Top Banner
B L U E E c o n o m y goes to campus Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Gedung Mina Bahari III Lantai 8 Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat Telp (021) 3513312 Fax (021) 3513313 Website: www.pusdik.kkp.go.id Kementerian Kelautan dan Perikanan 2014 A-PDF Watermark DEMO: Purchase from www.A-PDF.com to remove the watermark
33

B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Jul 21, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

B L U E E c o n o m ygoes to campus

Pusat Pendidikan Kelautan dan PerikananBadan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

Gedung Mina Bahari III Lantai 8Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta PusatTelp (021) 3513312 Fax (021) 3513313Website: www.pusdik.kkp.go.id

Kementerian Kelautan dan Perikanan2014

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikananA-PDF Watermark DEMO: Purchase from www.A-PDF.com to remove the watermark

Page 2: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

“Sumber daya kelautan dan perikanan bagaikan kumpulan mutiara di pasir putih yang siap mensejahterakan bangsa.”

Pengarah:

Dr. Suseno Sukoyono

(Kepala Kelautan dan Perikanan)Badan Pengembangan SDM

Penanggung Jawab:

Dr. I Nyoman Suyasa

Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan)

Penyusun dan Editor:

Dr. Moch. Nurhudah

Asep Sutiana, S.St.Pi

M. Irfan Fauzi, S.St.Pi

Reinhard Mario, S.St.Pi

Dinda Tri Mudya, S.St.Pi

Diterbitkan oleh Pusat Pendidikan KP

Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Gedung Mina Bahari III Lt. 8

Jl. Medan Merdeka Timur Nomor 16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3513312/3513313 Fax. (021) 3513313

Website: www.pusdik.kkp.go.id

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 3: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Sharif C. SutardjoMenteri Kelautan dan Perikanan

“Konsep Blue Economy memang bukan identik dengan ekonomi kelautan atau ocean based-economy, namun prinsip-prinsip dasarnya dapat diterapkan di sektor kelautan dan perikanan”

Sekapur SirihIndonesia memiliki berbagai sumberdaya kelautan dan perikanan yang tinggi sebagai modal dasar pembangunan

nasional menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera. Perubahan tatanan global dan nasional yang dinamis, menuntut

adanya percepatan pembangunan kelautan dan perikanan dengan menerapkan industrialisasi dan minapolitan. Dalam

implemantasinya, berpijak pada 4 (empat) pilar pembangunan nasional, yaitu pro-growth, pro-poor, pro-job, dan pro-

environment dengan pendekatan blue economy.

Konsep blue economy memang tidak identik dengan ekonomi kelautan atau ocean-based economy, namun prinsip-

prinsip dasarnya dapat diterapkan di Sektor Kelautan dan Perikanan, terutama untuk mendorong pemanfaatan

sumberdaya alam secara efisien dan tidak merusak lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Blue

economy merupakan perubahan paradigma ekonomi yang menuntut berfikir sistemik mengikuti cara bekerja

alam/ekosistem. Dengan demikian akan terjadi perubahan cara berbisnis yang menuntut inovasi berkelanjutan,

penciptaan kesempatan kerja, kreatifitas dan visioner. Blue economy akan memberikan peluang pengembangan

investasi dan bisnis yang lebih menguntungkan secara ekonomi dan lingkungan. Konsep blue economy diharapkan dapat

dijadikan kerangka kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan yang sedang berjalan, yaitu minapolitan dan

industrialisasi kelautan dan perikanan

Salah satu upaya memperkenalkan konsep blue economy adalah melalui sosialisasi ke kampus-kampus di seluruh

Indonesia. Sehingga generasi yang terdidik setelah tamat akan menjadi agen-agen pembangunan kelautan dan

perikanan yang bukan hanya berorientasi kepada keuntungan sesaat semata tetapi berkelanjutan. Dalam kaitan ini,

kebijakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan akan diarahkan untuk mendorong agar para pelaku

pembangunan, terutama pelaku usaha dan investor dapat mengembangkan usahanya dengan prinsip-prinsip efisiensi

pemanfaatan sumberdaya alam dengan menghasilkan lebih banyak produk turunan dan produk lain terkait, sehingga

menghasilkan revenue lebih besar. Selanjutnya, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat meningkat, namun langit

dan laut tetap biru.

Demikianlah beberapa hal penting dan mendasar yang dapat disampaikan terkait dengan “Mewujudkan Pembangunan

Berkelanjutan dengan Pendekatan Ekonomi Biru”. Akhirnya semoga kita selalu mendapat ridho-Nya dalam mengelola

anugerah sumberdaya Kelautan dan Perikanan ini, amiin.

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 4: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

SusenoKepala Badan Pengembangan SDM KP

Sambutan

Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

.

Perairan Laut Indonesia merupakan wilayah Marine Mega-Biodiversity terbesar di dunia. McKinsey

Global Institute, dalam laporannya "The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia's Potential"

menyebutkan bahwa sektor perikanan merupakan salah satu sektor utama yang akan

menghantarkan Indonesia sebagai negara yang maju perekonomiannya pada tahun 2030.

Salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan adalah

peningkatan kapasitas SDM. Hal ini dapat dilihat dari strategi minapolitan dan industrialisasi kelautan

dan perikanan yang salah satunya menyangkut pengembangan SDM agar dapat menjadi pelaku

industri yang mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk. Kedua strategi ini dapat

dicapai dengan pendekatan Blue Economy.

Pada tanggal 26 November 2012 telah dilaksanakan workshop dengan tema “Blue Economy, Menuju

Pengembangan Kelautan dan Perikanan Berkelanjutan” yang dihadiri para cendekiawan, peneliti,

praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli,

seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The Blue Economy: 10 Years, 100

Inovations, 100 Milions Jobs, Prof. Gunter Pauli juga hadir dan menjadi pembicara utama dalam

Forum yang berlangsung pada tanggal 24 – 26 Maret 2013 di Bali. Berbagai rangkaian

diselenggarakan untuk merumuskan pendekatan blue economy dalam pembangunan kelautan

dan perikanan.

Konsep Blue Economy akan menjamin bahwa suatu pembangunan yang dijalankan tidak hanya

akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi, akan tetapi juga menciptakan lebih banyak lapangan

kerja sekaligus menjamin terjadinya keberlanjutan. Konsep ini dapat dijadikan kerangka kebijakan

pembangunan kelautan dan perikanan yang sedang berjalan.

Demikian kami sampaikan mengenai pentingnya pengembangan SDM dalam konsep Blue Economy,

semoga hal ini bermanfaat dan selalu dirahmati Tuhan YME.

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 5: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Kata Pengantar

Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan

I Nyoman SuyasaKepala Pusat Pendidikan KP

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena melalui izin-Nya,buku dengan judul “Blue Economy Goes to Campus” dapat disusun oleh Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan. Pusat Pendidikan KP diberikan amanat untuk menjalankan fungsi pendidikan di sektor kelautan dan perikanan. Sejalan denganitu juga mensosialisasikan konsep blue economy kepada segmen masyarakat di lembaga pendidikan khususnya pendidikan tinggi dan juga sebagai “Institutional memory”.

Kegiatan sosialisasi konsep blue economy ke beberapa kampus ini akan memberikan pengetahuan tentang blue economy dan stimulan kepada generasi muda terdidik untuk menjadi agen-agen pembangunan yang berkelanjutan khususnya di sektor kelautan dan perikanan. Sumberdaya kelautan dan perikanan bersifat tidak tak terbatas, maka perlu dikelola secara cerdas dan bijaksana untukmenjaga keberlanjutannyaagar dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Dalam kaitan itu, sumberdaya manusia adalah salah satu kunci utama penentu keberhasilan pengelolaan sumberdaya tersebut. Oleh karena itu, sosialisasi konsep blue economy ke berbagai lembaga pendidikan menjadi sangat strategis.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya selaku Kepala Pusat Pendidikan KP mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga buku ini dapat terwujud. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku ini.

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 6: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Indonesia ~ Blue EconomyIndonesia ~ Blue Economy

Presiden RI menyampaikan hal-hal terkait dengan pendekatan Green Economy dan Blue Economy. Kedua pendekatan tersebut bermuara pada pembangunan berkelanjutan sehingga dipandang sebagai pendekatan yang saling melengkapi dan tidak bertentangan.

Lebih lanjut Presiden menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan sangat membutuhkan pendekatan Blue Economy mengingat beberapa pertimbangan. Pertama besarnya permasalahan yang dihadapi oleh laut terkait dengan kerusakan ekosistem, pemanasan global, perubahan iklim, dan kenaikan muka air laut. Disisi lain laut selama ini belum dimaksimalkannya fungsi-fungsi jasa lingkungannya dalam mitigasi pemanasan global dan nilai ekonominya bagi pembangunan. Kedua dari sisi kebijakan, Presiden menggarisbawahi bahwasanya kita tidak boleh mengulangi kesalahan dalam pemanfaatan daratan.

Indonesia ~ Blue Economy

1 2

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 7: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Pembangunan kelautan dan perikanan adalah pembangunan kelautan dan perikanan yang Berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

Mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan tersebut, maka misi yang diemban adalah:

1. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk Kelautan dan Perikanan.3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

A. VISI

B. MISI

Konsep Dasar & Strategi

5 6

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 8: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Konsep

Konsep pembangunan berkelanjutan dirumuskan untuk mengkritisi krisis ekonomi, termasuk pangan, air, dan energi. Awalnya, pada negara-negara terbelakang terutama di Afrika dan Asia. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan sendiri. Konsep pembangunan berkelanjutan dirancang agar tidak merusak sistem alam, seperti; atmosfer, air, tanah, dan makhluk hidup. Selain itu, mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, mengendalikan eksploitasi sumber daya alam, dan berkeadilan. Blue economy, merupakan pengkayaan dari green economy dengan semboyan “Blue Sky Blue Ocean”. Semboyan itu berarti ekonomi tumbuh, rakyat sejahtera, namun langit dan laut tetap biru.

Konsep blue economy adalah berkelanjutan dengan mengefisienkan sumber daya alam. Selain itu, tanpa limbah. Limbah dijadikan sebagai bahan baku bagi produk lain, sehingga limbah menghasilkan lebih banyak produk dan pendapatan. Dampak lain dari blue economy adalah melipatgandakan pendapatan masyarakat dan perluasan lapangan kerja.

Bagi perusahaan yang menerapkan konsep ini, dapat melipatgandakan pendapatan perusahaan karena memanfaatkan sumber daya alam lebih efisien. Arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan dengan blue economy adalah pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment. Hal ini sesuai dengan visi pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

Prinsip yang diterapkan pada pembangunan sektor kelautan dan perikanan dengan konsep blue economy antara lain: pertama, terintegrasi antara ekonomi dan lingkungan, jenis investasi dan sistem produksi, kebijakan pusat, daerah, dan lintas sektor.Kedua, berbasis kawasan. Yakni kawasan ekonomi potensial dan lintas batas ekosistem, wilayah administratif, dan lintas sektor. Ketiga, sistem produksi bersih, efisien tanpa limbah, bebas pencemaran, dan tidak merusak lingkungan.Keempat, investasi kreatif dan inovatif, yakni penanaman modal dan bisnis dengan model blue economy. Selanjutnya, berkelanjutan. Seimbang antara pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.

Blue

7 8

Economy

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 9: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan pada KTT Rio+20

Menteri Kelautan dan Perikanan (Sharif C. Sutardjo) menegaskan bahwa Blue Economy adalah suatu terobosan demi menjaga keberlangsungan sumberdayakelautan dan perikanan yang berbasis green economy. Dengan sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat besar, prinsip-prinsip Blue Economy diharakan dapat membantu tercapainya kemandirian ekonomi, keterlibatan sosial yang menyeluruh dan kondisi ekosistem yang sehat. Contoh utamapenerapan Blue Economy di Indonesia adalah melalui CTI-CFF.

Dengan adanya ancaman perubahan iklim dan isu ketahan pangan, diperlukan solusi yang bersifat menyeluruh dan inovatif. Ditambahkan oleh Cicip bahwa prinsip Blue Economy sangat selaras dengan pesan Presiden RI yang mengatakan bahwa bagi Indonesia, tujuan tercapainya Blue Economy adalah untuk mendapatkan kondisi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata (Sustainable growth with equity).

3 4

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 10: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

ESENSI

• LEARNING FROM NATURE : Konsep Blue Economy mencontoh alam; bekerja sesuaidengan apa yang disediakan alam dengan ; tidak mengurangi tapi justrumemperkaya alam (shifting from scarcity to abundance)

• THE LOGIC OF ECOSYSTEMS; Cara kerja ekosistem dijadikan model Blue Economy, yaituseperti air mengalir dari gunung membawa nutrien dan energi untuk memenuhikebutuhan dasar kehidupan seluruh komponen ekosistem – limbah dari sesuatu menjadimakanan bagi yang lain, limbah dari satu proses menjadi bahan baku/sumber energibagi yang lain. Hanya dengan gravitasi energi didistribusikan secara dan meratatanpa ekstraksi energi eksternal

• INSPIRED BY 100 INNOVATIONS : Ada 100 inovasi ekonomi praktis yang mengilhami BlueEconomy dengan prinsip mencontoh cara kerja ekosistem : ekosistemmenuju tingkat lebih tinggi untuk mengalirkan nutriendan limbah untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi semua kontributor

BLUE ECONOMY

9 10

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 11: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

PRINSIP-PRINSIP

BLUE ECONOMY

• Nature’s

• Zero Waste : leave nothing to waste – waste for one is a food foranother – waste from one process is resource of energy for the other

• Social Inclusiveness : self- for all – social equity-more job,more opportunities for the poor

• Cyclic Systems of Production : endless generation to regeneration,balancing production and consumption

• Innovation and Adaptation : the principles of the law of physics andcontinuous natural adaption

1211

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 12: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

PRINSIP-PRINSIP

BLUE ECONOMY

PEMBANGUNAN KELAUTAN PERIKANAN

• TERINTEGRASI : Integrasi ekonomi dan lingkungan, jenis investasi dan sistemproduksi, kebijakan pusat, daerah dan lintas sektor

• BERBASIS KAWASAN : Manajemen kawasan ekonomi potensial : lintas batasekosistem, wilayah administratif, dan sektor

• SISTEM PRODUKSI BERSIH : Sistem produksi , hemat bahan baku, dantanpa limbah : bebas pencemaran dan tidak merusak lingkungan

• INVESTASI KREATIF DAN INOVATIF: Penanaman modal dan bisnis denganmodel Blue Economy

• BERKELANJUTAN : Keseimbangan antara pemanfaatan ekonomi SDA danpelestarian lingkungan

1413

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 13: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Focus Group Discussion (FGD) untuk memperkuat dan meningkatkan pemahaman mengenai konsep "Blue Economy". Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin (26/11/2012) di Ritz Carlton Hotel Jakarta

LANGKAH NYATA

1615

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 14: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Sharif C. Sutardjo memberikan kuliah umum di Universitas Udayana, Bali pada Jumat, 28 Desember 2013 dengan tema Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan di Indonesia. Kuliah umum diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa dan akademisi beberapa perguruan tinggi, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP), Dirjen Kelautan, Pesisirdan Pulau–Pulau Kecil (KP3K), Dirjen Perikanan Budidaya (DJPB), Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, dan tak ketinggalan BPOL sebagai salah satu UPT KKP. Kuliah umum dibuka oleh Rektor Universitas Udayana, Prof.Dr.dr.I Made Bakta,Sp.PD (KHOM). Dalam sambutannya beliau menyampaikan kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan informasi yang luas mengenai potensi kelautan dan perikanan yang besar untuk menunjang pembangunan berkelanjutan. Dalam kuliah tamu ini, Menteri Kelautan dan Perikanan memaparkan pentingnya konsep Blue Economy untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar didunia dengan 2/3 wilayah laut memiliki potensi kelautan dan perikanan yang luar biasa. Dengan kondisi demikian, harus ada sinergitas bersama untuk membangun potensi laut dengan tetap menjaga kelestariannya. Salah satu upayanya dapat diwujudkan melalui konsep Blue Economy yakni satu produk yang bersumber dari hasil kelautan dan perikanan bisa dijadikan banyak produk sehingga meminimalkan limbah. Konsep Blue Economy ini dikembangkan untuk mendorong peningkatan peran swasta dalam pembangunan ekonomi prolingkungan melalui pengembangan bisnis dan investasi yang inovatif dan kreatif.

1817

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 15: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) senantiasa mengembangkan kawasan

konservasi perairan yang dilakukan secara kolaboratif berbasiskan pemberdayaan

masyarakat. Kawasankonservasiperairan Indonesia hingga saat ini telah mencapai 15,

78 juta hektar, dari target sebesar 20 juta hektar pada tahun 2020. Pengembangan

kawasan perairan yang dilakukan KKP berbasis pada kebijakan ekonomi biru (blue

economy), sehingga mampu mensinergikan ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan

kata lain, lingkungan pesisir terjaga dan dikelola secara berkelanjutan dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Demikian disampaikan Menteri Kelautan

dan Perikanan Sharif C. Sutardjo saat menyampaikan sambutan pada acara Indonesian

Ecology Expo 2012 di Graha Widya Wisuda, kampus IPB, Darmaga Bogor.

Sharif menjelaskan, kawasan konservasi ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan

seperti penelitian, pelatihan, pendidikan lingkungan, bisnis, pariwisata, pemberdayaan

ekonomi masyarakat, maupun pemanfaatan jasa lingkungan lainnya dengan tidak

melupakan fungsi konservasi yang sesungguhnya. Konservasi perairan merupakan sarana

untuk mendorong keberlanjutan stok ikan, menjamin ekosistem dan kesehatan

lingkungan, mendorong pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya secara efektif dan

berkelanjutan. “Kawasan konservasi tersebut, selain akan menjadi tempat perlindungan

berbagai ekosistem penting, juga dapat membangkitkan kegiatan ekonomi baru seperti

pariwisata bahari, perikanan berkelanjutan, bioteknologi dan biofarmakologi, dan

aktivitas penting lainnya”. 2019

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 16: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR 2221

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 17: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Focus Group Disscusion Blue Economy Development

Nusa Dua Bali

2423

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 18: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

IMPLEMENTASI BLUE ECONOMYDI KAMPUS SERANG SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

2625

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 19: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

UNIVERSITAS TRILOGIJAKARTA

2827

Dalam kuliah umum yang bertepatan dengan launching

Universitas Trilogi pada 27 Maret 2013, Menteri Kelautan dan

Perikanan Sharif C. Sutardjo menyampaikan apresiasinya dan

menyambut baik Universitas Trilogi karena yang pertama

memasukan Blue Economy menjadai bagian dari kurikulum

pendidikan.

“Dengan adanya Universitas Trilogi, saya menyambut baik,

apalagi salah satu kurikulum mengenai ekonomi biru sebagai

dasar ke depan memikirkan bahwa kelautan sangat penting.

Kita diberi anugerah besar untuk kita kelola dengan baik. Mari

kita tingkatkan pertumbuhan ekonomi melalui kelautan dan

pesisir, sekaligus kita jaga lingkungan agar tidak tercemar” jelas

pria kelahiran Yogyakarta, 10 Oktober 1948 ini.

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 20: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Implementasi Konsep Blue Economy pada Kegiatan Pembelajaran dengan PendekatanTeaching Factory di Akademi Perikanan Sidoarjo

3029

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 21: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Sosialisasi Blue Economy Pada Satuan Pendidikan Kelautan dan Perikanan

3231

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 22: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG

Menteri Kelautan dan Perikanan RI (Sharif C. Sutradjo) menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Tahun 2013, Selasa, 27 Agustus 2013.

Acara yang bertemakan Optimasi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro Bekerjasama dengan Program Studi Magister & Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Univeritas Padjajaran, Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Riau.

3433

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 23: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk menjadikan sustainable development yang terkandung didalam paradigma BlueEconomy menjadi orientasi baru didalam pembangunan kapasitas sumberdaya manusia dan pembangunan kelautan dan perikanan. Pendidikan merupakan kunci bagi keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Pendidikan tidak hanya mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan indeks pembangunan manusia semata, tetapi sangat strategis bagi konservasi keberlanjutan pembangunan kelautan dan perikanan. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo dihadapan para mahasiswa Universitas Airlangga dalam acara “seminar nasional peluang dan tantangan Blue Economy di Indonesia”.

3635

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 24: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL JAKARTA

Kegiatan ini merupakan salah satu cara dalam rangka menanamkan jiwa kebaharian semenjak dini kepada para generasi muda Indonesia, agar mempunyai kesadaran tinggi akan hal ini, mengingat potensi kelautan dan perikanan yang dimiliki Indonesia begitu besar dan dapat menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo menyatakan “Hal ini dimaksudkan bahwa membangun sumberdaya alam kelautan dan perikanan adalah mengelola sumberdaya manusia (SDM)nya, maka peningkatan kapasitas SDM merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan industrialisasi kelautan dan perikanan”. Lebih lanjut Sharif menjelaskan, konsep blue economy akan bertumpu pada pengembangan ekonomi rakyat secara komprehensif guna mencapai pembangunan nasional secara keseluruhan. Konsepsi pembangunan berkelanjutan (sustainable development) seperti konsep blue economy saat ini telah menjadi arus utama dalam kebijakan pembangunan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

3837

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 25: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Sharif C. Sutardjo (Menteri Kelautan dan Perikanan RI) dalam

pidatonya mengatakan “Saya harap Unmar dapat menggunakan

kurikulum Blue Economy khusus di Fakultas Ekonomi. Potensi

kelautan dan perikanan di Bali ini sangat besar. Saya izinkan

Unmar jika ingin menggunakan fasilitas kementerian di Jawa Timur

sebagai Pusat Laboratarium Blue Economy”.

Dalam kesempatan itu,ditandatangani Prasasti dan MOU antar

Rektor dan Menteri serta Penganugrahaan Medali 50 tahun

Jubileum Emas Unmar. Menteri juga mengujungi The Sukarno

Center Tampaksiring, Bali.

4039

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 26: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

UNIVERSITAS

NUSA CENDANA KUPANG

4241

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 27: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Universitas Lampung

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sharif C. Sutardjo menyambangi Universitas Lampung (Unila). Beliau menghadiri kegiatan Seminar Nasional yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEMFEB) Unila. Seminar ini merupakan kerjasama antara BEMFEB dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Lampung. Acara yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Unila ini dihadiri oleh Rektor Unila, Dekan FEB dan pejabat lain dilingkungan Unila. BEM FEB Unila mengangkat tema “Blue Economy sebagai Strategi Pembangunan Nasional Berkelanjutan”. Sharif C. Sutardjo didaulat sebagai pembicara utama pada seminar tersebut.

4443

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 28: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo memberikan materi kuliah umum di depan Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia (HIMITEKINDO) dan civitas akademika Universitas Padjajaran Bandung Jawa Barat, Senin 3 Maret 2014.

Dalam kuliah terebut, beliau memaparkan pembangunan kelautan dan perikanan dengan konsep blue economy yang dilaksanakan selama ini telah membawa hasil menggembirakan. Untuk itu, sudah menjadi komitmen KKP bahwa prinsip blue economy harus diimplementasikan dalam berbagai kebijakan maupun program KKP, terutama dalam kebijakan percepatan industrialisasi kelautan dan perikanan. Blue economy meliputi berbagai sektor yang cukup luas seperti perikanan budidaya, pembangunan industri kelautan, wisata bahari, energi laut serta perlindungan ekosistem laut dan pesisir. Sebagai implementasinya, KKP berkomitmen penuh untuk meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan budidaya yang berdaya saing, berkeadilan, berkelanjutan diiringi produk yang memenuhi standar mutu pangan (food safety).

4645

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 29: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo memberikan arahan dalam kuliah umum di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, Sabtu 8 Juni 2014. Kuliah umum yang bertema “Menyiapkan SDM Kompeten untuk Mendukung Industrialisasi Kelautan dan Perikanan Berbasis Blue Economy” ini diselenggarakan disela-sela rangkaian Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan XIV 2014 di Malang, Jawa Timur.

Dalam paparannya, Sharif menegaskan bahawa pembangunan industrialisasi kelautan dan perikanan yang berbasis pada Ekonomi Biru (Blue Economy), membutuhkan dukungan pengetahuan dan teknologi. Implementasinya akan membutuhkan cutting-edge innovations yang tidak hanya mampu memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelajutan, akan tetapi yang lebih konkrit adalah berupa inovasi sistem produksi bersih tanpa limbah. Oleh karena itu, industrialisasi kelautan dan perikanan yang berbasis pada blue economy membutuhkan sumberdaya manusia yang kompeten dan berpotensi dapat menumbuhkan jutaan wirausaha baru

4847

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 30: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

UNIVERSITAS PANCASAKTI

TEGAL

5049

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 31: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Dalam rangka mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan, Kepala BPSDMKP menghadiri Kongres dan Seminar Nasional Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (HIMAPIKANI) ke XII dengan tema “Membangun Bersama Sektor Industri Perikanan yang Berbasis Blue Economy” sebagai keynote speaker pada tanggal 6 Mei 2014 di Universitas Mulawarman, Samarinda. Acara tersebut dihadiri sekitar 250 orang dengan peserta utama adalah mahasiswa perikanan dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Kepala BPSDMKP, Dr. Suseno Sukoyono menyampaikan materinya yang berjudul “Peran Strategis Kelautan dan Perikanan dalam Memperkuat Ketahanan Pangan dan Mendorong Perekonomian Indonesia”. Dalam materinya tersebut, Kepala BPSDMKP kembali mengingatkan peran Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan yang unggul dan berdaya saing tinggi serta konsep Blue Economy dalam Pembangunan Kelautan dan Perikanan.

Universitas Mulawarman

5251

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 32: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

Universitas Riau5453

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan

Page 33: B L U E E c o n o m y · praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The

5355

Sekolah Tinggi PerikananPoliteknik Kelautan dan Perikanan SidoarjoPoliteknik Kelautan dan Perikanan BitungPoliteknik Kelautan dan Perikanan SorongSUPM LadongSUPM PariamanSUPM KotaagungSUPM TegalSUPM Pontianak SUPM BoneSUPM WaiheruSUPM SorongSUPM KupangUniversitas UdayanaInstitut Pertanian BogorUniversitas Djuanda Universitas TrilogiUniversitas HasanuddinUniversitas Sam RatulangiUniversitas Dipenogoro Universitas AirlanggaUniversitas Veteran Pembangunan NasionalUniversitas MehendradattaUniversitas Nusa CendanaUniversitas LampungUniversitas PadjajaranUniversitas BrawijayaUniversitas MulawarmanUniversitas PancasaktiUniversitas RiauUniversitas SurabayaUniversitas MuhammadiyahUniversitas Satya Negara IndonesiaUniversitas Tadulako

DKI JakartaJawa TimurSulawesi UtaraPapua BaratAceh BesarSumatera BaratLampungJawa TengahKalimantan BaratSulawesi SelatanMalukuPapua BaratNusa Tenggara TimurBaliBogor, Jawa BaratBogor, Jawa BaratDKI JakartaMakassar Sulawesi SelatanManado, Sulawesi UtaraSemarang, Jawa TengahSurabaya, Jawa TimurDKI JakartaBaliKupang, Nusa Tenggara TimurLampungBandung, Jawa BaratMalang, Jawa TimurSamarinda, Kalimantan TimurTegal, Jawa TengahRiauSurabaya, Jawa TumurPalu, Sulawesi TengahDKI JakartaPalu, Sulawesi Tengah

Lokasi

Sebaran Kampus Lokasi Sosialisasi Blue Economy

123456789

10111213141516171819202122232425262728293031323334

No Kampus

Pusat P

endidikan K

elauta

n dan P

erikanan