BAB 2 PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) 1 BAB 2
BAB 2PENYAKIT YANG DAPAT
DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
1BAB 2
Tujuan Pembelajaran Umum
• Pada akhir sesi, peserta mampu memahami PD3I dan imunologi program imunisasi.
2BAB 2
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pada akhir sesi, peserta mampu:• Menjelaskan jenis-jenis dan gejala penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
• Menguraikan sistem kekebalan
3BAB 2
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI.
Ada 7 macam penyakit menular yang dapat diupayakan pencegahan dengan imunisasi.
BAB 2 4
Pokok Bahasan
• Jenis PD3I dan gejala:TuberkulosisPoliomyelitisDifteriPertusisTetanusCampakHepatitis B
5BAB 2
Tuberkulosis
• Disebabkan Mycobacterium tuberculosa
Gejala:- Badan lemah- Berat badan menurun- Demam- Berkeringat malam hari - Batuk terus menerus - Nyeri dada- Kadang – kadang batuk darah
6BAB 2
POLIO
• Disebabkan oleh : satu dari tiga virus yang berhubungan, yaitu virus polio tipe 1, 2 atau 3.
Gejala
- Lumpuh Layu akut - Pada anak berumur < 15 tahun- Demam dan nyeri otot- Kematian bisa terjadi karena kelumpuhan - Otot pernapasan- Penyebaran melalui tinja yang terkontaminasi
7BAB 2
DIFTERI
• Disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae
Gejala:
- Gelisah- Aktifitas menurun- Radang tenggorokan,- Hilang nafsu makan- Demam ringan, - Dalam 2-3 hari timbul selaput
putih kebiru - biruan pada tenggorokan dan tonsil
8BAB 2
Pertusis• Disebabkan bakteri Bordetella pertussis• Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari.
Gejala :
- Pilek,- Mata merah, - Bersin, - Demam - Batuk yang ringan - Batuk ringan yang lama-kelamaan batuk menjadi parah dan menimbulkan batuk menggigil yang cepat dan keras.
9BAB 2
TETANUS
Disebabkan oleh Clostridium Tetani
Gejala :
- Kaku otot pd rahang, disertai kaku pada leher, - Kesulitan menelan - Kaku otot perut,
- Berkeringat dan demam -Pada bayi terdapat juga gejala tiba – tiba berhenti menetek (sucking) antara 3 s/d 28 hari setelah lahir -Gejala berikutnya adalah kejang hebat dan tubuh menjadi kaku
10BAB 2
CAMPAK
• Disebabkan oleh Virus Myxovirus Viridae Measles
Gejala :
- Demam, - Bercak kemerahan , - Batuk, pilek, - Konjungtivitis (mata merah) - Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ke tubuh dan tangan serta kaki.
11BAB 2
HEPATITIS B
Disebabkan oleh Virus Hepatitis B
Gejala :- Demam, lemah, nafsu makan menurun- Warna urin seperti teh pekat, kotoran menjadi pucat
(dempul )- Warna kuning bisa terlihat pada
mata ataupun kulit.
12BAB 2
BAB 2 13
Imunologi PD3I
SISTEM KEKEBALAN
• Sistem kekebalan adalah: sistem yang rumit dari interaksi sel-
sel dalam tubuh, di mana tujuan utamanya adalah untuk mengenali adanya antigen.
BAB 2 14
SISTEM KEKEBALAN LANJUTAN…• Respon imun : Perlindungan terhadap antigen oleh
sistem kekebalan tubuh melalui produksi antibodi (imunoglobulin). – Respon imun yang paling efektif dihasilkan dari
antigen hidup, seperti infeksi alamiah. – Zat lain, misalnya polisakarida (rantai panjang dari
molekul glukosa yang melapisi dinding sel bakteri tertentu) merupakan zat antigen yang kurang efektif sehingga kekebalan yang dibentuk tidak memberikan perlindungan yang baik, maka diperlukan pengulangan untuk mendapatkan kekebalan yang lebih sempurna.
BAB 2 15
SISTEM KEKEBALAN LANJUTAN…
• Reaksi kekebalan biasanya bersifat spesifik sesuai dengan antigennya.– antibodi yang dihasilkan oleh virus campak
tak ada efeknya terhadap virus rubella dan virus influenza.
BAB 2 16
SISTEM KEKEBALAN LANJUTAN…
• Kekebalan pasif– adalah perlindungan yang diberikan oleh zat-zat yang
dihasilkan oleh hewan atau manusia yang diberikan kepada orang lain, biasanya melalui suntikan.
– perlindungan akan menurun setelah beberapa minggu atau bulan.
– Contoh : • bayi yang menerima kekebalan antibodi dari ibunya, melalui
plasenta pada 1-2 bulan akhir kehamilan.• immunoglobulin,• homolog human hiperimun dan • heterolog hiperimun serum (antitoksin).
BAB 2 17
SISTEM KEKEBALAN LANJUTAN…
• Kekebalan aktiv– adalah perlindungan yang dihasilkan oleh sistem
kekebalan seseorang sendiri, akibat stimulasi sistem imunologi yang menghasilkan antigen spesifik humoral (antibodi) dan kekebalan selular.
– Tidak seperti kekebalan pasif, kekebalan aktif biasanya dapat bertahan untuk beberapa tahun dan sering sampai seumur hidup.
– Timbul setelah menderita sesuatu penyakit atau imunisasi
BAB 2 18
Klasifikasi Vaksin• Live attenuated
– vaksin dibuat dengan memodifikasi virus atau bakteri penyebab penyakit di laboratorium. Virus atau bakteri dari vaksin tersebut akan terus memperbanyak diri dan menghasilkan kekebalan, namun tanpa menyebabkan orang tersebut sakit.
• Inactivated – vaksin bisa terdiri dari seluruh atau sebagian (fraction) dari
virus atau bakteri. Fractional vaksin tersebut bisa berbasiskan protein atau polisakarida. Yang termasuk vaksin berbasis protein adalah toxoid (toxin inactivated bacteri) dan subunit (subvirion product).
BAB 2 19
Klasifikasi Vaksin
• Polisakarida: hampir seluruh vaksin berbasis polisakarida
terdiri dari dinding sel bakteri. Vaksin polisakarida konjugasi adalah vaksin polisakarida yang secara kimiawi berkaitan dengan protein, sehingga vaksin jadi lebih poten.
20BAB 2
Klassifikasi Vaksin
• Rekombinan : dibuat dengan rekayasa genetika, contoh :
• vaksin Hepatitis Bmenyisipkan segmen dari gen virus hepatitis B ke gen dari sel ragi (yeat cell). Bila sel ragi yang telah dimodifikasi ini tumbuh akan dihasilkan antigen permukaan hepatitis B.
• Vaksin typhoid hidup (Ty21a), bakteri salmonella typhi dimodifikasi secara genetika agar tidak menimbulkan penyakit
BAB 2 21
Faktor yang mempengaruhi efektifitas vaksin
• Adanya antibodi maternal (Ibu)• Antigenesitas vaksin
– Dosis– Cara pemberian– Cara penyimpanan & transport– Ajuvan yang dipakai
• Kondisi penjamu (host)– Genetik– Status gizi– Status kesehatan (gizi)
22BAB 2
23BAB 2