Selatan sepanjang 9 Km.

Jalan Lingkar ini direalisir guna memperlancar peningkatan

arus transportasi dari dan ke Propinsi Riau melalui Kota

Payakumbuh. Disamping itu juga untuk mendukung kebijakan

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi sehubungan dengan

rencana pembangunan ”Kelok Sambilan Fly Over” guna

mengantisipasi meningkatnya arus transportasi dan aktivitas

perdagangan dari wilayah timur Propinsi Sumatera Barat dengan

berlakungan perdagangan bebas di ASEAN.

3.7.1.2. Listrik

Sumber listrik Kota Payakumbuh berasal dari PLTA Maninjau

dan PLTA Batang Agam yang didistribusikan melalui gardu induk

dengan kapasitas 20 KV dan berdaya 200 Kva. Jaringan listrik sudah

menyebar hampir ke seluruh wilayah kota Payakumbuh, untuk

melihat jumlah pelanggan dan daya tersambung dari tahun 2000

sampai dengan 2003 dapat dilihat sebagaimana tabel dibawah ini:

CV. ARSINDAH III-16

Page 17: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

Tabel 3.14Jumlah Langganan dan Daya Tersambung

Menurut Kelompok Pelanggan Tahun 2000 - 2003

No

.

Klasifikasi

Pelanggan

Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003

Pelangg

an

VA Pelangg

an

VA Pelangg

an

VA Pelangg

an

VA

Sosial (S) 407 593.950 412 593.950 414 601.500 424 657.500

Rumah

Tangga (R)

15.562 9.964.35

0

15.671 9.964.35

0

15.756 10.141.5

00

16.224 10.920.8

50

Usaha (B)* 1.687 2.224.80

0

1.705 2.224.80

0

1.715 2.260.60

0

1.761 2.349.60

0

Industri (I)* 13 245.700 13 245.700 13 245.700 12 179.700

Gedung

Pemerintah

an (P1)

148 461.500 149 461.500 151 471.200 153 476.900

Penerangan

Jalan (P3)

21 119.890 21 119.890 21 119.890 25 124.390

Jumlah (M3) 17.838 13.610.1

90

119.890 13.610.1

90

18.070 13.840.3

90

18.599 14.708.9

40

Sumber: PT. PLN (Persero) Kota Payakumbuh

Daya terpasang ini di Kota Payakumbuh adalah 14.708.940 VA

perkiraan kebutuhan listrik Kota Payakumbuh sampai akhir tahun

rencana (tahun 2012) adalah sebesar 25.996 KWH untuk memenuhi

ini masih diperlukan tambahan daya dari PLN sebagai penyedia

listrik.

3.7.1.3. Telekomunikasi

Perkembangan pemekaran telepon cukup meningkat

terutama sambungan induk dengan pertumbuhan 10,5% dan wartel

25% sementara telepon umum kartu dan telepon umum coin terjadi

penurunan. Untuk melihat perkembangan dimaksud secara rinci

daru tahun 2000 s/d 2003 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.15

CV. ARSINDAH III-17

Page 18: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

Kapasitas Sambungan TeleponTahun 2000 - 2003

UraianTahun Pertumbuha

n

Rata-rata

2000 2001 2002 2003

Kapasitas

Sentra (SST)

6.474 6.474 6.474 6.474 0%

Sambungan

Induk (SST)

5.120 5.931 5.931 6.332 10,5%

Sambungan

Cabang (SST)

0 0 0 0 -

Wartel (SST) 97 125 125 127 -

Telepon

Umum Kartu

(SST)

11 5 0 0 -

Telepon

Umum Coin

(SST)

10 6 6 3 -

Sumber: PT. Telkom (Persero) Kota Payakumbuh

3.7.1.4. Air

Pada awalnya sumber air bersih yang dikelola PDAM Kota

Payakumbuh berasal dari Batang Tabik, kemudian dikembangkan

dengan penambahan pada lokasi Sungai Dareh Padang Ambacang

dengan investasi sebagai berikut:

- Sumber air Rp. 175.000.000,-

- Penyediaan pipa Rp. 2.755.323.000,-

- Pemasangan pipa Rp. 537.134.000,-

- Penambahan sambungan Rp. 400.000.000,-

CV. ARSINDAH III-18

Page 19: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

Investasi tersebut berasal dari dana ABT sehingga perkembangan

jumlah pemakai air PDAM dari tahun 2000 s/d 2003 adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.16Perkembangan Pelanggan PDAM Kota Payakumbuh

Tahun 2000 - 2003

Klasifikasi Pelanggan Tahun

2000 2001 2002 2003

Perumahan 2.127.57

6

2.572.96

1

2.533.09

4

1.923.67

5

Industri 3.620 4.321 2.609 2.076

Niaga 272.048 304.900 275.159 207.571

Pemerintah 383.548 371.365 302.614 207.350

Sosial 260.083 267.296 244.127 177.151

PDAM, DSAM, PBAM - - - -

Mobil Tangki 8.622 8.486 4.928 2.497

Jumlah 3.055.49

7

3.529.32

9

3.362.53

2

2.520.50

0

Sumber: PDAM Kota Payakumbuh

3.7.1.5. Bank

Lembaga keuangan (perbankan) merupakan salah satu sarana

yang cukup penting untuk mendukung kegiatan ekonomi. Di Kota

Payakumbuh terdapat 3 Lembaga Keuangan (Perbankan) yaitu Bank

BNI 1946, Bank Nagari (Bank Pembangunan Daerah Sumatera

Barat) dan Bank Rakyat Indonesia serta didukung oleh Bank

Perkreditan Rakyat (BPR). Bank BNI 1946 dan Bank Nagari

mempunyai 1 kantor cabang sedangkan BRI terdiri dari BRI Cabang

dan BRI Unit yang tersebar diseluruh wilayah kecamatan. Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) tersebar pada wilayah kecamatan dan

nagari yang dikelola oleh Bank Nagari dan BPO Gebu Minang.

CV. ARSINDAH III-19

Page 20: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

3.7.1.6. Penginapan

Sarana dan prasarana penginapan merupakan faktor penting

terutama untuk menunjang kegiatan pariwisata. Di Kota Sawahlunto

tersedia fasilitas penginapan yang terdiri dari beberapa hotel kelas

melati dan wisma/penginapan.

3.7.1.7. Rumah Sakit

Sarana kesehatan di Kota Payakumbuh yang terdiri dari

Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Swasta, Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu serta Klinik Bersalin cukup memadai untuk

melayani masyarakat baik untuk pemeliharaan kesehatan,

perawatan maupun pengobatan yang tidak hanya melayani

masyarakat Kota Payakumbuh tetapi juga pasien dari Kabupaten

tetangga. Jumlah sarana kesehatan tersebut dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 3.17Jumlah Sarana Kesehatan di Kota Payakumbuh

Tahun 2003

No. Jenis Pelayanan Pengelola

Pemerinta

h

Swasta/Yayasan Lainnya

CV. ARSINDAH III-20

Page 21: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

1. Rumah Sakit Umum 1 1 -

2. Rumah Bersalin - 3 -

3. Puskesmas 5 - -

4. Puskesmas Pembantu 24 - -

5. Puskesmas Keliling 5 - -

6. Praktek Dokter - 37 -

7. Bidan Praktek - 47 -

8. Posyandu - - 158

9. Dukun Terlatih - 34 -

10. Balai Pengobatan

Lain

- 1 -

Jumlah 35 122 158

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh

3.7.2. Prasarana

3.7.2.1. Tata Guna Tanah

Pada saat ini telah terdapat data yang terperinci luas lahan

kering menurut penggunaannya dalam satuan hektar. Penggunaan

lahan untuk perumahan masih yang terbesar dalam penggunaan

lahan di Kota Payakumbuh yaitu sebesar 44,57% kemudian

sebagian besar peruntukan lahan juga digunakan untuk tegalan

atau kebun sebesar 56.62% sedangkan ladang atau huma belum

digunakan sebagai lahan di Kota Payakumbuh, lainnya adalah

ditanami pohon atau hutan rakyat sebesar 1,16%. Untuk lahan

pengembalaan atau padang rumpur di Kota Payakumbuh sendiri

digunakan sebesar 22 hektar atau sebesar 1,16%. Selengkapnya

data-data tersebut tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel 3.18Perincian Luas Lahan Kering Menurut Penggunaannya

Kota Payakumbuh Tahun 2003 (ha)

No.

Penggunaan Lahan Jumlah (Ha)Persenta

se

CV. ARSINDAH III-21

Page 22: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

1 Perumahan & Pekarangan 1.581 44,57%

2 Tegal/Kebun 1.902 53,62%

3 Ladang/Huma 0 0,00%

4Pengembalaan/Padang Rumput 22 0,62%

5Sementara Tidak Diusahakan 1 0,03%

6Ditanami Pohon/Hutan Rakyat 41 1,16%

  Total 3.547 100%Sumber: BPN Kota Payakumbuh

3.7.2.2. Tata Ruang Kota (RUTRK)

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh No.18 tahun

2003 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota Payakumbuh, telah

dirancang bermacam-macam materi yang berkaitan dengan RUTRK.

Khusus yang berkaitan dengan peluang investasi adalah materi

struktur pemanfaatan ruang.Kota Payakumbuh dibagi atas 3 Bagian

Wilayah Kota (BWK) dengan 12 sub BWK sebagaimana terlihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.19Pembagian BWK dan Sub BWK di Kota Payakumbuh

BWKSub

BWKFungsi

BWK

AA1

CDB skala regional dan kawasan pemukiman

kepadatan tinggi

A2Pusat perdagangan dan jasa skala lingkungan dan

pemukiman kepadatan tinggi

A3Kawasan perkantoran, pengembangan rumah sakit

dan pemukiman kepadatan tinggi

A4Kawasan pemukiman kepadatan tinggi, pusat

perdagangan dan jasa skala lingkungan

A5 Kawasan pemukiman kepadatan tinggi, pusat

CV. ARSINDAH III-22

Page 23: BAB 3 Profil Potensi Kota Payakumbuh

Profil Potensi Kota Payakumbuh Payakumbuh 2004

perdagangan dan jasa skala lingkungan

BWK

B

B1

Kawasan pemukiman kepadatan sedang, sub pusat

perdagangan atau pasar satelit, kawasan pertanian

terbatas dan sebagai kawasan industri

B2Kawasan pemukiman kepadatan sedang, kawasan

pendidikan dan kawasan pertanian terbatas

B3

Kawasan pemukiman kepadatan sedang, sub pusat

perdagangan atau pasar satelit, kawasan pertanian

terbatas dan sebagai kawasan industri

BWK

C

C1

Kawasan pemukiman kepadatan rendah/pemukiman

pedesaan, kawasan peternakan terpadu dan kawasan

pertanian

C2Kawasan pemukiman kepadatan rendah/pemukiman

pedesaan dan kawasan pertanian

C3 Kawasan pemukiman kepadatan rendah/pemukiman

CV. ARSINDAH III-23