Top Banner
A ttention-D eficit D is orders ATTENTION- DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER
23

Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Apr 30, 2018

Download

Documents

truongdiep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Attention-Deficit Disorders

ATTENTION-DEFIC IT/HYPERACTIVITY DIS ORDER

Page 2: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Pendahuluan• ADHD pola dari perhatian terus2 yg berkurang & tingkat

impulsivitas pada seorang anak at remaja yg lebih tinggi dari yg diharapkan bagi sese-orang dari usia & tingkat perkembangan tersebut.

• Hiperaktivitas seringkali disebabkan o/ pengendalian impuls yg buruk.

• Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik.• Diagnosis didasarkan pada konsensus para ahli: 3 subtipe yg dapat

diamati merupakan semua manifestasi dari gangguan yg sama.• S ubtipe: inatentif, hiperaktif/impulsif, & kombinasi• u/ memenuhi kriteria diagnosis, gejala2 harus ada sebelum usia 7

th.• u/ memastikan diagnosis, hendaya dari inatensi &/at hiperaktivitas/

impulsivitas harus dapat diamati dalam sedikitnya 2 keadaan & meng-ganggu fungsi sosial, akademik, at dalam aktivitas ekstrakurikuler yg sesuai secara perkembangan.

• ADHD tak didiagnosis ketika gejala2 timbul pada seseorang dengan PDD, skizofrenia, at gangguan psikotik yg lain.

Page 3: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Epidemiologi• AS insidensi: 2-20% anak2 usia sekolah; 3-7%

anak2 S D• Inggris insidensi: <1%• L:P = 2-9:1• Keluarga derajat I berisiko tinggi menderita ADHD

& gangguan yg lain (g. perilaku yg mengganggu, g. cemas, g. depresif, g. belajar, kesukaran akademik); orangtua: hiperkinesis, sosiopat, g. penyalahgunaan alkohol, g. konversi

• Gejala2 seringkali timbul pada usia 3 th diagnosis dibuat setelah si anak berada dalam keadaan sekolah yg terstruktur ketika informasi guru tersedia

Page 4: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Faktor E tiologis

GenetikPerkembangan

NeurokimiaNeurofisiologiPsikososial

Page 5: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Kriteria Diagnostik DS M-IV-TRA. Baik (1) at (2):

>6 gejala inatensi (1) at hiperktivitas-impulsivitas (2) telah menetap sesingkatnya 6 bl sampai derajat yg maladaptif & inkonsisten dengan tingkat perkembangan

A. Beberapa gejala hiperaktif-impulsif at inatentif yg menyebabkan hendaya ada sebelum usia 7 th.

B. Beberapa hendaya dari gejala2 tersebut ada dalam >2 keadaan.

C. Harus ada bukti yg jelas dari hendaya yg secara klinis bermakna dalam fungsi sosial, akademik, at okupasional.

D. Gejala2 tersebut tak timbul hanya selama perjalanan PDD, skizofrenia, at gangguan psikotik yg lain & tak dapat digolongkan ke dalam gangguan jiwa yg lain.

Page 6: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Inatensia. S eringkali gagal u/ memberi perhatian terhadap detil2 at membuat

kesalahan2 yg ceroboh dalam PR , pekerjaan, at aktivitas yg lainb. S eringkali mempunyai kesukaran mempertahankan perhatian

dalam tugas at aktivitas permainanc. S eringkali tak tampak mendengarkan ketika diberi tahu secara

langsungd. S eringkali tak mengikuti instruksi & gagal u/ menyelesaikan PR ,

pekerjaan sehari2, at kewajiban2 di tempat kerja (bukan karena perilaku menentang at gagal u/ memahami instruksi)

e. S eringkali mempunyai kesukaran mengorganisir tugas & aktivitasf. S eringkali menghindari, tak menyukai, at enggan u/ ikut serta

dalam tugas yg menuntut usaha mental yg terus2.g. S eringkali kehilangan barang2 yg diperlukan u/ tugas at aktivitash. S eringkali mudah teralih o/ stimuli eksternali. S eringkali pelupa dalam aktivitas sehari2

Page 7: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Hiperaktivitas – Impulsivitas a. S eringkali duduk dengan tangan

at kaki gelisah at menggeliat-geliut di tempat duduk

b. S eringkali meninggalkan tempat duduk dalam kelas at dalam situasi2 yg lain dimana tetap duduk diharapkan

c. S eringklai berlarian at memanjat secara berlebihan dalam situasi2 yg tak sesuai (remaja: perasaan2 subyektif akan keresahan)

d. S eringkali mempunyai kesukaran memainkan at ikut serta dalam aktivitas2 senggang secara tenang

e. S eringkali “on the go” at seringkali bertindak seakan2 “driven by a motor”

f. S eringkali berbicara berlebihan

• S eringkali menjawab tanpa berpikir sebelum pertanyaan2 terselesai-kan

• S eringkali mempunyai kesukaran menunggu giliran

• S eringkali menginterup-si at nimbrung orang lain

Page 8: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Tipe

• Kombinasi: bila kriteria A1 & A2 terpenuhi• Inatentif: bila kriteria A1 terpenuhi tapi

kriteria A2 tak terpenuhi• Hiperaktif-impulsif: bila kriteria A2

terpenuhi tapi kriteria A1 tak terpenuhi• “dalam remisi parsial”: bagi orang2

(khusus-nya remaja) yg kini mempunyai gejala2 yg tak lagi memenuhi kriteria penuh

Page 9: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Diagnosis Banding

• Tingkat aktivitas yg tinggi & rentang perhatian yg pendek tapi dalam rentang yg normal

• Kecemasan• Depresi• Mania• Gangguan tingkah laku• Gangguan belajar

Page 10: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Perjalanan & Prognosis

• Beragam: gejala2 menetap sampai masa remaja at kehidupan dewasa pada 50% kasus; 50% sisanya mengalami remisi saat pubertas at pada masa dewasa awal

Page 11: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Pengobatan

Farmakoterapi• Pengobatan lini-I• Obat pilihan I: stimulan

– Metilfenidat– Dekstroamfetamin

• Obat lini-II: – Atomoxetine– Bupropion– Venlafaxine– Clonidine– Guanfacine

Intervens i ps ikos os ia l• Kelompok keterampilan

sosial• Pelatihan bagi orangtua

dari anak2 dengan ADHD• Intervensi perilaku di

sekolah & di rumah• Terapi kelompok

Page 12: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Pengobatan efek samping stimulan

• Efek samping:– Nafsu makan ↓– Insomnia– S akit kepala

• Tata laksana– Difenhidramin 25-75 mg– (Trazodone 25-50 mg)– Guanfacine

Page 13: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Pengawasan pengobatan farmakologis

1. Pemeriksaan fisik2. TD3. N4. BB5. TB(1) thn; (2)-(5) 3-bln

Evaluasi kemajuan terapeutik

• Menegakkan & memper-tahankan relasi kolaboratif yg erat dengan personel sekolah si anak

• S timulan mengurangi over-aktivitas, distraksibilitas, keimpulsifan, keeksplosifan, & iritabilitas tak secara langsung memperbaiki hendaya2 dalam belajar; meningkatkan pengharga-an-diri

Page 14: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Intervensi psikososial• Tujuan: membantu orangtua anak dengan ADHD

mengenali & mengangkat gagasan bahwa, meskipun si anak tak menunjukkan secara volunter gejala2 ADHD, ia tetap mampu bertanggung jawab u/ memenuhi ekspektasi2 yg masuk akal

• Terlepas dari kesukaran2 si anak, setiap anak menghadapi tugas2 yg normal dari maturasi anak2 dengan ADHD tak menikmati dari dibebaskan dari tuntutan, ekspektasi, & perencanaan yg dapat dipakai pada anak2 yg lain

• S asaran terapi kelompok: memperhalus keterampilan2 sosial & meningkatkan penghargaan-diri

Page 15: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

ADHD NOS

Page 16: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Kategori residual bagi gangguan2 dengan gejala2 yg menonjol dari inatensi at hiper-

aktivitas yg tak memenuhi kriteria bagi ADHD

Page 17: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Manifestasi Dewasa ADHD

Page 18: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Epidemiologi – E tiologi

• Prevalensi: 4% populasi

• Faktor genetik• Orang2 dewasa

dengan ADHD menunjukkan penurunan metabolisme glukosa prefrontal efek sekunder ADHD?

• Faktor2 yg terkait dengan masa kanak dini:– Kelahiran prematur– Pemakaian nikotin o/ ibu

selama kehamilan– Peningkatan kadar

timbal serum

Page 19: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Perjalanan klinis

Masa kanak Masa remaja Masa dewasa

Page 20: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Diagnosis & gambaran klinis

• Tanda2 residual:– Impulsivitas– Defisit perhatian– -> kesukaran dalam mengorganisir &

menyelesaikan pekerjaan, ketakmampuan u/ berkonsentrasi, peningkatan distraksibilitas, & pembuatan keputusan secara mendadak tanpa memikirkan konsekuensinya

• Gangguan depresif sekunder berhubungan dengan penghargaan-diri yg rendah terkait dengan hendaya performa

Page 21: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Diagnosis banding

• Hipomania, bipolar II• S iklotimia• Mania, bipolar I• Gangguan cemas

Page 22: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Perjalanan & prognosis

• Banyak anak yg awalnya didiagnosis ADHD tipe kombinasi menunjukkan gejala2 impulsif-hiper-aktif yg lebih sedikit sejalan dengan bertambah-nya usia mereka &, saat mereka dewasa, akan memenuhi kriteria bagi ADHD tipe inatentif.

• Orang2 dewasa dengan ADHD mempunyai gangguan belajar, gangguan cemas, gangguan mood, & gangguan pemakaian zat yg lebih tinggi dibanding dengan populasi umum.

Page 23: Attention-Deficit Disordersstaff.ui.ac.id/system/files/users/ganti933/material/adhdhans.pdf · • Impulsivitas & hiperaktivitas berbagi 1D dalam kriteria diagnostik. • Diagnosis

Pengobatan

• Lini-I: stimulan• Tanda2 respons positif:

– Peningkatan rentang perhatian– Penurunan keimpulsifan– Perbaikan mood