Top Banner
Asma serangan berat Asma serangan berat Dr. Nurjannah, spa Dr. Nurjannah, spa
48

Asma Serangan Berat

Sep 13, 2015

Download

Documents

Marisa Mumtaz

asma power point
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Asma serangan beratDr. Nurjannah, spa

  • Definisi Operasionalmengi berulang dan/atau batuk persisten dengan karakteristik sebagai berikut: timbul secara episodik, cenderung pada malam/dini hari (nokturnal), musiman, setelah aktivitas fisik, dan bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan, serta adanya riwayat asma atau atopi lain pada pasien/keluarganya.

  • Definisi lengkapAsma didefinisikan sebagai penyakit inflamasi kronik saluran napas dengan banyak sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T. Pada orang yang rentan inflamasi ini menyebabkan episode mengi berulang, sesak napas, rasa dada tertekan, dan batuk, khususnya pada malam atau dini hari. Gejala ini biasanya berhubungan dengan penyempitan jalan napas yang menyeluruh namun bervariasi, yang paling tidak sebagian bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan. Inflamasi ini juga berhubungan dengan hiperreaktivitas jalan napas terhadap berbagai rangsangan.

  • Keluhan utama Ketika datang :Klasik yaitu : wheezing, sesak, batukNon klasik : batuk, berulang, dan/atau kronikBKB dapat merupakan manifestasi awal dari perjalanan asma anak.

  • Cost ?Availability ?

  • Saluran napas anak normal (bukan asma)Pencetus(debu, bulu binatang, kapuk, dll)BronkusBronkusTetap lebar(tidak rentan, tidak sensitif, tidak mudah goncang, stabil)

  • Saluran napas anak asma Pencetus(debu, bulu binatang, kapuk, dll)BronkusTidak timbul seranganTimbul seranganOtot saluran napas mengkerutSaluran napas menebal/membengkakLendir lebih banyak dan kental/lengketBronkusHiperreaktif : sangat rentan Sangat sensitif Mudah goncang/mengkerut

  • InflamasiBarnes PJ

  • AsmaNormalGambaran inflamasi

  • Perbaikan epitel pasca steroidsebelumsesudahP Howarth, 1999

  • PathogenesisEnvironment :Genetic susceptibilityChronic allergic inflammation(Mast cells, T-Cells, Eosinophils)

  • Chronic allergic inflammation(Mast cells, T-Cells, Eosinophils)Deposition & Remodelingof airway collagen, elastinand proteoglycansAngiogenesis ofBronchial VasculatureHyperplasia & Hypertrophy of : airway smooth muscle Myofibroblast Goblet cells Epithelium GlandsAIRWAY WALL THICKENING

  • AIRWAY WALL THICKENINGNarrowing, decreasedDistensibility :Fixed obstructionInner wall thickening :Amplification of ASM shorteningPare et al. Cyba Foundation symposium 206, 1997

  • Chronic allergic inflammation(Mast cells, T-Cells, Eosinophils)RemodellingAIRWAY WALL THICKENINGResume

  • Algoritma diagnosis asma anak BKB dan/atau mengiPemeriksaan fisisUji tuberkulinPatut diduga asma:Episodiknokturnal / morning dipMusimanpasca aktivitas fisikriwayat atopi pasien/keluargaBila tidak ada fasilitas berikan bronkodilator dan lihat reaksinyaBila responsifTidak responsifTidak jelas asma: timbul masa neonatus gagal tumbuh infeksi kronik muntah / tersedak kelainan fokal paru keln. sistem kardiovaskulerBila ada fasilitas 1. reversibilitas (> 20%)2. variabilitas (> 20%)3. hiperreaktivitas (FEV1 > 20%)

  • .. pemeriksaan (lanjutan): respons terhadap bronkodilator dan steroid uji keringat uji imunologis pemeriksaan motilitas silia pemeriksaan refluks GEAsmaBila responsifBila tidak ada fasilitas berikan bronkodilator dan lihat reaksinyaTidak responsif

  • Serangan AsmaSerangan teratasi (Tenang)Episodik jarangEpisodik seringPersistenReliever (+)Controller (-)Reliever (+)Controller (+)Reliever (+)Controller (+)Tentukan derajat dan Atasi segeraTentukan klasifikasiPENGHINDARAN (AVOIDANCE)ASMAPencetus123467589

  • Management of asthma attacksAt homeAt emergency room

  • At homeKnown of asthma symptoms Nebulized 2 agonist If not available: MDI with or without spacer or orally In Indonesia: Not populerBe careful with OTC

  • Asthma attacks algorithmsEmergency roomAssess severity.of attacksEarly treatment nebulized -agonist 3x, interval 20 min 3rd nebulized + anticholinergic

    Moderate attacks (nebulized 2-3x, partial response) O2 reassessment mode- rate ODC IV line

    Mild attacks (nebulized 1x, good response) observe 1-2 jam, discharge symptoms (+) moderate attack

    Severe attacks (nebulized 3x, poor response) O2 IV line reassessment severe, admission Chest X-ray

  • One Day Care (ODC) Oxygen therapy Oral steroid Nebulized / 2 hour Observe 8-12 hours, if stable discharge Poor response in 12 hrs, admission Admission room Oxygen therapy Treat dehydration and acidosis Steroid IV / 6-8 hours Nebulized / 1-2 hours Initial aminophylline IV, then maintenance Nebulized 4-6x good response per 4-6 h If stable in 24 hours discharge Poor response ICU Discharge give -agonist (inhaled/oral) routine drugs viral infection: oral steroid Outpatient clinic in 24-48 hoursNotes: In severe attack, directly use -agonist + anticholinergic If nebulizers not available, use adrenalin SC 0.01 ml/kg/times with maximal dose 0.3 ml/times Oxygen therapy 2-4 l/min should be early treatment in moderate and severe attack

  • Early managementInitial assessment of severity asthma attacksNebulized 2-agonist, interval 20 minute3rd nebulization: anticholinergic agentSevere attacks: directly with anticholinergic agentIf nebulizer not available: MDI with SpacerAdrenalin SC

  • Why is not response?DehydrationMetabolic acidosisAtelectasis

  • Serangan Asma(Eksaserbasi asma)Episode perburukan yang progresif dari gejala sesak nafas, batuk, wheezing, rasa dada tertekan, atau berbagai kombinasi gejala tersebut.Penurunan PEF atau FEV1 indikator yang dipercaya

  • Patofisologi serangan asmaPencetus

    obstruksi jalan napas

    ventilasi hiperinflasitidak seragam paru

    atelektasisventilasi-perfusi gangguan tidak padu padan compliance p surfaktan hipovent.alv p kerja napasasidosis

    v.konstriksi pulmonal

    b.konstriksi, edem, sekresi PaCO2 PaO2

  • Pembagian Serangan AsmaSerangan RinganSrangan SedangSerangan BeratAncaman henti napas

  • Penilaian derajat serangan

    Parameter

    Ringan

    Sedang

    Berat

    Ancaman

    gagal napas

    Aktivitas

    (bayi)

    Berjalan

    (menangis

    keras)

    Berbicara

    (menangis

    lemah)

    Istirahat

    (berhenti

    makan)

    Bicara

    Kalimat

    Penggal klm.

    Kata-kata

    Posisi

    Bisa baring

    Lebih suka

    duduk

    Duduk ber-topang lgn.

    Kesadaran

    Mungkin

    teragitasi

    Biasanya

    teragitasi

    Biasanya

    teragitasi

    Bingung

    Sianosis

    Tidak ada

    Tidak ada

    Ada

    Mengi

    Sedang,

    akhir eksp.

    Nyaring, eksp. + insp.

    Terdengar tanpa steto.

    Sulit / tidak terdengar

    Sesak napas

    Minimal

    Sedang

    Berat

  • Otot bantu napas

    Biasanya tidak

    Biasanya ya

    Ya

    Gerakan paradok

    Retraksi

    Dangkal, ret. interkostal

    Sedang, + ret.sup.stern

    Dalam, + nps.cpg.hdg

    Dangkal / hilang

    Laju napas

    Takipnu

    Takipnu

    Takipnu

    Menurun

    Laju nadi

    Normal

    Takikardi

    Takikardi

    Bradikardi

    Pulsus paradoksus

    Tidak ada (20 mmHg

    Tidak ada

    (Otot lelah)

    PEF / FEV1

    -pra b.dilat.

    -pasca b.dil

    (% nilaiduga

    >60%

    >80%

    / % nilai ter-

    40-60%

    60-80%

    baik)

  • 84.4%3.9%11.7%RinganSedangBeratDerajat serangan asma

  • Algoritma serangan asmaKlinik / IGDNilai derajat seranganTatalaksana awal nebulisasi -agonis 3x, selang 20 menit nebulisasi ketiga + antikolinergik

    Serangan sedang (nebulisasi 2-3x, repons parsial) berikan O2 nilai ulang se- dang Ruang Rawat Sehari pasang infus

    Serangan ringan (nebulisasi 1x, respons baik bertahan 1-2 jam, boleh pulang gejala timbul lagi serangan sedang

    Serangan berat (nebulisasi 3x, respons buruk) O2 sejak awal pasang infus nilai ulang berat, Ruang Rawat Inap foto Ro toraks

  • Rng. Rawat Sehari Oksigen teruskan steroid oral nebulisasi / 2 jam 8-12 jam klinis sta- bil boleh pulang 12 jam tetap belum baik rawat inap Ruang Rawat Inap Oksigen teruskan atasi dehidrasi & asidosis jika ada steroid IV tiap 6-8 jam nebulisasi/1-2 jam aminofilin IV awal, lanjutkan rumatan nebulisasi 4-6x baik, interval 4-6 j 24 jam stabil boleh pulang dengan steroid & aminofilin IV tetap tidak baik ICU Boleh pulang bekali -agonis (hirupan / oral) jika ada obat pengendal, te- ruskan inf.virus (+), steroid oral 24-48 jam kon- trol proevaluasiCatatan: Jika menurut penilaian serangannya berat, nebulisasi 1x, langsung -agonis + antikolinergik Bila belum ada alatnya, nebulisasi awal dapat diganti dgn adrenalin sk. 0,01 ml/kgBB/kali, maksimal 0,3 ml/kali. Untuk serangan sedang dan terutama berat, O2 2-4L/mnt diberikan sejak awal, termasuk saat nebulisasi

  • Tujuan tatalaksana serangan asmaMenghilangkan gejala secara cepat dan tepat Mengurangi hipoksemia Fungsi paru kembali normalPasca serangan: evaluasi ulang

  • Mengapa tidak respons???DehidrasiAsidosis metabolikAtelektasis

  • Tatalaksana AwalNilai prediksi derajat seranganNebulisasi -agonis, selang 20 menitNebulisasi ketiga: tambahkan antikolinergikSerangan berat: langsung tambah antikolinergikBila tidak ada nebulizer: MDI dengan SpacerAdrenalin SCPNAA, 2002

  • Serangan BeratRespons buruk pasca nebulisasiOksigenJalur parenteral: Atasi dehidrasi dan asidosisSteroid IVAminofilin IV lnisial, lalu rumatanNebulisasiFoto toraksBaik: PULANGRespons tidak baik: RAWAT INTENSIF

  • OksigenMutlak diberikan pada keadaan serangan beratPada serangan berat terjadi hipoksemia

  • Nebulisasi (serangan berat)2 agonis dan ipratropium bromida Vs 2 agonis sendiri: hasil lebih baik: jumlah perawatan berkurangScoring gejala berkurangPeningkatan fungsi paruKerja obat lebih lamaMengurangi durasi & jumlah pengobatan sebelum meninggalkan IGD

    (Schuh S. et al. J Pediatr 1995; 126:639-45)(Zorc JJ. et al. Pediatr 1999; 103:703-52)

  • agonis + ipratropium bromidaBelum sepakat (berguna)Serangan asma ringanSerangan asma sedangSepakatSerangan asma berat

  • TATALAKSANA SERANGAN ASMARINGANNebulisasiObservasi 1-2 jamPULANGSEDANG

    OksigenNebulisasiIVFDSteroid oralRRSBERATO2, steroid Nebulisasi HidarasiAminofilin RICU (?)

    Obat rutin, reliever dan/atau controllerPNAA, 2002

  • Asma Episodik Sering 20% populasi asma Serangan lebih sering wheezing pada aktivitas sedang dapat dicegah dengan pemberian 2-agonisGejala terjadi kurang 1x/minggu Fungsi paru diantara serangan normal atau hampir normal Perlu controller (pengendali)

  • Asma Persisten 5% anak asma Episode akut yang sering, wheezing pada aktivitas ringandiantara interval gejala membutuhkan 2-agonis lebih dari 3 kali/minggu baik karena terbangun malam hari maupun dada terasa berat pada pagi hariPerlu controller (pengendali)

  • Tujuan tatalaksana asmaGejala kronik minimal (idealnya tidak ada)Serangan akut minimal (jarang) Kunjungan ke UGD tidak pernah Penggunaan 2-agonis minimal Aktivitas tidak terhambat Uji fungsi paru normal (mendekati) Efek samping obat minimal

  • Meningkatkan Kualitas Hiduptujuan akhir.

    ******Slide 12In the early stages of asthma, inflammatory processes, such as infiltration of the airway wallwith white blood cells, disruption of the epithelium and mucus plugging of the airway lumen,are thought to be potentially reversible with effective anti-inflammatory treatmentChronic uncontrolled or poorly controlled asthma is associated with a variety of structuralchanges in the airway wall, which in turn leads to a progressive reduction in the reversibilityof the airway obstruction in response to a bronchodilatorStructural changes, such as thickening of the basement membrane, hyperplasia of the mucusglands and hypertrophy of the airway smooth muscle ultimately progress to the developmentof irreversible fibrosis (remodelling)