Top Banner
PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH Study kasus pada masyarakat Ciputat pengguna jasa perbankan syariah Skripsi Atin Yulaifah 106081002390 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
135

Atin+Yulaifah Feb

Oct 23, 2015

Download

Documents

ameersabry
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Atin+Yulaifah Feb

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI TERHADAP

KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH

Study kasus pada masyarakat Ciputat pengguna jasa perbankan syariah

Skripsi

Atin Yulaifah

106081002390

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011

Page 2: Atin+Yulaifah Feb

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI TERHADAPKEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH

(Study kasus pada masyarakat TANGSEL pengguna jasa perbankan syariah)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

ATIN YULAIFAH

106081002390

Di Bawah Bimbingan

NIP: 1 9570 617 1985031002 NIP:

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

TINIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432H12011

Pembimbing I

Prof. Dr. Abdul Hamid

Pembimbing II

ut Erika AF. SE. MBA

Page 3: Atin+Yulaifah Feb

Hari ini selasa Tanggal 23 Bulan November Tahun Dua Ribu sepuluh telahdilakukan ujian Komprehensif atas nama ATIN YULAIFAH : 1060g 1002390dengan judul skripsi "pengaruh Budaya, sosial, pribadi dan psikologi

terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah" (Studi Kasus

Masyarakat Tangerang selatang pengguna jasa perbankan syariah).Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, makaskripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Islam Syarif Hidayatullah I akarta.

Jakarta 23 November 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Hemi Ali HT. SE..MM Cut Erika AF. SE.MBA

Dr. Yahya Hamja. MM. P.hd

Ketua

Penguji Ahli

Page 4: Atin+Yulaifah Feb

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari jumat, 17 Juni 2011 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:

Nama

Nim

.Iurusan

: Atin Yulaifah

: 106081002390

: Manajemen

Judul Skripsi : Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap KeputusanNasabah dalam Memilih Bank Syariah

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutanselama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakanlulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaEkonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahIakarta.

Jakarta lT Juni2011

1. Hemi Ali HT.SE.MM

2. Leis Suzanawati, SE.M.Si

NIP. 1 9690 528200 5012004

3. Indo YamaNasarudin.SE.MBA

NIP. I 974 I t27 20AT r2r002

4. Prof.Dr. Abdul Hamid

NIP. 1 957 06t7 198503 I 002

Sekertaris

Pembimbing I

Pembimbing II5. CutErikaAF.SE.MBA

Page 5: Atin+Yulaifah Feb

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswi : Atin yulaifah

NIM : 106081002390

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasilpenelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri dan bukan merupakan rekapitulasi maupunsaduran dari hasil karya atau penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau rekapitulasi, maka skripsi inidianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang ataupun menyusun skripsi baru dankelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian harimenjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 15 Juni 201 1

.#"EtlffiWf lfUll'tgft li#t 4 as23z7\/\ 6w:@wffi

(Atin Yulaifah)

Page 6: Atin+Yulaifah Feb

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

1. Nama : ATIN YULAIFAH

2. Tempat & Tgl. Lahir : Wonogiri, 01 Maret 1988

3. Tinggal di : Jakarta

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl Impres Rt / Rw 005/001 NO 56

Kel: Tengah Kec: kramat jati Jakarta - Timur

13540

6. Telepon : 021 – 87797419

0857-15303730

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD : MI Arrisalah Islamic International school

2. SMP : MTS Arrisalah Islamic International school

3. SMA : MAN 6

4. S1 : UIN Syarif Hidayatullah

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota rohis MAN 6 2004-2005

2. Sekretaris OSIS 2004-2005

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Slamet

2. Tempat Tgl. Lahir : Wonogiri, 18 Desember 1966

3. Alamat : Jl Impres Rt / Rw 005/001 NO 56

Kel: Tengah Kec: kramat jati Jakarta - Timur

13540

4. Telepon : 081-219591130

5. Ibu : Partini

6. Tempat Tgl. Lahir : Wonogiri, 31 Desember 1969

7. Alamat : Jl Impres Rt / Rw 005/001 NO 56

Page 7: Atin+Yulaifah Feb

ii

Kel: Tengah Kec: kramat jati Jakarta - Timur

13540

7. Telepon : 081-381855797

8. Anak Ke dari : anak ke-1 dari 2 bersaudara

Page 8: Atin+Yulaifah Feb

iii

ABSTRACT

This research aims to determine the effects of cultural, social, personal and psychological to

customer's decision in choosing Islamic bank. The sample of this research are 100

respondents, who use Islamic bank. This research uses convenience sampling method. Data

were analyzed using regression analysis model with F tes method and T test method. The

results show that all of variable, Cultural, Social, Personal and Psychology, have significant

influence to customers' decisions in choosing the Islamic Bank. If it compared with the three

other variables such as Culture, Social and Personal, Psychology variable has dominant

influence with value 0,002 for significant and 0,315 for the value of Regression.

Keywords: Cultural, Social, Personal, Psychology, Regression analysis

Page 9: Atin+Yulaifah Feb

iv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya, sosial, pribadi dan

psikologis terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Dalam penelitian ini

diambil sampel sebanyak 100 responden kepada masyarakat Ciputat pengguna jasa bank

syariah. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan convenience sampling yaitu penyebaran

koesioner pada populasi masyarakat Ciputat pengguna jasa bank syariah. Model analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi dengan metode uji f dan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel Budaya, Sosial, Pribadi,

Psikologi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih

Bank Syariah. Bila dibandingkan dengan ketiga variabel lainnya yaitu Budaya, Sosial,

Pribadi. variable Psikologi memiliki pengaruh yang paling dominan dengan angka 0,002

untuk nilai sig dan 0,315 untuk nilai Regresi.

Kata Kunci : Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologi, analisis Regresi

Page 10: Atin+Yulaifah Feb

v

KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Alhamdulillah, segal puji hanya bagi Allah Azza wa jalla, kami memuji-Nya dan kami

memohon pertolongan kepada-Nya dan kami memohon ampun kepada-Nya, yang telah

memberikan limpahan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyusun

skripsi ini dengan judul :“ PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI

TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH” (Study

kasus pada masyarakat tanggerang selatan pengguna jasa perbankan syariah ).

Shalawat beserta salam semoga Allah curahkan kepada suri tauladan manusia, dialah

manusia yang patut dicontoh dalam kehidupan sehari-hari baik dalam masalah ibadah

maupun muamalah, yakni Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan baik materi

maupun non materi dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini

penulis ingin menyampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan

skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku pembimbing I, yang sangat membantu dalam

penyusunan skripsi ini hingga selesai.

2. Ibu Cut Erika AF, SE. MBA, selaku Dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

3. Bapak Suhendra S.Ag., MM selaku ketua jurusan Manajemen, yang telah membantu

proses dalam penyetujuan skripsi ini.

4. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen serta seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas partisipasi dan bantuannya selama penulis

menuntut ilmu.

5. Kedua orang tua tercinta yang senantiasa memberikan dukungan berupa doa, materi

maupun nasihat-nasihat yang tiada henti yang tiada henti yang sangat besar bagi penulis,

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Adikku tercinta yang membantu penyebaran koesioner sehingga skripsi ini cepat selesai.

7. Sahabatku Nresna yang walaupun sudah sibuk tetap memberi waktu dan semangat dalam

penyelesaian skripsi ini.

Page 11: Atin+Yulaifah Feb

vi

8. Kawan-kawanku semua yang sama-sama dari awal kuliah Annisa Kamal, Chairunnisa,

Chosyiatul Mutiah, Chandra, Eka, Beno dan teman satu jurusan Hana, Sesy, Wulan,

Fina, Iah, Halimatussa’diah,

9. Buat kawan seperjuangan skripsi yang semakin sedikit, Farhiyati, Zainab, iie

10. Buat temanku yang menemani revisi Amira Amalina, Ajeng Sarjadyasari, sehingga

skripsi ini benar-benar terwujud.

11. Buat anak-anak manajemen B semua dan manajemen perbankan B angkatan 2006.

12. Kepada seluruh responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi koesioner

yang penulis berikan.

13. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis ucapkan terima

kasih. Semoga bantuan dan doanya dibalas oleh Allah dan dijadikan catatan amal

kebaikan.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang konstruktif. Semoga penelitian yang

sangat sederhana ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Jakarta, Juni 2011

Atin Yulaifah

Page 12: Atin+Yulaifah Feb

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………...i

ABSTRACT……………………………………………………………………...iii

ABSTRAK……………………………………………………………………….iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………………v

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...viii

DAFTAR RABEL………………………………………………………………xi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................1

B. Perumusan Masalah...................................................................6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Bank Syariah .....................................................8

1. Jenis-Jenis Pembiayaan Utama....................................10

2. Pelayanan-Pelayanan Lain...........................................14

3. Prospek Perbankan Syariah..........................................15

4. Analisis SWOT............................................................16

B. Keputusan Menabung..............................................................28

C. Perilaku konsumen…………………………………………...31

1. Pengertian Perilaku Konsumen………………………31

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen………….....................................................33

a. Faktor Budaya..................................................33

b. Faktor Sosial.....................................................36

c. Faktor Pribadi...................................................39

d. Faktor Psikologis..............................................44

Page 13: Atin+Yulaifah Feb

viii

D. Penelitia Terdahulu..................................................................54

E. Kerangka Pemikiran.................................................................57

F. Hipotesis...................................................................................58

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................59

B. Metode Penentuan Sampel......................................................60

C. Metode Pengumpulan Data.....................................................62

D. Metode Analisis.......................................................................64

a. Uji Validitas.................................................................64

b. Uji reliabilitas...............................................................65

c. Regresi Linear Berganda.............................................65

d. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear Berganda...............67

e. Normalitas……………………………………………69

f. Uji F………………………………………………….69

g. Uji t…………………………………………………..70

E. Operasional Variabel Penelitian...............................................70

BAB IV. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Bank Syariah………………………………………..72

B. Validitas dan Reliabilitas……………………………………72

C. Penemuan dan Pembahasan…………………………………77

D. Uji Asumsi Klasik………………………………………….102

BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan…………………………………………………122

B. Implikasi……………………………………………………124

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: Atin+Yulaifah Feb

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1 Skala Likert………………………………………………………61

3.2 Operasional Variabel…………………………………………......96

4.1 Sensus Penduduk Ciputat………………………………………..71

4.2 Data Hasil Try Out……………………………………………….72

4.3 Validitas dan Reabilitas………………………………………….74

4.4 Reliability Statistics……………………………………………....75

4.5 Jenis Kelamin…………………………………………………….76

4.6 Usia………………………………………………………………76

4.7 Pendidikan Terakhir……………………………………………...77

4.8 Pekerjaan…………………………………………………………77

4.9 Pendapatan Perbulan……………………………………………..78

4.10 Lama Menjadi Nasabah Bank Syariah…………………………...78

4.11 Memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran islam……….79

4.12 Lebih memilih menggunakan jasa perbankan syariah dari

Pada bank konvensional……………………………………….....79

4.13 Memilih bank syariah karena sebagian besar penduduk

Indonesia beragama islam………………………………………..80

4.14 Memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran

agama saya (islam)……………………………………………….80

4.15 Memilih bank syariah karena berasal dari jawa, karena

hampir seluruh orang jawa beragama islam……………………..81

Page 15: Atin+Yulaifah Feb

x

4.16 Memilih bank syariah karena letaknya dekat dari rumah………..82

4.17 Memilih bank syariah karena masuk dalam golongan

kelas sosial saya………………………………………………….82

4.18 Memilih bank syariah karena menentang riba…………………...83

4.19 Memilih bank syariah karena ingin membuat diri saya

menjalani perilaku dan gaya hidup yang islami………………….83

4.20 Memilih bank syariah karena terbiasa dengan lingkungan

saya yang islami………………………………………………….84

4.21 Memilih bank syariah karena mengikuti orang tua……………....85

4.22 Memilih menggunakan bank syariah karena terpengaruh

dari kerabat dekat………………………………………………...85

4.23 Memilih menggunakan bank syariah karena lingkungan kerja…..86

4.24 Memilih menggunakan bank syariah karena sesuai dengan

jabatan saya di kantor…………………………………………….87

4.25 Memilih bank syariah karena produk-produk yang

Ditawarkan sesuai dengan selera saya...........................................87

4.26 Memilih bank syariah karena memberikan keuntungan lebih

dari bank konvensional……………………………………...........88

4.27 Memilih bank syariah karena sesuia dengan penghasilan

yang saya dapatkan………………………………………………89

4.28 Memilih bank syariah karena ingin mengkonsumsi segala

sesuatu dengan halal……………………………………………..89

4.29 Menggunakan jasa bank syariah membuat saya percaya diri……90

4.30 Memilih bank syariah karena teman-teman saya

dominan/ kebanyakan menggunakan bank syariah………………91

4.31 Memilih bank syariah karena merasa lebih dihormati…………...91

4.32 Memilih bank syariah karena sesuai dengan aktivitas

lingkungan disekitar saya…………………………………...........92

4.33 Memilih bank syariah karena prinsip kejujuran dan transparan…93

4.34 Memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang

bank syariah yang transparan dalam bagi hasil…………………..93

4.35 Memilih bank syariah karena memenuhi/sesuai dengan

Page 16: Atin+Yulaifah Feb

xi

kebutuhan saya…………………………………………………..94

4.36 Memilih bank syariah karena sudah bekerja sama dengan

banyak merchant yang tentunya bebas bunga……………………95

4.37 Memilih bank syariah karena telah mengimplementasikan

prinsip syariah dengan baik………………………………………95

4.38 Memilih bank syariah karena pengalaman kinerjannya yang

tidak terpengaruh pada saat krisis………………………………..96

4.39 Memilih bank syariah karena melihat promosi di televise…….....97

4.40 Memilih bank syariah karena kinerja para karyawan baik…….....97

4.41 Memilih bank syariah Karena puas dengan produk

yang ditawarkan……………………………………………….....98

4.42 Bank syariah memberikan informasi secara lengkap………….....98

4.43 Bank syariah sangat dekat dengan nasabahnya………………......99

4.44 Bank syariah memiliki kualitas pelayanan yang baik…………..100

4.45 Iklan bank syariah membuat saya tertarik untuk menjadi

Nasabah………………………………………………………....100

4.46 Coefficient Correlations a.………………………………………103

4.47 Hasil uji f ANOVAb..…………………………………………..105

4.48 Hasil uji Multikolinearitas Coefficients a

………………………106

4.49 Regresi Bserganda Coefficients a

………..…..………………....109

4.50 Model Summaryb.…………..………………………………......109

Page 17: Atin+Yulaifah Feb

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Tahap Proses Membeli…………………………………………………..29

2.2 Kerangka Pemikiran……………………………………………………..57

4.1 Normal P-P plot of regression standardized residual ………………….102

4.2 Histogram……………………………………………………………….102

4.3 Scatterplot………………………………………………………………104

Page 18: Atin+Yulaifah Feb

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Kuesioner.............................................................................................................118

Data responden dan pertanyaan

X1 Budaya...........................................................................................................112

X2 Sosial..............................................................................................................125

X3 Pribadi............................................................................................................127

X4 Psikologi.........................................................................................................130

Y Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah,.........................................133

Page 19: Atin+Yulaifah Feb

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perekonomian dunia sekarang ini mengalami kemajuan yang luar biasa. Kemajuan

perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri (manufaktur), jasa, dan

perbankan. Termasuk di Indonesia, perkembangan perekonomian ini menuntut masyarakat

untuk memilih perbankan yang cocok untuk melaksanakan sirkulasi dana yang ada, baik pada

perorangan atau organisasi. Konsumen mempunyai beberapa pertimbangan dan alasan untuk

menentukan keputusan mereka dalam memilih Bank sebagai organisasi yang digunakan untuk

sirkulasi dana mereka.

Sejarah keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan Indonesia sebenarnya telah

dikembangkan sejak tahun 1992, ditandai dengan berdirinya bank Muamalat, dan sejalan

dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang perbankan. Namun

demikian Undang-Undang tersebut belum memberikan landasan hukum yang cukup kuat

terhadap pengembangan bank syariah karena belum secara tegas mencantumkan kata prinsip

syariah dalam kegiatan usaha bank. Perkembangan sistem keuangan syariah ini semakin kuat

setelah ditetapkannya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, dalam undang-undang tersebut

diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan

diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi

bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan menkonversi diri secara

total menjadi bank syariah.(Syafi’i Antonio, 2001:26). Dan Undang-Undang No.23 Tahun

1999, dan Undang-Undang No.3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia.

Setelah keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada akhir 2003 tentang

keharaman bunga uang pada bank konvensional, sehingga masyarakat mengalihkan dana

Page 20: Atin+Yulaifah Feb

2

mereka yang awalnya diinvestasikan pada bank-bank konvensional kepada bank-bank

syariah.

Perbankan syariah mulai dipakai dan diminati oleh bukan hanya Negara-negara islam,

tetapi di Eropa juga telah mengembangkan prinsip- prinsip syariah pada sector perbankan

mereka karena perbankan syariah mampu bertahan dalam gejolak tingkat suku bunga yang

tinggi.

Menurut M. Arief Mufraini (2009) Bank syariah merupakan bank yang dalam

melaksanakan segala aktivitasnya berdasarkan dan berusaha sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah. Maka dari itu agar dalam menjalankan setiap kegiatan perbankan tidak keluar dari

prinsip syariah maka diperlukan suatu dewan yang bertugas mengawasi jalannya praktek

perbankan supaya benar-benar berjalan pada koridor syariat islam. Dewan itu adalah Dewan

Pengawas Syariah (DPS) yang berada dibawah naungan Dewan Syariah Nasional Majelis

Ulama Indonesia (DSN-MUI). Inilah salah satu hal yang membedakan Bank Syariah dengan

Bank Konvensional.

Perkembangan bank syariah di Indonesia tergolong pesat. Dalam waktu kurang dari 15

tahun banyak bank-bank yag semula bersifat konvensional akhirnya membuka cabang

perbankan yang bersifat syariah. Perusahaan-perusahaan perbankan tersebut bukanlah hanya

sekedar mencoba untuk mengembangkan prinsip syariah di Indonesia, tetapi faktor yang lebih

penting adalah permintaan konsumen untuk dibentuknya perbankan syariah.

Pesatnya perkembangan lembaga perbankan syariah karena bank syariah memiliki

keistimewaan- keistimewaan. Salah satu keistimewaan yang utama adalah yang melekat pada

konsep (build in concept) dengan berorientasi pada kebersamaan. Orientasi inilah yang

menjadikan bank syariah mampu tampil sebagai alternative pengganti system bunga yang

selama ini hukumnya masih diragukan oleh masyarakat muslim. Namun demikian, sebagai

Page 21: Atin+Yulaifah Feb

3

lembaga yang keberadaannya lebih baru dari pada bank-bank konvensional, bank syariah

menghadapi permasalahan-permasalahan, baik yang melekat pada aktivitas maupun

pelaksanaannya.

Menurut ikatan akuntansi Indonesia (1 Juni 1999: 31), bank adalah lembaga yang

berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediaty) antara pihak-pihak yang

memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit

unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bank mempunyai suatu falsafah atau

pedoman penting dalam menjalankan usahanya, yaitu kepercayaan yang diberikan oleh

masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan bank yang menerima simpanan dari masyarakat

yang mempunyai kelebihan dana dan menyalurkannya kepada masyarakat lain yang

kekurangan dana. (Kasmir, 2007 : 23).

Perbedaan prinsip antara bank konvensional dan bank syariah sangatlah jelas, terutama

pada prinsip bunga yang terdapat pada bank konvesional. Bank syariah yang berdasarkan

pada prinsip syariah islam tidak mengenal adanya bunga, karena dianggap riba dan dilarang

dalam Al-Quran dan Sunnah.

Definisi riba, riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain,

secara linguistik, riba juga berarti tumbuh dan membesar. Adapun menurut istilah teknis, riba

berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Dari bernagai

pendapat tentang riba terdapat benang merah yang mengartikan riba sebagai pengambilan

tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam-meminjam secara batil atau

bertentangan dengan prinsip muamalah dalam islam.(Syafi’i Antonio, 2001:37). Mengenai

hal ini Allah SWT mengingatkan dalam firman-Nya, “hai orang-orang yang beriman,

janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil.....” (an-nisa : 29).

Page 22: Atin+Yulaifah Feb

4

Bank syariah mempunyai prinsip yang berbeda dengan bank konvensional karena tidak

menggunakan kontrak berdasarkan bunga. Hal ini memberikan perbedaan dalam produk-

produk yang ditawarkan oleh bank syariah kepada nasabahnya. Bank syariah memiliki produk

atau jasa yang tidak akan ditemukan dalam operasi bank konvensional Prinsip-prinsip seperti

musyarakah, mudharabah, murabahah, ijarah, istishna dan sebagainya tidak memuat adanya

prinsip bunga seperti yang dikembangkan oleh bank konvensional. Perbedaan prinsip inilah

yang merupakan salah satu faktor yang mendorong nasabah tertarik untuk menggunakan jasa

bank syariah dalam melaksanakan kegiatan keuangannya.

Pertumbuhan perbankan syariah menjadi menarik untuk diamati bila dikaitkan dengan

tujuan awal berdirinya bank syariah. Sebagaimana dikatakan oleh M. Syafi’i Antonio bahwa

tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan syariah ini adalah tiada lain sebagai upaya

kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berlandaskan syariah

islam (Syafi’i Antonio, 2001:18). Dari sini terlihat adanya keterkaitan (hubungan) secara

religius antara berdirinya bank syariah dengan tujuan untuk memfasilitasi mayoritas umat

islam dalam segenap aspek ekonominya, agar sesuai dengan syariat islam. Fenomena ini

diperkuat pula dengan adanya fatwa yang dikeluarkan oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama

Indonesia (MUI) berkaitan dengan dilarangnya sistem bunga dalam segala praktik bisnis,

termasuk bisnis industri perbankan.

Kebudayaan merupakan suatu hal yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan,

kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan norma- norma yang berlaku pada masyarakat.

(Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 39).

Pengertian perusahaan jasa, jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk

dalam beberapa hal. Perbedaan utamanya adalah bahwa jasa bersifat intangible. Jasa adalah

produk yang tidak terlihat, tidak dapat diraba dan tidak dapat di cium. Kedua, jasa diproduksi

Page 23: Atin+Yulaifah Feb

5

dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Jadi, seorang customer service yang memberikan

pelayanan, pada saat itulah dia memproduksi jasa dan pelanggan menerima jasa. Ketiga, jasa

bersifat heterogen. Barang yang diproduksi di pabrik cenderung lebih homogeny karena

sering diproduksi melalui mesin. Terakhir, jasa tidak dapat disimpan. (Yuliana Agung,

2004:89).

Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengadakan penelitian mengenai perilaku

konsumen dengan judul “PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGIS

TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK SYARIAH”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang dirumuskan dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel budaya, faktor social, faktor

pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan nasabah dalam memilih Bank

Syariah?

2. Variabel apakah yang paling dominan terhadap keputusan nasabah dalam memilih

bank syariah?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis seberapa signifikan pengaruh variabel budaya, variabel sosial,

variabel pribadi dan variabel psikologis terhadap keputusan nasabah dalam

memilih Bank Syariah.

b. Untuk menganalisis variabel apakah yang paling dominan terhadap keputusan

nasabah dalam memilih Bank Syariah.

Page 24: Atin+Yulaifah Feb

6

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Sebagai wahana potensial untuk mengembangkan wacana dan pemikiran

dalam menetapkan teori- teori yang ada dengan keadaan sebenarnya.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai sarana informasi yang dapat digunakan perusahaan (Bank Syariah)

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk menabung

pada perusahaan mereka.

c. Bagi pembaca

Sebagai tambahan informasi bagi nasabah untuk menabung di Bank Syariah.

Page 25: Atin+Yulaifah Feb

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Bank Syariah

Perwataatmadja dan Tanjung (2007: 75- 76). Bank Syariah dirancang untuk

terbinanya kebersamaan dalam menanggung risiko usaha dan berbagi hasil usaha antara :

pemilik dana (shahibul mal) yang menyimpan uangnya di bank dengan bank selaku

pengelola dana (mudharib). Dan di sisi lain bank selaku pemilik dana dengan masyarakat

yang membutuhkan dana baik yang berstatus pemakai dana maupun pengelola usaha

(mudharib).

Pada sisi pengerahan dana masyarakat (funding), pemilik dana (shahibul mal) berhak

atas bagi hasil dari usaha Bank sesuai dengan porsi yang telah disepakati bersama. Bagi

hasil yang diterima pemilik dana (shahibul mal)akan naik-turun secara wajar sesuai

dengan keberhasilan usaha Bank dalam mengelola dana yang dipercayakan kepadanya.

Tidak ada biaya yang perlu digeserkan karena bagi hasil bukan konsep biaya.

Ada tiga jenis produk utama pengerahan dana masyarakat, yaitu:

a) Giro wadiah (hanya pada bank umum syariah).

b) Tabungan wadiah atau mudharabah.

c) Deposito mudharabah.

Bank selaku mudharib harus dapat mengelola dana yang dipercayakan kepadanya

dengan hati-hati (prudent) dan memperoleh penghasilan yang maksimal. Dalam

mengelola dana ini, bank mempunyai 4 (empat) jenis pendapatan yaitu : Pendapatan bagi

hasil, Margin keuntungan (mark-up harga beli), Imbalan jasa pelayanan, Sewa tempat

penyimpanan harta (pada Bank yang telah memenuhi syarat), dan pengembalian biaya

administrasi. Pada pendapatan bagi hasil besar-kecilnya pendapatan tergantung kepada

Page 26: Atin+Yulaifah Feb

8

pilihan yang tepat dari jenis usaha yang dibiayai memberikan porsi bagi hasil yang lebih

besar kepada pengelola dana (mudharib) akan memotivasi pengelola dana (mudharib)

untuk lebih giat berusaha, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu porsi 50:50

dianggap cukup adil.

Lain halnya pada pendapatan mark-up, pilihan terletak pada apakah ingin sekaligus

untung besar per transaksi tetapi menjadi mahal dan tidak laku, atau keuntungan per

transaksi kecil tetapi dengan volume yang besar karena murah dan laku keras. Pendapatan

bank dapat dioptimalkan dengan mengambil kebijakan keuntungan kecil pertransaksi

untuk memperbanyak jumlah transaksi yang dibiayai.

Pada penyaluran dana kepada masyarakat, sebagian besar pembiayaan bank

disalurkan dalam bentuk barang atau jasa yang diberikan bank untuk nasabahnya. Dengan

demikian, pembiayaan hanya diberikan apabila atau jasanya telah ada terlebih dahulu.

Dengan metode ada barang dulu, baru ada uang, maka masyarakat dipacu untuk

memproduksi barang atau jasa. Selanjutnya barang yang dibeli diadakan sebagai jaminan

(collateral) utang.

1. JENIS-JENIS PEMBIAYAAN UTAMA

Ada tujuh jenis pembiayaan utama pada bank dengan sistem bagi hasil, yaitu :

a. Pembiayaan musyarakah, yaitu pembiayaan sebagian kebutuhan modal pada suatu

usaha untuk jangka waktu terbatas sesuai kesepakatan. Hasil usaha bersih dibagi

antara bank sebagai penyandang dana (shohibul maal) dengan pengelola usaha

(mudharib) sesuai dengan kesepakatan. Umumnya porsi bagi hasil ditetapkan sesuai

dengan persentase kontribusi masing-masing. Pada akhir jangka waktu pembiayaan,

dana pembiayaan dikembalikan kepada bank. Pada pembiayaan musyarakah bank

boleh ikut serta dalam manajemen proyek yang dibiayai.

Page 27: Atin+Yulaifah Feb

9

b. Pembiayaan mudharabah, yaitu pembiayaan seluruh kebutuhan modal pada suatu

usaha untuk jangkan waktu terbatas sesuai kesepakatan. Hasil usaha bersih dibagi

antara bank sebagai penyandang dana (shahibul mal) dengan pengelola usaha

(mudharib) sesuai kesepakatan. Umumnya porsi bagi hasil ditetapkan bagi

mudharabah lebih besar dari pada shahibul mal. Pada akhir jangka waktu

pembiayaan, dana pembiayaan dikembalikan kepada bank. Pada pembiayaan

mudharabah bank tidak boleh ikut serta dalam manajemen proyek yang dibiayai.

c. Pembiayaan murabaha, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan

nasabah untuk membeli suatu barang/jasa dengan kewajiban mengembalikan

talangandana tersebut seluruhnya pada waktu jatuh tempo. Bank memperoleh

margin keuntungan dari transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara

bank dengan nasabah, model pengembalian talangan dana seluruhnya pada waktu

jatuh tempo biasanya diberikan kepada objek pembiayaan yang tidak segera

menghasilkan, seperti untuk kebutuhan traktor petani tidak mungkin dibayar

kembali sebelum tanamannya menghasilkan/panen.

d. Pembiayaan bai’u bithaman Ajil, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang

dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/jasa dengan kewajiban

mengembalikan talangan dana tersebut secara menyicil sampai lunas dalam jangka

waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Bank memperoleh margin keuntungan

dari transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan

nasabah. Model pengembalian talangan dana secara menyicil biasanya diberikan

kepada objek pembiayaan yang dapat segera menghasilkan seperti untuk kebutuhan

kendaraan angkutan umum yang segera dapat menghasilkan setelah kendaraan

diterima.

Page 28: Atin+Yulaifah Feb

10

e. Pembiayaan salam, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan

nasabah untuk membeli suatu barang/jasa yang sudah wujud tetapi masih harus

menunggu waktu penyerahannya, dengan kewajiban mengembalikan talangan dana

tersebut secara menyicil atau dibayar sekaligus sampai lunas dalam jangka waktu

tertentu sesuai dengan kesepakatan. Bank memperoleh marjin keuntungan dari

transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan nasabah.

f. Pembiayaan Istishna, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan

nasabah untuk membeli suatu barang/jasa yang belum wujud dan harus dibuat

sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dengan kewajiban mengembalikan talangan

dana tersebut secara menyicil atau dibayar sekaligus sampai lunas dalam jangka

waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Bank memperoleh marjin keuntungan

dari transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan

nasabah.

g. Pembiayaan Ijarah, yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutuhkan

nasabah untuk membeli suatu barang/jasa dengan kewajiban menyewa barang

tersebut sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan, pada akhir jangka

waktu tersebut pemilikan barang dihibahkan kepada nasabah atau dibeli oleh

nasabah, bank memperoleh margin keuntungan melalui pembelian dari pemasok

dan sewa dari nasabah.

h. Pembiayaan ar-Rahn, yaitu pembiayaan berupa pinjaman dana tunai dengan

jaminan barang bergerak yang relatif nilainya tetap seperti perhiasan emas, perak,

intan, berlian, dan batu mulia, untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan

kesepakatan. Nasabah diwajibkan membayar kembali utangnya pada saat jatuh

tempo dan membayar sewa tempat penyimpanan barang jaminannya. Bank

memperoleh pendapatan berupa sewa tempat penyimpanan barang jaminannya.

Page 29: Atin+Yulaifah Feb

11

i. Pembiayaan Qardhul Hasan, yaitu pembiayaan berupa pinjaman tanpa dibebani

biaya apapun bagi kaum dhuafa yang merupakan asnaf Zakat/infaq/shadaqah dan

ingin mulai usaha kecil-kecilan, nasabah hanya diwajibkan mengembalikan

pinjaman pokoknya saja pada waktu jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan dengan

membayar biaya-biaya administrasi yang diperlukan (seperti bea materai dan biaya

notaris), nasabah yang berhasil dianjurkan membayar zakat/ infaq/ shadaqah untuk

memperkuat dana Qardhul Hassan. Bank memperoleh pngembalian biaya

administrasi dan menampung zakat/ infaq/ shadaqah dari nasabah yang berhasil

usahanya.

Dari kesembilan jenis pembiayaan utama tersebut di atas, dapat dicatat beberapa

manfaat sebagai berikut :

1) Akses masyarakat kepada jenis pembiayaan mudharabah dan musyarakah ini sangat

besar, karena tidak ada beban bunga dan jaminan utang yang harus diperhiyungkan.

2) Pada jenis pembiayaan murabaha, bai’u bithaman ajil, bai’us salam, dan bai istishna,

arus barang diperlancar sehingga secara otomatis pasokan uang selalu diimbangi

dengan pasokan barang/jasa.

3) Pembiayaan Ijarah mirip dengan leasing atau sewa guna usaha. Di Indonesia usaha

leasing memerlukan izin usaha tersendiri terlepas dari usaha perbankan. Namun

demikian ijarah adalah usaha yang lazimnya ada pada perbankan dengan sistem bagi

hasil sehingga mungkin masih dapat ditampung dalam ketentuan Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Pasal 6 ayat n, akses masyarakat kepada

pembiayaan ijarahpun sangat besar.

4) Pembiayaan ar-Rahn mirip dengan pinjaman gadai, pada awalnya di Indonesia

pinjaman atas dasar hukum gadai hanya boleh dilakukan (monopoli) Perum

Pegadaian. Namun dengan terbukanya Indonesia dalam kerangka globalisasi, maka

Page 30: Atin+Yulaifah Feb

12

kemungkinan ar-Rahn yang merupakan usaha yang lazim ada pada perbankan dengan

sistem bagi hasil. Pelayanan untuk pembiayaan ar-Rahn mudah dan cepat sehingga

akses kepada berbagai lapisan masyarakat besar sekali.

5) Pembiayaan Qardhul Hasan memang dirancang untuk kaum dhuafa penerima zakat/

infaq/ shadaqah (asnaf) yang ingin memulai usaha kecil-kecilan sehingga pembiayaan

ini dapat membantu program pengentasan kemiskinan. (Perwataatmadja dan Tanjung ,

2007:77-80 )

2. PELAYANAN-PELAYANAN LAIN.

Perwataatmadja dan Tanjung (2007: 80-81). Selain dari sembilan jenis pembiayaan

utama tersebut di atas perbankan syariah juga menyelenggarakan pelayanan-pelayanan

sebagaimana yang dilakukan perbankan konvensionalpada umumnya. Jenis-jenis

pelayanan yang lazim diselenggarakan oleh perbankan dengan sisitem bagi hasil antara

lain adalah

a. Al-Kafalah, yaitu pemberian jaminan oleh bank sebagai penanggung (kafil)

kepada pihak ketiga atas kewajiban pihak kedua (yang ditanggung). Atas

pemberian jaminan ini bank memperoleh fee.

b. Al-Hiwalah, yaitu jasa pengalihan tanggung jawab pembayaran hutang dari

seseorang yang berhutang kepada orang lain.atas jasa pengalihan utang ini bank

memperoleh fee.

c. Al-Joalah, yaitu jasa pelayanan pesanan/permintaan tertentu dari nasabah. Atas

jasa pelayanan ini bank memperoleh fee.

d. Al- Wakalah, yaitu jasa melakukan tindakan/ pekerjaan mewakili nasabah sebagai

pemberi kuasa. Untuk mewakili nasabah melakukan tindakan/pekerjaan tersebut,

Page 31: Atin+Yulaifah Feb

13

nasabah diminta untuk mendepositokan dana secukupnya. Untuk menerima kuasa

mewakili nasabah melakukan tindakan/pekerjaan ini, bank memperoleh fee.

e. Sharf adalah jual beli suatu valuta dengan valuta lain. Produk jasa perbankan yang

menggunakan akad sharf adalah fasilitas penukaran uang (money changer).

(Ascarya, 2008:110).

f. Ujr adalah imbalan yang diberikan atau yang diminta atas suatu pekerjaan yang

dilakukan. Akad ujr diaplikasikan dalam produk-produk jasa keuangan bank

syariah (fee based services), seperti untuk penggajian, penyewaan safe deposit

box, penggunaan ATM, dan sebagainya. (Ascarya, 2008:110).

3. PROSPEK PERBANKAN SYARIAH

Perwataatmadja dan Tanjung (2007: 93- 104). Untuk mengetahui prospek bank

syariah di Indonesi, perlu diinventarisasi dan dipelajari apa yang menjadi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan tantangannya yang biasa disebut dengan analisa SWOT.

Dengan memahami hasil analisa SWOT terhadap keberadaan bank syariah di Indonesia,

akan dapat diperkirakan bagaimana prospek bank syariah di Indonesia.

4. ANALISIS INTERNAL (KEKUATAN DAN KELEMAHAN)

a. Kekuatan (strength) dari sistem bank syariah

1) Dukungan umat islam yang merupakan mayoritas penduduk.

Bank syariah telah lama menjadi dambaan umat islam di Indonesia, bahkan sejak

masa kebangkitan nasional yang pertama. Berdirinya bank syariah merupakan upaya

strategis dalam garis-garis program kerja majelis ulama indonesia tahun 1990 1995.

Hal ini menunjukkan besarnya harapan dan dukungan umat islam yang diwakili oleh

Majelis Ulama Indonesia terhadap adanya Bank Syariah.

2) Dukungan dari lembaga keuangan Islam di seluruh dunia.

Page 32: Atin+Yulaifah Feb

14

Adanya bank syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam adalah

sangat penting untuk memelihara umat islam dari terjerumus kepada yang haram. Ada

berbagai fatwa ulama yang diterbitkan oleh 5 kelompok institusi yang menyamakan

bunga bank sama dengan riba, yaitu fatwa oleh Kantor Mufti Mesir antara tahun 1900

s/d 1989, fatwa oleh Konferensi Kedua Konsul Pengkajian Islam, Al-Azhar, Kairo,

Mesir pada Muharam 1385H/Mei 1965M, fatwa oleh Konsul Akademi Fiqih islam

dari Liga Dunia Muslim, dan fatwa oleh Presiden Jenderal Departemen IFTA di Saudi

Arabia. Oleh krena itu pada konferensi ke-2 Menteri-Menteri luar negeri negara-

negara muslim di seluruh dunia bulan desember 1970 di Karachi, Pakistan, telah

sepakat untuk mendirikan Islamic Development Bank (IDB) yang dioperasikan sesuai

dengan prinsip-prinsip Syariah Islam. IDB kemudian secara resmi didirikan pada

bulan Agustus 1974 di mana Indonesia menjadi salah satu negara anggota pendiri.

Negara-negara anggotanya antara lain : Albania, Algeria, Bahrain, Bangladesh,

Djibouti, Gambia, Guinea, Kuwait, Niger, Pakistan, Palestina, senegal, Turki, Yaman,

Indonesia. Di Negara-negara tersebut IDB telah memberikan modal untuk mendirikan

bank syariah.

3) Relevansi konsep yang melekat (build in concept) pada bank syariah dengan

kebutuhan pembangunan baik masa kini maupun dimasa yang akan datang.

Bank syariah memiliki suatu sitem operasional yang diperlukan masyarakat baik

untuk saat ini maupun untuk saat yang akan datang karena :

(a) Build in concept bank syariah mendorong terjalinnya kebersamaan antara bank

dan nasabahnya baik dalam menghadapi risiko usaha maupun dalam membagi

keuntungan/kerugian secara adil.

(b) Penyaluran dana bank syariah berupa pembiayaan murabaha dan baiu bithaman

ajil dapat dilakukan tanpa jaminan fisik baik berupa surat hak atas pemilikan harta

Page 33: Atin+Yulaifah Feb

15

tetap maupun fidusia. hal ini dapat dilakukan karena pembiayaan yang diberikan

adalah berupa talangan dana untuk membeli barang kebutuhan peminjam (selama

belum lunas, barang itu masih menjadi milik bank).

(c) Untuk pembiayaan al-mudharabah dan al-musyarakah, bank syariah dengan

sendirinya tidak akan membebani nasabah dengan biaya-biaya tetap yang

ditentukan dimuka, nasabah hanya diwajibkan membagi hasil usahanya secara

wajar sesuai dengan perkembangan usahanya menurut perjanjian yang telah

disepakati sebelumnya. Bagi hasil kecil kalau keuntungan usahanya kecil dan bagi

hasil besar kalau keuntungan usahanya besar.

(d) Karena pendapatan dari bagi hasil yang diterima nasabah sebagai penyimpan dana

pada bank syariah akan berbeda dari waktu ke waktu sejalan dengan situasi

ekonomi, maka nasabah secara otomatis sudah dapat mengetahui keadaan

banknya jauh sebelum bank tersebut menderita kerugian, inilah keterbukaan yang

dijamin oleh bank syariah.

(e) Bank syariah dalam operasinya juga terbebas dari penyimpangan- penyimpangan

karena penyaluran dana selalu dikaitkan dengan barang yang diperlukan pemijam.

Pada bank syariah berlaku ketentuan “ ada barang, ada uang” sehingga secara

makro selalu menyeimbangkan jumlah uang yang beredar dengan jumlah barang

yang tersedia. Oleh karena itu bank dengan sistem ini tidak berdampak inflasi,

mendorong investasi, mendorong pembukaan lapangan kerja baru, dan

mendorong terjadinya pemerataan pendapatan.

(f) Bank syariah juga menyediakan pinjaman murah bebas bunga disebut al-qardul

hasan dari rekening dana umat atas nama baitul tamwil, yayasan-yayasan, BAZIS,

masjid, atau nasabah perorangan, dan sebagainya yang dananya berasal dari zakat,

Page 34: Atin+Yulaifah Feb

16

infaq, shadaqah, dan wakaf tunai sebelum saatnya disalurkan kepada mereka yang

berhak.

(g) Investasi yang dilakukan nasabah bank syariah ke dalam perekonomian, dapat

dilakukan setiap waktu dan tidak tergantung kepada tinggi rendahnya tingkat

bunga karena tidak ada biaya uang (cost of money = biaya bunga pinjaman) yang

harus diperhitungkan.

(h) Bank syariah bersifat mandiri dan tidak terpengaruh secara langsung oleh gejolak

moneter, baik dalam negeri maupun internasional, karena kegiatan operasional

bank ini tidak menggunakan perangkat bunga. Kemandirian ini menjamin bank

syariah mempunyai ketahananyang kuat terhadap pengaruh negatif globalisasi.

(i) Persaingan antar bank syariah tidak saling mematikan tetapi saling menghidupi,

bentuk persaingan antar bank syariah adalah “fastabiqul khairat” atau berlomba-

lomba untuk lebih baik dari yang lain dalam memberikan pelayanan kepada

nasabah. Dengan demikian antar bank syariah ada jaringan kemitraan baik

pendanaan maupun pembiayaan dalam bentuk penyertaan, penepatan, line of

financing, dan informasi proyek pembiayaan.

b. Kelemahan (weakness) dari sistem bagi hasil bank syariah

Kelemahan utama sistem bagi hasil bank syariah terletak pada sisi penyaluran

dana kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan mudharabah dan pembiayaan

musyarakah, pada kedua jenis pembiayaan ini bank syariah sangat menggantungkan

diri pada akhlak, moral, dan kejujuran nasabahnya. Pada kedua jenis pembiayaan ini

bank syariah sangat rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik.

Kelemahan lainnya terdapat pada sisi pengerahan dana masyarakat dalam bentuk

tabungan mudharabah dan deposito mudharabah pada kedua jenis simpanan ini

diperlukan perhitungan bagi hasil yang tepat, terutama dalam menghitung bagi hasil

Page 35: Atin+Yulaifah Feb

17

nasabah yang kecil-kecil dan yang nilai simpanannya di bank tidak pernah tetap.

Dengan demikian kemungkinan salah hitung setiap saat bisa terjadi sehingga

diperlukan kecermatan yang lebih besar dari bank konvensional.

Kelemahan berikutnya adalah bahwa karena bank ini membawa misi bagi hasil

yang adil, maka bank syariah lebih membutuhkan tenaga profesional yang andal

daripada bank konvensional, kekeliruan menilai kelayakan proyek yang akan dibiayai

bank syariah mungkin akan membawa akibat yang lebih berat daripada yang dihadapi

bank konvensional yang hasil pendapatannya sudah dapat dihitung secara tetap dari

bunga.

Karena bank syariah masih baru dioperasikan di Indonesia maka kemungkinan di

sana sini masih diperlukan perangkat peraturan pelaksanaan untuk pembinaan dan

pengawasannya. Masalah adaptasi sistem pembukuan dan akuntansi perbankan yang

telah baku, termasuk hal yang masih perlu dibahas dan diperoleh kesepakatan

bersama. Dengan mengenali kelemahan-kelemahan ini maka adalah kewajiban kita

semua untuk memikirkan bagaimana mengatasinya dan menemukan penangkalnya.

c. Peluang (opportunity) dari bank syariah

Yang paling penting dalam hal ini adalah, bagaimana dapat didirikannya bank

syariah sebanyak-banyaknya di Indonesia, lalu dapat tumbuh dan berkembang serta

dapat bertahan di tengah-tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan. Kemudian yang

lebih penting lagi adalah mampu menjadi bank andalan di masa yang akan datang

dalam memasuki globalisasi ekonomi berikut ini akan diuraikan berbagai

pertimbangan yang membentuk peluang-peluang bank syariah.

1) Peluang karena pertimbangan kepercayaan agama.

Page 36: Atin+Yulaifah Feb

18

a) Adanya hal yang nyata bahwa menurut fatwa ulama di dunia, masih banyak yang

menganggap bahwa menerima dan/atau membayar bunga adalah termasuk

menghidup suburkan riba. Maka banyak masyarakat islam yang tidak mau

menggunakan jasa perbankan konvensional yang telah ada sekarang.

b) Meningkatnya kesadaran beragama yang merupakan hasil pembangunan pada

sektor agama, telah memperbanyak jumlah perorangan, yayasan-yayasan, pondok-

pondok pesantren, sekolah –sekolah agama, masjid-masjid, baitul mal, yang

belum menyimpan dananya di bank konvensional yang sudah ada. Hal ini sejalan

dengan fatwa ulama.

c) Sistem pengenaan biaya uang/imbalan uang dalam sistem perbankan yang berlaku

sekarang (disebut bunga) di khawatirkan mengandung unsur – unsur yang tidak

sejalan dengan syariah islam, yaitu antara lain:

(a) Bunga ditetapkan dimuka secara pasti (fixed) dianggap mendahului takdir

karena seolah – olah peminjam uang dipastikan akan memperoleh

keuntungan sehingga mampu membayar pokok pinjaman dan bunga-

bunganya pada waktu yang telah ditetapkan [lihat surat Luqman ayat 34].

(b) Bunga ditetapkan dalam bentuk persentase (%) sehingga apabila dipadukan

dengan unsur ketidak pastian yang dihadapi manusia, secara matematis

dengan berjalannya waktu akan bisa menjadikan hutang berlipat ganda [lihat

surat Al- Imran ayat 130].

(c) Memperdagangkan/ menyewakan barang yang sama dan jenis dengan

memperoleh keuntungan/ kelebihan kualitas maupun kuantitas, hukumnya

adalah riba [ lihat terjemah hadits Shahih Muslim oleh Ma’mur Daud Bab

riba no. 1551 s/d 1567].

Page 37: Atin+Yulaifah Feb

19

(d) Membayar hutang dengan lebih baik [yaitu diberikan tambahan] seperti

yang dicontohkan dalam Al-Hadits, harus atas dasar suka rela dan

inisiatifnya harus datang dari yang punya utang, bukan karena ditetapkan

dimuka dan dalam jumlah yang pasti [ lihat terjemah hadits Shahih Muslim

oleh Ma’mur Daud Bab Riba No. 1569 s/d 1572]. Unsur-unsur yang

dikhawatirkan tidak sejalan dengan syariah islam tersebut di ataslah yang

ingin dihindari dalam mengelola bank syariah.

2) Adanya peluang hukum untuk berkembangnya bankn syariah.

a) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tantang Bank Indonesia mengamanatkan

agar Bank Indonesia juga mengembangkan dan membina perbankan Syariah.

b) Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1) beserta penjelasannya yang

menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas

asas kekeluargaan. Bank syariah dalam operasinya mempunyai konsep yang

melekat (build in concept) berasaskan kebersamaan baik dalam hal investasi,

menghadapi risiko usaha, maupun dalam membagi hasil usaha dengan

Nasabahnya.

c) Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan undang-undang no.7

tahun 1992 dengan penjelasannya dan peraturan-peraturan pelaksanaannya sangat

mendukung keberadaan bank syariah.

d) Paket 27 oktober 1988 dan ketentuan lanjutannya tanggal 29 Januari 1990

memberi peluang untuk berdirinya bank-bank swasta baru, kemudian bank-bank

asing yang ada dapat membuka cabang pembantu di 5 kota dan Daerah Otorita

Pulau Batam, dan masuknya perwakilan bank asing baru termasuk kemungkinan

joint ventures bagi perwakilan bank asing yang telah ada dengan bank Domestik.

Page 38: Atin+Yulaifah Feb

20

Sehingga ini dapat dipastikan peluang yang lebih besar lagi akan diperoleh bank

syariah.

e) Berbagai peraturan Bank Indonesia yang diterbitkan sejak tahun 1999 sampai

tahun 2005 khususnya peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/35/PBI/2005 tentang

perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/24/PBI/2005 tentang Bank

Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, dimana

pada Pasal 4 Modal disetor untuk mendirikan Bank Umum Syariah ditetapkan

sekurang-kurangnya sebesar Rp 1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) yang

sebelumnya adalah sebesar Rp 3.000.000.000.000,00 (tiga triliun rupiah).

3) Adanya peluang ekonomi bagi keberadaan bank syariah.

a) Krisis moneter yang melanda negara – negara di wilayah Asia bulan Juli 1997

yang kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi, telah membuktikan betapa

rapuhnya sistem perbankan dengan sistem bunga yang mendominasi

perekonomian di negara tersebut. Di Indonesia krisis moneter dimulai dengan

merosotnya dengan tajam nilai tukar rupiah terhadap US dolar. Merosotnya nilai

tukar rupiah tersebut dengan sendirinya membengkakkan utang nasabah besar

bank yang dibuat sebelumnya dalam valuta asing. Akibatnya secara otomatis

terjadi pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), kredit macet

atau non performing loan, dan bank mengalami mismatch karena loan to deposit

di atas 120 persen.

b) Kebijaksanaan uang ketat yang kemudian diterapkan oleh pemerintah untuk

mengatasi krisis ekonomi, telah mendorong tingginya tingkat bunga bank untuk

mengatasi kesulitan likuiditas. Menyusul tingginya tingkat bunga adalah

terjadinya masalah nigative spread karena banyaknya nasabah yang tidak mampu

membayar tingkat bunga pinjaman yang tinggi.

Page 39: Atin+Yulaifah Feb

21

c) Terjadinya krisis perbankan di Indonesia yang didominasi perbankan dengan

sistem bunga, menjadikan masyarakat mulai memperhatikan bank dengan sistem

bagi hasil yang selama krisis moneter da krisis ekonomi tetap tangguh dan sehat.

Ketangguhan bank syariah terletak pada seimbangnya kewajiban bank dengan

kemampuannya, sebagaimana yang dipraktikkan dalam sistem bagi hasil antara

bank dengan menyimpan dana.

d) Ketangguhan bank syariah ternyata dibuktikan pula oleh bank syariah di seluruh

dunia sehingga fenomena ini telah menjadi kajian menarik bagi bank dunia dalam

Dana Moneter Internasional (IMF), serta lembaga-lembaga kajian di universitas-

universitas yang terkenal di seluruh dunia.

e) Adanya bank syariah yang terbukti tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi,

akan memperkaya khasanah perbankan di Indonesia. Iklim baru ini telah menarik

penanaman modal disektor lembaga keuangan khususnya IDB dan bank-bank

syariah lainnya serta pemodal dari negara-negara penghasil minyak di Timur

Tengah.

f) Konsep bank syariah yang telah mengutamakan kegiatan produksi dan

perdagangan serta kebersamaan dalam hal investasi, menghadapi risiko usaha dan

membagi hasil usaha, akan memberikan sumbangan yang besar kepada

perekonomian Indonesia khususnya dalam menggiatkan investasi, penyediaan

kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mengingat bank syariah adalah

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maka bank dengan sistem ini akan

mempunyai segmentasi dan pangsa pasar yang baik sekali di Indonesia. Dengan

sedikit pembinaan sesuai ketentuan yang berlaku, peluang untuk berkembangnya

bank syariah di Indonesia cukup besar.

Page 40: Atin+Yulaifah Feb

22

d. Ancaman (threat) terhadap bank syariah

Ancaman yang paling berbahaya adalah apabila bank syariah dikait-dikaitkan

dengan fanatisme agama. Akan ada pihak-pihak yang berusaha menghalangi

berkembangnya bank syariah ini semata-mata hanya karena tidak suka apabila umat

islam bangkit dari keterblakangan ekonominya. Mereka tidak mau tahu bahwa bank

syariah itu jelas-jelas bermanfaat untuk semua orang tanpa pandang bulu. Isu

eksklusivisme atau SARA mungkin akan dilontarkan untuk mencegah berkembangnya

bank syariah di Indonesia.

Ancaman berikutnya adalah dari mereka yang merasa terusik kenikmatannya

dalam mengeruk kekayaan rakyat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam

melalui sistem perbankan konvensional yang sudah ada. Munculnya bank syariah yang

menuntut pemerataan pendapatan yang lebih adil akan dirasakan oleh mereka sebagai

ancaman terhadap status quo yang telah dinikmatinya selama puluhan tahun.

Ancaman yang terakhir ialah dari umat islam sendiri yang kualitas imannya telah

mengalami kemerosotan karena tergoda oleh kebutuhan materi atau mungkin karena

kurangnya pemahaman tentang karakteristik bank syariah. Di antara mereka yang

menyimpan uangnya di bank syariah, akan ada yang menuntut bagi hasil yang

setingkat dengan tingkat bunga bank konvensional yang berlaku justru pada saat bank

syariah itu baru berdiri atau pada saat perekonomian sedang lesu. Sebaliknya pada

waktu bank syariah dapat memberikan bagi hasil lebih besar dari tingkat bunga bank

konvensional yang berlaku, maka bank syariah dianggap lebih zalim dari bank

konvensional. Akibat dari tuntutan tersebut ada pengelola bank syariah yang

mengikuti keserakahan seperti ini dengan cara memodifikasi sistem perbankan syariah

sehingga mirip dengan sistem bank konvensional, ternyata sebagian besar bank-bank

Page 41: Atin+Yulaifah Feb

23

syariah yang melakukan modifikasi seperti tersebut di atas, sekarang ini mengalami

kesulitan.

Dengan mengenali ancaman-ancaman terhadap dioperasikannya bank syariah ini,

diharapkan para cendekiawan yang telah memahami kemanfaatan bank syariah dapat

berjaga-jaga dan mengupayakan penangkalnya.

Dari inventarisasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

tersebut di atas, terlihat bahwa faktor kekuatan dan peluang sangat menonjol,

sementara itu faktor kelemahan dan ancaman tidak terlalu sulit untuk mengatasinya.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa prospek bank syariah di Indonesia di

tengah-tengah krisis ekonomi masih sangat baik meskipun kelak akan menghadapi era

globalisasi.

B. KEPUTUSAN MENABUNG

1. Pengertian Keputusan Menabung

Menurut Kotler (2002:234) mengemukakan bahwa keputusan adalah sebuah

proses pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari pengenalan masalah,

mencari informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat keputusan membeli dan

perilaku setelah membeli yang dilalui konsumen. Pengertian keputusan pembelian

menurut Drumond (2007:251) yaitu mengidentifikasikan semua pilihan yang

mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara

sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta

kerugiannya masing-masing.

Keputusan merupakan bagian/salah satu elemen penting dari perilaku nasabah

disamping kegiatan fisik yang melibatkan nasabah dalam menilai, mendapatkan dan

mempergunakan barang – barang serta jasa ekonomis. Perspektif pemecahan

Page 42: Atin+Yulaifah Feb

24

masalah mencakup semua jenis perilaku pemenuhan kebutuhan dan jajaran luas dari

faktor– faktor yang memotivasi dan mempengaruhi keputusan nasabah.

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam sebuah model

dibawah ini :

Gambar 2.1

Tahap Proses Membeli

Sumber : Kotler, 2007: 235

Pada model di atas mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima

tahap dalam melakukan pembelian. Tahap hal ini tidak selalu terjadi, khususnya

dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan pembeli. Para konsumen dapat

melewati beberapa tahap dan urutannya tidak sesuai.

1) Pengenalan Masalah

Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli menyadari

suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya.

Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari

luar.

2) Pencarian informasi

Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi

sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut mencari informasi

Perilaku pasca

pembelian

Kepuasan

membeli

Evaluasi

alternatif

Pencarian

informasi

Pengenalan

masalah

Page 43: Atin+Yulaifah Feb

25

tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya informasi yang

dimiliki, kemudahan memperoleh informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh

dari kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari informasi

meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi pemecahan masalah yang

terbatas ke pemecahan masalah yang maksimal.

3) Evaluasi alternatif

Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh

gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta daya

tarik masing-masing alternatif. Produsen harus berusaha memahami cara konsumen

mengenal informasi yang diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai

produk promosi dan keputusan untuk pembeli.

4) Keputusan membeli

Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri dalam

menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif-alternatif yang

harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan produk mana yang akan dibeli.

5) Perilaku Pasca pembelian

Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka

pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap

negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen

mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli

terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus

mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan

cara membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan

konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yang baru saja

membeli produknya.

Page 44: Atin+Yulaifah Feb

26

C. PERILAKU KONSUMEN

1. Pengertian perilaku konsumen

David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984: 6) mengemukakan bahwa:

“consumer behavior may be defined as decision process and psycal activity

individuals engage in when evaluaating, acquairing, using or disposing of goods and

services” [Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan

keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses

mengevaluasi, memperoleh menggunakan atau dapat mempergunakan barang-

barang dan jasa] dalam (Dr. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 3).

James F. Engel et al. (1968: 8) berpendapat bahwa: “consumer behavior is defined

as the acts of individuals directly involved in obtaining and using economic goods

services including the decision process that precede and determine these acts.”

[perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan- tindakan individu yang secara

langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang- barang jasa

ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

menentukan tindakan- tindakan tersebut] dalam (Dr.A.A. Anwar Prabu

Mangkunegara, 2005: 3).

Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf (1979: 6) menjelaskan bahwa:

“consumer behavior are acts, process and social relationship exhibited by

individuals, groups and organizations in the obtainment, use of, and consequent

experience with products, services and other resources”. [Perilaku konsumen adalah

tindakan-tindakan proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok

dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk, pelayanan, dan

sumber-sumber lainnya] dalam (Dr.A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 3-4).

Page 45: Atin+Yulaifah Feb

27

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku

konsumen adalah tindakan- tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau

organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam

mendapatkan, menggunakan barang- barang atau jasa ekonomis yang dapat

dipengaruhi lingkungan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor budaya, sosial,

pribadi dan psikologis sebagai berikut (Kotler 2007: 214-230):

a. Faktor Budaya

Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari satu

generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam

kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

Kebudayaan merupakan suatu hal yang kompleks yang meliputi ilmu

pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan norma-norma yang

berlaku pada masyarakat (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 39).

Flemming Hansen (1972: 172-173) dalam Anwar Prabu Mangkunegara

(2005: 39-40) mengemukakan bahwa karakteristik budaya adalah: “culture is

man- made, cultur is learned, culture is prescriptive, culture is socially shared,

culture are similiar but difference, culture is gratifying and persistent, culture is

adaptive, culture is organized and integrated”. [Kebudayaan adalah hasil karya

manusia, proses belajar, mempunyai aturan/ berpola, bagian dari masyarakat,

menunjukkan kesamaan tertentu tetapi pula terdapat variansi- variansinya,

pemenuhan kepuasan dan kemantapan atau ketetapan, penyesuaian, terorganisasi

dan terintegrasi secara keseluruhan].

Page 46: Atin+Yulaifah Feb

28

1) Budaya, sub- budaya dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku

pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar.

Anak- anak yang sedang bertumbuh mendapatkan seperangkat nilai,

persepsi, prefensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga- lembaga

lainnya. Anak- anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh

oleh nilai- nilai sebagai berikut: prestasi dan keberhasilan, aktivitas,

efisiensi dan keraktisan, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme,

kebebasan, kenikmatan eksternal, humanism, dan berjiwa muda.

Masing- masing budaya terdiri dari sejumlah sub- budaya yang lebih

menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya.

Sub- budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah

geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan

sering merancang program pemasaran secara khusus untuk melayani

mereka. Pemasaran lintas budaya muncul dari riset pemasaran yang cermat,

yang menyingkapkan bahwa relung etnis dan demografik yang berbeda

tidak selalu menanggapi dengan baik iklan pasar- massal.

Pada dasarnya, semua masyarakat manusia memiliki stratifikasi sosial,

starifikasi tersebut kadang- kadang terbentuk sistem kasta dimana para

anggota kasta yang berbeda diasuh dengan mendapatkan peran tertentu dan

tidak dapat mengubah keanggotaan kastanya. Stratifikasi lebih sering

ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian masyarakat yang relative

homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para

anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.

2) Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orang yang dalam kelas sosial

yang sama cenderung berperilaku lebih seragam daripada orang- orang dari

Page 47: Atin+Yulaifah Feb

29

dua kelas sosial yang berbeda. Kedua, orang merasa dirinya menempati

posisinya yang inferior atau superior dikelas sosial mereka. Ketiga, kelas

sosial ditandai oleh sekumpulan variabe- variabel seperti: pekerjaan,

penghasilan, kesejahteraan, pendidikan dan orientasi nilai bukan satu

variabel. Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga lain

pada kelas sosialnya selama masa hidup mereka. Besarnya mobilitas itu

berbeda- beda tergantung pada seberapa kaku stratifikasi sosial dalam

masyarakat tertentu.

Kelas sosial, didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari

sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam kelas

sosial yang berbeda dengan status sosial walaupun sering kedua istilah ini

diartikan sama. Sebenernya kedua istilah tersebut merupakan dua konsep

yang berbeda. Contohnya, walaupun seorang konsumen berada pada kelas

sosial yang sama, memungkinkan status sosialnya berbeda, atau yang satu

lebih tinggi status sosialnya dari pada yang lainnya. (Anwar Prabu

Mangkunegara, 2005: 41- 42).

Warner (Flemming Hansen, 1972: 249-251) dalam Anwar Prabu

Mangkunegara (2005: 42).mengemukakan bahwa kelas sosial dapat

dikategorikan kedalam upper- upper class, lower- upper class, upper-midle

class, lower- midle class, upper- lower class, dan lower- lower class.

b. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor sosial

seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial.

1) Kelompok acuan

Page 48: Atin+Yulaifah Feb

30

Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang yang

memiliki langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau

perilaku orang tersebut. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap

seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok

keanggotaan merupakan kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga,

dan rekan kerja yang berinteraksi dengan seseorang secara terus- menerus dan

informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder , seperti kelompok

keagamaan, profesi, dan asosiasi kelompok perdagangan, yang cenderung lebih

formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.

Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka, sekurang-

kurangnya melalui tiga cara. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani

perilaku dan gaya hidup baru dan mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi

seseorang; kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan

kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan

merek actual.

Orang juga dipengaruhi oleh berbagai kelompok diluar kelompok mereka.

Kelompok aspirasi adalah kelompok yang ingin dimasuki seseorang; kelompok

disasosiasi adalah kelompok yang nilai atau perilakunya ditolak oleh

seseorang.

Perusahaan manufaktur yang produk dan mereknya sangat dipengaruhi

oleh kelompok acuan harus menentukan cara menjangkau dan mempengaruhi

para pemimpin opini dikelompok acuan itu. Pemimpin opini (opini leader)

adalah orang yang komunikasi informalnya atas produk dapat memberikan

saran atau informasi tentang produk atau jenis produk tertentu. Para pemasar

berusaha menjangkau para pemimpin opini dengan mengidentifikasi ciri- ciri

Page 49: Atin+Yulaifah Feb

31

demografis dan psikografis yang berkaitan dengan kepemimpinan opini,

mengidentifikasikan media yang dibaca oleh pemimpin opini, dan

mengarahkan pesan iklan kepada pemimpin opini.

2) Keluarga

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer

yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan dua keluarga dalam

kehidupan membeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua, dan saudara

kandung seseorang. Dari orang tua seseorangmendapatkan orientasi atas

agama, politik dan ekonomiserta ambisi pribadi, harga diri dan cinta.

Walaupun pembeli tersebut tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan

orangtuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku pembeli dapat tetap

signifikan. Di negara- negara dimana orang tua tinggal dengan anak- anak

mereka yang sudah dewasa, pengaruh orang tua dapat menjadi sangat besar.

Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah

keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak seorang.

Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil

yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan

keputusan membeli. (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 44).

3) Peran dan Status

Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya-

keluarga, club, dan organisasi. Kedudukan orang itu masing- masing kelompok

dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan

Page 50: Atin+Yulaifah Feb

32

yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Masing- masing peran

menghasilkan status. Seorang wakil dirut pemasaran senior memiliki status

yang lebih tinggi dari pada manajer penjualan. Orang-orang memilih produk

yang dapat mengomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat.

c. Faktor Pribadi

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik

tersebut meliputi : usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan

ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli. Karena

banyak karakteristik ini memiliki dampak sangat langsung pada prilaku konsumen

penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara dekat.

Kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dari sifat- sifat yang ada

pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian konsumen

sangat ditentukan oleh faktor internal dirinya (motif, IQ, emosi, cara berpikir,

persepsi) dan faktor eksternal dirinya (lingkungan fisik, keluarga, masyarakat,

sekolah, lingkingan alam). Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi

dan pengambilan keputusan dalam membeli (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005:

46).

Ahli psikologis kepribadian G.W Allport berpendapat bahwa kepribadian yang

dewasa memilikan ciri- ciri sebagai berikut:

a) Adanya extention of the self.

b) Adanya self objectivication and self of humor.

c) Adanya unifying of phylosophy of life.

1) Usia dan Tahap Siklus Hidup

Page 51: Atin+Yulaifah Feb

33

Orang membeli barang dan jasa yang berbeda- beda sepanjang hidupnya.

Selera orang terhadap pakaian, perabot dan rekreasi juga berhubungan dengan

usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia dan

gender orang dalam rumah tangga pada satu saat. Selain itu, tahap siklus hidup

psikologis bisa terjadi. Orang dewasa mengalami “perjalanan” dan

“perubahan” tertentu sepanjang hidupnya.

Para pemasar juga harus memberi perhatian yang besar pada peristiwa-

peristiwa penting dalam hidup atau masa peralihan- menikah, kelahiran bayi,

sakit, relokasi, bercerai, beralih kerja, menduda/ menjanda- karena peristiwa-

peristiwa tersebut memunculkan kebutuhan baru. Ini harus menyiagakan

penyediaan layanan ban, pengacara, pernikahan, pekerjaan, dan konselor

kehilangan orang yang disayangi untuk menemukan cara-cara yang dapat

mereka tempuh untuk membantu.

2) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar

berusaha mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang memiliki minat diatas

rata- rata terhadap produk dan jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat

mengkhususkan produknya pada kelompok pekerjaan tertentu.

Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang:

penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, dan pola waktunya),

tabungan dan aktiva termasuk presentasi aktiva yang lancar/ liquid, utang,

kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap kegiatan berbelanja atau

menabung. Para pemasar barang yang peka terhadap harga terus- menerus

memperhatikan kecenderungan penghasilan pribadi, tabungan, dan tingkat

Page 52: Atin+Yulaifah Feb

34

suku bunga. Jika indikator ekonomi menandakan adanya resesi, para pemasar

dapat mengambil langkah- langkah untuk merancang ulang, melakukan

penempatan ulang, menetapkan kembali harga produk mereka sehingga mereka

dapat terus- menawarkan nilai kepada para pelanggan sasaran.

3) Kepribadian dan Konsep Diri

Masing- masing diri memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda yang

mempengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksud kepribadian adalah ciri

bawaan psikologis manusia (human psycological traits) yang khas yang

menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap

rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan

menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi,

kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemampuan

beradaptasi. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam

menganalisis pilihan merek konsumen. Gagasannya adalah bahwa merek juga

mempunyai kepribadian, bahwa konsumen mungkin memilih merek yang

kepribadiannya cocok dengan kepribadian dirinya

Para konsumen sering memilih dan menggunakan merek yang memiliki

kepribadian merek yang konsisten dengan konsep diri aktual mereka sendiri

walaupun percecokan mungkin didasarkan pada konsep diri ideal (memandang

dirinya ingin seperti apa) atau bahkan konsep diri orang lain (memandang

dirinya ingin seperti apa) dan bukannya citra diri aktual. Efek- efek ini

mungkin juga lebih dimaklumkan untuk produk- produk yang dikonsumsi

secara pribadi. Dipihak lain, konsumen yang pantauan dirinya tinggi, yakni

Page 53: Atin+Yulaifah Feb

35

peka terhadap bagaimana orang lain melihat mereka-lebih mungkin memilih

merek yang kepribadiannya cocok dengan situasi konsumsi.

4) Gaya Hidup dan Nilai

Orang- orang yang berasal dari sub- budaya, kelas sosial, dan pekerjaan

yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola

hidup seseorang didunia yang terungkap pada aktivitas, minat dan opininya.

Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi

dengan lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan antara produk mereka

dan kelompok gaya hidup.

Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti yaitu sistem

kepercayaan yang melandasi sikap dan perilaku konsumen. Nilai inti itu jauh

lebih dalam daripada perilaku atau sikap, dan pada dasarnya menentukan

pilihan dan keinginan orang dalam jangka panjang. Pemasar juga menargetkan

konsumen berdasarkan pada keyakinan nilai mereka dengan menarik bagi inner

selves mereka- perilaku pembelian mereka.

d. Faktor Psikologis

1) Proses Psikologi Utama

Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model rangsangan

tanggapan. Pemasaran dan rangsangan lingkungan memasuki kesadaran

konsumen. Satu perangkat proses psikologi berkombinasi dengan karakteristik

konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan

pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran

konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dan keputusan

pembelian akhir. Empat proses psikologi penting: motivasi, persepsi,

Page 54: Atin+Yulaifah Feb

36

pembelajaran dan memori - secara fundamental mempengaruhi tanggapan

konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.

a) Motivasi: freud, moslow dan herzberg

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa

kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan lain bersifat psikogenis; kebutuhan

itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan,

penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Kebutuhan akan menjadi

motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai.

Motif adalah kebutuhan cukup mampu mendorong seseorang bertindak.

Tiga teori yang paling terkenal – Teori Sigmun Freud, Abraham

Maslow, dan Frederick Herzberg- mempunyai implikasi yang berbeda pada

analisis konsumen dan strategi pemasaran.

(a) TEORI FREUD

Sigmun Freud mengasumsikan bahwa kwkuatan psikologi yang

membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa

seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirinya. Ketika

seseorang mengamati merek- merek tertentu, ia akan bereaksi tidak

hanya pada kemampuan yang terlihat nyata pada merek- merek tersebut,

melainkan juga pada petunjuk (clues) lain yang samar. Wujud, ukuran,

berat, bahan, warna dan nama merek dapat memicu asosiasi (arah

pemikiran) dan emosi tertentu. Teknik yang juga disebut penjejangan

(laddering) dapat digunakan untuk menelusuri motivasi seseorang mulai

dari motivasi yang bersifat alat sampai ke motivasi yang lebih bersifat

Page 55: Atin+Yulaifah Feb

37

tujuan. Kemudian pemasar dapat memutuskan pada tingkat mana pesan

dan daya tarik mau dikembangkan.

(b) TEORI MASLOW

Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong

oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Karena kebutuhan manusia

tersusun dalam hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang kurang

mendesak. Berdasarkan urutan tingkat kepentingannya, kebutuhan-

kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan,

kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Orang akan berusaha memuaskan dulu kebutuhan mereka yang paling

penting., kemudian akan berusaha memuaskan kebutuhan yang

terpenting berikutnya. Teori Maslow membantu para pemasar memahami

cara bermacam- macam produk menyesuaikan dengan rencana, sasaran

dan kehidupan konsumen.

(c) TEORI HERZBERG

Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang

membedakan dissatisfiers (faktor- faktor yang menyebabkan

ketidakpuasan). Tidak hanya dissatisfiers saja tidak cukup, sebaliknya

statisfiers harus ada secara aktif untuk memotivasi pembelian.

Teori motivasi Herzberg memiliki dua implikasi. Pertama, para

penjual harus berusaha sebaik- baiknya menghindari dissatisfiers.

Walaupun tidak menyebabkan lakunya produk, hal tersebut bisa dengan

mudah menyebabkan produk tersebut tidaj dijual. Kedua, para pabrikan

harus mengidentifikasi statisfiers atau motivator pembelian di pasar dan

Page 56: Atin+Yulaifah Feb

38

kemudian menyediakan faktor satisfier itu. Satisfier itu akan

menghasilkan perbedaan besar terhadap merek apa yang dibeli

pelanggan.

2) Persepsi

Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,

mengorganisasi dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan

gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya tergantung pada

rangsangan fisik, tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan

lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Poin pentingnya

adalah bahwa persepsi dapat sangat beragam antara individu satu dengan yang

lain yang mengalami realitas yang sama.

Dalam pemasaran, pemasaran itu lebih penting daripada realitas, karena

persepsi itulah yang akan mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang

dapat memiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama karena tiga proses

persepsi : perhatian selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif.

a) Perhatian selektif, para pemasar harus bekerja keras dalam rangka menarik

perhatian konsumen. Tantangan yang sesungguhnya adalah menjelaskan

rangsangan mana yang akan diperhatikan orang.

(a) Orang cenderung memperhatikan rangsangan yang berhubungan dengan

kebutuhannya saat ini.

(b) Orang cenderung memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi.

(c) Orang cenderung memperhatikan rangsangan yang berdeviasi besar

terhadap ukuran rangsangan normal.

b) Distorsi selektif

Page 57: Atin+Yulaifah Feb

39

Distorsi selektif adalah kecenderungan menafsirkan informasi sehingga

sesuai pra-konsepsi kita.

c) Ingatan Selektif

Orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari, tapi cenderung

mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka.

Karena adanya ingatan selektif, kita cenderung mengingat hal- hal baik yang

disebutkan tentang produk yang kita sukai dan melupakan hal- hal baik yang

disebutkan tentang produk- produk pesaing. Ingatan selektif menjelaskan

mengapa para pemasar menggunakan drama dan pengulangan dalam

mengirimkan pesan ke pasar sasaran mereka untuk memastikan bahwa

pesan mereka tidak diremehkan.

d) Persepsi Subliminal

Mekanisme persepsi selektif menuntut keterlibatan dan pemikiran aktif

pihak konsumen. Argumennya adalah pemasar diam- diam menanamkan

pesan subliminal dalam iklan dan kemasan.

3) Pembelajaran

Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan perilaku akibat

pengalaman sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat

dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar konsumen akan

menentukan tindakan dan pengambilan keputusan membeli (Anwar Prabu

Mangkunegara, 2005: 45).

Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari

pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil belajar. Ahli teori

pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong,

rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan.

Page 58: Atin+Yulaifah Feb

40

Pendorong (drives) adalah rangsangan internal kuat yang mendorong

tindakan. Isyarat (clues) adalah rangsangan kecil yang menentukan kapan,

dimana, dan bagaimana tanggapan seseorang. Diskriminasi berarti bahwa

orang itu telah belajar mengenali perbedaan diantara sekumpulan rangsangan

yang serupa dan karena itu dapat menyesuaikan tanggapannya.

Teori pembelajaran mengajarkan para pemasar bahwa mereka dapat

membangun permintaan atas produk dengan mengaitkannya pada dorongan

yang kuat, menggunakan isyarat yang memberikan pendorong atau motivasi

dan memberikan pengukuhan yang positif.

4) Memori

Semua informasi dan pengalaman yang dihadapi orang ketika mengarungi

hidup dapat berakhir dlam memori jangka panjang. Para psikolog kognitif

membedakan memori jangka pendek (STM- short term memory) – gudang

yang lebih permanen. Pandangan yang paling luas diterima terhadap struktur

memori jangka-panjang mencakup beberapa jenis formulasi model asosiatif.

Titik pertemuan adalah informasi tersimpan yang ditautkan oleh sambungan

yang kekuatannya bervariasi. Jenis informasi apapun dapat disimpan dalam

jaringan memori, termasuk informasi verbal, visual, abstrak atau konstektual.

Proses aktifasi yang menyebar dari titik pertemuan ketitik pertemuan

teraktifikasi karena informasi eksternl mengalami encode atau informasi

internal didapatkan kembali dari LTM, titik –titik pertemuan lain juga

diaktivasi jika titik-titik tersebut cukup kuat untuk diasosiasikan dengan titik

pertemuan tadi.

Konsisten dengan model memori jaringan asosiatif, pengetahuan merek

konsumen dalam memori dapat dikonseptualisasikan terdiri dari titik

Page 59: Atin+Yulaifah Feb

41

pertemuan dalam memori dengan berbagai asosiasi yang terkait. Kekuatan dan

organisasi dari asosiasi ini akan menjadi determinan penting atas informasi

yang dapat diingat tentang merek. Asosiasi merek terdiri dari semua pemikiran,

perasaan, persepsi, citra, pengalaman, keyakinan, sikap dan lain-lain yang

terkait dengan merek yang tersambung dengan titik pertemuan (node) merek.

Pemasaran dapat terlihat meyakinkan bila para konsumen memiliki jenis

pengalaman produk dan layanan yang tepat seperti strutur pengenalan merek

yang diciptakan dan dipertahankan dalam memori.

a) PROSES MEMORI : ENCODING

Encoding Memori merujuk pada bagaimana dan dimana informasi

masuk kedalam memori. Encoding memori dapat dicirikan meurut jumlah

atau kuantitas pengolahan yang diterima informasi saat encoding (yakni

berapa banyak pemikiran seseorang tentang informasi) dan sifat atau mutu

pengolahan yang diterima informasi pada saat encoding (yakni cara

seseorang berpikir tentang informasi). Kuantitas dan kualitas pengolah akan

menjadi determinan penting kekuatan sebuah asosiasi.

Pada umumnya, semakin banyak perhatian diberikan pada pengartian

informasi selama encoding, maka akan semakin kuat asosiasi hasil dalam

memori. Ketika seorang konsumen secara aktif berpikir tentang

“mengelaborasi” makna informasi produk atau layanan, asosiasi yang lebih

kuat diciptakan memori. Determinan lain dari kekuatan asosiasi yang ada

dalam memori. Akan lebih mudah bagi para konsumen untuk menciptakan

asosiasi terhadap informasi baru ketika struktur pengetahuan relevan yang

ekstentif sudah ada dalam memori. Satu alasan mengapa pengalaman

Page 60: Atin+Yulaifah Feb

42

pribadi menciptakan asosiasi merek yang kuat seperti itu adalah informasi

tentang produk kemungkinan dihubungkan dengan pengetahuan yang ada.

Selain kesesuaian atau konsistensi dengan pengetahuan yang ada,

kemudahan suatu informasi yang dipadukan menjadi struktur pengetahuan

yang mantap juga tergantung pada sifat informasi tersebut, dari segi

karakteristik seperti kesederhanaan, kegairahan, dan kekonkritan.

Paparan berulang informasi memberikan peluang besar bagi

pengolahan, sehingga ada potensi untuk mendapatkan asosiasi yang lebih

kuat. Akan tetapi, riset iklan terbaru dalam tataran lapangan mengemukakan

bahwa pertimbangan kualitatif dan cara atau gaya pengolahan konsumen

yang ditimbulkan oleh sebuah iklan umumnya lebih penting daripada

jumlah kumulatif dari paparan iklan. Dengan kata lain, level ulungan yang

tinggi untuk sebuah iklan yang tidak melibatkan dan tidak membujuk,

kemungkinan tidak memiliki penjualan yang sama banyak.

b) PROSES MEMORI : MENDAPATKAN KEMBALI INGATAN

Mendapatkan kembali memori merujuk pada bagaimana informasi

membangkitkan kembali memori kita. Menurut memori jaringan asosiatif,

kekuatan asosiasi merek meningkatkan kemungkinan informasi dapat

diakses maupun kemudahan untuk diingat kembali oleh “ aktivasi

menyebar”. Ingatan yang berhasil atas informasi merek oleh konsumen

tidak tergantung hanya pada kekuatan informasi itu dalam memori. Ada tiga

faktor yang sangat penting :

Page 61: Atin+Yulaifah Feb

43

(a) Adanya informasi produk lain dalam memproduksi efek campur tangan.

Ia bisa menyebabkan informasi diremehkan. Satu tantangan dalam satu

kategori dikerubuti banyak pesaing.

(b) Masa sejak pemaparan saat encoding mempengaruhi kekuatan dari

asosiasi merek baru- semakin lama waktu penundaan, semakin lemah

asosiasinya. Akan tetapi waktu yang berlalu sejak peluang pemaparan

terakhir, secara umum dilihat sebagai memproduksi hanya kerusakan

bertahap. Para psikolog kognitif yakin bahwa memori itu sangat mampu

bertahan, sehingga begitu informasi disimpan dalam memori, lama

sekali baru keliatan asosianya rusak. Informasi mungkin tersedia dalam

memori namun mungkin tidak dapat diakses tanpa petunjuk atau

pengingat yang memadai untuk mendapatkan kembali memori. Asosiasi

tertentu untuk merek yang “ muncul dalam pikiran” tergantung pada

konteks dimana merek dipertimbangkan. Akan tetapi, semakin petunjuk

dihubungkan dengan sepotong informasi, semakin besar kemungkinan

informasi dapat diingat. Efektifitas petunjuk dihubungkan dengan

sepotong informasi, semakin besar kemungkinan informasi dapat diingat.

Efektifitas dari petunjuk untuk mendapatkan kembali ingatan merupakan

alasan mengapa pemasaran di dalam (inside) sebuah supermarket atau

toko eceran manapun itu begitu penting- dari segi kemasan produk

actual, penggunaan paparan papan iklan mini dalam toko, dan lain-lain.

Informasi yang ada pada pengingat yang mereka sajikan dari iklan atau

informasi lain yang sudah dibawa keluar toko akan menjadi penentu

utama pengambilan keputusan konsumen.

E. PENELITIAN TERDAHULU

Page 62: Atin+Yulaifah Feb

44

M. Arief Mufraini (2009) dalam penelitiannya mengenai “Analisis faktor exploratory

dan confirmatory keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah”.

Penelitian ini menggunakan metode exploratory dan confirmatory. Hasil analisis faktor

exploratory menunjukkan bahwa faktor-faktor yang membentuk keputusan nasabah atas

penggunaan produk dan jasa BMI adalah dari 23 butir/indikator dapat terekstrak/ reduksi

menjadi 6 faktor. Dimana faktor pertama adalah faktor aksesibiliti terkait dengan faktor-faktor

kemudahan mencapai lokasi domisili BMI. Kedua adalah faktor produk terkait dengan

sejumlah indikator yang menunjukkan keunikan produk dan jasa bank BMI yang

beroperasional berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Ketiga adalah faktor syariah terkait

dengan wawasan syariah dalam operasional penyajian produk dan jasa BMI secara syariah.

Keempat adalah faktor promosi terkait dengan promosi yang menarik emosi keislaman

nasabah. Kelima adalah faktor fasilitas dan pelayanan yang ditatarkan oleh BMI. Keenam

adalah brand image BMI yang terkait dengan citra dan branding yang dibangun BMI untuk

menarik nasabah.

Dari keenam faktor tersebut, pengujian spesifikasi model secara konfirmatif menunjukkan

bahwa kecocokan yang paling baik dari spesifikasi model yang mempengaruhi keputusan

nasabah adalah dengan cara tidak mengikut sertakan faktor syariah sebagai faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan nasabah.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor tempat, faktor produk, faktor syariah,

faktor produksi, faktor fasilitas dan pelayanan, serta faktor merek merupakan faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan produk dan jasa bank syariah.

Dalam penelitian (Amat Yunus: 2005) “Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat

Masyarakat menggunakan jasa perbankan syariah” dalam penelitian ini menggunakan analisis

deskriptif dan analisis logistic binary regression, berdasarkan hasil penelitian dapat

Page 63: Atin+Yulaifah Feb

45

disimpulkan beberapa hal antara lain sebagai berikut: (1) Faktor pendidikan masyarakat

memiliki pengaruh signifikan terhadap minat menggunakan bank syariah. (2) Faktor

pengetahuan masyarakat tentang perbankan syariah memiliki pengaruh signifikan dalam

menentukan minat masyarakat untuk menggunakan bank syariah. (3) Beberapa hal menjadi

pertimbangan masyarakat dalam memilih bank syariah antara lain pada pertimbangan

aksesibilitas, jumlah jaringan kantor dan ATM, pelayanan bank dan aspek syariah, faktor

tingginya bagi hasil atau suku bunga sangat kecil. (4) Sumber informasi tentang perbankan

lebih banyak diperoleh masyarakat Bekasi melalui media massa dibandingkan sarana lain. (5)

Berdasarkan statistik, sebagian besar masyarakat yang menolak atau tidak menggunakan bank

syariah disebabkan karena ketidaktahuan mereka tentang bank syariah, Faktor penolakan juga

disebabkan oleh sedikitnya jaringan ATM dan kantor bank syariah. (6) Sikap masyarakat

terhadap fatwa MUI tentang bunga bank haram memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

minat untuk menggunakan bank syariah.

Dalam penelitian (Samsudin:2005) “Mengapa nasabah memilih menggunakan jasa

bank syariah” penelitian ini menggunakan analisis Deskriptif – korelasi, berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan faktor dominan atau yang paling mempengaruhi nasabah untuk

menabung di Bank Syariah Mandiri adalah Faktor fasilitas dan pelayanan.

F. Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan

dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Uma Sekaran

dalam Sugiyono, 2009:88).

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini difokuskan pada pengaruh faktor budaya,

faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap keputusan nasabah dalam memilih

bank syariah. Berdasarkan landasan teori diatas, maka diperlukan sebuah analisa mengenai

Page 64: Atin+Yulaifah Feb

46

bagaimana pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis

terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Maka kerangka pemikiran dalam

penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.2

kerangka pemikiran

H. Hipotesis

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor Budaya (X1), faktor

Sosial (X2), faktor pribadi (X3), faktor psikologi (X4) terhadap Keputusan

nasabah dalam memilih Bank Syariah(Y).

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor Budaya (X1), faktor Sosial

(X2), faktor pribadi (X3), faktor psikologi (X4) terhadap Keputusan nasabah

dalam memilih Bank Syariah (Y).

Faktor Budaya

(X1)

Faktor Sosial

(X2)

Faktor pribadi

(X3)

Faktor

Psikologis (X4)

Keputusan nasabah dalam memilih bank

syariah (Y)

Uji Validitas & Uji Reliabilitas

Uji Regresi Berganda

Uji T & Uji F

Kesimpulan

Page 65: Atin+Yulaifah Feb

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang lingkup penelitian

Dalam ruang lingkup diperlukan adanya penekanan batasan lokasi, waktu atau sektor

dan variabel-varibel yang dibahas. Hal ini sangat diperlukan agar peneliti tidak keluar dari

wilayah yang ditelitinya, dan akan sangat berguna bagi para pemula (Abdul Hamid, 2007:28).

Penelitian ini menggunakan metode Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif.

Analisis kualitatif menggunakan analisis deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan

fenomena dengan cara melukiskan dan mengklasifikasikan fakta atau karakteristik fenomena

tersebut secara faktual dan cermat.

Page 66: Atin+Yulaifah Feb

48

Sedangkan analisis kualitatif menggunakan model regresi logistik (logit) dimaksudkan

untuk mengukur sejauh mana tingkat probabilitas (peluang) masyarakat menjadi nasabah

bank syariah dan mengetahui kelompok masyarakat yang potensial menjadi nasabah bank

syariah.

Sebelum analisis deskriptif dilakukan, penulis terlebih dahulu melakukan analisis

validitas dan reliabilitas untuk mengukur tingkat kevalidan dan keandalan kuesioner.

Dalam penelitian ini ruang lingkupnya dibatasi pada budaya, sosial, pribadi dan

psikologi terhadap keputusan. Lokasi dan obyek yang akan diteliti adalah Masyarakat Ciputat

yang mengunakan jasa Bank Syariah.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan jumlah keseluruhan yang mencakup semua anngota yang diteliti

(Istijanto, 2009:113).

Popilasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Ciputat yang mengunakan jasa Bank

Syariah.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Sugiyono, 2008:91). Sampel dapat didefinisikan sebagai suatu bagian yang ditarik dari

populasi (Istijanto, 2009:113). Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah metode

non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel

(Sugiyono, 2008:95).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience

sampling, yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden.

Page 67: Atin+Yulaifah Feb

49

Convenience sampling berarti unit sampling yang ditarik mudah dihubungi, tidak

menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif (Hamid, 2007: 30). Metode

convenience sampling digunakan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel

dengan cepat dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti.

Penentuan sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Ridwan dan Engkos,

2008: 49) :

n= N

N.d2

+ 1

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Berdasarkan hasil sensus penduduk, penduduk ciputat tahun 2010 berjumlah 195.900

orang sehingga penentuan sampelnya adalah sebagai berikut:

n= 195.900

195.900(0,12) + 1

= 195.900

1.960

= 99,94897

Page 68: Atin+Yulaifah Feb

50

Dari hasil perhitungan diatas dibulatkan menjadi 100 sampel yang merupakan nasabah

pengguna jasa perbankan syariah.

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Masyarakat Ciputat pengguna

jasa bank syariah. Penelitian ini menggunakan 100 sampel dalam penyebaran koesionernya.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli. Data primer diperoleh peneliti dengan pengisisan kuesioner yang diisi oleh

responden yaitu para nasabah nasabah pengguna jasa bank syariah

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan

daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas

daftar pertanyaan tersebut. (Husein Umar, 2002: 114). Kuesioner berisi pertanyaan

mengenai data responden dan pertanyaan yang bersifat tertutup dengan skala likert.

jawaban responden berupa pilihan dari lima alternatif jawaban, sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Likert

Bobot Kategori

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Agak Tidak Setuju

2 Tidak Setuju

1. 1 Sangat Tidak Setuju

Sumber : Husein Umar, 2002: 89

b. Data Sekunder

Page 69: Atin+Yulaifah Feb

51

Data sekunder merupakan data – data yang diperoleh dari berbagai literatur baik dalam

bentuk buku, majalah, koran, internet, jurnal dan lain-lain. Dalam penelitian ini sekunder

merupakan data pendukung.

2. Jenis Data

Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner selanjutnya akan diolah dan

dianalisis dengan cara sebagai berikut :

a. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif merupaan metode analisis mencantumkan data yang bukan

merupakan angka atau data yang ketentuannya tidak dapat dinyatakan dalam

bentuk angka (Arikunto, 2002 : 124).

b. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan metode analisis data yang dilakukan dengan cara

mengklasifikasikan, membandingkan dan menghitun angka-angka dengan rumus-

rumus yang relevan.

3. Metode Pengumpulan Data

Kuesioner

Menurut Sugiyono (2009:162) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan

diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner

juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah

yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau

Page 70: Atin+Yulaifah Feb

52

terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui

internet (email).

Kuesioner adalah pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan atau

pernyataan kepada nasabah Bank Syariah yang melakukan transaksi di bank

tersebut.

Kerangka kuesioner pada penelitian ini dibagi dalam tiga bagian yaitu

1) Bagian yang memuat keterangan mengenai identitas penelti, tujuan peneliti,

serta pemuka kuesioner.

2) Bagian yang memuat pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas responden

seperti jenis kelamin dan pekerjaan.

3) Pertanyaanatau pernyataan mengenai informasi atas keterangan yang berkaitan

dengan perilaku nasabah yang akan diteliti terhadap Bank Syariah Mandiri.

Bagian ini merupakan inti dari kuesioner.

D. Metode Analisis

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir- butir dalam suatu

daftar (konstuk) pertanyaan atau pernyataan. Validitas, menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Dapat dikatakan,

mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang hedak diteliti. Dalam (Fauzana

Ilhami: 50) Uji validitas dalam penelitian ini di lakukan dengan menggunakan analisis,

yang menghitung koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya, dengan

menggunakan prosedur statistik person’s product moment correlation. Biasanya syarat

minimum yang dapat memenuhi syarat adalah jika r < 0,3. Sehingga apabila ada

Page 71: Atin+Yulaifah Feb

53

korelasi dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut

dinyatakan tidak valid (Sugiono, 2006:267) .

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat

pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya

memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. (Husein

Umar, 2002: 135 ). Uji ini digunakan untuk menguji seberapa konsisten satu atau

seperangkat pengukuran mengukur suatu konsep yang diukur. Reabilitas instrumen

dilihat dari Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha > 0,6. (Imam Ghozali, 2001: 42).

c. Regresi Linear Berganda

Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang

paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan

sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. (Ridwan, Engkos Achmad

Kuncoro 2008: 83).

Analisis ini digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui seberapa besar tingkat

pengaruh antara variabel independent (X) dengan variabel dependen (Y). Metode ini

juga bisa digunakan sebagai ramalan sehingga dapat diperkirakan antara baik atau

buruknya suatu variabel X terhadap naik turunnya suatu tingkat variabel Y begitu juga

sebaliknya. Untuk menghitung regresi linear berganda digunakan rumus sebagai

berikut:

Y= a+b1X1+ b2X2 + b3X3 +b4X4 +e

Page 72: Atin+Yulaifah Feb

54

Dimana:

Y = Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah

X1 = Kebudayaan

X2 = Sosial

X3 = Pribadi

X4 = Psikologis

a = Intersip atau Konstanta

b1,2,3,4 = Koefisien Regresi

e = Standar Error

kemudian uji hipotesis regresi linear berganda secara parsial dan simultan.

a. Yaitu dengan melihat nilai thitung atau Fhitung dan dibandingkan dengan nilai ttabel atau

Ftabel maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis

alternatif (Ha). Dan sebaliknya, jika nilai thitung atau Fhitung lebih kecil dari nilai ttabel

dan Ftabel maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (Ho) diterima dan Ha

ditolak.

b. Yaitu dengan menggunakan nilai signifikannya (sig). Jika nilai signifikannya lebih

kecil dari taraf signifikan yang ditentukan maka Ho ditolak dan dan menerima Ha,

tetapi jika signifikansinya lebih besar dari taraf signifikan yang telah ditentukan maka

Ho diterima dan Ha ditolak.

d. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear Berganda

Page 73: Atin+Yulaifah Feb

55

Tujuan dari uji asumsi klasik regresi linear berganda adalah untuk melihat asumsi

tertentu tentang pola perilaku variabel yang dikenal dengan nama asumsi dasar model

regresi yaitu heteroskedastisitas dan multikolinearitas.

a. Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linear antara

variabel-variabel bebas (independent) dalam model regresi. Jika variabel bebas

berkorelasi sempurna maka dapat disebut dengan multikolinieritas sempurna.

Mengamati nilai R2, Fhitung dan thitung, jika R

2 dan Fhitug tinggi sementara nilai thitung

banyak yang tidak signifikan, maka pada model regresii diindikasikan ada

multikolinearitas. (Kuncoro, 2001: 114).

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas model regresi adalah dengan melihat

nilai tolerance dan variabel inflation (VIF). Model regresi yang bebas multikolinearitas

nilai VIF berkisar pada angka 1 hingga 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1.

b. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varian tidak sama untuk semua pengamatan.

Pada heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak random, tetapi menunjukkan

hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel.

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya, jika

varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut

homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang homoskedastisitas tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Data SPSS metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya

heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang

Page 74: Atin+Yulaifah Feb

56

menunjukkan hubungan antara Regression Studenties Residual dengan Regression

Standardized Predicted Value (Santoso, 2001: 210).

Untuk mengetahui ada tidaknya, heteroskedastisitas ada beberapa cara, yaitu:

1. Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan

residuelnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan Zpred dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan

sumbu X adalah residual Y prediksi- Y sesungguhnya).

2. Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik- titik yang membentuk pola yang

teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka, mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik- titik

menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

e. Normalitas

Uji normalitas perlu dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variabel terkait, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Syarat untuk mendapatkan model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal dan

mendekati normal. Normal data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya dengan

kurva normal P-plot. Suatu model dikatakan berdistribusi normal jika model tersebut

menghasilkan grafik data yang menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal. (Santoso, 2001: 212).

f. Uji F (F-test)

Untuk mengetahui makna nilai F-test tersebut akan dilakukan dengan membandingkan

tingkat signifikan (sig.F) dengan tingkat signifikan (α =5%). Apabila sig. F ≤0.05 atau

Page 75: Atin+Yulaifah Feb

57

apabila F hitung > F table, maka hipotesis nol ditolak artinya variable independent secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variable dpendent.

g. Uji t Hitung

Uji t hitung bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Pada output SPSS

dapt dilihat pada tabel Coefficientsa. Nilai dari uji t hitung dapat dilihat dari p-value (pada

kolom Sig.) pada masing-masing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level

of significant yang ditentukan, atau t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t-tabel.

E. Operasional Variabel Penelitian

Table 3.2

no Variabel X Sub variabel Indikator

1 Budaya

(Kotler Philip,

2007:214-417)

1.1 Budaya 1.1.1 Nilai

1.1.2 Persepsi

1.1.3 Preferensi

1.2 Sub Budaya 1.2.1 Kebudayaan

1.2.2 Agama

1.2.3 Kelompok ras

1.2.4 Wilayah geografis

1.3 Kelompok Sosial 1.3.1 kelas sosial

2 Sosial

(Kotler Philip,

2007: 217-

221)

2.1 Kelompok Acuan 2.1.1 Sikap

2.1.2 Prilaku

2.1.3 Kebiasaan

2.2 Keluarga 2.2.1 Orang tua

2.2.2 Kerabat dekat

2.3 Peran dan Status 2.3.1 Posisi

2.3.2 Jabatan

3 Pribadi

(Kotler Philip,

2007: 222-

225)

3.1 Usia dan Tahap siklus

hidup

3.1.1 Selera

3.1.2 Kebutuhan materil

3.2 Pekerjaan dan 3.2.1 Penghasilan

Page 76: Atin+Yulaifah Feb

58

Lingkungan ekonomi 3.2.2 Konsumsi

3.3 Kepribadian dan

Konsep diri

3.3.1 Kepercayaan diri

3.3.2 Dominasi

3.3.3 Kehormatan

3.4 Gaya hidup dan Nilai 3.4.1 Aktivitas

3.4.2 Minat

3.4.3 Opininya

4 Psikologi

(Kotler

Philip,2007

:226-233)

4.1 Motivasi 4.1.1 Kebutuhan

4.2 Presepsi 4.2.1 Mengorganisasi

4.2.2 Mengimplementasi

4.3 Belajar 4.3.1 Pengalaman

4.4 Memori 4.4.1 Iklan

No Variabel Y Indikator

Keputusan

(sudartik,2009)

1.Persepsi melihat kinerja / Performance

karyawan

2. Kepuasan akan produk yang ditawarkan

3. Penyediaan informasi pada saat diminta

4. Kontak dengan nasabah sangat tinggi

5. Pertimbangan kualitas pelayanan

6. Pertimbangan periklanan

Page 77: Atin+Yulaifah Feb

59

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Ciputat

Ciputat adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten,

Indonesia. Sebelum Kota Tangerang Selatan menjadi kota otonom, Ciputat merupakan

kecamatan dari Kabupaten Tangerang.

Kecamatan Ciputat terletak di sebelah selatan kabupaten Tangerang, luas Kecamatan

Ciputat ini adalah 3.626 Ha, dengan letak ketinggian dari permukaan laut 44 m dan

memiliki curah hujan rata – rata 2000 – 3000 mm / tahun.

Tabel 4.1

Sensus Penduduk Ciputat 2010

Kecamatan Laki-laki perempuan Jumlah

Page 78: Atin+Yulaifah Feb

60

Sumber: data BPS 2010

B. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu

alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur

tergantung kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan

cermat dan tepat (Suliyanto, 2005:40).

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur benar-

benar mampu mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Biasanya syarat

minimum yang dapat memenuhi syarat adalah jika r < 0,3. Sehingga papbila ada

korelasi dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut

dinyatakan tidak valid (Sugiono, 2006:267) .

Untuk menguji apakah butir-butir pernyataan itu valid, dilakukan try out

penyebaran kuesioner kepada 30 responden pada Nasabah yang menggunakan

jasa perbankan syariah dengan memberikan 36 butir pernyataan untuk menguji

validitas dan reliabilitas dari semua pernyataan tersebut.

Kuesioner dibagi ke dalam lima faktor utama yaitu budaya, sosial, pribadi,

psikologi dan keputusan pembelian.

Setelah dilakukan try out terhadap 30 responden dan 36 pertanyaan, dapat

dilihat hasil dari try out sebagai berikut:

Tabel 4.2

Ciputat 99.387 96.513 195..900

Page 79: Atin+Yulaifah Feb

61

Data hasil try out No Pertanyaan Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach’s Alpha if

item Deleted

Keterangan

1. .326 .896 Valid / Reliabel

2. .382 .895 Valid / Reliabel

3. .545 .892 Valid / Reliabel

4. .449 .894 Valid / Reliabel

5. .521 .893 Valid / Reliabel

6. .538 .893 Valid / Reliabel

7. .072 .900 Tidak Valid / Reliabel

8. .236 .897 Tidak Valid / Reliabel

9. .489 .894 Valid / Reliabel

10. .509 .893 Valid / Reliabel

11. .360 .896 Valid / Reliabel

12. .425 .895 Valid / Reliabel

13. .266 .898 Tidak Valid / Reliabel

14. .337 .897 Valid / Reliabel

15. .268 .898 Valid / Reliabel

16. .543 .894 Valid / Reliabel

17. .552 .893 Valid / Reliabel

18. .589 .891 Valid / Reliabel

19. .683 .892 Valid / Reliabel

20. .626 .891 Valid / Reliabel

No Pertanyaan Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach’s Alpha if

item Deleted

Keterangan

21. .713 .890 Valid / Reliabel

22. .317 .896 Valid / Reliabel

23. .419 .895 Valid / Reliabel

24. .566 .892 Valid / Reliabel

25. .589 .893 Valid / Reliabel

26. .651 .891 Valid / Reliabel

27. .460 .894 Valid / Reliabel

28. .375 .895 Valid / Reliabel

29. .588 .891 Valid / Reliabel

30. .378 .896 Valid / Reliabel

31. .181 .898 Tidak Valid / Reliabel

32. .284 .896 Tidak Valid / Reliabel

33. .135 .898 Tidak Valid / Reliabel

34. .675 .891 Valid / Reliabel

35. .409 .895 Tidak Valid / Reliabel

36. .147 .899 Tidak Valid / Reliabel

Sumber : data diolah, 2011

Hasil try out pada tabel 4.2 dapat diperoleh data yang tidak valid sebanyak 8

butir pertanyaan. Dikarenakan nilai korelasinya dari masing-masing butir pertanyaan

sangat rendah. Berdasarkan arahan dosen pembimbing, maka pernyataan yang tidak

Page 80: Atin+Yulaifah Feb

62

valid pun di ubah dan dikembangkan. Setelah mengubah dan mengembangkan

kuesioner yang ada, maka dilanjutkan dengan melakukan penyebaran kuesioner

terhadap 100 responden.

Setelah peneliti melakukan atau membagikan kuesioner kepada 100 responden

yaitu nasabah yang menggunakan jasa perbankan syariah, kemudian diolah dengan

bantuan SPSS 17.0, hasilnya tidak ada satupun pertanyaan yang memiliki nilai

korelasi yang negatif yang berarti ke pertanyaan adalah valid dan realibel (lihat tabel

4.3).

Tabel 4.3

Validitas dan reliabilitas

No Pertanyaan Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

keterangan

Nilai .460 .920 Valid / Reliabel

Preferensi .529 .919 Valid / Reliabel

Kebudayaan .381 .921 Valid / Reliabel

Agama .561 .918 Valid / Reliabel

Kelompok ras .465 .919 Valid / Reliabel

Wilayah geografis .441 .920 Valid / Reliabel

kelas sosial .656 .917 Valid / Reliabel

Sikap .440 .920 Valid / Reliabel

Prilaku .582 .918 Valid / Reliabel

Kebiasaan .622 .917 Valid / Reliabel

Orang tua .471 .919 Valid / Reliabel

Kerabat dekat .356 .921 Valid / Reliabel

Posisi .435 .920 Valid / Reliabel

Jabatan .520 .919 Valid / Reliabel

Selera .607 .917 Valid / Reliabel

Kebutuhan materil .473 .919 Valid / Reliabel

Penghasilan .552 .918 Valid / Reliabel

Konsumsi .486 .919 Valid / Reliabel

Kepercayaan diri .471 .919 Valid / Reliabel

Dominasi .394 .920 Valid / Reliabel

Page 81: Atin+Yulaifah Feb

63

Kehormatan .550 .918 Valid / Reliabel

Aktivitas .419 .920 Valid / Reliabel

Minat .475 .919 Valid / Reliabel

Opininya .568 .918 Valid / Reliabel

Kebutuhan .502 .919 Valid / Reliabel

Mengorganisasi .399 .920 Valid / Reliabel

Mengimplementasi .340 .921 Valid / Reliabel

Pengalaman .467 .919 Valid / Reliabel

Iklan .421 .920 Valid / Reliabel

Persepsi melihat kinerja / Performance

karyawan

.499 .919 Valid / Reliabel

Kepuasan akan produk yang ditawarkan .589 .918 Valid / Reliabel

Penyediaan informasi pada saat diminta .572 .919 Valid / Reliabel

Kontak dengan nasabah sangat tinggi .464 .919 Valid / Reliabel

Pertimbangan kualitas pelayanan .541 .919 Valid / Reliabel

Pertimbangan periklanan .456 .919 Valid / Reliabel

Sumber: data diolah, 2011

2. Reliabilitas

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach

Alpha > 0,6. (Imam Ghozali, 2001: 42). Tabel realibilitas dapat dilihat pada

tabel 4.4 dibawah ini :

Table 4.4

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.921 .926 35

Dari tabel diatas nilai Cronbach Alpha sebesar 0,926 > 0,60 maka dapat

disimpulkan bahwa ke-35 variabel tersebut adalah valid dan realibel untuk

mengukur pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap keputusan

nasabah dalam memilih bank syariah

C. Penemuan dan Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Page 82: Atin+Yulaifah Feb

64

Penelitian ini menggambarkan keadaan responden yang berjumlah 100

responden yang merupakan pengguna jasa perbankan syariah yaitu pada masyarakat

tangsel yang menggunakan jasa perbankan syariah, yang terdiri dari jenis kelamin,

usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan per bulan. Berdasarkan hasil

pengolahan kuesioner maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.5

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid laki-laki 28 28.0 28.0 28.0

perempuan 72 72.0 72.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber:, data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah

perempuan yaitu sebanyak 72 responden atau 72% dan sisanya sebanyak 28 responden

atau 28% adalah laki-laki. Kesimpulannya adalah bahwa jasa perbankan syariah

banyak digunakan oleh kaum perempuan.

Tabel 4.6

usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 16-20 9 9.0 9.0 9.0

21-30 72 72.0 72.0 81.0

31-40 16 16.0 16.0 97.0

di atas 40 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.6 menunjukkan bahwa terdapat 9 responden atau 9% berusia

16-20 tahun, 72 responden atau 72% berusia 21-30 tahun, 16 responden atau 16%

berusia 31-40 tahun, 3 responden atau 3% berusia diatas 40 tahun.

Tabel 4.7

pendidikan terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid D3 6 6.0 6.0 6.0

S1 49 49.0 49.0 55.0

S2 1 1.0 1.0 56.0

SMA 44 44.0 44.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 83: Atin+Yulaifah Feb

65

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.7, menunjukkan bahwa 6 responden atau 6% berpendidikan

D3, 49 responden atau 49% berpendidikan SI, 1 responden atau 1% berpendidikan S2,

44 responden atau 44% berpendidikan SMA. Hal ini menyimpulkan bahwa

kebanyakan nasabah berpendidikan S1.

Sumber: data diolah SPSS 17,2011

Dari hasil tabel 4.8 menunjukkan bahwa 5 responden 5% ibu rumah tangga, 32

responden atau 32% karyawan swasta, 1 responden atau 1% lainnya, 10 responden

atau 10% pegawai negeri, 44 responden atau 44% pelajar/mahasiswa, 8 responden

atau 8% wiraswata. Hal ini menunjukkan bahwa dominasi mahasiswa dalam

menggunakan jasa perbankan syariah.

Tabel 4.9

pendapatan perbulan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid diatas Rp 3.000.000 15 15.0 15.0 15.0

Rp 1.100.000 - Rp 2.000.000 28 28.0 28.0 43.0

Rp 2.100.000 - Rp 3.000.000 19 19.0 19.0 62.0

Rp 500.000 - Rp 1.000.000 38 38.0 38.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.9, menunjukkan bahwa 15 responden atau 15% memiliki

pendapatan diatas Rp 3.000.000, 28 responden atau 28% memiliki pendapatan Rp

1.100.000 – Rp 2.000.000, 19 responden atau 19% memiliki pendapatan Rp 2.100.000

Tabel 4.8

pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ibu rumah tangga 5 5.0 5.0 5.0

Karyawan Swasta 32 32.0 32.0 37.0

lain-lain 1 1.0 1.0 38.0

Pegawai negeri 10 10.0 10.0 48.0

pelajar/mahasiswa 44 44.0 44.0 92.0

Wiraswasta 8 8.0 8.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 84: Atin+Yulaifah Feb

66

– Rp 3.000.000, 38 responden atau 38% memiliki pendapatan Rp 500.000 – Rp

1.000.000.

sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.10. menunjukkan bahwa 29 responden atau 29% menjadi

nasabah 1 tahun, 34 responden atau 34% menjadi nasabah 2 tahun, 13 responden atau

13% menjadi nasabah 3 tahun, 5 responden atau 5% menjadi nasabah diatas 5 tahun,

19 responden atau 19 % menjadi nasabah kurang dari 1 tahun.

2. Faktor Budaya (X1)

Tabel 4.11

memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran islam

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ragu-ragu 6 6.0 6.0 6.0

setuju 63 63.0 63.0 69.0

sangat setuju 31 31.0 31.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.11, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena sesuai dengan ajaran islam terdapat 6 responden atau 6% menyatakan ragu-

ragu, 63 responden atau 63% menyatakan setuju, dan 31 responden atau 31%

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa memilih Bank Syariah karena

sesuai dengan ajaran islam, di dasari oleh larangan dalam agama islam untuk

memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta

Tabel 4.10

lama menjadi nasabah bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 tahun 29 29.0 29.0 29.0

2 tahun 34 34.0 34.0 63.0

3 tahun 13 13.0 13.0 76.0

diatas 5 tahun 5 5.0 5.0 81.0

kurang dari 1 tahun 19 19.0 19.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 85: Atin+Yulaifah Feb

67

larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram kebanyakan umat

islam telah menjalankan perintah itu.

Tabel 4.12

Lebih memilih menggunakan jasa perbankan syariah dari pada bank konvensional

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0

ragu-ragu 19 19.0 19.0 25.0

Setuju 60 60.0 60.0 85.0

sangat setuju 15 15.0 15.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.12, penilaian responden mengenai lebih memilih

menggunakan jasa perbankan syariah dari pada bank konvensional terdapat 6

responden atau 6% menyatakan tidak setuju, 19 responden atau 19% menyatakan

ragu-ragu, 60 responden atau 60% menyatakan setuju, dan 15 responden atau 15%

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden lebih memilih

menggunakan jasa perbankan syariah daripada bank konvensional. adanya keyakinan

yang kuat dikalangan masyarakat muslim bahwa bank konvensional itu mengandung

unsur riba yang di larang Islam dan kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin

melepaskan diri dari peresoalan riba.

Tabel 4.13

Memilih bank syariah karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama islam

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 29 29.0 29.0 29.0

ragu-ragu 20 20.0 20.0 49.0

Setuju 41 41.0 41.0 90.0

sangat setuju 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.13, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama islam terdapat 29 responden atau

29% menyatakan tidak setuju, 20 responden atau 20% menyatakan ragu-ragu, 41

responden atau 41% menyatakan setuju, dan 10 responden atau 10% menyatakan

sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena

Page 86: Atin+Yulaifah Feb

68

sebagian besar penduduk Indonesia beragama islam. dengan jumlah pemeluk Islam di

Indonesia sekitar 216 juta jiwa atau 88% dari penduduk Indonesia.

Tabel 4.14

Memilih bank syariah karena sesuai dengan ajaran agama saya (islam)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0

ragu-ragu 11 11.0 11.0 17.0

setuju 57 57.0 57.0 74.0

sangat setuju 26 26.0 26.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.14, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena sesuai dengan ajaran agama saya (islam) terdapat 6 responden atau 6%

menyatakan tidak setuju, 11 responden atau 11% menyatakan ragu-ragu, 57 responden

atau 57% menyatakan setuju, dan 26 responden atau 26% menyatakan sangat setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena sesuai dengan

ajaran agama saya (islam). dimana Perbankan syariah berusaha mengakomodir

berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang

dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip Syari'ah Islam.

Tabel 4.15

Memilih bank syariah karena berasal dari jawa, karena hampir seluruh orang jawa beragama islam

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 12 12.0 12.0 12.0

tidak setuju 44 44.0 44.0 56.0

ragu-ragu 26 26.0 26.0 82.0

setuju 17 17.0 17.0 99.0

sangat setuju 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.15, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena berasal dari jawa, karena hamper seluruh orang jawa beragama islam terdapat

12 responden atau 12% menyatakan sangat tidak setuju, 44 responden atau 44%

menyatakan tidak setuju, 26 responden atau 26% menyatakan ragu-ragu, 17 responden

atau 17% menyatakan setuju, dan 1 responden atau 1% menyatakan sangat setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa perkembangan umat muslim di Indonesia telah meluas tidak

Page 87: Atin+Yulaifah Feb

69

hanya terpusat pada pulau jawa. Sehingga responden lebih banyak menyatakan tidak

setuju untuk memilih bank syariah karena berasal dari jawa.

Tabel 4.16

Memilih bank syariah karena letaknya dekat dari rumah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0

tidak setuju 35 35.0 35.0 37.0

ragu-ragu 34 34.0 34.0 71.0

setuju 23 23.0 23.0 94.0

sangat setuju 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.16, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena letaknya dekat dari rumah terdapat 2 responden atau 2% menyatakan sangat

tidak setuju, 35 responden atau 35% menyatakan tidak setuju, 34 responden atau 34%

menyatakan ragu-ragu, 23 responden atau 23% menyatakan setuju, dan 6 responden

atau 6% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat

yang tinggi untuk bertransaksi secara halal melalui bank syariah tanpa memperdulikan

lokasi yang jauh.

Tabel 4.17

Memilih bank syariah karena masuk dalam golongan kelas sosial saya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0

tidak setuju 20 20.0 20.0 28.0

ragu-ragu 34 34.0 34.0 62.0

Setuju 31 31.0 31.0 93.0

sangat setuju 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.17, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena masuk dalam golongan kelas sosial saya terdapat 8 responden atau 8%

menyatakan sangat tidak setuju, 20 responden atau 20% menyatakan tidak setuju, 34

responden atau 34% menyatakan ragu-ragu, 31 responden atau 31% menyatakan

setuju, dan 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan

Page 88: Atin+Yulaifah Feb

70

bahwa nasabah memilih bank syariah bukan dari pertimbangan kelas sosial karena

sebagian besar nasabah memilih ragu-ragu.

3. Faktor Sosial (X2)

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.18, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena menentang riba terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju,

2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 18 responden atau 18% menyatakan

ragu-ragu, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, dan 29 responden atau 29%

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah menentang riba

merupakan hal yang dipertimbangkan nasabah dalam memilih bank syariah terlihat

dari adanya 50 nasabah menyatakan setuju.

Tabel 4.19

Memilih bank syariah karena ingin membuat diri saya menjalani perilaku dan gaya hidup yang islami

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0

ragu-ragu 18 18.0 18.0 21.0

setuju 56 56.0 56.0 77.0

sangat setuju 23 23.0 23.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.19, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena ingin membuat diri saya menjalani perilakudan gaya hidup yang islami terdapat

0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden atau 3%

menyatakan tidak setuju, 18 responden atau 18% menyatakan ragu-ragu, 56 responden

atau 56% menyatakan setuju, dan 23 responden atau 23% menyatakan sangat setuju.

Tabel 4.18

Memilih bank syariah karena menentang riba

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 2 2.0 2.0 3.0

ragu-ragu 18 18.0 18.0 21.0

setuju 50 50.0 50.0 71.0

sangat setuju 29 29.0 29.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 89: Atin+Yulaifah Feb

71

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas nasabah memilih bank syariah karena ingin

membuat diri mereka menjalani perilaku dan gaya hidup yang islami.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.20, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena terbiasa dengan lingkungan saya yang islami terdapat 12 responden atau 12%

menyatakan tidak setuju, 25 responden atau 25% menyatakan ragu-ragu, 48 responden

atau 48% menyatakan setuju, dan 15 responden atau 15% menyatakan sangat setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank

syariah, terliha dari banyaknya nasabah yang memilih setuju.

Sumber: Data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.21, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena mengikuti orang tua terdapat 8 responden atau 8% menyatakan sangat tidak

setuju, 48 responden atau 48% menyatakan tidak setuju, 28 responden atau 28%

menyatakan ragu-ragu, 12 responden atau 12% menyatakan setuju, dan 4 responden

atau 4% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank

Tabel 4.20

Memilih bank syariah karena terbiasa dengan lingkungan saya yang islami

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 12 12.0 12.0 12.0

ragu-ragu 25 25.0 25.0 37.0

setuju 48 48.0 48.0 85.0

sangat setuju 15 15.0 15.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tabel 4.21

Memilih bank syariah karena mengikuti orang tua

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0

tidak setuju 48 48.0 48.0 56.0

ragu-ragu 28 28.0 28.0 84.0

setuju 12 12.0 12.0 96.0

sangat setuju 4 4.0 4.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 90: Atin+Yulaifah Feb

72

syariah tidak terpengaruh oleh orang tuanya terlihat dari banyaknya nasabah yang

memilih tidak setuju dengan memilih bank syariah karena mengikuti orang tua.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.22, penilaian responden mengenai memilih menggunakan

bank syariah karena terpengaruh oleh kerabat dekat terdapat 8 responden atau 8%

menyatakan sangat tidak setuju, 49 responden atau 49% menyatakan tidak setuju, 25

responden atau 25% menyatakan ragu-ragu, 16 responden atau 16% menyatakan

setuju, dan 2 responden atau 2% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa nasabah memilih bank syariah tidak terpengaruh oleh kerabat dekat terlihat dari

banyaknya nasabah yang memilih tidak setuju dengan memilih menggunakan bank

syariah karena terpengaruh dari kerabat dekat.

S

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.23, penilaian responden mengenai memilih menggunakan

bank syariah karena lingkungan kerja terdapat 6 responden atau 6% menyatakan

sangat tidak setuju, 47 responden atau 47% menyatakan tidak setuju, 23 responden

atau 23% menyatakan ragu-ragu, 19 responden atau 19% menyatakan setuju, dan 5

Tabel 4.22

Memilih menggunakan bank syariah karena terpengaruh dari kerabat dekat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0

tidak setuju 49 49.0 49.0 57.0

ragu-ragu 25 25.0 25.0 82.0

setuju 16 16.0 16.0 98.0

sangat setuju 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tabel 4.23

Memilih menggunakan bank syariah karena lingkungan kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0

tidak setuju 47 47.0 47.0 53.0

ragu-ragu 23 23.0 23.0 76.0

setuju 19 19.0 19.0 95.0

sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 91: Atin+Yulaifah Feb

73

responden atau 5% menyatakan sangat setuju. Banyaknya nasabah yang tidak setuju

menunjukkan bahwa lingkungan kerja tidak terlalu dipertimbangkan nasabah dalam

memilih bank syariah.

Sumber: Data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.24, penilaian responden mengenai memilih menggunakan

bank syariah karena sesuai dengan jabatan saya di kantor terdapat 11 responden atau

11% menyatakan sangat tidak setuju, 49 responden atau 49% menyatakan tidak setuju,

24 responden atau 24% menyatakan ragu-ragu, 11 responden atau 11% menyatakan

setuju, dan 5 responden atau 5% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa 49 nasabah tidak setuju memilih menggunakan bank syariah karena sesuai

dengan jabatannya di kantor artinya hal ini tidak menjadi pertimbangan bagi nasabah

dalam memilih bang syariah.

4. Faktor Pribadi (X3)

Tabel 4.25

Memilih bank syariah karena produk-produk yang ditawarkan sesuai dengan selera saya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0

tidak setuju 8 8.0 8.0 10.0

ragu-ragu 21 21.0 21.0 31.0

setuju 58 58.0 58.0 89.0

sangat setuju 11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.25, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena produk-produk yang ditawarkan sesuai dengan selera saya terdapat 2 responden

Tabel 4.24

Memilih menggunakan bank syariah karena sesuai dengan jabatan saya di kantor

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 11 11.0 11.0 11.0

tiddak setuju 49 49.0 49.0 60.0

ragu-ragu 24 24.0 24.0 84.0

setuju 11 11.0 11.0 95.0

sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 92: Atin+Yulaifah Feb

74

atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden atau 8% menyatakan tidak

setuju, 21 responden atau 21% menyatakan ragu-ragu, 58 responden atau 58%

menyatakan setuju, dan 11 responden atau 11% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena produk-produk yang

ditawarkan sesuai dengan seleranya merupakan salah satu hal yang mempengaruhi

nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 58 nasabah menyatakan setuju.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.26, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena memberikan keuntungan lebih dari bank konvensional terdapat 12 responden

atau 12% menyatakan tidak setuju, 27 responden atau 27% menyatakan ragu-ragu, 44

responden atau 44% menyatakan setuju, dan 17 responden atau 17% menyatakan

sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena

memberikan keuntungan lebih dari bank konvensional merupakan salah satu hal yang

mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 44 nasabah

menyatakan setuju.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Tabel 4.26

Memilih bank syariah karena memberikan keuntungan lebih dari bank konvensional

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 12 12.0 12.0 12.0

ragu-ragu 27 27.0 27.0 39.0

setuju 44 44.0 44.0 83.0

sangat setuju 17 17.0 17.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tabel 4.27

Memilih bank syariah karena sesuia dengan penghasilan yang saya dapatkan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0

tidak setuju 21 21.0 21.0 24.0

ragu-ragu 29 29.0 29.0 53.0

setuju 41 41.0 41.0 94.0

sangat setuju 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 93: Atin+Yulaifah Feb

75

Dari hasil tabel 4.27, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena sesuai dengan penghaasilan yang saya dapatkan terdapat 3 responden atau 3%

menyatakan sangat tidak setuju, 21 responden atau 21% menyatakan tidak setuju, 29

responden atau 29% menyatakan ragu-ragu, 41 responden atau 41% menyatakan

setuju, dan 6 responden atau 6% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa nasabah memilih bank syariah karena sesuai dengan penghaasilan yang saya

dapatkan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank

syariah terlihat dari 41 nasabah menyatakan setuju.

Tabel 4.28

Memilih bank syariah karena ingin mengkonsumsi segala sesuatu dengan halal

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0

ragu-ragu 11 11.0 11.0 15.0

setuju 65 65.0 65.0 80.0

sangat setuju 20 20.0 20.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.28, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena ingin menkonsumsi segala sesuatu dengan halal terdapat 4 responden atau 4%

menyatakan tidak setuju, 11 responden atau 11% menyatakan ragu-ragu, 65 responden

atau 65% menyatakan setuju, dan 20 responden atau 20% menyatakan sangat setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena ingin

menkonsumsi segala sesuatu dengan halal merupakan salah satu hal yang

mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 65 nasabah

menyatakan setuju.

Page 94: Atin+Yulaifah Feb

76

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.29, penilaian responden mengenai menggunakan jasa bank

syariah membuat saya percaya diri terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat

tidak setuju, 12 responden atau 12% menyatakan tidak setuju, 35 responden atau 35%

menyatakan ragu-ragu, 42 responden atau 42% menyatakan setuju, 10 responden atau

10% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih

menggunakan jasa bank syariah membuat percaya diri merupakan salah satu hal yang

mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 42 nasabah

menyatakan setuju.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.30, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena teman-teman saya dominan/kebanyakan menggunakan bank syariah terdapat

43 responden atau 43% menyatakan tidak setuju, 32 responden atau 32% menyatakan

ragu-ragu, 24 responden atau 24% menyatakan setuju, 1 responden atau 1%

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah

Tabel 4.29

Menggunakan jasa bank syariah membuat saya percaya diri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 12 12.0 12.0 13.0

ragu-ragu 35 35.0 35.0 48.0

setuju 42 42.0 42.0 90.0

sangat setuju 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tabel 4.30

Memilih bank syariah karena teman-teman saya dominan/ kebanyakan menggunakan bank syariah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 43 43.0 43.0 43.0

ragu-ragu 32 32.0 32.0 75.0

setuju 24 24.0 24.0 99.0

sangat setuju 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 95: Atin+Yulaifah Feb

77

karena teman-teman saya dominan/kebanyakan menggunakan bank syariah tidak

menjadi salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah

terlihat dari 43 nasabah menyatakan tidak setuju.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.31, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena teman merasa lebih dihormati terdapat 3 responden atau 3% menyatakan sangat

tidak setuju, 29 responden atau 29% menyatakan tidak setuju, 45 responden atau 45%

menyatakan ragu-ragu, 19 responden atau 19% menyatakan setuju, 4 responden atau

4% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah memilih bank

syariah karena merasa lebih dihormati tidak menjadi salah satu hal yang

mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 45 nasabah

menyatakan ragu-ragu.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.32, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena sesuai dengan aktivitas lingkungan disekitar saya terdapat 4 responden atau 4%

menyatakan sangat tidak setuju, 25 responden atau 25% menyatakan tidak setuju, 34

Tabel 4.31

Memilih bank syariah karena merasa lebih dihormati

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0

tidak setuju 29 29.0 29.0 32.0

ragu-ragu 45 45.0 45.0 77.0

setuju 19 19.0 19.0 96.0

sangat setuju 4 4.0 4.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tabel 4.32

Memilih bank syariah karena sesuai dengan aktivitas lingkungan disekitar saya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0

tidak setuju 25 25.0 25.0 29.0

ragu-ragu 34 34.0 34.0 63.0

setuju 34 34.0 34.0 97.0

sangat setuju 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 96: Atin+Yulaifah Feb

78

responden atau 34% menyatakan ragu-ragu, 34 responden atau 34% menyatakan

setuju, 3 responden atau 3% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

nasabah memilih bank syariah karena sesuai dengan aktivitas lingkungan disekitarnya

merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah

walaupun angka nasabah yang menyatakn setuju dengan ragu-ragu sama-sama 34

nasabah.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.33, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena prinsip kejujuran dan transparan terdapat 4 responden atau 4% menyatakan

tidak setuju, 12 responden atau 12% menyatakan ragu-ragu, 57 responden atau 57%

menyatakan setuju, 27 responden atau 27% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena prinsip kejujuran dan

transparan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih

bank syariah terlihat dari banyaknya nasabah yang menyatakan setuju.

Sumber : data diolah SPSS 17, 2011

Tabel 4.33

Memilih bank syariah karena prinsip kejujuran dan transparan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0

ragu-ragu 12 12.0 12.0 16.0

setuju 57 57.0 57.0 73.0

sangat setuju 27 27.0 27.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tabel 4.34

Memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang bank syariah yang transparan dalam bagi

hasil

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 1 1.0 1.0 2.0

ragu-ragu 17 17.0 17.0 19.0

setuju 58 58.0 58.0 77.0

sangat setuju 23 23.0 23.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 97: Atin+Yulaifah Feb

79

Dari hasil tabel 4.34, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena

opini

masyarakat tentang bank syariah yang transparan dalam bagi hasil terdapat 1

responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1% menyatakan

tidak setuju, 17 responden atau 17% menyatakan ragu-ragu, 58 responden atau 58%

menyatakan setuju, 23 responden atau 23% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang

bank syariah yang transparan dalam bagi hasil merupakan salah satu hal yang

mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari banyaknya nasabah

menyatakan setuju.

5. Faktor Psikologi (X4)

Sumber : data diolah SPSS 17, 2011

Tabel 4.35

Memilih bank syariah karena memenuhi/sesuai dengan kebutuhan saya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 7 7.0 7.0 8.0

ragu-ragu 24 24.0 24.0 32.0

setuju 61 61.0 61.0 93.0

sangat setuju 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 98: Atin+Yulaifah Feb

80

Dari hasil tabel 4.35, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena memenuhi/sesuai dengan kebutuhan saya terdapat 1 responden atau 1%

menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden atau 7% menyatakan tidak setuju, 24

responden atau 24% menyatakan ragu-ragu, 61 responden atau 61% menyatakan

setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

nasabah memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang bank syariah karena

memenuhi/sesuai dengan kebutuhan saya merupakan salah satu hal yang

mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari banyaknya nasabah

menyatakan setuju.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.36, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena sudah bekerja sama dengan banyak merchant yang tentunya bebas bunga

terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden atau 10%

menyatakan tidak setuju, 37 responden atau 37% menyatakan ragu-ragu, 45 responden

atau 45% menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena opini masyarakat tentang

bank syariah karena sudah bekerja sama dengan banyak merchant tentunya yang bebas

bunga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank

syariah terlihat dari banyaknya nasabah yang menyatakan setuju.

Tabel 4.36

Memilih bank syariah karena sudah bekerja sama dengan banyak merchant yang tentunya bebas

bunga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 10 10.0 10.0 11.0

ragu-ragu 37 37.0 37.0 48.0

setuju 45 45.0 45.0 93.0

sangat setuju 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 99: Atin+Yulaifah Feb

81

sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.37, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena telah mengimplementasikan prinsip syariah dengan baik terdapat 1 responden

atau 1% menyatakan tidak setuju, 31 responden atau 31% menyatakan ragu-ragu, 57

responden atau 57% menyatakan setuju, 11 responden atau 11% menyatakan sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena opini

masyarakat tentang bank syariah karena telah mengimplementasikan prinsip syariah

dengan baik merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih

bank syariah terlihat dari 57 nasabah yang menyatakan setuju.

Tabel 4.38

Memilih bank syariah karena pengalaman kinerjannya yang tidak terpengaruh pada saat krisis

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 9 9.0 9.0 9.0

ragu-ragu 27 27.0 27.0 36.0

setuju 43 43.0 43.0 79.0

sangat setuju 21 21.0 21.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data dioalah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.38, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena pengalaman kinerjanya yang tidak terpengaruh pada saat krisis terdapat 9

responden atau 9% menyatakan tidak setuju, 27 responden atau 27% menyatakan

ragu-ragu, 43 responden atau 43% menyatakan setuju, 21 responden atau 21%

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank

syariah karena pengalaman kinerjanya yang tidak terpengaruh pada saat krisis

Tabel 4.37

Memilih bank syariah karena telah mengimplementasikan prinsip syariah dengan baik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

ragu-ragu 31 31.0 31.0 32.0

setuju 57 57.0 57.0 89.0

sangat setuju 11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 100: Atin+Yulaifah Feb

82

merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah

terlihat dari 43 nasabah yang menyatakan setuju.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.39, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena melihat promosi di televisi terdapat 1 responden atau 1% menyatakan sangat

tidak setuju, 28 responden atau 28% menyatakan tidak setuju, 24 responden atau 24%

menyatakan ragu-ragu, 38 responden atau 38% menyatakan setuju, 9 responden atau

9% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memilih bank

syariah karena melihat promosi di televisi merupakan salah satu hal yang

mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah terlihat dari 38 nasabah yang

menyatakan setuju.

6. Keputusan nasabah (Y)

Tabel 4.40

Memilih bank syariah karena kinerja para karyawan baik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0

ragu-ragu 33 33.0 33.0 40.0

setuju 53 53.0 53.0 93.0

sangat setuju 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tabel 4.39

Memilih bank syariah karena melihat promosi di televisi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 28 28.0 28.0 29.0

ragu-ragu 24 24.0 24.0 53.0

setuju 38 38.0 38.0 91.0

sangat setuju 9 9.0 9.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 101: Atin+Yulaifah Feb

83

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.40, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena kinerja para karyawan baik terdapat 7 responden atau 7% menyatakan tidak

setuju, 33 responden atau 33% menyatakan ragu-ragu, 53 responden atau 53%

menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena kinerja para karyawan

baik merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank

syariah terlihat dari 53 nasabah yang menyatakan setuju.

Tabel 4.41

Memilih bank syariah Karena puas dengan produk yang ditawarkan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0

ragu-ragu 25 25.0 25.0 27.0

setuju 66 66.0 66.0 93.0

sangat setuju 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.41, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena puas dengan produk yang ditawarkan terdapat 2 responden atau 2%

menyatakan tidak setuju, 25 responden atau 25% menyatakan ragu-ragu, 66 responden

atau 66% menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa responden memilih bank syariah karena puas dengan produk

yang ditawarkan, , ini menunjukkan bahwa puas dengan produk yang ditawarkan

menjadi hal penting yang dipertimbangkan nasabah dalam memilih bank syariah

terlihat dari 66 nasabah yang menyatakan setuju.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Tabel 4.42

Bank syariah memberikan informasi secara lengkap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ragu-ragu 19 19.0 19.0 19.0

setuju 76 76.0 76.0 95.0

sangat setuju 5 5.0 5.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 102: Atin+Yulaifah Feb

84

Dari hasil tabel 4.42, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena memberikan informasi secara lengkap terdapat 19 responden atau 19%

menyatakan ragu-ragu, 76 responden atau 76% menyatakan setuju, 5 responden atau

5% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya nasabah yang

setuju memilih bank syariah karena memberikan informasi secara lengkap merupakan

salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.43, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena sangat dekat dengan nasabahnya terdapat 6 responden atau 6% menyatakan

tidak setuju, 33 responden atau 33% menyatakan ragu-ragu, 55 responden atau 55%

menyatakan setuju, 6 responden atau 6% menyatakan sangat setuju. Sebagian besar

nasabah yang setuju menunjukkan bahwa bank syariah dekat dengan nasabah menjadi

pertimbangan dalam memilih bank syariah.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.44, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena kualitas pelayanan yang baik terdapat 1 responden atau 1% menyatakan tidak

setuju, 12 responden atau 12% menyatakan ragu-ragu, 80 responden atau 80%

Tabel 4.43

Bank syariah sangat dekat dengan nasabahnya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0

ragu-ragu 33 33.0 33.0 39.0

setuju 55 55.0 55.0 94.0

sangat setuju 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tabel 4.44

Bank syariah memiliki kualitas pelayanan yang baik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

ragu-ragu 12 12.0 12.0 13.0

setuju 80 80.0 80.0 93.0

sangat setuju 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 103: Atin+Yulaifah Feb

85

menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa nasabah memilih bank syariah karena kualitas pelayanan yang

baik. Dimana nasabah yang merasa puas karena membeli jasa dengan kualitas yang

baik akan melakukan beberapa tindakan untuk mengungkapkan kepuasannya.

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Dari hasil tabel 4.45, penilaian responden mengenai memilih bank syariah

karena iklan bank syariah membuat saya tertarik untuk menjadi nasabah terdapat 13

responden atau 13% menyatakan tidak setuju, 24 responden atau 24% menyatakan

ragu-ragu, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 6 responden atau 6%

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa promosi dan komunikasi

merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu program pemasaran,

banyaknya nasabah yang menyatakan setuju menunjukkan bahwa iklan bank syariah

merupakan salah satu hal yang mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah.

D. Uji asumsi klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang

akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam

penelitian ini adalah dat yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat

dilihat dengan beberapa cara diantaranya:

Tabel 4.45

Iklan bank syariah membuat saya tertarik untuk menjadi nasabah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 13 13.0 13.0 13.0

ragu-ragu 24 24.0 24.0 37.0

setuju 57 57.0 57.0 94.0

sangat setuju 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 104: Atin+Yulaifah Feb

86

1) Normal P-Plot

Uji normalitas data dengan Normal P-Plot, suatu variabel dikatakan

normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar disekitar

garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.

Berikut adalah gambar 4.1 hasil uji normalitas pada kurva Normal P-Plot:

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Page 105: Atin+Yulaifah Feb

87

Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot, dapat

disimpulkan grafik histogram memberikan pola yang seimbang. Sedangkan pada

grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, dan

penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar. Kedua grafik ini menunjukkan

bahwa model regresi sesuai dengan asumsi normalitas dan layak digunakan.

2. Uji Multikolinearitas

Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variable

independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada

korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil

perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang

sama, tidak ada satu variabel independen pun yang memiliki nilai VIF lebih dari

10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.3

Tabel 4.46

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.237 1.414 5.118 .000

budaya .109 .065 .165 1.673 .098 .485 2.063

sosial -.017 .064 -.027 -.268 .789 .464 2.156

pribadi .207 .062 .394 3.318 .001 .334 2.995

psikologi .315 .098 .304 3.223 .002 .532 1.881

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Page 106: Atin+Yulaifah Feb

88

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,

sehingga model regresi layak di pakai untuk menganalisis pengaruh budaya,

sosial, pribadi dan psikologi terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah.

4. Uji F

Uji F pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

independent (Budaya. Sosial, Pribadi dan Psikologi) berpengaruh secara

bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependent (keputusan membeli)

dan criteria pengujiannya adalah Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan

Ha ditolak. Begitu juga sebaliknya Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan

Ha diterima. (Duwi priyatno,146:2009) Setelah dilakukan pengujian maka

diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 107: Atin+Yulaifah Feb

89

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Pada tabel 4.47 dalam model ANOVA dapat diperoleh F hitung sebesar

91.091. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1=4 dan df2=95, didapat

nilai Ftabel =2.467. Karena nilai Fhitung (29.228) > nilai Ftabel (2.467) maka dapat

disimpulkan bahwa keempat variabel independen yaitu budaya, social, pribadi

dan psikologi dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap

variabel keputusan pembelian. Sehingga model regresi yang didapatkan layak

digunakan untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan

Ha diterima.

5. Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent.

Apabila probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka hasilnya signifikan dan berarti

terdapat pengaruh dari variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2005:84). Atau apabila t hitung > t tabel atau tingkat

signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dan begitu juga sebaliknya

apabila t hitung < t tabel atau tingkat signifikansi < 0,05 maka Ha ditolak dan

Ho diterima. (Duwi priyatno,146:2009) Hasil uji t bisa dilihat dalam tabel 4.48

dibawah ini:

Tabel 4.47

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1 Regressio

n 364.365 4 91.091 29.228 .000a

Residual 296.075

95 3.117

Total 660.440

99

a. Predictors: (Constant), psikologi, soaial, budaya, pribadi

b. Dependent Variable: keputusan pembelian

Tabel 4.48

Hasil uji multikolinearitas

Coefficientsa

Page 108: Atin+Yulaifah Feb

90

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas untuk mengetahui besarnya

pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individual)

terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:

1) Menguji signifikansi variabel budaya (X1)

Terlihat bahwa thitung koefisien budaya adalah 1.673 Sedang ttabel bisa

dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah,

ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df =95 (didapat dari

rumus n-k-1, dimana n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel

independen). Didapat ttabel adalah 1.985.

Variabel budaya memiliki nilai p-value 0.098>0.05 artinya tidak

signifikan, sedangkan thitung<ttabel, (1.673<1.985), maka Ha ditolak dan Ho

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien budaya secara parsial

tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

2) Menguji signifikansi variabel sosial (X2)

Terlihat bahwa thitung untuk sosial adalah -0.268 sedangkan ttabel bisa

dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah,

ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 95. Didapat ttabel

adalah 1.985.

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.237 1.414 5.118 .000

budaya .109 .065 .165 1.673 .098 .485 2.063

sosial -.017 .064 -.027 -.268 .789 .464 2.156

pribadi .207 .062 .394 3.318 .001 .334 2.995

psikologi .315 .098 .304 3.223 .002 .532 1.881

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Page 109: Atin+Yulaifah Feb

91

Variabel sosial memiliki nilai p-value 0.789>0.05 artinya tidak

signifikan, sedangkan thitung<ttabel, (-0.268<1.985), maka Ha ditolak dan Ho

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien budaya secara parsial

tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

3) Menguji signifikansi variabel pribadi (X3)

Terlihat bahwa thitung untuk pribadi adalah 3.318 sedangkan ttabel bisa

dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah,

ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 95. Didapat ttabel

adalah 1.985.

Variabel pribadi memiliki nilai p-value 0.001<0.05 artinya tidak

signifikan, sedangkan thitung>ttabel, (3.318 >1.985), maka Ha diterima dan Ho

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien pribadi secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

4) Menguji signifikansi variabel psikologi (X4)

Terlihat bahwa thitung untuk pribadi adalah 3.223, sedangkan ttabel bisa

dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah,

ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 95. Didapat ttabel

adalah 1.985.

Variabel pribadi memiliki nilai p-value 0.002<0.05 artinya tidak

signifikan, sedangkan thitung>ttabel, (3.223>1.985), maka Ha diterima dan Ho

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien pribadi secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

6. Uji Regresi Berganda

Page 110: Atin+Yulaifah Feb

92

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat analisis

statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang

berpengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Dimana

variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Untuk menentukan

persamaan regresi, maka dapat dilihat pada tabel berikut:

Berdasarkan tabel coefficients diatas, dapat diperoleh persamaan regresi berganda

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Y = 7.237+ 0,109 X1 + (-0,017 X2) + 0.207X3 + 0.315X4 + e

7. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil pengujian koefisien determinasi yang telah dilakukan terhadap data yang

ada, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.49

Regresi berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.237 1.414 5.118 .000

budaya .109 .065 .165 1.673 .098 .485 2.063

sosial -.017 .064 -.027 -.268 .789 .464 2.156

pribadi .207 .062 .394 3.318 .001 .334 2.995

psikologi .315 .098 .304 3.223 .002 .532 1.881

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Tabel 4.50

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .743a .552 .553 1.76538 2.083

a. Predictors: (Constant), psikologi, soaial, budaya, pribadi

Page 111: Atin+Yulaifah Feb

93

Dalam tabel 4.50 (model summary) ini menunjukkan bahwa nilai R Square

adalah 0,552 atau 55,2%. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel independen

yaitu budaya. Sosial, pribadi dan psikologi, mampu menjelaskan variabel

dependen yaitu keputusan pembelian sebesar 55,2% dan selebihnya 44,8%

(100%-55,2%) ditentukan atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

termasuk dalam analisa atau penelitian regresi ini. Karena R Square berkisar

pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin besar angka R Square maka

semakin kuat variabelnya.

Seperti diketahuui 55,2% keputusan nasabah dalam menggunakan jasa

bank syariah dapat dijelaskan oleh variabel budaya, sosial, psikologi dan

pribadi, artinya 44,8% dipengaruhi oleh variabel lain, yang tidak dalam

cakupan penelitian penulis.

Karena, menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995) dalam Tatik

(2008:5) bahwa perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan

yang langsung yang dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi

dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang

mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.

b. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber: data diolah SPSS 17, 2011

Page 112: Atin+Yulaifah Feb

94

E. Interpretasi

Berdasarkan uraian tersebut dimana Interpretasi dari persamaan regresi linear

berganda adalah sebagai berikut :

a. Konstanta sebesar 7,237 memberikan arti bahwa variabel budaya, sosial, pribadi,

psikologi dianggap konstan maka tingkat keputusan nasabah dalam memilih bank

syariah sebesar 7,237.

b. Dari pengujian hipotesis di atas diketahui t hitung < t tabel, (1,673<1,985) dan nilai sig

> α yaitu 0,098>0,05 maka dapat simpulkan bahwa variabel budaya tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Artinya Ha

ditolak dan Ho diterima. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian M. Arief Mufraini

dalam “analisis faktor exploratory dan confirmatory keputusan nasabah dalam

menggunakan produk dan jasa bank syariah” faktor syariah menjadi faktor ke-tiga,

terkait dengan wawasan syariah dalam operasional penyajian produk dan jasa BMI

secara syariah. Dalam hal ini penulis memasukkan faktor syariah ke dalam variabel

Budaya.

c. Dari pengujian hipotesis di atas diketahui t hitung < t tabel (-0,268<1,985) dan nilai

sig > α yaitu 0,789>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel sosial tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank

syariah. Artinya Ha ditolak dan Ho diterima.

Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka, sekurang- kurangnya melalui

tiga cara. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup

baru dan mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang; kelompok acuan

menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi

pilihan seseorang akan produk dan merek actual. (Kotler 2007: 217).

Page 113: Atin+Yulaifah Feb

95

Menurut penelitian Samsudin “mengapa nasabah memilih menggunakan jasa bank

syariah” faktor dorongan, iklan dan sosialisasi menempati posisi faktor ke-enam.

Faktor adanya dorongan dari pihak lain (keluarga,teman dan lainnya), faktor

promosi/iklan yang dilakukan oleh bank syariah mandiri, faktor sosialisasi bank

syariah oleh beberapa kalangan umat islam (cendekiawan, ulama). Dalam hal ini

penulis memasukkan faktor dorongan, iklan dan sosialisasi ke dalam variabel Sosial.

d. Dari hasi pengujian hipotesis diatas diketahui t hitung > t tabel (-3,318>1,985) dan

nilai sig < α yaitu 0,001<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel pribadi

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank

syariah, Artinya Haditerima dan Ho ditolak.

Kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dari sifat- sifat yang ada pada

diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian konsumen sangat

ditentukan oleh faktor internal dirinya (motif, IQ, emosi, cara berpikir, persepsi) dan

faktor eksternal dirinya (lingkungan fisik, keluarga, masyarakat, sekolah, lingkingan

alam). Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan

keputusan dalam membeli (Anwar Prabu Mangkunegara, 2005: 46).

Menurut penelitian M. Arief Mufraini dalam “analisis faktor exploratory dan

confirmatory keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah”

faktor produk terkait dengan sejumlah indikator yang menunjukkan keunikan produk

dan jasa bank BMI yang beroperasional berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam

hal ini penulis memasukkan faktor produk ke dalam variabel Pribadi.

e. Dari hasi pengujian hipotesis diatas diketahui t hitung > t tabel (-3,223>1,985) dan

nilai sig < α yaitu 0,002 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel psikologi

memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank

syariah. Artinya Haditerima dan Ho ditolak.

Page 114: Atin+Yulaifah Feb

96

Satu perangkat proses psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu

untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar

adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya

rangsangan pemasaran luar dan keputusan pembelian akhir.

Menurut penelitian M. Arief Mufraini dalam “analisis faktor exploratory dan

confirmatory keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah”

faktor promosi menjadi faktor ke-empat, terkait dengan promosi yang menarik emosi

keislaman nasabah. Dalam hal ini penulis memasukkan faktor promosi ke dalam

Variabel Psikologi.

Page 115: Atin+Yulaifah Feb

97

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap pengaruh budaya, sosial, pribadi

dan psikologi terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah dengan melalui

penyebarkan koesioner kepada masyarakat Tangerang Selatan pengguna jasa bank syariah

maka di dapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologi

secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih

bank syariah. Dengan nilai F hitung (29,228) > F tabel (2,467). Hasil uji juga

menunjukkan secara parsial variabel Pribadi dan Psikologi berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah sedangkan

variabel Budaya dan Sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah

dalam memilih bank syariah.

2. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa variabel psikologi merupakan variabel

yang dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah.

B. Implikasi

Berkaitan dengan implikasi pada penelitian ini, peneliti menganalisis empat variable

independen yaitu Faktor Budaya,Faktor Sosial,Faktor Pribadi,Faktor Psikologi terhadap

Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah.

Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih mendalam serta komprehensif maka penulis

menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

Page 116: Atin+Yulaifah Feb

98

1. Kepada peneliti

a. Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan data yang lebih akurat dengan

jumlah yang lebih banyak. Penggunaan data yang lebih akurat memungkinkan

hasil yang lebih baik.

b. Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan metode dan alat uji yang lebih

lengkap dan akurat sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.

2. Kepada Perbankan Syariah

Mengingat faktor psikologi merupakan faktor dominan yang dipilih nasabah,

maka hal ini perlu diperhatikan dengan seksama oleh pihak manajemen bank

syariah sehingga dapat memaksimalkan pelayanan dan mutu kepada nasabah.

Memperhatikan bahwa aksesibilitas dan jaringan kantor bank syariah atau lokasi

merupakan salah satu dasar pertimbangan masyarakat dalam memilih bank, maka

disarankan kepada manajemen bank syariah untuk memperluas jaringan kantor

dan fasilitas ATM.

3. Kepada Pembaca

Dengan melihat bank syariah telah menjalankan kegiatan operasional berdasarkan

prinsip syariah maka diharapkan masyarakat tetap percaya untuk menempatkan

dananya di bank syariah.

Page 117: Atin+Yulaifah Feb

99

DAFTAR PUSTAKA

Agung Nugroho, Bhuono. 2005. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan

SPSS”, Yogyakarta, CV Andi Offset.

Arifin, Zainul. 2005. “Dasa-dasar Manajemen /bank Syariah”, Jakarta, Pustaka Alvabet.

Ascarya. 2008. “Akad & Produk Bank Syariah”, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang, Data sensus penduduk ciputat 2010.

Bank Indonesia, 2000. “penelitian preferensi dan prilaku masyarakat terhadap bank syariah”

Jakarta, BI

Fauzana Ilhami. 2009. “Analisis Pengaruh Pelayanan dan Safe Deposite Box Terhadap

Keputusan Nasabah Serta Dampaknya pada Loyalitas Nasabah” Jakarta, FEB UIN.

Ghozali, Imam.2005.“Aplikasi Analisis Multivariate denga Program SPSS”, Semarang,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamid, Abdul. 2007.“Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Jakarta, FEIS UIN Press.

Istijanto, 2009 “Aplikasi Praktis Riset Pemasaran-Cara Praktis Meneliti Konsumen dan

Pesaing”, Cetakan Kedua, Jakarta, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Karnaen A . Perwataatmadja, Hendri tanjung, 2007 “Bank Syariah”, Jakarta, PT Senayan

Abadi.

Kasmir, SE.,MM. ,2008 “Pemasaran Bank”, Jakarta, Kencana.

Kolter Philip, Kevin Lane Keller, 2007 “Manajemen Pemasaran”, Jakarta, PT Indeks.

Kuncoro, Mudrajad, 2003 “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”, Jakarta, Erlangga.

Lukman, Dendawijaya. 2003. “Manajemen Perbankan”, Jakarta, Kencana.

Paket 27 oktober 1988 dan ketentuan lanjutannya tanggal 29 Januari 1990

Priyatno, Duwi. 2009. “5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS17”, Yogyakarta, CV Andi

Offset.

Page 118: Atin+Yulaifah Feb

100

Ridwan, Engkos Achmad Kuncoro. 2008. “Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur

(Path Analysis)”, Bandung, Alfa Beta.

Saladin, Djaslim. 2005. “Perilaku konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran”, Jakarta, Prenada Media.

Samsudin. 2005. “Mengapa Nasabah Memilih Menggunakan Jasa Bank Syariah?”. Vol.1,

No.2, April-Juni. EKSIS.

Santoso, Singgih, 2004.” Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, Jakarta, PT. Elex Media

Komputindo.

Sudartik. 2009. “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan Terhadap Keputusan

Nasabah Dalam Menabung pada PT BPR Semarang Margatama Gunadana”

Semarang, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Sudin Haron, Norafifah Ahmad and Sandra L. Planisek. 1994. “Bank Patronage Factors of

Muslim and Non-Muslim Customers”. International Jurnal of Bank Marketing, Vol.12

No.1

Sugiyono, 2010, “Statistika untuk Penelitian”, Cetakan ke-16, Bandung, Alfabeta.

Suliyanto, 2005 “Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran”, Cetakan Pertama, Bogor,

Penerbit Ghalia Indonesia.

Syafi’i Antonio, Muhammad, 2001 “Bank Syariah dari Teori ke Praktek”. Jakarta, Gema

Insani.

Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1999 tantang Bank Indonesia.

Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan undang-undang no.7 tahun 1992.

Umar, Husain. 2002 “Research Methods in Finance and Banking”, Jakarta, PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Yunus, Amat. 2005. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Menggunakan

Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Masyarakat Bekasi). Vol.1, No.2, April-

Juni. EKSIS.

Page 119: Atin+Yulaifah Feb

101

LAMPIRAN

Page 120: Atin+Yulaifah Feb

102

KUESIONER

Kepada Yth.

Nasabah Bank Syariah

Di tempat

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan hormat,

Dalam rangka penelitian tugas akhir/skripsi pada program strata 1 (S1) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Atin Yulaifah

Nim : 106081002390

Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen

Konsentrasi : Perbankan

Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan

Psikologi terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah” Sehubungan dengan

itu, saya mohon bantuan dari bapak/ibu/saudara/i untuk meluangkan waktunya untuk mengisi

koesioner penelitian ini.

Mengingat pentingnya data ini, saya sangat mengharapkan agar kuesioner penelitian ini diisi

dengan lengkap sesuai kondisi yang sebenarnya. Jawaban dari bapak/ibu/saudara/i hanya

digunakan untuk penelitian, dan kerahasiaannya akan saya jaga dengan hati-hati.

Atas kesediaan dan partisipasi dari bapak/ibu/saudara/i dalam mengisi kuesioner ini saya

ucapkan terima kasih.

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Hormat saya

Atin Yulaifah

Page 121: Atin+Yulaifah Feb

103

Kami menjamin rahasia pribadi anda

Bagian A

Nama : …………………………………………………

Nama Bank : …………………………………………………

Tanda Tangan : …………………………………………………

1. Jenis kelamin

a. Laki-laki b. Perempuan

2. Usia

a. 16 – 20 tahun c. 31 – 40 tahun

b. 21 – 30 tahun d. diatas 40 tahun

3. Pendidikan terakhir

a. SD c. SMA e. S1

b. SMP d. D3 f. S2

4. Pekerjaan

a. Pelajar/Mahasiswa c. Karyawan Swasta e. Ibu Rumah Tangga

b. Wiraswasta d.Pegawai Negeri f. Lain-lain…….(sebutkan)

5. Pendapatan perbulan

a. Rp 500.000 – Rp 1.000.000 c. Rp 2.100.000 – Rp 3.000.000

b. Rp 1.100.000 – Rp 2.000.000 d. Diatas Rp 3.000.000

6. Lama menjadi nasabah bank syariah

a. Kurang dari 1 tahun c. 2 tahun e. di atas 5 tahun

b. 1 tahun d. 3 tahun

Bagian B

Silahkan jawab pertanyaan sesuai dengan pengalaman anda sebagai nasabah Bank Syariah

Mandiri dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang disediakan sesuai

dengan penilaian anda. Setiap pertanyaan terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu :

Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

Setuju (S) diberi skor 4

Ragu-Ragu (RR) diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

Page 122: Atin+Yulaifah Feb

104

No Pertanyaan Kategori Jawaban

I Faktor budaya (X1) SS S R TS STS

1 Memilih bank syariah karena sesuai dengan

ajaran islam

2 Memilih bank syariah karena persepsi saya

tentang bunga bank yang haram

3 Lebih memilih menggunakan jasa perbankan

syariah dari pada bank konvensional

4 Memilih bank syariah karena sebagian besar

penduduk Indonesia beragama islam

5 Memilih bank syariah karena sesuai dengan

ajaran agama saya (islam)

6 Memilih bank syariah karena berasal dari jawa,

karena hampir seluruh orang jawa beragama

islam

7 Memilih bank syariah karena letaknya dekat dari

rumah

8 Memilih bank syariah karena masuk dalam

golongan kelas sosial saya

II Faktor sosial (X2) SS S R TS STS

9 Saya memilih bank syariah karena menentang

riba

10 Saya memilih bank syariah karena ingin

membuat diri saya menjalani perilaku dan gaya

hidup yang islami

11

Saya memilih bank syariah karena terbiasa

dengan lingkungan saya yang islami

12 Saya memilih bank syariah karena mengikuti

orang tua

13 Saya memilih menggunakan bank syariah karena

terpengaruh dari kerabat dekat

14 Saya memilih menggunakan bank syariah karena

lingkungan kerja

15 Saya memilih menggunakan bank syariah karena

sesuai dengan jabatan saya di kantor

III Faktor pribadi (X3) SS S R TS STS

16 Saya memilih bank syariah karena

produk-produk yang ditawarkan sesuai

dengan selera saya

17 Saya memilih bank syariah karena

memberikan keuntungan lebih dari bank

konvensional

Page 123: Atin+Yulaifah Feb

105

18 Saya memilih bank syariah karena sesuia

dengan penghasilan yang saya dapatkan

19 Saya memilih bank syariah karena ingin

mengkonsumsi segala sesuatu dengan

halal

20 Menggunakan jasa bank syariah

membuat saya percaya diri

21 Saya memilih bank syariah karena

teman-teman saya dominan/ kebanyakan

menggunakan bank syariah

22 Saya memilih bank syariah karena

merasa lebih dihormati

23 Saya memilih bank syariah karena sesuai

dengan aktivitas lingkungan disekitar

saya

24 Memilih bank syariah karena prinsip

kejujuran dan transparan

25 Memilih bank syariah karena opini

masyarakat tentang bank syariah yang

transparan dalam bagi hasil

IV Faktor Psikologis (X4) SS S R TS STS

26 Memilih bank syariah karena memenuhi/sesuai

dengan kebutuhan saya

27 Memilih bank syariah karena sudah bekerja sama

dengan banyak merchant yang tentunya bebas

bunga

28 Memilih bank syariah karena telah

mengimplementasikan prinsip syariah dengan

baik

29 Memilih bank syariah karena pengalaman

kinerjannya yang tidak terpengaruh pada saat

krisis

30 Memilih bank syariah karena melihat promosi di

televisi

V Keputusan (Y) SS S R TS STS

31 Memilih bank syariah karena kinerja para

karyawan baik

32 Memilih bank syariah Karena puas dengan

produk yang ditawarkan

33 Bank syariah memberikan informasi secara

lengkap

34 Bank syariah sangat dekat dengan nasabahnya

35 Bank syariah memiliki kualitas pelayanan yang

Page 124: Atin+Yulaifah Feb

106

baik

36 Iklan bank syariah membuat saya tertarik untuk

menjadi nasabah

LAMPIRAN

Data pertanyaan dan 100 responden

Untuk X1 Budaya

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7

1 3 4 2 4 3 4 3

2 4 2 4 4 2 4 2

3 4 4 3 4 1 2 3

4 4 4 5 5 1 2 1

5 5 5 2 5 1 3 2

6 4 4 3 4 2 3 3

7 5 4 4 4 3 3 3

8 5 5 4 5 3 3 3

9 4 2 2 2 1 3 1

10 3 3 4 5 3 4 3

11 5 4 2 5 2 4 2

12 4 5 2 2 1 2 1

13 4 3 2 4 3 3 3

14 3 3 4 3 2 4 2

15 3 2 4 3 4 5 4

16 5 5 5 5 4 4 4

17 3 3 3 3 2 2 2

18 4 4 3 4 3 2 2

19 4 4 2 4 1 2 1

20 4 3 5 4 2 2 3

21 4 3 3 3 3 3 2

22 5 5 5 5 2 4 4

23 4 4 4 4 3 3 4

24 4 3 4 5 2 2 3

25 4 2 2 2 1 1 2

26 4 4 4 4 3 3 4

27 4 4 4 4 2 2 3

28 4 4 4 4 4 4 4

29 4 4 3 3 2 2 2

30 4 4 4 4 3 4 4

31 5 4 4 4 1 2 1

32 5 4 4 4 3 4 3

33 4 3 4 5 2 2 3

34 5 4 3 4 2 2 3

Page 125: Atin+Yulaifah Feb

107

35 4 4 2 4 2 2 4

36 4 4 4 4 2 3 5

37 4 4 2 4 2 2 2

38 4 4 2 4 2 2 2

39 5 4 4 4 3 3 4

40 4 4 3 4 3 3 4

41 4 4 3 4 2 3 3

42 4 4 4 4 3 3 5

43 4 4 2 5 4 2 3

44 4 4 2 4 2 5 4

45 4 4 4 4 3 3 3

46 5 4 4 5 2 3 4

47 4 4 2 4 2 2 2

48 5 5 5 5 5 5 5

49 4 4 4 4 4 2 2

50 5 5 2 5 2 2 5

51 4 4 4 3 2 3 4

52 5 4 4 5 3 3 4

53 4 4 4 4 4 3 4

54 5 4 4 5 4 4 4

55 5 5 5 5 1 5 5

56 5 4 5 5 4 3 4

57 5 4 2 4 2 4 4

58 4 4 2 2 2 2 4

59 5 5 5 5 2 3 5

60 4 4 3 4 4 2 3

61 5 5 5 4 4 4 4

62 3 3 4 4 3 2 1

63 4 3 3 2 1 1 2

64 4 3 3 4 3 2 3

65 4 4 3 4 2 2 3

66 4 4 4 4 4 4 2

67 4 3 2 3 1 2 2

68 4 3 3 2 1 5 3

69 4 4 4 4 3 3 4

70 4 4 4 4 2 4 2

71 4 4 2 4 2 3 3

72 5 5 5 5 3 5 4

73 5 4 4 4 2 4 4

74 5 5 3 5 3 3 3

75 4 4 4 4 2 3 3

76 5 4 2 4 2 3 4

77 5 5 4 5 2 2 4

78 4 3 3 4 2 4 3

79 5 5 4 5 4 4 3

Page 126: Atin+Yulaifah Feb

108

80 4 2 2 3 2 2 3

81 4 3 4 5 4 2 5

82 4 3 2 4 2 2 2

83 4 3 3 3 2 3 1

84 4 3 2 3 2 3 1

85 4 2 4 4 2 2 3

86 4 4 4 4 4 4 4

87 4 4 2 4 2 3 4

88 5 4 4 5 3 4 4

89 4 4 4 4 3 3 3

90 4 3 4 3 4 3 3

91 4 4 3 4 3 3 3

92 4 4 3 4 3 3 4

93 5 4 2 5 4 4 3

94 4 5 3 4 2 2 2

95 5 4 4 4 3 3 3

96 4 4 2 4 2 2 2

97 5 4 2 4 2 2 3

98 4 4 4 4 4 4 4

99 4 4 2 4 2 4 4

100 5 4 2 5 2 2 3

Untuk X2 Sosial

No P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14

1 4 3 3 3 2 3 2

2 4 4 4 2 2 4 4

3 4 3 5 2 1 2 3

4 5 4 2 2 1 1 1

5 4 4 4 2 2 2 2

6 4 4 3 2 4 2 2

7 4 4 5 4 4 4 3

8 4 5 5 4 4 4 4

9 3 4 3 3 3 5 4

10 5 5 5 2 2 2 2

11 5 3 3 2 2 2 2

12 5 4 2 2 2 1 1

13 4 4 3 3 3 3 3

14 4 4 3 3 2 2 4

15 4 5 4 2 1 4 2

16 5 5 5 2 4 4 2

17 2 2 2 2 2 2 2

18 4 4 4 2 2 1 1

19 4 4 4 2 3 2 2

Page 127: Atin+Yulaifah Feb

109

20 3 4 4 4 4 4 2

21 3 3 3 2 2 2 2

22 5 5 5 3 3 2 2

23 4 4 5 3 3 4 5

24 3 3 3 2 4 4 3

25 3 4 2 1 1 2 2

26 4 4 4 3 3 3 3

27 3 3 4 1 1 3 1

28 4 4 4 4 5 4 3

29 3 3 4 2 2 1 2

30 4 4 4 3 2 2 2

31 5 5 4 1 2 1 1

32 4 4 4 1 2 2 1

33 3 3 4 2 4 4 3

34 4 4 4 3 3 3 2

35 4 4 4 4 4 4 4

36 4 4 4 4 4 2 2

37 4 4 4 2 2 2 2

38 4 4 2 2 2 2 2

39 4 4 3 3 3 3 3

40 4 4 4 4 3 3 3

41 3 3 3 3 4 4 4

42 4 4 4 4 3 3 3

43 5 4 4 2 2 2 2

44 5 4 4 1 2 2 2

45 4 4 3 3 3 3 2

46 4 5 4 2 2 2 2

47 4 4 4 2 4 2 2

48 5 5 5 5 5 5 5

49 4 4 4 2 2 2 2

50 4 5 5 2 2 5 5

51 3 3 4 2 2 2 2

52 5 4 4 2 2 2 2

53 4 4 4 3 3 3 3

54 4 5 4 2 2 2 2

55 5 5 5 4 2 4 4

56 4 4 4 2 2 2 2

57 1 4 2 2 2 4 2

58 4 4 2 2 2 4 4

59 5 5 5 3 3 3 3

60 5 4 4 2 2 4 3

61 3 4 3 5 4 3 4

62 3 4 3 3 1 2 2

63 2 4 2 1 2 2 1

64 4 3 3 4 4 3 2

Page 128: Atin+Yulaifah Feb

110

65 3 3 3 2 2 3 2

66 4 4 3 2 2 2 2

67 4 3 3 2 2 2 1

68 5 3 2 1 1 3 2

69 4 4 4 3 4 4 4

70 3 4 3 4 3 3 3

71 4 5 4 5 4 5 3

72 5 5 5 3 2 2 2

73 4 5 4 3 2 2 4

74 5 4 4 3 3 5 5

75 4 4 4 3 2 2 3

76 4 4 3 4 3 3 2

77 5 5 2 2 2 2 3

78 4 3 3 3 3 3 3

79 4 4 4 3 2 2 2

80 4 4 2 2 2 2 2

81 5 4 3 2 4 3 5

82 3 3 3 2 2 2 2

83 3 2 3 2 3 2 1

84 3 2 3 2 3 2 1

85 4 4 2 1 1 1 1

86 4 4 3 2 2 2 2

87 5 5 4 2 3 2 2

88 5 3 4 3 2 3 3

89 4 3 4 3 3 3 3

90 3 4 4 3 2 2 2

91 4 4 4 3 3 4 3

92 5 4 4 3 3 4 3

93 5 5 5 2 2 2 2

94 5 4 4 2 2 2 2

95 5 5 4 3 3 3 3

96 5 5 4 2 2 2 2

97 5 5 4 2 2 2 2

98 5 5 5 5 3 3 3

99 4 4 4 2 2 2 2

100 5 5 5 2 2 2 2

Untuk X3 Pribadi

No P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24

1 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4

2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4

3 4 5 4 4 4 3 2 1 2 3

4 4 3 3 4 3 2 2 1 4 4

Page 129: Atin+Yulaifah Feb

111

5 4 5 2 5 5 2 3 2 5 5

6 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4

7 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4

8 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5

9 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4

10 4 5 4 5 4 3 3 4 5 5

11 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3

12 2 2 1 5 4 2 1 1 4 4

13 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4

14 2 2 4 3 4 4 3 4 3 3

15 5 3 5 4 5 3 4 5 5 4

16 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4

17 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3

18 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3

19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

20 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4

21 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4

22 4 5 4 4 4 2 2 3 5 5

23 4 4 5 4 5 4 4 3 4 3

24 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4

25 3 4 3 4 4 2 1 2 5 2

26 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4

27 2 2 3 5 3 2 3 3 4 4

28 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

29 3 5 4 4 3 3 3 3 4 3

30 5 5 2 4 3 2 3 2 4 4

31 4 3 2 5 3 2 3 3 5 4

32 4 4 3 4 4 2 2 2 4 4

33 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4

34 3 3 4 5 4 2 3 2 4 4

35 4 4 2 4 2 4 2 4 3 4

36 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4

37 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4

38 4 5 2 3 3 2 3 2 5 5

39 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4

40 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4

41 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4

42 5 5 4 4 4 4 3 4 5 3

43 4 4 2 4 3 2 3 2 4 5

44 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4

45 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4

46 4 2 4 4 4 3 3 3 5 4

47 4 4 2 3 4 2 3 2 4 4

48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

49 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4

Page 130: Atin+Yulaifah Feb

112

50 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5

51 4 3 2 3 3 2 2 2 4 4

52 4 3 4 4 4 2 2 2 5 5

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

54 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4

55 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5

56 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4

57 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4

58 4 5 4 4 5 2 4 4 4 5

59 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4

60 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4

61 5 4 3 3 3 4 5 4 3 4

62 3 3 1 5 3 4 2 3 4 3

63 2 2 1 4 3 2 2 3 5 3

64 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3

65 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3

66 4 4 2 4 4 2 2 3 4 4

67 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3

68 4 2 4 5 4 2 2 3 4 4

69 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4

70 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4

71 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4

72 5 5 4 5 4 2 2 3 5 5

73 4 2 4 5 4 3 4 4 4 4

74 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4

75 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4

76 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4

77 5 5 4 5 5 2 2 2 5 5

78 2 3 2 2 3 4 3 3 4 4

79 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4

80 4 4 2 4 3 2 2 2 4 4

81 4 2 5 4 1 2 3 4 5 3

82 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4

83 1 3 3 2 3 2 2 3 2 1

84 1 3 4 3 2 3 3 2 3 3

85 4 3 3 4 3 2 1 1 3 3

86 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4

87 4 2 4 4 4 3 2 4 4 5

88 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5

89 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4

90 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4

91 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4

92 4 4 3 4 3 4 3 3 4 5

93 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5

94 4 4 2 4 2 2 3 2 5 5

Page 131: Atin+Yulaifah Feb

113

95 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4

96 4 4 2 4 4 2 2 2 5 5

97 4 4 3 4 3 3 4 2 5 5

98 4 4 4 4 3 3 3 3 5 5

99 4 4 3 4 3 3 3 2 5 5

100 4 4 3 4 3 4 3 2 4 5

Untuk X4 Psikologi

No P25 P26 P27 P28 P29

1 4 3 3 5 4

2 4 4 4 2 4

3 3 4 5 5 3

4 3 3 4 3 3

5 5 3 4 4 3

6 4 4 4 4 3

7 5 5 4 4 4

8 4 5 4 5 4

9 2 4 3 2 2

10 4 3 5 5 5

11 2 3 3 3 2

12 2 4 3 4 4

13 3 3 3 3 3

14 3 2 3 3 2

15 3 2 3 5 4

16 4 4 5 4 4

17 2 3 3 3 3

18 4 3 3 4 2

19 3 3 3 3 2

20 3 3 3 3 3

21 3 3 4 3 4

22 4 4 4 5 5

23 4 3 3 4 3

24 3 3 4 3 3

25 4 2 4 3 2

26 4 4 4 3 4

27 3 3 4 3 2

28 4 4 4 4 4

29 4 3 3 5 4

30 4 4 3 5 2

31 4 1 5 4 3

32 4 4 4 4 4

33 3 4 5 3 4

34 3 3 3 3 4

Page 132: Atin+Yulaifah Feb

114

35 4 4 4 3 4

36 4 4 4 4 2

37 4 4 4 4 2

38 4 3 4 5 2

39 4 4 4 4 3

40 3 4 4 3 4

41 4 4 4 3 4

42 4 5 5 3 3

43 3 3 4 5 2

44 4 4 4 3 2

45 3 4 4 4 4

46 4 3 4 3 4

47 4 4 4 4 2

48 5 5 5 5 5

49 4 4 4 4 2

50 5 2 5 5 2

51 4 4 4 3 2

52 5 4 4 4 2

53 4 4 4 4 4

54 4 4 4 4 2

55 3 4 4 4 4

56 3 2 4 4 3

57 4 2 2 2 2

58 4 4 4 2 4

59 4 4 4 4 4

60 4 4 3 2 2

61 5 4 3 4 4

62 3 2 3 3 3

63 4 2 5 2 1

64 4 3 3 3 3

65 3 3 3 2 4

66 4 4 4 3 2

67 3 3 3 2 4

68 4 4 3 4 3

69 4 3 4 4 4

70 4 3 4 3 3

71 4 4 5 4 4

72 4 5 3 5 4

73 4 4 5 3 4

74 4 3 3 4 3

75 4 4 4 4 2

76 4 3 4 4 3

77 5 5 4 4 4

78 4 3 3 4 2

79 4 4 4 4 3

Page 133: Atin+Yulaifah Feb

115

80 2 3 4 4 2

81 2 3 4 5 2

82 4 3 3 4 4

83 1 2 3 2 2

84 3 3 4 3 3

85 4 5 4 4 3

86 4 4 4 4 2

87 4 4 4 4 4

88 4 4 4 4 5

89 3 4 4 4 3

90 4 4 4 4 4

91 3 4 4 4 4

92 4 4 4 4 3

93 4 3 4 5 4

94 4 3 3 5 5

95 3 4 4 4 4

96 2 2 3 5 5

97 4 3 3 5 5

98 4 3 4 5 4

99 4 3 3 5 5

100 4 3 4 5 5

Untuk Y keputusan nasabah dalam memilih bank syariah

No P30 P31 P32 P33 P34 P35

1 3 3 4 3 4 4

2 4 4 4 4 4 2

3 3 4 3 3 3 4

4 4 3 4 2 4 2

5 4 4 4 4 4 3

6 3 4 4 4 4 3

7 4 4 4 4 4 4

8 4 4 4 4 4 4

9 3 3 3 3 4 2

10 5 4 4 4 4 4

11 2 3 3 3 3 3

12 3 3 3 4 4 4

13 3 3 4 4 4 4

14 3 2 4 4 4 3

15 4 3 4 5 4 3

16 5 5 4 5 5 4

17 3 3 3 3 3 3

18 3 3 4 3 4 4

19 3 3 3 3 3 3

Page 134: Atin+Yulaifah Feb

116

20 2 2 3 4 4 2

21 3 3 3 3 4 4

22 5 5 5 4 5 5

23 3 4 4 4 4 4

24 4 4 4 4 4 4

25 4 3 4 4 3 2

26 5 4 4 4 5 3

27 3 4 3 3 4 3

28 4 4 4 4 4 4

29 4 4 4 4 4 3

30 4 4 4 4 4 4

31 3 4 4 3 4 3

32 4 4 4 4 4 4

33 4 4 4 3 4 4

34 4 4 4 4 5 4

35 2 4 4 2 4 4

36 2 4 4 4 4 2

37 4 4 4 4 4 2

38 2 4 4 4 4 4

39 3 4 4 3 4 4

40 4 4 3 3 4 4

41 4 3 4 4 4 4

42 3 4 4 3 3 2

43 4 4 4 4 4 4

44 2 4 4 4 4 4

45 4 3 3 3 4 3

46 4 4 4 3 5 5

47 4 4 4 4 4 3

48 5 5 5 5 5 5

49 4 4 4 4 4 4

50 5 5 5 5 5 5

51 3 3 4 3 3 3

52 4 4 4 4 4 3

53 4 4 4 4 4 4

54 4 4 4 4 4 3

55 4 4 4 4 4 4

56 4 3 4 4 4 3

57 4 4 4 2 4 4

58 3 4 4 3 4 2

59 4 4 4 4 4 4

60 4 4 4 3 2 2

61 3 4 3 3 4 5

62 3 3 3 4 3 4

63 3 3 3 3 3 2

64 4 4 3 3 4 4

Page 135: Atin+Yulaifah Feb

117

65 3 3 4 3 4 4

66 2 4 3 4 4 4

67 4 3 4 3 4 4

68 3 4 4 3 3 4

69 3 3 4 4 4 4

70 3 3 4 3 4 3

71 4 4 4 4 4 4

72 4 4 4 4 4 4

73 4 4 4 2 4 4

74 5 5 5 5 4 4

75 4 4 4 4 4 3

76 4 4 4 4 4 4

77 3 4 4 4 4 4

78 3 4 4 3 4 4

79 4 4 4 3 4 4

80 3 4 4 3 4 3

81 4 5 3 2 4 5

82 3 3 4 3 4 3

83 3 4 3 2 3 2

84 3 3 3 4 3 3

85 4 4 4 4 4 4

86 4 4 4 4 4 3

87 4 4 4 3 4 2

88 4 5 5 5 4 4

89 4 4 4 4 4 4

90 4 4 4 4 4 4

91 3 4 4 3 4 3

92 3 4 4 3 4 4

93 4 4 4 4 4 4

94 4 4 4 4 4 4

95 4 4 4 4 4 4

96 4 4 4 4 4 4

97 4 4 4 4 4 4

98 4 4 4 4 4 4

99 4 3 4 4 4 4

100 4 4 4 4 4 4