Top Banner
Laporan kasus Hernia Inguinalis Lateralis AYU NATALIA
34

Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Dec 13, 2015

Download

Documents

medicine
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Laporan kasusHernia Inguinalis Lateralis

AYU NATALIA

Page 2: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

BAB IILAPORAN KASUS

IDENTITAS PENDERITA Nama : Tn. HA Umur : 46 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Teluk jambe, karawang Agama : Islam Suku bangsa : Sunda Tanggal MRS : 12 Juni 2015 Tanggal pemeriksaan: 12 Juni 2015

Page 3: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

ANAMNESIS

KU: Benjolan yang menetap pada lipat paha kanan sejak 1 SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengeluhkan adanya benjolan pada lipatan

paha kanannya sejak 1 tahun SMRS, awalnya benjolan tersebut kecil tetapi lama kelamaan semakin membesar. Jika pasien berdiri dan mengejan benjolan tersebut keluar, namun saat berbaring dapat masuk lagi.. Benjolan tidak pernah nyeri dan tidak pernah merah. Nafsu makan pasien baik, berat badan tidak pernah menurun. Pasien sering mengejan saat BAB, karena konsistensi BAB yang keras. BAB biasanya 2 hari sekali. Sejak 1 hari yang lalu benjolan tidak dapat dimasukkan lagi. Pasien tidak merasa mual, tidak muntah, tidak mengalami gangguan BAB (BAB seperti biasanya) dan masih bisa kentut.

Page 4: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien memiliki riwayat maag. Pasien tidak memiliki riwayat

tekanan darah tinggi, batuk lama, DM, tumor/kanker.

Riwayat Penyakit Keluarga : Keluarga pasien tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi

batuk lama, DM, tumor/kanker.

Page 5: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

PEMERIKSAAN FISIK KU: Sedang Kesadaran: Composmentis Vital Sign: TD : 120/80 x/menit RR :

20 x/menit

N : 80 x/menit tº : 36,2ºC

Page 6: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Status generalis: Kepala:

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Hidung: tidak ada secret/bau/perdarahan

Telinga: tidak ada secret/bau/perdarahan

Mulut : sianosis(-), tidak ada pigmentasi, mukosa tidak pucat.

Leher:

Dalam batas normal

Page 7: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Thoraks:

Cor:

Inspeksi: ictus cordis tidak tampak

Palpasi: ictus cordis teraba di ICS IV MCL sinistra

Perkusi: batas jantung ICS IV PSL dekstra sampai ICS V MCL sinistra

Auskultasi: S1S2 tunggal

Pulmo:

Inspeksi: Simetris, tidak ada retraksi

Palpasi: Fremitus raba normal

Perkusi: Sonor

Auskultasi: Vesikuler +/+, Ronkhi -/- Wheezing -/-

Page 8: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Abdomen:

Inpeksi: flat

Auskultasi: bising usus (+) normal

Palpasi: soepel, H/L tidak teraba, tidak ada nyeri tekan

Perkusi: tympani

Ekstremitas:

Akral hangat + + Oedem - -

+ + - -

Page 9: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Status Lokalis: Regio inguinalis Dextra

Inspeksi: terdapat benjolan lonjong di regio inguinalis dextra, diameter 8 cm x 4 cm, permukaan rata, warna sesuai warna kulit, tidak kemerahan.

Palpasi: tidak teraba hangat, kenyal, batas atas tidak jelas, tidak dapat dimasukkan, transluminasi (-), tidak nyeri. Pada pemeriksaan finger test teraba impuls di ujung jari.

Auskultasi : bising usus (+) normal.

Page 10: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah Rutin Hemoglobin : 15,2 (11,5-18

gr/dL) Leukosit : 18,0 (4,6-10,2

K u/L) Hematokrit : 34 [K] (37-54 %) Trombosit : 371 (150-450

K/uL)   Faal Hati SGOT : 25 (0-37 u/L) SGPT : 28 (0-42 u/L)   Fungsi Ginjal Ureum : 139 (20-40 mg/dl) Creatinin : 1,4 (0,5-1,5

mg/dl) As. Urat : 8,2 (2,5-7

mg/dl)

Page 11: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Resume Laki-laki 46 tahun, datang dengan keluhan

terdapat benjolan berbentuk lonjong yang menetap di lipat paha kanannya sejak 1 hari SMRS. Benjolan sudah ada sejak 1 tahun SMRS, awalnya benjolan kecil namun makin lama semakin membesar. Awalnya benjolan hanya muncul saat pasien berdiri dan mengejan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan massa (+) diameter ± 8cm x 4cm, kenyal, mobile, nyeri (-), hiperemi(-), transluminasi (-), penurunan berat badan (-).

Page 12: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

DIAGNOSIS KERJA Hernia inguinalis lateralis ireponible

dextra Dasar diagnosis: terdapat benjolan

berbentuk lonjong di regio inguinalis, benjolan awalnya hanya muncul saat mengejan dan berdiri. Saat ini benjolan menetap dan tidak dapat dimasukan kembali. Pada finger test teraba impuls di ujung jari. Bising usus (+) nomal.

Page 13: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

BAB IPENDAHULUAN

Batasan Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu

rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi hernia.

Page 14: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Klasifikasi Berdasarkan terjadinya:-Hernia kongenital:

Hernia kongenital sempurna: karena adanya defek pada tempat- tempat tertentu.

Hernia kongetital tak sempurna: bayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tetapi mempunyai defek pada tempat- tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut karena dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intra abdominal.-Hernia akuisita

Page 15: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Berdasarkan klinis:Hernia reponibilis: bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus

keluar jika berdiri atau mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. Dapat direposisi tanpa operasi.

Hernia irreponibilis: organ yang mengalami hernia tidak dapat kembali ke cavum abdominal kecuali dengan bantuan operasi. Tidak ada keluhan rasa nyeri atau tanda sumbatan usus. Jika telah mengalami perlekatan organ disebut hernia akreta.

Page 16: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Hernia strangulata: hernia dimana sudah terjadi gangguan vaskularisasi viscera yang terperangkap dalam kantung hernia (isi hernia). Pada keadaan sebenarnya gangguan vaskularisasi telah terjadi pada saat jepitan dimulai, dengan berbagai tingkat gangguan mulai dari bendungan sampai nekrosis.

Hernia inkarserata: isi kantong terperangkap, terjepit oleh cincin hernia, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut, dan sudah disertai tanda-tanda ileus mekanis (usus terjepit sehingga aliran makanan tidak bisa lewat).

Page 17: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Berdasarkan arah hernia:Hernia eksterna:

Hernia yang penonjolannya dapat dilihat dari luar karena menonjolnya ke arah luar, misalnya:Hernia inguinalis medialis (15%) dan lateralis (60%)Hernia femoralisHernia umbilicalisHernia epigastrikaHernia lumbalisHernia obturatoriaHernia semilunarisHernia parietalisHernia ischiadica

Page 18: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Hernia interna:Jika isi hernia masuk ke dalam rongga lain, misalnya ke cavum thorax, bursa omentalis, atau masuk ke dalam recessus dalam cavum abdomen.

Pada cavum abdominalis:Hernia epiploica WinslowiHernia bursa omentalisHernia mesenterikaHernia retro peritonealis

Page 19: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Pada cavum thorax:Hernia diafragmatika traumatikaHernia diafragmatika non-traumatika:

Kongenital: misalnya hernia Bochdalek dan hernia MorgagniAkuisita: misalnya hernia hiatus esophagus

Page 20: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Hernia Regio InguinalisHernia inguinalis adalah hernia yang paling sering kita

temui. Menurut patogenesisnya hernia ini dibagi menjadi dua, yaitu hernia inguinalis lateralis (HIL) dan hernia inguinalis medialis (HIM). Ada juga yang membagi menjadi hernia inguinalis direk dan hernia inguinalis indirek. Meskipun terapi terbaik pada hernia ini adalah sama yaitu herniotomi dan herniorafi, tapi penting untuk mengetahui perbedaannya karena akan mempengaruhi pada teknik operasinya nanti.

Page 21: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Hernia inguinalis lateralis timbul karena adanya kelemahan anulus internus sehingga organ-organ dalam rongga perut (omentum, usus) masuk ke dalam kanalis inguinalis dan menimbulkan benjolan di lipat paha sampai skrotum. Sedangkan hernia ingunalis medialis timbul karena adanya kelemahan dinding perut karena suatu sebab tertentu. Biasanya terjadi pada segitiga hasselbach. Secara anatomis intra operatif antara HIL dan HIM dipisahkan oleh vassa epigastrika inferior. HIL terletak di atas vassa epigastrika inferior sedang HIM terletak di bawahnya

Page 22: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil
Page 23: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Etiologi Secara fisiologis, kanalis inguinalis merupakan

kanal atau saluran yang normal. Pada fetus, bulan kedelapan dari kehamilan terjadi descensus testiculorum. Penurunan testis yang sebelumnya terdapat di rongga retroperitoneal, dekat ginjal, akan masuk kedalam skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang dikenal sebagai processus vaginalis peritonei. Pada umumnya, ketika bayi lahir telah mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanal tersebut. Biasanya obliterasi terjadi di annulus inguinalis internus, kemudian hilang atau hanya berupa tali. Tetapi dalam beberapa hal sering belum menutup yang hasilnya ialah terdapatnya hernia didaerah tersebut.

Page 24: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Setelah dewasa kanal tersebut telah menutup. Namun karena daerah tersebut ialah titik lemah, maka pada keadaan yang menyebabkan peningkatan tekanan intraabdomen kanal itu dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis akuisita. Sementara di usia ini seseorang lebih produktif dan melakukan banyak aktivitas. Sehingga penyebab hernia pada orang dewasa ialah sering mengangkat barang berat, juga bisa oleh karena kegemukan, atau karena pola makan yang tinggi lemak dan rendah serat sehingga sering mengedan pada saat BAB.

Page 25: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Hernia pada orang tua terjadi karena faktor usia yang mengakibatkan semakin lemahnya tempat defek. Biasanya pada orang tua terjadi hernia medialis karena kelemahan trigonum Hesselbach. Namun dapat juga disebabkan karena penyakit-penyakit seperti batuk kronis atau hipertrofi prostat.

Page 26: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Diagnosis 1. Anamnesis

Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang hilang timbul, muncul terutama pada waktu melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan tekanan intra-abdomen seperti mengangkat barang atau batuk, benjolan ini hilang pada waktu berbaring atau dimasukkan dengan tangan (manual). Terdapat faktor-faktor yang berperan untuk terjadinya hernia. Dapat terjadi gangguan passage usus (obstruksi) terutama pada hernia inkarserata. Nyeri pada keadaan strangulasi, sering penderita datang ke dokter atau ke rumah sakit dengan keadaan ini.

Page 27: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

2. Pemeriksaan FisikDitemukan benjolan lunak di lipat paha di bawah

ligamentum inguinale di medial vena femoralis dan lateral tuberkulum pubikum. Benjolan tersebut berbatas atas tidak jelas, bising usus (+), transluminasi (-).

Page 28: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Teknik pemeriksaan Secara klinis HIL dan HIM dapat dibedakan dengan

tiga teknik pemeriksaan sederhana yaitu finger test, Ziemen test dan Tumb test.

Page 29: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Pemeriksaan Finger Test :Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke

kanal inguinal.Penderita disuruh batuk:

Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis.

Page 30: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Pemeriksaan Ziemen Test :Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu

(biasanya oleh penderita).Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada:

 jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis. jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis. jari ke 4 : Hernia Femoralis.

Page 31: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Pemeriksaan Thumb Test : Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita

disuruh mengejanBila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis.Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis

Lateralis.

Page 32: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

Diagnosis Banding Limfadenitis yang disertai tanda radang lokal umum dengan

sumber infeksi di tungkai bawah, perineum, anus, atau kulit tubuh kaudal dari tingkat umbilikus.

Lipoma kadang tidak dapat dibedakan dari benjolan jaringan lemak preperitoneal pada hernia femoralis.

Abses dingin yang berasal dari spondilitis torakolumbalis dapat menonjol di fosa ovalis.Untuk membedakannya perlu diketahui bahwa munculnya hernia erat hubungannya dengan aktivitas seperti mengedan, batuk, dan gerak lain yang disertai dengan peninggian tekanan intra-abdomen, sedangkan penyakit lain seperti limfadenitis femoralis tidak berhubungan dengan aktivitas demikian

Page 33: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

penatalaksanaanHerniotomy Insisi 1-2 cm diatas ligamentum inguinal dan aponeurosis

obliqus eksterna dibuka sepanjang canalis inguinalis eksterna. Kantong hernia dipisahkan dari m.creamester secara hati-hati sampai ke kanalis inguinalis internus, kantong hernia dibuka, lihat isinya dan kembalikan ke kavum abdomen kemudian hernia dipotong. Pada anak-anak cukup hanya melakukan herniotomy dan tidak memerlukan herniorrhapy.1,2

Herniorrhapy Dinding posterior di perkuat dengan menggunakan jahitan atau

non-absorbable mesh dengan tekhnik yang berbeda-beda. Meskipun tekhnik operasi dapat bermacam-macam tekhnik bassini dan shouldice paling banyak digunakan. Teknik operasi liechtenstein dengan menggunakan mesh diatas defek mempunyai angka rekurensi yang rendah.1,2

Page 34: Ayu Natalia - Case Non Trauma Hil

PROGNOSIS

Tergantung dari umur penderita, ukuran hernia serta kondisi dari isi kantong hernia. Prognosis baik jika infeksi luka, obstruksi usus segera ditangani. Penyulit pasca bedah seperti nyeri pasca herniorraphy, atrofi testis dan rekurensi hernia umumnya dapat diatasi.