ASKEP KELUARGADIARE PADA BALITA
OLEH :KELOMPOK 4KULIAHNA. K13 1101 049BASO ARIF13 1101
040SYAHRUL HIDAYAT13 1101 042NUR SINTA R. USIA13 1101 041SRI
MULIATI13 1101 048IIS ARFINA13 1101 057SAHRILA APE13 1101 052FITRAH
AMETH13 1101 054FEBIYANTI13 1101 055KARTINI13 1101 053
KELAS: AB. 13 FIK
FAKULTAS ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS INDONESIA
TIMURMAKASSAR2015
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PengertianMenurut Depkes (2010) diare adalah suatu keadaan
pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya,
ditandai dengan peningkatan volume keenceran, serta frekwensi lebih
dari 3 kali sehari pada anak dan pada bayi lebih dari 4 kali sehari
dengan atau tanpa lendir darah.
Beberapa perilaku menyebabkan penyebaran kuman enterik dan dapat
meningkatkan resiko terjadinya diare, antara lain tidak memberikan
ASI secara penuh 4 - 6 bulan pada pertama kehidupan, menggunakan
botol susu, menyimpan makanan masak pada suhu kamar, menggunakan
air minum yang tercemar, tidakmencuci tangan dengan sabun sesudah
buang air besar atau sesudah membuang tinja anak atau sebelum makan
atau menyuapi anak, dan tidak membuang tinja dengan benar
(Sudaryat, 2010)
B. Tahap Perkembangan Keluarga1. Pasangan Yang Baru Menikah.a)
Menciptakan/membina Hubungan Yang Hamonis/saling Menguntungkan b)
Belajar Saling Menyesuaikan Diri Dan Mulai Kegiatan-kegiatan Rutin
Secara Bersama c) Membina Hubungan Yang Baik Dengan Keluarga
Pasangannya. d) Pasangan Mulai Merencanakan Kapan Mereka
Memengiginkan Anak e) Kontasepsi Apa Yang Akan Mereka Pilih?
Mencari Informasi Tentang Family Planning2. Keluarga Dengan
Kelahiran Anak Pertama Sampai Umur 30 Bulan.a) Adaptasi Menjadi
Orang Tua, Memenuhi Kebutuhan Bayi/anak. b) Peran Sebagai Suami
Istri Sebagai Ayah Dan Ibu. c) Memenuhi Kebutuhan Anggota Keluarga
Baru. d) Mempelajari Dan Menerima Pertumbuhan Dan Perkembangan
Anak.3. Keluarga Dimana Anak Pertama Usia Pra-sekolah a)
MengasuhAnak b) Menyediakan Kebutuhan Anak c) Persiapan Kelahiran
Anak Berikutnya.4. Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah a) Sosialisasi
Anak b) Mendorong Anak Mencapai Prestasi Disekolah c) Memelihara
Hubungan Perkawinan Yang Harmonis. d) Menjalin Kembali Hubungan
Perkawinan
5. Keluarga Dengan Anak Pertama Usia RemajaMenjaga Keseimbangan
Tanggung jawab Dan Kebebasan Bagi Remaja dan terjadi Konflik Antara
Orang Tua Dan Remaja (Generation Gap)6. Keluarga Dengan Anak Usia
Dewasa Mudaa) Melepaskan Anak Untuk Membina Perkawinan b) Orang Tua
Membantu Anaknya Untuk Tidak Tergantung c) Menerima Anggota
Keluarga Baru d) Menghargai Nilai/sikap e) Bapak Mencapai Puncak
Karir f) Lebih Banyak Menghabiskan Waktunya Dengan Pekerjaan.7.
Orang Tua Dengan Usia Pertengahan a) Menjalin Kembali Hubungan
Perkawinan b) Membina Hubungan Dengan Generasi Baru8. Keluarga Usia
Tuaa) Penyesuaian Terhadap Pensiun b) Penghasilan Yang Berkurang c)
Hidup Sendiri d) Salah Satu Pasangan Meninggal
C. Tahap Perkembangan pada anak1. Perkembangan Fungsi Mental dan
personalitya. Fase oral (0-1 tahun)Positif :1) Memberikan
kepuasan/kesenangan2) Menghisap, menelan, memainkan bibir3) Makan
kenyang, tidurNegatif1) Mengigit, mengeluarkan air liur2) Marah,
menangis.b. Fase anal (1-3 tahun)Dengan tubuh memberi kepuasan
berkisar sekitar anusPositif : BAB/BAK dan senang melakukannya
sendiriNegatif : Anak akan menahan dan mempermainkannyac. Fase
phalic (3-6 tahun)1) Memegang genetalia2) Oedipus complekPositif
:1) Egosentris : sosial interaksi2) Mempertahankan keinginanya.
2. Perkembangan Psikosial (Ericson)a.Percaya vs tidak percaya
(0-1 tahun)1) Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lain2)
Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkunganb.Otonomi vs rasa
malu-malu/ragu-ragu (1-3 tahun)1) Alat gerak dan rasa, telah
matang2)Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan kemampuan
mengontrol tubuhnya, diri dan lingkungan.3)Menyadari bahwa ia dapat
menggunakan kekuatannya untuk bergerak dan membuat sesuatu sesuai
dengan keinginannya.c.Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)1) Anak
belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan2) Rasa
inisiatif mulai menguasai anak3) Anak mulai menuntut untuk
melakukan tugas4) Kemampuan anak berbahasa meningkat5) Rasa kecewa
dan bersalah.
3. Perkembangan Kongnitif (Piaget)a. Sensori motorik (lahir 2
tahun)Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda-benda untuk
mengenal lingkungan.b. Pre operasional (2-7 tahun)Anak mampu
menggunakan simbol kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan
yang akan datang.
4. Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Toddlera. Masa
mengeksplorasi lingkunganb. Tugas tahap ini sukses membutuhkan
trust pada saat bayi dan bimbingan orang tua.
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun)a.
Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin
besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.b. Anak sudah
mulai mandiri dalam merawat diri sendiri : mandi, makan, minum,
mengosok gigi, BAB dan BAK, dll.
D. Etiologi (Diare)1. Faktor infeksia. Infeksi enteral; infeksi
saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare, meliputi
infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus
(Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi
parasit (E. hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C.
albicans).b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem
pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut,
tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.2. Faktor
MalabsorbsiMalabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi
laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa,
fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab
diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula
terjadi malabsorbsi lemak dan protein.3. Faktor Makanan:Diare dapat
terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi
terhadap jenis makanan tertentu.4. Faktor PsikologisDiare dapat
terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).
E. PatofisiologiMekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare
ialah1) Gangguan osmotikAdanya makanan atau zat yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat
sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen
usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.2) Gangguan sekresiAkibat
rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus
dan selanjutnya timbul diare kerena peningkatan isi lumen usus.3)
Gangguan motilitas ususHiperperistaltik akan menyebabkan
berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul
diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan
bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.
F.Manifestasi KlinisDiare akut karena infeksi dapat disertai
muntah-muntah, demam, tenesmus, hematoschezia, nyeri perut dan atau
kejang perut. Akibat paling fatal dari diare yang berlangsung lama
tanpa rehidrasi yang adekuat adalah kematian akibat dehidrasi yang
menimbulkan renjatan hipovolemik atau gangguan biokimiawi berupa
asidosis metabolik yang berlanjut. Seseoran yang kekurangan cairan
akan merasa haus, berat badan berkurang, mata cekung, lidah kering,
tulang pipi tampak lebih menonjol, turgor kulit menurun serta suara
menjadi serak. Keluhan dan gejala ini disebabkan oleh deplesi air
yang isotonik. Gangguan kardiovaskuler pada tahap hipovolemik yang
berat dapat berupa renjatan dengan tanda-tanda denyut nadi cepat
(> 120 x/menit), tekanan darah menurun sampai tidak
terukur.Pasien mulai gelisah, muka pucat, akral dingin dan
kadang-kadang sianosis. Karena kekurangan kalium pada diare akut
juga dapat timbul aritmia jantung. Penurunan tekanan darah akan
menyebabkan perfusi ginjal menurun sampai timbul oliguria/anuria.
Bila keadaan ini tidak segera diatsi akan timbul penyulit nekrosis
tubulus ginjal akut yang berarti suatu keadaan gagal ginjal
akut.
G.Klasifikasi diarea. Dehidrasi ringan : dimana berat badan
menurun 3 5 % dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50
ml/kgBB.b. Dehidrasi sedang : dimana berat badan menurun 6 9 %
dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 90 ml/kgBB.c.
Dehidrasi berat : dimana berat badan menurun lebih dari 10 % dengan
volume cairan yang hilang sama dengan atau lebih dari 100
ml/kgBB.
H.Komplikasia. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik,
isotonik atau hipertonik).b. Renjatan hipovolemik.c. Hipokalemia
(dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi,
perubahan pada elektro kardiagram).d. Hipoglikemia.e. Introleransi
laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena
kerusakan vili mukosa, usus halus.f. Kejang terutama pada dehidrasi
hipertonik.g. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan
muntah, penderita juga mengalami kelaparan.
I.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1. Pemeriksaan tinjaa. Makroskopis dan
mikroskopisb. PH dan kadar gula dalam tinjac. Bila perlu diadakan
uji bakteri
2.Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah,
dengan menentukan PH dan cadangan alkali dan analisagas
darah.3.Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal
ginjal.4.Pemeriksaanelektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan
Posfat.
J. PENTALAKSANAAN1. MedisDasarpengobatan diare adalah:a.
Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah
pemberiannya.1) Cairan per oralPada klien dengan dehidrasi ringan
dan sedang diberikan peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan
NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6
bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan
dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l. Formula lengkap
disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut
formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan
sukrosa.2) Cairan parentralDiberikan pada klien yang mengalami
dehidrasi berat, dengan rincian sebagai berikut:a) Untuk anak umur
1 bl-2 tahun berat badan 3-10 kg 1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit=
3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1 ml=15 tts atau 13
tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes). 7 jam berikutnya : 12
ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infusset berukuran 1 ml=15 tts atau
4 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes). 16 jam berikutnya : 125
ml/kgBB/ oralitb) Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat
badan 10-15 kg1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1
ml=15 tts atau 10 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).c) Untuk anak
lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg 1 jam pertama :
20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7
tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes). 7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau
2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1 ml=20
tetes). 16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.d) Untuk bayi
baru lahir dengan berat badan 2-3 kg Kebutuhan cairan: 125 ml + 100
ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam,jenis cairan 4:1(4 bagian glukosa
5%+1bagian NaHCO3 1 %. Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam
atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).
Untuk bayi berat badan lahir rendah Kebutuhan cairan: 250
ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 10% + 1 bagian
NaHCO3 1 %).
b. Pengobatan dietetikUntuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas
1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis makanan:1. Susu
(ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak
jenuh2. Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi
tim)3. Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan
misalnya susu yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang
berantai sedang atau tak jenuh.
c. Obat-obatanPrinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang
dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau
karbohidrat lain.
2. KeperawatanMasalah klien diare yang perlu diperhatikan ialah
resiko terjadinya gangguan sirkulasi darah, kebutuhannutrisi,
resiko komplikasi, gangguan rasaaman dan nyaman, kurangnya
pengetahuan orang tua mengenai prosespenyakit. Mengingat diare
sebagian besar menular, maka perlu dilakukan penataan lingkungan
sehingga tidak terjadi penularan pada klien lain.
J. PengkajianPengkajian (Anak Usia 3 Tahun):1. Keluhan Utama :
Buang air berkali-kali dengan konsistensi encer2. Riwayat Kesehatan
SekarangPada umumnya anak masuk Rumah Sakit dengan keluhan buang
air cair berkali-kali baik disertai atau tanpa dengan muntah, tinja
dpat bercampur lendir dan atau darah, keluhan lain yang mungkin
didapatkan adalah napsu makan menurun, suhu badan meningkat, volume
diuresis menurun dan gejala penurunan kesadaran3. Riwayat Kesehatan
Masa LaluMeliputi pengkajian riwayat :a. PrenatalKehamilan yang
keberapa, tanggal lahir, gestasi (fulterm, prematur, post matur),
abortus atau lahir hidup, kesehatan selama sebelumnya/kehamilan,
dan obat-obat yang dimakan serta imunisasi.b. NatalLamanya proses
persalinan, tempat melahirkan, obat-obatan, orang yang menolong
persalinan, penyulit persalinan.c. Post natalBerat badan nomal 2,5
Kg - 4 Kg, Panjang Badan normal 49 -52 cm, kondisi kesehatan baik,
apgar score , ada atau tidak ada kelainan kongenital.d. FeedingAir
susu ibu atau formula, umur disapih (2 tahun), jadwal
makan/jumlahnya, pengenalan makanan lunak pada usia 4-6 bulan,
peubahan berat-badan, masalah-masalah feeding (vomiting, colic,
diare), dan penggunaan vitamin dan mineral atau suplemen lain.e.
Penyakit sebelumnyaPenyebabnya, gejala-gejalanya, perjalanan
penyakit, penyembuhan, kompliksi, insiden penyakit dalam keluarga
atau masyarakat, respon emosi terhadap rawat inap sebelumnya.f.
AlergiApakah pernah menderita hay fever, asthma, eksim.
Obat-obatan, binatang, tumbuh-tumbuhan, debu rumahg. Obat-obat
terakhir yang didapatNama, dosis, jadwal, lamanya, alasan
pemberian.h. ImunisasiPolio, hepatitis, BCG, DPT, campak, sudah
lengkap pada usia 3 tahun, reaksi yang terjadi adalah biasanya
demam, pemberian serum-serum lain, gamma globulin/transfusi,
pemberian tubrkulin test dan reaksinya.i. Tumbuh KembangBerat waktu
lahir 2, 5 Kg - 4 Kg. Berat badan bertambah 150 - 200 gr/minggu, TB
bertambah 2,5 cm / bulan, kenaikan ini terjadi sampai 6 bulan. Gigi
mulai tumbuh pada usia 6-7 bulan, mulai duduk sendiri pada usia 8-9
bulan, dan bisa berdiri dan berjalan pada usia 10-12 bulan.
4. Riwayat PsikososialAnak sangat menyukai mainannya, anak
sangat bergantung kepada kedua orang tuanya dan sangat histeris
jika dipisahkan dengan orang tuanya. Usia 3 tahun (toddlers) sudah
belajar bermain dengan teman sebaya.
5. Riwayat SpiritualAnak sudah mengenal beberapa hal yang
bersifat ritual misalnya berdoa.
6. Reaksi Hospitalisasia. Kecemasan akan perpisahan : kehilangan
interaksi dari keluarga dan lingkungan yang dikenal, perasaan tidak
aman, cemas dan sedihb. Perubahan pola kegiatan rutinc. Terbatasnya
kemampuan untuk berkomunikasid. Kehilangan otonomie. Takut keutuhan
tubuhf. Penurunan mobilitas seperti kesempatan untuk mempelajari
dunianya dan terbatasnya kesempatan untuk melaksanakan
kesenangannya
7. Aktivitas Sehari-Haria. Kebutuhan cairan pada usia 3 tahun
adalah 110-120 ml/kg/harib. Output cairan :IWL (Insensible Water
Loss) Anak : 30 cc / Kg BB / 24 jam, Suhu tubuh meningkat : 10 cc /
Kg BB + 200 cc (suhu tubuh - 36,8 oC), SWL (Sensible Water Loss)
adalah hilangnya cairan yang dapat diamati, misalnya berupa kencing
dan faeces. Yaitu : Urine : 1 - 2 cc / Kg BB / 24 jam dan Faeces :
100 - 200 cc /24 jam
9. Pemeriksaana. Pemeriksaan Fisik:1) Tanda-tanda vitalSuhu
badan : mengalami peningkatanNadi : cepat dan lemahPernafasan :
frekuensi nafas meningkatTekanan darah : menurun2)
AntropometriPemeriksaan antropometri meliputi berat badan, Tinggi
badan, Lingkaran kepala, lingkar lengan, dan lingkar perut. Pada
anak dengan diare mengalami penurunan berat badan.3)
PernafasanBiasanya pernapasan agak cepat, bentuk dada normal, dan
tidak ditemukan bunyi nafas tambahan.4) CardiovasculerBiasanya
tidak ditemukan adanya kelainan, denyut nadi cepat dan lemah.5)
PencernaanDitemukan gejala mual dan muntah, mukosa bibir dan mulut
kering, peristaltik usus meningkat, anoreksia, BAB lebih 3 x dengan
konsistensi encer6) PerkemihanVolume diuresis menurun.7)
MuskuloskeletalKelemahan fisik akibat output yang berlebihan.8)
Integumenlecet pada sekitar anus, kulit teraba hangat, turgor kulit
jelek9) EndokrinTidak ditemukan adanya kelaianan.10)
PenginderaanMata cekung, Hidung, telinga tidak ada kelainan11)
ReproduksiTidak mengalami kelainan.12) NeorologisDapat terjadi
penurunan kesadaran.
b. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan1) Motorik KasarSudah bisa
naik/turun tangga tanpa dibantu, mamakai baju dengan bantuan, mulai
bisa bersepeda roda tiga.2) Motorik HalusMenggambat lingkaran,
mencuci tangan sendiri dan menggosok gigi3) Personal SosialSudah
belajar bermain dengan teman sebayanya.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PengkajianPengkajian yang berhubungan dengan keluarga1.
Identitasa. Nama pasienDimaksudkan agar dapat mengenali klien
sehingga mengurangi kekeliruan dengan pasien lain.b. UmurMengetahui
umur pasien sehingga dapat mengklarifikasi adanya faktor resiko
pada epilepsi karena faktor umur dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam penatalaksanaan untuk epilepsi.c. Agama dan suku
bangsaMengetahui kepercayaan dan adat istiadat pasien dan keluarga
sehingga dapat mempermudah dalam melaksanakan tindakan sesuai
dengan agama dan kepercayaan dari pasien dan keluarganya.d.
PendidikanUntuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman dari
anggota keluarga terutama orang tua dalam memberi informasi
perencanaan pulang bagi anak sekolah dengan masalah kesehatan
epilepsi.e. Komposisi keluargaDimaksudkan untuk mengetahui silsilah
dari beberapa generasi, apakah terdapat anggota keluarga yang
terkena penyakit yang serupa/penyakit turunan.f. Tipe
keluargaPengkajian tipe keluarga dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa besar perhatian dan peraswatan yang diberikan pada anggota
atau anak yang mengalami sakit.g. PekerjaanMengetahui tingkat
ekonomi keluarga pasien. Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui
kesanggupan keluarga untuk memodifikasi proses penyembuhan penyakit
pada anak dan pemanfaatan sarana kesehatan bagi anak yang sakit.h.
AlamatUntuk megetahui pasien tinggal dimana dan untuk menghindari
kekeliruan bila ada dua orang pasien dengan nama yang sama serta
untuk keperluan kunjungan rumah bila diperlukan.i. Aktivitas
rekreasi keluargaUntuk mengetahui seberapa jauh keluarga
memenfaatkan aktifitas rekreasi keluarga yang digunakan untuk
menghilangkan kepenatan dalam kehidupan sehari-harinya.
2.Riwayat dan tahap perkembangan keluargaa. Tahap perkembangan
keluarga saat ini.b. Tahap perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi.c. Riwayat keluarga inti.d. Riwayat keluarga
sebelumnya.
3.Lingkungana. Karakteristik rumah.b. Karakteristik
lingkungan.c. Mobilitas keluarga.d. Hubungan keluarga dengan
lingkungan.e. Sistem sosisl yang mendukung.
4. Struktur keluargaa. Pola komunikasi.b. Pengambilan
keputusan.c. Peran anggota keluarga.d. Nilai-nilai yang berlaku di
keluarga.e. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah:
Identitas anak. Riwayat kehamilan sampai kelahiran. Riwayat
kesehatan bayi sampai saat ini. Kebiasaan saat ini (pola perilaku
dan kegiatan sehari-hari). Tumbang saat ini (termasuk kemampuan
yang dicapai). Pemeriksaan fisik.
5.Pengkajian data fokus meliputi:a. Bagaimana karakteristik
teman bermain.b. Bagaimana lingkungan bermain.c. Berapa lama anak
menghabiskan waktunya di sekolah.d. Bagaimana stimulasi terhadap
tumbang anak dan adakah sarana yang dimiliki.e. Bagaimana
temperamen anak saat ini.f. Bagaimana pola anak jika menginginkan
suatu barang.g. Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan
anak.h. Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini.i. Kegiatan
apa yang diikuti anak selain di sekolah.j. Sudahkah anak memperoleh
imunisasi ulangan selain di sekolah.k. Pernahkah mendapat
kecelakaan selama di sekolah atau di rumah saat bermain.l. Adakah
penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini.m. Adakah
sumber bacaan lain selain buku sekolah, apa jenisnya.n. Bagaimana
pola anak memanfaatkan waktu luang.o. Bagaimana pelaksanaan tugas
dan fungsi keluarganya.
KASUSASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. SDI RT 04/RW VII KELURAHAN
SETIOREJO
A.Pengkajian KeluargaPengkajian dilakukan pada hari sabtu, 30
maret 2012 di rumah keluarga Tn. S pukul 16.00 WIB.1. Data Umuma.
Nama KK:Tn . Sb. Umur:29 tahunc. Alamat: RT 04/RW VII kelurahan
setiorejo d. Pekerjaan: Wiraswastae. Pendidikan: SMA
2. Komposisi keluarga NONama Anggota keluargaHubungan
KeluargaL/PUmur (thn)PendidikanPekerjaanAgamaKeadaan
KesehatanKBKet
1234567891012
1.Tn. SAyahL29SMAWiraswastaIslamSehat
2.Ny. YIbuP26SMAIRTIslamSehat
3.An. AAnakL4PS-IslamPasien
Genogram:keterangan:= perempua = laki-laki= menikah= keturunan=
klien= serumah
Tipe keluargaTipe keluarga Tn. S adalah keluarga inti yang
terdiri dari ayah,ibu, dan anaknya Suku bangsaKeluarga Tn. S adalah
suku AgamaKeyakinan yang di anut keluarga Tn. S adalah islam. Tidak
ada perbedaan diantara anggota keluarga. Keluarga Tn. S setiap hari
selalu menjaklankan ibadah sholat walaupun tidak 5 waktu. Di
sekitar tempat tinggalnya terdapat 1 mushola. Status sosial ekonomi
Status ekonomi keluarga Tn. S yaitu menengah kebawah. Rumah Tn. S
terbuat dari geribik dan lantai terbuat dari semen. Tn. S menempuh
pendidikan sampai SMA, kini Tn. S bekerja sebagai petani. Tiap hari
Tn. S bekerja dari pagi sampai sore, tapi bila Tn. S merasa lelah
Tn. S pulang untuk istirahat. Penghasilan Tn. S per bulan kurang
lebih Rp 500.000,- Aktivitas rekreasi keluargaKarena Tn. S hidup di
kelas ekonomi menengah kebawah, Mereka menganggap berkumpul dengan
keluarga dan tetangga sudah termasuk rekreasi. Jika ada waktu luang
keluarga Tn. S melihat TV dan berkumpul dengan keluarga dan
tetangga.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga1. Tahap perkembangan
keluarga saat iniTahap perkembangan keluarga saat ini adalah
Keluarga Dimana Anak Pertama Usia Pra-sekolah:a. PengasuhAnak b.
Menyediakan Kebutuhan Anak c. Persiapan Kelahiran Anak
Berikutnya.2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhiPada
tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dalam masa
kelahiran anak pertama adalah : Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah
a. Sosialisasi Anak b. Mendorong Anak Mencapai Prestasi Disekolah
c. Memelihara Hubungan Perkawinan Yang Harmonis. 3. Riwayat
keluarga intiDi dalam pengkajian didapat Tn . S tidak mempunyai
riwayat penyakit keturunan dan menular. Ny. Y tidak mempunyai
riwayat penyakit keturunan dan menular. An. A tidak mempunyai
riwayat penyakit keturunan tetapi mempunyai penyakit menular yaitu
diare sejak 1 minggu yang lalau dan tidak di rawat inap di RS,
kondisi An.A lemas, rewel dan mual muntah. Keluarga menyatakan
bahwa klien hanya diberi obat yang hanya dibelikan di warung.4.
Riwayat keluarga sebelumnyaPada keluarga Tn. S tidak diketahui
adanya riwayat penyakit keturunan maupun menular. Sedangkan dari
keluarga Ny. Y juga tidak diketahui adanya penyakit keturunan dan
menular.
C. Data Lingkungan1. Karakteristik RumahRumah Tn. S berukuran 5
x 14 m. Terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur dan
1 kamar mandi. Rumah semi permanent, lantai dari semen, 2 ventilasi
dan 1 jendela kaca. Didalam rumah pencahayaan dari luar kurang
karena tidak ada jendela yang bisa dibuka. Jadi ruangan tampak
kelap dan pengap. Air yang digunakan untuk minum dan mandi sehari
hari adalah air sumur. Terdapat 2 pohon dan tanaman kecil kecil. R.
Depan : tampak Kotor R. Tamu : tampak kotor dan berdebu R. Tidur :
Tempat tidur terbuat dari kayu dan kasur terbuat dari kapas. Kamar
tidak tertata rapi. R. Dapur: Dapur tampak kotor karena
barang-barang memasak ditaruh di sembarang tempat. Kamar Mandi :
Kamar mandi terdiri dari 1 bak mandi dan 1 WC, keadaan air didalam
bak mandi tampak kotor. Jendela : Jendela dirumah hanya ada 1,
ventilasi kurang dan jendela terbuat dari kaca sehingga tidak bisa
dibuka
2. Denah rumah
Kamar mandiRuang TamuT e r a s
Dapur
KamarKamar
3. Karakteristik tetangga dan komunitas RWKeluarga Tn. S berada
pada lingkungan yang bermata pencaharian petani. Keluarga Tn. S
mengikuti kegiatan yang diadakan di kampungnya seperti pengajian,
arisan, dll.4. Mobilitas geografis keluargaTn. S beserta
keluarganya sudah lama tinggal di RW 7, karena orang tua asli
penduduk situ. Jarak antara rumah Tn. S dan puskesmas lumayan
jauh.5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakatKeluarga Tn. S setiap hari kumpul dengan tetangga, antara
tetangga satu dengan yang lainnya saling menghormati.6. Sistem
pendukung keluargaPada saat pengkajian di keluarga Tn. S yang
tampak sakit adalah An. A dengan diare. Biasanya kalau ada keluarga
yang sakit hanya di belikan obat di warung terdekat.
D. Struktur Keluarga1. Pola komunikasi keluargaKomunikasi sehari
hari yang biasa digunakan di keluarga Tn. S adalah jawa. 2.
Struktur kekuatan keluargaAntar anggota keluarga saling menghormati
dan menghargai.3. Struktur perana. Tn. S Tn. S berperan sebagai
kepala keluarga, suami dan pencari nafkah. b. Ny. I Ny. I berperan
sebagai ibu rumah tangga.c. An. AAn. A berperan sebagai anak4.
Nilai dan norma keluargaKebiasaan makan keluarga Tn. S biasanya
menggunakan sendok dan kadang menggunakan tangan. Keluarga Tn. S
jarang mencuci tangan sebelum makan karena kadang lupa.
E. Fungsi Keluarga1. Fungsi afektifAntar anggota keluarga sangat
ramah dan menghormati. Keluarga Tn. S memperhatikan An.A yang
sedang sakit diare.2. Fungsi sosialAntar keluarga, tetangga tidak
ada masalah dalam bersosialisasi.3. Fungsi perawatan kesehatana.
Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan.b. Dari
pengkajian keluarga tidak mampu mengenal masalah yang terjadi pada
An. A, itu terbukti bahwa saat ditanya penyakit anaknya keluarga
tidak mampu menjawabc. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit.d. keluarga tidak mampu merawat anaknya yang sakit. Itu
terbukti diare berlangsung sampai dengan 1 minggu.e. Kemampuan
keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat.f.
Keluarga tidak mampu mengambil keputusan, itu terbukti saat
keluarga hanya membelikan obat di warung.g. Kemampuan keluarga
memelihara atau memodifikasi lingkungan.h. Keluarga tidak mampu
memodifikasi lingkungan, itu terbukti saat observasi lingkungan
rumah tampak kotor. Perabotan rumah tangga berserakan dimana-mana
dan banyak debu.i. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau
pelayanan kesehatan.j. Keluarga belum memanfaatkan fasilitas
kesehatan, itu terbukti bahwa keluarga tidak memeriksakan langsung
penyakit anaknya ke puskesmas.k. Fungsi ekonomil. Keluarga Tn. S
menggunakan penghasilan yang diperoleh untuk membiayai kebutuhan
sehari hari.
F. Stress Dan Koping Keluarga1. Stresor jangka pendek dan
panjangUntuk saat ini keluarga Tn. S tidak memeriksakan ke
puskesmas karena lokasi cukup jauh tetapi Keluarga Tn. S mengatakan
sangat khawatir kalau penyakit An. A tidak sembuh sembuh.2.
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.Keluarga
Tn. S menyadari bahwa An. A diare, untuk itu Keluarga membelikan
obat di warung.3. Strategi koping yang digunakanCara menghadapi
masalah adalah musyawarah bersama anggota keluarga.
G. Pemeriksaan FisikPx. FisikTn. SNy. YAn. A
TD130/80 mmHg120/80 mmHg-
Nadi80x/mnt82x/mnt97x/mnt
Suhu36C36,5 C37,5 C
KepalaMesocepal, rambut bersih, warna hitamMesocepal, rambut
bersih, warna hitamMesocepal, rambut bersih, warna hitam
MataSimetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterikSimetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterikSimetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
HidungBersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada
pernafasan cuping hidungBersih, fungsi penciuman baik, tidak ada
sekret, tidak ada pernafasan cuping hidungBersih, fungsi penciuman
baik, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung
TelingaBersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran
baikBersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran
baikBersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran
baik
MulutBersih, sietris, mukosa bibir lembabBersih, sietris, mukosa
bibir lembabBersih, sietris, mukosa bibir kering
LeherTidak ada pembesaran kelenjar tiroidTidak ada pembesaran
kelenjar tiroidTidak ada pembesaran kelenjar tiroid
DadaParu-paruPergerakan paru simetris, tidak ada penggunaan otot
bantu pernafasan. Auskultasi paru vaskulerPergerakan paru simetris,
tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan. Auskultasi paru
vaskulerPergerakan paru simetris, tidak ada penggunaan otot bantu
pernafasan. Auskultasi paru vaskuler
JantungIctus cordis tidak tampak, bunyi jantung I,II murniIctus
cordis tidak tampak, , bunyi jantung I,II murniIctus cordis tidak
tampak, bunyi jantung I,II murni
AbdomenDatar, simetris, tidak ada nyeri tekanDatar, simetris,
tidak ada nyeri tekanDatar, simetris, ada nyeri tekan
EkstrimitasTidak ada varises, tidak ada udemaTidak ada varises,
tidak ada udemaTidak ada varises, tidak ada udema
GenitaliaBersih, jenis kelamin laki-lakiBersih, jenis kelamin
perempuanBersih, jenis kelamin laki-laki
H. Analisa Data
NoData ProblemEtiologi
1Ds : Ny. I mengatakan bahwa An. A BAB cair 6 x per hari dengan
konsistensi cair, bau khas tidak ada lendir. Ny. I mengatakan
anaknya panas dan muntah Keluarga mengatakan kalau anaknya belum
dibawa ke puskesmas Keluarga mengatakan An. A hanya di beri obat
yang beli di warung
DO : An. A tampak lemah
cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh
Ketidak mampuan keluarga dalam mengambil keputusan
Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
2Ds : Tn. S mengatakan makanan di meja makan tidak ditutupi
Keluarga mengatakan tidak pernah cuci tangan sebelum makan karena
lupaDO : Rumah klien tampak kotor dan berdebu
Resti penularan penyakit diare
I. Skoring dan Prioritas Masalah
1. cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan Ketidak mampuan keluarga dalam mengambil
keputusanKriteriaSkorBobotNilaiPembenaran
1. Sifat masalah3/311Aktual
2. Kemungkinan masalah untuk diubah2
1Keluarga mampu memberikan makanan yang cukup dan bersih serta
minum yang cukup.
3. Potensi masalah untuk dicegah11Masalah dapat dicegah karena
kebutuhan cairan dapat dicegah dengan cara minum air yang banyak
dan memberikan LGG
4. Menonjolnya masalah2/211Keluarga dan pasien menyadari akan
pentingnya kesehatan
Jumlah4
2. Resti penularan penyakit diare berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkunganKriteriaSkorBobotNilaiPembenaran
1. Sifat masalah2/211Penularan dapat dicegah jika keluarga
mendapatkan informasi
2. Kemungkinan masalah untuk diubah21 Keluarga belum mengetahui
tentang cara penularan diare Keluarga tidak bisa memodifikasi
lingkungan
3. Potensi masalah untuk dicegah2/312/3Masalah dapat dicegah
bila keluarga dapat diberi pengetahuan tentang cara pencegahan
penularan diare
4. Menonjolnya masalah2/211Keluarga merasa masalah dapat dicegah
bila keluarga mendapatkan informasi
Jumlah 3 2/3
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. cairan dan elektrolit kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga dalam
mengambil keputusan2. Resti penularan penyakit diare berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan