http://www.elearning.litbang.pu.go.id B I O T O U R
http://www.elearning.litbang.pu.go.id
B I O T O U R
Daftar Isi
Tujuan Penulisan Modul
Latar Belakang
Teknologi Biotour
Ketentuan Teknis Biotour
Pembangunan dan Pengelolaan Biotour
Best Practice Pemanfaatan Biotour
Biaya Pemasangan Biotour
Tujuan Penulisan Modul
Mengenal dan memahami
Teknologi Biotour.
Tujuan Khusus
Mengetahui apa saja keunggulan
Biotour.
Tujuan Khusus
Mengetahui dan mengenal ketentuan
teknis Biotour dari mulai Pengolahan
Primer, Pengolahan Sekunder,
Pengolahan Tersier, dan Desinfeksi.
Tujuan Khusus
Pembaca dapat mengenal dan memahami
teknologi Biotour, Pengolahan dan Daur
Ulang Limbah Rumah Tangga sebagai suatu
teknologi pengolahan air limbah yang ramah
lingkungan.
Tujuan Umum
Mengenalkan pada masyarakat
bagaimana membangun,
mengelola dan mengestimasi
biaya Biotour.
Tujuan Khusus
Memahami dan mengenalkan
bagaimana pemanfaatan Biotour
di lingkungannya.
Tujuan Khusus
Latar Belakang
Kondisi air di dunia,
diperkirakan tahun
2025 akan terjadi krisis
air di beberapa negara.
Diperkirakan di
Indonesia yang
termasuk 10 negara
kaya air akan ikut
terdampak, akibat
kesalahan pengelolaan
air (World Water Forum
II, 2000).
Indonesia telah
menyepakati
Sustainable
Development Goal
(SDG) tahun 2030;
target akses sanitasi
yang aman dan
berorientasi
peningkatan efisiensi
teknologi pengolahan
air dan daur ulang.
Latar Belakang
Permasalahan air baku
untuk memenuhi
kebutuhan air di
kawasan perkotaan
semakin kompleks
ketika masalah
kuantitas dan kualitas
terjadi bersamaan dan
mengakibatkan
semakin langkanya air
baku.
Selain pencemaran air
yang menyebabkan
turunnya kualitas
sumber air baku,
terbatasnya lahan yang
tersedia menyebabkan
sistem pengolahan air
limbah secara
konvensional tidak
dapat diterapkan..
Latar Belakang
Diperlukan teknologi
pengolahan air limbah
yang ramah lingkungan
bercirikan adanya
perlindungan
lingkungan,
menggunakan semua
sumber daya secara
berkelanjutan,
mendaur ulang
sebagian besar limbah
atau produk, dan
menangani produk
samping.
Air hasil daur ulang
tersebut dapat
dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan
antara lain untuk irigasi
pertanian atau
pertamanan, untuk
kebutuhan umum
rumah tangga non
konsumsi, atau
sebagai pengisian air
tanah.
Teknologi Biotour Untuk menjawab kebutuhan tersebut Balitbang Kementerian
PUPR telah menghasilkan teknologi pengolahan air limbah
kawasan perkotaan yang disebut Biotour. Teknologi ini
merupakan pengolahan air limbah yang berupa hibrid
biofiltrasi dapat memanfaatkan potensi bahan alam, sampah
dan tanaman semi akuatik yang dapat digunakan sebagai
media biofilter untuk media pertumbuhan mikroorganisma,
penahan padatan dan penyerap kontaminan air limbah
Apakah
Teknologi
Biotour
Itu?
Teknologi Biotour adalah sistem pengolahan
air limbah dengan reaktor hibrid biofiltrasi
yang merupakan kombinasi sistem biofilter
terendam dan lahan basah buatan dengan
kombinasi tipe aliran vertical-horizontal di
bawah permukaan
Penggunaan media filter dimodifikasi sedemikian rupa
sehingga memiliki distribusi yang merata untuk
memaksimalkan porositas (rongga antar material), serta luas
permukaan penyaringan yang lebih besar sehingga
efektivitas proses dapat dicapai, serta dengan perioda
pencucian atau pemeliharaan lebih lama.
Penggunaan kombinasi aliran vertikal dan horizontal yang
dilengkapi sekat dan media tertentu pada zona zona lahan
basah dapat meningkatkan efektifitas penyisihan organik,
padatan tersuspensi, fosfor, nitrogen, logam-logam, sisa
organik, dan pathogen melalui mekanisme pengolahan lahan
basah yang meliputi sedimentasi, pengendapan kimia dan
adsorpsi, dan interaksi mikroba, juga beberapa penyisihan
dengan tumbuhan.
Proses Pengolahan
Biotour
Pengolahan Primer
UASB
Takano Tank
Biority
Pengolahan Sekunder
Biofilm melekat –
terendam (media: tali,
bola plastik, kerak
kelapa sawit/batok
kelapa)
Pengolahan Tersier
Filtrasi pasir
Filtrasi karbon
Membran ultrafiltrasi
UV
Teknologi Biotour pada prinsipnya terdiri dari pengolahan primer sekunder,
tersier dan desinfeksi. Biotour merupakan modifikasi proses sistem biofilm
melekat dengan kondisi operasi dapat dilakukan secara anaerobik atau ko
mbinasi anaerobik dan aerobik.
Pengolahan lanjutannya dapat menggunakan filtrasi media
berbutir dan filtrasi membran serta dilanjutkan dengan
desinfeksi.
Keunggulan Biotour
Biotour dapat
digunakan pada
lahan yang terbatas
sehingga cocok
untuk lahan
permukiman.
Diaplikasikan secara
komunal, sehingga
pengelolaannya juga
dapat dilakukan secara
komunal (satu fasilitas
Biotour mampu
melayani s/d 50 KK).
Menghasilkan air
daur ulang yang
layak untuk
kebutuhan rumah
tangga non
konsumsi .
1 2 3
Memiliki kemampuan
filtrasi yang lebih
besar namun dengan
masa pencucian filter
lebih lama sehingga
operasi dan
pemeliharaan lebih
murah .
4
Ketentuan Teknis
Sistem daur ulang air limbah dengan
sistem Biotour dapat menghasilkan air
yang dapat digunakan untuk memenuhi
tujuan daur ulang yaitu: toilet flushing,
cuci, kebersihan gedung, kebutuhan
umum rumah tangga, penyiraman
taman dll.
Adapun persyaratan kualitas air daur
ulang dapat mengacu pada persyaratan
air minum Kepmenkes RI No.
907/MENKES/SK/VII/2002 atau kualitas
air daur ulang untuk kebutuhan umum
menurut standar USEPA, 2004, yaitu:
pH = 6-9, BOD5 ≤ 10 mg/L, kekeruhan
≤ 2 NTU, E.coli = tidak ada dan CL2sisa
≥ 1 mg/L..
Pada sistem Biotour digunakan
media yang berfungsi sebagai
tempat pertumbuhan biomassa dan
menahan padatan. Pemilihan
media tersebut harus
mempertimbangkan spesific gravity,
kekerasan, ketahanan abrasi,
kekasaran permukaan, koefisien
keseragaman dan ketersediaan
dalam jumlah yang banyak. Di
samping itu, media juga harus
mempunyai kemudahan dalam
backwash dan melepaskan
padatan yang terperangkap. Jenis
media dapat dikategorikan mineral,
plastik yang berstruktur dan
random
Ketentuan
Teknis Pengolahan air limbah untuk daur ulang air bertujuan untuk menghilangkan
parameter parameter pencemaran sampai memenuhi kualitas air daur ulang
untuk tujuan tertentu. Ketentuan perencanaan sistem daur ulang air limbah
terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu: Pengolahan Primer. Pengolahan
Sekunder, Pengolahan Tersier dan Disinfeksi
Pengola
han
Primer Pengolahan primer
merupakan proses
pengolahan pendahuluan
untuk menghilangkan
padatan tersuspensi atau
koloid. Pada sistem daur
ulang ini, pengolahan
primer dapat berupa
tangki septik, UASB, atau
sistem biofilter pabrikasi
seperti Biofil atau Biority
atau modifikasinya.
Perencanaan pengolahan
primer dapat mengikuti
SNI 03-2398-2002
tentang Tata Cara
Perencanaan Tangki
Septic, Petunjuk Teknis
UASB dan Petunjuk
teknis Biofil/Biority..
Pengola
han
Sekund
er Pengolahan sekunder
merupakan proses untuk
menghilangkan senyawa
polutan organik terlarut
yang umumnya dilakukan
secara proses biologis.
Pada sistem Biotour
digunakan sistem biofilter
Anaerobik-Aerobik.
Perencanaan unit biofilter
berdasarkan penyisihan
bahan organik sebagai
BOD atau COD yang
didekati dengan order
reaksi pertama kinetika
plug flow. Dimana laju
penyisihan zat organik
pada waktu tertentu
sebanding dengan jumlah
BOD pada waktu tersebut,
sesuai persamaan:
Pengola
han
TERSIE
R
Pengolahan tersier atau
pengolahan lanjut adalah
proses yang digunakan
untuk menghasilkan air
olahan sesuai kualitas air
daur ulang yang
diharapkan.
Proses yang digunakan dalam sistem Biotour
ini dilakukan secara fisik dengan
menggunakan filtrasi media granular dan
membran, dengan uraian perencanaan
sebagai berikut:
1. Saringan Pasir dan Karbon Bertekanan
2. Membran Ultrafiltrasi
Desinfe
ksi Desinfeksi dapat
dilakukan untuk tujuan
membunuh phatogen
dalam air. Desinfeksi
dapat dilakukan dengan
menggunakan ozon,
khlorin, khlorin dioksida,
atau sinar ultraviolet.
Apabila akan digunakan desinfeksi dengan
khlorin, maka dibutuhkan perencanaan unit
pembubuh desinfektan terdiri dari data
perencanaan, kebutuhan kaporit, dimensi bak
pembubuh, sistem pengadukan dan sistem
pembubuhan serta desinfeksi dilakukan dengan
cara injeksi kedalam reservoir.
Pada sistem daur ulang air limbah ini, desinfeksi
menggunakan sinar ultraviolet yang berasal dari
lampu fluorescent khusus, menggunakan lampu
merkuri tekanan rendah atau medium yang
tertutup dalam tabung quartz atau teflon.
Lokasi-lokasi yang
sudah menerapkan
Biotour diantaranya:
• Rusun Muara Baru,
DKI Jakarta
• Rusun Turangga,
Bandung
• DAS Citarum (Desa
Sindang Pakuon,
Kecamatan
Cimanggung).
• Kecamatan
Simanindo,
Kabupaten Samosir,
Sumatera Utara (di
tepi Danau Toba)
Best
practice
Pelajari lebih lanjut di: www.elearning.litbang.pu.go.id