5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) merupakan jaringan komputer terkecil untukpemakaian pribadi. Local Area Network (LAN) memiliki skala jangkauan mencakup 1 KM hingga 10 KM, dalam bentuk koneksi wired (kabel), wireless (nirkabel), maupun kombinasi keduanya.(Putu Agus, 2014 : p 32). Jaringan Local Area Network (LAN) umum juga disebut sebagai intranet. Local Area Network (LAN) beda dengan jaringan internet. Sesuai namanya, jaringan ini bersifat private, yaitu hanya diperuntukkan bagi pengguna di dalam internal organisasi/ perusahaan/instansi/ruangan bersangkutan saja. 2.1.1 Ethernet Ethernet adalah standar jaringan yang dimana tidak ada komputer pusat atau perangkat di jaringan ( node ) yang harus mengontrol kapan data dapat dikirim yaitu , setiap node mencoba untuk mengirimkan data ketika menentukan jaringan available untuk menerima komunikasi . jika dua komputer pada upaya jaringan Ethernet untuk mengirim data pada saat yang sama , collision akan terjadi , dan komputer harus mencoba untuk mengirim pesan mereka lagi. (Shelly, Gary B.,2011 : p 478) 2.2 Jaringan Komputer Menurut Forouzan di dalam bukunya yang berjudul Computer Network A Top Down Approach, disebutkan bahwa jaringan komputer adalah hubungan dari sejumlah perangkat yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain.Perangkat yang dimaksud pada definisi ini mencakup semua jenis perangkat komputer dan perangkat penhubung. (Putu Agus, 2014: p 12)
25
Embed
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN)library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01452-IF Bab2001.pdf · 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan komputer terkecil
untukpemakaian pribadi. Local Area Network (LAN) memiliki skala jangkauan
mencakup 1 KM hingga 10 KM, dalam bentuk koneksi wired (kabel), wireless
(nirkabel), maupun kombinasi keduanya.(Putu Agus, 2014 : p 32).
Jaringan Local Area Network (LAN) umum juga disebut sebagai intranet.
Local Area Network (LAN) beda dengan jaringan internet. Sesuai namanya,
jaringan ini bersifat private, yaitu hanya diperuntukkan bagi pengguna di
dalam internal organisasi/ perusahaan/instansi/ruangan bersangkutan saja.
2.1.1 Ethernet
Ethernet adalah standar jaringan yang dimana tidak ada komputer
pusat atau perangkat di jaringan ( node ) yang harus mengontrol kapan
data dapat dikirim yaitu , setiap node mencoba untuk mengirimkan data
ketika menentukan jaringan available untuk menerima komunikasi .
jika dua komputer pada upaya jaringan Ethernet untuk mengirim data
pada saat yang sama , collision akan terjadi , dan komputer harus
mencoba untuk mengirim pesan mereka lagi. (Shelly, Gary B.,2011 : p
478)
2.2 Jaringan Komputer
Menurut Forouzan di dalam bukunya yang berjudul Computer Network
A Top Down Approach, disebutkan bahwa jaringan komputer adalah hubungan
dari sejumlah perangkat yang dapat saling berkomunikasi satu sama
lain.Perangkat yang dimaksud pada definisi ini mencakup semua jenis
perangkat komputer dan perangkat penhubung. (Putu Agus, 2014: p 12)
6
2.3 Pemodelan Layer OSI
Di dalam jaringan komputer, terdapat pemodelan secara hirarki untuk
menggambarkan secara jelas tugas dari setiap lapisan pada jaringan komputer,
terkait dengan proses pengiriman dan penerimaan paket data dari komputer
pengirim ke komputer penerima. Selain itu, pemodelan secara hirarki ini juga
turut menjelaskan fungsi-fungsi dari setiap lapisan di dalamnya terkait dengan
jaringan komputer, yang meliputi perangkat keras jaringan komputer
(hardware) dan perangkat lunak jaringan komputer (software). Lapisan-lapisan
inilah yang disebut dengan pemodelan layer pada jaringan komputer (Layer
Model). (Putu Agus, 2014 : p 46).
Layer model bertujuan untuk membuat standardisasi dan mencegah error
jika ada masalah baik di hardware maupun di software. Masalah di satu
layertidak berpengaruh ke layer lain.
OSI (Open System Interconnection) layer merupakan model dari koneksi
logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat
berlangsung. Berikut merupakan tabel dari setiap layer dan masing-masing
fungsinya menurut Sofana (2012: p 97).
Tabel 2.1: Tabel OSI Layer
Layer Fungsi Contoh Protokol
Application Menyediakan servis bagi berbagai aplikasi
jaringan
SMTP, SNMP,
Telnet, HTTP,
DHCP
Presentation Mengatur konversi dan translasi berbagai
format data, seperti kompresi data dan enkripsi
data
ASCII, MPEG,
MIDI, ASCII7
Session Mengatur sesi yang meliputi establishing,
maintaining, dan terminating antar entitas
yang dimiliki oleh layer presentation
SQL, OS,
NetBIOS, NFS
Transport Menyediakan end-to-end communication
protocol. Layer ini bertanggungjawab terhadap
"keselamatan data" dan "segmentasi data"
TCP, IPX, UDP
7
Network Menentukan rute/jalur yang dilalui oleh data.
Layer ini menyedikana logical addressing
(pengalamatan logikal) dan path determination
(penentuan rute tujuan)
IPX, IP, ICMP,
IPSec, OSPF,
IGRP, RIP
Data Link Menentukan pengalamatan fisik (hardware
address), error notification (pendeteksian
kesalahan), frame flow control (kendali aliran
frame), dan topologi jaringan.
Ada dua sublayer pada Data Link layer, yaitu
Logical Link Control (LLC) dan Media Access
Control(MAC).
LLC mengatur komunikasi seperti error
notification dan flow control.
Sedangkan M AC mengatur pengalamatan
fisik yang digunakan dalam proses komunikasi
antar-adapter.
Frame Relay,
PPP, ISL, Token
Ring
Physical Layer ini menentukan masalah
gelombang/medan dan berbagai fungsi yang
berkaitan dengan link fisik, seperti besar
tegangan arus listrik, panjang maksimal media
transmisi, jenis kabel dan konektor
802.11a/b/g/n,
hub, repeater,
fiber optic
2.4 Pemodelan Layer TCP/IP
Menurut Sofana (2012: p 242), model referensi TCP/IP merupakan
model referensi yang dikembangkan sebelum model OSI. Jika dibandingkan
layer yang ada di TCP/IP tidaklah sama dengan OSI. TCP/IP yang terdiri dari
empat software layer yang dijelaskan pada tabel 2.2.
Menurut Sofana (2012: p 242), model ini dikembangkan menggunakan
model referensi DARPA yang diusulkan oleh departemen pertahanan Amerika
Serikat. Model DARPA ini digunakan untuk membuat aturan untuk
ARPANET dan sudah dikembangkan jauh sebelum pengembangan model OSI.
8
Tabel2.2: Tabel TCP/IP Layer
Layer Fungsi Contoh Protokol
Applicatio
n
Menyediakan servis bagi applikasi TCP/IP.
Layer ini menangani high-level protocol,
representasi data, encoding, dan dialog
control yang memungkinkan terjadinya
komunikasi antar aplikasi jaringan
Telnet, DHCP,
DNS, HTTP,
FTP, SMTP,
SNMP
Transport Mengatur komunikasi antar host. Layer ini
menyediakan layanan pengiriman data
dengan cara membuat logical connection di
antara pengirim dan penerima
Layer transport juga bertugas memecah data
dan menyatukan kembali
TCP, UDP
Internet Layer ini memiliki tugas utama dalam
penentuan rute terbaik yang akan dilewati
oleh paket-paket data
Pada layer ini ditentukan pula alamat logika,
yaitu IP address.
IP, ICMP, ARP,
RARP
Network
Interface
Berfungsi meletakkan frame-frame data
yang akan dikirim ke media jaringan
Ethernet, Frame
Relay, ATM
2.5 Perangkat Keras Jaringan
1. Hub
Hub merupakan perangkat keras penghubung di dalam jaringan
komputer yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung fisik media
jaringan berupa serat optik (fiber optic), Ethernet, hingga sinyal. Hub
bekerja pada Physical layer dengan cara merepresentasikan sinyal yang
ada. Topologi-topologi jaringan yang umum menggunakan Hub misalkan
pada Topologi Star. Selain itu, Hub juga berfungsi sebagai media untuk
9
proses transmisi paket data dari komputer pengirim ke komputer
penerima.
Sebagai sebuah perangkat keras penghubung pada jaringan
komputer yang berada di Physical layer , Hub tidak memiliki alamat fisik
jaringan di Data link layer (berupa MAC Address) maupun alamat
jaringan di Network layer (dalam bentuk IP Address). Hal lainnya lagi
adalah Hub tidak memiliki kemampuan untuk mengecek alamat fisik
(MAC Address) dari setiap komputer atau perangkat lainnya yang
terhubung ke dalam Hub tersebut.
Selain itu, Hub juga tidak memiliki kemampuan untuk
melakukan filter terhadap paket data yang keluar masuk jaringan melalui
Hub tersebut. Hal ini yang menjadikan Hub sedikit lebih berisiko
dibandingkan dengan menggunakan perangkat keras penguhubung
dengan fungsi serupa, yaitu Switch. (Putu Agus, 2014 : p 487)
2. Bridge
Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk
memecah jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data-link dari
model OSI. Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang
mentransmisi data ke jaringan dan secara otomatis membangun sebuah
table internal. Tabel ini berfungsi untuk menentukan ke segmen mana
paket akan di route dan menyediakan kemampuan filtering. (Ali Hariono,
H, 2011 : p 136)
3. Switch
Switch merupakan perangkat keras penghubung di dalam jaringan
komputer yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung fisik media
jaringan berupa serat optik (fiber optic), Ethernet, hingga sinyal (untuk
dukungan wireless). (Putu Agus, 2014 : p487).
Switch bekerja di dua buah layer pada jaringan komputer, yaitu
Data Link layer dan Physical layer. Pada Data Link layer, terjadi proses
pengecekan terhadap alamat fisik jaringan (MAC Address) untuk
otentikasi alamat fisik komputer yang terhubung ke switch, untuk
kemudian disesuaikan dengan alamat jaringan pada Network layer (IP
10
Address). Pada Physical layer terjadi proses pengolahan sinyal digital.
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh switch, yaitu:
a. Switch memiliki kemampuan untuk membaca alamat fisik (MAC
Address) dari setiap komputer yang terhubung ke dalam switch
yang bersangkutan.
b. Switch memiliki kemampuan untuk melakukan filter terhadap paket
data yang keluar masuk switch.
4. Router
Router merupakan perangkat keras pada jaringan komputer yang
berfungsi di dalam proses Routing untuk menentukan rute yang dilalui
oleh paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima. Router
dapat membagi Network besar menjadi beberapa subnetwork. (Putu
Agus, 2014 : p 489)
2.6 Macam-Macam Topologi pada Jaringan Komputer
Pada jaringan komputer, dikenal setidaknya enam buah topologi pada
jaringan komputer. Keenam jenis topologi pada jaringan komputer tersebut
memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Keenam
topologi pada jaringan komputer ini meliputi Topologi Bus, Topologi Star,
Topologi peer to peer (P2P), Topologi Ring, Topologi Tree, dan Topologi
Mesh. (Putu Agus, 2014 : p 18)
2.6.1 Topologi Bus
Topologi Bus merupakan topologi yang paling awal digunakan di
dalam model topologi pada jaringan komputer, terutama di masa-masa
awal jaringan komputer dikembangkan. Beberapa referensi
memasukkan Topologi Bus ke dalam jenis Topologi Peer To Peer
(P2P). Topologi Bus hanya menggunakan sebuah jalur koneksi, yang
kemudian digunakan secara bersama-sama oleh beberapa buah
komputer dan perangkat jaringan komputer terhubung lainnya. Tentu
11
saja, terdapat terminal di awal dan akhir bus (jalur/line koneksi) untuk
menyediakan dan menjaga koneksi di dalamnya untuk semua komputer
yang terhubung. (Putu Agus, 2014 :p 19)
Gambar 2.1: Topologi Bus pada Jaringan Komputer
(Sumber: Handbook Jaringan Komputer, 2014, p 19)
2.6.2 Topologi Star
Topologi Star adalah topologi di dalam jaringan komputer, di
mana terdapat sebuah komputer (ataupun perangkat jaringan komputer
berupa hub atau switch) yang menjadi pusat dari semua komputer yang
terhubung kedalamnya.Komputer pusat ini bertindak sebagai server.
Komputer-komputer lainnya, yang dalam hal ini bertindak sebagai
client, tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Mereka harus melalui
komputer pusat (ataupun berupa hub dan switch) terlebih dahulu, untuk
dapat bertukar data dengan sesama komputer client lainnya.
Topologi Star umumnya digunakan pada jaringan komputer skala
kecil dan menengah. Misalkan saja untuk jaringan komputer
local(intranet/LAN) di lingkungan perumahan, sekolah, kos – kosan,
penginapan, dan lain-lain. (Putu Agus, 2014 :p 21).
12
Gambar 2.2: Topologi Star pada Jaringan Komputer
(Sumber: Handbook Jaringan Komputer , 2014, p 22)
2.6.3 Topologi Peer to Peer (P2P)
Topologi Peer To Peer (P2P) adalah topologi di dalam jaringan
komputer, di mana konsep dan pemodelan Peer To Peer (P2P) dipakai
di dalamnya. Ini berarti semua komputer yang terhubung didalamnya
sama-sama berinteraksi tanpa adanya server. Setiap komputer dapat
bertindak sebagai server sekaligus clientdan saling berbagi satu sama
lain.
Pada beberapa referensi, Topologi Peer To Peer (P2P)
diidentikkan dengan Topologi Bus, namun bentuk komunikasi dan
koneksinya tidak searah layaknya pada Topologi Bus. (Putu Agus,
2014: p 23)
Gambar 2.3: Topologi Peer to Peer (P2P) pada Jaringan Komputer
(Sumber: Handbook Jaringan Komputer , 2014, p 24)
13
2.6.4 Topologi Ring
Topologi Ring merupakan salah satu topologi yang relatif
sederhana pada jaringan komputer. Topologi jaringan ini hanya
menghubungkan setiap komputer (atau disebut juga sebagai node) satu
per satu, sehingga membentuk sebuah rangkaian menyerupai cincin
(ring). Rangkaian berbentuk ring ini merupakan satu kesatuan. Sinyal
dan paket data berjalan searah melewati kesatuan rangkaian tersebut
dan melewati setiap komputer yang terhubung pada rangkaian ring ini.
Secara konsep, Topologi Ring hampir mirip dengan Topologi
Bus, hanya saja pada Topologi Ring tidak terdapat titik henti dalam
bentuk terminal, sehingga membentuk lingkaran atau cincin (ring).
(Putu Agus, 2014 :p 26)
Gambar 2.4: Topologi Ring pada Jaringan Komputer
(Sumber: Handbook Jaringan Komputer, 2014, p 26)
2.6.5 Topologi Tree
Topologi Tree merupakan salah satu topologi yang juga paling
banyak diterapkan di dalam jaringan komputer, dengan bentuk
geometris menyerupai pohon (tree). Pada topologi tree trerdapat sebuah
14
komputer (atau perangkat jaringan komputer berupa Hub ataupun
switch) pada level teratas (disebut dengan root) yang menjadi pusat
utama komunikasi bagi semua komputer lain yang terhubung
dengannya. Koneksi ini menggunakan Topologi Peer To Peer (P2P).
Kemudian pada level di bawahnya terdapat satu atau lebih komputer
lain (disebut dengan central) yang menjadi pusat bagi sejumlah
komputer di level bawahnya, yang membentuk topologi seperti
Topologi Star. Central ini menjadi penghubung antara root dengan
semua komputer lainnya yang ada di bawah central.
Dapat dikatakan bahwa Topologi Tree sejatinya merupakan
perpaduan (Hybrid/Hibrida) dari Topologi Star dan Topologi Peer To
Peer(P2P). (Putu Agus, 2014 : p 27)
Gambar 2.5: Topologi Tree pada Jaringan Komputer
(Sumber: Handbook Jaringan Komputer , 2014, p 28)
2.6.6 Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah salah satu jenis topologi pada jaringan
komputer yang menghubungkan semua komputer secara penuh (Fully
Connected). Topologi Mesh merupakan Topologi paling kompleks dan
paling banyak digunakan pada penyedia layanan akses internet (Internet
Service Provider/ISP), sebab Topologi Mesh mampu menjaga agar
kerusakan atau gangguan yang terjadi pada salah satu komputer tidak
akan mempengerahui komputer lain atau jaringan secara keseluruhan.
15
Namun di dalam penggunaan pribadi, tidak terlalu banyak yang
menggunakan jenis Topologi Mesh ini. (Putu Agus, 2014 : p 29)
Gambar 2.6: Topologi Mesh pada Jaringan Komputer
(Sumber: Handbook Jaringan Komputer , 2014, p 30)
Topologi Mesh terdiri atas dua jenis. Kedua jenis topologi Mesh
tersebut meliputi:
1. Topologi Mesh Fully Connected
Topologi Mesh Fully Connected memiliki ciri utama di mana
semua komputer di dalamnya saling terhubung satu sama lain secara
penuh (Fully Connected). Misalkan apabila terdapat sepuluh buah
komputer di dalam Topologi Mesh, maka setiap komputer di dalamnya
akan terhubung ke Sembilan buah komputer lainnya. (Putu Agus, 2014
: p 29)
2. Topologi Mesh Partial Connected
Topologi Mesh Partial Connected memiliki ciri utama di mana
tidak semua komputer di dalamnya saling terhubung satu sama lain
(partial). (Putu Agus, 2014 : p 30)
2.7 Internet Protocol (IP)
Internet Protocol (IP) merupakan salah satu protokol terpenting di dalam
jaringan komputer, khususnya pada Network Layer, yang berfungsi di dalam
16
proses pengalamatan pada jaringan komputer (berupa IP Address) dan proses
Routing. Padajaringan komputer, Internet Protocol (IP) umumnya selalu
bekerja sama dengan protokol TCP (Transmission Control Protocol), sebuah
protokol pada Transport Layer yang bersifat Connection Oriented dan
Reliable. Di satu sisi Internet Protocol (IP) bertugas memberikan alamat pada
komputer dan proses Routing, sedangkan TCP (Transmission Control
Protocol) bertugas di dalam membantu transmisi paket data di dalam jaringan
komputer. (Putu Agus, 2014: p 379)
2.8 IP Address Public dan IP Address Private
Di dalam pemanfaatan jaringan komputer sehari-hari dilihat dari cakupan
penggunaan IP Address di dalam jaringan komputer (untuk penggunaan di
dalam jaringan lokal dan di dalam jaringan internet atau publik), maka secara
garis besarnya, IP Address dibedakan menjadi dua jenis, yaitu IP Address
Public dan IP Address Private.(Putu Agus, 2014 : p 390)
1. IP Address Public
IP Address Publicmerupakan IP address yang bersifat unik (pada
bagian Network Identifier) untuk setiap komputer dan digunakan pada
jaringan internet. IP Address Public ini hanya dimiliki oleh masing-
masing komputer di seluruh dunia, termasuk juga perangkat-perangkat
terhubung lainnya, untuk memudahkan di dalam saling mengenali satu
sama lain. Apabila masih menggunakan IPv4, maka daya tampungnya
terbatas untuk IP Address Public, sehingga salah satu cara umum yang
digunakan adalah dengan NAT (Network Address Translator). (Putu
Agus, 2014 : p 390)
2. IP Address Private
IP Address Private bersifat umum, sehingga dua buah jaringan
berbeda yang tidak saling terhubung dapat menggunakan alamat yang
sama. IP Address Private umum digunakan pada jaringan lokal, misalkan
Local Area Network (LAN). (Putu Agus, 2014 : p 391)
17
2.9 IP Address Dinamis dan IP Address Statis
IP address secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu IP address
dinamis (Dynamic IP Address) dan IP address Statis (Static IP Address). (Putu
Agus, 2014 : p 394).
1. IP address dinamis (Dynamic IP Address)
IP Address dinamis (Dynamic IP Address) merupakan IP address
yang diperoleh oleh komputer dan perangkat terhubung lainnya di dalam
jaringan komputer secara otomatis dan akan selalu berubah-ubah setiap
saat (Dynamic). Pemberian alamat berupa IP Address ini dilakukan
secara otomatis oleh suatu perangkat,aplikasi,sekaligus protokol di dalam
jaringan komputer yang bernama DHCP (Dynamic Host Controller
Protocol) dan komputer yang bertindak sebagai DHCP Server.(Putu
Agus, 2014: p 394)
2. IP addressstatis (Static IP Address)
IP Address Statis (Static IP Address) merupakan IP Address yang
diperoleh dengan cara mengatur sendiri konfigurasi pada komputer
sesuai dengan pengaturan (Setting) jaringan bersangkutan. Pada
pengaturan di dalam IP Address Statis, terdapat bagian-bagian yang harus
diketahui berupa pengkelasan pada IP Address, Subnet dan Subnet Mask,
Gateway, dan DNS (Domain Name System) server yang digunakan. (Putu
Agus, 2014: p 396)
2.10 Net Mask
Net Mask didefinisikan sebagai bit 1 dan 0 (dalam binary) untuk
menyaring bagian jaringan dari alamat berbasiskan Internet Protocol (IP
Address), sehingga hanya bagian komputer host (Host ID atau Host Address)
yang tersisa dan ditampilkan. Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa Net
Mask merupakan proses Mask pada jaringan (Network) yang bersifat wajib dan
tidak dapat dimodifikasi. (Putu Agus, 2014: p 402)
18
2.11 Subnet Mask
Subnet Mask merupakan 32 bitalamat yang membagi sebuah IP Address
ke dalam bentuk Network Address dan Host Address. Subnet Mask berada di
antara keduanya tersebut, sehingga memiliki format “network-address.subnet-
mask.host-address”. Sebagai contoh IP address 192.168.55.60 memiliki
network address 192.168.* (tanda * artinya mencakup semua range IP Address
yang diawali dengan 192.168, namun ini akan berbeda untuk setiap kelas),
subnet mask 55, dan host address 60. (Putu Agus, 2014: p 404)
2.12 Subnetting
Subnetting didefinisikan sebagai proses untuk melakukan Subnet pada
pengalamatan jaringan komputer berbasiskan IP Address dengan menggunakan
Net Mask dan Subnet Mask. Subnetting digunakan untuk memudahkan
pengelola jaringan komputer, baik System Administrator, Network
Administrator, maupun pengguna biasa, di dalam mengelola jaringan,
melakukan alokasi IP Address untuk setiap ruangan dan gedung, sesuai dengan
kebutuhan. (Putu Agus, 2014: p 404)
2.13 Virtual Local Area Network (VLAN)
2.13.1 VLAN
VLAN (Virtual LAN) adalah Local Area Network yang dikonfigurasi
dengan menggunakan software bukan dengan konfigurasi secara fisik.