KATA PENGANTAR
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK ADENGAN BALITA
A. PENGKAJIAN I. Data Umum1. Nama Kepala Keluarga
: Bapak A ( Umur 31 tahun)
2. Alamat
: RT 02 RW 03 Dusun Sukahurip
Desa Sukamukti Kecamatan
Pataruman
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh4. Pendidikan Kepala
Keluarga : STM
5. Komposisi Keluarga dan Genogram :
NoNamaJKHub.KlgUmurPddk
ImunisasiKet
PolioDPTHepCpkBCG
123123123
1.AniPIstri24SLTP
2. Anissa PAnak6TK Alquranxxxxxxxxxxx
3.DimasLAnak1,5 Tidak Sekolahxxxxx-xxxxx
Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Ikatan Persaudaraan
: Tinggal serumah
: Klien BalitaAnalisa Genogram
Bapak A adalah anak pertama dari enam bersaudara dan Ibu A
adalah anak kedua dari empat bersaudara, Bapak A dan Ibu A memiliki
2 orang anak perempuan yang berusia 6 tahun dan 1,5 tahun.6. Tipe
Keluarga:
Tipe Keluarga Bapak A adalah termasuk tipe keluarga inti yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya yang terikat dalam satu
rumah tangga
7. Suku Bangsa
Keluarga Bapak. A merupakan penduduk asli dusun sukahurip mereka
sudah lama tinggal di Dusun Sukahurip, mereka keturunan Suku Bangsa
Sunda. Tidak ada budaya keluarga Bapak.A yang mempengaruhi
kesehatan keluarga.
8. Agama
Semua keluarga Bapak A ini menganut ajaran Islam, karena
terlihat keluarga melaksanakan shalat dan keluarga Bapak A
merupakan penganut agama Islam yang taat. Apabila ada anggota
keluarga yang sakit selain dibawa berobat ke pelayanan kesehatan
juga selalu berdoa untuk kesembuhan penyakit yang diderita oleh
anggota keluarga. Dalam kelangsungan hidup sehari-hari prinsip
agama tidak bertentangan dengan prinsip kesehatan.9. Status Sosial
Ekonomi KeluargaPenghasilan keluarga Bapak A tidak menentu
rata-rata Rp 700 000 perbulan yang diperoleh dari Bapak A sebagai
buruh pabrik, sedangkan ibu A tidak bekerja. Pengeluaran dalam satu
bulan yang rutin harus di bayar adalah pembayaran listrik Rp 65 000
ribu dan makan sehari-hari Rp 300 000 ribu. Menurut pengakuan
keluarga sumber penghasilan hanya di dapat dari hasil bekerja Bapak
A penghasilan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar
sehari-hari. Barang-barang elektronik yang dimiliki adalah
televisi, kulkas, dan kipas angin.10. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan oleh keluarga Bapak A biasanya menonton
televisi bersama keluarga pada sore hari dan malam hari dan Ibu A
juga sering mengobrol dengan Ibu kandungnya yang rumahnya berada di
pinggir sebelah kiri, serta tetangga yang sering dilakukan setiap
hari setelah selesai membereskan rumah, kadang berkunjung ke
keluarga Bapak. A atau sesekali jalan-jalan ke Kota Banjar.
II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga1. Tahap Perkembangan
Keluarga Saat ini
Keluarga Bapak A dapat memenuhi kebutuhan pokok/ kebutuhan
sehari-hari. Bapak mempunyai 2 orang anak 1 perempuan berumur 6
tahun dan 1 orang anak laki-laki berumur 1,5 tahun keluarga bapak
ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan usia anak pra
sekolah. Dimana Bayi disosialisasikan oleh kedua orang tuanya untuk
meningkatkan prestasi diri baik bersosialisasi maupun mengisi
pengetahuan dan orang sebagai pasangan suami istri mempertahankan
hubungan perkawinannya serta memenuhi kebutuhan baik fisik maupun
psikisnya. Keluarga Bapak A memberikan kesempatan Ibu A untuk
mmengikuti pengajian mingguan dan bulanan ibu-ibu yang ada di
lingkungan RT dan Desa tempat tinggalnya di Desa Sukamukti.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tidak ada
tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi3.
Riwayat kesehatan keluarga inti
Bapak A mengatakan belum pernah menderita penyakit yang
tergolong berat, Hanya menderita sakit yang biasa-biasa seperti
batuk, pilek dan pusing yang sembuh dengan di obati dengan obat
warung
Ibu. A mengatakan belum pernah menderita penyakit yang tergolong
berat, hanya menderita sakit yang biasa-biasa seperti batuk, pilek
dan pusing yang sembuh dengan di obati dengan obat warungAnak A
mengatakan belum pernah menderita penyakit yang tergolong berat,
hanya menderita sakit yang biasa-biasa seperti batuk, pilek dan
pusing yang sembuh dengan di bawa ke PuskesmasAnak Dpernah
menderita penyakit TB Paru pada usia 5 bulan dan pernah dirawat di
RSU Banjar pada tanggal 5 juni 2005, pada saat dikaji Anak Dsedang
menderita demam sudah sejak 2 minggu yang lalu, susah makan.
4. Riwayat kesehatan Keluarga sebelumnya
Sebelumnya di keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit
yang sama, tidak memiliki penyakit menular dan keturunan.
III. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik rumahRumah yang ditempati keluarga Bapak A
adalah rumah milik sendiri, dengan luas rumah yang ditempati 35,5
m2 (lebar 5 m, panjang 7,5 m), terdiri dari 2 kamar tidur, ruang
tamu, ruang makan dan ruang menonton televisi. Ruangan tamu tidak
disekat, dan dapur. Tipe bangunan rumah adalah permanen, keadaan
lantai terbuat dari plester, tidak ada sinar matahari yang masuk
melalui genteng kaca, jumlah jendela kaca ada 4 buah, jendela kamar
2 buah, tidak mempunyai cerobong asap. Tidak mempunyai genteng
kaca, keadaan rumah pengap dan bau. .Sumber air minum yang
digunakan oleh keluarga Bapak A berasal dari sumur gali dan tidak
mempunyai MCK sendiri dan masih menumpang dengan kamar mandi ibunya
dengan jarak 10 meter dengan air tidak berwarna dan bersih serta
sumur tersebut jauh dari rumah sehingga setiap harinya menampung
air. Untuk keperluan sehari-hari MCK langsung dari sumur, sedang
air yang digunakan untuk dikonsumsi, biasanya menggunakan air dari
sumur yang telah didiamkan terlebih dahulu sebelum dimasak kemudian
dimasak sampai mendidih. Tidak memiliki WC hanya memiliki tempat
penampungan air yang dimasukan ke dalam ember bekas cat dan ember
biasa. Kebiasaan memasaknya menggunakan kayu bakar dan kompor. Air
bekas mencuci piring dan pakaian dibuang ke lubang kecil yang
jaraknya 10 meter.
Denah rumah
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Bapak A hampir seluruhnya mengenal tetangga cukup akrab
karena keluarga ibu A adalah seorang kader kesehatan yang ada di
lingkungan RT setempat yang rumahnya terletak di sebelah kiri dan
berdampingan dengan rumah Bapak A. Sehingga mereka sering mengobrol
dan bertegur sapa, jarak antara tetangga sebelah kanan dan depan
rumah selalu memperhatikan keadaan kesehatan keluarga Bp. A.
Apabila keluarga Bapak A sakit selalu berobat ke dokter, tapi
kadang ke Puskesmas. Keluarga Bapak A termasuk keluarga yang
disegani karena asli warga di lingkungan tempat tinggalnya dan
telah lama tinggal di rumah tersebut.
3. Mobilitas geografi keluargaKeluarga Bapak A ini tidak pernah
pindah tempat tinggal sejak menikah.Jika sehat Bapak A bekerja dari
pagi sampai jam 16.00 siang menjadi buruh kasar / kuli bangunan,
sedangkan Ibu A tinggal di rumah mengasuh anak-anaknya A dan D yang
masih berumur 6 tahun dan 1,5 tahun tapi kadang ikut bekerja
menjadi penjahit dengan ibu kandungnya yang rumahnya berada di
pinggir sebelah kiri rumahnya yang berjarak 5 meter.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Keluarga Bapak A ini sering mengikuti kegiatan pengajian yang
dilaksanakan dilingkunannya setiap seminggu sekali begitu juga Ibu
A aktif mengikuti pengajian yang dilaksanakan setiap minggu ataupun
bulanan, sedangkan Anak A mengikuti Paud yang dilaksanakan 2 kali
dalam seminggu yaitu hari Senin dan hari Rabu dan Anak D kadang
bermain dan diasuh oleh neneknya.
5. Sistem pendukung keluarga : Yang merawat dan menjaga Anak D
sehari-hari dilakukan oleh kedua orang tuanya. Bapak A mengatakan
tidak mempunyai tabungan uang yang dapat digunakan sewaktu-waktu,
namun dari hasil sebagai pekerja buruh/ kuli bangunan bisa untuk
biaya berobat apabila ada anggota keluarga yang sakit. Biaya
periksa ke Puskesmas, Dokter praktik swasta ditanggung oleh
sendiri. Sarana pelayanan kesehatan yang sering digunakan oleh
keluarga ini adalalah Dokter Spesialis.karena dianggap cocok kalau
berobat kepadanya. Jarak dari rumah ke Dokter 7-8 Km dan bisa
ditempuh dengan menggunakan angkot, dan motor. tapi kadang untuk
mengobati anggota keluarga yang sakit suka menggunakan obat warung,
obat tradisional, dan Anak D yang masih balita selalu dibawa ke
posyandu tiap bulan untuk mendapatkan imunisasi. Pelayanan
kesehatan yang sering dimanfaatkan oleh keluarga Bapak A ini adalah
Dokter dan keluarga ini puas akan pelayanan yang di dapat di
Dokter. IV. Struktur Keluarga1. Pola komunikasi keluarga Keluarga
mengatakan komunikasi dilakukan secara musyarawah untuk
menyelesaikan masalah dalam keluarganya.Saat ini, waktu bertemu
dengan keluarga cukup banyak karena Bapak A bekerja sebagai buruh/
kuli bangunan hanya dari pagi sampai jam 16.00 siang, sedangkan Ibu
A bekerja sebagai seorang penjahit. Pengambilan keputusan dalam
keluarga saat ini yaitu Bapak A.
2. Struktur dan peran keluarga
a. Struktur KeluargaKeluarga Bapak A termasuk struktur keluarga
kawinan,
Kemampuan Bapak A dalam mengendalikan dan mempengaruhi orang
lain untuk mengubah perilaku cukup baik karena merupakan kepala
keluarga yang cukup tegas.
b. Peran
Dalam kesehariannya keluarga ini berjalan sewajarnya baik fungsi
maupun peran yaitu: Bapak A berperan sebagai suami dari istrinya,
ayah dari anak-anaknya, kepala keluarga yang harus bertanggung
jawab terhadap kehidupan keluarganya, sebagai tulang punggung
keluarga dalam mencari nafkah, sebagai pelindung dan pemberian rasa
aman bagi keluarga baik fisik maupun psikis, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya dan sebagai anggota masyarakat dari
lingkungan.
Ibu A sebagai ibu rumah tangga yaitu koordinator keluarga,
sementara Bapak A bekerja, sebagai pendidik, pengasuh anak-anaknya
serta mengurus rumah, sebagai anggota kelompok pengajian, dan
sebagai anggota dari masyarakat RT 02 RW 03 Dusun Sukahurip Desa
Sukamukti.
Anak A adalah anak pertama dari pasangan Bapak A dan Ibu A yang
masih sangat membutuhkan perhatian, bimbingan dan kasih sayang
orang tuanya. Anak A berusia 6 tahun dan sekarang sedang mengikuti
pendidikan formal di Paud yang terletak di dekat tempat
tinggalnya.
Anak Dadalah anak bungsu dari pasangan Bapak A dan Ibu A yang
masih sangat membutuhkan perhatian, bimbingan dan kasih sayang
orang tuanya.
3. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga Bapak A menyesuaikan
dengan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku di
lingkungannya. Melihat keadaan sakit Bayi D, keluarga masih tetap
percaya bahwa yang diderita merupakn penyakit yang dapat diobati
meskipun ada tetangganya yang mengatakan sebaiknya diobati secara
tradisional dengan menumbuk mentimun dan dikompresin di atas kepala
Bayi D.. Kegiatan keagamaan yang diikuti keluarga Bapak A adalah
mengikuti pengajian mingguan dan bulanan.
V. Fungsi Keluarga1. Fungsi afektif Bapak A mengatakan dirinya
masih muda dan masih mampu mendidik anaknya yang kecil-kecil tetapi
sewaktu-waktu memberikan teguran apabila anaknya telah
diperingatkan oleh ibunya tetap tidak mau menurut. Keluarga
mengajarkan agar anak tertuanya selalu memperhatikan keadaan
adiknya yang masih Balita supaya tidak rewel dikala ibunya sedang
bekerja di rumah atau sedang menjahit pakaian. Sikap saling
menghormati dan menghargai antar anggota keluarga masih tetap
diajarkan oleh keluaga.2. Fungsi sosial
Keluarga Bapak A selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana
berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya.3.
Fungsi perawatan kesehatanKeluarga Bapak A selalu memperhatikan dan
berupaya secepat mungkin apabila ada anggota keluarga yang sakit
untuk mencari bantuan pelayanan kesehatan. Orang yang merawat Anak
Dsaat ini adalah kedua orangtuanya kadang dibantu orangtuanya ibu
A. Pemanfaatan sarana kesehatan saat ini cukup baik. Jarak rumah
dengan praktik Dokter 7-8 km. Saat ini lebih memilih sarana
pelayanan kesehatan Dokter karena dianggap lebih cocok.
4. Fungsi reproduksiKeluarga mengatakan ingin punya anak lagi
karena Bapak A masih muda. Ibu A saat ini mengikuti program KB
yaitu KB suntik, dimana menurut pengakuan ibu A selama menggunakan
KB tidak mengalami keluhan yang parah hanya pusing kalau menjelang
suntik ulang dan dalam melakungan hubungan suami istripun tidak
mengalami keluhan.
5. Fungsi ekonomi
Menurut pengakuan keluarga, penghasilan Bapak A sudah cukup
untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga dan memanfaatkan
penghasilan yang dimiliki seefisien mungkin serta jika masih ada
sisa selalu ditabung untuk bekal masa depan nanti dihari tua,
ataupun bisa digunakan jika ada anggota keluarga yang sakit. Sumber
ekonomi berasal dari Bapak A yang bekerja sebagai buruh di
pabrik.VI. Stres Dan Koping Keluarga1. Stresor yang dimiliki Jangka
pendek ( < 6 bulan) : Keluarga mengatakan sejak 2 minggu yang
lalu Anak D demam. Selama sakit Anak D pergi berobat ke Dokter
umum.
Jangka panjang ( > 6 bulan) : Keluarga mengatakan Anak D
pernah di rawat selama 15 hari di RSU Banjar pada tanggal 5 Juni
2005, dengan diagnosa TB Paru.2 Kemampuan keluarga berespons
terhadap stressor
Keluarga merasa pasrah karena sedang mendapat cobaan, dalam
mengatasi masalah selalu menilai baik dan positif terhadap segala
permasalahan yang ada dan berharap agar pada anak D di hari yang
akan dapat tumbuh dan berkembang secara normal tidak ada efek
samping dari penyakit yang pernah dideritanya pada waktu berumur 5
bulan.
3 Strategi koping yang digunakan:Keluarga menerima keadaan ini
apa adanya dan dalam mengatasi masalah keluarga, Bapak A selalu
bermusyawarah untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi
keluarganya..
4 Strategi adaptasi yang disfungsi
Keluarga Bapak A dalam mengatasi masalah yang ada tidak pernah
melakukan suatu kegiatan yang negatif, misalnya bertanya-tanya
kepada orang pinter mengenai masalah.
VII. Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga
1. Bapak A Keadaan Umum : Sehat
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 100/70 mmhg
Respirasi
: 28 x/menit Nadi
: 84 x/ menit
Suhu : 36 C Berat badan : 46 Kg
Tinggi badan : 176 Cm Kepala dan leher
Kepala : Bentuk simetris,kulit kepala bersih, tidak ada
benjolan, Bapak A berwarna hitam, distribusi merata, tidak mudah
dicabut, tidak tampak ada ketombe.
Mata : Bentuk simetris, sclera tak tampak ikterik, konjungtiva
tidak anemis (merah muda), dan palpebrae tidak ada edema, fungsi
penglihatan baik, pupil isokor, bola mata mengikuti gerakan,tidak
ada nistagmus atau strabismus. Bapak A masih dapat membaca Koran
dengan jarak 30 cm tanpa menggunakan kacamata.
Hidung : Bentuk normal simetris, tidak ada spektum deviasi,
tidak ada pembesaran polip dan tidak ada secret, fungsi penciuman
normal dapat membedakan bau sabun dan minyak kayu putih dengan mata
di tutup, nafas cuping hidung tidak ada.
Telinga : Bentuk normal dan simetris kanan kiri, tidak ada
secret dan cairan, fungsi pendengaran baik dicoba dengan berbisik
dengan mata di tutup.
Mulut : Mukosa lembab dengan sedikit bau, mulut tidak ada
stomatitis dan gigi karies.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada peningkatan vena
jugularis.
Wajah : Tidak ada hiperpigmentasi
Dada Dada waktu bernafas simetris, tidak ada penggunaan otot
bantu pernafasan, bunyi nafas vesikuler di area paru-paru, tidak
ada suara pernafasan tambahan,peranjakan dada saat pernapasan
simetris,bunyi jantung normal, CRT < 3 detik.
Abdomen
Tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan dan nyeri
lepas, tidak ada pembesaran hepar, bising usus 8 x/menit, abdomen
teraba supel. Ekstremitas atas dan bawah Bentuk dan ukuran normal,
tidak ada kelainan, tidak ada edema, kulit sedikit kotor,
ektremitas dapat digerakan dengan nilai test kekuatan otot 4 4 ,
CRT