Top Banner
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umum Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dan klasifikasi jaringan komputer. Selain itu tipe-tipe topologi yang terdapat dalam jaringan komputer, serta media transmisi yang digunakan untuk membuat jaringan. Dan juga mengenai OSI (Open Sistem Interconnection) yang merupakan standarisasi dari jaringan komputer. 2.1.1 Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan perpaduan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Dimana komputer yang berjumlah banyak dan terletak pada tempat yang terpisah-pisah tetapi dapat saling terhubung dalam melaksanakan tugasnya (Tanembaum, 2003). Setiap komputer, printer, atau peralatan lainnya yang terhubung dalam jaringan disebut node. Manfaat dari jaringan komputer menurut (Tanembaum, 2003) dalam sebuah organisasi yaitu : 1. Resource Sharing Program, peralatan, dan data dapat digunakan oleh setiap orang yang terhubung dalam jaringan tanpa mementingkan lokasi resource dan pemakai.
33

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

Jul 30, 2018

Download

Documents

nguyennga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar / Umum

Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dan klasifikasi jaringan

komputer. Selain itu tipe-tipe topologi yang terdapat dalam jaringan komputer, serta

media transmisi yang digunakan untuk membuat jaringan. Dan juga mengenai OSI

(Open Sistem Interconnection) yang merupakan standarisasi dari jaringan komputer.

2.1.1 Definisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan perpaduan antara teknologi komputer dan

teknologi komunikasi. Dimana komputer yang berjumlah banyak dan terletak

pada tempat yang terpisah-pisah tetapi dapat saling terhubung dalam

melaksanakan tugasnya (Tanembaum, 2003). Setiap komputer, printer, atau

peralatan lainnya yang terhubung dalam jaringan disebut node.

Manfaat dari jaringan komputer menurut (Tanembaum, 2003) dalam sebuah

organisasi yaitu :

1. Resource Sharing

Program, peralatan, dan data dapat digunakan oleh setiap orang yang

terhubung dalam jaringan tanpa mementingkan lokasi resource dan

pemakai.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

8

2. Reliabilitas

Dengan memiliki sumber alternatif persediaan, misalnya file-file disalin

ke beberapa mesin lain sehingga jika satu mesin tidak berfungsi dengan

baik (terjadi gangguan) maka salinan di mesin lain dapat digunakan.

3. Menghemat pengeluaran

Mengganti komputer mainframe dengan membangun sistem yang terdiri

dari komputer-komputer pribadi (model client-server).

Pada awal perkembangannya, jaringan sangat erat dengan media kabel

sebagai penghubungnya. Tetapi seiring perkembangan teknologi informasi,

penggunaan media nirkabel sudah banyak diterapkan. Selain karena banyaknya

user yang lebih memilih menggunakan laptop karena mobilitasnya,

perkembangan alat komunikasi seperti telepon genggam juga menjadi salah

satu pemicu penerapan media nirkabel diberbagai tempat.

Arah transmisi komunikasi data dapat berupa simplex, half-duplex, dan full-

duplex (Stallings, 2007).

1. Simplex

Transmisi sinyal pada metode simplex hanya terjadi satu arah. Hal

ini menjadikan satu stasiun sebagai pemancar sedangkan stasiun lainnya

sebagai pemerima. Pada metode ini, aliran data hanya dapat terjadi

secara satu arah (dari pemancar ke penerima). Stasiun radio merupakan

salah satu contohnya.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

9

2. Half-Duplex

Pada metode half-duplex, transmisi sinyal dapat terjadi secara dua

arah. Kedua stasiun dapat bertindak sebagai pemancar dan penerima

tetapi tidak bisa secara bersamaan melainkan bergantian. Sehingga pada

metode ini aliran data dapat terjadi secara dua arah bergantian. Walkie-

talkie merupakan contoh alat yang beroperasi pada metode half-duplex.

3. Full-Duplex

Pada metode full-duplex, transmisi sinyal terjadi secara dua arah

secara bersamaan. Stasiun-stasiun yang menggunakan metode ini

bertindak sebagai pemancar dan penerima secara bersamaan. Aliran data

pada metode ini terjadi secara dua arah dan bersamaan. Telepon

merupakan salah satu contohnya.

2.1.2 Klasifikasi Jaringan

Berdasarkan lingkup jangkauan, jaringan dapat dibagi menjadi tiga yaitu :

1. LAN (Local Area Network)

Local Area Network merupakan jaringan yang memiliki jangkauan

paling kecil hanya mencakup beberapa kilometer. Jaringan LAN banyak

digunakan dalam lingkup rumah, kantor perusahaan, dan pabrik untuk

dipakai bersama resource (contoh: printer) dan saling bertukar informasi

(Tanembaum, 2003).

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

10

LAN dirancang dengan tujuan :

a. Beroperasi dalam geografis yang terbatas.

b. Mengatur jaringan secara private dengan kendali admin local.

c. Menyediakan full-time access pada service local.

d. Menghubungkan secara fisik device-device yang berdekatan.

Gambar 2.1 Jaringan LAN

2. MAN (Metropolitan Area Network)

Metropolitan Area Network mencakup area yang lebih luas dari

LAN, yaitu sebuah kota. Jasa televisi kabel dalam sebuah kota atau bank

dengan beberapa cabang dalam satu kota merupakan contoh penggunaan

MAN. MAN biasanya terdiri dari dua atau lebih LAN dalam satu kota.

MAN lebih luas dari LAN, namun lebih kecil dari WAN (Tanembaum,

2003).

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

11

Gambar 2.2 Jaringan MAN

3. WAN (Wide Area Network)

Wide Area Network mencakup area geografis yang sangat luas, biasanya

sebuah negara atau benua (Tanembaum, 2003). Komunikasi dalam

lingkup WAN biasanya sudah menggunakan satelit atau kabel bawah

laut sebagai medianya. Teknologi yang biasanya dapat kita jumpai

dalam WAN yaitu : modem, Integrated Service Digital Network (ISDN),

Digital Subscriber Line (DSL), frame relay

Gambar 2.3 Jaringan WAN

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

12

Berdasarkan jenis transmisi datanya, dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Point-to-point network

Point-to-point memiliki banyak channel pribadi antar host yang

berpasangan. Paket dalam tipe jaringan ini, harus melalui host perantara

(contoh: router, switch, dll) untuk dapat sampai ke tujuannya. Penentuan

jalur transmisi data merupakan hal penting dalam point-to-point

network.

2. Broadcast Network

Broadcast network memiliki satu channel yang dibagikan ke seluruh

host yang terhubung dalam jaringan. Paket yang dikirim oleh satu host,

diterima oleh host lainnya. Host menentukan paket tersebut diterima

atau tidak dengan melihat alamat yang terdapat dalam paket tersebut

(Tanembaum, 2003).

2.1.3 Topologi Jaringan

Topologi merupakan pemetaan dari jaringan yang ada. Secara garis besar,

topologi jaringan dapat dibedakan menjadi dua yaitu topologi fisikal dan

topologi logikal.

2.1.3.1 Topologi Fisikal

Topologi fisikal merupakan gambaran secara fisik hubungan

antar komponen-komponen dalam jaringan. Komponen yang biasa

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

13

digambarkan meliputi hub, router, switch, workstation, server, dan

media transmisi (Stalling, 2007). Beberapa bentuk topologi yang

sering digunakan yaitu :

1. Topologi Bus

Pada topologi bus, semua terminal terhubung ke jalur komunikasi

yang biasa disebut backbone.

Kelebihan topologi bus :

• Kecepatan pengiriman tinggi.

• Tidak ada pengendali pusat.

Kekurangan topologi bus :

• Jika terdapat gangguan pada backbone, maka seluruh

terminal akan terminal akan terganggu.

Gambar 2.4 Topologi Bus

2. Topologi Star

Dalam topologi star, terdapat sebuah terminal sebagai pengatur jalur

transmisi paket data (bisa berupa router, switch, atau hub).

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

14

Kelebihan topologi star :

• Mudah dikembangkan.

• Keamanan data yang tinggi.

Kekurangan topologi star :

• Jaringan akan menjadi lambat jika terjadi lalu lintar yang

padat dalam jaringan.

Gambar 2.5 Topologi Star

3. Topologi Tree

Topologi tree merupakan gabungan karakteristik dari topologi star

dan topologi bus.

Kelebihan topologi tree :

• Manajemen control lebih mudah.

• Mudah dikembangkan.

• Didukung oleh hardware dan software dari banyak

perusahaan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

15

Kekurangan topologi tree:

• Dapat terjadi collision (tabrakan) data.

• Lebih sulit melakukan konfigurasi dari pada topologi yang

lain.

Gambar 2.6 Topologi Tree

4. Topologi Ring

Pada topologi ini, setiap terminal saling terhubung sehingga

membuat topologi ini mirip seperti point-to-point.

Kelebihan topologi ring :

• Tidak diperlukan host.

• Waktu akses data lebih optimal.

Kekurangan topologi ring :

• Bila satu komputer mengalami gangguan, komputer lain juga

terganggu.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

16

Gambar 2.7 Topologi Ring

5. Topologi Mesh

Pada topologi mesh setiap perangkat saling terhubung secara

langsung dengan perangkat yang lain.

Kelebihan topologi mesh :

• Privasi dan sekuritas pada topologi ini lebih terjamin.

• Proses indentifikasi masalah mudah.

Kekurangan topologi mesh :

• Membutuhkan banyak port I/O dan kabel.

• Akibat harus saling terkoneksi satu sama lain, konfigurasi

lebih sulit.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

17

Gambar 2.8 Topologi Mesh

2.1.3.2 Topologi Logikal

Topologi logikal menggambarkan bagaimana sebuah host

berkomunikasi lewat media transmisi. Bentuk umum yang kerap

digunakan yaitu :

1. Broadcast

Pada topologi broadcast, ketika satu host mengirimkan paket

data, maka paket data tersebut akan dikirim ke seluruh host

lainnya (broadcast) yang terhubung dalam jaringan.

2. Token Passing

Pada token passing, pengiriman data hanya dapat dilakukan

ketika sebuah host mendapatkan token elektronik.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

18

2.1.4 Model Referensi

Model-model referensi dalam jaringan terdapat 2 model yang paling sering

digunakan, masing-masing adalah model referensi OSI dan model referensi

TCP/IP.

2.1.4.1 Model Referensi OSI

Model referensi OSI dikembangkan oleh ISO (International

Organization for Standaritation) sebagai model dari arsitektur

protokol komputer dan rangka awal untuk pengembangan protokol

standar (Stalling, 2007). OSI sendiri merupakan singkatan dari Open

System Interconnection. Model ini juga sering disebut dengan

“model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).

Model OSI membagi fungsi-fungsi dari sebuah protokol menjadi

beberapa layer. Setiap layer mempunyai properti yang menggunakan

fungsi layer sebelumnya, kemudian mengirim pada layer

selanjutnya.

1. Application Layer

Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI

dan layer yang paling dekat dengan user. Fungsinya antara lain

sebagai antarmuka aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur

bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan membuat pesan-

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

19

pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini yaitu

HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

2. Presentation Layer

Berfungsi untuk mentranslasikan data dari application layer yang

akan dikirim ke dalam format yang dapat dibaca. Enkripsi, dekripsi,

translasi, dan kompresi data juga dilakukan pada layer ini yang

bertujuan untuk mengamankan data.

3. Session Layer

Bertugas untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,

dipelihara, dan dihancurkan. Session layer juga menyediakan servis

kepada presentation layer. Dan layer ini juga mensinkronisasikan

dialog antara dua host layer representation dan mengatur pertukaran

data.

4. Transport Layer

Transport layer mempunyai tugas untuk membagi data menjadi

segmen, menjaga koneksi logika end-to-end antar terminal, dan

menyediakan layanan yang reliable. Layer ini juga membuat tanda

(acknowledgement) bahwa paket diterima dengan sukses dan

mentransmisikan ulang bila ada paket yang hilang.

5. Network Layer

Layer ini bertugas untuk menyediakan koneksi dan pemilihan

jalur antar dua sistem. Selain itu layer ini juga berfungsi untuk

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

20

pendefinisian alamat IP (Addressing), membuat header dari frame

yang akan dikirim (logical protocol), dan kemudian melakukan

routing (network routing) dengan menggunakan router atau switch

layer-3.

6. Data Link Layer

Menyediakan link untuk data, memaketkan bit yang diterima

menjadi frame untuk diangkut melalui media. Pada layer ini juga

berfungsi untuk flow control, pengalamatan perangkat keras (Media

Access Control Address (MAC Address)), dan error correction.

Spesifikasi IEEE 802 membagi level ini menjadi dua level anak

yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control

(MAC).

7. Physical Layer

Layer ini berhubungan langsung dengan hardware. Layer ini

memiliki fungsi untuk mendefinisikan media transmisi, sinkronisasi

bit, metode pensinyalan, arsitektur jaringan. Selain itu pada level ini

juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat

berinteraksi dengan media kabel atau radio. Physical layer

bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya

melalui media.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

21

2.1.4.2 Model Referensi TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol) yang secara umum

dikenal dengan TCP/IP protocol suite merupakan hasil dari

pengembangan dan riset protokol yang dilakukan atas jaringan paket

seperti ARPANET dan didanai oleh DARPA (Defence Advanced

Research Project Agency) (Stallings, 2007). Tujuan utama dari

model TCP/IP yaitu mempertahankan jaringan yang ada dari

hilangnya perangkat keras subnet, dimana komunikasi yang terjadi

tidak terputus.

Model TCP/IP memiliki 4 layer, yaitu :

1. Application Layer

Application layer menangani protokol tingkat tinggi yang

berhubungan dengan representasi, encoding dan dialog control.

Protokol TCP/IP menggabungkan hal-hal yang berhubungan dengan

aplikasi ke dalam satu layer dan menjamin data dipaketkan dengan

benar sebelum masuk ke layer berikutnya.

2. Transport (host-to-host) Layer

Transport layer menyediakan layanan transportasi dari sumber ke

tujuan (host-to-host). Transport layer merupakan koneksi logikal

antara sending host dan receiving host. Protokol-protokol yang

berfungsi pada layer ini yaitu :

• Transmission Control Protocol (TCP)

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

22

TCP mempunyai fungsi untuk memecah suatu blok data

besar menjadi segmen yang diberi nomor urut, sehingga

penerima dapat menyusun kembali segmen tersebut seperti

sebelum pengiriman dilakukan. TCP merupakan jenis

protokol yang membuat koneksi end-to-end baik secara

logikal atau fisikal sebelum mengirim data (connection

oriented) oleh karenanya TCP lebih reliable.

• User Datagram Protocol (UDP)

UDP merupakan protokol yang tidak reliable dan

connectionless. UDP banyak digunakan untuk aplikasi

yang kurang peka terhadap gangguan jaringan seperti

SNMP (Simple Network Management Protocol) dan TFTP

(Trivial File Transfer Protocol).

3. Internet Layer

Tujuan dari internet layer adalah untuk memilihi jalur terbaik

untuk mengirimkan paket data dalam jaringan. Internet Protocol (IP)

merupakan protokol utama yang berfungsi dalam layer ini. Beberapa

protokol yang berfungsi dalam layer ini adalah :

• Internet Protocol

IP merupakan protokol yang memberikan alamat untuk

peralatan dalam jaringan komputer. Fungsi utama dari IP

adalah connectionless oriented, pemecahan

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

23

(fragmentation) dan penyatuan (unification) paket data,

dan meneruskan paket data (routing).

• Address Resolution Protocol (ARP)

ARP merupakan protokol yang melakukan translasi IP

Address menjadi MAC Address. ARP merupakan jenis

protokol broadcast.

• Reverse Address Resolution Protocol (RARP)

RARP bertugas untuk melakukan translasi MAC Address

menjadi IP Address. Router menggunakan protokol RARP

untuk mendapatkan IP Address dari MAC address yang

sudah diketahui.

• Bootstrap Protocol (BOOTP)

Protokol ini digunakan untuk proses boot diskless

workstation. Dengan adanya protokol ini, suatu peralatan

dalam jaringan dapat diberikan IP address berdasarkan

MAC Address-nya.

• Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

DHCP dapat memberikan IP Address secara otomatis ke

suatu workstation dalam jaringan yang menggunakan

protokol TCP/IP.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

24

• Internet Control Message Protocol (ICMP)

ICMP merupakan protokol yang berguna untuk

memberitahukan jika terjadi suatu masalah ketika

pengiriman paket data.

4. Network Access Layer

Meliputi pertukaran data antara end sistem (server, workstation,

dll) dan jaringan dimana sistem itu terhubung. Komputer pengirim

harus mempersiapkan alamat dari komputer tujuan agar jaringan

dapat mengirim data pada alamat yang benar.

Gambar 2.9 Perbandingan layer OSI dengan TCP/IP

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

25

2.1.5 Alamat IP

Alamat IP atau yang lebih dikenal dengan IP Address merupakan deretan

angka biner 32-bit (IPv4) yang dikenal oleh jaringan secara software (Stalling,

2007). Alamat ini terbagi menjadi 4 bagian yang sering disebut dengan byte

atau oktet, dimana masing-masing oktet terdiri dari 8-bit. Pengalamatan IP

dapat digambarkan dengan cara :

• Dotted-decimal, contohnya 172.185.10.95

• Biner, contohnya 10101100.10111001.00001010.01011111

• Hexa-decimal, contohnya AC.B9.0A.5F

Alamat IP dibagi menjadi beberapa kelas, diantaranya yaitu :

1. IP address kelas A

Dalam kelas ini, oktet pertama dari alamat digunakan sebagai alamat

jaringan dan tiga oktet berikutnya digunakan untuk alamat host. IP

Kelas A didesain untuk mendukung network yang memiliki jumlah

host yang sangat banyak. Pada kelas ini bit pertama dari oktet harus

selalu bernilai 0 atau off. Karena itu alamat jaringan yang dapat

digunakan dalam IP kelas A sebanyak 27-2 atau sekitar 126 buah dan

jumlah host yang dapat dimiliki tiap jaringannya sebanyak 224-2 atau

sekitar 16 juta buah. Hal ini membuat network kelas A hanya dapat

memiliki sedikit jaringan tetapi dengan host yang sangat banyak.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

26

2. IP address kelas B

Dalam IP kelas B, dua oktet pertama digunakan untuk alamat jaringan

dan dua oktet selanjutnya untuk alamat host. Dengan dua oktet untuk

alamat jaringan dan dua oktet untuk alamat host, ip kelas B ini cocok

digunakan untuk jaringan dengan ukuran menengah sampai besar.

Pada kelas ini bit pertama dari oktet harus bernilai 1 atau on, namun

bit kedua harus dalam kondisi off atau 0. Sehingga alamat jaringan

yang dapat digunakan dalam IP kelas B sebanyak 214-2 atau sekitar 16

ribu buah dan alamat host yang dapat digunakan sebanyak 216-2 atau

sekitar 65 ribu buah.

3. IP address kelas C

IP kelas C menggunakan tiga oktet pertama untuk alamat jaringan dan

oktet selanjutnya untuk alamat host. Alamat dari kelas C ini

dimaksudkan untuk mendukung jaringan dengan jumlah host

maksimal 254 buah.

4. IP address kelas D

IP pada kelas D memungkinkan untuk melakukan multicasting.

Multicast address adalah sebua network address unik yang dapat

mengirimkan paket ke group predefined dari sebuah IP address. Oleh

karena itu, single unit dapat mentransmisikan data secara simultan ke

lebih dari satu penerima.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

27

Gambar 2.10 Pembagian kelas pada IP address

2.1.6 Media Transmisi

Ada banyak media yang dapat kita gunakan dalam membangun sebuah

jaringan komputer. Pada dasarnya pembagian media transimisi dibagi menjadi

media kabel dan media nirkabel. Terdapat beberapa teknologi pada masing-

masing bagiannya (Stallings, 2007).

2.1.6.1 Media Kabel

1. Twisted Pair

Kabel ini terdiri dari empat pasang kabel yang tiap pasangnya

dipilin. Media ini paling sering digunakan mengingat harganya

yang sangat terjangkau. Kabel twisted pair dibagi lagi menjadi

dua jenis yaitu :

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

28

• Shielded Twisted Pair (STP)

Setiap kawat yang terdapat dalam STP dibungkus oleh

pelindung metalik. Pelindung metalik ini bertujuan untuk

mengurangi noise elektrikal yang terjadi di dalam

ataupun luar kabel.

• Unshielded Twisted Pair (UTP)

UTP hanya dilindungi oleh sebuah pelindung insulator.

Jumlah pilinan bervariasi dengan tujuan untuk

mengurangi crosstalk.

2. Coaxial Cable

Coaxial cable hampir mirip dengan kabel twisted pair, terdiri

atas dua konduktor. Dengan sususan yang berbeda dengan

twisted pair, kabel ini dapat beroperasi pada frekuensi yang lebih

luas. Kabel ini sering digunakan pada LAN yang membutuhkan

kecepatan tinggi ataupun pada jaringan yang memiliki jarak

cukup jauh.

3. Optical Fiber

Merupakan media yang tipis dan fleksibel, serta mampu

menghantarkan sinar optikal. Kabel fiber optik ini memiliki tiga

bagian konsentrik berupa inti, pelindung, dan jaket. Kelebihan

fiber optik dibanding dengan kabel lainnya yaitu :

• Kapasitas bandwidth lebih besar.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

29

• Ukuran lebih kecil dan lebih ringan.

• Attenuation (redaman) lebih rendah.

• Isolasi elektromagnetik.

• Jarak repeater yang lebih besar.

2.1.6.2 Media Nirkabel

Media nirkabel merupakan media transmisi dengan

menggunakan gelombang electromagnet (Tanembaum, 2003). Sinyal

secara normal disebar melalui medium udara. Hal ini memungkinkan

perangkat apapun yang memiliki kemampuan menangkap sinyal

untuk menerimanya.

Beberapa teknologi yang terdapat dalam media nirkabel :

1. Antena

Konduktor elektrik yang berfungsi sebagai pemancar maupun

menerima gelombang elektromagnetik. Untuk mengirimkan

sinyal, energi elektrik berasal dari transmitter diubah menjadi

energi elektromagnetik. Sedangkan ketika menerima sinyal,

energi elektromagnetik yang diterima diubah menjadi energi

elektrik yang kemudian masuk ke dalam receiver.

Antena yang sering digunakan dalam implementasi jaringan

nirkabel :

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

30

- Omnidirectional : Antena yang cocok digunakan dalam

lingkup yang tidak terlalu jauh. Antena ini mempunyai arah

penyebaran sinyal ke segala arah “omnidirectional”.

- Directional (Grid) : Antena yang umumnya digunakan untuk

menghubungkan 2 tempat dengan jarak yang cukup jauh. Hal

tersebut dapat dilakukan karena antena grid mempunyai

output power yang cukup besar. Penyebaran sinyal antena ini

biasanya sebesar 30o atau sebesar lengkung dari antena

tersebut.

Gambar 2.11 Antena yang umum digunakan

2. Terrestrial Microwave

Piringan parabola merupakan bentuk paling umum dari antena

microwave. Ukuran diameternya dapat mencapai tiga meter.

Agar pancarannya dapat mencakup wilayah yang cukup luas

serta tidak ada hambatan terhadap transmisinya, antena ini

dipasang pada ketinggian tertentu.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

31

3. Satellite Microwave

Digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ground based

transmitter / receiver atau yang dikenal dengan stasiun bumi.

Satelit menerima transmisi pada salah satu pita frekuensi uplink,

memperkuat atau mengulang sinyal, kemudian mengirimnya

pada frekuensi downlink lainnya. Transponder merupakan satelit

yang bertugas untuk menerima sinyal.

4. Broadcast Radio

Perbedaan broadcast radio dengan microwave yaitu pada

broadcast radio pemancaran gelombang dilakukan secara

omnidirectional sedangkan pada microwave secara directional.

Pada broadcast radio tidak diperlukan antena berbentuk piringan

dan juga tidak diperlukan penempatan secara tepat.

5. Infrared

Infrared berada pada frekuensi 300 GHz sampai 40.000 GHz.

Karena berada pada frekuensi yang tinggi, maka gelombang ini

tidak dapat menembus dinding. Panjang gelombang yang hanya

sampai 1 milimeter membuat gelombang infrared hanya dapat

digunakan untuk komunikasi jarak dekat. sinyal gelombang

infrared hanya dapat digunakan untuk komunikasi jarak dekat

yang menggunakan perambatan garis lurus.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

32

2.2 Teori Khusus

Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dari wireless LAN dan tipe

enkripsi wireless LAN. Selain itu terdapat juga penjelasan mengenai single sign on

(SSO) serta FreeRadius dan juga CoovaChilli Dan juga sedikit membahas mengenai

mikrotik.

2.2.1 Wireless LAN

Sebuah wireless LAN (WLAN) memungkinkan client terhubung ke jaringan

dengan frekuensi radio melalui udara. WLAN digunakan untuk jaringan lokal.

Wireless LAN menggunakan standar IEEE 802.11, dimana frekuensi untuk

mengirim dan menerima sama sehingga WLAN merupakan komunikasi half-

duplex. (Teare, 2008:181).

2.2.1.1 Standar WLAN

Semua peralatan wireless harus mengikuti standar dari IEEE 802.11. Berikut

beberapa standar IEEE 802.11 untuk WLAN :

1. 802.11a: memiliki transfer rate 54 Mbps dengan frekuensi 5 GHz,

disahkan pada 1999

2. 802.11b: memiliki transfer rate 11 Mbps dengan frekuensi 2.4 GHz,

disahkan pada 1999

3. 802.11g: memiliki transfer rate 54 Mbps dengan frekuensi 2.4 GHz,

memiliki transfer rate lebih baik dari 802.11b, disahkan pada 2003

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

33

4. 802.11n: High-throughput draft, rencana pengesahan pada 2007

IEEE 802.11 Standard Rilis Data Rate Jarak Indoor Jarak Outdoor

802.11a 1999 54MB/s ~35m ~120m

802.11b 1999 11MB/s ~38m ~140m

802.11g 2003 54MB/s ~38m ~140m

802.11n 2009 248MB/s ~70m ~250m

Tabel 2.1 Standar IEEE 802.11 untuk WLAN

2.2.1.2 Pengamanan WLAN

Pengamanan WLAN menurut (Teare, 2008:580) yaitu sebagai berikut :

1. Authentication: Memastikan hanya client sah yang bisa mengakses

jaringan melalui access point yang dipercaya.

2. Encryption: Memastikan keamanan data yang ditransfer.

3. Intrusion Detection and Intrusion Protection: Memonitor, mendeteksi

dan mengurangi akses yang tidak terauthorisasi dan serangan ke jaringan.

2.2.1.3 Access Point

Access Point adalah hardware atau software yang berfungsi sebagai titik

penghubung untuk client sebelum terhubung ke sebuah LAN, AP juga berlaku

sebagai penyebar dan penerima sinyal dari WLAN. (Teare, 2008).

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

34

2.2.1.4 SSID

SSID (Service Set Identifier) adalah identitas untuk sebuah WLAN. SSID

pada sebuah AP dan client harus sama. AP membroadcast SSID,

memberitahukan ketersediaan servisnya, client yang mengetahui adanya SSID

yang spesifik harus memilih untuk melakukan asosiasi dengan SSID yang

tersedia. (Teare, 2008).

2.2.2 Tipe Enkripsi Wireless LAN

WEP (Wired Equivalent Privacy) merupakan protokol enkripsi yang

diperkenalkan sebagai standar IEEE 802.11 pertama kali pada 1999. Protokol

ini memiliki dasar dari algoritma enkripsi RC4, dengan kunci rahasia 40 bit

atau 104 bit dikombinasikan dengan 24 bit Initialisation Vector (IV) untuk

mengenkripsi teks pesan M dengan checksum-nya.

WPA (WiFi Protected Access) / Temporal Key Integrity Protocol (TKIP)

adalah protocol keamanan untuk komunikasi WLAN dan menyediakan

kerahasiaan dan integritas. WPA didesain untuk memperbaiki kelemahan dari

WEP, yang merupakan protocol sebelumnya, WPA menggunakan dua macam

kunci, yaitu 64 bit message integrity check (MIC) key yang berfungsi untuk

mendeteksi pemalsuan atau pengubahan pesan dan 128 bit encryption key yang

digunakan untuk enkripsi dan dekripsi paket, keduanya didapat dari sebuah

master key.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

35

WPA2 merupakan standar akhir dari IEEE 802.11i yang disahkan pada

2004, WPA2 memiliki kemiripan dengan WPA, yang membedakan mereka

adalah WPA2 menggunakan Advanced Encryption Standard (AES), bukan

TKIP seperti WPA. AES merupakan block cipher, berbeda dari RC4 yang

dipakai di WEP dan WPA yang merupakan stream cipher. Stream cipher

mengeksekusi karakter satu per satu, sedangkan block cipher langsung

mengoperasikan seluruh blok teks sekaligus, sehingga merupakan alternatif

yang lebih aman. (Katz, 2010).

2.2.3 SSO (Single Sign On)

Single Sign On adalah teknologi yang mengizinkan pengguna jaringan agar

dapat mengakses sumber daya dalam jaringan hanya dengan menggunakan satu

akun pengguna saja. Teknologi ini sangat diminati, khususnya dalam jaringan

yang sangat besar dan bersifat heterogen (di saat sistem operasi serta aplikasi

yang digunakan oleh komputer adalah berasal dari banyak vendor, dan

pengguna dimintai untuk mengisi informasi dirinya ke dalam setiap platform

yang berbeda tersebut yang hendak diakses oleh pengguna). Dengan

menggunakan SSO, seorang pengguna hanya cukup melakukan proses

autentikasi sekali saja untuk mendapatkan izin akses terhadap semua layanan

yang terdapat di dalam jaringan. (Pangestu, 2010:3).

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

36

2.2.4 Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)

RADIUS pertama kali dibuat oleh Livingston Enterprise, merupakan standar

protocol yang berdasar pada model client-server yang dijelaskan pada RFC

(Request for Command) 2865 dan RFC 2866. RADIUS server bisa melakukan

autentikasi, authorisasi, dan akuntansi bagi user setelah menerima permintaan

dari client. Komunikasi antara client dan server dienkripsi dengan private key

yang tidak pernah dikirim dari jaringan, dengan kata lain telah ditentukan

sebelum jaringan terbentuk (Szilagyi, 2009:1-2).

RADIUS server juga bisa berperan sebagai proxy server dimana RADIUS

server melanjutkan permintaan dari server lain dan menerima balasan dan

kemudian melanjutkan kembali ke client. RADIUS pada standar awalnya

menggunakan User Datagram Protocol (UDP) port 1645 dan 1646 untuk

autentikasi dan akuntansi paket-paket yang kemudian diubah menjadi 1812 dan

1813, tapi masih banyak juga yang menggunakan port lama untuk RADIUS.

RADIUS memungkinkan variasi mekanisme pengautentikasian. Atribut-

atributnya bisa diperluas dengan atribut baru tanpa mempengaruhi

implementasi yang telah ada. RADIUS memiliki Extensible Authentication

Protocol (EAP) yang memungkinkan RADIUS mendukung lebih banyak

protocol autentikasi. RADIUS juga telah mendukung IPv6.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

37

2.2.5 CoovaChilli

CoovaChilli, merupakan open source captive portal atau Wireless LAN

access point controller. Digunakan untuk meng-authentikasi user dari sebuah

jaringan Wireless LAN. Men-support login berbasis web yang merupakan

standard untuk public hotspot dewasa ini. CoovaChilli juga dapat berfungsi

sebagai media autentikasi, authorisasi dan accounting (AAA) yang merupakan

framework atau arsitektur kerja dari sebuah RADIUS server. (coova.org, 2012).

Chilli men-support dua jenis metode authentikasi, yaitu :

1. Universal Access Method (UAM) :

Dengan UAM, wireless client me-request sebuah IP address, dan

dialokasikan oleh Chilli . Ketika seorang user membuka sebuah web

browser, Chilli akan menangkap koneksi TCP tersebut dan me-redirect

browser tersebut ke authentikasi web server. Webserver meminta user

untuk melakukan input username dan password, kemudian password di-

enkripsi dan dikirim kembali ke Chilli.

2. Wireless Protected Access (WPA) :

Dengan WPA, metode authentikasi dihandle oleh access point dan

subsequently di forward dari access point ke Chilli . Jika WPA digunakan,

maka koneksi yang terjadi antara access point dan user di-enkripsi.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

38

2.2.6 MikroTik

MikroTik adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1995 untuk

mengembangkan router dan sistem ISP wireless. Saat ini mikrotik

menyediakan hardware yaitu switch, router, access point dan antenna serta

software berupa router OS dimana sistem operasi ini berbasis Linux yang dapat

membuat komputer sebagai network router.

Fitur-fitur dari MikroTik :

1. Address Resolution Protocol

Dengan menggunakan fitur Address Resolution Protocol (ARP) dapat

mengelompokkan alamat IP berdasarkan nama secara manual. Fungsi

menggunakan ARP adalah untuk meningkatkan kemanan dan

memudahkan pembagian bandwith.

2. Wireless Access Point

Dengan menggunakan fitur Wireless Access Point (WAP) dapat membuat

hotspot dengan tambahan alat access point.

3. Dynamic Host Configuration Protocol

Dengan menggunakan fitur Dynamic Host Configuration Protocol

(DHCP) client dapat diberi alamat IP, netmask dan default gateway secara

dinamik. Pada saat client mendapatkan semua informasi maka secara

otomatis client tersebut diset alamat IP dan netmask sesuai yang diberikan

DHCP server.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umumthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00951-IF Bab2001.pdf · Application layer merupakan layer paling atas dalam model OSI dan layer yang

39

4. NAT

Dengan fitur Network Address Translation (NAT) dapat memungkinkan

client yang mempunyai alamat yang tidak terdaftar atau private address,

untuk bisa mengakses internet.

5. Firewall

Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination

NAT. Mampu mem-filter berdasarkan MAC, alamat IP, range port,

protokol IP, pemilihan protokol.

6. Monitoring

Laporan traffic IP, catatan log, statistic graph yang dapat diakses melalui

HTTP.

7. Web Proxy

Cache untuk FTP dan HTTP proxy server; HTTPS proxy; transparent

proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOKCS; mendukung

parent proxy; static DNS.

8. Tools

Fitur tools berguna untuk memonitor pemakain jaringan, karena besar

kecilnya pemakian juga akan mempengaruhi konektifitas lambat atau

cepatnya internet.

9. Winbox

Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi mikrotik router

OS.