7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umum Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dan klasifikasi jaringan komputer. Selain itu tipe-tipe topologi yang terdapat dalam jaringan komputer, serta media transmisi yang digunakan untuk membuat jaringan. Dan juga mengenai OSI (Open Sistem Interconnection) yang merupakan standarisasi dari jaringan komputer. 2.1.1 Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan perpaduan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Dimana komputer yang berjumlah banyak dan terletak pada tempat yang terpisah-pisah tetapi dapat saling terhubung dalam melaksanakan tugasnya (Tanembaum, 2003). Setiap komputer, printer, atau peralatan lainnya yang terhubung dalam jaringan disebut node. Manfaat dari jaringan komputer menurut (Tanembaum, 2003) dalam sebuah organisasi yaitu : 1. Resource Sharing Program, peralatan, dan data dapat digunakan oleh setiap orang yang terhubung dalam jaringan tanpa mementingkan lokasi resource dan pemakai.
33
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar / Umum
Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dan klasifikasi jaringan
komputer. Selain itu tipe-tipe topologi yang terdapat dalam jaringan komputer, serta
media transmisi yang digunakan untuk membuat jaringan. Dan juga mengenai OSI
(Open Sistem Interconnection) yang merupakan standarisasi dari jaringan komputer.
2.1.1 Definisi Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan perpaduan antara teknologi komputer dan
teknologi komunikasi. Dimana komputer yang berjumlah banyak dan terletak
pada tempat yang terpisah-pisah tetapi dapat saling terhubung dalam
melaksanakan tugasnya (Tanembaum, 2003). Setiap komputer, printer, atau
peralatan lainnya yang terhubung dalam jaringan disebut node.
Manfaat dari jaringan komputer menurut (Tanembaum, 2003) dalam sebuah
organisasi yaitu :
1. Resource Sharing
Program, peralatan, dan data dapat digunakan oleh setiap orang yang
terhubung dalam jaringan tanpa mementingkan lokasi resource dan
pemakai.
8
2. Reliabilitas
Dengan memiliki sumber alternatif persediaan, misalnya file-file disalin
ke beberapa mesin lain sehingga jika satu mesin tidak berfungsi dengan
baik (terjadi gangguan) maka salinan di mesin lain dapat digunakan.
3. Menghemat pengeluaran
Mengganti komputer mainframe dengan membangun sistem yang terdiri
dari komputer-komputer pribadi (model client-server).
Pada awal perkembangannya, jaringan sangat erat dengan media kabel
sebagai penghubungnya. Tetapi seiring perkembangan teknologi informasi,
penggunaan media nirkabel sudah banyak diterapkan. Selain karena banyaknya
user yang lebih memilih menggunakan laptop karena mobilitasnya,
perkembangan alat komunikasi seperti telepon genggam juga menjadi salah
satu pemicu penerapan media nirkabel diberbagai tempat.
Arah transmisi komunikasi data dapat berupa simplex, half-duplex, dan full-
duplex (Stallings, 2007).
1. Simplex
Transmisi sinyal pada metode simplex hanya terjadi satu arah. Hal
ini menjadikan satu stasiun sebagai pemancar sedangkan stasiun lainnya
sebagai pemerima. Pada metode ini, aliran data hanya dapat terjadi
secara satu arah (dari pemancar ke penerima). Stasiun radio merupakan
salah satu contohnya.
9
2. Half-Duplex
Pada metode half-duplex, transmisi sinyal dapat terjadi secara dua
arah. Kedua stasiun dapat bertindak sebagai pemancar dan penerima
tetapi tidak bisa secara bersamaan melainkan bergantian. Sehingga pada
metode ini aliran data dapat terjadi secara dua arah bergantian. Walkie-
talkie merupakan contoh alat yang beroperasi pada metode half-duplex.
3. Full-Duplex
Pada metode full-duplex, transmisi sinyal terjadi secara dua arah
secara bersamaan. Stasiun-stasiun yang menggunakan metode ini
bertindak sebagai pemancar dan penerima secara bersamaan. Aliran data
pada metode ini terjadi secara dua arah dan bersamaan. Telepon
merupakan salah satu contohnya.
2.1.2 Klasifikasi Jaringan
Berdasarkan lingkup jangkauan, jaringan dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
1. LAN (Local Area Network)
Local Area Network merupakan jaringan yang memiliki jangkauan
paling kecil hanya mencakup beberapa kilometer. Jaringan LAN banyak
digunakan dalam lingkup rumah, kantor perusahaan, dan pabrik untuk
dipakai bersama resource (contoh: printer) dan saling bertukar informasi
(Tanembaum, 2003).
10
LAN dirancang dengan tujuan :
a. Beroperasi dalam geografis yang terbatas.
b. Mengatur jaringan secara private dengan kendali admin local.
c. Menyediakan full-time access pada service local.
d. Menghubungkan secara fisik device-device yang berdekatan.
Gambar 2.1 Jaringan LAN
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Metropolitan Area Network mencakup area yang lebih luas dari
LAN, yaitu sebuah kota. Jasa televisi kabel dalam sebuah kota atau bank
dengan beberapa cabang dalam satu kota merupakan contoh penggunaan
MAN. MAN biasanya terdiri dari dua atau lebih LAN dalam satu kota.
MAN lebih luas dari LAN, namun lebih kecil dari WAN (Tanembaum,
2003).
11
Gambar 2.2 Jaringan MAN
3. WAN (Wide Area Network)
Wide Area Network mencakup area geografis yang sangat luas, biasanya
sebuah negara atau benua (Tanembaum, 2003). Komunikasi dalam
lingkup WAN biasanya sudah menggunakan satelit atau kabel bawah
laut sebagai medianya. Teknologi yang biasanya dapat kita jumpai
dalam WAN yaitu : modem, Integrated Service Digital Network (ISDN),
Digital Subscriber Line (DSL), frame relay
Gambar 2.3 Jaringan WAN
12
Berdasarkan jenis transmisi datanya, dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Point-to-point network
Point-to-point memiliki banyak channel pribadi antar host yang
berpasangan. Paket dalam tipe jaringan ini, harus melalui host perantara
(contoh: router, switch, dll) untuk dapat sampai ke tujuannya. Penentuan
jalur transmisi data merupakan hal penting dalam point-to-point
network.
2. Broadcast Network
Broadcast network memiliki satu channel yang dibagikan ke seluruh
host yang terhubung dalam jaringan. Paket yang dikirim oleh satu host,
diterima oleh host lainnya. Host menentukan paket tersebut diterima
atau tidak dengan melihat alamat yang terdapat dalam paket tersebut
(Tanembaum, 2003).
2.1.3 Topologi Jaringan
Topologi merupakan pemetaan dari jaringan yang ada. Secara garis besar,
topologi jaringan dapat dibedakan menjadi dua yaitu topologi fisikal dan
topologi logikal.
2.1.3.1 Topologi Fisikal
Topologi fisikal merupakan gambaran secara fisik hubungan
antar komponen-komponen dalam jaringan. Komponen yang biasa
13
digambarkan meliputi hub, router, switch, workstation, server, dan
media transmisi (Stalling, 2007). Beberapa bentuk topologi yang
sering digunakan yaitu :
1. Topologi Bus
Pada topologi bus, semua terminal terhubung ke jalur komunikasi
yang biasa disebut backbone.
Kelebihan topologi bus :
• Kecepatan pengiriman tinggi.
• Tidak ada pengendali pusat.
Kekurangan topologi bus :
• Jika terdapat gangguan pada backbone, maka seluruh
terminal akan terminal akan terganggu.
Gambar 2.4 Topologi Bus
2. Topologi Star
Dalam topologi star, terdapat sebuah terminal sebagai pengatur jalur
transmisi paket data (bisa berupa router, switch, atau hub).
14
Kelebihan topologi star :
• Mudah dikembangkan.
• Keamanan data yang tinggi.
Kekurangan topologi star :
• Jaringan akan menjadi lambat jika terjadi lalu lintar yang
padat dalam jaringan.
Gambar 2.5 Topologi Star
3. Topologi Tree
Topologi tree merupakan gabungan karakteristik dari topologi star
dan topologi bus.
Kelebihan topologi tree :
• Manajemen control lebih mudah.
• Mudah dikembangkan.
• Didukung oleh hardware dan software dari banyak
perusahaan.
15
Kekurangan topologi tree:
• Dapat terjadi collision (tabrakan) data.
• Lebih sulit melakukan konfigurasi dari pada topologi yang
lain.
Gambar 2.6 Topologi Tree
4. Topologi Ring
Pada topologi ini, setiap terminal saling terhubung sehingga
membuat topologi ini mirip seperti point-to-point.
Kelebihan topologi ring :
• Tidak diperlukan host.
• Waktu akses data lebih optimal.
Kekurangan topologi ring :
• Bila satu komputer mengalami gangguan, komputer lain juga
terganggu.
16
Gambar 2.7 Topologi Ring
5. Topologi Mesh
Pada topologi mesh setiap perangkat saling terhubung secara
langsung dengan perangkat yang lain.
Kelebihan topologi mesh :
• Privasi dan sekuritas pada topologi ini lebih terjamin.
• Proses indentifikasi masalah mudah.
Kekurangan topologi mesh :
• Membutuhkan banyak port I/O dan kabel.
• Akibat harus saling terkoneksi satu sama lain, konfigurasi
lebih sulit.
17
Gambar 2.8 Topologi Mesh
2.1.3.2 Topologi Logikal
Topologi logikal menggambarkan bagaimana sebuah host
berkomunikasi lewat media transmisi. Bentuk umum yang kerap
digunakan yaitu :
1. Broadcast
Pada topologi broadcast, ketika satu host mengirimkan paket
data, maka paket data tersebut akan dikirim ke seluruh host
lainnya (broadcast) yang terhubung dalam jaringan.
2. Token Passing
Pada token passing, pengiriman data hanya dapat dilakukan
ketika sebuah host mendapatkan token elektronik.
18
2.1.4 Model Referensi
Model-model referensi dalam jaringan terdapat 2 model yang paling sering
digunakan, masing-masing adalah model referensi OSI dan model referensi
TCP/IP.
2.1.4.1 Model Referensi OSI
Model referensi OSI dikembangkan oleh ISO (International
Organization for Standaritation) sebagai model dari arsitektur
protokol komputer dan rangka awal untuk pengembangan protokol
standar (Stalling, 2007). OSI sendiri merupakan singkatan dari Open
System Interconnection. Model ini juga sering disebut dengan
“model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).
Model OSI membagi fungsi-fungsi dari sebuah protokol menjadi
beberapa layer. Setiap layer mempunyai properti yang menggunakan
fungsi layer sebelumnya, kemudian mengirim pada layer
selanjutnya.
1. Application Layer
Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI
dan layer yang paling dekat dengan user. Fungsinya antara lain
sebagai antarmuka aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur
bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan membuat pesan-
19
pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini yaitu
HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
2. Presentation Layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data dari application layer yang
akan dikirim ke dalam format yang dapat dibaca. Enkripsi, dekripsi,
translasi, dan kompresi data juga dilakukan pada layer ini yang
bertujuan untuk mengamankan data.
3. Session Layer
Bertugas untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, dan dihancurkan. Session layer juga menyediakan servis
kepada presentation layer. Dan layer ini juga mensinkronisasikan
dialog antara dua host layer representation dan mengatur pertukaran
data.
4. Transport Layer
Transport layer mempunyai tugas untuk membagi data menjadi
segmen, menjaga koneksi logika end-to-end antar terminal, dan
menyediakan layanan yang reliable. Layer ini juga membuat tanda
(acknowledgement) bahwa paket diterima dengan sukses dan
mentransmisikan ulang bila ada paket yang hilang.
5. Network Layer
Layer ini bertugas untuk menyediakan koneksi dan pemilihan
jalur antar dua sistem. Selain itu layer ini juga berfungsi untuk
20
pendefinisian alamat IP (Addressing), membuat header dari frame
yang akan dikirim (logical protocol), dan kemudian melakukan
routing (network routing) dengan menggunakan router atau switch
layer-3.
6. Data Link Layer
Menyediakan link untuk data, memaketkan bit yang diterima
menjadi frame untuk diangkut melalui media. Pada layer ini juga
berfungsi untuk flow control, pengalamatan perangkat keras (Media
Access Control Address (MAC Address)), dan error correction.
Spesifikasi IEEE 802 membagi level ini menjadi dua level anak
yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control
(MAC).
7. Physical Layer
Layer ini berhubungan langsung dengan hardware. Layer ini
memiliki fungsi untuk mendefinisikan media transmisi, sinkronisasi
bit, metode pensinyalan, arsitektur jaringan. Selain itu pada level ini
juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio. Physical layer
bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya
melalui media.
21
2.1.4.2 Model Referensi TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol) yang secara umum
dikenal dengan TCP/IP protocol suite merupakan hasil dari
pengembangan dan riset protokol yang dilakukan atas jaringan paket
seperti ARPANET dan didanai oleh DARPA (Defence Advanced
Research Project Agency) (Stallings, 2007). Tujuan utama dari
model TCP/IP yaitu mempertahankan jaringan yang ada dari
hilangnya perangkat keras subnet, dimana komunikasi yang terjadi
tidak terputus.
Model TCP/IP memiliki 4 layer, yaitu :
1. Application Layer
Application layer menangani protokol tingkat tinggi yang
berhubungan dengan representasi, encoding dan dialog control.
Protokol TCP/IP menggabungkan hal-hal yang berhubungan dengan
aplikasi ke dalam satu layer dan menjamin data dipaketkan dengan
benar sebelum masuk ke layer berikutnya.
2. Transport (host-to-host) Layer
Transport layer menyediakan layanan transportasi dari sumber ke
tujuan (host-to-host). Transport layer merupakan koneksi logikal
antara sending host dan receiving host. Protokol-protokol yang
berfungsi pada layer ini yaitu :
• Transmission Control Protocol (TCP)
22
TCP mempunyai fungsi untuk memecah suatu blok data
besar menjadi segmen yang diberi nomor urut, sehingga
penerima dapat menyusun kembali segmen tersebut seperti
sebelum pengiriman dilakukan. TCP merupakan jenis
protokol yang membuat koneksi end-to-end baik secara
logikal atau fisikal sebelum mengirim data (connection
oriented) oleh karenanya TCP lebih reliable.
• User Datagram Protocol (UDP)
UDP merupakan protokol yang tidak reliable dan
connectionless. UDP banyak digunakan untuk aplikasi
yang kurang peka terhadap gangguan jaringan seperti
SNMP (Simple Network Management Protocol) dan TFTP
(Trivial File Transfer Protocol).
3. Internet Layer
Tujuan dari internet layer adalah untuk memilihi jalur terbaik
untuk mengirimkan paket data dalam jaringan. Internet Protocol (IP)
merupakan protokol utama yang berfungsi dalam layer ini. Beberapa
protokol yang berfungsi dalam layer ini adalah :
• Internet Protocol
IP merupakan protokol yang memberikan alamat untuk
peralatan dalam jaringan komputer. Fungsi utama dari IP
adalah connectionless oriented, pemecahan
23
(fragmentation) dan penyatuan (unification) paket data,
dan meneruskan paket data (routing).
• Address Resolution Protocol (ARP)
ARP merupakan protokol yang melakukan translasi IP
Address menjadi MAC Address. ARP merupakan jenis
protokol broadcast.
• Reverse Address Resolution Protocol (RARP)
RARP bertugas untuk melakukan translasi MAC Address
menjadi IP Address. Router menggunakan protokol RARP
untuk mendapatkan IP Address dari MAC address yang
sudah diketahui.
• Bootstrap Protocol (BOOTP)
Protokol ini digunakan untuk proses boot diskless
workstation. Dengan adanya protokol ini, suatu peralatan
dalam jaringan dapat diberikan IP address berdasarkan
MAC Address-nya.
• Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
DHCP dapat memberikan IP Address secara otomatis ke
suatu workstation dalam jaringan yang menggunakan
protokol TCP/IP.
24
• Internet Control Message Protocol (ICMP)
ICMP merupakan protokol yang berguna untuk
memberitahukan jika terjadi suatu masalah ketika
pengiriman paket data.
4. Network Access Layer
Meliputi pertukaran data antara end sistem (server, workstation,
dll) dan jaringan dimana sistem itu terhubung. Komputer pengirim
harus mempersiapkan alamat dari komputer tujuan agar jaringan
dapat mengirim data pada alamat yang benar.
Gambar 2.9 Perbandingan layer OSI dengan TCP/IP
25
2.1.5 Alamat IP
Alamat IP atau yang lebih dikenal dengan IP Address merupakan deretan
angka biner 32-bit (IPv4) yang dikenal oleh jaringan secara software (Stalling,
2007). Alamat ini terbagi menjadi 4 bagian yang sering disebut dengan byte
atau oktet, dimana masing-masing oktet terdiri dari 8-bit. Pengalamatan IP