Top Banner

of 17

Asosiasi Mineral Dalam Batuan

Jul 16, 2015

Download

Documents

Ryan Arindita
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN 1. Granit Granit adalah batuan beku tipe intrusif , bersifat asam . Berwarna putih hingga abu-abu gelap, merah muda , merah kecoklatan. Mempunyai tekstur fanerik atau faneroporfiritik. Mineral penyusunnya adalah kuarsa, Ortoklas, plagioklas, hornblende, biotit mika . Mineral aksesoris yang terdapat didalamnya adalah magnetite, ilmenite, apatite, pyrite, zircon, tourmaline. Deskripsi mineral : 1. Kuarsa, berwarna bening, mempunyai kilap kaca, dan pecahan conchoidal. Ketembusan cahayanya tranparant sampai translucent .Kuarsa mengisi tempat antara mineral-mineral lainnya sehingga membentuk butiran yang tidak seragam (irregular). Kelimpahannya dalam granit melimpah. 2. Mineral utamanya adalah feldspar, dengan ortoklas dan microline yang dominan. Kadang terdapat plagioklas ( albite-oligoclase) dalam jumlah sedikit. Kelimpahan feldspar didalam granit sangat melimpah. 3. Mika terdapat dalam granit dalam bentuk serpihan biotit atau muskovit. Mika mempunyai kilap kaca, berwarna hitam (biotit) dan bening (muskovit). Kelimpahannya dalam granit cukup melimpah. 4. Hornblende berwarna hijau gelap hingga hitam, berbentuk prismatic panjang. Kelimpahannya dalam granit sedikit melimpah. Genesa batuan : Granit merupakan batuan beku intrusif, terbentuk dari magma yang membeku di batholiths, laccholiths. Granit terbentuk dari pembekuan magma yang

mengandung banyak silika, aluminium, kalium, dan soda, dan mengandung sedikit gamping,besi,dan magnesium. Manfaat batuan : Granit digunakan sebagai bahan bangunan . 2. Peridotit Peridotit adalah batuan beku intrusif , yang merupakan batuan beku ultrabasa. Warnanya hijau hingga hitam , mempunyai tekstur fanerik, mineral utama penyusunnya adalah olivine, pyroxene ( orthopyroxene, clinopyroxene) , biotit, dan hornblende. Deskripsi mineral :

1. Olivine mempunyai warna kuning kehijauan , kilap kaca, serta ketembusan cahaya yang transparant . Di dalam batuan peridotite kelimpahannya sangat melimpah . 2. Piroksen mempunyai warna hijau gelap . Berbentuk bulat-bulat,

kelimpahannya di dalam batuan peridotite melimpah 3. Hornblende mempunyai warna hitam , kilap kaca , berbentuk prismatik panjang . Kelimpahannya cukup melimpah. 4. Biotit mempunyai warna hitam , kilap mutiara, berbentuk prismatik pendek , kelimpahannya sedikit melimpah. Genesa batuan: Peridotite terbentuk sebagai batuan akumulasi yang terbentuk dari presipitasi olivine dan piroksen dari magma basa atau ultrabasa, magma ini berasal dari mantel bagian atas dengan proses pelelehan sebagian dari mantel peridotite, peridotite juga merupakan batuan mantel yang terbentuk selama diferensisasi bumi. Manfaat batuan: Peridotite sering berasosiasi dengan deposit nickel , krom, platinum dan logam lainnya dan juga mempunyai nilai ekonomis yang potensial sebagai metode yang murah dan aman untuk menangkap gas karbondioksida pada atmosfer karena peridotite bereaksi dengan CO2 membentuk mineral mirip batugamping. 3. Syenit Syenit merupakan batuan beku intrusif, bersifat intermediet . Berwarna merah muda, kuning, abu-abu. Mempunyai tekstur fanerik. Mineral utama penyusunnya adalah ortoklas, plagioklas, hornblende. Mineral aksesorisnya adalah kuarsa , biotit, magnetit, limenit, piroksen dan sulfida. Deskripsi mineral : 1. Ortoklas berwarna merah muda dan mempunyai kilap kaca. Kelimpahannya dalam syenit sangat melimpah. 2. Plagioklas berwarna putih hingga abu-abu dan mempunyai kilap kaca. Kelimpahannya cukup melimpah. 3. Hornblende berwarna hitam, mempunyai kilap kaca, den berbentuk prismatic panjang. Kelimpahannya sedikit melimpah. 4. Piroksen berwarna hijau gelap, kelimpahannya sedikit melimpah. 5. Biotit berwarna hitam, mempunyai kilap mutiara, dan berbentuk prismatik pendek. Kelimpahannya juga sedikit melimpah.

Genesa batuan: Syenit terbentuk sebagai intrusi mandiri atau pada tepi granit besar dimana kuarsanya mulai jarang. Berasosiasi dengan lingkungan tektonik. Manfaat batuan: Syenit digunakan sebagai bahan bangunan karena lebih kuat dan tahan terhadap pelapukan. Syenit juga kadang berasosiasi dengan mineral penting penghasil bijih logam. 4. Aplit Aplit merupakan batuan beku hipabisal , bersifat asam. Aplit mempunyai tektur fanerik dan berwarna putih, kuning pucat, abu-abu atau coklat. Mineral utamanya adalah feldspar, kuarsa, mika. Mineral lainnya dalam jumlah sedikit adalah muskovit, biotit, hornblende, tourmaline hitam. Deskripsi mineral : 1. Feldspar berwarna putih, abu-abu dan mempunyai kilap kaca.

Kelimpahannya sangat melimpah. 2. Kuarsa berwarna bening, mempunyai kilap kaca, dan ketembusan

cahayanya bersifat transparant. Kelimpahannya melimpah. 3. Muskovit berwarna bening, berbentuk lembaran, dan transparant.

Kelimpahannya cukup melimpah. 4. Biotit berwarna hitam, mempunyai kilap mutiara, dan berbentuk prismatic

pendek. Kelimpahannya sedikit melimpah. 5. Hornblende berwarna hitam, mempunyai kilap kaca, dan bentuknya

prismatic panjang. Kelimpahannya sedikit melimpah. 6. Tourmaline hitam mempunyai kilap kaca. Tourmaline jarang terdapat

pada batuan aplit. Genesa batuan: Aplit berasal dari bagian pembentukan granit dan merupakan bagian terakhir dari magma yang mengkristal dan berhubungan dengan kandungan kuarsa dan feldspar yang mengisi bagian-bagian kosong dari mineral yang telah dulu terbentuk. Manfaat batuan: Aplit digunakan sebagai bahan bangunan. 5. Lherzolit

Lherzolit merupakan batuan beku intrusif, bersifat ultrabasa. Lherzolit berwarna hijau. Mineral utamanya adalah olivine dan piroksen. Mineral lain dalam jumlah sedikit adalah krom, aluminium spinel, sulfida ,hornblende dan garnet. Deskripsi mineral : 1. Olivin berwarna hijau, mempunyai kilap kaca, dan ketembusan

cahayanya transparant. Kelimpahannya sangat melimpah. 2. Piroksen berwarna hijau gelap. Kelimpahannya dalam lherzolit sangat

melimpah. 3. Krom berwarna hitam dan kelimpahannya dalam lherzolit sedikit

melimpah. 4. Spinel berwarna abu-abu, mempunyai kilap kaca, dan bersifat

transparent. Kelimpahannya sedikit melimpah. 5. Garnet berwarna merah, coklat, oranye, ungu. Mempunyai kilap kaca dan

mutiara, bersifat transparent hingga transluscent. Kelimpahannya sedikit melimpah. Genesa batuan: Lherzolit berasal dari diferensiasi magma basa. Manfaat batuan: Lherzolit dapat digunakan sebagai petunjuk adanya kandungan bijih nikel pada suatu daerah. Karena lherzolit berasosiasi dengan logam nikel, krom dan platinum. 6. Kimberlit Kimberlit merupakan batuan beku intrusif yang bersifat ultra basa. Teksturnya porfiritik. Warnanya hijau tanah hingga hitam. Mineral penyusunnya adalah, olivine,piroksen, hornblende, biotit, plogofit, kromit, ilmenit, melilite, grafit, intan. Deskripsi mineral : 1. Olivin berwarna hijau, mempunyai kilap kaca, dan transparant.

Kelimpahannya sangat melimpah. 2. 3. Piroksen berwarna hijau gelap. Kelimpahannya dalam peridotit melimpah. Hornblende berwarna hitam, mempunyai kilap kaca, dan berbentuk

prismatik panjang. Kelimpahannya cukup melimpah. 4. Biotit berwarna hitam, mempunyai kilap mutiara, dan berbentuk prismatic

pendek. Kelimpahannya sedikit melimpah.

Genesa batuan : Pembentukan kimberlite hampir mirip dengan pembentukan peridotite. Kimberlite terdapat di tambang intan. Manfaat batuan : Sebagai petunjuk adanya intan disuatu daerah tambang. 7. Diorit Diorit merupakan batuan beku intrusif , bersifat intermediet . Mineral utama penyusunnya adalah plagioklas , hornblende, ortoklas, biotit. Mineral

aksesorisnya adalah magnetit, ilmenit, kuarsa. Deskripsi mineral : 1. Plagioklas berwarna putih hingga abu-abu dan mempunyai kilap kaca. Kelimpahannya sangat melimpah. 2. Hornblende berwarna hitam, mempunyai kilap kaca, dan berbentuk prismatik panjang. Kelimpahannya melimpah. 3. Ortoklas berwarna merah muda dan mempunyai kilap kaca. Kelimpahannya dalam diorit cukup melimpah. 4. Biotit berwarna hitam, mempunyai kilap mutiara, dan berbentuk prismatic pendek. Kelimpahannya sedikit melimpah. Genesa batuan : Diorit berasal dari diferensiasi magma. Manfaat batuan : Digunakan sebagai batu bangunan.

8. Andesit Andesit merupakan batuan beku ekstusif , bersifat intermediet. Teksturnya porfiritik dan berwarna cerah (merah, abu-abu, putih) jika berupa kristalin dan berwarna lebih gelap jika mengandung banyak gelas. Mineral penyusunnya plagioklas, kuarsa, hornblende. Aksesoris mineralnya adalah ilmenite, piroksen. Deskripsi mineral : 1. Plagioklas berwarna putih hingga abu-abu, mempunyai kilap kaca. Kelimpahannya sangat melimpah. 2. Kuarsa berwarna bening, mempunyai kilap kaca, bersifat transparant. Kelimpahannya cukup melimpah.

3. Hornblende berwarna hitam, mempunyai kilap kaca, berbentuk prismatik panjang. Kelimpahannya cukup melimpah. Genesa batuan : Andesit biasanya terbentuk pada magin lermpeng konvergen tapi mungkin terjadi dalam pengaturan tektonik lain. Batuan vulkanik intermediet terbentuk melalui beberapa proses: 1. Hidrasi mencairnya Peridotit dan kristalisasi fraksional 2. Mencair dari subduksi sedimen yang mengandung slab 3. Magma pencampuran antara felsic rhyolitic dan mafik basaltik magma dalam reservoir menengah sebelum emplasemen atau letusan. Manfaat batuan : Sebagai bahan bangunan. 9. Trachyte Trachyte merupakan batuan beku ekstrusif, bersifat intermediet . Bertekstur porfiritik . Mineral utama penyusunnya adalah ortoklas. Mineral penyusun tambahan adalah hornblende, biotit, dan piroksen. Tidak mengandung atau mengandung sedikit kuarsa. Deskripsi mineral : 1. Ortoklas berwarna putih, mempunyai kilap kaca, bersifat transparant

hingga translucent. Kelimpahannya dalam trachyte sangat melimpah. 2. Hornblende berwarna hitam, mempunyai kilap kaca, berbentuk prismatik

panjang. Kelimpahannya cukup melimpah. 3. Biotit berwarna hitam, mempunyai kilap mutiara, berbentuk prismatik

pendek. Kelimpahannya cukup melimpah. 4. Piroksen berwarna hijau gelap. Kelimpahannya cukup melimpah.

Genesa batuan : Trachyte merupakan hasil dari erupsi dari lava yang seharusnya membentuk syenit. Manfaat batuan : Material yang sangat bagus untuk paving dan ubin lantai secara umum. 10. Batupasir Kuarsa

Batupasir kuarsa merupakan batuan sedimen klastik. Teksturnya klastik dan berstruktur laminasi. Batupasir kuarsa adalah batu pasir yang 90% butirannya tersusun dari kuarsa.Butiran kuarsa dalam batu pasir ini memiliki pemilahan yang baik dan ukuran butiran yang bulat karena terangkut hingga jarak yang jauh. Sebagian besar jenis batu pasir ini ditemukan pada pantai dan gumuk pasir. Mineral penyusun utamanya adalah kuarsa. Mineral tambahannya adalah feldspar. Deskripsi mineral : 1. Kuarsa berwarna bening, mempunyai kilap kaca, bersifat transparant.

Kelimpahannya sangat melimpah. 2. Feldspar berwarna putih hingga abu-abu. Kelimpahannya cukup

melimpah. Genesa batuan : Terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Manfaat batuan : Digunakan pada konstruksi bangunan dan pelapis jalan raya. 11. Batupasir kuarsa glaukonitan Batupasir glaukonitan merupakan batuan sedimen klastik. Mineral

penyusunnya adalah kuarsa, feldpspar, glaukonit. Deskripsi mineral : 1. Kuarsa berwarna bening, mempunyai kilap kaca, dan bersifat transparent. Kelimpahannya sangat melimpah. 2. Glaukonit berwarna hijau, kuning, biru. Mempunyai kilap tanah dan lemak. Kelimpahannya melimpah. 3. Feldspar berwarna putih dan abu-abu, kilapnya kaca, kelimpahannya cukup melimpah. Genesa batuan : Berasal dari pelapukan batuan tua yang keras dan kemudian tertransportasi. Butiran-butiran pasir kuarsa tersebut saling terikat dengan bantuan semen. Kandungan glaukonitnya membedakan batupasir kuarsa dengan batupasir kuarsa glaukonitan. Manfaat batuan: Digunakan sebagai bahan bangunan. 12. Graywake

Graywacke

merupakan

batuan

sedimen

klastik,

berwarna

abu-abu,

kehitaman, atau coklat. Mineral penyusunnya kuarsa, feldspar, dan mineral berukuran lempung. Deskripsi mineral : 1. Kuarsa berwarna bening, mempunyai kilap kaca. Kelimpahannya sangat melimpah. 2. Feldspar berwarna putih dan abu-abu, mempunyai kilap kaca.

Kelimpahannya cukup melimpah. 3. Mineral berukuran lempung. Kelimpahannya cukup melimpah. Genesa batuan : Terbentuk akibat sedimentasi oleh arus yang sangat kencang sehingga material pasir dan lempungan terendapakan bersama-sama. Greywacke umumnya terdapat di bawah laut (landas kontinen), pada lembah dengan alur-alur sungai yang curam, serta bagian laut dalam yang terangkat ke permukaan.

Manfaat batuan : Digunakan sebagai batu konstruksi. 13. Arkose Arkose merupakan batuan sedimen klastik , mempunyai ukuran butiran sedang. Tersusun atas mineral kuarsa dan feldspar. Deskripsi mineral : 1. Kuarsa berwarna bening, mempunyai kilap kaca, bersifat transparant. Kelimpahannya sangat melimpah. 2. Feldspar berwarna putih dan abu-abu. Mempunyai kilap kaca serta kelimpahannya melimpah. Genesa batuan : Terendapkan segera setelah pelapukan dari granit dan tidak tertransportasi jauh. Ditunjukkan dengan butirannya yang runcing. Sehingga mineral penyusun arkose tidak berbeda jauh dengan mineral penyusun granit. Manfaat batuan : Digunakan sebagai bahan bangunan, seperti batupasir. 14. Batugamping Kristalin Batugamping kristalin merupakan batuan sedimen non klastik. Kristalin murni berwarna putih. Mineral penyusunnya adalah kalsit. Deskripsi mineral :

1.

Kalsit

berwarna

putih,

mempunyai

kilap

kaca

hingga

tanah,

kelimpahannya sangat melimpah.

Genesa batuan : Merupakan batugamping dimana kalsium karbonatnya mengkristal menjadi kalsit, umumnya karena aktivitas air yang melewati permukaan dan pori-pori kecil pada batuan. Pada perjalanannya, air melarutkan kalsit dan mengendapkannya pada bentuk kristal. Manfaat batuan : Digunakan sebagai patung dan dekorasi interior. 15. Sekis Mika Sekis mika adalah batuan metamorf berstruktur foliasi schistosic. Berwarna abu-abu kecoklatan. Mineral utamanya adalah mika (muskovit dan biotit) dan kuarsa. Mineral tambahannya adalah feldspar, hornblende, garnet. Deskripsi mineral : 1. Muskovit berwarna bening, mempunyai kilap kaca, berbentuk foliasi, kelimpahannya sangat melimpah. 2. Biotit berwarna hitam, mempunyai kilap mutiara, berbentuk prismatik pendek. Kelimpahannya melimpah. 3. Kuarsa berwarna bening, mempunyai kilap kaca, bersifat transparant. 4. Feldspar berwarna putih hingga abu-abu, mempunyai kilap kaca, kelimpahannya cukup melimpah. 5. Hornblende berwarna hitam, mempunyai kilap kaca, berbentuk prismatik panjang. Kelimpahannya cukup melimpah.

Genesa batuan : Berasal dari kuarsa dan mika yang memipih akibat adanya tekanan dan suhu tinggi akibat proses metamorfisme regional. Manfaat batuan : Jarang digunakan sebagai bahan bangunan, karena tidak cukup kuat. 16. Gneiss Hornblende Merupakan batuan metamorf berstruktur foliasi gneissic. Mineral

penyusunnya adalah kuarsa, feldspar, mika (muskovit dan biotit), hornblende. Deskripsi mineral :

1. Kuarsa berwarna bening, mempunyai kilap kaca. Dalam gneiss, kuarsa berbentuk butiran irregular. Kelimpahannya melimpah. 2. Feldspar berwarna putih dan abu-abu, mempunyai kilap kaca.

Kelimpahannya melimpah. 3. Muskovit berwarna bening dan berbentuk foliasi. Kelimpahannya cukup melimpah. 4. Biotit berwarna hitam dan berbentuk foliasi. Kelimpahannya cukup melimpah. 5. Hornblende berwarna hitam, mempunyai kilap kaca, berbentuk prismatic panjang. Kelimpahannya cukup melimpah. Genesa batuan : Batuan ini terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi. Hampir dari semua jejak jejak asli batuan (termasuk kandungan fosil) dan bentuk struktur lapisan (seperti layering dan ripple marks) menjadi hilang akibat dari mineral-mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi. Pada batuan ini terbentuk goresan yang tersusun dari mineralseperti hornblende yang tidak terdapat pada batuan sedimen. Pada gneiss, kurang dari 50% dari mineral mineral menjadi mempunyai bentuk penjajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan. Manfaat batuan : Digunakan untuk membuat patung, nisan . 17. Kuarsit Kuarsit merupakan batuan metamorf regional . Berwarna putih, mineral utama penyusunnya adalah kuarsa, mineral aksesorisnya adalah mika

(muskovit,biotit), feldspar, garnet, grafit, kalsit, dan sulfida. Deskripsi mineral : 1. Kuarsa berwarna bening, mempunyai kilap kaca. Dalam gneiss, kuarsa berbentuk butiran irregular. Kelimpahannya sangat melimpah. 2. Muskovit berwarna bening dan berbentuk foliasi. Kelimpahannya cukup melimpah. 3. Biotit berwarna hitam dan berbentuk foliasi. Kelimpahannya cukup melimpah. 4. Feldspar berwarna putih dan abu-abu, mempunyai kilap kaca.

Kelimpahannya cukup melimpah.

Genesa batuan : Kuarsit dibentuk saat air mengendapkan kuarsa di sekeliling butiran pasir hanya beberapa kaki di bawah permukaan. Sebagian besar kuarsit adalah batuan kuno yang terkubur dalam dan terangkat ke gunung atau lembah, tekanan dan panas juga mempengaruhi saat kuarsa sedang diendapkan dari air bawah tanah. Manfaat Batuan : Sebagai bahan bangunan. Kuarsit hancuran digunakan pada pembangunan jalan dan juga material semen. 18. Serpentinit Serpentinit merupakan batuan metamorf regional, bersifat ultrabasa . Mineral utama penyusunnya adalah serpentin . Mineral aksesorisnya adalah talk,klorit, hornblende,olivine,piroksen,magnetit. Deskripsi mineral : 1. Serpentin berwarna hijau, mempunyai kilap mutiara, strukturnya berserat. Kelimpahannya sangat melimpah. 2. Hornblende berwarna hitam, mempunyai kilap kaca, dan berbentuk prismatic panjang. Kelimpahannya cukup melimpah. 3. Olivin berwarna hijau, mempunyai kilap kaca, dan transparent.

Kelimpahannya cukup melimpah. 4. Piroksen berwarna hijau gelap. Kelimpahannya sedikit melimpah. 5. Magnetit berwarna hitam dan mempunyai sifat ferromagnetik.

Kelimpahannya sedikit melimpah.

Genesa batuan : Terbentuk saat air dari magma mengubah basalt, peridotite, dunite, dan batuan beku sejenis atau ketika air memetamorfiskan sekis hornblende. Manfaat batuan : Serpentinit berasosiasi dengan deposit penting tembaga, besi . Dapat digunakan sebagai batu hiasan. 19. Eklogit Eklogit merupakan batuan metamorf regional yang bersifat basa. Mineral utama penyusunnya adalah piroksen,garnet dan kuarsa. Mineral aksesorisnya adalah rutil, pirit, kyanite

Deskripsi mineral : 1. Piroksen berwarna hijau, mempunyai kilap kaca. Kelimpahannya sangat melimpah. 2. Garnet berwarna merah, coklat, oranye, ungu. Mempunyai kilap kaca atau mutiara, bersifat transparent hingga translucent. Kelimpahannya melimpah. 3. Kuarsa berwarna bening, mempunyai kilap kaca, bersifat transparant. Kelimpahannya melimpah. 4. Kyanite berwarna biru, putih, bening, abu-abu, hijau. Mempunyai kilap kaca atau mutiara. Kelimpahannya sedikit melimpah. 5. Rutile berwarna coklat, kuning, mempunyai kilap mutiara atau metalik. Kelimpahannya sedikit melimpah.

Genesa batuan : Dihasilkan dari metamorfisme dengan suhu tinggi dari batuan beku basa (basa atau gabro). Beberapa eklogit umumnya juga terbentuk dari magma yang mengkristal dan mendingin di antara mantel atau kerak bagian atas benua. Manfaat batuan : Sebagai bahan bangunan. 20. Amfibolit Amfibolit merupakan batuan metamorf regional, bersifat basa. Mineral utama penyusunnya adalah amfibol, augite, klorit, garnet, feldspar, kuarsa dan mika. Mineral aksesorisnya adalah ilmenit, magnetit, titanit, epidote. Deskripsi mineral : 1. Amfibol berwarna hitam, mempunyai kilap kaca. Kelimpahannya sangat melimpah. 2. Augite berwarna hijau, hitam, dan coklat. Kilapnya kaca atau damar. Kelimpahannya cukup melimpah. 3. Klorit berwarna hijau, mempunyai kilap submetalik atau tanah.

Kelimpahannya sedikit melimpah. 4. Garnet berwarna merah, coklat, oranye, ungu. Mempunyai kilap kaca atau mutiara, bersifat transparent hingga transluscent. Kelimpahannya sedikit melimpah. 5. Kuarsa berwarna bening, mempunyai kilap kaca, bersifat transparent. Kelimpahannya sedikit melimpah.

6. Muskovit berwarna bening, berbentuk foliasi. Biotit berwarna hitam dan berbentuk prismatic pendek. Kelimpahannya sedikit melimpah. Genesa batuan : Berasal dari lava basa didalam lingkungan metamorfik regional. Manfaat batuan : Deposit tembaga , batu ornamen

LAMPIRAN 1. Granite http://library.thinkquest.org/05aug/00461/images/granite.jpg 2. Peridotite

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTbxJhEZL4co-

UlxQqueLxIUVzbCe9MFJ92S_89XXr84_-5yaXKDA 3. Syenit

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQAPqfr5UjZkq0xiZf5SYDBiukDi i_vRBDSnWbhAqOiJ0IjkYxa

4. Aplit

http://en.wikipedia.org/wiki/Aplite

5. Lherzolite

http://en.wikipedia.org/wiki/Lherzolite

6. Kimberlit http://en.wikipedia.org/wiki/Kimberlite

7.diorit

http://geology.com/rocks/pictures/quartz-diorite.jpg

8.andesit

http://t1.gstatic.com/images?q=tbnRL_xVErx6p-hja-TrCCnQv5j0-C6

9.trachyte

http://geology.com/rocks/pictures/trachyteporphyry

10.batupasir kuarsa

http://en.wikipedia.org/wiki/Quartz-sandstone.jpg

11.batupasir kuarsa glaukonitan http://en.wikipedia.org/wiki/Quartzsandstoneglaukonit.jpg

12.greywacke

http://www.mindat.org/min-3318.html

13.arkose www.minsocam.org/.../gallery/arkose.jpg

14.batugamping kristalin

http://geologie.vsb.cz/ /nerudy/limestone%252001_resize.JPG

15.sekis mika http://mindat.org/stn-2280.html

16.gneiss hornblende

www.wissen-imnetz.info/.../abc/images/gneiss.jpg

17.kuarsit http://en.wikipedia.org/wiki/kuarsit

18.serpentinit http://www.nurhakim.net/bgi/bgi_02.htm 19.eclogite

www.rockhounds.com/rockshop/eclogite.jpg

20.amphibolite http://en.wikipedia.org/wiki/Amphibolite

DAFTAR PUSTAKA Mottana, Annibale , Rodolfo Crespi, Giuseppe Liborio, 1978, SIMON AND SCHUSTERS GUIDE TO ROCKS AND MINERALS, Simon & Schuster Inc : New York Fenton. 1940. The Rock Book. New York: Doubleday&Company. http://alvathea.wordpress.com/discussion/istilah-istilah-geologi

http://www.jkpp.org/downloads/bab_04.pdfKraus, Hunt & Ramsdell. 1951. Mineralogy : An Introduction to the Study of Minerals and Crystals. United States of America : McGraw Hill Book Company, Inc.