Top Banner
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) merupakan jaringan komputer terkecil untukpemakaian pribadi. Local Area Network (LAN) memiliki skala jangkauan mencakup 1 KM hingga 10 KM, dalam bentuk koneksi wired (kabel), wireless (nirkabel), maupun kombinasi keduanya.(Putu Agus, 2014 : p 32). Jaringan Local Area Network (LAN) umum juga disebut sebagai intranet. Local Area Network (LAN) beda dengan jaringan internet. Sesuai namanya, jaringan ini bersifat private, yaitu hanya diperuntukkan bagi pengguna di dalam internal organisasi/ perusahaan/instansi/ruangan bersangkutan saja. 2.1.1 Ethernet Ethernet adalah standar jaringan yang dimana tidak ada komputer pusat atau perangkat di jaringan ( node ) yang harus mengontrol kapan data dapat dikirim yaitu , setiap node mencoba untuk mengirimkan data ketika menentukan jaringan available untuk menerima komunikasi . jika dua komputer pada upaya jaringan Ethernet untuk mengirim data pada saat yang sama , collision akan terjadi , dan komputer harus mencoba untuk mengirim pesan mereka lagi. (Shelly, Gary B.,2011 : p 478) 2.2 Jaringan Komputer Menurut Forouzan di dalam bukunya yang berjudul Computer Network A Top Down Approach, disebutkan bahwa jaringan komputer adalah hubungan dari sejumlah perangkat yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain.Perangkat yang dimaksud pada definisi ini mencakup semua jenis perangkat komputer dan perangkat penhubung. (Putu Agus, 2014: p 12)
25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

Mar 03, 2019

Download

Documents

buitu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan komputer terkecil

untukpemakaian pribadi. Local Area Network (LAN) memiliki skala jangkauan

mencakup 1 KM hingga 10 KM, dalam bentuk koneksi wired (kabel), wireless

(nirkabel), maupun kombinasi keduanya.(Putu Agus, 2014 : p 32).

Jaringan Local Area Network (LAN) umum juga disebut sebagai intranet.

Local Area Network (LAN) beda dengan jaringan internet. Sesuai namanya,

jaringan ini bersifat private, yaitu hanya diperuntukkan bagi pengguna di

dalam internal organisasi/ perusahaan/instansi/ruangan bersangkutan saja.

2.1.1 Ethernet

Ethernet adalah standar jaringan yang dimana tidak ada komputer

pusat atau perangkat di jaringan ( node ) yang harus mengontrol kapan

data dapat dikirim yaitu , setiap node mencoba untuk mengirimkan data

ketika menentukan jaringan available untuk menerima komunikasi .

jika dua komputer pada upaya jaringan Ethernet untuk mengirim data

pada saat yang sama , collision akan terjadi , dan komputer harus

mencoba untuk mengirim pesan mereka lagi. (Shelly, Gary B.,2011 : p

478)

2.2 Jaringan Komputer

Menurut Forouzan di dalam bukunya yang berjudul Computer Network

A Top Down Approach, disebutkan bahwa jaringan komputer adalah hubungan

dari sejumlah perangkat yang dapat saling berkomunikasi satu sama

lain.Perangkat yang dimaksud pada definisi ini mencakup semua jenis

perangkat komputer dan perangkat penhubung. (Putu Agus, 2014: p 12)

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

6

2.3 Pemodelan Layer OSI

Di dalam jaringan komputer, terdapat pemodelan secara hirarki untuk

menggambarkan secara jelas tugas dari setiap lapisan pada jaringan komputer,

terkait dengan proses pengiriman dan penerimaan paket data dari komputer

pengirim ke komputer penerima. Selain itu, pemodelan secara hirarki ini juga

turut menjelaskan fungsi-fungsi dari setiap lapisan di dalamnya terkait dengan

jaringan komputer, yang meliputi perangkat keras jaringan komputer

(hardware) dan perangkat lunak jaringan komputer (software). Lapisan-lapisan

inilah yang disebut dengan pemodelan layer pada jaringan komputer (Layer

Model). (Putu Agus, 2014 : p 46).

Layer model bertujuan untuk membuat standardisasi dan mencegah error

jika ada masalah baik di hardware maupun di software. Masalah di satu

layertidak berpengaruh ke layer lain.

OSI (Open System Interconnection) layer merupakan model dari koneksi

logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat

berlangsung. Berikut merupakan tabel dari setiap layer dan masing-masing

fungsinya menurut Sofana (2012: p 97).

Tabel 2.1: Tabel OSI Layer

Layer Fungsi Contoh Protokol

Application Menyediakan servis bagi berbagai aplikasi

jaringan

SMTP, SNMP,

Telnet, HTTP,

DHCP

Presentation Mengatur konversi dan translasi berbagai

format data, seperti kompresi data dan enkripsi

data

ASCII, MPEG,

MIDI, ASCII7

Session Mengatur sesi yang meliputi establishing,

maintaining, dan terminating antar entitas

yang dimiliki oleh layer presentation

SQL, OS,

NetBIOS, NFS

Transport Menyediakan end-to-end communication

protocol. Layer ini bertanggungjawab terhadap

"keselamatan data" dan "segmentasi data"

TCP, IPX, UDP

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

7

Network Menentukan rute/jalur yang dilalui oleh data.

Layer ini menyedikana logical addressing

(pengalamatan logikal) dan path determination

(penentuan rute tujuan)

IPX, IP, ICMP,

IPSec, OSPF,

IGRP, RIP

Data Link Menentukan pengalamatan fisik (hardware

address), error notification (pendeteksian

kesalahan), frame flow control (kendali aliran

frame), dan topologi jaringan.

Ada dua sublayer pada Data Link layer, yaitu

Logical Link Control (LLC) dan Media Access

Control(MAC).

LLC mengatur komunikasi seperti error

notification dan flow control.

Sedangkan M AC mengatur pengalamatan

fisik yang digunakan dalam proses komunikasi

antar-adapter.

Frame Relay,

PPP, ISL, Token

Ring

Physical Layer ini menentukan masalah

gelombang/medan dan berbagai fungsi yang

berkaitan dengan link fisik, seperti besar

tegangan arus listrik, panjang maksimal media

transmisi, jenis kabel dan konektor

802.11a/b/g/n,

hub, repeater,

fiber optic

2.4 Pemodelan Layer TCP/IP

Menurut Sofana (2012: p 242), model referensi TCP/IP merupakan

model referensi yang dikembangkan sebelum model OSI. Jika dibandingkan

layer yang ada di TCP/IP tidaklah sama dengan OSI. TCP/IP yang terdiri dari

empat software layer yang dijelaskan pada tabel 2.2.

Menurut Sofana (2012: p 242), model ini dikembangkan menggunakan

model referensi DARPA yang diusulkan oleh departemen pertahanan Amerika

Serikat. Model DARPA ini digunakan untuk membuat aturan untuk

ARPANET dan sudah dikembangkan jauh sebelum pengembangan model OSI.

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

8

Tabel2.2: Tabel TCP/IP Layer

Layer Fungsi Contoh Protokol

Applicatio

n

Menyediakan servis bagi applikasi TCP/IP.

Layer ini menangani high-level protocol,

representasi data, encoding, dan dialog

control yang memungkinkan terjadinya

komunikasi antar aplikasi jaringan

Telnet, DHCP,

DNS, HTTP,

FTP, SMTP,

SNMP

Transport Mengatur komunikasi antar host. Layer ini

menyediakan layanan pengiriman data

dengan cara membuat logical connection di

antara pengirim dan penerima

Layer transport juga bertugas memecah data

dan menyatukan kembali

TCP, UDP

Internet Layer ini memiliki tugas utama dalam

penentuan rute terbaik yang akan dilewati

oleh paket-paket data

Pada layer ini ditentukan pula alamat logika,

yaitu IP address.

IP, ICMP, ARP,

RARP

Network

Interface

Berfungsi meletakkan frame-frame data

yang akan dikirim ke media jaringan

Ethernet, Frame

Relay, ATM

2.5 Perangkat Keras Jaringan

1. Hub

Hub merupakan perangkat keras penghubung di dalam jaringan

komputer yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung fisik media

jaringan berupa serat optik (fiber optic), Ethernet, hingga sinyal. Hub

bekerja pada Physical layer dengan cara merepresentasikan sinyal yang

ada. Topologi-topologi jaringan yang umum menggunakan Hub misalkan

pada Topologi Star. Selain itu, Hub juga berfungsi sebagai media untuk

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

9

proses transmisi paket data dari komputer pengirim ke komputer

penerima.

Sebagai sebuah perangkat keras penghubung pada jaringan

komputer yang berada di Physical layer , Hub tidak memiliki alamat fisik

jaringan di Data link layer (berupa MAC Address) maupun alamat

jaringan di Network layer (dalam bentuk IP Address). Hal lainnya lagi

adalah Hub tidak memiliki kemampuan untuk mengecek alamat fisik

(MAC Address) dari setiap komputer atau perangkat lainnya yang

terhubung ke dalam Hub tersebut.

Selain itu, Hub juga tidak memiliki kemampuan untuk

melakukan filter terhadap paket data yang keluar masuk jaringan melalui

Hub tersebut. Hal ini yang menjadikan Hub sedikit lebih berisiko

dibandingkan dengan menggunakan perangkat keras penguhubung

dengan fungsi serupa, yaitu Switch. (Putu Agus, 2014 : p 487)

2. Bridge

Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk

memecah jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data-link dari

model OSI. Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang

mentransmisi data ke jaringan dan secara otomatis membangun sebuah

table internal. Tabel ini berfungsi untuk menentukan ke segmen mana

paket akan di route dan menyediakan kemampuan filtering. (Ali Hariono,

H, 2011 : p 136)

3. Switch

Switch merupakan perangkat keras penghubung di dalam jaringan

komputer yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung fisik media

jaringan berupa serat optik (fiber optic), Ethernet, hingga sinyal (untuk

dukungan wireless). (Putu Agus, 2014 : p487).

Switch bekerja di dua buah layer pada jaringan komputer, yaitu

Data Link layer dan Physical layer. Pada Data Link layer, terjadi proses

pengecekan terhadap alamat fisik jaringan (MAC Address) untuk

otentikasi alamat fisik komputer yang terhubung ke switch, untuk

kemudian disesuaikan dengan alamat jaringan pada Network layer (IP

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

10

Address). Pada Physical layer terjadi proses pengolahan sinyal digital.

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh switch, yaitu:

a. Switch memiliki kemampuan untuk membaca alamat fisik (MAC

Address) dari setiap komputer yang terhubung ke dalam switch

yang bersangkutan.

b. Switch memiliki kemampuan untuk melakukan filter terhadap paket

data yang keluar masuk switch.

4. Router

Router merupakan perangkat keras pada jaringan komputer yang

berfungsi di dalam proses Routing untuk menentukan rute yang dilalui

oleh paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima. Router

dapat membagi Network besar menjadi beberapa subnetwork. (Putu

Agus, 2014 : p 489)

2.6 Macam-Macam Topologi pada Jaringan Komputer

Pada jaringan komputer, dikenal setidaknya enam buah topologi pada

jaringan komputer. Keenam jenis topologi pada jaringan komputer tersebut

memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Keenam

topologi pada jaringan komputer ini meliputi Topologi Bus, Topologi Star,

Topologi peer to peer (P2P), Topologi Ring, Topologi Tree, dan Topologi

Mesh. (Putu Agus, 2014 : p 18)

2.6.1 Topologi Bus

Topologi Bus merupakan topologi yang paling awal digunakan di

dalam model topologi pada jaringan komputer, terutama di masa-masa

awal jaringan komputer dikembangkan. Beberapa referensi

memasukkan Topologi Bus ke dalam jenis Topologi Peer To Peer

(P2P). Topologi Bus hanya menggunakan sebuah jalur koneksi, yang

kemudian digunakan secara bersama-sama oleh beberapa buah

komputer dan perangkat jaringan komputer terhubung lainnya. Tentu

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

11

saja, terdapat terminal di awal dan akhir bus (jalur/line koneksi) untuk

menyediakan dan menjaga koneksi di dalamnya untuk semua komputer

yang terhubung. (Putu Agus, 2014 :p 19)

Gambar 2.1: Topologi Bus pada Jaringan Komputer

(Sumber: Handbook Jaringan Komputer, 2014, p 19)

2.6.2 Topologi Star

Topologi Star adalah topologi di dalam jaringan komputer, di

mana terdapat sebuah komputer (ataupun perangkat jaringan komputer

berupa hub atau switch) yang menjadi pusat dari semua komputer yang

terhubung kedalamnya.Komputer pusat ini bertindak sebagai server.

Komputer-komputer lainnya, yang dalam hal ini bertindak sebagai

client, tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Mereka harus melalui

komputer pusat (ataupun berupa hub dan switch) terlebih dahulu, untuk

dapat bertukar data dengan sesama komputer client lainnya.

Topologi Star umumnya digunakan pada jaringan komputer skala

kecil dan menengah. Misalkan saja untuk jaringan komputer

local(intranet/LAN) di lingkungan perumahan, sekolah, kos – kosan,

penginapan, dan lain-lain. (Putu Agus, 2014 :p 21).

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

12

Gambar 2.2: Topologi Star pada Jaringan Komputer

(Sumber: Handbook Jaringan Komputer , 2014, p 22)

2.6.3 Topologi Peer to Peer (P2P)

Topologi Peer To Peer (P2P) adalah topologi di dalam jaringan

komputer, di mana konsep dan pemodelan Peer To Peer (P2P) dipakai

di dalamnya. Ini berarti semua komputer yang terhubung didalamnya

sama-sama berinteraksi tanpa adanya server. Setiap komputer dapat

bertindak sebagai server sekaligus clientdan saling berbagi satu sama

lain.

Pada beberapa referensi, Topologi Peer To Peer (P2P)

diidentikkan dengan Topologi Bus, namun bentuk komunikasi dan

koneksinya tidak searah layaknya pada Topologi Bus. (Putu Agus,

2014: p 23)

Gambar 2.3: Topologi Peer to Peer (P2P) pada Jaringan Komputer

(Sumber: Handbook Jaringan Komputer , 2014, p 24)

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

13

2.6.4 Topologi Ring

Topologi Ring merupakan salah satu topologi yang relatif

sederhana pada jaringan komputer. Topologi jaringan ini hanya

menghubungkan setiap komputer (atau disebut juga sebagai node) satu

per satu, sehingga membentuk sebuah rangkaian menyerupai cincin

(ring). Rangkaian berbentuk ring ini merupakan satu kesatuan. Sinyal

dan paket data berjalan searah melewati kesatuan rangkaian tersebut

dan melewati setiap komputer yang terhubung pada rangkaian ring ini.

Secara konsep, Topologi Ring hampir mirip dengan Topologi

Bus, hanya saja pada Topologi Ring tidak terdapat titik henti dalam

bentuk terminal, sehingga membentuk lingkaran atau cincin (ring).

(Putu Agus, 2014 :p 26)

Gambar 2.4: Topologi Ring pada Jaringan Komputer

(Sumber: Handbook Jaringan Komputer, 2014, p 26)

2.6.5 Topologi Tree

Topologi Tree merupakan salah satu topologi yang juga paling

banyak diterapkan di dalam jaringan komputer, dengan bentuk

geometris menyerupai pohon (tree). Pada topologi tree trerdapat sebuah

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

14

komputer (atau perangkat jaringan komputer berupa Hub ataupun

switch) pada level teratas (disebut dengan root) yang menjadi pusat

utama komunikasi bagi semua komputer lain yang terhubung

dengannya. Koneksi ini menggunakan Topologi Peer To Peer (P2P).

Kemudian pada level di bawahnya terdapat satu atau lebih komputer

lain (disebut dengan central) yang menjadi pusat bagi sejumlah

komputer di level bawahnya, yang membentuk topologi seperti

Topologi Star. Central ini menjadi penghubung antara root dengan

semua komputer lainnya yang ada di bawah central.

Dapat dikatakan bahwa Topologi Tree sejatinya merupakan

perpaduan (Hybrid/Hibrida) dari Topologi Star dan Topologi Peer To

Peer(P2P). (Putu Agus, 2014 : p 27)

Gambar 2.5: Topologi Tree pada Jaringan Komputer

(Sumber: Handbook Jaringan Komputer , 2014, p 28)

2.6.6 Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah salah satu jenis topologi pada jaringan

komputer yang menghubungkan semua komputer secara penuh (Fully

Connected). Topologi Mesh merupakan Topologi paling kompleks dan

paling banyak digunakan pada penyedia layanan akses internet (Internet

Service Provider/ISP), sebab Topologi Mesh mampu menjaga agar

kerusakan atau gangguan yang terjadi pada salah satu komputer tidak

akan mempengerahui komputer lain atau jaringan secara keseluruhan.

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

15

Namun di dalam penggunaan pribadi, tidak terlalu banyak yang

menggunakan jenis Topologi Mesh ini. (Putu Agus, 2014 : p 29)

Gambar 2.6: Topologi Mesh pada Jaringan Komputer

(Sumber: Handbook Jaringan Komputer , 2014, p 30)

Topologi Mesh terdiri atas dua jenis. Kedua jenis topologi Mesh

tersebut meliputi:

1. Topologi Mesh Fully Connected

Topologi Mesh Fully Connected memiliki ciri utama di mana

semua komputer di dalamnya saling terhubung satu sama lain secara

penuh (Fully Connected). Misalkan apabila terdapat sepuluh buah

komputer di dalam Topologi Mesh, maka setiap komputer di dalamnya

akan terhubung ke Sembilan buah komputer lainnya. (Putu Agus, 2014

: p 29)

2. Topologi Mesh Partial Connected

Topologi Mesh Partial Connected memiliki ciri utama di mana

tidak semua komputer di dalamnya saling terhubung satu sama lain

(partial). (Putu Agus, 2014 : p 30)

2.7 Internet Protocol (IP)

Internet Protocol (IP) merupakan salah satu protokol terpenting di dalam

jaringan komputer, khususnya pada Network Layer, yang berfungsi di dalam

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

16

proses pengalamatan pada jaringan komputer (berupa IP Address) dan proses

Routing. Padajaringan komputer, Internet Protocol (IP) umumnya selalu

bekerja sama dengan protokol TCP (Transmission Control Protocol), sebuah

protokol pada Transport Layer yang bersifat Connection Oriented dan

Reliable. Di satu sisi Internet Protocol (IP) bertugas memberikan alamat pada

komputer dan proses Routing, sedangkan TCP (Transmission Control

Protocol) bertugas di dalam membantu transmisi paket data di dalam jaringan

komputer. (Putu Agus, 2014: p 379)

2.8 IP Address Public dan IP Address Private

Di dalam pemanfaatan jaringan komputer sehari-hari dilihat dari cakupan

penggunaan IP Address di dalam jaringan komputer (untuk penggunaan di

dalam jaringan lokal dan di dalam jaringan internet atau publik), maka secara

garis besarnya, IP Address dibedakan menjadi dua jenis, yaitu IP Address

Public dan IP Address Private.(Putu Agus, 2014 : p 390)

1. IP Address Public

IP Address Publicmerupakan IP address yang bersifat unik (pada

bagian Network Identifier) untuk setiap komputer dan digunakan pada

jaringan internet. IP Address Public ini hanya dimiliki oleh masing-

masing komputer di seluruh dunia, termasuk juga perangkat-perangkat

terhubung lainnya, untuk memudahkan di dalam saling mengenali satu

sama lain. Apabila masih menggunakan IPv4, maka daya tampungnya

terbatas untuk IP Address Public, sehingga salah satu cara umum yang

digunakan adalah dengan NAT (Network Address Translator). (Putu

Agus, 2014 : p 390)

2. IP Address Private

IP Address Private bersifat umum, sehingga dua buah jaringan

berbeda yang tidak saling terhubung dapat menggunakan alamat yang

sama. IP Address Private umum digunakan pada jaringan lokal, misalkan

Local Area Network (LAN). (Putu Agus, 2014 : p 391)

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

17

2.9 IP Address Dinamis dan IP Address Statis

IP address secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu IP address

dinamis (Dynamic IP Address) dan IP address Statis (Static IP Address). (Putu

Agus, 2014 : p 394).

1. IP address dinamis (Dynamic IP Address)

IP Address dinamis (Dynamic IP Address) merupakan IP address

yang diperoleh oleh komputer dan perangkat terhubung lainnya di dalam

jaringan komputer secara otomatis dan akan selalu berubah-ubah setiap

saat (Dynamic). Pemberian alamat berupa IP Address ini dilakukan

secara otomatis oleh suatu perangkat,aplikasi,sekaligus protokol di dalam

jaringan komputer yang bernama DHCP (Dynamic Host Controller

Protocol) dan komputer yang bertindak sebagai DHCP Server.(Putu

Agus, 2014: p 394)

2. IP addressstatis (Static IP Address)

IP Address Statis (Static IP Address) merupakan IP Address yang

diperoleh dengan cara mengatur sendiri konfigurasi pada komputer

sesuai dengan pengaturan (Setting) jaringan bersangkutan. Pada

pengaturan di dalam IP Address Statis, terdapat bagian-bagian yang harus

diketahui berupa pengkelasan pada IP Address, Subnet dan Subnet Mask,

Gateway, dan DNS (Domain Name System) server yang digunakan. (Putu

Agus, 2014: p 396)

2.10 Net Mask

Net Mask didefinisikan sebagai bit 1 dan 0 (dalam binary) untuk

menyaring bagian jaringan dari alamat berbasiskan Internet Protocol (IP

Address), sehingga hanya bagian komputer host (Host ID atau Host Address)

yang tersisa dan ditampilkan. Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa Net

Mask merupakan proses Mask pada jaringan (Network) yang bersifat wajib dan

tidak dapat dimodifikasi. (Putu Agus, 2014: p 402)

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

18

2.11 Subnet Mask

Subnet Mask merupakan 32 bitalamat yang membagi sebuah IP Address

ke dalam bentuk Network Address dan Host Address. Subnet Mask berada di

antara keduanya tersebut, sehingga memiliki format “network-address.subnet-

mask.host-address”. Sebagai contoh IP address 192.168.55.60 memiliki

network address 192.168.* (tanda * artinya mencakup semua range IP Address

yang diawali dengan 192.168, namun ini akan berbeda untuk setiap kelas),

subnet mask 55, dan host address 60. (Putu Agus, 2014: p 404)

2.12 Subnetting

Subnetting didefinisikan sebagai proses untuk melakukan Subnet pada

pengalamatan jaringan komputer berbasiskan IP Address dengan menggunakan

Net Mask dan Subnet Mask. Subnetting digunakan untuk memudahkan

pengelola jaringan komputer, baik System Administrator, Network

Administrator, maupun pengguna biasa, di dalam mengelola jaringan,

melakukan alokasi IP Address untuk setiap ruangan dan gedung, sesuai dengan

kebutuhan. (Putu Agus, 2014: p 404)

2.13 Virtual Local Area Network (VLAN)

2.13.1 VLAN

VLAN (Virtual LAN) adalah Local Area Network yang dikonfigurasi

dengan menggunakan software bukan dengan konfigurasi secara fisik.

(Forouzan, 2007 : 458). VLAN memudahkan network administrator

untuk membuat grup komputer secara logical berdasarkan fungsi,

departemen, maupun tim proyek. (Johnson, 2008: 108).

2.13.2 Tipe VLAN

VLAN memiliki beberapa tipe-tipe yang diklasifikasikan menjadi

beberapa bagian seperti berikut (Johnson, 2008: 108) :

1. Data VLAN

VLAN yang secara spesifik digunakan untuk mengirim atau

membawa traffic maupun data yang dihasilkan oleh pengguna.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

19

2. Default VLAN

Setiap port pada switch akan menjadi anggota dari default VLAN

sebelum dikonfigurasi ulang. Default VLAN pada Cisco device adalah 1, dan

default VLAN tidak bisa dihapus atau dirubah namanya.

3. Native VLAN

Pada VLAN, Traffic yang belum ditandai akan dikategorikan sebagai

Native VLAN. Klasifikasi untagged didapat dari penggunaan link trunk dari

sisi pengirim.

4. Management VLAN

Management VLAN merupakan VLAN yang bisa dikonfigurasi untuk

mengakses fitur-fitur manajemen VLAN yang dimiliki switch, dapat

dikonfigurasi dengan menggunakan HTTP, Telnet, SSH, ataupun SNMP.

Biasanya default VLAN Cisco 1 dapat digunakan sebagai management

VLAN apabila belum terjadi perubahan.

5. Voice VLAN

Voice VLAN digunakan untuk memberikan prioritas terhadap paket

suara dalam Voice over IP dikarenakan paket suara membutuhkan prioritas

lebih, apabila terjadi gangguan maka lawan bicara tidak dapat mendengar

jelas suara yang diterima.

2.13.3 Pembagian VLAN

Pembagian VLAN dibagi menjadi beberapa cara yaitu (Sofana, 2012: 180) :

1. Port Numbers

Beberapa vendor VLAN menggunakan port yang ada pada switch,

administrator dapat mengkategorikan bahwa station yang terhubung

dengan port 1,2,3 dan 7 merupakan VLAN 1, dan station yang terhubung

ke port 4, 10, dan 12 merupakan VLAN 2 dan seterusnya.

2. MAC Address

Beberapa vendor VLAN menggunakan MAC Address untuk

membedakan setiap VLAN, contoh station yang memiliki MAC Address

E21342A12334 dan F2A123BCD341 merupakan VLAN 1.

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

20

3. IP Address

Dengan menggunakan IP address, sebagai contoh IP address

181.34.23.67, 181.34.23.72, 181.34.23.98, dan 181.34.23.112 termasuk

dalam VLAN 1.

4. Multicast IP Address

Beberapa vendor menggunakan multicast IP address untuk

mengkategorikan VLAN.

5. Kombinasi

Dengan menggunakan software, dapat menggabungkan karakteristik-

karakteristik yang ada diatas.

2.13.4 Fungsi VLAN

Secara garis besar manfaat VLAN sebagai berikut (Sofana, 2012: 177 ) :

1. Meningkatkan performa network

VLAN mampu meningkatkan performa network dengan cara

memblok paket/frame yang tidak perlu.

2. Desain jaringan yang fleksibel

VLAN memungkinkan anggota berpindah-pindah lokasi tanpa

harus merombak ulang perangkat jaringan. Cukup melakukan

konfigurasi secara software. VLAN dapat mengatasi persoalan lokasi.

3. Mengurangi biaya instalasi

Jika hendak diubah menjadi VLAN, maka tidak diperlukan biaya

instalasi maupun penambahan perangkat baru.

4. Keamanan

VLAN dapat membatasi user yang boleh mengakses suatu

aplikasi/data berdasarkan access list yang bisa ditentukan sendiri.

2.13.5 Keanggotaan VLAN

Jika dilihat dari keanggotaaan maka VLAN dapat dibagi menjadi dua,

yaitu (Sofana, 2012: 179) :

1. Static VLAN

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

21

Setiap anggota dari suatu VLAN ditentukan berdasarkan nomor port

switch. Keanggotaan akan tetap selamanya seperti itu hingga diubah.

Biasanya dilakukan dengan memindahkan kabel network ke port yang

lain, static VLAN disebut juga sebagai port based VLAN (Sofana,

2012: 179)

2. Dynamic VLAN

Pada dynamic VLAN, keanggotaan VLAN akan ditentukan secara

otomatis menggunakan software yang diinstal pada server pusat, yang

disebut VLAN Management Policy Server (VPMS). Dengan

menggunakan VPMS, kita dapat menentukan anggota VLAN

berdasarkan MAC address, protokol, dan aplikasi untuk membentuk

dynamic VLAN. (Sofana, 2012: 180)

Gambar 2.7: Virtual Local Area Network (VLAN)

(Sumber: Cisco Certified Network Associate Study Guide (Seventh

edition) , 2012, p 333)

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

22

2.14 Firewall

Firewall merupakan perangkat yang berfungsi untuk memeriksa dan

menentukan paket data yang dapat keluar atau masuk dari sebuah jaringan.

Dengan kemampuan menentukan apakah sebuah paket data bisa masuk dan

keluar dari suatu jaringan maka firewall berperan untuk melindungi jaringan

dari serangan yang berasar dari luar jaringan (outside network). Selain

ditujukan untuk melindungi jaringan, firewall juga dapat difungsikan untuk

melindungi sebuah komputer user atau host (single host). (Towidjojo,2012 : p

43)

2.15 Network Address Translation (NAT)

Network Address Translation (NAT) adalah suatu fungsi firewall yang

sebenarnya bertugas melakukan perubahan IP Address pengirim dari sebuah

paket data. NAT ini umumnya dijalankan pada router-router yang menjadi

batas antara jaringan lokal dan jaringan internet. Secara teknis NAT ini akan

mengubah paket data yang berasal dari komputer user seolah-olah berasal dari

router. (Towidjojo, 2012 : p 44)

2.15.1 Masquerade

Di dalam menerapkan Network Address Translation (NAT),

dikenal teknik masquerade yang merupakan teknik penggantian

otomatis IP Address private menjadi IP Address public yang ada di

Router Mikrotik. (Towidjojo, 2012 : p 29)

2.16 Quality of Service (QoS)

QoS (Quality of Service) merupakan sekumpulan teknik dan mekanisme

yang menjamin perfomansi dari jaringan komputer (terutamanya di internet) di

dalam penyediaan layanan kepada aplikasi – aplkasi di dalam jaringan

komputer. QoS (Quality of Service) dilihat dan diukur dari sudut pandang

penyedia layanan. Berbeda dengan QoE (Quality of Experience) dimana

penilaian dilakukan dari sudut pandang pengguna. (Putu Agus, 2014 : p 547)

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

23

2.16.1 Bandwidth

Bandwidth sendiri didefinisikan sebagai lebar pita jaringan

komputer yang menentukan kecepatan akses jaringan komputer.

Bandwidth kerap kali menjadi komoditi dari layanan akses

internet bagi sebagian besar pengguna awam. Untuk itulah, perlu

diperhatikan dengan baik perjanjian yang ditawarkan oleh pihak

penyedia layanan akses internet terkait dengan Bandwidth yang

diberikan, termasuk dalam satuan bit ataukah Byte. Bandwidth yang

besar akan memberikan QoS yang lebih baik.

2.16.2 Simple Queue

Simple Queue merupakan menu pada RouterOS untuk melakukan

manajemen bandwidth untuk skenario jaringan yang sederhana. Untuk

menggunakan Simple Queue, pekerjaan packet classification dan

marking packet tidak wajib untuk dilakukan.

Meskipun demikian, Simple Queue sebenarnya juga bisa

melakukan manajemen bandwidth terhadap packet-packet yang sudah

di-marking.

Konfigurasi queue yang dilakukan oleh Simple Queue tetap

menggunakan Hierachical Token Bucket sebagai metode utama. Namun

queue tersebut tidak dilakukan pada interface fisik. Simple Queue akan

melakukan queue pada interface virtual. Pada RouterOS v5 akan

dilakukan pada interface Global-In, Global-Out atau Global-Total.

Sedangkan pada RouterOS v6, Simple Queue memiliki tempat khusus

sendiri untuk melakukan queue. (Towidjojo,2012 : p 120)

2.17 Dynamic Host Configutration Protocol (DHCP)

DHCP merupakan salah satu protokol standar di jaringan komputer yang

berfungsi untuk membantu pengguna jaringan komputer memperoleh alamat

(IP address) secara cepat dan otomatis.

DHCP diciptakan berdasarkan kenyataan bahwa semakin banyak

perangkat yang terhubung ke jaringan komputer serta kecenderungan pengguna

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

24

untuk dapat mudah terkoneksi ke jaringan tanpa harus repot melakukan

konfigurasi alamat jaringan secara manual. DHCP banyak diterapkan di

beragam jaringan dan sistem operasi. DHCP mendukung pengalamatan baik

IPv4 maupun IPv6. (Towidjojo, 2012 : p 154)

2.18 Domain Named Server (DNS)

DNS (Domain Named Server) merupakan salah satu aplikasi standar di

Application Layer yang berfungsi untuk menterjemahkan pengalamatan

jaringan komputer dari IP address ke alamat domainyang mudah untuk diingat

oleh pengguna jaringan. Sebagai contoh, pengguna jaringan komputer lebih

mudah untuk mengingat alamat situs Google (dalam bentuk kata/kalimat)

dibandingkan alamat IP public Google (dalam bentuk numerik). DNS secara

hirarkis memberikan penamaan kepada sebuah komputer/server untuk mudah

dikenali oleh pengguna jaringan komputer. (Towidjojo, 2012 : p 154)

2.19 Perangkat Lunak Jaringan

2.19.1 WinBox

Winbox digunakan untuk mengakses fitur-fitur router Mikrotik,

yaitu konfigurasi dan manajemen, dengan menggunakan Graphic

User Interface (GUI). Semua fungsi antarmuka WinBox adalah

sedekat mungkin dengan fungsi konsol : semua fungsi WinBox yang

persis dalam hirarki yang sama di Terminal Konsol dan sebaliknya,

kecuali fungsi yang tidak diimplementasikan di WinBox. Itu sebabnya

tidak ada bagian WinBox di manual. WinBox plugin di-cache pada

disk lokal untuk setiap versi Mikrotik RouterOS. Plugin yang tidak

diunduh, jika mereka dalam cache, dan router belum diperbaharui

sejak terakhir kali diakses. (Jurnal Pambudi, 2011: p 6)

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

25

2.19.2 The Dude

Network monitor The Dude adalah aplikasi monitoring yang

dikembangkan oleh MikroTik dimana user dapat meningkatkan cara

untuk mengatur jaringan. The Dude akan secara otomatis memindai

semua perangkat jaringan kedalam subnet tertentu dan layout jaringan

user, memonitor layanan perangkat user dan memberi peringatan

kepada user apabila ada layanan yang mengalami masalah.

(http://www.mikrotik.com/thedude, 9 Juni 2015)

2.19.3 Mikrotik RouterOS

Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang

dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang

handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan

jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot.

(http://www.mikrotik.co.id/)

2.19.4 Lisensi Mikrotik

(Athailah, 2013: p 20-21) Lisensi pada Mikrotik RouterOS adalah

menggunakan level. Lisensi pada level disesuaikan dengan kebutuhan. Jika

membutuhkan fitur yang lebih tinggi, maka level tersebut dapat ditingkatkan.

Tingkatan level pada lisensi Mikrotik adalah sebagai berikut:

1. Level 0 (Gratis)

Pada level ini tidak memerlukan lisensi untuk menggunakannya

dan penggunaan fitur ini hanya dibatasi selama 24 jam setelah

instalasi dilakukan.

2. Level 1 (Demo)

Pada level ini, Mikrotik dapat digunakan secara penuh, semua

fungsi yang disediakan oleh Mikrotik dapat digunakan. Namun,

waktu penggunaan Mikrotik dalam level ini hanya dibatasi sampai

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

26

24 jam saja. Setelah ini, fitur-fitur yang aktif sebelumnya akan

dikunci secara otomatis.

3. Level 3

Lisensi level ini sudah mencakup lisensi level 1, dan dilengkapi

dengan kemampuan untuk mengatur semua perangkat keras yang

berbasiskan alamat protokol internet (IP Address), baik itu Ethernet

Card, maupun hotspot nirkabel yang bertipe client.

4. Level 4

Lisensi level ini isinya adalah cakupan dari lisensi level 1 dan

3, serta ditambah fitur untuk mengelola jaringan nirkabel tipe akses

poin.

5. Level 5

Lisensi level 5 isinya adalah cakupan lisensi level 1, 3, dan 4,

serta ditambah fitur untuk mengelola hotspot nirkabel lebih banyak

6. Level 6

Ini adalah level lisensi yang tertinggi di Mikrotik. Pada

lisensi level 6 ini diberikan fitur-fitur yang ada pada semua level

lisensi Mikrotik sebelumnya, serta ditambah tanpa ada limitasi

apapun.

2.20 Address Resolution Protocol (ARP)

Address Resolution Protocol (ARP) merupakan protokol di dalam

jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan antara pengalamatan

secara fisik dan pengalamatan secara jaringan pada suatu komputer yang

terhubung ke dalam jaringan komputer. Pengalamatan fisik merupakan

pengalamatan yang diberikan secara unik oleh setiap vendor perangkat keras

berupa MAC (Medium Access Control) Address. Pengalamatan ini beserta

dengan protokol ARP (Address Resolution Protocol) terletak di Data Link

Layer. Sedangkan pengalamatan secara jaringan berbasiskan Internet Protocol

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

27

disebut dengan IP Address. Pengalamatan ini berada di Network Layer. (Putu

Agus, 2014 :p 112)

2.21 Load Balance

Load Balance dalam jaringan komputer adalah teknik untuk membagi

beban (load) ke dalam beberapa jalur atau link. Ini dilakukan jika untuk

menuju suatu network terdapat beberapa jalur (link). Tujuan dari load balance

ini agar tidak ada link yang mendapatkan beban yang lebih besar dari link yang

lain. Diharapkan dengan membagi beban ke dalam beberapa link tersebut,

maka akan tercapai keseimbangan (balance) penggunaan link-link tersebut.

(Towidjojo, 2012 : p 9)

2.21.1 Fail Over

Fail Over adalah suatu teknik load balancing dengan memberikan

dua jalur koneksi atau lebih dimana ketika salah satu jalur mati, maka

koneksi masih tetap berjalan dengan disokong oleh jalur lainnya.

Teknik Failover ini cukup penting ketika kita menginginkan adanya

koneksi jaringan internet yang handal.

Untuk menerapkan teknik Failover, user harus menggunakan

parameter distancepada saat akan mengkonfigurasikan static routing.

Distance ini merupakan parameter yang akan menentukan link mana

yang akan lebih diutamakan untuk digunakan, bila ada beberapa link

yang tersedia untuk menuju satu jaringan. Link yang memiliki nilai

distance terkecil akan lebih diutamakan dibandingkan link-link lainnya.

(Towidjojo, 2012 :p 12)

2.22 State of the Art

Penelitian I:

Pada jurnal berjudul Optimalisasi Keamanan Jaringan

Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis MikroTik yang diterbitkan

pada tahun 2011 oleh Imam Riadi menjelaskan mengenai penggunaan

MikroTik sebagai pengatur lalu lintas internet dengan melakukan

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

28

pemfilteran beberapa aplikasi yang berpotensi mengganggu konektivitas

jaringan. Proses yang digunakan adalah dengan menggunakan firewall

sebagai alat filternya. Dalam pengujian digunakan metode stress test

yangdilakukan dengan cara mengakses beberapa alamat web yang telah

di filter oleh MikroTik, aplikasi router menggunakan MikroTik yang

dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan sistem khususnya dalam

melakukan pemfilteran aplikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna,

sehingga aplikasi tersebut tidak dapat diakses oleh pengguna sesuai

dengan ketentuan yang telah rancang dan sepakati sebelumnya.

Penelitian II:

Pada jurnal berjudul Optimasi Bandwidth Menggunakan Traffic

Shapping yang diterbitkan pada tahun 2012 oleh A. Hizbullah

menjelaskan mengenai perkembangan layanan komunikasi telah

berkembang sangat pesat. Salah satunya adalah pemanfaatan penggunaan

bandwith untuk mengakases jaringan Internet. Traffic

shappingbandwidth dapat memberikan efesiensi dalam hal pemanfaatan

bandwidth pada instansi yang melakukan manajemen dalam lalulintas

jaringannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

literatur yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengumpulkan sumber-sumber data yang terkait dan metode eksperimen

yaitu melakukan penelitian dengan mengkonfigurasi MikroTik RouterOS

untuk melakukan traffic shapping bandwidth. Hasil penelitian ini adalah

router yang dapat melakukan traffic shapping sehingga kualitas koneksi

menjadi lebih baik untuk mengakses dan mengambil data dari sebuah

website.

Penelitian III:

Pada jurnal berjudul Implementasi Bandwidth Management dan

Pengaturan Akses Menggunakan MikroTik RouterOS yang diterbitkan

pada tahun 2013 oleh Sabar Saut Martua Narababan menjelaskan

mengenai Sebuah jaringan warnet pada umumnya belum menerapkan

manajemen bandwidth untuk setiap PC yang terhubung ke jaringan LAN.

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat

29

Seiring dengan berkembangnya jaringan dan layanan, dibutuhkan suatu

metode manajemen bandwidth yang tepat. Implementasi metode

manajemen bandwidth ini dilakukan pada kondisi real pada jaringan

gamenet B@rnet dengan mengamati through-put rata-rata yang

didapatkan di tiap client dan pada PC Router MikroTik dengan skenario

banyak user mengakses beragam layanan. Tujuan dari manajemen

Bandwidth adalah terwujudnya Router MikroTik yang dapat

memanajemen bandwidth di setiap unit komputer dapat digunakan

dengan maksimal dan sesuai dengan kebutuhan bandwidth di setiap

bagian komputer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan studi kepustakaan, observasi dan

wawancara. Penelitian ini dilaksanakan di gamenet B@rnet.

Permasalahan dalam perancangan jaringan di B@rnet yaitu tidak

menggunakan fitur firewall dan manajemen bandwidth yang kurang

stabil. Sebagai langkah perbaikan dan pengembangan, untuk membangun

jaringan yang lebih baik dan stabil yaitu dengan menggunakan sistem

operasi MikroTik. Dengan perbaikan serta pengembangan jaringan yang

tepat diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan kenyamanan

user.