Top Banner
Sekolah Terbaik Bagi Anak Tuna Rungu Oct 1, '08 1:48 AM for everyone (sebuah sudut pandang orang tua yang mempunyai anak dengan gangguan pendengaran) Salah satu hak hidup yang dimiliki oleh setiap manusia tidak terkecuali oleh anak yang mempunyai kebutuhan khusus adalah hak untuk mendapatkan pengajaran. Hak untuk mendapatkan pengajaran dapat diperoleh di sekolah. Selain itu sekolah juga merupakan tempat pembentukan karakter serta sarana bersosialisasi untuk mempersiapkan diri menuju jenjang yang lebih tinggi. Sekolah bagi anak berkebutuhan khusus Untuk memfasilitasi sekolah bagi anak berkebutuhan khusus termasuk tuna rungu untuk mendapatkan pendidikan yang layak, maka pemerintah dibantu oleh pihak swasta membentuk sekolah luar biasa yang biasa disingkat SLB. Sekolah ini mempunyai cara serta kurikulum yang disesuaikan bagi anak berkebutuhan khusus agar dapat mandiri serta mensejajarkan diri dengan anak normal. SLB dikategorikan berdasarkan jenis dari kebutuhan khusus yaitu, antara lain: 1. SLB A sekolah untuk bagi anak yang mempunyai gangguan penglihatan atau tuna netra. 2. SLB B sekolah untuk anak yang mempunyai gangguan pendengaran atau tuna rungu. 3. SLB C sekolah untuk anak yang mempunyai masalah mental atau tuna daksa Sekolah bagi anak tuna rungu Pada awalnya bagi orang tua yang mempunyai anak dengan masalah gangguan pendengaran pilihan pertama untuk menyekolahkan anak adalah di SLB, hal ini disebabkan minimnya pengetahuan orang tua dalam membesarkan anak dengan gangguan pendengaran, termasuk memberikan pendidikan. Tapi pada perkembangan selanjutnya banyak kasus yang membuktikan bahwa anak dengan gangguan pendengaran dapat bersekolah di sekolah umum hal ini tak lepas dari beberapa faktor yang mendukung meningkatnya kualitas komunikasi 2 arah, yaitu:
28

Artikel Tuna Rungu

Jun 26, 2015

Download

Documents

blackkitty
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Artikel Tuna Rungu

Sekolah Terbaik Bagi Anak Tuna Rungu Oct 1, '08 1:48 AMfor everyone

(sebuah sudut pandang orang tua yang mempunyai anak dengan gangguan pendengaran)

Salah satu hak hidup yang dimiliki oleh setiap manusia tidak terkecuali oleh anak yang mempunyai kebutuhan khusus adalah hak untuk mendapatkan pengajaran. Hak untuk mendapatkan pengajaran dapat diperoleh di sekolah. Selain itu sekolah juga merupakan tempat pembentukan karakter serta sarana bersosialisasi untuk mempersiapkan diri menuju jenjang yang lebih tinggi.

Sekolah bagi anak berkebutuhan khusus

Untuk memfasilitasi sekolah bagi anak berkebutuhan khusus termasuk tuna rungu untuk mendapatkan pendidikan yang layak, maka pemerintah dibantu oleh pihak swasta membentuk sekolah luar biasa yang biasa disingkat SLB. Sekolah ini mempunyai cara serta kurikulum yang disesuaikan bagi anak berkebutuhan khusus agar dapat mandiri serta mensejajarkan diri dengan anak normal. SLB dikategorikan berdasarkan jenis dari kebutuhan khusus yaitu, antara lain:

1. SLB A sekolah untuk bagi anak yang mempunyai gangguan penglihatan atau tuna netra.

2. SLB B sekolah untuk anak yang mempunyai gangguan pendengaran atau tuna rungu.

3. SLB C sekolah untuk anak yang mempunyai masalah mental atau tuna daksa

Sekolah bagi anak tuna rungu

Pada awalnya bagi orang tua yang mempunyai anak dengan masalah gangguan pendengaran pilihan pertama untuk menyekolahkan anak adalah di SLB, hal ini disebabkan minimnya pengetahuan orang tua dalam membesarkan anak dengan gangguan pendengaran, termasuk memberikan pendidikan. Tapi pada perkembangan selanjutnya banyak kasus yang membuktikan bahwa anak dengan gangguan pendengaran dapat bersekolah di sekolah umum hal ini tak lepas dari beberapa faktor yang mendukung meningkatnya kualitas komunikasi 2 arah, yaitu:

1. Kemajuan teknologi alat bantu dengar yang dapat menjangkau semua tingkat gangguan pendengaran dengan hadirnya teknologi digital, FM system dll.

2. Kemajuan dunia medis dengan operasi kohlea.

3. Beragamnya metode terapi yang dapat dipilih dan yang dapat disesuaikan bagi kebutuhan anak seperti speech therapy (terapi wicara), audio verbal therapy (terapi mendengar) dan Natural Auditory Oral (NAO) dll.

Page 2: Artikel Tuna Rungu

Banyak pula orang tua yang berpendapat bahwa SLB adalah sarana pendidikan yang paling baik bagi anak hal ini disebabkan oleh beratnya tingkat gangguan pendengaran yang mempengaruhi kemampuan komunikasi hingga belum dapat berkomunikasi verbal 2 arah yang dengan baik.

Berikut ini adalah beberapa kasus jenjang pendidikan yang diambil oleh orang tua dalam menyekolahkan anak dengan gangguan pendengaran :

1. Bersekolah di SLB, dari awal pra sekolah, TK hingga pendidikan menengah atas (SMA) bersekolah di SLB.

2. Bersekolah di SLB kemudian pindah ke sekolah umum, dengan melihat perkembangan kemampuan komunikasi 2 arah yang makin baik banyak orang tua berkeyakinan bahwa anak dapat bersekolah di sekolah umum, biasanya hal ini dimulai selepas dari TK atau SD.

3. Bersekolah di sekolah umum, beberapa kasus menunjukkan bahwa anak dengan gangguan pendengaran dapat bersekolah di sekolah umum sejak TK hingga SMA, dengan dibantu dengan terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak secara intensif sejak balita.

Terdapat perbedaan yang yang mendasar antara bersekolah di SLB atau umum yaitu:

1. Kurikulum

a. SLB sudah mempunyai kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan anak dengan gangguan pendengaran.

b. Sekolah umum tidak mempunyai kurikulum khusus bagi anak dengan gangguan pendengaran, anak harus berusaha lebih agar dapat mengikuti tahapan pembelajaran (kurikulum) di sekolah serta berkompetisi dengan teman- temannya yang mendengar normal.

2. Guru

a. SLB mempunyai guru dengan latar belakang pendidikan bagi anak yang mempunyai gangguan pendengaran.

b. Banyak Sekolah umum tidak mempunyai guru dengan latar belakang pendidikan bagi anak yang mempunyai gangguan pendengaran. Akan tetapi belakangan ini pemerintah melalui SD Negeri mempunyai program inklusi bagi anak dengan kebutuhan khusus dengan menyediakan guru pendamping kelas.

3. Jumlah murid

Page 3: Artikel Tuna Rungu

a. Jumlah murid di SLB cenderung sedikit karena di dalam sistem pengajaran menitikberatkan sistem individual.

b. Jumlah murid cenderung banyak dan bersifat klasikal, anak dituntut untuk banyak bertanya apabila tidak memahami.

4. Kualitas komunikasi

a. Kualitas komunikasi verbal anak dengan gangguan pendengaran yang bersekolah di SLB biasanya tidak sebaik anak dengan gangguan pendengaran yang bersekolah di sekolah umum, hal ini bisa jadi disebabkan karena mereka tidak terbiasa berkomunikasi dengan orang normal. Penggunaan bahasa isyarat merupakan hal wajar untuk berkomunikasi di antara sesama.

b. Peningkatan kualitas komunikasi diperlihatkan karena anak dengan gangguan pendengaran dipaksa oleh keadaan untuk berusaha dengan keras berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak dan lingkungan yang mendengar.

Dari uraian tersebut diatas, ada baiknya bahwa orang tua harus berpandangan realistis dan meredam keinginan yang didasari oleh emosi di dalam menentukan sekolah yang sesuai dengan kebutuhan anak, karena perkembangan intelektual, emosi serta perilaku setiap anak berbeda. Perlu penilaian, evaluasi serta observasi yang objektif oleh orang tua terhadap anak sebelum menentukan pilihan yang tepat untuk anak di dalam mendapatkan pendidikan.

Bukan berarti anak yang mempunyai gangguan pendengaran yang bersekolah di sekolah umum lebih baik kualitas hidupnya dari pada anak yang bersekolah di SLB, karena banyak juga anak-anak jebolan SLB yang berhasil menjadi seorang profesional bekerja secara formal. Begitu juga sebaliknya banyak pula anak dengan gangguan pendengaran yang bersekolah di sekolah umum yang berhasil pula menjadi seorang profesional. Jadi sekolah dimanapun baik di sekolah umum atau SLB bukan hal yang perlu dipermasalahkan asal pilihan orang tua sesuai dengan kemampuan anak. Dan tugas kita sebagai orang tua untuk terus membimbing, menemukan bakat serta potensi agar anak siap di kehidupan yang akan datang. Mungkin hal yang perlu didengungkan adalah semangat 'everybody is equal' atau semua mempunyai kesempatan yang sama di dalam hidup, termasuk di dalamnya memperoleh pendidikan dan kesempatan kerja.

Semoga bermanfaat dan tetap semangat.8 commentsshare

NATURAL AUDITORY ORAL (NAO) Jun 6, '08 2:17 PM

Page 4: Artikel Tuna Rungu

for everyone

Ada banyak pendekatan yang digunakan untuk anak dengan gangguan pendengaran. Dan ada banyak perbedaan yang dihasilkan karena perbedaan pendekatan yang digunakan pada saat gangguan pendengaran terdeteksi akan memiliki efek jangka panjang pada perkembangan anak dan kehidupannya pada masa datang. Oleh karena itu, professional yang pertama berhubungan dengan dengan keluarga yang mencari saran tentang bagaimana penanganan anak dengan gangguan pendengaran memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk masa depan anak.

Pendekatan ini didasarkan pada keyakinan bahwa, apabila anak dengan gangguan pendengaran berat atau bahkan sangat berat mendengarkan dengan baik, maka kualitas dari bicara mereka kadang mengagumkan bagi para professional yang tidak berpengalaman tentang apa yang akan terjadi apabila kemampuan mendengarnya diaktifkan akan dapat terbangun dengan baik.

Pendekatan ini juga didasarkan pada kenyataan bahwa, hanya 3 % dari anak dengan gangguan pendengaran yang kedua orang tuanya tuna rungu.

Pendekatan ini disebut “natural” karena menyediakan lingkungan bagi anak dengan gangguan pendengaran untuk tahap belajar bahasa sama dengan anak yang dapar mendengar normal. Disebut “auditory” karena menekankan penggunaan pendengaran berapapun sisa pendengaran yang ada dibantu dengan alat Bantu dengar (ABD) atau cochlea implant (CI). Dan “oral” adalah hasil yang didapat anak dari membangun kemampuan bicaranya.

Ketika anak dengan gangguan pendengaran memakai abd, anak tersebut belajar untuk mendengar dan dapat mendengar karakter-karakter dasar dalam bicara. Apabila mereka diberi kesempatan untuk berada di lingkungan yang sama dengan anak yang dapat mendengar normal, mereka akan termotivasi untuk terus memakai abd dan berkembang kemampuan bicaranya, sesuai dengan perkembangan anak-anak normal lainnya.

Pendekatan Natural Auditory Oral adalah lebih kepada gaya hidup daripada metode pendidikan.

Page 5: Artikel Tuna Rungu

SYARAT-SYARAT PENERAPAN NAO :

Memaksimalkan sisa pendengaran sedini mungkin.Memakai abd yang sesuai atau CI Menciptakan lingkungan dimana anak berkomunikasi dengan bahasa yang natural.Lingkungan yang bebas bahasa isyarat.Orang tua dan terapis focus pada tujuan yang sama, bahwa anak dengan gangguan pendengaran mempunyai kesempatan yang sama dengan anak yang memiliki pendengaran normal untuk membangun bahasanya.

KEBUTUHAN UTAMA ORANG TUA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENDENGAR ANAKNYA :

Yakin bahwa dengan abd anaknya dapat mendengar dan dapat belajar untuk mendengarBelajar menangani dan merawat abd atau CI milik anaknya, untuk meyakinkan bahwa anaknya dapat mendengar secara efektif pada kedua telinganya Belajar menciptakan lingkungan untuk mendengar

HAL-HAL YANG HARUS DIHINDARI DALAM PENERAPAN NAO :

Gerakan mulut yang berlebihanEkspresi wajah yang berlebihanMengarahkan untuk melihat bibir pada saat berbicara – ‘melihat’ untuk ‘mendengar’Menyentuh anak untuk memanggil namanya atau untuk mendapatkan perhatiannyaMemakai bahasa tubuh yang tidak umum atau memakai bahasa isyaratMemakai bahasa tubuh yang berlebihan untuk meyakinkan melihat daripada mendengar

Disadur bebas dari :

Page 6: Artikel Tuna Rungu

A PRACTICAL GUIDE TO QUALITY INTERACTION WITH CHILDREN WHO HAVE A HEARING LOSS

BY : MORAG CLARK6 commentsshare

Daftar Tempat Terapi May 5, '08 12:31 AMfor everyone

Terapi Wicara – Sasana Bina Wicara

Jl. Kramat VII No. 27, Ph. 3140636

Yayasan Jambangan Kasih

Jl. Kramat VI no. 44, Ph. 3909175

Terapi Wicara & Bahasa – Sinar Hati

Cipinang Timur Raya No. 61 Jakarta Timur

Ph. 4754439

Yayasan Rahmah (Terapi Wicara)

Jl. Angin Mamiri 236 Depok II Tengah

Ph. 7706885

Pusat Terapi “Kasih Mama”

Jl. Irian Jaya No. 106 Depok I

Ph. 7755440, HP: 0812-9242776

TLPA “ Pelita Hati”

Jl. Brawijaya No. 15 Kebayoran Baru Jaksel

Ph/Fax. 72798747

Page 7: Artikel Tuna Rungu

SARANA PUSAT TERAPI TERPADU

Tempat terapi untuk anak berkebutuhan khusus, diantaranya terapi okupasi, terapi wicara, terapi auditori, dan terapi osteopati

Graha Simatupang Tower II Blok A & D Lt.3, Jl. Jend. TB Simatupang Kav.38, Jakarta Selatan.

Tel. (021) 782 7980

www.saranaku.com

Smart Kid

Klinik Perkembangan Anak dan Kesulitan Belajar

Jl. Tomang Raya No.25 Jakarta Barat. Tel. (021) 569 66747 ,569 66748,

Puri Sentra Niaga Blok T1-35, Puri Indah Jakarta Barat. Tel. (021) 582 02928

Terapi Wicara Sayang Anak

Klinik gangguan Bicara Jl. Kecapi II/2, Kemang Timur, Jakarta Selatan, Tel. (021) 718 2667

Klinik Wicara Sasana Husada

Klinik untuk anak yang mengalami gangguan atau keterlambatan bicara

Jl. Kyai Maja No.19,Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tel. (021) 722 2710

Klinik Tumbuh Kembang dan Pusat Fisioterapi

Child Growth & Development Center,Klinik konsultasi dan terapi untuk anak

Praktek pada hari Selasa, Medika Plaza International Clinic ,Kartika Chandra Hotel Lt.3.

Jl. Gatot Subroto kav.18-20, Jakarta Selatan. Tel. (021) 525 1207

Page 8: Artikel Tuna Rungu

Dr. Soedjatmiko SpA(K), MSi.,

Dokter Tumbuh kembang anak Cikal Sehat-Sehat Jl. Kemang Raya No.70, Jakarta Selatan.

Tel. (021) 718 1387

Kitty Centre

Pusat terapi wicara, okupasi dan fisioterapi, serta sekolah khusus autisme,

Pertokoan Bona Indah A2/A10, Jl.Karang Tengah Raya, Jakarta Selatan Tel. (021) 765 5129

RS Khusus Bedah & THT Proklamasi

Jl. Proklamasi No. 43 Jakarta Pusat 10320 Telp : +62-21-3900002 (Hunting) Fax : +62-021-3900947

www.rs-proklamasi.co.id/

</SPAN>

Klinik Pela

Jl. Pela No. 9, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

www.klinikpela9.com/

http://klinikmaya.tripod.com/

<U>http://pelangilazuardi.tripod.com/

www.senopatikidscenter.blogspot.com

www.tootiekidzcenter.blogspot.com

www.dunia-ibu.org/docs/terapiwicara.doc

www.infoterapi.com/

Page 9: Artikel Tuna Rungu

BELAJAR MENDENGARMar 17, '08 10:26 AMfor everyone

Aktivitas sehari-hari pada anak-anak dapat digunakan untuk meningkatkan pendengaran, ujaran, bahasa dan berpikir. Perkembangan untuk meningkatkan pendengaran, terbagi dalam 3 bagian:Diskriminasi fonem dalam suku kata. Diskriminasi perkataan dalam ungkapan. Memori auditori.

Bahasa dikembangkan melalui peningkatan pendengaran dengan menggunakan wicaranya berulang-ulang dan dengan perbedaan akuistik yang baik. Terapis harus mulai dari apa yang dipahami dan bermakna pada anak-anak tersebut. Bahasa dan berpikir dibina bersama kemudian dikembangkan dalam bahasa lisan, disesuaikan dengan cara berkomunikasi.

Dalam meningkatkan fungsi pendengaran, terdapat hubungan antara pendengaran, wicara, bahasa dan pemikiran di dalam semua aktivitas sehari-hari, dimana sasaran itu digolongkan di dalam 1 aktivitas. Belajar mendengar tidak berhubungan dengan umur.

Meningkatkan pendengaran dengan cara duduk bersebelahan dan dekat dengan pengguna Alat Bantu Dengar. Mengurangi bunyi bising di sekitarnya, seperti bunyi radio, televisi, AC dan sebagainya. Bantu anak-anak itu dengan cara menggunakan “motherese” agar wicaranya lebih jelas. Pilih aktivitas yang sesuai dengan minat dan umur anak-anak tersebut.

Tahapan-Tahapan Peningkatan Kemampuan Pendengaran:Deteksi

Untuk mengetahui ada atau tidaknya bunyi dilakukan dalam permainan, dimana anak-anak belajar memberi jawaban terhadap bunyi yang ia dengar. Frekuensi vocal yang mudah seperti (oo), yang sedang (ah) dan (brem-m-m), lebih mudah dideteksi oleh anak-anak, oleh karena mereka sering mendengar bunyi-bunyi konsonan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan bunyi-bunyi konsonan (m-m-m), (b-b-b) dan bisikan (baa), maka akan menambah pengenalan pendengaran.

Diskriminasi

Membedakan bunyi dalam hal kualitas, intensitas, durasi dan nada. Apabila anak-anak keliru dalam berkata, maka mereka harus belajar membedakan bunyi dulu.

Page 10: Artikel Tuna Rungu

Identifikasi

Bila anak-anak itu mulai menggunakan perkataan yang bermakna, maka orang tua dapat menambah bagaimana pendengaran anak tersebut dalam pembendaharaan katanya melalui permainan atau aktivitas sehari-hari.

Pemahaman

Dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan, bercerita dan memberikan lawan kata.

Perkembangan Kemampuan Pendengaran

Perbedaan fonem dalam suku kata:Menanggapi variasi vokal. Contoh: /u/, /a/, /i/ dan suara (br-r-r). Menanggapi variasi konsonan. Contoh: (m-m-m), (b-b-b) dan (wa-wa). Peniruan gerakan fisik (permulaan untuk bicara). Mempergunakan peniruan kiu tangan (untuk produksi fonem spontan). Peniruan kualitas variasi suara supra segmental pada fonem atau variasikan nada, irama dan durasi. Contoh: (ae-ae) (ae-ae), (ma) (ma), (m-a-a-a). Peniruan pertukaran vokal diftong. Contoh: (a-u) (u-i) (a-i). Peniruan variasi konsonan pada friktatif (gesekan, mis: f-v), nasal (sengau, mis: m-ng) dan posif (letusan, mis: p-t). Contoh: /h/ /h/ dengan /m/ /m/ /m/ dengan /b/ /b/. Peniruan konsonan bersuara dan tidak bersuara, contoh: /b/ /b/ dengan /p/ /p/, kemudian variasikan dengan vokal. Contoh: (bo-bo) (pae-pae). Peniruan suku kata dengan konsonan-vokal. Contoh: (ba-bo), (mi-mu). Ganti komponen yang berlainan dan variasikan dengan vokal. Contoh: (ma-ma) (no-no); (bi-bi) (go-go). Variasikan suku kata konsonan dengan vokal yang sama. Contoh: (bi-di), ko-go).

Perbedaan perkataan dalam ungkapan:Memperkenalkan bunyi untuk kata yang bermakna. Contoh: ngung-ngung à pesawat, ngeng-ngeng à motor; tut-tut à kereta api. Memperkenalkan 2 suku kata berlainan pada kata yang bermakna. Contoh: pisang, bunga. Memperkenalkan kata yang bermakna konsonan awal sama dan vokal yang bervariasi. Contoh: bola, botak, bonsai. Memperkenalkan kata-kata yang bermakna dengan perbedaan konsonan yang khas untuk p.o.a (point of articulation-penempatan alat ucap) dan m.o.a (manner of articulation -caranya). Memperkenalkan konsonan awal yang sama dan konsonan akhir yang berlainan. Contoh: cap, cat.

Page 11: Artikel Tuna Rungu

Memori Pendengaran:Mulailah dengan suara-suara yang berhubungan. Contoh: tik-tok dengan moo-oo-oo. Memahami dan melakukannya. Contoh: tutup pintu, buka pintu. Memperkenalkan kalimat dan mengulang kata-kata terakhir, kemudian kata-kata tengah. Contoh: Di mana bola kemudian lempar, lempar, lempar. Pegang hidung, hidung, hidung mancung. Memperkenalkan kalimat, dimana kata akhir diletakkan di tengah. Contoh: Ambil gelas kemudian letakkan gelas di atas meja. Pilih 2 objek kata dalam 1 kalimat. Contoh: Beri saya bola dan sepatu. Cuci kedua tanganmu. Memperkenalkan obyek dengan cara mendengarkan uraian dalam kalimat. Contoh: Bila engkau mempunyai sayap, engkau dapat melakukan terbang ke atas langit. Pilih 3 unit:

- 3 obyek. Contoh: saya mau buku, jeruk dan topi.

- Kata benda, kata depan. Contoh: anjing itu di bawah kursi.

- 2 obyek dan penghubung. Contoh: beri saya apel bukan jus apel.

- 2 kata benda ditambah kata kerja. Contoh: kuda dan ayam sedang minum, boneka dan kucing duduk di kursi.

- 1 kata kerja dan 2 obyek. Contoh: cuci tangan dan kaki.Memperkenalkan 4 sampai 5 unit:

- 4 obyek. Contoh: beri saya apel, buku, pensil dan penghapus.

- 2 kata kerja. Contoh: bapak sedang tidur dan ibu sedang duduk.

- Variasikan perbedaan kata penghubung, kata depan dan kata kerja. Contoh: ambil apel atau nanas di samping gelas itu atau berikan ibu jam bukan gelang.

- Menambah keterangan waktu. Contoh: sebelum kamu tidur harus gosok gigi dulu.

- Menambah uraian dalam kalimat. Contoh: Bapak makan kue dan minum teh kemudian duduk di depan televisi.Melakukan percakapan dari topik yang telah diketahuinya. Mendengarkan cerita dan menjawab pertanyaan. Melakukan percakapan dengan topik yang diketahui oleh keluarganya.

Sumber: Dr. Rosmadewi, And.TW dalam Makalah “Mengajar Anak Bicara” yang diberikan pada Simposium Sehari “Mengenal Keterlambatan Wicara Pada Anak” (7 Agustus 2004) 10 commentsshare

Page 12: Artikel Tuna Rungu

Water Resistant and Rechargeable Hearing Aid Mar 7, '08 8:27 AMfor everyone

Tahukah Anda bahwa sekarang telah ada alat bantu dengar yang tahan air (water resistant)? Namun bukan berarti ABD ini bisa dicelupkan di air seperti jam tangan yg water resistant lho, ABD ini dapat bertahan pada keringat dan percikan air lebih baik dari ABD yang lainnya. Fitur unggulan lainnya adalah baterei yang dapat diisi ulang (rechargeable).

Produk ini dikeluarkan oleh Siemen. Untuk mengetahui lebih banyak lagi, silahkan klik disini: http://www.hearing-siemens.com/en/04-products/13-centra-active/centra-active.jsp5 commentsshare

Perbedaan antara Alat Bantu Dengar Analog dan Digital Mar 7, '08 3:05 AMfor everyone

Teknologi berkembang dengan pesat sesuai dengan jamannya, masih kita ingat perkembangan pemutar film berevolusi dari Beta & VHS menjadi Laser Disc kemudian ukurannya diperkecil menjadi VCD lalu kualitas tampilan gambarnya dperbaiki menjadi DVD, belum kita puas dengan pemutar DVD sekarang sudah muncul yang lebih bagus lagi yaitu Blu-ray & HD-DVD.

Begitu pula dengan Alat Bantu Dengar (“ABD”), perkembangannya pun sangat pesat malah melebihi yang kita kira, tahun 2003 masih banyak pengguna ABD berbentuk pocket, sekarang para beberapa authorized dealer ABD sudah tidak lagi menjual ABD model pocket, karena produk andalan mereka adalah bertipe digital. Salah satu alasan perkembangan teknologi berkembang sangat pesat karena kebutuhan pengguna teknologi sangat ingin untuk mendapatkan hasil yang maksimal serta berkualitas.

Berikut ini adalah ilustrasi dari cara kerja ABD analog:

Cara kerja ABD analog adalah suara yang diterima oleh mikrofon langsung diperkeras oleh amplifier tanpa ada penyaringan, termasuk suara latar, suara bising, yang membuat si pengguna alat ini sulit untuk memfokuskan pada suara lawan bicaranya, yang seharusnya lebih dominan.

Berikut ini adalah ilustrasi dari cara kerja ABD digital:

Sebagian besar ABD teknologi digital mempunyai 2 mikrofon bahkan ada yang 3 mikrofon, yang berfungsi untuk menangkap suara latar dan lawan bicara, beberapa ABD digital dapat secara otomatis memilih suara mana yang diinginkan menjadi lebih dominan, sudah tentu dengan beberapa

Page 13: Artikel Tuna Rungu

pengaturan terlebih dahulu. Channel yang tersedia di ABD digital minimal mempunyai 4 channels sampai dengan 20 channels yang dapat diatur sesuai dengan hasil audiogram. 3 commentsshare

Perawatan dan Pemeliharaan Alat Bantu Dengar Feb 25, '08 3:45 AMfor everyone

Alat Bantu Dengar adalah barang elektronik yang sangat kecil dan sensitif. Oleh karenanya, penting untuk merawat alat bantu dengar dengan hati-hati.

Perawatan yang teratur dan hati-hati dapat memperpanjang masa guna alat bantu dengar serta membantu si pengguna untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari alat bantu dengar.

Penyebab kerusakan pada ABD:Keringat & AirPanas, lembab dan bahan kimiaJatuh atau terbentur benda kerasCairan kimia dari batereiKotoran telinga

Peralatan perawatan ABD:Kuas kecilBlowerTissue/lap bersihCutton budsSabunDrying Kit

Perawatan ABD harian:Membersihkan badan ABD

Setiap selesai memakai lakukan hal berikut:

- sebaiknya lepaskan baterei ABD dari tempatnya

- lap seluruh permukaan ABD dengan lap halus kering atau dengan tissue kering

- pastikan keringat dan air tidak menempel pada badan ABD

- jangan gunakan hair dryer untuk mengeringkan ABD

Page 14: Artikel Tuna Rungu

Membersihkan lubang microphone

- sebaiknya lepaskan baterei ABD dari tempatnya

- ambil kuas kecil yang bersih

- bersihkan lubang microphone dengan menggunakan kuas kecil

Membersihkan earmould dan earhook

- lepas selang earmould dari ABD

- basuh earmould dengan air hangat dan sabun

- bilas earmould dengan air

- keringkan earmould (agar hasil lebih baik gunakan blower)

- pastikan earmould sudah kering sebelum dipasangkan lagi ke ABD

Membersihkan tempat baterei

- buka tempat baterei

- lepaskan baterei dari tempatnya

- ambil cotton bud yang bersih

- bersihkan dengan perlahan tempat baterei dengan cotton bud

Membersihkan battery contact

- buka tempat baterei

- lepaskan baterei dari tempatnya

- secara perlahan, bersihkan battery contact dengan cotton bud yang bersih

- jangan menggunakan cairan apapun untuk membersihkan battery contact

Penyimpanan:Simpan ABD pada tempat yang sejuk dan keringJauhkan atau lindungi ABD dari panas yang berlebihSimpan ABD pada tempat yang sulit dijangkau anak-anak ataupun binatang peliharaan

Page 15: Artikel Tuna Rungu

Lepas ABD ketika menggunakan produk perawatan rambut (hair tonic/hair lotion)Buka tempat baterei dan simpan ABD pada kotaknyaGunakan kotak yang disediakan atau disarankan

Drying Kit, terdiri dari:Kapsul yang berfungsi menyerap dan membuat kering ABD pada kondisi lembabBox drying berfungsi untuk menyimpan ABD

Service Berkala:Dilakukan di pusat pelayanan audiologiDilakukan maksimal 4 bulan sekali

Tingkatan Gangguan PendengaranFeb 13, '08 2:54 AMfor everyone

Orang normal dapat menangkap suara atau bunyi pada kisaran 0-25 dB HL. Di atas ukuran tersebut dapat dikategorikan mempunyai gangguan pendengaran, tinggal kita lihat di tingkat mana gangguan pendengarannya.

Secara garis besar tingkat tuna rungu dibagi menjadi 5 kategori yaitu :Mild hearing lost dari 25-40 dB HL Moderate hearing lost dari 40-55 dB HL Moderate/Severe hearing lost dari 55-70 dB HL Severe hearing lost dari 70-90 dB HL Profound hearing lost diatas 90 dB HL

Berikut ini adalah diagram Tingkatan Gangguan Pendengaran

Cara Kerja Alat Bantu Dengar Feb 12, '08 9:33 AMfor everyone

Pernahkah anda mendengar seseorang berbicara menggunakan mikrofon dan suara tersebut keluar dari speaker? Pada dasarnya begitulah cara kerja Alat Bantu Dengar. Perbedaannya pada ukuran yang disesuaikan dengan bentuk telinga. Dapat dikatakan bahwa Alat Bantu Dengar adalah barang elektronik yang paling kecil dan berteknologi tinggi.

Komponen dasar Alat Bantu Dengar:

Page 16: Artikel Tuna Rungu

Microphone, merubah suara menjadi signal elektronik, signal elektronik ini kemudian diperkeras oleh amplifier. Amplifier, berfungsi untuk memperkeras elektronik signal dari mikrofon menjadi signal yang lebih besar. Receiver atau loudspeaker, merubah elektronik signal yang sudah diperkeras menjadi suara.

Produsen Alat Bantu DengarFeb 12, '08 2:52 AMfor everyone

Tahukah anda, ada berapa produsen Alat Bantu Dengar yang ada di dunia? Ternyata di dunia ini ada 24 produsen Alat Bantu Dengar. Sayangnya tidak semua Produsen Alat Bantu tersebut mempunyai Authorized Dealer di Indonesia. Tapi untuk sekedar menambah info atau membuat komparasi produk silahkan anda klik di website produsen tersebut. Selamat menjelajah…

1. Amplisound http://www.amplisound.com/

2. Audibel http://www.audibel.com

3. Audinahttp://www.audina.net/

4. Beltone http://www.beltone.com/

5. Bernafon http://www.bernafon.com/

6. Electone http://www.electoneonline.com/

7. Elkon http://www.elkon.com/

8. Eurion http://www.eurion.ch/En/Default.htm

9. Hansaton http://www.hearing-usa.com/

10. Insound Medical, Inc. http://www.insoundmedical.com/

11. Magnatone http://www.magnatone.com/

12. Micro-Tech

Page 17: Artikel Tuna Rungu

http://www.hearing-aid.com/

13. Oticon http://www.oticon.com/com/home.htm

14. Phonak http://www.phonak.com/

15. Resound http://www.gnresound.com/

16. Rexton http://www.rexton.com/

17. Rion http://www.rion.co.jp/english/

18. Sebotek http://www.sebotek.com/

19. Siemens http://www.hearing-siemens.com/en/03-home/index-en.jsp

20. Sonic Innovations http://pro.sonici.com/ecommdev/professional/secure/default.aspx

21. Sonnovation http://www.avrsono.com/

22. Starkey http://www.starkey.com/

23. Unitron http://www.unitronhearing.com/

24. Widex http://www.widex.com/

4 commentsshare

Bagaimana Gangguan Pendengaran Bisa Mempengaruhi Hidup Seorang Anak? Feb 11, '08 9:45 AMfor everyone

Anak-anak memiliki harapan, mimpi dan cita-cita.

Ketika mengetahui bahwa anak kita mengalami gangguan pendengaran, kebanyakan orang tua cemas dan putus asa. Seringkali hal ini terjadi karena mereka tidak mengetahui apakah itu atau harus berbuat apa.

Namun, dengan bantuan dari teman-teman dan keluarga, anak-anak dengan gangguan pendengaran akan mampu hidup aktif, penuh

Page 18: Artikel Tuna Rungu

kegembiraan seperti orang lain. Gangguan pendengaran tidak membatasi pengembangan dan kemampuan seorang anak untuk berkomunikasi, hidup bermasyarakat dan belajar.

Tumbuh Dewasa

Kebanyakan orang berpikir bahwa masa kanak-kanak adalah masa yang paling indah dan terbaik dalam hidup. Namun, banyak juga anak-anak yang menganggap bahwa itu adalah masa yang sulit. Anak-anak yang sejak lahir mengalami gangguan pendengaran, masa kanak-kanak mereka akan lebih sulit dibanding anak-anak tanpa gangguan pendengaran.

Sebagai orangtua, banyak yang dapat dilakukan untuk membantu si anak. Gangguan pendengaran semestinya tidak membatasi kemampuan si anak untuk berkomunikasi, hidup bermasyarakat dan belajar. Alat bantu dengar yang ada sekarang jauh lebih baik dibanding bertahun-tahun yang lalu dan bahkan anak-anak dengan gangguan pendengaran yang sangat berat dapat memperoleh manfaat dengan menggunakan alat bantu dengar.

Setiap anak dengan atau tanpa gangguan pendengaran bersifat unik. Tantangan yang sangat besar di hadapan Anda, dan anda juga akan belajar bagaimana cara terbaik mendukung anak Anda. Jangan ragu-ragu untuk bertanya kepada guru, audiologists dan para profesional lain untuk informasi dan bantuan. Cinta, penerimaan dan dorongan untuk anak Anda, sangat besar artinya.

Berkomunikasi

Komunikasi adalah suatu bagian penting dalam hidup. Dengan berkomunikasi, kita berbagi informasi dengan orang lain, berbicara dan mendengarkan.

Anak-anak belajar berkomunikasi sejak saat mereka dilahirkan. Mereka mendengarkan dan mereka dapat mengenali suara orang tua mereka. Mereka juga belajar berbicara dengan meniru, bunyi-bunyi yang mereka mendengar. Anak-anak dengan gangguan pendengaran akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, karena mereka tidak bisa mendengar semua atau sebagian dari bunyi-bunyi di sekitarnya, termasuk suara mereka sendiri.

Seorang anak dengan gangguan pendengaran, pengembangan bahasanya akan sering kali tertunda. Bagaimanapun, anak-anak dengan dengan gangguan pendengaran mulai dari yang ringan, sedang dan berat, dapat belajar berkomunikasi sehingga cara bicaranya dapat dimengerti. Riset sudah menunjukkan bahwa bahkan anak-anak dengan gangguan pendengaran yang berat dapat belajar berbicara. Semakin cepat diketahui dan ditangani, akan semakin baik. Beruntunglah, anak-anak dengan gangguan pendengaran yang berat yang diketahui sejak awal karena tanda-tanda dari mereka mengalami gangguan pendengaran lebih nyata dibanding dengan gangguan pendengaran yang ringan. Anak-anak dengan gangguan pendengaran yang berat dapat juga belajar berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat.

Hidup Bermasyarakat

Page 19: Artikel Tuna Rungu

Hidup bermasyarakat dan memainkan satu peran adalah penting di dalam hidup kita. Dengan mengembangkan hubungan sosial yang baik, menjadikan kita mudah bergaul dan kita lebih menghargai dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Anak-anak mulai belajar bersosialisasi pada saat mereka kecil. Mereka terus melihat dan menirukan tindakan orang tua mereka, keluarga dan teman-teman. Ketika mereka lebih besar lagi, mereka bersosialisasi dengan bermain bersama-sama dengan anak-anak yang lain.

Anak-anak dengan gangguan pendengaran biasanya tidak mempunyai kesukaran dalam bersosialisasi. Kemampuan seorang anak untuk mengembangkan sosialisasi ini akan tergantung pada derajat tingkat gangguan pendengaran, usia dan waktu hasil diagnosa, protokol perawatan dan kepribadian.

Anak-anak berkembang dengan cara yang berbeda dan orang tua akan cemas bagaimana caranya membesarkan mereka secara benar. Sebagai orangtua dari anak dengan gangguan pendengaran, ini merupakan tantangan anda. Bagaimanapun, kebanyakan orang tua mengharapkan anaknya akan tumbuh sama dengan anak yang sama usianya tanpa gangguan pendengaran.

Banyak orang tua dari anak dengan gangguan pendengaran, sulit untuk tidak overprotective. Bagaimanapun, penting untuk mempersiapkan seorang anak dengan gangguan pendengaran menghadapi dunia nyata. Seorang anak dengan gangguan pendengaran harus disertakan dalam aktivitas sehari-hari dalam rumah tangga dan haruslah ditekankan bahwa anakmu adalah anggota keluarga di mana setiap orang mempunyai peran sendiri. Anak dengan gangguan pendengaran harus menjadi orang yang kuat, percaya kepada diri sendiri dan mandiri meskipun ada kekurangan mereka secara fisik.

Belajar

Pelajaran adalah satu proses yang berkelanjutan. Dari lahir, kita belajar dengan pengamatan dan menirukan orang tua kita, saudara dan teman-teman. Kemudian, ketika kita sekolah-sekolah, bekerja dan proses pelajaran berlanjut. Anak-anak dengan gangguan pendengaran mempunyai kemampuan yang sama untuk hidup produktif seperti anak-anak tanpa gangguan pendengaran. Satu-satunya perbedaan adalah mereka memerlukan tambahan untuk mendukung ketika belajar.

Anak-anak normal dapat mengambil semua jenis informasi sangat dengan mudah. Namun, seorang anak dengan gangguan pendengaran mungkin perlu untuk memiliki berbagai hal dengan lebih seksama menjelaskannya. Sebagai contoh, anda bisa menjelaskan kepada anak anda apa yang sedang Anda rencanakan hari ini, di mana Anda akan berbelanja, apa yang akan Anda beli, atau yang akan Anda kunjungi. Dengan menjelaskan situasi-situasi ini, anda dapat membantu anak Anda untuk lebih siap untuk hari ini.

Page 20: Artikel Tuna Rungu

Anak-anak dengan gangguan pendengaran memerlukan waktu lebih banyak untuk belajar kata-kata dan konsep-konsep baru. Bisa jadi dengan mudah mengajar mereka tentang suatu objek, tetapi mengajarkan berbagai hal abstrak akan memerlukan waktu lebih banyak lagi. Dan dapat menimbulkan kesalahpahaman dan kebingungan. Kadang-kadang mereka mengambil mengartikan suatu hal terlalu harfiah atau overgeneralize. Konsep waktu dapat sangat susah untuk dipahami, mungkin Anda harus menemukan cara yang berbeda untuk menjelaskan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun kepada mereka.

Ketika anakmu bertemu dengan orang lain adalah penting untuk tidak menjadi interpreter atau memberi jawaban untuk mereka. Ketika menjelaskan informasi, cobalah untuk menggunakan kalimat-kalimat pendek dan jelas. Satu-satunya cara untuk mendorong mereka untuk mengembangkan bahasa lisan adalah membiasakan bicara dan jadilah contoh yang baik untuk anakmu.

Kesempatan Belajar

Contoh-contoh di bawah ini berguna untuk kesempatan belajar bagi anak Anda:• Cobalah untuk melibatkan anak Anda dalam pekerjaan-pekerjaan, seperti memperbaiki ban sepeda. Sebutkan bagian-bagian sepeda dan jelaskan fungsinya. Anda sebaiknya menjelaskan apa yang sedang Anda lakukan dan mengapa Anda harus menyelesaikan pekerjaan itu.

• Ketika sedang menyiapkan hidangan untuk makan, bicarakan tentang bahan-bahan yang dipakai dan asalnya dari mana. Anda dapat tunjukkan atau menggambarkan untuk membantu anak Anda mengerti hubungan telur dan ayam, tepung dan jagung dan daging yang berasal dari berbagai binatang.

• Bermain gambar juga sangat efektif untuk menjelaskan tentang suatu objek, konsep dan bahasa.

• Ketika Anda pergi berjalan kaki atau naik mobil, Anda dapat menunjukkan dan menjelaskan hal-hal yang Anda lihat ketika melewatinya.

• Sebelum berbelanja, ambil barang yang akan dibeli sesuai dengan daftar belanja. Gambar jika perlu. Biarkan anak Anda mencari barang-barang yang berbeda di rak.

• Menonton video bersama tentang acara anak-anak, binatang atau alam. Ketika Anda menonton bersama, pergunakan kesempatan untuk menjelaskan dan mendiskusikan yang anda tonton.

• Menjelang tidur, bacalah buku. Hal ini membantu mengembangkan bahasa dan menyediakan informasi dan meningkatkan minat anak Anda dalam membaca dan mencari informasi.

Bagaimana Anda Dapat Membantu Anak Anda

Page 21: Artikel Tuna Rungu

Anda dapat membantu dan mendukung anak Anda melalui berbagai cara. Cara terbaik dengan memberi kasih dan penerimaan. Cara penting yang lainnya adalah cara menghadapi anak Anda dengan benar.

Dewasa ini alat bantu dengar sudah berteknologi tinggi, terus menerus diperbaiki agar dapt menghasilkan mutu bunyi yang lebih baik, kenyamanan mendengarkan dan pemahaman cara orang bicara. Maka kebanyakan anak-anak dapat mengambil manfaat dengan menggunakan alat bantu dengar.

Apakah Tuna Rungu bisa disembuhkan lewat Pengobatan Alternatif?Feb 11, '08 9:34 AMfor everyone

Setiap orang tua pasti tidak pernah membayangkan dan mempersiapkan diri bahwa mereka akan memiliki anak yang tuna rungu. Namun, bila Yang Kuasa berkehendak lain, apakah bisa menolaknya? Menerima kenyataan memiliki anak tuna rungu bukan lah hal mudah. Sedih, marah, malu, kecewa, bingung dan protes mengapa harus kami…? Tidak tahu harus bagaimana dan mencari solusi bagaimana agar si anak dapat mendengar.

Setelah menjalani berbagai tes pendengaran, dianjurkan untuk untuk memakai alat Bantu dengar. Apa sih alat bantu dengar itu? Bagaimana bentuknya? Apakah tuna rungu tidak dapat disembuhkan? Tidak sedikit orang tua yang menjalani pengobatan alternative untuk mencari penyembuhan, seperti antara lain: pemijatan, akupuntur, kerok lidah dan lain-lain. Banyak kasus hal tersebut tidak membuahkan hasil. Hanya dengan keajaiban dari Yang Kuasa yang dapat memberikan penyembuhan bagi seorang anak tuna rungu dapat mendengar kembali, karena belum pernah ada kasus nyata seorang anak tuna rungu dapat disembuhkan lewat pengobatan alternatif.

Kenyataan yang sebaiknya dilakukan di dalam menangani anak tuna rungu adalah memberikan fasilitas untuk menunjang pendengarannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:1. Implan rumah siput (cochlear implant)2. Penggunaan Alat Bantu Dengar

Langkah selanjutnya setelah salah satu jalan tersebut diambil adalah memaksimalkan penggunaannya serta meningkatkan kemampuan komunikasi secara verbal dengan menjalani terapi sesuai dengan kebutuhan anak seperti:1. Terapi Wicara2. Terapi Mendengar

Banyak faktor yang mendukung seorang anak tuna rungu dapat berkomunikasi, berbicara dan bersosialisasi dengan baik, yaitu faktor waktu (usia), sejak si anak menggunakan alat bantu dengar dan intensitas pemakaian alat bantu dengar.

Selain hal-hal tersebut di atas, banyak faktor lain yang memberikan pengaruh besar dalam meningkatkan kemampuan komunikasi anak tuna

Page 22: Artikel Tuna Rungu

rungu seperti: dukungan keluarga, dukungan lingkungan, sekolah dan lain-lain.

ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA Feb 11, '08 5:12 AMfor everyone

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi

Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah

Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diriJika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri

Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian

Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah.

Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri

Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai

Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri

Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan

Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan

Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan

Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan

Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran.