Top Banner
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Batubara Pengelompokan batubara berdasarkan kualitas atau sifat tertentu misalnya jenis batubara, peringkat, perbandingan karbon-hidrogen, zat terbang dan sebagainya. Istilah itu juga berarti pengelompokan atau analisis batubara menurut sifat tertentu seperti derajat metamorfosis (peringkat), bahan tumbuhan pembentuk batubara atau tingkat pengotorannya. Dapat juga diartikan sebagai analisis atau pengelompokan batubara menurut presentase zat terbang, sifat-sifat penggumpalan (caking) dan sifat kokasnya. (M. Taufik Akbar, 2011). 2.2 Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan Batubara 2.2.1 Klasifikasi sumber Daya Sumberdaya batubara (Coal Resources) adalah batubara yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumberdaya batubara dengan keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang. sumberdaya batubara dapat diklasifikasikan dalam beberapa bagian yaitu: 3
27

bab 2 (danu)

Jul 10, 2016

Download

Documents

RahmadRiyandi

ddsfa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: bab 2 (danu)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Batubara

Pengelompokan batubara berdasarkan kualitas atau sifat tertentu

misalnya jenis batubara, peringkat, perbandingan karbon-hidrogen, zat

terbang dan sebagainya. Istilah itu juga berarti pengelompokan atau analisis

batubara menurut sifat tertentu seperti derajat metamorfosis (peringkat),

bahan tumbuhan pembentuk batubara atau tingkat pengotorannya. Dapat juga

diartikan sebagai analisis atau pengelompokan batubara menurut presentase

zat terbang, sifat-sifat penggumpalan (caking) dan sifat kokasnya. (M. Taufik

Akbar, 2011).

2.2 Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan Batubara

2.2.1 Klasifikasi sumber Daya

Sumberdaya batubara (Coal Resources) adalah batubara yang

diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumberdaya batubara dengan

keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah

dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak

tambang. sumberdaya batubara dapat diklasifikasikan dalam beberapa

bagian yaitu:

1. Sumberdaya batubara hipotek (Hypothic coal resource). Sumberdaya

hipotek adalah batubara didaerah penyelidikan yang dihitung

berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk

tahap penyelidikan survei tinjau. Survei tinjau merupakan tahapan

eksplorasi yang paling awal dengan tujuan mengindentifikasi daerah

daerah yang secara geologis mengandung endapan batubara

yangberpotensi untuk diselidiki lebih lanjut.

2. Sumberdaya batubara tereka (Inferred Coal Resource).Sumberdaya

batubara tereka adalah sumberdaya batubara yang kuantitas dan

kualitasnya diperoleh pada tahap prospeksi. Prospeksi merupakan tahap

3

Page 2: bab 2 (danu)

eksplorasi yang bertujuan untuk membatasi daerah sebaran endapan

batubara yang akan menjadi sasaran eksplorasi.

3. Sumber daya batubara tertunjuk (Indicated Coal Resource). Sumberdaya

batubara tertunjuk merupakan sumberdaya batubara yang kuantitas dan

kualitasnya diperoleh pada tahap eksplorasi umum.

4. Sumber daya batubara terukur (Measured Coal Resource). Sumberdaya

batubara terukur adalah sumberdaya batubara yang kuantitas dan

kualitasnya diperoleh dari pada tahap eksplorasi rinci

(M. Taufik Akbar 2011).

2.2.2 Cadangan Batubara

Cadangan batubara (CoalReserves) adalah bagian dari sumber daya

batubara yang telah diketahui dimensi, sebaran kuantitas, dan kualitasnya

sehingga pada saat pengkajian kelayakan dinyatakan layak untuk ditambang.

Ada dua jenis cadangan batubara:

1. Cadangan batubara terkira (Probable Coal Reserve)

Cadangan batubara terkira adalah sumberdaya batubara terunjuk dan

sebagian sumberdaya batubara terukur yang tingkat keyakinan

geologinya masih rendah.

2. Cadangan batubara terbukti (Proved Coal Reserve)

Cadangan batubara terbukti adalah sumberdaya batubara terukur yang

berdasarkan kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi

sehingga penambangan dapat dilakukan secara layak.

2.3 Jenis Tambang

Di dunia pertambangan, khususnya tambang batubara dikenal ada 2

jenis tambang yaitu: (http:// suciislamiatihmf.blogspot.com)

1. Tambang terbuka (surface mining or open pit mining), yaitu metode

penambangan yang segala kegiatan penambangannya di atas atau relatif

dekat dengan permukaan bumi.

2. Tambang bawah tanah (underground mining), yaitu metode

penambangan yang aktivitas penggalian batubaranya dilakukan di

4

Page 3: bab 2 (danu)

bawah permukaan bumi dan tempatnya tidak langsung berhubungan

dengan dunia luar.

3. Tambang bawah air (underwater mining) merupakan metode

penambangan batubara yang penggaliannya dilakukan dibawah air atau

endapan mineral berharganya terletak dibawah permukaan air.

2.4 Penentuan Luas Dan Volume

Penentuan luas dan volume tanah sangat erat kaitannya dengan rekayasa,

seperti halnya dalam penentuan ganti rugi dalam pembebasan tanah untuk

keperluan suatu proyek, penentuan volume galian dan timbunan, penentuan

volume bendung dan lain-lain yang erat kaitannya dengan biaya suatu

pekerjaan rekayasa.

Penentuan volume pekerjaan tanah membutuhkan pula data luas dari

suatu irisan atau tampang sehingga sebelum membicarakan penentuan volume

tanah akan dibahas lebih dahulu penentuan luas.( Slamet Basuki, 2006)

2.5 Penentuan Luas

Yang dimaksud luas disini adalah luas yang dihitung dalam peta, yang

merupakan gambaran permukaan bumi dengan proyeksi orthogonal, sehingga

selisih tinggi dari batas-batas yag diukur diabaikan. Luas suatu bidang tanah

dapat ditentukan dengan salah satu cara tersebut dibawah ini, tergantung dari

data yang tersedia. ( Slamet Basuki 2006)

2.5.1 Penentuan Luas Cara Numeris

Penentuan luas secara numeris dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Dengan memakai koordinat, apabila titik-titik batas tanah diketahui

koordinatnya. Dengan ukuran dari batas tanah, jika batas-batas tanah

diukur langsung (disebut juga angka-angka ukur).

Penentuan luas area pada perangkat lunak Surpac dilakukan dengan

menghitung area yang telah didefinisikan oleh koordinat terluar

menggunakan cara numeris. Penentuan luas secara numeris dijelaskan

sebagai berikut:

5

Page 4: bab 2 (danu)

Misal sebidang tanah yang dibatasi oleh titik A, B, C, D yang

diketahui koordinatnya: A (X1, Y1), B (X2, Y2), C (X3, Y3), D (X4,

Y4).Lihat gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1 Penentuan luas cara numeris dengan koordiat

Luas segi empat ABCD = (luas trapesium A1ABB1) + (luas trapesium

B1BCC1) + (luas trapesium D1DCC1) + (luas trapesium A1ADD1)

Luas segi empat ABCD =12 (X2 - X1) (Y2 + Y1) +

12 (X3 - X2) (Y3 +

Y2) – 12 (X3 - X4) (Y3 + Y4) +

12 (X1 – X4) (Y4 + Y1)

Dapat disederhanakan menjadi : (Survey Rekayasa Sipil,Ferry Sobatnu

2009)

a. luas ABCD = [( Xn – Xn-1 ) (Yn – Yn-1)] Apabila gambar

diproyeksikan terhadap sumbu X.

b. luas ABCD = [( Yn – Yn-1 ) (Xn – Xn-1)]

Apabila gambar diproyeksikan terhadap sumbu Y.

Kedua rumus diatas dapat disederhanakan menjadi:

a) luas ABCD = [Xn (Yn-1 – Yn+1)

b) luas ABCD= [Xn (Xn+1 – Xn-1)]

2.5.2 Penentuan Luas Cara Grafis

Cara ini dilakukan apabila gambar bidang tanah yang akan ditentukan

luasnya dalam peta hanya diketahui skalanya saja tanpa dukungan data lain

seperti angka ukur, serta batas-batas tanah yang berupa garis lurus.

6

Page 5: bab 2 (danu)

( http://www.ilmupertambangan.info/dunia/cara-penggunaan-theodolite-

dan-waterpass.htm )

2.5.3 Penentuan Luas Cara Grafis Dan Mekanis

Penentuan luas cara grafis mekanis menggunakan alat yang dinamakan

planimeter. Planimeter dibedakan menjadi 3 dilihat dari kontruksinya yaitu:

1. Planimeter Kutub.

2. Planimeter Cakra Kutub.

3. Planimeter Cakra Roda.

2.6 Penentuan Volume

Volume tanah yang dimaksud disini adalah apabila ingin menggali atau

menimbun tanah pada suatu lokasi (cut and fill) atau untuk menghitung

material (bahan) galian yang sifatnya padat. Suatu bidang tanah yang memiliki

ketinggian yang berbeda-beda misalnya 10 m, 15 m, 20 m dan 25 m, jika

suatu bidang tanah tersebut dibangun gedung diatasnya dengan level

(ketinggian) tertentu, misalnya 30 m, maka bidang tanah tersebut harus

ditimbun. Volume yang dihitung adalah volume timbunannya (Tjitro, S.W.

1992).

Dan begitu juga sebaliknya, pada suatu bidang tanah yang memiliki

ketinggian yang berbeda-beda misalnya 10 m, 20 m, 30 m dan 40 m, jika

suatu bidang tanah tersebut akan dibangun gedung di bawah ketinggian yang

sudah ada, misalnya gedung akan dibangun pada ketinggian 25 m maka

diharuskan melakukan pemotongan (Cut) ketinggian daerah tersebut. Jadi

volume yang dihitung adalah volume galiannya.

2.7 Perhitugan Volume

Untuk menghitung galian dan timbunan tanah, diperlukan ukuran luas

yang dapat dihitung pada penampang melintang dengan jarak antara masing-

masing penampang melintang, cara menghitung volume dapat dilakukan

dengan:

7

Page 6: bab 2 (danu)

2.7.1 Menghitung Volume Dengan Cara Luas Penampang

Konsep sederhana dalam menghitung volume dari suatu galian atau

timbunan, yaitu dengan mengambil nilai rata-rata luas penampang dikali

jarak horisontal antara kedua penampang tersebut. (Tjitro, S.W. 1992)

Lihat gambar dibawah berikut:

Gambar 2.2 Perhitungan Volume Cara Luas Penampang

Jika A1dan A2 masing-masing adalah luas penampang ujung dari stasiun

yang berlainan yang dipisahkan oleh jarak L maka volume tanah dua stasiun

tersebut dapat dihitung dengan rumus volume: Va=½ L. (A1 + A2)

2.7.2 Menghitung Volume Dengan Cara Prismoida

Lihat gambar dibawah berikut:

Gambar 2.3 Penentuan volume dengan cara prismoida

8

Page 7: bab 2 (danu)

Keterangan gambar. (Tjitro, S.W. 1992).

L : Jarak antara ujung penampang I dengan penampang II

d: Panjang dasar galian

h: tinggi rencana

A: Luas penampang

Jika ada tiga penampang yang telah direncanakan galian maupun

timbunannya maka perhitungan volume dapat dilakukan dengan cara

prismoida.

Vp : 16 (A1 + 4 Am + AII)

Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan menggunakan

rumus dasar sebagai berikut Va : 12 L (A1 + A2) maka terdapat perbedaan

nilai dengan Vp. Perbedaan nilai yang terjadi tersebut dinamakan koreksi

prismoida (Kp). Dalam bentuk matematik koreksi tersebut Yaitu: Kp : 1

12 L

(h1 – h2) ( D1 – D2)

Dalam hal ini:

h1 : Jarak vertikal terhadap dasar rencana pada center line (as) penampang

1

h2 : Jarak vertikal terhadap dasar rencana pada center line (as) penampang 2

D1: Jarak perpotongan garis rencana dan garis profil pada ujung-ujung

penampang 1

D2 : Jarak perpotongan garis rencana dan garis profil pada ujung ujung

penampang 2

L : Jarak antara penampang 1 dan 2

2.7.3 Perhitungan Volume Dengan Menggunakan Titik-Titik Tinggi

Prinsip perhitungan volume galian dan timbunan apabila data-data titik

tinggi diketahui, yaitu dengan rumus: V: 1/n (∑hn ) A. (Tjitro, S.W. 1992).

Dalam hal ini:

h : Jarak vertikal terhadap garis dasar rencana

A: Luas yang dibatasi titik-titik tinggi

9

Page 8: bab 2 (danu)

n : Banyakya titik tinggi.

Gambar 2.4 Penentuan volume dengan titik tinggi

Jika empat titik membentuk suatu persegi empat dengan sisi a meter dan b

meter (gambar 2.4), elevasi masing-masing titik tinggi H1,……., Hn, dengan

kedalaman masing- masing titik, h. maka rumus volumenya,

V= 1/2 (h1, h2,h3,h4). d2

V= A.h 1+h2+h3+h 4

4

Akan tetapi jika penampang prisma adalah segitiga, maka volumenya;

V= A.h 1+h2+h3

3

Keterangan persamaan:

d : luas dasar galian

h : kedalaman titik tinggi

2.7.4 Menghitung Volume Galian Dengan Menggunakan Garis Kontur

Untuk menghitung volume tanah dapat digunakan garis kontur yang

ada pada peta. Dengan rumus pendekataan V= 1/2 (A + B ).I . Dalam hal ini:

(Tjitro, S.W. 1992).

A : Luas Penampang 1

B : Luas Penampang 2

C : Interval Kontur

10

Page 9: bab 2 (danu)

Gambar 2.5 Menentukan volume dengan garis kontur

Daerah dengan kontur 100 diukur luasnya dengan planimater L (100): 100

m2 dan daerah dengan kontur 200 luasnya, L (200) : 150 m2 sehingga:

I = 100-200

= 100 m

VAB = 1/2 ( 100 + 150).100

= 12500 m3

2.8 Perhituangan Cadangan Batubara Dan Lapisan Tanah Penutup

Konsep perhitungan volume cadangan dan lapisan tanah penutup adalah

menghitung cadangan dengan dua buah model surface sebagai pembatas dari

material yang dihitung. Volume lapisan tanah penutup terdiri dari volume

overburden dan volume interburden. Lapisan overburden merupakan lapisan

tanah dan batu yang ada di atas lapisan batubara. Lapisan interburden

merupakan lapisan yang berada diantara dua buah lapisan batubara. Lapisan

ini berupa tanah/ batuan yang harus dikupas terlebih dahulu untuk

mendapatkan batubara. Proses perhitungannya dilakukan menggunakan

software Surpac 6.1.2 Model disini berupa kontur digital maupun

menggunakan DTM, Adapun bentuk lapisan batubara dapat dilihat pada

gambar 2.6 dibawah ini.

Gambar 2.6 Lapisan batubara

11

Page 10: bab 2 (danu)

2.9 Perangkat Lunak Minescape

Minescape merupakan software tambang program tiga dimensi yang

digunakan untuk melakukan proses pembuatan mine design, surface

modeling, dan lain-lain. Surpac mempunyai fasilitas atau tools menu yang

mempunyai aplikasi untuk membantu proses engineering, surveying, geology,

mining dan lain-lain.

2.9.1 Menu Minescape

Tidak seperti Surpac yang mempunyai program khusus pada menu bar

nya, 12D hampir memiliki tools yang sama dengan autocad. Hanya saja

penggunaan software 12D lebih automatis dalam desain dan rekayasa

disbanding autocad. Beberapa menu pada 12D diantaranya string, survey,

design dan lain lain.

2.9.2 Tampilan Umum Minescape

Setelah software Minescape sudah diinstal di PC maupun Laptop,

kemudian membukanya dengan cara klik 2x di shortcut Minescape maka

tampilan Minescape awal yang keluar seperti gambar dibawah ini. Berikut

ini penjelasan umum tentang bagian-bagian yang terdapat pada layar/

tampilan awal dari 12D sebagai berikut. :

1. Menu

Menu merupakan kumpulan/ pengelompokan dari bagian-bagian

fasilitas/ profil pada menu yang telah dibuat dan disesuaikan dengan

keseragaman fungsinya masing-masing sehingga mudah untuk diakses

oleh pengguna. Menu terdiri dari bagian-bagian perintah dan fungsi

yang umumnya disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan pengguna

secara standard yang sudah dipersiapkan software 12D.

Gambar 2.7 Menu Minescape

12

Page 11: bab 2 (danu)

2. Toolbar

Toolbar pada layar kerja terdiri dari kumpulan tombol-tombol fungsi/

perintah ringkas yang dikelompokan untuk dapat mengakses bagian-

bagian yang terdapat pada menu maupun aplikasi menu, fungsi toolbar

disini adalah mempermudah akses pengguna dalam beberapa hal

misalnya membuat design, menggambar, pengeditan dan lain-lain.

Berikut ini beberapa bagian-bagian dari toolbars menu dan profil

aplikasi menu secara umum yang terdiri seperti gambar

Gambar 2.8 Toolbars pada software Minescape

3. Status Bar

Status bar hamper sama fungsinya atau tidak jauh berbeda dengan

message windows dimana perbedaannya adalah status bar menampilkan

informasi secara langsung kepada pengguna tentang tentang posisi

keberadaan kursor di koordinat x,y,z tentang nomor string yang aktif dan

profile sementara dari struktur data yang aktif seperti ( geologi

database ) yang jika dibandingkan dengan message windows yang lebih

cenderung ke informasi teknis dari sumber data. Seperti gambar 2.9

dibawah berikut:

Gambar 2.9 Tampilan keterangan status bar Minescape

4. Message Windows

Message Windows merupakan kolom/ruang yang memberikan

informasi atau petunjuk kepada pengguna perihal apa saja yang telah

dilakukan. Informasi pada kolom Message Windows meliputi

penggunaan fungsi keybord di command line, report koordinat data,

informasi point string, segment, dan solids dari data yang dimasukan

kedalam layer kerja dan lain sebagainya.

13

Page 12: bab 2 (danu)

Berikut tampilan Message Windows pada Surpac 6.1.2. Seperti

gambar dibawah berikut:

Gambar 2.10 Tampilan keterangan pada message windows Minescape

5. Layer Graphics

Layer Graphics merupakan bidang/ruang layer kerja pengguna

yang dimana pada layer kerja ini tempat untuk memulai hingga

mengakhiri proses kerja. Layer kerja Surpac 6.1.2 secara standar

mendukung fitur full 3 dimensi didalamnya terdapat koordinat y, x, z

sehingga memberikan kemudahan bagi penggunanya. Seperti gambar

dibawah berikut:

Gambar 2.11 Tampilan layar background Minescape

6. Layers

Layers adalah sebagai pemberitahuan atau tanda bahwa file mana

yang sedang aktif atau bekerja, layers ini dapat diaktifkan atau

dinonaktifkan sesuai keinginan dan keperluan pengguna yang berfungsi

untuk mempermudah pekerjaan pada layers graphics.

14

Page 13: bab 2 (danu)

Untuk melihat gambar secara lebih rinci dan jelas. Seperti gambar

dibawah berikut:

Gambar 2.12 Tampilan layers dari Minescape

2.9.3 Pembuatan Database pada Minescape

Pembuatan database dilakukan dengan memasukan data yaitu data

survey yang disusun dalam format Microsoft Ecxel dengan tipe comma

delimated (.csv) atau space delimited (.prn) . Tujuan dalam pembuatan

database ini adalah untuk membuat perhitungan volume timbunan.

2.9.4 Bentuk File Data Minescape

Data yang diolah menggunakan Surpac mempunyai file ekstensi berikut,

antara lain:

1. Prn / .Csv merupakan data yang mentah dan titik data, hampir semua

data 12D dibawa ke dalam bentuk file ini.

2. Triangles dari Minescape adalah membentuk suatu model permukaan.

Permukaan digunakan dalam Surpac sebagai visualisasi tiga dimensi dan

menghitung volume. Tin dibentuk dari segitiga-segitga, dengan masing-

masing tiap titik dari segitga yang dicocokan ke dalam Model file.

2.9.5 Perhitungan Volume Menggunakan Minescape

Perhitungan volume dalam surpac menggunakan DTM ada 3 macam:

1. Open Cut Mode

Metode ini menggunakan dua layer topo triangle untuk

mendapatkan nilai volume. Dipilih Design pada menu minescape,

setelah itu memilih open cut mode dan triangle cut and fill dengan

mengisikan surface pertama dan kedua dengan file triangle yang telah

terbentuk. Nilai volume yang dihasilkan meliputi nilai volume

timbunan dan galian serta nilai volume bersih atau net volume.

15

Page 14: bab 2 (danu)

2.10 Perangkat Lunak 12D

12D merupakan software tambang program tiga dimensi yang

digunakan untuk melakukan proses pembuatan mine design, surface

modeling, pembuatan model Tin, dan lain-lain.

Dari berbagai aplikasi yang telah disebutkan, 12D memiliki fungsi-

fungsi untuk pengolahan data, menghitung estimasi sumberdaya, cadangan,

perencanaan dan operasi dalam siklus pertambangan. 12 adalah software

yang cukup populer di dunia geologi dan perencanaan.Perangkat lunak ini

memberikan efisiensi dan akurasi melalui kesmudahan penggunaan 3D

grafis yang bagus dan alur kerja otomatis yang dapat disesuaikan.

a) Menu 12DTidak seperti Surpac yang mempunyai program khusus pada menu

bar nya, 12D hampir memiliki tools yang sama dengan autocad. Hanya

saja penggunaan software 12D lebih automatis dalam desain dan

rekayasa disbanding autocad. Beberapa menu pada 12D diantaranya

string, survey, design dan lain lain.

b) Tampilan Umum 12DSetelah software 12D sudah diinstal di PC maupun Laptop,

kemudian membukanya dengan cara klik 2x di shortcut 12D maka

tampilan 12D awal yang keluar seperti gambar dibawah ini. Berikut ini

penjelasan umum tentang bagian-bagian yang terdapat pada layar/

tampilan awal dari 12D sebagai berikut. :

1. Menu

Menu merupakan kumpulan/ pengelompokan dari bagian-bagian

fasilitas/ profil pada menu yang telah dibuat dan disesuaikan dengan

keseragaman fungsinya masing-masing sehingga mudah untuk diakses

oleh pengguna. Menu terdiri dari bagian-bagian perintah dan fungsi

yang umumnya disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan

pengguna secara standard yang sudah dipersiapkan software 12D.

16

Page 15: bab 2 (danu)

Gambar 2.13 Menu 12D

2. Toolbar

Toolbar pada layar kerja terdiri dari kumpulan tombol-tombol fungsi/

perintah ringkas yang dikelompokan untuk dapat mengakses bagian-

bagian yang terdapat pada menu maupun aplikasi menu, fungsi toolbar

disini adalah mempermudah akses pengguna dalam beberapa hal

misalnya membuat design, menggambar, pengeditan dan lain-lain.

Berikut ini beberapa bagian-bagian dari toolbars menu dan profil

aplikasi menu secara umum yang terdiri seperti gambar 2.7 dibawah

berikut:

Gambar 2.14 Toolbars pada software 12D

3. Status Bar

Status bar hamper sama fungsinya atau tidak jauh berbeda dengan

message windows dimana perbedaannya adalah status bar

menampilkan informasi secara langsung kepada pengguna tentang

tentang posisi keberadaan kursor di koordinat x,y,z tentang nomor

string yang aktif dan profile sementara dari struktur data yang aktif

seperti ( geologi database ) yang jika dibandingkan dengan message

windows yang lebih cenderung ke informasi teknis dari sumber data.

Seperti gambar 2.9 dibawah berikut:

Gambar 2.15 Tampilan keterangan status bar 12D

4. Message Windows

Message Windows merupakan kolom/ruang yang memberikan

informasi atau petunjuk kepada pengguna perihal apa saja yang telah

dilakukan. Informasi pada kolom Message Windows meliputi

17

Page 16: bab 2 (danu)

penggunaan fungsi keybord di command line, report koordinat data,

informasi point string, segment, dan solids dari data yang dimasukan

kedalam layer kerja dan lain sebagainya. Berikut tampilan Message

Windows pada Surpac 6.1.2. Seperti gambar 2.10 dibawah berikut:

Gambar 2.16 Tampilan keterangan pada message windows 12D

5. Layer Graphics merupakan bidang/ruang layer kerja pengguna yang

dimana pada layer kerja ini tempat untuk memulai hingga mengakhiri

proses kerja. Layer kerja Surpac 6.1.2 secara standar mendukung fitur

full 3 dimensi didalamnya terdapat koordinat y, x, z sehingga

memberikan kemudahan bagi penggunanya. Seperti gambar 2.11

dibawah berikut:

Gambar 2.17 Tampilan layar background 12D

6. Layers

Layers adalah sebagai pemberitahuan atau tanda bahwa file mana

yang sedang aktif atau bekerja, layers ini dapat diaktifkan atau

dinonaktifkan sesuai keinginan dan keperluan pengguna yang

berfungsi untuk mempermudah pekerjaan pada layers graphics untuk

melihat gambar secara lebih rinci dan jelas.

18

Page 17: bab 2 (danu)

Gambar 2.18 Tampilan layers dari 12D

c) Pembuatan Database Pada 12DPembuatan database dilakukan dengan memasukan data yaitu data

survey yang disusun dalam format Microsoft Ecxel dengan tipe comma

delimated (.csv). Tujuan dalam pembuatan database ini adalah untuk

membuat perhitungan volume timbunan.

d) Bentuk File Data 12D Data yang diolah menggunakan Surpac mempunyai file ekstensi

berikut, antara lain:

1. Model, Model merupakan data yang mentah dan titik data, hampir

semua data 12D dibawa ke dalam bentuk file ini.

2. Tin. Triangles dari 12D adalah membentuk suatu model permukaan.

Permukaan digunakan dalam Surpac sebagai visualisasi tiga dimensi

dan menghitung volume. Tin dibentuk dari segitiga-segitga, dengan

masing-masing tiap titik dari segitga yang dicocokan ke dalam

Model file.

e) Perhitungan Volume Menggunakan 12DPerhitungan volume dalam surpac menggunakan DTM ada 3 macam:

1. End Area, Tin to Tin

Metode ini menggunakan dua surface Tin untuk mendapatkan nilai

volume. Dipilih Design pada menu 12D, setelah itu memilih Volume

dengan mengisikan surface pertama dan kedua dengan file Tin yang

telah terbentuk serta mengisikan boundary Tin agar 12D hanya

19

Page 18: bab 2 (danu)

menghitung volume yang ada di boundary tersebut. Nilai volume

yang dihasilkan meliputi nilai volume timbunan dan galian serta nilai

volume bersih atau net volume.

20