Top Banner
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ACUT KIDNEY INJURY (AKI), GAGAL GINJAL AKUT (GGA) Ns. Mulyadi,M.Kep
48

Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Jul 02, 2015

Download

Education

askep urinaria
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN ACUT

KIDNEY INJURY (AKI), GAGAL

GINJAL AKUT (GGA)Ns. Mulyadi,M.Kep

Page 2: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

AKI Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak

mampu mengangkut sampah metabolik

tubuh atau ginjal gagal melakukan fungsi

regulernya

Suatu bahan yang biasanya dieliminasi di

urin menumpuk dalam cairan tubuh

akibat gangguan eksresi renal dan

menyebabkan gangguan fungsi

endokrine, metabolik, cairan, elektrolit

dan asam basa.

Page 3: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

GGA

Penurunan fungsi ginjal, secara cepat

dan mendadak

Mengakibatkan retensi limbah metabolik

Sifat Reversibel: jika faktor pencetus bisa

dikoreksi

Page 4: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

PenyebabPrerenal (hipoperfusi ginjal)

Intrarenal (kerusakan aktualjaringan ginjal)

Pasca renal (obstruksi aliran urin)

Page 5: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

PRE RENAL

Page 6: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Gga Pra renal: karena faktor ekternal yg

menyebabkan penurunan aliran darah

berat ke ginjal

Penurunan perfusi dan laju filtrasi

Glomerulus

Ginjal Normal, menerima 20% dari dari

jantung, untuk dapat mengeluarkan

buangan metabolik secara efisien

Hipo perfusi ginjal, dalam waktu yg lama:

mengurangi sediaan nutrien dan oksigen,

iskemik tubulus

Page 7: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Pre Renalaliran darah akibat hipoperfusi ginjal

dan turunnya laju filtrasi glumerulus

Hemoragi

Kehilangan cairan melalui ginjal (diuretik, osmotik)

Kehilangan cairan melalui saluran GI (muntah, diare, selang nasogastrik)

Gangguan efisiensi jantung

Infark miokard

Gagal jantung kongestif

Disritmia

Syok kardiogenik

Vasodilatasi

Sepsis

Anafilaksis

Medikasi antihipertensif atau medikasi lain yang menyebabkan vasodilatasi

Page 8: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Intra Renal

Keadan yg secara

langsung menciderai

fungsional ginjal (

glomerulus, ginjal dan

intersitial)

Page 9: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Intra Renal, kerusakan jaringan ginjal itu sendiri

Cedera akibat terbakar dan benturan

Reaksi transfusi yang parah

Agen nefrotoksik

Antibiotik aminoglikosida

Agen kontras radiopaque

Logam berat (timah, merkuri)

Obat NSAID

Bahan kimia dan pelarut (arsenik, etilen glikol, karbon tetraklorida)

Pielonefritis akut

glumerulonefritis

Page 10: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

PASCA RENAL

Page 11: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Gangguan berupa obstruksi dari aliran

urine dari ginjal

Obstruksi menyebabkan tekanan di

bagian proksimal lokasi obstruksi

Peningkatan tekanan dalam sistem

pengumpul, ditransmisikan ke jalinan

tubulus dan akhirnya mengentikan filtrasi

glomerulus

Page 12: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Pasca Renal,

Batu traktus urinarius

Tumor

BPH

Striktur

Bekuan darah

Page 13: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

UO < 0.5 ml/kg/h x 12 hrIncreased creatinine

x2 or GFR decrease

> 50%

Injury

High

Sensitivity

UO < 0.5 ml/kg/h x 6 hrIncreased creatinin

x1.5 or GFR

decrease > 25%

Risk

End Stage Kidney Disease (> 3 months)ESKD

PROGNOSISPROGNOSISPersistent ARF = complete loss of kidney

function > 4 weeks

Loss

High

Specivity

UO < 0.3 ml/kg/h x 24 hr

or Anuria x 12 hrs

Increase creatinine

x3 or GFR decrease

> 75%

Failure

UO CriteriaGFR CriteriaCategory

RIFLE Criteria for Acute Renal Dysfunction

GFR=Glomerular Filtration Rate ARF; Acute Renal Failure

UO = Urine Output ESKD; End Stage Kidney Disease

References :

Bellomo R, Kellum JA, Mehta R, Palevsky PM, Ronco C. Curr Opin Crit Care. 2002 Dec; 8(6):505-8.

Page 14: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Manifestasi klinikPerubahan haluaran urine: oliguria

(ekresi urine < 400 ml dalam 24 jamPeningkatan BUN dan kadar kreatininHiperkalemia (ketidakmampuan ginjal

mengekskresikan kalium) dankatabolisme protein menyebabkanpelepasan kalium dari intra sel

Anemia Mual persisten, muntah dan diare Nafas berbau urin Manifestasi sistem syaraf pusat mencakup

rasa lemah, sakit kepala, kedutan otot dankejang

Page 15: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Diagnostik

Urinalisis

Kimia darah: natrium, kalium, ureum,

kreatinin dan bikarbonat

IVP, USG, CT

Page 16: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Page 17: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Penatalaksanaan

Hidrasi yang adekuat

Menurunkan laju metabolisme: panas

badan, bedrest

Pembatasan asupan protein dan kalium

Dialisis

Page 18: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

II

CKD

(chronic Kidney

Disease)

Page 19: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

PENDAHULUAN

Permasalahan dibidang Nefrologi

Etiologi luas dan kompleks

Sering timbul tanpa keluhan atau gejala klinik minimal

Merupakan masalah medis dan juga sosio-ekonomi

Bila sudah jatuh dalam keadaan Gagal Ginjal Terminal hanya 20-30% saja yang mampu menjalani terapi pengganti ginjal (hemodialisis)

Mengenal ,diagnosis dan merujuk secara dini sangat penting

Page 20: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

CKD (Chronic Kidney Disease) Penurunan faal ginjal yang menahun dan

umumnya irreversible. Akibat yang terjadi adalahketidakseimbangan metabolisme cairan danelektrolit yang timbul karena adanya penurunanfungsi glomerolus akibat banyaknya nefron yang rusak sehingga ginjal tidak dapat menjalankanfungsinya secara normal.

Penurunan fungsi ginjal dapat diukur melaluipenurunan laju filtrasi glomerolus (LFG) yang berfungsi sebagai indicator kemampuan ginjaldalam menyaring darah.

Page 21: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

INDONESIANRENAL REGISTRY

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

2007 2008 2009

49795391

7748

1820

2750

3798

Pasien Baru Pasien Aktif

Page 22: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

EtiologiEtiologi GGK sangat bermacam-macam dan

kompleks.

Penyakit infeksi ginjal (glomerulonefritis, pyelonefritis)

ARF

Penyakit ginjal polikistik

Obstruksi ginjal (neoplasma), prostate, striktura

Nefrotoksik (analgetik, kanamisin)

Penyakit sistemik (DM, Hipertensi, SLE, Gout)

Page 23: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Patofisiologi

Terjadi kerusakan dan penurunan progresif fungsi nefron. Saat terjadi penurunan nilai GFR dan klirens serum ureum dan kreatinin meningkat.

Nefron yang masih sehat mengalami hipertropi karena terus menggantikan semua fungsi nefron yang rusak. Hal ini menyebabkan ginjal kehilangan kemampuan untuk memekatkan urine secara baik.

Ginjal berupaya untuk mengeluarkan larutan urine dalam jumlah besar sehingga pasien mengalami kekurangan cairan tubuh.

Kerusakan nefron terus terjadi, diikuti laju filtrasi ginjal terus menurun.

Tubuh tidak mampu lagi membuang air, garam, dan produk-produk sampah lainya melalui ginjal. Jika laju filtrasi ginjal < 10 – 20 mL/mnt secara klinis akan terlihat uremia dan tanda-tanda toksik akibat produk sampah semakin terlihat.

Page 24: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Penyebab

Kerusakan Nefron

Kehilangan fungsi ginjal sebagian

Menurunya GFR dan Clearance

Meningkatkan fungsi ginjal yang masih normal

Sisa yang normal hypertrofi

Filtrasi solute meningkat

Fungsi mengkonsentrasi urine menurun

Ekskresi hydrogen ↓ Asidosis metabolic

Ekskresi fosfat ↓ Hyperfosfatemia

Ekskresi kalium ↓ Hyperkalemia

Reabsorbsi Na ↓ Retensi air

Ekskresi sampah Nitrogen ↓ UremiaPasien kehilangan cairan tubuh

Perfusi pembuluh darah ginjal menurun

Kerusakan renal meningkat, jumlah nefron normal menurun

Perfusi pembuluh darah ginjal menurun

Total GFR menurun lebih lanjut

Tubuh tidak mampu membuang sisa

garam dan sisa metabolisme melalui ginjal

Syndrome Uremia

(GFR 10 – 20 mL/mnt)

Pasien mengalami Kehilangan fungsi non

sekresi ginjal :

Kerusakan fungsi insulin

Kegagalan produksi erytropoetin

Kegagalan mengaktifkan kalsium

Gangguan reproduksi

Gangguan immunitas

Fungsi reabsorbsi tubulus menurun secara berangsur

Ekskresi urin meningkat, cair (Poliuria)

Page 25: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Tahapan Penurunan Fungsi GinjalTingkat tes klirens kreatinin dianggap mendekati laju filtrasi

glomerolus (CCT = LFG).Gagal ginjal kronik dibagi sesuai dengan tahapan : Penurunan Cadangan (faal ginjal <100% - 75 %, CCT : 75

mL/mnt)Pasien belum ada keluhan, ekskresi dan regulasi masih dapat

dipertahankan Insufisiensi Ginjal (faal ginjal <75% - 25%, TKK / CCT : 25 – 75

mL/mnt)Pasien sudah mulai ada keluhan yang berhubungan dengan

oliguria, overhidrasi, udem periferi, asidosis, hiperkalemia, anemia, hipertensi.

Gagal Ginjal Kronik (faal ginjal <25% - 10%)Gambaran klinis dan laboratorium makin nyata. Peningkatan

kadar ureum, kreatinin serum, anemia. Gagal Ginjal Terminal / GGT

Faal ginjal < 10%, CCT < 10 mL/mnt.

Page 26: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Manifestasi Klinis

No. Sistem Manifestasi Penyebab

1. Integumen

a. Kulit

b. Kuku

c. Rambut

Kulit kekuningan

Pucat / pallor

Pruritas

Kering dan bersisik

Tipis dan rapuh

Kering, rapuh

Penimbunan urochrom

Anemia

Penurunan aktifitas kelenjar keringat (semua

kelenjar)

Endapan fosfat

Terbuangnya protein dan Ca menurun

Aktifitas semua kelenjar menurun

Terbuangnya protein

2. Gastro inestestinal

a. Oral

b. Lambung

Halitosis / fetor uremicum

Perdarahan gusi, stomatitis

Mual, muntah, anoreksia,

gastritis, ulcreation

o Urea diubah menjadi anemia oleh bakteri mulut

o Perubahan aktifitas platelet

o Serum uremit toxin akibat bakteri usus

o Mukosa usus lembab

3. Cardiovaskuler Hipertensi, oedem

Conjunctiva heart failure

Arteriosklerosis heart disease

Perikarditis

Overload cairan mekanisme rennin angiotensin

Kelebihan cairan, anemia

Hipertensi kronis, pengapuran jaringan lunak

Toxin uremic dakam pericardium

4. Pulmonary Uremic “lung” atau pneumonia Toxin uremic dalam pleura dan jaringan paru

Retensi asam organic hasil metabolisme

Toxin uremic

Page 27: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Manifestasi Klinis5

.

Asam basa Asidosis metabolic Ketidakseimbangan elektrolit

Retensi asam organic hasil metabolisme

6

.

Neurologic Letih, lesu, sakit kepala,

gangguan tidur, gangguan

otot /kejang, pegal

Toxin uremic

Ketidakseimbangan elektrolit

7

.

Hematologik Anemia

Perdarahan

Penekanan produksi RBC

Penurunan waktu hidup RBC

Perdarahan

Dialysis

Defisiensi Fe

8

.

Metabolik Intoleransi KH

Hiperlipidemia

Hiperparatiroid

Infertility

Sexual disfunction

Menurunya libido + ereksi

Menurunya menstruasi s/d

amenorhoc

Menurunya sensitifitas insulin di dalam jaringan perifer

Penundaan produksi insulin oleh pancreas

Meningkatnya waktu hidup insulin

Meningkatnya produksi serum bringliserial

Produksi glyserial meningkat dalam hati karena insulin

meningkat

Meningkatnya produksi serum trigliserid

Produk glyserides meningkat dlm hati akibat dari

insulin meningkat

Fosfat dlm serum meningkat Ca+ dlm serum

menurun merangsang paratiroid

Mekanisme belum jelas

Produksi testosterone dan spermatogenesis menurun

Rangsangan paratiroid meningkat

Page 28: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Pemeriksaan Diagnostik

Lab : ureum /creatinin; hemoglobin,

analisa gas darah, (Na, K, Ca, ), albumin,

gula darah, trigliserida

Diagnostik : biopsy ginjal

Radiologi : BNO/ foto polos abdomen,

IVP, USG, renogram, foto jantung, foto

paru, foto tulang

ECG

Page 29: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

1. Penatalaksanaan

KonservatifTujuan:

Mencegah menurunya faal ginjal yang progresif

Meringankan keluhan uremia

Mengurangi gejala uremia dengan memperbaiki metabolisme:

Pengaturan cairan dan elektrolit dengan pengontrolan yang ketat terhadap diit & cairan

Pengontrolan tensi / hipertensi dengan obat

Meningkatkan kenyamanan pasien

Indikasi penatalaksanaan konservatif:

GGK dan tahap insufisiensi ginjal

Faal ginjal 10 – 50 % atau creatinin serum 2 mg% -10 mg%

Page 30: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Bentuk :

Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit: Penahanan kalium & fosfat dapat terjadi pada GGK

Kontrol dapat dilakukan dengan mengurangi intake kalium dalam diit.

Pemberian laksatif

Keseimbangan transport oksigen Anemia selalu mengiringi GGK pasien cepat letih dan sesak

nafas.

Memberikan rasa nyaman, istirahat dan tidur Umumnya tidak nyaman pada GGK meliputi pruritus, kram otot,

rasa haus, sakit kepala, kulit kering, stress, emosional, insomnia. Mengurangi tingkat fosfat serum dengan Alhydrokside

mengurangi gatal-gatal

Menjaga kulit lembab

Memberikan obat anti gatal

1. Penatalaksanaan Konservatif

Page 31: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

2. Dialisis Hemodialisis

Peritoneal Dialisis

3. Transplantasi Ginjal Donor hidup

Dialisis dan transplantasi dilakukan pada pasien

GGK yang tahap terminal.

Page 32: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Proses Keperawatan

Chronic

Kidney

Disease

Page 33: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

PENGKAJIAN dilakukan mll

anamnesa dan pemeriksaan fisik

Anamnesis

Biodata pasien dan penanggung jawab.

Riwayat keperawatan :

1. Keluhan utama

2. Riwayat penyakit sekarang dan

sebelumnya

3. Riwayat penyakit keluarga

Page 34: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Pemeriksaan fisik

1. Aktifitas dan istirahat tidur :

2. Sirkulasi

3. Eliminasi

4. Nutrisi / cairan

5. Neurosensori

6. Nyeri / rasa nyaman

7. Respirasi

8. Keamanan

9. Seksual

10. Pemeriksaan fisik head to foot

Page 35: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Pengkajian Psikososio spiritual

1. Integritas ego

2. Interaksi sosial

3. Tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit

dan penatalaksanaanya.

Pengkajian Hasil Diagnostik

Page 36: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN

PERENCANAAN

Page 37: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI

Pola nafas tidak efektif b.d.

Over hidrasi: penumpukan cairan di

paru

Asidosis: pernapasan kusmaul

Anemia

Hiperkalemi

Karakteristik

Klien mengeluh sesak

RR > 30 X/mnt

Terdapat pola napas kusmaul

Retraksi interkostalis (+)

Pernapasan cuping hidung (+)

Sianosis pada akral (+)

Pallor (+)

Ronchi (+)

Hb < 9 mg/dl

Dispneu (+)

Orthopneu (+)

Sputum berbusa darah (+)

Pola napas efektif dengan criteria:

Keluhan sesak berkurang/hilang

Retraksi interkostalis (-)

Rr 16-20 X/mnt

Pola napas kusmaul (-)

Sianosis (-)

Hb 10-11 mg/dl

Orthopneu (-)

Dispneu (-)

Pallor (-)

Pch (-)

1. Observasi tanda vital, kaji pola

napas; kaji adanya kusmaul,

periksa suara napas dari adanya

ronchi.

2. Atur posisi semifowler

3. Berikan oksigen lembab sesuai

kebutuhan.

4. Atur UFR dengan berdasar pada

BB kering

5. Berikan dialisat bicnat

6. Lakukan ultrafiltrasi terpisah

bila perlu

7. Berikan transfusi darah PRC bila

Hb<

8. Lakukan kolaborasi pemberian

therafi obat untuk mengkoreksi

asidosis, anemia

Page 38: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Kelebihan volume cairan cairan :

berlebih b.d.

Gangguan mekanisme regulasi:

Penurunan fungsi ginjal dalam dalam

mengatur keseimbangan cairan dan

elektrolit

Karakteristik:

Klien mengeluh bengkak-bengkak

pada perut, wajah atau anggota gerak,

sesak

Anuri/oliguri (+)

Hipertensi (+)

Peningkatan BB yang signifikan

Pernapasan pendek-cepat

Ronchi (+), edema paru

Klien mengatakan bengkak

berkurang/hilang

Klien mengatakan sesak berkurang

Edema (-)

Peningkatan BB interdialitik tidak

lebih dari 5% BB kering

Pola napas normal, RR Normal

1. Monitor peningkatan tensi,

edema perirbital dan peripheral

2. Auskultasi paru untuk

mengidentifikasi adanya cairan

dalam paru

3. Ajarkan klien untuk pentingnya

pengendalian dan pengukuran

air dan berat badan untuk

mencegah overhidrasi; jumlah

air yang diminum = 500 cc +

diuresis / hari

4. Ajarkan klien tentang diet

rendah sodium untuk

mengontrol edema dan

hipertensi

5. Ajarkan klien agar peningkatan

BB interdialitik tidak lebih dari

5% BB kering

6. Berikan oksigen lembab bila

sesak

7. Lakukan UF untuk mencapai

BB kering

8. Lakukan SQHD bila perlu

Page 39: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhanberhubungan dengan :

Intake yang kurang

Diit yang terlalu ketat

Status hipermetabolik

Perencanaan :Tujuan Kebutuhan nutrisi terpenuhi setelah dilakukan asuhan keperawatan selama beberapa hari / minggu

Kriteria hasil : BB ideal terpelihara, tidak tampak malnutrisi

Protein total & albumin DBN

Asupan nutrisi adekuat

Rencana tindakan keperawatan: Kaji ulang tentang status nutrisi

Ukur lingkar lengan atas

Anjurkan klien makan makanan yang disukai dengan porsi yang kecil tetapi sering dan tidak melanggar diit (sesuai aturan)

Kolaborasi dengan dokter untuk obat

Kolaborasi dengan ahli gizi

Page 40: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

4. Gangguan pola eliminasi :

a. Konstipasi, berhubungan dengan menurunya mobilitas, asupan antasid, pembatasan air, modifikasi diit atau ketidakseimbangan elektrolit ditandai dengan kesukaran BAB. Tujuan : Pola eliminasi normalKriteria hasi : BAB 1 – 2 x sehari, konsistensi lunak.Rencana tindakan :- Anjurkan klien untuk melakukan ambulansi semampunya untuk meningkatkan peristaltik usus.- Anjurkan klien untuk menghindari laksatif yang mengandung magnesium- Berikan pelembek feces untuk mencegah konstipasi- Konsultasi dengan ahli gizi tentang diit tinggi serat yang diperbolehkan.- Catat jumlah BAB untuk memonitor cairan & kehilangan elektrolit - Monitor kadar elektrolit terutama kalium, calcium, dan kadar bicarbonat.- Anjurkan klien untuk minum oralit.- Bersihkan anus dengan hati-hati menggunakan lotion

b. Diare, berhubungan dengan inflamasi gastro interstinal sekunder terhadap ureum / efek samping sorbitol hayexalat ditandai dengan BAB cair dan sering.

Page 41: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

c. Gangguan integritas kulit, berhubungan dengan gangguan status metabolic, akumulasi toksik dalam tubuh ↓, menurunya aktifitas kelenjar keringat, (kalsium, fosfat), oedema dan nuoropati, ditandai dengan : gatal, luka, kulit kering, eksariasi, oedema

Perencanaan :Tujuan Integrigas kulit tetap terjaga setelah dilakukan

asuhan keperawatan selama ---- hari / minggu.

Kriteria hasil:- Tidak ada ithing (kulit kering)

- Kulit bersih, tidak kemerahan, tidak bersisik

- Tidak ada gangguan fungsi

Rencana tindakan:- Bersihkan kulit setiap hari dengan air hangat, sabun lunak, terutama pada daerah lipatan dan sela-sela jari.

- Inspeksi terhadap brurses, purpura dan tanda infeksi

- Kaji warna kulit, tekstur, turgor, dan vaskulieritas

- Gunakan krim / ointment waktu mandi, keramas

- Anjurkan klien untuk memelihara kuku pendek dan bersih

- Hindari pakaian yang merangsang

- Berikan obat antihistamin dan anti pruritis hasi kolaborasi dokter.

Page 42: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan

anemia sekunder, uremia, ditandai

dengan kelelahan, nafas pendek.Perencanaan : Tujuan Klien dapat melakukan aktifitas setelah

dilakukan asuhan keperawatan selama ---- hari / minggu.

Kriteria hasil : Klien mampu melakukan aktifitas sehari-hari tanpa

kelelahan / merasa lelah. Klien tampak segar

Rencana tindakan: Monitor kadar Hb dan Ht sebagai indikator suplai oksigen Berikan istirahat yang cukup Ajarkan klien untuk merencanakan kegiatan & menghindari

kelelahan Kaji respon klien terhadap aktifitas / kegiatan untuk

merencanakan perawatan yang sesuai. Berikan zat besi erytropoetin hasil kolaborasi dengan dokter.

Page 43: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

6. Gangguan rasa nyaman, pusing, berhubungan

dengan tekanan darah yang tinggi, ditandai

dengan klien mengeluh pusing, tampak sakit,

tekanan darah lebih tinggi dari 130/90 mmHg.

Perencanaan: Tujuan Rasa nyaman terpenuhi setelah dilakukan

asuhan keperawatan selama beberapa hari / minggu.

Kriteria hasil: Klien tidak mengeluh pusing, tidak tampak kesakitan Tekanan darah terkontrol < 130/90 mmHg

Rencana tindakan: Ukur vital sign Kaji tingkatan pusing Anjurkan klien untuk banyak istirahat Anjurkan klien untuk diit rendah garam Anjurkan klien untuk minum obat sesuai aturan Beri obat penurun tensi hasil kolaborasi dengan dokter.

Page 44: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

7. Perubahan konsep diri / pola pikir berkaitan dengan akumulasi

toksin, hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit, perubahan pola

hidup, ketergantungan dialisis, kelelahan kronis, perubahan

gambaran diri, masalah pekerjaan dan perubahan peran

ditandai dengan ekspresi wajah murung, sering bertanya

mengenai penyakitnya, emosi labil

Perencanaan : Tujuan Terjadi konsep diri yang positif setelah dilakukan asuhan keperawatan

selama beberapa hari / minggu. Kriteri hasil :

Klien berfikir positif tentang dirinya Barpartisipasi saat pengobatan Ekspresi wajah tenang / tidak murung Emosi stabil

Rencana tindakan : Kaji tingkat gangguan kemampuan berfikir, memori dan orientasi, perhatikan lapang perhatian. Pastikan tingkat mental klien Berikan informasi tentang status klien pada orang terdekat Berikang lingkungan yang tenang Orientasikan kembali terhadap lingkungan, orang, waktu Beri kesempatan pada klien untuk mendiskusikan bagaimana klien dapat menerima perubahan

dalam kehidupanya, dan mencari solusi dengan keluarga. Adakan pertemuan sesama pasien yang kondisinya stabil untuk mendapat support. Konsultasi dengan psikolog

Awasi pemeriksaan laborat BUN, creatinin, elektrolit, kadar gula darah, AGD

Page 45: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

8. Resiko tinggi penurunan curah jantung

berhubungan dengan ketidakseimbangan volume

cairan, ketidak seimbangan elektrolit, hipoksia,

akumulasi toksin.

Perencanaan : Tujuan Tidak terjadi penuruan curah jantung

setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ----hari / minggu.

Kriteria hasil : Tensi stabil EKG normal

Rencana tindakan: Awasi TD dan frekwensi jantung Observasi EKG untuk perubahan irama Auskultasi bunyi jantung Kaji warna kulit, membran mukosa dan dasar kuku Perhatikan terjadinya nadi lambat, hipotensi, mual, muntah

dan penurunan kesadaran Berikan obat sesuai indikasi (kolaborasi dokter)

Page 46: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

9. Resiko tinggi injury fraktur berhubungan

dengan gangguan absorbsi kalsium dan

pengeluaran fosfat, perubahan

metabolisme vitamin D.Perencanaan : Tujuan Tidak terjadi fraktur setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama --- hari / minggu.

Kriteria hasil : Tidak ada tanda-tanda fraktur pada tulang

Klien tidak mengeluhkan nyeri pada tulang

Kadar kalsium darah > 8 mg/dL

Rencana tindakan: Kaji adanya hipokalsemia, peningkatan fosfat, nyeri otot, serta

kekakuan sendi untuk mengetahui kemungkinan resiko injuri

Observasi adanya nyeri tulang sebagai indikasi kerusakan tulang

Lakukan ROM dan dorong klien untuk ambularsi untuk aktifitas osteoblas

Berikan lingkungan yang nyaman untuk mengurangi resiko kecelakaan

Berikan suplemen kalsium, vit D, dan pengikat fosfat (kolaborasi dokter)

Page 47: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Prioritas Keperawatan GGK

secara umum adalah :

Mempertahankan homeostasis

Mencegah komplikasi

Memberikan informasi

mendukung keputusan klien terhadap

perubahan gaya hidup.

Page 48: Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury

Selamat belajar