Top Banner

of 29

Automated Chemistry Analyser

Jan 10, 2016

Download

Documents

2
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Automated Chemistry Analyser

    Oleh

    Bernadus Irawan

  • Automated Chemistry Analyser

    Merupakan sebuah instrumen laboratorium klinik yang dirancang untuk mengukur berbagai macam bahan kimia tubuh.

    Antara lain untuk mengukur :

    1. Glukosa darah

    2. Asam Urat

    3. SGOT

    4. SGPT

  • Prinsip pengukuran

  • Prinsip pengukuran

    Secara umum prinsip pengukuran ada 5 metode,antara lain:

    1. Spektrofotometri

    2. Turbidimetri

    3. Flouresensi Polarimeter

    4. Ion Selective potensiometri

  • Prinsip pengukuran 1. Spektrofotometri

    Pada metode ini pengukuran dilakukan dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu kaca obyek(kuvet).

    Prinsip ini dapat digunakan pengukuran enzim dan substrat dalam sampel.Beberapa enzim yang dapat diperiksa antara lain ;ALT,AST,CK-MB,GGT.Sedangkan contoh substrat yang dapat diperiksa antara lain : Albumin,amonia,bilirubin total,HDL,Kreatinin,LDL,Asam Urat.

  • Prinsip pengukuran

    2. Turbidimetri

    Pada metode ini pengukuran didasarkan kekeruhan larutan dengan cara mengukur hilangnya intensitas cahaya pada panjang gelombang tertentu akibat adanya hamburan-hamburan partikel yang tersuspensi dalam larutan.

    Metode pengukuran ini menyerupai metode pemeriksaan metode spektrofotometri.

  • Prinsip pengukuran

    2. Turbidimetri

    Pada metode ini dapat digunakan untuk pengukuran /pemeriksaan protein khusus dan penyalahgunaan zat.

    Contoh protein khusus:

    APO A1,APO B,CRP,Ig A,Ig M,Ig G.

    Sedangkan contoh zat yang dipersalahgunakan adalah :Kokain,Etanol,Metadon,Metamfetamin.

  • Prinsip pengukuran

    3. Flouresensi Polarimetri

    Pada metode ini didasarkan terpencarnya sinar oleh suatu zat yang telah menyerap sinar atau radiasi elektromagnetik.Dimana cahaya dikatakan terpolarisasi apabila cahaya itu bergerak merambat kearah bidang tertentu.

    Prinsip ini sering digunakan pemeriksaan kadar obat dalam darah seperti Prokainamid,Karbamazepin,gentamisin,kadar hormon tiroid seperti : Tiroksin (T4) total,T4 bebas,Thyroid Stimulating hormon(TSH).

  • Prinsip pengukuran

    4. Ion Selective Elektroda (ISE)Potensiometri

    Pada metode ini didasarkan sensor yang mengubah aktivitas ion tertentu yang terlarut dalam larutan kedalam potensial listrik.

    Metode dapat ini digunakan untuk pemeriksaan pH darah,Ion Na,K,Cl,Li.

  • Prinsip pengukuran

    5. Electrochemiluminescence

    Metode ini didasarkan adanya peredaran cahaya yang dihasilkan ketika terjadi reaksi elektrokimia dalam larutan.Peredaran cahaya yang dihasilkan ini ditangkap oleh detektor dan dihitung konsentrasi larutan tersebut.

  • Tipe Operasi Instrumen

    Dalam Instumen Automated Chemistry Analyzer terdapat beberapa tipe operasi yang menentukan bagaimana instrumen ini bekerja.Beberapa tipe operasi alat tersebut adalah :

    1. Continous Flow

    2. Analisis Sentrifugal

    3. Analisis Diskrit

  • 1. Continous Flow Continous Flow merupakan aliran reagen untuk setiap reaksi sampel yang berjalan terus menerus.Karakteristik alat yang menggunakan tipe operasi ini mampu memberikan hasil es tunggal sekitar 40 sampel/jam dan mampu bekerja serentak pada 6-12 hasil tes secara stimulan,sehingga mampu mengerjakan 360-720 tes/jam.

  • 1. Continous Flow Pada metode Continous Flow,sampel setelah di identifikasi di sampel holder,sampel dialirkan kemudian dialirkan kedalam tabung.Kemudian reagen ditambahkan kedalam sampel.Campuran antara reagen dan sampel dinkubasi dalam waktu tertentu,hinga reaksi kimia selesai.Hasil reaksi dipompakan kedalam kuvet untuk dianalisis secara spektrofotometri. Kekurangan dari metode ini adalh adanya pemborosan reagen .Hal ini dikarenakan reagen yang dipakai untuk setiap reaksi kimia yang terjadi pada setiap sampel yang mengalir.

  • 2. Analisis Sentrifugal Pada metode analisis sentrifugal,dengan cara memanfaatkan adanya kekuatan sentrifugal untuk memcampur sampel dengan reagen.Kemudian aliquaot diskrit dari sampel dan reagen dianalisis secara paralel dengan menggunakan motor dan gaya sentrifugal.Gerak rotasi tersebut kemudian digunakan untuk memindahkan kuvet melalui sistem optik.

  • 3. Analisis Diskrit Pada metode analisis diskrit,dilakukan pengujian pada setiap tes dari sampel secara terpisah.Akses dilakukan secara random dan tidak teratur dengan mencampurkan sampel dan reagen dalam wadah yang berbeda pada setiap tes.

    Metode ini memiliki kemampuan menjalankan beberapa tes dalam waktu bersamaan ataupun satu tes untuk beberapa sampel pada waktu yang bersamaan.

  • 3. Analisis Diskrit Pada metode analisis diskrit, lebih banyak digunakan sebagian besar instrumen.Reaksi antara sampel dan reagen dilakukan dalam kuvet yang terpisah.Sehingga hal ini dapat meningkatkan biaya pemeriksaan dikarenakan produk hanya dapat digunakan 1 kali.

  • Kesimpulan Pada dasar instrumen Automated Chemistry analyzer bekerja dengan tahapan : 1. Identifikasi sampel 2. Pengampilan Sampel dalam volume tertentu dalam

    tabung reaksi/kuvet. 3. Penambahan reagen sampel,reaksi sampel,dan

    reagen dalam waktu tertentu dan pengukuran hasil reaksi.

    4. Hasil Perhitungan ditampilkan dalam bentuk konsentrasi dari parameter yang diperiksa

    5. Pembersihan yang terpapar sampel atau reagen supaya dapat digunakan untuk pemeriksaan berikutnya.

  • Diagram blok sistem Instrumen

  • Setiap Blok sistem diagram kerja diatas merupakan subsistem dalam instrumen keseluruhan.Dimana semua blok diagram sistem diatasdiatur /dibawah pengawasan komputer.

    Sampel dari pasien yang telah mengalami proses preanalitik dimasukkan didalam alat dan disimpan dengan pemberian kode tertentu.

    Diagram blok sistem Instrumen

  • Diagram blok sistem Instrumen Dalam melakukan pembacaan absorbansi pada teknik spektrofotometri terdapat 3 metode,yaitu:

    1. Endpoint

    2. Fix 2 point

    3. Fix multi point

  • 1. Endpoint

    Merupakan pembacaan absorbansi dilakukan pada saat reaksi telah selesai pada waktu tertentu,dimana nilai absorbansi sebanding dengan konsentrasi zat yang diukur.

    Contoh :pemeriksaan Gula Darah

  • 2. Fix 2 point

    Merupakan pembacaan absorbansi dilakukan pada saat awal reaksi dan akhir reaksi,dimana selisih nilai absorbansi sebanding dengan konsentrasi zat yang diukur.

    Contoh :pemeriksaan kreatinin.

  • 3. Fix multi point

    Merupakan pembacaan absorbansi dilakukan pada beberapa kalidengan interval tertentu,dimana kenaikan atau penurunan nilai absorbansi sebanding dengan konsentrasi zat yang diukur.

    Contoh :pemeriksaan SGOT

  • Diagram blok sistem Instrumen

    Setelah instrumen mendapatkan nilai absorbansi,alat akan melakukan perhitungan hingga diperoleh data pengukuran dari sampel yang diukur.

    Data pengukuran yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan batas angka normal yang tersimpan dalam memori data base.Dimana instrumen akan memberikan tanda khusus apabila dari parameter yang diperiksa diluar batas normal.

    Apabila hasil pengukuran diluar kemampuan baca instrumen,maka perlu dilakukan pengenceran ataupun pengulangan dari sampel yang diperiksa.

  • Diagram blok sistem Instrumen

    Setelah melalui proses itu diatas,maka sistem instrumen akan memerintahkan printer untuk mencetak data hasil pemeriksaan.

  • Kelebihan

    1. Lebih Cepat dalam pemeriksaan sampel

    2. Dirancang untuk melakukan pengujian berulang kali untuk memperoleh data dengan kualitas yang tetap baik.

    3. Akurasi dan presisi lebih baik

    4. Kapasitas sampel lebih banyak

    5. Parameter yang diuji lebih banyak

  • Kekurangan

    1. Lebih Mahal

    2. Memerlukan perawatan berkala

  • TERIMA KASIH