Top Banner
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan Golongan Darah A, B, AB, O Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Informasi tentang golongan darah A, B, O seseorang mutlak diperlukan dalam keadaan yang berhubungan dengan transfusi darah, baik sebagai donor, maupun sebagai resipien. Oleh karena itu, sepatutnya seseorang mengetahui dengan pasti akan golongan darahnya sendiri, yang dapat dilakukannya dengan memeriksakan darahnya ke laboratorium. Golongan darah juga berfungsi sebagai salah satu petanda ( marker ) genetik, yang ikut menjadi bagian dari identitas seseorang. 2.2. Sifat Umum Darah Secara umum fungsi darah ialah sebagai berikut : 1. Alat transpor makanan, yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan ke seluruh tubuh. 2. Alat transpor O 2 , yang diambil dari paru-paru atau insang untuk dibawa ke seluruh tubuh. 3. Alat transpor bahan buangan dari jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paru- paru (gas), ginjal dan kulit (bahan terlarut dalam air) dan hati untuk diteruskan ke empedu dan saluran cerna sebagai tinja (untuk bahan yang sukar larut dalam air). Http://www. Wordpress.com diakses tanggal 3 januari 2010 Darah adalah cairan berwarna merah pekat. Warnanya merah cerah di dalam arteri dan berwarna ungu gelap di dalam vena, setelah melepas sebagian oksigen ke jaringan ( menyebabkan perubahan warna ) dan menerima produk sisa dari jaringan.Pembentukan sel darah berlangsung di dalam sumsum tulang dan sel-sel yang matang ( matur ) akan dilepas ke dalam aliran darah. Terbentuk 8 macam sel Universitas Sumatera Utara
13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

Feb 06, 2018

Download

Documents

TrầnLiên
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

 

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kegunaan Penentuan Golongan Darah A, B, AB, O

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya

perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah

merah.

Informasi tentang golongan darah A, B, O seseorang mutlak diperlukan

dalam keadaan yang berhubungan dengan transfusi darah, baik sebagai donor,

maupun sebagai resipien. Oleh karena itu, sepatutnya seseorang mengetahui

dengan pasti akan golongan darahnya sendiri, yang dapat dilakukannya dengan

memeriksakan darahnya ke laboratorium. Golongan darah juga berfungsi sebagai

salah satu petanda ( marker ) genetik, yang ikut menjadi bagian dari identitas

seseorang.

2.2. Sifat Umum Darah

Secara umum fungsi darah ialah sebagai berikut :

1. Alat transpor makanan, yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan ke

seluruh tubuh.

2. Alat transpor O2 , yang diambil dari paru-paru atau insang untuk dibawa ke

seluruh tubuh.

3. Alat transpor bahan buangan dari jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paru-

paru (gas), ginjal dan kulit (bahan terlarut dalam air) dan hati untuk diteruskan

ke empedu dan saluran cerna sebagai tinja (untuk bahan yang sukar larut

dalam air). Http://www. Wordpress.com diakses tanggal 3 januari 2010

Darah adalah cairan berwarna merah pekat. Warnanya merah cerah di dalam

arteri dan berwarna ungu gelap di dalam vena, setelah melepas sebagian oksigen

ke jaringan ( menyebabkan perubahan warna ) dan menerima produk sisa dari

jaringan.Pembentukan sel darah berlangsung di dalam sumsum tulang dan sel-sel

yang matang ( matur ) akan dilepas ke dalam aliran darah. Terbentuk 8 macam sel

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

 

yang berbeda dan semua dihasilkan dari satu jenis sel batang pluripoten yang akan

menurunkan 5 garis keturunan sel yang berbeda. Garis mieloblas menghasilkan

tiga jenis sel granulosit, sedangkan garis monoblas dan limfoblas menghasilkan

sel agranulosit. Eritrosit (sel darah merah ) dan trombosit dibentuk dari garis

keturunannya masing-masing.

Darah selalu dihubungkan dengan kehidupan, baik berdasarkan

kepercayaan saja maupun atas dasar bukti pengamatan. Penggunaan darah

yang berasal dari individu lain dan diberikan secara langsung ke dalam

pembuluh darah juga sudah lama pula dilakukan, paling tidak sejak abad

pertengahan. Pada mulanya, pemberian darah seperti ini dan yang kini

dikenal sebagai transfusi tidak dilakukan dengan landasan ilmiah, tidak

mempunyai indikasi yang jelas dan dilakukan secara sembarang saja.

Tindakan ini lebih banyak dilakukan atas dasar yang lebih bersifat

kepercayaan, misalnya darah sebagai lambang kehidupan. Indikasi juga tidak

jelas, bukan terutama untuk mengobati penyakit atau memperbaiki keadaan

karena perdarahan. Lebih sering hal ini dilakukan untuk tujuan seperti

peremajaan jaringan ( rejuvenilisasi ). Mohamad Sadikin (2010)

Sejak 100 tahun yang lalu ahli-ahli telah berpendapat, bahwa penderita-

penderita yang kekurangan darah seperti orang-orang yang mengalami perdarahan

yang hebat, seperti akibat kecelakaan, peperangan, persalinan ataupun penyakit-

penyakit pendarahan dapat ditolong dengan penambahan darah kedalam tubuh

penderita tersebut.

Sel – sel darah merupakan bagian figuratif atau berbentuk sehingga dapat

dilihat oleh mata, meskipun dengan bantuan alat mikroskop. Sel – sel darah terdiri

atas Sel darah merah, lekosit, dan trombosit. Ketiga macam sel ini berasal sel – sel

asal yang sama disumsum tulang. Sel – sel asal di sumsum tulang tersebut

selanjutnya berdiferensiasi sehingga mengambil bentuk yang berbeda – beda.

Setelah matang, sel – sel tersebut keluar dari sumsum tulang dan masuk ke dalam

darah dan berada di tempat ini dalam jumlah yang berbeda dan menjalankan

fungsi yang berbeda – beda pula. Bahkan lekosit, seperti yang telah diuraikan

terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi berbeda, ternyata juga mempunyai peran

yang berbeda – beda pula.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

 

Morfologi sel darah merah adalah sel yang terbanyak di dalam darah.

Karena sel ini mengandung senyawa yang berwarna merah, yaitu hemoglobin,

maka dengan sendirinya darah berwarna merah.

2.3. Transfusi Darah

Transfusi darah adalah suatu proses pekerjaan memindahkan darah atau

pemberian darah dari orang yang sehat kepada orang yang sakit. Ahli-ahli yang

terdahulu sudah berpendapat, bila seseorang kehilangan darah yang banyak harus

diganti dengan darah atau bila seseorang kekurangan darah harus ditambah

dengan darah, agar organ-organ tubuh berfungsi normal.

Kira-kira 100 tahun yang lalu sudah mulai dicoba melakukan transfusi,

tetapi ternyata banyak menimbulkan bahaya atau kematian, sehingga sempat

dilarang melakukan transfusi itu. Tetapi pada tahun 1900 setelah Dr.Karl

Landsteiner menemukan golongan darah dan setelah ditemukan sel darah dapat

diperpanjang hidupnya dalam larutan gula dan juga setelah ditemukannya

anticoagulant, maka transfusi mulai berkembang dan banyak yang tertolong

orang-orang yang kehilangan darah atau orang yang kekurangan darah.

Sebenarnya transfusi itu sangat penting dan seharusnya merupakan program

nasional, tetapi sesuai dengan kondisi dan kemampuan negara hal ini belum

merupakan masalah yang begitu dipikirkan.

2.3.1 Manfaat Transfusi Darah

a. Menambah jumlah darah yang beredar dalam badan orang yang sakit,

yang darahnya berkurang karena sesuatu sebab misalnya operasi atau

perdarahan sewaktu melahirkan, kecelakaan.

b. Menambah kemampuan darah dalam badan si sakit untuk membawa zat

asam atau O2, misalnya untuk penyakit-penyakit dimana sel-sel darahnya

tidak berfungsi dengan baik, sehingga sel-sel darah itu cepat pecah dalam

badan sendiri dan kemampuan darah untuk mengolah zat asam jadi

berkurang. Disini jumlah CC darah penderita sama saja dengan orang

biasa, tetapi kalau darahnya ada 5 liter, yang berfungsi baik hanya 3 liter.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

 

Transfusi darah adalah suatu cara membantu pengobatan dan transfusi

darah tidak bisa berdiri sendiri, jadi membantu cara pengobatan yang sudah ada.

Suatu Kekhususan dari transfusi darah adalah sumber untuk darah itu terbatas.

Sumber darah adalah tubuh manusia sendiri, dan tidak semua orang bisa menjadi

donor, dan darah tidak dapat dibuat secara synthetis. Penentuan pasien yang akan

diberi transfusi darah harus tepat dan diyakini benar-benar bahwa transfusi darah

akan menolong sisakit.

Ukuran orang-orang yang menderita Thalasemia, yaitu penyakit darah

dimana sel-sel darahnya tidak bisa hidup sepanjang waktu yang normal,

penghancuran sel darahnya lebih cepat, sedangkan tubuh tidak bisa mengikuti

pembuatan sel darah lebih cepat, sehingga pada umur tertentu terjadi kekurangan

darah, untuk ini harus diberi transfusi darah sesuai dengan kebutuhannya.

Biasanya penderita ini akan meninggal pada usia muda / sebelum berusia 10

tahun.

Bahaya transfusi darah diberikan kepada orang yang tidak kehilangan

darah, misalnya untuk penderita Thalasemia tadi, ialah terjadinya penimbunan zat

besi. Satu liter darah mengandung 50 mg zat besi. Tubuh kita hanya mampu

mengeluarkan kelebihan itu sebanyak 1 mg perhari. Jadi dapat terjadi kelebihan

zat besi di dalam tubuhnya, yang memerlukan pengobatan tersendiri

(Haemosiderosis). Transfusi darah bukanlah pekerjaan yang tanpa resiko. Pada

saat sekarang telah dipikirkan efisiensi penggunaan darah, yaitu darah tidak

diberikan secara keseluruhan kepada orang sakit, tetapi apa yang dibutuhkan saja.

Misalnya apabila yang dibutuhkan hanya sel darah merah, maka yang diberi

hanya sel darah merahnya saja.

Darah umumnya dipandang sebagai cairan tubuh yang kental, berwarna

merah dan tidak transparan serta berada dalam suatu ruang tertutup yang dinamai

sebagai sistem pembuluh darah. Uraian yang demikian tentang darah lebih

bersifat deskriptif, hanya menyebutkan apa yang dilihat, dari pada bersifat

definitif, yang bersifat menguraikan secara analitis tetapi ringkas tentang hakikat

sesuatu yang didefinisikan tersebut. Batasan yang tepat bahwa defenisi Darah

adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain,berada dalam

konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan sebagai

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

 

pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai bahan serta fungsi

homeostasis.Gandasoebrata.R (1995)

Penggolongan darah sebagai suatu jaringan didasarkan atas defenisi

jaringan, yaitu sekelompok sel atau beberapa jenis sel, yang mempunyai bentuk

yang sama dan menjalankan fungsi tertentu. Hanya saja, berbeda dengan jaringan

lain,sel-sel yang terdapat dalam darah dan dinamai sebagai sel-sel darah tidaklah

terikat satu sama lain membentuk suatu struktur yang bernama organ, melainkan

berada dalam keadaan suspensi dalam suatu cairan. Dengan demikian, darah dapat

dibagi 2 bagian besar. Bagian pertama adalah unsur yang berbentuk atau figuratif,

yang dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Bagian kedua adalah unsur tidak

berbentuk atau non-figuratif. Dinamakan demikian karna bagian ini tidak dapat

dilihat secara kasat mata dengan bantuan alat apapun. Kehadiran unsur ini hanya

dapat diketahui secara kimia. Dengan demikian dapatlah dikatakan,bahwa bagian

ini terdiri atas berbagai bahan yang terlarut di dalam cairan darah.

2.3.2 SIFAT FISIKOKIMIA DARAH

Darah, seperti yang telah didefinisikan dan yang dapat dilihat, adalah suatu

cairan tubuh yang kental dan berwarna merah. Kedua sifat utama ini, yaitu warna

merah dan kental, membedakan darah dari cairan tubuh yang lain. Kekentalan ini

disebabkan oleh banyaknya senyawa dengan berbagai macam berat molekul, dari

yang kecil sampai yang besar seperti protein, yang terlarut di dalam darah.

Warna merah, yang memberi ciri yang sangat khas bagi darah, disebabkan

oleh adanya senyawa yang berwarna merah dalam sel-sel darah merah yang

tersuspensi dalam darah.

2.3.3 SEL-SEL DARAH

Apabila setetes darah diletakkan di atas kaca objek yang bersih dan kering

kemudian dibuat sediaan hapus dan diwarnai dengan pewarnaan May Grunwald-

Giemsa, secara garis besar akan tampak sel-sel yang dapat dibagi dalam 3

kelompok besar :

1. Sel-sel bulat, tidak berinti dan berwarna merah kebiruan homogen, jumlahnya

sangat banyak di seluruh lapangan pandangan. Sel-sel inilah yang memberi

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

10 

 

warna merah kepada darah, sehingga dinamai sebagai sel darah merah atau

eritrosit.

2. Sel-sel yang berinti, dengan bentuk inti dan ukuran sitoplasma bermacam-

macam, yang dapat dijumpai disana sini dalam lapangan pandangan. Oleh

karena sel-sel ini tidak memberi warna merah kepada darah, sel-sel ini

dinamakan sebagai sel darah putih atau lekosit.

Membran sel darah merah mengandung banyak protein dan karbohidrat

berbeda yang mampu memicu pembentukan antibodi. Saat ini terdapat 26 sistem

golongan darah, yang terdiri dari 194 antigen yang merupakan produk dari 27 gen.

Untuk sebagian kecil antigen, peran biologiknya sudah diketahui; untuk sebagian

kecil lain, komposisi kimiawi molekul sudah diketahui; dan untuk sebagian besar

lainnya, struktur, fungsi, dan penyebab imunogenisitasnya masih merupakan

misteri. Namun, gen-gen yang menentukan antigen sel darah merah tampaknya

mengikuti hukum-hukum pewarisan mendelian.

Apabila individu memiliki suatu pola genetik spesifik ( genotipe ),

antigen-antigen ini biasanya mengekspresikan diri pada sel darah merah

( fenotipe ). Pola pewarisan ini disebut Kodominan. Secara kimiawi, antigen sel

darah merah mungkin berupa protein seperti substansi golongan darah Rh, M, dan

N, atau karbohidrat pada kerangka lemak atau protein seperti substansi golongan

darah ABH, Lewis, Ii, dan P. Antigenisitas berbagai senyawa ini dipengaruhi oleh

sifat biologi dan kimiawi, ukuran molekul, dan konfigurasi tiga dimensinya.

Sebagian substansi golongan darah, seperti antigen Lewis, tersebar di seluruh

jaringan tubuh. Yang lain lebih terbatas di sel darah merah seperti antigen Rh dan

substansi golongan darah Kell.

Aspek paling praktis dari antigen-antigen pada sel darah merah ini adalah

kemampuannya memicu pembentukan antibodi apabila ditransfusikan kepada

resipien. Muncul bukti bahwa beberapa kelainan pada antigen sel darah merah

berkaitan dengan predisposisi penyakit tertentu.

2.4 GOLONGAN DARAH

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

11 

 

2.4.1. SISTEM GOLONGAN DARAH ABO

Golongan darah adalah hasil dari pengelompokkan darah berdasarkan ada

atau tidaknya substansi antigen pada permukaan sel darah merah ( eritrosit ).

Antigen tersebut dapat berupa karbohidrat, protein, glikoprotein, atau glikolipid.

Golongan darah manusia bersifat herediter, dan sangat tergantung pada golongan

darah kedua orang tua manusia yang bersangkutan.

Darah perlu digolongkan untuk banyak kepentingan, khususnya untuk

Transfusi Darah. Karl Landsteiner menemukan, bahwa darah manusia yang

ditransfusikan ke manusia lain dapat inkompatibel, dan menimbulkan aglutinasi

( si penerima darah terlihat syok dan ikterik / kuning ). Transfusi dengan darah

yang inkompatibel antara donor dan resipien ( penerima ) dapat berakibat fatal.

Selain itu, golongan darah dapat bermanfaat untuk kepentingan forensik dan

penentuan ayah sebagai metode penentu paling sederhana.

Berikut Tabel dari Golongan Darah dalam sistem ABO

Golongan darah sistem ABO dibagi berdasarkan struktur antigen permukaan

eritrosit, yang disebut juga sebagai aglutinogen.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

12 

 

Molekul sebagai penentu golongan darah dalam sistem ABO ada 4 macam, yaitu:

1. D-galactose

2. N-acetylgalactosamine

3. N-acetylglucosamine

4. L-fucose

Harper H. (1971)

1. Golongan darah A memiliki antigen permukaan A. Antigen A tersusun

dari 1 molekul fukosa, 2 molekul galaktosa, 1 molekul N-asetil

galaktosamin, dan 1 molekul N-asetil glukosamin.

2. Golongan darah B memiliki antigen permukaan B. Antigen B ini sedikit

berbeda dengan antigen A, dimana antigen ini tersusun dari molekul N-

asetil galaktosamin digantikan oleh 1 molekul galaktosa.

B

B

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

13 

 

3. Orang dengan golongan darah AB memiliki dua macam antigen

permukaan, yang merupakan kombinasi dari antigen A dan antigen B.

4. Golongan darah O semula dianggap tidak memiliki antigen permukaan,

namun terbukti bahwa golongan darah O masih memiliki ikatan

karbohidrat pada permukaan eritrositnya yang terdiri atas 1 molekul

fukosa, 1 molekul N-asetil glukosamin, dan 2 molekul galaktosa. Gugus

ini tidak bersifat imunogenik, sehingga anggapan golongan darah O tidak

memiliki antigen permukaan masih bisa diterima.

B

O

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

14 

 

Yang kelebihan N-acetylgalactosamine akan menjadi golongan A, dan kelebihan

D-galactose menjadi golongan B.

Sebelum D-galaktosa dapat menerima monomer karbohidrat yang menentukan

aktivitas A atau B, molekul ini harus sudah mengikat monomer karbohidrat

fukosa. Suatu gugus D-galaktosa yang sudah mengikat fukosa, tetapi tanpa N-

asetilgalaktosamin aktif-A atau D-galaktosa aktif B, memiliki aktivitas antigenik

yang disebut H. Sel-sel yang hanya memiliki konfigurasi monomer karbohidrat

aktif-H tidak memiliki aktivitas A atau B dan disebut golongan O.

Glikosiltransferase yang ditentukan oleh gen A dan B bergantung pada

adanya substansi H prekursor untuk pengaktifannya. Perlekatan fukosa ke D-

galaktosa menyediakan prekursor ini. Perlekatan fukosa diperantarai oleh enzim

lain, fukosa-transferase, yang keberadaannya ditentukan oleh gen H. Gen H

terletak di luar lokus ABO dan ditemukan di kromosom 19. Gen H sangat sering

dijumpai, dan hampir semua orang memiliki substansi H pada sel darah mereka.

Beberapa orang bersifat homozigot untuk suatu gen inaktif di tempat itu, yang

disebut h. Karena orang dengan dua gen h tidak dapat menghasilkan enzim yang

diperlukan untuk melekatkan fukosa, sel-sel darah mereka tidak memiliki aktivitas

H.

2.4.2. Antibodi dalam sistem ABO

Walaupun anti-A dan anti-B bereaksi secara kuat dan spesifik dengan

antigen sel darah merah yang sesuai, rangsangan bagi terbentuknya Anti-A dan

Anti-B bukanlah pajanan ke sel darah merah. Ikatan galaktosa dengan N-

asetilgalaktosamin yang sama atau galaktosa yang menjadi ciri glikosfingolipid

sel darah merah juga dijumpai di dinding sel bakteri. Pajanan lingkungan yang

terus menerus terhadap antigen-antigen yang tersebar luas ini memicu

pembentukan antibodi pada individu yang mampu mengembangkan imun, asalkan

antigennya bukan ”konstituen diri” dari sel darah merah individu yang

bersangkutan. Orang dengan golongan A hanya membentuk anti-B, dan mereka

dengan golongan B hanya memiliki anti-A. Orang dengan golongan O memiliki

anti-A dan anti-B, sedangkan individu AB tidak memiliki kedua antibodi tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

15 

 

Bakteri di lingkungan juga memiliki ikatan galaktosa-fukosa yang

memperlihatkan aktivitas H. Namun anti-H jarang dijumpai karena hampir semua

sel darah merah memiliki antigen H dalam jumlah yang berkisar dari sedikit

sampai bermakna. Anti-A dan anti-B merupakan aglutinin kuat, yang mudah

dibuktikan di laboratorium. Dalam sirkulasi, keduanya menyebabkan destruksi

cepat melalui perantaraan komplemen terhadap semua sel yang tidak sesuai yang

kebetulan masih ke aliran darah. Kecuali untuk beberapa sel janin yang masuk ke

aliran darah ibunya selama kehamilan dan persalinan, satu-satunya cara sel yang

tidak cocok golongan ABO nya masuk ke dalam sirkulasi adalah melalui transfusi

yang salah identifikasinya. Identifikasi pasien, sampel darah, atau darah donor

yang tidak tepat, atau pencatatan yang salah, merupakan penyebab tersering reaksi

transfusi inkompatibel-ABO hemolitik.

Sebagian besar aktivitas anti-A dan anti-B terletak pada kelas IgM

imunoglobulin, yang menghasilkan aglutinasi cepat dan / atau hemolisis. Namun,

sebagian aktivitas adalah IgG, dan antibodi dari kelas ini melekat ke permukaan

sel tanpa langsung mempengaruhi viabilitas. Anti-A atau anti-B kelas IgG mudah

melewati plasenta dan dapat menyebabkan penyakit hemolitik pada neonatus.

Orang dengan golongan O lebih sering memiliki IgG anti-A dan Anti-B

dibandingkan orang dengan golongan A atau B. Penyakit hemolitik ABO pada

bayi baru lahir hampir seluruhnya mengenai bayi yang lahir dari ibu dengan

golongan O. Jouvenceaux (1978)

Perubahan dalam Tipe ABO pada berbagai penyakit

Melemahnya antigen A dapat terjadi pada beberapa orang yang mengidap

leukemia akut atau pada penyakit mieloproliferatif kronis dengan evolusi

leukemik. Kanker tertentu, terutama kanker kolon, mungkin berkaitan dengan

akuisisi antigen B yang disebut B didapat. B didapat juga dapat terjadi pada

infeksi gram-negatif tertentu dan obstruksi usus. Dengan demikian, pada penyakit

ini kadang-kadang pasien dari fenotipe golongan O mungkin memperoleh B dan

tampak sebagai golongan B, atau seseorang dengan golongan A mungkin

memperoleh B dan menjadi golongan AB.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

16 

 

Berdasarkan penelitian dari Lindsey Kinball Institute, New York, yang

menemukan bahwa Alpha galactosidase, suatu enzim yang disarikan dari kopi,

dapat mengubah golongan darah B menjadi O. Yang membedakan sel darah

merah golongan B dari O adalah adanya kelebihan satu molekul D-galactose

dalam sel darah merah golongan darah B.

Enzim galactosidase dimanfaatkan untuk melepaskan satu molekul D-galactose

yang berlebih tadi sehingga susunan molekulnya sama dengan sel darah merah

golongan O.

Adapun isi dari reagen golongan darah A, B, O, AB ini terdapat dari

Invitro culture supernatants dari immunoglobulin sel tikus, kemudian dicampur

dengan buffer phosphate, sodium chloride,dimana terjadi Anti serum A berwarna

biru, Antiserum B berwarna kuning, Antiserum AB tidak berwarna.

BCSH. Clin Lab Haem. (1990)

Setelah darah ditetesi serum maka akan terjadi beberapa kemungkinan yang

akan menunjukkan golongan darah tersebut. Beberapa kemungkinan tersebut

yaitu:

a. Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah,maka individu

tersebut memiliki aglutinogen tipe A (golongan darah A)

b. Jika serum anti-B menyebabkan aglutinasi, individu tersebut memiliki

aglutinogen tipe B (golongan darah B)

c. Jika kedua serum anti-A dan anti-B menyebabkan aglutinasi induvidu

tersebut memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B (golongan darah AB)

d. Jika kedua serum anti-A dan anti-B tidak mengakibatkan aglutinasi,maka

individu tersebut tidak memiliki aglutinogen (golongan darah O).

(Wijaya. 2009)

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24139/3/Chapter II.pdf · terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi ... dinamakan sebagai

17 

 

Struktur ABO Antigen

Universitas Sumatera Utara