Top Banner

of 36

Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

Jul 05, 2018

Download

Documents

Iwan Arthasetya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    1/36

     ASUHAN KEPERAWATAN PENYALAHGUNAAN DAN

    KETERGANTUNGAN NAPZA

    Dr. Maria Susila Sumartiningsih, SKp., MPd., PhD

    Mahasiswa dapat:1. Mendeskripsikan kontinum respons adaptif dan

    maladaptive respons disebabkan zat kimia 2. Mengidentifikasi perilaku yang berkaitan dengan respons

    disebabkan zat kimia3. Menganalisis faktor predisposisi, stressor presipitasi dan

    menilai stressor yang berkaitan dengan respons disebabkanzat kimia

    4. Mendeskripsikan sumber dan mekanisme koping yang terkaitdengan respons emosi

    5. Menyusun dx keperawatan terkait respons disebabkan zatkimia 

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    2/36

      PENGERTIANO PENYALAHGUNAAN NAPZA adalah suatu penyimpangan

    perilaku yg disebabkan oleh penggunaan yg terus

    menerus sampai terjadi masalah.O Napza tersebut bekerja didalam tubuh yg

    mempengaruhi terjadinya perubahan: perilaku, alam

    perasaan, memori,proses pikir,kondisi fisik individu yg

    menggunakannya.

    O Penyalahgunaan Napza ini dapat mengalami kondisi

    lanjut yaitu : KETERGANTUNGAN NAPZA.

    O  Yaitu suatu kondisi yg cukup berat dan parah, sehingga

    mengalami sakit yg cukup berat.

    O Kondisi ini juga ditandai dg adanya KETERGANTUNGAN

    FISIK yaitu SINDROMA PUTUS OBAT dan TOLERANSI.

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    3/36

    O SINDROMA PUTUS ZAT adalah : suatu kondisi dimana individu yg

    menggunakan napza menurunkan atau menghentikan penggunaan

    napza yg biasanya digunakannya, akan menimbulkan gejala

    kebutuhan biologik terhadap napza.

    O TOLERANSI adalah suatu kondisi klien yg menggunakan napza

    memerlukan peningkatan jumlah napza yg dikonsumsi untuk

    mencapai tujuan yg dikehendaki.

    O Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya

    O Jenis Zat: Opiat , Ganja, Sedatif hipnotik, Amfetamin, Alkohol,

    Kokain, Inhalansia, Nikotin , Kafein, Halusinogen

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    4/36

    PSIKODINAMIKAO Beberapa macam napza secara alamiah ada didalam tubuh

    individu. Zat ini berguna bagi tubuh untuk kebutuhan hidup

    sehari-hari, seperti melakukan aktivitas fisik, meditasi; kadarnapza ini ada dalam keadaan seimbang didalam tubuh individu.

    O  Apabila individu mengkonsumsi napza seperti tembakau,kafein, alkohol, obat2an yg legal, obat terlarang dg penggunaan

     jarang, maka akan terjadi peningkatan kadar napza tersebut

    didalam tubuh.

    O Kondisi ini mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangankimiawi tubuh, sehingga menyebabkan terjadinya perubahanperilaku yg lazim disebut INTOKSIKASI.

    O Bahan / zat yang bila masuk ke dalam tubuh akanmempengaruhi tubuh, terutama susunan saraf pusat / otak,

     yang dapat menyebabkan gangguan pada fisik, psikis dan fungsisosial.

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    5/36

    Opiat (morfin, heroin)IntoksikasiEforia

    Mengantuk

    Banyak tidur

    Bicara cadel

    Konstipasi

    Penurunan kesadaran

    Putus zat

    Nyeri

    Mata dan hidung berair

    Perasaan panas dingin

    Diare

    Gelisah

    Tidak bisa tidur

    TANDA DAN GEJALA Intoksikasi adalah gejala yang timbul saat

    mengkonsumsi napza

    Putus zat adalah gejala yang timbul saatmengurangi atau menghentikan penggunaan napza

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    6/36

    Ganja (cimeng, gele’) 

    Intoksikasi

    Eforia

    Mata merah, mulut keringBanyak bicara dan tertawa

    Nafsu makan meningkat

    Gangguan persepsi

    Putus zat jarang ditemukan

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    7/36

    Sedatif hipnotik (benzodiazepin)

    (benzo: bil BK, lexotan)

    Intoksikasi

    Pengendalian diri kurang

    Jalan sempoyonganMengantuk

    Memperpanjang tidur

    Hilang kesadaran

    Putus zat

    Cemas

    Tangan gemetarPerubahan persepsi

    Gangguan daya ingat

    Tidak bisa tidur

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    8/36

    Alkohol (bir, wiski, arak)

    Intoksikasi

    Mata merah

    Bicara cadelJalan sempoyongan

    Perubahan persepsi

    Kemampuan menilai (↓)

    Putus zat

    Cemas, depresi

    Muka merahTangan gemetar

    Mual muntah

    Tidak bisa tidur

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    9/36

    Amfetamin ekstasi (inex),

    shabu-shabu

    Intoksikasi

    Selalu bergerak

    BerkeringatGemetar

    Cemas, depresi

    Paranoid

    Putus zat

    Cemas

    DepresiKelelahan

    Energi berkurang

    Tidur meningkat

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    10/36

    PRILAKU PENGGUNA

    KOKAIN/AMFETAMIN/

    EKSTASI  Hiperaktif.

    Euphoria,elasi sampai

    agitasi.

    Irritabilitas. Perilaku curiga.

    Kewaspadaan yg

    berlebihan.

    Semangat kerja

    meningkat. Perilaku tampak gembira

    HALUSINOGEN

    Tingkah laku yg tak dapat

    diramalkan.

    Tingkah laku merusak diri

    sendiri. Halusinasi,ilusi.

    Distorsi waktu dan jarak.

    Sikap merasa diri besar.

    Depersonalisasi.

    Pengalaman yggaib/ajaib.

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    11/36

    MEKANISME KOPING

    Penyalahgunaan zat adiktif adalah suatu

    representasi dari mekanisme pertahanan diri ygtidak sukses dan tingkah laku adaptif yg tdk

    adekuat atau tidak berkembang.

    Mekanisme yg biasa digunakan pd

    penyalahgunaan zat adiktif, antara lain:

    Denial dari masalah.

    Proyeksi merupakan tingkah laku untuk melepaskan diri dari

    tanggung jawab. Rasionalisasi

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    12/36

    Ciri-ciri ketergantungan Toleransi (semakin lama penggunaan zat, semakin

    dibutuhkan dosis yang lebih banyak untuk mendapatkanefek yang sama)

    Gejala putus zat (gejala yang timbul karena mengurangi/ menghentikan penggunaan)

    Sugesti (kerinduan yang kuat sekali untuk menggunakan

    kembali)

    Penyebab 

    Ingin tahu / coba-coba / eksperimen Pergaulan sosial / rekreasi Situasi Penyalahgunaan Ketergantungan

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    13/36

    Faktor yang mempengaruhi terjadinya penggunaan

    1. Faktor individu Ciri-ciri kepribadian yang berisiko untuk menyalahgunakan napza,

    misalnya selalu merasa rendah diri, mudah kecewa, suka coba-coba/ bereksperimen dan bersikap antisosial.

    2. Faktor lingkungan  Lingkungan pergaulan yang kurang baik: keluarga dengan

    komunikasi yang tidak efektif, Kelompok sebaya yang menggunakan napza

    Banyaknya tempat untuk memperoleh / memperjualbelikan napza

    Pengaruh dari masyarakat yang longgar dalam pengawasan(hukum yang tidak berjalan / tidak tegas yang menyebabkan

    peredaran napza secara gelap terus berlangsung.

    3. Faktor zat 

    Zat itu sendiri memberikan kenikmatan,

    Mudah diperoleh Harga terjangkau atau diperoleh dengan gratis / tanpa keluar biaya.

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    14/36

    Dampak penggunaan napza1. Heroin (putau)

    Perilaku manipulatif, antisosial, hepatitis C, HIV-AIDS, kematian karena overdosis

    2. Benzodiazepam (pil BK, lexotan)

    Hilangnya kesadaran, kurangnya pengendalian, perkelahian, tindak kejahatan(menipu / mencuri / merampok sampai membunuh), sering tidak menyelesaikantugas, membolos, prestasi sekolah menurun, keluar dari sekolah.

    3. Ganja (cimeng, gele’) 

    Gg.persepsi (sepuluh menit dirasakan seperti satu jam, jarak 10 meterdipersepsikan sebagai jarak 100 meter

    Sinestesia (saat mendengar musik, melihat warna-2 cemerlang disekitarnya)

    Sindroma amotivasional(menurunnya kemampuan membaca, berbicara danberhitung; perhatian sekitar sampai tidak bereaksi dipanggil; kurang semangatbersaing

    Penyakit pada paru-paru.

    4. Alkohol (bir, wiski, arak) Gg. lambung, penyakit hati, jantung, susunan saraf / otak, kemunduran daya

    ingat, perubahan persepsi, koordinasi, penurunan kemampuan menilai,kecelakaan, tindak kejahatan

    5. Amfetamin (ekstasi, shabu-shabu)

    Gg. jantung, pernapasan, depresi, paranoid (perasaan terancam / curiga yang

    dapat mengakibatkan timbulnya kekerasan pada diri atau orang lain), kematiankarena perangsangan yang berlebihan pada susunan saraf pusat (otak).

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    15/36

    Penanggulangan

    masalah napza

    Pencegahan:

    Deteksi dini

    Pendidikan efektif

    Pengobatan: Detoksifikasi tanpa subsitusi

    Detoksifikasi dengan subsitusi

    Pemulihan Rehabilitasi: keagamaan, terapi komunitas

    Terapi psikososial

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    16/36

    Rentang Respon KopingPenggunaan Zat

    Adaptif Maladaptif

     Alamiah

     Aktivitas Fisik

    Meditasi

    Kadang memakai

    Rokok, kopi,

     Alkohol, obat resep

    Sering memakai

    Rokok, kopi,

     Alkohol, obat resep

    nakotika

    Tergantung pd

    Rokok, kopi,

     Alkohol,

    TergantungPada narkotika

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    17/36

     ASUHAN KEPERAWATAN

     ADIKSI NAPZAO Detoksifikasi ~ penanganan gejala putus zat

    O Recovery/Rehabilitasi ~ menguatkan koping

    konstruktif, menghindar penyalahgunaanzat

    O Relaps ~ menguatkan koping

    O Infeksi ~ penanggulangan masalah fisik,

    menyiapkan pasien kemunginan terburukyang mungkin terjadi.

    k

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    18/36

    Pengkajian

    1. Riwayat penggunaan napza:

    O Apa jenis zat yang digunakan ?O Kapan terakhir menggunakan zat ?O Bagaimana cara menggunakan zat ?O Berapa banyaknya zat yang biasa digunakan perhari?O Apa tanda dan gejala yang dirasakan?

    O Apa penyebab menggunakan zat ?O Apakah pernah mengurangi / berhenti ? Karena apa ?O Berapa kali mencoba berhenti ? Kapan paling lama ?O Apa yang telah dilakukan untuk berhenti ?O Apa yang menyebabkan pakai lagi ?

    Untuk membantu pasien dg gangguan penggunaan zat adiktif adalah :dengan menggunakan proses perawatan,tahap pertama yg dilakukanadalah ; pengkajian.

    Dalam pengkajian ada beberapa faktor yg penting untuk diketahui yaitu :f.predisposisi; f.presipitasi; tingkah laku pasien,mekanismekoping.

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    19/36

    2. Riwayat pengobatan:

    O Apakah pernah over dosis ? Apakah pernah dirawatkarena over dosis ?

    O Apakah pernah dirawat untuk detoksifikasi ?Berapa kali ? Kapan terakhir ?

    O Apakah ada penyakit serius yang dialami akibat

    penggunaan zat ?O Apakah pernah mengikuti rehabilitasi ? Kapan ?

    Berapa lama ?

    FAKTOR PREDISPOSISI

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    20/36

    FAKTOR PREDISPOSISI1.Faktor Biologis;

    Kecenderungan keluarga, terutama orang tua yg menyalahgunakan napza.

    Perubahan metabolik alkohol yg mengakibatkan respon fiiologik yg tdk nyaman.

    Penyakit kronis: Asma Bronchiale,kanker, penyakit lain dg masa sakit yg menahun.

    2.Faktor Psikologis

    Tipe kepribadian yg tergantung.

    Harga diri yg rendah: terutama untuk ketergantungan alkohol,sedatif hipnotik yg

    diikuti oleh rasa bersalah

    Pembawa keluarga : kondisi keluarga yg tidak stabil,role model yg negatif,

    Kurang dipercaya, dan orang tua yg ketergantungan zat adiktif.

    Individu dg perasaan tidak aman permusuhan dg orang tua,penganiayaan masa

    kanak2).

    Individu dg krisis identitas: kecenderungan homoseksual,krisis identitas dg

    menggunakan obat untuk menunjukkan kejantanan.;

    Cara pemecahan masalah yg menyimpang.

    3.Faktor Sosial Kultural

    Sikap masyarakat yg ambivalensi terhadap penggunaan napza seperti

    nikotine,ganja,alkohol.

    Norma kebudayaan: suku bangsa ttt menggunakan alkohol untuk upacara adat dan

    keagamaan.

    Lingkungan: tempat yg rentan untuk transaksi napza:diskotik,tempat hiburan

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    21/36

    FAKTOR PRESIPITASIO Penggunaan zat atau penyalahgunaan zat sering kali merupakan suatu

    cara dari seseorang untuk mengatasi stres yg ada dalam

    kehidupannya.

    OTanpa disadari kondisi atau cara ini merupakan suatu lingkaran untuk

    mendapatkan stres selanjutnya akibat dari penggunaan zat tersebut.

    O Semakin banyak penggunaan zat adiktif, semakin banyak pula stres yg

    ditimbulkan, akibat tergantungnya fungsi biopsikososial sebagai

    dampak penggunaan zat adiktif.

    O Stresor presipitasi untuk terjadinya penyalahgunaan zat adiktif adalah :

    1. Pernyataan untuk mandiri dan membutuhkan teman sebaya sebagaipengakuan.

    2. Reaksi sebagai prinsip kesenangan: menghindari dari rasa sakit,mencari kesenangan, relaks agar menikmati hubngan interpersonal.

    3. Kehilangan sesuatu yg berarti: orang yg dicintai/pekerjaan/drop outdari sekolah.

    4. Diasingkan oleh lingkungan: rumah,sekolah,kelompok teman sebaya.

    5. Dampak kompleksitas era globalisasi :ketegangan akibatmodernisasi, film, iklan, dst

    TINGKAH LAKU

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    22/36

    TINGKAH LAKUO Penyalahgunaan zat dapat berkembang menjadi ketergantungan psikologik

    dan toleransi.

    O Ketergantungan fisik adalah tubuh membutuhkan zat adiktif, dan jika tidak

    dipenuhi maka akan terjadi gejala putus obat pd fisik.

    O Ketergantungan psikologik adalah efek subyektif dari si pengguna zat.

    O TINGKAH LAKU PASIEN PENGGUNA SEDATIF HIPNOTIK

    Menurunnya sifat2 menahan diri.

    Jalan tdk stabil,koordinasi motorik kurang.

    Bicara cadel,bertele2

    Sering datang ke dokter untuk minta resep.

    Acuh,kurang perhatian

    Mengantuk.

    Membanggakan diri, perilaku menampakkan percaya diri yg meningkat.

    Agresif.

    Bingung.

    Gelisah.

    Perilaku menampakkan ilusi,halusinasi

    DIAGNOSIS KEPERAWATAN

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    23/36

    DIAGNOSIS KEPERAWATAN

    OKoping individu tidak efektif: belum mampu mengatasi

    keinginan menggunakan zat

    O Gangguanpersepsi sensori (visual, pendengaran, rasa, raba,penciuman),

    O Gangguan konsep diri (HDR).

    OGangguan proses pikir

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    24/36

    1.Gangguan persepsi sensori pada penggunaan halusinogen

    2.Gangguan hubungan sosial manipulatif

    3.Gangguan konsep diri:HDR

    4.Tidak mampu mengenal kualitas yg positif dari diri sendiri.

    5.Gangguan pemusatan perhatian

    6.Partisipasi keluarga yg kurang dalam program pengobatan

    pasien

    7.Menolak mengikuti aktifitas program .

    Diagnosis keperawatan NANDA)

    PERENCANAAN

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    25/36

    PERENCANAANO Tujuan yg ingin dicapai dalam memberikan tindakan keperawatan

    pd pasien dg gangguan penggunaan zat adiktif adalah :

    Agar tidak terjadi ancaman terhadap kehidupan.

    Tidak memburuknya keadaan kesadaran pasien

    Aman dari kecelakaan terutama pd kondisi intoksikasi.

    Pasien dapat:

    1. Mengenali dampak penggunaan zat2. Meningkatkan motivasi untuk berhenti3. Mengontrol keinginan untuk menggunakan zat4. Meningkatkan kemamp menyelesaikan masalah5. Mengubah gaya hidup6. Mengatasi gejala intoksikasi atau putus zat dengan terapi

    psikofarmaka

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    26/36

    Setelah masa detoksifikasi :

    Termotivasi untuk mengikuti program terapi jangka

    panjang.

    Mengenal hal2 positif pada dirinya.

    Menggunakan koping yg sehat dalam mengatasi

    masalahnya.

    Keluarga bekerjasama dalam program terapi pasien.

    Mempunyai pengetahuan untuk merawat pasien

    dirumah.

    TINDAKAN KEPERAWATAN

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    27/36

    TINDAKAN KEPERAWATANO 1.Pendidikan kesehatan jiwa untuk pencegahan

    penggunaan zat adiktif.

    O

    2.Mengganti koping respon yg sehat, pengganti tingkahlaku menyalahgunaan zat.

    1. Diskusikan bersama pasien tentang: Dampak penggunaan zat(kesehatan, hubungan sosial, pendidikan / pekerjaan, ekonomi /keuangan, hukum), Cara meningkatkan motivasi, Cara

    menyelesaikan masalah yang sehat, Gaya hidup yang sehat

    Diskusikan cara mengontrol keinginan:Menghindar: (tidak pergi ke tempat-tempat yang ada pengedar,tidak bergabung / bergaul dengan pengguna)

    Mengalihkan: (menyibukkan diri dengan aktivitas yang padat danmenyenangkan)Menolak: (mengatakan tidak, walaupun ditawarkan gratis dantetap mengatakan tidak, walaupun sekali saja)

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    28/36

    Membahas dg pasien tingkah laku menyalahgunakan zat danresiko penggunaan.

    Membantu pasien untuk mengidentifikasi masalah

    menyalahgunakan zat. Memotivasi pasien agar mau mengikuti /berpartisipasi dalam

    program terapi.

    2. Latih pasien:

    Mengontrol keinginan menggunakan zatMengenali situasi yang berisiko tinggi :

    Kondisi emosi negatif, misalnya kesal, dituduh pakai lagi Konflik dengan orang lain, misalnya bertengkar karena

    dilarang keluar rumah atau dituduh mencuri Tekanan sosial, misalnya dipaksa sebagai syarat untuk

    bergabung dengan kelompok tertentu

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    29/36

    Konsisten memberikan dukungan dan pengalamanbahwa pasien mempunyai kekuatan untuk menghadapimasalah yg akan datang.

    Memberikan perawatan fisik; observasi tandavital,makanan,keseimbangan cairan dan kejang.

    Memberikan pengobatan ssi dg terapi detoks.

    Cara mengontrol keinginan menggunakan zat dengan cara:Menghindar, misalnya: tidak pergi ke tempat-tempat yangada pengedar, tidak bergabung / bergaul dengan penggunaMengalihkan, misalnya: menyibukkan diri dengan aktivitas

     yang padat dan menyenangkanMenolak, misalnya: mengatakan tidak, walaupun ditawarkan

    gratis dan tetap mengatakan tidak, walaupun sekali saja.Cara menyelesaikan masalah yang sehatCara / gaya hidup yang sehat

    EVALUASI

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    30/36

    O Klien mengalami/mencapai keutuhan fisik dan harga diri secaraalamiah.

    O Tingkah laku klien merefleksikan meningkatnya pengertian ttg

    adanya hubungan antara stres dg kebutuhan untukmenggunakan napza.O Sumber koping klien adekuat untuk membantu klien berubahO ;lien mengenal kecemasannya dan sadar akan perasaannya.O lien menggunakan koping yg adaptif.O Klien mempunyai alternatif atau belajar pendekatan alternatif

    untuk mengatasi stres dan ansietasnya.O Klien mampu secara periodik tetap tidak menggunakan napza.

    EVALUASI

    Pasien mampu:Menyebutkan dampak penggunaan zatMenggunakan cara-cara:

    Mengontrol keinginan untuk menggunakan zatMenyelesaikan masalah yang sehatMenerapkan gaya hidup yang sehat

    Berhenti menggunakan zat

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    31/36

    Tujuan

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    32/36

    TujuanO Pasien akan mengurangi ketergantungan

    O Pasien akan diorientasikan pada orang waktu, tempat

    O Pasien akan melaporkan gejala putus zat

    O Pasien akan menginterpretasikan lingkungan secara

    tepat

    O Pasien akan mengakui dan menceritakan halusinasi

    atau wahamnya

    Keluarga dapat merawat pasien

    Tujuan tindakan pada keluarga 

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    33/36

    TindakanO Berikan dukungan perawatan fisik: Tanda Vital,

    Nutrisi, Hidrasi, wasapada jika kejangO Berikan obat sesuai jadwal detoksifikasiO Kaji orientasi sesering mungkin, orientasikan

    pasien waktu, tempayt, orangO Observasi gejala-gejala putus zat dan laporkanO Jelaskan intervensi keperawatan, staf yg

    konsisten, cahaya ruangan redupm, hindarikebisingan, anjurkan teman yg dipercaya ataukeluarga utk menyertai

    O Anjurkan pasien menceritakan halusinasi atauwaham, jelaskan kaitan antara gejala tersebutdg zat adiktif

    Ti d k k t d k l

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    34/36

    Tindakan keperawatan pada keluarga1. Diskusikan bersama keluarga tentang:

    O Masalah yang dialami keluarga

    O Penyalahgunaan / ketergantungan zat (tanda dan gejala, penyebab

    dan akibat)O Proses penyembuhan pasien (pencegahan, pengobatan dan

    pemulihan)

    2. Latih keluarga:O Meningkatkan motivasi pasien untuk berhenti / hindari sikap-sikap

    yang dapat mendorong pasien pakai lagi:O mencurigai / menuduh pasien pakai lagi)

    O Mengenal ciri-ciri pasien pakai lagi

    O memaksa minta uang, ketahuan berbohong, ada tandadan gejala intoksikasi

    O Membantu pasien: menghindar atau mengalihkan perhatian darikeinginan untuk pakai lagi

    O Memberikan pujian bila pasien dapat berhenti walaupun 1 hari, 1minggu atau 1 bulan

    O Mengawasi pasien minum obat

    K di i i l di j k

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    35/36

    Kondisi pasien yang perlu dirujukO Intoksikasi berat,

    O penurunan kesadaran, jalan sempoyongan, penglihatan(persepsi) terganggu, kehilangan pengendalian diri, curiga

    berlebihan, melakukan kekerasan / menyerang orang lain

    O Gejala putus zat

    O nyeri, mual sampai muntah, diare, tidak bisa tidur, gelisah,

    tangan gemetar, cemas berlebihan, depresi (murungberkepanjangan)

  • 8/15/2019 Askep Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza_untuk 22 Mei 2016.pdf

    36/36

    Mengevaluasi keluargaKeluarga mampu:

    O Menyebutkan proses penyembuhan pasien

    O

    Meningkatkan motivasi pasien untukberhenti

    O Memotivasi pasien menggunakan cara-cara

    mengontrol keinginan menggunakan zat

    O Mengidentifikasi kondisi pasien yang perlu

    di rujuk