Top Banner
BUPATI TEMANGGUNG SAMBUTAN Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut gembira atas terbitnya buku Gambaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2016 yang merupakan salah satu informasi perkembangan perekonomian Kabupaten Temanggung tahun 2016. Hal ini merupakan satu sumbangan bahan pemikiran yang cukup berarti dalam menentukan arah pembangunan yang akan datang. Dari angka-angka PDRB dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, sehingga pembangunan yang dilaksanakan tepat sasaran dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Temanggung. Saya berharap agar buku Gambaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat diterbitkan secara berkala. Untuk itu kepada semua Dinas/Instansi/Lembaga baik pemerintah maupun swasta di Kabupaten Temanggung diminta kesediaannya membantu penyusunan PDRB dengan cara memberikan/menyediakan data pendukung penghitungan sebagaimana mestinya. Semoga buku Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 ini bermanfaat bagi pemerintah daerah maupun masyarakat yang memerlukannya. Wassalamu ‘ alaikum Wr. Wb. Temanggung, Juli 2017 BUPATI TEMANGGUNG Drs. H. M. BAMBANG SUKARNO
106

B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

B U P A T I T E M A N G G U N G

S A M B U T A N

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut

gembira atas terbitnya buku Gambaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2016 yang

merupakan salah satu informasi perkembangan perekonomian Kabupaten Temanggung tahun

2016. Hal ini merupakan satu sumbangan bahan pemikiran yang cukup berarti dalam

menentukan arah pembangunan yang akan datang.

Dari angka-angka PDRB dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan, perencanaan

dan pelaksanaan pembangunan, sehingga pembangunan yang dilaksanakan tepat sasaran dan

mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Temanggung.

Saya berharap agar buku Gambaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat

diterbitkan secara berkala. Untuk itu kepada semua Dinas/Instansi/Lembaga baik pemerintah

maupun swasta di Kabupaten Temanggung diminta kesediaannya membantu penyusunan PDRB

dengan cara memberikan/menyediakan data pendukung penghitungan sebagaimana mestinya.

Semoga buku Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung

Tahun 2016 ini bermanfaat bagi pemerintah daerah maupun masyarakat yang memerlukannya.

Wassalamu ‘ alaikum Wr. Wb.

Temanggung, Juli 2017

B U P A T I T E M A N G G U N G

Drs. H. M. BAMBANG SUKARNO

Page 2: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pelaksanaan Pembangunan Daerah secara terus menerus dan berkesinambungan sebagai

bagian integral dari Pembangunan Nasional merupakan komitmen dari Pemerintah Kabupaten

Temanggung, dengan tujuan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang bermuara kepada

peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Temanggung secara menyeluruh.

Untuk mengukur sejauh mana hasil-hasil pembangunan daerah tersebut secara luas dan

nyata mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah maka disusun buku Gambaran

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016, yang diharapkan dapat

menjadi salah satu parameter/alat ukur tingkat keberhasilan pembangunan daerah setiap

tahunnya, sekaligus sebagai bahan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembangunan dalam satu

tahun dan untuk perencanaan pembangunan tahun mendatang.

Dengan diterbitkannya buku Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten

Temanggung Tahun 2016 ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunannya. Semoga buku ini bermanfaat bagi peningkatan keberhasilan

pembangunan daerah ke depan.

Wassalamu ‘ alaikum Wr. Wb.

Temanggung, Juli 2017

KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KABUPATEN TEMANGGUNG

Ir. SIGIT SULIANTONO

NIP. 19610419 198903 1 003

Page 3: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 iii

D A F T A R I S I

Hal.

SAMBUTAN ..................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Umum ...................................................................................................... 1

1.2 Klasifikasi PDRB ..................................................................................... 1

1.3 Analisa dan Kegunaan Data PDRB .......................................................... 23

1.4 Sistematika Laporan ................................................................................ 27

BAB II. KONSEP DAN DEFINISI .............................................................................. 28

2.1 Domestik dan Regional ............................................................................ 28

2.2 Produk Domestik dan Produk Regional .................................................... 28

2.3 Agregat PDRB Atas Dasar Harga Berlaku ................................................ 29

2.4 Agregat PDRB Atas Dasar Harga Konstan ............................................... 32

BAB III. METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL ................... 36

3.1 Metode Pendekatan Produksi ................................................................... 36

3.2 Pendekatan Pendapatan ............................................................................ 37

3.3 Pendekatan Pengeluaran ........................................................................... 37

3.4 Metode Alokasi ....................................................................................... 38

BAB IV. ULASAN SINGKAT PENDAPATAN REGIONAL

KABUPATEN TEMANGGUNG .................................................................. 41

4.1 Pertumbuhan PDRB Tahun 2016 .............................................................. 41

4.2 Distribusi PDRB / Struktur Ekonomi ....................................................... 44

4.3 PDRB Perkapita ........................................................................................ 47

4.4 Indeks Perkembangan ............................................................................... 49

4.5 Indeks Berantai ......................................................................................... 50

4.6 Inflasi ........................................................................................................ 51

4.7 Perkembangan PDRB Menurut Kategori Lapangan Usaha ..................... 53

Page 4: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 iv

LAMPIRAN :

TABEL-TABEL PENDAPATAN REGIONAL KABUPATEN TEMANGGUNG

Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Juta Rupiah) ............................. 71

Tabel 2. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Juta Rupiah) ............................. 73

Tabel 3. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Persen) ..................................... 75

Tabel 4. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Persen) ..................................... 77

Tabel 5. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Persen) ..................................... 79

Tabel 6. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Persen) .................................... 81

Tabel 7. Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 ................................................... 83

Tabel 8. Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 ................................................... 85

Tabel 9. Indeks Berantai PDRB Kabupaten Temanggung Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2012 - 2016 ............................................................................................ 87

Tabe 10. Indeks Berantai PDRB Kabupaten Temanggung Atas Dasar Harga

Konstan 2010 Tahun 2012 - 2016 .................................................................... 89

Tabel 11. Indeks Implisit PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016 .............. 91

Tabel 12. Inflasi PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Persen) ............. 93

Page 5: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 v

Tabel 13. PDRB Menurut Kelompok Kategori Lapangan Usaha

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016 (Juta Rupiah) ............................ 95

Tabel 14. Distribusi Persentase PDRB Menurut Kelompok Kategori Lapangan Usaha

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016 (Persen) .................................... 96

Tabel 15. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Kelompok Kategori Lapangan Usaha

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016 (Persen) ................................... 97

Tabel 16. Indeks Perkembangan PDRB Menurut Kelompok Kategori Lapangan Usaha

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016 ................................................... 98

Tabel 17. Indeks Berantai PDRB Menurut Kelompok Kategori Lapangan Usaha

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016 ................................................. 99

Tabel 18. Indeks Implisit PDRB Menurut Kelompok Kategori Lapangan Usaha

Tahun 2012 – 2016 ........................................................................................... 100

Tabel 19. Inflasi PDRB Menurut Kelompok Kategori Lapangan Usaha

Kabupaten Temanggung Tahun 2012–2016 ( Persen ). ................................... 101

Page 6: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 1

B A B I

P E N D A H U L U A N

1.1 Umum

Pembangunan pada hakekatnya dilaksanakan untuk meningkatkan tingkat

kesejahteraan masyarakat baik dari aspek kualitas maupun kuantitasnya. Demikian juga

halnya dalam hal pembangunan di bidang ekonomi. Dengan adanya pembangunan di

bidang ekonomi, maka diharapkan taraf kehidupan masyarakat menjadi lebih baik,

tingkat kemakmuran semakin tinggi, ketimpangan pendapatan terus berkurang, kesempatan

kerja semakin luas dan juga kualitas sumber daya manusia terus membaik. Untuk

mengetahui seberapa jauh keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang telah

dilaksanakan maka diperlukan adanya alat bantu statistik yang dapat memberikan gambaran

tingkat keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi tersebut.

Salah satu tolok ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan

ekonomi yang sudah dilaksanakan adalah tersedianya data statistik Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB). Dengan menggunakan data tersebut akan dapat diketahui

tingkat pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian daerah dan juga tingkat

kemakmuran penduduk. Selain itu bagi para pengambil keputusan sebelum menentukan

kebijakan lebih lanjut, data PDRB dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi, analisa

dan bahan perencanaan yang selanjutnya akan bermanfaat untuk menentukan sasaran

pembangunan di masa mendatang sehingga dapat berdaya guna dan tepat guna bagi

masyarakat luas.

1.2 Klasifikasi PDRB

1.2.1. Klasifikasi PDRB Tahun Dasar 2010

Klasifikasi PDRB menurut lapangan usaha tahun dasar 2010 (tahun 2010 = 100)

menggunakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009 (KBLI 2009) sedangkan

pada PDRB tahun dasar 2000 (tahun 2000=100) menggunakan Klasifikasi Lapangan Usaha

Indonesia 1990 (KLUI 1990).

Klasifikasi PDRB tahun dasar 2010 dibedakan menjadi 17 kategori. Pengelompokkan

kategori tersebut berdasarkan pada Internasional Standard Classification (ISIC rev.4) dan

Central Product Classification (CPC rev.2). BPS mengadopsi kedua klasifikasi tersebut

Page 7: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 2

sebagai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009 (KBLI 2009) dan Klasifikasi Baku

Komoditi Indonesia 2010 (KBKI 2010).

Pengelompokkan menjadi 17 kategori ini merupakan salah satu implementasi System

of National Account 2008 (SNA 2008) yang merupakan standar rekomendasi internasional

tentang cara mengukur aktivitas ekonomi yang sesuai dengan penghitungan konvensional

berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi. Rekomendasi yang dimaksud dinyatakan dalam

sekumpulan konsep, definisi, klasifikasi, dan aturan neraca yang disepakati secara

internasional dalam mengukur item tertentu seperti PDRB. SNA dirancang untuk

menyediakan informasi tentang aktivitas pelaku ekonomi dalam hal produksi, konsumsi dan

akumulasi harta dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan analisis, pengambilan keputusan,

dan pembuatan kebijakan.

Perbandingan perubahan klasifikasi PDRB menurut lapangan usaha tahun dasar 2000

dan 2010 pada tingkat paling agregat dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2. Perbandingan Perubahan Klasifikasi PDRB Menurut Lapangan Usaha

Tahun Dasar 2000 dan 2010

Page 8: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 3

1.2.2. Pengelompokan Lapangan Usaha.

Uraian lapangan usaha yang disajikan mencakup ruang lingkup dan definisi dari

masing-masing kategori dan subkategori lapangan usaha. Pengelompokan kategori secara rinci

adalah sebagai berikut :

1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (Kategori A)

Kategori ini mencakup segala pengusahaan yang didapatkan dari alam dan

merupakan benda-benda atau barang-barang biologis (hidup) yang hasilnya dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri atau untuk dijual kepada pihak lain.

Pengusahaan ini termasuk kegiatan yang tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan

sendiri (subsisten) seperti pada kegiatan usaha tanaman pangan.

1.1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian

Subkategori ini mencakup pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura,

tanaman perkebunan, peternakan, serta jasa pertanian dan perburuan hewan yang

ditujukan untuk dijual.

1.1.1 Tanaman Pangan

Meliputi semua kegiatan ekonomi yang menghasilkan komoditas bahan

pangan. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman pangan meliputi

padi, palawija (jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar, ubi kayu,

palawija lainnya, seperti talas, ganyong, irut, gembili, dll), serta tanaman

serelia lainnya (sorgum/cantel, jawawut, jelai, gandum, dll). Keseluruhan

komoditas di atas masuk ke dalam golongan tanaman semusim, dengan wujud

produksi pada saat panen atau wujud produksi baku lainnya yang masih

termasuk dalam lingkup kategori pertanian. Contoh wujud produksi pada

komoditas pertanian tanaman pangan antara lain: padi dalam wujud Gabah

Kering Giling (GKG), jagung dalam wujud pipilan kering, dan ubi kayu dalam

wujud umbi basah.

1.1.2 Tanaman Hortikultura

Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman hortikultura semusim dan

tanaman hortikultura tahunan. Tanaman hortikultura semusim meliputi

tanaman hortikultura yang umumnya berumur pendek (kurang dari satu tahun)

dan panennya dilakukan satu atau beberapa kali masa panen untuk satu kali

Page 9: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 4

penanaman. Sedangkan tanaman hortikultura tahunan meliputi tanaman

hortikultura yang umumnya berumur lebih dari satu tahun dan dan pemungutan

hasilnya dilakukan lebih dari satu kali masa panen untuk satu kali penanaman.

Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman hortikultura meliputi

kelompok komoditi sayuran, buah-buahan, tanaman biofarmaka, dan tanaman

hias.

1.1.3 Tanaman Perkebunan

Tanaman Perkebunan terdiri dari tanaman perkebunan semusim dan

tanaman perkebunan tahunan, baik yang diusahakan oleh rakyat maupun oleh

perusahaan perkebunan (negara maupun swasta). Cakupan usaha perkebunan

mulai dari pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,

pemeliharaan dan pemanenan yang menjadi satu kesatuan kegiatan. Komoditas

yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman perkebunan diantaranya adalah tebu,

tembakau, nilam, jarak, wijen, tanaman berserat (kapas, rosela, rami, yute,

agave, abaca, kenaf, dan-lain-lain), kelapa, kelapa sawit, karet, kopi, teh,

kakao, lada, pala, kayu manis, cengkeh, jambu mete, dan sebagainya.

1.1.4 Peternakan

Peternakan mencakup semua usaha peternakan yang menyelenggarakan

pembibitan serta budidaya segala jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk

dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong, dan diambil hasilnya, baik yang

dilakukan rakyat maupun oleh perusahaan peternakan. Golongan ini juga

mencakup pembudidayaan ternak maupun unggas yang menghasilkan produk

berulang, misalnya untuk menghasilkan susu dan telur. Komoditas yang

dihasilkan oleh kegiatan peternakan adalah sapi potong, kerbau, kambing,

domba, babi, kuda, ayam bukan ras (buras), ayam ras pedaging, ayam ras

petelur, itik manila, itik, telur ayam ras, telur ayam bukan ras, telur itik, susu

segar, dsb.

1.1.5 Jasa Pertanian dan Perburuan

Kegiatan jasa pertanian dan perburuan meliputi kegiatan jasa pertanian,

perburuan dan penangkapan satwa liar, serta penangkaran satwa liar. Kegiatan

jasa pertanian adalah kegiatan yang dilakukan baik oleh perorangan maupun

badan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak yang khusus yang diberikan

Page 10: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 5

untuk menunjang kegiatan pertanian (tanaman pangan, tanaman hortikultura,

tanaman perkebunan, dan peternakan). Dicakup juga dalam kegiatan jasa

pertanian adalah penyewaan alat pertanian/hewan bersama operatornya dan

risiko kegiatan jasa tersebut ditanggung oleh yang memberikan jasa.

Kegiatan perburuan dan penangkapan satwa liar mencakup usaha

perburuan dan penangkapan satwa liar dalam rangka pengendalian populasi

dan pelestarian. Termasuk usaha pengawetan dan penyamakan kulit dari

furskin, reptil, dan kulit unggas hasil perburuan dan penangkapan. Termasuk

perburuan dan penangkapan binatang dengan perangkap untuk umum,

penangkapan binatang (mati atau hidup) untuk makanan, bulu, kulit atau untuk

penelitian, untuk ditempatkan dalam kebun binatang atau sebagai hewan

peliharaan, produksi kulit bulu binatang, reptil atau kulit burung dari kegiatan

perburuan atau penangkapan. Sedangkan kegiatan penangkaran satwa liar

mencakup usaha penangkaran, pembesaran, penelitian untuk pelestarian satwa

liar, baik satwa liar darat dan satwa liar laut seperti mamalia laut, misalnya

duyung, singa laut dan anjing laut.

1.2. Kehutanan dan Penebangan Kayu

Subkategori ini meliputi kegiatan penebangan segala jenis kayu serta

pengambilan daun-daunan, getah-getahan, dan akar-akaran, termasuk di sini adalah

jasa yang menunjang kegiatan kehutanan berdasarkan sistem balas jasa/kontrak.

Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan kehutanan meliputi kayu gelondongan

(baik yang berasal dari hutan rimba maupun hutan budidaya), kayu bakar, rotan,

bambu, dan hasil hutan lainnya. Dicakup juga dalam kegiatan kehutanan ini adalah

jasa yang menunjang kegiatan kehutanan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak,

termasuk kegiatan reboisasi hutan yang dilakukan atas dasar kontrak.

1.3. Perikanan

Subkategori ini meliputi semua kegiatan penangkapan, pembenihan, dan

budidaya segala jenis ikan dan biota air lainnya, baik yang berada di air tawar, air

payau maupun di laut. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan perikanan meliputi

segala jenis ikan, crustacea, mollusca, rumput laut, dan biota air lainnya yang

diperoleh dari penangkapan (di laut dan perairan umum) dan budidaya (laut, tambak,

karamba, jaring apung, kolam, dan sawah). Dicakup juga dalam kegiatan perikanan

Page 11: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 6

ini adalah jasa yang menunjang kegiatan perikanan atas dasar balas jasa (fee) atau

kontrak.

2. Pertambangan dan Penggalian (Kategori B)

Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam Kategori Pertambangan dan

Penggalian, dikelompokkan dalam empat subkategori, yaitu: pertambangan minyak dan

gas bumi (migas), pertambangan batubara dan lignit, pertambangan bijih logam serta

pertambangan dan penggalian lainnya. Di Kabupaten Temanggung Kategori ini hanya

mencakup lapangan usaha pertambangan dan penggalian saja, sedangkan lapangan usaha

yang lain tidak ada.

Subkategori pertambangan dan penggalian lainnya mencakup penggalian dan

pengambilan segala jenis barang galian seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang pada

umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil dari kegiatan ini adalah batu gunung, batu

kali, batu kapur, koral, kerikil, batu karang, batu marmer, pasir untuk bahan bangunan,

pasir silika, pasir kwarsa, kaolin, tanah liat, dan komoditi penggalian selain tersebut di

atas. Termasuk dalam subkategori ini adalah komoditi garam hasil penggalian

3. Industri Pengolahan (Kategori C)

Kategori Industri Pengolahan meliputi kegiatan ekonomi di bidang perubahan

secara kimia atau fisik dari bahan, unsur atau komponen menjadi produk baru. Bahan

baku industri pengolahan berasal dari produk pertanian, kehutanan, perikanan,

pertambangan atau penggalian seperti produk dari kegiatan industri pengolahan lainnya

Perubahan, pembaharuan atau rekonstruksi yang pokok dari barang secara umum

diperlakukan sebagai industri pengolahan. Unit industri pengolahan digambarkan sebagai

pabrik, mesin atau peralatan yang khusus digerakkan dengan mesin dan tangan.

Termasuk kategori industri pengolahan adalah perubahan bahan menjadi produk baru

dengan menggunakan tangan, kegiatan maklon atau kegiatan penjualan produk yang

dibuat di tempat yang sama dimana produk tersebut dijual dan unit yang melakukan

pengolahan bahan-bahan dari pihak lain atas dasar kontrak.

3.1 Industri Pengolahan Batubara dan Pengilangan Minyak dan Gas Bumi

Subkategori ini mencakup kegiatan perubahan minyak, gas bumi dan

batubara menjadi produk yang bermanfaat seperti: pengilangan minyak dan gas

bumi, di mana meliputi pemisahan minyak bumi menjadi produk komponen

Page 12: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 7

melalui teknis seperti pemecahan dan penyulingan. Produk khas yang dihasilkan:

kokas, butane, propane, petrol, gas hidrokarbon dan metan, gasoline, minyak tanah,

gas etane, propane dan butane sebagai produk penyulingan minyak. Termasuk

disini adalah pengoperasian tungku batubara, produksi batubara dan semi batubara,

gas batubara, ter, lignit dan kokas.KBLI 2009: kode 19. Di Kabupaten Temanggung

industri ini tidak ada.

3.2 Industri Makanan dan Minuman

Subkategori ini merupakan gabungan dari dua subkategori, yaitu Industri

Makanan dan Industri Minuman. Industri makanan mencakup pengolahan produk

pertanian, perkebunan dan perikanan menjadi makanan dan juga mencakup produk

setengah jadi yang tidak secara langsung menjadi produk makanan. Industri

Minuman mencakup pembuatan minuman beralkohol maupun tidak beralkohol, air

minum mineral, bir dan anggur, dan pembuatan minuman beralkohol yang disuling.

Kegiatan ini tidak mencakup pembuatan jus buah-buahan dan sayur-sayuran,

minuman dengan bahan baku susu, dan pembuatan produk teh, kopi dan produk teh

dengan kadar kafein yang tinggi. KBLI 2009 : kode 10 dan 11.

3.3 Industri Pengolahan Tembakau

Subkategori ini meliputi pengolahan tembakau atau produk pengganti

tembakau, rokok, cerutu, cangklong, snuff, chewing dan pemotongan serta

pengeringan tembakau tetapi tidak mencakup penanaman atau pengolahan awal

tembakau. Beberapa produk yang dihasilkan rokok dan cerutu, tembakau pipa,

tembakau sedot (snuff), rokok kretek, rokok putih dan lain-lain. KBLI 2009 : kode

12.

3.4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi

Subkategori ini merupakan gabungan dari dua subkategori yaitu Industri

Tekstil dan Industri Pakaian Jadi. Industri tekstil mencakup pengolahan,

pemintalan, penenunan dan penyelesaian tekstil dan bahan pakaian, pembuatan

barang-barang tekstil bukan pakaian (seperti: sprei, taplak meja, gordein, selimut,

permadani, tali temali, dan lain-lain). Industri pakaian jadi mencakup semua

pekerjaan menjahit dari semua bahan dan semua jenis pakaian dan aksesoris, tidak

ada perbedaan dalam pembuatan antara baju anak-anak dan orang dewasa, atau

pakaian tradisional dan modern. Subkategori ini juga mencakup pembuatan industri

Page 13: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 8

bulu binatang (pakaian dari bulu binatang dan kulit yang berbulu). Contoh produk

yang dihasilkan: kain tenun ikat, benang, kain, batik, rajutan, pakaian jadi, pakaian

sesuai pesanan, dan lain-lain. KBLI 2009 : kode 13 dan 14.

3.5 Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki

Subkategori ini mencakup pengolahan dan pencelupan kulit berbulu dan

proses perubahan dari kulit jangat menjadi kulit dengan proses penyamakan atau

proses pengawetan dan pengeringan serta pengolahan kulit menjadi produk yang

siap pakai, pembuatan koper, tas tangan dan sejenisnya, pakaian kuda dan peralatan

kuda yang terbuat dari kulit, dan pembuatan alas kaki. Subkategori ini juga

mencakup pembuatan produk sejenisnya dari bahan lain (kulit imitasi atau kulit

tiruan), seperti alas kaki dari bahan karet, koper dari tekstil, dan lain-lain. KBLI

2009 : kode 15.

3.6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus, dan Barang Anyaman

Subkategori ini mencakup pembuatan barang-barang dari kayu. Kebanyakan

digunakan untuk konstruksi dan juga mencakup berbagai proses pengerjaan dari

penggergajian sampai pembentukan dan perakitan barang-barang dari kayu, dan

dari perakitan sampai produk jadi seperti kontainer kayu. Terkecuali penggergajian,

Subkategori ini terbagi lagi sebagian besar didasarkan pada produk spesifik yang

dihasilkan. Subkategori ini tidak mencakup pembuatan mebeler, atau

perakitan/pemasangan perabot kayu dan sejenisnya. Contohnya: pemotongan kayu

gelondongan menjadi balok, kaso, papan, pengolahan rotan, kayu lapis, barang-

barang bangunan dari kayu, kerajinan dari kayu, alat dapur dari kayu, rotan dan

bambu. KBLI 2009 : kode 16.

3.7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan, dan Reproduksi Media Rekam

Subkategori ini merupakan gabungan dari dua subkategori yaitu Industri

Kertas dan Barang dari Kertas, dan Industri Pencetakan dan Reproduksi Media

Rekaman. Industri Kertas dan Barang dari Kertas mencakup pembuatan bubur

kayu, kertas, dan produk kertas olahan Pembuatan dari produk-produk tersebut

merupakan satu rangkaian dengan tiga kegiatan utama. Kegiatan pertama

pembuatan bubur kertas, lalu yang kedua pembuatan kertas yang menjadi

lembaran-lembaran dan yang ketiga barang dari kertas dengan berbagai tehnik

pemotongan dan pembentukan, termasuk kegiatan pelapisan dan laminasi. Barang

Page 14: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 9

kertas dapat merupakan barang cetakan selagi pencetakan bukanlah merupakan hal

yang utama. Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman mencakup

pencetakan barang-barang dan kegiatan pendukung yang berkaitan dan tidak

terpisahkan dengan Industri Pencetakan; proses pencetakan termasuk bermacam-

macam metode/cara untuk memindahkan suatu image dari piringan atau layar

monitor ke suatu media melalui/dengan berbagai teknologi pencetakan. KBLI 2009

: kode 17 dan 18.

3.8 Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional

Subkategori ini terdiri dari dua industri yaitu Industri Kimia dan Industri

Farmasi dan Obat Tradisional. Industri Kimia mencakup perubahan bahan organik

dan non organik mentah dengan proses kimia dan pembentukan produk. Ciri

produk kimia dasar yaitu yang membentuk kelompok industri pertama dari hasil

produk antara dan produk akhir yang dihasilkan melalui pengolahan lebih lanjut

dari kimia dasar yang merupakan kelompok-kelompok industri lainnya. Industri

Farmasi dan Obat Tradisional mencakup pembuatan produk farmasi dasar dan

preparat farmasi. Golongan ini mencakup antara lain preparat darah, obat-obatan

jadi, preparat diagnostik, preparat medis, obat tradisional atau jamu dan produk

botanikal untuk keperluan farmasi. KBLI 2009 : kode 20 dan 21.

3.9 Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik

Subkategori ini mencakup pembuatan barang plastik dan karet dengan

penggunaan bahan baku karet dan plastik dalam proses pembuatannya. Misalnya ;

pembuatan karet alam, pembuatan ban karet untuk semua jenis kendaraan dan

peralatan, pengolahan dasar plastik atau daur ulang. Namun demikian tidak berarti

bahwa semua barang dari bahan baku karet dan plastik termasuk di golongan ini,

misalnya industri alas kaki dari karet, industri lem, industri matras, industri

permainan dari karet, termasuk kolam renang mainan anak-anak. KBLI 2009 : kode

22.

3.10 Industri Barang Galian Bukan Logam

Kegiatan ini mencakup pengolahan bahan baku menjadi barang jadi yang

berhubungan dengan unsur tunggal suatu mineral murni, seperti gelas dan produk

gelas, produk keramik dan tanah liat bakar, semen dan plester. Industri pemotongan

dan pengasahan batu serta pengolahan produk mineral lainnya juga termasuk disini.

Page 15: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 10

KBLI 2009 : kode 23.

3.11 Industri Logam Dasar

Subkategori ini mencakup kegiatan peleburan dan penyulingan baik logam

yang mengandung besi maupun dari bijih, potongan atau bungkahan dengan

menggunakan bermacam teknik metalurgi. Contoh produk : industri besi dan baja

dasar, penggilingan baja, pipa, sambungan pipa dari baja, logam mulia, logam dasar

bukan besi dan lain-lain. KBLI 2009 : kode 24.

3.12 Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik

Subkategori ini mencakup pembuatan produk logam "murni" (seperti suku

cadang, container/wadah dan struktur), pada umumnya mempunyai fungsi statis

atau tidak bergerak, pembuatan perlengkapan senjata dan amunisi, pembuatan

komputer, perlengkapan komputer, peralatan komunikasi, dan barang-barang

elektronik sejenis, termasuk pembuatan komponennya, pembuatan produk yang

membangkitkan, mendistribusikan dan menggunakan tenaga listrik. KBLI 2009 :

kode 25, 26 dan 27.

3.13 Industri Mesin dan Perlengkapan

Kegiatan yang tercakup dalam Subkategori Industri Mesin dan

Perlengkapan adalah pembuatan mesin dan peralatan yang dapat bekerja bebas baik

secara mekanik atau yang berhubungan dengan pengolahan bahan-bahan, termasuk

komponen mekaniknya. yang menghasilkan dan menggunakan tenaga dan

komponen utama yang dihasilkan secara khusus. Subkategori ini juga mencakup

pembuatan mesin untuk keperluan khusus untuk angkutan penumpang atau barang

dalam dasar pembatasan, peralatan tangan, peralatan tetap atau bergerak tanpa

memperhatikan apakah peralatan tersebut dibuat untuk keperluan industri,

pekerjaan sipil, dan bangunan, pertanian dan rumah tangga. KBLI 2009: kode 28.

3.14 Industri Alat Angkutan

Subkategori ini mencakup Industri kendaraan bermotor dan semi trailer

serta Industri alat angkutan lainnya. Cakupan dari golongan ini adalah pembuatan

kendaraan bermotor untuk angkutan penumpang atau barang, alat angkutan lain

seperti pembuatan kapal dan perahu, lori/gerbong kereta api dan lokomotif, pesawat

udara dan pesawat angkasa. Golongan ini juga mencakup pembuatan berbagai suku

Page 16: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 11

cadang dan aksesoris kendaraan bermotor, termasuk pembuatan trailer atau semi-

trailer. KBLI 2009: kode 29 dan 30.

3.15 Industri Furnitur

Industri Furnitur mencakup pembuatan mebeller dan produk yang berkaitan

yang terbuat dari berbagai bahan kecuali batu, semen dan keramik. Pengolahan

pembuatan mebeller adalah metode standar, yaitu pembentukan bahan dan

perakitan komponen, termasuk pemotongan, pencetakan dan pelapisan.

Perancangan produk baik untuk estetika dan kualitas fungsi adalah aspek yang

penting dalam proses produksi. Pembuatan mebeller cenderung menjadi kegiatan

yang khusus. KBLI 2009 : kode 31.

3.16 Industri Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi, dan Pemasangan Mesin dan Peralatan

Subkategori ini mencakup pembuatan berbagai macam barang yang belum

dicakup di tempat lain dalam klasifikasi ini. Subkategori ini merupakan gabungan

dari industri pengolahan lainnya dan jasa reparasi serta pemasangan mesin dan

peralatan. Subkategori ini bersifat residual, proses produksi, bahan input dan

penggunaan barang-barang yang dihasilkan dapat berubah-ubah secara luas dan

ukuran umum. Subkategori ini tidak mencakup pembersihan mesin industri,

perbaikan dan pemeliharaan peralatan komputer dan komunikasi serta perbaikan

dan pemeliharaan barang-barang rumah tangga. Tetapi mencakup perbaikan dan

pemeliharaan mesin dan peralatan khusus barang-barang yang dihasilkan oleh

lapangan usaha industri pengolahan dengan tujuan untuk pemulihan mesin,

peralatan dan produk lainnya. KBLI 2009 : kode 32 dan 33.

4. Pengadaan Listrik dan Gas (Kategori D)

Kategori ini mencakup kegiatan pengadaan tenaga listrik, gas alam dan buatan,

uap panas, air panas, udara dingin dan produksi es dan sejenisnya melalui jaringan,

saluran, atau pipa infrastruktur permanen. Dimensi jaringan/infrastruktur tidak dapat

ditentukan dengan pasti, termasuk kegiatan pendistribusian listrik, gas, uap panas dan air

panas serta pendinginan udara dan air untuk tujuan produksi es. Produksi es untuk

kebutuhan makanan/minuman dan tujuan non makanan. Kategori ini juga mencakup

pengoperasian mesin dan gas yang menghasilkan, mengontrol dan menyalurkan tenaga

listrik atau gas. Juga mencakup pengadaan uap panas dan AC.

Page 17: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 12

4.1. Ketenagalistrikan

Subkategori ini mencakup pembangkitan, pengiriman dan penyaluran tenaga

listrik kepada konsumen, baik yang diselenggarakan oleh PT Perusahaan Listrik

Negara (PLN) maupun oleh perusahaan swasta (Non-PLN), seperti pembangkitan

listrik oleh perusahaan milik Pemerintah Daerah, dan listrik yang diusahakan oleh

swasta (perorangan maupun perusahaan) dengan tujuan untuk dijual. Listrik yang

dibangkitkan atau diproduksi meliputi listrik yang dijual, dipakai sendiri, hilang

dalam transmisi dan distribusi, dan listrik yang dicuri.

4.2. Pengadaan Gas dan Produksi Es

Subkategori ini menghasilkan Gas Alam, Gas Buatan, Uap/Air Panas, Udara

Dingin dan Produksi Es. Subkategori ini mencakup pembuatan gas dan

pendistribusian gas alam atau gas buatan ke konsumen melalui suatu sistem saluran

pipa, dan kegiatan penjualan gas. Subkategori ini juga mencakup penyediaan gas

melalui berbagai proses, pengangkutan, pendistribusian dan penyediaan semua jenis

bahan bakar gas, penjualan gas kepada konsumen melalui saluran pipa. Termasuk

penyaluran, distribusi dan pengadaan semua jenis bahan bakar gas melalui sistim

saluran, perdagangan gas kepada konsumen melalui saluran, kegiatan agen gas yang

mengurus perdagangan gas melalui sistim distribusi gas yang dioperasikan oleh

pihak lain dan pengoperasian pengubahan komoditas dan kapasitas pengangkutan

bahan bakar gas.

Kegiatan Pengadaan Uap/Air Panas, Udara Dingin dan Produksi Es

mencakup kegiatan produksi, pengumpulan dan pendistribusian uap dan air panas

untuk pemanas, energi dan tujuan lain, produksi dan distribusi pendinginan udara,

pendinginan air untuk tujuan pendinginan dan produksi es, termasuk es untuk

kebutuhan makanan/minuman dan tujuan non makanan.

5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang (Kategori E)

Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha yang berhubungan

dengan pengelolaan berbagai bentuk limbah/sampah, seperti limbah/sampah padat atau

bukan baik rumah tangga ataupun industri, yang dapat mencemari lingkungan. Hasil dari

proses pengelolaan limbah sampah atau kotoran ini dibuang atau menjadi input dalam

proses produksi lainnya. Kegiatan pengadaan air termasuk kategori ini, karena kegiatan

ini sering kali dilakukan dalam hubungannya dengan atau oleh unit yang terlibat dalam

pengelolaan limbah/kotoran.

Page 18: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 13

6. Konstruksi (Kategori F)

Kategori Konstruksi adalah kegiatan usaha di bidang konstruksi umum dan

konstruksi khusus pekerjaan gedung dan bangunan sipil, baik digunakan sebagai tempat

tinggal atau sarana kegiatan lainnya. Kegiatan konstruksi mencakup pekerjaan baru,

perbaikan, penambahan dan perubahan, pendirian prafabrikasi bangunan atau struktur di

lokasi proyek dan juga konstruksi yang bersifat sementara. Kegiatan konstruksi dilakukan

baik oleh kontraktor umum, yaitu perusahaan yang melakukan pekerjaan konstruksi

untuk pihak lain, maupun oleh kontraktor khusus, yaitu unit usaha atau individu yang

melakukan kegiatan konstruksi untuk dipakai sendiri.

Hasil kegiatan konstruksi antara lain: Konstruksi gedung tempat tinggal;

Konstruksi gedung bukan tempat tinggal; Konstruksi bangunan sipil, misal : jalan, tol,

jembatan, landasan pesawat terbang, jalan rel dan jembatan kereta api, terowongan,

bendungan, waduk, menara air, jaringan irigasi, drainase, sanitasi, tanggul pengendali

banjir, terminal, stasiun, parkir, dermaga, pergudangan, pelabuhan, bandara, dan

sejenisnya; Konstruksi bangunan elektrik dan telekomunikasi : pembangkit tenaga listrik;

transmisi, distribusi dan bangunan jaringan komunikasi, dan sebagainya; Instalasi gedung

dan bangunan sipil: instalasi listrik termasuk alat pendingin dan pemanas ruangan,

instalasi gas, instalasi air bersih dan air limbah serta saluran drainase, dan sejenisnya;

Pengerukan: meliputi pengerukan sungai, rawa, danau dan alur pelayaran, kolam dan

kanal pelabuhan baik bersifat pekerjaan ringan, sedang maupun berat; Penyiapan lahan

untuk pekerjaan konstruksi, termasuk pembongkaran dan penghancuran gedung atau

bangunan lainnya serta pembersihannya; Penyelesaian konstruksi sipil seperti

pemasangan kaca dan aluminium; pengerjaan lantai, dinding dan plafon gedung;

pengecatan; pengerjaan interior dan dekorasi dalam penyelesaian akhir; pengerjaan

eksterior dan pertamanan pada gedung dan bangunan sipil lainnya; Penyewaan alat

konstruksi dengan operatornya seperti derek lori, molen, buldoser, alat pencampur beton,

mesin pancang, dan sejenisnya.

7. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (Kategori G)

Kategori ini meliputi kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang perdagangan

besar dan eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan teknis) dari berbagai jenis barang, dan

memberikan imbalan jasa yang mengiringi penjualan barang-barang tersebut. Baik

penjualan secara grosir (perdagangan besar) maupun eceran merupakan tahap akhir

dalam pendistribusian barang dagangan. Kategori ini juga mencakup reparasi mobil dan

Page 19: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 14

sepeda motor.

Penjualan tanpa perubahan teknis juga mengikutkan kegiatan yang terkait dengan

perdagangan, seperti penyortiran, pemisahan kualitas dan penyusunan barang,

pencampuran, pembotolan, pengepakan, pembongkaran dari ukuran besar dan

pengepakan ulang menjadi ukuran yang lebih kecil, penggudangan, baik dengan

pendingin maupun tidak, pembersihan dan pengeringan hasil pertanian, pemotongan

lembaran kayu atau logam.

Pedagang besar seringkali secara fisik mengumpulkan, menyortir, dan

memisahkan kualitas barang dalam ukuran besar, membongkar dari ukuran besar dan

mengepak ulang menjadi ukuran yang lebih kecil. Sedangkan pedagang eceran

melakukan penjualan kembali barang-barang (tanpa perubahan teknis), baik barang baru

maupun bekas, utamanya kepada masyarakat umum untuk konsumsi atau penggunaan

perorangan maupun rumah tangga, melalui toko, departement store, kios, mail-order

houses, penjual dari pintu ke pintu, pedagang keliling, koperasi konsumsi, rumah

pelelangan, dan lain-lain. Pada umumnya pedagang pengecer memperoleh hak atas

barang-barang yang dijualnya, tetapi beberapa pedagang pengecer bertindak sebagai

agen, dan menjual atas dasar konsinyasi atau komisi.

7.1. Perdagangan, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Subkategori ini mencakup semua kegiatan (kecuali industri dan penyewaan)

yang berhubungan dengan mobil dan motor, termasuk lori dan truk, sebagaimana

perdagangan besar dan eceran, perawatan dan pemeliharaan mobil dan motor baru

maupun bekas. Termasuk perdagangan besar dan eceran suku cadang dan aksesori

mobil dan motor, juga mencakup kegiatan agen komisi yang terdapat dalam

perdagangan besar dan eceran kendaraan.

7.2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

Subkategori ini mencakup kegiatan ekonomi di bidang perdagangan besar dan

eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan teknis) dari berbagai jenis barang, baik

penjualan secara grosir (perdagangan besar) maupun eceran dan merupakan tahap

akhir dalam pendistribusian barang dagangan selain produk mobil dan sepeda motor.

Perdagangan besar nasional dan internasional atas usaha sendiri atau atas dasar balas

jasa atau kontrak (perdagangan komisi) juga merupakan cakupan dalam subkategori

ini.

Page 20: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 15

8. Transportasi dan Pergudangan (Kategori H)

Kategori ini mencakup penyediaan angkutan penumpang atau barang, baik yang

berjadwal maupun tidak, dengan menggunakan rel, saluran pipa, jalan darat, air atau

udara dan kegiatan yang berhubungan dengan pengangkutan. Kategori Transportasi dan

Pergudangan terdiri atas: angkutan rel; angkutan darat; angkutan laut; angkutan sungai,

danau dan penyeberangan; angkutan udara; pergudangan dan jasa penunjang angkutan,

pos dan kurir. Kegiatan pengangkutan meliputi kegiatan pemindahan penumpang dan

barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat angkut atau

kendaraan, baik bermotor maupun tidak bermotor. Sedangkan jasa penunjang angkutan

mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti: terminal,

pelabuhan, pergudangan, dan lain-lain.

8.1. Angkutan Darat

Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang menggunakan alat

angkut kendaraan jalan raya, baik bermotor maupun tidak bermotor. Termasuk pula

kegiatan charter/sewa kendaraan baik dengan atau tanpa pengemudi; serta jasa

angkutan dengan saluran pipa untuk mengangkut minyak mentah, gas alam, produk

minyak, kimia dan air.

8.2. Jasa Penunjang Angkutan, Pergudangan, Pos dan Jasa Kurir

Mencakup kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan

pengangkutan, yaitu jasa-jasa pelabuhan udara, laut, sungai, darat (terminal &

parkir), jasa pelayanan bongkar muat barang darat dan laut, keagenan penumpang,

jasa ekspedisi, jalan tol, pergudangan, jasa pengujian kelayakan angkutan darat dan

laut, jasa penunjang lainnya, pos dan jasa kurir.

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Kategori I)

Kategori ini mencakup penyediaan akomodasi penginapan jangka pendek untuk

pengunjung dan pelancong lainnya serta penyediaan makanan dan minuman untuk

konsumsi segera. Jumlah dan jenis layanan tambahan yang disediakan sangat bervariasi.

Tidak termasuk penyediaan akomodasi jangka panjang seperti tempat tinggal utama,

penyiapan makanan atau minuman bukan untuk dikonsumsi segera atau yang melalui

kegiatan perdagangan besar dan eceran.

Page 21: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 16

9.1. Penyediaan Akomodasi

Subkategori ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi jangka pendek

untuk pengunjung atau pelancong lainnya. Termasuk penyediaan akomodasi yang

lebih lama untuk pelajar, pekerja, dan sejenisnya (seperti asrama atau rumah kost

dengan makan maupun tidak dengan makan). Penyediaan akomodasi dapat hanya

menyediakan fasilitas akomodasi saja atau dengan makanan dan minuman dan/atau

fasilitas rekreasi. Yang dimaksud akomodasi jangka pendek seperti hotel berbintang

maupun tidak berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang digunakan untuk

menginap seperti losmen, motel, dan sejenisnya. Termasuk pula kegiatan penyediaan

makanan dan minuman serta penyediaan fasilitas lainnya bagi para tamu yang

menginap selama kegiatan tersebut berada dalam satu kesatuan manajemen dengan

penginapan, alasan penggabungan ini karena datanya sulit dipisahkan.

9.2. Penyediaan Makan dan Minum

Kegiatan subkategori ini mencakup pelayanan makan minum yang

menyediakan makanan atau minuman untuk dikonsumsi segera, baik restoran

tradisional, restoran self service atau restoran take away, baik di tempat tetap maupun

sementara dengan atau tanpa tempat duduk. Yang dimaksud penyediaan makanan

dan minuman adalah penyediaan makanan dan minuman untuk dikonsumsi segera

berdasarkan pemesanan.

10. Informasi dan Komunikasi (Kategori J)

Kategori ini mencakup produksi dan distribusi informasi dan produk kebudayaan,

persediaan alat untuk mengirimkan atau mendistribusikan produk-produk ini dan juga

data atau kegiatan komunikasi, informasi, teknologi informasi dan pengolahan data serta

kegiatan jasa informasi lainnya. Kategori terdiri dari beberapa industri yaitu Penerbitan,

Produksi Gambar Bergerak, Video, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik, Penyiaran

dan Pemrograman (Radio dan Televisi), Telekomunikasi, Pemrograman, Konsultasi

Komputer dan Teknologi Informasi.

Kegiatan industri penerbitan mencakup penerbitan buku, brosur, leaflet, kamus,

ensiklopedia, atlas, peta dan grafik, penerbitan surat kabar, jurnal dan majalah atau

tabloid, termasuk penerbitan piranti lunak. Semua bentuk penerbitan (cetakan, elektronik

atau audio, pada internet, sebagai produk multimedia seperti cd rom buku referensi dan

lain-lain).

Page 22: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 17

Kegiatan industri produksi gambar bergerak, video, perekaman suara dan

penerbitan musik ini mencakup pembuatan gambar bergerak baik pada film, video tape

atau disk untuk diputar dalam bioskop atau untuk siaran televisi, kegiatan penunjang

seperti editing, cutting, dubbing film dan lain-lain, pendistribusian dan pemutaran gambar

bergerak dan produksi film lainnya untuk industri lain. Pembelian dan penjualan hak

distribusi gambar bergerak dan produksi film lainnya. Selain itu juga mencakup kegiatan

perekaman suara, yaitu produksi perekaman master suara asli, merilis, mempromosikan

dan mendistribusikannya, penerbitan musik seperti kegiatan jasa perekaman suara dalam

studio atau tempat lain.

Kegiatan industri penyiaran dan pemrograman (radio dan televisi) ini mencakup

pembuatan isi siaran atau perolehan hak untuk menyalurkannya dan kemudian

menyiarkannya, seperti radio, televisi dan program hiburan, berita, perbincangan dan

sejenisnya. Juga termasuk penyiaran data, khususnya yang terintegrasi dengan penyiaran

radio atau TV.

Kegiatan industri telekomunikasi ini mencakup kegiatan penyediaan

telekomunikasi dan kegiatan jasa yaitu pemancar suara, data, naskah, bunyi dan video.

Fasilitas transmisi yang melakukan kegiatan ini dapat berdasar pada teknologi tunggal

atau kombinasi dari berbagai teknologi. Umumnya kegiatan ini adalah transmisi dari isi,

tanpa terlibat dalam proses pembuatannya.

Kegiatan industri pemograman, konsultasi komputer dan teknologi informasi ini

mencakup kegiatan penyediaan jasa keahlian di bidang teknologi informasi, seperti

penulisan, modifikasi, pengujian dan pendukung piranti lunak; perencanaan dan

perancangan sistem komputer yang mengintegrasikan perangkat keras komputer, piranti

lunak komputer dan teknologi komunikasi; manajemen dan pengoperasian sistem

komputer klien dan/atau fasilitas pengolahan data di tempat klien serta kegiatan

profesional lainnya dan kegiatan yang berhubungan dengan teknis komputer.

11. Jasa Keuangan dan Asuransi (Kategori K)

Kategori ini mencakup jasa perantara keuangan, asuransi dan pensiun, jasa

keuangan lainnya serta jasa penunjang keuangan. Kategori ini juga mencakup kegiatan

pemegang asset, seperti kegiatan perusahaan holding dan kegiatan dari lembaga

penjaminan atau pendanaan dan lembaga keuangan sejenis.

Page 23: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 18

11.1. Jasa Perantara Keuangan

Kegiatan ini mencakup kegiatan yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit/pinjaman dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak, seperti : menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito,

memberikan kredit/pinjaman baik kredit jangka pendek/menengah dan panjang.

Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok Jasa

Perantara Keuangan sedangkan memberikan jasa lainnya hanya kegiatan

pendukung, seperti : mengirim uang, membeli dan menjual surat-surat berharga,

mendiskonto surat wesel/kertas dagang/surat hutang dan sejenisnya, menyewakan

tempat menyimpan barang berharga, dan sebagainya. Kegiatan tersebut antara lain

bank sentral, perbankan konvensional maupun syariah, bank swasta nasional, bank

campuran dan asing, dan bank perkreditan rakyat, juga koperasi simpan pinjam/unit

simpan pinjam, baitul maal wantanwil dan jasa perantara moneter lainnya.

11.2. Asuransi dan Dana Pensiun

Asuransi dan dana pensiun mencakup penjaminan tunjangan hari tua serta

polis asuransi, dimana premi tersebut diinvestasikan untuk digunakan terhadap

klaim yang akan datang.

Asuransi dan reasuransi adalah salah satu jenis lembaga keuangan bukan

bank yang usaha pokoknya menanggung resiko-resiko atas terjadinya

musibah/kecelakaan terhadap barang atau orang, termasuk tunjangan hari tua. Pihak

tertanggung dapat menerima biaya atas hancur/rusaknya barang atau karena

terjadinya kematian pihak tertanggung. Golongan ini mencakup kegiatan asuransi

jiwa, asuransi non jiwa dan reasuransi, baik konvensional maupun dengan prinsip

syariah.

Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola program yang

menjanjikan manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah sejumlah uang yang

dibayarkan secara berkala atau sekaligus pada masa pensiun sebagai santunan hari

tua/uang pension. Dana pensiun dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Dana Pensiun

Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Page 24: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 19

11.3. Jasa Keuangan Lainnya

Jasa keuangan lainnya meliputi mencakup kegiatan leasing, kegiatan

pemberian pinjaman oleh lembaga yang tidak tercakup dalam perantara keuangan,

serta kegiatan pendistribusian dana bukan dalam bentuk pinjaman. Subkategori ini

mencakup kegiatan sewa guna usaha dengan hak opsi, pegadaian, pembiayaan

konsumen, pembiayaan kartu kredit, modal ventura, anjak piutang, dan jasa

keuangan lainnya.

Pegadaian mencakup usaha penyediaan fasilitas pinjaman kepada

masyarakat atas dasar hukum gadai. Kredit atau pinjaman yang diberikan

didasarkan pada nilai jaminan barang bergerak yang diserahkan, dengan tidak

memperhatikan penggunaan dana pinjaman yang diberikan.

Lembaga pembiayaan mencakup kegiatan sewa guna usaha dengan hak

opsi, pembiayaan konsumen, pembiayaan kartu kredit, pembiayaan anjak piutang,

dan pembiayaan leasing lainnya. Sewa guna usaha dengan hak opsi mencakup

kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk finance lease untuk digunakan oleh

penyewa (lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara

berkala. Pembiayaan konsumen mencakup usaha pembiayaan melalui pengadaan

barang dan jasa berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran

secara angsuran atau berkala. Pembiayaan kartu kredit mencakup usaha

pembiayaan dalam transaksi pembelian barang dan jasa para pemegang kartu

kredit. Pembiayaan anjak piutang mencakup usaha pembiayaan dalam bentuk

pembelian atau pengalihan piutang suatu perusahaan.

Modal ventura mencakup kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan

modal ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha (investee company) untuk jangka

waktu tertentu.

12. Real Estate (Kategori L)

Kategori ini meliputi kegiatan persewaan, agen dan atau perantara dalam

penjualan atau pembelian real estat serta penyediaan jasa real estat lainnya bisa dilakukan

atas milik sendiri atau milik orang lain yang dilakukan atas dasar balas jasa kontrak.

Kategori ini juga mencakup kegiatan pembangunan gedung, pemeliharaan atau

penyewaan bangunan. Real estate adalah property berupa tanah dan bangunan.

Page 25: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 20

13. Jasa Perusahaan (Kategori M, N)

Kategori Jasa Perusahaan merupakan gabungan dari 2 (dua) kategori, yakni

kategori M dan kategori N. Kategori M mencakup kegiatan profesional, ilmu

pengetahuan dan teknik yang membutuhkan tingkat pelatihan yang tinggi dan

menghasilkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna.

Kegiatan yang termasuk kategori M antara lain: jasa hukum dan akuntansi, jasa arsitektur

dan teknik sipil, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, periklanan dan

penelitian pasar, serta jasa professional, ilmiah dan teknis lainnya. Kategori N mencakup

berbagai kegiatan yang mendukung operasional usaha secara umum. Kegiatan yang

termasuk kategori N antara lain: jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, jasa

ketenagakerjaan, jasa agen perjalanan, penyelenggaraan tur dan jasa reservasi lainnya,

jasa keamanan dan penyelidikan, jasa untuk gedung dan pertamanan, jasa administrasi

kantor, serta jasa penunjang kantor dan jasa penunjang usaha lainnya.

Jasa hukum mencakup usaha jasa pengacara/penasihat hukum, notaris, lembaga

bantuan hukum, serta jasa hukum lainnya.

Periklanan mencakup usaha jasa bantuan penasihat, kreatif, produksi bahan

periklanan, perencanaan dan pembelian media, termasuk juga kegiatan menciptakan dan

menempatkan iklan di surat kabar, majalah/tabloid, radio, televisi, internet, dan media

lainnya.

Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin dan peralatan

konstruksi dan teknik sipil mencakup usaha jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa

hak opsi mesin dan peralatan konstruksi dan teknik sipil termasuk perlengkapannya tanpa

operatornya.

Jasa penyaluran tenaga kerja mencakup usaha jasa penampungan dan penyaluran

para tuna karya yang siap pakai, seperti agen penyalur jasa tenaga kerja Indonesia, agen

penyalur pembantu rumah tangga, dan lainnya.

Jasa kebersihan umum bangunan mencakup usaha jasa kebersihan bermacam jenis

gedung, seperti gedung perkantoran, pabrik, pertokoan, balai pertemuan, dan gedung

sekolah.

14. Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (Kategori O)

Kategori ini mencakup kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya

dilakukan oleh administrasi pemerintahan. Kategori ini juga mencakup perundang-

Page 26: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 21

undangan dan penterjemahan hukum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut

peraturannya, seperti halnya administrasi program berdasarkan peraturan perundang-

undangan, kegiatan legislatif, perpajakan, pertahanan negara, keamanan dan keselamatan

negara, pelayanan imigrasi, hubungan luar negeri dan administrasi program pemerintah,

serta jaminan sosial wajib. Kegiatan yang diklasifikasikan di kategori lain dalam KBLI

tidak termasuk pada kategori ini, meskipun dilakukan oleh badan pemerintahan. Sebagai

contoh administrasi sistem sekolah, (peraturan, pemeriksaan, dan kurikulum) termasuk

pada kategori ini, tetapi pengajaran itu sendiri masuk kategori Pendidikan (P) dan rumah

sakit penjara atau militer diklasifikasikan pada kategori Q.

15. Jasa Pendidikan (Kategori P)

Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk

berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti halnya dengan berbagai cara

komunikasi. Kategori ini juga mencakup pendidikan negeri dan swasta juga mencakup

pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga, hiburan dan penunjang

pendidikan. Pendidikan dapat disediakan dalam ruangan, melalui penyiaran radio dan

televisi, internet dan surat menyurat. Tingkat pendidikan dikelompokan seperti kegiatan

pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi dan pendidikan lain,

mencakup juga jasa penunjang pendidikan dan pendidikan anak usia dini.

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (Kategori Q)

Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial

yang cukup luas cakupannya, dimulai dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh

tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain sampai kegiatan

perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan kesehatan sampai

kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional. Kegiatan penyediaan

jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencakup : Jasa Rumah Sakit; Jasa Klinik; Jasa

Rumah Sakit Lainnya; Praktik Dokter; Jasa Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh

Paramedis; Jasa Pelayanan Kesehatan Tradisional; Jasa Pelayanan Penunjang Kesehatan;

Jasa Angkutan Khusus Pengangkutan Orang Sakit (Medical Evacuation); Jasa Kesehatan

Hewan; Jasa Kegiatan Sosial.

Page 27: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 22

17. Jasa Lainnya (Kategori R, S, T, U)

Kategori Jasa Lainnya merupakan gabungan 4 kategori pada KBLI 2009. Kategori

ini mempunyai kegiatan yang cukup luas yang meliputi: Kesenian, Hiburan, dan

Rekreasi; Jasa Reparasi Komputer Dan Barang Keperluan Pribadi Dan Perlengkapan

Rumah Tangga; Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan Yang

Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan Sendiri untuk

memenuhi kebutuhan; Jasa Swasta.

Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi berkategori R meliputi kegiatan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat umum akan hiburan, kesenian, dan kreativitas,

termasuk perpustakaan, arsip, museum, kegiatan kebudayaan lainnya, kegiatan perjudian

dan pertaruhan, serta kegiatan olahraga dan rekreasi lainnya.

Kegiatan Jasa Lainnya berkategori S yang mencakup kegiatan dari keanggotaan

organisasi, jasa reparasi komputer dan barang keperluan pribadi dan perlengkapan rumah

tangga, serta berbagai kegiatan jasa perorangan lainnya.

Kegiatan Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga (Kegiatan yang

Menghasilkan Barang dan Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan Sendiri untuk

Memenuhi Kebutuhan) berkategori T mencakup kegiatan yang memanfaatkan jasa

perorangan untuk melayani rumah tangga yang didalamnya termasuk jasa pekerja

domestik (pembantu rumah tangga, satpam, tukang kebun, sopir, dan sejenisnya), dan

Kegiatan Yang Menghasilkan Barang Dan Jasa Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan

Sendiri Untuk Memenuhi Kebutuhan (didalamnya termasuk kegiatan pertanian, industri,

penggalian, konstruksi, dan pengadaan air).

Bila ke-17 kategori ini dibagi menurut kelompok kategori lapangan usaha maka

terbagi menjadi kategori lapangan usaha primer, kategori lapangan usaha sekunder dan

kategori lapangan usaha tersier, dengan rincian sebagai berikut :

1. Lapangan Usaha Primer

Kategori yang tidak mengolah bahan baku melainkan hanya mendayagunakan sumber-

sumber alam seperti tanah dan segala yang terkandung di dalamnya. Yang masuk dalam

kelompok ini adalah :

- Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (kategori A)

- Kategori Pertambangan dan Penggalian (kategori B)

Page 28: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 23

2. Lapangan Usaha Sekunder

Kategori yang mengolah bahan baku baik kategori primer maupun kategori sekunder itu

sendiri, menjadi barang lain yang lebih tinggi nilainya. Kategori ini meliputi :

- Kategori Industri Pengolahan (kategori C)

- Kategori Pengadaan Listrik dan Gas (kategori D)

- Kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang (kategori E)

- Kategori Kontruksi (kategori F)

3. Lapangan Usaha Tersier

Kategori yang pengolahan produksinya bukan dalam bentuk fisik, melainkan dalam

bentuk jasa. Diantaranya meliputi :

- Kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reoarasi Mobil & Sepeda Motor (kategori

G)

- Kategori Transportasi dan Pergudangan (kategori H)

- Kategori Penyediaan akomodasi dan Makan Minum (kategori I)

- Kategori Informasi dan Komunikasi (kategori J)

- Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi (kategori K)

- Kategori Real Estat (kategori L)

- Kategori Jasa Perusahaan (kategori M,N)

- Kategori Adm. Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (kategori O)

- Kategori Jasa Pendidikan (kategori P)

- Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (kategori Q)

- Kategori Jasa Lainnya (kategori R, S, T, U)

1.3 Analisa dan Kegunaan Data PDRB

1.3.1. Analisa Data PDRB :

Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengukuran

data kuantitatif menjadi suatu bentuk penyajian yang lebih mudah untuk ditafsirkan,

sehingga analisa dapat diartikan sebagai berikut :

1. Menguraikan suatu masalah baik secara keseluruhan (general) ataupun secara sebagian

(parsial).

2. Memperhitungkan besarnya pengaruh perubahan suatu kejadian terhadap kejadian

lainnya.

Page 29: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 24

Dalam kaitannya dengan perhitungan PDRB, analisa dapat dilakukan dengan

menurunkan parameter yang merupakan beberapa indikator ekonomi makro, seperti:

- Laju pertumbuhan ekonomi

- Pendapatan per kapita

- Tingkat inflasi dan sebagainya.

Parameter-parameter tersebut dapat diturunkan melalui tabel agregasi PDRB yang

berupa nilai nominal. Untuk memperoleh informasi mengenai parameter yang akan

dianalisa dapat digunakan metode statistik seperti :

- Distribusi persentase

- Indeks perkembangan

- Indeks berantai, dan

- Indeks implisit.

Tujuan utama dari analisa ini adalah untuk menggambarkan hasil penghitungan

PDRB ke dalam bentuk yang relatif sederhana, dengan menggunakan pendekatan metode

statistik deskriptif. Selain dari tujuan tersebut, analisa data PDRB juga bertujuan untuk :

1. Mempelajari pola ekonomi daerah.

2. Menguraikan pengaruh dari suatu kejadian terhadap kejadian lainnya dalam suatu

daerah dan dalam waktu yang sama.

3. Melakukan perbandingan antar komponen dan relatifnya.

4. Dasar evaluasi hasil pembangunan serta menentukan penyusunan kebijakan di masa

mendatang.

1.3.2. Kegunaan Data PDRB

Data PDRB dapat digunakan untuk mengetahui berbagai kebutuhan, antara lain :

1. Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi baik regional maupun sektoral merupakan suatu

indikator makro yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Untuk

menghitung laju pertumbuhan (rate of growth) biasanya dipakai formula sebagai

berikut :

[

]

Page 30: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 25

Dimana :

G : Laju pertumbuhan

P t : PDRB adhk tahun ke t

P t-1

: PDRB adhk tahun sebelum t

2. Tingkat Produktivitas Penduduk Suatu Daerah

Tinggi rendahnya tingkat produktivitas penduduk suatu daerah biasanya

diukur dengan besar kecilnya angka PDRB per kapita yang diperoleh dari

pembagian antara pendapatan regional dengan jumlah penduduk pertengahan tahun,

formulasinya sebagai berikut :

3. Tingkat Perubahan Harga Agregat (Inflasi)

PDRB pada dasarnya merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh

suatu daerah dalam waktu (tahun) tertentu. PDRB ini dihitung atas dasar harga

berlaku dan atas dasar harga konstan. Sedangkan perbandingan antara harga berlaku

dan harga konstan merupakan angka indeks implisit, yang mana dapat digunakan

untuk mengetahui adanya perubahan harga barang dan jasa secara keseluruhan.

Indeks harga implisit dapat diperoleh/dihitung dengan formula sebagai berikut :

Sedangkan inflasi berdasarkan perhitungan dari PDRB dapat di formulasikan

sebagai berikut :

Dimana :

= Indeks implisit

= Indeks implisit tahun t

= Indeks implisit tahun t-1

Inflasi merupakan gambaran tentang terjadinya perubahan harga di pasaran.

Jika terjadi fluktuasi harga yang tinggi maka akan sangat berpengaruh terhadap

daya beli konsumen dan dengan demikian maka konsumen akan merasakan

Page 31: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 26

pengaruhnya dimana akan terjadi ketidak seimbangan antara daya beli dengan

pendapatan masyarakat.

4. Siklus Kegiatan Ekonomi.

Apabila diperhatikan secara seksama, transaksi ekonomi yang dilakukan oleh

masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, secara sederhana dapat dibedakan menjadi

dua kelompok besar, yaitu :

1. Kelompok produsen

2. Kelompok konsumen

Kelompok produsen menggunakan faktor produksi yang berasal dari kelompok

konsumen dan digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebaliknya barang dan

jasa yang dihasilkan produsen dibeli oleh konsumen dan digunakan untuk memenuhi

kebutuhannya.

Transaksi dari kedua kelompok ini yang satu memakai barang dan jasa, dan

satunya mengadakan barang dan jasa, sehingga berkesinambungan dan saling

membutuhkan yang akhirnya membentuk suatu siklus perekonomian. Siklus ekonomi

dapat digambarkan pada Skema Siklus Ekonomi Sederhana dibawah ini :

Skema Siklus Ekonomi Sederhana

a. Faktor Produksi

(Tanah, Tenaga, Modal, Skill)

b. Balas Jasa Faktor Produksi

(Sewa tanah, Upah/gaji, Bunga, Keuntungan)

c. Pembelian untuk konsumsi/investasi

(Arus uang)

d. Barang dan Jasa

(Arus barang/jasa)

Perusahaan /

Produsen

Rumah Tangga/

Investor

Page 32: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 27

Kelompok konsumen memiliki :

a. Faktor produksi berupa (tanah, tenaga, modal dan kewiraswastaan/skill yang

diberikan kepada perusahaan.

b. Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa dari produsen untuk dikonsumsi.

Sedangkan dari pihak produsen

a. Memberikan balas jasa kepada faktor produksi yang dimiliki oleh konsumen,

berupa sewa tanah, upah/gaji, bunga dan keuntungan.

b. Pengadaan barang dan jasa hasil produksi yang dikonsumsi oleh pihak konsumen.

1.4. Sistematika Laporan

Untuk kemudahan bagi para pembaca, sistematika publikasi PDRB disajikan dengan

tata urutan sebagai berikut :

I. Pendahuluan.

II. Konsep dan Definisi.

III. Metode Penghitungan Pendapatan Regional.

IV. Ulasan Singkat Pendapatan Regional Kabupaten Temanggung.

Lampiran :

Tabel-Tabel Pendapatan Regional Kabupaten Temanggung.

Page 33: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 28

B A B I I

K O N S E P D A N D E F I N I S I

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda perlu disampaikan beberapa

pengertian dasar yang berkaitan dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).

Secara umum PDRB dapat diartikan sebagai seluruh nilai produksi bruto/kotor atas

barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua faktor produksi yang ada di suatu wilayah

tertentu dan dihitung pada suatu periode tertentu (biasanya satu tahun).

2.1. Domestik dan Regional

Wilayah perekonomian yang digunakan sebagai acuan untuk membuat suatu

perhitungan nasional adalah suatu negara, sedang untuk perhitungan suatu regional adalah

suatu region dari suatu negara. Pengertian Region disini dapat berupa propinsi,

kabupaten/kota atau daerah administrasi lain yang lebih rendah.

2.2. Produk Domestik dan Produk Regional

2.2.1. Produk Domestik

Adalah seluruh produk barang dan jasa dari hasil kegiatan ekonomi yang

diproduksi di suatu wilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya

berasal dari atau dimiliki oleh penduduk region tersebut atau tidak. Yang dimaksud

wilayah Domestik suatu region adalah meliputi wilayah yang berada di dalam batas

geografis region tersebut (provinsi, kabupaten/kota, ataupun kecamatan).

2.2.2. Produk Regional

Adalah merupakan produk yang ditimbulkan oleh faktor produksi yang dimiliki

oleh penduduk suatu region atau produk domestik ditambah dengan pendapatan yang

diterima dari luar daerah/luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang dibayarkan ke luar

daerah/luar negeri.

2.2.3. Penduduk Suatu Daerah

Yang dimaksud dengan penduduk adalah orang per orang atau anggota rumah

tangga yang bertempat tinggal secara menetap di wilayah domestik daerah tersebut.

Kecuali :

Page 34: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 29

1. Wisatawan Asing (Wisman) dan Wisatawan Nusantara (Wisnus) yang tinggal di wilayah

domestik daerah tersebut kurang dari 6 bulan atau yang bertujuan tidak menetap.

2. Awak dari kapal laut dan awak kapal udara luar negeri atau luar region yang

sedang masuk dok atau singgah di daerah region tersebut.

3. Pengusaha asing dan pengusaha daerah lain yang berada di daerah tersebut kurang dari

6 bulan.

4. Anggota Korps Diplomat, Konsulat, yang ditempatkan di wilayah domestik daerah

tersebut.

5. Pekerja musiman yang bekerja di wilayah domestik, yang bekerja sebagai pekerja

musiman saja.

6. Pegawai Badan Internasional/Nasional yang bukan penduduk daerah tersebut yang

melakukan misi kurang dari 6 bulan.

Orang-orang tersebut di atas dianggap sebagai penduduk dari negara atau daerah di mana dia

biasanya bertempat tinggal.

2.2.4. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

Yang dimaksud dengan jumlah penduduk pertengahan tahun adalah jumlah

penduduk pada akhir bulan Juni atau didekati dari jumlah penduduk awal tahun ditambah

penduduk akhir tahun dibagi dua.

Dalam menghitung pendapatan perkapita, pembagi dari produk domestik atau

produk regional adalah jumlah penduduk pada pertengahan tahun, hal ini dilakukan

sebab untuk menghindari kejadian vital (lahir, mati, datang dan pergi) yang fluktuatif

tidak menentu sepanjang tahun, maka kita pakai penduduk pertengahan tahun dengan

maksud agar jumlah penduduk tersebut betul-betul mencerminkan keadaan tahun tersebut.

Juga karena PDRB dihitung dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun yang

bersangkutan.

2.3. Agregat PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

2.3.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Adalah jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh

kategori perekonomian di suatu wilayah (region). Yang dimaksud Nilai Tambah adalah

nilai yang ditambahkan kepada barang dan jasa yang dihasilkan atas sebuah proses produksi

Page 35: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 30

yang terjadi di dalam suatu kegiatan ekonomi. Nilai yang ditambahkan ini sama dengan balas

jasa atas ikut sertanya faktor produksi dalam proses produksi tersebut.

Nilai tambah Bruto (NTB) didapat dari Nilai Produksi (Output) dikurangi Biaya Antara

(BA). Dengan formulasi sebagai berikut :

NTB = Nilai Produksi (Output) – Biaya Antara

a) Komponen-komponen Nilai Tambah Bruto (NTB) antara lain :

1. Faktor pendapatan, terdiri dari :

- Upah dan Gaji sebagai balas jasa pegawai.

- Bunga modal sebagai balas jasa modal.

- Sewa tanah sebagai balas jasa tanah.

- Keuntungan sebagai balas jasa kewirausahaan.

2. Penyusutan barang modal tetap.

3. Pajak tidak langsung netto.

b) Nilai Produksi (Output) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode

waktu tertentu. Barang dan jasa yang dihasilkan meliputi :

1. Produksi Utama

2. Produksi Ikutan, maupun

3. Produksi Sampingan

c) Biaya Antara (BA) adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang/jasa yang

tidak tahan lama dan barang/jasa yang habis digunakan dalam proses produksi. Barang

tidak tahan lama adalah barang yang mempunyai perkiraan umur penggunaan kurang

dari 1 tahun.

Contoh :

- Barang baku dan penolong untuk menghasilkan output.

- Peralatan dan perlengkapan kerja karyawan.

- Pengeluaran jasa kesehatan, obat-obatan dan rekreasi.

- Perbaikan kecil dan penggantian suku cadang yang aus.

- Iklan, riset pemasaran dan hubungan masyarakat.

- Biaya administrasi.

Page 36: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 31

2.3.2. Produk Domestik Regional Netto (PDRN adhb)

Perbedaan antara konsep Netto ini dan konsep Bruto di atas, ialah karena konsep bruto

masih ada penyusutan di dalamnya, sedangkan untuk nettonya penyusutan harus

dikeluarkan. Formulasinya sebagai berikut :

PDRN adhb = PDRB adhb - Penyusutan

Sedangkan Penyusutan yang dimaksud disini adalah nilai atas susutnya (ausnya)

barang-barang modal yang terjadi selama barang modal tersebut ikut serta dalam proses

produksi.

2.3.3. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (PDRN adbf)

Adalah PDRN adhb dikurangi pajak tidak langsung netto. Pajak tidak langsung

berupa pajak penjualan, bea ekspor/impor, cukai dan lain-lain pajak, kecuali pajak

pendapatan dan pajak perorangan. Biasanya pemerintah memberikan subsidi kepada unit-

unit produksi, yang akhirnya mengakibatkan penurunan harga (contoh subsidi Pupuk, BBM,

Obat dan lain-lain). Karena ada subsidi tersebut maka pajak tidak langsung netto

merupakan pajak tidak langsung dikurangi subsidi tersebut.

PDRN adbf sebenarnya merupakan jumlah balas jasa faktor-faktor produksi yang ikut

serta dalam proses produksi di suatu daerah. Jadi PDRN adbf merupakan jumlah dari

pendapatan yang berupa :

- Upah dan Gaji sebagai balas jasa pegawai

- Bunga modal sebagai balas jasa modal

- Sewa tanah sebagai balas jasa tanah

- Keuntungan sebagai balas jasa kewiraswastaan

Akan tetapi pendapatan yang dihasilkan tersebut di atas, tidak seluruhnya menjadi

milik/pendapatan penduduk region tersebut, sebab ada pendapatan yang diterima oleh

penduduk region lain atas kepemilikan faktor produksi di region tersebut.

2.3.4. Pendapatan Regional

Pendapatan Regional adalah PDRN adbf dikurangi dengan pendapatan yang mengalir

keluar region dan ditambah dengan pendapatan yang masuk dari region lain (nett export).

Dengan kata lain bahwa Produk Regional Netto (Pendapatan Regional) adalah jumlah

Page 37: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 32

pendapatan yang benar-benar diterima oleh seluruh penduduk yang tinggal di

region/wilayah/daerah di mana dia berdomisili.

2.3.5. Pendapatan Perkapita (Income Per Capita)

Bila pendapatan-pendapatan di atas dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan

tahun yang tinggal di daerah tersebut, maka akan diperoleh suatu pendapatan perkapita, di

antaranya sebagai berikut :

a.

b.

c.

2.4. Agregat PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB adhk)

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto adhk dari tahun ke tahun

menggambarkan perkembangan yang disebabkan oleh adanya perubahan dalam volume

produksi barang dan jasa yang dihasilkan serta perubahan tingkat harganya. Sedangkan untuk

dapat mengukur perubahan volume produk atau perkembangan produktifitas secara

nyata, faktor pengaruh perubahan harga perlu dihilangkan yaitu dengan cara menghitung

PDRB Atas Dasar Harga Konstan.

Penghitungan atas dasar harga konstan ini, hasilnya dapat dipergunakan untuk

perencanaan ekonomi, proyeksi dan untuk menilai pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan

maupun sektoral. Dalam penghitungan atas dasar harga konstan ini, selalu berkaitan

dengan harga-harga pada tahun dasar. Sebab harga-harga pada tahun dasar tersebut

digunakan untuk menentukan angka indeks dasar yang besarnya = 100%, dan

difungsikan sebagai pembanding harga-harga pada tahun-tahun tertentu yang akan diselidiki.

2.4.1. Perubahan Tahun Dasar 2000 Menjadi 2010

Tahun dasar merupakan perangkat penting yang secara spesifik digunakan untuk

penghitungan PDRB. Tekanan tahun dasar adalah dalam penggunaan harga, yang dalam

penghitungan PDRB diistilahkan PDRB atas dasar harga konstan (adhk). PDRB atas

dasar harga konstan menggambarkan perubahan nilai PDRB yang hanya dipengaruhi oleh

Page 38: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 33

volume atau kuantum. Secara total PDRB tersebut menggambarkan perubahan ekonomi

secara “riil” di suatu wilayah.

Selama sepuluh tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi pada tatanan global dan

lokal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Krisis finansial global yang

terjadi pada tahun 2008, penerapan perdagangan bebas antara China-ASEAN (CAFTA),

perubahan sistem pencatatan perdagangan internasional dan meluasnya jasa layanan pasar

modal merupakan contoh perubahan yang perlu diadaptasi dalam mekanisme pencatatan

statistik nasional.

Salah satu bentuk adaptasi pencatatan statistik nasional adalah melakukan perubahan

tahun dasar PDB Indonesia dari tahun 2000 ke 2010. Perubahan tahun dasar PDB dilakukan

seiring dengan mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tertuang

dalam System of National Accounts 2008 (SNA 2008) melalui penyusunan kerangka Supply

and Use Tables (SUT) yang salah satunya menyatakan bahwa estimasi PDB/PDRB atas dasar

harga konstan sebaiknya dimutakhirkan secara periodik dengan menggunakan tahun referensi

“0” atau “5”. Hal ini dimaksudkan agar besaran angka-angka PDB/PDRB dapat saling

diperbandingkan antar negara, wilayah dan antar waktu guna keperluan analisis kinerja

perekonomian nasional atau wilayah.

Perubahan tahun dasar PDB dilakukan secara bersamaan dengan penghitungan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) sampai tingkat kabupaten/kota untuk menjaga konsistensi

hasil penghitungan.

2.4.2. Penghitungan Atas Dasar Harga Konstan

Secara konsep nilai atas dasar harga konstan dapat juga mencerminkan kuantum

Produksi pada tahun yang berjalan yang di nilai atas dasar harga pada tahun dasar. Dari segi

metode statistik, suatu nilai atas dasar harga konstan dapat diperoleh dengan beberapa

cara, sedangkan pemakaiannya sangat tergantung dari data yang tersedia di masing-

masing sektor/sub sektornya.

Cara yang lazim digunakan antara lain :

a. Revaluasi

b. Ekstrapolasi

c. Deflasi

d. Deflasi berganda

Page 39: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 34

a. Revaluasi

Revaluasi diartikan menilai kembali produksi (volume) tahun berjalan

dikalikan dengan harga tahun dasar, akan menghasilkan nilai produksi atas dasar harga

konstan.

NILAI PRODUKSI adhk = x

Dimana :

= Jumlah kuantum komoditi y pada tahun berjalan ( )

= Harga komoditi y pada tahun dasar ( )

b. Ekstrapolasi

Yang perlu diperhatikan dengan cara ini ialah penentuan ekstrapolatornya.

Ekstrapolator yang paling baik adalah jumlah produksi dari masing-masing sektor atau

subsektor. Sedangkan nilai tambah adhk yang dihitung dengan ekstrapolasi diperoleh

dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar dengan indeks kuantum

dibagi 100. Indeks kuantum yang dipakai adalah Indeks Laspeyres, yaitu :

IK LASPEYRES =

Nilai Tambah Bruto tahun berjalan ( ) adhk adalah sebagai berikut :

NTB adhky = NTBo

y X

Dimana :

NTB adhky = NTB komoditi y pada tahun berjalan ( )

NTBoy = NTB komoditi y pada tahun dasar ( )

IKny = Indeks kuantum Laspeyres pada tahun berjalan ( )

Q n = Jumlah/Kuantum pada tahun berjalan ( )

Q o = Jumlah / Kuantum pada tahun berjalan ( )

c. Deflasi

NTB adhk yang diperoleh dengan cara ini ialah dengan mendeflate NTB adhb

dengan indeks harga dari barang yang bersangkutan.

Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan mendeflate adalah membagi nilai

tambah adhb dengan indeks harga dari masing-masing sektor atau subsektor.

Sehingga NTB adhk tahun berjalan komoditi y adalah :

Page 40: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 35

NTB adhky =

x 100

Dimana :

NTB adhk y = Nilai Tambah Bruto Atas dasar harga konstan komoditi y pada

tahun berjalan ( )

= Nilai Tambah Bruto Atas dasar harga berlaku komoditi y pada

tahun berjalan ( )

= Indeks Harga komoditi y pada tahun berjalan ( )

d. Deflasi Berganda

Disebut ganda karena dilakukan deflasi dua kali, yaitu :

1. Membagi nilai produksi atas dasar harga berlaku dengan indeks harga produksi.

2. Membagi biaya antara atas dasar harga berlaku dengan indeks harga biaya antara.

Selisih antara nomor 1 dan 2 di atas merupakan nilai tambah bruto atas dasar

harga konstan. Dengan formulasi sebagai berikut :

=[

x 100

Atau :

NTB adhky

n =NPky – NBAk

y

Dimana :

NTB adhkyn = Nilai Tambah Bruto atas dasar harga konstan komoditi y pada

tahun berjalan (tn).

NPky = Nilai produksi atas dasar harga konstan komoditi y.

NBAky = Nilai Biaya Antara atas dasar harga konstan komoditi y.

Page 41: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 36

B A B I I I

METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

Di dalam penghitungan PDRB Kabupaten dapat dihitung melalui dua metode

yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Yang dimaksud metode langsung adalah

metode penghitungan dengan menggunakan data yang ada baik yang bersumber dari daerah

sendiri maupun data dari wilayah yang lebih tinggi. Metode ini menggunakan 3 macam cara

pendekatan yaitu :

1. Pendekatan Produksi (Production Approach).

2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach).

3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach).

Penghitungan metode tidak langsung ini biasanya hanya ada satu metode yakni

Metode alokasi (Allocation Approach). Metode penghitungan dengan cara alokasi

dilakukan dengan mengalokasikan PDRB Provinsi untuk Kabupaten/Kota atau PDRB

Kabupaten untuk Kecamatan dengan menggunakan variabel yang cocok sebagai

alokatornya, seperti data produksi, jumlah penduduk, luas lahan, mata pencaharian, dan

lain-lain.

3.1 Metode Pendekatan Produksi

Pendekatan dari segi produksi adalah menghitung nilai tambah dari barang dan

jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan cara mengurangkan biaya

antara dari masing-masing nilai produksi bruto tiap-tiap kategori atau subkategori..

Nilai tambah merupakan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang

dipakai oleh unit produksi dalam proses produksi sebagai input antara. Nilai yang

ditambahkan ini sama dengan balas jasa faktor produksi atas keikutsertaannya dalam

proses produksi.

Barang dan jasa yang diproduksi dengan harga produsen, yaitu yang belum

termasuk biaya transport dan keuntungan pemasaran. Penggunaan harga produsen ini

bertujuan untuk mengetahui nilai tambah yang benar-benar diterima oleh produsen sedang

biaya transport akan dihitung sebagai nilai tambah pada kategori transportasi dan

keuntungan pemasaran akan dihitung pada kategori perdagangan. Nilai barang dan jasa

pada harga produsen ini merupakan nilai produksi bruto, sebab masih terdapat biaya

untuk memproduksi barang dan jasa yang dibeli dari kategori lain.

Page 42: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 37

Formulasi Nilai Tambah Bruto dengan pendekatan produksi adalah

Nilai Tambah Bruto (NTB) = Nilai Produksi Bruto - Biaya antara

Pendekatan ini banyak digunakan pada produksi yang berbentuk barang, seperti kategori

pertanian, pertambangan penggalian dan industri pengolahan. Sedangkan jika penyusutan

dikeluarkan dari NTB maka akan diperoleh Nilai Tambah Netto.

3.2. Pendekatan Pendapatan

Dalam pendekatan dari segi Pendapatan, nilai tambah dari setiap kegiatan ekonomi

dihitung dengan cara menjumlahkan semua balas jasa faktor produksi, yang terdiri dari

komponen-komponen diantaranya :

1. Faktor pendapatan, terdiri dari :

- Upah dan Gaji sebagai balas jasa pegawai.

- Bunga modal sebagai balas jasa modal.

- Sewa tanah sebagai balas jasa tanah.

- Keuntungan sebagai balas jasa kewirausahaan.

2. Penyusutan barang modal tetap.

3. Pajak tidak langsung netto.

Untuk jasa pemerintahan dan usaha-usaha yang sifatnya tidak mencari keuntungan,

surplus usaha tidak diperhitungkan. Yang termasuk surplus usaha disini adalah bunga, sewa

tanah dan keuntungan.

Dari hasil penjumlahan seluruh balas jasa faktor produksi tersebut akan diperoleh

Nilai Tambah Netto atas biaya faktor produksi. Sedangkan untuk memperoleh Produk

Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar harus ditambah dengan nilai penyusutan

dan pajak tak langsung netto. Metode ini banyak dipakai pada sektor pemerintahan,

bank/lembaga keuangan dan sektor jasa-jasa.

3.3. Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan dari segi pengeluaran bertitik tolak pada penggunaan akhir dari barang

dan jasa yang diproduksi dalam wilayah kabupaten/kota. Jadi produk domestik regional

dihitung dengan cara menghitung berbagai komponen pengeluaran akhir yang berbentuk

produk domestik regional tersebut. Secara umum pendekatan pengeluaran dapat dilakukan

dengan berbagai cara sebagai berikut :

Page 43: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 38

1. Melalui pendekatan penawaran yang terdiri dari metode arus barang, metode

penjualan eceran dan metode penilaian eceran.

2. Melalui pendekatan permintaan yang terdiri dari pendekatan survei pendapatan

dan pengeluaran rumah tangga, metode anggaran rumah tangga, metode balance

sheet dan metode statistik perdagangan luar daerah/luar negeri.

Pada prinsipnya kedua cara ini dimaksudkan untuk memperkirakan komponen-

komponen permintaan akhir seperti :

- Konsumsi rumah tangga.

- Konsumsi pemerintahan.

- Konsumsi lembaga swasta non profit.

- Perubahan stok.

- Pembentukan modal bruto.

- Perdagangan antar wilayah (termasuk eskpor dan impor).

Dengan menghitung komponen-komponen ini kemudian menjumlahkannya akan

diperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku/pasar.

3.4. Metode Alokasi

Yang dimaksud dengan metode Alokasi PDRB adalah menghitung PDRB tingkat

provinsi atau tingkat kabupaten dengan cara mengalokasikan angka PDRB dari tingkat

yang lebih tinggi ke tingkat di bawahnya, dengan menggunakan alokator tertentu.

Alokator yang dapat dipergunakan dapat didasarkan atas :

1. Nilai produksi bruto dan netto.

2. Jumlah produksi/output.

3. Jumlah tenaga kerja.

4. Penduduk.

5. Alokator lain yang dianggap cocok untuk masing-masing daerah.

Dengan menggunakan salah satu atau kombinasi dari alokator tersebut dapat

diperhitungkan persentase bagian masing-masing daerah yang mendapat alokasi terhadap

nilai tambah setiap sektor atau subsektor.

Metode alokasi dipakai jika dari ketiga metode sebelumnya sudah tidak mungkin

lagi diterapkan. Suatu contoh bila suatu unit produksi yang mempunyai kantor pusat dan

kantor cabang. Kantor pusat berlokasi di daerah lain, sedangkan kantor cabang ini tidak

Page 44: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 39

dapat mengetahui nilai tambah yang diperolehnya, oleh karena perhitungan neraca

rugi/laba dilakukan oleh kantor pusat. Untuk mengatasi hal semacam itu, penghitungan

nilai tambahnya terpaksa dilakukan dengan alokasi menggunakan indikator-indikator yang

dapat menunjukkan peranan suatu cabang terhadap kantor pusat.

Dari keempat metode di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pengeluaran/

permintaan akhir akan sama dengan produk akhir dari barang dan jasa yang dihasilkan

oleh produsen. Demikian juga nilai tambah produk barang dan jasa akan sama pula

dengan jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang terlibat.

Selanjutnya produk domestik regional bruto seperti yang dimaksudkan diatas disebut

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.

Tabel 3.1 di bawah ini akan diperlihatkan metode yang dipakai dalam penghitungan

PDRB menurut lapangan usaha.

Tabel 3.1 Metode Pendekatan

Penghitungan PDRB Menurut Lapangan Usaha

Kategori Metode Yang Dipakai

1 3

A

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian Pendekatan Produksi

a. Tanaman Pangan Pendekatan Produksi

b. Tanaman Hortikultura Pendekatan Produksi

c. Tanaman Perkebunan Pendekatan Produksi

d. Peternakan Pendekatan Produksi

e. Jasa Pertanian dan Perburuan Pendekatan Produksi

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu Pendekatan Produksi

3 Perikanan Pendekatan Produksi

B

1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi Pendekatan Produksi

2 Pertambangan Batubara dan Lignit Pendekatan Produksi

3 Pertambangan Bijih Logam Pendekatan Produksi

4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Pendekatan Produksi

C

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas Pendekatan Produksi

2 Ind. Makanan dan Minuman Pendekatan Produksi

3 Ind. Pengolahan Tembakau Pendekatan Produksi

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi Pendekatan Produksi

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Pendekatan Produksi

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman

dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

Pendekatan Produksi

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan

Reproduksi Media Rekaman

Pendekatan Produksi

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional Pendekatan Produksi

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Pendekatan Produksi

Lapangan Usaha

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

2

Page 45: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 40

Lanjutan

Kategori Metode Yang Dipakai

1 3

10 Ind. Barang Galian bukan Logam Pendekatan Produksi

11 Ind. Logam Dasar Pendekatan Produksi

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan

Peralatan Listrik

Pendekatan Produksi

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan Pendekatan Produksi

14 Ind. Alat Angkutan Pendekatan Produksi

15 Ind. Furnitur Pendekatan Produksi

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa Reparasi dan Pemasangan

Mesin dan Peralatan

Pendekatan Produksi

D

1 Ketenagalistrikan Pendekatan Produksi

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Pendekatan Produksi

E Pendekatan Produksi

F Pendekatan Pendapatan

G

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya Pendekatan Produksi

2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda

Motor

Pendekatan Produksi

H

1 Angkutan Rel Pendekatan Produksi

2 Angkutan Darat Pendekatan Produksi

3 Angkutan Laut Pendekatan Produksi

4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Pendekatan Produksi

5 Angkutan Udara Pendekatan Produksi

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir Pendekatan Produksi

I

1 Penyediaan Akomodasi Pendekatan Produksi

2 Penyediaan Makan Minum Pendekatan Produksi

J Pendekatan Produksi

K

1 Jasa Perantara Keuangan Pendekatan Produksi

2 Asuransi dan Dana Pensiun Pendekatan Produksi

3 Jasa Keuangan Lainnya Pendekatan Produksi

4 Jasa Penunjang Keuangan Pendekatan Produksi

L Pendekatan Produksi

M,N Pendekatan Produksi

O Pendekatan Pendapatan

P Pendekatan Produksi

Q Pendekatan Produksi

R,S,T,U Pendekatan Produksi

Pengadaan Listrik dan Gas

Transportasi dan Pergudangan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Informasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan dan Asuransi

Real Estate

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor

Lapangan Usaha

2

Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

WajibJasa Pendidikan

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa lainnya

Page 46: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 41

BAB IV

ULASAN SINGKAT PENDAPATAN REGIONAL

KABUPATEN TEMANGGUNG

Penghitungan dan penyajian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di

Kabupaten Temanggung disajikan secara series sehingga diharapkan mampu memberikan

gambaran kinerja ekonomi secara makro dari waktu ke waktu. Berdasarkan kondisi

tersebut selanjutnya akan dijadikan sebagai bahan acuan oleh pengguna data untuk membuat

alat monitoring, evaluasi, kajian, perencanaan serta keputusan yang lebih bermanfaat dan tepat

sasaran.

4.1 Pertumbuhan PDRB Tahun 2016

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah perbandingan pencapaian kinerja

perekonomian suatu daerah pada periode waktu tertentu terhadap periode waktu

sebelumnya. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung

dapat diketahui dari besaran PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dari tahun ke

tahun baik menurut harga berlaku maupun menurut harga konstan.

Di bawah ini akan diperlihatkan besarnya PDRB dan laju pertumbuhan Kabupaten

Temanggung baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010 dari tahun

2012 sampai dengan tahun 2016.

Tabel 4.1 PDRB dan Laju Pertumbuhan Kabupaten Temanggung

Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2012-2016

Nilai (Rp.) Pertumbuhan (% ) Nilai (Rp.) Pertumbuhan (% )

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 11.841.494,84 8,93 10.740.983,02 4,27

2013 13.088.402,25 10,53 11.299.342,97 5,20

2014 14.592.453,38 11,49 11.867.679,59 5,03

2015 16.107.061,67 10,38 12.486.494,54 5,21

2016 17.526.473,01 8,81 13.110.795,64 5,00

TahunAtas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2010

Page 47: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 42

Pada tahun 2016 besaran PDRB menurut harga berlaku di Kabupaten Temanggung

secara agregat mencapai Rp. 17.526.473,01 juta. Dengan angka sebesar itu menunjukkan

adanya peningkatan jika dibandingkan dengan PDRB pada tahun-tahun sebelumnya. Pada

tahun 2016 pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 8,81 persen. Pertumbuhan

PDRB adhb sebesar 8,81 persen tersebut sebenarnya belum mencerminkan pertumbuhan

ekonomi yang sebenarnya karena masih terpengaruh adanya faktor kenaikan harga (inflasi).

Pertumbuhan ekonomi yang lebih mendekati keadaan riil atau telah menghilangkan

pengaruh inflasi diperoleh dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan. Berdasarkan

PDRB atas dasar harga konstan 2010, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Temanggung

untuk tahun 2016 sebesar 5,00 persen, melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan

ekonomi tahun 2015 yang mencapai 5,21 persen.

Dari Tabel 4.1 di atas tampak bahwa dalam kurun waktu lima tahun terakhir

pertumbuhan tertinggi menurut harga berlaku terjadi pada tahun 2014 yang mencapai 11,49

persen, sedangkan pertumbuhan terendah 8,81 persen terjadi pada tahun 2016. Berbeda

dengan PDRB atas dasar harga konstan 2010 pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada

tahun 2015 sebesar 5,21 persen dan terendah terjadi pada tahun 2012 sebesar 4,27 persen.

Tabel 4.2 Pertumbuhan Ekonomi Temanggung, Jawa Tengah dan Nasional

Tahun 2012 – 2016

Tahun Pertumbuhan Ekonomi (persen)

Temanggung Jawa Tengah Nasional

(1) (2) (3)

2012

2013

2014

2015

2016

4,27

5,20

5,03

5,21

5,00

5,34

5,11

5,27

5,47

5,28

6,03

5,56

5,01

4,88

5,02

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung pada tahun 2016 lebih rendah bila

dibandingkan dengan laju pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah yang sebesar 5,28 persen dan

lebih rendah pula bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan Nasional yang tumbuh sebesar

5,02 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah dan

Nasional tahun 2012 - 2016 dapat dilihat pada tabel 4.2 diatas.

Page 48: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 43

Pada tabel 4.3 di bawah ini akan diperlihatkan laju pertumbuhan seluruh kategori

ekonomi atas dasar harga konstan 2010 selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2016 laju

pertumbuhan PDRB Kabupaten Temanggung mencapai 5,00 persen lebih lambat bila

dibandingkan dengan laju pertumbuhan tahun 2015 yang mencapai 5,21 persen. Pertumbuhan

ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,01

persen, adapun Industri Pengolahan sebagai lapangan usaha unggulan mampu tumbuh 5,51

persen, sedangkan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh 3,30 persen jauh melambat

dibandingkan tahun sebelumnya yang mampu tumbuh sebesar 4,67 persen.

Laju pertumbuhan tertinggi kedua yaitu lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial sebesar 7,43 persen, diikuti lapangan usaha Jasa Lainnya yang tumbuh sebesar 7,28

persen, Transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 6,33 persen, Jasa Pendidikan tumbuh

sebesar 6,08 persen, diikuti lapangan usaha yang lain yang mengalami pertumbuhan di bawah

6,00 persen. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan terendah adalah Administrasi

Pemerintah, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib sebesar 2,77 persen.

Tabel 4.3 Pertumbuhan Ekonomi per Kategori Kabupaten Temanggung

Tahun 2012 – 2016 (persen)

2012 2013 2014 2015 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan & Perikanan 1,00 1,80 -1,85 4,67 3,30

B Pertambangan & Penggalian -3,77 2,08 3,55 2,62 5,09

C Industri Pengolahan 4,90 6,44 8,04 5,60 5,51

D Pengadaan Listrik & Gas 14,14 7,08 4,45 -0,45 5,60

E Pengadaan Air, Penge Sampah, Limbah & Daur Ulang -2,58 -2,25 1,98 2,07 3,43

F Konstruksi 11,37 4,13 4,68 8,50 5,76

G Perdagangan Besar & Eceran, Reparasi Mobil & Sepeda 2,73 5,84 7,68 3,51 5,02

H Transportasi & Pergudangan 10,82 11,41 5,32 7,88 6,33

I Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 6,64 4,14 5,20 6,76 5,61

J Informasi & Komunikasi 11,82 7,62 13,30 8,10 5,12

K Jasa Keuangan dan Asuransi 6,06 6,09 7,46 7,97 8,01

L Real Estat 4,34 8,52 6,48 6,97 5,81

M,N Jasa Perusahaan 7,74 13,85 9,72 8,11 5,39

O Adm. Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib 0,78 1,91 0,16 5,00 2,77

P Jasa Pendidikan 18,75 8,97 9,86 6,17 6,08

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 10,24 6,79 12,51 5,42 7,43

R,S,T,U Jasa Lainnya 0,79 10,02 9,20 2,86 7,28

4,27 5,20 5,03 5,21 5,00

Lapangan Usaha

(1)

Produk Domestik Regional Bruto

Page 49: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 44

Grafik 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Temanggung

Tahun 2012-2016

4.2 Distribusi PDRB/Struktur Ekonomi

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menggambarkan struktur

perekonomian suatu daerah adalah distribusi kategori lapangan usaha PDRB secara

keseluruhan. Distribusi kategori lapangan usaha ini juga menunjukkan komposisi atau

susunan kegiatan ekonomi dalam sistem perekonomian. Kategori yang dominan atau

diandalkan mempunyai nilai persentase yang paling besar dalam struktur tersebut, dan dapat

menjadikan ciri khas perekonomian di wilayah yang bersangkutan.

Angka agregat PDRB terbentuk dari berbagai kegiatan ekonomi, mengikuti

perjalanan waktu dan adanya perubahan faktor internal maupun eksternal. Perubahan

teknologi, keberadaan sumber daya alam dan sumber daya manusia, perubahan orientasi

kebijakan pemerintah maupun perubahan ekonomi nasional dan internasional akan sangat

berpengaruh terhadap kinerja tiap kategori ekonomi. Akibatnya, perkembangan output

tiap kategori akan berbeda satu dengan yang lainnya sehingga distribusi kategori

ekonomi dalam komposisi PDRB juga mengalami pergeseran atau perubahan.

Perekonomian Kabupaten Temanggung yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas

dasar harga berlaku dengan metode baru System of National Accounts 2008 (SNA 2008) pada

tahun 2016 sebesar Rp. 17.526.473,01 juta, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010

8.93

10.53

11.49

10.38

8.81

4.27

5.20 5.03 5.21

5.00

2012 2013 2014 2015 2016

adhb adhk

Page 50: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 45

sebesar Rp. 13.110.795,64 juta. Tiga lapangan usaha utama yaitu Industri Pengolahan,

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dan lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor menjadi lapangan usaha penyumbang terbesar

perekonomian Kabupaten Temanggung dengan kontribusi sebesar 72,45 persen.

Lapangan usaha kategori Industri Pengolahan memberikan nilai tambah bruto sebesar

Rp. 4.701.848,97 juta atau sebesar 26,83 persen. Lapangan usaha kategori Pertanian,

Kehutanan dan Perikanan dengan nilai tambah bruto sebesar Rp. 4.429.537,13 juta atau

sebesar 25,27 persen dan kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda

motor dengan nilai tambah bruto Rp. 3.566.485,32 juta mempunyai peranan sebesar 20,35

persen. Lapangan usaha dengan kontribusi paling kecil yaitu Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang dengan nilai tambah bruto sebesar Rp. 12.813,06 juta atau

sebesar 0,07 persen.

Tabel 4.4 Struktur Ekonomi Kabupaten Temanggung Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2012 - 2016 (persen)

Struktur lapangan usaha Kabupaten Temanggung mulai tahun 2014 sedikit bergeser

dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan ke lapangan usaha Industri

Pengolahan. Hal ini dapat dilihat dari besarnya peranan lapangan usaha kategori Industri

2012 2013 2014 2015 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan & Perikanan 26,93 26,57 25,59 25,80 25,27

B Pertambangan & Penggalian 0,83 0,78 0,83 0,87 0,89

C Industri Pengolahan 25,12 25,50 26,47 26,53 26,83

D Pengadaan Listrik & Gas 0,09 0,08 0,08 0,07 0,07

E Pengadaan Air, Penge Sampah, Limbah & Daur Ulang 0,09 0,08 0,08 0,08 0,07

F Konstruksi 4,47 4,37 4,48 4,63 4,62

G Perdagangan Besar & Eceran, Reparasi Mobil & Sepeda 21,20 20,99 20,72 20,32 20,35

H Transportasi & Pergudangan 4,10 4,18 4,17 4,26 4,27

I Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 1,53 1,51 1,46 1,53 1,58

J Informasi & Komunikasi 1,41 1,39 1,38 1,25 1,22

K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,03 3,07 3,14 3,19 3,28

L Real Estat 0,75 0,75 0,75 0,75 0,74

M,N Jasa Perusahaan 0,29 0,32 0,32 0,33 0,34

O Adm. Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib 3,14 3,04 2,93 2,90 2,88

P Jasa Pendidikan 4,22 4,53 4,63 4,55 4,59

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,02 1,02 1,08 1,08 1,08

R,S,T,U Jasa Lainnya 1,76 1,82 1,90 1,85 1,91

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Lapangan Usaha

(1)

Produk Domestik Regional Bruto

Page 51: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 46

Pengolahan tahun 2014 sampai 2016 yang nilainya lebih besar dari lapangan usaha Pertanian,

Kehutanan dan Perikanan.

Kontribusi kelompok kategori lapangan usaha primer (lapangan usaha kategori A dan

B) pada tahun 2016 yaitu kelompok lapangan usaha yang mengandalkan sumber daya alam

memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Temanggung sebesar 26,17 persen.

Sementara itu kontribusi kategori lapangan usaha sekunder (lapangan usaha kategori C, D, E

dan F) yaitu kelompok lapangan usaha yang memproduksi barang memberi andil sebesar 31,59

Persen. Sedangkan kontribusi di kelompok kategori lapangan usaha tersier (lapangan usaha

kategori G sampai dengan kategori U) yaitu lapangan usaha yang bergerak di bidang produksi

jasa, memberikan kontribusi sebesar 42,24 persen. Penyumbang terbesar kelompok lapangan

usaha tersier adalah lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor, lapangan usaha Jasa Pendidikan serta lapangan usaha Transportasi dan

Pergudangan.

Grafik 4.2 Struktur Ekonomi Kabupaten Temanggung

Berdasarkan Kelompok Kategori Lapangan Usaha Tahun 2016

Tabel di bawah ini memperlihatkan struktur ekonomi berdasarkan distribusi persentase

menurut kelompok kategori lapangan usaha :

Kategori Lapangan

Usaha Primer;

26,17

Kategori Lapangan

Usaha Sekunder;

31,59

Kategori Lapangan

Usaha Tersier;

42,24

Page 52: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 47

Tabel 4.5 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Temanggung

Menurut Kelompok Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 (persen)

Dari tabel diatas dapat diketahui konstribusi kelompok kategori lapangan usaha di

Kabupaten Temanggung, bahwa kelompok kategori lapangan usaha tersier dalam lima tahun

terakhir mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 memegang peranan yang paling besar

dalam perekonomian Kabupaten Temanggung. Bila dilihat distribusi persentase PDRB

Kabupaten Temanggung mulai tahun 2014 kelompok lapangan usaha sekunder mengalami

pergeseran dengan kelompok lapangan usaha pimer.

4.3 PDRB Perkapita

Meskipun belum dapat mencerminkan tingkat pemerataan, PDRB perkapita dapat

dijadikan salah satu tolok ukur guna melihat keberhasilan pembangunan perekonomian

khususnya tingkat kemakmuran penduduk pada suatu wilayah secara makro. PDRB

perkapita menggambarkan rata-rata besarnya output barang dan jasa yang dihasilkan oleh

setiap penduduk pada suatu daerah selama satu tahun. Semakin besar PDRB

perkapita suatu daerah dapat menggambarkan semakin tingginya tingkat kemakmuran

penduduk daerah tersebut. Penghitungan pendapatan yang benar-benar diterima oleh penduduk

Kabupaten Temanggung sampai saat ini belum dapat dilakukan, karena belum tersedianya

data arus pendapatan yang mengalir antar kabupaten atau kota. Namun demikian PDRB

perkapita masih cukup relevan untuk mengetahui apakah secara rata-rata, pendapatan

masyarakat mengalami peningkatan atau tidak.

2012 2013 2014 2015 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

27,75 27,35 26,42 26,68 26,17

29,77 30,04 31,10 31,31 31,59

42,48 42,61 42,48 42,01 42,24

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

27,10 26,23 24,55 24,41 24,03

29,42 29,66 30,36 30,58 30,74

43,48 44,11 45,09 45,01 45,23

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Lapangan Usaha Sekunder

Lapangan Usaha Tersier

Produk Domestik Regional Bruto

Lapangan Usaha Tersier

Produk Domestik Regional Bruto

II. Atas Dasar Harga Konstan 2010

Lapangan Usaha Primer

Lapangan Usaha

(1)

I Atas Dasar Harga Berlaku

Lapangan Usaha Primer

Lapangan Usaha Sekunder

Page 53: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 48

Total nilai PDRB atas dasar harga berlaku suatu daerah dibagi dengan jumlah

penduduk pertengahan tahun yang tinggal di daerah tersebut, maka akan dihasilkan PDRB

perkapita. Dengan penduduk pertengahan tahun 2016 sebanyak 752.509 jiwa di Kabupaten

Temanggung maka didapatkan nilai PDRB perkapita Kabupaten Temanggung pada tahun

2016 sebesar Rp. 23.290.715,47. Untuk melihat perkembangan dan perbandingan pendapatan

perkapita/PDRB per kapita Kabupaten Temanggung dari tahun 2012 sampai dengan tahun

2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6 PDRB per Kapita Kabupaten Temanggung dan Pertumbuhannya

Tahun 2012 – 2016

Jika memperhatikan tabel dan grafik perkembangan PDRB perkapita dapat diketahui

bahwa nilai PDRB perkapita selalu naik yang menunjukkan bahwa secara umum

kesejahteraan penduduk Kabupaten Temanggung dari tahun ke tahun semakin membaik.

Namun demikian data tersebut belum dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya,

karena produk barang dan jasa yang dihasilkan di Kabupaten Temanggung tidak hanya

dimiliki/dinikmati oleh warga Temanggung saja, akan tetapi ada juga yang dimiliki/dinikmati

oleh penduduk dari luar Kabupaten Temanggung yang melakukan investasi di Kabupaten

Temanggung.

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2016 sebesar Rp. 23.290.715,47

atau naik 7,84 persen dari tahun sebelumnya. Selama periode 2012–2016 telah terjadi

peningkatan PDRB perkapita sebesar 42,56 persen yaitu dari Rp. 16.337.377,85 pada tahun

2012 menjadi Rp. 23.290.715,47 pada tahun 2016. Grafik 4.3 di bawah ini menunjukkan

PDRB per kapita Kabupaten Temanggung dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 atas

dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2010.

Nilai (Rp.) Pertumbuhan (% ) Nilai (Rp.) Pertumbuhan (% )

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 16.337.377,85 7,83 14.819.032,60 3,21

2013 17.882.505,18 9,46 15.438.137,93 4,18

2014 19.748.487,14 10,43 16.060.953,69 4,03

2015 21.597.662,68 9,36 16.742.910,81 4,25

2016 23.290.715,47 7,84 17.422.775,86 4,06

TahunAtas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2010

Page 54: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 49

Grafik 4.3 PDRB Perkapita Kabupaten Temanggung

Tahun 2012 – 2016

4.4 Indeks Perkembangan

PDRB Kabupaten Temanggung pada tahun 2016 atas dasar harga berlaku mencapai

Rp. 17.526.473,01 juta dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp. 13.110.795,64 juta.

Nilai indeks perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku tercatat sebesar 180,50 persen

dan atas dasar harga konstan tercatat 135,02 persen. Nilai Indeks Perkembangan

menggambarkan perkembangan secara agregat PDRB tahun berjalan terhadap tahun dasar

2010.

Hal ini berarti selama kurun waktu tujuh tahun terakhir nilai PDRB atas dasar harga

berlaku secara agregat telah meningkat sebesar 180,50 persen atau meningkat 1,80 kali lipat

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2010. Demikian juga nilai PDRB atas dasar harga

konstan selama kurun waktu tujuh tahun terakhir telah meningkat 135,02 persen atau

meningkat 1,35 kali lipat nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010. Untuk diketahui

bahwa PDRB tahun 2010 baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan

sebesar Rp. 9.710.199,27 juta.

14,819,032.60 15,438,137.93

16,060,953.69

16,742,910.81 17,422,775.86 16,337,377.85

17,882,505.18

19,748,487.14

21,597,662.68

23,290,715.47

2012 2013 2014 2015 2016

adhk adhb

Page 55: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 50

Tabel di bawah ini menunjukkan perkembangan PDRB Kabupaten Temanggung dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan

2010.

Tabel 4.7 Perkembangan PDRB Kabupaten Temanggung

Tahun 2012 – 2016

4.5 Indeks Berantai

Angka-angka PDRB juga dapat menunjukkan perkembangan per tahun baik secara

agregat maupun per kategori yaitu dengan membuat tabel turunan yang berupa tabel

indeks berantai baik menurut harga berlaku maupun menurut harga konstan. Secara

umum nilai indeks berantai diperoleh dari perbandingan nilai PDRB tahun berjalan

dengan PDRB tahun sebelumnya. Bila nilai indeks berantai ini dikurangi 100 akan diperoleh

juga laju pertumbuhan.

Indeks berantai menurut harga berlaku diperoleh dengan cara membagi NTB adhb

tahun (t) dengan NTB adhb tahun (t-1) dikalikan 100. Nilai indeks berantai menurut harga

berlaku ini menggambarkan besarnya perkembangan agregat atau sektoral yang

dikarenakan oleh adanya perkembangan harga dan produksi. Sedangkan indeks berantai

berdasarkan harga konstan diperoleh dengan cara membagi NTB adhk tahun (t) dengan

NTB adhk tahun (t-1) dikalikan 100. Pergerakan indeks ini mencerminkan perkembangan

nilai riil produksi masing-masing sektor, dengan demikian indeks berantai adalah juga

merupakan laju pertumbuhan PDRB apabila indeks tersebut dikurangi 100.

Dari hasil pengolahan PDRB tahun 2016 indeks berantai yang terjadi di

Kabupaten Temanggung adalah sebesar 108,81 persen adhb dan 105,00 persen adhk.

Indeks berantai tertinggi atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha dicapai oleh

Pertambangan dan Penggalian sebesar 112,52 persen dan terkecil adalah lapangan usaha

Nilai PDRB (Juta Rp)Perkembangan

(Persen) Nilai PDRB (Juta Rp)

Perkembangan

(Persen)

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 11.841.494,84 121,95 10.740.983,02 110,62

2013 13.088.402,25 134,79 11.299.342,97 116,37

2014 14.592.453,38 150,28 11.867.679,59 122,22

2015 16.107.061,67 165,88 12.486.494,54 128,59

2016 17.526.473,01 180,50 13.110.795,64 135,02

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010

Tahun

Page 56: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 51

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 105,65 persen.

Sedangkan menurut harga konstan indeks berantai terkecil adalah lapangan usaha

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 102,77 persen dan

tertinggi adalah Jasa Keuangan dan Asuransi yakni sebesar 108,01 persen.

Grafik 4.4 Indeks Berantai PDRB Kabupaten Temanggung

Tahun 2012 – 2016

4.6 Inflasi

Kondisi perekonomian makro suatu daerah dapat bergerak secara dinamis atau

stagnan. Kondisi tersebut dapat terlihat secara umum dari besaran inflasinya, hal ini

sangat berpengaruh terhadap perekonomian makro. Jika terjadi inflasi tinggi akan

berpengaruh terhadap daya beli konsumen, yakni turunnya tingkat daya beli masyarakat,

sebaliknya jika tidak ada inflasi bahkan terjadi deflasi, hal ini juga tidak menguntungkan

bagi para pelaku ekonomi dan bila terjadi deflasi terus menerus akan menyebabkan

terjadinya stagnasi ekonomi dan bahkan bisa menimbulkan resesi ekonomi.

Inflasi dapat dihitung dengan menggunakan dua metode, pertama metode Indeks

Harga Konsumen (IHK) dengan menggunakan sampel lebih kurang 366 komoditi, yang

dihitung baik setiap bulan maupun setiap tahun, seperti yang telah dipublikasikan oleh

Badan Pusat Statistik Kabupaten Temanggung. Kedua, inflasi dihitung dengan memakai

indeks implisit PDRB.

104.27

105.20 105.03

105.21 105.00

108.93

110.53

111.49

110.38

108.81

2012 2013 2014 2015 2016

adhk adhb

Page 57: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 52

Dari kedua metode tersebut hasilnya tidak akan sama, sebab komoditi yang

diamati jumlahnya berbeda serta metodologinya pun berlainan. Untuk penghitungan inflasi

dengan metode implisit dari PDRB dilakukan dengan rumus membagi indeks implisit tahun

t dengan indeks implisit tahun t-1 dikurangi satu dikalikan seratus persen.

Grafik 4.5 Inflasi PDRB Kabupaten Temanggung

Tahun 2012 – 2016

Dari hasil pengolahan indeks implisit PDRB, selama kurun waktu lima tahun

terakhir perekonomian Kabupaten Temanggung terus mengalami inflasi dengan

pergerakan yang cukup berfluktuasi pada kisaran 3,63 persen sampai 6,15 persen. Seperti

terlihat pada grafik 4.5 diatas. Pada tahun 2012 inflasi tahunan tercatat sebesar 4,48

persen, kemudian naik menjadi 6,15 persen pada tahun 2014 lebih tinggi dibanding inflasi

tahun 2013 yang sebesar 5,07 persen. Pada tahun 2015 inflasi dapat turun menjadi 4,91

persen dan kembali turun menjadi 3,63 persen pada tahun 2016. Adanya inflasi yang

besarannya masih satu digit selama kurun waktu tersebut menandakan perekonomian

Kabupaten Temanggung bergerak secara dinamis dan memberikan ekspektasi yang

mengembirakan bagi pelaku ekonomi, namun tidak memberatkan bagi para konsumen.

4.48

5.07

6.15

4.91

3.63

2012 2013 2014 2015 2016

Inflasi (%)

Page 58: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 53

4.7 Perkembangan PDRB Menurut Kategori Lapangan Usaha

4.7.1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (Kategori A)

Lapangan usaha kategori ini terdiri dari tiga subkategori yaitu subkategori pertanian,

peternakan, perburuan dan jasa pertanian, subkategori kehutanan dan penebangan kayu dan

subkategori usaha perikanan. Lapangan usaha kategori ini masih menjadi tumpuan dan harapan

dalam penyerapan tenaga kerja.

Pada tahun 2016 kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kabupaten Temanggung

menciptakan nilai tambah bruto sebesar Rp. 4.429.537,13 juta atas dasar harga berlaku dan

Rp. 3.046.963,51 juta atas dasar harga konstan 2010. Kategori ini memberikan kontribusi

terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 25,27 persen. Lapangan usaha sub-

subkategori tanaman hortikultura merupakan penyumbang terbesar dalam kategori pertanian

yaitu tecatat sebesar 8,36 persen dari total PDRB Kabupaten Temanggung atau 33,09 persen

dari seluruh nilai tambah kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Sub-subkategori

tanaman pangan memberi sumbangan terbesar kedua sebesar 26,89 persen dari nilai tambah

kategori Pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian.

Tabel 4.8 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016

Laju pertumbuhan ekonomi kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan pada tahun

2016 sebesar 3,30 persen. Dibandingkan dengan tahun 2015 pertumbuhan lapangan usaha

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan pada tahun 2016 terlihat lebih lambat karena pada tahun

2015 lapangan usaha ini tumbuh sebesar 4,67 persen. Pertumbuhan tertinggi di subkategori

perikanan yang tumbuh sebesar 5,43 diikuti subkategori pertanian, peternakan, perburuan dan

2012 2013 2014 2015 2016

(3) (4) (5) (7)

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 94,39 94,47 94,43 94,34 94,36

a. Tanaman Pangan 31,60 30,33 26,26 26,49 26,89

b. Tanaman Hortikultura 29,73 30,60 33,47 33,29 33,09

c. Perkebunan 15,87 15,58 16,99 16,81 16,79

d. Peternakan 15,31 15,98 15,83 15,91 15,80

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 1,88 1,97 1,88 1,83 1,79

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 2,64 2,64 2,70 2,79 2,70

3 Perikanan 2,97 2,89 2,87 2,87 2,94

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Uraian

(1)

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Page 59: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 54

jasa pertanian sebesar 3,28 persen, kemudian diikuti subkategori kehutanan dan penebangan

kayu sebesar 1,38 persen.

Dibawah ini dapat dilihat laju pertumbuhan yang terjadi di subkategori Pertanian,

Kehutanan dan Perikanan yang meliputi subkategori pertanian, peternakan, perburuan dan jasa

pertanian, subkategori kehutanan dan penebangan kayu dan subkategori usaha perikanan

Kabupaten Temanggung dari tahun 2011 sampai tahun 2015.

Grafik 4.6 Pertumbuhan Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016 (persen)

4.7.2 Pertambangan dan Penggalian (Kategori B)

Kategori Pertambangan dan Penggalian terdiri atas beberapa subkategori akan tetapi

kegiatan pertambangan dan penggalian di Kabupaten Temanggung hanya ada subkategori

pertambangan dan penggalian lainnya.

Kategori Pertambangan dan Penggalian di Kabupaten Temanggung pada tahun 2016

sebesar Rp. 156.457,15 juta atau sebesar 0,89 persen dari total PDRB Kabupaten

Temanggung atas dasar harga berlaku, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 kategori

pertambangan dan penggalian sebesar Rp. 103.312,76 juta atau sebesar 0,79 persen dari total

PDRB Kabupaten Temanggung.

Dalam kurun waktu 2012-2016 pertumbuhan kategori Pertambangan dan Penggalian

cenderung fluktuatif. Pada tahun 2012 kategori ini mengalami kontraksi sebesar 3,77 persen.

Pada tahun 2013 kategori ini dapat tumbuh sebesar 2,08 persen kemudian tumbuh kembali

Page 60: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 55

menjadi 3,55 persen pada tahun 2014 dan pada tahun 2016 kategori ini dapat tumbuh menjadi

sebesar 5,09 persen .

Andalan di lapangan usaha ini sebenarnya hanya pada subkategori pertambangan dan

penggalian lainnya seperti penggalian batu kali, pasir, tanah urug dan tanah liat yang

dilakukan secara perorangan. Ketersediaan sumber daya alam khususnya bahan galian yang

makin berkurang, ditambah lagi banyaknya kegiatan yang menekan sekecil mungkin

kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh usaha pengalian menyebabkan perkembangan

lapangan usaha ini tidak sebaik lapangan usaha lainnya. Perkembangan nilai tambah bruto,

peranan dan laju pertumbuhan kategori Pertambangan dan Penggalian di Kabupaten

Temanggung dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini.

Tabel 4.9 Perkembangan Nilai Tambah Bruto, Peranan dan Laju Pertumbuhan

Kategori Pertambangan dan Penggalian di Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

4.7.3 Industri Pengolahan (Kategori C)

Pengelompokan dari kegiatan industri dibuat berdasarkan jenis komoditi utama yang

dihasilkan oleh masing-masing perusahaan. Secara garis besarnya kategori Industri Pengolahan

dikelompokkan menjadi enam belas subkategori. Tidak semua subkategori di Kabupaten

Temanggung ada, hanya ada 14 subkategori. Subkategori Industri batubara dan pengilangan

migas dan subkategori industri logam dasar belum ditemukan di Kabupaten Temanggung.

Industri Pengolahan mampu memberikan peranan terbesar pada tahun 2016 di

Kabupaten Temanggung, dengan kontribusinya sebesar Rp. 4.701.848,97 juta atau sebesar

26,83 persen. Lapangan usaha yang memberikan peranan terbesar dalam kategori industri

pengolahan adalah subkategori industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman.

Sudah sepantasnya kalau subkategori ini terutama pengolahan kayu yang merupakan industri

ADHB ADHK

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 97.795,33 90.636,23 0,83 -3,77

2013 102.661,37 92.520,80 0,78 2,08

2014 120.932,60 95.804,47 0,83 3,55

2015 140.869,76 98.311,19 0,87 2,62

2016 156.457,15 103.312,76 0,89 5,09

TahunPDRB (Juta Rupiah) Distribusi

terhadap Total

PDRB

Laju

Pertumbuhan

Page 61: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 56

yang paling menonjol di Kabupaten Temanggung, dapat memberikan kontribusi terbesar yaitu

sebesar Rp. 2.511.119,57 juta atau sebesar 14,33 persen.

Subkategori terbesar kedua setelah industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan

barang anyaman adalah subkategori industri pengolahan tembakau yang mampu memberikan

nilai tambah bruto sebesar Rp. 1.010.826,42 juta atau sebesar 5,77 persen dari total PDRB

Kabupaten Temanggung. Tembakau dari Kabupaten Temanggung dikenal sangat berkualitas

dibandingkan tembakau dari daerah manapun. Karena itu banyak pabrik rokok besar yang

membuka gudang di Kabupaten Temanggung. Subkategori terbesar ketiga adalah industri

makanan dan minuman yang memberikan nilai tambah bruto Rp. 969.935,50 juta atau 5,53

persen dari total PDRB Kabupaten Temanggung. Peranan lapangan usaha terhadap PDRB

kategori industri pengolahan dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini.

Tabel 4.10 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Industri Pengolahan

Di Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016

Secara keseluruhan laju pertumbuhan kategori industri pengolahan pada tahun 2016

adalah sebesar 5,51 persen. Lapangan usaha yang memberikan laju pertumbuhan terbesar

adalah subkategori industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman sebesar

7,02 persen. Diikuti subkategori industri makanan dan minuman yang tumbuh sebesar 6,94

persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 6,33 persen. Pada tahun 2016

di semua subkategori industri pengolahan mampu tumbuh positif.

2012 2013 2014 2015 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 19,35 18,64 19,05 20,27 20,63

3 Ind. Pengolahan Tembakau 25,29 24,80 25,04 22,89 21,50

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 0,78 0,80 0,75 0,73 0,72

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman 50,37 51,69 51,25 52,31 53,41

7 Ind. Kertas & Barang dr Kertas, Percetakan & Reproduksi Media Rekaman 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 0,86 0,85 0,88 0,85 0,87

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0,31 0,29 0,27 0,26 0,26

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 2,05 1,92 1,77 1,73 1,71

11 Ind. Logam Dasar - - - - -

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer, Brg Elektronik, Optik & Peralatan Listrik 0,45 0,47 0,45 0,42 0,39

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

14 Ind. Alat Angkutan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

15 Ind. Furnitur 0,31 0,32 0,31 0,32 0,31

16 Ind. pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan 0,09 0,08 0,08 0,07 0,07

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Lapangan Usaha

(1)

Industri Pengolahan

Page 62: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 57

Kategori Industri Pengolahan ini agar lebih ditingkatkan dan dipertahankan

keberadaannya di Kabupaten Temanggung, sebab dari kategori inilah dapat diketahui arah

pengembangan pembangunan yang akan dilaksanakan, dan kategori ini akan menggerakkan

setiap kategori-kategori ekonomi yang ada. Bila kategori industrinya maju maka dengan

sendirinya kategori kategori yang lain akan mengikuti pergerakan kategori industri

pengolahan tersebut.

Grafik 4.7 Pertumbuhan Kategori Industri Pengolahan

Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016 (persen)

4.7.4 Pengadaan Listrik dan Gas (Kategori E)

Lapangan usaha kategori pengadaan listrik dan gas hanya mampu berkontribusi

sebesar 0,07 persen dari total PDRB Kabupaten Temanggung dengan nilai tambah bruto

sebesar Rp. 13.013,55 juta. Dari kontribusi tersebut, 99,60 persen disumbangkan oleh

lapangan usaha subkategori ketenagalistrikan, sedangkan subkategori pengadaan gas dan

produksi es di Kabupaten Temanggung hanya memberikan kontribusi 0,40 persen.

Tabel 4.11 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pengadaan Listrik dan Gas

Di Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016

4.90

6.44

8.04

5.60 5.51

2012 2013 2014 2015 2016

2012 2013 2014 2015 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

1 Ketenagalistrikan 99,66 99,59 99,57 99,55 99,60

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 0,34 0,41 0,43 0,45 0,40

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Lapangan Usaha

(1)

Pengadaan Listrik dan Gas

Page 63: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 58

Kategori pengadaan listrik dan gas pada tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar

5,60 persen. Dalam kurun waktu 2012 – 2016 pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2012

yang tumbuh mencapai 14,14 persen, dan selama lima tahun terakhir pada tahun 2015 terjadi

kontraksi atau perlambatan ekonomi 0,45 persen.

Grafik 4.8 Pertumbuhan Kategori Pengadaan Listrik dan Gas

Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016 (persen)

4.7.5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang (Kategori E)

Kegiatan pengadaan air yang meliputi pengumpulan, pengolahan dan pendistribusian

air melalui berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah tangga, perkantoran dan usaha di

Kabupaten Temanggung dilakukan oleh PDAM Tirta Agung dan selama beberapa tahun

terakhir mulai dibangun Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

yang sebagian besar dikelola oleh pemerintahan desa. Kegiatan pengelolaan sampah, limbah

dan daur ulang selain dilakukan oleh pemerintah juga banyak dilakukan oleh masyarakat.

Peranan kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Temanggung tahun 2016 hanya

sebesar 0,07 persen dengan nilai tambah bruto Rp. 12.813,06 juta. Kontribusi kategori ini pada

tahun 2016 lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2016 laju pertumbuhan kategori ini mencapai 3,43 persen, merupakan laju

pertumbuhan tertinggi selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2012 dan 2013 untuk kategori

ini pernah mengalami kontraksi sebesar 2,58 dan 2,25 persen.

14.14

7.08

4.45

-0.45

5.60

2012 2013 2014 2015 2016

Page 64: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 59

Tabel 4.12 Perkembangan Nilai Tambah Bruto, Peranan dan Laju Pertumbuhan

Kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

di Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

4.7.6 Konstruksi (Kategori F)

Pada tahun 2016 nilai tambah bruto yang tercipta dari kegiatan kontruksi di Kabupaten

Temanggung mencapai Rp. 809.212,25 juta atau sebesar 4,62 persen dari total PDRB

Kabupaten Temanggung. Kontribusi ini hampir sama bila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya.

Kategori kontruksi di Kabupaten Temanggung pada tahun 2016 mengalami

pertumbuhan 5,76 persen, kinerja ini lebih lambat dari kinerja tahun 2015 yang mampu

tumbuh 8,50 persen. Selama lima tahun terakhir pertumbuhan terbesar terlihat di tahun 2012

yang tumbuh mencapai 11,37 persen.

Tabel 4.13 Perkembangan Nilai Tambah Bruto, Peranan dan Laju Pertumbuhan

Kategori Konstruksi Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

ADHB ADHK

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 10.601,99 10.524,84 0,09 -2,58

2013 10.687,03 10.288,14 0,08 -2,25

2014 11.574,60 10.492,18 0,08 1,98

2015 12.127,79 10.708,90 0,08 2,07

2016 12.813,06 11.076,26 0,07 3,43

TahunPDRB (Juta Rupiah) Distribusi

terhadap Total

PDRB

Laju

Pertumbuhan

ADHB ADHK

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 529.607,22 493.191,12 4,47 11,37

2013 572.397,76 513.555,74 4,37 4,13

2014 653.214,91 537.587,76 4,48 4,68

2015 746.199,56 583.260,43 4,63 8,50

2016 809.212,25 616.827,10 4,62 5,76

Distribusi

terhadap Total

PDRB

Laju

PertumbuhanTahun

PDRB (Juta Rupiah)

Page 65: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 60

Grafik 4.9 Pertumbuhan Kategori Konstruksi

Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016 (persen)

4.7.7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (Kategori G)

Sebagai lapangan usaha yang mempunyai peranan terbesar ketiga setelah lapangan

usaha kategori industri pengolahan dan kategori pertanian, kehutanan dan perikanan, kategori

perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor merupakan lapangan usaha

utama dalam menggerakkan perekonomian.

Selama lima tahun terakhir, kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan

sepeda motor selalu menyumbang lebih dari 20 persen. Pada tahun 2016, kontribusi kategori

ini sebesar Rp. 3.566.485,32 atau sebesar 20,33 persen terhadap nilai total PDRB Kabupaten

Temanggung. Apabila dilihat peranannya pada masing-masing subkategori perdagangan

mobil, sepeda motor dan reparasinya menyumbang 24,98 persen dan subkategori perdagangan

besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor sebesar 75,02 persen terhadap lapangan usaha

kategori ini.

Tabel 4.14 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Perdagangan Besar dan

Eceran Reparasi Mobil dan Sepeda Motor di Kabupaten Temanggung

Tahun 2012 – 2016 (persen)

11.37

4.13 4.68

8.50

5.76

2012 2013 2014 2015 2016

2012 2013 2014 2015 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 23,49 24,65 24,50 25,00 24,98

2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor 76,51 75,35 75,50 75,00 75,02

100,00 100,00 100,00 100,00

Lapangan Usaha

(1)

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 100,00

Page 66: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 61

Secara keseluruhan selama tahun 2012-2016, laju pertumbuhan kategori perdagangan

besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor selalu tumbuh positif. Pertumbuhan

tertinggi terjadi pada tahun 2014 yang tumbuh mencapai 7,68 persen dan terendah terjadi pada

tahun 2012 yang hanya tumbuh 2,73 persen. Pada tahun 2016 laju pertumbuhan kategori ini

sebesar 5,02 persen, lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2015 yang tumbuh sebesar 3,51

persen.

Grafik 4.10 Pertumbuhan Kategori Perdagangan Besar dan eceran, Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016 (persen)

4.7.8 Transportasi dan Pergudangan (Kategori H)

Kategori transportasi dan pergudangan terdiri dari 6 subkategori lapangan usaha,

namun demikian di Kabupaten Temanggung hanya ditemui 2 subkategori yaitu subkategori

angkutan darat dan subkategori pergudangan dan jasa penunjang angkutan, pos dan kurir.

Lapangan usaha ini memberikan kontribusi sebesar Rp. 747.672,70 juta atau sebesar

4,27 persen dari total PDRB Kabupaten Temanggung. Lapangan usaha subkategori angkutan

darat memberikan konntribusi terbesar dalam pembentukan kategori ini yaitu sebesar 97,63

persen, dan subkategori pergudangan dan jasa penunjang angkutan, pos dan kurir hanya

memberikan kontribusi sebesar 2,37 persen.

2.73

5.84

7.68

3.51

5.02

2012 2013 2014 2015 2016

Page 67: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 62

Tabel 4.15 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Transportasi dan Pergudangan

di Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016 (persen)

Secara keseluruhan kategori transportasi dan pergudangan mempunyai laju

pertumbuhan sebesar 6,33 persen pada tahun 2016 lebih rendah dari laju pertumbuhan tahun

2015 yang tumbuh sebesar 7,88 persen. Dalam kurun waktu 2012-2016 pertumbuhan tertinggi

terjadi pada tahun 2013 yang mencapai 11,41 persen dan terendah terjadi pada tahun 2014

yang hanya sebesar 5,32 persen.

Grafik 4.11 Pertumbuhan Kategori Transportasi dan Pergudangan

Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016 (persen)

4.7.9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Kategori I)

Kategori penyediaan akomodasi dan makan minum terbagi menjadi dua subkategori

yaitu subkategori penyediaan akomodasi dan subkategori penyediaan makan minum. Pada

tahun 2016 kategori ini berkontribusi sebesar Rp. 276.550,89 juta atau sebesar 1,58 persen

2012 2013 2014 2015 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

1 Angkutan Rel - - - - -

2 Angkutan Darat 97,64 97,67 97,62 97,62 97,63

3 Angkutan Laut - - - - -

4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan - - - - -

5 Angkutan Udara - - - - -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir 2,36 2,33 2,38 2,38 2,37

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Transportasi dan Pergudangan

Lapangan Usaha

(1)

10.82

11.41

5.32

7.88

6.33

2012 2013 2014 2015 2016

Page 68: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 63

terhadap total PDRB Kabupaten Temanggung. Dimana 10,07 persen merupakan kontribusi

dari subkategori penyediaan akomodasi dan 89,93 persen dari penyediaan makan minum.

Tabel 4.16 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum di Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016 (persen)

Laju pertumbuhan kategori ini pada tahun 2016 tumbuh sebesar 5,61 persen. Secara

keseluruhan dalam kurun waktu 2012-2016 pertumbuhannya terlihat selalu positif. Selama

lima tahun terakhir pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2015 sebesar 6,76 persen dan

terendah terjadi pada tahun 2013 yang hanya tumbuh 4,14 persen.

Grafik 4.12 Pertumbuhan Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016 (persen)

4.7.10 Informasi dan Komunikasi (Kategori J)

Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai penunjang di setiap

kegiatan ekonomi. Peranan kategori ini sangat vital dan menjadi indikator kemajuan suatu

daerah, terutama jasa telekomunikasi. Peranan kategori ini terhadap perekonomian Kabupaten

Temanggung pada tahun 2016 sebesar Rp. 213.859,58 juta atau sebesar 1,22 persen,

merupakan persentase terkecil dibandingkan lima tahun sebelumnya.

2012 2013 2014 2015 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

1 Penyediaan Akomodasi 9,80 10,41 10,78 10,02 10,07

2 Penyediaan Makan Minum 90,20 89,59 89,22 89,98 89,93

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Lapangan Usaha

(1)

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

6.64

4.14

5.20

6.76

5.61

2012 2013 2014 2015 2016

Page 69: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 64

Laju pertumbuhan kategori ini pada tahun 2016 mencapai 5,12 persen. Angka ini

merupakan pertumbuhan terendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Sedangkan

pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2014 mencapai 13,30 persen.

Perkembangan nilai tambah bruto, peranan dan laju pertumbuhan kategori Informasi

dan Komunikasi di Kabupaten Temanggung dari tahun 2012 sampai tahun 2016 dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.17 Perkembangan Nilai Tambah Bruto, Peranan dan Laju Pertumbuhan

Kategori Informasi dan Komunikasi di Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

4.7.11 Jasa Keuangan dan Asuransi (Kategori K)

Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi terbagi menjadi empat subkategori yaitu

subkategori jasa perantara keuangan, subkategori asuransi dan dana pensiun, subkategori jasa

keuangan lainnya dan subkategori jasa penunjang keuangan. Pada tahun 2016 kategori Jasa

Keuangan dan Asuransi memberikan peranan terhadap perekonomian Kabupaten Temanggung

sebesar Rp. 575.008,46 juta atau sebesar 3,28 persen. Kegiatan ekonomi pada lapangan usaha

subkategori jasa perantara keuangan menjadi penyumbang terbesar kategori jasa keuangan dan

asuransi yaitu sebesar 77,54 persen. Subkategori jasa perantara keuangan ini apabila dilihat

perkembangannya selama lima tahun terakhir peranannya semakin menurun yaitu dari 82,37

persen pada tahun 2012 menjadi 77,54 persen pada tahun 2016. Sedangkan subkategori

asuransi dan dana pensiun dan subkategori jasa keuangan lainnya memberikan peranan sebesar

masing-masing 1,96 persen dan 20,49 persen.

Lapangan usaha kategori jasa keuangan dan asuransi pada tahun 2016 mengalami

pertumbuhan sebesar 8,01 persen, angka ini merupakan laju pertumbuhan tertinggi selama

lima tahun terakhir dan merupakan laju pertumbuhan tertinggi dibandingkan kategori lainnya.

ADHB ADHK

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 167.550,10 165.138,69 1,41 11,82

2013 181.440,43 177.729,90 1,39 7,62

2014 200.781,14 201.372,33 1,38 13,30

2015 201.264,64 217.689,74 1,25 8,10

2016 213.859,58 228.831,23 1,22 5,12

Tahun

PDRB (Juta Rupiah) Distribusi

terhadap Total

PDRB

Laju

Pertumbuhan

Page 70: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 65

Apabila dilihat pertumbuhannya pada masing-masing subkategori, semua subkategori

mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi dicapai subkategori jasa keuangan

lainnya sebesar 13,15 persen. Dan pertumbuhan terendah dialami oleh subkategori jasa

penunjang keuangan sebesar 6,15 persen.

Tabel 4.18 Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016 (persen)

Grafik 4.13 Pertumbuhan Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi

Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016 (persen)

4.7.12 Real Estate (Kategori L)

Kategori real estate memberikan kontribusi yang relatif stabil bagi pembentukan PDRB

Kabupaten Temanggung dengan peranan kurang dari satu persen. Pada tahun 2016 kategori ini

memberikan nilai tambah bruto sebesar Rp. 130.154,37 juta atau sebesar 0,74 persen.

Pada tahun 2016 laju pertumbuhan ekonomi kategori real estate ini tumbuh sebesar

5,81 persen. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir terlihat bahwa pertumbuhan kategori real

2012 2013 2014 2015 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

1 Jasa Perantara Keuangan 82,37 81,99 80,43 78,90 77,54

2 Asuransi dan Dana Pensiun 1,67 1,70 1,75 1,93 1,96

3 Jasa Keuangan Lainnya 15,95 16,30 17,81 19,17 20,49

4 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Lapangan Usaha

(1)

Jasa Keuangan dan Asuransi

6.06

6.09

7.46

7.97

8.01

2012 2013 2014 2015 2016

Page 71: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 66

estate selalu tumbuh positif. Dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar

8,52 persen, dan terendah terjadi pada tahun 2012 hanya tumbuh sebesar 4,34 persen.

Tabel 4.19 Perkembangan Nilai Tambah Bruto, Peranan dan Laju Pertumbuhan

Kategori Real Estate Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

4.12.13 Jasa Perusahaan (Kategori M,N)

Kategori Jasa Perusahaan mencakup kegiatan jasa hukum dan akuntansi, jasa arsitektur

dan teknik sipil, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, periklanan dan penelitian

pasar, jasa ketenagakerjaan, jasa agen perjalanan, jasa keamanan dan penyelidikan, dan jasa

penunjang usaha lainnya seperti kegiatan usaha fotokopi.

Kegiatan ekonomi kategori Jasa Perusahaan selama lima tahun terakhir kontribusinya

terhadap pembentukan PDRB tidak banyak mengalami perubahan. Pada tahun 2016

kontribusinya 0,34 persen. Angka ini menunjukkan bahwa peranan kategori jasa perusahaan

relatif kecil dibandingkan dengan kategori-kategori lainnya pada perekonomian Kabupaten

Temanggung.

Laju pertumbuhan kategori jasa perusahaan pada tahun 2016 tumbuh sebesar 5,39

persen, laju pertumbuhan ini merupakan laju terendah selama lima tahun terakhir sedangkan

pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 13,85 persen.

Perkembangan nilai tambah bruto, peranan dan laju pertumbuhan kategori Informasi

dan Komunikasi di Kabupaten Temanggung dari tahun 2011 sampai tahun 2015 dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

ADHB ADHK

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 89.265,17 86.328,28 0,75 4,34

2013 97.770,15 93.685,54 0,75 8,52

2014 109.485,78 99.757,63 0,75 6,48

2015 120.585,15 106.710,74 0,75 6,97

2016 130.154,37 112.914,98 0,74 5,81

Distribusi

terhadap Total

PDRB

Laju

PertumbuhanTahun

PDRB (Juta Rupiah)

Page 72: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 67

Tabel 4.20 Perkembangan Nilai Tambah Bruto, Peranan dan Laju Pertumbuhan

Kategori Jasa Perusahaan Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

4.12.14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (Kategori

O)

Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib meliputi

kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintah.

Kategori ini juga mencakup kegiatan legislatif, perpajakan, pertahanan negara, keamanan dan

keselamatan negara, pelayanan imigrasi, hubungan luar negeri dan administrasi program

pemerintah, serta jaminan sosial wajib. Lapangan usaha kategori ini selama lima tahun terakhir

peranannya terlihat semakin menurun, dari 3,14 persen di tahun 2012 menjadi 2,88 persen di

tahun 2016.

Laju pertumbuhan kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib selama lima tahun terakhir terlihat berfluktuatif dengan besaran yang selalu positif. Pada

tahun 2016 pertumbuhan kategori ini sebesar 2,77 persen lebih lambat bila dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yang mampu tumbuh sebesar 5,00 persen.

Tabel 4.21 Perkembangan Nilai Tambah Bruto, Peranan dan Laju Pertumbuhan

Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

ADHB ADHK

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 34.563,62 31.431,53 0,29 7,74

2013 41.465,65 35.783,82 0,32 13,85

2014 47.019,69 39.261,61 0,32 9,72

2015 53.391,10 42.446,28 0,33 8,11

2016 59.598,38 44.735,51 0,34 5,39

Tahun

PDRB (Juta Rupiah) Distribusi

terhadap Total

PDRB

Laju

Pertumbuhan

ADHB ADHK

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 372.198,43 334.691,77 3,14 0,78

2013 398.121,54 341.071,86 3,04 1,91

2014 428.090,15 341.603,70 2,93 0,16

2015 467.468,30 358.689,45 2,90 5,00

2016 505.212,67 368.628,49 2,88 2,77

Tahun

PDRB (Juta Rupiah) Distribusi

terhadap Total

PDRB

Laju

Pertumbuhan

Page 73: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 68

4.12.15 Jasa Pendidikan (Kategori P)

Kategori Jasa Pendidikan mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan

untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan maupun tertulis. Kategori ini juga mencakup

pendidikan negeri dan swasta. Peranan lapangan usaha kategori ini pada tahun 2016 sebesar

Rp. 803.891,53 juta atau sebesar 4,59 persen terhadap pembentukan PDRB Kabupaten

Temanggung, sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 4,55

persen.

Tabel 4.22 Perkembangan Nilai Tambah Bruto, Peranan dan Laju Pertumbuhan

Kategori Jasa Pendidikan Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

Dengan penghitungan PDRB atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan jasa

pendidikan Kabupaten Temanggung pada tahun 2016 mengalami perlambatan dibandingkan

kondisi tahun-tahun sebelumnya walaupun pertumbuhannya sudah cukup tinggi. Pada tahun

2016 pertumbuhan kategori jasa pendidikan merupakan pertumbuhan terendah dalam lima

tahun terakhir, dengan angka pertumbuhan sebesar 6,08 persen. Sedangkan pertumbuhan

tertinggi terjadi pada tahun 2012 yang mencapai 18,75 persen.

4.12.16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (Kategori Q)

Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mencakup jasa rumah sakit, jasa klinik,

praktek dokter dan paramedis, jasa pelayanan kesehatan tradisional, jasa kesehatan hewan dan

jasa kegiatan sosial. Selama lima tahun terakhir peranan kategori ini dalam perekonomian

Kabupaten Temanggung tidak banyak mengalami perubahan. Pada tahun 2012 peranan

lapangan usaha ini sebesar Rp. 120.342,79 juta atau sebesar 1,02 persen meningkat menjadi

Rp. 190.018,66 juta atau sebesar 1,08 persen pada tahun 2016.

ADHB ADHK

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 499.991,14 406.366,09 4,22 18,75

2013 592.610,81 442.804,76 4,53 8,97

2014 675.857,01 486.466,65 4,63 9,86

2015 733.057,80 516.481,64 4,55 6,17

2016 803.891,53 547.866,88 4,59 6,08

PDRB (Juta Rupiah) Distribusi

terhadap Total

PDRB

Laju

PertumbuhanTahun

Page 74: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 69

Dilihat dari laju pertumbuhannya, Pertumbuhan kategori ini pada tahun 2016 sebesar

7,43 persen. Bila dibuat rata-rata selama kurun waktu 2012-2016 memiliki rata-rata

pertumbuhan tiap tahun sebesar 8,47 persen. Pertumbuhan kategori jasa kesehatan dan

kegiatan sosial selama lima tahun terakhir terlihat positif dan sangat berfluktuatif.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2014 yang tumbuh sebesar 12,51 persen dan

pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2015 yang hanya mampu tumbuh sebesar 5,42.

Tabel 4.23 Perkembangan Nilai Tambah Bruto, Peranan dan Laju Pertumbuhan

Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

Grafik 4.14 Pertumbuhan Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016 (persen)

4.12.17 Jasa Lainnya (Kategori R,S,T,U)

Kegiatan jasa lainnya mempunyai kegiatan yang meliputi kesenian, hiburan dan

rekreasi, jasa reparasi komputer, reparasi barang keperluan pribadi dan perlengkapan rumah

tangga, jasa perorangan yang melayani rumah tangga, kegiatan yang menghasilkan barang dan

jasa oleh rumah tangga yang digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan, serta jasa swasta

ADHB ADHK

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 120.342,79 103.147,86 1,02 10,24

2013 133.626,33 110.154,37 1,02 6,79

2014 156.940,16 123.929,28 1,08 12,51

2015 174.067,87 130.646,25 1,08 5,42

2016 190.018,66 140.356,69 1,08 7,43

Distribusi

terhadap Total

PDRB

Laju

PertumbuhanTahun

PDRB (Juta Rupiah)

10.24

6.79

12.51

5.42

7.43

2012 2013 2014 2015 2016

Page 75: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 70

lainnya. Kontribusi Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kabupaten Temanggung relatif kecil,

pada tahun 2016 memberikan peranan sebesar Rp. 335.138,34 juta atau sebesar 1,91 persen

dalam pembentukan PDRB Kabupaten Temanggung.

Tabel 4.24 Perkembangan Nilai Tambah Bruto, Peranan dan Laju Pertumbuhan

Kategori Jasa Lainnya Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

Dilihat dari sisi laju pertumbuhannya, selama lima tahun terakhir memiliki rata-rata

pertumbuhan tiap tahun sebesar 6,03 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2013

sebesar 10,02 persen dan terendah terjadi pada tahun 2012 sebesar 0,79 persen. Pada tahun

2016 pertumbuhan kegiatan kategori ini sebesar 7,28 persen. Lebih tinggi bila dibandingkan

pertumbuhan tahun 2015 yang tumbuh sebesar 2,86 persen.

Grafik 4.15 Pertumbuhan Kategori Jasa Lainnya

Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016 (persen)

ADHB ADHK

(1) (2) (3) (4) (5)

2012 208.916,50 202.540,60 1,76 0,79

2013 238.215,65 222.826,88 1,82 10,02

2014 276.796,63 243.333,84 1,90 9,20

2015 297.838,41 250.293,19 1,85 2,86

2016 335.138,34 268.520,73 1,91 7,28

Laju

PertumbuhanTahun

PDRB (Juta Rupiah) Distribusi

terhadap Total

PDRB

0.79

10.02

9.20

2.86

7.28

2012 2013 2014 2015 2016

Page 76: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 71

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

BerlakuKabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Juta Rupiah)

(2) (3) (4) (5) (6)

A 3.188.487,19 3.477.229,66 3.734.880,55 4.156.112,83 4.429.537,13

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian

3.009.599,48 3.284.990,64 3.526.969,95 3.920.969,84 4.179.879,67

a. Tanaman Pangan 1.007.668,20 1.054.814,29 980.763,74 1.101.018,27 1.190.970,44

b. Tanaman Hortikultura 947.813,52 1.064.156,96 1.250.103,15 1.383.705,16 1.465.909,22

c. Tanaman Perkebunan 506.007,94 541.873,03 634.718,39 698.743,90 743.866,08

d. Peternakan 738.965,04 844.105,61 997.171,64 1.117.199,08 1.176.946,98

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 393.715,49 420.795,97 492.395,92 537.555,83 581.659,64

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 488.175,41 555.630,28 591.181,99 661.273,79 699.852,80

3 Perikanan 59.934,42 68.516,08 70.202,68 76.228,72 79.281,13

B 97.795,33 102.661,37 120.932,60 140.869,76 156.457,15

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi

- - - - -

2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -

3 Pertambangan Bijih Logam - - - - -

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya

97.795,33 102.661,37 120.932,60 140.869,76 156.457,15

C 2.974.809,08 3.338.185,67 3.862.669,12 4.272.806,45 4.701.848,97

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 575.634,38 622.131,19 735.916,88 866.303,05 969.935,50

3 Ind. Pengolahan Tembakau 752.202,98 827.926,95 967.342,92 978.093,08 1.010.826,42

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 23.332,22 26.788,23 29.023,68 31.040,64 33.785,82

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

Kaki

1.806,06 2.141,45 2.458,04 2.604,35 2.775,65

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya

1.498.375,36 1.725.439,14 1.979.773,65 2.235.238,36 2.511.119,57

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas,

Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

1.616,15 1.637,90 1.864,42 2.111,79 2.264,33

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional

25.477,55 28.281,83 33.830,39 36.431,13 40.707,50

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan

Plastik

9.205,85 9.610,31 10.555,29 11.048,72 12.071,46

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 61.019,19 63.965,69 68.192,92 73.991,97 80.289,14

11 Ind. Logam Dasar - - - - -

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer,

Barang Elektronik, Optik dan

13.254,98 15.658,01 17.525,91 17.772,19 18.384,81

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 905,47 980,25 1.068,27 1.120,58 1.233,85

14 Ind. Alat Angkutan 324,53 386,50 399,22 412,47 454,41

15 Ind. Furnitur 9.111,88 10.620,83 11.806,65 13.545,78 14.600,66

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa

Reparasi dan Pemasangan Mesin

dan Peralatan

2.542,49 2.617,39 2.910,90 3.092,35 3.399,83

D 10.180,21 10.303,83 11.007,07 11.587,27 13.013,55

1 Ketenagalistrikan 10.145,88 10.262,06 10.960,06 11.535,22 12.960,89

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 34,33 41,76 47,01 52,05 52,66

E 10.601,99 10.687,03 11.574,60 12.127,79 12.813,06

F 529.607,22 572.397,76 653.214,91 746.199,56 809.212,25Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(1)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

Page 77: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 72

Lanjutan

(2) (3) (4) (5) (6)

G 2.510.876,79 2.747.353,08 3.023.320,05 3.272.212,65 3.566.485,32

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya

589.750,20 677.140,44 740.841,45 817.909,89 891.039,85

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor

1.921.126,58 2.070.212,64 2.282.478,60 2.454.302,76 2.675.445,47

H 485.951,97 547.071,87 608.594,08 686.350,23 747.672,70

1 Angkutan Rel - - - - -

2 Angkutan Darat 474.491,18 534.337,88 594.120,44 669.983,90 729.960,59

3 Angkutan Laut - - - - -

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan

- - - - -

5 Angkutan Udara - - - - -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir

11.460,80 12.734,00 14.473,65 16.366,33 17.712,11

I 181.283,60 197.017,55 213.504,18 246.607,25 276.550,89

1 Penyediaan Akomodasi 17.768,21 20.500,67 23.008,08 24.708,44 27.858,25

2 Penyediaan Makan Minum 163.515,39 176.516,88 190.496,10 221.898,81 248.692,64

J 167.550,10 181.440,43 200.781,14 201.264,64 213.859,58

K 359.073,69 402.243,87 457.785,68 514.514,62 575.008,46

1 Jasa Perantara Keuangan 295.779,11 329.817,44 368.209,39 405.967,37 445.878,25

2 Asuransi dan Dana Pensiun 6.004,10 6.842,53 8.019,08 9.916,14 11.279,63

3 Jasa Keuangan Lainnya 57.278,71 65.570,51 81.540,92 98.613,03 117.830,45

4 Jasa Penunjang Keuangan 11,76 13,38 16,28 18,08 20,13

L 89.265,17 97.770,15 109.485,78 120.585,15 130.154,37

M,N 34.563,62 41.465,65 47.019,69 53.391,10 59.598,38

O 372.198,43 398.121,54 428.090,15 467.468,30 505.212,67

P 499.991,14 592.610,81 675.857,01 733.057,80 803.891,53

Q 120.342,79 133.626,33 156.940,16 174.067,87 190.018,66

R,S,T,U 208.916,50 238.215,65 276.796,63 297.838,41 335.138,34

11.841.494,84 13.088.402,25 14.592.453,38 16.107.061,67 17.526.473,01 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

(1)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

Page 78: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 73

Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Juta Rupiah)

(2) (3) (4) (5) (6)

A 2.820.317,83 2.871.059,36 2.817.953,21 2.949.682,34 3.046.963,51

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian

2.664.695,40 2.713.667,55 2.661.558,22 2.789.873,99 2.881.478,75

a. Tanaman Pangan 838.424,23 837.490,05 737.954,15 793.957,34 820.532,53

b. Tanaman Hortikultura 885.836,86 885.213,88 895.598,21 916.542,24 935.969,86

c. Tanaman Perkebunan 445.235,54 464.953,97 486.413,23 511.346,51 526.679,39

d. Peternakan 445.170,72 471.004,90 485.329,39 509.367,86 538.911,06

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 50.028,06 55.004,74 56.263,23 58.660,04 59.385,91

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 74.216,10 74.211,42 74.073,61 74.061,40 75.082,32

3 Perikanan 81.406,32 83.180,39 82.321,38 85.746,94 90.402,43

B 90.636,23 92.520,80 95.804,47 98.311,19 103.312,76

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi

- - - - -

2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -

3 Pertambangan Bijih Logam - - - - -

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya

90.636,23 92.520,80 95.804,47 98.311,19 103.312,76

C 2.646.109,38 2.816.645,10 3.042.972,31 3.213.426,65 3.390.420,60

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 520.844,20 557.855,36 606.599,86 667.079,21 713.379,63

3 Ind. Pengolahan Tembakau 660.240,60 660.687,03 712.779,35 716.795,45 722.076,43

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 21.303,06 24.299,52 25.867,60 26.771,08 28.332,35

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

Kaki

1.490,28 1.644,43 1.846,11 1.941,95 2.009,51

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya

1.330.893,70 1.454.649,20 1.573.975,39 1.676.460,35 1.794.137,84

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas,

Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

1.495,49 1.507,25 1.529,95 1.659,78 1.741,66

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional

23.281,33 25.140,01 27.215,89 28.274,16 29.919,76

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan

Plastik

8.264,36 8.608,17 8.937,57 8.941,63 9.507,35

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 54.208,86 55.845,93 56.574,23 57.104,53 60.222,53

11 Ind. Logam Dasar - - - - -

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer,

Barang Elektronik, Optik dan

12.397,91 13.832,70 14.561,05 14.569,57 14.673,24

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 801,52 803,69 816,13 842,49 886,51

14 Ind. Alat Angkutan 311,51 358,54 369,60 399,24 418,65

15 Ind. Furnitur 8.186,86 9.026,98 9.432,72 10.095,33 10.512,37

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa

Reparasi dan Pemasangan Mesin

dan Peralatan

2.389,70 2.386,29 2.466,87 2.491,87 2.602,76

D 10.328,68 11.059,50 11.551,20 11.498,93 12.142,41

1 Ketenagalistrikan 10.301,33 11.029,33 11.519,43 11.464,35 12.107,65

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 27,35 30,18 31,77 34,58 34,76

E 10.524,84 10.288,14 10.492,18 10.708,90 11.076,26

F 493.191,12 513.555,74 537.587,76 583.260,43 616.827,10Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(1)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

Page 79: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 74

Lanjutan

(2) (3) (4) (5) (6)

G 2.368.525,13 2.506.858,95 2.699.337,09 2.794.198,91 2.934.591,91

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya

491.155,09 528.502,76 564.681,18 595.284,31 627.531,34

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor

1.877.370,04 1.978.356,19 2.134.655,91 2.198.914,59 2.307.060,58

H 484.588,22 539.878,18 568.600,74 613.424,36 652.232,98

1 Angkutan Rel - - - - -

2 Angkutan Darat 474.696,99 529.485,97 557.248,20 601.047,91 639.091,22

3 Angkutan Laut - - - - -

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan

- - - - -

5 Angkutan Udara - - - - -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir

9.891,23 10.392,22 11.352,54 12.376,45 13.141,76

I 172.114,75 179.241,36 188.554,34 201.299,78 212.590,36

1 Penyediaan Akomodasi 14.576,04 15.307,50 16.579,02 17.320,59 18.518,07

2 Penyediaan Makan Minum 157.538,71 163.933,86 171.975,32 183.979,20 194.072,29

J 165.138,69 177.729,90 201.372,33 217.689,74 228.831,23

K 315.002,01 334.178,70 359.101,23 387.725,77 418.783,22

1 Jasa Perantara Keuangan 257.162,56 269.813,37 282.699,04 302.783,85 322.866,95

2 Asuransi dan Dana Pensiun 5.463,49 6.120,90 6.910,13 7.957,96 8.807,95

3 Jasa Keuangan Lainnya 52.365,85 58.233,44 69.479,29 76.970,37 87.093,90

4 Jasa Penunjang Keuangan 10,11 11,00 12,76 13,59 14,43

L 86.328,28 93.685,54 99.757,63 106.710,74 112.914,98

M,N 31.431,53 35.783,82 39.261,61 42.446,28 44.735,51

O 334.691,77 341.071,86 341.603,70 358.689,45 368.628,49

P 406.366,09 442.804,76 486.466,65 516.481,64 547.866,88

Q 103.147,86 110.154,37 123.929,28 130.646,25 140.356,69

R,S,T,U 202.540,60 222.826,88 243.333,84 250.293,19 268.520,73

10.740.983,02 11.299.342,97 11.867.679,59 12.486.494,54 13.110.795,64 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

(1)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

Page 80: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 75

Tabel 3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Persen)

(2) (3) (4) (5) (6)

A 26,93 26,57 25,59 25,80 25,27

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian

25,42 25,10 24,17 24,34 23,85

a. Tanaman Pangan 8,51 8,06 6,72 6,84 6,80

b. Tanaman Hortikultura 8,00 8,13 8,57 8,59 8,36

c. Tanaman Perkebunan 4,27 4,14 4,35 4,34 4,24

d. Peternakan 6,24 6,45 6,83 6,94 6,72

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 3,32 3,22 3,37 3,34 3,32

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 4,12 4,25 4,05 4,11 3,99

3 Perikanan 0,51 0,52 0,48 0,47 0,45

B 0,83 0,78 0,83 0,87 0,89

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi

- - - - -

2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -

3 Pertambangan Bijih Logam - - - - -

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya

0,83 0,78 0,83 0,87 0,89

C 25,12 25,50 26,47 26,53 26,83

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 4,86 4,75 5,04 5,38 5,53

3 Ind. Pengolahan Tembakau 6,35 6,33 6,63 6,07 5,77

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 0,20 0,20 0,20 0,19 0,19

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

Kaki

0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya

12,65 13,18 13,57 13,88 14,33

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas,

Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional

0,22 0,22 0,23 0,23 0,23

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan

Plastik

0,08 0,07 0,07 0,07 0,07

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 0,52 0,49 0,47 0,46 0,46

11 Ind. Logam Dasar - - - - -

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer,

Barang Elektronik, Optik dan

0,11 0,12 0,12 0,11 0,10

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

14 Ind. Alat Angkutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

15 Ind. Furnitur 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa

Reparasi dan Pemasangan Mesin

dan Peralatan

0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

D 0,09 0,08 0,08 0,07 0,07

1 Ketenagalistrikan 0,09 0,08 0,08 0,07 0,07

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

E 0,09 0,08 0,08 0,08 0,07

F 4,47 4,37 4,48 4,63 4,62Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(1)

2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha 2012

Page 81: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 76

Lanjutan

(2) (3) (4) (5) (6)

G 21,20 20,99 20,72 20,32 20,35

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya

4,98 5,17 5,08 5,08 5,08

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor

16,22 15,82 15,64 15,24 15,27

H 4,10 4,18 4,17 4,26 4,27

1 Angkutan Rel - - - - -

2 Angkutan Darat 4,01 4,08 4,07 4,16 4,16

3 Angkutan Laut - - - - -

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan

- - - - -

5 Angkutan Udara - - - - -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir

0,10 0,10 0,10 0,10 0,10

I 1,53 1,51 1,46 1,53 1,58

1 Penyediaan Akomodasi 0,15 0,16 0,16 0,15 0,16

2 Penyediaan Makan Minum 1,38 1,35 1,31 1,38 1,42

J 1,41 1,39 1,38 1,25 1,22

K 3,03 3,07 3,14 3,19 3,28

1 Jasa Perantara Keuangan 2,50 2,52 2,52 2,52 2,54

2 Asuransi dan Dana Pensiun 0,05 0,05 0,05 0,06 0,06

3 Jasa Keuangan Lainnya 0,48 0,50 0,56 0,61 0,67

4 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

L 0,75 0,75 0,75 0,75 0,74

M,N 0,29 0,32 0,32 0,33 0,34

O 3,14 3,04 2,93 2,90 2,88

P 4,22 4,53 4,63 4,55 4,59

Q 1,02 1,02 1,08 1,08 1,08

R,S,T,U 1,76 1,82 1,90 1,85 1,91

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

(1)

2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha 2012

Page 82: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 77

Tabel 4. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Juta Rupiah)

(2) (3) (4) (5) (6)

A 26,26 25,41 23,74 23,62 23,24

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian

24,81 24,02 22,43 22,34 21,98

a. Tanaman Pangan 7,81 7,41 6,22 6,36 6,26

b. Tanaman Hortikultura 8,25 7,83 7,55 7,34 7,14

c. Tanaman Perkebunan 4,15 4,11 4,10 4,10 4,02

d. Peternakan 4,14 4,17 4,09 4,08 4,11

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 0,47 0,49 0,47 0,47 0,45

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 0,69 0,66 0,62 0,59 0,57

3 Perikanan 0,76 0,74 0,69 0,69 0,69

B 0,84 0,82 0,81 0,79 0,79

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi

- - - - -

2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -

3 Pertambangan Bijih Logam - - - - -

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya

0,84 0,82 0,81 0,79 0,79

C 24,64 24,93 25,64 25,74 25,86

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 4,85 4,94 5,11 5,34 5,44

3 Ind. Pengolahan Tembakau 6,15 5,85 6,01 5,74 5,51

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 0,20 0,22 0,22 0,21 0,22

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

Kaki

0,01 0,01 0,02 0,02 0,02

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya

12,39 12,87 13,26 13,43 13,68

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas,

Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional

0,22 0,22 0,23 0,23 0,23

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan

Plastik

0,08 0,08 0,08 0,07 0,07

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 0,50 0,49 0,48 0,46 0,46

11 Ind. Logam Dasar - - - - -

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer,

Barang Elektronik, Optik dan

0,12 0,12 0,12 0,12 0,11

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

14 Ind. Alat Angkutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

15 Ind. Furnitur 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa

Reparasi dan Pemasangan Mesin

dan Peralatan

0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

D 0,10 0,10 0,10 0,09 0,09

1 Ketenagalistrikan 0,10 0,10 0,10 0,09 0,09

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

E 0,10 0,09 0,09 0,09 0,08

F 4,59 4,55 4,53 4,67 4,70Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(1)

2014 2015 2016Lapangan Usaha 2012 2013

Page 83: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 78

Lanjutan

(2) (3) (4) (5) (6)

G 22,05 22,19 22,75 22,38 22,38

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya

4,57 4,68 4,76 4,77 4,79

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor

17,48 17,51 17,99 17,61 17,60

H 4,51 4,78 4,79 4,91 4,97

1 Angkutan Rel - - - - -

2 Angkutan Darat 4,42 4,69 4,70 4,81 4,87

3 Angkutan Laut - - - - -

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan

- - - - -

5 Angkutan Udara - - - - -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir

0,09 0,09 0,10 0,10 0,10

I 1,60 1,59 1,59 1,61 1,62

1 Penyediaan Akomodasi 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14

2 Penyediaan Makan Minum 1,47 1,45 1,45 1,47 1,48

J 1,54 1,57 1,70 1,74 1,75

K 2,93 2,96 3,03 3,11 3,19

1 Jasa Perantara Keuangan 2,39 2,39 2,38 2,42 2,46

2 Asuransi dan Dana Pensiun 0,05 0,05 0,06 0,06 0,07

3 Jasa Keuangan Lainnya 0,49 0,52 0,59 0,62 0,66

4 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

L 0,80 0,83 0,84 0,85 0,86

M,N 0,29 0,32 0,33 0,34 0,34

O 3,12 3,02 2,88 2,87 2,81

P 3,78 3,92 4,10 4,14 4,18

Q 0,96 0,97 1,04 1,05 1,07

R,S,T,U 1,89 1,97 2,05 2,00 2,05

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

(1)

2014 2015 2016Lapangan Usaha 2012 2013

Page 84: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 79

Tabel 5. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Persen)

(2) (3) (4) (5) (6)

A 5,71 9,06 7,41 11,28 6,58

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian

5,79 9,15 7,37 11,17 6,60

a. Tanaman Pangan 18,20 4,68 -7,02 12,26 8,17

b. Tanaman Hortikultura -12,20 12,27 17,47 10,69 5,94

c. Tanaman Perkebunan 12,05 7,09 17,13 10,09 6,46

d. Peternakan -16,28 14,23 18,13 12,04 5,35

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 8,99 6,88 17,02 9,17 8,20

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 18,32 13,82 6,40 11,86 5,83

3 Perikanan 23,26 14,32 2,46 8,58 4,00

B -2,85 4,98 17,80 16,49 11,07

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi

- - - - -

2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -

3 Pertambangan Bijih Logam - - - - -

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya

-2,85 4,98 17,80 16,49 11,07

C 9,90 12,22 15,71 10,62 10,04

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 9,07 8,08 18,29 17,72 11,96

3 Ind. Pengolahan Tembakau 17,15 10,07 16,84 1,11 3,35

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 23,72 14,81 8,34 6,95 8,84

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

Kaki

22,66 18,57 14,78 5,95 6,58

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya

5,93 15,15 14,74 12,90 12,34

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas,

Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

-3,82 1,35 13,83 13,27 7,22

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional

31,95 11,01 19,62 7,69 11,74

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan

Plastik

21,30 4,39 9,83 4,67 9,26

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 24,26 4,83 6,61 8,50 8,51

11 Ind. Logam Dasar - - - - -

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer,

Barang Elektronik, Optik dan

16,14 18,13 11,93 1,41 3,45

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 17,50 8,26 8,98 4,90 10,11

14 Ind. Alat Angkutan 12,46 19,10 3,29 3,32 10,17

15 Ind. Furnitur -4,52 16,56 11,17 14,73 7,79

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa

Reparasi dan Pemasangan Mesin

dan Peralatan

6,42 2,95 11,21 6,23 9,94

D 12,19 1,21 6,83 5,27 12,31

1 Ketenagalistrikan 12,14 1,15 6,80 5,25 12,36

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 26,69 21,64 12,56 10,72 1,18

E -2,29 0,80 8,31 4,78 5,65

F 14,86 8,08 14,12 14,23 8,44Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(1)

2012 2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha

Page 85: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 80

Lanjutan

(2) (3) (4) (5) (6)

G 6,48 9,42 10,04 8,23 8,99

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya

15,59 14,82 9,41 10,40 8,94

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor

3,96 7,76 10,25 7,53 9,01

H 11,02 12,58 11,25 12,78 8,93

1 Angkutan Rel - - - - -

2 Angkutan Darat 10,94 12,61 11,19 12,77 8,95

3 Angkutan Laut - - - - -

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan

- - - - -

5 Angkutan Udara - - - - -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir

14,23 11,11 13,66 13,08 8,22

I 8,49 8,68 8,37 15,50 12,14

1 Penyediaan Akomodasi 24,77 15,38 12,23 7,39 12,75

2 Penyediaan Makan Minum 6,98 7,95 7,92 16,48 12,07

J 11,98 8,29 10,66 0,24 6,26

K 15,57 12,02 13,81 12,39 11,76

1 Jasa Perantara Keuangan 15,98 11,51 11,64 10,25 9,83

2 Asuransi dan Dana Pensiun 30,75 13,96 17,19 23,66 13,75

3 Jasa Keuangan Lainnya 12,11 14,48 24,36 20,94 19,49

4 Jasa Penunjang Keuangan 21,57 13,79 21,67 11,03 11,32

L 4,89 9,53 11,98 10,14 7,94

M,N 11,68 19,97 13,39 13,55 11,63

O 9,66 6,96 7,53 9,20 8,07

P 31,83 18,52 14,05 8,46 9,66

Q 18,88 11,04 17,45 10,91 9,16

R,S,T,U 1,23 14,02 16,20 7,60 12,52

8,93 10,53 11,49 10,38 8,81 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

(1)

2012 2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha

Page 86: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 81

Tabel 6. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Persen)

(2) (3) (4) (5) (6)

A 1,00 1,80 -1,85 4,67 3,30

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian

1,12 1,84 -1,92 4,82 3,28

a. Tanaman Pangan 8,58 -0,11 -11,89 7,59 3,35

b. Tanaman Hortikultura -13,58 -0,07 1,17 2,34 2,12

c. Tanaman Perkebunan 10,83 4,43 4,62 5,13 3,00

d. Peternakan 13,16 5,80 3,04 4,95 5,80

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 16,82 9,95 2,29 4,26 1,24

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu -11,14 -0,01 -0,19 -0,02 1,38

3 Perikanan 10,61 2,18 -1,03 4,16 5,43

B -3,77 2,08 3,55 2,62 5,09

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi

- - - - -

2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -

3 Pertambangan Bijih Logam - - - - -

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya

-3,77 2,08 3,55 2,62 5,09

C 4,90 6,44 8,04 5,60 5,51

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 8,44 7,11 8,74 9,97 6,94

3 Ind. Pengolahan Tembakau 8,43 0,07 7,88 0,56 0,74

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 22,44 14,07 6,45 3,49 5,83

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

Kaki

9,28 10,34 12,26 5,19 3,48

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya

1,12 9,30 8,20 6,51 7,02

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas,

Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

-12,00 0,79 1,51 8,49 4,93

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional

24,31 7,98 8,26 3,89 5,82

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan

Plastik

12,47 4,16 3,83 0,05 6,33

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 16,60 3,02 1,30 0,94 5,46

11 Ind. Logam Dasar - - - - -

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer,

Barang Elektronik, Optik dan

9,22 11,57 5,27 0,06 0,71

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 7,49 0,27 1,55 3,23 5,23

14 Ind. Alat Angkutan 8,25 15,10 3,09 8,02 4,86

15 Ind. Furnitur -14,18 10,26 4,49 7,02 4,13

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa

Reparasi dan Pemasangan Mesin

dan Peralatan

3,50 -0,14 3,38 1,01 4,45

D 14,14 7,08 4,45 -0,45 5,60

1 Ketenagalistrikan 14,14 7,07 4,44 -0,48 5,61

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 12,43 10,35 5,27 8,85 0,53

E -2,58 -2,25 1,98 2,07 3,43

F 11,37 4,13 4,68 8,50 5,76Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(1)

2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha 2012

Page 87: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 82

Lanjutan

(2) (3) (4) (5) (6)

G 2,73 5,84 7,68 3,51 5,02

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya

6,16 7,60 6,85 5,42 5,42

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor

1,86 5,38 7,90 3,01 4,92

H 10,82 11,41 5,32 7,88 6,33

1 Angkutan Rel - - - - -

2 Angkutan Darat 10,90 11,54 5,24 7,86 6,33

3 Angkutan Laut - - - - -

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan

- - - - -

5 Angkutan Udara - - - - -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir

7,37 5,06 9,24 9,02 6,18

I 6,64 4,14 5,20 6,76 5,61

1 Penyediaan Akomodasi 10,04 5,02 8,31 4,47 6,91

2 Penyediaan Makan Minum 6,33 4,06 4,91 6,98 5,49

J 11,82 7,62 13,30 8,10 5,12

K 6,06 6,09 7,46 7,97 8,01

1 Jasa Perantara Keuangan 5,04 4,92 4,78 7,10 6,63

2 Asuransi dan Dana Pensiun 24,09 12,03 12,89 15,16 10,68

3 Jasa Keuangan Lainnya 9,62 11,20 19,31 10,78 13,15

4 Jasa Penunjang Keuangan 10,01 8,74 16,02 6,54 6,15

L 4,34 8,52 6,48 6,97 5,81

M,N 7,74 13,85 9,72 8,11 5,39

O 0,78 1,91 0,16 5,00 2,77

P 18,75 8,97 9,86 6,17 6,08

Q 10,24 6,79 12,51 5,42 7,43

R,S,T,U 0,79 10,02 9,20 2,86 7,28

4,27 5,20 5,03 5,21 5,00 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

(1)

2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha 2012

Page 88: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 83

Tabel 7. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

A 122,98 134,12 144,06 160,30 170,85

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian

122,96 134,21 144,09 160,19 170,77

a. Tanaman Pangan 122,44 128,17 119,17 133,78 144,71

b. Tanaman Hortikultura 108,65 121,99 143,31 158,62 168,05

c. Tanaman Perkebunan 140,50 150,45 176,23 194,01 206,54

d. Peternakan 104,59 119,48 141,14 158,13 166,59

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 131,77 140,84 164,80 179,91 194,68

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 139,01 158,22 168,34 188,30 199,29

3 Perikanan 146,14 167,06 171,17 185,87 193,31

B 97,76 102,63 120,89 140,83 156,41

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi

- - - - -

2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -

3 Pertambangan Bijih Logam - - - - -

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya

97,76 102,63 120,89 140,83 156,41

C 121,21 136,02 157,39 174,10 191,58

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 137,52 148,63 175,81 206,96 231,72

3 Ind. Pengolahan Tembakau 123,72 136,18 159,11 160,87 166,26

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 139,22 159,84 173,17 185,21 201,59

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

Kaki

141,43 167,69 192,48 203,94 217,35

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya

113,38 130,57 149,81 169,14 190,02

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas,

Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

96,19 97,48 110,96 125,68 134,76

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional

159,81 177,40 212,20 228,52 255,34

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan

Plastik

137,23 143,26 157,34 164,70 179,95

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 143,78 150,73 160,69 174,35 189,19

11 Ind. Logam Dasar - - - - -

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer,

Barang Elektronik, Optik dan

127,37 150,47 168,42 170,78 176,67

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 132,47 143,41 156,29 163,94 180,51

14 Ind. Alat Angkutan 116,12 138,29 142,84 147,58 162,59

15 Ind. Furnitur 115,35 134,46 149,47 171,48 184,84

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa

Reparasi dan Pemasangan Mesin

dan Peralatan

122,10 125,70 139,79 148,51 163,27

D 121,55 123,02 131,42 138,35 155,38

1 Ketenagalistrikan 121,46 122,85 131,20 138,09 155,16

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 156,23 190,04 213,91 236,85 239,64

E 98,25 99,03 107,26 112,38 118,73

F 121,42 131,23 149,76 171,08 185,53Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(1)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

Page 89: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 84

Lanjutan

(2) (3) (4) (5) (6)

G 118,58 129,75 142,78 154,54 168,44

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya

128,42 147,45 161,32 178,10 194,02

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor

115,86 124,85 137,65 148,01 161,35

H 115,88 130,45 145,12 163,66 178,28

1 Angkutan Rel - - - - -

2 Angkutan Darat 115,66 130,25 144,82 163,32 177,94

3 Angkutan Laut - - - - -

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan

- - - - -

5 Angkutan Udara - - - - -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir

125,43 139,37 158,41 179,12 193,85

I 115,20 125,19 135,67 156,71 175,73

1 Penyediaan Akomodasi 142,09 163,94 183,99 197,59 222,77

2 Penyediaan Makan Minum 112,88 121,85 131,50 153,18 171,67

J 123,30 133,52 147,75 148,11 157,38

K 129,03 144,54 164,50 184,88 206,62

1 Jasa Perantara Keuangan 127,47 142,14 158,69 174,96 192,16

2 Asuransi dan Dana Pensiun 143,90 164,00 192,20 237,66 270,34

3 Jasa Keuangan Lainnya 136,13 155,83 193,79 234,36 280,03

4 Jasa Penunjang Keuangan 138,33 157,40 191,51 212,65 236,73

L 112,46 123,18 137,94 151,92 163,98

M,N 129,03 154,80 175,54 199,32 222,50

O 116,11 124,19 133,54 145,83 157,60

P 172,19 204,09 232,76 252,46 276,85

Q 142,15 157,84 185,37 205,60 224,45

R,S,T,U 105,59 120,40 139,90 150,53 169,38

121,95 134,79 150,28 165,88 180,50 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

(1)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

Page 90: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 85

Tabel 8. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

A 108,78 110,74 108,69 113,77 117,52

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian

108,87 110,87 108,74 113,98 117,72

a. Tanaman Pangan 101,87 101,76 89,66 96,47 99,70

b. Tanaman Hortikultura 101,55 101,48 102,67 105,07 107,30

c. Tanaman Perkebunan 123,62 129,10 135,06 141,98 146,24

d. Peternakan 126,77 134,12 138,20 145,05 153,46

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 121,98 134,12 137,19 143,03 144,80

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 96,71 96,70 96,52 96,51 97,84

3 Perikanan 119,32 121,92 120,66 125,68 132,50

B 90,61 92,49 95,77 98,28 103,28

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi

- - - - -

2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -

3 Pertambangan Bijih Logam - - - - -

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya

90,61 92,49 95,77 98,28 103,28

C 107,82 114,77 123,99 130,93 138,15

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 124,43 133,27 144,92 159,36 170,42

3 Ind. Pengolahan Tembakau 108,59 108,67 117,24 117,90 118,77

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 127,11 144,99 154,34 159,73 169,05

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

Kaki

116,70 128,77 144,56 152,07 157,36

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya

100,71 110,08 119,10 126,86 135,76

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas,

Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

89,00 89,70 91,06 98,78 103,66

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional

146,03 157,69 170,71 177,35 187,67

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan

Plastik

123,19 128,32 133,23 133,29 141,72

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 127,74 131,59 133,31 134,56 141,91

11 Ind. Logam Dasar - - - - -

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer,

Barang Elektronik, Optik dan

119,14 132,93 139,92 140,01 141,00

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 117,26 117,58 119,40 123,25 129,70

14 Ind. Alat Angkutan 111,46 128,29 132,24 142,85 149,80

15 Ind. Furnitur 103,64 114,28 119,41 127,80 133,08

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa

Reparasi dan Pemasangan Mesin

dan Peralatan

114,76 114,60 118,47 119,67 125,00

D 123,32 132,05 137,92 137,29 144,98

1 Ketenagalistrikan 123,32 132,03 137,90 137,24 144,94

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 124,44 137,32 144,55 157,34 158,18

E 97,53 95,34 97,23 99,24 102,64

F 113,07 117,74 123,25 133,72 141,42Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(1)

2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha 2012

Page 91: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 86

Lanjutan

(2) (3) (4) (5) (6)

G 111,86 118,39 127,48 131,96 138,59

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya

106,95 115,08 122,96 129,62 136,64

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor

113,22 119,31 128,74 132,61 139,13

H 115,55 128,73 135,58 146,27 155,53

1 Angkutan Rel - - - - -

2 Angkutan Darat 115,71 129,07 135,84 146,51 155,79

3 Angkutan Laut - - - - -

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan

- - - - -

5 Angkutan Udara - - - - -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir

108,26 113,74 124,25 135,46 143,83

I 109,37 113,90 119,82 127,92 135,09

1 Penyediaan Akomodasi 116,56 122,41 132,58 138,51 148,08

2 Penyediaan Makan Minum 108,75 113,16 118,72 127,00 133,97

J 121,52 130,79 148,19 160,20 168,40

K 113,19 120,08 129,04 139,32 150,48

1 Jasa Perantara Keuangan 110,83 116,28 121,84 130,49 139,15

2 Asuransi dan Dana Pensiun 130,95 146,70 165,62 190,73 211,10

3 Jasa Keuangan Lainnya 124,45 138,40 165,12 182,92 206,98

4 Jasa Penunjang Keuangan 118,96 129,36 150,08 159,89 169,73

L 108,76 118,03 125,68 134,44 142,26

M,N 117,34 133,59 146,57 158,46 167,01

O 104,41 106,40 106,56 111,89 114,99

P 139,95 152,50 167,53 177,87 188,68

Q 121,84 130,11 146,38 154,32 165,79

R,S,T,U 102,37 112,62 122,98 126,50 135,71

110,62 116,37 122,22 128,59 135,02 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

(1)

2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha 2012

Page 92: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 87

Tabel 9. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

A 105,71 109,06 107,41 111,28 106,58

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian

105,79 109,15 107,37 111,17 106,60

a. Tanaman Pangan 118,20 104,68 92,98 112,26 108,17

b. Tanaman Hortikultura 87,80 112,27 117,47 110,69 105,94

c. Tanaman Perkebunan 112,05 107,09 117,13 110,09 106,46

d. Peternakan 83,72 114,23 118,13 112,04 105,35

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 108,99 106,88 117,02 109,17 108,20

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 118,32 113,82 106,40 111,86 105,83

3 Perikanan 123,26 114,32 102,46 108,58 104,00

B 97,15 104,98 117,80 116,49 111,07

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi

- - - - -

2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -

3 Pertambangan Bijih Logam - - - - -

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya

97,15 104,98 117,80 116,49 111,07

C 109,90 112,22 115,71 110,62 110,04

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 109,07 108,08 118,29 117,72 111,96

3 Ind. Pengolahan Tembakau 117,15 110,07 116,84 101,11 103,35

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 123,72 114,81 108,34 106,95 108,84

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

Kaki

122,66 118,57 114,78 105,95 106,58

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya

105,93 115,15 114,74 112,90 112,34

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas,

Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

96,18 101,35 113,83 113,27 107,22

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional

131,95 111,01 119,62 107,69 111,74

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan

Plastik

121,30 104,39 109,83 104,67 109,26

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 124,26 104,83 106,61 108,50 108,51

11 Ind. Logam Dasar - - - - -

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer,

Barang Elektronik, Optik dan

116,14 118,13 111,93 101,41 103,45

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 117,50 108,26 108,98 104,90 110,11

14 Ind. Alat Angkutan 112,46 119,10 103,29 103,32 110,17

15 Ind. Furnitur 95,48 116,56 111,17 114,73 107,79

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa

Reparasi dan Pemasangan Mesin

dan Peralatan

106,42 102,95 111,21 106,23 109,94

D 112,19 101,21 106,83 105,27 112,31

1 Ketenagalistrikan 112,14 101,15 106,80 105,25 112,36

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 126,69 121,64 112,56 110,72 101,18

E 97,71 100,80 108,31 104,78 105,65

F 114,86 108,08 114,12 114,23 108,44Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(1)

2015 2016Lapangan Usaha 2012 2013 2014

Page 93: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 88

Lanjutan

(2) (3) (4) (5) (6)

G 106,48 109,42 110,04 108,23 108,99

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya

115,59 114,82 109,41 110,40 108,94

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor

103,96 107,76 110,25 107,53 109,01

H 111,02 112,58 111,25 112,78 108,93

1 Angkutan Rel - - - - -

2 Angkutan Darat 110,94 112,61 111,19 112,77 108,95

3 Angkutan Laut - - - - -

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan

- - - - -

5 Angkutan Udara - - - - -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir

114,23 111,11 113,66 113,08 108,22

I 108,49 108,68 108,37 115,50 112,14

1 Penyediaan Akomodasi 124,77 115,38 112,23 107,39 112,75

2 Penyediaan Makan Minum 106,98 107,95 107,92 116,48 112,07

J 111,98 108,29 110,66 100,24 106,26

K 115,57 112,02 113,81 112,39 111,76

1 Jasa Perantara Keuangan 115,98 111,51 111,64 110,25 109,83

2 Asuransi dan Dana Pensiun 130,75 113,96 117,19 123,66 113,75

3 Jasa Keuangan Lainnya 112,11 114,48 124,36 120,94 119,49

4 Jasa Penunjang Keuangan 121,57 113,79 121,67 111,03 111,32

L 104,89 109,53 111,98 110,14 107,94

M,N 111,68 119,97 113,39 113,55 111,63

O 109,66 106,96 107,53 109,20 108,07

P 131,83 118,52 114,05 108,46 109,66

Q 118,88 111,04 117,45 110,91 109,16

R,S,T,U 101,23 114,02 116,20 107,60 112,52

108,93 110,53 111,49 110,38 108,81 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

(1)

2015 2016Lapangan Usaha 2012 2013 2014

Page 94: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 89

Tabel 10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

A 101,00 101,80 98,15 104,67 103,30

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian

101,12 101,84 98,08 104,82 103,28

a. Tanaman Pangan 108,58 99,89 88,11 107,59 103,35

b. Tanaman Hortikultura 86,42 99,93 101,17 102,34 102,12

c. Tanaman Perkebunan 110,83 104,43 104,62 105,13 103,00

d. Peternakan 113,16 105,80 103,04 104,95 105,80

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 116,82 109,95 102,29 104,26 101,24

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 88,86 99,99 99,81 99,98 101,38

3 Perikanan 110,61 102,18 98,97 104,16 105,43

B 96,23 102,08 103,55 102,62 105,09

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi

- - - - -

2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -

3 Pertambangan Bijih Logam - - - - -

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya

96,23 102,08 103,55 102,62 105,09

C 104,90 106,44 108,04 105,60 105,51

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 108,44 107,11 108,74 109,97 106,94

3 Ind. Pengolahan Tembakau 108,43 100,07 107,88 100,56 100,74

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 122,44 114,07 106,45 103,49 105,83

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

Kaki

109,28 110,34 112,26 105,19 103,48

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya

101,12 109,30 108,20 106,51 107,02

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas,

Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

88,00 100,79 101,51 108,49 104,93

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional

124,31 107,98 108,26 103,89 105,82

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan

Plastik

112,47 104,16 103,83 100,05 106,33

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 116,60 103,02 101,30 100,94 105,46

11 Ind. Logam Dasar - - - - -

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer,

Barang Elektronik, Optik dan

109,22 111,57 105,27 100,06 100,71

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 107,49 100,27 101,55 103,23 105,23

14 Ind. Alat Angkutan 108,25 115,10 103,09 108,02 104,86

15 Ind. Furnitur 85,82 110,26 104,49 107,02 104,13

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa

Reparasi dan Pemasangan Mesin

dan Peralatan

103,50 99,86 103,38 101,01 104,45

D 114,14 107,08 104,45 99,55 105,60

1 Ketenagalistrikan 114,14 107,07 104,44 99,52 105,61

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 112,43 110,35 105,27 108,85 100,53

E 97,42 97,75 101,98 102,07 103,43

F 111,37 104,13 104,68 108,50 105,76Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(1)

2012 2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha

Page 95: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 90

Lanjutan

(2) (3) (4) (5) (6)

G 102,73 105,84 107,68 103,51 105,02

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya

106,16 107,60 106,85 105,42 105,42

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor

101,86 105,38 107,90 103,01 104,92

H 110,82 111,41 105,32 107,88 106,33

1 Angkutan Rel - - - - -

2 Angkutan Darat 110,90 111,54 105,24 107,86 106,33

3 Angkutan Laut - - - - -

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan

- - - - -

5 Angkutan Udara - - - - -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir

107,37 105,06 109,24 109,02 106,18

I 106,64 104,14 105,20 106,76 105,61

1 Penyediaan Akomodasi 110,04 105,02 108,31 104,47 106,91

2 Penyediaan Makan Minum 106,33 104,06 104,91 106,98 105,49

J 111,82 107,62 113,30 108,10 105,12

K 106,06 106,09 107,46 107,97 108,01

1 Jasa Perantara Keuangan 105,04 104,92 104,78 107,10 106,63

2 Asuransi dan Dana Pensiun 124,09 112,03 112,89 115,16 110,68

3 Jasa Keuangan Lainnya 109,62 111,20 119,31 110,78 113,15

4 Jasa Penunjang Keuangan 110,01 108,74 116,02 106,54 106,15

L 104,34 108,52 106,48 106,97 105,81

M,N 107,74 113,85 109,72 108,11 105,39

O 100,78 101,91 100,16 105,00 102,77

P 118,75 108,97 109,86 106,17 106,08

Q 110,24 106,79 112,51 105,42 107,43

R,S,T,U 100,79 110,02 109,20 102,86 107,28

104,27 105,20 105,03 105,21 105,00 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

(1)

2012 2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha

Page 96: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 91

Tabel 11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

A 113,05 121,11 132,54 140,90 145,38

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian

112,94 121,05 132,52 140,54 145,06

a. Tanaman Pangan 120,19 125,95 132,90 138,67 145,15

b. Tanaman Hortikultura 107,00 120,21 139,58 150,97 156,62

c. Tanaman Perkebunan 113,65 116,54 130,49 136,65 141,24

d. Peternakan 166,00 179,21 205,46 219,33 218,39

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 786,99 765,02 875,16 916,39 979,46

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 657,78 748,71 798,10 892,87 932,11

3 Perikanan 73,62 82,37 85,28 88,90 87,70

B 107,90 110,96 126,23 143,29 151,44

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi

- - - - -

2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - - -

3 Pertambangan Bijih Logam - - - - -

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya

107,90 110,96 126,23 143,29 151,44

C 112,42 118,52 126,94 132,97 138,68

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 110,52 111,52 121,32 129,87 135,96

3 Ind. Pengolahan Tembakau 113,93 125,31 135,71 136,45 139,99

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 109,53 110,24 112,20 115,95 119,25

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

Kaki

121,19 130,22 133,15 134,11 138,13

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya

112,58 118,62 125,78 133,33 139,96

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas,

Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

108,07 108,67 121,86 127,23 130,01

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional

109,43 112,50 124,30 128,85 136,06

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan

Plastik

111,39 111,64 118,10 123,56 126,97

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 112,56 114,54 120,54 129,57 133,32

11 Ind. Logam Dasar - - - - -

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer,

Barang Elektronik, Optik dan

106,91 113,20 120,36 121,98 125,29

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 112,97 121,97 130,89 133,01 139,18

14 Ind. Alat Angkutan 104,18 107,80 108,01 103,31 108,54

15 Ind. Furnitur 111,30 117,66 125,17 134,18 138,89

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa

Reparasi dan Pemasangan Mesin

dan Peralatan

106,39 109,68 118,00 124,10 130,62

D 98,56 93,17 95,29 100,77 107,17

1 Ketenagalistrikan 98,49 93,04 95,14 100,62 107,05

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 125,55 138,39 147,98 150,53 151,50

E 100,73 103,88 110,32 113,25 115,68

F 107,38 111,46 121,51 127,94 131,19Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

(1)

2015 2016Lapangan Usaha 2012 2013 2014

Page 97: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 92

Lanjutan

(2) (3) (4) (5) (6)

G 106,01 109,59 112,00 117,11 121,53

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya

120,07 128,12 131,20 137,40 141,99

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor

102,33 104,64 106,92 111,61 115,97

H 100,28 101,33 107,03 111,89 114,63

1 Angkutan Rel - - - - -

2 Angkutan Darat 99,96 100,92 106,62 111,47 114,22

3 Angkutan Laut - - - - -

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan

- - - - -

5 Angkutan Udara - - - - -

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir

115,87 122,53 127,49 132,24 134,78

I 105,33 109,92 113,23 122,51 130,09

1 Penyediaan Akomodasi 121,90 133,93 138,78 142,65 150,44

2 Penyediaan Makan Minum 103,79 107,68 110,77 120,61 128,14

J 101,46 102,09 99,71 92,45 93,46

K 113,99 120,37 127,48 132,70 137,30

1 Jasa Perantara Keuangan 115,02 122,24 130,25 134,08 138,10

2 Asuransi dan Dana Pensiun 109,90 111,79 116,05 124,61 128,06

3 Jasa Keuangan Lainnya 109,38 112,60 117,36 128,12 135,29

4 Jasa Penunjang Keuangan 116,28 121,68 127,61 132,99 139,47

L 103,40 104,36 109,75 113,00 115,27

M,N 109,96 115,88 119,76 125,79 133,22

O 111,21 116,73 125,32 130,33 137,05

P 123,04 133,83 138,93 141,93 146,73

Q 116,67 121,31 126,64 133,24 135,38

R,S,T,U 103,15 106,91 113,75 119,00 124,81

110,25 115,83 122,96 129,00 133,68 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa lainnya

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

(1)

2015 2016Lapangan Usaha 2012 2013 2014

Page 98: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 93

Tabel 12. Inflasi Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016 (Persen)

(2) (3) (4) (5) (6)

A 4,66 7,13 9,43 6,31 3,18

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian

4,62 7,18 9,47 6,06 3,21

a. Tanaman Pangan 8,86 4,80 5,52 4,34 4,67

b. Tanaman Hortikultura 1,60 12,35 16,11 8,16 3,74

c. Tanaman Perkebunan 1,10 2,55 11,97 4,72 3,36

d. Peternakan 4,56 7,57 3,26 6,58 0,03

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 5,52 3,98 0,17 4,15 2,73

2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 4,12 9,34 10,03 14,99 1,62

3 Perikanan 6,34 3,55 7,73 6,88 3,62

B 0,96 2,84 13,76 13,52 5,69

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi

2 Pertambangan Batubara dan Lignit

3 Pertambangan Bijih Logam

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya

0,96 2,84 13,76 13,52 5,69

C 4,77 5,42 7,11 4,75 4,30

1 Ind. Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -

2 Ind. Makanan dan Minuman 0,58 0,91 8,78 7,04 4,70

3 Ind. Pengolahan Tembakau 8,04 9,99 8,30 0,54 2,59

4 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 1,05 0,65 1,78 3,34 2,85

5 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

Kaki

12,25 7,46 2,24 0,72 2,99

6 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan Sejenisnya

4,76 5,36 6,04 6,00 4,97

7 Ind. Kertas dan Barang dari Kertas,

Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman

9,30 0,56 12,14 4,41 2,18

8 Ind. Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional

6,14 2,80 10,49 3,66 5,59

9 Ind. Karet, Barang dari Karet dan

Plastik

7,85 0,22 5,78 4,63 2,76

10 Ind. Barang Galian bukan Logam 6,57 1,76 5,24 7,50 2,89

11 Ind. Logam Dasar

12 Ind. Barang dr Logam, Komputer,

Barang Elektronik, Optik dan

6,34 5,88 6,33 1,35 2,72

13 Ind. Mesin dan Perlengkapan 9,31 7,97 7,32 1,61 4,64

14 Ind. Alat Angkutan 3,89 3,48 0,20 -4,35 5,06

15 Ind. Furnitur 11,25 5,71 6,38 7,20 3,51

16 Ind. pengolahan lainnya, Jasa

Reparasi dan Pemasangan Mesin

dan Peralatan

2,82 3,09 7,58 5,17 5,26

D -1,71 -5,47 2,28 5,75 6,36

1 Ketenagalistrikan -1,75 -5,53 2,26 5,75 6,39

2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 12,68 10,23 6,93 1,72 0,65

E 0,30 3,12 6,20 2,66 2,15

F 3,13 3,79 9,02 5,29 2,54Konstruksi

Pengadaan Listrik dan Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

(1)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha 2012

Page 99: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 94

Lanjutan

(2) (3) (4) (5) (6)

G 3,65 3,38 2,20 4,56 3,78

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya

8,87 6,70 2,40 4,73 3,34

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor

2,06 2,26 2,18 4,39 3,90

H 0,18 1,05 5,63 4,54 2,45

1 Angkutan Rel

2 Angkutan Darat 0,04 0,96 5,65 4,55 2,47

3 Angkutan Laut

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan

5 Angkutan Udara

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir

6,39 5,75 4,05 3,72 1,92

I 1,74 4,36 3,02 8,19 6,19

1 Penyediaan Akomodasi 13,39 9,87 3,62 2,79 5,46

2 Penyediaan Makan Minum 0,61 3,74 2,87 8,88 6,25

J 0,14 0,62 -2,33 -7,27 1,08

K 8,97 5,59 5,91 4,09 3,47

1 Jasa Perantara Keuangan 10,42 6,28 6,55 2,94 3,00

2 Asuransi dan Dana Pensiun 5,37 1,72 3,81 7,37 2,77

3 Jasa Keuangan Lainnya 2,27 2,94 4,23 9,17 5,60

4 Jasa Penunjang Keuangan 10,50 4,65 4,87 4,22 4,87

L 0,53 0,93 5,17 2,96 2,01

M,N 3,66 5,38 3,35 5,03 5,91

O 8,81 4,96 7,36 4,00 5,16

P 11,01 8,77 3,81 2,16 3,38

Q 7,84 3,98 4,39 5,21 1,61

R,S,T,U 0,44 3,64 6,40 4,61 4,89

4,48 5,07 6,15 4,91 3,63 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa lainnya

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Pendidikan

Real Estate

Jasa Perusahaan

Informasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan dan Asuransi

Transportasi dan Pergudangan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

(1)

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha 2012

Page 100: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 95

Tabel 13. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Kelompok Kategori Lapangan Usaha

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Juta Rupiah)

(2) (3) (4) (5) (6)

I Atas Dasar Harga Berlaku

1. Kategori Lapangan Usaha Primer 3.286.282,52 3.579.891,03 3.855.813,15 4.296.982,59 4.585.994,29

2. Kategori Lapangan Usaha Sekunder 3.525.198,51 3.931.574,29 4.538.465,70 5.042.721,07 5.536.887,83

3. Kategori Lapangan Usaha Tersier 5.030.013,81 5.576.936,93 6.198.174,52 6.767.358,01 7.403.590,89

Produk Domestik Regional Bruto 11.841.494,84 13.088.402,25 14.592.453,38 16.107.061,67 17.526.473,01

II Atas Dasar Harga Konstan 2010

1. Kategori Lapangan Usaha Primer 2.910.954,06 2.963.580,16 2.913.757,68 3.047.993,53 3.150.276,27

2. Kategori Lapangan Usaha Sekunder 3.160.154,03 3.351.548,48 3.602.603,45 3.818.894,91 4.030.466,37

3. Kategori Lapangan Usaha Tersier 4.669.874,93 4.984.214,33 5.351.318,46 5.619.606,10 5.930.053,00

Produk Domestik Regional Bruto 10.740.983,02 11.299.342,97 11.867.679,59 12.486.494,54 13.110.795,64

(1)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

Page 101: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 96

Tabel 14. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Menurut Kelompok Kategori

Lapangan Usaha Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Persen)

(2) (3) (4) (5) (6)

I Atas Dasar Harga Berlaku

1. Kategori Lapangan Usaha Primer 27,75 27,35 26,42 26,68 26,17

2. Kategori Lapangan Usaha Sekunder 29,77 30,04 31,10 31,31 31,59

3. Kategori Lapangan Usaha Tersier 42,48 42,61 42,48 42,01 42,24

Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

II Atas Dasar Harga Konstan 2010

1. Kategori Lapangan Usaha Primer 27,10 26,23 24,55 24,41 24,03

2. Kategori Lapangan Usaha Sekunder 29,42 29,66 30,36 30,58 30,74

3. Kategori Lapangan Usaha Tersier 43,48 44,11 45,09 45,01 45,23

Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

(1)

2016Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015

Page 102: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 97

Tabel 15. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Menurut Kelompok Kategori

Lapangan Usaha Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Persen)

(2) (3) (4) (5) (6)

I Atas Dasar Harga Berlaku

1. Kategori Lapangan Usaha Primer 5,43 8,93 7,71 11,44 6,73

2. Kategori Lapangan Usaha Sekunder 10,58 11,53 15,44 11,11 9,80

3. Kategori Lapangan Usaha Tersier 10,17 10,87 11,14 9,18 9,40

Produk Domestik Regional Bruto 8,93 10,53 11,49 10,38 8,81

II Atas Dasar Harga Konstan 2010

1. Kategori Lapangan Usaha Primer 0,85 1,81 -1,68 4,61 3,36

2. Kategori Lapangan Usaha Sekunder 5,86 6,06 7,49 6,00 5,54

3. Kategori Lapangan Usaha Tersier 5,42 6,73 7,37 5,01 5,52

Produk Domestik Regional Bruto 4,27 5,20 5,03 5,21 5,00

(1)

2014 2015 2016Lapangan Usaha 2012 2013

Page 103: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 98

Tabel 16. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Menurut Kelompok Kategori

Lapangan Usaha Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

I Atas Dasar Harga Berlaku

1. Kategori Lapangan Usaha Primer 122,04 132,95 143,20 159,58 170,31

2. Kategori Lapangan Usaha Sekunder 121,16 135,13 155,98 173,32 190,30

3. Kategori Lapangan Usaha Tersier 122,45 135,76 150,88 164,74 180,23

Produk Domestik Regional Bruto 121,95 134,79 150,28 165,88 180,50

II Atas Dasar Harga Konstan 2010

1. Kategori Lapangan Usaha Primer 108,11 110,06 108,21 113,20 116,99

2. Kategori Lapangan Usaha Sekunder 108,61 115,19 123,82 131,25 138,52

3. Kategori Lapangan Usaha Tersier 113,68 121,33 130,27 136,80 144,36

Produk Domestik Regional Bruto 110,62 116,37 122,22 128,59 135,02

(1)

2014 2015 2016Lapangan Usaha 2012 2013

Page 104: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 99

Tabel 17. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Menurut Kelompok Kategori Lapangan

Usaha Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

I Atas Dasar Harga Berlaku

1. Kategori Lapangan Usaha Primer 105,43 108,93 107,71 111,44 106,73

2. Kategori Lapangan Usaha Sekunder 110,58 111,53 115,44 111,11 109,80

3. Kategori Lapangan Usaha Tersier 110,17 110,87 111,14 109,18 109,40

Produk Domestik Regional Bruto 108,93 110,53 111,49 110,38 108,81

II Atas Dasar Harga Konstan 2010

1. Kategori Lapangan Usaha Primer 100,85 101,81 98,32 104,61 103,36

2. Kategori Lapangan Usaha Sekunder 105,86 106,06 107,49 106,00 105,54

3. Kategori Lapangan Usaha Tersier 105,42 106,73 107,37 105,01 105,52

Produk Domestik Regional Bruto 104,27 105,20 105,03 105,21 105,00

(1)

2012 2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha

Page 105: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 100

Tabel 18. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut Kelompok Kategori

Lapangan Usaha Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Kategori Lapangan Usaha Primer 112,89 120,80 132,33 140,98 145,57

2. Kategori Lapangan Usaha Sekunder 111,55 117,31 125,98 132,05 137,38

3. Kategori Lapangan Usaha Tersier 107,71 111,89 115,83 120,42 124,85

Produk Domestik Regional Bruto 110,25 115,83 122,96 129,00 133,68

(1)

2012 2013 2014 2015 2016Lapangan Usaha

Page 106: B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A N

Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2016 101

Tabel 19. Inflasi Produk Domestik Regional Bruto Menurut Kelompok Kategori Lapangan Usaha

Kabupaten Temanggung Tahun 2012 - 2016 (Persen)

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Kategori Lapangan Usaha Primer 4,55 7,00 9,55 6,53 3,26

2. Kategori Lapangan Usaha Sekunder 4,47 5,16 7,39 4,82 4,04

3. Kategori Lapangan Usaha Tersier 4,51 3,88 3,52 3,97 3,67

Produk Domestik Regional Bruto 4,48 5,07 6,15 4,91 3,63

2016

(1)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015