Top Banner

of 27

BAB 1. Pneumatik

Oct 05, 2015

Download

Documents

Materi Kendali Otomatis
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    P a g e 1

    BAB 1

    PNEUMATIK

    PENGANTAR

    Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak,

    keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Orang

    pertama yang dikenal dengan pasti telah menggunakan alat pneumatik adalah orang

    Yunani bernama Ktesibio. Dengan demikian istilah pneumatik berasal dari Yunani

    kuno yaitu pneuma yang artinya hembusan (tiupan). Bahkan dari ilmu filsafat atau

    secara philosophi istilah pneuma dapat diartikan sebagai nyawa. Dengan kata lain

    pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat

    dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan.

    Gambar 1. Pneumatic Sircuit

    Pneumatik merupakan cabang teoritis aliran atau mekanika fluida dan tidak

    hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri

    atas pipa-pipa, selang-selang, gawai (device) dan sebagainya, tetapi juga aksi dan

    penggunaan udara mampat. Udara yang dimampatkan adalah udara yang diambil dari

    udara lingkungan yang kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam tempat yang

    ukurannya relatif kecil.

    Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri

    (khususnya dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses

    mekanis dimana udara memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan. Dalam

    pengertian yang lebih sempit pneumatik dapat diartikan sebagai teknik udara

  • P a g e | 2

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    mampat (compressed air technology). Sedangkan dalam pengertian teknik pneumatik

    meliputi : alat-alat penggerakan, pengukuran, pengaturan, pengendalian,

    penghubungan dan perentangan yang meminjam gaya dan penggeraknya dari udara

    mampat. Dalam penggunaan sistem pneumatik semuanya menggunakan udara

    sebagai fluida kerja dalam arti udara mampat sebagai pendukung, pengangkut, dan

    pemberi tenaga.

    Gambar 2. Komponen Pneumatik

    Adapun ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai

    oleh sistem alat yang lain, adalah sebagai berikut :

    1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere

    kemudian dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu

    (sesuai dengan yang diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu

    udara menjadi naik.

    2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya

    harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek

    yang diperlukan.

    3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan

    melakukan kerja ketika diperlukan.

    4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi

    ke atmosphere (dibuang).

    Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara

    yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan

    sistem pneumatik. Dalam penerapannya, sistem pneumatik banyak digunakan

    sebagai sistem automasi. Dalam kaitannya dengan bidang kontrol, pemakaian sistem

  • P a g e | 3

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    pneumatik sampai saat ini dapat dijumpai pada berbagai industri seperti

    pertambangan, perkeretaapian, konstruksi, manufacturing, robot dan lain-lain.

    Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan aplikasi dari

    fluida bertekanan yang digunakan untuk memberikan gerak.

    Berdasarkan fluida yang digunakan tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik,

    yang menggunakan udara serta hidrolik yang menggunakan cairan. Dasar dari

    aktuator tenaga fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama ke segala

    arah. Pada dasarnya sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda

    utama keduanya adalah sifat fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida yang

    tidak dapat ditekan (incompresible fluid) sedangkan udara adalah fluida yang dapat

    terkompresi (compressible fluid).

    Pada umumnya pneumatik menggunakan aliran udara yang terjadi karena

    perbedaaan tekanan udara pada suatu tempat ke tempat lainnya. Untuk keperluan

    industri, aliran udara diperoleh dengan memampatkan udara atmosfer sampai

    tekanan tertentu dengan kompressor pada suatu tabung dan menyalurkannya

    kembali ke udara bebas. Jenis kompressor terdiri dari dua kelompok antara lain :

    1. Kompressor torak yang bekerja dengan prinsip pemindahan yaitu udara

    dimampatkan dengan mengisikannya ke dalam suatu ruangan kemudian

    mengurangi sis pada ruangan tersebut.

    2. Kompressor aliran yang bekerja dengan prinsip aliran udara yaitu dengan

    menyedot udara masuk ke dalam pada satu sisi dan memampatkannya

    dengan percepatan massa (turbin). Kompressor aliran meliputi kompressor

    aliran radial dan kompressor aliran aksial.

    Udara sebagai fluida kerja pada sistem pneumatik memilik karakteristik

    khusus antara lain :

    1. Jumlah udara tidak terbatas

    2. Transfer udara relatif mudah dilakukan

    3. Dapat dimampatkan

    4. Mencari tekanan yang lebih rendah

    5. Memberi tekanan yang sama ke segala arah

    6. Tidak mempunyai bentuk tetap (selalu menyesuaikan dengan bentuk yang

    ditempatinya)

    7. Mengandung kadar air

  • P a g e | 4

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    8. Tidak sensitive terhadap suhu

    9. Tahan ledakan

    10. Kebersihan

    11. Kesederhanaan konstruksi

    12. Kecepatan

    13. Keamanan

    Sistem Pneumatik adalah sistem tenaga fluida yang menggunakan udara

    sebagai media transfer. Udara dikempa atau dimampatkan dengan menggunakan

    kompresor dan disimpan di dalam tangki udara kempa untuk setiap saat dapat

    digunakan.

    Gambar 3. Konstruksi Dasar Sistem Pneumatik

    Prinsip dasar kerja pneumatik

    Kompresor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula umumnya

    motor listrik. Udara akan disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tangki

    udara hingga mencapai tekanan beberapa bar. Untuk menyalurkan udara kempa ke

    seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan atau service unit yang

    terdiri dari penyaring (filter), pengatur tekanan (regulator) dan pelumas (lubrikator)

  • P a g e | 5

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    bagi yang memerlukan. Service unit ini diperlukan karena udara kempa yang

    diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benar-benar bersih, tekanan operasional

    pada umumnya hanyalah sekitar 6 bar. Selanjutnya udara kempa disalurkan dengan

    membuka katup pada service unit, kemudian menekan tombol katup pneumatik

    (katup pengarah) hingga udara kempa masuk ke dalam tabung pneumatik (silinder

    pneumatik kerja tunggal) dan akhirnya piston bergerak maju.

    Elemen-elemen pneumatik

    1. Air Compressor (Kompresor Udara)

    Kompresor merupakan alat untuk menghasilkan sumber energi bagi sistem

    pneumatik berupa udara mampat. Kompresor berfungsi untuk menghisap udara

    dari atmosfer dengan menggunakan pompa torak, kemudian udara tersebut

    akan dipompakan kepada sebuah tabung receiver, yang nantinya akan

    dimampatkan pada sebuah penampung (reservoir). Kompresor ini digerakkan

    oleh sebuah motor listrik, yang dikontrol dengan menggunakan saklar, yang

    dihubungkan dengan penampung. Bila tekanan udara di dalam penampung

    turun sampai ke suatu harga minimum yang telah ditentukan, saklar akan secara

    otomatis menghidupkan motor listrik, dan kompresor akan menambah

    persediaan udara dalam penampung.

    2. Air Service Unit

    Pada alat air service unit terdapat tiga proses utama, yaitu penyaringan udara

    agar udara yang keluar bebas kotoran dan uap air, pengaturan tekanan udara

    yang keluar (regulator udara), dan pelumasan udara. Pada umumnya air service

    unit terdiri dari:

    Air filter, yaitu saringan udara

    Air regulator, yaitu pengatur tekanan udara kerja

    Air lubricator, yaitu pelumas udara

    3. Refrigerated Dryer

    Alat yang berfungsi untuk menurunkan temperatur udara guna menghilangkan

    kandungan air yang berada dalam udara sehingga udara menjadi kering.

    4. Distribution

    Saluran penyambung antara kebutuhan, penyimpanan serta kebutuhan yang

    akan disalurkan ke seluruh bagian stasiun kerja.

  • P a g e | 6

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    5. Receiver (Air Storage Tank)

    Saluran penyambung antara kebutuhan, penyimpanan serta kebutuhan yang

    akan disalurkan ke seluruh bagian stasiun kerja.

    6. Valve (Katup)

    Pada sistem pneumatik valve/ katup berfungsi untuk mengatur arah aliran udara

    bertekanan dalam sistem peralatan pneumatik. Pada dasarnya katup terbagi

    menjadi empat macam, yaitu :

    a. Katup pengarah (Directional control valve)

    Katup pengarah adalah katup yang mengubah dan menghentikan arah aliran

    udara bertekanan. Katup pengarah dilambangkan dengan katup X/Y. Simbol

    X menyatakan jumlah lubang sambungan (port) dan simbol Y menyatakan

    jumlah kamar atau ruangan.

    b. Katup searah (Non return valve)

    Katup searah adalah katup yang hanya dapat dilewati oleh udara dalam satu

    arah dan menutup aliran dari arah sebaliknya.

    c. Katup pengatur aliran (Flow control valve)

    Katup pengatur aliran adalah katup yang digunakan untuk mengatur

    kecepatan udara (debit udara) yang masuk ke dalam aktuator dengan

    memperbesar atau memperkecil luas penampang saluran sehingga

    mempengaruhi kecepatan gerakan aktuator.

    d. Katup pengatur tekanan (Pressure valve)

    Katup pengatur tekanan digunakan untuk mengatur tekanan udara yang

    dibutuhkan secara konstan. Pada katup ini tekanan yang masuk harus lebih

    besar daripada tekanan yang keluar.

    1. KONSEP DASAR PNEUMATIK

    1.1 Definisi Sistem Kontrol Pneumatik

    Pneumatik merupakan salah satu sistem kontrol yang memanfaatkan

    udara bertekanan sebagai media perantara. Udara bertekanan yang

    dibutuhkan tersebut diperoleh dari tangki penyimpanan udara bertekanan yang

    dihasilkan oleh kompresor.

  • P a g e | 7

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Sistem pneumatik terkadang dikombinasikan dengan sistem kontrol lainya

    seperti; sistem hidrolik, elektrik Plc dan lain-lain agar diperoleh pengontrolan

    sesuai dengan kebutuhan diindustri.

    1.2 Penerapan Sistem Pneumatik

    Sistem kontrol pneumatik saat ini sudah banyak digunakan dan

    memegang peranan penting dalam dunia otomasi di industri. Adapun

    penerapannya didunia industri adalah sebagai berikut;

    Secara umum dalam penanganan material

    Penerapan sistem kontrol pneumatik secara umum dalam penanganan

    material adalah; pencekamam, penggeseran, pengaturan posisi dan

    pengaturan arah benda kerja.

    Penerapan umum

    Penerapannya dalam dunia industri pada umumnya adalah;

    pengemasan, pemakanan, pengukuran, pengaturan buka dan tutup,

    pemindahan material, pemutaran dan pembalikan benda kerja,

    pemilahan bahan, penyusunan benda kerja, dan pengerjaan stempel

    pada benda kerja.

    1.3 Karakteristik Udara Bertekanan

    Beberapa keuntungan dan karakteristik udara bertekanan yang

    dipergunakan pada sistem pneumatik antara lain;

    Ketersediaan : Udara berada dimana-mana dan jumlahnya tidak

    terbatas diatmosfir.

    Transportasi : Udara sangat mudah ditransportasikan dengan pipa

    untuk jarak yang jauh.

    Penyimpanan : Udara bertekanan dari kompresor mudah disimpan

    dalam tabung sehingga tidak perlu dihidupkan

    terus menerus dan bisa dipindahkan.

    Temperatur : Udara bertekanan relatif tidak peka terhadap

    perubahan temperatur sehingga menjamin

    pengoperasian dalam kondisi baik dan aman.

    Tahan ledakan : Resiko terbakar atau meledak sangat kecil.

    Bersih : Udara bertekanan tidak mencemarkan lingkungan

  • P a g e | 8

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    sekitar(khususnya untuk aplikasi pada industri

    makanan, tekstil,dll).

    1.4 Evaluasi

    1. Sistem pneumatik didefenisikan; suatu sistem kontrol yang memanfaatkan

    udara bertekanan sebagai media perantara.

    2. Penerapan sistem pneumatik pada dunia industri antara lain pada

    penanganan material, pada proses permesinan serta pada operasi kerja dan

    sebagainya.

    3. Keuntungan udara bertekanan dalam aplikasinya pada pneumatik

    seperti; sangat banyak, mudah ditranfortasikan, mudah disimpan, tidak

    peka terhadap perubahan temperatur, tahan ledakan, bersih, konstruksi

    sederhana, cepat, dapat diatur dan aman terhadap beban lebih.

    2. KOMPONEN SISTEM PNEUMATIK

    2.1 Struktur Sistem Pneumatik dan Aliran Sinyal

    Elemen dalam sistem pneumatik diwakili oleh simbol-simbol yang

    menunjukkan fungsinya. Simbol tersebut dapat berupa gabungan beberapa

    simbol elemen dan berfungsi tertentu. Pada tingkatan aktuator ditambahkan

    kontrol elemen untuk melengkapi struktur. Kontrol elemen mengontrol aksi

    dari aktuator setelah menerima sinyal yang dikirim oleh elemen pengolah.

    Elemen Pneumatik :

    Gambar 4. Struktur Sistem Pneumatik

  • P a g e | 9

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Diagram rangkaian dari elemen pneumatik dapat dilihat pada gambar

    Gambar 5. Diagram Rangkaian dari Elemen-Elemen Pneumatik

    2.2 Pengadaan dan Penyaluran Udara Bertekanan

    Udara bertekanan yang dibutuhkan pada sistem pneumatik harus

    memenuhi kebutuhan baik ditinjau dari kuantitas maupun kualitasnya,

    termasuk didalamnya ; udara yang bersih, kering dan tekanan yang tepat. Hal ini

    sangat berpengaruh terhadap kinerja sistem pneumatik.

    Pengadaan dan penyaluran udara bertekanan memegang peranan sangat

    penting dalam keberhasilan sistem kontrol pneumatik untuk melaksanakan

    fungsinya. Agar diperoleh udara berkualitas sesuai dengan kebutuhan sistem

    kontrol pneumatik, harus mempergunakan peralatan unit pemelihara udara (air

    service unit) sebelum digunakan kedalam sistem kontrol pneumatik. Untuk

    memperoleh udara berkualitas perlu memperhatikan beberapa aspek berikut

    ini:

    Kuantitas udara harus memenuhi kebutuhan sistem.

    Jenis kompresor yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sistem.

    Tangki penyimpanan udara yang memadai.

    Persyaratan udara yang bersih.

    Persyaratan pelumasan jika diperlukan.

    Tingkat kelembaban udara yang dapat mengurangi korosi dan lembab.

    Temperatur udara dan pengaruh lain yang rendah pada sistem

  • P a g e | 10

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Persyaratan tekanan kerja, ukuran katup dan saluran memenuhi

    kebutuhan sistem.

    Tersedianya sistem drainase dan saluran buang pada sistem distribusi

    Tata letak sistem pendistribusian udara yang sesuai.

    Elemen yang dipergunakan dalam mempersiapkan udara bertekanan yang

    dibutuhkan untuk sistem kontrol pneumatik :

    Kompresor udara

    Tangki udara

    Penyaring udara dengan pemisah air

    Pengering udara

    Pengatur tekanan.

    Pelumas

    Tempat pembuangan untuk kondensasi

    Persiapan udara yang kurang baik akan mengakibatkan sering timbulnya

    gangguan dan menurunkan daya tahan sistem pneumatik. Beberapa gejala

    yang terjadi akibat kualitas udara kurang baik antara lain;

    - Keausan yang cepat pada seal dan elemen yang bergerak pada sistem

    kontrol pneumatik seperti pada katup dan silinder.

    - Terdapat pelumas pada katup.

    - Peredam udara yang kotor.

    Desain komponen sistem kontrol pneumatik direncanakan untuk bekerja

    pada tekanan operasi maksimum: 8 10 bar. Pada prakteknya dianjurkan

    pada tekanan 5 6 bar untuk penggunaan yang ekonomis dan tekanan

    kompresor diatur pada tekanan: 6,5 7 bar.

    Pengadaan udara bertekanan yang dibutuhkan pada sistem kontrol

    pneumatik sangat tergantung pada kompresor dan tangki penampungan.

    Kompresor berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan, yang

    diperoleh melalui pemadatan udara sampai pada tekanan kerja yang

    dinginkan. Jenis kompresor yang digunakan tergantung pada syarat

    pemakaian yang harus dipenuhi berkaitan dengan tekanan kerja dan volume

    udara yang akan didistribusikan, misalnya ke katup, silinder dan sebagainya.

  • P a g e | 11

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Pada umumnya jenis kompresor ada dua yaitu; kompresor torak dan

    kompresor aliran.

    Tangki udara dipasang untuk menjaga turun naiknya tekanan serta

    sebagai penyediaan udara darurat ke sistem jika tiba-tiba terjadi kegagalan pada

    sumber. Dengan kata lain berfungsi untuk menstabilkan pemakaian udara

    bertekanan.

    Permukaan tangki yang luas akan mendinginkan udara, sehingga embun

    dalam udara akan menjadi air. Oleh karena itu, penting pada tangki bagian

    bawah dipasang kran/katup untuk membuang air kondensasi tersebut.

    Ukuran tangki udara bertekanan tergantung dari:

    Volume udara yang ditarik kedalam kompresor (debit kompresor)

    Pemakaian udara konsumen

    Ukuran saluran

    Jenis dari pengaturan siklus kerja kompresor

    Penurunan tekanan yang diperkenankan dari jaringan saluran

    Contoh :

    Kapasitas udara yang ditarik ( kompresor ) q l = 20 m 3 / menit

    Banyaknya kontak / jam z = 20

    Kerugian tekanan p = 100 kPa ( 1 bar )

    Hasilnya : Besarnya tangki penyimpanan V B = 15 m 3 ( lihat diagram )

    Unit pemelihara udara bertekanan (air service unit)

    Gambar 6. Air Service Unit dan Simbol

  • P a g e | 12

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Pelumasan udara bertekanan

    Pada prinsipnya, udara bertekanan harus kering, bebas dari minyak.

    Untuk beberapa komponen udara berlubrikasi adalah merusak yang lain,

    tetapi untuk komponen daya, lubrikasi sangat diperlukan.

    Pelumasan yang diberikan pada udara bertekanan jangan berlebihan sebab

    hal ini dapat menimbulkan masalah;

    Gangguan pada komponen yang terlubrikasi secara berlebihan.

    Polusi pada lingkungan.

    Pengaretan terjadi setelah komponen diam dalam waktu yang lama.

    Kesulitan dalam pengaturan lubrikasi yang tepat.

    Walaupun kemungkinan terjadinya suatu masalah karena pelumasan,

    tetapi pelumasan tersebut sangat diperlukan untuk hal-hal berikut;

    Gerakan bolak balik yang sangat cepat.

    Silinder diameter besar (125 mm keatas ).

    Pelumasan udara bertekanan berfungsi untuk menjamin supaya bagian-

    bagian yang bergesekan pada komponen sistem pneumatik (silinder, katup

    dsb) dapat bekerja terus menerus. Keuntungan adanya sistem pelumasan

    antara lain; terjadinya penurunan angka gesekan, perlindungan terhadap

    korosi, dan umur pemakaian komponen lebih lama.

    Penyaring udara bertekanan

    Penyaring udara bertekanan berfungsi untuk memperoleh udara yang bersih.

    Termasuk menyaring air kondensat dari udara bertekanan yang mengalir

    melaluinya. Parameter penyaring udara adalah ukuran porinya. Ukuran pori

    penyaring menunjukkan ukuran partikel-partikel minimum yang dapat disaring

    dari udara bertekanan. Contoh; elemen penyaring 5 mikron akan menyaring

    semua partikel berdiameter lebih besar dari 0,005 mm. Kondensasi karena

    adanya pemisahan udara dengan air yang terkumpul, harus segera dibuang

    sebelum mencapai batas maksimum, supaya air kondensasi tidak masuk

    kembali kedalam aliran udara. Kadar air dalam sistem pneumatik harus serendah

    mungkin, hal ini untuk menghindari:

    - Korosi dalam pipa, katup, silinder, dan elemen pneumatik lainnya. Ini

    akan menambah biaya pemakaian dan perawatan.

  • P a g e | 13

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    - Mencuci pelumas asli pada elemen yang bergerak.

    - Mengganggu fungsi kontak dari katup.

    - Mencemarkan dan merusak hal tertentu misalnya pada industri makanan

    dan pengecatan.

    Pengatur udara bertekanan

    Udara bertekanan yang dihasilkan kompresor akan berfluktuasi. Hal ini dapat

    berdampak negatif pada sifat-sifat katup, langkah silinder dan sipat waktu dari

    katup kontrol aliran dan katup memori. Tekanan yang konstan merupakan salah

    satu prasyarat agar diperoleh operasi kontrol pneumatik bebas dari kesalahan.

    Untuk memperoleh tekanan udara yang konstan diperlukan pengatur tekanan.

    Pengatur tekanan udara berfungsi untuk menjaga tekanan operasi

    sebenarnya konstan tanpa melihat perubahan tekanan dalam saluran

    (primer) dan pemakaian udara. Tekanan pada sistem yang telah dibuktikan

    praktis secara ekonomi maupun teknis antara pengadaan udara bertekanan

    dan efesiensi komponen adalah;

    - 6 bar pada bagian tenaga

    - 4 bar pada bagian kontrol

    Tekanan yang terlalu tinggi menyebabkan energi tidak efisien dan

    menambah pemakaian, sedangkan tekanan rendah membuat efisiensi rendah

    terutama pada bagian tenaga.

    2.3 Katup

    Fungsi utama katup adalah; untuk merubah, membangkitkan atau

    membatalkan sinyal untuk tujuan penyensoran, pemrosesan dan

    pengontrolan.

    Klasifikasinya menurut; jenis sinyal, cara aktif dan konstruksinya:

    Katup kontrol arah

    Katup satu arah

    Katup kontrol aliran

    Katup kontrol tekanan

    Katup kombinasi

  • P a g e | 14

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    2.3.1. Katup kontrol arah.

    Katup kontrol arah merupakan bagian yang mempengaruhi jalannya aliran

    udara. Katup kontrol arah mengontrol sinyal udara yang lewat dengan cara

    membangkitkan, mengubah ataupun mengalihkan sinyal. Katup kontrol arah

    adalah perlengkapan yang menggunakan lubang saluran kecil dihantarkan oleh

    aliran udara, terutama saat start, stop, aliran. Konstruksi dari katup kontrol arah

    ada 2 jenis yaitu; jenis poppet dan jenis geser.

    Katup kontrol arah dinyatakan dari:

    Jumlah saluran : 2, 3, 4, 5 saluran dst

    Jumlah posisi kerja : 2, 3 posisi, dst

    Cara mengaktipkan katup : manual, pilot udara, solenoid, dst

    Cara pengembalian posisi kerja : pegas, udara, dst

    Operasi tertentu

    Contoh katup:

    Gambar 7. Katup 3 2 Dengan Aktuasi Roller

    2.3.2. Katup satu arah (Non return valve) dan turunannya.

    Katup satu arah merupakan dasar dari pengembangan berbagai

    kombinasi komponen. Ada dua konfigurasi utama dari katup satu arah, yaitu;

    dengan pegas atau tanpa pegas.

  • P a g e | 15

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Gambar 8. Katup Satu Arah (check valve)

    Check valve dapat menutup aliran pada satu arah saja secara sempurna.

    Pada arah berlawanan, udara mengalir dengan kerugian tekanan seminimal

    mungkin. Penutupan satu arah dapat dilakukan dengan konis, bola, pelat atau

    membran.

    Shuttle valve (fungsi OR) dan Dual pressure valve (fungsi AND)

    merupakan fungsi logika dengan dua saluran masuk yaitu X dan Y serta satu

    saluran keluaran A. Pada katup fungsi OR, aliran keluaran ada udara jika salah

    satu atau keduanya ada sinyal masuk, sedangkan pada katup fungsi AND, aliran

    keluaran baru ada jika kedua saluran masuk ada udara.

    Quick exhaust valve (katup pembuang cepat) digunakan untuk

    meningkatkan kecepatan piston silinder

    2.3.3. Katup kontrol aliran.

    Sebagian besar katup kontrol aliran adalah dapat diatur. Katup kontrol aliran

    satu arah mengontrol aliran dalam satu arah dengan cara ditambahkan katup

    kontrol satu arah. Tanda panah menunjukkan bahwa komponen dapat diatur,

    tetapi tidak menjelaskan arah aliran yang diatur.

    Gambar 9. Flow Control Valve

  • P a g e | 16

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    2.3.4. Katup kontrol tekanan.

    Gambar 10. Katup Kontrol Tekanan

    - Katup pengatur tekanan: mengatur tekanan kerja dalam rangkaian

    kontrol, dan menjaga tekanan agar konstan.

    - Katup pembatas tekanan: sebagai faktor keamanan,dan menjamin tekanan

    yang disupplai benar (pada sisi keluaran kompresor).

    - Katup sekuens tekanan: menyensor tekanan saluran luar dan

    membandingkan tekanan itu dengan tekanan yang diminta.

    2.3.5 Katup Kombinasi.

    Gambar 11. Katup Kombinasi

    2.3.6 Prosesor : Katup dan elemen logika.

    Untuk melengkapi katup kontrol arah, pada elemen pengolah

    ada beberapa elemen tambahan yang mengkondisikan sinyal

    kontrol untuk tugas tertentu, elemen itu adalah;

    - Dual pressure valve ( fungsi AND )

    - Shuttle valve (fungsi OR)

  • P a g e | 17

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    2.4 Aktuator

    Gambar 12. Silinder Kerja (Aktuator)

    Silinder kerja Tunggal hanya bisa memberikan gaya kerja pada satu arah

    saja (maju) sedangkan mundur dengan gaya pegas. Langkah kerja pada silinder ini

    maksimum kira-kira 80 mm.

    Gambar 13. Rangkaian Silinder Kerja Tunggal

  • P a g e | 18

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Silinder kerja ganda: Gerakan maju dan mundur menggunakan fluida udara

    Gambar 14. Rangkaian Dengan Silinder Kerja Ganda

    2.4.1. Karakteristik Kinerja Silinder

    Karakteristik penampilan silinder dapat ditentukan secara teori atau

    dengan data dari pabriknya. Kedua metode ini dapat dilaksanakan, tetapi biasanya

    untuk pelaksanaan dan penggunaan tertentu, data-data dari pabrik pembuat

    adalah lebih relevan.

    Gaya Piston

    Gaya piston yang dihasilkan oleh silinder bergantung pada tekanan udara,

    diameter silinder dan tahanan gesekan dari komponen perapat. Gaya piston secara

    teoritis dapat dihitung dengan rumus:

    Fth = A x P

    Fth = Gaya piston teoritis ( N )

    A = Luas piston yang terpakai ( m2 )

    Prakteknya, kondisi normal ( 4 8 bar ) diasumsikan kerugian 10 %nya.

    Gaya pada silinder kerja tunggal:

    Feff = ( A x p ) - ( F r + F f )

    Gaya pada silinder kerja ganda:

    Feff = ( A x p ) - Fr

    Langkah maju A =

    , Langkah mundur A = (D2-d2)

  • P a g e | 19

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Keterangan:

    Feff = gaya efektip piston ( N )

    A = Luas permukaan piston ( m 2 ) ( lihat maju atau mundur )

    P = Tekanan kerja ( Pa )

    Fr = Gaya gesekan ( kira-kira 10 % dari Fth ( N )

    Ff = gaya kembali spring ( N )

    D = Diameter silinder ( m )

    d = diameter rod silinder ( m )

    Panjang Langkah

    Langkah silinder tidak boleh lebih dari 2 m. Langkah yang panjang dapat

    menyebabkan tekanan mekanik batang piston dan bantalan menjadi lebih

    besar. Untuk menghindari bahaya tekanan, diameter batang piston pada langkah

    yang panjang harus sedikit lebih besar. Dalam memilih panjang langkah perlu

    memperhatikan buckling yang mungkin terjadi pada silinder.

    Kecepatan Piston

    Kecepatan silinder pneumatik tergantung pada: Beban, tekanan udara,

    panjang saluran, penampang antara elemen kontrol terakhir dan elemen kerja

    dan jumlah aliran udara yang melalui elemen kontrol terakhir serta peredam akhir

    langkah. Kecepatan piston rata-rata dari silinder standar = 0,1-1,5 m/s dan

    silinder khusus dapat mencapai 10 m/s. Kecepatan silinder dapat diatur dengan

    katup pengontrol aliran satu arah dan dapat ditingkatkan dengan katup

    pembuang cepat.

    Untuk penyiapan udara dan untuk mengetahui biaya pengadaan energi

    perlu diketahui konsumsi udara pada sistem yaitu dengan rumus:

    Konsumsi udara = Perb kompresi x luas bidang piston x panjang langkah

    Perbandingan kompresi =

    , ()

    ,

    2.5 Evaluasi

    1. Struktur sistem pneumatik dan aliran sinyalnya terdiri dari; Sumber

    (pasokan energi), Sinyal sensor (pengolah), Sinyal prosesor, Elemen

    kontrol akhir dan Aktuator.

    2. Aliran sinyal mengalir dari bawah keatas.

  • P a g e | 20

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    3. Air Service Unit dibutuhkan dalam penyediaan udara bertekanan yang

    bersih dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan sistem, karena memiliki

    filter udara, lubrikator dan regulator udara.

    4. Fungsi utama katup adalah; untuk merubah, membangkitkan atau

    membatalkan sinyal dengan tujuan penyensoran, pemrosesan dan

    pengontrolan. Klasifikasinya menurut; jenis sinyal, cara aktif dan

    konstruksinya: Katup kontrol arah, Katup satu arah, Katup kontrol

    aliran, Katup kontrol tekanan, Katup kombinasi, Katup elemen logika.

    5. Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi

    energi kerja yang dimanfaatkan. Aktuator diklasifikasikan atas; Aktuator

    gerak lurus terdiri dari; Silinder kerja tunggal dan Silinder kerja ganda.

    Sedangkan Aktuator gerak putar terdiri dari; Jenis ayun dan Motor

    pneumatik.

    6. Karakteristik kerja Aktuator (Piston) biasanya sudah ditentukan pabrik

    tetapi dapat juga dihitung ataupun menggunakan nomogram yang ada.

    Karakteristik tersebut antara lain;

    Gaya piston : F th = A x P

    Panjang langkah piston tidak boleh lebih dari 2 m, semakin panjang

    langkahnya maka diameter piston harus dibuat lebih besar.

    Kecepatan piston standar sekitar 0,1 - 1,5 m/s dan silinder khusus dapat

    mencapai 10 m/s. Kecepatan silinder dapat diatur dengan katup

    pengontrol aliran satu arah dan dapat ditingkatkan dengan katup

    pembuang cepat.

    3. SIMBOL & STANDARD DALAM PNEUMATIK

    3.1 Simbol Pengadaan Udara Bertekanan

    Simbol untuk sistem pengadaan udara bertekanan dapat ditunjukkan

    berupa elemen secara sendiri-sendiri maupun secara kombinasi. Pemilihan

    simbol yang sederhana atau yang detail tergantung dari tujuan rangkaian

    dan tingkat kerumitannya. Simbol yang detail tidak boleh menambah

    keruwetan dalam pembacaan rangkaian.

  • P a g e | 21

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Unit pelayanan udara merupakan gabungan dari; filter udara, pengatur udara

    dan manometer, serta pelumas udara. Simbol dari komponen pengadaan udara

    seperti pada gambar berikut;

    Gambar 15. Simbol Sumber Tekanan Udara

    Gambar 16. Simbol Saringan Udara

    Gambar 17. Simbol Air Service unit

    3.2 Simbol Katup Kontrol Arah

    Katup kontrol arah diwakili oleh jumlah saluran dan posisi. Setiap posisi

    digambarkan sebagai kotak. Penamaan saluran sangat berguna dalam

    pembacaan rangkaian dan saat melihat hubungan antara rangkaian dan

  • P a g e | 22

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    komponen yang akan dirangkai. Semua simbol pada rangkaian harus diberi nama

    dan komponen agar diberi label bergambar simbol dan nama.

    Gambar 18. Simbol Katup Kontrol Arah

    Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai katup kontrol arah sesuai

    dengan DIN ISO 5599 dan sistem hurup seperti dijelaskan sebagai berikut :

  • P a g e | 23

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Gambar 19. Penomoran Katup Kontrol Arah

    Gambar 20. Contoh Penomoran Katup Kontrol Arah

    3.3 Metoda Aktuasi

    Metode aktuasi katup kontrol arah bergantung pada tugasnya. Jenis

    aktuasi bervariasi, seperti secara mekanis, pneumatis, electris dan kombinasi dari

    semuanya. Simbol aktuasi sesuai dengan standard DIN 1219.

    Bila diterapkan untuk katup kontrol arah, dapat kita lihat ada bebarpa metode

    aktuasi awal dari katup dan juga metode kembali dari katup. Sisi kiri kotak untuk

    metoda aktuasi awal, sedangkan sisi kanan kotak untuk metoda kembali katup.

  • P a g e | 24

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Gambar 21. Metode Aktuasi Pada Pneumatik

    3.4 Aktuator

    3.4.1. Aktuator Linier

    Aktuator linier atau silinder digambarkan berdasarkan jenis dari konstruksi

    dan metode dari operasi. Silinder kerja tungga dan kerja ganda adalah dasar

    dari berbagai variasi desain. Tanda panah menunjukkan bantalan dapat diatur;

  • P a g e | 25

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Gambar 22. Silinder Pneumatik

    3.4.2. Aktuator Rotasi

    Aktuator Rotasi ada yang dapat melakukan gerakan putar kontinyu dan ada

    yang terbatas pada sudut putar terbatas. Motor pneumatik umumnya

    berkecepatan tinggi, dapat diatur kecepatannya atau tidak dapat diatur.

    Diagram rangkaian harus digambar tanpa mempertimbangkan lokasi tiap

    elemen yang diaktifkan secara fisik. Dianjurkan semua silinder dan katup kontrol

    arah digambar horizontal dengan silinder bergerak dari kiri ke kanan. Contoh

    alokasi dari aliran sinyal;

  • P a g e | 26

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    Gambar 23. Aliran Sinyal Sistem Pneumatik

    3.5 Evaluasi

    1. Simbol untuk sistem pengadaan udara bertekanan dapat ditunjukkan

    berupa elemen secara sendiri-sendiri maupun secara kombinasi. Unit

    pelayanan udara merupakan gabungan dari; filter udara, pengatur udara dan

    manometer, serta pelumas udara.

    2. Katup kontrol arah diwakili oleh jumlah saluran dan posisi. Setiap posisi

    digambarkan sebagai kotak.

    3. Semua simbol pada rangkaian harus diberi nama dan komponen agar

    diberi label bergambar simbol dan nama.

    4. Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai katup kontrol arah

    sesuai dengan DIN ISO 5599 dan sistem huruf.

    5. Aktuator Rotasi ada yang dapat melakukan gerakan putar kontinyu dan ada

    yang terbatas pada sudut putar terbatas. Motor pneumatik umumnya

    berkecepatan tinggi, dapat diatur kecepatannya atau tidak dapat diatur.

    6. Metode aktuasi dari katup kontrol arah bergantung pada tugas yang

    diperlukan. Jenis aktuasi bervariasi, seperti secara mekanis, pneumatis,

  • P a g e | 27

    Pneumatik, Elektro Pneumatik dan PLC. Oleh: Rizki Taqwa Maulana

    electris dan kombinasi dari semuanya. Simbol aktuasi sesuai dengan

    standard DIN 1219.