1 PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017 AUDIT COMMAND LANGUAGE A. Pengertian ACL ACL atau Audit Command Language adalah software yang dirancang secara khusus untuk audit, yang didesain untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan membantu menyiapkan atau menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa (common/ non technical users) maupun pengguna ahli (expert users) secara mudah dan interaktif (saling terkait). Dengan menggunakan ACL pekerjaan audit akan jauh lebih cepat, dapat dibandingkan dengan proses auditing manual yang memerlukan waktu berjam-jam bahkan sampai berhari-hari. Dengan beberapa kemampuan ACL, analisis data akan lebih efisien dan lebih meyakinkan. B. Kemampuan ACL 1. Mudah dalam penggunaan (user friendly). 2. Built-in audit dan analisis data secara fungsional. 3. Kemampuan untuk mengeksport hasil audit ke berbagai macam format data. 4. Kemampuan menangani ukuran file yang tidak terbatas. 5. Pembuatan laporan yang berkualitas. C. Manfaat ACL 1. Dapat membantu dalam mengakses data baik secara langsung (direct) ke dalam sistem jaringan ataupun tidak langsung (indirect) melalui media lain seperti softcopy dalam bentuk textfile/ report. 2. Menempatkan kesalahan dan potensial “fraud” sebagai pembanding dan menganalisa file-file menurut aturan yang ada. 3. Mengidentifikasi proses perhitungan kembali dan proses verifikasi yang benar.
56
Embed
AUDIT COMMAND LANGUAGE menu pada ACL for Windows versi 7.0 digambarkan sebagai berikut: E. Cara Membuat Project Baru pada ACL 1. Masuk ke ACL for windows V. 7.0. 2. Pada tampilan utama
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
AUDIT COMMAND LANGUAGE
A. Pengertian ACL
ACL atau Audit Command Language adalah software yang dirancang secara khusus
untuk audit, yang didesain untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan
membantu menyiapkan atau menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa
(common/ non technical users) maupun pengguna ahli (expert users) secara mudah dan
interaktif (saling terkait).
Dengan menggunakan ACL pekerjaan audit akan jauh lebih cepat, dapat
dibandingkan dengan proses auditing manual yang memerlukan waktu berjam-jam bahkan
sampai berhari-hari. Dengan beberapa kemampuan ACL, analisis data akan lebih efisien dan
lebih meyakinkan.
B. Kemampuan ACL
1. Mudah dalam penggunaan (user friendly).
2. Built-in audit dan analisis data secara fungsional.
3. Kemampuan untuk mengeksport hasil audit ke berbagai macam format data.
4. Kemampuan menangani ukuran file yang tidak terbatas.
5. Pembuatan laporan yang berkualitas.
C. Manfaat ACL
1. Dapat membantu dalam mengakses data baik secara langsung (direct) ke dalam
sistem jaringan ataupun tidak langsung (indirect) melalui media lain seperti softcopy
dalam bentuk textfile/ report.
2. Menempatkan kesalahan dan potensial “fraud” sebagai pembanding dan menganalisa
file-file menurut aturan yang ada.
3. Mengidentifikasi proses perhitungan kembali dan proses verifikasi yang benar.
2
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
D. Struktur Menu
Struktur menu pada ACL for Windows versi 7.0 digambarkan sebagai berikut:
E. Cara Membuat Project Baru pada ACL
1. Masuk ke ACL for windows V. 7.0.
2. Pada tampilan utama pilih menu File, kemudian pilih New Project.
3. Apabila ingin membuka kembali project yang sudah tersimpan, pilih Open Project.
4. Setelah memilih New Project, ketik nama project anda dalam kotak File Name.
5. Klik Save.
3
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
F. Cara Input File Baru pada ACL
1. Klik No Input File pada pojok kanan atas tampilan utama ACL.
2. Setelah itu akan muncul tampilan Select Input File Definition, pilih New.
3. Kemudian pada tampilan Select Data Source, pilih radio botton Disk, lalu Next.
4. Kemudian pilih File yang ingin dibuka.
5. Lalu pada tampilan Data Definition Wizard – CharacterSet, pilih radio button PCs and
all other types of computer, kemudian pilih Next.
4
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
6. Lalu pada tampilan Data Definition Wizard – File Format, pilih radio button dBASE
compatible file, kemudian pilih Next.
7. Lalu pada Data Definition Wizard – Final, pilih Finish.
5
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
8. Lalu apabila ada tampilan Input File ‘Untitled’ changed, Save As, klik OK.
Melakukan Edit Input File Definition
Input File Definition yang sudah didefinisikan dapat di-edit kembali baik diperbaiki,
dihapus maupun ditambah field baru. Untuk mengaksesnya pilih menu Edit kemudian pilih
Input File Definition.
G. Cara Untuk Memunculkan Command Log dan Merapihkan Tampilan
Untuk Memunculkan Command Log:
Pilih menu Window, lalu pilih Open Command Log.
Untuk Merapihkan Tampilan:
Pilih menu Window, lalu pilih Arrange All.
H. Title, Description, dan Type File
1. File AUDIT_SDM
Title Description Type Field
BONUS BONUS NUMERIC
DOMISILI DOMISILI ASCII
GJ_BERSIH GAJI BERSIH NUMERIC
GOL_PEG GOLONGAN PEGAWAI ASCII
6
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
JABATAN JABATAN ASCII
KOMISI KOMISI NUMERIC
NAMA_PEG NAMA PEGAWAI ASCII
RECORD_DELETED - ASCII
2. File DATA_PEGAWAI
Title Description Type
DIVISI DIVISI ASCII
DOMISILI DOMISILI ASCII
GJ_BERSIH GAJI BERSIH NUMERIC
HTG_PER_PR HUTANG PER PERIODE NUMERIC
JABATAN JABATAN ASCII
JNS_KLMN JENIS KELAMIN ASCII
KODE_POS KODE POS ASCII
KOTA_ASAL KOTA ASAL ASCII
NAMA_PEG NAMA PEGAWAI ASCII
NO_PEG NOMOR PEGAWAI ASCII
NO_TELP NOMOR TELPON ASCII
PEGAWAI
RECORD_DELETED - ASCII
TGL_LAHIR TANGGAL LAHIR ASCII
PEGAWAI
3. File GAJI
Title Description Type
DIVISI DIVISI ASCII
GJ_BERSIH GAJI BERSIH NUMERIC
GJ_KOTOR GAJI KOTOR NUMERIC
JABATAN JABATAN ASCII
NO_PEG NOMOR PEGAWAI ASCII
PAJAK PAJAK NUMERIC
RECORD_DELETED - ASCII
TGL_PMBYRN TANGGAL PEMBAYARAN ASCII
7
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
4. File HUTANG
Title Description Type
HRG_SATUAN HARGA SATUAN NUMERIC
KODE_PROD KODE PRODUK ASCII
NAMA_SUPP NAMA SUPPLIER ASCII
NO_INVOICE NOMOR INVOICE ASCII
NO_SUPPLIE NOMOR SUPPLIER ASCII
RECORD_DELETED - ASCII
TGL_INV TANGGAL INVOICE ASCII
UNIT_HTG UNIT HUTANG NUMERIC
5. File PELANGGAN
Title Description Type Field
ALMT_LKAP ALAMAT LENGKAP ASCII
KODE_POS KODE POS ASCII
KOTA_PLGN KOTA PELANGGAN ASCII
NAMA_PLGN NAMA PELANGGAN ASCII
NO_PLGN NOMOR PELANGGAN ASCII
RECORD_DELETED - ASCII
6. File PERS_PRODUK
Title Description Type
HRG_SATUAN HARGA SATUAN NUMERIC
JNS_PROD JENIS PRODUK ASCII
KODE_PROD KODE PRODUK ASCII
NAMA_PROD NAMA PRODUK ASCII
PERS_MIN PERSEDIAAN MINIMAL NUMERIC
PERS_PROD PERSEDIAAN PRODUK NUMERIC
RECORD_DELETED - ASCII
STAT_PROD STATUS PRODUK ASCII
7. File PIUTANG
Title Description Type
HRG SATUAN HARGA SATUAN NUMERIC
KODE_PROD KODE PRODUK ASCII
NO_INV NOMOR INVOICE ASCII
NO_PLGN NOMOR PELANGGAN ASCII
8
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
RECORD_DELETED - ASCII
TGL_INV TANGGAL INVOICE ASCII
UNIT_PIUT UNIT PIUTANG NUMERIC
8. File SUPPLIER
Title Description Type
ALMT_LKAP ALAMAT LENGKAP ASCII
KODE_POS KODE POS ASCII
KOTA_SUPP KOTA SUPPLIER ASCII
NAMA_SUPP NAMA SUPPLIER ASCII
NO_SUPPLIE NOMOR SUPPLIER ASCII
RECORD_DELETED - ASCII
9
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
JOIN
Perintah Join digunakan untuk mengerjakan dua file terbuka secara simultan
(berhubungan) atau mencocokkan field-field dari dua file dengan struktur yang berbeda
untuk menghasilkan file ke tiga atau file baru.
Jika kita ingin mencocokan antara dua file, yang harus kita lakukan pertama kali
yaitu menentukan primary dan secondary file-nya kemudian lakukan perintah Join dan hasil
output merupakan file ke tiga atau file baru.
1. Primary dan Secondary File
Primary file dan secondary file adalah dua file yang akan kita cocokan dalam perintah
join.
A. Primary File
File pertama yang sedang kita gunakan adalah Primary File. Kita hanya dapat
memiliki satu Primary File yang sedang aktif. Primary File tidak selalu merupakan file
pertama yang dibuka tetapi merupakan file yang jumlah recordnya terbesar.
B. Secondary file
File kedua yang kita buka disebut Secondary File. Kita juga hanya dapat memiliki
satu Secondary File yang sedang aktif. Secondary file merupakan file kedua yang dibuka
dan merupakan file yang jumlah recordnya lebih kecil.
2. Perintah SORT
Sebelum melakukan proses Join kita harus melakukan perintah SORT yaitu mengatur
record dalam input file secara ascending, berdasarkan field kunci tertentu. Karena SORT
menghasilkan file data baru yang mana hasil dari perintah sort yaitu file data baru yang bisa
digabungkan. File yang dipakai untuk proses join adalah file yang sudah di sort.
Pada perintah Join, terdapat 2 jenis perintah join yaitu :
A. Join Matched
Dalam menggunakan Join Matched Record, pemillihan kunci field haruslah sama antara
file primary dan file secondary. Jika terdapat lebih dari satu kunci field yang cocok dangan
secondary file, ACL hanya menggunakan satu field saja dari record pertama yang cocok. Jika
ada record yang cocok pada secondary file, ACL tidak akan menghasilkan sebuah output
record.
10
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
Apabila kita memilih pilihan outputnya adalah Join Matched Record maka ACL akan
menampilkan record-record yang sama berdasarkan kunci field yang telah ditentukan. Kunci
field haruslah sama antara primary dan secondary file. Sehingga dengan cocoknya kunci field
maka field-field yang ingin ditampilkan baik yang bersumber dari primary dan secondary
dapat dilakukan. Jika tedapat lebih dari satu kunci field yang cocok dengan secondary file, ACL hanya
akan menggunakan satu field saja dari record pertama yang cocok. Jika tidak ada record yang
cocok pada secondary file, ACL tidak akan menghasilkan sebuah output record.
Contoh Kasus :
PT. Labala Bersama akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh data perusahaan.
Salah satu aspek yang akan diperiksa adalah data piutang yang mereka miliki. Perusahaan
ingin melihat kecocokan antara daftar piutang dengan daftar pelanggan berdasarkan nomor
pelanggan. Bagaimana cara yang harus dilakukan perusahaan untuk melihat kecocokkan data
apabila perusahaan menggunakan software Audit Command Language (ACL)?
Langkah – langkah :
1. Lakukan SORT pada file PIUTANG.dbf berdasarkan NO_PLGN dan simpan SORT
filenya dengan nama SORT_PIUTANG.
11
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
Tampilan View Default nya sebagai berikut :
Nb: File yang akan di Join adalah file yang sudah di SORT
2. Lakukan SORT pada file PELANGGAN.dbf berdasarkan NO_PLGN dan simpan SORT
filenya dengan nama SORT_PELANGGAN.
Tampilan View Default nya sebagai berikut :
Nb: File yang akan di Join adalah file yang sudah di SORT
12
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
3. Aktif pada primary file, yang menjadi primary file adalah file yang memiliki jumlah
record terbanyak. Untuk melihat jumlah record pertama-tama kita harus aktif pada file
tersebut, lalu jumlah record dapat dilihat di:
4. Pilih menu Data lalu submenu JOIN.
5. Pada Main pilih SORT_PIUTANG sebagai secondary filenya.
6. Pada Primary Keys dan Secondary Keys pilih NO_PLGN.
7. Klik checkbox Presort untuk meyakinkan Primary Key sudah terurut.
8. Untuk Primary Fields dan Secondary Fields listboxnya pilih semua fields yaitu dengan
mengklik Add All.
9. Kemudian klik check box Presort Secondary File untuk meyakinkan Secondary
Fieldnya sudah terurut.
10. Pada text box To ketik JOIN_MATCHED.
11. Klik tab More padaScope klik All dan pada Join Categories Matched Primary Records.
13
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
12. Klik Ok, maka tampilan Command Log akan muncul sebagai berikut :
13. Kemudian akan muncul tampilan di Jendela View seperti gambar dibawah ini :
Analisis : Berdasarkan hasil dari kecocokan antara daftar piutang dengan daftar
pelanggan yang dilihat dari nomor pelanggannya, terdapat 41 records
produced yang artinya ada 41 records yang memiliki kecocokan dan 29
records bypassed yang artinya ada 29 records yang memiliki ketidakcocokan.
14
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
B. Join Unmatched Record
Apabila kita memilih pilihan outputnya adalah Join Unmatched Record maka ACL hanya
akan menampilkan record-record dari primary file yang tidak sama dengan secondary file.
Contoh Kasus :
Apabila PT. Labala Bersama ingin melihat ketidakcocokkan antara daftar piutang
dengan daftar pelanggan berdasarkan nomor pelanggan, maka bagaimana cara yang harus
dilakukan perusahaan untuk melihat ketidakcocokkan tersebut apabila perusahaan
menggunakan software Audit Command Language (ACL)?
Langkah – langkah :
1. Pertama-tama, ikuti Langkah 1 s/d 9 sama sepertipada JOIN_MATCHED.
2. Pada text box To ketik JOIN_UNMATCHED.
3. Klik tab More, pada Scope klik All dan pada Join Categories klik Unmatched Primary
Records.
15
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
4. Kemudian kembali ke tab Main, maka Secondary Fields akan otomatis ter-highlight.
5. Klik Ok, maka tampilan Command Log akan muncul sebagai berikut :
16
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
6. Lalu tampilan pada Default_View sebagai berikut :
Analisis : Berdasarkan hasil dari ketidakcocokan antara daftar piutang dengan daftar
gaji pelanggan yang dilihat dari nomor pelanggannya, terdapat 29 records
produced yang artinya ada 29 records yang memiliki ketidak-cocokan dan
41 records bypassed yang artinya ada 41 records yang memiliki kecocokan.
Kasus 1
PT. AXLE akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh data perusahaan. Salah satu
aspek yang akan diperiksa adalah data hutang yang mereka miliki. Perusahaan ingin melihat
kecocokkan antara daftar hutang dengan daftar supplier berdasarkan nomor supplier.
Bagaimana cara yang harus dilakukan perusahaan untuk melihat kecocokkan apabila
perusahaan menggunakan software Audit Command Language (ACL)?
Kasus 2 :
PT. DOREMI akan melakukan pemeriksaan terhadap data gaji pegawai yang mereka
miliki. PT. DOREMI ingin melihat ketidakcocokkan antara daftar gaji dengan daftar pegawai
berdasarkan nomor pegawai, maka bagaimana cara yang harus dilakukan perusahaan untuk
melihat ketidakcocokkan tersebut apabila perusahaan menggunakan software Audit
Command Language (ACL)?
17
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
MERGE
Perintah merge digunakan untuk menggabungkan atau mengkombinasikan dua file
yang memiliki struktur record yang sama menjadi sebuah file baru. Sebelum melakukan
perintah merge, kita harus melakukan perintah extract. Perintah extract yaitu untuk
mengatur record dalam input file secara ascending.
Contoh Kasus :
PT. Labala Bersama akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh data
perusahaan, salah satunya yaitu Data Pegawai. Seluruh karyawan telah melunasi
hutangnya kecuali Programmer yang memiliki hutang per periode lebih dari samadengan
Rp. 300.000. Oleh karena itu Perusahaan menugaskan seorang auditor untuk mengaudit
Data Pegawai dan diminta untuk membuat rincian jumlah karyawan yang bekerja sebagai
Programmer yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, serta yang memiliki hutang
per periode lebih dari samadengan Rp. 300.000. Bagaimanakah auditor melakukan
pemeriksaan apabila perusahaan memerlukan data Nama Pegawai, Jenis Kelamin,
Jabatan, Hutang Per Periode danNomor Telepon pegawai menggunakan Aplikasi Audit
a) Tampilkan tabel Data_Barang dengan hanya menampilkan kolom Nama Barang dan
Harga Barang !
b) Tampilkan baris hanya yang memiliki Harga Barang 3.600.000 !
c) Tampilkan tabel Data_Barang dengan 3 baris pertama!
d) Tampilkan dengan urutan data Kode Barang dengan 5 baris pertama dimulai dari baris
ke 5 !
52
PANDUAN PRAKTIKUM AUDIT IT PTA 2016/2017
INNER JOIN Contoh soal :
1. Pada akhir tahun, PT. LABALA ingin melihat gaji para pegawainya.
2. Selain itu PT. LABALA juga ingin melihat data-data gaji dan bonus pegawainya sesuai golongan dan status pegawainya.
Tabel Pegawai NIP Nama Alamat Golongan Kode 3556 Darul Maulana Depok 2C T 4444 Nurul Azizah Jakarta 1B H 2343 Anis Setyarini Bekasi 2A S 1432 Rachmasari Octarina Bogor 1A T 6666 Rizky Andika Bekasi 2B T 7766 Sriningsih Bekasi 2C S