Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada usia prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan. B. Tujuan 1. Tujuan umum : Agar mahasiswa lebih mengerti askep keluarga dengan anak diare. 2. Tujuan khusus a. Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai teori/konsep dasar mengenai keperawatan keluarga dengan anak diare. b. Untuk memaparkan kepada mahasiswa, tahap-tahap perkembangan keluarga dengan anak diare 1
39

Askep Keluarga Balita Diare

Feb 09, 2016

Download

Documents

assuhan keperawatan keluarga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Askep Keluarga Balita Diare

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar belakang

Pada usia prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak hanya

kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini sedang dalam

proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang muncul.

Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai penyakit yang akan mudah

menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang

jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga

usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.

B.       Tujuan

1.      Tujuan umum :

Agar mahasiswa lebih mengerti askep keluarga dengan anak diare.

2.      Tujuan khusus

a.       Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai teori/konsep dasar mengenai

keperawatan keluarga dengan anak diare.

b.      Untuk memaparkan kepada mahasiswa, tahap-tahap perkembangan keluarga dengan anak diare

c.       Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana proses keperawatan yang berperan dalam

kehidupan keluarga dengan anak diare

d.      Untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang penatalaksanaan pada anak diare

1

Page 2: Askep Keluarga Balita Diare

BAB II

TINJAUAN TEORI

A.      Pengertian

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan

dan emosional serta individual memepunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari

keluarga (Friedman, 1998) Sedangkan Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja

berbentuk cairan atau setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak

dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999).

B.       Tahap Perkembangan Keluarga

1.    Pasangan Yang Baru Menikah.

a.    Menciptakan/membina Hubungan Yang Hamonis/saling Menguntungkan

b.    Belajar Saling Menyesuaikan Diri Dan Mulai Kegiatan-kegiatan Rutin Secara Bersama

c.    Membina Hubungan Yang Baik Dengan Keluarga Pasangannya.

d.   Pasangan Mulai Merencanakan Kapan Mereka Memengiginkan Anak

e.    Kontasepsi Apa Yang Akan Mereka Pilih? Mencari Informasi Tentang Family Planning

2.    Keluarga Dengan Kelahiran Anak Pertama Sampai Umur 30 Bulan.

a.    Adaptasi Menjadi Orang Tua, Memenuhi Kebutuhan Bayi/anak.

b.    Peran Sebagai Suami Istri Sebagai Ayah Dan Ibu.

c.    Memenuhi Kebutuhan Anggota Keluarga Baru.

d.   Mempelajari Dan Menerima Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak.

3.    Keluarga Dimana Anak Pertama Usia Pra-sekolah

a.    MengasuhAnak

b.    Menyediakan Kebutuhan Anak

c.    Persiapan Kelahiran Anak Berikutnya.

4.    Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah

a.    Sosialisasi Anak

b.    Mendorong Anak Mencapai Prestasi Disekolah

c.    Memelihara Hubungan Perkawinan Yang Harmonis.

2

Page 3: Askep Keluarga Balita Diare

d.   Menjalin Kembali Hubungan Perkawinan

5.    Keluarga Dengan Anak Pertama Usia Remaja

Menjaga Keseimbangan Tanggung jawab Dan Kebebasan Bagi Remaja dan terjadi Konflik

Antara Orang Tua Dan Remaja (Generation Gap)

6.    Keluarga Dengan Anak Usia Dewasa Muda

b.    Melepaskan Anak Untuk Membina Perkawinan

c.    Orang Tua Membantu Anaknya Untuk Tidak Tergantung

d.   Menerima Anggota Keluarga Baru

e.    Menghargai Nilai/sikap

f.     Bapak Mencapai Puncak Karir

g.    Lebih Banyak Menghabiskan Waktunya Dengan Pekerjaan.

7.    Orang Tua Dengan Usia Pertengahan

a.    Menjalin Kembali Hubungan Perkawinan

b.    Membina Hubungan Dengan Generasi Baru

8.    Keluarga Usia Tua

a.    Penyesuaian Terhadap Pensiun

b.    Penghasilan Yang Berkurang

c.    Hidup Sendiri

d.   Salah Satu Pasangan Meninggal  

C.       Tahap Perkembangan pada anak

1.    Perkembangan Fungsi Mental dan personality

a.    Fase oral (0-1 tahun)

Positif :

1)   Memberikan kepuasan/kesenangan

2)   Menghisap, menelan, memainkan bibir

3)   Makan kenyang, tidur

Negatif

1)   Mengigit, mengeluarkan air liur

2)   Marah, menangis.

3

Page 4: Askep Keluarga Balita Diare

b.    Fase anal (1-3 tahun)

Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar sekitar anus

Positif :

BAB/BAK dan senang melakukannya sendiri

Negatif :

 Anak akan menahan dan mempermainkannya

c.    Fase phalic (3-6 tahun)

1)   Memegang genetalia

2)   Oedipus complek

Positif :

1)   Egosentris : sosial interaksi

2)   Mempertahankan keinginanya.

2.    Perkembangan Psikosial (Ericson)

a.    Percaya vs tidak percaya (0-1 tahun)

1)   Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lain

2)   Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan

b.    Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu (1-3 tahun)

1)   Alat gerak dan rasa, telah matang

2)   Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan kemampuan   mengontrol tubuhnya, diri dan

lingkungan.

3)   Menyadari bahwa ia dapat menggunakan kekuatannya untuk bergerak  dan membuat sesuatu

sesuai dengan keinginannya.

c.    Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)

1)   Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan

2)   Rasa inisiatif mulai menguasai anak

3)   Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas

4)   Kemampuan anak berbahasa meningkat

5)   Rasa kecewa dan bersalah.

3.    Perkembangan Kongnitif (Piaget)

4

Page 5: Askep Keluarga Balita Diare

a.    Sensori motorik (lahir – 2 tahun

 Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda-benda untuk mengenal lingkungan.

b.    Pre operasional (2-7 tahun)

Anak mampu menggunakan simbol kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan

datang.

4.    Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Toddler

a.    Masa mengeksplorasi lingkungan

b.    Tugas tahap ini sukses membutuhkan trust pada saat bayi dan bimbingan orang tua.

5.    Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun)

a.    Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan dapat

mengembangkan pola sosialisasinya.

b.    Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri : mandi, makan, minum, mengosok gigi,

BAB dan BAK, dll.

D.      Etiologi (Diare)

1.    Faktor infeksi

a.    Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare, meliputi

infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb),

infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica,

G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).

b.    Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare

seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.

2.    Faktor Malabsorbsi

Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida

(intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang

terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.

3.    Faktor Makanan:

Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis

makanan tertentu.

4.    Faktor Psikologis

Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).

5

Page 6: Askep Keluarga Balita Diare

E.       Patofisiologi

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:

1.    Gangguan osmotik

Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam

lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen usus. Isi

rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul

diare.

2.    Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi,

air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul diare kerena peningkatan isi lumen

usus.

3.    Gangguan motilitas usus

Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan

sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri

tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.

F.        Manifestasi Klinis

Diare akut karena infeksi dapat disertai muntah-muntah, demam, tenesmus, hematoschezia, nyeri

perut dan atau kejang perut. Akibat paling fatal dari diare yang berlangsung lama tanpa rehidrasi

yang adekuat adalah kematian akibat dehidrasi yang menimbulkan renjatan hipovolemik atau

gangguan biokimiawi berupa asidosis metabolik yang berlanjut. Seseoran yang kekurangan

cairan akan merasa haus, berat badan berkurang, mata cekung, lidah kering, tulang pipi tampak

lebih menonjol, turgor kulit menurun serta suara menjadi serak. Keluhan dan gejala ini

disebabkan oleh deplesi air yang isotonik. Gangguan kardiovaskuler pada tahap hipovolemik

yang berat dapat berupa renjatan dengan tanda-tanda denyut nadi cepat (> 120 x/menit), tekanan

darah menurun sampai tidak terukur.

Pasien mulai gelisah, muka pucat, akral dingin dan kadang-kadang sianosis. Karena kekurangan

kalium pada diare akut juga dapat timbul aritmia jantung. Penurunan tekanan darah akan

menyebabkan perfusi ginjal menurun sampai timbul oliguria/anuria. Bila keadaan ini tidak

6

Page 7: Askep Keluarga Balita Diare

segera diatsi akan timbul penyulit nekrosis tubulus ginjal akut yang berarti suatu keadaan gagal

ginjal akut.

G.      Klasifikasi diare

1.    Dehidrasi ringan : dimana berat badan menurun 3 – 5 % dengan volume cairan yang hilang

kurang dari 50 ml/kgBB.

2.    Dehidrasi sedang : dimana berat badan menurun 6 – 9 % dengan volume cairan yang hilang

kurang dari 50 – 90 ml/kgBB.

3.    Dehidrasi berat : dimana berat badan menurun lebih dari 10 % dengan volume cairan yang

hilang sama dengan atau lebih dari 100 ml/kgBB.

H.      Komplikasi

1.    Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).

2.    Renjatan hipovolemik.

3.    Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada

elektro kardiagram).

4.    Hipoglikemia.

5.    Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili

mukosa, usus halus.

6.    Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.

7.    Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan.

I.         Pemeriksaan Diagnostik

1.      Pemeriksaan tinja

a.   Makroskopis dan mikroskopis

b.  PH dan kadar gula dalam tinja

c.   Bila perlu diadakan uji bakteri

2.      Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan PH dan

cadangan alkali dan analisagas darah.

7

Page 8: Askep Keluarga Balita Diare

3.      Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.

4.      Pemeriksaanelektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.

J.         PENTALAKSANAAN

1.    Medis

Dasarpengobatan diare adalah:

a.    Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya.

1)   Cairan per oral

Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa cairan yang bersifat

NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar

Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar

natrium 50-60 mEg/l. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin

disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa.

2)   Cairan parentral

Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian sebagai berikut:

a)    Untuk anak umur 1 bl-2 tahun berat badan 3-10 kg

(1) 1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1 ml=15 tts atau 13

tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).

(2)     7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infusset berukuran 1 ml=15 tts atau 4

tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).

(3)     16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit

b)   Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg

1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10 tts/kgBB/menit (1

ml=20 tetes).

c)    Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg

(1)     1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7 tts/kgBB/menit (1

ml=20 tetes).

(2)     7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1

ml=20 tetes).

(3)     16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.

d)   Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg

8

Page 9: Askep Keluarga Balita Diare

(1)     Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam,jenis cairan 4:1(4 bagian

glukosa 5%+1bagian NaHCO3 1½ %.

Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts) 8

tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).

(2)     Untuk bayi berat badan lahir rendah

Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 10% + 1 bagian

NaHCO3 1½ %).

b.    Pengobatan dietetik

Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis

makanan:

1)   Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh

2)   Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim)

3)   Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang tidak

mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh.

c.    Obat-obatan

Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan yang mengandung elektrolit

dan glukosa atau karbohidrat lain.

2.    Keperawatan

Masalah klien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko terjadinya gangguan sirkulasi darah,

kebutuhannutrisi, resiko komplikasi, gangguan rasaaman dan nyaman, kurangnya pengetahuan

orang tua mengenai prosespenyakit. Mengingat diare sebagian besar menular, maka perlu

dilakukan penataan lingkungan sehingga tidak terjadi penularan pada klien lain.

J.     Pengkajian

Pengkajian (Anak Usia 3 Tahun):

1.    Keluhan Utama : Buang air berkali-kali dengan konsistensi encer

2.    Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada umumnya anak masuk Rumah Sakit dengan keluhan buang air cair berkali-kali baik disertai

atau tanpa dengan muntah, tinja dpat bercampur lendir dan atau darah, keluhan lain yang

mungkin didapatkan adalah napsu makan menurun, suhu badan meningkat, volume diuresis

menurun dan gejala penurunan kesadaran

9

Page 10: Askep Keluarga Balita Diare

3.    Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Meliputi pengkajian riwayat :

a.    Prenatal

Kehamilan yang keberapa, tanggal lahir, gestasi (fulterm, prematur, post matur), abortus atau

lahir hidup, kesehatan selama sebelumnya/kehamilan, dan obat-obat yang dimakan serta

imunisasi.

b.    Natal

Lamanya proses persalinan, tempat melahirkan, obat-obatan, orang yang menolong persalinan,

penyulit persalinan.

c.    Post natal

Berat badan nomal 2,5 Kg - 4 Kg, Panjang Badan normal 49 -52 cm, kondisi kesehatan baik,

apgar score , ada atau tidak ada kelainan kongenital.

d.   Feeding

Air susu ibu atau formula, umur disapih (2 tahun), jadwal makan/jumlahnya, pengenalan

makanan lunak pada usia 4-6 bulan, peubahan berat-badan, masalah-masalah feeding (vomiting,

colic, diare), dan penggunaan vitamin dan mineral atau suplemen lain.

e.    Penyakit sebelumnya

Penyebabnya, gejala-gejalanya, perjalanan penyakit, penyembuhan, kompliksi, insiden penyakit

dalam keluarga atau masyarakat, respon emosi terhadap rawat inap sebelumnya.

f.     Alergi

Apakah pernah menderita hay fever, asthma, eksim. Obat-obatan, binatang, tumbuh-tumbuhan,

debu rumah

g.    Obat-obat terakhir yang didapat

Nama, dosis, jadwal, lamanya, alasan pemberian.

h.    Imunisasi

Polio, hepatitis, BCG, DPT, campak, sudah lengkap pada usia 3 tahun, reaksi yang terjadi adalah

biasanya demam, pemberian serum-serum lain, gamma globulin/transfusi, pemberian tubrkulin

test dan reaksinya.

i.      Tumbuh Kembang

Berat waktu lahir 2, 5 Kg - 4 Kg. Berat badan bertambah 150 - 200 gr/minggu, TB bertambah 2,5

10

Page 11: Askep Keluarga Balita Diare

cm / bulan, kenaikan ini terjadi sampai 6 bulan. Gigi mulai tumbuh pada usia 6-7 bulan, mulai

duduk sendiri pada usia 8-9 bulan, dan bisa berdiri dan berjalan pada usia 10-12 bulan.

4.    Riwayat Psikososial

Anak sangat menyukai mainannya, anak sangat bergantung kepada kedua orang tuanya dan

sangat histeris jika dipisahkan dengan orang tuanya. Usia 3 tahun (toddlers) sudah belajar

bermain dengan teman sebaya.

5.    Riwayat Spiritual

Anak sudah mengenal beberapa hal yang bersifat ritual misalnya berdoa.

6.    Reaksi Hospitalisasi

a.    Kecemasan akan perpisahan : kehilangan interaksi dari keluarga dan lingkungan yang dikenal,

perasaan tidak aman, cemas dan sedih

b.    Perubahan pola kegiatan rutin

c.    Terbatasnya kemampuan untuk berkomunikasi

d.   Kehilangan otonomi

e.    Takut keutuhan tubuh

f.     Penurunan mobilitas seperti kesempatan untuk mempelajari dunianya dan terbatasnya

kesempatan untuk melaksanakan kesenangannya

7.    Aktivitas Sehari-Hari

a.    Kebutuhan cairan pada usia 3 tahun adalah 110-120 ml/kg/hari

b.    Output cairan :

IWL (Insensible Water Loss) Anak : 30 cc / Kg BB / 24 jam, Suhu tubuh meningkat : 10 cc / Kg

BB + 200 cc (suhu tubuh - 36,8 oC), SWL (Sensible Water Loss) adalah hilangnya cairan yang

dapat diamati, misalnya berupa kencing dan faeces. Yaitu : Urine : 1 - 2 cc / Kg BB / 24 jam dan

Faeces : 100 - 200 cc /24 jam

8.    Pemeriksaan

a.    Pemeriksaan Fisik:

1)        Tanda-tanda vital

Suhu badan : mengalami peningkatan

Nadi : cepat dan lemah

11

Page 12: Askep Keluarga Balita Diare

Pernafasan : frekuensi nafas meningkat

Tekanan darah : menurun

2)        Antropometri

Pemeriksaan antropometri meliputi berat badan, Tinggi badan, Lingkaran kepala, lingkar lengan,

dan lingkar perut. Pada anak dengan diare mengalami penurunan berat badan.

3)        Pernafasan

Biasanya pernapasan agak cepat, bentuk dada normal, dan tidak ditemukan bunyi nafas

tambahan.

4)        Cardiovasculer

Biasanya tidak ditemukan adanya kelainan, denyut nadi cepat dan lemah.

5)        Pencernaan

Ditemukan gejala mual dan muntah, mukosa bibir dan mulut kering, peristaltik usus meningkat,

anoreksia, BAB lebih 3 x dengan konsistensi encer

6)        Perkemihan

Volume diuresis menurun.

7)        Muskuloskeletal

Kelemahan fisik akibat output yang berlebihan.

8)        Integumen

lecet pada sekitar anus, kulit teraba hangat, turgor kulit jelek

9)        Endokrin

Tidak ditemukan adanya kelaianan.

10)    Penginderaan

Mata cekung, Hidung, telinga tidak ada kelainan

11)    Reproduksi

Tidak mengalami kelainan.

12)    Neorologis

Dapat terjadi penurunan kesadaran.

b.    Pemeriksaan Tingkat Perkembangan

1)      Motorik Kasar

Sudah bisa naik/turun tangga tanpa dibantu, mamakai baju dengan bantuan, mulai bisa bersepeda

roda tiga.

12

Page 13: Askep Keluarga Balita Diare

2)      Motorik Halus

Menggambat lingkaran, mencuci tangan sendiri dan menggosok gigi

3)      Personal Sosial

Sudah belajar bermain dengan teman sebayanya.

 

BAB III

13

Page 14: Askep Keluarga Balita Diare

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S

DI RT 04 TERAS PURI

A.    Pengkajian Keluarga

Pengkajian dilakukan pada hari Rabu 12 Desember 2012 di rumah keluarga Tn. S pukul 16.00

WIB.

1. Data Umum

a.       Nama KK              : Tn . S

b.      Umur                     : 29 tahun

c.       Alamat                  : RT 04 Teras Puri

d.      Pekerjaan               : Wiraswasta

e.       Pendidikan             : SMA

2. Komposisi keluarga    

No Nama JK Hub Umur Pend IMUNISASIBCG DPT POLIO Campak Hepatitis B

I II III I II III IV I II III1 Tn. S L Ayah 29th SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √2 Ny. Y P Ibu 26th SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √3 An. A L Anak 4th PS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Genogram:

keterangan:

14

Page 15: Askep Keluarga Balita Diare

= perempuan

= laki-laki

= menikah

= keturunan

= klien

= serumah

         Tipe keluarga

Tipe keluarga Tn. S adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu, dan anaknya

         Suku bangsa

Jawa/indonesia

           Agama

Keyakinan yang di anut keluarga Tn. S adalah islam. Tidak ada perbedaan diantara anggota

keluarga. Keluarga Tn. S setiap hari selalu menjaklankan ibadah sholat walaupun tidak 5 waktu.

Di sekitar tempat tinggalnya terdapat 1 mushola.

         Status sosial ekonomi

Status ekonomi keluarga Tn. S yaitu menengah kebawah. Rumah Tn. S terbuat dari bata dan

lantai terbuat dari semen. Tn. S menempuh pendidikan sampai SMA, kini Tn. S bekerja sebagai

petani. Tiap hari Tn. S bekerja dari pagi sampai sore, tapi bila Tn. S merasa lelah Tn. S pulang

untuk istirahat. Penghasilan Tn. S per  bulan kurang lebih Rp 500.000,-

         Aktivitas rekreasi keluarga

Karena Tn. S hidup di kelas ekonomi menengah kebawah, Mereka menganggap berkumpul

dengan keluarga dan tetangga sudah termasuk rekreasi. Jika ada waktu luang keluarga Tn. S

melihat TV dan berkumpul dengan keluarga dan tetangga.

B.     Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

15

Page 16: Askep Keluarga Balita Diare

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah Keluarga Dimana Anak Pertama Usia Pra-sekolah:

a.    PengasuhAnak

b.    Menyediakan Kebutuhan Anak

c.    Persiapan Kelahiran Anak Berikutnya.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Pada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dalam masa kelahiran anak pertama

adalah : Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah

a.    Sosialisasi Anak

b.    Mendorong Anak Mencapai Prestasi Disekolah

c.    Memelihara Hubungan Perkawinan Yang Harmonis.

3. Riwayat keluarga inti

Di dalam pengkajian didapat

-          Tn . S tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular.

-          Ny. Y tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular.

-          An. A tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan tetapi mempunyai penyakit menular yaitu

diare sejak tadi pagi kondisi An.A lemas, rewel, mual dan muntah. Keluarga menyatakan bahwa

klien hanya diberi obat yang hanya dibelikan di warung.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Pada keluarga Tn. S tidak diketahui adanya riwayat penyakit keturunan maupun menular.

Sedangkan dari keluarga Ny. Y juga tidak diketahui adanya penyakit keturunan dan menular.

C.    Data Lingkungan

16

Page 17: Askep Keluarga Balita Diare

1. Karakteristik Rumah

Rumah Tn. S berukuran 5 x 14 m². Terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang

dapur dan 1 kamar mandi. Rumah permanent, lantai dari semen, 2 ventilasi dan 2 jendela

kaca. Didalam rumah pencahayaan dari luar kurang karena tidak ada jendela yang bisa

dibuka. Jadi ruangan tampak kelap dan pengap. Air yang digunakan untuk minum dan

mandi sehari hari adalah air sumur. Terdapat 2 pohon dan tanaman kecil kecil.

R. Depan         :  tampak Kotor

R. Tamu          :  tampak kotor dan berdebu

R. Tidur           :  Tempat tidur terbuat dari kayu dan kasur terbuat dari kapas.

R. Dapur         :  Dapur tidak terlalu rapi

Kamar Mandi  :  Kamar mandi terdiri dari 1 bak mandi dan 1 WC, keadaan air didalam

bak mandi tampak kotor.

Jendela            :  Jendela dirumah 2, ventilasi kurang, jendela jarang di buka

2. Denah rumah

Kam

ar

Ruang Tamu

T e

r a

s

Dap

ur

Kam

ar

Kam

ar

3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

17

Page 18: Askep Keluarga Balita Diare

Keluarga Tn. S berada pada lingkungan yang bermata pencaharian petani. Keluarga Tn. S

mengikuti kegiatan yang diadakan di kampungnya seperti pengajian, arisan, dll.

4. Mobilitas geografis keluarga

Tn. S beserta keluarganya sudah lama tinggal di RW 7, karena orang tua asli penduduk situ.

Jarak antara rumah Tn. S dan puskesmas lumayan jauh.

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn. S setiap hari kumpul dengan tetangga, antara tetangga satu dengan yang lainnya

saling menghormati.

6. Sistem pendukung keluarga

Pada saat pengkajian di keluarga Tn. S yang tampak sakit adalah An. A dengan diare. Biasanya

kalau ada keluarga yang sakit hanya di belikan obat di warung terdekat.

D.    Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Komunikasi sehari hari yang biasa digunakan di keluarga Tn. S adalah jawa.

2. Struktur kekuatan keluarga

Antar anggota keluarga saling menghormati dan menghargai.

3. Struktur peran

a.       Tn. S

Tn. S berperan sebagai kepala keluarga, suami dan pencari nafkah.

b.      Ny. I

Ny. I berperan sebagai ibu rumah tangga.

c.       An. A

18

Page 19: Askep Keluarga Balita Diare

An. A berperan sebagai anak

4. Nilai dan norma keluarga

Kebiasaan makan keluarga Tn. S biasanya menggunakan sendok dan kadang menggunakan

tangan. Keluarga Tn. S jarang mencuci tangan sebelum makan karena kadang lupa.

E.     Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif

Antar anggota keluarga sangat ramah dan menghormati. Keluarga Tn. S memperhatikan An.A

yang sedang sakit diare.

2. Fungsi sosial

Antar keluarga, tetangga tidak ada masalah dalam bersosialisasi.

3. Fungsi perawatan kesehatan

a.       Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan.

Dari pengkajian keluarga tidak mampu mengenal masalah yang terjadi pada An. A, itu terbukti

bahwa saat ditanya penyakit anaknya keluarga tidak mampu menjawab

b.      Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

keluarga tidak mampu merawat anaknya yang sakit.  Itu terbukti diare berlangsung sampai

dengan 1 minggu.

c.       Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat.

Keluarga tidak mampu mengambil keputusan, itu terbukti saat keluarga hanya membelikan obat

di warung.

d.      Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan.

Keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan, itu terbukti saat observasi lingkungan rumah

tampak kotor. Perabotan rumah tangga berserakan dimana-mana dan banyak debu.

e.       Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan.

19

Page 20: Askep Keluarga Balita Diare

Keluarga belum memanfaatkan fasilitas kesehatan, itu terbukti bahwa keluarga tidak

memeriksakan langsung penyakit anaknya ke puskesmas.

f.       Fungsi ekonomi

Keluarga Tn. S menggunakan penghasilan yang diperoleh untuk membiayai kebutuhan  sehari

hari.

F.     Stress Dan Koping Keluarga

1. Stresor jangka pendek dan panjang

Untuk saat ini keluarga Tn. S tidak memeriksakan ke puskesmas karena lokasi cukup jauh tetapi

Keluarga Tn. S mengatakan sangat khawatir  kalau penyakit An. A tidak sembuh sembuh.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.

Keluarga Tn. S menyadari bahwa An. A diare, untuk itu Keluarga membelikan obat di warung.

3. Strategi koping yang digunakan

Cara menghadapi masalah adalah musyawarah bersama anggota keluarga.

20

Page 21: Askep Keluarga Balita Diare

G.    Pemeriksaan Fisik

Px. Fisik Tn. S Ny. Y An. A

TD 130/80 mmHg 120/80 mmHg -

Nadi 80x/mnt 82x/mnt 97x/mnt

Suhu 36ºC 36,5 ºC 37,5 ºC

Kepala Mesocepal, rambut

bersih, warna hitam

Mesocepal, rambut

bersih, warna hitam

Mesocepal, rambut bersih,

warna hitam

Mata Simetris, konjungtiva

tidak anemis, sklera

tidak ikterik

Simetris, konjungtiva

tidak anemis, sklera tidak

ikterik

Simetris, konjungtiva tidak

anemis, sklera tidak ikterik

Hidung Bersih, fungsi

penciuman baik, tidak

ada sekret, tidak ada

pernafasan cuping

hidung

Bersih, fungsi

penciuman baik, tidak

ada sekret, tidak ada

pernafasan cuping

hidung

Bersih, fungsi penciuman

baik, tidak ada sekret,

tidak ada pernafasan

cuping hidung

Telinga Bersih, simetris, tidak

ada serumen, fungsi

pendengaran baik

Bersih, simetris, tidak

ada serumen, fungsi

pendengaran baik

Bersih, simetris, tidak ada

serumen, fungsi

pendengaran baik

Mulut Bersih, sietris, mukosa

bibir lembab

Bersih, sietris, mukosa

bibir lembab

Bersih, sietris, mukosa

bibir kering

Leher Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid

Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid

Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid

Dada

Paru-paru

Pergerakan paru

simetris, tidak ada

penggunaan otot bantu

pernafasan. Auskultasi

paru vaskuler

Pergerakan paru simetris,

tidak ada penggunaan

otot bantu pernafasan.

Auskultasi paru vaskuler

Pergerakan paru simetris,

tidak ada penggunaan otot

bantu pernafasan.

Auskultasi paru vaskuler

Jantung Ictus cordis tidak

tampak, bunyi jantung

I,II murni

Ictus cordis tidak

tampak, , bunyi jantung

I,II murni

Ictus cordis tidak tampak,

bunyi jantung I,II murni

Abdomen Datar, simetris, tidak ada

nyeri tekan

Datar, simetris, tidak ada

nyeri tekan

Datar, simetris,  ada nyeri

tekan

Ekstrimitas Tidak ada varises, tidak

ada udema

Tidak ada varises, tidak

ada udema

Tidak ada varises, tidak

ada udema

Genitalia Bersih, jenis kelamin Bersih, jenis kelamin Bersih, jenis kelamin laki-

21

Page 22: Askep Keluarga Balita Diare

laki-laki perempuan laki

H. Analisa Data

No Data Proble

m

Etiologi

1   

-     Ny. I mengatakan bahwa An. A BAB cair 6 x per hari dengan konsistensi cair,

bau khas tidak ada lendir.

-     Ny. I mengatakan anaknya panas dan muntah

-     Keluarga mengatakan kalau anaknya belum dibawa ke puskesmas

-     Keluarga mengatakan An. A hanya di beri obat yang beli di warung

DO  :

-     An. A tampak lemah

cairan

dan

elektrol

it

kurang

dari

kebutuh

an

tubuh

Ketidak

mampuan

keluarga

dalam

mengambil

keputusan

Ketidakmam

puan

keluarga

memodifikasi

lingkungan

2-     Tn. S mengatakan makanan di meja makan tidak ditutupi

-     Keluarga mengatakan tidak pernah cuci tangan sebelum makan karena lupa

DO       : 

-     Rumah klien tampak kotor dan berdebu

Resti

penular

an

penyaki

t diare

I. Skoring  dan Prioritas Masalah

22

Page 23: Askep Keluarga Balita Diare

1.    cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidak mampuan

keluarga dalam mengambil keputusan

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran1.     Sifat masalah 3/3 1 1 Aktual

2.     Kemungkinan      

masalah untuk diubah

2 1 Keluarga mampu memberikan

makanan yang cukup dan bersih

serta minum yang cukup.

3.     Potensi masalah untuk

dicegah

1 1 Masalah dapat dicegah karena

kebutuhan cairan dapat dicegah

dengan cara minum air yang

banyak dan memberikan LGG

4.     Menonjolnya masalah 2/2 1 1 Keluarga dan pasien menyadari

akan pentingnya kesehatan

Jumlah 4

2.     Resti penularan penyakit diare berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga memodifikasi

lingkungan

23

Page 24: Askep Keluarga Balita Diare

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1.     Sifat masalah 2/2 1 1 Penularan dapat dicegah jika

keluarga mendapatkan informasi

2.     Kemungkinan masalah

untuk diubah

½ 2 1 -     Keluarga belum mengetahui

tentang cara penularan diare

-     Keluarga tidak bisa

memodifikasi lingkungan

3.     Potensi masalah untuk

dicegah

2/3 1 2/3 Masalah dapat dicegah bila

keluarga dapat diberi

pengetahuan tentang cara

pencegahan penularan diare

4.     Menonjolnya masalah 2/2 1 1 Keluarga merasa masalah dapat

dicegah bila keluarga

mendapatkan informasi

Jumlah 3 2/3

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.    cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidak mampuan

keluarga dalam mengambil keputusan

2.    Resti penularan penyakit diare berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga memodifikasi

lingkungan

24

Page 25: Askep Keluarga Balita Diare

K. Daftar Diagnosa keperawatan dalam sekoring

No Diagnosa Skoring

1.

2.

cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga dalam mengambil keputusan

.    Resti penularan penyakit diare berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

4

3 2/3

25

Page 26: Askep Keluarga Balita Diare

L. Implementasi dan Evaluasi

No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi

1 1 Tgl: 12-12-2012

- Mengucap salam- Memvalidasi keadaan keluarga- Mengingatkan kontrak- Menjelaskan tujuan

- Mendiskusikan kepada keluarga tentang diare pada anak

- Menanyakan kembali tentang pengertian diare

- Memotifasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab diare

- Mendiskusikan bersama keluarga mengenai diare

- Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi tanda-tanda diare berat

- Membantu keluarga membandingkan apa yang telah dijelaskan dengan kondisi an”A”

- Bersama keluarga menyimpulkan masalah yang dihadapi keluarga

- Memberikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

S :

- Keluarga menjawab salam

Tn”S” menyutujui pertemuan saat ini selama 60 menit tentang

Tn”S” menyebutkan pengertian DIARE adalah BAB lebih dari 3x

Tn”S” mengatakan tanda-tanda Diare adalah “ BAB lebih dari 3x dan encer.

Tn”S” mengatakan bahwa jika diare berat akan terjadi Dehidrasi

Tn”S” mengatatakan bahwa anaknya sering makan atau memasukan barang ke dalam mulutnya.

Tn”S” mengatakan setelah dijelaskan jadi menambah ilmu tentang Diare terjadi pada anaknyaTn”S” menyetujui kontrak selanjutnya

O:

- Tn”S” dan aktif saat dijelaskan

- Keluarga mendengerkan penjelasan yang diberikan

26

Page 27: Askep Keluarga Balita Diare

- Kontrak untuk pertemuan berikutnya pada tanggal 13-12-2012 pukul 19:00 WIB

Tanggal 13-12-2012

- Menanyakan kembali tentang diare

- Menjelaskan kepada keluarga bila diare tidak di tangani.

- Memotifasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat diare lanjut.

- mendiskusikan kembali dengan keluarga tentang keinginan merawat keluarga yang diare.

- Memberikan reinforcement positif atas jawaban dan keputusan merawat Diare

A:

- Tn”S” dapat menyebutkan pengertian Diare,penyebab Diare dan tanda-tanda Diare.

- Tn”S’ dapat menyimpulkan bahwa anaknya terkena diare

P :

- Berikan pendidikan kesehatan ulang sesuai kesepakatan keluarga.

- Di lanjutkan pertemuan berikutnya.

S:

- Tn”S” mengatakan akibat jika bila tidak diobati menyebabkan kefatalan

- Tn”S” mengatakan akan merawat anak sesuai dengan anjuran

O:

- Keluarga mendengar penjelasan yang diberikan

- Tn”S” kooperatif dan aktif saat diskusi

A:

- Tn”S” dapat menyebutkan akibat lanjut bila tidak diobati dengan tepat

27

Page 28: Askep Keluarga Balita Diare

- Tn”S” memutuskan akan membawa anaknya ke puskesmas jika masi belum sembuh.

P:

- Lanjutkan intervensi.Rujuk ke puskesmas.

BAB IV

28

Page 29: Askep Keluarga Balita Diare

DAFTAR PUSTAKA

Friedman M. 1998. Keperawatan Keluarga, Teori dan Praktik. Jakarta : EGC. Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana,

Jakarta. EGC, Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC. Supartini, Y. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC. Stanhope, Marcia. 1998. Buku saku keperawatan komunitas dan kesehatan

rumah:perangkat pengkajian, intervensi, dan penyuluhan Sudiyanto, 2009, Dalam membina anak dalam mencapai cita-citanya. Tumbuh kembang

anak, Fakultas Kedokteran UI Santosa, Sugeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT.Rieneka Cipta.

29