Top Banner
 FLU BABI OLEH : SGD 5 Putu Hena Pramonia Cita (0902105009) Putu Rudi Mahardikaputra (0902105023) Luh Komang Ratna Pertiwi (0902105024) Dewa Ayu Pradnyani Prabawati (0902105042)  Nyoman Agus Jagat Raya (0902105043) Made Maetri Pradnyayanthi (0902105058)  Ni Wayan Sinta Wahyuni (0902105059) I Kadek Dwipayana (0902105075) Komang Yuliani (0902105076)  Ni Made Dwi Kusumayanti (0902105082) Ayu Selly Fajarini (0902105093) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2011
21

Askep Jadi Flu Babi

Jul 06, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 1/21

 

FLU BABI

OLEH : SGD 5

Putu Hena Pramonia Cita (0902105009)

Putu Rudi Mahardikaputra (0902105023)

Luh Komang Ratna Pertiwi (0902105024)

Dewa Ayu Pradnyani Prabawati (0902105042)

 Nyoman Agus Jagat Raya (0902105043)

Made Maetri Pradnyayanthi (0902105058)

 Ni Wayan Sinta Wahyuni (0902105059)

I Kadek Dwipayana (0902105075)

Komang Yuliani (0902105076)

 Ni Made Dwi Kusumayanti (0902105082)

Ayu Selly Fajarini (0902105093)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2011

Page 2: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 2/21

 

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengertian / definisi

Flu babi adalah penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus

influensa tipe A. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), secara umum

  penyakit ini mirip influenza dengan gejala demam, batuk, pilek, sesak nafas, nyeri

tenggorokan, lesu, letih dan mungkin disertai mual, muntah dan diare. kasus flu babi yang

terjadi pada manusia saat ini sudah bersifat pandemic (penyakit sudah tersebar ke

mancanegara). Menurut situs Center for Control and Prefention (CDC) AS, normalnya virus

flu babi hanya berjangkit pada babi dengan kematian rendah. Namun secara sporadic terjadi

infeksi pada manusia.

Varian baru ini dikenal dengan nama vrus H1N1 yang merupakan singkatan dari dua antigen

utama virus yaitu hemagglutinin tipe 1 dan neuraminidase tipe 1.

2. Etiologi

Penyebab flu babi adalah virus influenza tipe A subtype H1N1 dari familia

orthomyxoviridae. Flu atau influenza ada 2 type :

Type A : Menular pada unggas (ayam, itik, dan burung) serta babi

Type B dan type C : Menular pada manusiaVirus influenza tipe A yang termasuk family orthomyxoviridae, erat kaitannya dengan

 penyabab swine flu, equine flu, dan avian influenza (fowl plaque). Ukuran virus tersebut

 berdiameter 80120 nm. Selain influenza A, terdapat influenza B dan influenza C yang juga

sudah dapat di isolasi dari babi. Sedangkan 2 tipe influenza pada manusia adalah tipe A dan

B. kedua tipe ini diketahui sangat progresif dalam perubahan antigenic yang sangat dramatic

sekali (antigenik shift).

3. Epidemiologi

Penyebaran virus influensa dari babi ke babi dapat melalui kontak moncong babi, melalui

udara atau droplet. Faktor cuaca dan stres akan mempercepat penularan. Virus tidak akan

tahan lama di udara terbuka. Penyakit bisa saja bertahan lama pada babi breeder atau babi

anakan. Penyebabnya adalah virus influensa tipe A, subtipe: H1N1 (H1N2, H3N1, H3N2).

Page 3: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 3/21

 

Identifikasi pertama kali pada tahun 1931. Kasus infeksi sudah dilaporkan pada pekerja di

kandang babi di Eropa dan di Amerika Utara.

Pada spesies babi memiliki kemampuan sangat menular dengan angka kesakitan tinggi dan

angka kematian 1-4%. Insiden penyakit ini terjadi sepanjang tahun, puncaknya pada musim

gugur dan dingin.

Manusia dapat terkena penyakit influensa secara klinis dan menularkannya pada babi.

Transmisi kepada babi yang dikandangkan atau hampir diruangan terbuka dapat melalui

udara seperti pada kejadian di Perancis dan beberapa wabah penyakit di Inggris. Babi

sebagai karier penyakit klasik di Denmark, Jepang, Italy dan kemungkinan Inggris telah

dilaporkan. Kejadian luar biasa flu babi diketahui pernah terjadi di Amerika Utara &

Selatan, Eropa (Inggris, Swedia, Italia) , Afrika (Kenya) dan beberapa daerah di Asia

Timur (Cina dan Jepang)

Flu babi pertama kali diidentifikasi di Indonesia pada 15 April 2009 dan dinyatakan

 pandemi: 11Juni 2009 denagn Case Fatality Rate, sampai dengan 11 Juni 2009 sebesar 

0,5%. Gejala klinis yang terjadi sebagian besar ringan, yaitu demam (87-94%), Batuk (87-

92%), Sakit tenggorokan (48-82% ), Gangguan pencernaan (25%).

Influenza A H1N1 di Provinsi Bali pertama kali diidentifikasi pada 12 Mei 2009, kasus

  pertama yang dirawat yang dicurigai influenza H1N1 adalah seseorang

  berkewarganegaraan Belanda. Dua minggu berikutnya warga negara Jepang, keduanyadinyatakan negatif H1N1 oleh Litbangkes. Hingga Tanggal 21 Juni 2009 diidentifikasi

seorang warga negara Inggris, dan dinyatakan positif H1N1 dan tanggal 24 Juni 2009

Menkes menyatakan Indonesia Positif kasus H1N1 (kasus pertama di Indonesia).

4. Patofisiologi

Pada penyakit influensa babi klasik, virus masuk melalui saluran pernafasan atas

kemungkinan lewat udara. Virus menempel pada trachea dan bronchi dan berkembang

secara cepat yaitu dari 2 jam dalam sel epithel bronchial hingga 24 jam pos infeksi. Hampir 

seluruh sel terinfeksi virus dan menimbulkan eksudat pada bronchiol. Infeksi dengan cepat

menghilang pada hari ke 9 . Lesi akibat infeksi sekunder dapat terjadi pada paruparu karena

aliran eksudat yang berlebihan dari bronkhi. Lesi ini akan hilang secara cepat tanpa

meninggalkan adanya kerusakan.

Page 4: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 4/21

 

Pembentukan eksudat pada bronchiol menyebabkan suplai oksigen menurun, paru-paru

akan meningkatkan kerjanya sehingga menimbulkan sesak nafas. Karena suplai oksigen

terganggu, orang yang terinfeksi akan mengalami hipoksia dan kesadaran juga dapat

menurun. Selain itu, metabolisme tubuh pun dapat terganggu dalam pembentukan energi

sehingga orang dengan flu ini akan cepat merasa lelah. Virus flu babi juga dapat masuk ke

dalam saluran cerna yaitu lambung dan usus. Virus yang masuk ke dalam lambung akan

meningkatkan produksi HCl yang dapat menimbulkan perasaan mual dan penurunan nafsu

makan. Sedangkan virus yang masuk ke dalam usus akan meningkatkan kerja peristaltik,

dengan demikian orang akan mengalami diare.

5. Klasifikasi

Klasifikasi flu babi berdasarkan derajat keparahannya flu babi dibedakan menjadi yaitu:

a) Ringan

 – ILI (influenza like illness)

 – Tidak Sesak 

 – Tidak nyeri dada

 – Tidak ada pneumonia

 – Tidak termasuk kelompok risiko tinggi (Asma, DM, PPOK, Obesitas, kurangGizi, Penyakit kronis lainnya)

 – Usia muda

b) Sedang

 – ILI (influenza like illness) dengan komorbid

 – Sesak napas

 – Pneumonia

 – Usia tua

 – Hamil

 – Keluhan mengganggu: diare, muntah-muntah

c) Berat

 – Pneumonia luas

 – Gagal napas

Page 5: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 5/21

 

 – Sepsis

 – Syok  

 – Kesadaran menurun

 – ARDS

 – Gagal multiorgan

(Sudoyo, 2006)

6. Tanda dan Gejala

a) Pada Manusia

Manifestasi flu babi sama dengan influenza musiman. Klien datang dengan gejala

 penyakit respirasi akut, termasuk minimal 2 dari gejala berikut :

-Demam, dapat hingga menggigil

- Batuk 

-  Nyeri tenggorokan

- thSakit kepala

- Rasa lemas dan letih

- Diare dan muntah (mungkin dapat terjadi)

Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), gejala flu babi pada

manusia sama dengan influenza pada umumnya. Gejala meliputi demam, batuk, nyeritenggorokan, body aches, sakit kepala, menggigil dan lemas/letih. Beberapa klien juga

dilaporkan memiliki gejala diare dan muntah. Oleh karena gejala-gejala ini tidak spesifik 

untuk flu babi, diagnosis banding dari kemungkinan flu babi tidak hanya dari gejala

namun juga kecenderungan tinggi flu babi tersebut berdasarkan riwayat klien saat ini.

b) Pada Babi

- apatis

- sangat lemah

- enggan bergerak atau bangun karena gangguan kekakuan otot dan nyeri

otot

- eritema pada kulit

- anoreksia

Page 6: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 6/21

 

- demam sampai 41,8oC

- Batuk sangat sering terjadi apabila penyakit cukup hebat dibarengi dengan

muntah eksudat lendir 

- bersin

- dispneu diikuti kemerahan pada mata dan terlihat adanya cairan mata

- Beberapa babi akan terlihat depresi dan terhambat pertumbuhannya.

7. Pemeriksaan Penunjang

a. Umum

• Laboratorium: pemeriksaan darah rutin (Hb, leukosit, trombosit, hitung jenis

leukosit), spesimen serum

• Pemeriksaan apusan (aspirasi nasofaring atau bilasan/ aspirasi hidung)

• Kalau tidak bisa dengan cara di atas maka dengan kombinasi apusan hidung dan

orofaring

• Pada pasien dengan intubasi dapat diambil secara aspirasi endotrakeal

• Pemeriksaan kimia darah: albumin, globulin, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin,

analisis gas darah

• Pemeriksaan radiologik: PA dan lateral

• Pemerikaan CT-Scan toraks (bila diperlukan)

 b. Khusus

• Pemeriksaan laboratorium virologi

Untuk mendiagnosis konfirmasi influenza A (H1N1) dengan cara :

 Real time (RT) PCR

Kultur virus

Peningkatan 4 kali antibodi spesifik influenza A

8. Penatalaksanaan

• TERAPI

1) Pasien dengan ILI akan dievaluasi apakah termasuk kelompok dengan gejala klinis

ringan, sedang atau berat.

Page 7: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 7/21

 

2) Kelompok dengan gejala klinis ringan dipulangkan dengan diberi obat simptomatis dan

KIE untuk waktu istirahat di rumah.

3) Kelompok gejala klinis sedang dirawat di ruang isolasi dan mendapat oseltamivir 2 x 75

mg.

4) Untuk kelompok dengan gejala klinis berat dirawat di ICU.

5) Pemeriksaan laboratorium sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

6) Di ruang rawat inap : dilakukan evaluasi keadaan umum, kesadaran, tanda vital, pantau

saturasi oksigen.

7) Terapi suportif.

• MEDIKAMENTOSA

Oseltamivir merupakan pro drug dari metabolit aktif Oseltamivir Karboksilat. Metabolit

aktif ini merupakan penghambat selektif enzim neuramidase virus influenza yang

glycoproteinnya ditemukan di permukaan virion. Oseltamivir karboksilat menghambat

neuramidase influenza A dan B secara in vitro. Oseltamivir yang diberikan secara oral

menghambat replikasi dan pathogenicity virus influenza A dan B secara in vivo pada

 binatang percobaan yang terinfeksi influenza yang sama bila terjadi pada manusia dengan

 pemberian dosis 75 mg dua kali sehari.

• INDIKASI

1) Terapi influenza (khususnya influenza A) pada anak usia satu tahun keatas yang

menderita gejala influenza. Efikasi ditunjukkan jika terapi diberikan dalam 2 hari setelah

timbul gejala.

2) Pencegahan influenza pada dewasa dan dewasa muda 13 tahun keatas setelah kontak 

dengan penderita influenza ketika influenza telah menyebar.

3) Tamiflu tidak dapat menggantikan vaksinasi influenza.

• DOSIS

1) Terapi influenza.

a) Dewasa dan dewasa muda 13 tahun ke atas: 75 mg oseltamivir 2 kali sehari selama 5

hari.

Page 8: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 8/21

 

 b) anak di atas 1 tahun sampai 13 tahun dapat digunakan Tamiflu suspensi dua kali sehari

selama 5 hari dengan dosis sesuai berat badan sebagai berikut:

- 5 kg 30 mg

- 15- 23 kg 45 mg,

- > 23 kg sampai 40 kg 60 mg,

- > 40 kg, dapat diberikan dosis dewasa 75 mg

2) Pencegahan influenza

a) Dewasa dan dewasa muda 13 tahun keatas 75 mg sekali sehari selama 7 hari. Terapi

diberikan sesegera mungkin setelah terpapar secara individual.

 b) Selama terjadi epidemi influenza: 75 mg sehari sampai dengan 6 minggu.

c) Keamanan dan efektifitas oseltamivir pada anak usia dibawah 12 tahun belum dapat

dibuktikan.

3) Pada gangguan fungsi hati tidak ada penyesuaian dosis

4) Pada gangguan fungsi ginjal

Dosis terapi:

- Penderita dengan creatinin clearens 10 - 30 ml/menit : 75 mg tiap 2 hari.

- Tidak dianjurkan pada penderita dengan creatinin clearens 10 ml/menit dan pasien

dialisa.

Dosis pencegahan:- Pada creatinin clearens 10 – 30 ml/ menit: 75 mg tiap 2 hari atau 30 mg suspensi sekali

sehari.

- Tidak dianjurkan pada penderita dengan creatinin clearens 10 ml/menit dan pasien

yang mengalami dialisa.

5) Manula tidak ada penyesuaian dosis kecuali jika ada kerusakan ginjal parah

9. Pencegahan

1. Jagalah kesehatan dengan pola makan yang seimbang, jika perlu dapat mengkonsumsi

multi vitamin A, C, D, E, Zink dan suplemen imunomodulator (contoh: stimuno, imunos)

untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

2. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan sekitar Cuci tangan menggunakan air mengalir 

dan sabun sesering mungkin, terutama setelah batuk, bersin dan memegang sarana umum.

Page 9: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 9/21

 

3. Minimalkan kontak dengan orang sakit atau orang yang baru bepergian dari Negara

terjangkit. Jika rencana pergi ke luar negri, cek kesehatan ke dokter (jika perlu anda dapat

divaksinasi influenza, atas permintaan atau dilakukan tindakan khusus dengan pemberian

obat.)

4. Etiket saat Batuk Pada saat batuk atau bersin gunakanlah tissue atau masker penutup

mulut di tempelkan ke mulut atau hidung, dan jangan batuk atau bersin kea rah orang

lain.

o Bila ada gejala batuk dan bersin kenakanlah masker penutup mulut.

o Bila waktu batuk dan bersin tutuplah mulut dengan tissue dan lain-lainnya.

o Bila waktu batuk dan bersin jangan langsung berhadapan muka/wajah dengan

orang-orang sekeliling anda.

5. Pencegahan juga dilakukan melalui sosialisasi intensif ke sejumlah puskesmas di

Ibu Kota. Pengenalan flu babi sejak dini diharap akan meningkatkan kewaspadaan

masyarakat terhadap bentuk penularannya

Masyarakat dianjurkan untuk melakukan pencegahan guna mengantisipasi penularan virus

flu burung, yaitu dengan memperhatikan beberapa hal berikut :

1. Gunakan pelindung (Masker, kacamata renang, sarung tangan) setiap berhubungan

dnegan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas

2. Setiap hal yang berasal dari saluran cerna unggas seperti sekresi harus ditanam/dibakar 

supaya tidak menular kepada lingkungan sekitar 

3. Cuci alat yang digunakan dalam peternakan dengan desinfektan

4. Kandang dan Sekresi unggas tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan

5. Memasak daging ayam dengan benar pada suhu 80 derajat dalam 1 menit dan

membersihkan telur ayam serta dipanaskan pada suhu 64 derajat selama 5 menit.

6. Menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri.

10. WOC

Page 10: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 10/21

 

A. Konsep Asuhan Keperawatan

1. PENGKAJIAN

Tahap pengkajian terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data, pengelompokkan

data dan perumusan diagnosis keperawatan. (Lismidar, 1990)

A. Pengumpulan Data

Pengkajian secara umum yang dapat dilakukan pada pasien dengan flu babi adalah :

1) Identitas :

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku

 bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register, diagnosa medis.

2) Keluhan utama :

Biasanya keluhan utama klien dengan flu babi adalah demam, batuk dan sakit

tenggorokan.

3) Riwayat penyakit sekarang :

Menjelaskan riwayat penyakit yang dialami biasanya klien dengan flu babi seperti

demam, batuk dan sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala, tidak nafsu makan.

4) Riwayat penyakit dahulu :

Adanya riwayat penyakit yang pernah diderita.5) Riwayat Kesehatan Keluarga

Adanya penyakit serupa atau penyakit lain yang diderita oleh keluarga.

Pengkajian Pola Fungsi Kesehatan

a. Aktivitas/istirahat

 b. Makanan/Cairan

c. Pola eliminasi

d. Neurosensori

e. Nyeri/Kenyamanan

Page 11: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 11/21

 

Pemeriksaan Fisik 

1. Keadaan umum

• GCS :

• Tanda vital : nadi, suhu tubuh, tekanan darah, dan pernafasan.

Review of sistem :

a. Sistem kardiopulmonal

Hidung berair (rhinorea), terdapat eksudat, oklusi/sumbatan, peningkatan

RR, batuk,Takikardi,

 b. Sistem pencernaan

Peristaltic usus meningkat, mual, muntah, penurunan nafsu makan

c. Sistem muskoloskletal

 Nyeri otot dan tulang

2. Analisa data

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH

KEPERAWATAN

1 DS:• Pasien mengeluh

 badannya panas

DO:

• Suhu tubuh pasien:

> 380 C

• Kulit pasien teraba

hangat

• Kulit pasieng

tampak kemerahan

Flu babi

Inflamasi

Pengeluaran mediator 

kimia

Peningkatan suhu

tubuh

Hipertermia

Hipertermia

Page 12: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 12/21

 

2 DS:

• Pasien mengeluh

 batuk 

• Pasien mengeluh

 pilek 

DO:

• Terdengar suara

napas tambahan

• RR > 20 X/menit

• Pasien tampak 

gelisah

Flu babi

Inflamasi

Pengeluaran mediator 

kimia

Eksudat

Bersihan jalannapas tidak efektif 

Bersihan jalan napas

tidak efektif 

3 DS:

• Pasien mengeluh

nyeri pada sendinya.

• Pasien mengatakan

nyeri dirasakan pada skala >

5 (0 – 10)

• Pasien mengatakan

nyerinya hilang timbul.

DO:

• Pasien tampak 

meringis

• BP: > 110/70 – 

120/80mmHg

HR: > 100 x/menit• RR: > 20 X/menit

Flu babi

Inflamasi

Pengeluaran mediator 

kimia

Merangsang reseptor 

nyeri

 Nyeri akut

 Nyeri akut

4 DS:

• Pasien mengeluh

mual

• Pasien mangatakan

Flu babi

Replikasi RNA pada

tubuh hospes

 Nausea

Page 13: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 13/21

 

merasa asam di mulut

DO

• Pasien tampak 

tidak nafsu makan.

• Pasien hanya

mampu menghabiskan ¼

 porsi makanannya

Masuk ke saluran cerna

Peningkatan produksi

HCl

Mual

 Nausea

5 DS:

• Pasien mengeluh

cepat lemas

• Pasien mangatakan

cepat mengantuk 

DO

• Pasien tampak 

lemah.

• Pasien tampak 

lebih banyak tidur 

Flu babi

Penurunan

 pembentukan energi

Pasien mudah lemas

Keletihan

Keletihan

6 DS:

• Pasien selalu

  bertanya mengenai

 penyakitnya dan kondisinya.

• Pasien mengatakan

takut dengan penyakitnya

DO: -

Flu babi

Pasien bertanya – tanya

tentang penyakitnya

Kurang pengetahuan

Kurang pengetahuan

Page 14: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 14/21

 

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa berdasarkan prioritas:

1. Hipertermi berhubungan dengan penyakit (flu babi) ditandai dengan pasien mengeluh

 badannya panas, suhu tubuh pasien >380 C, kulit pasien teraba hangat dan kulit pasien

tampak kemerahan.

2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan eksudat ditandai dengan pasien

mengeluh batuk, pasien mengeluh pilek, terdengar suara napas tambahan, RR > 20

X/menit dan pasien tampak gelisah.

3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cegera fisik (inflamasi) ditandai dengan pasien

mengeluh nyeri pada sendinya, pasien mengatakan nyeri dirasakan pada skala > 5 (0 – 

10), pasien mengatakan nyerinya hilang timbul, pasien tampak meringis, BP: > 110/70 – 

120/80mmHg, HR: > 100 x/menit dan RR: > 20 X/menit.

4. Nausea berhubungan dengan iritasi lambung (peningkatan produksi HCl) ditandai dengan

 pasien mengeluh mual, pasien mangatakan merasa asam di mulut, pasien tampak tidak 

nafsu makan dan pasien hanya mampu menghabiskan ¼ porsi makanannya.

5. Keletihan berhubungan dengan perubahan dalam metabolisme ditandai dengan klien

melaporkan mudah lelah, kekurangan energi, ketidakmampuan mempertahankan rutinitas

 biasa, kelemahan otot.6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan informasi ditandai dengan

klien tampak bertanya-tanya tentang penyakitnya, klien mengungkapkan tidak 

mengetahui mengenai penyebab, faktor risiko, komplikasi dan tindakan pencegahan

 penyakit.

7. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi ditandai dengan pasien

mengeluh sesak napas, RR >20 X/menit, pasien tampak menggunakan otot bantu

 pernapasan.

8. Diare berhubungan dengan inflamasi ditandai dengan pasien mengeluh BAB > 3 X/hari

dengan konsistensi cair, pasien mengeluh nyeri abdomen, bising usus hiperaktif.

9. Perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan pasien mengeluh lemas, kulit

 pasien terlihat pucat, CRT > 2 detik.

Page 15: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 15/21

 

10. Resiko perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke

serebral

11. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai

oksigen ditandai dengan pasien melaporkan kelelahan, kelemahan, sesak, dan terjadi

 peningkatan nadi , RR dan tekanan darah saat beraktivitas.

12. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan klien

mengatakan cemas dan takut dengan penyakitnya, klien tampak gelisah.

13. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan dalam mencerna makanan (mual, muntah) ditandai dengan klien

melaporkan penurunan nafsu makan, BB klien menurun, konjungtiva pucat.

14. Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai dengan

diare terus menerus, konsistensi feses encer, Turgor kulit menurun, Kulit terlihat

kering ,Nadi meningkat, TD menurun, dan peningkatan suhu tubuh

15. PK : Penurunan Kesadaran

16. Resiko berduka berhubungan dengan kematian orang terdekat

4. INTERVENSI

1. Dx. Kep : Hipertermi berhubungan dengan penyakit (flu babi) ditandai dengan

 pasien mengeluh badannya panas, suhu tubuh pasien >380

C, kulit pasien terabahangat dan kulit pasien tampak kemerahan.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … X 24 jam diharapkan diharapkan

suhu tubuh pasien kembali normal dengan kriteria hasil:

• Suhu tubuh pasien normal ( 36,50 C – 37,50 C)

• Kulit pasien tidak teraba hangat

• Kulit pasien tidak tampak kemerahan

No. INTERVENSI RASIONAL

1 Monitor suhu minimal tiap 2 jam. Untuk mengetahui perubahan suhu yang

terjadi.

2 Monitor warna dan suhu kulit Untuk mengetahui ada tidaknya tanda-tanda

infeksi

Page 16: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 16/21

 

3 Tingkatkan intake cairan dan

nutrisi

Dapat membantu mengganti cairan tubuh

yang hilang

4 Lakukan kompres hangat pada

lipat paha dan aksila

Dapat membantu mengurangi demam

5 Kolaborasi pemberian antipiretik Digunakan untuk mengurangi demam dengan

aksi sentral nya di hypothalamus.

2. Dx. Kep : Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan eksudat

ditandai dengan pasien mengeluh batuk, pasien mengeluh pilek, terdengar suara

napas tambahan, RR > 20 X/menit dan pasien tampak gelisah.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … X 24 jam diharapkan diharapkan

diharapkan jalan napas pasien paten dengan kriteria hasil:

• RR normal (16 – 20 X/menit)

• Pasien mampu mengeluarkan sekret

• Tidak terdengar suara napas tambahan.

INTERVENSI RASIONAL

1 Auskultasi dada bagian anterior Untuk mengetahui adanya penurunan atau

tidaknya ventilasi dan bunyi napas tambahan.2 Anjurkan pasien untuk minum

dengan air hangat

Untuk mengencerkan sputum.

3 Ajarkan teknik batuk efektif dan

napas dalam

  Napas dalam memudahkan ekspansi

maksimal paru-paru dan teknik batuk efektif 

dapat membantu pengeluaran sputum.

4 Kolaborasi dengan berikan obat

sesuai indikasi: mukolitik,

ekspektoran dan bronkodilator 

Untuk menurunkan spasme bronkus dengan

mobilisasi secret.

3. Dx. Kep : Nyeri akut berhubungan dengan agen cegera fisik (inflamasi) ditandai

dengan pasien mengeluh nyeri pada sendinya, pasien mengatakan nyeri dirasakan

 pada skala > 5 (0 – 10), pasien mengatakan nyerinya hilang timbul, pasien tampak 

meringis, BP: > 110/70 – 120/80mmHg, HR: > 100 x/menit dan RR: > 20 X/menit.

Page 17: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 17/21

 

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … X 24 jam diharapkan nyeri pasien

terkontrol dengan kriteria hasil:

•  Nyeri pasien berkurang

• TTV dalam batas normal (BP: 110/70 – 120/80 mmHg, HR 60 – 

100 X/menit, RR 16 – 20 X/menit)

• Pasien tidak tampak meringis.

INTERVENSI RASIONAL

1 Kaji lokasi dan skala nyeri Untuk menentukan rencana yang tepat

2 Monitoring TTV Untuk mengetahui perkembangan kondisi

 pasien.

3 Ajarkan teknik manajemen nyeri

non-farmakologis seperti relaksasi,

guide imagery dll.

Untuk mengurangi nyeri dan mengalihkan

 perhatian pasien terhadap nyeri.

4 Monitoring perubahan

karakteristik nyeri

Perubahan dapat mengindikasikan

komplikasi.

5 Kolaborasi pemberian anlgesik 

sesuai indikasi

Membantu mengurangi nyeri

4. Dx Kep : Nausea berhubungan dengan iritasi lambung (akibat peningkatan produksi HCL) ditandai dengan klien melaporkan rasa mual, klien mengatakan nafsu

makan klien menurun, klien hanya mampu menghabiskan ¼ porsi makannya.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … X 24 jam diharapkan klien nausea

klien teratasi dengan kriteria hasil :

• klien melaporkan mual berkurang

klien melaporkan terjadi peningkatan nafsu makan• klien mampu menghabiskan ½ porsi makannya.

INTERVENSI RASIONAL

1. Monitor vital sign

2. Berikan makan sedikit tapi sering

1. Untuk mengetahui status/kondisi

klien

2. Mempertahankan nutrisi agar tetap

Page 18: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 18/21

 

3. Sajikan makanan dalam porsi

hangat

4. Jauhkan dari benda-benda yang

 berbau tajam

Kolaborasi

Pemberian obat anti emetik 

adekuat

3. Makanan hangat dapat mengurangi

rasa mual dan meningkatkan nafsu

makan

4. Benda-benda berbau tajam dapat

menimbulkan rasa mual

Kolaborasi

Pemberian therapy untuk mengurangi mual

5. Dx Kep: Keletihan berhubungan dengan perubahan dalam metabolisme ditandai dengan

klien melaporkan mudah lelah, kekurangan energi, ketidakmampuan mempertahankanrutinitas biasa, kelemahan otot.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … X 24 jam diharapkan klien tidak 

mengalami keletihan dengan kriteria hasil :

• klien melaporkan tidak mudah lelah,

• klien melaporkan klien mampu mempertahankan rutinitas biasa

• tidak terjadi kelemahan otot.

INTERVENSI RASIONAL

Mandiri:1. Jelaskan penyebab keletihan pada

klien.

2. Atur kegiatan klien yang mudah

dicapai.

3. Jelaskan keuntungan fisiologis dan

 psikologis olah raga pada klien.

Mandiri:1. Pengetahuan klien mengenai penyebab

keletihan, akan meningkatkan

 partisipasi klien dalam pengobatan

2. Kegiatan yang mudah dicapai akan

meningkatkan toleransi klien terhadap

keletihan yang dialaminya.

3. Kegiatan fisik akan meningkatkan

semangat klien untuk melawan

keletihannya.

6. Dx. Kep : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan informasi ditandai

Page 19: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 19/21

 

dengan Klien tampak bertanya-tanya tentang penyakitnya, Klien mengungkapkan tidak 

mengetahui mengenai penyebab, faktor risiko, komplikasi dan tindakan pencegahan

 penyakit.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … X 24 jam diharapkan klien dapat

mengetahui mengenai proses penyakit dengan kriteria hasil:

• Klien familiar dengan proses penyakit.

• Klien dapat mendiskripsikan faktor penyebab.

• Klien dapat mendiskripsikan faktor resiko.

• Klien dapat mendiskripsikan komplikasi.

• Klien dapat mendiskripsikan pencegahan.

INTERVENSI RASIONAL1. Mengobservasi kesiapan klien untuk 

mendengar informasi (mental,

kemampuan untuk melihat, mendengar,

kesiapan emosional, bahasa dan budaya).

2. Menentukan tingkat pengetahuan

klien sebelumnya mengenai penyakit.

3. Menjelaskan proses penyakit

(pengertian, penyebab, faktor resiko,

komplikasi dan pencegahan).

4. Mendiskusikan tentang perubahan

gaya hidup yang bisa untuk mencegah

komplikasi atau mengontrol proses

 penyakit.

5. Anjurkan pada pasien untuk 

mencegah atau meminimalkan efek 

samping.

6. Diskusikan mengenai pilihan terapi

atau peralatan

7. Menanyakan kembali pada klien

1. Agar mengetahui keadaan klien

dalam pemberian informasi.

2. Untuk mengetahui pengetahuan

klien tentang penyakitnya.

3. Klien mengetahui mengenai proses

  penyakit (pengertian, penyebab, faktor 

resiko, komplikasi dan pencegahan).

4. Dengan gaya hidup yang baik dapat

mengontrol proses penyakit dan

mencegah komplikasi.

5. Dapat meminimalkan efek samping

yang terjadi.

6. Dengan mendiskusikan hal tersebut

dapat membuat terapi medikasi menjadi

teratur.

7. Untuk mengevaluasi pemahaman

klien tentang penyakitnya setelah

Page 20: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 20/21

 

mengenai informasi penyakit yang telah

diinformasikan untuk menilai

  pemahaman klien tentang penjelasan

yang diberikan.

diberikan informasi oleh perawat.

DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia Anderson, Lorraine McCarty Wilson. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-

Proses Penyakit. Jakarta : EGC

Aru W. Sudoyo. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III . Jakarta. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu

Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unoversitas Indonesia.

Corwin, Ellizabetz. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Doengoes. 1999. Perencanaan Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

http://beingmom.org/index.php/2006/12/08/penjelasan-imunisasi, di akses 14 juli 2011

http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=15HI, di akses 14 juli 2011

Page 21: Askep Jadi Flu Babi

5/8/2018 Askep Jadi Flu Babi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-jadi-flu-babi 21/21

 

http://www.klikpdpi.com/swine%20flu/penanganan%20flu%20babi/penanganan.htm